BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit gigi dan mulut masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama di dunia, menurut hasil The National Health and Nutrition Examination Survey pada tahun 2004, sebanyak 92 % penduduk Amerika Serikat usia dewasa memiliki karies gigi. Sedangkan hasil laporan Studi Morbiditas pada tahun 2001, menunjukkan bahwa kesehatan gigi dan mulut di Indonesia merupakan hal yang perlu diperhatikan karena penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit tertinggi yang dikeluhkan oleh masyarakat yaitu sebesar 60%. Penyakit gigi dan mulut yang terbanyak diderita masyarakat adalah karies gigi kemudian diikuti oleh penyakit periodontal di urutan kedua. Karies merupakan kerusakan jaringan keras gigi yang disebabkan oleh asam yang ada dalam karbohidrat melalui perantara mikroorganisme yang ada dalam saliva. Antara 29% hingga 59% orang dewasa dengan usia lebih dari lima puluh tahun mengalami karies. Hipertensi merupakanan salah satu penyakit yang memiliki perhatian khusus pada pasien dengan karies gigi. Penyakit tekanan darah tinggi, dalam istilah medis disebut hipertensi, adalah salah satu masalah kesehatan yang paling banyak diderita di seluruh dunia. Di Amerika, diperkirakan sebanyak 67 juta orang menderita hipertensi. 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penyakit gigi dan mulut masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang
utama di dunia, menurut hasil The National Health and Nutrition Examination Survey
pada tahun 2004, sebanyak 92 % penduduk Amerika Serikat usia dewasa memiliki
karies gigi. Sedangkan hasil laporan Studi Morbiditas pada tahun 2001, menunjukkan
bahwa kesehatan gigi dan mulut di Indonesia merupakan hal yang perlu diperhatikan
karena penyakit gigi dan mulut merupakan penyakit tertinggi yang dikeluhkan oleh
masyarakat yaitu sebesar 60%. Penyakit gigi dan mulut yang terbanyak diderita
masyarakat adalah karies gigi kemudian diikuti oleh penyakit periodontal di urutan
kedua. Karies merupakan kerusakan jaringan keras gigi yang disebabkan oleh asam
yang ada dalam karbohidrat melalui perantara mikroorganisme yang ada dalam saliva.
Antara 29% hingga 59% orang dewasa dengan usia lebih dari lima puluh tahun
mengalami karies. Hipertensi merupakanan salah satu penyakit yang memiliki perhatian
khusus pada pasien dengan karies gigi.
Penyakit tekanan darah tinggi, dalam istilah medis disebut hipertensi, adalah
salah satu masalah kesehatan yang paling banyak diderita di seluruh dunia. Di Amerika,
diperkirakan sebanyak 67 juta orang menderita hipertensi. Penyakit ini sering disebut
“silent killer” karena dapat berakibat fatal dan berujung kepada kematian, namun tidak
menunjukkan gejala yang khas/berat sehingga banyak penderita yang tidak
menyadarinya.
Prevalensi hipertensi di Indonesia pun cukup tinggi. Menurut Riset Kesehatan
Dasar (Riskesdas) 2007, sebagian besar kasus hipertensi di masyarakat belum
terdiagnosis. Dari hasil pengukuran tekanan darah pada subyek berusia 18 tahun ke atas
ditemukan prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 31,7%, namun hanya 7,2%
diantaranya yang sudah mengetahui memiliki hipertensi, dan hanya 0,4% kasus yang
terkontrol (minum obat hipertensi). Penderita hipertensi memiliki resiko yang lebih
tinggi terhadap penyakit jantung, stroke, gagal ginjal dan kebutaan.
Jika dahulu hipertensi lebih banyak diderita oleh orang lanjut usia, saat ini
semakin banyak kasus hipertensi yang terjadi pada kelompok usia produktif (di bawah
1
50 tahun). Mengingat tingginya prevalensi penyakit ini di masyarakat dan sebagian
besar penderita tidak menyadarinya, maka hal ini patut mendapat perhatian lebih dari
tenaga kesehatan, tak terkecuali dokter gigi.
