DEFINISI ALAT BANTU DENGAR (ABD) Alat Bantu Dengar adalah suatu perangkat elektronik yang berguna untuk memperkeras (mengamplifikasi) suara yang masuk ke dalam telinga, sehingga si pemakai dapat mendengar lebih jelas suara yang ada di sekitarnya (Buku ijo) MEKANISME KERJA Mekanisme kerja ABD berbeda-beda tergantung jenisnya, akan tetapi pada umumnya ABD bekerja dengan menggunakan 4 bagian pokok berikut: 1. Mikrofon : Bagian yang berperan menerima suara dari luar dan mengubah sinyal suara menjadi energi listrik, kemudian meneruskannya ke amplifier 2. Amplifier: Berfungsi memperkeras suara dengan cara memperbesar energi listrik yang selanjutnya mengirimkannya ke receiver 3. Receiver / Loudspeaker : Mengubah energi listrik yang telah diperbesar amplifier menjadi energi bunyi kembali dan meneruskannya ke liang telinga
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
DEFINISI ALAT BANTU DENGAR (ABD)
Alat Bantu Dengar adalah suatu perangkat elektronik yang berguna untuk memperkeras
(mengamplifikasi) suara yang masuk ke dalam telinga, sehingga si pemakai dapat mendengar
lebih jelas suara yang ada di sekitarnya (Buku ijo)
MEKANISME KERJA
Mekanisme kerja ABD berbeda-beda tergantung jenisnya, akan tetapi pada umumnya ABD
bekerja dengan menggunakan 4 bagian pokok berikut:
1. Mikrofon : Bagian yang berperan menerima suara dari
luar dan mengubah sinyal suara menjadi
energi listrik, kemudian meneruskannya ke
amplifier
2. Amplifier: Berfungsi memperkeras suara
dengan cara memperbesar
energi listrik yang selanjutnya
mengirimkannya ke receiver
3. Receiver / Loudspeaker : Mengubah energi listrik yang
telah diperbesar amplifier
menjadi energi bunyi kembali dan meneruskannya ke liang
telinga
4. Batere : Sebagai sumber tenaga
Selain 4 komponen diatas, beberapa jenis ABD memiliki fungsi-fungsi tambahan dan
Assisstive Listening Device (ALD) yang akan dibahas lebih lanjut di bawah
KLASIFIKASI
Menurut sistim kerjanya
Secara umum sistim kerja ABD dibedakan menjadi:
a. Analog
Prinsip sistem analog adalah memperkeras suara yang masuk telinga melalui
komponen mekanik dasar yang sederhana. Sirkuit ABD ini telah diatur dari pabrik
sehingga kemampuan pengaturan yang lebih individual sangat terbatas atau kurang
fleksibel. Sistim ini mudah mengalami distorsi, terjadi noise (bising) pada rangkaian
komponen dan rentan terhadap bising di sekitarnya
b. Digital
Sistem analog merupakan ABD yang menggunakan chip komputer yang
menganalisa suara yang masuk. Setelah suara diamplifikasi, teknologi digital akan
memilih suara yang perlu diteruskan ke dalam telinga dan menyingkirkan suara yang
tidak diharapkan (noise). ABD Sistim digital bisa menerima program komputer
tertentu yang dapat memilih frekuensi syang spesifik sesuai dengan kebutuhan. ABD
Sistim digital menjadi sangat fleksibel karena secara otomatis dapat beradaptasi
dengan suara yang keras atau halus, sehingga tidak terjadi perkerasan yang berlebihan
Menurut hantarannya
Berdasarkan jenis hantaran suaranya, ABD dapat dibedakan menjadi 2 macam:
a. ABD Jenis hantaran tulang
Bone conduction aid digunakan pada gangguan pendengaran jenis hantaran
(konduktif). Biasanya dimanfaatkan pada kasus atresia liang telinga. Selain itu, jenis
ini juga digunakan pada kasus dimana sewaktu-waktu liang telinga terisi cairan yang
berasal dari infeksi telinga tengah. ABD jenis hantaran tulang dibedakan menjadi:
1. ABD hantaran tulang konvensional
Suara dari luar akan yang ditangkap akan mengaktifkan bone vibrator.
Getaran tulang dihasilkan oleh bone vibrator yang ditempelkan pada tulang mastoid
dengan bantuan ikat kepala khsus, kaca mata, atau plastik mirip bando. Kerugian
ABD jenis ini adalah tidak praktis, penampulan kurang menarik (kosmetik), butuh
amplifikasi besar dan timbul lecet pada kulit yang menempel dengan bone vibrator.
