Top Banner
BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Puskesmas merupakan Unit pelaksana Teknis Dinas Kesehatan di wilayah kerjanya. Sebagai penyelenggara pembangunan kesehatan, Puskesmas merupakan ujung tombak dalam pelayanan kesehatan masyarakat, beserta jaringannya yaitu Puskesmas Pembantu, Polindes dan Ponkesdes. Puskesmas berupaya untuk memberikan pelayanan yang optimal pada masyarakat terutama yang belum terjangkau fasilitas kesehatan untuk meningkatkan derajat masyarakat. Sesuai dengan tugas dan fungsi Puskesmas, bahwa Puskesmas Ngrambe memiliki tugas dan tanggung jawab memberikan pelayanan berupa Upaya Kesehatan Perorangan ( UKP ) dan Upaya Kesehatan masyarakat ( UKM ). Dalam hal ini Puskesmas Ngrambe memberikan pelayanan kuratif kepada masyarakat, namun juga tidak melupakan tugas untuk terjun dalam masyarakat untuk memberikan pelayanan yang bersifat promotif dan preventif. Sekalipun telah banyak keberhasilan yang dicapai Puskesmas dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, namun dalam pelaksanaannya masih banyak terjadi masalah – masalah yang dapat menghambat Puskesmas berfungsi secara maksimal. Masalah – masalah tersebut dapat mempengaruhi pemanfaatan Puskesmas yang pada ujungnya berpengaruh pada status kesehatan masyarakat.
37

Rbs Blud 2014

Jul 09, 2016

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Rbs Blud 2014

BAB I PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANGPuskesmas merupakan Unit pelaksana Teknis Dinas

Kesehatan di wilayah kerjanya. Sebagai penyelenggara pembangunan kesehatan, Puskesmas merupakan ujung tombak dalam pelayanan kesehatan masyarakat, beserta jaringannya yaitu Puskesmas Pembantu, Polindes dan Ponkesdes. Puskesmas berupaya untuk memberikan pelayanan yang optimal pada masyarakat terutama yang belum terjangkau fasilitas kesehatan untuk meningkatkan derajat masyarakat.

Sesuai dengan tugas dan fungsi Puskesmas, bahwa Puskesmas Ngrambe memiliki tugas dan tanggung jawab memberikan pelayanan berupa Upaya Kesehatan Perorangan ( UKP ) dan Upaya Kesehatan masyarakat ( UKM ). Dalam hal ini Puskesmas Ngrambe memberikan pelayanan kuratif kepada masyarakat, namun juga tidak melupakan tugas untuk terjun dalam masyarakat untuk memberikan pelayanan yang bersifat promotif dan preventif.

Sekalipun telah banyak keberhasilan yang dicapai Puskesmas dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, namun dalam pelaksanaannya masih banyak terjadi masalah – masalah yang dapat menghambat Puskesmas berfungsi secara maksimal. Masalah – masalah tersebut dapat mempengaruhi pemanfaatan Puskesmas yang pada ujungnya berpengaruh pada status kesehatan masyarakat.

Dalam hal ini Puskesmas Ngrambe selama melaksanakan tugas yang diamanatkan bergantung pada subsidi dana baik dari APBD, APBN, maupun dana lainnya ( Dana Program ). Apabila dana yang diberikan sangat minim maka kegiatan program ( UKM ) yang dilakukan berjalan seadanya, tanpa ada usaha pengembangan. Begitu pula dengan pelayanan perorangan ( UKP ) yang bergantung pada kesediaan obat dan alat kesehatan pada Dinas Kesehatan membuat Puskesmas Ngrambe memberikan pelayanan medis kepada

Page 2: Rbs Blud 2014

masyarakat sesuai standar rata – rata Puskesmas. Dalam pengelolaan dana operasional yang diturunkan ke Puskesmas Ngrambe tidak dapat langsung digunakan untuk pembiayaan kegiatan dan biaya operasional puskesmas, karena dana terebut harus disetor terlebih dahulu ke kas daerah. Setelah melalui beberapa proses penganggaran sekitar kurang lebih 1-3 bulan dana operasional dan jasa pelayanan baru diturunkan ke puskesmas. Sehingga tidak dipungkiri terjadi ke kosongan kas / anggaran puskesmas untuk mencukupi kebutuhan operasional puskesmas harian.

Selain itu dengan adanya program Jaminan Kesehatan Nasional ( JKN ) yang pesertanya terdiri dari anggota BPJS, Askes, Jamkesmas, Jamsostek, dimana system pembayarannya melalui klaim. Dalam pelaksanaan pmberian pelayanan kesehatan kepada peserta JKN, Puskesmas Ngrambe terlebih dahulu mengeluarkan dana untuk jasa layanan, jasa sarana, dan jasa medis. Hal ini menjadi kendala, manakala anggaran puskesmas tidak mencukupi dan anggaran dari kas daerah belum turun, Untuk itu puskesmas Ngrambe harus pandai – pandai mengatur keuangan supaya tidak sampai menurunkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

Menurut Standart Pelayanan Minimal ( SPM ) kinerja puskesmas Ngrambe tergolong cukup baik, namun harus diakui masih ada pihak yang masih mengeluhkan pelayanan di puskesmas Ngrambe kurang memuaskan. Keinginan dan harapan berbagai pihak agar puskesmas Ngrambe dapat lebih mengembangkan pelayanan kesehatan pada masyarakat sebenarnya adalah hal yang wajar, mengingat lokasi puskesmas Ngrambe yang letaknya sangat strategis dan jalur transportasi yang mudah.

Untuk memperbaiki kondisi tersebut, perubahan status Puskesmas Ngrambe menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) merupakan salah satu solusinya. Dengan menjadi BLUD, puskesmas akan lebih leluasa dalam memaksimalkan layanannya kepada masyarakat. Penerapan Puskesmas sebagai BLUD tersebut merupakan upaya untuk penanganan secara maksimal terhadap pasien. Selama ini

Page 3: Rbs Blud 2014

pencairan anggaran operasional puskesmas selalu menunggu dari kas daerah, sehingga tidak bisa dengan leluasa dalam melayani pasien termasuk pasien yang memegang kartu jaminan kesehatan masyarakat (jamkesmas) dan jaminan kesehatan daerah (jamkesda).

