Top Banner
RANULA (KISTA RETENSI) Pembimbing: drg. Moh. Gazali, Sp. BM Rahma Nilasari 09-777-033 Referat
39

RANULA

Dec 23, 2015

Download

Documents

rahma nilasari

mantap
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: RANULA

RANULA (KISTA

RETENSI)Pembimbing: drg. Moh. Gazali, Sp. BM

Rahma Nilasari09-777-033

Referat

Page 2: RANULA

PENDAHULUAN

Page 3: RANULA

A. Latar Belakang

Kelenjar ludah merupakan kelenjar eksokrin yg

berfungsi untuk menghasilkan ludah.

Terbagi atas 2: mayor dan minor.

Mayor: kel. Parotis, kel. Submandibula, dan kel.

Sublingual.

Minor: kel. labial, kel. lingual, kel. bukal, kel.

palatinal.

Page 4: RANULA

Ranula adalah kista retensi yg utamanya terjadi

pd kel. Sublingual.

Ranula terbagi atas 2: ranula superfisial dan

ranula servikal.

Prevalensi: 0,2% per 1000 orang (Minnesota

Oral Disease Prevalence Study).

Laki-laki : perempuan = 1 : 1,3.

Banyak pd anak dan dewasa usia 50-60 tahun.

Page 5: RANULA

TINJAUAN PUSTAKA

Page 6: RANULA

A. Anatomi Kel. Ludah

Page 7: RANULA
Page 8: RANULA

B. Histologi: Kel. Parotis

Page 9: RANULA

Kel. Parotis

Page 10: RANULA

Kel. Submandibula

Page 11: RANULA

Kel. Sublingual

Page 12: RANULA

C. Fisiologi Ludah terdiri dari 99,5% air dan

0,05 % substansi lainnya.

Sekresi kel. ludah: mayor (95%)

dan minor (5%).

Produksi ludah: 0,3ml/mnt.

Fungsi: menjaga kelemba-ban dan

membasahi rong-ga mulut,

melumasi dan melunakkan

makanan, membersihkan rongga

mulut, dan menghambat proses

dekalsifikasi.

Page 13: RANULA
Page 14: RANULA

D. Definisi Ranula

Adalah kista retensi yg utamanya terjadi pd kel.

Sublingual.

Merupakan mukokel yg terjadi pd bagian dasar

cavum oris.

Dapat pula terjadi pd kel. Submandibula dan kel.

Ludah minor.

Page 15: RANULA

E. Etiologi

Kerusakan jaringan duktus ekskretori

Obstruksi

TraumaKelainan

Kongenital

Page 16: RANULA

F. Klasifikasi•Obtruk

si duktus kelenjar ludah, tanpa rupturnya duktus tersebut.

Ranula Superfisial/ Simple Oral

Ranula

•Obtruksi duktus kelenjar ludah, yg diikuti dgn rupturnya duktus tersebut.

Ranula Servikal/ Plunging Ranula

Page 17: RANULA

G. Patofisiologi

Trauma/Sialolith/ Stenosis/ Tumor/

Kelainan kongenitalObstruksi duktus Terbentuk kista

Berlangsung lama dan terus-menerus

Kerusakan duktus dan ekstravasasi mukus

yg progresif

Kista menekan sampai ke otot milohyoideus

Sekresi mukus mengalir ke daerah

servikal dan menetap di dlm jar. fasial

Edema difus pd bagian lateral atau

submental leher

Terbentuk Pseudokista

Page 18: RANULA

H. Diagnosis

Anamnesis• Mulut terasa penuh• Lidah terangkat ke atas• Gangguan fungsi bicara, menelan, mengunyah, dan

bernapas• Ukuran yg besar dpt menekan duktus ludah, sehingga

timbul nyeri saat makan, atau sakit saat kel. Ludah terangsang untuk mnegeluarkan ludah

• Pembengkakan kel. ludah

Page 19: RANULA

Next...

