8/18/2019 Referat Anak Marasmus
1/34
BAB I
PENDAHULUAN
Malnutrisi didefinisikan oleh WHO sebagai “ketidakseimbangan seluler antara
penyediaan nutrisi serta energy dan pemakaian oleh tubuh untuk medukung
pertumbuhan, pemeliharaan dan fungsi spesifik”. 1 Istilah Protein !nergy Malnutrition
"P!M# atau $urang !nergi Protein "$!P# digunakan untuk mendeskripsikan
sekelompok gangguan yang men%akup marasmus, k&ashiorkor dan status intermediet
dari marasmus ' k&ashiorkor. Istilah marasmus diambil dari bahasa (unani yaitu
marasmos yang berarti kurus atau terbuang. Marasmus terkait dengan kurangnya asupan
protein dan kalori dan di%irikan oleh kekurusan yang abnormal. Istilah k&ashiorkor pertama kali digunakan oleh William "1)*+# dan meru uk pada kurangnya asupan
protein dengan asupan kalori yang %ukup, serta di%irikan oleh edema. -,*
$urang !nergi Protein adalah bentuk paling umum dari defisiensi nutrisi pada
pasien ra&at inap di /. /ebanyak +0 dari seluruh pasien yang berobat ke 2umah
/akit memiliki malnutrisi dalam beberapa dera at. Pada sebuah sur3ey yang terfokus
pada kelompok ekonomi rendah di nited /tates, -- *+ dari anak usia - 4 tahun
berada diba&ah persentil 1+ untuk berat badan. /ur3ey lain menun ukkan 11 anak dari
ekonomi lemah memiliki pengukuran height-for-age diba&ah persentil ke +.
Pertumbuhan terhambat tampak pada 10 anak dipopulasi umum. 1
$urang !nergi Protein "$!P# merupakan salah satu masalah gi5i yang dihadapi
oleh dunia dan kebanyakan masalah malnutrisi berasal dari negara berkembang, salah satunya
adalah Indonesia. 6erdasarkan 2iset $esehatan 7asar tahun -010, sebanyak 1*.0
berstatus gi5i kurang dan 8.) diantaranya berstatus gi5i buruk. 7ata yang sama
menun ukkan1*.* anak kurus, 4.0 anak sangat kurus dan 19.1 anak memiliki
kategori sangat kurus. $eadaan ini berpengaruh pada tingginya angka kematian anak.8
Menurut WHO lebih dari +0 kematian bayi dan anak terkait dengan gi5i kurang dan gi5i
buruk, oleh karena itu masalah gi5i perlu ditangani se%ara %epat dan tepat. 1
1
8/18/2019 Referat Anak Marasmus
2/34
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
$ekurangan energy protein adalah kondisi yang dihasilkan oleh kurangnya energy
atau protein untuk memenuhi kebutuhan metabolism tubuh, baik karena intake
yang inadekuat, kurangnya kualitas protein yang didapat dari makanan,
peningkatan kebutuhan terkait dengan penyakit atau peningkatan kehilangan
nutrient. - Malnutrisi didefinisikan oleh WHO sebagai “ketidakseimbangan seluler
antara penyediaan nutrisi serta energy dan pemakaian oleh tubuh untuk medukung pertumbuhan, pemeliharaan dan fungsi spesifik”. Istilah Protein !nergy
Malnutrition "P!M# atau $urang !nergi Protein "$!P# digunakan untuk
mendeskripsikan sekelompok gangguan yang men%akup marasmus, k&ashiorkor
dan status intermediet dari marasmus ' k&ashiorkor. 1 Istilah marasmus diambil dari
bahasa (unani yaitu marasmos yang berarti kurus atau terbuang. Marasmus terkait
dengan kurangnya asupan protein dan kalori dan di%irikan oleh kekurusan yang
abnormal. 1 Istilah k&ashiorkor pertama kali digunakan oleh William "1)*+# dan
meru uk pada kurangnya asupan protein dengan asupan kalori yang %ukup. 1,-
2.1 Epidemiologi
$urang !nergi Protein "$!P# adalah masalah kesehatan yang serius dan tersebar luas
pada anak anak di dunia. /ekitar 100 uta anak menderita $!P sedang hingga berat.
