-
1 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m
SEJARAH PERJUANGAN DAKWAH NABI MUHAMMAD SAW
FASE MEKAH Identitas Nabi Muhammad lahir di kalangan bani hasyim
tanggal 12 Rabiul
Awal Tahun Gajah/20 Agustus 570 M
Karena kejujurannya nabi mendapat gelar Al-Amin (yang
terpercaya)
Menjelang Usia 40 Sering berkhalwat di Gua Hira untuk
menenangkan jiwa dan bertafakur, tidak tahan dengan kondisi bangsa
Arab saat itu
17 Ramadhan Tahun 611 M turun wahyu pertama (al-Alaq: 1-5)
Menjadi Nabi dan Rasul
Turunnya wahyu pertama menjadi tanda diangkatnya Muhammad
menjadi Nabi dan Rasul Allah (QS. Al-Alaq 1-5
Perintah Dakwah Ditandai dengan turunnya wahyu kedua
(al-Mudatstsir: 1-7) Langkah Dakwah Nabi
1. Dakwah secara diam-diam
Berdakwah kepada keluarga dan teman dekat
Dasar perintah adalah QS asy-Syuara: 214-216
Sahabat yang pertama menerima ajakan dakwah Nabi: a) Siti
Khadijah (istri), Ali bin Abi Thalib (sepupu), Abu
Bakar (sahabat karib), Zaid bin Haritsah (budak yang menjadi
anak angkat)
Abu Bakar membantu Nabi menyebarkan dakwah dan mendapatkan
pengikut: Usman bin Affan, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf,
Saad bin Abi Waqash, Thalhah bin Ubaidillah, Abu Ubaidah bin
Jarrah, Al-Arqam bin al-Arqam
Dalam sejarah Islam, mereka dikenal dengan sebutan as-Sabiqunal
Awwalun (orang-orang yang pertama memeluk Islam)
2. Dakwah secara terbuka (terang-terangan)
Dasar perintah adalah QS al-Hijr: 94
Langkah 1: mengundang kerabat dari Bani Muthalib, mereka semua
menolak ajakan Nabi kecuali Ali bin Abi Thalib
Langkah 2: mengajak masyarakat umum mulai dari bangsawan hingga
kelas hamba sahaya yang dilakukan di bukti Shafa
Masyarakat Quraisy tidak mempercayainya, bahkan
-
2 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m
mendustakan dan mengejeknya, salah satunya adalah Abu Lahab dan
Istrinya (sebab turunnya surat al-Lahab)
3. Diantara Isi pidato nabi pada peristiwa bukti Shafa:
Peringatan dan ancaman Allah bagi orang yang tidak beriman.
Sebaliknya, kenikmatan dan surga bagi orang yang beriman dan
beramal saleh
Respon Masyrakat Mekkah
Masyarakat Quraisy merespon dakwah Nabi: 1) Menerima: sebagian
kecil 2) Menolak: sebagian besar, terutama masyarakat Mekkah
perkotaan Upaya Nabi Ber-dakwah
Bantuan Abu Bakar, berhasil menarik pengikut karena ia seorang
yang kaya dan disegani
Pengajaran agama yang dilakukan di rumah Arqam bi Abi Arqam
(bait al-Arqam), sebagai markas dakwah Nabi.
Hambatan dan Ancaman
Kafir Quraisy menyebarkan isu (fitnah) yang tidak benar mengenai
ajaran yang dibawa Nabi
Abu Lahab menghasut masyarakat Mekkah untuk membenci Nabi dan
Islam
Abu Lahab menghasut paman Nabi (Abu Thalib) agar melarang Nabi
menyebarkan ajarannya
Abu Thalib sering mendapat ancaman dan dipaksa untuk memenuhi
keinginan masyarakat Quraisy Abu Thalib membujuk Nabi untuk
menghentikan dakwah, namun Nabi menolaknya Abu Thalib tidak bisa
berbuat apa-apa, pesannya agar Nabi waspada dalam berdakwah dan
menghindari ancaman masyarakat Quraisy.
Boikot dan Rencana Pembunuhan
Semakin kuatnya posisi umat Islam mengakibatkan reaksi kafir
Quraisy semakin keras.
Mereka melakukan strategi pemboikotan dan pemutusan segala
bentuk hubungan dengan Bani Hasyim
Pemboikotan dimulai pada Bulan Muharram tahun ke-7 kenabian (616
M)
Pemboikotan berlangsung selama 3 tahun. Dan dengan pemboikotan
ini, umat Islam terkepung di lembah pegunungan dan terputus dari
berbagai komunikasi dengan dunia luar
Bani Hasyim menderita kelaparan, miskin dan sengsara Isi Piagam
Pemboikotan
Mereka tidak akan menikahi orang-orang Islam
Mereka tidak akan menerima permintaan nikah dari orang-orang
Islam
-
3 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m
Mereka tidak akan berjual beli apa saja dengan orang-orang
Islam
Mereka tidak akan berbicara dan tidak akan menengok orang-orang
Islam yang sakit
Mereka tidak akan menerima permintaan damai dengan orang-orang
Islam, sehingga mereka menyerahkan Muhammad untuk dibunuh
Akhir Masa Pemboikotan
Beberapa pemimpin Quraisy menyadari bahwa apa yang dilakukannya
sungguh keterlaluan
Tokoh-tokoh tersebut: Zubair bin Umayah, Hisyam bin Amr, Muthim
bin Adi, Abu Bakhtari bin Hisyam, dan Zamaah bin al-Aswad
Mereka merobek piagam dan mengenyahkannya sebagai tanda
berakhirnya pemboikotan
Hijrah ke Habsyi I Penyebab: penyiksaan di luar batas
kemanusiaan terhadap muslim
Bulan ke-7 tahun ke-5 kenabian 11 orang laki-laki dan 4 orang
perempuan memulai hijrah ke Habsyi
70 orang sahabat menyusul, diantaranya: Utsman bin Affan dan
istrinya Ruqayah, Zibair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf dan Jafar
bin Abi Thalib
Kedatangan muslim disambut baik oleh raja Nejus dan diberikan
perlindungan untuk melaksanakan ibadah Islam
Hijarah Ke Habsyi II Merasa tidak dapat mempengaruhi Raja Habsyi
dan semakin
kuatnya umat Islam, kafir Quraisy semakin gencar melakukan
penindasan dan penganiayaan terhadap muslim
Nabi menganjurkan untuk hijrah kembali ke Habsyi 101 orang
berangkat (diantaranya 18 orang wanita).
Raja Nejus masuk Islam Misi Ke Thaif Misi: mencari perlindungan
dari keluarganya dari keturunan
Tsaqif yang menjadi pembesar: Kinanah bergelar Abu Jalail dan
Masud bergelar Abu Kuhal serta Habib
Kedatangan nabi ditolak bahkan diusir dengan tidak manusiawi
Nabi dilempari oleh pemuda Thaif hingga luka
Dipinggiran kota Mekkah, Nabi mendapat pertolongan dari keluarga
Rabiah: Uthbah dan Syaibah dengan mngutus budaknya bernama Adas
untuk menemui Nabi dan memberinya anggur.
Perjanjian Aqabah I Terjadi pada tahun ke-12 kenabian/621 M.
bertempat di Aqabah (salah satu bukit dekat kota Mekah) beliau
menemui 12 orang rombongan haji dan sepakat untuk membantu dakwah
nabi.
-
4 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m
Kesepakatan itu kemudian disebut perjanjian aqabah, yang berisi:
a) Mereka menyatakan setia kepada Nabi Muhammad SAW b) Mereka
menyatakan rela berkorban harta dan jiwa c) Mereka bersedia ikut
menyebarkan ajaran Islam yang
dianutnya d) Mereka menyatakan tidak akan menyekutukan Allah e)
Mereka menyatakan tidak akan membunuh f) Mereka menyatakan tidak
akan melakukan kecurangan dan
kedustaan Perjanjian Aqabah II Terjadi pada tahun ke-13
kenabian/622 M
Jamaah Yatsrib datang kembali ke Mekah berjumlah 73 orang.
Mereka menemui Nabi untuk menyampaikan pesan agar Nabi datang ke
Yatsrib untuk memberikan ajaran Islam
Untuk memperkuat pernyataan tersebut, dilakukan perjanjian
kembali di bukit Aqabah yang berisi: a) Penduduk Yatsrib siap dan
bersedia melindungi Nabi
Muhammad SAW b) Penduduk Yatsrib ikut berjuang dalam membela
Islam
dengan harta dan jiwa c) Penduduk Yatsrib ikut berusaha
memajukan agama Islam dan
menyiarkan kepada sanak keluarga mereka d) Pnduduk Yatsrib siap
menerima segala resiko dan tantangan
Nabi Memerintahkan Hijrah ke Yatsrib
Setelah perjanjian Aqabah II, Nabi kemudian memerintahkan para
sahabatnya untuk hijrah ke Yatsrib
Alasan Nabi memilih Yatsrib sebagai tempat hijrah: a) Menghindar
gangguan kafir Quraisy yang makin menjadi-jadi b) Yatsrib adalah
tempat paling dekat dengan Mekah c) Ada hubungan kekeluargaan
dengan Yatsrib (kakeknya
beristrikan orang Yatsrib, ayahandanya Abdullah dimakamkan di
Yatsrib)
d) Penduduk Yatsrib terkenal lembut budi pekerti dan memiliki
sifat yang baik
e) Bagi Nabi, hijrah merupakan keharusan sebagi perintah
Allah
FASE MADINAH Nabi sampai di Madinah
Nabi tiba di Madinah pada hari Jumat tanggal 12 Rabiul Awaal
bertepatan dengan tanggal 24 september 622 M.