Pemeriksaan Fisik (Ranula Superfisial)

Inspeksi:

-tampak adanya massa, berwarana translusen kebiruan

Palpasi:

-Masaa lunak yg berfluktuasi dan tidak berubah warna mnjdi pucat

walaupun ditekan

-Massa yg terletak lebih dalam, tdk lagi berwarna kebiruan. Tetapi berwarna normal seperti mukosa

mulut sehat

-Diameter massa: 1-3 cm

Page 20: RANULA
Page 21: RANULA

Next...

Pemeriksaan Fisik (Ranula Servikal)

Inspeksi:

-tampak adanya massa pd leher (daerah

submandibula, submental, kontralateral leher,

nasofaring, retrofaring, dan mediastinum)

Palpasi:

-Massa lunak berwarna sama dgn warna kulit.

-Diameter massa 4-10 cm.

Page 22: RANULA
Page 23: RANULA

Pemeriksaan Penunjang

Biopsi dan histopatologi

Page 24: RANULA

Pemeriksaan Radiologi

CT-Scan USG

-Merupakan

pemeriksaan resolusi

tinggi non-invasif

-Tdk membutuhkan

biaya besar

-Cukup bermanfaat dlm

evaluasi kistik ranula

-Juga dpt menunjukkan

integritas otot milohioid

Page 25: RANULA

MRI

Page 26: RANULA

I. Diferensial DiagnosisNo. Perbe-

daanMukokel Kista Dermoid/ Epidermoid

1. Definisi Kista ektravasasi mukus yg tdk memiliki lapisan epitel.

Bntk teratoma kistik yg dilapisi epitel dan pelengkap kulit.

2. Letak Kel. Labialis, kel. bukalis, kel. lingual, kel. submandibula.

Di atas atau di bawah muskulus geniohioid.

3. Gejala klinik

Pembengkakan pd bibir bawah, bukal, atau ventral lidah.

Bengkak pd daerah te-ngah dasar mulut/ leher,lidah terangkat naik, sulit mengunyah & bicara.

4. Pemerik-saan fisik

tampak massa berfluktuasi dan berwarna translusen kebiruan, tdk merasa nyeri dan d= <1 cm.

tampak massa pd dasar mulut/ leher, teraba massa seperti ado-nan (a dough - like).

5. Diagnosis Biopsi, histopatologi Biopsi, histopatologi

6. Penata-laksanaan

-Eksisi kista dan kelenjar terkait-Marsupialisasi.

-Eksisi kista dgn pendekatan intraoral atau ekstraoral.

Page 27: RANULA

No. Perbe-daan

Kistik Higroma Kista Duktus Tiroglosus

1. Definisi Kista yg terbentuk akibat perkembangan abnormal pd ruang limfatik yg menyebabkan pembentukn kista.

Kista yg terbentuk akibat tidak menutupnya duktus tiroglosus.

2. Letak Kelenjar limfa pd dasar mulut, di bawah rahang, leher, & aksila.

Pd daerah leher dari foramen saecum turun melewati anterior os. hioid dan berakhir pd lobus tiroid.

3. Gejala klinik

Bengkak pd jaringan wajah dan leher yg terasa menekan & nyeri, membesar scra tiba-tiba.

Bengkak pd jaringan wajah dan leher yg terasa menekan & nyeri.

4. Pemerik-saan fisik

tampak massa pd kel. limfatik wajah, bwh rahang, leher/ aksila, dgn kulit di atasnya yg berwarna kebiruan, transiluminasi +.

tampak massa pd leher dan bila lidah dijulurkan akan tampak massa kemerahan/ abses, teraba lunak.

5. Diagnosis Ditegakkan sejak usia <2 thn dgn biopsi & histopatologi

Biopsi, histopatologi, USG

6. Penata-laksanaan

-Eksisi kista. -Sistrunk.

Page 28: RANULA

J. Penatalaksanaan

• Eksisi lengkap kista dan kelenjar terkait.

• Eksisi lengkap kista.

• Marsupialisasi.

Ranula Superfisial

• Transoral (drainase isi kista & eksisi kelenjar terkait).

• Transervikal (eksisi lengkap kista & kelenjar terkait).