Pada tahun 1))0an, angka ke adian anak dengan berat rendah pada negara berkembang
ter%atat dari 199 uta 18) uta pada beberapa negara, angka pre3alensi dipengaruhi
oleh musim, ketersediaan makanan, ke adian infeksi dan status pembangunan pelayanan kesehatan.
2
8/18/2019 Referat Anak Marasmus
3/34
:ambar 1. 7istribusi malnutrisi di dunia berdasarkan faktor risiko selektif. 4
Penelitian /%heinfeld dan Mokashi "-010# menyatakan bah&a malnutrisi
mempengaruhi *-.+ anak pada negara berkembang. /e%ara geografis lebih dari
90 anak dengan malnutrisi tinggal di ;sia, -4 di afrika dan 8 di ;merika
latin. Pada tahun -000, WHO memperkirakan 18),4 uta anak kurang dari + tahun
mengalami malnutrisi setelah dilakukan pengukuran berat badan menurut umur. 9
Malnutrisi berkontribusi signifikan terhadap peningkatan angka kematian anak diba&ah usia + tahun di seluruh dunia dan uga berkontribusi terhadap lebih dari
1
8/18/2019 Referat Anak Marasmus
4/34
dihadapi oleh dunia dan kebanyakan masalah malnutrisi berasal dari negara
berkembang, salah satunya adalah Indonesia.6erdasarkan 2iset $esehatan 7asar
tahun -010, sebanyak 1*.0 berstatus gi5i kurang dan 8.) diantaranya berstatus
gi5i buruk. 7ata yang sama menun ukkan1*.* anak kurus, 4.0 anak sangat kurus
dan 19.1 anak memiliki kategori sangat kurus. $eadaan ini berpengaruh pada
tingginya angka kematian anak. - Menurut WHO lebih dari +0 kematian bayi dan
anak terkait dengan gi5i kurang dan gi5i buruk, oleh karena itu masalah gi5i perlu
ditangani se%ara %epat dan tepat. 1
2.3 Etiologi
Penyakit $!P merupakan penyakit lingkungan. Oleh karena itu ada beberapa
faktor yang bersama sama men adi penyebab timbulnya penyakit tersebut, antaralain faktor diet, faktor sosial, kepadatan penduduk, kemiskinan, dan lain lain.
1# Peranan diet
$&ashiorkor telah dihubungkan dengan diet se ak pertama kali
dideskripsikan. - Hubungan antara k&ashiorkor dengan rendahnya intake
protein telah dipertanyakan kemudian. /e auh ini, tidak ada penelitian yang
mendemonstrasikan bah&a anak dengan k&ashiorkor mengonssumsi protein
lebih sedikit disbanding anak dengan marasmus. - Peranan diet antara lain
adalah difisit dari protein dan energy atau kalori. Pemberian ;/I yang
berkepan angan pada anak uga memegang peranan.-# Peranan sosial ekonomi
$emiskinan adalah salah satu faktor utama $!P, yang mengakibatkan
rendahnya ketersediaan makanan dan kondisi hidup yang tidak tersanitasi. 8,9
Hal hal ini merupakan penyebab utama dari infeksi dan penyakit lainnya.
$urangnya pera&atan pada anak, pengabaian dapat uga mengakibatkan $!P. 9
$urangnya pengetahuan dan tidak adekuatnya pemberian nutrisi selama sakit
uga mengarahkan pada $!P.