       Badan Layanan Umum Daerah atau disingkat BLUD adalah SKPD di lingkungan pemerintah daerah di Indonesia yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang/jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari laba. BLUD merupakan bagian dari perangkat pemerintah daerah, dengan status hukum tidak terpisah dari pemerintah daerah. Berbeda dengan SKPD pada umumnya, pola pengelolaan keuangan BLUD memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktek-praktek bisnis yang sehat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, seperti pengecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan daerah pada umumnya. Praktek bisnis yang sehat adalah penyelenggaran fungsi organisasi berdasarkan kaidah – kaidah manajemen yang baik dalam rangka pemberian layanan yang bermutu dan berkesinambungan. Sedangkan Standart Pelayanan Minimum adalah spesifikasi teknis tentang tolok ukur layanan minimum yang diberikan oleh BLU kepada masyarakat. Rencana kerja dan anggaran serta laporan keuangan dan kinerja BLU disusun dan disajikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rencana kerja dan anggaran serta laporan keuangan dan kinerja Kementrian Negara/lembaga/SKPD/pemerintah daerah. Suatu satuan kerja dapat diizinkan mengelola keuangan dengan PPK-BLU apabila memenuhi syarat subtantif, teknis, dan administrative.

Berdasar pada PP No. 23/2005 pasal 4 diuraikan tentang Persyaratan administrative yang harus dipenuhi apabila instansi pemerintah yang bersangkutan dapat menyajikan seluruh dokumen berikut :a. Pernyataan kesanggupan untuk meningkatkan kinerja pelayanan,

keuangan, dan manfaat bagi masyarakatb. Pola tata kelolac. Rencana strategi bisnis

Page 4: Rbs Blud 2014

d. Laporan keuangan pokoke. Standar pelayanan minimum, danf. Laporan audit terakhir atau pernyataan bersedia untuk diaudit

secara independen.

Persyaratan teknis dapat terpenuhi apabila : Kinerja pelayanan di bidang tugas pokok dan fungsinya layak dikelola

dan ditingkatkan pencapaiannya melalui BLU sebagaiman direkomendasikan oleh menteri /pimpinan lembaga/kepala SKPD sesuai dengan kewenangannya.

Kinerja keuangan satuan kerja instansi yang bersangkutan adalah sehat sebagaimana ditunjukkan dalam dokumen usulan penetapan BLU.

Dalam pengelolaan keuangan BLU sesuai dengan peraturan Pemerintah No. 23 / 2005, Puskesmas diberikan beberapa kebebasan atau fleksibilitas, namun sebagai pengimbang, puskesmas dikendalikan secara ketat dalam perencanaan, penganggaran dan pertanggungjawabannya. Mengingat hal tersebut maka puskesmas Ngrambe menyusun Rencana Strategi Bisnis untuk mencapai visi dan tujuannya agar lebih mudah dalam mengembangkan pelayanan, baik pelayanan perorangan maupun pelayanan kepada masyarakat.

2. TUJUANTujuan penyusunan Renacana Strategi Bisnis Puskesmas Ngrambe adalah sebagai berikut :a. Untuk memenuhi salah satu persyaratan administrative Pola

Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah ( BLUD ) berdasarkan PP No. 23 tahun 2005 pasal 4.

b. Mengarahkan kebijakan alokasi sumberdaya Puskesmas Ngrambe untuk mewujudkan visi Organisasi.

c. Sebagai pedoman, landasan dan referensi dalam menetapkan skala prioritas Rencana Bisnis Anggaran Tahunan berdasarkan PP No. 23 tahun 2005 pasal 10 yaitu :

Page 5: Rbs Blud 2014

1. BLU menyusun Rencana Strategi Bisnis lima Tahunan dengan mengacu pada Rencana Strategi kementrian Negara/Lembaga ( Restra – KL ) atau Rencana pembangunan Jangka menengah Daerah ( RPJMD ).

2. BLU menyusun RBA tahunan dengan mengacu pada Rencana Strategi Bisnis sebagaimandimaksud ayat 1.

d. Sebagai alat pengendali organisasi.

3. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUPPengertian Rencana Strategi Bisnis adalah suatu proses

untuk membantu suatu oragnisasi dalam mengidentifikasi apa yang ingin mereka capai dan bagaimana seharusnya mereka mencapai hasil yang bernilai. Dengan menggunakan RSB perusahaan dapat memahami kekuatan bersaing dan mengembangkan keunggulan kompetitif berkelanjutan secara sistematis dan konsisten.

Dalam PP No. 23/2005 tentang Pola Pengelolaan Keuangan BLU pada penjelasan pasal 4 ayat 4 dan Permendagri No. 61/ 2007 disebutkan bahwa ruang lingkup RSB mencakup antara lain pernyataan visi, misi, program strategis dan pengukuran pencapaian kinerja.

Tahapan dalam Manajemen Strategis (Fred R. David, 2004 : 6-7) Perumusan strategi : Meliputi kegiatan untuk mengembangkan visi dan misi organisasi, mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal organisasi, menentukan kekuatan dan kelemahan internal organisasi, menetapkan tujuan jangka panjang organisasi, membuat sejumlah strategi alternatif untuk organisasi, serta memilih strategi tertentu untuk yang akan digunakan.

4. KONSEPSI DASARPuskesmas merupakan unsur pelayanan kesehatan yang

paling dasar dalam melaksanakan fungsi kesehatan masyarakat yang bersifat public health serta fungsi kesehatan kuratif.

Page 6: Rbs Blud 2014

Pembahasan RBS ini yang akan dikembangkan adalah upaya kesehatan perorangan, namun demikian dalam perencanaan keuangan jangka panjang tetap dimasukan kegiatan upaya kesehatan masyarakat.

