8/18/2019 REFARAT ABORTUS
1/31
I. PENDAHULUAN
Setiap tahun, telah diperkirakan terjadi 22 juta kasus aborsi dan sebagian
besar kasus tersebut (98%) terjadi di negara-negara berkembang. Jumlah total
kasus aborsi tidak aman ini meningkat dari sekitar 20 juta kasus pada tahun 200
menjadi 22 juta kasus pada tahun 2008, !alaupun rentang kejadian abortus tetap
tidak berubah sejak tahun 2000. Setidakn"a terjadi #$000 kehamilan "ang
berhubungan dengan kematian akibat kasus abortus "ang terjadi. Selain itu, juta
!anita diestimasikan mengalami ke&a&atan akibat komplikasi dari abortus.'
Sekitar 208 juta !anita di dunia diestimasikan akan hamil setiap tahunn"a,
9% (atau '2 juta) diantaran"a merupakan kehamilan "ang diren&anakan
(diinginkan) dan sekitar #'% (atau 8 juta) merupakan kehamilan "ang tidak
diinginkan. arena peningkatan penggunaan kontrasepsi, angka kehamilan di
dunia dapat turun dari '0 kehamilan per '000 !anita usia '-## tahun pada
tahun '99 menjadi '# per '000 !anita pada tahun 2008. *ngka kehamilan "ang
diinginkan dan tidak diinginkan juga turun dari 9' dan 9 per '000 !anita usia
'-## tahun pada tahun '99 menjadi $9 dan per '000 !anita usia '-## tahun
pada tahun 2008. Se&ara lebih signi+ikan, angka kejadian abortus "ang disengaja
menurun dari per '000 !anita usia '-## tahun pada tahun '99 menjadi 2
per '000 !anita usia '-## tahun pada tahun 2008. enurunan ini lebih besar
terjadi pada kasus abortus "ang aman sementara untuk kasus abortus tidak aman
&enderung pada angka "ang relati+ konstan sejak tahun 2000 "aitu sekitar '# per
'000 !anita usia '-## tahun. eban"akan kasus obortus terjadi di negara-negara
berkembang dimana angka kematian maternal tinggi dan akses untuk penanganan
abortus se&ara aman sulit ditemukan.'
i nited States, setidakn"a ',2 juta kasus abortus terjadi pada tahun
2008. sedangkan pada nited ingdom, lebih dari 200.000 kasus abortus telah
dilaporkan. Sekitar ' dari !anita akan memiliki kasus abortus. 2
1
8/18/2019 REFARAT ABORTUS
2/31
/ambar '. ersentasi distribusi !anita (usia '-#9 tahun), kelahiran, abortus tidak aman, danabortus "ang terkait dengan kematian berdasarkan tempat'
II. DEFINISI ABORTUS
ata abortus berasal dari bahasa latin "aitu aboriri "ang berarti keguguran.
erdasarkan 1e! Shorter 3+ord i&tionar" (2002), abortus adalah kelahiran
sebelum kelahiran "ang seharusn"a, dan dalam hal ini memiliki arti "ang sama
dengan keguguran. ata ini juga berarti terminasi kehamilan untuk
menghilangkan +etus.
erdasarkan 1ational 4enter +or 5ealth Statisti&s, 4enters +or isease
4ontrol and re6ention, dan 7orld 5ealth rganiation mende+inisikan abortus
sebagai terminasi kehamilan pada usia kehamilan 20 minggu atau kelahiran janin
00 gram. ada sumber lain mengatakan abortus adalah an&aman atau
pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan, dengan
batasan kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 00 gram.#
III. ETIOLOGI
en"ebab abortus (earl" pregnan&" loss) ber6ariasi dan sering
diperdebatkan. mumn"a lebih dari satu pen"ebab. en"ebab terban"ak
diantaran"a adalah sebagai berikut:
2
8/18/2019 REFARAT ABORTUS
3/31
*. ;aktor Janin
'. /angguan kromosom
nsiden penemuan anomali kromosom dalam abortus
=risomi autosom merupakan anomali kromosom "ang paling sering
ditemukan pada keguguran pada trimester pertama. ?onosomi @ (#@) adalah
kelainan kromosom spesi+ik tunggal tersering. elainan ini men"ebabkan sindrom
3
8/18/2019 REFARAT ABORTUS
4/31
=urner, "ang biasan"a men"ebabkan abortus dan sangat jarang menghasilkan ba"i
perempuan lahir hidup.
2. . =rombo+ilia 5erediter
>ni merupakan kelainan genetik +aktor pembekuan "ang dapat
men"ebabkan trombosis patologik akibat ketidakseimbangan antara jalur
pembekuan dan antikoagulasi. en"akit "ang paling ban"ak diteliti antara lain
resistensi terhadap protein 4 akti+ (a4) akibat mutasi +aktor A
8/18/2019 REFARAT ABORTUS
5/31
2. 5ipotiroid
e+isiensi iodine berat dapat dihubungkan dengan abortus. e+isiensi
hormon th"roid merupakan hal "ang umum terjadi pada !anita "ang paling sering
disebabkan oleh pen"akit autoimun.
. iabetes ?ellitus
*ngka abortus spontan dan mal+ormasi kongenital dapat meningkat pada
!anita dengan insulin-dependent diabetes. Cisiko ini timbul bersamaan dengan
kontrol metabolik pada kehamilan dini. 5al "ang sama dengan sindrom polikistik
o6arium, beberapa !anita dengan abortus berulang telah dilaporkan memiliki
resistensi insulin. ehilangan kehamilan akibat diabetes tak terkontrol ini
dihubungkan dengan kontrol metabolik "ang tidak optimal.
#. e+isiensi rogesteron
e+isiensi progesteron juga disebut dengan luteal phase defect ,
insu+isiensi sekresi progesteron oleh korpus luteum atau plasenta telah diduga
sebagai pen"ebab abortus. e+isiensi produksi progesteron mungkin merupakan
konsekuensi daripada pen"ebab kegagalan kehamilan dini. riteria diagnosis dan
keberhasilan terapi dari gangguan ini masih memerlukan 6aliditas. Jika korpus
luteum diangkat dalam pembedahan, seperti haln"a pada tumor o6arium,
pengganti progesteron diindikasikan pada usia kehamilan 8-'0 minggu.