*# =aktor >ingkungan 9
4
8/18/2019 Referat Anak Marasmus
5/34
Populasi lingkungan yang besar men adi predisposisi meningkatnya biaya
untuk makanan dan sebagai faktor resiko penyakit infeksi. Malnutrisi uga
dapat disebabkan oleh penyakit, sama seperti penyakit yang menyebabkan
diare dengan menurunkan kemampuan tubuh untuk mengubah makanan
men adi nutrisi yang dibutuhkan tubuh.8# =aktor 6iologis
6ayi yang diberikan makanan untuk orang de&asa dengan %ara yang tidak
dapat ditoleransi dan di%erna, atau anak yang pemberian ;/Inya dihentikan
tanpa penyesuaian dapat mengalami $!P. 9+# ?eori 2adikal bebas
:olden @ 2amdath "1)A9# menga ukan peningkatan radikal bebas sebagai
pen elasan dari temuan klinis pada k&ashiorkor. +,-,A Hubungan antara deplesi
antioksidan dengan k&ashiorkor telah diin3estigasi tetapi teori tentang stress
oksidati3e sebagai penyebab utama masih diperdebatkan. + 2adikal oksigen
bebas memiliki potensi toksik untuk seluruh membran sel dan diproduksi
pada tubuh selama infeksi. 2adikal bebas ini tidak direduksi dengan baik saat
makanan pada anak terdapat defisit mikronutrien seperti 3itamin ;,B dan !.9,A
2. P!tofisiologi$!P adalah manifestasi dari kurangnya asupan protein dan energi, dalam
makanan sehari hari yang tidak memenuhi angka ke%ukupan gi5i ";$:#, dan
biasanya uga diserta adanya kekurangan dari beberapa nutrisi lainnya. 7isebut
malnutrisi primer bila ke adian $!P akibat kekurangan asupan nutrisi, yang pada
umumnya didasari oleh masalah sosial ekonomi, pendidikan serta rendahnya
pengetahuan dibidang gi5i. Malnutrisi sekunder bila kondisi masalah nutrisi seperti
diatas disebabkan karena adanya penyakit utama, seperti kelainan ba&aan, infeksi
kronis ataupun kelainan pen%ernaan dan metabolik, yang mengakibatkan kebutuhan
nutrisi meningkat, penyerapan nutrisi yang turun dan
8/18/2019 Referat Anak Marasmus
6/34
dengan pembakaran %adangan karbohidrat kemudian %adangan lemak serta protein
dengan melalui proses katabolik. $alau ter adi stres katabolik "infeksi# maka
kebutuhan akan protein akan meningkat, sehingga dapat menyebabkan defisiensi
protein yang relatif, kalau kondisi ini ter adi pada saat status gi5i masih diatas * /7
" -/7 */7#, maka ter adilah k&ashiorkor "malnutrisi akut
8/18/2019 Referat Anak Marasmus
7/34
pengeluaran. ?idak disadarinya kemungkinan defisiensi tiamin pada pasien
dengan alkoholisme kronis dapat menyebabkan kerusakan otak ire3ersibel. 10•
Penyakit akut dan kronis. >a u metabolik basal "basal metaboli% rate, 6M2#
menga lami per%apatan di banyak penyakit "pada pasien dengan luka bakar
luas, 6M2 dapat meningkat dua kali lipat#, sehingga kebutuhan harian akan
semua nutrien meningkat. $egagalan menyadari kenyataan ini dapat
menganggu pemulihan. 10•
Pembatasan makanan se%ara senga a. ;noreksia ner3osa, bulimia ner3osa, dan
gangguan makan lainnya yang tidak terlalu nyata mengenai banyak orang
yang kha&atir akan %itra tubuh atau mengidap ketakutan irasional terhadap
penyakit kardio3askuler. 10•
Penyebab malnutrisi lainnya yang arang adalah sidrom malabsorbsi,penyakit
genetik,terapi obat tertentu "yang menghambat penyerapan atau pengunaan
nutrien tertentu#, dan nutrisi parenteral total "?PD#. 10
2." Kl!sifi#!si
A. Kl!sifi#!si men$%$t &ome'
$lasifikasi tersebut didasarkan atas berat badan indi3idu dibandingkan
dengan berat badan yang diharapkan pada anak sehat seumur. :ome5
mengelompokkan $!P dalam $!P ringan, sedang, dan berat. ?abel di ba&ahmemperlihatkan %ara yang dilakukan oleh :ome5. 11
7era at $!P 6erat badan dari bakuE
0 "normal# F)0
1 "ringan# )0 9+
- "sedang# 9+ 40
* "berat# G40
B. Kl!sifi#!si KEP (en$%$t )!te%lo*
7
8/18/2019 Referat Anak Marasmus
8/34
Waterlo& membedakan antara penyakit $!P yang ter adi akut dan
menahun.Waterlo& berpendapat bah&a defisit berat terhadap tinggi men%erminkan
gangguan gi5i yang akut dan menyebabkan keadaan &asting "kurus
kering#./edangkan defisit tinggi menurut umur merupakan akibat kekurangan
gi5i yang berlangsung lama atau kronis. ;kibatnya la u tinggi badan akan
terganggu, hingga anak akan men adi pendek "stunting# untuk seusianya. 11
7era at gangguan /tunting
"tinggi menurut umur#
Wasting
"berat terhadap tinggi#
0 )+ )0
1 )+ ' )0 )0 ' A0
- A) ' A+ A0 ' 90
* G A+ G 90
2.+ &e,!l! #linis
:e ala klinis untuk $!P ringan dan sedang, yang ditemukan hanya anak
tampak kurus. :e ala klinis $!P berat
8/18/2019 Referat Anak Marasmus
9/34
h. $elainan kulit berupa ber%ak merah muda yang meluas dan berubah &arna
men adi %oklat kehitaman dan terkelupas.