Pengelolah keuangan dan non keuangan pada entitas bisnis merupakan sebuah siklus yang terus berlangsung dalam organisasi. Siklus tersebut diawali dengan aktivitas perencanaan, pengukuran, evaluasi dan pelaporan yang akan dijadikan umpan balik untuk perencanaan selanjutnya. Pengelolaan pelayanan kesehatan pada Puskesmas menuntut kecermatan, keakuratan dan kecepatan pengambilan keputusan karena menyangkut kepentingan hidup matinya pelanggan oleh karena itu perencanaan Puskesmas memiliki fleksibilitas dan elastisitas relatif tinggi yang mensyaratkan pemenuhan implementasi siklus tersebut dalam pelaksanan pengelolaan kinerjanya.

Konsepsi dasar penyusunan RSB puskesmas Ngrambe dapat dilihat pada skema berikut :

Kebijakan Pemerintah Pengukuran Kinerja 3-5 tahun terakhir

Analisa Perubahan Lingkungan

Rencana Strategi Bisnis

Pelaporan Pengukuran Kemajuan Rencana

Rencana Bisnis Anggaran

Page 7: Rbs Blud 2014

5. METODOLOGIRencana Strategi Bisnis Puskesmas Ngrambe disusun

dengan memanfaatkan dokumen-dokumen yang tersedia, pengamatan, wawancara kepada karyawan yang terkait dan menyebarkan formulir pengumpulan data yang dilakukan oleh Tim . Seluruh isi materi RSB Puskesmas ngrambe telah ditelaah dan dibahas secara transparan. Adapun metode penyusunan RSB Puskesmas Ngrambe dengan menggunakan Analisis SWOT.

Metode analisis SWOT, yaitu pengumpulan data dari sisi lingkungan internal puskesmas maupun eksternal puskesmas. Dari sisi internal, maka akan dapat diperoleh mengenai apa yang menjadi kekuatan (Strenght) puskesmas untuk tetap bertahan menghadapi pesaing-pesaingnya serta untuk mengetahui kelemahan (weakness) puskesmas agar dapat dicarikan jalan keluarnya sehingga kelemahan dapat dijadikan suatu kekuatan puskesmas. Sedangkan dari sisi eksternal puskesmas, maka akan diperoleh informasi  tentang peluang (opportunity) yang akan dimanfaatkan serta ancaman (threat) yang akan datang dan mesti dicarikan solusi dalam menghadapinya.

Evaluasi Penyebab Gap Kinerja

Page 8: Rbs Blud 2014

Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strenght),dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness),dan ancaman (Treath). Analisis ini menunjukkan bahwa kinerja puskesmas dapat ditentukan oleh faktor internal dan eksternal.

Adapun aspek yang dianalisis meliputi : Aspek Pelayanan Aspek Sumber Daya Manusia Aspek Sarana dan Prasarana Aspek Keuangan

BAB II PROFIL PUSKEMAS NGRAMBE

Page 9: Rbs Blud 2014

1. SEJARAH PUSKESMAS NGRAMBEPuskesmas Ngrambe berkedudukan di Kabupaten Ngawi Propinsi

Jawa Timur yang merupakan unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi berperan dalam menyelenggarakan sebagaian dari tugas teknis operasional dinas kesehatan kabupaten Ngawi dan unit pelaksana tingkat pertama serta sebagai ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia.

Puskesmas Ngrambe berdiri pada tanggal 12 pebruari tahun 1974. Adapun Kepala Puskesmas yang pernah menjabat di Puskesmas Ngrambe adalah sebagai berikut :

1. Dr. Partono : 1974-19772. Dr. Jauhar : 1977-19803. Dr. Sri Marniati : 1980 – 1977

Awal berdirinya Puskesmas Ngrambe merupakan sebagai unit pelaksana teknis pelayanan kesehatan perorangan dasar dan pelayanan kesehatan masyarakat. Namun pada tahun ………. Pada kepimpinan dr. Sri Marniati puskesmas Ngrambe mengembangkan usaha pelayanan kesehatan perorangan dengan membuka UGD 24 jam, rawat inap, dan Poned dengan jumlah kunjungan setiap tahun mengalami peningkatan.

2.ASPEK LEGAL 3. LOKASI

Puskesmas Ngrambe terletak di bawah lereng gunung lawu yang berada di Kecamatan Ngrambe Kabupaten Ngawi Propinsi Jawa Timur. Puskesmas Ngrambe beralamatkan di Jalan Diponegoro No 18C dengan nomor telepon 0351-730118 dan kode pos 63263. Puskesmas Ngrambe berada pada tempat yang strategis di tepi jalan raya.

Jarak Puskesmas Ngrambe dengan Ibu kota Kabupaten Ngawi ±

40 Km barat daya, sedangkan jarak dengan Ibu Kota Propinsi Jawa

Page 10: Rbs Blud 2014

Timur ( Surabaya ) sekitar ±57,48 Km2. Adapun batas

– batas wilayah kerja Puskesmas Ngrambe sebagai berikut :

Sebelah utara : Kecamatan Widodaren

Sebelah timur : Kecamatan Jogorogo

Sebelah selatan : Gunung lawu

Sebelah barat : Kecamatan Sine

PETA WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGRAMBE

Gambar 2.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Ngrambe

a. Wilayah kerja puskesmas Ngrambe terbagi menjadi 14 desa dan 57 dusun serta 61 RW. Adapun nama – nama desa di wilayah kerja puskesmas Ngrambe sebagai berikut:

