Top Banner
ARRANGED BY, MR. S LINGUISTICS MAGISTER STUDENTS REDUPLIKASI MORFEMIS BAHASA ACEH
21

Reduplikasi Morfemis Bahasa Aceh

Dec 10, 2015

Download

Documents

Saifan

Morfologi Bahasa Aceh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Reduplikasi Morfemis Bahasa Aceh

ARRANGED BY,

MR. SLINGUISTICS MAGISTER STUDENTS

REDUPLIKASI MORFEMIS BAHASA ACEH

Page 2: Reduplikasi Morfemis Bahasa Aceh

Pendahuluan

Menurut Verhaar (2006) dalam Demak Magdalena P.Silaban (2013), reduplikasi

adalah proses morfemis yang mengulangi bentuk dasar atau sebagai dari bentuk dasar tersebut (biasa disebut reduplikasi penuh dan

reduplikasi persial).Reduplikasi Morfemis adalah Pengulangan yang terdapat pada bentuk dasar kata dan sebagian dari bentuk dasar kata tersebut.

Page 3: Reduplikasi Morfemis Bahasa Aceh

Tipe-tipe Reduplikasi Morfemisdalam Bahasa Aceh

1. Tipe-R1 : (D+R)

Pengulangan DasarContoh:Kb : Bajee-bajee (baju-baju)Ks : Mameh-mameh (Manis-manis)

“bajee-bajee nyan dipubloe’ (baju-baju itu dijual)

Page 4: Reduplikasi Morfemis Bahasa Aceh

2. Tipe-R2 : (D+R Perf)

Pengulangan dasar dibarengi oleh perubahan fonem pada konstituen ulang

Contoh:R2 perubahan vokal :Bolak-bolek = bolak balik

Seulang- seuleng = Seulang-seulengGrak-grik = gerak-gerik

“Long bolak-balek sabee u kota” (saya bolak balek terus ke kota)

R2 perubahan konsonan : Carot-marot = Hina-menghina

R2 perubahan konsonan dan vokal : Bengkak-bengkok = bengkang-bengkok

Page 5: Reduplikasi Morfemis Bahasa Aceh

3. Tipe-R3 : ((D+R)+ Ber) = ((D+R)+ ji-)

Dalam bahasa Aceh, imbuhan ber- tidak ada melainkan imbuhan yang sama maknanya namun berbeda bentuknya yaitu ji-. ((lari+ber)+R) pola ini dalam bentuk bahasa aceh menjadi ((Plueng+ji)+R)

Jiplueng-plueng = berlari-lari

(Jiplueng-plung lam uteun : berlari-lari dalam hutan)

Page 6: Reduplikasi Morfemis Bahasa Aceh

Note!!!Penggunaan imbuhan dalam bahasa Aceh berbeda

dengan bahasa Indonesia yang memiliki imbuhan ber-ber/an, meN-, dll. Namun, dalam bahasa Aceh

terdapat imbuhan-imbuhan yang membentuk kata (Kb, Ks, Kk) meliputi: awalan meu-, awalan peu-,

awalan teu-, awalan tu-, sisipan eum-, dan awalan gi-. Setiap imbuhan tersebut akan mengalami perubahan makna dan bentuk apabila bertemu

dengan kata (Kb, Ks, Kk) yang diawali dengan huruf yang telah ditentukan dalam kosa kata kerja bahasa

Aceh. Seperti yang akan kita bahasa di tipe-tipe reduplikasi selanjutnya.

Page 7: Reduplikasi Morfemis Bahasa Aceh

4. Tipe-R4: ((D+R)+ Ber/An) = ((D+R)+ Meu-)

Dalam bahasa Aceh awalan ber/an (dalam bahasa Indonesia) menjadi 1 imbuhan saja yaitu meu yang memiliki makna sama

seperti imbuhan ber/an. Seperti contoh dibawah ini:

((D+R)+ Meu) : Meulawan, Meujioh, meudampeng.