Kehadiran Nabi di Madinah disambut hangat masyarakat
-
5 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m
Kehadiran Nabi di Madinah menandai zaman baru perjalanan dakwah
Nabi
Langkah Dakwah Nabi di Madinah
Ada dua kelompok umat Islam di Madinah: (1) Anshar, yaitu
kelompok masyarakat yang menjadi penolong; (2) Muhajirin, yaitu
umat Islam yang datang dari Mekah.
Langkah dakwah Nabi di Madinah dilakukan dengan: 1) Membangun
Masjid
Masjid berfungsi sebagai: (a) sarana ibadah; (b) pusat
pendidikan dan pengajaran agama; (c) mengadili berbagai perkara
yang muncul; (d) tempat bermusyawarah; (e) tempat pertemuan dan
lain-lain.
2) Menciptakan persaudaraan baru
Persaudaraan yang dibentuk adalah persaudaraan berdasar agama
(Islam), menggantikan saudara berdasarkan darah.
3) Perjanjian dengan Masyarakat Yahudi Madinah
Perjanjian ini kemudian dikenal dengan Perjanjian Madinah
Perjanjian ditulis pada tahun 623 M atau tahun ke-2 H.
Diantara butir-butir Piagam Madinah adalah: a) Kaum muslimin dan
kaum Yahudi hidup
secara damai, bebas memaluk dan menjalankan agamanya
masing-masing
b) Apabila salah satu pihak diperangi musuh, maka mereka wajib
membantu pihak yang diserang
c) Kaum muslimin dan Yahudi wajib saling menolong dalam
melaksanakankewajiban untuk kepentingan bersama
d) Muhammad Rasulullah adalah pimpinan umum untuk seluruh
penduduk Madinah.
4) Pembangunan pranata sosial dan pemerintahan
Masyarakat madinah terdiri dari: (a) Kelompok Muhajirin; (b)
kelompok Anshar; (c) Yahudi; (d) Nashrani dan (e) penyembah
berhala
Respon masyarakat Masyarakat Madinah menyambut dakwah Nabi
-
6 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m
Madinah terhadap dakwah Nabi
dengan antusias
Kabilah Aus dan Khazraj, adalah penganut Yahudi yang menyatakan
kesetiaannya kepada Nabi sejak awal
Kabilah Yahudi lainnya menyikapi dakwah dengan menolak secara
diam-diam, karena kepentingan politis
Peperangan Terpenting
1. Perang Badar
Pengakuan masyarakat terhadap Nabi sebagai penguasa Madinah
menyebabkan kecemburuan dan benih permusuhan musyrikin Mekah
berkobar kembali.
Sebagian masyarakat Madinah menolak ajaran Islam melakukan
kerjasama dengan kafir Mekah. Salah satunya adalah yang dibawah
pimpinan Abdullah bin Ubay Salul.
2. Perang Uhud
Tahun ke-3 H, Abu Sufyan mengomandai kafir Quraisy menuju
Madinah dengan membawa: a) 3000 pasukan tempur b) 700 pasukan
bertameng c) 200 pasukan berkuda; dan d) Istri-istri mereka
Nabi bersama 1000 pasukan menyambut musuh di luar kota
Di perjalanan 300 orang munafik membelot di bawah pimpinan
Abdullah bin Ubay bin Salul dan sisa pasukan 700 orang
Awalnya pasukan Nabi mendapat kemenangan gemilang. Namun
menjelang akhir, pasukan panah di bukit meninggalkan posnya untuk
mengambil harta ganimah.
Kesempatan ini digunakan Khalid bin Walid untuk menyerang dari
arah belakang dan berhasil membubarkan pasukan muslim.
70 pasukan muslim gugur sebagai syuhada. 23 pasukan Quraisy
tewas.
3. Perang Khandaq
Setelah perang Uhud, Yahudi Bani Nazir diusir dari Madinah,
karena mereka telah bersekutu dengan kafir Quraisy.
-
7 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m
Tahun 627 M, kafir Quraisy, suku-suku Badui dan golongan Yahudi
membentuk pasukan gabungan sejumlah 10.000 pasukan tempur (600
diantaranya berkuda) untuk menggempur Madinah.
Nabi membentuk pasukan berjumlah 3000 tentara.
Salman Al-Farisi mengusulkan system pertahanan dengan
menggunakan parit yang mengitari kota Madinah, penduduk muslim yang
berada di luar dianjurkan masuk kota Madinah.
Perjanjian Hudaibiyah
Perjanjian Hudaibiyah menghasilkan beberapa kesepakatan sebagai
berikut: 1) Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan
gencatan senjata selama 10 tahun 2) Setiap orang diberi
kebebasan bergabung
dengan Muhammad atau menjalin janji dengan Muhammad, dan
demikian pula setiap orang diberi kebebasan bergabung dengan
kelompok Quraisy atau menjalin perjanjian dengan mereka.
3) Siapa yang pergi bergabung dengan Muhammad tanpa alasan yang
dapat dibenarkan harus dicegah dan dikembalikan kepada walinya,
tetapi sebaliknya pengikut Muhammad yang hendak bergabung dengan
kelompok Quraisy maka ia harap dibenarkan.
4) Pada tahun ini rombongan Muhammad harus kembali ke Madinah.
Tahun berikutnya mereka dijinkan ibadah haji dengan syarat bahwa di
Mekah tidak lebih dari tiga hari, tanpa membawa senjata.
Mengutus Duta Ke Negara Tetangga
Setelah perjanjian hudaibiyah tidak ada lagi perang.
Nabi berupaya mengutus duta-dutanya untuk menyerukan masuk
Islam.
Beberapa penguasa menerimanya ajakan tersebut, kecuali raja
Persia yang mengusir duta Islam.
Sementara duta yang diutus kepada penguasa Kristen di Damaskus
dibunuh dengan kejam.
Pembaiatan Perjanjian
Setelah perjanjian, suku Khuzaah menyatakan bergabung dengan
umat Islam Madinah.
-
8 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m
Hudaibiyah Sedangkan suku Bani Bakar menyatakan bergabung dengan
kafir Quraisy.
2 tahun setelah perjanjian, suku Bani Bakar di bantu kafir
Quraisy menyerang suku Khuzaah dan membantai mereka.
40 orang perwakilan suku Khuzaah mengadu kepada Nabi
Nabi SAW mengirimkan utusan kepada pemuka Quraisy membawa misi
perdamaian dengan mengusung 3 usulan: 1) Orang Quraisy harus
mengganti rugi terhadap
para korban suku Khuzaah, atau 2) Orang Quraisy Mekah harus
menghentikan
persekutuan mereka dengan Bani Bakar, atau 3) Orang Quraisy
harus menyatakan pembatalan
terhadap Perjanjian Hudaibiyah
Orang Quraisy memilih opsi ketiga (pembatalan perjanjian)
Nabi Mengimpun Pasukan Terbesar Sepanjang Sejarah
Nabi menghimpun pasukan terbesar sepanjang zaman, yaitu 10.000
pasukan tempur yang bergerak menuju Mekah.
Rencana tersebut tercium oleh kafir Quraisy lewat surat yang
dikirimkan oleh Hatib bin Abi Balthaah untuk keluarganya melalui
seorang budak Bani Muthalib bernama Sarah.
Kesalahan ini kemudian dimaafkan oleh Nabi.
Misi penyerangan ini adalah untuk menakut-nakuti orang kafir
Quraisy dan membuktikan bahwa Islam sekarang telah tumbuh dengan
besarnya.
Pasukan dibagi menjadi empat bagian, tiap bagian masing-masing
memasuki kota mekah dari arah yang berbeda: Utara, Selatan, Timur
dan Barat.
Tanggal 1 Januari 630 M, mekah dapat dikuasai pasukan Islam
Fathu Mekkah Strategi Nabi dalam menaklukkan Mekah melalui jalan
damai mendapat simpati orang-orang Quraisy.
Abu Sufyan menyusul datang dan menyatakan keislamannya di
hadapan Nabi dan mengangkatnya sebagai perantara dengan masyarakat
quraisy.
Abu Sufyan menyampaikan pesan perdamaian
-
9 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m
kepada orang-orang Quraisy dan langkah-langkah kebijaksanaan
Nabi yang dibawanya dari Nabi dalam usaha pembebasan kota
Mekkah
Mengetahui Abu Sufyan telah masuk Islam, maka tokoh-tokoh
Quraisy banyak menyatakan diri mengikuti Nabi.
Nabi mengunjungi Kabah melakukakn thawaf, menghadapi orang-orang
yang sudah berkumpul di masjid, memaafkan semua kesalahan mereka
dan kemudian menghancurkan 360 berhala.
Setelah itu banyak berbondong-bondong laki-laki dan perempuan ke
kota Mekkah an menyatakan masuk Islam.
Nabi Merasa Ajalnya Sudah Dekat
Tahun ke-10 H, Nabi meraksa bahwa dakwahnya telah sempurna,
beliau menyadari bahwa ajalnya telah dekat.
Nabi merencanakan ibadah haji yang terakhir inilah yang dikenal
dengan Haji Wada
Hadi Wada Dua bulan setelah Haji Wada Nabi memerintahkan para
sahabatnya untuk menyebarkan Islam ke negeri-negeri yang berada di
perbatasan Syiria.
Setelah beberapa hari sakit, nabi Wafat di Rumah Aisyah pada
tanggal 8 Juni 632 M.
