3 SELAYANG PANDANG KABUPATEN KUTAI TIMUR
3
SELAYANG PANDANG
KABUPATEN KUTAI TIMUR
4
Kabupaten Kutai Timur merupakan salah satu kabupaten hasil pemekaran Kabupaten Kutai, berdasarkan Undang-undang No.47 tahun 1999. Ibu kotanya adalah Sangata, kabupaten ini terletak pada posisi geografis pada 10 17’ 01”LS – 10 52’ 39” LU dan1150 56’ 26” –1180 58’ 19” Bujur Timur. Luas wilayah Kabupaten Kutai Timur adalah 35.747,.50 km2, terdiri dari 11 kecamatan dengan jumlah penduduk 168.529 jiwa pada tahun 2004 (kepadatan penduduk per km2 adalah 4,71 jiwa per km2).
Menurut pembagian Zone Agroklimat Oldeman, iklim di Kutai Timur termasuk dalam zone agroklimat D1. Kondisi iklim tersebut mendukung usaha pertanian tanaman pangan dan usaha perkebunan yang sampai saat ini hanya 3,5% dari luas wilayah kabupaten yang telah dimanfaatkan.
Sistem transportasi di Kabupaten Kutai Timur mencakup transportasi darat, air dan udara. Jaringan jalan utama di Kabupaten Kutai Timur adalah jalan Trans Kalimantan yang melewati Bontang-Sangatta-Perdau-Simpang Batu Ampar-Muara Wahau-Tanjung Redeb. Peranan transportasi sungai penting untuk arus barang dan transportasi umum dari dan ke pedalaman. Jumlah sarana dermaga yang melayani transportasi sungai pada tahun 1997 berjumlah 4 buah, yaitu di Sangatta, Sangkulirang, Muara Wahau dan Kecamatan Muara Ancalong. Terdapat beberapa bandara udara perintis dan bandara udara khusus PT. Pertamina dan PT.KPC di Sangata.
Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kutai Timur sangat dipengaruhi oleh kegiatan dan komoditi pertambangan khususnya batubara (subsektor pertambangan tanpa migas yang kontribusinya mencapai 58,07% dari keseluruhan nilai PDRB. Sektor berikutnya yang memberikan kontribusi yang cukup besar di luar unsur batubara dan migas adalah sektor pertanian dan konstruksi, yaitu sebesar 30,32 persen dan 27,76 persen.
PDRB Kabupaten Kutai Timur tahun 2000 sampai dengan 2004 tetap mengandalkan sektor pertanian sebagai sektor unggulan di luar sektor pertambangan. Besarnya PDRB tahun 2004 adalah Rp. 9.644.904,40 (juta rupiah) dengan minyak dan gas bumi. Laju pertumbuhan PDRB selama tahun 2000 sampai dengan 2004 secara kumulatif mencapai kenaikan sebesar Rp. 4.151.321,00 (juta rupiah) dengan minyak dan gas bumi.
Berdasarkan kondisi umum tersebut, pembangunan Kabupaten Kutai Timur di arahkan pada bidang ekonomi dimana sektor pertanian sebagai tumpuannya
5
dengan strategi peningkatan komoditas yang meliputi sub sektor perkebunan, sub sektor tanaman pangan, sub sektor perikanan, dan sub sektor peternakan. Salah satu bentuk implementasi kebijakan tersebut dengan mendukung kawasan transmigrasi Rantau Pulung sebagai Kawasan Terpadu Mandiri, karena kawasan ini memiliki potensi sumberdaya alam dan lingkungan.
6
1. KONDISI GEOGRAFIS
Secara geografis KTM Rantau Pulung terletak pada: 01º 2’ 00” – 02º 32’ 00” LUdan 117º 10’ 00” – 117º50’00”BT dengan batas administrasi:
Sebelah Timur : Selat Makasar Sebelah Barat : Kecamatan Batu Ampar Sebelah Selatan : Kecamatan Kertanegara Sebelah Utara : Kecamatan Sangkulirang KTM Rantau Pulung mencakup wilayah SKP Rantau Pulung (Manunggal Jaya, Rantau Makmur, Tanjung Labu, Kebon Agung, Mukti Jaya, Margo Mulyo). SKP Tepian Langsat (SP 1- SP 5 dan SP 8) di Kecamatan Bengalon serta desa Tepian Langsat Lama dan Tebangan Lembak
Luas wilayah KTM Rantau Pulung
No Nama Luas (ha)
Jumlah desa Keterangan
1 UPT. Rantau Pulung (7 SP) 16.200 - UPT
2 UPT. Tepian Langsat 26.700 - UPT
3 Tepian Langsat lama 10.904 1 Desa lama
4 Tebangan Lembak 10.000 1 Desa lama
Jumlah 63.804
Aksesibilitas
Posisi kawasan Rantau Pulung terletak di sebelah barat laut kota Sangata (ibu kota kabupaten) berjarak sekitar 38 km.