i. /ering disertai penyakit infeksi, umumnya akut, anemia dan diare.
:ambar -. !dema dan kelainan kulit pada k&ashiorkor 10
2. (!%!sm$s 3 /
;dapun ge ala klinis pada marasmus adalah sebagai berikutC
a. ?ampak sangat kurus,tinggal tulang terbungkus kulit.
b. Wa ah seperti orang tua.
%. Bengeng
8/18/2019 Referat Anak Marasmus
10/34
:ambar *. Marasmus 10
3. (!%!sm$s0 #*!s-io%#o% 3 /
:ambaran klinik merupakan %ampuran dari beberapa ge ala klinik
k&ashiorkor dan marasmus, dengan 66< G 40 baku median WHO DBH/disertai edema yang tidak men%olok.
2. Di!gnosis 12 1
(ang dimaksud dengan gi5i buruk adalah terdapatnya edema pada
kedua kaki atau adanya severe wasing "66
8/18/2019 Referat Anak Marasmus
11/34
tersebut pendek, sehingga tidak terlihat sangat kurus. ;nak seperti itu tidak
membutuhkan pera&atan di rumah sakit, ke%uali ika ditemukan penyakit lain
yang berat.
1. An!mnesis 12 1
Pada setiap anak gi5i buruk lakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
;namnesis terdiri dari anamnesis a&al dan anamnesis lan utan.
An!mnesis !*!l 6$nt$# #ed!%$%!t!n78 12 1
• $e adian mata %ekung yang baru sa a mun%ul
• >ama dan frekuensi diare dan muntah serta tampilan dari bahan muntah dan
diare "en%er
8/18/2019 Referat Anak Marasmus
12/34
• 6erat badan lahir
• 2i&ayat tumbuh kembangC duduk, berdiri, bi%ara dan lain lain
• 2i&ayat imunisasi
• ;pakah ditimbang setiap bulan
• >ingkungan keluarga "untuk memahami latar belakang sosial anak#
• 7iketahi atau tersangka infeksi HIK.
2. Peme%i#s!!n 9isi# 12 1
Pada pemeriksaan fisik yang harus di%ari adalah C
•
;pakah anak tampak sangat kurus, adakah edema pada kedua punggungkaki. ?entukan status gi5i dengan menggunakan 66
8/18/2019 Referat Anak Marasmus
13/34
:ambar 8. Pemeriksaan Pitting dema 10
• ?anda defisiensi 3itamin ; pada mata C
• $on ungti3a atau kornea yang kering, ber%ak 6itot
•
lkus kornea
• $eratomalasia
:ambar +. 6er%ak 6itot pada mata 10
• lkus pada mulut
• =okus infeksi C telinga, tenggorokan, paru, kulit
• >esi kulit pada k&ashiorkor C
o Hipo atau hiper pigmentasi
o 7eskuamasio lserasi "kaki, paha, genital, lipatan paha, belakang telinga#
o >esi eksudatif "menyerupai luka bakar#, seingkali dengan
infkesi sekunder "termasuk amur#
• ?ampilan tin a "konsistensi, darah, lendir#
• ?anda dan ge ala HIK.