KHALIFAH ABU BAKAR
Keutamaan dan Peristiwa Bersejarah
Keutamaan
Keutamaan Abu Bakar ash-Shiddiq sangat banyak sekali, yang di
antaranya adalah sebagai berikut :
1. Beliau adalah sahabat Rosulullah . Di Gua dan Ketika Hijrah.
2. Abu bakar adalah sahabat yang paling alim di antara para sahabat
yang lain. 3. Abu bakar adalah sahabat yang paling utama. 4.
Kedudukan abu bakar di sisi Rasulullah . 5. Abu bakar adalah paling
dulu masuk islam dan selalu mendampingi
Rosulullah . 6. Abu Bakar adalah orang yang paling di cintai
Rosulullah . 7. Keutamaan Abu Bakar dan kebenaran (kejujuran)-nya
dan keislamannya. 8. Abu bakar adalah seorang yang memiliki kemauan
yang tinggi.
-
10 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m
9. Keberkahan Abu Bakar ash siddiq dan keluarganya. 10. Berita
gembira bagi Abu Bakar sebagai penghuni surga. 11. Sepak terjang
Abu Bakar dalam membela Rosulullah .
Peristiwa Bersejarah Setelah pasukan Usamah pulang membawa
kemenangan gemilang, Abu
Bakar memerintahkan mereka untuk tinggal di madinah dan
beristirahat, Abu Bakar sendiri kemudian menuju Dzu
al-Qashshah.
Di sana Abu Bakar menyerahkan sebelas panji atau bendera perang
kepada pemuka sahabat, yaitu: 1. Abu sulaiman syaifullah (pedang
allah) kholid bin walid. Pasukannya mengemban
misi menyerang thulaihah ibn khuwailid al-asadii. Setelah
selesai, mereka di perintahakn menuju malik ibnu nuwairah di
baththah, daerah di dekat ras. Kholid bin walid adalah pangima
besar dan prajurit Yang sangat pemberani. Diriwayatkan oleh Imam
Ahmad dalam musnadnya, dari jalur Wahsyi ibn harb, bahwa Abu Bakar
menyerahkan (bendera) kepada Khalid bin Walid untuk memerangi
orang-orang murtad. Abu Bakar berkata, aku mendengar Rosulullah
bersabda, sebaik-baiknya hamba Alloh dan saudara serumpun adalah
khalid bin walid, pedang diantara pedang-pedang Alloh yang
dihunuskannya untuk menumpas orang-orang kafir dan munafik.
(HR.ahmad dan al-hakim).
2. Ikrimah ibn Abu Jahal ia di perintahkan untuk memerangi
musailamah di yamamah.
3. Syurahbil ibn Hasanah. Ia diinstrusikan untuk menyusul
ikrimah dan memberikan bantuan dalam memerangi musailamah.
4. Muhajjir ibn Abi Umayyah. Diperintahkan menuju yaman memeragi
tentara aswad serta membantu warga keturunan persia melawan Qais
ibn Maksyuh dan penduduk yaman yang menjadi pengikutnya.
5. Hudzaifah ibn Muhsin al-ghathfani. Diperintahkan menuju daba.
6. Arfaja ibn hurtsumah, diperintahkan menuju muhrah. Abu bakar
memerintahkan
Hudzaifah dan arfaja untuk bergabung. Masing-masing memimpin
yang lain dalam tugas mereka.
7. Suwait ibn mukrin, di arahkan menuju dataran tinggi yaman. 8.
Khalid ibn said ibn ash al-umawi, diarahkan menuju dataran tinggi
syam. 9. Amr bin ash diarahkan menuju qhudoah. 10. Ala ibn Hudrami
diperintahkan menuju bahrain. 11. Tarifah ibn hajiz, diperintahkan
untuk mengatasi bani sulaim dan para
pengikutnya dari kabilah khawazin.
Masa pemerintahannya sangatlah singkat,hnya berkisar 2 tahun 3
bulanan. Namun, walaupun berjangka pendek masa pemerintahannya
penuh dengan perbuatan-perbuatan dan aksi-aksi yang agung. Di
antaranya sebagai berikut;
-
11 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m
1. Pemberangkatan pasukan usamah bin zaid sesuai dengan
rosulullah 2. Perang melawan orang-orang murtad 3. Penyerangan Bani
Hanifah dan Perang yamamah (11 h/632 M) 4. Penaklukan Syam 5.
Permulaan perang yarmuk (13 H/634M) 6. Penghimpunan al-quran 7.
Perdamaian dengan Bani Asad dan Bani Ghothofan
KHALIFAH UMAR BIN KHATHTHAB
Keutamaan dan Peristiwa Bersejarah Umar ibn al-Khaththab 1.
Orang yang di beri ilham 2. Orang yang sudah di sediakan istana
dari emas di surge 3. Seorang yang syahid 4. Orang yang jejak
langkahnya di takuti iblis
Pembaiatan Umar ibn al-Khathathab Tatkala Abu Bakar merasa bahwa
kewafatannya telah dekat dan sakitnya
semakin parah, dia ingin memberikan kekhalifahan kepada
seseorang sehingga di harapkan manusia tidak banyak terlibat
konflik. Maka, jatuhlah pilihannya kepada Umar ibnul Khattab. Dia
meminta pertimbangan sahabat-sahabat senior. Mereka semua mendukung
pilihan Abu Bakar. Dia kemudian membaiat Umar yang kemudian diikuti
oleh kaum muslimin. Beberapa hari setelah itu Abu Bakar
meninggal.
Peristiwa Bersejarah a. Perang Qadisiyah (muharram 14 H) b.
Perang Ajnadin (tahun 15 H) c. Penaklukan Baitul Maqdis ( tahun 16
H) d. Pembebasan Tustar dan Sus serta tertawannya Hurmuzan (Tahun
17 H) e. Tahun Arang (paceklik) pada tahun 18 H f. Perang Nahawand
(tahun 21 H)
KHALIFAH UTSMAN BIN AFFAN
Keutamaan Utsman bin Affan rodhiyallohuanhu 1). Berita gembira
bahwa Utman bin Affan rodhiyallohuanhu adalah
penduduk surga, Rosulullah saw bersabda:Barang siapa yang
menggali sumur
-
12 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m
romah, maka ia mendapatkan surga.Maka sumur tersebut digali oleh
Utsman. Rodhiyallohuanhu
2). Utsman adalah salah seorang yang memenuhi panggilan Allah
ta'ala dan Rosul-Nya dan berhijrah dua kali.
3). Kabar gembira bahwa Utsman bin Affan rodhiyallohuanhu mati
syahid. Rosulullah sholullohualaihi wasallam bersabda Tenanglah
wahai uhud! Karena yang sedang berada diatasmu tak lain adalah
seorang shiddiq,dan dua orang syahid.
Kebijakan-kebijakan dan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada
masa khalifah Utsman bin Affan rodhiyallohuanhu
1). Peristiwa yang terjadi pada tahun 26 H. Al-Waqdi berkata,
pada tahun ini Ustman bin Affan rodhiyallohuanhu memerintahkan
untuk memperbaharui tanda-tanda batas tanah haram dan memperluas
Masjidil Haram.
2). Kodifikasi al-Quran untuk kedua kalinya Dalam proses
kodifikasi ini ,Utsman rodhiyallohuanhu menugaskan empat
orang tiga orang dari Quraisy,dan satu orang dari kalangan
anshor. Adapun dari kalangan Quraisy,mereka adalah: Abdullah bin
az-Zubair Said
bin al-Ash, dan Abdurrahman bin al-Harits. Sementara dari
kalangan Anshor adalah Zaid bin Tsabit.
Ketika Mushaf Utsmani telah ditulis dan dikirim ke berbagai
negeri Islam, Utsman rodhiyallahuanhu tidak merasa cukup sampai
disitu. Dia juga menyertakan seorang ulama Qiraat untuk setiap
mushaf itu karena mushaf tersebut akan menjadi rujukan dan
pegangan. Ulama itu diberi tugas mengajarkan umat islam Al-Quran
sesuai tulisan mushaf itu dan sejalan dengan maknanya.
Utsman rodhiyallohuanhu memerintahkan Zaid bin Tsabit untuk
membacakan al-Quran kepada penduduk Madinah,mengirimkan Abdullah
bin As-saib ke Makkah, mengirim al-Mughirah bin Syihab ke Syam,
Mengirimkan Amir bin Abdul Qais ke Bashrah,dan mengirimkan Abu
Abdurrahman as-Shalmi ke Kuffah. Mushaf ke enam di tinggalkan di
Madinah. Inilah mushaf yang kemudian dinamakan dengan mushaf
Al-Imam (Mushaf induk). 3). Peristiwa yang terjadi pada tahun 29 H.
Al-Waqidi berkata, Pada tahun ini Ustman bin Affan rodhiyallohuanhu
memperluas Masjid Nabi solullahualaihi wasallam, di pugar untuk
pertama kalinya. Beliau beliau memperluas areanya tanpa mengubah
bangunan intinya.
4). Pembentukan armada laut pertama. Utsman rodhiyallohuanhu,
paada masa ke kholifahannya, mempelopori pembentukan armada laut
yang terdiri dari tentara-tentara Muslim yang tangguh.
-
13 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m
Penaklukan pada zaman Utsman bin Affan rodhiyallohuanhu
Penaklukan ke daerah Timur 1. Perang Azarbaijan dan Armenia 2.