GAMBARAN UMUM KAWASAN
KTM RANTAU PULUNG
KTM RANTAU PULUNG
7
Aksesibilitas ke kawasan KTM
No Lokasi Ibu Kota kec. Ibu Kota Kab Ibu Kota Prov
Waktu/ Angkutan Waktu /Angkutan Waktu /Angkutan Rantau Pulung
1 SP,1 1 jam / roda dua 2 jam /roda empat 5 jam/roda empat 2 SP,2 0,5 jam / roda dua 1,5 jam / roda empat 5 jam/ roda empat 3 SP,3 0 jam / - 1,5Jam/Roda Empat 5Jam/Roda Empat 4 SP,4 0,5 jam// roda dua 1,5Jam/Roda Empat 5Jam/Roda Empat 5 SP,5 0,5 jam/roda dua 1,5 jam/ roda empat 5 jam/ roda empat 6 SP,6 1 jam / roda dua 2 jam / roda empat 5 jam / roda empat 7 SP,7 1 jam / roda dua 2 jam / roda empat 5 jam / roda empat Tepian Langsat 1 SP.2 2 jam/ roda empat 3 jam / roda empat 8 jam / roda empat 2 SP.3 2 jam/ roda empat 3 jam / roda empat 8 jam / roda empat 3 SP.4 2 jam/ roda empat 3 jam / roda empat 8 jam / roda empat 4 SP.5 2 jam/ roda empat 3 jam / roda empat 8 jam / roda empat 5 SP.8 3 jam / roda empat 4 jam / roda empat 8 jam / roda empat
2. KONDISI FISIK
Kondisi iklim KTM Rantau Pulung
Parameter Satuan Nilai rerata
Curah hujan bulanan Milimeter 199,94
Hari hujan hari 17
Penyinaran matahari % 45,15
Suhu udara oC 26,46
Kelembaban udara relatif % 81,41
Kecepatan angin km/jam 1,83
Iklim Zone Agroklimat Oldeman D1
Sebagian besar wilayah KTM merupakan dataran rendah, berada pada
ketinggian antara 54 -85 meter di atas permukaan laut
Topografi
Kelompok lipatan/patahan di KTM Rantau Pulung terbagi menjadi 2
kelompok bentuk lahan :
a. Kelompok Lipatan/Patahan Terplanatasi (3 – 8 %)
b. Kelompok Lipatan/Patahan Bukit-Bukit Kecil dan Pola Perbukitan (>15%)
Geomorfologi
Jenis tanah secara umum hanya terdiri dari dua jenis yaitu jenis Kambisol dan jenis Podsolik. Kedua jenis tanah tersebut masih dapat dipilahkan menjadi tiga macam tanah yaitu Podsolik Ortosik, Podsolik Kromik, dan Kambisol Distrik.
Jenis tanah, topografi dan penggunaan lahan pada KTM Rantau Pulung
Lokasi Kambisol distrik Podsolik kromik Rantau Pulung
4.400 Ha terletak pada daerah dengan topografi 0-3 % , budidaya untuk tanaman pangan padi, palawija, dan hortikultura
6.800 Ha lahan jenis tanah ini, terdistribusi pada fisiografi datar antara 815%, penggunaan lahan untuk berupa semak belukar, ladang, dan hutan tersier
Tepian Langsat
15.289 Ha terletak pada daerah dengan kemiringan 0-3 %, budidaya untuk tanaman sawah, semak belukar, dan hutan tersier
10.341 Ha terletak pada daerah dengan kemiringan 8budidaya untuk tanaman sawah, semak belukar, dan hutan tersier
Sumber: Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kutai Timur, 2003
Hidrologi dan Sumber Air
Air permukaan : sungai Mangkaying, Sungai I dan Sungai Bengalon. Air tanah dangkal : Kedalaman air tanah dangkal pada pusat desa maupun
lahan pekarangan berkisar antara 10 meter dengan pH antara 5,23 sampai 5,51
Air hujan : Curah hujan yang cukup (2399,3 mm/tahun) merupakan
alternatif mendapatkan air untuk kebutuhan transmigran disamping
penggunaan air tanah dangkal dan air sungai.