. *bnormalitas Struktur terus
re6alensi dan implikasi reprodukti+ dari ejadian anomali uterus pada
populasi umum saat ini belum dapat dibuktikan se&ara n"ata. 1amun abortus "ang
dihubungkan dengan usia se&ara epidemiologi telah dilakukan penelitian.
/ambar . =ingakat kejadian abortus berdasarkan kelompok umur ibu
5
8/18/2019 REFARAT ABORTUS
6/31
. ;aktor bat dan munologi
a!tor Autoimun
*bortus paling sering pada !anita dengan lupus eritematosus sistemik.
an"ak dari !anita ini memiliki antibodi anti+ospolipid, "aitu suatu +amili auto-
antibodi "ang berikatan dengan +ospolipid bermuatan negati+, protein pengikat
+ospolipid, atau keduan"a. *utoantibodi ini juga ditemukan pada !anita tanpa
lupus. 5ampir % pada !anita hamil normal, antikoagulan lupus (lupus
anticoagulant ,
8/18/2019 REFARAT ABORTUS
7/31
sejumlah antibodi ini, han"a lupus anticoagulant (
8/18/2019 REFARAT ABORTUS
8/31
5al ini ditandai oleh adan"a n"eri dilatasi ser6iks pada trimester ke dua.
eadaan ini dapat diikuti adan"a prolaps dan pembesaran membran ke dalam
6agina, dan tentun"a pengeluaran dari +etus.
=erdapat 2 jenis operasi 6agina "ang sering digunakan selama kehamilan.
=indakan "ang lebih sederhana dikembangkan oleh ?&onald ('9). perasi
"ang lebih rumit adalah modi+ikasi dari prosedur a!al "ang dijelaskan oleh
Shiradkar ('9). Cerclage Transabdominal dengan jahitan dipasang di isthmus
uterus digunakan pada sebagian kasus de+ek anatomis ser6iks berat atau ri!a"at
kegagalan cerclage transvaginal .
/ambar #. 4er&lage ?&onals
ermulaan tindakan cerclage dengan pemasangan jahitan benang
mono+ilamen nomor 2 dikorpus ser6iks sangat dekat dengan le6el os internus.
emasangan jahitan dilanjutkan dikorpus ser6iks hingga mengelilingi os. etika
jahitan telah mengelilingi ostium, jahitan diken&angkan mengelilingi kanalis
ser6ikalis sehingga mengurangi garis tengah kanalis menjadi sampai '0 mm,
dan kemudian jahitan diikat.
8
8/18/2019 REFARAT ABORTUS
9/31
/ambar . 4er&lage Shiradkar
ada cerclage Shirodkar dilakukan insisi trans6ersal di mukosa di atas
ser6iks anterior, dan kandung kemih didorong ke arah se+al. emudian pita
?ersiline mm dile!atkan dari anterior ke posterior dengan menggunakan jarum
?a"o. ita ini kemudian diarahkan dari posterior ke anterior di sisi ser6iks "ang
berla!anan. lem *llis dipasang sedemikian untuk mendekatkan jaringan ser6iks
sehingga jarum tidak perlu berjalan jauh ke subkutis untuk memasangkan pita.
ita diikat di anterior , setelah memastikan bah!a semua lipatan len"ap. ?ukosa
ser6iks kemudian ditutup dengan jahitan kontin"u untuk menanam simpul
anterior.
4. ;aktor *"ah
=idak ban"ak "ang diketahui tantang +aktor a"ah dalam terjadin"a abortus.Dang jelas kelainan kromosom pada sperma berkaitan dengan abortus. Casio
kelainan kromosom !anita terhadap pria dalam suatu penelitian adalah 2:'.
?eskipun kelainan kromosom pada a"ah han"a men"ebabkan 2-#% abortus,
e6akuasi kariotipe kedua orang tua merupakan bagian penting dalam e6aluasi.
IV. KLASIFIKASI ABORTUS
*. *bortus Spontan
9
8/18/2019 REFARAT ABORTUS
10/31
*bortus spontan dapat diklasi+ikasikan se&ara klinik dalam beberapa
kelompok. Se&ara umum digunakan subkelompok "aitu abortus iminens, abortus
insipiens, abortus inkomplit, abortus komplit dan missed abortion. Sedangkan
abortus septik adalah suatu keadaan ketika hasil dari konsepsi dan uterus
terin+eksi. *khirn"a, abortus berulang dideskripsikan kehilangan hasil konsepsi
se&ara berulang kali se&ara berturut-turut dengan etiologi "ang sama "ang
disebut dengan abortus habitualis. ,#
'. *bortus >minens
*bortus iminens adalah abortus tingkat permulaan dan merupakan
an&aman terjadin"a abortus, ditandai perdarahan per6aginam, ostium uteri masih
tertutup dan hasil konsepsi masih baik dalam kandungan. #
iagnosis klinik dari abortus iminens ditegakkan ketika terjadi
pengeluaran darah per6aginam atau perdarahan mun&ul saat ser6iks masih tertutup
selama setengah dari a!al kehamilan. erdarahan per6aginam "ang terjadi pada
usia kehamilan 20 minggu dan penderita mengeluh mulas sedikit atau tidak ada
keluhan sama sekali ke&uali perdarahan per6aginam. stium uteri masih tertutup,
besarn"a uterus masih sesuai dengan usia kehamilan dan tes kehamilan urin masih
positi+. #
2. *bortus >nsipiens
*bortus insipiens adalah abortus "ang sedang mengan&am "ang ditandai
dengan ser6iks telah mendatar dan ostium uteri telah membuka, akan tetapi hasil
konsepsi masih dalam ka6um uteri dan dalam proses pengeluaran. #
Cuptur hebat pada membran, "ang di tandai oleh keluarn"a &airan amnion
disertai dilatasi ser6iks, merupakan tanda bah!a abortus hampir pasti terjadi.