Penaklukan Ar-rai yang kedua pada tahun 24 H 3. Penaklukan
Isthakhar yang kedua pada tahun 27 H 4. Penaklukan Thabaristan pada
tahun 30 H 5. Pertempuran Al-Bab dan Balanjar pada tahun 33 H
Penaklukan ke daerah Syam dan Maghrib 1. Memerangi Romawi pada
tahun 34 H 2. Penaklukan Kota Iskandariah setelah melanggar
perjanjian damai pada tahun
25 H 3. Perang Afrika pada tahun 27 H 4. Peristiwa Jarjir dan
Barbar pada tahun 27 H 5. Perang Andalusia (Spanyol) pada tahun 27
H 6. Penaklukan kota Ciprus pada tahun 28 H 7. Perang Dzatush
Shawari pada tahun 31 H
KHALIFAH ALI Kebijakan Ali Bin Abi Thalib
1. Memecat beberapa gubernur yang pernah diangkat Utsman, mereka
adalah Bani Umayah.
2. Mengembalikan kembali tanah-tanah dan hibah yang demikian
besar jumlahnya.
Peristiwa-Peristiwa Yang Terjadi
- Perang Jamal (36 H) - Perang Siffin {wilayah sebelah timur
Syam} (37 H) - Khawarij Perang Nahrawan (38 H)
-
14 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m
Dinasti Bani Umayyah
1. apa keutamaan pada masa Bani Umayyah 2. Siapa saja
orang-orang yang termasuk ke dalam golongan Bani Umayyah ? 3. Apa
saja peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa Bani Umayyah ?
1. Ekspansi Pada Masa Bani Umayyah Secara umum, penaklukan
pemerintahan Bani Umayah, meliputi tiga
wilayah;
Petama, melawan pasukan romawi di Asia kecil.
Penaklukan ini sampai dengan pengepungan konstatinopel dan
beberapa
kepulauan di Laut Tengah.
Kedua, wilayah Afrika Utara.
Penaklukan ini sampai ke Samudera Atlantik dan menyeberang ke
Gunung
Thariq hingga ke Spanyol.
Ketiga, wilayah Timur.
Penaklukan ini sampai ke daerah Timur Irak. Kemudian meluas ke
wilayah
Turkistan di Utara, serta ke wilayah Sindh di bagian
Selatan.
Muawiyah berhasil menaklukan Tunis, Khurasan, sampai ke sungai
Oxus serta Afghanistan smpai Kabul; dan angkatan laut Muawiyah
menyerang konstatinopel (Ibukota Bizantium). Ia berhasil
menundukkan balkh, Bukhara,
Khawarizm, Fergana, Samarkand, dan bahkan sampai ke India
dengan
menguasai Balukhistan, Sind, dan daerah Punjab, sampai ke
Maltan. Setelah itu, Walid Ibn Abd Walid adalah khalifah yang
berhasil
menundukkan maroko dan al-Jazair . Serangan kota ini, serangan
kemudian
dilanjutkan ke Eropa atas pimpinan Thariq Ibn Ziyad. Tentara
Spanyol dapat
dikalahkan oleh pasukan Thariq. Setelah itu, dikuasai pula kota
Seville, Elvira,
dan Toledo. Pada zaman Umar bin Abdul Aziz, serangan dilakukan
ke perancis yang dipimpin oleh Abd ar-Rahman Ibn Abdullah
Al-Gifiqi. Di Perancis, umat islam berhasil menundukkan Bordeau dan
Poitires, kemudian
serangan dilanjutkan untuk menudukkan kota Tours. Namun,
Al-Gafiqi mati
terbunuh, akhirnya tentara Islam mundur dan kembali ke
Spanyol.
Kota Konstantinopel dikepung pada tahun 50 H/670 M. dan tahun
53-61
H./672-680 M. namun tidak berhasil ditaklukan. Muawiyah
membentuk pasukan laut yang besar yang siaga di laut tengah dengan
kekuatan 1.700 kapal.Dengan
kekuatan itu, dia berhasil memetik berbagai kemenangan. Dia
berhasil
menaklukan pulau Jarba di Tunisian pada Tahun 49 H./624 M.,
kepulaun Ijih
dengan konstatinopel pada tahun 57 H/680 M.
Di Afrika, Benzapat berhasil ditaklukan pada tahun 41 H./661
M.,
Qumaniyah (dekat Qayrawan) ditaklukan pada tahun 45 H./665 M.,
Susat juga
ditaklukan pada tahun yang sama. uqbah bin Nafi' berhasil
menaklukan Sirt dan Mogadishu, Tharablis, dan menaklukan Wadan
kembali. Kota Qayrawan
-
15 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m
dibangun pada tahun 50 H./ 670 M. Kur sebuah wilayah di Sudan
berhasil pula
ditaklukan. Akhirnya, penaklukan ini sampai ke wilayah Maghrib
Tengah
(Aljazair). Uqbah bin Nafi adalah komandan yang paling terkenal
di kawasan ini.
Selain itu, penaklukan meluas ke kawasan Timur (Negeri Asia
Tengah dan
Sindh). Negeri-negeri Asia Tengah, meliputi kawasan yang berada
diantara
sungai Sayhun dan Jayhun. Diantara kerajaan yang paling penting
adalah
thakharistan dengan ibukotanya Balkh, Shafaniyan dengan ibukota
Syawman,
Shaghad dengan ibukota Samarkand dan Bukhari, Farghanah dengn
ibukota
Jahandah., Khawarizm dengan ibukota Jurzaniyah Asyrusanah dengan
ibukota
Banzakat, Syasyi dengan ibukota Bankats. Mayoritas penduduk
dikawasan ini
adalah kaum Paghanis. Pasukan islam menyerang wilayah Asia
Tengah pada
tahun 41 H./661 M.
A. Pendiri Daulah Umayyah Muawiyah Bin Abi Sufyan (41-60 H) Pada
masa khulafaur rasyidin, Muawiyah diangkat sebagai salah satu
seorang panglima perang di bawah komando utama Abdullah bin
Jarrah.
Kaum muslimin berhasil menaklukan Palestina, Suriah, dan Mesir
dari tangan
imperium Romawi Timur. Berbagai kemengan ini terjadi pada
masa
pemerintah Umar bin Khatthab.
Pada masa khalifah Utsman bin Affan, ia diangkat sebagai
gubernur untuk wilayah Syiria dan palestina yang berkedudukan di
Damaskus
menggantikan gubernur Abu Ubaidah bin Jarrah sampai Ali bin Abi
Thalib
menggantikan Utsman sebagai khalifah. Pada masa pemerintahan
Ali, terjadi beberapa konflik antara kaum
muslimin.Diantaranya perang siffin.Perang yang terjadi antara
Ali dan Muawiyah ini berakhir dengan perdamaian.
Ketika khalifah Ali bin Abi Thalib terbunuh, kaum muslimin
sempat
mengangkat putranya, Hassan bin Ali. Namun, melihat keadaan yang
tidak
menentu,setelah tiga bulan, akhirnya, Hassan mengundurkan diri
dan
menyerahkan jabatan khalifah kepada Muawiyah bin Abu Sufyan.
Timbang terima jabatan ini berlangsung di kota kuffah. Beberapa
kalangan ada yang
menyebut Muawiyah dengan julukan yang lebih jauh dari akhlak
islami. Padahal, walau bagaimana pun ia adalah sahabt Rasulullah
saw yang telah
banyak memberikan sumbangan untuk islam. Ia ikut beberapa
peperangan,
baik di masa Rasulullah atau Khulafaur Rasyidin. Mengenai
tudingan yang
menjelekkannya, tidak semuanya benar. Kendati pun ada, hal itu
wajar
mengingat ia adalah manusia biasa yang kadang khilaf atau
dipengaruhi
orang-orang sekitarnya. Semuanya itu tidak bias mengurangi
keutamaannya
sebagai sahabat bahkan masih terbilang keluarga dekat
Rasulullah.
Ia mempunyai kemampuan diplomasi yang sangat tinggi sehingga
Nicholsan dalam bukunya Literaty History Of The Arabs
menyebutkan:
Muawiyah adalah seorang diplomat yang cakap dibanding Richelieu,
politikus Perancis yang terkenal itu. Lebih tepat lagi ia
mencontohkan
-
16 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m
Muawiyah dengan Oliver Cromwell, politikus dan protector Inggris
yang termasyhur, yang pernh membubarkan parlemen.
1. Peristiwa Bersejarah Adapun beberapa peristiwa terpenting
pada masa pemerintahan
Muawiyah sebagai berikut.
a. Pembangunan tempat pembuatan kapal laut di Mesir (tahun 54
H)
Pada masa pemerintahannya, Mu;awiyah r.a membangun
tempat pembuatan kapal di Mesir pembangunan ini dilakukan
pada tahun ke 54 H.
b. Penyerangan konstatinopel Rasulullah saw. Bersabda:
.
Pasukan pertama dari umatku yang berperang dari laut
berhak mendapat surga, dan pasukan pertama dari umatku
yang memerangi kota kaisar (konstatinopel) diampuni
dosanya.
Muawiyah r.a menyerang konstatinopel sekali lagi pada tahun 54
H, dan mengepungnya sampai tahun 57 H. ia juga
berhasil membebaskan Tikrit, Rodesia Binzarat, Sausah,
Sijistan, Kuhastan, dan wilayah-wilayah sind.
c. Pembangunan Qairuwan Muawiyah r.a mengirimkan Uqbah bin Nafi
r.a ke Afrika,
kemudian menaklukannya dan merencanakan
pembangunannya. Daerah ini sendiri berupa ghaibah, yaitu
daerah yang dipenuhi pepohonan yang lebat (hutan). Daerah
tersebut amat ditakuti karena banyak terdapat binatang buas,
ular, dan hewan-hewan lain. Ia lantas berdoa kepada Allah swt.