Hutan
tersier
62%
Lain-lain
3%
Penggunaan Lahan
8
Jenis tanah secara umum hanya terdiri dari dua jenis yaitu jenis Kambisol dan jenis Podsolik. Kedua jenis tanah tersebut masih dapat dipilahkan menjadi tiga macam tanah yaitu Podsolik Ortosik, Podsolik Kromik, dan Kambisol Distrik.
i dan penggunaan lahan pada KTM Rantau Pulung
Podsolik kromik Podsolik Ortosik 6.800 Ha lahan dengan jenis tanah ini, terdistribusi pada fisiografi datar antara 8-15%, penggunaan lahan untuk berupa semak belukar, ladang, dan hutan tersier
Dengan luas sekitar 5.000 hektar , jenis tanah ini teletak pada topografi dataran berkisar 3-8% , Penggunaan lahan pada satuan ini berupa semak belukar, dan hutan tersier
10.341 Ha terletak pada daerah dengan kemiringan 8-15 %, budidaya untuk tanaman sawah, semak belukar, dan hutan tersier
1.070 ha terletak pada daerah dengan kemiringan >15 %, budidaya untuk hutan sekunder, semak belukar, dan hutan tersier
Transmigrasi, Kutai Timur, 2003
Air permukaan : sungai Mangkaying, Sungai I dan Sungai Bengalon. Air tanah dangkal : Kedalaman air tanah dangkal pada pusat desa maupun lahan pekarangan berkisar antara 10 meter dengan pH antara 5,23 sampai
Curah hujan yang cukup (2399,3 mm/tahun) merupakan
alternatif mendapatkan air untuk kebutuhan transmigran disamping
penggunaan air tanah dangkal dan air sungai.
Ladang
10%
Kebun
Campura
n
18%
Semak
belukar
6%Permuki
man
1%
Penggunaan Lahan
9
3. KONDISI SOSIAL-DEMOGRAFIS Kependudukan
Jumlah penduduk di wilayah KTM Rantau Pulung : 11.800 jiwa (3.125 KK). Ditambah dengan 2 desa Tepian Langsat dan Tebangan Lembak merupakan desa sekitar menjadi 12.281 jiwa.
Pendidikan
Nama Desa
Tingkat pendidikan ( jiwa)
Tdk tamat SD Tamat SD Tamat
SLTP
Tamat
SMU
Tamat
PT
Manunggal Jaya - 8 - 4
Rantau Makmur - - - -
Tanjung Labu 275 70 25 12 8
Kebon Agung 55 - - - 10
Mukti Jaya - - - -
Margo Mulyo - - - - -
Tepian Langsat SP1 10 495 78 69 6
Tepian Langsat SP2 51 83 65
Tepian Langsat SP3 418 184 198
Tepian Langsat SP4 64 80 56
Tepian Langsat SP,5 - -
Tepian Langsat SP.8
Tepian Langsat lama - - - - -
Tebangan lembak - - - - -
Jumlah 340 1106 450 400 28
Mata Pencaharian
No Nama Desa
Jumlah
Petani Pedagang Lain-lain Jumlah
(orang) (orang) (orang) total
1 Manunggal Jaya 138 7 3 148
2 Rantau Makmur 175 20 75 270
3 Tanjung Labu 97 5 14 116
4 Kebon Agung 57 12 19 88
5 Mukti Jaya - - 4 4
6 Margo Mulyo 150 4 21 175
7 Tepian Langsat SP1 330 - 330
8 Tepian Langsat SP2 250 - 250
9 Tepian Langsat SP3 300 - 300
10 Tepian Langsat SP4 200 - 200
11 Tepian Langsat SP,8 200 - 200
12 Tepian Langsat SP.5 200 - - 200
13 Tepian Langsat Lama 10 - 60 70
14 Tebangan Lembak 15 - 20 35
Adat Istiadat
Masyarakat KTM Rantau Pulung terdiri dari berbagai mengalami proses asimilasi. Mayoritas penduduk beragama Islam.
