Top Banner
Usia Penasun Usia Penasun 109 120 79 72 109 103 80 100 38 37 62 63 44 44 40 60 80 2 1 1 2 3 6 2 4 9 13 27 16 3 4 20 40 0 17 Thn 18 Thn 19 Thn 20 Thn 21 Thn 22 Thn 23 Thn 24 Thn 25 Thn 26 Thn 27 Thn 28 Thn 29 Thn 30 Thn 31 Thn 32 Thn 33 Thn 34 Thn 35 Thn 36 Thn 37 Thn 42 Thn 43 Thn 49 Thn
39

Rapid Situation and Response Assessment of HIV among IDUs in West Java

Jul 02, 2015

Download

Education

peningkatan kasus HIv di Jawa Barat
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Rapid Situation and Response Assessment of HIV among IDUs in West Java

Usia PenasunUsia Penasun

109120

7972

109103

80

100

3837

6263

4444

40

60

80

211236

24913

27

16

3420

40

0

17 Thn18 Thn

19 Thn20 Thn

21 Thn22 Thn

23 Thn24 Thn

25 Thn26 Thn

27 Thn28 Thn

29 Thn30 Thn

31 Thn32 Thn

33 Thn34 Thn

35 Thn36 Thn

37 Thn42 Thn

43 Thn49 Thn

Page 2: Rapid Situation and Response Assessment of HIV among IDUs in West Java

Usia responden cukup variatif Secaravariatif. Secara keseluruhan tergolong usia-usia produktif Mulaiusia usia produktif. Mulai dari yang berusia 17 tahun sampai 49 tahun. p

Responden berusia antara 22 – 30 tahunResponden berusia antara 22 – 30 tahun adalah yang terbanyak, lebih dari 50%.

Page 3: Rapid Situation and Response Assessment of HIV among IDUs in West Java

Pekerjaan RespondenPekerjaan Responden

S kit 45% d

380437

400450500Sekitar 45% responden

menyatakan dirinya bekerja. 53% tidak

b k j

250300350bekerja,

dan 2% masih pelajar/mahasiwa.

100150200

pelajar/mahasiwa.

Secara keseluruhan, j l h d

7 12

050

pelajar mahasiswa bekerja tidak bekerja

jumlah responden yang tidak bekerja

lebih banyak dari b k j

p j j jyang bekerja.

Page 4: Rapid Situation and Response Assessment of HIV among IDUs in West Java

Di beberapa kota/kabupaten jumlah responden yang bekerja relatif lebihDi beberapa kota/kabupaten jumlah responden yang bekerja relatif lebih banyak dari yang tidak bekerja. Kota/kabupaten tersebut adalah

Karawang (57,69%), Kota Bandung (56,12%), dan Tasikmalaya(52%).

Responden yang Bekerja dan Tidak Bekerja113120

68

30

78

23 2140

26

53

2422

61

27 2942

24

75

30 33406080

100120

23 21 26 24 1722 27 24

02040

Bekasi Karawang KotaBandung

Cimahi KabupatenBandung

Cirebon Tasikmalaya Bogor Sukabumi CianjurKarawang Kota

Bandung Tasikmalaya

J i k j k t b t l i i t

Bandung Bandung

Bekerja Tidak Bekerja

Bandung

Jenis pekerjaan mereka sangat beragam, antara lain pegawai swasta, pegawai negeri, pedagang, tukang parkir, petani, tukang ojek, pengamen,

”pak ogah”, dll.

