Top Banner

of 17

Referat Em Sukbum

Oct 15, 2015

Download

Documents

Emir Afif

Kulit Kelamin
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

REFERAT ERYTHEMA MULTIFORME

REFERATERYTHEMA MULTIFORMEPembimbing:Dr. Sofwan S. R.,Sp. KK

Penyaji:Jonathan Antonius2009-061-170

Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK Unika Atma JayaRSUD Syamsudin, SH.Periode 21 Maret -23 April 2011

1Pertama kali dikenalkan oleh Ferdinand von Hebra pada tahun 1866 sebagai penyakit akut dengan manifestasi gejala pada kulit yang bermacam-macam (multiforme). Dan diinduksi oleh HSV (HAEM).Insiden EM diperkirakan 0,01 - 1% dari seluruh penyakit kulit. Pria : wanita 3:2 - 2:1Umur: berkisar antara 20 40 tahun,20% diantaranya terjadi pada anak-anak dan remaja.

Pendahuluan2Definisi:EM merupakan reaksi hipersensivitas mukokutaneus akut yang dikarakteristikkan dengan erupsi kulit, dengan atau tanpa lesi membran mukosa mulut.

KlasifikasiEM Mayor (EMM)EM minor (EMm)

Bab IITinjauan Pustaka3InfeksiBakterialViralJamurObat-obatanParasitInteraksi antara obat dan virusPengawet makanan dan penguat rasaEtiologi4EM terkait HSV Reaksi hipersensitifitas tipe lambat. Transport fragmen DNA virus Keratinosit mengekspresikan fragmen DNA HSV yang memicu keluarnya HSV-spesifik CD4+TH1.Limfosit CD 4 merespons antigen virus dengan memproduksi interferon gamma (IFN-) yang memicu reaksi inflamasi. EM Mayor Metabolisme obat bahan yang bersifat toksik tdk dapat di detoksifikasi bersifat sebagai hapten dengan berikatan ke permukaan sel epitel. Menginduksi terjadinya respons imunEpidermis terinfiltrasi oleh sel limfosit T CD8 dan makrofag mengeluarkan sitokin-sitokin yang menyebabkan terjadinya reaksi inflamasi dan apoptosisPada lesi dapat ditemukan TNF , yang berperan sebagai sitokin proinflamasi.

Patogenesis5Lesi tipikal / lesi target / lesi iris3 area:merah keunguan, kuning pucat (edem), cincin merah yang terluarberbatas tegas

Lesi non-tipikaljika akut bisa berupa makula, vesikel, papula, krustajika sudah cukup lama (penyembuhan) dapat berupa lesi hiperpigmentasi atau hipopigmentasiGambaran Klinis6

7EM Mayor

8Dapat disertai gejal prodromal non-spesifikDemam, malaise, nyeri kepalaGatal, panas pada daerah lesiNikolsky sign negatif Fenomena Koebner Lesi dimulai dari distal kemudian terus ke daerah proksimal (sentripetal), simetris

Gambaran Klinis9VideoHistopatology10Lokasi Penyebaran

11Kategori EMGambaran KlinisEM minorLesi tipikal, keterlibatan membran mukosa minimal, jika ada hanya pada 1 mukosa (umumnya adalah mukosa oral)EM MayorLesi kutaneus paling tidak 2 jenis mukosa. Keterlibatan 30% permukaan tubuh. Dengan persebaran makula purpurik atau lesi atipikalDiagnosis Banding12Menemukan faktor pemicuInfeksi, reaksi obat, reaksi obat dan virusPemeriksaan fisikGambaran tipikal atau atipikalJumlah mukosa yang terlibatLuas lesiNikolsky sign (-)Koebhner phenomenon (dapat +) Pemeriksaan PenunjangTzank test, PCRBiopsi kulit

Diagnosis13Tatalaksana Diagnosis yang tepatTatalaksana umumPada kasus EMM rawat bangsal isolasiPenuhi kebutuhan nutrisi dan cairan

Tatalaksana khususObat kumur jika ada lesi oral (chlorheksidine glukonat 0,2%) Minocep HAEM acyclovir 4x200 mg - 400 mgAnak : 10mg/kg BB Atau dapat menggunakan falancyclovirMycoplasma pneumonia : Tetracycline 3x500mg atau Erytromicin Kortikosteroid pertimbangkan risk and benefitTatalaksana khusus pada EM rekurenTatalaksana14Terutama pada EMMDehidrasiSepsisGangguan keseimbangan elektrolitGagal jantungKomplikasi akibat pengobatanEfek samping kortikosteroidKomplikasi15Pada umumnya baikEMm dapat sembuh sendiri dalam 2-3 mingguEMM mortalitasnya sama dengan SJSRekurensi sering terjadi pada HAEMPrognosis16TERIMA KASIH17