KELOMPOK F 2010 ILMU KEDOKTERAN FORENSIK 1 * IVON * DESSY* SARI* PASKA* EVAN* FIRUS* TUBAN dr. H. Mutahal, Sp.F. VISUM ET REPERTUM Visum et Repertum adalah surat keterangan tertulis yang dibuat oleh dokter untuk kepentingan pengadilan / yustisi mengenai apa yang dilihat & ditemukan pada jenazah sepanjang pengetahuan yang se-baik2nya, dengan mengingat sumpah yang diucapkan waktu menerima jabatan. Tujuan VeR adalah sebagai pengganti barang bukti untuk pengadilan, karena luka atau jejas pada tubuh korban hidup atau mati selalu berubah. Pada korban hidup dapat menjadi sembuh atau bertambah parah, sedangkan pada korban mati membusuk. VeR ada tujuh macam : 1. VeR Jenazah. 2. VeR Pengenalan Umur. 3. VeR Psikiatri. 4. VeR Penggalian Jenazah. 5. VeR TKP ( Tempat Kejadian Perkara ). 6. VeR Barang Bukti Lain. 7. VeR Korban Hidup : o VeR Tetap Setelah pmx pasien boleh pulang & bisa bekerja lagi. Kesimpulan + Kualifikasi luka. o VeR Sementara Setelah pmx perlu perawatan lebih lanjut. Kesimpulan saja. o VeR Lanjutan Setelah dirawat px sembuh, meninggal atau pindah rumah sakit.Jika sembuh Kesimpulan + Kualifikasi luka.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
KELOMPOK F
2010ILMU KEDOKTERAN FORENSIK
1* IVON * DESSY* SARI* PASKA* EVAN* FIRUS*
TUBAN
dr. H. Mutahal, Sp.F.
VISUM ET REPERTUM
Visum et Repertum adalah surat keterangan tertulis yang dibuat
oleh dokter untuk kepentingan pengadilan / yustisi mengenai apa yang
dilihat & ditemukan pada jenazah sepanjang pengetahuan yang se-
baik2nya, dengan mengingat sumpah yang diucapkan waktu menerima
jabatan.
Tujuan VeR adalah sebagai pengganti barang bukti untuk pengadilan,
karena luka atau jejas pada tubuh korban hidup atau mati selalu
berubah. Pada korban hidup dapat menjadi sembuh atau bertambah
parah, sedangkan pada korban mati membusuk.
VeR ada tujuh macam :
1. VeR Jenazah.
2. VeR Pengenalan Umur.
3. VeR Psikiatri.
4. VeR Penggalian Jenazah.
5. VeR TKP ( Tempat Kejadian Perkara ).
6. VeR Barang Bukti Lain.
7. VeR Korban Hidup :
o VeR Tetap Setelah pmx pasien boleh pulang & bisa
bekerja lagi.
Kesimpulan + Kualifikasi luka.
o VeR Sementara Setelah pmx perlu perawatan lebih lanjut.
Kesimpulan saja.
o VeR Lanjutan Setelah dirawat px sembuh, meninggal atau
pindah rumah sakit.Jika sembuh Kesimpulan + Kualifikasi luka.
Cara membuat VeR :
o Ada surat permintaan visum dari kepolisian.
KELOMPOK F
2010ILMU KEDOKTERAN FORENSIK
2* IVON * DESSY* SARI* PASKA* EVAN* FIRUS*
TUBAN
o VeR dibuat selambat2nya 21 hari (sesuai dengan batas penahanan
tersangka).
o Yang boleh meminta visum :
Penyidik / Polisi / Provos (sebagai barang bukti).
Hakim (untuk terdakwa, apakah terdakwa mampu
mempertanggung jawabkan perbuatannya, bila orang sakit jiwa
berarti tidak mampu mempertanggung jawabkan perbuatannya).
o Surat kematian dibuat dengan disertai penyebab kematian atau
dugaan penyebab kematian.
o Kalau sudah sembuh, pasien tidak boleh minta visum waktu sakit
karena rahasia jabatan.
