MAKALAH MATA KULIAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Dengan Judul NABI MUHAMMAD SAW sebagai SANG KHATAM AN-NABIYIN Oleh Sri Winarti / 153613918910 Ervina Tri Septia N. / 153613918911 UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI REGULER B Kutipan 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
MAKALAHMATA KULIAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
Dengan Judul
NABI MUHAMMAD SAW sebagai
SANG KHATAM AN-NABIYIN
Oleh
Sri Winarti / 153613918910Ervina Tri Septia N. / 153613918911
UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANGFAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI REGULER B
Kutipan 1
KATA PENGANTAR
Segalapujibagi Allah SWT.ShalawatdansalamselalutercurahkanpadaNabibesarkitaRasulullah SAW. Berkatlimpahandanrahmat-NyapenyusunmampumenyelesaikantugasmakalahinigunamemenuhitugasmatakuliahPendidikanAgama Islam.
Agama sebagaipedomanhidupdansistemkepercayaandalamkehidupanumatmanusiayang dapatdikajimelaluiberbagaisudutpandang.Dalampenyusunantugasataumateriini, tidaksedikithambatan yang penulishadapi.Namunpenulismenyadaribahwakelancarandalammenyusunmateriinitidaklainberkatbantuandandorongansertabimbingan orang tua, sehinggakendala-kendalabisateratasi.
Makalahinidisusun agar pembacadapatmengertitentangsejarahNabi Muhammad SAW sebagai SANG KHATAM An-Nabiyinatauyang dikenalsebagai Sang Penutup Para Nabi.Makalahinidisusunolehpenyusundenganberbagairintangan.Baik yang datangdaridiripenyusunmaupun yang datangdariluar.Namundenganpenuhkesabarandanterutamapertolongandari Allah SWTakhirnyamakalahinidapatterselesaikan.
Semogamakalahinidapatmemberiwawasan yang lebihluasdanmenjadisumbanganpemikirankepadapembaca, khususnyaparamahasiswadanmahasiswiUniversitasWidyagama Malang.Sayasadarmakalahinimasihbanyakkekurangandanjauhdari kata sempurna.Untukitukepadadosenpembimbingsayamemintamasukan demi perbaikanpembuatanmakalahsaya di masa yang akandatigdanmengharapkankritikdan saran dariparapembaca.
Malang, September 2015Penyusun
Kutipan 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………..2
DAFTAR ISI…………………………………………………………….3
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………….4
A. LatarBelakang………………………………………………….4B. RumusanMasalah……………………………………………....5C. TujuanPembahasan……………………………………………5
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………6
A. RiwayatHidupRingkasRasulullah……………………………6B. JalanDakwahRasulullah……………………………………….11C. Detik-detikWafatnyaRasuullah……………………………….12D. Muhammad sebagai Sang Khatam An-Nabiyin…………………15
BAB III ANALISIS………………………………………………………18
BAB IV KESIMPULAN……………………………………………........22
BAB V DAFTAR RUJUKAN…………………………………………23
Kutipan 3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada masa khalifah Abu Bakar, tepatnya tak berapa lama setelah
Rasulullah SAW wafat, banyak kabilah Arab yang keluar dari agama Islam.
Mereka mengikuti pemimpin kabilah mereka yang kemudian mengaku-aku
menjadi nabi setelah Muhammad SAW.Mereka pun ditindak tegas oleh Abu
Bakar dengan memerangi mereka hingga ke akar-akarnya dan tunduk kembali
ke pangkuan Islam yang sebenarnya.
Dari zaman ke zaman bahkan hingga saat ini, ada saja orang-orang yang
mengaku menjadi Nabi dan sayangnya tak sedikit pula orang yang mengikuti
ajaran sesat tersebut.Sementara dalam Alqur’an surat Al Ahzab ayat 40 telah
dipaparkan secara jelas bahwa Nabi Muhammad S.A.W adalah Nabi yang
“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
Dengan adanya ayat Al-Qur’an tersebut maka sudah tidak ada alasan yang
membenarkan orang-orang yang mengaku sebagai Nabi dan Rasul Baru setelah
Nabi Muhammad S.A.W, seperti argumen kelompok Ahmadiyah yang
menodai agama Islam dengan menyatakan Mirza Ghulam Ahmad sebagai
Nabi, karena Rasulullah S.A.W adalah penutup para Nabi yang diutus oleh
Alloh S.W.T. untuk seluruh umat manusia sepanjang zaman sampai hari
Kutipan 4
kiamat kelak dan juga yang telah menyempurnakan “bangunan” dinullah yang
telah mulai dikerjakan secara bertahap oleh para Nabi dan Rasul sebelumnya.