Supaya menjadikannya sebagai daerah yang aman.
Maka, semua hewan yang berada di sana pun pergi, smpai-
sampai binatang buas membawa anak-anaknya pergi.
d. Peralihan Sistem Kekhalifah menjadi kerajaan Ketika kekuasaan
telah berpindah ke tangan Muawiyah r.a,
maka system pemerintahan telah beralih dari kekhalifan
menjadi kerajaan.
Safinah Abu Abdurrahman, bekas budak Rasulullah saw. Berkata
bahwasanya rasulullah saw. Bersabda:
. Kekhalifahan ala Nabi saw. Berjalan selama 30
tahun.Setelah itu, Allah swt.Memberikan kekuasaan/kerajaan
kepada-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki.
-
17 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m
Safinah berkata: kekhalifahan Abu Bakar berlangsung selama 2
tahun, Umar selama 10 tahun, Utsman selama 12 tahun, dan Ali selama
6 tahun.
Jika kita merujuk kepada kitab-kitab sejarah, menurut para
ahli sejarah Abu Bakar r.a memerintah selama 2 tahun tiga
bulan, Umar r.a 10 tahun dua bulan, 12 tahun empat bulan, Ali
r.a 4 tahun 9 bulan, dan al-Hassan 6 bulan. Sehingga totalnya
selama 30 tahun.
Ibnu Katsir berkata: al-Hassan mundur dari kekhalifahan pada
bulan Rabiul Awwal tahun 41 H. sehingga, genaplah berjumlah 30
tahun sejak wafatnya Nabi saw.
Dari Abu Ubaidah Amir Bin Jarrah r.a, ia berkata bahwasnya
rasulullah saw bersabda:
. "Agama kalian diawali dengan kenabian dan kasih sayang,
kemudian kerajaan dan kasih sayang, lalu kerajaan yang
tercela, kemudian kerajaan yang disertai dengan kesewenang-
wenangan. Sabda Rasulullah saw: agama kalian diawali dengan
kenabian dan kasih sayang yaitu kepemimpinan Nabi saw bagi kaum
mukminin. Kemudian, kepemimpinan Abu Bakar,
Umar, Utsman, Ali dan Hassan r.a. setelah itu, beliau bersabda:
kemudian, kerajaan dan kasih sayang, yaitu masa Muawiyah r.a. lalu,
beliau bersabda: lalu kerajaan yang tercela; kata afar dari kata
tafir yaitu menempel dengan tanah.
Ini merupakan celaan baginya, seperti perkataan
mereka.Taribat yadaka, lawan dari kata ketinggian. Setelah
itu beliau bersabda: berikutnya kerajaan disertai
kesewenang-wenangan; yang dimaksud disini adalah pemerintahan
setelah Muawiyah, baik dalam pemerintahan Yazid ataupun
pemerintahan setelahnya, kecuali Umar Bin Abdul Aziz.
e. Cara Pembaiatan Khalifah Pada tahun 56 H, Muawiyah r.a
memerintahkan orang-
orang untuk membaiat Yazid. Mulai dari sinilah Muawiyah
berpaling dari cara yang ditempuh orang sebelumnya. Nabi
saw menyerahkan semua urusan atau mengangkat Abu Bakar
r.a. lau, datanglah masa Abu Bakar, lantas Ia mengangkat
Umar r.a. kemudian, pada masa Umar, Ia menunjuk putranya,
Abdullah Bin Umar, Ia menunjuk enam orang dan tidak menunjuk Said
Bin Zaid r.a, sepupunya. Ia juga tidak menunjuk putranya, Abdullah
Bin Umar, untuk menjadi penggantinya. Selanjutnya pada masa
pemerintahan Utsman,
-
18 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m
ia tidak menunjuk seorang pun untuk
menggantikannya.Setelah itu pada masa Ali r.a, ia juga tidak
menunjuk seorang sebagai khalifah setelahnya.Terakhir, al-
Hassan r.a mudur dari jabatannya, kemudian menyerahkan
kepada Muawiyah. Ada yang memberikan saran kepada Muawiyah
r.a:
Sebaiknya engkau tidak menunjuk anakmu sendiri sebagaimana Nabi
saw yang tidak melakukan hal seperti itu,
demikian pula halnya dengan Abu Bakar. Tujuklah salah
seorang yang bukan dari keluargamu sebagai khalifah.Atau,
sebaiknya engkau mencontoh sikap Umar, yaitu menyerahkannya
kepada enam orang yang bukan dari
keluarganya.Atau sebaiknya engkau menyerahkannya kepada
kaum mslimin untuk memilih.Akan tetapi, Muawiyah bersikeras
untuk mengangkat putranya sebagai khalifah.
2. Kemungkinan Muawiyah r.a tidak menyerahkan kekhalifahan
Kepada hasil musyawarah karena takut terjadinya fitnah dan
kekacauan, walaupun musyawarah adalah cara yang lebih utama.
Ia
memandang bahwa ketaatan, keamanan, dan ketertiban bias
terwujud
dengan diangkatnya Yazid. Kalaupun ijtihadnya berujung
demikian,
tetapi itu bukanlah cara yang ideal (benar) dalam penentuan
khalifah.
Karena cara yang benar adalah dengan musyawarah.
B. Yazid Bin Muawiyah (60-64 H) Yazi dibaiat menjadi khalifah
pada tahun 60 H. umurnya ketika itu 34
tahun.Namun al-Husain dan Abdullah bin Az-Zubair r.a belum
membaiatnya, padahal keduanya berada di Madinah. Ketika
keduanya
diminta untuk membaiat Yazid, Abdullah Bin az-Zubair berkata
pada utusan yazid: Aku akan pikirkan malam ini, kemudian aku akan
beritahukan pendapatku. Merka berkata: Baiklah kalau begitu. Ketika
malam sudah tiba, dia keluar dari Madinah dan lari menuju
Makkah.Dia urung
membaiatnya Yazid. Ketika al-Husain bin Ali r.a dihadapkan
kepada urusan dan dikatakan
kepadanya: lakukanlah baat Dia menjawab : Aku tidak akan
membaiatnya secara sembunyi-sembunyi, tapi aku akan membaaiatnya
secara terang-terangan, di depan orang-orang. Mereka berkata:
baiklah kalau begitu. Ketika malam telah tiba, dia pun telah keluar
dari Madinah untuk menyusul
Abdullah bin az-Zubair r.a.
C. Muawiyyah II bin Yazid (64 H-683 M) Dia menjadi khalifah
setelah ayahnya meninggal, sedangkan masa
pemerintahannya sangatlah pendek. Kemudian dia mengundurkan diri
karena
sakit dan fisiknya lemah. Dia menyendiri di rumah hingga
meninggal dunia
ssetelah tiga bulan.
-
19 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m
a. Terputusnya Pemerintahan Bani Umayyah Sepeninggal Muawiyyah
II maka terputuslah pemerintahan Bani
Umayyah 64-73 H/683-692 M, diambil alih Abdullah Ibnuz-Zubair
bin
Awwam, ibunya Asma binti Abu Bakar Ash-Shiddiq. Dia dilahirkan
di Madinah setahun setelah hijrah Rasulullah, dia anak pertama dari
kaum
Muhajirin. Dikarenakan sebelumnya ada isu yang dihembuskan
orang
Yahudi bahwa kaum Muhajirin akan mengalami kemandulan.
Ia merupakan seorang sahabat yang sangat mulia, meriwayatkan
33
hadits dari Rasulullah, ikut berperang di Yarmuk dan orang yang
gigih
membela Utsman yang akan dibunuh hingga terluka serta ikut
Perang
Konstantinopel.
b. Pembaiatannya Setelah terbunuhnya Husein di Karbala,
Ibnuz-Zubair mengajak
kaum muslimin Madinah dan Mekkah untuk membaiatnya yang
kemudian kaum muslimin pun membaiatnya. Dengan demikian ia
legal
menjadi khalifah.
Adapun pemerintahan Muawiyyah bin Yazid, Marwan bin Hakam
dan Abdul Malik bin Marwan diawal masa pemerintahannya tidak
sah.
c. Terbunuhnya Abdullah ibnuz-Zubair Abdul Malik bin Marwan
memberangkatkan pasukan dalam jumlah
besar ke Mekkah dikomandani oleh Hajjaj bin Yusuf ats-Tsaqafi
dengan
menghujaninya manjaniq. Pada saat itu Abdullah ibnuz-Zubair
berlindung di Kota Mekkah. Namun banyak pasukannya membelot,
meskipun orang-orang dekatnya bertempur dengan gagah berani di
dekat
Kabah. Sehingga salah satu dinding Kabah terjatuh menimpanya dan
dia meninggal, terjadi pada tahun 73 H/792 M. Ia memerintah
selama
kurang lebih sembilan tahun, maka kekholifahan dipegang kembali
oleh
pemerfintahan Bani Umayyah.
D. Abdul Malik bin Marwan (73-86 H/692-705 M) 1.
Peristiwa-peristiwa pentinga pada masa Pemerintahannya
a. Pemberontakan Abdurrahman Asyats (81-85 H/700-704 M)
Hajjaj yang saat itu menjadi gubernur Irak menugasi Abdur
rahman
untuk melakukan penyerangan ke negeri Turki pada tahun 81 H. dan
dia
berhasil mencapai banyak kemengan-kemenangan.Kemudian dia
menyatakan pembagkangannya kepada Hajjaj dan Abdul malik.