Susunan VeR
1. Pro justisia Sebagai pengganti materai. (untuk menghemat
biaya)
2. Pendahuluan Agar tidak terjadi kekeliruan identitias di pengadilan.
3. PemberitaanApa yang dilihat & diperiksa (hasil pemeriksaan).
4. Kesimpulan Sebab akibat (memudahkan hakim mengambil
keputusan).
5. Penutup Demikianlah Visum et Repertum ini kami buat
dengan mengingat sumpah saat menerima jabatan, terus
TTD.
Isi pendahuluan
1. Identitas korban.
2. Identitas orang yang meminta VeR.
3. Identitas dokter yang membuat VeR.
4. Identitas orang yang mengantarkan korban.
5. Dugaan sebab kematian korban.
Syarat menulis pemberitaan
o Tidak boleh ada singkatan.
o Angka harus ditulis dengan huruf (tidak boleh angka).
o Diberi garis ----------- bila ada sisa pada akhir kalimat (agar tidak diisi
orang lain).
KELOMPOK F
2010ILMU KEDOKTERAN FORENSIK
3* IVON * DESSY* SARI* PASKA* EVAN* FIRUS*
TUBAN
o Memakai bahasa yang bisa di mengerti orang banyak / umum.
o Tidak boleh menulis diagnosa.
o Boleh ditulis tangan.
Dokter menolak membuat VeR jika :
o Berhubungan dengan keluarganya.
o Memenuhi rahasia jabatan.
Rahasia kedokteran adalah segala sesuatu yang dirahasiakan tentang
apa yang telah diketahui oleh dokter selama melakukan lapangan
pekerjaan dokter.
Rahasia jabatan (misalnya direktur, PNS).
o Semua yang diketahui baik yang diminta maupun tidak.
o Mulai dari anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang,
diagnosis.
Alasan menjaga rahasia kedokteran :
o Pertanggung jawaban moral.
o Memenuhi undang2.
o Memenuhi peraturan pemerintah.
o Memenuhi KODEKI.
o Memenuhi sumpah dokter.
Siapa yang wajib menjaga rahasia kedokteran :
Medis dokter, perawat, farmasi, kesehatan masyarakat, ahli gizi,
terapis fisik, teknisi medis, analis, pegawai laboratorium + semua
mahasiswa yang bertugas dalam lapangan pekerjaan kesehatan.
Dokter boleh membocorkan VeR jika :
o Permintaan dari keluarga korban biasanya untuk asuransi.
o Mencegah penularan wabah.
o Menjalankan undang2 untuk ganti rugi (perdata)
o Membuat surat kematian.
o Daya paksa, (misalnya sopir yang punya penyakit epilepsy, pembatu
rumah tangga dengan TB Paru, untuk orang yang akan bunuh diri)
KELOMPOK F
2010ILMU KEDOKTERAN FORENSIK
4* IVON * DESSY* SARI* PASKA* EVAN* FIRUS*
TUBAN
Jika seorang dokter membocorkan VeR maka bisa terkena
sanksi :
o Pidana : Berupa hukuman kurungan (jika ada yang menuntut).
o Perdata : Berupa denda sejumlah uang / ganti rugi.
o Administrasi : Pencabutan SIP, mutasi jabatan.
o Masyarakat: Dikucilkan dari lingkungan, keluarga pasien yg
dendam bisadibunuh
. Hak undur diri adalah hak seorang dokter untuk
mundur sebagai saksi ahli dari pengadilan karena rahasia
jabatan, misalnya korban aborsi / abortus provokatus kriminalis
(karena pada kasus aborsi, dokter, korban, pelaku, dan orang2 yang
mengetahui proses aborsi adalah tersangka), ada hubungan kerabat,
bekas istri / suami atau ipar.
Contoh2 Kesimpulan VeR hidup :
1. VeR tetap Ditemukan sperma di vagina dan luka lecet
Kesimpulan : ditemukan tanda2 kekerasan akibat benda tumpul,
ditemukan cairan sperma di vagina (prinsipnya tidak boleh
mengarah ke pemerkosaan).
2. VeR sementara Kepala terbentur
Kesimpulan : didapatkan perdarahan pada kepala dan diperlukan
perawatan lebih lanjut.