4. KONDISI PEREKONOMIAN Produksi Pertanian
Kegiatan tanaman pangan telah mengalami peralihan dari kegiatan perladangan berpindah menuju kegiatan pertanian secara didominasi oleh lahan persawahan (1.329 ha) namun demikian nilai produksi per hektar nya masih cukup rendah.
Padi dan Palawija
kecamatan Jenis komoditi
Luas tanam (ha)
Rantau Pulung/ Rantau Pulung
Padi sawah 1329
Padi ladang 130
Jagung 60
Kacang tanah 57
Kedelai 30
Tepian Langsat/ Bengalon
Padi ladang 235
Jagung 70
Kacang tanah 5
Kedelai 8
Tepian Langsat lama
Padi ladang 11
Jagung 12
Kacang tanah 12
Kedelai 5
Tebangan Lembak
Padi ladang 10
Jagung 3
Kacang tanah 0
Kedelai 0
10
Masyarakat KTM Rantau Pulung terdiri dari berbagai etnis dan suku yang telah mengalami proses asimilasi. Mayoritas penduduk beragama Islam.
ONDISI PEREKONOMIAN
Kegiatan tanaman pangan telah mengalami peralihan dari kegiatan perladangan berpindah menuju kegiatan pertanian secara menetap. Jenis penggunaan lahan didominasi oleh lahan persawahan (1.329 ha) namun demikian nilai produksi
tanam (ha)
Produksi (ton/ha)
0,9 - 1,2
0,5 - 0,8
0,2 - 1,4
0,7
0,5 - 1,3
0,5 - 1,2
0,2 - 0,8
0,6
0,7
0,20
7
1,5
0,8
0,21
0,25
0
0
Produksi Perkebunan
kecamatan Jenis komoditi Jumlah (ha)
Produksi(ton/ha)
Rantau Pulung/ Rantau Pulung
Coklat 24 kopi 16,5 Kelapa 3,4
kelapa sawit 4
Jeruk 10,5 Alpokat 0,8 Mangga 1 Rambutan 0,5
Tepian Langsat/ Bengalon
Coklat 65 kopi 8,25
Kelapa 1,24 Kelapa sawit 9
Jeruk 14,5 Alpokat 0 Mangga 5 Rambutan 15
Tepian Langsat lama
Coklat 1
kopi 1
Kelapa 8
Kelapa sawit -
Tebangan Lembak
Coklat -
kopi -
Kelapa -
Kelapa sawit -
Produksi Peternakan
Jenis ternak yang umumnya dikembangkan di sekitar kawasan KTM meliputi sapi, kambing, dan unggas. Ternak atau unggas yang dipelihara digunakan untuk konsumsi sendiri, dan sebagian besar dijual di pasar sebagai tambahan penghasilan.
Jenis dan jumlah ternak serta unggas di KTM Rantau Pulung
Lokasi/kecamatan Jenis komoditi
Rantau Pulung/ Rantau Pulung
Tepian Langsat/ Bengalon
11
Produksi (ton/ha)
0,2 1 1
0
0,05 0,417 0,049 0,094 0,19
1
0,9 0
0,04 0,5
0,07 0,081
0,5
0,1
5
-
-
-
-
-
Jenis ternak yang umumnya dikembangkan di sekitar kawasan KTM meliputi sapi, kambing, dan unggas. Ternak atau unggas yang dipelihara digunakan untuk konsumsi sendiri, dan sebagian besar dijual di pasar sebagai tambahan
nak serta unggas di KTM Rantau Pulung
Jenis komoditi Jumlah (ekor)
Sapi 238 Kambing 50 Itik 235
Ayam 1669 Sapi 90 Kambing 1728
Itik 710
Ayam 5607
5. KONDISI SARANA DAN PRASARANA Pendidikan
Peribadatan
Fasilitas peribadatan di kawasan KTM terdiri atas: 23 mesjid, 32 mushola, gereja ( Katholik, Kristen) sebanyak 6 dan pura sebanyak 1 .
Sarana dan Prasarana Ekonomi Pelayanan perekonomian yang ada di Kawasan KTM Rantau Pulung terdiri dari Pertokoan, Pasar, rumah makan/ restoran, dan pasar, fasilitas Ekonomi KTM, Rantau Pulung telah dilengkapi dengan adanya pasar harian, bank, Wartel selular, warung sembako, toko pupuk, dan terminal, Saat ini pusat perdagangan dan jasa telah berkembang di kecamatan Rantau Pulung SP.3 dan Tepian Langsat SP.2, yang merupakan pasar induk sekaligus merupakan pintu gerbang perdagangan menuju ke Kota di sekitarnya antara lain ke Sangata, Muara Wahau dan Spasso, Begitu pula dengan beberapa fasilitas perdagangan dan jasa di Kawasan Rantau Pulung.