Kemudian, dia memerangi Hajjaj dan berhasil menjadikan Irak
di
bawah kekuasaannya.Setelah itu wilayah Timur berhasil berada di
bawah
kekuasaannya kecuali Khurassan. Di sana terjadi perang antara
dia dan
pendukung pemerintahan Umawiyyah.
Akhirnya, dia kalah dan melarikan diri pada tahun 82 H lalu
di
bunuh pada tahun 85 H/704 M. hajjaj membunuh sekian banyak
ulama
yang mengikuti gerakan Abdur Rahman Ibnul Asyats, diantaranya
Said bin Zubair.
-
20 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m
b. Hajjaj bin Yusuf Ats-tsaqafi (95 H/714 M)
dia adalah orang yang paling terkenal diantara orang dekat Abdul
malik
dan sekaligus Gubernur yang paling Masyhur dalam sejarah. Dia
dikenal
sebagai orang yang paling politis, cerdas, dan tegas dalam
segala hal.Dia
termasuk salah seorang pentolan yang memerangi Muasab Ibnu
Zubair yang kemudian menjadikan Irak berada dibawah kekuasaan
bani
Umawiyah.Setelah itu dia diperintahkan oleh abdul Malik
untuk
memerangi Abdullah Ibnu Zubair untuk menaklukan Hijjaz.Dia
berhasil
menaklukannya dan membunuh Abdullah Ibnu Zubair.Sejak itulah
dia
menjadi gubernur Hijjaz.
c. Khawarij
Gerakan Khawarij mengalami kemajuan di Irak dan Jazirah
Arabiya.Namun, panglima perang bani Umayyah berhasil
menaklukan
mereka dan menghancurkan sebagian besar dari
mereka.Pemimpin-
pemimpin khawarij yang terkenal diperiode ini adalah Qathari
Ibnu
Fujah dan Syabab Ibnu Syaibani.
E. Walid bin Abdul Malik (86-96 H/705-715 M) 1.
penaklukan-penaklukan pada masan pemerintahannya
Pada masa pemerintahannya terjadi penaklukan yang demikian
luas.
Penaklukan ini meliputi banyak kawasan: kawasan timur,
maghrib,
kawasan barat dan perancis.
a. kawasan Timur
Kawasan Asia tengah.Di kawasan itu terkenal seorang panglima
yang bernama Qutaibah bi Muslim Al-bahili. Dialah yang
berhasil
menaklukan kota Tashkent pada tahun 87 H/705 M. dia
menyerang
negeri Saghd, Nasef, dan Kush pada tahun 89 H/707 M.
Qutaibah
berhasil menaklukan Bukhara pada tahun 91 H/709 M
berturtut-turut
pula di taklukan Taliqan, Fariyat, dan Balkh, kemudian Samarkand
pada
tahun 93 H/711 M. dia menyerang wilayah Syasyi dan Farghanag
hingga
mencapai khauqand pada tahun 94 H/712 M. dia juga berhasil
membuka
kota Kabul pada tahun 94 H/712 M, kemudian Kahgar (kini
wilayah
Turkistan Timur) pada Tahun 96 H/714 M.
b. kawasan Barat
panglima pasukan Islam Maslamah bin Abdul Malik smpai di
daerah
Amuriah (dekat Ankara) dan Hiraq lah salah satu wilayah romawi,
lalu
berhasil menaklukannya pada tahun 89 H/707 M. kaum muslimin
berhasil mencapai teluk konstatinopel. Mereka juga menyerang
Azar
baizan yang penduduknya selalu melanggar kesepakatan yang
mereka
lakukan.Di kawasan ini terjadi peperangan poada tahun 93 H/711
M.
Laut Tengah. Pasukan islam berhasil menaklukan kepualauan
sisilia dan
Merovits pada tahun 89 H/707 M.
Afrika. Musa bin Nusair melakukan penaklukan-penaklukan di
sana
kemudian ia menyebarkan islam di kalangan orang-orang
BarBar.
-
21 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m
Andalusia. Panglima kaum muslimin Musa bin Nusair bertekad
untuk
menyeberangi selat yang memisahkan benua Afrika dan Eropa.
Tujuan
untuk menyebarkan islam di Eropa dan memasukkannya menjadi
bagian
dari pemerintahan islam. Maka, dia memberangkat panglima
islam
Barbar yang bernama Thariq bin Ziyad ke Andalusia melalu
laut.
Dikisahkan bahwa Musa membakar kapal-kapal perangnya dengan
tujuan untuk memupus semua harapan pasukannya untuk balik
kembali
ke Afrika atau melarikan diri.
F. Sulaiman bin Abdul Malik (96-99 H/714-717 M) 1. Masa
Pemerintahannya
Tatkala duduk sebagi khalifah, dia memerintahkan semua jajaran
dan
rajkyatnya untuk melakukan shalat tepat pada waktunya dimana
sebelumnya diakhirkan hingga ke akhir waktunya.Diawal
pemerintahannya di warnai dengan aksi balas dendam terhadapnya
dari
pemimpin-pemimpin besar yang pernah ada dallam sejarah.
Para pemimpin itu sebelumnya telah sepakat dengan
saudaranya,
Walid, untuk menurunkan Sulaiman dari kedudukannya sebagai
putra
mahkota dan menggantikannya dengan anaknya. Mereka yang setuju
itu
adalah Muhamad bin Qasim As-tsaqofi dan Qutaibah bin Muslim.
Untuk
tugas ini dia memerintahkan Hajjaj untuk menumpas mereka
untuk
menyingkirkan panglima islam Musa bin Nusair.
Sulaiman menunaikan ibadah haji pada tahun 97 H/715 M. dia
mewasiatkan kepada anak pamannya Umar bin Abdul Aziz untuk
menggantikan dirinya. Wasiat ini tampaknya merupakan tindakan
yang
paling cemerlang dari sulaiman.
2. Penaklukan di Masa pemerintahannya Penaklukan di masa
pemerintahannya sangatlah terbatas. Di
kawasan barat ia menyerang konstatinopel melalui darat dan
laut.
Penyerangan ini di pimpin oleh Maslamah bin Abdul Mali. Maslamah
terus tinggal di tempat itu dan bersumpah untuk tidak kembali
sebelum
dia berhasil menaklukan konstatinopel. Maslamah meninggal
saat
melakukan penegpungan kota itu pada tahun 99 H/717 M.
Sedangkan, di kawassan lain Yazid Muhallab berhasil
menaklukan
Jurjan dan Thibristan pada tahun 98 H/716 M.
G. Umar Bin Abdul Aziz (99-101 H/717-719 M) 1. Masa pemerintahan
dan kerja besarnya
Dia menjadi khalifah berdasarkan wasiat pamanya, sulaiman
bin
abdul malik, tanpa sepengetahuanya.umar bin abdul aziz tidak
pernah
berusaha untik menduduki kursi khalifah. Setelah menjadi
khalifah,
terjadi sebuah perubahan yang sangat drastis pada dirinya.
Dia
meninggalkan semua cara hidup bermewah-mewahan dan menjadi
-
22 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m
seorang yang zahid dan abid.dia selalu memperlakukan cara hidup
yang
ketat terhadap diri dan keluarganya.
Umar bin abdul aziz mengembalikan semua harta yang ada pada
dirinya ke Baitu Mal, begitu juga dengan berlian dan harta yang
ada
pada istrinya. Dia mengharamkan atas dirinya mengambil sesuatu
dari
Baitul Mal.
Masa pemerintahannya dipenuhi dengan reformasi dan
perbaikan.Dia banyak menghidupkan dan memperbaiki
tanah-tanah
yang tidak produktif, menggali sumur-sumur bar, dan
membangun
masjid-masjid.
Dia mendistribusikan sedekah dan zakat dengan cara yang
benar
hingga kemiskinan tidak ada lagi di zamanya. Di masa
pemerintahanya
tidak ada lagi orang yang berhak menerima zakat ataupyn
sedekah.Berkat ketakwaan dan kesalehanya, dia dianggap sebagai
salah
seorang khulafaur rasyidin.
2. Penaklukan di masa pemerintahanya Pengepungan konstantinopel
terhenti dan dia memerintahkan agar
pasukan islam di tarik mundur. Sementara itu, penyerangan terus
di
lakukan pada pasukan romawi yang berada di turki. Pasukan
islam
melakukan penyerangan ke prancis dengan menyebrang
pegunungan
baranes. Mereka sampai ke wilayah septomania dan profanes,
lalu
melakukan pengepungan Toulon sebuah wilayah prancis. Namun,
kaum
muslimin berhasil mencapai kemenangan yang berarti di
prancis.
Sangat sedikit terjadi perang di masa pemerintahan umar.
Dakwah
islam marak dengan menggunakan nasehat yamg penuh hikmah
sehingga banyak orang yang masuk islam.
3. Peristiwa-peristiwa penting di zamanya Masa pemerintahan umar
bin abdul aziz terhitung pendek. Pada masa
pemerintahanya tidak terjadi konflik internal yang menonjol.
Sampai-
sampai orang-orang khawarij menghentikan semua gerakan
revulusionernya dan mendatangi umar untuk melakukan dialog
terbuka.
Bahkan, banyak di antara mereka yang kembali ke jalan yang
benar
bersama umar bin abdul aziz.
4. Wafatnya umar bin abdul aziz Dia meninggal pada bulan rajab
101 H/719 M. dia memerintah
selama dua tahun lima bulan. Pemerintahanya adalah sebuah
nikmat
bagi kaum muslimin dan islam.