3. VeR lanjutan (jika px telah sembuh lalu mengalami gangguan
jiwa 2 bulan) Kesimpulan : Korban mengalami perdarahan di
kepala akibat benturan dengan benda tumpul, korban mengalami
luka berat dan mengalami gangguan jiwa selama 2 bulan.
4. VeR sementara korban tertusuk perutnya, usus jebol.
Kesimpulan : didapatkan luka tusuk pada perut akibat benda tajam
dimana korban perlu perawatan lebih lanjut.
5. VeR lanjutan (px dirawat sembuh setelah 2 minggu)
KELOMPOK F
2010ILMU KEDOKTERAN FORENSIK
5* IVON * DESSY* SARI* PASKA* EVAN* FIRUS*
TUBAN
Kesimpulan : didapatkan luka tusuk pada perut setelah dirawat 2
minggu korban dapat melakukan pekerjaannya. Korban mengalami
luka berat (tidak ada harapan sembuh).
6. VeR tetap Ada korban kecelakaan lalu lintas terjadi benturan dan
nyeri pada paha setelah pemeriksaan kemudian px pulang.
Kesimpulan : Ditemukan luka memar di paha akibat trauma benda
tumpul. Korban tidak mengalami hambatan dalam melakukan
pekerjaan se-hari2.
7. VeR hidup Korban tertusuk perutnya atau mengalami luka robek
pada perutnya sampai keluar ususnya.
Kesimpulan :
o VeR tetap Ditemukan luka tusuk atau luka robek pada perut
akibat trauma benda tajam. Korban mengalami luka berat (tidak
ada harapan untuk sembuh).
o VeR lanjutan (jika px meninggal sebelum perawatan)
Ditemukan luka tusuk atau luka robek pada perut akibat trauma
benda tajam tidak dioperasi korban meninggal.
o VeR lanjutan (jika px meninggal dan tidak dilakukan otopsi)
Ditemukan luka tusuk atau luka robek pada perut akibat trauma
benda tajam. Sebab kematian tidak dapat ditentukan karena tidak
dilakukan pemeriksaan dalam (otopsi).
o VeR lanjutan (jika px pindah RS) Ditemukan luka tusuk atau
luka robek pada perut akibat trauma benda tajam. Setelah
dilakukan perawatan korban belum sembuh, tetapi korban pindah
ke RS lain.
Perhatian : di RS yang baru, harus membuat VeR
sementara baru lagi.
o VeR lanjutan (jika setelah perawatan 2 minggu sembuh px
bisa bekerja lagi) Ditemukan luka tusuk atau luka robek pada
perut akibat trauma benda tajam. Setelah dirawat dua minggu
pasien dapat melakukan pekerjaan se-hari2, tetapi luka tidak ada
harapan sembuh.
8. VeR Hidup Ada korban kecelakaan lalu lintas masuk dari IGD
dengan epidural bleeding sudah diterapi dengan trepanasi.
KELOMPOK F
2010ILMU KEDOKTERAN FORENSIK
6* IVON * DESSY* SARI* PASKA* EVAN* FIRUS*
TUBAN
Kesimpulan :
o VeR Sementara Pada korban ditemukan perdarahan diselaput
laba2 akibat trauma benda tumpul dan telah dilakukan tindakan
operatif dan perlu perawatan lebih lanjut.
o VeR Lanjutan (setelah perawatan selama 2 minggu px
meninggal dan tidak dilakukan otopsi) Pada korban
ditemukan perdarahan diselaput laba2 akibat trauma benda
tumpul dan telah dilakukan tindakan operatif serta perawatan
selama dua minggu lalu korban meninggal. Sebab kematian tidak
dapat ditentukan karena tidak dilakukan pemeriksaan dalam
(otopsi).
o VeR Lanjutan (setelah perawatan selama 2 minggu px
sembuh) Pada korban ditemukan perdarahan diselaput laba2
akibat trauma benda tumpul dan telah dilakukan tindakan operatif
serta perawatan selama dua minggu lalu korban sembuh, tetapi
korban mengalami gangguan atau hambatan dalam melakukan
pekerjaan se-hari2 selama dua minggu.