Kubu palestinan ngon Israel saleng Meulawan(Kubu palestina dan Israel saling berlawanan)

Page 8: Reduplikasi Morfemis Bahasa Aceh

5. Tipe-R 5: (D+(R+Ber-)) = ((D+R)+ Mu-)

Dalam bahasa Aceh pola tersebut tidak berlaku, imbuhan (ber) bisa hilang atau menjadi mu-.

Namun makna dari tipe R-5 (D+(R)) tetap sama, seperti:

Adik beradik : Adoe ABalas-berbalas : Balah-mubalah

Adoe A nyang hebat (adik beradik yang hebat)

Page 9: Reduplikasi Morfemis Bahasa Aceh

6. Tipe-R 6: ((D+R)+meN-) = ((D+R)+ Ji-/Meu)

Dalam bahasa Aceh, Tipe R-6 ini diganti dengan imbuhan meu- dan ji-, sperti pada kata :

Membantai : JibantaiMendapat : Meurumpok

“meurumpok laba” (Mendapat laba)

Page 10: Reduplikasi Morfemis Bahasa Aceh

7. Tipe-R 7: (D + (R+ meN -)

Dalam bahasa Aceh, Tipe R-7 hanya digantikan ‘N’ dengan ‘U’ yaitu menjadi meU-

Pukul memukul : Poh-meupohTolong-menolong : Tulong-meunulong

“tanyoe lam udep harus tulong meunulong”(kita dalam hidup harus tolong-menolong)

Page 11: Reduplikasi Morfemis Bahasa Aceh

8. Tipe-R 8: (D + (R+ meN -/-i))

Dalam bahasa Aceh, tidak ada akhiran -i untuk mengatakan suatu reduplikasi, tetapi pola katanya

menjadi seperti:

Meugaseh : gaseh-meugaseh : Kasih-mengasihi

Meucinta : Cinta-meucinta : Mencintai

“Awaknyan saleng gaseh-meungaseh”(Mereka saling kasih-mengasihi)

Page 12: Reduplikasi Morfemis Bahasa Aceh

9. Tipe-R 9: ((D+ R)+ Men-/-Kan)

Pada tipe ini, terdapat banyak perubahan pola akan tetapi memiliki makna yang sama seperti tipe

R-9. Jika dilihat dari pembagian kelas katanya, maka:

KtK (Peu-) : Peugrak-grak :Menggerak-gerakkanKtS (Peu-) : Peurayek-rayek :Membesar-

besarkan KtB (Meu-): meuhaba-haba :Mengabar-ngabarkan

Page 13: Reduplikasi Morfemis Bahasa Aceh

10. Tipe-R 10: ((D+R) +meN-/-i)

Dalam bahasa Aceh, pola seperti ini tidak ada strukturnya, namun bisa juga dikatakan dengan imbuhan ji- tapi tidak ditambah dengan akhiran

–i, dan memiliki arti yang sama seperti:

KtK : Jihalang : MenghalangiKtS : Jipeuyoe : MenakutiKtB : Jiludah : Meludah

Page 14: Reduplikasi Morfemis Bahasa Aceh

11. Tipe-R 11: ((D+R) + Se)

Se- diganti dengan imbuhan Beu. KtS: Setinggi-tinggi (nya) : Beumanyang-

manyang (that)KtB: Sekuat-kuat (nya) : Beuteuga-teuga (that)

Dalam bahasa Aceh, kata –nya menjadi that untuk menyatakan tingkat atau ukuran dari sesuatu

yang dikatakan

Page 15: Reduplikasi Morfemis Bahasa Aceh

12. Tipe-R 12: ((D+R) +Ke/(-Nya))

Untuk menyatakan KtBil, bentuk pada tipe ini berubah pada imbuhan ke- menjadi ban-,

ada juga yang mengatakannya dengan imbuhan man-. Seperti :

Kedua-dua : bandua-dua/ manduaKetiga-tiga : banlhee-lhee/ manlhee

Page 16: Reduplikasi Morfemis Bahasa Aceh

13. Tipe-R 13: ((D+R) +Ke/-An)

Imbuhan ke- diganti dengan mu- tanpa ditambah akhiran –an.