H. Yazid bin Abdul Malik (101-105 H/719-723 M) Dia tumbuh besar
dalam kemewahan dan manja, membuatnya tidak
merasakan nilai dan harga kekuasaan. Sebab, dia tidak mersakan
sama
sekali jerih payah. Kita dapat perhatikan ketika pemerintahan
Bani
Umayyah dipegang oleh anak-anak muda di akhir masa
pemerintahannya
umayyah, sehingga terhentinya perluasan pemerintahan
Umawiyah.
-
23 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m
1. Peristiwa penting Kembalinya gerakan khawarij dibawah komando
Syawdzab,
yang mampu mengalahkan pasukan Umawiyyah dalam beberapa kali
peperangan. Kemudian munculnya pemberontakan Yazid bin
Muhallab bin Abi Shafrag yang terjadi di Irak, akan tetapi Yazid
bin
Abdul Malik berhasil memenangkan pertempurang dan membunuh
Yazid bin Muhallab bin Abi Shafrag.
2. Wafatnya Ia meninggal pada tahun 105 H/723 M, ia juga
memerintah
selama empat tahun.
I. Hisyam Bin Abdul Malik (105-125 H/723-742 M) Dia bernama
hisyam bin abdul malik bin marwan. Hisyam menjadi
khalifah sesuai dengan pesan wasiat saudaranya yazid.Dia
pernah
menugaskan anak-anaknya untuk berjihad di negeri
romawi.Pemerintahanya di kenal dengan adanya
perbaikan-perbaikan
dan menjadikan tanah-tanah produktif. Dia membangun kota
Rhasafah
dan membereskan tata administrasi
Hisyam dikenal sangat jeli dalam berbagai perkara dan sangat
sabar.Dia sangat membenci pertumpahan darah, namun dia di
kenal
sangat kikir dan pelit.
1. Penaklukan-penaklukan pada masa pemerintahanya Jihad terus
berlangsung namun tidak ada penaklukan baru.Di prancis
panglima abdur rahman al-ghafiqi terus maju dengan pasukanya
hingga
dia sampai ke tengah tengah prancis.ini membuat orang-orang
prancis
ketakutan, sebagaimana hal ini juga telah menimbulkan perasaan
takut
yang sangat dahsat dim kalangan orang-orang Kristen do
eropa.Maka,
mereka segera berhimpun di bawah komando Charlemagne.
Kemudian terjadilah sebuah peperangan yang sangat sengit di
poitiers yang kemudian di kenal dengan perang bilath syuhada
pada pertempuran ini al-ghafiqi mati sebagai syahid. Pasukan islam
kembali di
tarik ke selatan prancis pada tahun 114 H/732 M. peristiwa
penyerangan
ini merupakan peristiwa yang sangat membahayakan Eropa.
2. Peristiwa-peristiwa di zaman pemerintahanya Terjadi
pemberontakan zaid bin ali bin husen pada masa
pemerintahanya. Dia melakukan pemberontakan terhadap bani umayah
di
kufah pada tahun 121 H/738 M. Namun, orang-orang kufah,
sebagaimana biasa, menghianatinya, maka. Dia pun berperang
dengan
tekad yang penuh hingga akhirnya meninggal pada tahun 122 H/739
M.
Stelah itu anaknya melakukan pemberontakan di balkh khurasan.
Dia di
bunuh oleh orang-orang umawi pada tahun 125 H/742 M.
Kelompok
syiah zaidiyah menisbatkan dirinya kepada zaid bin Ali dan
anaknya
yahya.
3. Seruan kepada pembentukan pemerintahan abbasi
-
24 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m
Seruan dan gerakan untuk membangun pemerintahan bani abbas
semakin
santer pada masa ini dengan kufah sebagai sentralnya dan
menyebar ke
khurasan.Sedangkan, bani umayah selalu menginta gerakan mereka
dan
membunuhnya.
Penyeru utama pembentukan pemerintahan abbasi adalah
Muhammad bin Ali bin Abdullah ibnul-abbas. Ia meninggal pada
tahun
124 H/741 M Yang kemudian di gantikan oleh anaknya Ibrahim.
Pada
masa ini muncul gerakan Abu muslim khurasani, salah seorang
penyeru
pendirian pemerintahan bani abbasi.
4. Wafatnya hisyam bin abdul malik Dia meninggal pada tahun 125
H/742 M. Pemerintahanya
berlangsung selama dua puluh tahun.Pada masa pemerintahanya
Negara
mengalami kemrosotan dan melemah.Ini semua terjadi karena
adanya
fanatisme orang-orang Arab selatan dan Arab utara, secara
khusus
khurasan.Inilah yang membuat orang-orang syiah mendapatkan
kemenagan-kemenangan baru di kawasan tersebut.
J. Walid Bin Yazid Bin Abdul Malik (125-126 H/742-743 M) Dia
menjadi khalifah berdasarkan wasiat pamanya, Hisyam bin
abdul malik. Di kenal sebagai sosok yang menuruti hawa nafsunya
dan
tindakan-tindakan yang tidak pantas.Sehingga, banyak manusia
yang
jengkel terhadapnya dan secara diam-diam mereka membaiat
sepupunya
yang bernama yazid bin walid yang di kenal sebagai sosok yang
shaleh.
Maka, Yazid menyerukan agar walid di copot saat di tidak berada
di
tempat. Kemudian dia mengirimkan sejumlah pasukan pada walid
bin
yazid dan membunuhnya pada tahun 126 H/743 M.Walid berkuasa
selama setahun 3 bulan.
K. Yazid Bin Walid Bin Abdul Malik (126 H/743 M) Dia di lantik
sebagai khalifah setelah sepupunya yang bermental
rusak walid bin yzid terbunuh pada tahun 126 H. Masa
pemerintahanya
sngat pendek dan penuh dengan gejolak. Dia sama sekali tidak
menikmati masa kekuasaanya walau sehari.
Gejolak dan pemberontakan muncul di mana-mana.Tidak ada satu
kata tunggal di kalangan bani marwan.Orang-orang Hismh
memberontak, di susul kemudian oleh penduduk
palestina.Pemberontakan ini berhasil dia taklukan.Setelah itu
muncul
konflik antaramorang-orang qoisiyyah dan yamaniyah terutama
di
khurasan.
Dia meninggal akibat penyakit thaun pada tahun 126 H/743 H.
setelah memerintah selama enam bulan.
L. Ibrahim Bin Walid Bin Abdul Malik (127 H/744 M) Dia menjadi
khalifah setelah kakanya yazid. Saat itulah marwan bin
Muhammad bin marwan melakukan pemberontakan yang menyatakan
akan melakukan balas dendam atas kematian walid bin yazid
dan
-
25 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m
menyerukan untuk membaiat kedua anak walid bin yazid yang
kemudian
di bunuh oleh Ibrahim di dalam penjara. Marwan sampai damaskus
dan
Ibrahim melarikan diri. Pemerintahanya Hanya berumur 70 tahun
saja.
Setelah itu marwan bin Muhammad naik tahta.
K. Marwan Bin Muhammad (127-132 H/744-749 M) dan Runtuhnya
Pemerintahan Umawiyah
Ia diberi gelar Himar karena sangat aktif dan pemberani dalam
berperang.
1. Peristiwa-peristiwa pada masa pemerintahanya
Masa pemerintahanya di tandai dengan banyaknya kon-flik dan
instabilitas hingga akhirnya pemerintahanya umawiyah jatuh dan
runtuh.
a. Kaum khawarij Kekuatan mereka semakin bertambah kuat di irak
dan
mampu menguasai kota. Mereka juga melakukan
pemberontakan di Khurasan, namun berhasil di tumpas.
b. Runtuhnya pemerintahan Bani umayah dan Berdirinya
pemerintahan Bani Abbasiyah
Gerakan untuk mendirikan pemerintahan bani abbasiyah
semakin kuat. Pada tahun 129 H/446 M mereka
memproklamirkan berdirinya pemerintahan Abbasiyah.
Namun, Marwan menangkap pemimpinya yang bernama
Ibrahim lalu membunuhnya.
Setelah di bunuh, pucuk gerakan di ambil alih seorang
saudaranya yang bernama Abul Abbas as-saffah yang berangkat
bersama- sama dengan keluarganya menuju kufah. Kemudian
dia di baiat sebagai khalifah di kufah pada tahun 132 H/749
M.
Bani Abbasiyah berhasil menaklukan Khurasan dan irak.
Maka, terjadilah pertempuran antara pasukan Abbasiyah
dengan pasukan marwan bin Muhammad di sungai zab (antara
Mosul dan Arbil ). Marwan dan pasukanya kalah dalam
peperangan yang terjadi pada tahun 131 H/749 M. pasukanya
lari ke berbagai penjuru hingga akhirnya dia di bunuh oleh
pasukan Bani Abbasiyah pada tahun 132 H/749 M.
Dengan kematianya, maka hancurlah pemerintahan bani
Umawiyah dan berdirilah pemerintahan bani abbasiyah.
Demikianlah masa pemerintahan Bani Umawiyah. Sebuah masa
yang penuh dengan gerakan politik dan gerakan pemikiran.
Tidak disangsikan bahwa masa pemerintahan merekan tidak
akan pernah tertandingi oleh masa yang lain dengan hal
penaklukan beberapa kota dan negeri, dan dari sisi banyaknya
manusia yang memeluk agama islam. Masa pemerintahan
mereka memiliki kelebihan tersendiri dalam lembaran sejarah
-
26 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m
islam. Patut untuk menjadi kebanggan kaum muslimin hingga
masa sekarang ini.