mumn"a kontraksi uterus segera dimulai sehingga terjadi abortus, atau terjadi
in+eksi. enderita akan merasa mulas karena kontraksi "ang sering dan kuat,
perdarahann"a bertambah sesuai dengan pembukaan ser6iks uterus dan umur
kehamilan. esar uterus masih sesuai usia kehamilan dengan tes urin kehamilan
masih positi+. ada pemeriksaan S/ masih didapatkan pembesaran uterus "ang
masih sesuai dengan usia kehamilan, gerak jantung janin masih jelas !alaupun
10
8/18/2019 REFARAT ABORTUS
11/31
sudah mulai tidak normal, biasan"a terlihat penipisan ser6iks uterus atau
pembukaann"a. #
. *bortus >nkomplit
*bortus inkomplit adalah abortus "ang ditandai dengan terlepasn"a
sebagian hasil konsepsi dari ka6um uteri dan masih ada "ang tertinggal. #
erdarahan terjadi jika plasenta, se&ara keseluruhan atau sebagian terlepas dari
uterus. atasan ini juga masih pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu atau
berat janin kurang dari 00 gram. #
ada abortus inkomplit, ostium internum ser6iks membuka dan menjadi
tempat le!atn"a darah. Janin dan plasenta mungkin seharusn"a tetap berada
dalam uterus atau sebagian keluar melaui ostium "ang terbuka. Sebelum '0
minggu janin dan plasenta sering dikeluarkan bersama-sama tetapi kemudian
mereka dilahirkan se&ara terpisah. ada sebagian !anita diperlukan dilatasi
ser6iks tambahan sebelum kuretase dapat dilakukan. ada ban"ak kasus jaringan
plasenta "ang tertahan menggantung bebas di kanalis ser6ikalis, memungkinkan
ekstraksi dengan mudah dari ostium eksternum "ang terpajan dengan +orseps
&in&in.
Jumlah perdarahan bisa ban"ak atau sedikit bergantung pada jaringan "ang
tersisa, "ang men"ebabkan sebagian placental site masih terbuka sehingga
perdarahan berjalan terus. asien dapat jatuh dalam keadaan anemia atau s"ok
hemoragik sebelum sisa jaringan konsepsi dikeluarkan. esar uterus sudah lebih
ke&il dari usia kehamilan dan kantong gestasi sudah sulit dikenali, di ka6um uteri
tampak massa hiperekoik "ang bentukn"a tidak beraturan. #
erdarahan akibat abortus inkomplit pada kehamilan tahap lebih lanjut
kadang parah tetapi jarang mematikan. arena itu, pada !anita dengan kehamilan
tahap lebih lanjut atau dengan perdarahan hebat, e6akuasi segera dilakukan. Jika
terjadi demam maka pasien diberi antibiotik "ang sesuai sebelum kuretase.
#. *bortus omplit
Jenis abortus ini dide+inisikan sebagai abortus dengan seluruh hasil
konsepsi telah keluar dari ka6um uteri pada kehamilan kurang dari 20 minggu
atau berat janin kurang dari 00 gram. stium uteri telah menutup, uterus sudah
11
8/18/2019 REFARAT ABORTUS
12/31
menge&il sehingga perdarahan sedikit. esar uterus tidak sesuai dengan usia
kehamilan. ada pemeriksaan tes urin biasan"a masih positi+ sampai $-'0 hari
setelah abortus. #
. ?issed *bortion
>stilah ini digunakan untuk menjelaskan hasil konsepsi "ang telah mati
"ang tertahan selama beberapa hari, minggu, atau bahkan bulan di dalam uterus
dengan ostium ser6iks tertutup. arena keguguran spontan hampir selalu
didahului oleh kematian mudigah, maka sebagian sebagian besar disebut sebagai
Emissed E. *bortus ini ditandai dengan embrio atau +etus telah meninggal dalam
kandungan sebelum kehamilan 20 minggu dan hasil konsepsi seluruhn"a masih
tertanam dalam kandungan. #
enderita biasan"a tidak merasakan keluhan apapun ke&uali merasakan
pertumbuhan kehamilann"a tidak seperti "ang diharapkan. ila kehamilan diatas
'# minggu sampai 20 minggu penderita justru merasakan rahimn"a semakin
menge&il dengan tanda-tanda kehamilan sekunder pada pa"udara mulai
menghilang. #
=erkadang missed abortion dia!ali dengan abortus iminens "ang
kemudian merasa sembuh tetapi pertumbuhan janin terhenti. ada tes urin
kehamilan biasan"a negati+ setelah ' minggu dari terhentin"a pertumbuhan
kehamilan. ada pemeriksaan S/ akan didapatkan uterus "ang menge&il dan
bentukn"a tidak beraturan serta gambaran +etus "ang tidak ada tanda-tanda
kehidupan. #
. *bortus Sepsis
enatalaksanaan dari in+eksi termasuk antibiotik broad-spectrum intra6ena
diikuti dengan adan"a e6akuasi uterus. engan adan"a sindrom sepsis berat,
acute respiratory syndrome atau disseminated intravascular coagulopathy dapat
terjadi kemudian, dan tindakan "ang mendukung sangat diperlukan.
ada masa "ang lalu, abortus kriminalis dan abortus inkomplit "ang
ditelantarkan terin+eksi oleh bakteri komersal 6agina "ang sebenarn"a tidak
6irulen, misaln"a Clostridium perfringens" 5al ini hampir tidak pernah ditemukan
setelah abortus dilegalkan. 1amun pada tahun 200 melaporkan # kematian
12
8/18/2019 REFARAT ABORTUS
13/31
dengan abortus medisinalis akibat s"ok toksik "ang disebabkan oleh in+eksi
Clostridium sordellii" ;is&her and dkk. (200) menjelaskan mani+estasi klinis
"ang dialami pada ' minggu setelah abortus medisinalis. =anda utama adalah
&edera endotel berat disertai kebo&oran kapiler dan hemokonsentrasi, hipotensi,
dan leukositosis berat. Selain itu dilaporkan 2 kasus lain akibat s"ok toksik akibat
in+eksi strepto&o&&us grup *.