Page 11: Rbs Blud 2014

1 Setono 8 Sambirejo2 Giriharjo 9 Mendiro3 Wakah 1

0Manisharjo

4 Hargomulyo 11

Pucangan5 Babadan 1

2Krandegan

6 Ngrambe 13

Cepoko7 Sidomulyo 1

4Tawangrejo

b. Sarana Penunjang di wilayah kerja.b.1. Sarana Pendidikan

Taman kanak – kanak : 37 buah Sekolah Dasar ( SD ) / MI sederajat : 41 buah Sekolah Menengah Pertama ( SMP ) / sederajat : 8 buah Sekolah Menengah Atas / sederajat : 4 buah Pondok Pesantren : 1 buah

b.2. Tempat – tempat umum Pasar ; Supermrket / Mini : Warung / RM : Tempat pengelolaan makanan :

c. Karakteristik wilayahWilayah Puskesmas Ngrambe merupakan wilayah dataran

tinggi yang mayoritas masyarakatnya sebagai petani dengan luas wilayah sebesar 5779 Ha. Hubungan lalulintas antar desa semua dapat dilalui dengan kendaraan, baik kendaraan roda 4 atau kendaraan roda 2.

d. DemografiBerdasarkan Badan Pusat Statistik Kabupaten Ngawi,

jumlah penduduk Kecamatan Ngrambe pada tahun 2013 sebanyak 42.360 jiwa. Yang terdiri dari laki – laki sebanyak 20.656 jiwa dan perempuan sebanyak 21.704 jiwa dengan ratio 95, 17 % yang artinya

Page 12: Rbs Blud 2014

jumlah penduduk perempuan di Kecamatan Ngrambe 2.47 % lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk laki - laki

Gambar 2.2 Piramida Penduduk Kecamatan Ngrambe Tahun 2013

Jumlah KK : 15.170 KK Jumlah keluarga miskin yang menerima Jamkesmas : 16.890

orang Jumlah keluarga miskin yang menerima Jamkesda : 3.893

orang Jumlah keluarga miskin yang menerim Jamkeskab : 976 orang Jumlah bayi ( < 1 tahun ) : 607 bayi Jumlah anak balita ( 1-4 tahun ) : 2.46 anak Jumlah anak pra sekolah : 1.169 anak Jumlah remaja ( 10-19 tahun ) : 6.311 anak Jumlah wanita usia subur ( 15-49 tahun ) : 12.576

orang Jumlah pasangan usia subur : 11.444 pasang

Jumlah ibu hamil : 720 orang Jumlah ibu nifas : 665 orang Jumlah ibu meneteki : 1.320 orang Jumlah ibu bersali : 665 orang

0 - 4

5 - 9

10 - 14

15 - 19

20 - 24

25 - 29

30 - 34

35 - 39

40 - 44

45 - 49

50 - 54

55 - 59

60 - 64

> 64

-15.00 -10.00 -5.00 0.00 5.00 10.00 15.00

PIRAMIDA PENDUDUK KECAMATAN NGRAMBE TAHUN 2013

PEREMPUAN

Page 13: Rbs Blud 2014

e. . Pendidikan Derajat kesehatan sangat dipengaruhi oleh faktor

pendidikan karena bisa berpengaruh terhadap perilaku kesehatan seseorang. Pengetahuan yang dimiliki seseorang yang berpendidikan sangat berpengaruh terhadap keputusan seseorang untuk berperilaku sehat.

Di wilayah kerja puskesmas Ngrambe berdasarkan tingkat pendidikan , jumlah terbanyak adalah pada tingkat lulusan SD/MI sebesar 36,2 %. Sementara penduduk dengan lulusan SLTP sederajat sebesar 23,9 %, lulusan SLTA 16,1 %, perguruan tinggi 3,4%, yang tidak tamat SD 10,5%, dan yang tidak sekolah 9,9 %.

f. PerekonomianSalah satu aspek yang dapat digunakan sebagai indikator

keberhasilan pembangunan adalah keadaan ekonomi. Keadaan ekonomi seseorang secara tidak langsung memberikan kontribusi terhadap perilaku seseorang untuk hidup sehat. Mata pencaharian masyarakat Ngrambe sebagian besar adalah petani dan buruh tani, selain pedagang, buruh industri dan pegawai negeri sipil ( PNS ).

g. Sumber daya puskesmasg.1. Sarana kesehatan

Puskesmas induk dengan rawat inap dan poned : 1 buah Puskesmas Pembantu ( Pustu ) : 3 buah Polindes : 10 buah Ponkesdes : 1 buah Praktek dokter swasta : 4 buah Praktek bidan swasta : 3 buah Apotek : 5 buah

g.2. Peran serta masyarakat di wilayah kerja Puskesmas NgrambeDukungan masyarakat adalah factor yang mutlak

dibutuhkan. Tanpa ada peran serta masyarakat tujuan kemandirian hidup tidak akanpernah tercapai. Dukungan dan

Page 14: Rbs Blud 2014

peran serta masyarakat I wilayah kerja puskesmas Ngrambe meliputi :

1. Jumlah dukun bayi : 10 orang2. Jumlah kader posyandu : 361 orang3. Kader peer konselor : 65 orang4. Jumlah kader tiwisada : 25 orang5. Jumlah guru UKS : 51 orang6. Jumlah saka bhakti husada : 41 orang7. Jumlah kader usila : 120 orang8. Jumlah kelompok usila : 47 orang9. Jumlah pengobatan tradisional : 115 buah10. Jumlah posyandu : 72 buah

Strata pertama : 0 posyandu Strata madya : 12 posyandu Strata purnama : 45 posyandu Strata mandiri : 15 posyandu

11. Jumlah poskesdes : 10 buah12. Jumlah ponkesdes : 1 buah13. Jumlah posbindu PTM : 1 buah14. Jumlah posyandu lansia : 27 orang15. Jumlah desa siaga aktif : 14

desa

g.3. Tenaga kesehatan

Jumlah tenaga kesehatan administrasi dan tenaga lain di Puskesmas Ngrambe pada tahun 2013 ada 105 orang yang tersebar di Puskesamas induk, Pustu dan Polindes, yang bersetatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), PTT dan sukwan secara lengkap sebagai berikut :