Batatan C
• ;nak dengan defisiensi 3itamin ; seringkali fotofobia. Penting untuk
memeriksa mata dengan hati hati untuk menghindari robeknya kornea.13
8/18/2019 Referat Anak Marasmus
14/34
• Pemeriksaan laboratorium terhadap H6 dan atau Ht, ika didapatkan
anak sangat pu%at.
• Pada buku Pedoman ?;:6 untuk memudahkan penanganan
berdasarkan tanda bahaya dan tanda penting "syok, letargis danmuntah
8/18/2019 Referat Anak Marasmus
15/34
:ambar 4. ;lur pemeriksaan anak gi5i buruk 1-
1. P!d! s!!t m!s$# %$m!- s!#it 12 13
• ;nak dipisahkan dari pasien infeksi
• 7itempatkan di ruangan yang hangat "-+ *0 oB, bebas dari angin#
• 7ipantau se%ara rutin
• Memandikan anak dilakukan seminimal mungkin dan harus segera
keringkan.
7emi keberhasilan tatalaksana diperlukan 1*C
• =asilitas dan staf yang profesional "?im ;suhan :i5i#
• ?imbangan badan yang akurat
• Penyediaan dan pemberian makan yang tepat dan benar
15
8/18/2019 Referat Anak Marasmus
16/34
• Pen%atatan asupan makanan dan berat badan anak, sehingga
kema uan selama pera&atan dapat die3aluasi
2. T!t!l!#s!n! $m$m
Penilaian triase anak dengan gi5i buruk dilakukan dengan tatalaksana
syok pada anak dengan gi5i buruk. >akukan penanganan ini hanya ika ada
tanda syok dan anak letargis atau tidak sadar. 1-,1*
Kondisi I 12 13
ika d i temukanC 2en a tan "syok#, l e ta rgis , muntah dan a tau d iare
ata u dehidrasi. >akukan 2en%ana I, dengan tindakan segera, yaituC
1. Pasang O- 1 ->aktat dan 7e trosa < :lukosa 10 dengan perbandingan 1C1 "2>: + # 1+ ml
8/18/2019 Referat Anak Marasmus
17/34
-. Pada - am pertamaC•
berikan 2e/oMal se%ara oral < D:? setiap *0 menit, dosis +mlakukan 2en%ana IK, dengan tindakan segera, yaituC
1. 6erikan bolus glukosa 10 intra3ena, +mlan utkan dengan glukosa atau larutan gula 10 melalui D:?
sebanyak+0ml
*. Pada - am pertamaC•
berikan = 9+ setiap *0 menit, . dari dosis untuk - am sesuai dengan
berat badan "D:?#•
%atat nadi, frekuensi nafas
Kondisi ; 12 13
ika tidak ditemukanC ren atan "syok#, letargis, muntah dan atau di are atau
dehidrasi. >akukan 2en%ana K, dengan tindakan segera, yaituC1. 6erikan +0ml glukosa atau larutan gula pasir 10 oral
-. Batat nadi, frekuensi nafas
17
8/18/2019 Referat Anak Marasmus
18/34
:ambar 9. 10 >angkah tama ?atalaksana ;nak :i5i 6uruk 1-,1*
Menurut 7epkes 2I pada pasien dengan gi5i buruk dibagi dalam 8 fase yang harus
dilalui yaitu fase stabilisasi "Hari 1 9#, fase transisi "Hari A ' 18#, fase
rehabilitasi "Minggu ke * ' 4#, fase tindak lan ut "Minggu ke 9 ' -4#. 7i mana tindakan
pelayanan terdiri dari 10 tindakan pelayanan sebagai berikut 1-,1* C
L!ng#!- Ke018 Pengo
?anda tanda hipoglikemiaC
1. Hipogl ikemi adalah suatu keadaan di mana kadar gl ukosa darah yang sangat
rendah.
-. ;nak gi5i buruk, dianggap hipoglikemia bila kadar glukosa darah 3
mmol lite% !t!$ " mg dl.