.*bortus ro6okatus
Sebuah tindakan abortus pro6okatus adalah terminasi se&ara medikal
ataupun operati+ dari kehamilan sebelum janin mampu hidup. Setidakn"a 0%
abortus dilakukan selama usia kehamilan 8 minggu pertama, dan 88% selama '2
minggu pertama kehamilan.
ada pengertian lain abortus pro6okatus adalah abortus "ang terjadi se&ara
sengaja dilakukan. *bortus pro6okatus ini dibagi menjadi 2 "aitu abortus
pro6okatus medisinalis dan abortus pro6okatus kriminalis. #,$
'. *bortus =erapeutikF?edisinalis
isebut medisinalis bila didasarkan pada pertimbangan dokter untuk
men"elamatkan ibu. ertimbangan dilakukan minimal oleh dokter "aitu dokter
spesialis andungan dan ebidanan, dokter Spesialis en"akit alam, dan
Spesialis Ji!a. #
=erdapat sejumlah pen"akit medis dan bedah "ang merupakan indikasi
untuk mengakhiri kehamilan. 4ontohn"a adalah dekompensasi jantung persisten,
terutama dengan hipertensi pulmo menetap, pen"akit 6askular hipertensi+ stadium
lanjut atau diabetes, dan keganasan. >ndikasi tersering saat ini adalah men&egah
lahirn"a janin dengan de+ormitas anatomik, metabolik, atau mental "ang
signi+ikan.
2. *bortus ro6okatus riminalis
engakhiran kehamilan sebelum janin mampu hidup atas permintaan
!anita "ang bersangkutan, tetapi bukan atas inidikasi medis, biasan"a disebut
abortus pro6okatus kriminalis. $
V. PATOFISIOLOGI ABORTUS
13
8/18/2019 REFARAT ABORTUS
14/31
*. *natomi dan ;isiologi ehamilan
Anatomi
terus pada seorang de!asa berbentuk seperti buah alpukat atau buah peer
"ang sedikit gepeng. kuran panjang uterus adalah $ - $, &m, lebar di tempat
"ang paling lebar ,2 &m dan tebal 2, &m. uterus terdiri atas korpus uteri (2F
bagian atas) dan ser6iks uteri ('F bagian ba!ah).8
i dalam korpus uteri terdapat rongga (ka6um uteri), "ang membuka
keluar melalui saluran (kanalis ser6ikalis) "ang terletak di ser6iks. agian ba!ah
ser6iks "ang terletak di 6agina dinamakan porsio uteri (pars 6aginalis ser6isis
uteri), sedangkan "ang berada di atas 6agina disebut pars supra6aginalis ser6isis
uteri. *ntara korpus dan ser6iks masih ada bagian "ang disebut isthmus uteri. 8
agian atas uterus disebut +undus uteri. i situ tuba +allopii kanan dan kiri
masuk ke uterus. inding uterus terdiri atas miometrium, "ang merupakan otot
polos berlapis tigaB "ang sebelah luar longitudinal, "ang sebelah dalam sirkuler,
"ang antara kedua lapisan ini beran"aman. ?iometrium dalam keseluruhann"a
dapat berkontraksi dan berelaksasi.8
/ambar . *natomi organ genitalia interna pada !anita9
a6um uteri dilapisi oleh selaput lendir "ang ka"a dengan kelenjar,
disebut endometrium. Gndometrium terdiri atas epitel kubik, kelenjar-kelenjar,
dan stroma dengan ban"ak pembuluh-pembuluh darah "ang berkelok-kelok. i
korpus uteri endometrium li&in, akan tetapi di ser6iks berkelok-kelokB kelenjar-
14
8/18/2019 REFARAT ABORTUS
15/31
kelenjar itu bermuara di kanalis ser6ikalis (arbor 6itae). ertumbuhan dan +ungsi
endometrium dipengaruhi sekali oleh hormon steroid o6arium.8 terus ini
sebenarn"a terapung-apung dalam rongga pel6is dan jaringan ikat dan
ligamentum "ang men"okongn"a, sehingga ter+iksasi dengan baik.
8/18/2019 REFARAT ABORTUS
16/31
menahan o6arium. ndonesia uterus sering ditemukan dalam retro+leksio
(korpus uteri berarah ke belakang) "ang pada umumn"a tidak memerlukan
pengobatan.8
erbandingan antara panjang korpus uteri dan ser6iks berbeda-beda dalam
pertumbuhan. ada ba"i perbandingan itu adalah ':2, sedangkan pada !anita
de!asa 2:'.8
i luar, uterus dilapisi oleh serosa (peritoneum 6iserale). Jadi, dari luar ke
dalam ditemukan pada dinding korpus uteri serosa atau perimetrium, miometrium,
dan endometrium.8
/ambar $. =ampak organa genitaloa interna !anita pada potongan &oronal9
terus diberi darah oleh arteri uterina kiri dan kanan "ang terdiri atas
ramus asendens dan ramus desendens. embuluh darah ini berasal dari arteri ilia&a
16
8/18/2019 REFARAT ABORTUS
17/31
interna (disebut juga arteri hipogastrika) "ang melalui dasar ligamentum latum
masuk ke dalam uterus di daerah ser6iks kira-kira ', &m diatas +orniks lateralis
6agina. #
embuluh darah lain "ang memberi darah ke uterus adalah arteri o6arika
kiri dan kanan. *rteri ini berjalan dari lateral dinding pel6is, melalui ligamentum
in+undibulo-pel6ikum mengikuti tuba +allopii, beranastomosis dengan ramus
asendens arteri uterina disebelah lateral, kanan dan kiri uterus. errsam-sama
arteri-arteri tersebut diatas terdapat 6ena "ang kembali melalui pleksus 6ena ke
6ena hipogastrika. #
isiologi #ehamilan
;ertilisasi terjadi pada tuba +allopi dalam 2#-#8 jam setelah o6ulasi. ;ase
inisial dari perkembangan hasil konsepsi dari +ertilisasi o6um ("got) menjadi
sebuah massa '2 sampai ' sel (morula), kemudian membentuk embrio, "ang
dibungkus oleh nonadhesive protective coating "ang kenal sebagai ona pellusida,
dan mele!ati tuba +allopi. ?orula memasuki &a6um uteri 2- hari setelah
+ertilisasi. *kan tampak sebuah fluid-filled inner cavity dengan massa sel "ang
berubah dari morula ke blastokista dan disertai di+erensiasi seluler. ermukaan
luar sel akan menjadi tro+oblas ("ang akan berubah menjadi struktur
ekstraembrionik, termasuk plasenta), dan inner cell akan menjadi embrio. '0
>mplantasi terjadi sekitar atau $ hari setelah +ertilisasi. >mplantasi ini
terdiri dari +ase. *dhesi blastokista ke dinding uterus, disebut apposition, dan ini
masih tidak utuh. ?ikro6ili pada permukaan apikal dari sinsitiotro+oblas
memasuki dengan adan"a mikroprotrusi permukaan apikal dari epitel uterus, "ang
dikenal sebagai pinopodes. '0
Apposition, dan sebagai hasil dari implantasi, terjadi paling sering pada
dinding atas posterior dari uterus. ada +ase selanjutn"a, terjadi adhesi "ang utuh,
ditandai dengan peningkatan interaksi +isik antara blastokista dan epitel uterus.
