32
B. Penelitian Sebelumnya
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Judul dan Peneliti Variabel Alat Uji Hipotesis Hasil Penelitian
1. Analisis Faktor-
Faktor Yang
Mempengaruhi
Audit Delay Pada
Perusahaan LQ 45
Yang Terdaftar Di
Bursa Efek
Indonesia
Carmelia Putri
Purnamasari (2012)
Dependen: Audit Delay,
Independen:
1. Ukuran Perusahaan
2. Laba/Rugi Operasi
3. Opini Auditor
4. Tingkat Profitabilitas
5. Reputasi Auditor.
Regresi linier berganda Hasil penelitian mengidentifikasi bahwa
ukuran perusahaan, laba/rugi operasi, dan
opini auditor secara signifikan
berpengaruh terhadap audit delay,
sedangkan tingkat profitabilitas dan
reputasi auditor tidak berpengaruh
terhadap audit delay pada perusahaan LQ
45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Pengembangan
Model Audit Delay
dengan Audit Report
Lag Dan Total Lag
Alvima Noor Aviva
(2013)
Audit Delay dan Audit
Report Lag
Regresi Linear Berganda Pada kedua model regresi seluruh variable
independen berpengaruh secara signifikan
baik terhadap audit report lag maupun
total lag
Bersambung ke halaman selanjutnya
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
33
(Lanjutan)
Bersambung ke halaman selanjutnya
No Judul dan Peneliti Variabel Alat Uji Hipotesis Hasil Penelitian
3. Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi
Audit Report Lag
Perusahaan
Manufaktur Di
Indonesia Dan
Malaysia
Rosmawati Endang
Indriyani dan
Supriyati (2012)
Dependen :Audit report
lag, Independen :Ukuran
KAP, Profitabilitas, Laba
Perusahaan, debt to equity
ratio.
Regresi linier berganda Hasil uji statistik menunjukkan bahwa
Audit report lag di Indonesia dan Malaysia
secara simultan dipengaruhi oleh Ukuran
perusahaan, Profitabilitas, Laba rugi
perusahaan dan Debt to equity ratio.
4. Analisis Faktor-
Faktor Yang
Mempengaruhi
Audit Delay
Estrini (2013)
Dependen: Audit delay,
profitibilitas, ukuran
perusahaan, gender auditor,
reputasi KAP
Regresi Linear Berganda Hasil uji statistic menunjukkan hasil bahwa
profitabilitas, ukuran perusahaan, gender
auditor dan reputasi KAP berpengaruh
secara simultan terhadap audit delay.
34
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
(Lanjutan)
Bersambung ke halaman selanjutnya
No Judul dan Peneliti Variabel Alat Uji Hipotesis Hasil Penelitian
5. Determinants of
Audit Delay in
Nigerian
Companies:
Empirical
Evidence
Modugu,dkk (2012)
Dependen : audit delay,
audit lag, Independen :
annual reports, company
characteristics
Least Square regression The results from the panel data which was
estimated using Ordinary Least Square
regression
showed that the major determinants of
audit delay in Nigeria include
multinationality connections of companies,
company size and audit fees paid to
auditors
6. Pengaruh
Profitabilitas,
Leverage,
Kompleksitas
Operasi, Reputasi
KAP Dan Komite
Audit Pada
Audit Delay.
Angruningrum
(2013)
Dependen: Audit delay,
Independen: profitibilitas,
leverage,kompleksitas
operasi, reputasi KAP dan
komite audit
Regresi Linear Berganda Dan secara simultan
ukuran perusahaan (variabel kontrol),
profitabilitas, leverage, kompleksitas
operasi perusahaan, reputasi KAP dan
komite audit berpengaruh terhadap audit
delay.
35
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
(Lanjutan)
No Judul dan Peneliti Variabel Alat Uji Hipotesis Hasil Penelitian
7. Pengaruh Total Aset,
Tingkat Solvabilitas
Dan Opini Audit
Pada Audit Delay
Aryaningsih,dkk
(2012)
Dependen : audit delay,
Independen: total aset,
solvabilitas, opini auditor
Regresi Linear Berganda Hasil pengujian menunjukkan bahwa
variabel solvabilitas dan opini auditor
berpengaruh padaAudit Delay, sedangkan
total aset tidak berpengaruh padaAudit
Delay.
37
D. Hipotesis
1. Ukuran Perusahaan dan Audit Delay
Laporan audit perusahaan besar pada umumnya dapat diselesaikan
dengan lebih cepat dibandingkan laporan audit pada perusahaan kecil
karena beberapa alasan. Pertama, kontrol internal pada perusahaan besar
lebih kuat dan terencana, sehingga membuat kemungkinan kesalahan
pada laporan keuangan lebih sedikit dan memungkinkan auditor dapat
mengandalkan informasi yang terdapat pada laporan keuangan (Carslaw
dan Kaplan, 1991) dalam Ayoib (2008).Kedua, perusahaan besar
mempunyai sumber daya yang dibayar lebih tinggi untuk melakukan
audit secepatnya setelah tahun berakhir.Ketiga, perusahaan besar
memiliki banyak sekali pihak yang memiliki kepentingan terhadap
perusahaan tersebut. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dirumuskan
hipotesis sebagai berikut:
H1: Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap audit delay.
2. Profitabilitas dan Audit Delay
Menurut Carslaw dan Kaplan (1991) dalam Rachmawati (2008), terdapat
hubungan negatif antara profitabilitas dan audit delay. Hal itu
dikarenakan, profitabilitas dapat dijadikan indikasi baik atau buruk dari
aktivitas suatu perusahaan selama satu tahun (Ashton, Willingham, dan
Elliott, 1987) dalam Modugu (2012). Jika perusahaan mengalami
kerugian, manajemen akan menunda publikasi laporan keuangan untuk
menghindari dalam mengkomunikasikan berita buruk tersebut.
38
Sebaliknnya, jika perusahaan memiliki keuntungan, manajemen akan
mempercepat publikasi laporan keuangannya. Berdasarkan uraian diatas,
maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H2: Profitabilitas perusahaan berpengaruh terhadap audit delay.
3. Ukuran KAP dan Audit Delay
Gilling (1997) dalam Modugu (2012) menemukan hubungan positif
signifikan antara ukuran KAP dengan audit delay. Sementara Carslaw
dan Kaplan (1991) menyimpulkan tidak ada hubungan yang signifikan
antara ukuran KAP yang mengaudit dengan audit delay. Kecenderungan
yang lebih besar terdapatnya hubungan positif antara ukuran KAP yang
mengaudit dengan audit delay, karena hal itu akan memberikan efek
langsung pada kinerja KAP oleh klien. Penyelesaian kerja audit yang
lama akan berdampak buruk tentang kinerja mereka di mata klien yang
menyebabkan buruknya image dan hilangnya kesempatan kerja dengan
klien tersebut di tahun-tahun yang mendatang. Sumber daya yang besar
yang dimiliki KAP besar dan terkenal dapat mempengaruhi performa
kinerja untuk mengerjakan audit lebih cepat dibandingkan KAP yang
lebih kecil (Ayoib, 2008). Berdasarkan uraian diatas, maka dapat
dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H3: Ukuran KAP yang digunakan oleh perusahaan berpengaruh terhadap
audit delay
39
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh variabel independen
yaitu ukuran perusahaan, profitabilitas, dan ukuran KAP terhadap variabel
dependen yaitu audit delay.Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan-
perusahaan yang bergerak pada sektor perbankan dan terdaftar di Bursa Efek
Indonesia selama periode 2011 sampai dengan 2013.
B. Metode Penentuan Sampel
Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode
purposive sampling, yaitu teknik penetuan sampel berdasarkan pertimbangan
tertentu. Adapun pertimbangannya, antara lain:
1. Perusahaan yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode
tahun 2011 sampai dengan tahun 2013.
2. Perusahaan bergerak pada sektor perbankan konvensional.
3. Perusahaan memiliki laporan keuangan telah diaudit selama periode
tahun 2011 sampai dengan tahun 2013.
