BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker payudara merupakan penyakit keganasan non- kulit yang paling sering ditemukan pada wanita, yaitu sekitar 20% dari semua kasus kanker dan sekitar sepertiga dari wanita - wanita yang menderita kanker payudara akan meninggal dunia karena penyakit tersebut. 1 Data mortalitas tahun 2006 di Amerika serikat menunjukkan bahwa kanker merupakan penyebab kematian kedua yaitu 11,9%. Data estimasi kasus baru tahun 1995-2005 didapatkan 194.280 kasus kanker payudara dan sekitar 40.610 meninggal karena penyakit ini . 2 Menurut statistik, setiap tahun di Republik Rakyat Cina ( RRC ) terdapat 40.000 lebih wanita meninggal karena penyakit ini. Di negara berkembang setiap tahunnya lebih dari 580.000 kasus kanker payudara ditemukan, kurang lebih 372.000 pasien meninggal karena penyakit ini . 3 Pada tahun 2008, hampir 460.000 wanita meninggal karena kanker payudara. 4 Di Indonesia penyakit kanker saat ini menjadi penyebab kematian keenam berdasarkan data dari survei kesehatan rumah tangga (SKRT) 2002. Kepala Bagian 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kanker payudara merupakan penyakit keganasan non-kulit yang paling
sering ditemukan pada wanita, yaitu sekitar 20% dari semua kasus kanker dan
sekitar sepertiga dari wanita - wanita yang menderita kanker payudara akan
meninggal dunia karena penyakit tersebut.1 Data mortalitas tahun 2006 di
Amerika serikat menunjukkan bahwa kanker merupakan penyebab kematian
kedua yaitu 11,9%. Data estimasi kasus baru tahun 1995-2005 didapatkan
194.280 kasus kanker payudara dan sekitar 40.610 meninggal karena penyakit
ini .2 Menurut statistik, setiap tahun di Republik Rakyat Cina ( RRC ) terdapat
40.000 lebih wanita meninggal karena penyakit ini. Di negara berkembang setiap
tahunnya lebih dari 580.000 kasus kanker payudara ditemukan, kurang lebih
372.000 pasien meninggal karena penyakit ini .3 Pada tahun 2008, hampir 460.000
wanita meninggal karena kanker payudara.4
Di Indonesia penyakit kanker saat ini menjadi penyebab kematian keenam
berdasarkan data dari survei kesehatan rumah tangga (SKRT) 2002. Kepala
Bagian Radiologi RSCM FKUI dokter Soehartati PhD. mengatakan penyakit
kanker yang banyak dialami penduduk Indonesia saat ini adalah kanker mulut
rahim (17%), kanker payudara (11%), kanker kulit (7%), kanker nasofaring ( 5%),
sisanya kanker hati, paru, dan leukimia. Di Provinsi Jawa Tengah, berdasarkan
laporan program dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang berasal dari rumah
sakit dan puskesmas tahun 2006, kasus penyakit kanker payudara 3.45 per 1.000
penduduk .5
Penyebab spesifik kanker payudara masih belum diketahui, tetapi
terdapat banyak faktor yang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap
terjadinya kanker payudara, faktor tersebut diantaranya: usia, riwayat keluarga,
usia menarche awal, terlambat menopause, obesitas, biopsi yang menunjukkan
hiperplasia atipikal dan faktor geografis. Dari faktor risiko tersebut, riwayat
1
keluarga serta usia menjadi faktor terpenting. Riwayat keluarga yang pernah
mengalami kanker payudara meningkatkan risiko berkembangnya penyakit ini.6
Data WHO menunjukan bahwa 78% kanker payudara terjadi pada wanita usia 50
tahun ke atas. Sedangkan 6%-nya pada usia kurang dari 40 tahun. Namun banyak
juga para wanita yang berusia 30-an terkena kanker yang mematikan ini.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan tinjauan pustaka ini adalah:
1. Untuk mengetahui definisi, etiologi, faktor risiko, patogensis dan cara
mendiagnosis kanker payudara
2. Untuk mengetahui penatalaksanaan kanker payudara
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Kanker payudara adalah keganasan yang bermula dari sel-sel di payudara.