Page 5: Rapid Situation and Response Assessment of HIV among IDUs in West Java

Tingkat PendidikanTingkat Pendidikan

536

400

500

600

192200

300

400

7

77

22.97%64.1%

9.2%0.84%0

100

SD SLTP SMA Akademi/UniveritasSD SLTP SMA Akademi/Univeritas

Mayoritas responden (64,1%) menamatkan pendidikan (setingkat) SLTA Sedangkan yangpendidikan (setingkat) SLTA. Sedangkan yang

berpendidikan akademi/universitas 22,97% atau sebanyak 192 responden.y p

Page 6: Rapid Situation and Response Assessment of HIV among IDUs in West Java

Tingkat PendidikanTingkat Pendidikan

120140

30% reponden berpendidikan

setingkat SLTP dan SD

30% repondenberpendidikan

setingkat SLTA danAkademi/Universitas

6080

100120 SLTP dan SD Akademi/Universitas

0204060

0Bekasi Karawang Kota

BandungCimahi Kabupaten

BandungCirebon Tasikmalaya Bogor Sukabumi Cianjur

Kerawang Kota Bandung Bogor

SD SLTP SLTA Akademi/Universitas

Page 7: Rapid Situation and Response Assessment of HIV among IDUs in West Java

L K h t Di k K tik S kitLayanan Kesehatan yang Digunakan Ketika Sakit

800

1000Relatif tidak banyak diakses olehresponden.

200

400

600p

Hanya 158 orang (11%) yang memanfaatkan sebagai tempat berobat.

0

200

DokterS t

Rumah Sakit Beli ObatS di i

Puskesmas ParanormalSwasta Sendiri

Mengakses Tidak Mengakses

Yang lainnya, 402 responden (32%) menjawab pergi ke dokter;

269 responden (21%) ke Rumah Sakit, 174 responden (12%) beli obat sendiri.

Page 8: Rapid Situation and Response Assessment of HIV among IDUs in West Java

K P t K li M k N k b ?Kapan Pertama Kali Menggunakan Narkoba?

102121

106 103125

150

49

8269

75

100

211111 4 4 3

30

1220

2949

21 21 16 112

25

50

211111 3 20

1977 1979 1980 1983 1985 1986 1987 1988 1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005

Page 9: Rapid Situation and Response Assessment of HIV among IDUs in West Java

Jumlah terbanyak responden yang menggunakanJumlah terbanyak responden yang menggunakannarkoba untuk pertama kalinya adalah antaratahun 1996-1999.

Artinya, dihitung dari usia responden saat ini, percobaanArtinya, dihitung dari usia responden saat ini, percobaanpertama dengan narkoba dilakukan ketika merekaberumur antara 15-22 tahun. Kira-kira ketika merekaduduk di kelas 3 SMP, saat duduk di bangku SMU,sampai awal masuk perguruan tinggi.

Pada mulanya saya minum. Masih sekolah, SMA sekitar tahun1985 ― 1986-an lah. (T, 36 Tahun, Laki-laki, Kota Z)

Semenjak SMA kelas 1, saya sudah pakai. Pertama memangnyimeng Terus minum Obat (R 25 Tahun Laki-laki Kota Z)nyimeng. Terus minum. Obat. (R, 25 Tahun, Laki laki, Kota Z)

Page 10: Rapid Situation and Response Assessment of HIV among IDUs in West Java

Namun, ditemukan juga responden yang telah memakairesponden yang telah memakai

narkoba sejak kelas 5 SD atau berusia sekitar 10-12 tahun.sekitar 10 12 tahun.

”Gua pertama tuh minum sejak kelas 5 SD Baru ”Gua pertama tuh minum sejak kelas 5 SD. Baru mau nginjek SMP, gua udah nyandu ama yang

namanya obat-obatan Koplo Valium ama petty namanya obat-obatan. Koplo, Valium, ama petty dream. Nah, dari situ gua terus, nginjek ke kayak

cimeng. Cuman yang gua sampe sekarang gak cimeng. Cuman yang gua sampe sekarang gak begitu seneng cimeng.”

