B A B I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dewasa ini jumlah sekolah untuk penyandang cacat cukup banyak, walaupun sebagian besar dari sekolah itu dikelola oleh pihak swasta melalui yayasan-yayasan . Akan tetapi pengadaan tenaga kependidikannya serta sistem pendidikannya ditangani oleh pemerintah sesuai peraturan pemerintah R I No 72 tahun 1991. Untuk memberikan layanan pendidikan kepada peserta didik penyandang Cacat yang ditampung di SLB tidak lepas dari perhatian dan pembinaan terhadap guru-gurunya,salah satu pembinaan terhadap guru-guru SLB adalah melalui Diklat dan pertemuan-pertemuan di gugus-gugus PLB BPPTK PLB sebagai unit pelaksana teknis di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat bertugas untuk meningkatkan mutu dan kompetensi kerja guru . Dalam kaitannya dengan tugas itu ,BPPTK PLB telah memprogramkan Diklat Keterampilan Tata Boga bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan PK,PLK dan Inklusif Negeri dan Swasta di Jawa Barat.Ada beberapa hal yang mendasari tentang pentingnya pelatihan Keterampilan Tata Boga yaitu : 1. Isi dari pendidikan bagi peserta didik berkebutuhan khusus pada satuan pendidikan SMPLB dan SMALB
Rangkuman Materi Diklat dalam kegiatan Pengembangan Diri
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
B A B I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dewasa ini jumlah sekolah untuk penyandang cacat cukup banyak,
walaupun sebagian besar dari sekolah itu dikelola oleh pihak swasta melalui
yayasan-yayasan . Akan tetapi pengadaan tenaga kependidikannya serta sistem
pendidikannya ditangani oleh pemerintah sesuai peraturan pemerintah R I No 72
tahun 1991.
Untuk memberikan layanan pendidikan kepada peserta didik
penyandang Cacat yang ditampung di SLB tidak lepas dari perhatian dan
pembinaan terhadap guru-gurunya,salah satu pembinaan terhadap guru-guru
SLB adalah melalui Diklat dan pertemuan-pertemuan di gugus-gugus PLB
BPPTK PLB sebagai unit pelaksana teknis di lingkungan Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Barat bertugas untuk meningkatkan mutu dan kompetensi kerja
guru . Dalam kaitannya dengan tugas itu ,BPPTK PLB telah memprogramkan
Diklat Keterampilan Tata Boga bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan PK,PLK
dan Inklusif Negeri dan Swasta di Jawa Barat.Ada beberapa hal yang mendasari
tentang pentingnya pelatihan Keterampilan Tata Boga yaitu :
1. Isi dari pendidikan bagi peserta didik berkebutuhan khusus pada satuan
pendidikan SMPLB dan SMALB dititikberatkan kepada mata pelajaran
program keterampilan.
2. Mata pelajaran program keterampilan kerumahtanggaan yang didalamnya
Keterampilan tata boga,merupakan salah satu program keterampilan yang
menjadi pilihan utama di sekolah khusus/SLB karena setiap peserta didik
sangat membutuhkan keterampilan tersebut untuk bekal kehidupan sehari-
hari.
3. Dalam rangka mewujudkan pendidik pendidikan khusus atau guru SLB
sebagai tenaga profesional,yang dapat berperan sebagai agen
pembelajaran Keterampilan Tata Boga yang memiliki kompetensi
menguasai materi ilmu pengetahuan dan teknologi yang luas bidang boga
akan ditransformasikan kepada peserta didik,serta kemampuan di dalam
mengelola pembelajaran yang efektif,maka guru SLB perlu memperoleh
pendidikan dan pelatihan KeterampilanTata Boga yang memadai dan
berkesinambungan sesuai dengan kebutuhan sekolah masing-masing dan
kondisi daerahnya.
B. LANDASAN HUKUM
- Undang-Undang Dasar 1945(amamdemen) pasal 31.
- PP RI No.72/1991tentang Pendidikan Luar Biasa
- PP No 43/1998 tentang Upaya Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Penyandang Cacat .
C. TUJUAN
1. Menambah Pengetahuan,kemampuan ketrampilan dan perubahan sikap
guna Peningkatan secara profesional,khusus guru mata pelajaran
Keterampilan Tata Boga ,dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik
dan pengajar pada Satuan Pendidikan SMPLB dan SMALB.
2. Meningkatkan motivasi guru Keterampilan melaksanakan proses belajar
mengajar (PBM) di Lingkungan Sekolah Luar Biasa.
3. Agar guru pendidikan luar biasa mampu mentransfer hasil pelatihan sebagai
upaya peningkatan mutu peserta didik.