Sehingga sekarang bangunan itu menjadi indah dan sempurna.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah benar Nabi Muhammad Nabi dan Rosul terakhir?
2. Apakah masih ada Rosul setelah Nabi Muahammad?
3. Apa sajakah dalil-dalil tentan Nabi Muhammad adalah Rosul terakhir?
C. Tujuan Pembahasan
Makalah ini ditulis dengan tujuan agar kita semua lebih mengenal siapa
Rasulullah S.A.W, dan juga memberi penjelasan bahwa Rasulullah S.A.W
adalah Nabi terakhir yang di utus Alloh S.W.T sebagai penutup para Nabi,
sehingga kita semua bisa lebih memahami dan tidak ikut melakukan
penyimpangan seperti yang dilakukan oleh beberapa oknum.
Kutipan 5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Riwayat Hidup Ringkas Rasulullah S.A.W
Nasab Rasulullah S.A.W
Nama Muhammad dalam bahasa Arab berarti “terpuji”, maksudnya
beliau adalah manusia paling terpuji. Kita sebagai muslim wajib mempercayai
bahwa Muhammad bin Abdillah adalah seorang nabi dan rasul. Beliau adalah
utusan Allah S.W.T yang terakhir bagi umat manusia, pembawa rahmat untuk
seluruh alam semesta dan pelengkap dan penyempurna ajaran ajaran yang telah
dibawa para nabi dan rasul sebelumnya. Beliau bukan saja diangkat sebagai
seorang nabi dan rasul tetapi juga sebagai pemimpin yang membawa
perdamaian di dunia.
Michael H. Hart, dalam bukunya ”The 100”, menetapkan Rasulullah
S.A.W sebagai tokoh pertama yang paling berpengaruh sepanjang sejarah
manusia. Menurut Hart, Rasulullah S.A.W adalah satu-satunya orang yang
berhasil meraih keberhasilan luar biasa baik dalam hal agama maupun hal
duniawi. Dia memimpin bangsa yang awalnya terbelakang dan terpecah belah,
menjadi bangsa maju yang bahkan sanggup mengalahkan pasukan Romawi di
“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
Ayat tersebut menjelaskan hakikatnya Muhammad bin Abdillah bin Abdil
Muthallib dengan tiga ciri:
1.Muhammad bukanlah bapak perseorangan. Bermakna beliau merupakan
bapak dunia, bapak seluruh orang. Bukan bapak bangsa Arab, terlebih
bapaknya orang Timur Tengah.
2.Muhammad adalah Rasulullah )utusan Allah( yang ditugaskan untuk
menyampaikan risalahNya. Hal ini untuk men-counter prasangka di antara
orang Arab )waktu itu( yang menganggap beliau seorang ahli sya'ir, bahkan
lebih buruk memandang beliau sebagai tukang sihir.
3.Muhammad adalah Nabi terakhir yang diutus Allah. Di antara sekian
banyak ayat Al-Qur'an, hanya satu ayat di atas )QS. Al-Ahzab [33] : 40( yang
menjelaskan bahwa Muhammad merupakan Nabi terakhir. Ini menunjukkan
kekhususan Nabi Muhammad SAW, yang tidak ada lagi Nabi sesudah beliau.
Jika seribu pertanyaan mengalir mempertanyakan; "Kenapa" Allah
menjadikan Muhammad sebagai bapak dunia, "Kenapa" Allah mengutus
Muhammad sebagai Rasul, dan "Kenapa" Allah menjadikan Muhammad
sebagai Nabi terakhir. Tentu pertanyaan-pertanyaan seperti itu tidak akan ada
habisnya. Otak dan pengetahuan manusia terbatas dan tidak akan sampai untuk
memahami segala pertanyaan itu. Cukup mengimani apa yang diwahyukan
Allah. Oleh karenanya, di akhir ayat tersebut Allah menutup dengan, "Dan
adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."
