36 RAWAN DAN TULANG Adnan Biologi, FMIPA UNM, 2010 Secara umum jaringan penyokong terdiri atas dua jenis yaitu tulang rawan (rawan) dan tulang sejati (tulang). Tulang rawan dan tulang merupakan jaringan ikat khusus, dan seperti halnya semua jaringan ikat, terdiri atas unsur sel, serabur, dan subtansi dasar. Serabut dan subtansi dasar bersama-sama membentuk subtansi intersel atau matriks. Seperti jaringan ikat lain, rawan berkembang dari jaringan mesenkim yang diturunkan dari mesoderem embrional. Tulang rawan memiliki beberapa sifat yaitu (i) matriks ekstra selnya padat, (ii) sel-selnya disebut kondrosit, terdapat di dalam rongga-rongga yang disebut lakuna, (iii) bersifat avaskuler, tidak mempunyai serabut saraf, dan pembuluh limfe. Pada kehidupan pasca natal, jaringan rawan hanya ditemukan pada dua jenis tempat dan tidak bertumbuh lagi yaitu (i) tulang rawan ekstrakletal misalnya pada tulang rawan periode prenatal umumnya bersifat sementara saja dan akan diganti oleh tulang, namun pembentukannya merupakan tahapan menentukan dalam perkembangan tulang panjang. A. FUNGSI RAWAN 1.1. Menyokong jaringan lunak 1.2. Mempermudah gerakan tulang. Hal ini dapat berlangsung sebab permukaan rawan halus sehingga memberikan suatu daerah pergeseran yang baik bagi persendian. 1.3. Untuk pertumbuhan tulang panjang sebelum dan setelah lahir. 1.4. Sebagai kerangka pada embrio dan pada individu dewasa B. KOMPOSISI
RAWAN DAN TULANG Adnan Biologi, FMIPA UNM, 2010 Secara umum jaringan penyokong terdiri atas dua jenis yaitu tulang rawan (rawan) dan tulang sejati (tulang). Tulang rawan dan tulang merupakan jaringan ikat khusus, dan seperti halnya semua jaringan ikat, terdiri atas unsur sel, serabur, dan subtansi dasar. Serabut dan subtansi dasar bersama-sama membentuk subtansi intersel atau matriks. Seperti jaringan ikat lain, rawan berkembang dari jaringan mesenkim yang diturunkan dari mesoderem embrional
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
36
RAWAN DAN TULANG
Adnan
Biologi, FMIPA UNM, 2010
Secara umum jaringan penyokong terdiri atas dua jenis yaitu tulang rawan
(rawan) dan tulang sejati (tulang). Tulang rawan dan tulang merupakan jaringan ikat
khusus, dan seperti halnya semua jaringan ikat, terdiri atas unsur sel, serabur, dan
subtansi dasar. Serabut dan subtansi dasar bersama-sama membentuk subtansi
intersel atau matriks. Seperti jaringan ikat lain, rawan berkembang dari jaringan
mesenkim yang diturunkan dari mesoderem embrional.
Tulang rawan memiliki beberapa sifat yaitu (i) matriks ekstra selnya padat,
(ii) sel-selnya disebut kondrosit, terdapat di dalam rongga-rongga yang disebut
lakuna, (iii) bersifat avaskuler, tidak mempunyai serabut saraf, dan pembuluh limfe.
Pada kehidupan pasca natal, jaringan rawan hanya ditemukan pada dua jenis tempat
dan tidak bertumbuh lagi yaitu (i) tulang rawan ekstrakletal misalnya pada tulang
rawan periode prenatal umumnya bersifat sementara saja dan akan diganti oleh
tulang, namun pembentukannya merupakan tahapan menentukan dalam
perkembangan tulang panjang.
A. FUNGSI RAWAN 1.1. Menyokong jaringan lunak
1.2. Mempermudah gerakan tulang. Hal ini dapat berlangsung sebab
permukaan rawan halus sehingga memberikan suatu daerah pergeseran
yang baik bagi persendian.