4. Perusahaan tersebut telah mempublikasikan laporan keuangan telah
diaudit selama periode tahun 2011 sampai dengan tahun 2013.
40
C. Metode Pengumpulan Data
Burhan Bungin (ed) (2003: 42), menjelaskan metode pengumpulan data
adalah “dengan cara apa dan bagaimana data yang diperlukan dapat
dikumpulkan sehingga hasil akhir penelitian mampu menyajikan informasi
yang valid dan reliable”. Suharsimi Arikunto (2002:136) berpendapat bahwa
metode penelitian adalah berbagai cara yang digunakan peneliti dalam
mengumpulkan data penelitiannya. Cara yang dimaksud adalah wawancara,
dan studi dokumentasi.Menurut Sutopo (2006: 9), metode pengumpulan data
dalam penelitian kualitatif secara umum dikelompokkan ke dalam dua jenis
cara, yaitu teknik yang bersifat interaktif dan non-interaktif. Metode
interaktif meliputi interview dan observasi berperan serta, sedangkan metode
noninteraktif meliputi observasi takberperanserta, tehnik kuesioner, mencatat
dokumen, dan partisipasi tidak berperan.
Metode pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi. Metode
dokumentasi dilakukan dengan cara penyalinan dan pengarsipan data-data
dari sumber-sumber yang tersedia yaitu data sekunder yang dapat diperoleh
dari situs www.idx.co.id, Pusat Referensi Pasar Modal. Data tersebut berupa
laporan keuangan perusahaan yang bergerak pada sektor keuangan. Arikunto
(2002:206) metode dokumentasi adalah mencari data yang berupa catatan,
transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda
dan sebagainya. Hadari Nawawi (2005:133) menyatakan bahwa studi
dokumentasi adalah cara pengumpulan data melalui peninggalan tertulis
terutama berupa arsip-arsip dan termasuk juga buku mengenai pendapat, dalil
41
yang berhubungan dengan masalah penyelidikan. Selain itu, data sekunder
lain yang digunakan berupa jurnal, artikel, dan literatur lainnya yang
berkaitan dengan penelitian.
D. Metode Analisis Data
Menurut Patton dalam Moleong (2010:280), analisis data adalah proses
mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori
dan uraian dasar” Definisi tersebut memberikan gambaran tentang betapa
pentingnya. Menurut Sulistyo-basuki (2006:93) metode penelitian merupakan
cara teknis tentang metode yang digunakan dalam penelitian. Metode analisis
data yang digunakan oleh peneliti adalah statistik deskriptif, uji kualitas data,
uji asumsi klasik dan uji hipotesis.
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif dalam penelitian pada dasarnya merupakan proses
transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi sehingga mudah
dipahami dan diinterpretasikan. Statistik deskriptif umumnya digunakan
oleh peneliti untuk memberikan informasi mengenai karakteristik variabel
penelitian yang utama dan data demografi responden (Indriantoro dan
Supomo,2009: 170).
Metode analisis data yang digunakan adalah dengan cara analisis
kuantitatif yang bersifat deskriptif yang menjabarkan data yang diperoleh
dengan menggunakan analisis regresi berganda untuk menggambarkan
fenomena atau karakteristik dari data, yaitu dengan memberikan gambaran
42
tentang pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay. Metode
analisis data akan dilakukan dengan bantuan program aplikasi komputer
SPSS versi 21. Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi
suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,
maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan
distribusi) (Ghozali, 2013:19).
2. Uji Asumsi Klasik
Tujuan pengujian asumsi klasik ini adalah untuk memberikan
kepastianbahwa persamaan regresi yang didapatkan memiliki ketepatan
dalam estimasi,tidak bias dan konsisten. Perlu diketahui, terdapat
kemungkinan data aktual tidak memenuhi semua asumsi klasik ini.
Beberapa perbaikan, baik pengecekan kembali data outlier maupun
recollect error data dapat dilakukan. Untuk melakukan uji asumsi klasik
atas data sekunder ini, maka peneliti melakukan uji multikolonieritas, uji
normalitas dan uji heterokedastisitas.
a. Uji Multikolonieritas
Uji mulitikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.Uji
multikolonieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance
Inflantion Factor (VIF) serta besaran korelasi antar variabel
independen (Ghozali, 2013:91).Jika terjadi korelasi, maka dinamakan
terdapat problem multikolonieritas (multiko).Model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Suatu
43
model regresi dapat dikatakan bebas multiko jika mempunyai VIF di
sekitar angka 1 dan mempunyai angka tolerance mendekati 1,
sedangkan jika dilihat dengan besaran korelasi antar variabel
independen, maka suatu model regresi dapat dikatakan bebas multiko
jika koefisien korelasi antar variabel independen tersebut lemah
(dibawah 0,5). Jika korelasinya kuat, maka terjadi problem multiko
(Santoso, 2004:203-206).
b. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel terikat, variabel bebas atau keduanya mempunyai distribusi
normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi
data normal atau penyebaran data statistik pada sumbu diagonal dari
grafik distribusi normal (Ghozali,2013). Pengujian normalitas dalam
penelitian ini digunakan dengan melihat normal probability plot yang
membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan
distribusi kumulatif dari data normal. Sedangkan dasar pengambilan
keputusan untuk uji normalitas data adalah (Ghozali,2013:30 ). Jika
data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan distribusi normal,
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.Uji normalitas juga
dilakukan dengan menguji apakah di dalam model regresi data
penelitian kita mempunyai distribusi normal atau tidak.Model regresi
yang baik adalah model yang memiliki distribusi normal atau
44
mendekati normal.Dalam penelitian ini, uji normalitas menggunakan
uji statistik Kolmogorov-Smirnov. Suatu variabel dikatakan normal
jika mempunyai pola seperti distribusi normal jika mempunyai
probabilitas signifikansi > 0,05 (Ghozali, 2013:34).
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi ada korelasi antar anggota sampel. Untuk mendiagnosis
adanya autokorelasi dalam suatu model regresi dilakukan melalui
pengujian dengan Run Test. Run test sebagai bagian dari non-
parametrik dapat pula digunakan untuk menguji apakah antar residual
terdapat korelasi yang tinggi. Untuk mendiagnosis adanya
autokorelasi dalam suatu model regresi dilakukan melalui pengujian
Run Test. Run Test digunakan untuk melihat apakah data residual
terjadi secara random atau tidak (sistematis).
Jika asymp sig (2-tailed) pada output runs test lebih besar dari
0,05, maka data tidak mengalami atau mengandung autokorelasi
dan sebaliknya (Ghozali, 2011: 110)..
Sig pada output run test lebih besar dari 5% maka data tidak
mengalami Autokorelasi. ƒ Jika Asymp. Sig pada output run test
lebih kecil dari 5% maka data mengalami Autokorelasi.
d. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu
model regresi terjadi kesamaan variance dari residual satu
45
pengamatan ke pengamatan yang lain atau tidak.Jika variance dari
residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
Homoskedatisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas.
Kebanyakan data crossection mengandung situasi Heteroskedastisitas
karena ada data ini menghimpun data yang memiliki berbagai ukuran
(kecil, sedang, besar).
Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya
heteroskedastisitas:
1) Jika grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen)
yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada atau
tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada
atau tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID
dan ZFRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan
sumbu X adalah residual (Y-prediksi-Y yang sesungguhnya) yang
telah di-studentized.
Dasar Analisisis:
1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian
menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas.
46
2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y,maka tidak terjadi
heteroskedatisitas (Ghazali, 2013:139).
3. Uji Hipotesis
Salah satu tujuan penelitian adalah menguji hipotesis.Berdasarkan
paradigm penelitian kuantitaif, hipotesis merupakan jawaban atas masalah
penelitian secara rasional di deduksi dan teori (Indriantoro dan Supomo,
2009:191). Proses tersebut bertujuan untuk menentukan apakah jawaban
yang terkandung dalam pernyataan hipotesis didukung oleh fakta yang
dikumpulkan dan dianalisis dalam proses pengujian data.
Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan analisis
regresi berganda. Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai
ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel
independen (variabel penjelas/bebas), dengan tujuan untuk mengestimasi
dan/atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai-nilai variabel dependen
berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui .Model regresi
berganda bertujuan untuk memprediksi besar variabel dependen dengan
menggunakan data variabel independen yang sudah diketahui besarnya
(Santoso, 2004:163).Model ini digunakan untuk menguji pengaruh dua
atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen dengan skala
pengukuran interval atau rasio dalam suatu persamaan linier (Indriantoro
dan Supomo, 2002:211).
47
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3X3 +e
Untuk regresi yang variabel independennya terdiri atas dua atau
lebih, regresinya disebut juga regresi berganda.Oleh karena variabel
independen diatas mempunyai variabel yang lebih dari dua, maka regresi
dalam penelitian ini disebut regresi berganda. Persamaan Regresi dalam
penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel
independen atau bebas yaitu ukuran perusahaan (X1), profitabilitas (X2),
ukuran kantor akuntan publik (X3), terhadap audit delay (Y). Rumus
matemastis dari regresi berganda yang digunakan dalam penelitian ini
adalah :
Rumus regresi berganda yang digunakan adalah sebagai berikut
Keterangan:
Y : Audit Delay
a : Konstanta (harga Y, bila X=0)
b1-3 : Koefisien regresi (menunjukkan angka peningkatan atau
penurunan variabel dependen yang didasarkan pada hubungan
nilai variabel independen)
X1 : ukuran perusahaan
X2 : profitabilitas
X3 : ukuran KAP
e : error
a. Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) pada intinya adalah mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen.Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 (nol) dan 1
(satu).Nilai R2 yang kecil menggambarkan kemampuan variabel-
48
variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen
amat terbatas.Jika nilai mendekati 1 (satu) berarti variabel-variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi variabel dependen.Secara umum koefisien
determinasi untuk data silang (crossection) relatif rendah karena
adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan,
sedangkan untuk data runtun waktu (time series) biasanya mempunyai
nilai koefisien determinasi yang tinggi (Ghozali, 2013:83).
b. Uji Statistik t
Uji Statistik t dapat menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen. Selain itu uji statistik t juga digunakan untuk
mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel
secara individual terhadap variabel dependen yang di uji pada tingkat
signifikansi 0,05 (Ghozali, 2013:84). Menurut Santoso (2004:168),
dasar pengambilan keputusan uji statistik t adalah sebagai berikut:
1) Jika nilai probabilitas sig lebih kecil dari probabilitas 0,05 atau
(sig ≤ 0,05), maka Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya variabel
independen secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel dependen.
2) Jika nilai probabilitas sig lebih besar dari probabilitas 0,05 atau
(sig ≥ 0,05), maka Ha ditolak dan Ho diterima. Artinya variabel
49
independen secara parsial tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel dependen.
c. Uji Statistik F
Uji statistik F dapat menunjukkan apakah semua variabel independen
pada penelitian yang dimasukkan ke dalam model regresi mempunyai
pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau tidak.
Uji statistik F juga dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh
semua variabel independen yang dimasukkan ke dalam model regresi
secara bersama-sama terhadap variabel independen yang di uji pada
tingkat signifikan 0,05 (Ghozali, 2013:98). Menurut Santoso
(2004:120), dasar pengambilan uji statistik F adalah sebagai berikut:
1) Jika nilai probabilitas sig lebih kecil dari probabilitas 0,05 atau
(sig ≤ 0,05), maka Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya semua
variabel independen pada penelitian tersebut mempunyai pengaruh
secara bersama-sama terhadap variabel dependen.
2) Jika nilai probabilitas sig lebih besar dari probabilitas 0,05 atau
(sig ≥ 0,05), maka Ha ditolak dan Ho diterima. Dengan demikian
variabel independen pada penelitian tersebut tidak mempunyai
pengaruh yang hasilnya adalah sama terhadap variabel dependen.
E. Operasionalisasi Variabel Penelitian
Pada subbab ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel,
baik variabel dependen maupun variabel independen, yang digunakan pada
50
penelitian ini dan juga elemen pengukuran dari masing-masing variabel
tersebut yang biasa disebut indikator atau instrumen penelitian. Kemudian,
indikator atau instrumen tersebut dioperasionalisasikan.
1. Variabel Dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah audit
delay. Variabel ini dilihat berdasarkan perbedaan waktu antara tanggal
laporan keuangan dengan tanggal opini audit dalam laporan keuangan
yang mengindikasikan tentang lamanya waktu penyelesaian audit yang
dilakukan oleh auditor. Jadi, audit delay diukur secara kuantitatif dalam
jumlah hari dengan menggunakan selisih antara
tanggal penerbitan laporan keuangan dengan tanggal penerbitan laporan
audit dalam laporan keuangan.
2. Variabel Independen Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari
beberapa faktor, antara lain ukuran perusahaan, profitabilitas, dan ukuran
KAP.
a. Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan biasanya dilihat dengan total
aset untuk menunjukkan besar atau kecilnya suatu perusahaan.
Perusahaan yang besar memiliki total aset, penjualan, maupun ekuitas
yang besar pula. Sebaliknya, perusahaan yang kecil memiliki total aset,
penjualan, dan ekuitas yang kecil (Riyanto, 2008:313). Sehingga,
perusahaan yang besar memiiliki kecenderungan yang besar pula untuk
mengungkapkan laporan keuangan dan laporan auditnya. Pengukuran
pada variabel ukuran perusahaan ini menggunakan logaritma natural
51
dari total aset perusahaan dan skala pengukurannya menggunakan
skala rasio.
b. Profitabilitas
Profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba baik dalam hubungannya dengan total aset,
investasi, maupun ekuitas (Sartono, 2010: 122). Semakin tinggi tingkat
profitabilitas, suatu perusahaan akan cenderung mengungkapkannya
dalam laporan keuangan. Penelitian ini menggunakan return on assets
dalam mengukur tingkat profitabilitas perusahaan.
ROA: Laba Bersih
Total Aset
d. Ukuran KAP
Ukuran KAP diharapkan dapat mempengaruhi audit delay. KAP besar
memiliki kecenderungan yang besar untuk menyelesaikan audit
dengan waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan KAP yang
lebih kecil. Di Indonesia, KAP besar diklasifikasikan dalam afiliasi
firma big four yaitu PWC, Ernst&Young, Deloitte, dan KPMG. Lee
(1993) dalam Permana (2011) berpendapat bahwa ukuran kantor
akuntan publik akan berpengaruh positif pada kualitas audit. Dalam
penelitiannya, Lee menyatakan apabila auditor dan klien sama-sama
memiliki ukuran yang relatif kecil, maka terdapat probabilitas yang
besar bahwa penghasilan auditor akan tergantung pada fee audit yang
diberikan kliennya. Oleh karena itu, kantor akuntan kecil cenderung
52
tidak independen di dalam melakukan audit atas laporan keuangan
kliennya. Ukuran KAP diukur menggunakan variabel dummy, dimana
perusahaan yang menggunakan jasa KAP dengan afiliasi big four
diberi nilai 1 dan perusahaan yang menggunakan jasa KAP lainnya
diberi nilai 0.