18
8/18/2019 Referat Anak Marasmus
19/34
*. Hipoglikemia biasanya uga ter adi bersamaan dengan hipotermia.
8. ?anda lain hipoglikemia adalah letargis, nadi lemah, dan kehilangan kesadaran.
+. :e ala hipoglikemia berupa berkeringat dan pu%at, sangat arang di umpai pada
anak gi5i buruk.
4. $ematian karena hipoglikemia pada anak gi5i buruk, kadang kadang hanya
didahului dengan tanda seperti mengantuk sa a.
9. 7i unit pelayanan kesehatan yang belum mampu memeriksa kadar glukosa darah,
setiap anak gi5i buruk yang datang harus dianggap mengalami hipoglikemia. Oleh
karena itu harus segera mendapatkan pera&atan dan penanganan sebagai penderita
hipoglikemia.
Bara mengatasi hipoglikemia 1-,1*,18
1. /adar "tidak letargis#• 6erikan larutan :lukosa 10 atau larutan gula pasir 10 E se%ara oral atau
D:? "bolus# sebanyak +0ml
-. ?idak sadar "letargis#
• 6erikan larutan :lukosa 10 se%ara intra3ena"i3# "bolus# sebanyak +
ml: + # sebanyak 1+ml
8/18/2019 Referat Anak Marasmus
20/34
Pem!nt!$!n 12 1 8
ika kadar gula darah a&al rendah, ulangi pengukuran kadar gula darah setelah *0
menit.•
ika kadar gula darah G * mmol "G +8 mgHipotermia C
1. ;dalah suatu keadaan tubuh dimana suhu aksiler G*4LB
-. Hipetermia biasanya ter adi bersama sama dengan ke adian hipoglikemia.
*. Hipoglikemia daan hipotermia pada anak gi5i buruk biasanya merupakan tanda dari
adanya infeksi sistemik yang serius.
8. /emua anak gi5i buruk dengan hiponatremia harus mendapat pengobatan untuk
mengatasi hipoglikemia dan infeksi.
+. Badangan energi anak gi5i buruk sangat terbatas, sehingga tidak mampu
memproduksi panas untuk mempertahankan suhu tubuh.
4. /etiap anak gi5i buruk harus dipertahankan suhu tubuhnya dengan menutup
tubuhnya dengan penutup yang memadai.
9. ?indakan menghangatkan tubuh, adalah usaha untuk menghemat penggunaan
%adangan energi pada anak tersebut.
20
8/18/2019 Referat Anak Marasmus
21/34
$eadaan ini pada anak gi5i buruk dapat dengan mudah atuh pada hiponatremia, %ara
untuk mempertahankan "pen%egahan# agar tidak hipotermia adalah 1- C
1. ?utuplah tubuh anak termasuk kepalanya
-. Hindari adanya hembusan angin dalam ruang pera&atan
*. Pertahankan suhu ruangan sekitar -+ *0LB.
8. angan membiarkan anak tanpa ba u terlalu lama pada saat tindakan pemeriksaan
dan penimbangan.
+. sahakan tangan dari pemberi pera&atan pada saat menangani anak gi5i buruk
dalam keadaan hangat.4. /egeralah ganti ba u atau peralatan tidur yang basah oleh karena air ken%ing atau
keringat atau sebab sebab yang lain.
9. 6ila anak baru sa a dibersihkan tubuhnya dengan air, segera keringkan dengan
sebaik baiknya.
A. angan menghangati anak dengan air panas dalam botol, hal ini untuk menghindari ibu
anak
8/18/2019 Referat Anak Marasmus
22/34
*. Pemanasan tubuh anak uga dapat dilakukan dengan menggunakan lampu. >ampu
harus diletakkan +0%m dari tubuh anak.
8. /uhu tubuh harus di monitor setiap *0 menit untuk memastikan bah&a suhu tubuh
anak tidak terlalu tinggi akibat pemanasan.
+. Hentikan pemanasan bila suhu tubuh sudah men%apai *9 0B.