Hal ini terutama menyerang wanita, tetapi tidak menutup kemungkinan terjadi
juga pada pria.7
B. Anatomi dan Fisiologi Payudara
Gambar: anatomi payudara8
Perkembangan dan struktur kelenjar payudara berkaitan dengan kulit.
Fungsi utamanya adalah menyekresi susu untuk nutrisi bayi. Fungsi ini langsung
di perantarai oleh hormon-hormon yang sama dengan yang mengatur fungsi
sistem reproduksi .9
3
Payudara terletak setinggi kosta ke-2 sampai ke-6 dan menutupi kartilago
kosta di anterior dan dari batas lateral sternum ke garis mid-aksilaris.10Ukuran
payudara dan letak puting bisa bervariasi pada wanita namun pada pria biasanya
setinggi rongga interkostal ke-4 di garis mid-klavikularis .11 Sebagian besar
kelenjar terletak pada fascia superficialis. Sebagian kecil, yang dinamakan ekor
aksilar, meluas ke atas dan lateral, menembus fascia profunda pada pinggir bawah
muskulus Pectoralis major, dan berhubungan erat dengan arteri vena Axillaris .12
Antara glandula mammaria dan fascia profunda terdapat jaringan ikat jarang
dengan sedikit lemak, dikenal sebagai ruang retromamer, yang memungkinkan
mamma bergerak sedikit terhadap dasarnya. Glandula mammaria ditambatkan
dengan kokoh kepada dermis kulit di atasnya melalui septa fibrosa ( pita ) disebut
ligamentum suspensorium Cooper. Ligamentum ini terutama terbentuk baik sekali
pada bagian kranial glandula mammaria dan membantu menunjang jaringan
glandula mammaria .13
Penting menghargai kelompok kelenjar limfe utama ini untuk memahami
seluruh drainase pembuluh limfe payudara dan untuk menilai dengan tepat
keterlibatan klinik dengan penyakit ini. Kelompok kelenjar limfe axillaris utama
meliputi:
1. Kelompok mammaria externa (tingkat I)
Sejajar perjalanan arteria thoracica lateralis dari iga ke enam sampai vena
axillaris dan menempati tepi lateral musculus pectoralis major dan ruang
axillaris medialis.
2. Kelompok Subscapularis (scapularis)(tingkat I)
Dekat cabang thoracodorsalis dari pembuluh darah subscapularis, yang
terbentang dari vena axillaris sampai dinding thorax lateral.
3. Kelompok vena axillaris (tingkat I)
Terletak paling lateral dan banyak kelompok kelenjar limfe Axilla, serta
sentral dan kaudal terhadap vena axillaris.
4
4. Kelompok kelenjar limfe sentral (tingkat II)
Terletak sentral antara lipat axilla anterior dan posterior serta menempati
posisi superfisialis di bawah kulit dan fascia medioaxilla.
Penyebab spesifik kanker payudara masih belum diketahui, tetapi terdapat banyak
faktor yang diperkirakan mempunyai pengaruh terjadinya kanker payudara
diantaranya:
a. Usia
Kanker payudara jarang ditemukan sebelum usia 25 tahun kecuali pada
kasus-kasus familial tertentu. Insidensi kanker meningkat di sepanjang
hidup wanita.
b. Usia saat menarche
Wanita yang mendapatkan menarche sebelum usia 11 tahun menghadapi
peningkatan risiko sebesar 20% jika dibandingkan dengan wanita yang
mendapatkan menarche setelah usia 14 tahun .1
c. Pemakaian Hormon
Penggunaan hormon estrogen berhubungan dengan terjadinya kanker.