Pasien dengan hipertensi yang tidak terkontrol beresiko untuk mengalami
perdarahan paska pencabutan gigi. Hal ini berkaitan dengan obat anastesi yang
digunakan umumnya mengandung vasokonstriktor yang berefek menyempitkan
pembuluh darah, sehingga tekanan darah semakin meningkat. Hal ini dapat
menyebabkan pecahnya pembuluh darah kecil dan terjadi perdarahan. Oleh karena itu,
perlu dilakukan pemeriksaan tekanan darah sebelum tindakan pencabutan dilakukan.
Jika tekanan darah pasien tinggi, pencabutan gigi sebaiknya ditunda dan pasien dirujuk
ke ahli penyakit dalam terlebih dulu untuk mengontrol tekanan darah.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Karies Gigi
2.1.1 Definisi
Karies adalah suatu proses hilangnya ion-ion mineral secara
kronis dan terus menerus dari jaringan gigi seperti, email, dentin, dan
sementum, serta diikuti oleh proses disintegrasi materi organik gigi, yang
sebagian besar distimulasi oleh adanya beberapa flora bakteri dan
produk-produk yang dihasilkannya
Karies Gigi (Kavitasi) adalah daerah yang membusuk di dalam
gigi, yang terjadi akibat suatu proses yang secara bertahap melarutkan
email (permukaan gigi sebelah luar yang keras) dan terus berkembang
ke bagian dalam gigi.
2.1.2 Etiologi
1. Faktor host
Ada beberapa faktor yang dihubungkan dengan gigi sebagai
tuan rumah terhadap karies yaitu faktor morfologi gigi (ukuran dan
bentuk gigi), struktur enamel, faktor kimia dan kristalografis. Pit dan
fisur pada gigi posterior sangat rentan terhadap karies karena sisa-
sisa makanan mudah menumpuk di daerah tersebut terutama pit dan
fisur yang dalam. Selain itu, permukaan gigi yang kasar juga dapat
menyebabkan plak mudah melekat dan membantu perkembangan
karies gigi. Enamel merupakan jaringan tubuh dengan susunan kimia
kompleks yang mengandung 97% mineral (kalsium, fosfat, karbonat,
fluor), air 1% dan bahan organik 2%. Bagian luar enamel mengalami
mineralisasi yang lebih sempurna dan mengandung banyak fluor,
fosfat dan sedikit karbonat dan air. Kepadatan kristal enamel sangat
menentukan kelarutan enamel. Semakin banyak enamel mengandung
mineral maka kristal enamel semakin padat dan enamel akan semakin
3
resisten. Gigi susu lebih mudah terserang karies daripada gigi tetap.
Skema yang menunjukkan karies sebagai penyakit multifaktorial
yang disebabkan faktor host, agen, substrat dan waktu.
2. Faktor agen atau mikroorganisme
Plak gigi memegang peranan peranan penting dalam
menyebabkan terjadinya karies. Plak adalah suatu lapisan lunak yang
terdiri atas kumpulan mikroorganisme yang berkembang biak di atas
suatu matriks yang terbentuk dan melekat erat pada permukaan gigi
yang tidak dibersihkan. Hasil penelitian menunjukkan komposisi
mikroorganisme dalam plak berbeda-beda. Pada awal pembentukan
plak, kokus gra positif merupakan jenis yang paling banyak dijumpai
seperti Streptokokus mutans, Streptokokus sanguis, Streptokokus
mitis dan Streptokokus salivarius serta beberapa strain lainnya.
Selain itu, ada juga penelitian yang menunjukkan adanya laktobasilus
pada plak gigi. Pada penderita karies aktif, jumlah laktobasilus pada
plak gigi berkisar 104 – 105 sel/mg plak. Walaupun demikian, S.
mutans yang diakui sebagai penyebab utama karies oleh karena S.
mutans mempunyai sifat asidogenik dan asidurik (resisten terhadap
asam).
3. Faktor substrat atau diet
Faktor substrat atau diet dapat mempengaruhi pembentukan
plak karena membantu perkembangbiakan dan kolonisasi
mikroorganisme yang ada pada permukaan enamel. Selain itu, dapat
mempengaruhi metabolisme bakteri dalam plak dengan menyediakan
bahan-bahan yang diperlukan untuk memproduksi asam serta bahan
lain yang aktif .
4. Faktor waktu
Secara umum, karies dianggap sebagai penyakit kronis pada
manusia yang berkembang dalam waktu beberapa bulan atau tahun.