53
Tabel 3.1
Tabel Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel Deskripsi Pengukuran
Audit Delay
Wirakusuma
(2013)
Lamanya waktu yang
dibutuhkan auditor untuk
menghasilkan laporan
audit atas kinerja
keuangan suatu
perusahaan
Selisih hari antara
tanggal penerbitan
laporan keuangan
dengan laporan audit
Ukuran
Perusahaan
Yogiyanto
(2007:282)
Dilihat dari total aset
perusahaan
Natural log dari total
asset
Profitabilitas
Angruningrum
(2013)
Return on asset (ROA) Laba bersih/Total Aset
Ukuran KAP
Angruningrum
(2013)
KAP dengan afiliasi big
four dan KAP non big
four
Nilai 1 untuk KAP
dengan afiliasi big four
dan nilai 0 untuk KAP
non big four
54
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas tentang Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan populasi perusahaan
perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2011
sampai dengan 2013.Perusahaan dalam industri keuangan perbankan
(banking). Industri perbankan merupakan salah satu industri yang sangat
vital dan strategis dalam perekonomian karena perusahaan dalam industri
keuangan memiliki fungsi menghimpun dana masyarakat baik untuk
ditabung maupun diinvestasikan dan menyalurkannya kembali kepada
masyarakat dalam bentuk kredit maupun investasi.
Kasmir (2012:12) menyatakan bahwa bank merupakan lembaga
keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari
masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta
memberikan jasa-jasa bank lainnya. Sedangkan Bank umum menurut
Darmawi (2006:46) adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariah yang kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 (Perubahan Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan) pengertian Bank adalah
54
55
badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit
serta bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat
banyak.
Bank adalah salah satu jenis usaha yang berhubungan dengan
menabung, perputaran uang, deposito dan lainnya.Menurut Sigit dan
Totok (2006:5) bank adalah lembaga keuangan yang menghimpun dan
menyalurkan dan. Penghimpunan dana secara langsung berupa simpanan
dana masyarakat yaitu tabungan, giro dan deposito dan secara tidak
langsung berupa pinjaman. Penyaluran dana dilakukan dengan tujuan
modal kerja, investasi dan deposito dan untuk jangka panjang dan jangka
menengah. Kegiatan usaha dari bank meliputi tiga kegiatan utama yaitu.
Hasibuan (2007:36) menambahkan bahwa pengertian bank umum
adalah bank yang dapat memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran,
dimana dalam pelaksanaan kegiatan usahanya dapat secara konvensional
atau berdasarkan prinsip syariah.Sebagaimana halnya fungsi dan tugas
perbankan Indonesia, bank umum juga merupakan agent of development
yang bertujuan meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan
stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat
banyak.Apabila disederhanakan, fungsi bank dapat dilihat pada bagan di
bawah ini.
56
Gambar 4.1
Fungsi Bank
Penelitian ini menggunakan beberapa sampel perusahaan dalam
industri perbankan yang ditentukan berdasarkan metode purposive
sampling, Menurut Sugiyono (2006:61) mengemukakan Sampling
Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu.Jenis data sampel yang digunakan pada penelitian tersebut
didasarkan pada pertimbangan (judgment sample).Data yang digunakan
adalah data sekunder yang berasal dari laporan keuangan auditan tahun
2011, 2012 dan 2013.Data tersebut diperoleh dari situs resmi Bursa Efek
Indonesia www.idx.co.id.Tabel 4.1 berikut ini adalah rincian perolehan
sampel perusahaan dalam industri keuangan dengan kriteria-kriteria yang
ditentukan sesuai dengan kebutuhan analisis data. Kriteria bank yang
dijadikan sampel dalam penelitian tersebut antara lain:
1. Perusahaan perbankan umum yang telah listing di Bursa Efek Indonesia
(BEI) dalam kurun waktu 2011-2013.
57
2. Perusahaan perbankan umum yang mempublikasikan laporan
keuangannya secara lengkap pada periode 2011-2013.
3. Perusahaan perbankan umum yang tidak mengalami suspend pada
periode 2011-2013 di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Tabel 4.1
Data Sampel Penelitian
No. Keterangan Jumlah
1. Perusahaan Perbankan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia 2011-2013 32
2. Perusahaan Perbankan merupakan Bank
Syariah
1
3. Perusahaan Perbankan yang tidak
Menampilkan Laporan Keuangannya Secara
Lengkap 2
Perusahaan yang Menjadi Sampel dalam
Penelitian 29
Sumber: Data sekunder yang diolah
Seluruh perusahaan perbankan yang telah mengalami listing pada Bursa
Efek Jakarta sebanyak 32 namun terdapat satu perusahaan tidak dijadikan
sebagai sampel dalam penelitian dikarenakan merupakan Bank Syariah yakni
Bank Panin Syariah serta perusahaan yang tidak melampirkan laporan
keuangan secara lengkap yakni Bank Jawa Barat dan Banten serta Bank
Mutiara. Dengan demikian sampel yang digunakan dalam penelitian ini
berjumlah 29 perusahaan perbankan.Sampel tersebut digunakan karena telah
58
memenuhi semua kriteria yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan analisis
penelitian.
B. Hasil Instrumen Penelitian
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Variabel-variabel dalam penelitian ini telah diuji menggunakan uji
statistik deskriptif.Hasil pengujian tersebut dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Sumber : Data sekunder yang diolah
Tabel 4.2 menjelaskan bahwa variabel ukuran perusahaan nilai
minimum 22.73 dan maksimum sebesar 34.23 dengan rata-rata total
30.9826 dan standar deviasi 2.06163.Pada variabel tingkat profitabilitas
nilai minimum responden sebesar -2.46 dan maksimum sebesar 3.41,
dengan rata-rata total 1.3553 dan standar deviasi 1.05887. Variabel ukuran
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
Lnta 87 22.73 34.23 30.982
6
2.06163
Roa
87 -2.46 3.41 1.3553 1.05887
Size 87 .00 1.00 .6897 .46532
Delay 87 16.00 88.00 66.678
2
17.17928
Valid N
(listwise)
87
59
kantor akuntan publik nilai minimum 0 dan maksimum sebesar 1, dengan
rata-rata total 0.6897 dan standar deviasi 0.46532. Dan yang terakhir
adalah variabel audit delay dengan jawaban minimum responden 16 dan
maksimum 88, dengan rata-rata total 66.6782 dan standar deviasi
17.17928.
2. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Multikolonieritas
Untuk mendeteksi adanya problem multiko, maka dapat dilakukan
dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF).
Tabel 4.3
Hasil Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1
Lnta .643 1.554
Roa .757 1.321
Size .784 1.276
a. Dependent Variable: Delay
Sumber: Data sekunder yang diolah
Berdasarkan tabel 4.3 diatas terlihat bahwa nilai tolerance
mendekati angka 1 dan nilai variance inflation factor (VIF) disekitar
angka 1 untuk setiap variabel, yang ditunjukkan dengan nilai tolerance
0.643; 0.757; dan 0.784 serta VIF sebesar 1.554; 1.321; dan 1.276
untuk variabel ukuran perusahaan, profitabilitas dan ukuran kantor
akuntan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model persamaan
regresi tidak terdapat problem multiko dan dapat digunakan dalam
penelitian ini.
b. Hasil Uji Normalitas
60
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi, variabel independen dan variabel dependen atau
keudanya mempunyai distribusi normal atau tidak.Model regresi yang
baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal.Untuk
mendeteksi normalitas data adalah dengan melihat penyebaran data
(titik) pada sumbu diagonal dari grafik.Jika data menyebar di sekitar
garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas.Jika data menyebar jauh dari garis
diagonal atau tidak mengikuti arah diagonal, maka model regresi tidak
memenuhi asumsi mormalitas.Hasil uji normalitas dapat dilihat pada
gambar 4.2.
Gambar 4.2 Uji Normalitas
Sumber : Data sekunder yang diolah
Data yang baik adalah data yang memenuhi asumsi normalitas,
yaitu data yang memiliki nilai signifikansi > 0,05 (Ghozali, 2013:110).
Untuk menguji terjadi atau tidaknya normalitas dapat dideteksi dengan
61
menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov, Hasilnya dapat dilihat pada
tabel 4.4 berikut.
Tabel 4.4 Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Residual
N 87
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std.
Deviation
13.82217457
Most Extreme
Differences
Absolute .065
Positive .061
Negative -.065
Kolmogorov-Smirnov Z .605
Asymp. Sig. (2-tailed) .858
a. Test distribution is Normal.