Tabel 2.1 Jumlah Tenaga Kesehatan Puskesmas Ngrambe Tahun 2013

1 Dokter umum 3

2 Dokter gigi 1

3 Perawat 32

Page 15: Rbs Blud 2014

4 Perawat gigi 1

5 Bidan 28

6 Apoteker 1

7 Asisten apoteker 3

8 Sanitasi 1

9 Promkes 1

10 Gizi 2

11 Analis laboratorium 2

12 Fisioterapi 2

13 Rekam medik 1

14 Staf 27

Total 105

4. GAMBARAN PRODUK JASASebagai suatu unit pelayanan kesehatan di bawah naungan

Dinas Kesehatan serta sesuai dengan tupoksi dari Puskesmas, dimana pukesmas mengemban tugas sebagai pelayanan umum kepada masyarakat yang tercermin dalam kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat ( UKM ) yang bersifat preventif dan pelayanan khusus berupa kegiatan Upaya Kesehatan Perorangan yang bersifat kuratif. Kegitan yang dilaksanakan di puskesmas Ngrambe antara lain :

a) Upaya Kesehatan Masyarakat ( UKM )1. Kesehatan Ibu dan Anak ( KIA )2. Kesehatan Lingkungan3. Pemberantasan penyakit menular ( TB, Kusta, Demam

Berdarah, Diare, dll )4. Promosi Kesehatan ( Promkes )5. Gizi masyarakat6. Usaha kesehatan sekolah7. Kegiatan usia lanjut8. Kesehatan jiwa9. Usaha kesehatan kerja10. Penanggulangan Napza11. Penanggulangan bencana

b) Upaya Kesehatan Perorangan ( UKP )1. Rawat jalan

Page 16: Rbs Blud 2014

Poli umum Poli gigi dan mulut Poli KB Poli KIA Poli Imunisasi Fisioterpi

2. UGD 24 jam3. Rawat inap4. Laboratorium5. Pelayanan farmasi6. Poned7. Pelayanan gizi ( Konseling gizi dan pojok gizi )8. Pelayanan ambulan9. Rekam medik

5. ISU – ISU STRATEGIS a. Pelayanan kesehatan dengan biaya yang lebih terjangkau oleh

masyarakat.

b. Lokasi yang strategis yang mudah dijangkau oleh sarana transportasi yang ada.

c. Peningkatan pelayanan pada masyarakat dengan bekerjasama dengan pihak ketiga seperti kerjasama dengan laboratorium swasta untuk pemeriksaan laboratorium yang lebih lengkap.

d. Pengelolaan keuangan Puskesmas yang transparan dan efisien serta akuntabel

e. Pelayanan yang aman , nyaman serta ramah bagi pasien

f. Adanya Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebagai salah satu upaya pelayanan kesehatan yang berbasis asuransi dengan biaya premi terjangkau

Page 17: Rbs Blud 2014

g. Pelayanan bagi pemegang kartu Jaminan Kesehatan Nasional yang sesuai standar dan memuaskan

h. Standarisasi semua sarana dan prasarana pelayanan

i. Adanyan tuntutan penggunaan system elektronik dalam mendukung tranparansi dan akuntabilitas pelayanan

j. Adanya tuntutan penegakan remunerasi terkait kinerja staf

k. Adanya tuntutan inovasi pelayanan sebagai usaha peningkatan pendapatan fungsional dan kenyamanan pasien

l. Munculnya kompetitor baik rumah sakit, balai pengobatan maupun klinik swasta yang semakin banyak

m. Adanya tuntutan untuk mengikuti perkembangan tehnologi kedokteran yang membutuhkan biaya yang besar

n. Loyalitas pasien terhadap Puskesmas

BAB III ANALISA LINGKUNGAN BISNIS

Analisa lingkungan bisnis merupakan identifikasi dan pengukuran faktor-faktor yang mempengaruhi dalam proses pengambilan keputusan perencanaan bisnis (bussines plan). Analisa lingkungan bisnis terdiri dari analisa internal dan analisa ekternal. Analisa internal merupakan kegiatan yang mengidentifikasi kelemahan-kelemahan (weakness) dan kekuatan-kekuatan (strength) Puskesmas Ngrambe , dan juga harus memperhatikan analisa eksternal yang terdiri dari ancaman-ancaman (threats) para pesaing serta peluang-peluang (opportunities) yang ada di pasar.

Page 18: Rbs Blud 2014

Tujuan analisa lingkungan bisnis adalah menetapkan posisi Puskesmas Ngrambe sebagai ensitas usaha serta menetapkan strategi untuk mencapai visi dan misi Puskesmas ngrambe. Dalam menentukan posisi strategis digunakan analisis IFAS (Internal Strategic Factors Analysis Summary) yakni analisis yang menilai prestasi/kinerja yang merupakan faktor kekuatan dan kelemahan yang ada untuk mencapai tujuan organisasi. Serta analisis EFAS (External Strategic Factors Analysis Summary) dimana analisis ini difokuskan pada kondisi yang ada dan kecenderungan yang muncul dari luar, tetapi dapat memberi pengaruh kinerja organisasi. Setelah strategi ditetapkan, selanjutnya diwujudkan dalam pelaksanaan rincian operasional, yaitu berupa program-program dan kegiatan-kegiatan.

Puskesmas Ngrambe mempunyai dua tugas pokok yaitu UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) dan UKP (Upaya Kesehatan Perorangan). Untuk UKM lebih bersifat sosial sedangkan UKP lebih bersifat bisnis ( profit oriented) yaitu adanya pungutan/ tarif dari jasa yang diberikan. Oleh karena analisis lingkungan bisnis berkaitan dengan pengukuran kinerja bisnis, maka indikator yang digunakan adalah indikator untuk kegiatan UKP.

1.PENGUKURAN KINERJA DAN EVALUASI KINERJA 3 TAHUN TERAKHIR

3.1.1. Kinerja PelayananKinerja layanan puskesmas terdiri dari kinerja usaha

kesehatan masyarakat ( UKM ) dan usaha kesehatan perorangan ( UKP ). Aspek kinerja tersebut dijabarkan sebagai berikut :

a. Usaha Keshatan Masyarakat ( UKM)Pencapaian kinerja UKM dalam 3 (tiga) tahun terakhir adalah sebagai berikut :1. Pelayananan kesehatan Dasar.