12
DAN PRASARANA
Kesehatan
Fasilitas peribadatan di kawasan KTM terdiri atas: 23 mesjid, 32 mushola, gereja Katholik, Kristen) sebanyak 6 dan pura sebanyak 1 .
pintu gerbang perdagangan menuju ke Kota di sekitarnya antara lain ke Sangata, Muara Wahau dan Spasso, Begitu pula dengan beberapa fasilitas perdagangan dan jasa di Kawasan Rantau Pulung.
Puskesmas : 1 unit
Puskesmas Pembantu: 10 unit
Dokter : 1 orang
Tenaga medis : 12 orang
13
1. Rencana Pengembangan Ruang
Konsep pengembangan wilayah KTM Rantau Pulung merupakan gabungan antara konsep kutub pertumbuhan (growth pole) dan konsep agropolitan, dengan mengembangkan Tepian Langsat SP2 dan Rantau Pulung SP3 sebagai growth pole (pusat pertumbuhan) serta pengembangan wilayah lain secara bersama-sama.
Rencana Struktur Pusat Pelayanan Di KTM Rantau Pulung
Fungsi Luas (Ha)
Jumlah Penduduk (Jiwa)
FUNGSI SKP
PRIMER SEKUNDER
Pusat KTM: Rantau pulung
16.200 7.617 Permukiman Pertanian, Perkebunan Peternakan, Pengolahan Industri
Pusat SKP: Tepian Langsat
26.700 4.821 Permukiman Pertanian, Perkebunan, Perikanan
Sepasso ( timur ) 12.000 1.529 Permukiman Penyangga pemasaran produk
Struktur Pusat Pelayanan
Hierarkhi pusat pelayanan kegiatan fungsional yang ada di Kawasan Kota Terpadu Mandiri Rantau Pulung Kabupaten Kutai Timur, adalah:
� Rantau Pulung SP3, yang berfungsi sebagai Pusat KTM � Tepian Langsat merupakan Pusat SKP, atau pusat desa utama � Sepasso sebagai kawasan Pengolahan komoditas, dan penyangga pemasaran
komoditas kelapa sawit maupun tanaman pangan ke arah Kaliorang atau Malloy
� Semua desa/kelurahan diluar yang berfungsi sebagai pusat Pusat desa utama dan pusat desa, merupakan hinterland yang akan mendukung keberlangsungan pengembangan Kawasan KTM Rantau Pulung.
Rencana Pengembangan Permukiman
Rencana Pengembangan Permukiman di Kawasan KTM Rantau Pulung diarahkan di sekitar pusat-pusat SKP dan Pusat Utama PPE. Kebutuhan untuk kawasan permukiman baru adalah 7,82 hektar.
RENCANA PENGEMBANGAN
KTM RANTAU PULUNG
14
Rencana Pengembangan Pusat Pertumbuhan KTM
• arahan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan diarahkan pada 1 PPE dan 2 SKP
• Rantau Pulung sebagai Pusat PPE
• Tepian Langsat sebagai Pusat SKP 1
Rencana Pengembangan Sistem Transportasi
• Rencana pengembangan yang bersifat eksternal yaitu peningkatan kualitas jalan kabupaten dan jalan kota Sangata-Muara Bengalon atau Sepasso
• Rencana yang bersifat internal yaitu peningkatan jalan penghubung antar desa dan peningkatan kualitas desa sekitar
2. Rencana Pengembangan Sarana dan Prasarana NO Jenis Sarana UPT/Desa Desa Utama PPE
I Kegiatan Usaha Kios tani X X Pusat penjualan saprotan X Gdng pengumpul hasil budidaya pertanian X X Lantai jemur X X KUD X X X koperasi X X Demplot / seed farm X X Gudang pengumpul hasil X X Pasar pengumpul X X Pasar induk dan grosir X Warung X X X Toko-toko X X X Supermarket X Fasilitas perbankan X X Bank-bank X Terminal X X Industri pengolahan X X Industri limbah X X Bengkel alsintan X X Pusat bengkel (alsintan, automotif &
elektronik) X
Pusdiklat X Pusat informasi & promosi X Penginapan X X hotel X II Sarana kesehatan Balai pengobatan X X Pusat kesehatan Pembantu X X X Puskesmas X III Sarana Pendidikan TK & SD X X X SLP X X SLA/Sekolah Kejuruan X Perpustakaan umum X
15
NO Jenis Sarana UPT/Desa Desa Utama PPE
IV Sarana Umum Rumah ibadah X X X Sarana olah raga X X X Kotak pos X Kantor pos X X Listrik dan telpon X X X Air bersih X X X V Sarana Pemerintahan Kantor & Balai desa X X X Kantor pemerintahan X Balai pertemuan X X Gedung pertemuan X
3. Rencana Pengembangan Usaha
Pengembangan komoditas unggulan:
Padi ladang atau padi gunung di Rantau Pulung adalah 1.329 hektar, sedangkan untuk Tepian Langsat (SP.1, SP.2,SP.3 , SP.4 dan SP.5) adalah sekitar 325 ha
Tanaman palawija di Rantau Pulung, meliputi: jagung seluas 60 ha, kacang tanah 57 ha dan kedelai 30 ha. Tepian Langsat meliputi jagung seluas 82 ha , kacang tanah 10 ha, dan kedelai 15 ha.