Contoh Kesimpulan VeR mati
o Dilakukan Otopsi
1. Luka tembak pada jantung dan tes getah paru positif.
Kesimpulan :
Ditemukan luka tembak pada jantung dan tes getah paru
positif. Korban meninggal karena luka tembak pada jantung
tetapi korban sempat bernafas / bertahan dalam air.
Ditemukan luka tembak pada jantung dan korban sempat
bernafas di dalam air. Masing2 dari kedua hal tersebut bisa
menyebabkan kematian.
2. Korban tersengat aliran listrik dan meninggal terdapat luka
gosong pada pundak kanan dan paha kiri.
Kesimpulan : Ditemukan kulit pundak kanan mengelupas karena
aliran masuk dan kulit paha kiri mengelupas karena aliran keluar
KELOMPOK F
2010ILMU KEDOKTERAN FORENSIK
7* IVON * DESSY* SARI* PASKA* EVAN* FIRUS*
TUBAN
arus listrik. Tidak ada hal2 yang menyangkal korban meninggal
karena arus listrik.
3. Korban kecelakaan dengan patah tulang tengkorak dan laserasi
otak.
Kesimpulan : Ditemukan patah tulang tengkorak dan kerusakan
otak. Korban meninggal karena patah tulang tengkorak dan
kerusakan otak akibat benturan dengan benda tumpul.
4. Pneumonia (+) dan terdapat perdarahan otak akibat dipukuli.
Kesimpulan : Korban meninggal secara wajar karena radang
paru2 yang diperparah atau diperberat dengan kerusakan otak
akibat trauma benda tumpul.
5. Exhumation (penggalian jenasah kembali) tinggal tulang
kerangka, ada patah tulang tengkorak.
Kesimpulan : Ditemukan patah tulang tengkorak akibat trauma
benda tumpul. Sebab kematian tidak dapat ditentukan karena
tidak dilakukan pemeriksaan dalam (otopsi). Tapi kelainan
tersebut diatas dapat menyebabkan kematian.
o Tidak dilakukan otopsi
1. Korban dengan hematom didaerah kepala, otopsi tidak dilakukan.
Kesimpulan : Ditemukan luka memar dan perdarahan dibawah
kulit di daerah kepala. Sebab kematian tidak dapat ditentukan
karena tidak dilakukan pemeriksaan dalam (otopsi).
2. Korban dengan perdarahan keluar dari hidung, dan mulut.
Kesimpulan : Ditemukan perdarahan keluar dari lubang hidung
dan mulut. Sebab kematian tidak dapat ditentukan, tetapi
kelainan tersebut bisa menyebabkan kematian.
3. Korban dengan perdarahan keluar dari hidung, mulut, dan telinga
Kesimpulan : Ditemukan perdarahan dari lubang hidung, mulut,
dan telinga. Biasanya kelainan tersebut menyebabkan kematian.
Tidak bisa ditentukan sebab kematiannya
o Jenazah tidak diotopsi.
o Jenazah tidak utuh (tinggal tulang pada exhumation).
o Jenazah membusuk.
Exhumation adalah penggalian kembali jenazah yang telah
dikubur.
KELOMPOK F
2010ILMU KEDOKTERAN FORENSIK
8* IVON * DESSY* SARI* PASKA* EVAN* FIRUS*
TUBAN
+ diambil sample tanah dari samping kanan, kiri, atas, dan bawah dari
jenazah dengan jarak 5 m untuk pemeriksaan toksikologi dikirimkan
dalam kantong plastik tanpa fiksasi.
Exhumation dilakukan apabila :
o Setelah dikubur, dicurigai kematian korban ternyata tidak wajar.
o Atas permintaan keluarga.
o Bila diatas kuburan akan dibangun sarana umum (seperti jalan tol,
bandara, dll).
Saponifikasi adalah mayat yang tidak membusuk setelah
dikubur dalam waktu yang lama, karena mayat dikuburkan di dalam
tanah yang basah dan memiliki suasana yang basa (sedangkan
mayat itu sendiri bersifat asam) bisa untuk identifikasi.
Mumifikasi adalah mayat yang dikuburkan di
tempat yang panas (karena penguapan), kering, tidak ada
bakteri, ada banyak angin bisa untuk Identifikasi.