4. Guru mampu mewujudkan peserta didik berkebutuhan khusus(memiliki
pengetahuan dan keterampilan sesuai kompetensinya sehingga mereka
berhasil guna dan berdaya guna bagi dirinya dan masyarakat serta mampu
berpartisifasi dalam pembangunan.
D. PELAKSANAAN
Waktu dan tempat pelaksanaan Pelatihan dilaksanaan dari tanggal 13 April
sampai dengan 20 April 2010 bertempat di Hotel Bumi Asih Jaya Jln. Soekarno
Hatta, Bandung.
E. NARA SUMBER/FASILITATOR
Nara sumber/fasilitator/Instruktur dalam pelatihan ini dari :
a. Pejabat Struktural Dinas pendidikan provinsi Jawa Barat
b. Widya swara BPG SLB Dinas Pendidikan Jawa Barat
c. Fasilitator SMK N 9 Bandung
d. Praktisi Lapangan
F. RUANG LINGKUP PROGRAM MATERI PELATIHAN
1. Assessment Keterampilan Tata Boga
2. Pengetahuan dasar keterampilan Tata Boga
3. Pengelolaan dan persiapan bahan minuman
4. Prosedur hygiene dan keselamatan kerja
5. Pembuatan snack box
6. Pembuatan Pudding
7. Pembuatan Pie
8. Pembuatan puff pastry
9. Pembuatan sus
10.Pembuatan cake decoration
11.Kewirausahaan keterampilan Tata Boga
12.Evaluasi/sistem penilaian keterampilan Tata Boga
13.PPL (dilaksanakan di SLB yang ditunjuk)
14.Senam Kesegaran Jasmani
B A B II
LAPORAN KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI
(MATERI POKOK)
I . Asesmen Keterampilan Tata Boga
A. Konsep Dasar Asesmen
Asesmen adalah proses yang sistematis dalam mengumpulkan data
seorang anak. Dalam kontek Pendidikan asesmen berfungsi untuk melihat
kemampuan dan kesulitan yang dihadapi seseorang saat itu.Sebagai bahan
untuk menentukan apa yang sesungguhnya dibutuhkan. Pengertian asesmen
berdasarkan informasi itulah seorang guru akan dapat menyusun program
pembelajaran yang bersifat realistis sesuai dengan kenyataan obyektif dari anak
tersebut. Sebagai contoh : dari hasil asesmen diperoleh informasi bahwa anak
itu mengalami kesulitan dalam hal bicara,dan bukan kepada pelabelan untuk
menemukan hal-hal yang sangat spesifik berkaitan dengan masalah bicara tadi
dan bukan untuk menemukan sindroma global atau pelabelan.Dengan demikian
program pendidikan didasarkan pada kebutuhan dan bukan pada kecacatan
anak.
Asesmen keterampilan bagi anak ABK adalah suatu proses untuk
memperoleh data kemampuan,kelemahan,dan kebutuhan anak dalam mata
pelajaran keterampilan. Asesmen keterampilan Tata Boga adalah suatu proses
perolehan/pengumpulan data tentang penguasaan keterampilan Tata Boga
seorang ABK baik dalam teori(dimensi kuantitatif)maupun dalam praktik (dimensi
kualitatif) yang akan digunakan dalam rangka menyusun program pembelajaran.
Tes,diagnostik,evaluasi atau asesmen satu sama lain saling
berhubungan,tetapi keempatnya mempunyai makna yang berbeda.Dalam
hubungannya dengan pengembangan program pembelajaran individual (PPI),
asesmen menjadi sangat sentral dibandingkan dengan tes,diagnostik,dan
evaluasi,sebab berdasarkan hasil asesmen itulah program PPI dapat disusun
dan dikembangkan. Namun demikian tes,diagnostik dan evaluasi tetap penting
untuk mengetahui keberadaan anak,tetapi bukan untuk kepentingan dalam
menyusun program.
B . TUJUAN ASESMEN
Tujuan utama asesmen adalah untuk menentukan bagaimana keadaan
anak saat ini serta untuk memperoleh informasi yang dapat digunakan sebagai
bahan pertimbangan dalam merencanakan program pembelajaran atau
penempatan seorang anak. Dari asesmen ini diperoleh informasi tentang
kemampuan (potensi) anak,kelemahan(hambatan), serta kebutuhan anak. Untuk
mendapatkan gambaran mengenai kondisi anak pada saat ini perlu dilakukan
modifikasi asesmen,sehingga program pembelajaran yang disusun cocok
dengan keadaan dan kebutuhan setiap anak. Menurut Mary A. Falvey(1986) ada
3 hal penting yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan asesmen :
1. Kapan Asesmen dilakukan ?
Untuk menentukan program pembelajaran yang relevan dan fungsional bagi
anak,asesmen hendaknya dilakukan secara terus-menerus(kontinue) agar
memfasilitasi belajar anak dan keterampilan yang diperoleh dari hasil belajar
menjadi fungsional.