(E, 30 tahun, Laki-laki, Kota XY)

Page 11: Rapid Situation and Response Assessment of HIV among IDUs in West Java

Alasan Pertama Kali M k N k bMenggunakan Narkoba

Ma o itas esponden

425400

500Mayoritas responden

menggunakan narkoba adalah karena:

218200

300

400

Ingin coba-coba (penasaran atau

5718 8 5

0

100

200(penasaran, atau ingin tahu rasanya)

0ingin tahu,coba-coba

trend dan pergaulan

ingin tahu,coba-coba +

stress ingin tahu,coba-coba +

masalahkeluarga

Ajakan teman

Keinginan untuk trend danpergaulan

trend danpergaulan +

stress

Keinginan untuk mengikuti trend di

lingkungan lpergaulan

Page 12: Rapid Situation and Response Assessment of HIV among IDUs in West Java

Sebagian dari mereka menyebut alasan lain, yaitu masalah

keluarga. Namun, jumlah jawaban terakhir relatif kecil.

Fakta tersebut berbeda dengan dugaan dan t i t i f l b h k lteori-teori formal bahwa keluarga memegang

peran penting dalam mendorong orang menggunakan narkoba.

Page 13: Rapid Situation and Response Assessment of HIV among IDUs in West Java

Pengeluaran/Bulan untuk Membeli NarkobaAda uang, ada barang. Begitulah kurang-lebih. Lalu,

b b k d b l j k t k

Pengeluaran/Bulan untuk Membeli Narkoba

350

berapa banyak responden membelanjakan uang untuk membeli narkoba?

304

210172200

250300350

87

172

10 41%36.36% 25.12% 20.57%50

100150200

10.41% %

050

<100.000 100.000 - 500.000 500.000 - 1.000.000 > 1.000.000

Mayoritas Responden (36,36%) mengeluarkan uang/bulan untuk berbelanja narkoba adalah antara

R 100 ib i R 500 ibRp 100 ribu sampai Rp 500 ribu.

Page 14: Rapid Situation and Response Assessment of HIV among IDUs in West Java

Besar kemungkinan responden yang pengeluarannya/bulan untuk narkobayang pengeluarannya/bulan untuk narkoba

di bawah Rp 100.000 serta antara Rp 100.000 – Rp 500.000p p

lebih rentan terjangkit penyakit menular, termasuk HIV.

Mereka diduga kuat akan jauh lebih sering menggunakan narkoba secara berkelompok.

A bi t l bih i it d b b iAgar bisa patungan, lebih irit, dan berbagi jarum suntik

Page 15: Rapid Situation and Response Assessment of HIV among IDUs in West Java

Pengeluaran/Bulan untuk Belanja ”Barang”

Responden dengan

100

Responden dengan pengeluaran terkecil:

< Rp 100 Ribu;daerah yang tingkat

Responden denganpengeluaran paling besar:

> Rp 1 juta

50

75resikonya

paling tinggi

25

50

0Bekasi Keraw ang Kota Bandung Cimahi Kabupaten

BandungCirebon Tasikmalaya Bogor Sukabumi CianjurKerawangBekasi Kota

Bandung Bogor

Bandung

<Rp 100.000 Rp 100.000 - Rp 500.000 Rp 500.000 - Rp 1.000.000 > Rp 1.000.000

Page 16: Rapid Situation and Response Assessment of HIV among IDUs in West Java

Lalu, bagaimana para responden membiayai kebutuhannya akan narkoba?

Sumber Dana untuk Membeli NarkobaMengingat separuh dari

mereka tidak memiliki penghasilan (atau masih

521

400500600

p g (pelajar dan mahasiswa),

sebagian besar dari mereka mengandalkan

62.32%

257

30 74%140

16 75%200300400mereka mengandalkan

uang (saku) pemberian orangtua.

62.32% 30.74% 16.75%

0100

Pemberian Gaji Usaha Sendiri

Bahkan sebagian responden yang sudah

bekerja pun 158 orang Orang Tuajbekerja pun,158 orang,

membeli narkoba dengan uang subsidi pembelian

orangtua.

