This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Usia PenasunUsia Penasun
109120
7972
109103
80
100
3837
6263
4444
40
60
80
211236
24913
27
16
3420
40
0
17 Thn18 Thn
19 Thn20 Thn
21 Thn22 Thn
23 Thn24 Thn
25 Thn26 Thn
27 Thn28 Thn
29 Thn30 Thn
31 Thn32 Thn
33 Thn34 Thn
35 Thn36 Thn
37 Thn42 Thn
43 Thn49 Thn
Usia responden cukup variatif Secaravariatif. Secara keseluruhan tergolong usia-usia produktif Mulaiusia usia produktif. Mulai dari yang berusia 17 tahun sampai 49 tahun. p
Responden berusia antara 22 – 30 tahunResponden berusia antara 22 – 30 tahun adalah yang terbanyak, lebih dari 50%.
Pekerjaan RespondenPekerjaan Responden
S kit 45% d
380437
400450500Sekitar 45% responden
menyatakan dirinya bekerja. 53% tidak
b k j
250300350bekerja,
dan 2% masih pelajar/mahasiwa.
100150200
pelajar/mahasiwa.
Secara keseluruhan, j l h d
7 12
050
pelajar mahasiswa bekerja tidak bekerja
jumlah responden yang tidak bekerja
lebih banyak dari b k j
p j j jyang bekerja.
Di beberapa kota/kabupaten jumlah responden yang bekerja relatif lebihDi beberapa kota/kabupaten jumlah responden yang bekerja relatif lebih banyak dari yang tidak bekerja. Kota/kabupaten tersebut adalah
Karawang (57,69%), Kota Bandung (56,12%), dan Tasikmalaya(52%).
Responden yang Bekerja dan Tidak Bekerja113120
68
30
78
23 2140
26
53
2422
61
27 2942
24
75
30 33406080
100120
23 21 26 24 1722 27 24
02040
Bekasi Karawang KotaBandung
Cimahi KabupatenBandung
Cirebon Tasikmalaya Bogor Sukabumi CianjurKarawang Kota
Bandung Tasikmalaya
J i k j k t b t l i i t
Bandung Bandung
Bekerja Tidak Bekerja
Bandung
Jenis pekerjaan mereka sangat beragam, antara lain pegawai swasta, pegawai negeri, pedagang, tukang parkir, petani, tukang ojek, pengamen,
”pak ogah”, dll.
Tingkat PendidikanTingkat Pendidikan
536
400
500
600
192200
300
400
7
77
22.97%64.1%
9.2%0.84%0
100
SD SLTP SMA Akademi/UniveritasSD SLTP SMA Akademi/Univeritas
Mayoritas responden (64,1%) menamatkan pendidikan (setingkat) SLTA Sedangkan yangpendidikan (setingkat) SLTA. Sedangkan yang
berpendidikan akademi/universitas 22,97% atau sebanyak 192 responden.y p
Tingkat PendidikanTingkat Pendidikan
120140
30% reponden berpendidikan
setingkat SLTP dan SD
30% repondenberpendidikan
setingkat SLTA danAkademi/Universitas
6080
100120 SLTP dan SD Akademi/Universitas
0204060
0Bekasi Karawang Kota
BandungCimahi Kabupaten
BandungCirebon Tasikmalaya Bogor Sukabumi Cianjur
Kerawang Kota Bandung Bogor
SD SLTP SLTA Akademi/Universitas
L K h t Di k K tik S kitLayanan Kesehatan yang Digunakan Ketika Sakit
800
1000Relatif tidak banyak diakses olehresponden.
200
400
600p
Hanya 158 orang (11%) yang memanfaatkan sebagai tempat berobat.
0
200
DokterS t
Rumah Sakit Beli ObatS di i
Puskesmas ParanormalSwasta Sendiri
Mengakses Tidak Mengakses
Yang lainnya, 402 responden (32%) menjawab pergi ke dokter;
269 responden (21%) ke Rumah Sakit, 174 responden (12%) beli obat sendiri.
K P t K li M k N k b ?Kapan Pertama Kali Menggunakan Narkoba?
Jumlah terbanyak responden yang menggunakanJumlah terbanyak responden yang menggunakannarkoba untuk pertama kalinya adalah antaratahun 1996-1999.