1.3. Untuk pertumbuhan tulang panjang sebelum dan setelah lahir.
1.4. Sebagai kerangka pada embrio dan pada individu dewasa
B. KOMPOSISI
37
37
Tulang rawan terdiri atas dua komponen utama yaitu komponen seluler dan
komponen non-seluler atau bahan intrasel (matriks rawan).
Komponen-komponen seluler berupa kondrosit yang terdapat di dalam suatu
rongga yang disebut lacuna. Kondrosit mensintesa dan mempertahankan matriks
rawan. Matriks mengandung serabut yang terdiri atas serabut kolagen dan serabut
elastin serta air dengan perbandingan yang cukup tinggi (sampai 70%) membentuk
dasar sifat penyokong dari tulang rawan. Variasi dalam kadar dan jenis serabut
kolagen dan elastik menentukan jenis tulang rawan.
C. NUTRISI Tulang rawan tidak mengandung pembuluh darah, pembuluh limfa dan
pembuluh saraf. Karena tidak mengandung pembuluh darah, maka makanannya harus
mencapai sel-sel melalui diffusi dari kapiler dalam jaringan penyambung di dekatnya
atau melalui cairan sinovial dari cavum sendi.
D. HISTOGENESIS Tulang rawan berasal dari sel-sel mesenkim (gambar 1). Perubahan pertama
yang dapat diamati adalah sel-sel mesenkim menjadi bulat dengan cara manarik
juluran sitoplasmanya dan dengan cepat berfloriferasi membentuk kumpulan sel-sel
yang rapat. Sel-sel yang didapat dari hasil differensiasi langsung sel-sel mesenkim
ini disebut kondroblas, mempunyai sitoplasma basofilik yang banyak mengandung
ribosom. Sintesis dan pengumpulan matriks menyebabkan kondroblas terpisah satu
sama lain. Differensiasi tulang rawan terjadi dari bagian tengah ke luar. Oleh sebab
itu sel-sel yang terdapat di tengah memiliki ciri-ciri kondrosit, sedangkan bagian tepi
merupakan kondroblas yang khas.
38
38
Gambar 1. Histogenesis rawan
E. PERTUMBUHAN TULANG RAWAN Pertumbuhan secara interstitial terjadi pada tulang rawan yang relatif muda
dan lunak sehingga memungkinkan pengembangan dari dalam. Pertumbuhan ini
disebabkan oleh pembelahan mitosis kondrosit yang sudah ada yang diikuti dengan
penambahan matriks rawan yang ada, sehingga sel-sel rawan letaknya menjadi
berjauhan. Cara ini berlangsung pada rawan muda dan relatif lama.
Pertumbuhan aposisi merupakan suatu proses penambahan lapisan rawan
pada permukaannya akibat aktivitas lapisan dalam perikondrium, yaitu pembungkus
fibrosa sekeliling tulang rawan. Pertumbuhan ini disebabkan oleh differensiasi sel-sel
perikondrium perifer. Pertumbuhan rawan berlangsung pada permukaan rawan yang
sudah ada. Berlangsung pada rawan yang sudah tua dan relatif tidak lama. Pada
pertumbuhan secara aposisi. Sel-sel fibroblas pada bagian perifer perikondrium
berubah menjadi kondroblas dan kemudian menjadi kondrosit. Kondrosit di sini juga
mensintesis matriks tulang rawan seperti pada pertumbuhan intertitial. Pada kedua
cara pertumbuhan tersebut kondrosit yang baru dibentuk mensintesis serabut kolagen
dan glikosaminoglikan yang amorf. Pertumbuhan interstitial hanya berlangsung pada
awal pembentukan tulang rawan dan ketika ia meningkatkan massa jaringan dengan
39
39
memperbanyak matriks tulang rawan dari dalam. Ketika matriks menjadi keras,
tulang rawan hanya tumbuh secara aposisi. Sel perikondrium di dekat tulang rawan
berploriferasi dan berdifferensiasi menjadi kondroblas yang kemudian menjadi
kondrosit dalam tulang rawan yang sudah ada (gambar 2).