Page 17: Rapid Situation and Response Assessment of HIV among IDUs in West Java

Sumber Dana Lainnya untuk Belanja “Barang”Berdagang tukang

5.866

7 %Berdagang, tukang parkir, tukang ojeg,

menjual barang-barang di rumah

5

barang di rumah, mencuri, menipu,

memalak, menjadi k i t

2.273

4kurir pengantar ”barang”, bahkan menjadi bandar.

merupakan berbagai aktivitas mencari

1.200.84 0.84 0.60 0 48 0 48 0 36 0 36

1

2

uang untuk membeli narkoba bagi

sebagian kecil

0.48 0.48 0.36 0.36

0Patungan Kriminal

L iJual Barang Mencuri Menipu Pemberian

T I t iJadi Bandar Memalak Komisi

b iTabungan g

responden lainnya (16,75%).

Lainnya Teman, Istri sebagai "Kurir"

Page 18: Rapid Situation and Response Assessment of HIV among IDUs in West Java

Waktu saya jual dulu itu, dari situ saya bisa tahu kalau yang datang ke saya itu banyak sekali. Sehari itu bisa 15―20 orang ke saya setiap harinya. Kalau saya kan kesebutnya BD pemakai. Jadi keuntungan saya sih, bisa pakai gratis saja y p g y p g jtiap hari. Yang penting saya bisa beli lagi, besoknya saya juga bisa pake, gitu saja terus. Jadi nggak ada itu untung-untung bisa beli motor, beli mobil. Kalau yang nggak make, yang saya tahu memang sukses, itu pun kalau dianya nggak

Begitu nganggur malah yang di rumah saya incar incar yang bisa saya jual

yang nggak make, yang saya tahu memang sukses, itu pun kalau dianya nggak ditangkap polisi. (T, 36 Tahun, Laki-laki, Kota Z)

Begitu nganggur malah yang di rumah saya incar-incar yang bisa saya jual. Mini kompo dulu yang pertama. Terus TV sampai habis-habisan di rumah... Setiap ada orang yang kenal saya mintain uang. Saya paksa-paksa dikit gitu l h b t k (A L ki l ki K t XY)lah buat pake. (A, Laki-laki, Kota XY)

Saya cari uang sudah susah. Saya narik becak buat ngehidupin anak-istri…. Saya cari uang sudah susah. Saya narik becak buat ngehidupin anak istri…. Dari hasil ngebecak saya masih berani buat beli itu. Kenapa tidak? Badan saya yang minta, Sama teman sering patungan karena kita seprofesi. Sama-sama tukang becak (A Laki-laki Kota RX)sama tukang becak. (A, Laki-laki, Kota RX)

Page 19: Rapid Situation and Response Assessment of HIV among IDUs in West Java

Pada tahap awal menggunakan narkoba, biasanya para bandar memberikan secara cuma-y p

cuma sampai pemakaian antara 1-4 minggu. Selanjutnya, setelah mulai muncul ”ketergantungan”,

b d k il k t k ipara bandar akan mempersilakan untuk mencari dan membeli sendiri.

Page 20: Rapid Situation and Response Assessment of HIV among IDUs in West Java

Selain membeli sendiri, para penasun juga mengenalistilah ”tukar badan” sebagai suatu cara untuk pengadaanistilah tukar badan sebagai suatu cara untuk pengadaanbarang. Istilah ini terutama untuk kalangan penasunperempuan. Tentunya, hanya penasun perempuan tertentu

Yang dialami saya diminta junkie perempuan Ya kita kasih

saja yang melakukannya.

...Yang dialami saya diminta junkie perempuan. Ya, kita kasihaja dan perempuan itu juga mau aja. Karena biasa. Dia jugasuka tukaran. Jual diri ditukar dengan apa yang dia butuhkan.suka tukaran. Jual diri ditukar dengan apa yang dia butuhkan.Misalnya, si perempuan butuh putau, ya tukar dengan dirinyaitu. Gitu, lho. (R, 25 Tahun, Laki-laki, Kota Z)

Page 21: Rapid Situation and Response Assessment of HIV among IDUs in West Java

Apakah Keluarga Mengetahui Pemberiannya Digunakan untuk Membeli Narkoba?Digunakan untuk Membeli Narkoba?