Artinya, dihitung dari usia responden saat ini, percobaanArtinya, dihitung dari usia responden saat ini, percobaanpertama dengan narkoba dilakukan ketika merekaberumur antara 15-22 tahun. Kira-kira ketika merekaduduk di kelas 3 SMP, saat duduk di bangku SMU,sampai awal masuk perguruan tinggi.
Pada mulanya saya minum. Masih sekolah, SMA sekitar tahun1985 ― 1986-an lah. (T, 36 Tahun, Laki-laki, Kota Z)
Semenjak SMA kelas 1, saya sudah pakai. Pertama memangnyimeng Terus minum Obat (R 25 Tahun Laki-laki Kota Z)nyimeng. Terus minum. Obat. (R, 25 Tahun, Laki laki, Kota Z)
Namun, ditemukan juga responden yang telah memakairesponden yang telah memakai
narkoba sejak kelas 5 SD atau berusia sekitar 10-12 tahun.sekitar 10 12 tahun.
”Gua pertama tuh minum sejak kelas 5 SD Baru ”Gua pertama tuh minum sejak kelas 5 SD. Baru mau nginjek SMP, gua udah nyandu ama yang
namanya obat-obatan Koplo Valium ama petty namanya obat-obatan. Koplo, Valium, ama petty dream. Nah, dari situ gua terus, nginjek ke kayak
cimeng. Cuman yang gua sampe sekarang gak cimeng. Cuman yang gua sampe sekarang gak begitu seneng cimeng.”
(E, 30 tahun, Laki-laki, Kota XY)
Alasan Pertama Kali M k N k bMenggunakan Narkoba
Ma o itas esponden
425400
500Mayoritas responden
menggunakan narkoba adalah karena:
218200
300
400
Ingin coba-coba (penasaran atau
5718 8 5
0
100
200(penasaran, atau ingin tahu rasanya)
0ingin tahu,coba-coba
trend dan pergaulan
ingin tahu,coba-coba +
stress ingin tahu,coba-coba +
masalahkeluarga
Ajakan teman
Keinginan untuk trend danpergaulan
trend danpergaulan +
stress
Keinginan untuk mengikuti trend di
lingkungan lpergaulan
Sebagian dari mereka menyebut alasan lain, yaitu masalah
keluarga. Namun, jumlah jawaban terakhir relatif kecil.
Fakta tersebut berbeda dengan dugaan dan t i t i f l b h k lteori-teori formal bahwa keluarga memegang
peran penting dalam mendorong orang menggunakan narkoba.
Pengeluaran/Bulan untuk Membeli NarkobaAda uang, ada barang. Begitulah kurang-lebih. Lalu,
b b k d b l j k t k
Pengeluaran/Bulan untuk Membeli Narkoba
350
berapa banyak responden membelanjakan uang untuk membeli narkoba?
Mayoritas Responden (36,36%) mengeluarkan uang/bulan untuk berbelanja narkoba adalah antara
R 100 ib i R 500 ibRp 100 ribu sampai Rp 500 ribu.
Besar kemungkinan responden yang pengeluarannya/bulan untuk narkobayang pengeluarannya/bulan untuk narkoba
di bawah Rp 100.000 serta antara Rp 100.000 – Rp 500.000p p
lebih rentan terjangkit penyakit menular, termasuk HIV.
Mereka diduga kuat akan jauh lebih sering menggunakan narkoba secara berkelompok.
A bi t l bih i it d b b iAgar bisa patungan, lebih irit, dan berbagi jarum suntik
Pengeluaran/Bulan untuk Belanja ”Barang”
Responden dengan
100
Responden dengan pengeluaran terkecil:
< Rp 100 Ribu;daerah yang tingkat
Responden denganpengeluaran paling besar:
> Rp 1 juta
50
75resikonya
paling tinggi
25
50
0Bekasi Keraw ang Kota Bandung Cimahi Kabupaten
BandungCirebon Tasikmalaya Bogor Sukabumi CianjurKerawangBekasi Kota
Bandung Bogor
Bandung
<Rp 100.000 Rp 100.000 - Rp 500.000 Rp 500.000 - Rp 1.000.000 > Rp 1.000.000
Lalu, bagaimana para responden membiayai kebutuhannya akan narkoba?
Sumber Dana untuk Membeli NarkobaMengingat separuh dari
mereka tidak memiliki penghasilan (atau masih
521
400500600
p g (pelajar dan mahasiswa),
sebagian besar dari mereka mengandalkan
62.32%
257
30 74%140
16 75%200300400mereka mengandalkan
uang (saku) pemberian orangtua.