Se&ara singkat, in6asi dimulai, dan sinsitiotro+oblas melakukan penetrasi pada
epitel uterus. '0
ada hari ke '0 setelah konsepsi, blastokista se&ara utuh tertanam dalam
jaringan stromal dari uterus, epitel uterus telah tumbuh kembali untuk menutupi
17
8/18/2019 REFARAT ABORTUS
18/31
daerah implantasi, dan sitotro+oblas keluar dari lapisan tro+oblas. Saat itu
sitotro+oblas memasuki endometrium dan lapisan ketiga m"ometrium (suatu
proses "ang dinamakan interstitial invasion). ada proses berikutn"a "ang mana
merupakan pembentukan sirkulasi uteroplasenta, menempatkan tro+oblas "ang
langsung berhubungan dengan darah maternal. '0
/ambar 8. ?enunjukkan apposition dan adhesi dari blastokista "ang mana terjadi +ase
preimplantasi dari blastokista (sekitar -$ hari setelah +ertilisasi).'0
/ambar 9. ?enunjukkan suatu in6asi dari blastokista (sekitar 9-'0 hari setelah +ertilisasi) dan proses ini dibutuhkan dalam in6asi tro+oblas.
'0
18
8/18/2019 REFARAT ABORTUS
19/31
/ambar '0. ?enunjukkan implantasi embrio (sekitar '# hari setelah +ertilisasi) dan proses inidibutuhkan untuk mempertahankan hasil konsepsi pada kehamilan dini.
'0
eberhasilan implantasi merupakan hasil akhir dari interaksi molekular
se&ara kompleks antara uterus dan blastokista. Signal multipel se&ara terjadi
se&ara sinkron dengan perkembangan blastokista dan persiapan uterus. ari
berbagai aspek proses sikronisasi, pengaturan dari hormon steroid merupakan hal
"ang paling penting untuk diketahui. >mplantasi membutuhkan peningkatan
preo6ulatori pada sekresi estradiol-'$ b$ "ang menstimulasi proli+erasi dan
di+erensiasi dari sel epitel uterus. roduksi progesteron "ang terus-menerus oleh
korpus luteum menstimulasi proli+erasi dan di+erensiasi sel stromal. '0
=abel 2. ;aktor "ang berhubungan dengan implantasi dan pertahanan dalam kehamilah
19
8/18/2019 REFARAT ABORTUS
20/31
. ?ekanisme *bortus
?ekanisme a!al terjadin"a abortus adalah lepasn"a sebagian atau seluruh
bagian embrio akibat adan"a perdarahan minimal pada desidua. egagalan +ungsi
plasenta "ang terjadi akibat perdarahan subdesidua tersebut men"ebabkan
terjadin"a kontraksi uterus dan menga!ali proses abortus. ada kehamilan kurang
dari 8 minggu, embrio rusak atau &a&at "ang masih terbungkus dengan sebagian
desidua dan 6illi &horialis &enderung dikeluarkan, meskipun sebagian dari hasil
konsepsi masih tertahan dalam &a6um uteri atau di kanalis ser6ikalis. erdarahan
per6aginam terjadi saat proses pengeluaran hasil konsepsi. 8
ada kehamilan 8-'# minggu, mekanisme diatas juga terjadi atau dia!ali
dengan pe&ahn"a selaput ketuban lebih dulu dan diikuti dengan pengeluaran janin
"ang &a&at namun palsenta masih tertinggal dalam &a6um uteri. lasenta mungkin
sudah berada dalam kanalis ser6ikalis atau masih melekat pada dinding &a6um
uteri. Jenis ini sering men"ebabkan perdarahan per6aginam "ang ban"ak. ada
kehamilan '#-22 minggu, janin biasan"a sudah dikeluarkan dan diikuti dengan
keluarn"a plasenta beberapa saat kemudian. adang-kadang plasenta masih
tertinggal dalam uterus sehingga men"ebabkan gangguan kontraksi uterus dan
terjadi perdarahan per6aginam "ang ban"ak. erdarahan umumn"a tidak terlalu
ban"ak namun rasa n"eri lebih menonjol. 8
VI. DIAGNOSIS
erdarahan merupakan gejala "ang paling a!al mun&ul, dan diikuti
dengan rasa kram dan n"eri pada perut beberapa saat kemudian. 1"eri tersebut
dapat berupa kram "ang ritmik pada perut anterior "ang disertai dengan perasaan
tertekan pada pel6ik atau terasa sebagai n"eri tumpul di midline, dan rasa tidak
n"aman pada regio suprapubik. arimanapun asal n"eri tersebut, kombinasi dari
perdarahan dan n"eri memberikan prognosis "ang buruk untuk kelangsungan
kehamilan.
iagnosis dari kantong gestational "ang kosong han"a dapat terjadi ketika
diameter dari kantong gestational H20 mm, dan cro%n–rump length harus lebih
20
8/18/2019 REFARAT ABORTUS
21/31
sama dengan mm sebelum dapat dikatakan terjadi penghentian akti6itas jantung
janin.