Temuan menunjukkan bahwa 551 orang responden menyatakan keluarganyaTemuan menunjukkan bahwa 551 orang responden menyatakan keluarganya tahu mereka adalah IDUs. Artinya, pihak orang tua sangat mungkin

mengetahui bahwa pemberiannya digunakan untuk membeli narkoba. .

Temuan ini diperkuat dengan pernyataan 222 responden yang mengakui memiliki keluarga dekat sesama IDUs sebanyak 427 orang.

Responden yang Keluarganya Tahu Sebagai IDUs

551600

285

200

300

400

500

65.9% 34.1%0

100

Keluarga Tahu Keluarga Tidak Tahu

Bahkan, menurut pengakuan beberapa responden, tidak sedikit orang tua penasun yang ”sengaja memasok” khusus untuk belanja barang.

Page 22: Rapid Situation and Response Assessment of HIV among IDUs in West Java

Kalo keluarga, mulai dari ibu saya, sampai isteri saya, bahkan anak saya pernah lihat. ”Kenapa ayah kok disuntik?” Tanya anak saya. ”Ayah sakit,” kata saya. ”Kok, bukan sama dokter?” ”Ya udah, ayah kan (bisa seperti) d kt ”j b (A L ki l ki K t RX)

Aku ketahuan waktu aku …ceritanya kan pura-pura ke kamar kecil, aku bingung cari tempat Di luar hujan Aku sudah gemetar aku lari ke kamar

dokter,”jawab saya. (A, Laki-laki, Kota RX)

bingung cari tempat. Di luar hujan. Aku sudah gemetar. aku lari ke kamar mandi. Kamar mandiku itu ngga terlalu tertutup. Di wc sambil duduk, aku make. Istriku curiga, ’Koq, lama banget? Lagi ngapain?’. Dia ngga ngomong dulu. Ngga manggil lagi ngapain tapi langsung ngeliat aja. Dia langsung gg gg g g p p g g g j g gnangis. Terus laporan ke ibuku. Akhirnya, semua jadi tahu, nyebar, sampai ke keluarga kakak-kakakku. (T, Laki-laki, Kota Z)

M k t k li t h k d i kt ih SMA it G Mereka pertama kali tahu gue pake dari guru gue waktu masih SMA itu. Guru gue itu yang laporan. Tahun 1996-97 itu gue ngebronk banget sih. Keadaannya juga cuek banget. Biasanya gue make di mobil di depan sekolah, gitu. Jadi kalo ada guru-guru lewat cuex aja Dulu itu gue pikir guru yang lewat itu kalo ada guru guru lewat, cuex aja. Dulu itu gue pikir, guru yang lewat itu nggak tahu kita lagi ngapain. Dulu itu belum ada kan penyuluhan-penyuluhan narkoba kayak gitu kan. Dulu sih gue mikirnya gitu. Eh, tahunya gurunya pinter. Waktu orang tua gue tahu itu, ya meledaklah mereka. (N, 25 t h P K t RX)tahun, Perempuan, Kota RX)

Page 23: Rapid Situation and Response Assessment of HIV among IDUs in West Java

Responden yang Pernah “Berurusan” dengan Polisi karena Narkoba

537

500

600

299 responden (35,77%) 299

200

300

400

p ( , )pernah berurusan

dengan polisi k l h

35.77%64.23%

0

100

200karena masalah kepemilikan/penggunaan

narkoba Pernah Ditangkap Belum Pernah Ditangkapnarkoba.