Pilihan model ABD pada sistim ini adalah jenis saku atau BTE
2. ABD jenis BAHA (Bone Anchored Hearing AID)
ABD yang mirip jenis saku
dihubungkan melalui kabel dengan
penggetar tulang (bone vibrator) yang
dapat dipasang dan dilepas melalui
sistim sekrup-baut dengan lempengan
logam dari bahan titanium yang telah ditanam ke dalam tulang mastoid melalui
tindakan operasi. Hantaran tulang lebih efektif dibandingkan ABD jenis hantaran
tulang.
b. ABD Jenis hantaran udara
ABD jenis hantaran udara merupakan ABD yang lebih lazim ditemukan dan
tersedia dalam berbagai bentuk. ABD jenis ini bekerja dengan prinsip mengurangi
jarak dari sumber suara dengan cara meletakkan loudspeaker di telinga penderita.
Menurut bentuknya
Setiap bentuk ABD memiliki keuntungan dan kerugiannya masing-masing. Berikut
adalah pembahasan beberapa jenis ABD yang ada saat ini:
a. ABD Jenis Saku (Pocket / Body Worn Type)
ABD jenis ini dapat dianggap sebagai
ABD jenis terbesar. Mikrofon dan amplifier
berada dalam satu unit berbentuk kotak;
sedangkan receiver terpisah dan berada di liang
telinga. Antara kotak (mikrofon, amplifier, dan
baterai) dengan receiver dihubungkan melalui
kabel. Biasanya kotak ditempatkan pada saku
baju atau kantung khusus yang digantungkan
pada dada.
Pada ABD jenis saku penempatan terpisah ini dimaksudkan agar pengguna
dapat leluasa memperbesar output tanpa khawatir timbulnya bunyi feedback. Jadi
ABD jenis saku ini diperlukan oleh penderita tuli berat atau sangat berat yang
membutuhkan perkerasan bunyi atau output yang besar. Hal ini dianggap sebagai
faktor yang menguntungkan untuk ABD jenis saku. Keuntungan lain adalah dapat
menggunakan baterai silinder biasa (ukuran AAA) yang selain murah juga mudah
didapat. Selain itu, tombol pengatur juga mudah disesuaikan.
Faktor yang merugikan dari ABD jenis saku:
Penampilan kosmetik kurang baik
Kemampuan mikrofon melokalisir bunyi dari belakang terhalang oleh
tubuh
Tidak praktis karena ukuran relatif besar
Kabel dapat putus
Dapat timbul bunyi gesekan antara ABD dengan kain saku
b. ABD jenis Belakang Telinga (BT) / Behind The Ear (BTE)
ABD ini dipasang pada lekukan daun telinga bagian belakang, dengan
mikrofon mengarah ke depan. Posisi ini cukup baik karena selain selalu mengikuti
gerakan kepala juga menghadap lawan bicara. Suara yang telah diperkeras (output)
disalurkan melalui pipa plastik (tubing) yang terhubung dengan ear mould di concha
daun telinga, untuk selanjutnya diteruskan ke liang telinga.
Kemampuan amplifikasinya cukup besar, juga tersedia jenis super power.
Dalam hal mencegah bunyi feedback masih sedikit dibawah jenis saku. Sumber
tenaga berupa batere yang bentuknya pipih dan tipis (disc). Penyetelan tombol
pengatur juga relatif lebih mudah dibandingkan ABD jenis lain yang lebih kecil.
c. Open-fit mini BTE
ABD jenis ini merupakan abd yang paling baru dikembangkan. ABD jenis ini
mengkombinasikan keelebihan akustik dari ABD berukuran besar dan kelebihan
kosmetik dari ABD berukuran kecil. Open-fit mini BTE terdiri dari alat BTE yang
kecil, tuba kurus tersembunyi yang berfungsi sebagai pengait daun telinga, dan
receiver yang halus dan tidak sampai menutupi liang telinga. Hasilnya, efek oklusi
yang dialami pasien berkurang, baterai dan amplifier yang lebih baik dibandingkan
tipe yang lebih kecil, tampilan kosmetik yang lebih baik dibanding ABD tipe besar
lainnya, dan pemakaian yang lebih singkat karena tidak memerlukan cetakan personal
yang presisi sebagaimana ABD tipe BTE dan ITE butuhkan
d. ABD Jenis Dalam Telinga (DT) / In The Ear (ITE)
ABD jenis ITE ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan BTE. Dipasang
pada bagian concha daun telinga. Komponen ABD menyatu dengan ear mould.
Karena ukurannya yang relatif kecil berarti jarak antara mikrofon dengan receiver
juga lebih pendek, akibatnya kemampuan amplifikasinya terbatas sehingga hanya
cocok untuk ketulian derajat sedang.