/ambar ''. 5asil S/ dengan kantong gestasi "ang kosong dan kantong gestasi "ang terisi oleh
janin sehingga dapat diukur cro%n-rump length
enemuan dalam ultrasonogra+i tidak menjadi temuan diagnostik se&ara
signi+ikan pada beberapa !anita dengan kegagalan kehamilan dini, beberapa unit
pela"anan saat ini juga mengembangkan teknik biokemikal sebagai parameter
"ang digunakan dalam memberikan prediksi tentang kehamilan.
VII. PENATALAKSANAAN
erdasarkan 7orld 5ealth rganiation terdapat beberapa &ara dalam
"ang digunakan dalam abortus:
a. ?etode "ang direkomendasikan saat ini dalam menangani abortus pada
trimester pertama adalah:
• *spirasi 6akum manual atau elektrik, untuk usia kehamilan hingga
'2-'# minggu• ?etode abortus medis, khususn"a, mi+epristone oral diikuti
misoprostol single dose, untuk usia kehamilan hingga 9 minggu
( hari)
• ?etode abortus medis untuk usia kehamilan lebih dari 9 minggu
( hari) diberikan oral mi+epristone diikuti misoprostol dosis
berulang
• etika mi+epristone tidak memungkinkan untuk diberikan,
misoprostol tunggal diberikan dalam dosis berulang
21
8/18/2019 REFARAT ABORTUS
22/31
b. ilatasi dan kuretase merupakan metode utama pada abortus dengan
operati+ dan harus digantikan dengan aspirasi 6akum dan atau metode
medis
&. ntuk kehamilan lebih dari '2-'# minggu, metode "ang digunakan adalah:
• ilatasi dan e6akuasi (IG), menggunakan aspirasi 6akum dan
+orseps
• ?i+epristone diikuti dengan dosis berulang misoprostol
• etika mi+epristone tidak memungkinkan untuk digunakan dapat
menggunakan misoprostol dalam dosis berulang
d. ersiapan ser6iks sebelum abortus se&ara operati+ direkomendasikan untuk
semua !anita dengan kehamilan lebih '2-'# minggu, !alaupun
penggunaannn"a dapat diterapkan pada seluruh usia kehamilan.
?isoprostol #00 g per6aginal -# jam atau 2- jam sublingual sebelum
tindakan. alternati+ lain "aitu 200 mg mi+epristone peroral jam
sebelumn"a.
e. *nestesi lokal, seperti lidokain dapat digunakan pada semua !anita ketika
ada rasa tidak n"aman dimana membutuhkan dilatasi ser6iks untuk abortus
operati+. '
ematian embrio+etal saat ini mudah untuk di6eri+ikasi dengan teknologi
ultrasonogra+i, sehingga manajemen dapat segera dilakukan se&ara indi6idual.
=erdapat pilihan terapi berupa +armakologi atau operati+. =indakan operasi
merupakan tindakan de+initi+ dan bersi+at in6asi+ sehingga tidak diperlukan pada
semua !anita. enanganan se&ara +armakologi mungkin dapat menghindari
keharusan kuretase tetapi berkaitan dengan perdarahan "ang tidak dapat
diperkirakan, dan beberapa !anita akan menjalani operasi "ang tidak dijad!alkan
sebelumn"a.
ari beberapa penelitian dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut:
a. eberhasilan bergantung pada jenis atau tipe abortus "ang terjadi
b. ada abortus inkomplit spontan, penanganan se&ara menunggu menjadikan
abortus menjadi komplit pada beberapa kasus
&. ntuk missed abortion, tanpa penjelasan lebih lanjut, /G' "ang
diberikan intra6agina atau peroral e+ekti+ pada sekitar 8% kasus untuk
men"ebabkan abortus menjadi komplit dalam $ hari
22
8/18/2019 REFARAT ABORTUS
23/31
d. uretase adalah resolusi &epat "ang hampir '00% berhasil dalam
menuntaskan kegagalan kehamilan dini.
=abel . =eknik abortus
=abel #. erbandingan dengan *bortus medisinalis dengan abortus bedah
*. ;armakologi
23
8/18/2019 REFARAT ABORTUS
24/31
. =erdapat terapi untuk abortus "ang telah menjalani penelitian dan telah
digunakan antiprogesteron mifepristone dan prostaglandin misoprostol . *gen ini
men"ebabkan abortus dengan &ara meningkatkan kontraksi uterus disamping
menginhibisi progesteron dalam menghambat kontraktilitas uterus "ang
merupakan mekanisme kerja mi+epristone atau dengan menstimulasi miometrium
se&ara langsung "ang merupakan mekanisme kerja dari misoprostol. ?i+epristone
men"ebabkan kolagen ser6iks berdegenerasi, "ang mungkin akibat peningkatan
ekspresi matriks metalloproteinase-2.
?i+epristone memblok reseptor progesteron. Sebagai hasiln"a, terjadi
in+luks leukosit dan eritrosit ke lapisan desidua "ang diikuti oleh pelepasan
prodtaglandin dan sitokin. itambah dengan adan"a analog sintetik prostaglandin
G' "ang men"ebabkan kontraksi "ang kuat, "ang diakibatkan oleh kekurangan
progesteron. roses ini pada akhirn"a akan mengakibatkan terjadin"a abortus
spontan. arena misoprostol dapat menurunkan akti6itas glukokortikoid !anita
dengan pen"akit adrenal atau gangguan glukokortikoid didapat maka terapi tidak
boleh diberikan.