62.32% 30.74% 16.75%
0100
Pemberian Gaji Usaha Sendiri
Bahkan sebagian responden yang sudah
bekerja pun 158 orang Orang Tuajbekerja pun,158 orang,
membeli narkoba dengan uang subsidi pembelian
orangtua.
Sumber Dana Lainnya untuk Belanja “Barang”Berdagang tukang
5.866
7 %Berdagang, tukang parkir, tukang ojeg,
menjual barang-barang di rumah
5
barang di rumah, mencuri, menipu,
memalak, menjadi k i t
2.273
4kurir pengantar ”barang”, bahkan menjadi bandar.
merupakan berbagai aktivitas mencari
1.200.84 0.84 0.60 0 48 0 48 0 36 0 36
1
2
uang untuk membeli narkoba bagi
sebagian kecil
0.48 0.48 0.36 0.36
0Patungan Kriminal
L iJual Barang Mencuri Menipu Pemberian
T I t iJadi Bandar Memalak Komisi
b iTabungan g
responden lainnya (16,75%).
Lainnya Teman, Istri sebagai "Kurir"
Waktu saya jual dulu itu, dari situ saya bisa tahu kalau yang datang ke saya itu banyak sekali. Sehari itu bisa 15―20 orang ke saya setiap harinya. Kalau saya kan kesebutnya BD pemakai. Jadi keuntungan saya sih, bisa pakai gratis saja y p g y p g jtiap hari. Yang penting saya bisa beli lagi, besoknya saya juga bisa pake, gitu saja terus. Jadi nggak ada itu untung-untung bisa beli motor, beli mobil. Kalau yang nggak make, yang saya tahu memang sukses, itu pun kalau dianya nggak
Begitu nganggur malah yang di rumah saya incar incar yang bisa saya jual
yang nggak make, yang saya tahu memang sukses, itu pun kalau dianya nggak ditangkap polisi. (T, 36 Tahun, Laki-laki, Kota Z)
Begitu nganggur malah yang di rumah saya incar-incar yang bisa saya jual. Mini kompo dulu yang pertama. Terus TV sampai habis-habisan di rumah... Setiap ada orang yang kenal saya mintain uang. Saya paksa-paksa dikit gitu l h b t k (A L ki l ki K t XY)lah buat pake. (A, Laki-laki, Kota XY)
Saya cari uang sudah susah. Saya narik becak buat ngehidupin anak-istri…. Saya cari uang sudah susah. Saya narik becak buat ngehidupin anak istri…. Dari hasil ngebecak saya masih berani buat beli itu. Kenapa tidak? Badan saya yang minta, Sama teman sering patungan karena kita seprofesi. Sama-sama tukang becak (A Laki-laki Kota RX)sama tukang becak. (A, Laki-laki, Kota RX)
Pada tahap awal menggunakan narkoba, biasanya para bandar memberikan secara cuma-y p
cuma sampai pemakaian antara 1-4 minggu. Selanjutnya, setelah mulai muncul ”ketergantungan”,
b d k il k t k ipara bandar akan mempersilakan untuk mencari dan membeli sendiri.
Selain membeli sendiri, para penasun juga mengenalistilah ”tukar badan” sebagai suatu cara untuk pengadaanistilah tukar badan sebagai suatu cara untuk pengadaanbarang. Istilah ini terutama untuk kalangan penasunperempuan. Tentunya, hanya penasun perempuan tertentu
Yang dialami saya diminta junkie perempuan Ya kita kasih
saja yang melakukannya.
...Yang dialami saya diminta junkie perempuan. Ya, kita kasihaja dan perempuan itu juga mau aja. Karena biasa. Dia jugasuka tukaran. Jual diri ditukar dengan apa yang dia butuhkan.suka tukaran. Jual diri ditukar dengan apa yang dia butuhkan.Misalnya, si perempuan butuh putau, ya tukar dengan dirinyaitu. Gitu, lho. (R, 25 Tahun, Laki-laki, Kota Z)
Apakah Keluarga Mengetahui Pemberiannya Digunakan untuk Membeli Narkoba?Digunakan untuk Membeli Narkoba?
Temuan menunjukkan bahwa 551 orang responden menyatakan keluarganyaTemuan menunjukkan bahwa 551 orang responden menyatakan keluarganya tahu mereka adalah IDUs. Artinya, pihak orang tua sangat mungkin
mengetahui bahwa pemberiannya digunakan untuk membeli narkoba. .