No Uraian 2011 2012 2013 2014*

1 Kunjungan Bumil K4 730 709 722 634Jumlah kematian ibu 4 1 2 1

Page 19: Rbs Blud 2014

Jumlah kematian bayi 0 0 0 0

2 Komplikasi kebidanan yg ditangani 143 136 150 126

3Pertolongan persalinan oleh nakes yg memiliki kompetensi kebidanan

690 674 685 605

4 Jumlah pelayanan nifas 670 650 685 605

5 Jumlah neonatal dg komplikasi yg ditangani 72 101 100 105

6 Jumlah kunjungan bayi 684 663 646 6507 Jumlah Desa / kelurahan UCI 14 14 14 148 Jumlah pelayanan anak balita 2319 2549 2521 2530

9Jumlah pemberian makanan pendamping ASI pd anak usia 6-24 bulan keluarga miskin

0 0 0 0

10 Jumlah balita gizi buruk mendapat perawatan 25 36 48 50

Pemberian tablet FE

11 Penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat 4212 625 533 520

12 Jumlah peserta KB aktif 10783 8063 8362 8400

13 Jumlah penemuan dan penanganan penderita penyakit

a. Jumlah kasus AFP per 100 ribu anak balita 0 0 0 0

b. Jumlah penemuan penderita Pneumonia balita 53 15 13 5

c. Jumlah penemuan pasien baru TB BTA positif 19 24 25 23

d. Jumlah penderita DBD yang ditangani 1 10 34 10

e. Jumlah penemuan penderita diare 412 553 533 210

f. jumlah penemuan penderita kusta 2 3 4 3

g. jumlah penemuan penderita HIV** 2 1 1 1

h. jumlah penanganan ODHA 2 1 1 1

14 Jumlah pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin 6514 7948 9220 10150

*prognosa

2. Pelayanan Kesehatan Rujukan

No Uraian 2011 2012 2013 2014*

1 Jumlah rujukan pasien masyarakat miskin 167 154 395 538

Page 20: Rbs Blud 2014

*prognosa

3. Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan KLB

No Uraian 2011 2012 2013 2014*

1

Jumlah desa / kelurahan mengalami KLB yg dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam

1 2 0 0

*prognosa

4. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

No Uraian 2011 2012 2013 2014*

1 Jumlah desa siaga aktif 14 14 14 14

2 Jumlah Posyandu Purnama Mandiri 36 36 36 36

Prosentase rumah tangga sehat

*prognosa

5. Penyehatan Lingkungan

No Uraian 2011 2012 2013 2014*

1 Jumlah desa ODF/CLTS 4 0 2 8

2 Jumlah KK yang memiliki akses sarana air bersih 4121 4324 3936 4678

3 Jumlah TPM yang memenuhi syarat kesehatan 14 17 21 9

Page 21: Rbs Blud 2014

4 Jumlah TTU yang memenuhi syarat kesehatan 41 37 49 36

5 Jumlah rumah yang memenuhi syarat kesehatan 3112 4701 322 1500

*prognosa

b. Usaha Kesehatan Perorangan ( UKP )Pencapaian kinerja UKP puskesmas selama 3 tahun terakhir adalah sebagai berikut :1. Perkembangan Layanan yang tersedia

No Uraian Jenis Layanan 2011 2012 2013 2014*

1 Rawat Inap ada ada ada adaKapasitas (bed) 34 34 34 32

2 Rawat Jalan ada ada ada ada

Poli Umum ada ada ada ada

Poli Gigi ada ada ada ada

Poli KIA ada ada ada ada

Poli KB ada ada ada ada

Poli Fisioterapi ada ada ada ada

Poli Kespro - - - -

Poli Terapi Rumatan Metadon - - - -

3 Gawat Darurat ada ada ada ada

3 Farmasi ada ada ada ada

4 Penunjang

Poli Laboratorium ada ada ada ada

Poli Gizi ada ada ada ada

Ambulance ada ada ada ada

5 Pustu ada ada ada Ada

6 Ponkesdes ada ada ada ada

Page 22: Rbs Blud 2014

7 Polindes ada ada ada ada

2. Perkembangan Jumlah Pengguna LayananTabel

Perkembangan jumlah kunjungan per jenis layananNo Uraian jenis layanan 2011 2012 2013 2014*1 Rawat inap (hari rawat

inap)7665 8135 6173 6000

Rawat inap (jumlah kunjungan)

2690 2402 1902 2000

2 Rawat jalan 34856 35721 32009 350003 Gawat darurat 4673 4846 5115 50004 Persalinan 66 65 40 405 Farmasi (jumlah resep) 34068 35709 35979 360006 Penunjang

a. Laboratorium (kunjungan)

3946 5994 6209 6500

b. Konseling gizi (kunjungan)

343 190 207 300

c. Ambulance*Prognosa

TabelPenggunaan layanan berdasarkan jenis pasien

No Uraian jenis pasien 2011 2012 2013 2014*1 Pasien umum 21360 23610 21123 150002 Pasien askes 5515 5842 7917 83503 Pasien jamkesda SPM 858 131 63 04 Pasien jamkesda non

SPM/Gratis2690 1671 1271 953

5 Pasien jamsostek 0 0 0 06 Pasien jamkesmas 6574 6107 11733 85317 Pasien jampersal8 BPJS* 0 0 0 12856

*PrognosaKepuasan pelanggan3. Kepusaan Pelanggan

Page 23: Rbs Blud 2014

TableKepuasan pelanggan

No Indeks kepuasan pelanggan

2011 2012 2013 2014*

1 Nilai IKM

4. Pola Morbiditas

Tabel …

Pola Morbiditas Rawat Jalan

TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013NO PENYAKIT JML % NO PENYAKIT JML %