Ranula Servikal

Page 29: RANULA

Eksisi Lengkap Kista & Kelenjar Terkait

1 2 3

4 5

Page 30: RANULA

Marsupialisasi

1

3

2

Page 31: RANULA

Daftar Pustaka Holsinger FC, Bui DT. Anatomy, function and evaluation of ludahry

glands. In: Graamans AK. Diagnosis of Ludahry Gland Disorders.

Germany: Kluwer academic publishers; 2005. p. 1-16.

Wong RJ, Randolph GW. Morphology of the ludahry glands. In: Water

TRVD, Staecker H. Otolaryngology basic science and clinical review. 1st

ed. Germany: Thieme; 2005. p. 634-42.

Pasha R, Cornetta AJ, Sataloff RT. Ludahry glands. In: Pasha R.

Otolaryngology head and neck surgery. USA: Singular; 2001. p. 61-8, 72-

3.

Tamin, S, Yassi, D. Penyakit Kalenjar Ludah dan peran Sialoendoskopi

untuk diagnostik dan terapi. Alih Bahasa Rafiah Abyono. Jakarta:

Universitas Indonesia press; 2009.

Page 32: RANULA

Daftar Pustaka Rizzo DC. Nutrition and digestive system. In: Delmar’s fundamentals of

anatomy and physiology. USA: Thomson learning; 2001. p. 341-2.

Malik NA. Cysts of the jaws and oral/ facial soft tissues. In: Textbook of

oral and maxillofacial surgery. India: Jaypee; 2006. p. 439-4, 458-9, 461-

8.

Flaitz CM. Mucocele and ranula. 2014. Diakses dari

http://emedicine.medscape.com/article/1076717-overview#showall. Pada

tanggal 25 Februari 2015.

Golden B. Ranula and plunging ranula. 2014. Diakses dari

http://emedicine.medscape.com/article/847589-overview#showall. Pada

tanggal 12 Maret 2015.

Page 33: RANULA

Daftar Pustaka Mustafa AB, Bokhari K, Luqman M, et all. Plunging ranula: An interesting

case report. Open journal of stomatology. 2013. Diakses dari

http://www.scirp.org/journal/PaperDownload.aspx?paperID=29513. Pada

tanggal 25 Februari 2015.

Adams GL. Gangguan-gangguan kelenjar liur. Dalam: Adams GL, Boies

LR, Higler PH. Boeis buku ajar penyakit THT. 6th ed. Jakarta: 1997. p.

305-6, 310-4.

Eroschenko VP. Sistem pencernaan: lidah dan kelenjar liur. Dalam: Atlas

histologi di fiore dengan korelasi fungsional. Jakarta: EGC; 2001. p. 164-

71.

Despopoulos A. Nutrition and digestion. In: Color atlas of physiology. 3th

ed. Germany: Thieme; 2003. p. 236-7.

Page 34: RANULA

Daftar Pustaka Sherwood L. Sistem pencernaan. Dalam: Fisiologi manusia dari sel ke

sistem. 6th ed. Jakaarta: EGC; 2011. p. 650-1.

Seikhi M, Jalalian F, Rashidipoor R, et all. Plunging ranula of the

submandibular area. Dental research journal volume 8. 2011. Diakses

dari http://drj.mui.ac.ir/index.php/drj/article/view/953/210. Pada tanggal 25

Februari 2015.

Goel A, Gaillard F. Ranula. 2015. Diakses dari http://radio

paedia.org/articles/ranula. Pada tanggal 25 Februari 2015.

Lore JM. The oral cavity. In: An atlas of head and neck surgery volume 2.

2th ed. London: Saunders company; 1973. P. 500-1.

Page 35: RANULA

Terima kasih...

Page 36: RANULA

Eksisi Lengkap Kista & Kelenjar Terkait

43

21

Page 37: RANULA
Page 38: RANULA
Page 39: RANULA

Interpretasi MRI:

T1: sinyal rendah (kista tampak dengan intensitas

lebih rendah dari lemak, tetapi lebih tinggi dari otot)

T2: sinyal tinggi (kista terdiskriminasi dari struktur

normal)

T1 C + (Gd): dinding kista menunjukkan beberapa

peningkatan (paling baik dilihat dengan saturasi

lemak)