Lamanya waktu yang dibutuhkan karies untuk berkembang menjadi
suatu kavitas cukup bervariasi, diperkirakan 6-48 bulan.
4
2.1.3 Patogenesis
Komponen mineral enamel, dentin dan sementum adalah
hidroksiapatit (HA) yang tersusun atas Ca10(PO4)6(OH)2. Pertukaran
ion mineral antara permukaan gigi dengan biofilm oral senantiasa terjadi
setiap kali makan dan minum. Dalam keadaan normal, HA berada dalam
kondisi seimbang dengan saliva yang tersaturasi oleh ion Ca2+ dan
PO43-. HA akan reaktif terhadap ion-ion hidrogen pada atau dibawah pH
5.5, yang merupakan pH kritis bagi HA. Pada kondisi pH kritis tersebut,
ion H+ akan bereaksi dengan ion PO43- dalam saliva. Proses ini akan
merubah PO43- menjadi HPO42-. HPO42- yang terbentuk kemudian
akan mengganggu keseimbangan normal HA dengan saliva, sehingga
kristal HA pada gigi akan larut. Proses ini disebut demineralisasi.
Proses demineralisasi dapat berubah kembali normal, atau
mengalami remineralisasi apabila pH ternetralisir dan dalam lingkungan
tersebut terdapat ion Ca2+ dan PO43- yang sudah mencukupi. Ion-ion
Ca2+ dan PO43- yang terdapat di dalam saliva dapat menghambat proses
disolusi kristal-kristal HA. Interaksi ini akan semakin meningkat dengan
adanya ion fluoride yang dapat membentuk fluorapatit (FA). FA
memiliki pH kritis 4.5 sehingga bersifat lebih tahan terhadap asam.
Mekanisme terjadinya karies berhubungan dengan proses
demineralisasi dan remineralisasi. Plak pada permukaan gigi terdiri dari
bakteri yang memproduksi asam sebagai hasil dari metabolismenya.
Asam ini kemudian akan melarutkan mineral kalsium fosfat pada enamel
gigi atau dentin dalam proses yang disebut demineralisasi. Apabila
proses ini tidak dihentikan atau dibalik menjadi remineralisasi, maka
akan terbentuk kavitas pada enamel, yaitu karies.
2.1.4 Klasifikasi
Tergantung kepada lokasinya, pembusukan gigi dibedakan
menjadi:
1. Pembusukan permukaan yang licin/rata.
5
Merupakan jenis pembusukan yang paling bisa dicegah dan
diperbaiki, tumbuhnya paling lambat. Sebuah karies dimulai sebagai
bintik putih dimana bakteri melarutkan kalsium dari email.
Pembusukan jenis ini biasanya mulai terjadi pada usia 20-30 tahun.
2. Pembusukan lubang dan lekukan.
Biasanya mulai timbul pada usia belasan, mengenai gigi tetap
dan tumbuhnya cepat.Terbentuk pada gigi belakang, yaitu di dalam
lekukan yang sempit pada permukaan gigi untuk mengunyah dan pada
bagian gigi yang berhadapan dengan pipi. Daerah ini sulit dibersihkan
karena lekukannya lebih sempit daripada bulu-bulu pada sikat gigi.
3. Pembusukan akar gigi.
Berawal sebagai jaringan yang menyerupai tulang, yang
membungkus permukaan akar (sementum). Biasanya terjadi pada usia
pertengahan akhir. Pembusukan ini sering terjadi karena penderita
mengalami kesulitan dalam membersihkan daerah akar gigi dan
karena makanan yang kaya akan gula. Pembusukan akar merupakan
jenis pembusukan yang paling sulit dicegah.
4. Pembusukan dalam email.
Pembusukan terjadi di dalam lapisan gigi yang paling luar dan
keras, tumbuh secara perlahan. Setelah menembus ke dalam lapisan
kedua (dentin, lebih lunak), pembusukan akan menyebar lebih cepat
dan masuk ke dalam pulpa (lapisan gigi paling dalam yang
mengandung saraf dan pembuluh darah). Dibutuhkan waktu 2-3 tahun
untuk menembus email, tetapi perjalanannya dari dentin ke pulpa
hanya memerlukan waktu 1 tahun. Karena itu pembusukan akar yang
berasal dari dalam dentin bisa merusak berbagai struktur gigi dalam
waktu yang singkat.