=abel . ?a&am regimen "ang digunakan dalam terminasi kehamilan
. =indakan >n6asi+
24
8/18/2019 REFARAT ABORTUS
25/31
erdasarkan American College of Obstetricians and Gynecologists (200),
pasien dengan terapi medis dan memenuhi s"arat untuk melakukan operasi
terpilih jika !anita tersebut dengan usia kehamilan #9 hari berdasarkan
perhitungan menstruasi. G6akuasi se&ara operasi dibutuhkan dalam
penatalaksanaan jika terdapat perdarahan hebat. etidakstabilan tanda 6ital atau
terjadi in+eksi jaringan. ehamilan dapat diakhiri se&ara bedah melalui ser6iks
"ang dibuka atau transabdominal dengan histerotomi atau histerektomi.
'. ilatasi dan uretase (I4)
Jika e6akuasi se&ara bedah akan digunakna, kuretase merupakan salah satu
metode dengan sedikit komplikasi. omplikasi serius termasuk per+orasi uterus,
adhesi intrauterin dan perdarahan harus dimasukkan dalam in+ormasi ke semua
pasien.
endekatan transser6ikal pada abortus dengan tindakan bedah
mens"aratkan bah!a ser6iks mula-mula harus dibuka (dilatasi) dan kemudian
kehamilan die6akuasi dengan mengerok keluar se&ara mekanis (kuretase tajam).
*spirasi 6akum, merupakan bentuk tersering kuretase hisap, memerlukan kanula
kaku "ang dihubungkan ke tabung suntik ( syringe) sebagai sumber 6akumn"a.
emungkinan pen"ulit meningkat setelah trimester pertama. en"ulit-
pen"ulit ini men&akup per+orasi uterus, laserasi ser6iks, perdarahan, pengeluaran
janin tak lengkap, plasenta tak lengkap dan in+eksi. arena itu kuretase tajam atau
hisap sebaikn"a dilakukan sebelum '#-' minggu.
Setelah pemeriksaan bimanual dilakukan untuk menentukan ukuran dan
orientasi uterus, dilakukan pemasangan spekulum, dan ser6iks diusap dengan
larutan antiseptik. ibir ser6iks dijepit dengan tenakulum bergigi. *nestesi lokal
misaln"a ml lidokain '-2%, dapat disuntikkan di arah jam # dan 8 pangkal
ser6iks. Jika diperlukan ser6iks dapat diperlebar kembali dengan dilator 5egar,
5ank, atau ratt sampai kanula penghisap dengan garis tengah "ang sesuai dapat
dimasukkan. Jari tangan keempat dan kelima dari tangan "ang memasukkan
dilator harus bertumpu pada perineum dan bokong se!aktu dilator didorong
melalui ostium internum.
25
8/18/2019 REFARAT ABORTUS
26/31
/ambar '2. emasangan dilator 5egar
4ara ini memperke&il dilatasi paksa dan merupakan pengamanan terhadap
per+orasi uterus. emasangan sonde uterus mengukur kedalaman dan arah rongga
uterus sebelum insersi kanula. anula penghisap didorong ke arah +undus dan
kemudian ditarik ke arah ostium dan diputar se&ara berkeliling untuk men&akup
keseluruhan permukaan rongga uterus.
/ambar '. emasangan kanula penghisap
Jika tidak ada lagi jaringan "ang terhisap maka dilakukan kuretase tajam
se&ara hati-hati untuk membersihkan semua potongan jaringan janin atau plasenta
"ang tersisa.
/ambar '#. enggunaan kuret tajam
26
8/18/2019 REFARAT ABORTUS
27/31
2. ilatasi dan G6akuasi (IG)
?ulai ' minggu, ukuran dan struktur janin menentukan pemakaian teknik
ini. ilatasi ser6iks "ang di&apai dengan dilator logam atau higroskopik,
mendahului destruksi mekanis dan e6akuasi bagian-bagian janin. Setelah janin
keluar maka plasenta dan jaringan "ang tersisa dikeluarkan dengan kuret 6akum
berdiameter besar.
. ilatasi dan Gkstraksi (I@)
>ni serupa dengan dilatasi dan e6akuasi ke&uali bah!a e6akuasi hisap isi
intrakranium setelah melahirkan tubuh janin melalui ser6iks "ang telah membuka
membantu ekstraksi dan memperke&il kemungkinan &edera uterus atau ser6iks
akibat instrumen atau tulang janin. alam istilah lain tindakan ini disebut partial
birth abortion. =rauma akibat dilatasi mekanis dapat dikurangi dengan
menggunakan alat "ag se&ara perlahan membuka ser6iks. *lat ini "ang disebut
dilator higros!opi! (laminaria), men"erap air dari jaringan ser6iks dan
mengembang, se&ara perlahan membuka ser6iks.
/ambar '. emasangan
8/18/2019 REFARAT ABORTUS
28/31
*. ehamilan Gktopik
ehamilan ektopik adalah suatu kehamilan "ang pertumbuhan sel telur
"ang telah dibuahi tidak menempel pada dinding endometrium ka6um uteri. ada
kehamilan ektopik penderita umumn"a menunjukkan gejala-gejala kehamilan
muda, dan mungkin merasa sedikit n"eri di perut bagian ba!ah "ang tidak terlalu
dihiraukan. ada pemeriksaan 6aginal didapatkan uterus membesar dan lembek
!alaupun mungkin tidak sebesar tuan"a kehamilan. selain itu dapat dilakukan
usaha menggerakkan ser6iks uteri "ang menimbulkan n"eri "ang disebut n"eri
go"ang ser6iks (K) atau slinger pain. emikian pula ka6um douglasi menonjol
dan n"eri pada perabaan oleh karena terisi oleh darah.#
*pabila kehamilan ektopik mengalami pen"ulit atau terjadi ruptur pada
tuba tempat lokasi nidasi kehamilan ini akan memberikan gejala dan tanda "ang
khas "aitu timbuln"a sakit perut mendadak "ang kemudian diikuti dengan s"ok
atau pingsan. >ni adalah tanda khas terjadin"a kehamilan ektopik terganggu. #
ada kehamilan ektopik terganggu n"eri adalah keluhan utama. Casa n"eri
mula-mula terdapat pada satu sisi tetapi setelah darah masuk ke dalam rongga
perut, rasa n"eri menjalar ke bagian tengah atau ke seluruh perut ba!ah. arah
dalam rongga perut dapat merangsang dia+ragma sehingga men"ebabkan n"eri
bahu dan bila membentuk hematokel retrouterina men"ebabkan de+ekasi "ang
n"eri. #
erdarahan per6aginam merupakan tanda penting kedua pada G=. 5al ini
menunjukkan kematian janin dan berasal dari ka6um uteri karena pelepasan
desidua. erdarahan biasan"a ber!ana &oklat tua bila berasal dari uterus. #
ada S/ didapatkan gambaran uterus "ang tidak memiliki kantong
gestasi dan gambaran kantong gestasi "ang berisi mudigah berada diluar uterus.