Temuan ini diperkuat dengan pernyataan 222 responden yang mengakui memiliki keluarga dekat sesama IDUs sebanyak 427 orang.
Responden yang Keluarganya Tahu Sebagai IDUs
551600
285
200
300
400
500
65.9% 34.1%0
100
Keluarga Tahu Keluarga Tidak Tahu
Bahkan, menurut pengakuan beberapa responden, tidak sedikit orang tua penasun yang ”sengaja memasok” khusus untuk belanja barang.
Kalo keluarga, mulai dari ibu saya, sampai isteri saya, bahkan anak saya pernah lihat. ”Kenapa ayah kok disuntik?” Tanya anak saya. ”Ayah sakit,” kata saya. ”Kok, bukan sama dokter?” ”Ya udah, ayah kan (bisa seperti) d kt ”j b (A L ki l ki K t RX)
Aku ketahuan waktu aku …ceritanya kan pura-pura ke kamar kecil, aku bingung cari tempat Di luar hujan Aku sudah gemetar aku lari ke kamar
dokter,”jawab saya. (A, Laki-laki, Kota RX)
bingung cari tempat. Di luar hujan. Aku sudah gemetar. aku lari ke kamar mandi. Kamar mandiku itu ngga terlalu tertutup. Di wc sambil duduk, aku make. Istriku curiga, ’Koq, lama banget? Lagi ngapain?’. Dia ngga ngomong dulu. Ngga manggil lagi ngapain tapi langsung ngeliat aja. Dia langsung gg gg g g p p g g g j g gnangis. Terus laporan ke ibuku. Akhirnya, semua jadi tahu, nyebar, sampai ke keluarga kakak-kakakku. (T, Laki-laki, Kota Z)
M k t k li t h k d i kt ih SMA it G Mereka pertama kali tahu gue pake dari guru gue waktu masih SMA itu. Guru gue itu yang laporan. Tahun 1996-97 itu gue ngebronk banget sih. Keadaannya juga cuek banget. Biasanya gue make di mobil di depan sekolah, gitu. Jadi kalo ada guru-guru lewat cuex aja Dulu itu gue pikir guru yang lewat itu kalo ada guru guru lewat, cuex aja. Dulu itu gue pikir, guru yang lewat itu nggak tahu kita lagi ngapain. Dulu itu belum ada kan penyuluhan-penyuluhan narkoba kayak gitu kan. Dulu sih gue mikirnya gitu. Eh, tahunya gurunya pinter. Waktu orang tua gue tahu itu, ya meledaklah mereka. (N, 25 t h P K t RX)tahun, Perempuan, Kota RX)
Responden yang Pernah “Berurusan” dengan Polisi karena Narkoba
537
500
600
299 responden (35,77%) 299
200
300
400
p ( , )pernah berurusan
dengan polisi k l h
35.77%64.23%
0
100
200karena masalah kepemilikan/penggunaan
narkoba Pernah Ditangkap Belum Pernah Ditangkapnarkoba.
Tingkat Penangkapan di 10 Wilayah
160
Tingkat Penangkapan di 10 Wilayah
120140160
Kota dengan tingkat penangkapanrelatif tinggi
Kota dengan tingkat penangkapanrelatif rendah
6080
100
204060
020
Bekasi Karawang Kota Cimahi Kabupaten Cirebon Tasikmalaya Bogor Sukabumi CianjurSukabumiBogorCirebonCimahiKotaKarawang
gBandung
pBandung
y g j
Pernah Ditangkap Belum Pernah Ditangkap
SukabumiBogorCirebonCimahiBandungKarawang
Pernah Ditangkap Belum Pernah Ditangkap
F k i P k i N k b S tikFrekuensi Pemakaian Narkoba Suntik30% mengaku
277 orang300
400 menggunakan putaw sekali dalam sehari;
133 orang
97 orang200
30060% mengaku menggunakan putaw 1-3 kali
1 orang
g21 orang 6 orang
1 orang2 orang100
psehari;
10% lagi lebih dari 3 kali sehari;0
1 2 3 4 5 6 7 8
3 kali sehari;
1 orang responden yang menyatakan
Hanya 538 orang (65%) yang memberikan jawaban
Frekuensi/Hari bahwa ia sampai 8 kali sehari.