Page 24: Rapid Situation and Response Assessment of HIV among IDUs in West Java

Tingkat Penangkapan di 10 Wilayah

160

Tingkat Penangkapan di 10 Wilayah

120140160

Kota dengan tingkat penangkapanrelatif tinggi

Kota dengan tingkat penangkapanrelatif rendah

6080

100

204060

020

Bekasi Karawang Kota Cimahi Kabupaten Cirebon Tasikmalaya Bogor Sukabumi CianjurSukabumiBogorCirebonCimahiKotaKarawang

gBandung

pBandung

y g j

Pernah Ditangkap Belum Pernah Ditangkap

SukabumiBogorCirebonCimahiBandungKarawang

Pernah Ditangkap Belum Pernah Ditangkap

Page 25: Rapid Situation and Response Assessment of HIV among IDUs in West Java

F k i P k i N k b S tikFrekuensi Pemakaian Narkoba Suntik30% mengaku

277 orang300

400 menggunakan putaw sekali dalam sehari;

133 orang

97 orang200

30060% mengaku menggunakan putaw 1-3 kali

1 orang

g21 orang 6 orang

1 orang2 orang100

psehari;

10% lagi lebih dari 3 kali sehari;0

1 2 3 4 5 6 7 8

3 kali sehari;

1 orang responden yang menyatakan

Hanya 538 orang (65%) yang memberikan jawaban

Frekuensi/Hari bahwa ia sampai 8 kali sehari.

Hanya 538 orang (65%) yang memberikan jawaban

Page 26: Rapid Situation and Response Assessment of HIV among IDUs in West Java

Frekuensi Pemakaian Narkoba Suntik

Responden dengan

7080

p gfrekuensi pemakaian

narkoba suntikpaling tinggi

405060

203040

010

Bekasi Karawang Kota Cimahi Kabupaten Cirebon Tasikmalaya Bogor Sukabumi CianjurBekasi Karawang KotaBandung

Cimahi KabupatenBandung

Cirebon Tasikmalaya Bogor Sukabumi Cianjur

1kali/hari 2 kali/hari 3 kali/hari 4 kali/hari 5 kali/hari 6 kali/hari 7 kali/hari 8 kali/hari

KotaBandung Bogor

1kali/hari 2 kali/hari 3 kali/hari 4 kali/hari 5 kali/hari 6 kali/hari 7 kali/hari 8 kali/hari

Page 27: Rapid Situation and Response Assessment of HIV among IDUs in West Java

Namun, sebagian responden menyatakan bahwa frekuensipemakaian/hari bergantung pada ketersediaan uang untuk

b li k b ( )membeli narkoba (putaw).

Tergantung gua kadang dikasih kadang beli Jadi ngga bisaTergantung, gua kadang dikasih, kadang beli. Jadi ngga bisatargetin segini-segini sehari. Kalau ada duit gua beli gede.Kalau ngga ada duit gua beli kecil atau kalau ngga patunganbeli bareng. Jadi ngga target sehari mesti segini. Yang pastitargetnya besok mesti dapat karena memang butuh.K b t h b d J di b k b t b k ih S bKebutuhan badan. Jadi bukan buat mabok sih. Sebenarnyakebutuhan badan doang. Awalnya mungkin iya buat mabok,tapi kan kesininya duh sakit badan yang mintatapi kan kesininya, duh sakit, badan yang minta.(T, Laki-laki, Kota X)

Page 28: Rapid Situation and Response Assessment of HIV among IDUs in West Java

Tempat-tempat untuk MenyuntikTempat tempat untuk Menyuntik

350Mayoritas responden

311299

300

350(48,69%) mengaku bahwa rumah, baik rumah sendiri

maupun rumah teman, k t t t k

200

250merupakan tempat untuk

menyuntik.

Sementara 11% menyuntik 177

117

150

ydi tempat mereka biasa berkumpul atau “tempat

tongkrongan” --- yang boleh

63

35.8%37.2%50

100jadi juga merupakan rumah tinggal.

Hanya 11 349% yang131.6%7.5%

14%35.8%

21.2%

0Rumah Sendiri Rumah Teman Tempat

NongkrongFasilitas Umum Tempat Beli Tempat Lainnya

Hanya 11,349% yang mengaku menyuntik di

tempat-tempat terbuka, fasilitas umum, dan tempat Nongkrongas as u u , da e pa

pembelian narkoba.