Tabel 4.4 memperlihatkan nilai signifikansi data tersebut sebesar
0.858 jauh lebih besar dari >0,05. Ini menunjukkan bahwa model
regresi layak untuk dipakai karena telah memenuhi asumsi normalitas.
c. Hasil Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi dilakukan dengan Run Test, sebagai bagian dari
statistik untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang
tinggi. Jika antar residual tidak terdapat korelasi maka dikatakan bahwa
residual adalah acak atau random atau dengan kata lain tidak ada
autokorelasi dalam model. Hasil selengkapnya pada tabel 4.4 output
dari SPSS berikut ini
62
Tabel 4.5
Hasil Uji Autokorelasi
Coefficientsa
Runs Test
Unstandardized
Residual
Test Valuea .54924
Cases < Test Value 43
Cases >= Test
Value
44
Total Cases 87
Number of Runs 39
Z -1.185
Asymp. Sig. (2-
tailed)
.236
a. Median
Dari tabel 4.5 di atas diketahui bahwa nilai Asymp. Sig sebesar 0,236 >
0,05 yang berarti tidak ada korelasi antar residual sehingga dapat
disimpulkan bahwa residual bersifat random atau acak atau dengan kata
lain tidak terjadi autokorelasi dalam model regresi.
3. Hasil Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam
sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari
satu pengamatan ke pengamatan yang lain atau tidak. Deteksi ada
tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola
tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED, yang
diperlihatkan pada gambar 4.3.
63
Gambar 4.3
Hasil Uji Heterokedastisitas
Sumber: Data sekunder yang diolah
Berdasarkan gambar 4.2, grafik scatterplot menunjukkan bahwa data
tersebar di atas dan di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y. Hal ini berarti
tidak terjadi heteroskedastisitas pada model persamaan regresi, sehingga
model regresi layak digunakan.
3. Uji Hipotesis
64
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan model regresi
berganda (multiple regression analysis), yang terdiri dari:
a. Uji Koefisien Determinasi
Uji koefisien determinasi dilakukan untuk mengetahui seberapa besar
kemampuan variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel
independen.
Tabel 4.6
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Sumber: Data sekunder yang diolah
Tabel 4.6 menunjukkan nilai Adjusted R Square sebesar 0.329
atau 32.9%. Hal ini variabel audit delay dapat dijelaskan oleh variabel
ukuran perusahaan, profitabilitas, dan ukuran kantor akuntan publik
sebesar 32.9%. Sedangkan sisanya 67.1% (100%-32.9%) dijelaskan
oleh faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam model penelitian
ini seperti leverage, komite audit, kompleksitas perusahaan dan
strukter pengendalian internal perusahaan.
b. Uji Statistik t
Uji statistik t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh
masing-masing variabel independen secara individual terhadap
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the Estimate
1 .594a .353 .329 14.06945
a. Predictors: (Constant), Size, Roa, Lnta
b. Dependent Variable: Delay
65
variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05. Hasil uji
statistik t dapat dilihat pada tabel 4.7, jika nilai probability t lebih
kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak H0, sedangkan jika nilai
probability t lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima dan menolak Ha.
Tabel 4.7
Hasil Uji Statistik t
Sumber: Data sekunder yang diolah
Hasil Uji Hipotesis 1: Pengaruh ukuran perusahaan terhadap audit
delay.
Pada tabel 4.7 variabel ukuran perusahaan mempunyai tingkat
signifikansi sebesar 0.004. Hal ini berarti menerima Ha1 sehingga dapat
dikatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan
terhadap audit delay karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel
ukuran perusahaan lebih kecil dari 0,05.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Kartika (2009) serta penelitian yang dilakukan oleh
Indriyani dan Supriyati (2012).Namun hasil penilitian ini berbeda
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 161.261 26.654 6.050 .000
Lnta -2.733 .917 -.328 -2.978 .004
Roa -1.371 1.647 -.084 -.832 .408
Size -11.691 3.683 -.317 -3.175 .002
a. Dependent Variable: Delay
66
dengan penelitian yang dilakukan oleh Purnamasari (2012).Audit delay
tidak lepas dari kinerja KAP sebagai agen yang menghasilkan laporan
audit. Cepat atau lambatnya hasil laporan audit bergantung pada kinerja
KAP, walaupun perusahaan memiliki aset yang besar atau kecil tetapi
pihak KAP tetap menyelesaikan laporan audit secara profesional. Selain
itu, perusahaan besar memiliki sistem informasi dan teknologi yang
lebih baik dibandingkan dengan perusahaan kecil sehingga auditor tidak
memerlukan waktu yang berlebih dalam mengaudit karena sistem
informasi dan teknologi perusahaan besar dapat diandalkan (Ayoib,
2008).
Hasil Uji Hipotesis 2: Pengaruh profitabilitas perusahaan terhadap
audit delay.
Hasil uji hipotesis 2 dapat dilihat pada tabel 4.7, dimana variabel
profitabilitas perusahaan 0,408. Hal ini berarti menerima Ha2 sehingga
dapat dikatakan profitabilitas perusahaan tidak mempunyai pengaruh
terhadap audit delay karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel
tingkat pemahaman lebih besar dari 0,408 (≥0,05). Hubungan antara
profitabilitas perusahaan dan audit delay bersifat negatif. Hasil dalam
penelitian ini mendukung dengan penelitian yang dilakukan oleh
Purnamasari (2012) dan penelitian yang dilakukan oleh Ayoib (2008),
hal tersebut dapat dikarenakan proses audit perusahaan yang memiliki
tingkat keuntungan kecil tidak berbeda dengan proses audit yang
dilakukan oleh perusahaan dengan tingkat keuntungan yang besar,
67
dimana baik perusahaan yang mengalami tingkat keuntungan besar
ataupun kecil akan cenderung mempercepat proses audit.
Profitabilitas dalam investasi dan tindakan keuangan lainnya
merupakan hal yang sangat penting untuk memperoleh return yang
diinginkan bahkan melampaui ekspektasi para pengguna laporan
keuangan. Profitabilitas pada penelitian ini menggunakan ROA,
perusahaan dengan ROA yang tinggi berarti perusahaan telah
menggunakan aset-asetnya secara efisien sehingga dapat menghasilkan
laba yang tinggi bagi perusahaan maupun pemegang saham.
Hasil Uji Hipotesis 3: Pengaruh ukuran kantor akuntan publik
terhadap audit delay.
Hasil uji hipotesis 3 dapat dilihat pada tabel 4.7, dimana variabel
ukuran kantor akuntan publik mempunyai tingkat signifikansi sebesar
0.002. Hal ini berarti mendukung Ha3 sehingga dapat dikatakan bahwa
ukuran kantor akuntan publik berpengaruh secara signifikan terhadap
auditdelay karena tingkat signifikansi yang dimiliki variabel tersebut
lebih kecil dari 0,002 ( ≥ 0,05).
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan
oleh Sulthoni (2012) dan sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Arifa (2013) . Perusahaan yang menggunakan jasa auditor independen
yang masuk dalam kelompok 5 besar mempunyai delay audit yang
lebih cepat dibandingkan perusahaan yang menggunakan jasa auditor
independen di luar kelompok 5 besar. Penggunaan KAP besar bertujuan
68
untuk tidak menghilangkan sifat relevansi atas laporan keuangan
tersebut di mana laporan keuangan tersebut akan bermanfaat apabila
mempengaruhi pengguna laporan keuangan dalam pengambilan
keputusan. Jadi dapat disimpulkan bahwa KAP big four akan
memberikan kualitas pekerjaan audit yang lebih efektif dan efisien yang
dapat mempersingkat waktu lamanya total lag.
b. Hasil Uji Statistik F
Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh semua
variabel independen yang dimasukkan dalam model regresi secara
bersama-sama terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat
signifikan 0,05. Hasil uji statistik F dapat dilihat pada tabel 4.20, jika
nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak
H0, sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka H0
diterima dan menolak Ha.