Laporan dari Harvard School of Public Health menyatakan bahwa
terdapat peningkatan kanker payudara yang bermakna pada para pengguna
terapi estrogen replacement .16
d. Kelainan kelenjar payudara
Penderita kistadenoma mammae hiperplastik berat berinsiden lebih tinggi.
e. Radiasi pengion
Kelenjar payudara relatif peka terhadap radiasi pengion, paparan berlebih
menyebabkan peluang kanker lebih tinggi.
f. Riwayat keluarga
Terdapat peningkatan risiko keganasan pada wanita yang keluarganya
menderita kanker payudara. Dalam sebuah penelitian menunjukkan adanya
gen utama terkait dengan timbulnya kanker payudara adalah BRCA 1 dan
BRCA 2 .3
g. Nulipara
h. Menopause yang lebih lama
i. Kehamilan pertama diatas usia 30 tahun
7
j. Riwayat kanker payudara sebelumnya
E. Diagnosis Kanker Payudara
Dalam penentuan kebijakan untuk penanganan kanker payudara diagnosis
pasti merupakan hal penting, sehingga sekarang berkembang untuk penegakan
diagnosis menggunakan triple diagnosis yaitu: klinis ( anamnesis dan pemeriksaan
fisik), mammografi/ ultrasonografi (USG) payudara dan fine needle aspiration
biopsy (FNAB).17 Anamanesis pada penderita meliputi: keluhan dipayudara dan
ketiak, riwayat sebelumnya meliputi operasi payudara atau biopsi dan pemakaian
obat-obatan atau hormonal termasuk pil keluarga berencana ( KB ), riwayat
reproduksi, riwayat keluarga dan keluhan-keluhan yang berhubungan dengan
metastase .18
Menurut American Cancers Society ( ACS ) mamografi adalah metode
tunggal yang paling efektif untuk deteksi dini, karena dapat mengidentifikasi
kanker beberapa tahun sebelum muncul gejala. Pengobatan bisa berhasil dengan
maksimal jika kanker bisa dideteksi lebih awal. Mamografi adalah hasil
pemeriksaan radiologi khusus menggunakan sinar X dosis rendah. Rata-rata,
mammografi dapat mendeteksi sekitar 80-90% kanker payudara pada wanita tanpa
gejala. Tes ini lebih akurat pada wanita pascamenopause daripada premenopause.
ACS juga merekomendasikan untuk screening mamografi pertama pada usia
diatas 40 tahun, mamografi setiap 1-2 tahun pada usia 40 dan 49 tahun.
Pemeriksaan USG adalah tranduser frekuensi tinggi dan pemeriksaan dopler tidak
hanya dapat membedakan dengan sangat baik tumor kistik atau padat, tapi juga
dapat mengetahui pasokan darahnya serta kondisi jaringan sekitarnya.
Pemeriksaan sitologi pada sediaan yang diperoleh dari pungsi dengan
jarum halus ( FNAB ) dapat dipakai untuk menentukan apakah akan segera
disiapkan pembedahan dengan sediaan beku atau akan dilanjutkan dengan
pemeriksaan lain atau langsung akan dilakukan ekstirpasi. Hasil positif pada
8
pemeriksaan sitologi bukan indikasi untuk bedah radikal karena hasil positif palsu
selalu dapat terjadi, sementara hasil negatif palsu sering terjadi.19
Teknik diagnosis patologi tumor menempati posisi sangat vital dalam
diagnosis tumor yang tidak dapat digantikan teknik diagnosis lainnya. Patologi
tumor dapat secara jelas menentukan sifat perubahan patologik ( tumor atau
tidak ), menentukan ganas atau jinak, klasifikasi jaringan, gradasi keganasan,
menjadi rujukan bagi terapi tumor dan basis analisis hasil terapi. Selain itu untuk
membantu menentukan prognosis ada tidaknya residif, metastasis, dan analisis
kausa kematian .3
F. Gambaran Patologi Anatomi Kanker Payudara
a. Lokasi
Lokasi tumor pada penderita kanker payudara ditentukan menurut
kuadran. Payudara dibagi atas lima kuadran, yaitu kuadran lateral atas,
lateral bawah, medial atas dan bawah serta ditambah satu daerah sentral (
sub areolar ). Karsinoma payudara paling sering terjadi pada kuadran atas
sebelah luar ( lateral atas ) (38,5%), bagian tengah (sentral) (29%),
kuadran atas bagian sebelah dalam ( medial atas ) (14,2%), kuadran bawah
sebelah luar ( lateral bawah ) ( 8,8% ) dan kuadran bawah sebelah dalam
( medial bawah ) (5%). Kanker payudara paling sering berasal dari epitel
duktus ( lebih dari 90% kasus ), sedangkan sebagian kecil berasal dari
epitel lobulus.
b. Ciri- ciri Tumor Ganas
1) Tumbuhnya infiltratif, yaitu tumbuh bercabang-cabang menyebuk
kedalam jaringan sekat sekitarnya, menyerupai jari-jari kepiting.