Hanya 538 orang (65%) yang memberikan jawaban
Frekuensi Pemakaian Narkoba Suntik
Responden dengan
7080
p gfrekuensi pemakaian
narkoba suntikpaling tinggi
405060
203040
010
Bekasi Karawang Kota Cimahi Kabupaten Cirebon Tasikmalaya Bogor Sukabumi CianjurBekasi Karawang KotaBandung
Namun, sebagian responden menyatakan bahwa frekuensipemakaian/hari bergantung pada ketersediaan uang untuk
b li k b ( )membeli narkoba (putaw).
Tergantung gua kadang dikasih kadang beli Jadi ngga bisaTergantung, gua kadang dikasih, kadang beli. Jadi ngga bisatargetin segini-segini sehari. Kalau ada duit gua beli gede.Kalau ngga ada duit gua beli kecil atau kalau ngga patunganbeli bareng. Jadi ngga target sehari mesti segini. Yang pastitargetnya besok mesti dapat karena memang butuh.K b t h b d J di b k b t b k ih S bKebutuhan badan. Jadi bukan buat mabok sih. Sebenarnyakebutuhan badan doang. Awalnya mungkin iya buat mabok,tapi kan kesininya duh sakit badan yang mintatapi kan kesininya, duh sakit, badan yang minta.(T, Laki-laki, Kota X)
Tempat-tempat untuk MenyuntikTempat tempat untuk Menyuntik
350Mayoritas responden
311299
300
350(48,69%) mengaku bahwa rumah, baik rumah sendiri
maupun rumah teman, k t t t k
200
250merupakan tempat untuk
menyuntik.
Sementara 11% menyuntik 177
117
150
ydi tempat mereka biasa berkumpul atau “tempat
tongkrongan” --- yang boleh
63
35.8%37.2%50
100jadi juga merupakan rumah tinggal.
Hanya 11 349% yang131.6%7.5%
14%35.8%
21.2%
0Rumah Sendiri Rumah Teman Tempat
NongkrongFasilitas Umum Tempat Beli Tempat Lainnya
Hanya 11,349% yang mengaku menyuntik di
tempat-tempat terbuka, fasilitas umum, dan tempat Nongkrongas as u u , da e pa
pembelian narkoba.
Yang penting “aman dan nyaman” nampaknya menjadi g p g y p y jsuatu kecenderungan umum bagi para penasun dalam
memilih dan menentukan tempat-tempat favourit k t k tikmereka untuk menyuntik.
Namun pada situasi demikian “mendesak” misalnyaNamun, pada situasi demikian mendesak , misalnya sakaw, pertimbangan “kenyamanan” bukan merupakan suatu prioritas. Para penasun bisa menyuntik dimana p p y
saja dengan catatan: “selagi aman, kenapa tidak?”
Kadang saya make di kebon orang, di lapangan bola, di di h Y li i k di h di wc umum, di rumah. Yang paling sering make di rumah. Pokoknya ditempat-tempat yang dianggap sepi, rumah kosong, gang-gang kosong. Ngga boleh lihat tempat kosong, gang gang kosong. Ngga boleh lihat tempat nganggur. Itu sudah ngga lihat sikon lagi kalau lagi wakas. (A, Laki-laki, Kota Y)
Terdapat indikasi bahwa pada dekade 1990-2000p ppara penasun juga menggunakan ruang-ruangpublik sebagai tempat favourit mereka untukp g pberbelanja “barang” sekaligus menyuntik.
Tapi lebih asyik dulu pada jaman dulu saya masihTapi lebih asyik dulu, pada jaman dulu saya masihsekolah, pakai jarum suntik dengan putau dimana ajatempatnya Kadang di gang gang atau di WC WCtempatnya. Kadang di gang-gang atau di WC-WCumum, di jalanan, tetapi yang anehnya jarang adakawan tertangkap Tetapi sekarang walaupun jarangkawan tertangkap. Tetapi sekarang, walaupun jarangpakai dan ngumpet kita pakainya tetap ketahuan. Dansekarang di sini lagi banyak yang ditangkapsekarang di sini lagi banyak yang ditangkap-tangkapin. Jadi saya sekarang lagi takut, nih.(R 26 tahun Laki laki Kota Y)(R, 26 tahun, Laki-laki, Kota Y)
Terdapat juga indikasi bahwa “rasa aman dan nyaman”rasa aman dan nyaman
diperoleh berkat adanya jaminanberkat adanya jaminan
dari oknum aparat keamanan
Tempat-tempat untuk Menyuntik
80
90
Respoden di kota dengan tingkat penangkapan
relatif tinggi cenderung
60
70
80 menjadi”rumahan”
30
40
50
10
20
30
0Bekasi Karawang Kota
BandungCimahi Kabupaten
BandungCirebon Tasikmalaya Bogor Sukabumi Cianjur
SukabumiBogorCirebonCimahiKotaBandung
Rumah Sendiri Rumah Teman Tempat Nongkrong Fasilitas Umum Tempat Beli "Barang"
Usaha untuk Berhenti
153160Dengan
berbagai alasan129
113120
berbagai alasan yang
mendasarinya, 3
100%94.4%
88.3%
96%87.8%
96%
80%84.5% 88.5%92.8%
72
120mendasarinya, sebagian besar
responden 80%
4846
48 51 50
7280(92,11%) mengaku
pernah 4040pernah
berupaya untuk berhenti
0Bekasi Karawang Kota Bandung Cimahi Kabupaten
BandungCirebon Tasikmalaya Bogor Sukabumi Cianjur
be e tmenggunakan
semua jenis Bandungnarkoba.
