BAB I PENDAHULUAN Hampir semua fistula ani, yang biasanya disebut fistel perianal atau fistel pra-anal, disebabkan oleh perforasi atau penyaliran abses anorektum, sehingga kebanyakan fistel mempunyai satu muara di kripta diperbatasan anus dan rectum dan lobang lain di perineum di kulit perianal. Kadang fistel disebabkan oleh colitis yang disertai proktitis, seperti TBC, amubiasis, atau morbus Crohn. Fistel dapat terletak disubkutis, submukosa, antar sfingter, atau menembus sfingter, mungkin fistel terletak anterior, lateral, atau posterior. Bentuknya mungkin lurus, bengkok, atau mirip sepatu kuda. Umumnya sfingter bersifat tunggal, kadang ditemukan yang kompleks. Fistel dengan lubang kripta di sebelah anterior umumnya berbentuk lurus, fistel dengan lobang yang berasal dari kripta di sebelah dorsal umumnya tidak lurus, tetapi bengkok ke depan karena radang dan pus terdorong di anterior di sekitar m.puborektalis dan dapat membentuk satu lobang perforasi atau lebih di sebelah anterior, sesuai hokum goodsall. 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
Hampir semua fistula ani, yang biasanya disebut fistel perianal atau fistel
pra-anal, disebabkan oleh perforasi atau penyaliran abses anorektum, sehingga
kebanyakan fistel mempunyai satu muara di kripta diperbatasan anus dan rectum
dan lobang lain di perineum di kulit perianal. Kadang fistel disebabkan oleh
colitis yang disertai proktitis, seperti TBC, amubiasis, atau morbus Crohn. Fistel
dapat terletak disubkutis, submukosa, antar sfingter, atau menembus sfingter,
mungkin fistel terletak anterior, lateral, atau posterior. Bentuknya mungkin lurus,
bengkok, atau mirip sepatu kuda. Umumnya sfingter bersifat tunggal, kadang
ditemukan yang kompleks. Fistel dengan lubang kripta di sebelah anterior
umumnya berbentuk lurus, fistel dengan lobang yang berasal dari kripta di sebelah
dorsal umumnya tidak lurus, tetapi bengkok ke depan karena radang dan pus
terdorong di anterior di sekitar m.puborektalis dan dapat membentuk satu lobang
perforasi atau lebih di sebelah anterior, sesuai hokum goodsall.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Anatomi
Daerah batas rektum dan kanalis analis ditandai dengan perubahan jenis
epitel. Rektum dilapisi oleh mukosa glanduler usus sedangkan kanalis analis oleh
anoderm yang merupakan lanjutan epitel berlapis gepeng kulit luar. Kanalis analis
dan kulit luar di sekitarnya kaya akan persyarafan sensoris somatik dan peka
terhadap rangsangan nyeri, sedangkan mukosa rektum mempunyai persyarafan
autonom dan tidak peka terhadap nyeri. Darah vena di atas garis anorektum
mengalir melalui sistem porta, sedangkan yang berasal dari anus dialirkan ke
sistem kava melalui V. Iliaka. Sistem limfe dari rektum mengalirkan isinya
melalui pembuluh limfe sepanjang pembuluh hemoroidalis superior ke arah
kelenjar limfe paraaorta melalui kelenjar limfe Iliaka Interna, sedangkan limfe
yang berasal dari kanalis analis mengalir ke arah kelenjar inguinal.
Kanalis analis berukuran panjang kurang lebih 3 sentimeter. Sumbunya
mengarah ke ventrokranial yaitu mengarah ke umbilikus dan membentuk sudut
yang nyata ke dorsal dengan rektum dalam keadaan istirahat. Pada saat defekasi,
sudut ini menjadi lebih besar. Batas atas kanalis anus disebut garis anorektum,
garis mukokutan, linea pektinata atau linea dentata. Pada daerah ini terdapat kripta
anus dan muara kelenjar anus antara kolumna rektum. Infeksi yang terjadi di sini
dapat menimbulkan abses anorektum yang dapat membentuk fistel. Lekukan
antar-sfingter sirkuler dapat diraba di dalam kanalis analis sewaktu melakukan
colok dubur dan menunjukkan batas antara sfingter ekterna dan sfingter interna
(garis Hilton). Cincin sfingter anus melingkari kanalis analis dan terdiri dari
sfingter interna dan sfingter eksterna. Sisi posterior dan lateral cincin ini terbentuk
dari fusi sfingter interna, otot longitudinal, bagian tengah dari otot levator
(puborektalis) dan komponen m. sfingter eksternus. M. Sfingter internus terdiri
2
dari serabut otot polos, sedangkan M. Sfingter eksternus terdiri atas serabut olot
lurik.
Gambar . Anatomi Anus dan Rektum
2. Fisiologi
Normalnya, kelenjar rektum yang terdapat di kripta antar kolumna rektum
berfungsi sebagai barrier terhadap lewatnya mikroorganisme penyebab infeksi
yang berasal dari lumen usus ke daerah perirektal. Kelenjar ini mengeluarkan
semacam lendir, berguna sebagai pelicin/ lubrikasi. Saluran ini memiliki klep
satu arah agar produksi bisa keluar tapi feses tidak bisa masuk. Terhalangnya jalan
keluar produksi dari kelenjar ini akibat stasis menyebabkan kuman dan cairan
feses masuk ke dalam kelenjar. Feses yang banyak kumannya berkembang biak ke
dalam kelenjar, membentuk peradangan yang jadi abses. Abses akan mencari
jalan keluar dan membentuk semacam pipa yang menembus kulit. Akibatnya,