Pem!nt!$!n 8
1. kur suhu aksilar anak setiap - am sampai suhu meningkat men adi *4,+ 0B atau
lebih. ika digunakan pemanas, ukur suhu tiap setengah am. Hentikan pemanasan
bila suhu men%apai *4,+ 0B.
-. Pastikan bah&a anak selalu tertutup pakaian atau selimut, terutama pada malam
hari.
*. Periksa kadar gula darah bila ditemukan hiponatremi.L!ng#!- Ke038 Pengo
6iasanya ter adi diagnosis berlebihan dari dehidrasi dan estimasi yang berlebihan
mengenai dera at keparahannya pada anak dengan gi5i buruk. Hal ini disebabkan oleh
sulitnya menentukan status dehidrasi se%ara tepat pada anak dengan gi5i buruk hanya
dengan menggunakan ge ala klinis sa a.;nak gi5i buruk dengan diare %air, bila ge ala
dehidrasi tidak elas, anggap dehidrasi ringan.
BatatanC hipo3olemia dapat ter adi bersamaan dengan adanya edema.
T!t!l!#s!n! 1-,18
1. angan gunakan infus untuk rehidrasi, ke%uali pada kasus dehidrasi berat
dengan
8/18/2019 Referat Anak Marasmus
23/34
umlah yang pasti tergantung seberapa banyak anak mau, 3olume tin a yang
keluar, dan apakah anak muntah.
Catatan: >arutan oralit WHO "WHO O2/# yang biasa digunakan mempunyai
kadar natrium tinggi dan kadar kalium rendahJ %airan yang lebih tepat adalah
2e/oMal.
• /elan utnya berikan = 9+ se%ara teratur setiap - am.
• ika masih diare, beri 2e/oMal setiap kali diare. ntuk usiaG1thC +0
100ml setiap buang air besar, usia F 1 th> 100 -00ml setiap buang air
besar.
2esep 2e/oMal 1-,18
2e/oMal mengandung *9,+ mmol Da, 80 mmol $, * mmol Mg per liter
6ahan umlah
Oralit WHOE
:ula pasir
>arutan mineral mi EE
7itambah air sampai men adi
1 sa%het "-00ml#
10 gr
A ml
800
E-,4 g DaBlJ -,) g trisodium %itrate dehydrate, 1.+ g $Bl, 1*.+ g glukosa dalam 1 >
EE>ihat resep larutan mineral mi 18
6ila larutan mineral mi tidak tersedia, sebagai pengganti 2e/oMal dapat dibuatlarutan sebagai berikut 1-,18 C
6ahan umlah
Oralit
:ula pasir
6ubuk $%l
7itambah air sampai men adi
1 sa%het "-00ml#
10 g
0,A g
800 ml
Oleh karena larutan pengganti tidak mengandung Mg, n, dan Bu, maka dapat
diberikan makanan yang merupakan sumber mineral tersebut. 7apat pula diberikan
Mg/O8 80 IM 1
8/18/2019 Referat Anak Marasmus
24/34
>arutan Mineral mi 1-,18
>arutan ini digunakan pada pembuatan = 9+, = 100 dan 2e/oMal.
ika tidak tersedia larutan mineral mi siap pakai, buatlah larutan dengan
menggunakan bahan berikut ini C
6ahan umlah "g#
$alium klorida "$B># A),+
?ripotassium %itrate *-,8
Magnesium klorida "MgBl-, 4H-O# *0,+
/eng asetat " n asetat, -H-O# *,*?embaga sulfat "Bu/O8, +H-O# 0,+4;ir tambahkan men adi 1000 ml
Pem!nt!$!n 12
Pantau kema uan proses rehidrasi dan perbaikan keadaan klinis setiap setengah am
selama - am pertama, kemudian tiap am sampai 10 am berikutnya. Waspada
terhadap ge ala kelebihan %airan, yang sangat berbahaya dan bisa mengakibatkan gagal
antung dan kematian.