2. Dimana asesmen dilakukan ?
Untuk melihat prilaku anak,asesmen dilakukan dalam situasi alamiah seperti
(dirumah,di kelas,di halaman sekolah,di asrama ,dsb )untuk melihat prilaku
nyata anak dalam berbagai ragam situasi lingkungan.
3. Bagaimana asesmen dilakukan?
Metode dan teknik harus menjadi pertimbangan dan hendaknya digunakan
Secara kombinasi dan tidak terpisah-pisah.
Menurut Mary A, Falvey (1986) ada 2 hal penting dalam melakukan
asesmen:
a. Asesmen perkembangan(developmental assessment)
Asesmen ini digunakan untuk melihat urutan dan perkembangan anak
yang dapat membantu guru dalam memahami tingkat dan kemampuan
anak.
b. Teknik Observasi (Observational Procedure)
Tujuan observasi adalah untuk melihat kemampuan dan keterampilan
anak dalam situasi lingkungan yang alamiah.Data yang dikumpulkan
dari kegiatan observasi mungkin berkaitan dengan manusia
(orang),material,atau benda dan berbagai situasi yang berhubungan
dengan anak.
C. PERSPEKTIF
Ada dua perspektif dalam asesmen yaitu :
1. Perspektif asesmen berbasis hasil
Merupakan cara di dalam menilai tujuan pendidikan yang secara eksplisit
tertuang dalam kurikulum. Tujuan pendidikan yang digariskan dalam
kurikulum akandicapai dengan baik apabila guru mampu menjabarkan dan
menyajikannyadalam seluruh proses pembelajaran.Sasaran dalam asesmen
ini pada dasarnya untuk melihat pengetahuan dan keterampilan guru dalam
keseluruhan proses pembelajaran. Sampai sejauh mana guru dapat
menjabarkan dan merumuskan tujuan, serta sampai sejauh mana
penguasaan guru terhadap materi yang disampaikan.Asesmen ini digunakan
untuk melihat area apa yang telah diajarkan atau disampaikan pada
siswanya, dan apakah siswa telah sampai kepada tujuan yang telah
dijabarkan itu?. Oleh karena itu asesmen ini diharapkan dapat menetapkan
standar yang dapat dikuasai siswa dan bukan untuk memenuhi standar yang
telah ditetapkan sebelumnya. Jika hasil siswa memang rendah,maka pihak
sekolah bahkan pihak pemerintah dapat melakukan perbaikan atau
penyempurnaan atas keberadaan kurikulum tersebut.
Dengan demikian esensi dari asesmen hasil lebih mengatur atau
melihat bagaimana guru dapat menindaklanjuti kurikulum,sekaligus untuk
mengontrol seberapa jauh menguasai materi yang diajarka nya telah
dipahami siswa.jadi ada umpan balik.
2. Asesmen berbasis proses
Data yang harus diungkap lebih menitik beratkan kepada
kualitasnpemahaman belajar anak.Asesmen ini lebih berorientasi untuk
melihat bagaimana seseorang dapat menyelesaikan tugas – tugas yang
dikerjakannya itu. Asesmen ini harus dapat mengungkap substana
masalah yang sesungguhnya.
Asesmen berbasis proses lebih meniti k beratkankan kepada masalah
kualitas dan bukan pada kuantitas dari pekerjaan atau tugas yang
diselesaikannya. Sebab esensi asesmen bagi guru,sesungguhnya untuk
mengungkap data atau informasi tentang bagaimana persoalan –persoalan
yang dihadapi seseorang diselesaikan, dan bukan seberapa banyak data
atau informasi yang berkaitan dengan persoalan itu telah dikumpulkan guru.
Jadi bukan hasil melainkan proses.
D. Ruang Lingkup Pembelajaran Keterampilan Tata Boga
1. Pengetahuan tentang bahan-bahan untuk tata boga.
2. Pengetahuan tentang alat-alat yang digunakan untuk Tata Boga
3. Pengetahuan tentang teknik pembuatan jenis makanan tertentu
4. Pengetahuan tentang tertib kerja dalam kegiatan Tata Boga.
Dalam keterampilan Tata Boga ada dua dimensi yang harus dipelajari yaitu :
1. Dimensi Kuantitatif,yaitu pemahaman tentang konsep atau teori dalam
keterampilan Tata Boga yang diperoleh dari hasil proses belajar. Hal-hal yang
harus diasesmen yaitu:
a. Kemampuan untuk mengenal bahan untuk Tata Boga
b. Kemampuan mengenal alat-alat yang digunakan untuk Tata Boga.