Tabel 4.8
Hasil Uji Statistik F
U
j
i
H
H
H
i
p
o
tesis 4: Pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, ukuran
kantor akuntan publik dan opini auditor terhadap audit delay.
Hasil uji hipotesis 4 dapat dilihat pada tabel 4.8 dimana nilai F
diperoleh sebesar 15.073 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena
tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 ( ≤ 0,05) maka Ha5 diterima,
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
1
Regression 8951.191 3 2983.730 15.073 .000b
Residual 16429.798 83 197.949
Total 25380.989 86
a. Dependent Variable: Audit Delay
b. Predictors: (Constant), Size, Roa, Lnta
Sumber: Data sekunder yang diolah
69
sehingga dapat dikatakan bahwa ukuran perusahaan, profitabilitas, dan
ukuran KAP signifikan berpengaruh terhadap audit delay.Besarnya
aktiva yang dimiliki oleh perusahaan, profitabilitas dan ukuran KAP
yang masuk kategori empat besar, kemampuan perusahaan untuk
membayar utangnya, dan kemampan perusahaan untuk menghasilkan
laba, dari komponen tersebut mampu mempersingkat Audit Delay.
Auditor mestinya memperhatikan besarnya aktiva atau asset yang
dimiliki oleh perusahaan dan jenis KAP yang melakukan audit untuk
menentukan rentang waktu yang dibutuhkan untuk menyampaikan
laporan audit atas laporan keuangan perusahaan
70
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan,
profitabilitas, ukuran kantor akuntan publik dan opini auditor terhadap audit
delay. Berdasarkan pada data yang telah dikumpulkan dan pengujian yang
telah dilakukan terhadap permasalahan dengan menggunakan model regresi
berganda, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap audit delay,
dimana pada penelitian khusus variable tersebut mempunyai signifikansi
sebesar 0.004 atau lebih kecil dari 0.05. Hasil penelitian ini sejalan dengan
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Kartika (2009) serta penelitian
yang dilakukan oleh Indriyani dan Supriyati (2012). Kekayaan yang
dimiliki oleh perusahaan ternyata mempunyai pengaruh secara signifikan
terhadap rentang waktu penyampaian laporan audit atas laporan keuangan.
Hal ini dikarenakan semakin besar perusahaan, maka perusahaan itu
memiliki sistem pengendalian internal yang baik sehingga dapat
mengurangi tingkat kesalahan dalam penyajian laporan keuangan
sehingga memudahkan auditor dalam melakukan pengauditan atas laporan
keuangan.
2. Profitabilitas perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
audit delay, dimana nilai signifikansi khusus variable tersebut sebesar
70
71
0.408 atau lebih besar dari 0.05.Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Purnamasari (2012) dan mendukung
penelitian yang dilakukan oleh Ayoib (2008).Kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan laba berdasarkan aktiva yang dimiliki ternyata tidak
mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap jangka waktu
penyampaian laporan keuangan auditan. Banyak perusahaan yang
mengalami kenaikan profit namun kenaikan itu tidak begitu besar, apalagi
ada yang mengalami kerugian. Selain itu mungkin tuntutan pihak-pihak
yang berkepentingan tidak begitu besar sehingga tidak memacu
perusahaan untuk mengkomunikasikan laporan keuangan yang diaudit
lebih cepat.
3. Ukuran kantor akuntan publik berpengaruh secara signifikan terhadap
audit delay. Dikarenakan memiliki signifikansi sebesar 0.002 atau lebih
kecil dari 0.05 Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian yang
dilakukan oleh Sulthoni (2012) dan sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Arifa (2013). KAP yang masuk dalam the big four ternyata
mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap jangka waktu
penyampaian laporan audit. Hal ini dikarenakan KAP yang masuk the big
four dengan yang non the big four memiliki karakteristik yang berbeda.
KAP yang masuk the big four akan bekerja lebih profesional dari pada
yang non the big four. KAP the big four akan bekerja lebih efektif dan
efisien sehingga akan lebih cepat dalam penyampaian laporan auditan.
72
Ukuran Perusahaan, profitabilitas perusahaan, ukuran kantor
akuntan publik mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap audit
delay. Ukuran aktiva yang dimiliki oleh perusahaan, Opini Auditor
terhadap laporan keuangan, ukuran KAP yang masuk kategori empat
besar, kemampuan perusahaan untuk membayar utangnya, dan
kemampan perusahaan untuk menghasilkan laba, dari komponen tersebut
mampu mempersingkat Audit Delay. Auditor dengan profesionalisme
yang ia miliki sudah seharusnya memperhatikan besarnya aktiva atau
asset yang dimiliki oleh perusahaan dan jenis KAP yang melakukan audit
untuk menentukan rentang waktu yang dibutuhkan untuk menyampaikan
laporan audit atas laporan keuangan perusahaan.
B. Saran
Saran-saran yang dapat diberikan untuk penelitian selanjutnya, adalah
sebagai berikut:
1. Penelitian selanjutnya diharapkan menambah populasi penelitian tidak
hanya perusahaan yang bergerak disektor perbankan yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia namun dapat dilakukan pada perusahaan-perusahaan
lain yang bergerak dibidang keuangan lainnya.
2. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan time series yang lebih
lama dibandingkan penelitian ini yang hanya menggunakan time series
selama 3 (tiga) tahun. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan time
series selama 5 (lima) tahun.
73
3. Pengukuran variabel ukuran perusahaan pada penelitian selanjutnya
diharapkan dapat menggunakan alternatif proksi lain, seperti komite audit,
struktur pengendalian internal dan leverage.
74
DAFTAR PUSTAKA
Agnes, Sawir. “Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan”.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. 2005.
Agus, Sartono, “Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi” Edisi Empat,
Yogyakarta.BPFE.Yogyakarta, 2008.
Agoes, Sukrisno. “Auditing : Pemeriksaan Akuntan oleh Kantor Akuntan Publik”,
Edisi Ketiga, LP FEUI, Depok, 2007.
Almilia, Luciana Spica dan Vieka Devi.“Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Prediksi Peringkat Obligasi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
di Bursa Efek Jakarta”.Simposium Nasional Manajemen, 2007.
Aliminsyah dan Padji, “Kamus Istilah Akuntansi”, Penerbit CV Yrama Widya,
Bandung, 2002.
Ang, Robert. “Buku Pintar Pasar Modal Indonesia”; Edisi 1. Jakarta. Medisoft,
1997.
Arens, Alvin A, Randa J. Elder. Mark S.Beasley. “Auditing and Assurance
Services: An Integrated Approach”, 13 th Edition, Pearson Prentice Hall
Inc, 2010.
Arikunto, Suharsimi. “Prosedur Penelitian”. Edisi Revisi V, Jakarta : PT Rineka
Cipta, 2002.
Ariva, Alfina Noor.” Pengembangan Model Audit Delay Dengan Audit Report
Lag dan Total Lag”.Journal Accounting Unnes, 2013.
Aryaningsih,Ni Nengah Devi dan I Ketut Budiartha. “Pengaruh TotalAset,Tingkat
Solvabilitas dan Opini Audit Pada Audit Delay”. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana 7.3 (2014): 747-647, 2014.
Ayoib, Che-Ahmad dan Shamharir Abidin. 2008. “ Audit Delay of Listed
Companies: A Case of Malaysia”. International Business Research Vol.1
No.4 October 2008.
Budisantoso Totok, Triandaru Sigit. Bank dan Lembaga Keuangan Lain.Jakarta :
Salemba Empat, 2006.
74
75
Bungin, Burhan. “Metodologi Penelitian Kualitatif Aktualisasi Metodologis ke
Arah Ragam Varian Kontemporer”, Jakarta : PT RajaGrafindo Persada,
2003.
Darmawi, Herman. “Pasar Finansial dan Lembaga-Lembaga Finansial”. Jakarta:
PT Bumi Aksara, 2006.
