REFERAT
Ilmu Ostetri dan Ginekologi
Diabetes Melitus Pada Kehamilan
Pembimbing :
dr. Rahmat S, Sp.OG
Disusun oleh :
Nisia Pratama Setiabekti
11 2012 081
Kepaniteraan Klinik Ilmu Obstetri dan Ginekologi
Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Krida Wacana
Periode 18 November 2013 26 Januari 2014
RS Rajawali BandungKATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan berkat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas
Kepaniteraan Klinik Ilmu Kandungan Fakultas Kedokteran UKRIDA di
RSU Rajawali Bandung.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada dr. Hendra Gunawan,
Sp.OG, selaku pembimbing dalam penyusunan makalah ini, dan juga
teman-teman yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah
ini.
Penyusun berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi para
pembaca pada umumnya. Akhirnya penyusun meminta kritik dan saran
yang membangun dari para pembaca agar makalah ini makin
sempurna.
Bandung, 24 Desember 2013
Penyusun Makalah
BAB I PENDAHULUAN
Wanita hamil yang belum pernah menderita diabetes sebelumnya,
tetapi yang memiliki kadar glukosa darah tinggi (gula) selama
kehamilan dikatakan memiliki gestational diabetes. Diperkirakan
bahwa gestational diabetes mempengaruhi 18% dari kehamilan.
Hormon dari plasenta membantu bayi berkembang. Tapi hormon ini
juga menghambat aksi dari insulin ibu dalam tubuhnya. Masalah ini
disebut resistensi insulin. Resistensi insulin membuat sulit bagi
tubuh ibu untuk menggunakan insulin.
Gestational diabetes umumnya memiliki sedikit gejala dan hal ini
paling sering didiagnosis dengan pemeriksaan selama kehamilan. Tes
diagnostik tidak tepat mendeteksi kadar tinggi glukosa dalam sampel
darah.
Tidak ada penyebab khusus telah diidentifikasi, namun diyakini
bahwa hormon yang dihasilkan selama kehamilan meningkatkan
ketahanan wanita terhadap insulin, sehingga toleransi glukosa
terganggu.
Bayi lahir dari ibu dengan diabetes gestasional biasanya pada
peningkatan risiko masalah seperti yang besar untuk usia kehamilan
(yang dapat menyebabkan komplikasi pengiriman), gula darah rendah,
dan penyakit kuning.
Gestational diabetes adalah suatu kondisi dapat diobati dan
wanita yang memiliki kontrol yang memadai kadar glukosa secara
efektif dapat menurunkan risiko ini.
Wanita dengan diabetes gestasional berada pada peningkatan
risiko diabetes melitus tipe 2 atau, sangat jarang, diabetes
autoimun laten atau Type 1 setelah kehamilan, serta memiliki
insiden yang lebih tinggi dari bagian pre-eclampsia dan cesar,
keturunan mereka yang rentan terhadap mengembangkan obesitas,
diabetes tipe 2 di kemudian hari.
Kebanyakan pasien diobati hanya dengan modifikasi diet dan
olahraga moderat tetapi beberapa anti-diabetes mengambil obat,
termasuk insulin.
Diabetes dalam kehamilan menimbulkan banyak kesulitan. Penyakit
ini akan menyebabkan perubahan-perubahan pada penderita yang juga
dipengaruhi oleh kehamilan. Sebaliknya diabetes akan mempengaruhi
kehamilan dan persalinan. Komplikasi pada ibu dan bayi pada
penderita diabetes tak terkendali dapat terjadi 10 kali dari
normal. Diabetes dalam kehamilan sukar ditemukan karena rendahnya
kemampuan dalam mendeteksi kasus. Diabetes patut dicurigai pada
pasien yang mempunyai cirri gemuk, riwayat keluarga diabetes,
riwayat melahirkan bayi dengan berat badan >4000 gram, riwayat
lahir mati, dan abortus berulang. 1BAB II ISI
DEFINISIGestational diabetes (diabetes melitus gestasional atau,
GDM) adalah suatu kondisi di mana perempuan tanpa sebelumnya
didiagnosis diabetes menunjukkan kadar glukosa darah tinggi selama
kehamilan. 2Gestational diabetes berkembang selama kehamilan
(kehamilan). Seperti jenis diabetes, diabetes gestational
mempengaruhi bagaimana sel-sel Anda menggunakan gula (glukosa) -
bahan bakar utama tubuh Anda. Gestational diabetes menyebabkan gula
darah tinggi yang dapat mempengaruhi kehamilan dan kesehatan bayi
Anda.Pada diabetes gestational, gula darah akan kembali normal
segera setelah melahirkan. Tetapi jika Anda sudah menderita
diabetes gestational, Anda berisiko untuk diabetes tipe 2 di masa
depan. Anda akan terus bekerja dengan tim perawatan kesehatan Anda
untuk memonitor dan mengelola gula darah Anda.