NO PENYAKIT JML %

1 ISPA 1415 17,32 1 ISPA 1701 19,33 1 ISPA 2268

2 HT 1182 14,47 2 Hipertensi 1255 14,26 2 Hipertensi 2144

3 Necrosis pulpa 1044 12,78 3Necrosis pulpa 1176 13,36 3

Musculo sceletal 1270

4Musculo skleletal 934 11,43 4

Musculo sceletal 1033 11,74 4 Necrosis pulpa 1193

5 Gingivitis 881 10,79 5Observasi Febris 891 10,12 5

Observasi febris 1121

6Observasi Febris 874 10,70 6 Persistensi 847 9,62 6 Gastritis 1082

7Gastro Enteritis (GEA) 664 8,12 7

Gastro enteritis akut 654 7,43 7 Persistensi 936

8 Gastritis 658 8,05 8 Gastritis 595 6,76 8 GEA 834

9 Dyspespsia 264 3,23 9 Influenza 389 4,42 9Diabetes mellitus 442

10Hipertensi Sekunder 252 3,08 10 Gingivitis 257 2,92 10 Cephalgia 436

JUMLAH 8168 100.00% JUMLAH 8798 100.00% JUMLAH 100.00%

Tabel …

Pola Morbiditas Rawat Inap

TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013NO PENYAKIT JML % NO PENYAKIT JML % NO PENYAKIT JML %

1 Diare 290 21,91 1 Observasi Febris 308 20,51 1 Diare 292 21,85

2 Observasi Febris 283 21,39 2 Diare 306 20,38 2 Observasi febris 260 19,46

3 Hipertensi 190 14,36 3 Hipertensi 255 16,98 3 Hipertensi 227 16,99

4 Ulkus peptikum 181 13,68 4 Ulkus peptikum 143 9,52 4 Thypoid fever 208 15,26

5 Thypoid fever 124 9,37 5 Dyspepsia 125 8,32 5 Dyspepsia 87 6,51

6 Asma 70 5,29 6 Thypoid fever 101 6,72 6 Gastritis 73 5,46

7 ISK 53 4,00 7 Diabetes mellitus 72 4,79 7 DBD 60 4,49

8 Kolik Abdomen 48 3,62 8 Asma 59 3,93 8 Ulkus peptikum 44 3,29

9 PPOK 43 3,25 9 Kejang Demam 58 3,86 9 ISPA 43 3,21

Page 24: Rbs Blud 2014

10 Disentri 41 3,09 10 Mual muntah 54 3,59 10 Asma 42 3,51

JUMLAH 1323 100.00% JUMLAH 1501 100.00% JUMLAH 883 100.00%

5. Kualitas Layanan

Tabel …

Kualitas PelayananNo Indikator 2011 2012 2013 2014

1 Angka infeksi luka operasi kecil 0 0 0 0

2 Angka komplikasi pasca bedah minor

0 0 0 0

3 Kematian ibu melahirkan yang ditangani

0 0 0 0

4 Angka kematian ibu karena eclampsia

4 2 1 0

6 Angka kematian ibu karena perdarahan

4 2 0 0

7 Angka kematian ibu karena sepsis 0 0 0 1

8 Angka kematian bayi dgn BB =<2000 Gram

7 5 4 1

9 ALOS (average length of stay) 3 3 3 3

10 Lama pencarian rekam medic  2-5 menit

 2-5 menit

 2-5 menit

2-5 menit

11

Angka kematian pasien rawat inap yang ditangani >48 jam setelah dirawat (NDR)(jumlah pasien meningggal > 48 jam/jumlah pasien keluar) x (1/1000)

0  0 0 0

12

Angka kematian pasien rawat inap yang ditangani seluruhnya (GDR)(jumlah pasien meningggal/jumlah pasien keluar) x (1/1000)

0.27  0.16 0.22 0

*Prognosa

Page 25: Rbs Blud 2014

Average Length of Stay (ALOS) adalah rata-rata lama rawat seorang pasien.

Rata-rata lama rawat pasien DI Puskesmas Ngrambe adalah 3 hari.

6. Efisiensi

No Indikator 2011 2012 2013 2014*1 Bed Occupancy Ratio (BOR) 99 % 102 % 94 % 90 %2 Bed Turn Over (BTO)3 Turn Over Internal (TOI)

*Prognosa

Dari data di atas dapat diketahui evaluasi kinerja unit rawat inap Puskesmas

Ngrambe sebagai berikut :

Bed Occupancy Rate (BOR) adalah tingkat pemanfaatan tempat tidur di

puskesmas. Rata-rata tingkat pemanfaatan tempat tidur rawat inap adalah

37,78%. Angka ini masih berada dibawah nilai parameter BOR ideal yaitu

60-85%, yang artinya pemakaian tempat tidur untuk periode tiga tahun

terakhir kurang memadai.

Bed Turn Over (BTO) adalah frekuensi pemakaian tempat tidur puskesmas.

Rata-rata frekuensi pemakaian tempat tidur adalah 45 kali. Angka ini

termasuk ideal. Idealnya selama satu tahun, 1 tempat tidur rata-rata dipakai

40-50 kali, yang artinya frekuensi pemakaian tempat tidur Puskesmas

Ngrambe untuk periode tiga tahun terakhir efisien

3.1.1. Kinerja Sumber Daya Manusia

Tabel …

Perkembangan Jumlah SDMNo Indikator 2011 2012 2013 2014*

Page 26: Rbs Blud 2014

PNS Non PNS Non PNS Non PNS Non1 Dokter Umum 4 - 4 - 3 - 5 -2 Kesmas - 1 - 1 - 1 2 13 Kesling 2 1 2 1 2 1 2 14 Gizi 2 - 2 - 2 - 2 -5 Rekam Medik 1 - 1 - 1 - 2 -

6 Keuangan 4 - 4 - 4 - 4 -

7 Administrasi 5 3 5 3 5 2 7 -8 Perawat 8 5 9 5 19 21 119 Bidan 11 8 11 8 11 8 12 9

10 Dokter Gigi 1 - 1 - 1 - 1 -11 Perawat Gigi - 1 - 1 - 1 1 -12 Asisten Apoteker 1 3 1 3 1 2 1 213 Apoteker 1 - 1 - 1 - 1 -14 Analis Kesehatan 1 1 1 1 1 1 1 115 Fisioterapi 1 1 1 1 1 - 2 -16 Clening servis 2 2 2 2 2 2 2 217 Driver 1 1 1 1 1 1 2 118 Satpam19 Penunjang lainnya