Emirzon, Joni. “Prinsip-Prinsip Good Corporate Governance: Paradigma Baru
dalam Praktik Bisnis Indonesia”.Yogyakarta : Genta Press.
Estrini, Dwi Hayu dan Herry Laksito. “Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Audit Delay (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur
yang Terdaftar di BEI Tahun 2009-2011)”, Diponegoro Journal of
Accounting Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013, Halaman 1, 2013.
Hadari, Nawawi. 2005. “Metode Penelitian Bidang Sosial”. Yogyakarta : Gadjah
Mada University Press.
Hamid, Abdul. “Panduan Penulisan Skripsi”, FEB UIN Press, Jakarta, 2012.
Hasibuan, Malayu S.P. “Dasar-Dasar Perbankan”. Jakarta: PT Bumi Aksara,
2007.
Helfert, Erich A. “Technique of Financial Analysis, a Guide to Value Creation”,
11th edition, Mc Graw. Hill-Irwin, North America, 2003.
H. Greuning, ”Standar Pelaporan Keuangan Internasional : Pedoman Praktis”,
Jakarta : Salemba Empat, (Penerjemah: Edward Tanujaya), 2005.
Ikhsan, Arfan dan Ghozali. “Metodologi Penelitian untuk Akuntansi dan
Manajemen”, PT. Madju Makssar Cipta, Makassar, 2006.
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo.”Metodologi Penelitian Bisnis Untuk
Akuntansi dan Manajemen Edisi Pertama”, BPFE, Yogyakarta, 2009.
Indriyani, Rosmawati Endang dan Supriyati.“Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Audit Report Lag Perusahaan Manufaktur di Indonesia dan Malaysia”,
The Indonesian Accounting Review.Volume 2.No. 2. 2011.
J. Moelong, Lexy, Drs, MA, “Metodologi Penelitian Kualitatif”, PT Remaja
Rosda Karya, Bandung, 2010.
Jogiyanto, “Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-
Pengalaman”.Cetakan pertama. Yogyakarta: BPFE, 2007.
76
Kaplan, Robert S dan David P. Norton, “Balanced Scorecard : Menerapkan
Strategi Menjadi Aksi”, Erlangga, Jakarta,2000.
Kartika, Andi, “Pengaruh Komitmen Organisasi dan Ketidakpastian Lingkungan
dalam Hubungan Antara Partisipasi Anggaran dengan Senjangan
Anggaran (Studi Empirik Pada Rumah Sakit Swasta di Kota Semarang)”,
Jurnal Akuntansi, Februari Hal, 39-60 ISSN 1979-4886, 2010.
Kasmir.“Manajemen Perbankan”., Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 2007.
Analisis Laporan Keuangan.. 2012.
Kieso, D. E., Weygrandt, dan Warfield, T. D. “Intermediate Accounting” Vol.1
:IFRS Edition. Hoboken, USA: John Wiley & Sons, 2011.
Mardiyanto, Handono. “Intisari Manajemen Keuangan”. Jakarta : Grasindo,
2009.
Modugu, et al.. “Determinants of Audit Delay in Nigerian Companies : Empirical
Evidence”, Research Journal of Finance and Accounting Vol.3 No.6 2012.
Mulyadi. ” Auditing”,Edisi Ke 6 Buku 1, Salemba Empat, Jakarta, 2009.
Munawir.”Akuntansi Biaya”, Aditya Media, Yogyakarta, 2004.
Panjaitan, Bastian. “Analisis Pengaruh Total Aktiva, Jenis Opini Auditor, Ukuran
KAP, dan Rasio Profitabilitas terhadap Audit Delay”.Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia, 2010.
Permana, Kludia Xary, “Pengaruh Masa Perikatan Audit dan Ukuran KAP
terhadap Kualitas Audit”. Jurnal Universitas Diponegoro, 2011.
Purnamasari, Carmelia Putri. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit
Delay Pada Perusahaa LQ 45 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”,
Universitas Tarumanegara, 2012.
Puspitasari, Elen dan Anggraeni Nurmala Sari. “Pengaruh Karakteristik
Perusahaan terhadap Lamanya Waktu Penyelesaian (Audit Delay) Studi
Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”,
Jurnal Akuntansi & Auditing Volume 9/No.1/November 2012: 1-96,2012.
Rachmawati, Sistya.”Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan terhadap
Audit Delay dan Timeliness”.Jurnal Akuntansi dan Keuangan
Th.2008/vol.10/No.1, 2008.
77
Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Alvin A. Arens, Amir Abadi Jusuf. “Jasa Audit
dan Assurance”, Jakarta : Salemba Empat, 2011.
Riyanto, Bambang, “Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan”. Yogyakarta:
Penerbit GPFE, 2008.
Ross, S. A., Westerfield, R. W., dan Jaffe, J. “Corporate Finance”, 7th edition,
The McGraw-Hill Companies, Inc., USA, 2005.
Scott, William R. “Financial Accounting Theory”, Sixth Edition. Pearson Canada
Inc. Toronto, 2010.
Sugiyono, “Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R & D”.
Ganesha.Bandung, 2006.
Sutopo, HB. “Metode Penelitian Kualitatif” UNS Press. Surakarta, 2006
Sutrisno.”Manajemen Keuangan Teori, Konsep, dan Aplikasi”.Edisi
pertama.Ekonisia.Yogyakarta. 2008.
Suradi, “Akuntansi : Pengantar 1”, Edisi ke-1 Cetakan ke-1 Penerbit Gava
Media, Yogyakarta, 2009.
Sulthoni, Mochamad. “Determinan Audit Delay dan Pengaruhnya terhadap
Reaksi Investor”.Jurnal Akuntansi dan Ekonomi Bisnis Vol.1 No.1 Tahun
2012.
Weston, J. Fred and Brigham, Eugene F. “Managemen Keuangan (Managerial
Finance)”, edisi 7 Jilid 1, Erlangga, 1993.
Young Lee, Ho., Geum Joo Jahng. “Determinants of Audit Report Lag:
Evidendce From Korea- An Examination of Auditor-Related Faktors”.
Journal of Applied Business Research-Second Quarter.Vol. 24, No. 2.
2008.
Young Lee, Ho., Geum Joo Jahng. “Determinants of Audit Report Lag:
Evidendce From Korea- An Examination of Auditor-Related Faktors”.
Journal of Applied Business Research-Second Quarter.Vol. 24, No. 2.
2008.