Page 29: Rapid Situation and Response Assessment of HIV among IDUs in West Java

Yang penting “aman dan nyaman” nampaknya menjadi g p g y p y jsuatu kecenderungan umum bagi para penasun dalam

memilih dan menentukan tempat-tempat favourit k t k tikmereka untuk menyuntik.

Namun pada situasi demikian “mendesak” misalnyaNamun, pada situasi demikian mendesak , misalnya sakaw, pertimbangan “kenyamanan” bukan merupakan suatu prioritas. Para penasun bisa menyuntik dimana p p y

saja dengan catatan: “selagi aman, kenapa tidak?”

Page 30: Rapid Situation and Response Assessment of HIV among IDUs in West Java

Kadang saya make di kebon orang, di lapangan bola, di di h Y li i k di h di wc umum, di rumah. Yang paling sering make di rumah. Pokoknya ditempat-tempat yang dianggap sepi, rumah kosong, gang-gang kosong. Ngga boleh lihat tempat kosong, gang gang kosong. Ngga boleh lihat tempat nganggur. Itu sudah ngga lihat sikon lagi kalau lagi wakas. (A, Laki-laki, Kota Y)

Page 31: Rapid Situation and Response Assessment of HIV among IDUs in West Java

Terdapat indikasi bahwa pada dekade 1990-2000p ppara penasun juga menggunakan ruang-ruangpublik sebagai tempat favourit mereka untukp g pberbelanja “barang” sekaligus menyuntik.

Tapi lebih asyik dulu pada jaman dulu saya masihTapi lebih asyik dulu, pada jaman dulu saya masihsekolah, pakai jarum suntik dengan putau dimana ajatempatnya Kadang di gang gang atau di WC WCtempatnya. Kadang di gang-gang atau di WC-WCumum, di jalanan, tetapi yang anehnya jarang adakawan tertangkap Tetapi sekarang walaupun jarangkawan tertangkap. Tetapi sekarang, walaupun jarangpakai dan ngumpet kita pakainya tetap ketahuan. Dansekarang di sini lagi banyak yang ditangkapsekarang di sini lagi banyak yang ditangkap-tangkapin. Jadi saya sekarang lagi takut, nih.(R 26 tahun Laki laki Kota Y)(R, 26 tahun, Laki-laki, Kota Y)

Page 32: Rapid Situation and Response Assessment of HIV among IDUs in West Java

Terdapat juga indikasi bahwa “rasa aman dan nyaman”rasa aman dan nyaman

diperoleh berkat adanya jaminanberkat adanya jaminan

dari oknum aparat keamanan

Page 33: Rapid Situation and Response Assessment of HIV among IDUs in West Java
Page 34: Rapid Situation and Response Assessment of HIV among IDUs in West Java

Tempat-tempat untuk Menyuntik

80

90

Respoden di kota dengan tingkat penangkapan

relatif tinggi cenderung

60

70

80 menjadi”rumahan”

30

40

50

10

20

30

0Bekasi Karawang Kota

BandungCimahi Kabupaten

BandungCirebon Tasikmalaya Bogor Sukabumi Cianjur

SukabumiBogorCirebonCimahiKotaBandung

Rumah Sendiri Rumah Teman Tempat Nongkrong Fasilitas Umum Tempat Beli "Barang"

Page 35: Rapid Situation and Response Assessment of HIV among IDUs in West Java

Usaha untuk Berhenti

153160Dengan

berbagai alasan129

113120

berbagai alasan yang

mendasarinya, 3

100%94.4%

88.3%

96%87.8%

96%

80%84.5% 88.5%92.8%

72

120mendasarinya, sebagian besar

responden 80%

4846

48 51 50

7280(92,11%) mengaku

pernah 4040pernah

berupaya untuk berhenti

0Bekasi Karawang Kota Bandung Cimahi Kabupaten

BandungCirebon Tasikmalaya Bogor Sukabumi Cianjur

be e tmenggunakan

semua jenis Bandungnarkoba.