Jumlah 28 25 28 26 28 40 29 41

*Prognosa

Dari tabel dapat diketahui, terdapat perubahan yang cukup besar di tahun 2013

karena adanya drop tenaga ponkesdes yang cukup banyak

Tabel …

Perkembangan SDM berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Indikator2011 2012 2013 2014*

PNS Non PNS Non PNS Non PNS Non1 S3 - - - - - - - -2 S2/Spesialis - - - - - - - -3 S1 4 - 4 1 4 1 4 14 Diploma 9 16 9 17 9 26 10 265 SMA/sederajat 13 4 13 3 13 8 13 86 SMP/sederajat 2 4 2 4 2 4 2 47 SD - 1 - 1 - 1 - 1

Jumlah 28 25 28 26 28 40 29 40*Prognosa

Page 27: Rbs Blud 2014

Pendidikan S1 terdiri dari 1 orang sarjana kedokteran umum, 1 orang sarjana

kedokteran gigi dan 2 orang sarjana ekonomi. Rata-rata paramedis tenaga bidan

dan perawat berpendidikan diploma, hanya 4 orang paramedis yang berpendidikan

sederajat dengan SMA (SPK)

Tabel

Jumlah Tenaga Medik/Paramedik

yang Sudah Bersertifikat (dan Masih Berlaku)No Indikator 2011 2012 2013 2014*1 ACLS - - - -2 BCLS  - - - -3 PONED - - - -4 Dst … 4 3 4

*Prognosa

Sertifikat diantaranya sertifikat Bidan Delima, sertifikat IMS, sertifikat

pemeriksaan VCT dll

3.1.2. Kinerja Sarana-Prasarana

Tabel ..

Daftar Sarana Puskesmas (2013)No Kelompok Sarana APBD

II APBD I APBN Hibah TOTAL

1 Tanah (m2)

Puskesmas Ngrambe 2108**

Rumah Dinas Dokter 330***

Rumah Dinas Dokter Gigi 430*

Pustu Gedoro 300*

Pustu Tawangrejo 655*

Pustu Manisharjo 300*

Polindes Babadan 180*

Polindes Setono 703*

Page 28: Rbs Blud 2014

Polindes Giriharjo 120*

Polindes Wakah 60*

Polindes Cepoko 98*

Polindes Pucangan 250*

Polindes Krandegan 664*

Polindes Mendiro 55*

Polindes Sidomulyo 306*

Polindes Sambirejo 66*

2 Gedung dan Bangunan (m2)

Puskesmas Ngrambe 774

Rumah Dinas Dokter 200

Rumah Dinas Dokter Gigi 62

Pustu Gedoro 184

Pustu Tawangrejo 77

Pustu Manisharjo 81

Polindes Babadan 198

Polindes Setono 71

Polindes Giriharjo 60

Polindes Wakah 120

Polindes Cepoko 40

Polindes Pucangan 60

Polindes Krandegan 110

Polindes Mendiro 390

Polindes Sidomulyo 87

Polindes Sambirejo 117

3 Peralatan dan Mesin (Jenis)

Kefarmasian 2

Penyuluhan kesehatan 31Klinik Sanitasi 25KIA 31KB 38Imunisasi 11

Gizi 5Poli Umum 29UGD 76Pengobatan Gigi dan Mulut 34

Page 29: Rbs Blud 2014

Laboratorium 45Rawat Inap 14Hechting Set Persalinan Puskesmas 10Peralatan Asuhan Bayi Baru Lahir Puskesmas 15

4 KendaraanMobil (unit) 2Sepeda Motor (unit) 4

5Jalan, Irigasi, dan Jaringan (m2)

Puskesmas terletak ditepi jalan propinsi Jalan ke lokasi wilayah kerja mudah Irigasi tidak ada, Puskemas menggunakan PDAM Jaringan transportasi dan komunikasi lancar

6 Aset LainnyaSoftware (paket)

Ada server yang belum berjalan lancar karena belum ada petugas khususBuku (eksemplar) 80

Keterangan :

*merupakan tanah desa

** merupakan tanah milik PT PINDAD yang dipinjamkan ke Puskesmas Ngrambe

*** merupakan tanah milik PUD

3.1.3. Kinerja Keuangan

Tabel ….

Pencapaian Pendapatan

Kode Uraian 2011 2012 2013

Page 30: Rbs Blud 2014

Akun1 2 3 4 5

4. Pendapatan Operasional4.1 Jasa Layanan

4.1.1. Pendapatan Rawat Jalan (Poli Umum) 48.456.000 27.572.000 59.513.0004.1.2. Pendapatan UGD Rawat jalan 20.276.000 26.278.000 31.478.0004.1.3. Pendapatan Rawat Inap 105.202.000 56.453.000 173.883.0004.1.4. Pendapatan UGD Rawat Inap 7.125.000 6.705.000 6.150.000

4.1.5. Pendapatan Ambulans 15.650.000 30.110.000 24.655.000

4.1.6. Pendapatan Laborat 15.845.000 19.834.000 24.867.000

4.1.7. Pendapatan Poli Gigi 21.595.000 14.524.000 15.381.000

4.1.8. Pendapatan Persalinan 64.250.000 16.480.000

4.1.9 Pendapatan :KapitasiPenunjang Lainnya

4.2 Hibah Tidak Terikat

4.2.1. Hibah Perseorangan4.2.2. Hibah Institusional

4.3. Pendapatan dari Pemerintah vertikal

4.3.1. APBD (Kabupaten)4.3.2. APBD (Provinsi)4.3.3. APBN :

a. Obatb. BOKc. Lainnya TBd. Lainnya HIV

4.4. Pendapatan Lainnya4.4.1 Kerjasama (Praktik dll)4.4.2. Sewa

TOTAL PENDAPATAN