Gambar 2. Pertumbuhan rawan secara aposisi
F. PERIKARDIUM Semua tulang rawan hialin dilapisi oleh suatu lapisan jaringan penyambung
padat yang disebut perikondrium yang penting bagi pertumbuhan dan pemeliharaan
tulang rawan kecuali pada kartilago artikularis persendian (rawan persendian).
Perikondrium mengandung serabut kolagen dan sel-sel yang menyerupai fibroblas
yang diduga sebagai kondrogenik atau sel-sel mesenkim yang belum berdifferensiasi
dan dapat berdifferensiasi menjadi kondroblas (gambar 2).
G. JENIS-JENIS TULANG RAWAN
40
40
Berdasarkan perbedaan jenis dan jumlah serabut yang terdapat di dalam
matriknya, dikenal tiga macam rawan, yaitu :
a. Rawan hialin; matriksnya mengandung serabut kolagen dalam jumlah
moderat.
b. Rawan elastik; matriksnya mengandung serabut kolagen dan sejumlah
besar serabut elastik.
c. Rawan serabut atau fibrosa (Fibrokartilago) : mengandung matriks
yang umumnya dibentuk oleh suatu jalinan jala-jala serabut kolagen
kasar.
1. Rawan Hialin
Tulang rawan hialin merupakan jenis yang paling umum dijumpai. Di dalam
keadan segar berwarna putih kebiru-biruan dan tembus cahaya. Pada embrio
berfungsi sebagai rangka sementara sampai ia digantikan secara berangsur-angsur
oleh tulang. Diantara diafisis yang sedang tumbuh “discus efiseal” rawan hialin
bertanggungjawab untuk pertumbuhan longituginal dari tulang.
Serabut-serabut kolagen tersebar diseluruh jaringan dalam bentuk anyaman
halus dan rapat. Sel-sel rawan disebut kondrosit dan yang mudah disebut kondroblas
dalam sitoplasma kondrosit, terdapat butir-butir lemak dan glikogen. Tulang rawan
hialin terdapat dalam lempengan tertentu membentuk kelompok sel isogen atau cell
nest (gambar 3). Pada bagian perifer terdapat perikondrium longgar dan pada bagian
dalam terdapat perikondrium padat. Kondrosit terdapat dalam lacuna. Dinding lacuna
disebut kapsul yang tidak lain adalah matriks rawan yang sangat muda. Matriks di
sekitar kapsula disebut matriks rawan teritorium yang banyak mengandung
kondromukoid. Kondromukoid tidak lain sebagai kompleks protein karbohidrat.
Matriks rawan sisanya disebut daerah interteritorium. Pada rawan hialin, endapan
kalsium terjadi pada kehidupan yang sangat dini.
Empat puluh persen berat kering tulang rawan terdiri atas kolagen yang
terdapat di dalam zat amorf intersel. Glikosaminoglikan merupakan komponen utama
41
41
matriks rawan. Terdiri atas dua golongan utama yaitu asam hialuronat. Suatu
polisakarida tidak bercabang yang panjang dan proteoglikan yang terdiri atas suatu
inti protein dari inti ini tersebar banyak mukopolisakarida fosfat (Kondrotin 4- sulfat),
kondrotin 6 – sulfat dan keratin sulfat) pendek dan tidak bercabang.
Tulang rawan hialin dapat dijumpai pada dinding saluran pernapasan, ujung-
ujung ventral dari rusuk dan persendian ada tulang.
Gambar 3. Rawan Hialin
2. Tulang rawan Elastik
Pada dasarnya tulang rawan elastik identik dengan tulang rawan hialin kecuali
bahwa disamping serabut kologen, ia mengandung banyak jala-jala serabut elastik
halus. Dalam keadaan segar berwarna kekuning-kuningan disebabkan oleh adanya
elastin di dalam serabut elastik tersebut. Seperti pada tulang rawan hialin, tulang
rawan elastik memiliki perikondrium dan pertumbuhannya terutama berlangsung
secara oposisi dan jarang terjadi proses kalsifikasi (pengendapan garam-garam kapur)
seperti sering terjadi pada rawan hialin. Rawan elastik dapat dijumpai pada daun