Ahli bahasa memberikan makna terhadap kalimat "khatama" dengan Al-
Istitsaqu wal man'u )Lihat Lisanul 'Arab Bab Kha(, artinya memastikan dan
menolak sesuatu. Dengan demikian, Al-Qur'an menyebutkan Muhammad
sebagai "khatamanabiyin", artinya pasti dan tidak ragu bahwa Muhammad
Kutipan 17
sebagai Nabi terakhir dan menolak orang yang mengaku Nabi di kemudian
hari.
Para mufasir mengartikan khatamanabiyin dengan tiga tafsiran; Pertama,
Khatamanubuwata, artinya Allah telah menutup kenabian. Kedua, Allah
menyempurnakan kenabian dan Rasul sejak awal sampai akhir dan
disempurnakan dengan ditutupnya oleh Muhammad Rasulullah SAW. Ketiga,
Muhammad paling akhir di antara para Nabi Allah yang diutus.
Ibnu Abbas, sahabat sekaligus ahli tafsir terkemuka di zaman Nabi
mengomentari ayat di atas, "Seolah-olah Allah berkehendak dengan
firmanNya, kalaulah Allah tidak menutup nabi-nabi dengan kenabian
Muhammad, seolah Allah berfirman, pasti Aku jadikan seorang Nabi di antara
anaknya. Tapi Allah Maha Mengetahui terhadap segala sesuatu. Kenapa tidak
menjadikan salah satu anak Muhammad sebagai Nabi dan Rasul karena
memang Allah berkehendak Muhammad sebagai Nabi terakhir."
Salah satu logika yang digunakan Ibnu Abbas adalah bukti sejarah yang
menunjukkan bahwa tiga putra beliau; dua dari khadijah, pertama, Qasim,
sehingga beliau SAW dipanggil Abul Qasim, lahir sebelum beliau diangkat
menjadi Nabi dan meninggal dalam usia 2 tahun. Kedua, Abdullah yang
dijuluki Ath-Thayyib dan Ath-Thahir karena ia dilahirkan dalam Islam
meninggal dunia setelah lahir beberapa hari. Ketiga, putra dari Mariah Qibtiyah
bernama Ibrahim meninggal dalam usia 16-18 bulan )Al-Wafa, halaman 536-
537(. Kalaulah putra beliau SAW, hidup sampai dewasa, tidak mustahil di
kemudian hari orang akan mendewakan salah satunya dan mengangkatnya
sebagai Nabi. Tapi Allah mentakdirkan tidak menjadikan seorang pun hidup
sampai dewasa.
Ada yang berargumen bahwa Nabi Muhammad hanya Nabi terakhir.
Bukan Rasul terakhir. Namun hadits di bawah menunjukkan bahwa Nabi
Muhammad bukan hanya Nabi terakhir, tapi juga Rasul terakhir:
Rasulullah SAW menegaskan: "Rantai Kerasulan dan Kenabian telah
sampai pada akhirnya. Tidak akan ada lagi rasul dan nabi sesudahku".
Kutipan 18
)Tirmidhi, Kitab-ur-Rouya, Bab Zahab-un-Nubuwwa; Musnad Ahmad;
Marwiyat-Anas bin Malik(.
Kutipan 19
BAB III
ANALISIS
A. Dalil-dalil Yang Menguatkan Rasulullah S.A.W adalahNabi Terkahir
Inilah dalil-dalil yang menegaskan bahwa tidak akan ada Nabi/Rasul baru
setelah Nabi Muhammad S.A.W.