Page 36: Rapid Situation and Response Assessment of HIV among IDUs in West Java

Faktor Mendorong untuk BerhentiFaktor Mendorong untuk Berhenti

200

156160

96

65 6380

120

65 63

32 2918.66%

11.48% 7 78%

34.81%

3 83% 3 47%

40

80

7.78% 3.83% 3.47%0

Capek/Bosan Faktor Keluarga danOrang Tua

Ingin Sembuh/HidupSehat

Takut TertularPenyakit/HIV/AIDS

Tidak Punyauang/"Barang" Mahal

Susah Dapat"Barang"/Jarum

SuntikSuntik

Didera rasa tidak nyaman dengan dirinya, responden pada dasarnya mengakui ingin hidup normalmengakui ingin hidup normal.

Page 37: Rapid Situation and Response Assessment of HIV among IDUs in West Java

“Niat kita sendiri, dah capek, terus ngeliat kebelakang dah banyak masalah.sisi g yjeleknya, jual inilah, apalah, barang di rumah habis Pokoknya jeleklah trus capek ”habis. Pokoknya jeleklah, trus capek, (R, Laki-laki,Kota Y)

Page 38: Rapid Situation and Response Assessment of HIV among IDUs in West Java

Upaya upaya untuk BerhentiUpaya-upaya untuk Berhenti

R d t b kR d t b k

60

Respoden yang terbanyakmenggunakan

Pesantren sebagai jalan Menuju pemulihan

Respoden yang terbanyakmenggunakan

Rehabilitasi sebagai jalan Menuju pemulihan

40

50

20

30

0

10

Bekasi Karawang KotaBandung

Cimahi KabupatenBandung

Cirebon Tasikmalaya Bogor Sukabumi CianjurCianjurKota

BandungBekasi CianjurBekasi KotaBandung

Pusat Pemulihan Pesantren Kelompok Dukungan Detoks Lainnya

Page 39: Rapid Situation and Response Assessment of HIV among IDUs in West Java

Dengan cara pasang badan lebih kurang 15 kali, di rumah ajalah. g p g g , jSekarang lagi coba mulai dari subutex ke codein. Ke dokter pribadi. Aku sering konsultasi, sehingga sekarang mulai pakai codein. Paling tidak mengurangi. Soalnya saya sudah abses, susah menemukan lagi uratnya yang mau disuntik Jadi harus berhentilah Mudah mudahanuratnya yang mau disuntik. Jadi harus berhentilah. Mudah-mudahan bisa. Doakan saya, ya. (P, 30 tahun, Laki-laki, Kota X)

Karena ketahuan oleh ortu dibawa pulang kampung dan dimasukkanKarena ketahuan oleh ortu dibawa pulang kampung dan dimasukkan ke rehabilitasi. Sadar dan sembuh. 2 kali ke pondok pesantren di kota P. Aduh, itu masalahnya, pulang dari kampung ketemu dengan temen langsung pakai sampai sekarang. Terakhir coba dengan pasang g g p p g g p gbadan. Susah, harusnya keluar dari lingkungan itu, dan coba niatkan dengan serius, sibukkan dengan aktivitas/kegiatan. Mungkin bisa. (A,23 tahun, Laki-laki, Kota Y)

Saya kalo berhenti alhamdulillah pasang badan sendiri. Ngga pernah berobat kesana- kesini. Karena saya udah mikir, udah resiko, gitu aja, sakitnya bagaimana harus kita tahansakitnya bagaimana, harus kita tahan (M, Perempuan, 26 tahun, Kota X)

Hidup gue itu kayaknya penuh dengan rehab semua kali yaHidup gue itu kayaknya penuh dengan rehab semua kali ya.(N, 25 tahun, Perempuan, Kota RX)