Tanaman perkebunan, terdiri dari: usaha perkebunan kemitraan (kelapa sawit) di Tepian Langsat dan Rantau Pulung dengan luas total 2.841 ha dan perkebunan skala keluarga, meliputi tanaman coklat, kapas, dan kopi.
Usaha perikanan yang dikembangkan adalah ikan tawes dan ikan mas. Usaha peternakan mencakup sekitar 1-2% dari luas lahan yang ada di
Rantau Pulung maupun Tepian Langsat Pengembangan teknologi budidaya dan pasca panen Pengembangan Agroindustri dan agrobisnis, meliputi peningkatan Rice
Miling Unit, Rice Processing Unit, industri benih padi, distributor pupuk, distributor mesin pertanian
Rencana pengembangan kelembagaan keuangan dan penguatan permodalan, meliputi program pemberdayaan masyarakat dan program bantuan kredit mikro dari bank
Pengembangan dan penguatan pasar untuk komoditas unggulan Rencana kemitraan usaha melalui peningkatkan kemitraan koperasi dengan
investor lokal dan asing dengan bentuk kemitraan tri partied. Rencana pengembangan kelembagaan pengkajian, meliputi: Kelembagaan
Badan pengelola KTM Rantau Pulung, Kelembagaan penelitian dan pengkajian komoditas, dan Kelembagaan pendidikan dan pelatihan pelaku bisnis KTM Rantau Pulung.
16
4. Rencana Pengembangan Masyarakat Pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat
• Usaha meningkatkan kompetensi masyarakat untuk mengolah sumberdaya lahan yang tersedia secara optimal
• Pembentukan kelompok usaha, meliputi: kelompok tani dan koperasi
• Pembuatan sarana pelatihan dalam usahatani yaitu Demplot atau Demfarm Pengembangan sosial budaya
• Pembinaan serta bantuan pendidikan bagi petani dan keluarganya seperti mengadakan kegiatan Kelompok Belajar Paket A, B dan C.
• Pembinaan keterampilan bagi keluarga petani dalam menangani pasca panen.
• Pembinaan dan penyuluhan keluarga berencana untuk menuju keluarga yang sehat dan sejahtera
• Pelayanan kesehatan bagi keluarga pra sejahtara dan keluarga sejahtera.
• Pembinaan terhadap generasi muda dan peranan wanita dalam mendukung pengembangan KTM Kawasan Rantau Pulung untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Pengembangan Mental Spiritual
• Pembentukan Kelompok pengajian dan Kelompok paguyuban
• Pelatihan adaptasi dan konsolidasi lingkungan
• Pelatihan dinamika kelompok dan Pembentukan GKM untuk kelompok tani
Pengembangan Kelembagaan Masyarakat Desa
Kelembagaan produksi dalam bentuk kelompok tani dan kelembagaan ekonomi dalam bentuk koperasi Pembinaan dalam upaya memberi rasa aman Masyarakat
• Menekan terjadinya konflik dengan peran aktif adaptasi dan konsolidasi lingkungan
• Kelompok gotong royong dan Kelompok siskamling
• Kelompok tani bauran dengan masyarakat sekitar
• Pembentukan pasar, sebagai sarana adaptasi, sosialisasi, simulasi, dan akulturasi.