1. Q.S. Al Ahzab 40: "Bukanlah Muhammad itu bapak salah seorang laki-
laki di antara kamu tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup Nabi-nabi"
2. Imam Muslim dan yang lainnya meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a.
bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: "Perumpamaan saya dan para
Nabi sebelum saya seperti orang yang membangun satu bangunan lalu dia
membaguskan dan membuat indah bangunan itu kecuali tempat batu yang
ada di salah satu sudut. Kemudian orang-orang mengelilinginya dan
mereka ta'juk lalu berkata: "kenapa kamu tidak taruh batu ini.?" Nabi
menjawab : Sayalah batu itu dan saya penutup Nabi-nabi"
3. Imam Muslim juga meriwayatkan dari Jubair bin Mut'im RA bahwa Nabi
SAW bersabda: "Sesungguhnya saya mempunyai nama-nama, saya
Muhammad, saya Ahmad, saya Al-Mahi, yang mana Allah menghapuskan
kekafiran karena saya, saya Al-Hasyir yang mana manusia berkumpul di
kaki saya, saya Al-Aqib yang tidak ada Nabi setelahnya"
4. Abu Daud dan yang lain dalam hadist Thauban Al-Thawil, bersabda Nabi
Muhammad SAW: "Akan ada pada umatku 30 pendusta semuanya
mengaku nabi, dan saya penutup para Nabi dan tidak ada nabi setelahku"
5. Khutbah terakhir Rasulullah: "Wahai manusia, tidak ada nabi atau rasul
yang akan datang sesudahku dan tidak ada agama baru yang akan
lahir.Karena itu, wahai manusia, berpikirlah dengan baik dan pahamilah
kata-kata yang kusampaikan kepadamu. Aku tinggalkan dua hal: Al Quran
dan Sunnah, contoh-contoh dariku; dan jika kamu ikuti keduanya kamu
tidak akan pernah tersesat"
Kutipan 20
6. Rasulullah SAW menjelaskan: "Suku Israel dipimpim oleh Nabi-nabi. Jika
seorang Nabi meninggal dunia, seorang nabi lain meneruskannya. Tetapi
tidak ada nabi yang akan datang sesudahku; hanya para kalifah yang akan
menjadi penerusku (Bukhari, Kitab-ul-Manaqib).
7. Rasulullah SAW menegaskan: "Posisiku dalam hubungan dengan nabi-
nabi yang datang sebelumku dapat dijelaskan dengan contoh berikut:
Seorang laki-laki mendirikan sebuah bangunan dan menghiasinya dengan
keindahan yang agung, tetapi dia menyisakan sebuah lubang di sudut
untuk tempat sebuah batu yang belum dipasang. Orang-orang melihat
sekeliling bangunan tersebut dan mengagumi keindahannya, tetapi
bertanya-tanya, kenapa ada sebuah batu yang hilang dari lubang tersebut?
Aku seperti batu yang hilang itu dan aku adalah yang terakhir dalam
jajaran Nabi-nabi". (Bukhari, Kitab-ul-Manaqib).
8. Rasulullah SAW menyatakan: "Allah telah memberkati aku dengan enam
macam kebaikan yang tidak dinikmati Nabi-nabi terdahulu: - Aku
dikaruniai keahlian berbicara yang efektif dan sempurna. - Aku diberi
kemenangan karena musuh gentar menghadapiku - Harta rampasan perang
dihalalkan bagiku. -Seluruh bumi telah dijadikan tempatku beribadah dan
juga telah menjadi alat pensuci bagiku. Dengan kata lain, dalam agamaku,
melakukan shalat tidak harus di suatu tempat ibadah tertentu. Shalat dapat
dilakukan di manapun di atas bumi. Dan jika air tidak tersedia, ummatku
diizinkan untuk berwudhu dengan tanah )Tayammum( dan membersihkan
dirinya dengan tanah jika air untuk mandi langka. - Aku diutus Allah
untuk menyampaikan pesan suci-NYA bagi seluruh dunia. Dan jajaran
Kenabian telah mencapai akhirnya padaku (Riwayat Muslim, Tirmidhi,
Ibnu Majah)
9. Rasulullah SAW menegaskan: "Rantai Kerasulan dan Kenabian telah
sampai pada akhirnya. Tidak akan ada lagi rasul dan nabi sesudahku".
(Tirmidhi, Kitab-ur-Rouya, Bab Zahab-un-Nubuwwa; Musnad Ahmad;