c. Mengetahui teknik pembuatan jenis masakan tertentu.
d. Mengtahui tertib kerja dalam kegiatan Tata Boga.
e. Mengetahui jenis-jenis resep makanan
2. Dimensi Kualitatif yaitu keterapilan yang bersifatpsikomotor yang dapat
diaplikasikan dalam kehidupan sehari hari. Hal-hal yang harus diasesmen
yaitu :
a. Dapat memilih bahan-bahan untuk Tata Boga
b. Dapat menggunakan alat-alat yang digunakan untuk tata boga
c. Dapat membuat jenis makanan tertentu
d. Dapat melakukan tertib kerja dalam tata boga
E . Ruang Lingkup Asesmen
1. Asesmen berbasis perkembangan (Development Base Asessment)
a. Perkembangan Kognisi
b. Perkembangan Pendriaan
c. Perkembangan Prilaku
d. Perkembangan Emosi
e. Perkembangan Sosial
2. Asesmen berbasis kurikulum (Curriculum Base Assessment)
a. Aritmatik
b. Bahasa
c. Olah Raga ,dsb
F. Langkah – langkah Melakukan Asesmen
Ada beberapa tahapan dalam penyusunan asesmen yaitu: kegiatan identifikasi
Tujuan asesmen,pengembangan alat asesmen, pelaksanaan, penafsiran hasil
asesmen.
1. Identifikasi
Identifikasi adalah menentukan anak yang akan diasesmen.Identifikasi dapat
dilakukan melalui pengamatan/observasi yang cermat mengenai prilaku anak
saat belajar dan menganalisis hasil kerja anak.Identifikasi harus
menghasilkan siapa yang akan diasesmen dan dalam asfek apa asesmen itu
dilakukan.
2. Menetapkan tujuan Asesmen
Tujuan asesmen setiap murid akan sama atau berbeda tergantung pada
gejala yang ditemukan pada waktu identifikasi.
3. Mengembangkan Alat asesmen
Alat yang digunakan harus yang sudah baku (Asesmen formal) atau alat
asesmen buatan sendiri (asesmen Informal).Dalam asesmen informal guru
harus mengembangkan alat asesmen sendiri.Alat asesmen ini disesuaikan
dengan kurikulum.
4. Pelaksanaan Asesmen
Waktu yang digunakan harus disesuaikan dengan alat yang dikembangkan
Serta disesuaikan dengan alat yang dikembangkan serta disesuaikan dengan
kemampuan anak dalam memusatkan perhatian sesuai usianya. Misalnya
usia anak kelas satu SD,lama tes sebaiknya tidak lebih dari 30 menit
(Widati.S2003:5).
Menciptakan ruangan atau tempat asesmen yang konduktif,terhindar dari hal-
hal yang dapat mengganggu perhatian anak ,sehingga tempat asesmen itu
menjadi nyaman dan menimbulkan nyaman bagi anak.
5. Penafsiran
Setelah melakukan asesmen,tahap selanjutnya adalah guru mengolah hasil
asesmen dan menafsirkannya.Kegiatan menafsirkan ini cukup menentukan
jika penafsiran keliru,maka program pembelajaran yang dikembangkan akan
keliru pula.
Hasil asesmen in harus dikaitkan dengan kurikulum.Lihat lah materi pelajaran
yang sesuai dengan jenjang kelas anak berada.
G. Prosedur Pelaksanaan Asesmen
Pelaksanaan asesmen dilakukan di awal dan di akhir pelajaran. Tahap
pertama Asesmen bertujuan mengetahui pengetahuan dalam keterampilan
menyulam secara kuantitatif. Tahap ke dua,asesmen bertujuan untuk
mengetahui kemampuan anak dalam mempraktekkan dari ilmu pengetahuan
yang telah dimiliki. Dari asesmen tahap kedua ini akan didapat 3 kelompok
kemampuan anak, yakni :
Kelompok pertama ; Anak menguasai keterampilan Tata Boga baik dari teori
maupun praktik (Kelompok Independent level ).
Kelompok kedua ; Anak yang menguasai aspek teori tetapi belum mampu
dalam praktek (Kelompok Instuctional Level).
Kelompok ketiga ; Anak yang gagal dalam penguasaan keterampilan Tata
Boa dalam dimensi kuantitatif (teori) (Kelompok Frustation Level ).
H. Pelaksanaan, Pengadministrasian, dan Penafsiran
a. Pelaksanaan Asesmen
Pelaksanaan asesmen dibagi dalam dua tahap :
Tahap I :
- Berikan lembar kerja pada siswa sesuai dengan jenjang kelasnya (soal
keteramPilan Tata Boga dalam dimensi kuantitatif maupun