79
Data Perusahaan Sample Penelitian
No Nama Perusahaan Tahun Lnta ROA
Big
Four
Audit
Delay
1 Bank ICB Bumi Putra Tbk 2011
29.61887
(1.31) 1 81
2 Bank Capital Indonesia 2011
29.05252
0.59 0 75
3 Bank Ekonomi Raharja Tbk 2011
30.81558
0.87 1 72
4 Bank Central Asia 2011
33.57620
2.83 1 86
5 Bank Bukopin Tbk 2011
31.67729
1.30 1 79
6 Bank Negara Indonesia Tbk 2011
33.33166
1.94 1 48
7 Bank Nusantara Parahyangan Tbk 2011
29.51394
1.04 0 68
8 Bank Rakyat Indonesia 2011
33.78354
3.21 1 58
9 Bank Danamon Indonesia Tbk 2011
32.58639
2.43 1 38
10 Bank Kesawan Tbk 2011
28.91024
0.14 0 88
11 Bank Mandiri Tbk 2011
33.94437
2.30 1 66
12 Bank Bumi Arta Tbk 2011
28.71727
1.44 1 87
13 Bank CIMB Niaga Tbk 2011
32.74788
1.90 1 47
14 Bank Internasional Indonesia Tbk 2011
32.18405
0.71 1 52
15 Bank Permata Tbk 2011
32.24934
1.14 1 51
16 Bank of India Indonesia Tbk 2011
28.36359
2.29 0 75
17 Bank Victoria International Tbk 2011
30.09934
1.59 0 85
18 Bank Artha Graha International 2011
30.58517
0.52 0 66
19 Bank Mayapada Internatioanal Tbk 2011
30.19221
1.32 0 88
20
Bank Windu Kentjana Internasional
Tbk 2011
29.49553
0.56 0 87
80
Data Perusahaan Sampel Penelitian (Lanjutan)
No Nama Perusahaan Tahun Lnta ROA
Big
Four
Audit
Delay
21 Bank Mega Tbk 2011
31.75669
1.73 1 71
22 Bank NISP OCBC Tbk 2011
31.72260
1.26 1 30
23 Bank Pan Indonesia Tbk 2011
32.45737
1.63 1 74
24 Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk 2011
29.25747
1.95 1 64
25 Bank BRI Agroniaga 2011
28.87838
0.94 1 88
26 Bank BTN 2011
32.12102
1.19 1 58
27 Bank BTPN 2011
31.47371
3.00 1 58
28 Bank Sinarmas 2011
30.43853
0.68 0 52
29 Bank Pundi 2011
29.42161
(2.46) 0 79
30 Bank ICB Bumi Putra Tbk 2012
22.72930
0.01 1 88
31 Bank Capital Indonesia 2012
29.17750
0.84 0 87
32 Bank Ekonomi Raharja Tbk 2012
30.86440
0.76 1 67
33 Bank Central Asia 2012
33.72458
2.65 1 65
34 Bank Bukopin Tbk 2012
31.81597
1.28 1 71
35 Bank Negara Indonesia Tbk 2012
33.44008
2.11 1 61
36 Bank Nusantara Parahyangan Tbk 2012
29.73664
1.04 0 75
37 Bank Rakyat Indonesia 2012
33.94337
3.39 1 83
38 Bank Danamon Indonesia Tbk 2012
32.67954
2.64 1 37
39 Bank Kesawan Tbk 2012
29.16674
(0.64) 1 68
40 Bank Mandiri Tbk 2012
34.08562
2.52 1 56
41 Bank Bumi Arta Tbk 2012
28.87906
1.64 1 85
81
Data Perusahaan Sampel Penelitian (Lanjutan)
No Nama Perusahaan Tahun Lnta ROA
Big
Four
Audit
Delay
42 Bank CIMB Niaga Tbk 2012
32.91632
2.15 1 45
43 Bank Internasional Indonesia Tbk 2012
32.38265
1.05 1 50
44 Bank Permata Tbk 2012
32.51229
1.04 1 50
45 Bank of India Indonesia Tbk 2012
28.56348
2.16 0 81
46 Bank Victoria International Tbk 2012
23.38721
1.43 0 85
47 Bank Artha Graha International 2012
30.65430
0.31 0 65
48 Bank Mayapada Internatioanal Tbk 2012
30.47398
1.53 0 80
49
Bank Windu Kentjana Internasional
Tbk 2012
29.50209
1.45 0 80
50 Bank Mega Tbk 2012
31.80877
2.11 1 66
51 Bank NISP OCBC Tbk 2012
32.00226
1.16 1 72
52 Bank Pan Indonesia Tbk 2012
32.63357
1.53 1 85
53 Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk 2012
29.66196
1.56 1 59
54 Bank BRI Agroniaga 2012
29.02730
0.82 1 53
55 Bank BTN 2012
32.34727
1.22 1 58
56 Bank BTPN 2012
31.54484
3.35 1 51
57 Bank Sinarmas 2012
30.34914
1.50 0 78
58 Bank Pundi 2012
29.67002
0.61 0 77
59 Bank ICB Bumi Putra Tbk 2013
29.73098
(2.13) 1 80
60 Bank Capital Indonesia 2013
29.59660
0.87 0 87
61 Bank Ekonomi Raharja Tbk 2013
30.98966
0.84 1 85
82
Data Perusahaan Sampel Penelitian (Lanjutan)
No Nama Perusahaan Tahun Lnta ROA
Big
Four
Audit
Delay
62 Bank Central Asia 2013
33.83831
2.87 1 78
63 Bank Bukopin Tbk 2013
31.87173
1.27 1 74
64 Bank Negara Indonesia Tbk 2013
33.58855
2.34 1 48
65 Bank Nusantara Parahyangan Tbk 2013
29.93218
1.05 0 79
66 Bank Rakyat Indonesia 2013
34.07066
3.41 1 16
67 Bank Danamon Indonesia Tbk 2013
32.84725
2.26 1 36
68 Bank Kesawan Tbk 2013
30.03323
0.03 1 48
69 Bank Mandiri Tbk 2013
34.22830
2.57 1 41
70 Bank Bumi Arta Tbk 2013
29.02867
1.39 1 79
71 Bank CIMB Niaga Tbk 2013
32.89360
1.96 1 45
72 Bank Internasional Indonesia Tbk 2013
32.57656
1.12 1 49
73 Bank Permata Tbk 2013
32.74200
1.04 1 51
74 Bank of India Indonesia Tbk 2013 28.91233 2.25 0 73
75 Bank Victoria International Tbk 2013
30.58444
0.90 0 85
76 Bank Artha Graha International 2013
30.68448
0.01 0 85
77 Bank Mayapada Internatioanal Tbk 2013
30.80972
1.52 0 87
78
Bank Windu Kentjana Internasional
Tbk 2013
29.70006
0.98 1 79
79 Bank Mega Tbk 2013
29.52529
0.79 1 59
80 Bank NISP OCBC Tbk 2013
32.21112
1.17 1 29
81 Bank Pan Indonesia Tbk 2013
32.73122
1.43 1 84
83
Data Perusahaan Sampel Penelitian (Lanjutan)
No Nama Perusahaan Tahun Lnta ROA
Big
Four
Audit
Delay
82 Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk 2013
29.73890
1.50 1 59
83 Bank BRI Agroniaga 2013
29.26497
1.02 1 55
84 Bank BTN 2013
32.50751
1.19 1 41
85 Bank BTPN 2013
31.87471
3.06 1 49
86 Bank Sinarmas 2013
30.49021
1.27 0 85
87 Bank Pundi 2013
29.82859 0.007 0 86
84
Uji Statistik Deskriptif
Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1
Lnta
Roa
Size
.643
.757
.784
1.554
1.321
1.276
Descriptive Statistics
N Minimu
m
Maximu
m
Mean Std.
Deviation
Lnta 87 22.73 34.23 30.9826 2.06163
Roa 87 -2.46 3.41 1.3553 1.05887
Size 87 .00 1.00 .6897 .46532
Delay 87 16.00 88.00 66.6782 17.17928
Valid N
(listwise)
87
85
Hasil Uji Normalitas dengan grafik P Plots
Hasil Uji Normailitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Residual
N 87
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std.
Deviation
13.82217457
Most Extreme
Differences
Absolute .065
Positive .061
Negative -.065
Kolmogorov-Smirnov Z .605
Asymp. Sig. (2-tailed) .858
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
86
Hasil Uji Autokorelasi
Hasil Uji Heterokedastisitas
Runs Test
Unstandardiz
ed Residual
Test Valuea .54924
Cases < Test Value 43
Cases >= Test
Value
44
Total Cases 87
Number of Runs 39
Z -1.185
Asymp. Sig. (2-
tailed)
.236
a. Median
87
Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Mo
del
R R
Square
Adjusted
R Square
Std. Error
of the
Estimate
1 .594a .353 .329 14.06945
a. Predictors: (Constant), Size, Roa, Lnta
b. Dependent Variable: Delay
Uji t
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std.
Error
Beta
1
(Consta
nt)
161.261 26.654 6.050 .000
Lnta -2.733 .917 -.328 -2.978 .004
Roa -1.371 1.647 -.084 -.832 .408
Size -11.691 3.683 -.317 -3.175 .002
a. Dependent Variable: Delay
Uji F
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
1
Regression 8951.191 3 2983.730 15.073 .000b
Residual 16429.798 83 197.949
Total 25380.989 86
a. Dependent Variable: Delay
b. Predictors: (Constant), Size, Roa, Lnta