BAB I PENDAHULUAN Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi organ tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil proses pematangan organ. Perkembangan motorik sangat menarik untuk diperhatikan karena perubahannya terlihat jelas dan proses ini dimulai sejak bayi baru lahir yang tidak dapat berbuat apa-apa menjadi manusia dewasa yang sempurna, yang berlangsung secara berkesinambungan dari satu tahap ke tahap berikutnya. Perkembangan motorik dibagi menjadi perkembangan motorik kasar dan motorik halus dimana perkembangan motorik kasar dimulai sejak munculnya refleks primitif yang bersifat sebagai perlindungan bagi bayi. Refleks primitif adalah aksi refleks yang berasal dari dalam pusat sistem saraf yang ditunjukkan oleh bayi baru lahir normal namun secara neurologis tidak lengkap seperti pada orang dewasa dalam menanggapi rangsang tertentu. Refleks ini tidak menetap hingga dewasa, namun lama-kelamaan akan menghilang karena dihambat oleh lobus frontal sesuai dengan tahap perkembangan anak normal. 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur
dan fungsi organ tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat
diramalkan, sebagai hasil proses pematangan organ. Perkembangan motorik
sangat menarik untuk diperhatikan karena perubahannya terlihat jelas dan proses
ini dimulai sejak bayi baru lahir yang tidak dapat berbuat apa-apa menjadi
manusia dewasa yang sempurna, yang berlangsung secara berkesinambungan dari
satu tahap ke tahap berikutnya. Perkembangan motorik dibagi menjadi
perkembangan motorik kasar dan motorik halus dimana perkembangan motorik
kasar dimulai sejak munculnya refleks primitif yang bersifat sebagai perlindungan
bagi bayi.
Refleks primitif adalah aksi refleks yang berasal dari dalam pusat sistem
saraf yang ditunjukkan oleh bayi baru lahir normal namun secara neurologis tidak
lengkap seperti pada orang dewasa dalam menanggapi rangsang tertentu. Refleks
ini tidak menetap hingga dewasa, namun lama-kelamaan akan menghilang karena
dihambat oleh lobus frontal sesuai dengan tahap perkembangan anak normal.
Refleks primitif pada dasarnya terdapat pada pertumbuhan yang normal
dan refleks-refleks ini membelakangi perkembangan motorik anak seperti
berguling, duduk, merangkak, berdiri, dll. Pada perkembangan normal, refleks
primitif spinal dan batang otak secara bertahap seiring dengan perkembangan pola
dan reaksi keseimbangan yang lebih tinggi mengalami kerusakan atau
keterlambatan, maka pola primitif akan tetap mendominasi aktivasi sensori motor.
Adanya disfungsi neurologis merupakan hasil dari lesi susunan saraf pusat yang
spesifik.
Penilaian refleks primitif sangat penting untuk bayi, refleks ini hanya
terdapat pada usia tertentu dan kemudian menghilang. Refleks primitif yang
negatif atau menetap dapat menandakan abnormalitas. Refleks primitif juga
menunjukkan perkembangan neurodevelopmental awal. Keterlambatan atau
1
penyimpangan dari perkembangan motorik ditunjukkan dengan adanya refleks
primitif yang berlebihan atau refleks primitif yang menghilang sebelum waktunya.
Refleks primitif adalah reaksi adaptasi pada kehidupan bayi baru lahir dan
menghilang sesuai dengan perkembangan otak. Kemunculannya kembali pada
saat dewasa biasanya mengindikasikan cortico-cubcortical neuronal loss, biasa
diasosiasikan pada usia normal atau demensia. Kebanyakan refleks ini ditemukan
normal pada individu tertentu, bahkan pada orang muda, refleks palmomental 6-
27% pada usia 20-50 tahun, dan 28% to 60% pada usia di atas 60 tahun; snout
reflex 13 % pada usia 40-57 tahun dan 22%-33% pada usia di atas 60 tahun; dan
bahkan suck reflex yang biasanya mengindikasikan penyakit lobus frontal,
ditemukan normal pada subjek dengan usia 73-93 tahun.
Memang prevalensi dari refleks primitif tersebut masih diperdebatkan,
apakah itu menunjukkan suatu kelainan atau bersifat normal meningkat seiring
pertambahan usia. Hanya graps reflex dan extensor plantar response (Babinski
sign) yang menunjukkan kelainan di sistem saraf pusat.
Reflek pada bayi baru lahir beraneka ragam. Sebuah contoh pasti adalah
reflek rooting yang membantu proses inisiasi menyusui dini dan proses menyusui
nantinya. Bayi hanya akan menunjukkan reflek ini pada saat kelaparan dan
disentuh sekitar bibirnya oleh orang lain, tapi bukan termasuk bayi itu sendiri.
Ada beberapa reflek yang kemungkinan akan membantu bayi bertahan selama
masa adaptasi lingkungan kehidupan barunya seperi reflek moro. Reflek yang lain
seperti reflek menelan dan memegang sesuatu akan membantu menjalin interaksi
positif antara orang tua dan bayi baru lahir. Reflek tersebut dapat memacu orang
tua untuk memberikan respon dengan penuh cinta dan kasih sayang serta lebih
memotivasi ibu untuk menyusui. Reflek primitif ini juga membantu orang tua
merasa nyaman dengan bayinya karena reflek primitif tersebut akan mendorong
bayi untuk mengontrol dirinya serta menerima dan menanggapi stimulasi atau
rangsangan dari orang tuanya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Anatomi dan Fisiologi Medulla Spinalis dan Lengkung Refleks
Medulla spinalis adalah saraf yang tipis yang merupakan perpanjangan
dari sistem saraf pusat dari otak dan melengkungi serta dilindungi oleh tulang
belakang. Terbentang dari foramen magnum sampai dengan L1, di L1
melonjong dan agak melebar yang disebut conus terminalis atauconus
medullaris. Terbentang dibawah cornu terminalis serabut-serabut bukan saraf
yang disebut filum terminale yang merupakan jaringan ikat. Terdapat 31