INSIDENSI
Insiden diabetes mellitus dalam kehamilan sekitar 2-3 %. Dari
referensi lain dikatakan bahwa diabetes mellitus terdapat pada 1-2
% wanita hamil, dan hanya 10% dari wanita tersebut yang diketahui
menderita diabetes mellitus sebelum hamil, dengan demikian dapat
disimpulkan sebagian besar yang teradi pada kehamilan adalah
diabetes mellitus gestasional. Penelitian Prof. John M.F Adam di
Ujung Padang dalam dua periode yang berbeda memperoleh insidens
diabetes mellitus gestasional yang jauh lebih tinggi pada mereke
yang beresiko tinggi (4,3%) dan 1,6% dari seluruh populasi wania
hamil. Sedangkan, pada penelitian kedua beliau ditemukan 3% pada
kelompok resiko tinggi dan 1,2% dari seluruh wanita hamil.Setiap
wanita bisa mengalami diabetes gestational, namun beberapa wanita
berada pada risiko yang lebih besar. Faktor risiko untuk diabetes
gestasional meliputi: 3 Usia lebih dari 25. Wanita lebih tua dari
usia 25 lebih mungkin untuk mengembangkan diabetes gestational.
Keluarga atau riwayat kesehatan pribadi risiko Anda terkena
diabetes meningkat kehamilan jika Anda memiliki pradiabetes - gula
darah sedikit lebih tinggi yang mungkin menjadi pelopor untuk
diabetes tipe 2 - atau jika anggota keluarga dekat, seperti orang
tua atau saudara, telah diabetes tipe 2 . Anda juga lebih mungkin
untuk mengembangkan diabetes gestational jika Anda memilikinya
selama kehamilan sebelumnya, jika Anda melahirkan bayi yang
beratnya lebih dari 9 pon (4,1 kilogram), atau jika Anda memiliki
lahir mati yang tidak dapat dijelaskan.
Kelebihan berat badan. Anda lebih mungkin untuk mengembangkan
diabetes gestational jika Anda kelebihan berat badan secara
signifikan dengan indeks massa tubuh (BMI) 30 atau lebih
tinggi.
Ras kulit putih. Untuk alasan yang tidak jelas, perempuan yang
hitam, Hispanik, Indian Amerika atau Asia lebih mungkin untuk
mengembangkan diabetes gestational.
GEJALA KLINIKGejala utama diabetes mellitus pada kehamilan
umumnya sama dengan gejala diabetes lainnya :
Polyuria
Polydipsia
Polyfagia
Mudah lelah
Sering merasa mual
Gangguan penglihatan
Sering mengalami infeksi saluran kemih, vagina, maupun kulit
DIAGNOSISHiperglikemia pada wanita hamil dapat disebabkan karena
sebelumnya penderita sudah menderita diabetes sebelumnya, atau
dapat juga di sebabkan karena gangguan toleransi glukosa yang
terjadi pertama kali saat kehamilan yang disebut diabetes melitus
gestasional. Diabetes mellitus yang telah diketahui sebelum
kehamilan tidak ada masalah dalam diagnosis, lain hal nya dengan
diabetes mellitus gestasional, banyak kriteria diagnostik yang
dipakai.Skrining awal diabetes mellitus gestasional adalah dengan
cara melakukan pemeriksaan beban 50 gram glukosa pada kehamilan
24-28 minggu. Semua ahli sependapat bahwa skrining sebaiknya
dilakukan pada semua wanita hamil.Anamnesis. Pemeriksaan anamnesis
dimulai dari menanyakan identitas pasien, riwayat haid, riwayat
perkawinan, riwayat keluarga, hingga riwayat obstetric pasien.
Menanyakan gejala-gejala diabetes yang mungkin muncul selama
kehamilan.
Pemeriksaan fisik. Pada wanita yang mengalami kenaikan gula
darah saat hamil biasanya tidak menunjukan gejala pada awal
kehamilan. Pemeriksaan fisik yang perlu di perhatikan pada wanita
dengan resiko menderita diabetes saat kehamilan adalah berat badan.
Pemeriksaan antenatal care saat kehamilan sangat di perlukan untuk
memantau perubahan berat badan ibu secara rutin.
USG. Dengan USG dapat dipantau keadaan janin selama di
kandungan. Mendeteksi besarnya janin, apakah sesuai dengan masa
kehamilan atau tidak.
Cara Skrining dan Kriteria Diagnostik
1. Cara OSullivan dan Mahan
Terdiri dari 2 tahap, yaitu tes tantangan glukosa yang merupakan
tes skrining dan tes toleransi glukosa oral. Tes toleransi glukosa
hanya dilakukan pada mereka dengan tes tantangan glukosa
positif.
Tes ini dilakukan tanpa harus puasa. Kepada mereka diberikan
beban dengan 50 gram glukosa di larutkan dalam air segelas. Positif
bila gula darah vena > 140 mg/dl setelah 1 jam pemberian.
Kemudian dilanjutkan dengan beban 100 gram glukosa setelah 12 jam
puasa. Diambil gula darah puasa, 1 jam, 2 jam, dan 3 jam
postprandial. Normal bila gula darah puasa < 105 mg/dl, 1 jam
postprandial 200 mg/dL. Kadar glukosa plasma vena puasa yang normal
10 kali / 12 jam )
Perlu amniosintesis untuk konfirmasi kematangan paru.Kehamilan
dengan DM
Dapat terkendali DM tidak terkendali
Sejak kehamilan 34- 38 minggu
Monitor setiap minggu
Rawat
GD, USG,CTG
Monitor setiap minggu
USG, GD, CTG
Janin sehat Gawat janin Amniosintesis
Makrosomia
40 minggu
IUGR
Paru matang Paru belum matang
Partus biasa steroid
Terminasi
3. Pengelolaan bayi
Pemeriksaan kadar gula darah pada 1,2,4,8,12,24,36 dan 48 jam.
Apabila