Faktor Mendorong untuk BerhentiFaktor Mendorong untuk Berhenti
200
156160
96
65 6380
120
65 63
32 2918.66%
11.48% 7 78%
34.81%
3 83% 3 47%
40
80
7.78% 3.83% 3.47%0
Capek/Bosan Faktor Keluarga danOrang Tua
Ingin Sembuh/HidupSehat
Takut TertularPenyakit/HIV/AIDS
Tidak Punyauang/"Barang" Mahal
Susah Dapat"Barang"/Jarum
SuntikSuntik
Didera rasa tidak nyaman dengan dirinya, responden pada dasarnya mengakui ingin hidup normalmengakui ingin hidup normal.
“Niat kita sendiri, dah capek, terus ngeliat kebelakang dah banyak masalah.sisi g yjeleknya, jual inilah, apalah, barang di rumah habis Pokoknya jeleklah trus capek ”habis. Pokoknya jeleklah, trus capek, (R, Laki-laki,Kota Y)
Upaya upaya untuk BerhentiUpaya-upaya untuk Berhenti
R d t b kR d t b k
60
Respoden yang terbanyakmenggunakan
Pesantren sebagai jalan Menuju pemulihan
Respoden yang terbanyakmenggunakan
Rehabilitasi sebagai jalan Menuju pemulihan
40
50
20
30
0
10
Bekasi Karawang KotaBandung
Cimahi KabupatenBandung
Cirebon Tasikmalaya Bogor Sukabumi CianjurCianjurKota
BandungBekasi CianjurBekasi KotaBandung
Pusat Pemulihan Pesantren Kelompok Dukungan Detoks Lainnya
Dengan cara pasang badan lebih kurang 15 kali, di rumah ajalah. g p g g , jSekarang lagi coba mulai dari subutex ke codein. Ke dokter pribadi. Aku sering konsultasi, sehingga sekarang mulai pakai codein. Paling tidak mengurangi. Soalnya saya sudah abses, susah menemukan lagi uratnya yang mau disuntik Jadi harus berhentilah Mudah mudahanuratnya yang mau disuntik. Jadi harus berhentilah. Mudah-mudahan bisa. Doakan saya, ya. (P, 30 tahun, Laki-laki, Kota X)
Karena ketahuan oleh ortu dibawa pulang kampung dan dimasukkanKarena ketahuan oleh ortu dibawa pulang kampung dan dimasukkan ke rehabilitasi. Sadar dan sembuh. 2 kali ke pondok pesantren di kota P. Aduh, itu masalahnya, pulang dari kampung ketemu dengan temen langsung pakai sampai sekarang. Terakhir coba dengan pasang g g p p g g p gbadan. Susah, harusnya keluar dari lingkungan itu, dan coba niatkan dengan serius, sibukkan dengan aktivitas/kegiatan. Mungkin bisa. (A,23 tahun, Laki-laki, Kota Y)
Saya kalo berhenti alhamdulillah pasang badan sendiri. Ngga pernah berobat kesana- kesini. Karena saya udah mikir, udah resiko, gitu aja, sakitnya bagaimana harus kita tahansakitnya bagaimana, harus kita tahan (M, Perempuan, 26 tahun, Kota X)
Hidup gue itu kayaknya penuh dengan rehab semua kali yaHidup gue itu kayaknya penuh dengan rehab semua kali ya.(N, 25 tahun, Perempuan, Kota RX)