e. ABD tipe kanalis / In The Canal (ITC) & Completely In Canal (CIC)
ABD jenis ini dibedakan menjadi dua macam: ITC dan CIC. ABD jenis ITC
ukurannya lebih kecil lagi daripada jenis ITE. Pemasangan sampai setengah bagian
luar liang telinga. Amplifikasi suara baik untuk frekuensi tinggi, karena dipasang
cukup dalam pada liang telinga. Akan tetapi karena keterbatasan ukuran, hanya
bermanfaat untuk tuli derajat sedang. Selain itu juga terdapat jenis CIC yang
merupakan ABD terkecil dan dipasang pada sisi dalam liang telinga, jadi lebih dekat
dengan gendang telinga. Permukaan luar dilengkapi dengan tangkai plastik untuk
mempermudah memasang dan melepaskan ABD. Sebagaimana halnya dengan jenis
ITC, pengaturan secara manual lebih sulit. Namun hal ini dapat diatasi pada model
terbaru yang telah dilengkapi dengan remote control
f. ABD jenis kacamata / Spectacle Aid
ABD ditempatkan pada tangkai kaca mata
bagian belakang. Umumnya jenis BTE, namun
dapat juga jenis bone conduction, meskipun
emanfaatan cara ini untuk ABD jenis hantaran
tulang kurang efektif karena tekanan bone
vibrator tidak stabil
PEMAKAIAN ALAT BANTU DENGAR
Kandidat pemakai alat bantu dengar
Setiap orang dengan kesulitan mendengar atau memahami pembicaraan harus
mempertimbangkan penggunaan alat amplifikasi pendengaran. Hal ini terutama sangat
dianjurkan untuk anak-anak dengan gangguan pendengaran, dimana intervensi harus
dianjurkan sedini mungkin. Gangguan pendengaran dapat secara umum dikelompokkan
menjadi:
1. Mild Hearing Loss (20-40 dB)
Penggunaan alat bantu dengar dapat membantu kemampuan komunikasi pasien.
Beberapa pasien dapat mempertimbangkan pemakaian alat bantu dengar paruh
waktu / pada kondisi-kondisi tertentu saja
2. Moderate Hearing Loss (45-65 dB)
Penggunaan alat bantu dengar sudah menjadi kebutuhan bagi pasien dalam kategori
ini. Pada umumnya alat bantu dengar memberikan hasil yang baik bila dipakai dengan
strategi pemakaian yang sesuai
3. Severe Hearing Loss (70-85 dB)
Alat bantu dengar harus digunakan bila pasien masih ingin berkomunikasi dengan
suara sebagai media penerimaan primernya. Pada beberapa kasus pasien dengan
tingkat gangguan pendengaran ini membutuhkan implantasi koklea
4. Profound Hearing Loss (>85 dB)
Keberhasilan penggunaan alat bantu dengar pada pasien ini berbeda-beda tergantung
umur dan berbagai faktor lainnya. Pada kasus yang baik, kemampuan komunikasi
pasien dapat membaik, dan pada kasus terburuk pun, setidaknya alat bantu dengar
masih dapat membantu sebagai warning device. Pasien dengan gangguan
pendengaran jenis ini merupakan kandidat kuat untuk implantasi koklea
Selain tipe dan derajat ketulian, ada beberapa faktor lainnya yang perlu diperhitungkan
mengenai apakah seorang pasien membutuhkan alat bantu dengar, antara lain:
1) Umur dan kondisi kesehatan mental dan fisik pasien secara umum;
2) Motivasi pasien (Bukan keluarga atau pihak lain);
3) Kondisi keuangan pasien;
4) Pertimbangan kosmetis;
5) Kebutuhan pasien akan komunikasi, terutama dalam kehidupan dan pekerjaan
(CURRENT ebook)
Pemilihan alat bantu dengar
Setelah ditentukan bahwa kandidat akan sangat tertolong dengan pemakaian alat bantu
dengar, maka harus diseleksi spesifikasi alat tersebut. Untuk tujuan ini telah dikembangkan
sejumlah metode dan rumusan. Umumnya tiap prosedur pemilihan membutuhkan informasi
audiometrik berupa:
1) Ambang pendengaran / Threshold (T)
2) Tingkat Pendengaran paling nyaman / Most Comfortable Level (MCL)
3. Tingkat kekerasan yang mengganggu / Loudness Discomfort Level (LDL) (BOIES)
Setelah itu, klinisi harus menentukan apakah pasien membutuhkan alat bantu pendengaran
pada satu atau kedua telinga. Bilamana mungkin sangat dianjurkan menggunakan alat bantu
pada kedua telinga (binaural).
Keuntungan amplifikasi binaural antara lain(CURRENT ebook):
1. Minimalisasi / Eliminasi efek bayangan kepala (Head Shadow)
Efek bayangan kepala adalah berkurangnya intensitas sinyal dari sisi kepala yang
berlawanan dari lokasi pemakaian alat bantu dengar. Dengan pemakaian binaural, hal
ini dapat membaik atau bahkan hilang seluruhnya
2. Peningkatan kemampuan lokalisasi
Dengan perbedaan intensitas dan waktu masuknya sinyal ke alat bantu dengar
binaural, penderita dapat dengan lebih mudah menentukan lokasi sumber suara
(lokalisasi)
3. “Efek peredam” atau penekanan bising latar belakang (Binaural squelch)
Binaural squelch adalah kemampuan otak untuk memisahkan suara dengan bising.
Hal ini disebut juga sebagai central masking dan dapat bekerja dengan lebih baik