2) Bersifat residif, yaitu dapat tumbuh lagi setelah diangkat atau
diberi pengobatan. Keadaan ini disebabkan karena terdapat sel-sel
yang tertinggal, kemudian timbul menjadi besar membentuk tumor
pada tempat yang sama.
9
3) Bersifat metastase, walaupun tidak semuanya tetapi umumnya
tumor ganas mengadakan penyebaran ditempat lain melalui
peredaran darah, limfe dan cairan getah bening.
4) Tumor ganas tumbuhnya cepat, maka secara klinik tumornya cepat
membesar. Secara mikroskopik banyak ditemukan mitosis
( penggandaan sel ) baik mitosis normal maupun mitosis abnormal
(atipik).
5) Terdapat perubahan-perubahan pada inti sel. Pembelahan sel diatur
oleh inti sel, yaitu oleh nukleoprotein dalam kromatin. Oleh karena
itu untuk menentukan keganasan harus memperhatikan adanya
perubahan-perubahan pada inti sel. Sering ditemukan inti-inti yang
bentuknya tidak teratur dan sel datia tumor dengan beberapa inti.
6) Bersifat anaplasi, yaitu kehilangan sifat diferensiasi atau derajat
morfologi sel tumor yang menyerupai sel-sel normal, sehingga
terjadi penyimpangan sifat sel-selnya. Juga susunan dan
bentuknya. Makin anaplastik suatu tumor maka tumor itu makin
ganas.
7) Kehilangan polaritas atau susunan sel
8) Tumor ganas biasanya menyebabkan meninggalnya penderita.20
G. Stadium Klinik
Ada beberapa sistim untuk penentuan stadium kanker payudara, diantara
yang sering dipakai adalah sistim Manchester, Columbia Clinical Classification
dan cara penggolongan TNM dari American Joint Cancer on Commitee ( AJCC ).
TNM adalah penentuan stadium tumor menurut tiga komponen dasar; tumor
primer (T), kelenjar regional (N), dan metastasis (M). Penentuan stadium ini
penting untuk rencana terapi dan meramalkan prognosis.21
Tabel 1
10
Klasifikasi kanker payudara berdasarkan TNM3
T Kanker primerTX Tumor primer tak dapat di nilai (misal telah direseksi)T0 Tak ada bukti lesi primerTis Karsinoma in situT1 Diameter tumor terbesar ≤2 cmTmic Infiltrasi mikro ≤ 0,1 cmT1a Diameter terbesar > 0,1 cm, tapi ≤ 0,5 cmT1b Diameter terbesar > 0,5 cm, tapi ≤ 1 cmT1c Diameter terbesar > 1 cm, tapi≤ 2 cmT2 Diameter tumor terbesar > 2 cm, tapi ≤ 5 cmT3 Diameter tumor terbesar > 5 cmT4 Berapapun ukuran tumor, menyebar langsung ke dinding toraks
atau kulitT4a Menyebar ke dinding toraksT4b Udem kulit mamae ( termasuk peau d’orange)T4c Terdapat 4a dan 4b sekaligusT4d
Karsinoma mamae inflamatorikStatus LimfonodiN Kelenjar limfe regionalNx Kelenjar limfe regional tak dapat dinilaiN0 Tak ada metastasis kelenjar limfe regionalN1 Metastase ke lnn axillaris ipsilateral yang masih mobileN2 Kelenjar limfe metastatik fosa axillaris ipsilateral saling konfluen
dan terfiksasi dengan jaringan lainN2a Kelenjar limfe aksilar ipsilateral saling konfluen dan terfiksasi
dengan jaringan lainN2b Metastasis kelenjar limfe mamaria interna, tanpa metastasis
kelenjar limfe aksilarN3 Metastasis ke lnn supraklavikularis atau infraklavikularis
ipsilateral atau edema lenganN3a Metastasis kelenjar limfe infraklavikularN3b Metastasis kelenjar limfe mamaria interna dan metastasis kelenjar