2.2. Hipertensi
6
2.2.1 Definisi
Tekanan darah adalah daya dorong ke semua arah pada seluruh
permukaan yang tertutup pada dinding bagian dalam jantung dan
pembuluh darah.
Tekanan darah adalah tekanan yang dihasilkan oleh darah dari
sistem sirkulasi atau sistem vaskuler terhadap dinding pembuluh darah.
Darah mengambil oksigen dari dalam paru-paru. Darah yang
mengandung oksigen ini memasuki jantung dan kemudian dipompakan
keseluruh bagian tubuh melalui pembuluh darah yang disebut arteri.
Pembuluh darah yang lebih besar bercabang-cabang menjadi
pembuluh-pembuluh darah yang lebih kecil hingga berukuran
mikroskopik, yang akhirnya membentuk jaringan yang terdiri dari
pembuluh-pembuluh darah yang sangat kecil yang disebut kapiler.
Jaringan ini mengalirkan darah ke sel-sel tubuh dan menghantarkan
oksigen untuk menghasilkan energi yang dibutuhkan demi
kelangsungan hidup. Kemudian darah yang tidak beroksigen kembali
ke jantung melalui pembuluh darah vena, dan dipompa kembali ke
paru-paru untuk mengambil oksigen lagi.
Tekanan darah merujuk kepada tekanan yang dialami darah pada
pembuluh arteri darah ketika darah di pompa oleh jantung ke seluruh
anggota tubuh manusia. Tekanan darah dibuat dengan mengambil dua
ukuran dan biasanya diukur seperti berikut - 120 /80 mmHg. Nomor
atas (120) menunjukkan tekanan ke atas pembuluh arteri akibat
denyutan jantung, dan disebut tekanan sistol. Nomor bawah (80)
menunjukkan tekanan saat jantung beristirahat di antara pemompaan,
dan disebut tekanan diastole. Saat yang paling baik untuk mengukur
tekanan darah adalah saat istirahat dan dalam keadaan duduk atau
berbaring.
Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara
alami. Bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang
jauh lebih rendah daripada dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi
oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan
7
aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam
satu hari juga berbeda; paling tinggi di waktu pagi hari dan paling
rendah pada saat tidur malam hari.
Kenaikan tekanan arteri pada usia tua biasanya dihubungkan
dengan timbulnya arteriosklerosis. Pada penyakit ini, tekanan arteri
yang terutama meningkat; pada kira-kira sepersepuluh dari semua
orang tua akhirnya meinngkat di atas 200mmHg.
Tekanan darah seseorang dapat lebih atau kurang dari batasan
normal. Jika melebihi nilai normal, orang tersebut menderita tekanan
darah tinggi/hipertensi. Sebaliknya, jika kurang dari nilai normal,
orang tersebut menderita tekanan darah rendah/hipotensi.
2.2.3 Etiologi
Hipertensi berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi 2
golongan besar yaitu : ( Lany Gunawan, 2001 )
a. Hipertensi essensial ( hipertensi primer ) yaitu hipertensi yang
tidak diketahui penyebabnya
b. Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang di sebabkan oleh
penyakit lain
Hiperrtensi primer terdapat pada lebih dari 90 % penderita
hipertensi, sedangkan 10 % sisanya disebabkan oleh hipertensi
sekunder. Meskipun hipertensi primer belum diketahui dengan pasti
penyebabnya, data-data penelitian telah menemukan beberapa factor
yang sering menyebabkan terjadinya hipertensi. Factor tersebut adalah
sebagai berikut :
Faktor keturunan
Dari data statistik terbukti bahwa seseorang akan memiliki
kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan hipertensi jika orang
tuanya adalah penderita hipertensi
8
Ciri perseorangan
Cirri perseorangan yang mempengaruhi timbulnya hipertensi adalah
umur ( jika umur bertambah maka TD meningkat ), jenis kelamin
( laki-laki lebih tinggi dari perempuan ) dan ras ( ras kulit hitam
lebih banyak dari kulit putih )
Kebiasaan hidup
Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi adalah
konsumsi garam yang tinggi ( melebihi dari 30 gr ), kegemukan atau
makan berlebihan, stress dan pengaruh lain misalnya merokok, minum