*pabila sudah terganggu (ruptur) maka kantong gestasi sudah tidak jelas tetapi
akan didapatkan massa hiperekoik "ang tidak beraturan , tidak berbatas tegas, dan
disekitarn"a didapatkan gambaran &airan bebas (gambaran darah intraabdominal).
ila tidak tersedia +asilitas S/ dapat dilakukan pemeriksaan pungsi ka6um
ouglasi (kuldosentesis). #
28
8/18/2019 REFARAT ABORTUS
29/31
. ?ola 5idatidosa
?ola 5idatidosa adalah suatu kehamilan "ang berkembang tidak !ajar
dimana tidak ditemukan janin dan hampir seluruh 6ili korialis mengalami
perubahan berupa degenerasi hidropik. Se&ara makroskopik mola hidatidosa
mudah dikenali "aitu berupa gelembung-gelembung putih, tembus pandang, berisi
&airan jernih, dengan ukuran ber6ariasi dari beberapa milimeter sampai ' atau 2
&m. Se&ara histopatologi "ang khas dari mola hidatidosa adalah edema stroma 6ili,
tidak ada pembuluh darah pada 6iliFdegenerasi hidropik dan proli+erasi sel-sel
tro+oblas. #
ada a!aln"a gejala mola hidatidosa sama pada gejala a!al kehamilan
namun kemudian perkembangann"a lebih pesat, sehingga didapatkan besar uterus
lebih besar dari usia kehamilan. #
erdarahan merupakan gejala utama mola hidatidosa "ang biasa terjadi
pada bulan pertama sampai ke tujuh dengan rata-rata '2-'# minggu. Si+at
perdarahan bisa intermitten sedikit-sedikit atau sekaligus ban"ak sehingga
men"ebabkan s"ok atau kematian. ?ola biasan"a disertai dengan preeklampsia
han"a perbedaann"a preeklampsia pada mola terjadi pada kehamilan lebih muda
dari pada kehamilan biasa. ada S/ didapatkan gambaran "ang khas "aitu
berupa badai salju ( sno% fla!e pattern) atau gambaran seperti sarang lebah (honey
comb). #
ada kehamilan trimester > gambaran mola hidatidosa tidak spesi+ik
sehingga seringkali sulit dibedakan dari kehamilan anembrionik, missed abortion,
abortus inkomplit, atau mioma uteri. #
IX. KESIMPULAN
*bortus adalah pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan 20
minggu dan atau berat janin 00 gram. erdasarkan mekanisme terjadin"a
abortus dibedakan menjadi 2 "aitu abortus spontan dan abortus pro6okatus.
*bortus spontan jika tidak ada usaha "ang dilakukan dalam proses pengeluaran
hasil konsepsi. erdasarkan derajatn"a abortus spontan ini terbagi menjadi
abortus iminens, insipiens, inkomplit, komplit, dan missed abortion. Sedangkan
29
8/18/2019 REFARAT ABORTUS
30/31
dikatakan abortus pro6okatus jika "ang terjadi se&ara sengaja dilakukan. *bortus
pro6okatus ini dibagi menjadi 2 "aitu abortus pro6okatus medisinalis dan abortus
pro6okatus kriminalis.
=erdapat beberapa etiologi "ang dapat men"ebabkan kejadian abortus
"ang dibagi dalam +aktor "aitu +aktor janin, +aktor ibu, dan +aktor a"ah. ari
+aktor janin sendiri dapat terjadi akibat adan"a anomali kromosom dan trombo+ilia
herediter "ang termasuk didalamn"a adalah adan"a mutasi gen "ang mengatur
koagulasi. ari +aktor ibu dapat terjadi jika ditemukan adan"a in+eksi, pen"akit
endokrin (hipotiroid dan diabetes melitus), de+isiensi progesteron, anomali
struktur uterus, gangguan imunologi, inkompeten ser6iks, atau pada penggunaan
obat-obatan.
apat di&urigai adan"a abortus jika dari anamnesis biasa didapatkan
adan"a perdarahan per6aginam "ang diikuti dengan rasa kram dan n"eri pada
perut beberapa saat kemudian. 1"eri ini juga dapat dipersepsikan sebagai
perasaan tidak n"aman daerah suprapubik. ari pemeriksaan S/ dapat
ditemukan gambarang kantong gestasi "ang kosong. *dapun diagnosis banding
pada perdarahan kehamilan muda selain abortus adalah kehamilan ektopik dan
mola hidatidosa.
=erdapat beberapa pilihan terapi dalam penatalaksanaan kasus abortus
"aitu dapat se&ara +armakologi dan operati+. Jenis obat "ang saat ini sering
digunakan adalah mi+epristone "ang bekerja memblok reseptor progesteron dan
misoprostol "ang bekerja dengan merangsang kontraksi uterus. *dapun terapi
operati+ "ang paling umum digunakan adalah kuretase.
30
8/18/2019 REFARAT ABORTUS
31/31
DAFTAR PUSTAKA
'. 7orld 5ealth rganiation.Sa+e *bortion: te&hni&al dan poli&" guidan&e
+or health s"stem, 2nd ed. 75