KtS : Meumirah-mirah : kemerah-merahanKtB : mubarat that : kebarat-bebaratan

muaneuk mit that : kekanak-kanakan 

Pada kata benda (bahasa Aceh), tidak sama halnya dengan bahasa Indonesia, dalam bahasa Aceh tidak terdapat pengulangannya

melainkan cukup ditambah kata ‘that’ dan memiliki makna yang sama.

Kata ‘that ‘ tersebut memiliki makna yang berbeda jika diucapkan dalam konteks sealin reduplikasi, arti dasarnya adalah ‘sangat’, akan tetapi

dalam reduplikasi maknanya sama dengan kata yang ditambah imbuhan ‘ke/-an’.

Page 17: Reduplikasi Morfemis Bahasa Aceh

14. Tipe-R 14: ((D+R) +-an)

Penggunaan akhiran –an tidak ada dalam bahasa Aceh, reduplikasi yang terdapat

dalam bahasa Aceh yang memiliki makna yang sama adalah:

KtB : Rumoh-rumoh : Rumah-rumahan

KtS : Rayek-rayek : Besar-besaranKtK : grop-grop : Lompat-

lompatan

Page 18: Reduplikasi Morfemis Bahasa Aceh

15. Tipe-R 15: (D+ (R+ -Em-))

Penggunaan akhiran –em juga tidak ada dalam bahasa Aceh, tetapi diganti dengan imbuhan meu-

atau teu, tergantung pada kelompok kata nya sendiri.

Reduplikasi yang terdapat dalam bahasa Aceh yang memiliki makna yang sama adalah:

Kts : Kilau-kemilau: Meublee-blee (meu-)KtK : Turun-menurun : tron-teumuron (teu-)KtB : tali-temali : meutaloe-taloe (meu-)

Page 19: Reduplikasi Morfemis Bahasa Aceh

16. Tipe-R 16: (D+ Rp)

Pada tipe R-16 ini, pola kata yang terdapat dalam bahasa Aceh hanya ada pada kata tertentu saja, seperti:

Dengan kata Benda  R-16 arti R-1 arti

Langit lelangit langit- langit berubahDalam bahasa Aceh,Langet - langet- langet berubah

 

Page 20: Reduplikasi Morfemis Bahasa Aceh

Note!!!

Dalam bahasa Aceh, penggunaan Kata le- tidak ada, begitu juga dengan kata lainnya yang mengulangi reduplikasi

seperti tipe R-16 ini, seperti kata: laki, dll. Dalam bahasa aceh lelaki memiliki makna dengan kata ‘ureung

agam/agam’ )Dengan kata lain, dalam bahasa Aceh reduplikasi tipe R-16

ini hampir tidak ada sama sekali kata-katanya, akan tetapi hanya terdapat pada kata-lata tertentu saja, dan itu pun setelah mengalami ‘mixing language’ seperti pada kata:

labi-labi, langit-langit dan lain-lain.Biasanya, reduplikasi tipe R-16 ini dalam bahasa aceh diulang

secara langsung dengan menggunakan kata dasarnya.

Page 21: Reduplikasi Morfemis Bahasa Aceh

Referensi

Simatupang, MDS. 1983. Reduplikasi Morfemis Bahasa Indonesia.

Wildan. 2010. Kaidah Bahasa Aceh. Cet. I. Banda Aceh: Penerbit GEUCI.

Wildan. 2002. “Tata Bahasa Aceh untuk Madrasah Dasar dan Madrasah Lanjutan”. Cet. III. Banda Aceh: Global Educational Consultant Institute.

-------. dkk. 1977b. “Struktur Bahasa Aceh”. (Laporan Penelitian). Banda Aceh: Depdikbud.

SIL. 2006. Bahasa-Bahasa di Indonesia (Language of Indonesia). Edisi Kedua. Jakarta: SIL Internasional Cabang Indonesia.