17
5. Institusi Pengelola
Badan Pengelola KTM Rantau Pulung terdiri dari Bupati sebagai Pembina, Wakil Bupati, Sekretariat Daerah, Dinas daerah, dan lembaga teknis daerah lainnya. Lembaga teknis daerah terdiri atas: Badan Pengawas Daerah, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah, Kantor Polisi Pamong Praja, Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil, Kantor Pemberdayaan Masyarakat, Kantor Arsip dan Perpustakaan, Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat, Kantor Tenaga Kerja, Kantor Pariwisata, Kantor Penanggulangan Kebakaran, Kantor Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Kantor Peternakan, Kantor Perikanan dan Kelautan, Kantor Kehutanan, dan Kantor Perkebunan.
Secara legalitas penyusunan kegiatan yang diusulkan dinas terkait yang dirangkum oleh sekretariat cq. BAPEDA di Kabupaten Kutai Timur. Selanjutnya usulan program tersebut menjadi tanggung jawab Bupati selaku pembina Kawasan KTM yang selanjutnya diusulkan ke pusat melalui Menteri Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
18
NO PROGRAM KEGIATAN VOLUME
TOTAL PENGEMBANGAN KTM RANTAU PULUNG
A SARANA DAN PRASARANA
1. Perencanaaan Peningkatan jalan desa Rantau Pulung 30.0 Km
2. Perencanaan Peningkatan Jalan Poros/Penghubung enter SP Rantau
Pulung 15,0 Km
3. Perencanaan Peningkatan Jalan poros/penghubung dad SPA Rantau
Pulung ke Tepian Langsat SPA 5,5 Km
4. Perencanaan Jalan Penghubung (logging) SP3 - Sangatta 40,0 Km
5. Perencanaan Peningkatan Jalan desa Tepian Langsat 20 0 Km
6. Perencanaan Peningkatan Jalan Poros/Penghubung di Tepian
Langsat 15,0 Km
7. Perencanaan Jalan penghubung T. Langsat - Bengalon 40,0 Km
8. Disain Jembatan di SP. 2 T. Langsat (45 m) 1,0 Pkt
9. Survey kondisi jadngan jalan di kawasan (termasuk desa sekitamya) 1,0 Pkt
10. Peningkatan Jalan/Perbaikan JL. Poros dart SPA Rantau Pulung -
SPA Tepian Langsat 10,0 Km
11. Peningkatan SAB di Rantau Pulung (Pompa Mesin, Bangunan
Pompa, dan Pipanisasi) 1,0 Pkt
12. Pembuatan Saluran Drainase di SPA Rantau Pulung dan SP.2
Teplan Langsat 2,0 Pkt
13. Perbaikan Jembatan di Rantau Pulung (30 m) dan di Tepian Langsat
(20 m) 50,0 M
14. Perbaikan Gedung SD III Rantau Pulung dan Tepian Langsat 2,0 Lokal
INDIKASI PROGRAM
KTM RANTAU PULUNG
19
NO PROGRAM KEGIATAN VOLUME
B PEMBERDAYAAN SOSIAL BUDAYA
1. Pemberdayaan / sosbud ekonomi masyarakat (13 UPT ) 13,0 Pkt
2. Pengembangan kelembagaan masyarakat 13,0 Pkt
3. Perpustakaan Desa di Tepian Langsat dan Rantau Pulung 4,0 Pkt
4. Kelembagaan KTM 1,0 Pkt
5. Sosialisasl KTM (13 UPT) 13,0 Pkt
6. Kemitraan (MoU) dengan PT. Agrisinal 1,0 Pkt
C PENGEMBANGAN USAHA
1. Bantuan Bibit Pada Tanaman Pangan 20 Kg/KK 3.900,0 Pkt
2. Pendampingan (PPL Pertanian) di Rantau Pulung dan Tepian Langsat 30 Org
3. Demplot (Tepian Langsat dan Rantau Pulung) 100,0 Ha
4. Tabung tani (Tepian Langsat dan Rantau Pulung) 4 UPT
5. Pembentukan kelompok usaha 4 UPT
6. Pembentukan kelompok usaha 4 UPT
7. Input produksi 6.821 KK
8. Lomba ILP 4 UPT
INDIKASI PROGRAM
KTM RANTAU PULUNG