Periksalah•
=rekuensi napas•
=rekuensi nadi•
=rekuensi miksi dan umlah produksi urin•
=rekuensi buang air besar dan muntah
/elama proses rehidrasi, frekuensi napas dan nadi akan berkurang dan mulai ada
dieresis. $embalinya air mata, mulut basahJ %ekung mata dan fontanel berkurang serta
turgor kulit membaik merupakan tanda membaiknya hidrasi, tetapi anak gi5i buruk
seringkali tidak memperlihatkan tanda tersebut &alaupun rehidrasi penuh telah
ter adi,sehingga sangat penting untuk memantau berat badan.
24
8/18/2019 Referat Anak Marasmus
25/34
Pen=eg!-!n 12 13
Bara men%egah dehidrasi akibat diare yang berkelan utan sama dengan pada
anak dengan gi5i baik, ke%uali penggunaan %airan 2e/oMal sebagai pengganti larutan
oralit standar.
• ika anak masih mendapat ;/I, lan utkan pemberian ;/I
• Pemberian = 9+ sesegera mungkin
• 6eri 2e/oMal sebanyak +0 100 ml setiap buang air besar %air.
L!ng#!- Ke0 8 Ko%e#si &!ngg$!n Keseim
Pada semua $!P berat ter adi kelebihan natrium "Da# tubuh, &alaupun kadar Da
plasma rendah. 7efisiensi kalium "$# dan magnesium "Mg# sering ter adi dan
paling sedi kit perlu - minggu untuk pemulihan.
$etidakseimbangan elektrolit ini ikut berperan pada ter adinya edema " angan
obati edema dengan pemberian diureti%#
6erikan C
• ?ambahan $alium - 8 m! ihat lampiran 4 untuk %ara pembuatan larutan#.
L!ng#!- Ke0"8 Pengo
Pada gi5i buruk, ge ala infeksi yang biasa ditemukan seperti demam, seringkali
tidak ada, padahal infeksi ganda merupakan hal yang sering ter adi. Oleh karena itu,
anggaplah semua anak dengan gi5i buruk mengalami infeksi saat mereka datang ke
rumah sakit dan segera tangani dengan antibiotik. Hipoglikemia dan hipotermia
merupakan tanda infeksi berat 1-
25
8/18/2019 Referat Anak Marasmus
26/34
$arenanya pada semua $!P berat
8/18/2019 Referat Anak Marasmus
27/34
6ila masih tetap ada, nilai kembali k eadaan anak se%ara lengkap, termasuk lokasi
infeksi, kemungkinan adanya organisme yang resisten serta apakah 3itamin dan mineral
telah diberikan dengan benar. 1-
L!ng#!- Ke0+8 Ko%e#si Defisiensi (i#%o N$t%ien 12 1
/emua $!P berat menderita kekurangan 3itamin dan mineral.Walaupun anemia biasa
di umpai, angan terburu buru memberikan preparat besi "=e#, tetapi tunggu sampai
anak mau makan dan berat badannya mulai naik "biasanya setelah minggu ke
-#.Pemberian besi pada masa a&al dapat memperburuk keadaan infeksinya.
6erikan setiap hariC•
/uplementasi multi3itamin•
;sam folat 1 mg
8/18/2019 Referat Anak Marasmus
28/34
•
:anti formula khusus a&al "energi 9+ $kal dan protein 0.) 1.0 g per
100 ml# dengan formula khusus lan utan "energi 100 $kal dan protein
-.) gram per 100 ml# dalam angka &aktu 8A am. Modifikasi
bubur
8/18/2019 Referat Anak Marasmus
29/34
diatasi.
• 6aik "F +0 g
8/18/2019 Referat Anak Marasmus
30/34
basal. 1-
Prinsip pemberian nutrisi pada fase ini adalah C
Porsi ke%il tapi sering dengan formula laktosa rendah dan hipoosmolar.
6erikan se%ara oral
8/18/2019 Referat Anak Marasmus
31/34
• $asih sayang
• >ingkungan yang %eria
• ?erapi bermain terstruktur selama 1+ ' *0 menit
8/18/2019 Referat Anak Marasmus
32/34
DA9TA> PUSTAKA
1. /%heinfeld D/. rotein energy malnutrition . WebM7 >>B. -01+Jp. -*) 81 7iakses C
httpC
8/18/2019 Referat Anak Marasmus
33/34
8/18/2019 Referat Anak Marasmus
34/34