DAULAH ABBASIYAH
1. kemunculan daulah Abbasiyah
2. sistem kekhalifahannya
3. masa kejayaaan daulah Abbasiyah
4. runtuhnya daulah Abbasiyah
A. Awal Berdirinya Dinasti Bani Abbasiyah Kekuasaan dinasti bani
abbasiyah adalah melanjutkan kekuasaan dinasti bani
umayyah. Dinamakan daulah abbasiyah karena para pendiri dan
penguasa dinasti ini
adalah keturunan abbas, paman nabi muhammad. Dinasti abbasiyah
didirikan oleh
abdullah al-saffah bin muhammad bin ali bin abdullah bin abbas
bin abdul mutholib.
Dia dilahirkan di humaimah pada tahun 104 H. Dia dilantik
menjadi khalifah pada
tangal 3 rabiul awwal 132 H. Kekuasaan dinasti bani abbasiyah
berlangsung dari tahun
750-1258 M.
Pada abad ketujuh terjadi pemberontakan yakni perang antara
pasukan Abdul
abbas melawa pasukan Marwan ibn muhammad(Dinasti bani umayyah).
Yang
akhirnya dimenangkan oleh pasukan abdul abbas. Dan bangkitlah
kekuasaan dinasti
bani abbasiyah.
Di bawah pimpinan Muhammad bin ali al-abbasy, gerakan bani abbas
dilakukan
dalam dua fase yaitu:
1. Fase sangat rahasia 2. Fase sangat terang-terangan dan
pertempuran.
Selama imam muhammad masih hidup gerakan dilakukan sangat
rahasia.
propaganda dikirim keseluruh pelosok negara,dan mendapat
pengikut yang
banyak,terutama dari golongan yang merasa tertindas,bahkan juga
dari golongan yang
pada mulanya mendukung bani umayyah.
Setelah muhammad meninggal, diganti oleh anaknya Ibrahim, maka
seorang
pemuda persia berrnama Abu muslim al-khusarany ,bergabung dalam
gerakan rahasia
ini. Semenjak itu dimulailah gerakan dengan cara
terang-terangan, kemudian cara
pertempuran. Akhirnya pada bulan Zulhijjah 132 H marwan,bani
umayyah terakhir
terbunuh di Fusthath,Mesir. Kemudian daulah bani Abbasiyah resmi
berdiri.
B. SISTEM PEMERINTAHAN DINASTI BANI ABBASIYAH Pemerintahan
abbasiyah periode I (132-247 H/748-861 M) Periode ini merupakan
masa kejayaan para khalifah abbasiyah.ada sepuluh penguasa pada
periode ini
diantaranya:
I. System pemerintahan pada periode I (750-847 M) Pada periode
ini,seluruh kerajaan islam berada di bawah kekuasaan para
khalifah
kecuali di andalusia.adapun para khalifah yang meminpin pada
saat itu adalah:.
-
27 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m
1. Abu abbas as-saffah (750-754 M) 2. Abu jafar al-mansur
(754-775 M) 3. Abu abdulah M.al-mahdi bin al-mansyur (775-785) 4.
Abu musa al-hadi (785-786) 5. Abu jafar harun Ar-Rosyid (786-809)
6. Abu musa M.al-amin (809-813 M) 7. Abu jafar abdullah al-mamun
(813-833 M) 8. Abu syak M.al-mutasim (833-842 M) 9. Abu jafar Harum
al-watsiq (842-847 M) 10. Abul fadhal jafar al mutawakkil (847-861
M).
II. System pemerintahan pada periode ke II (247-656 H/861-1258
M) Periode ini berlangsung dari tahun 247 hingga tahun 656 H atau
861 hingga 1258
M . Dengan kata lain,periode ini berlangsung lebih dari 400
tahun.
Ciri ciri masa pemerintahan bani abbasiyah pada periode ke
II.
1. Lemahnya para khalifah dan dominasi kalangan mileter terhadap
pusat kekuasaan.
2. Munculnya negri negri kecil akibat banyaknya pemimpinyang
memisahkan diri dari pusat kekuasaan dan pengakuan khalifah
terhadap
kekuasaan mereka.
3. Munculnya pradaban-pradaban islam masalalu di masa ini dalam
bentuk ilmu pengetahuan, pembangunan kemewahan,kemajuan, dan foya
foya.
4. Munculnya gerakan yang menamakan dirinya sebagai kelompok
bani hasyim serta kebatilan.
5. Serangan pasukan salib kewilayah kaum muslimin. 6. Serangan
masukan mongolia dan di hancurkanya pemerintahhaan
abbasiyah dan jatuhya Baghdad pada tahun 656 H/1258 M.
khalifah yang meminpin pada periode II:
1. M bin jafar al mutawakkil al-muntasir(247-248 H/861-862 M) 2.
M bin muhammad al-mutasim (248-252 H/862-866 M) 3. M bin jafar bin
mutawakkil (252-255 H/866-868M) 4. M bin harun al watsiq (255-256
H/868-869 m) 5. Ahmad bin jafar al-mutawakkil (256-279 H/869-892M)
6. Ahmad bin tolhab bin jafar (279-789/892-901 M) 7. Ali bin ahmad
al-mutadhid (289-295h/901-907m) 8. Jafar bin ahmad al-mutadhid
(295-320h/907-923m) 9. M bin ahmad al-mutadhid (320-322h/932-933m)
10. M bin jafar al-muktadir (322-329h/933-940m) 11. Ibrohim jafar
bin al muktadir(329-333h/940-944m) 12. Abdullah bin ali al-muktafi
(333-334h/944-945m) 13. Al-fadhel bin jafar al
muktadir(334-363h/945-973m) 14. Abdul karim ibnu fadhel al mutfi
(363-381h/945-973m)
-
28 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m
15. Ahmad bin ishaq ibnul muktadir(381-422h/973-991m) 16.
Abdulloh bin ahmad al qodir (422-467h/1030-1074m) 17. Abdulloh bin
muhammad ibnu qoyim(467-487h/1074-1094m) 18. Ahmad bin abdullah al
muktadi (487-512h/1094-1118m) 19. Al fadhel bin amad al mustazhir
(512-529h/1118-1134m) 20. Mansur ibnu fadhel al-mustarsyid
(529-530h/1134-1135m) 21. M bin ahmad al mustazhir
(530-555h/1135-1160m) 22. Yusuf bin ahmad al muktafi al hasan bin
yusuf al mustanjid (555-
566h/1160-1170m)
23. Ahmad ibnu hasan al mustadhi (575-622H/1179-1225m) 24. M bin
ahmad an nashir (622-623h-1225-1226m) 25. Mansur bin muhammad
azhahir (623-640h/1226-1242m) 26. Abdulloh bin mansur al
mustanshir(640-656h/1242-1258m).
B.pristiwa pristiwa penting pada periode ke II yaitu:
1. Dominasi orang orang turki dari tahun (247-334h/861-945m) 2.
Pemberontakan zinj pada tahun 255-270h/828-883m) 3. Gerakan
qaramithah pada tahun 277-470h/890-1077m) 4. Dominasi buwaihiyun
atau (buaihid) sejak tahun (334-447h/945-1055m)
C.MASA KEJAYAAN DINASTI BANI ABBASIYAH
Masa ini adalah masa keemasan atau masa kejayaan umat islam
sebagai pusat
dunia berbagai aspek peradaban.kemajuan itu hampir mencakup
semua aspek
kehidupan diantaranya:
1. Biro Biro Pemerintahan Abbasiyah
kantor pengawas (dewan azimani) yang pertama kali di perkenalkan
oleh al mahdi.
dewan korespondesi atau kantor arsif(dewan attauq) yang
menangani semua surat resmi, dokumen politik serta instruksi dan
ketepatan khalifah
dewan penyelidik keluhan; departemen kepolisian dan pos. Dewan
penyelidik keluhan(dewan an nazhar fi al mazhalimi) adalah sejenis
pengadilan tingkat
banding,atau pengadilan tinggi untuk menagani kasus kasus yang
di putuskan
secara keliru pada departemen administratif dan politik.
2. System mileter System mileter terorganisasi dengan baik,
berdisplin tingggi, serta mendapat
pelatihan dan pengajaran secara reguler.
3. Gerakan penerjemahan Upaya untuk menerjemahkan dan
menskrinsip berbahasa asing terutama bahasa
yunani dan Persia ke dalam bahasa arab mengalami masa keemasan
pada masa
DaulahAbbasiyah. Para ilmuwan diutus ke daeah Bizantium untuk
mencari naskah-
naskah yunani dalam berbagai ilmu terutama filasafat dan
kedokteran.
Pelopor gerakan penerjemahan pada awal pemerintahan daulah
Abbasiyah adalah
Khalifah Al-Mansyur yang juga membangun Ibu kota Baghdad. Pada
awal
penerjemahan, naskah yang diterjemahkan terutama dalam bidang
astrologi, kimia dan
-
29 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m
kedokteran.Kemudian naskah-naskah filsafat karya Aristoteles dan
Plato juga
diterjemahkan. Dalam masa keemasan, karya yang banyak
diterjemahkan tentang
ilmu-ilmu pragmatis seperti kedokteran. Naskah astronomi dan
matematika juga
diterjemahkan.
4. Dalam bidang filasafat Pada masa ini pemikiran filasafat
mencakup bidang keilmuan yang sangat
luas seperti logika, geometri, astronomi, dan juga
teologia.Beberapa tokoh yang
lahir pada masa itu, termasuk diantaranya adalah Al-Kindi,
Al-farobi, Ibnu Sina
dan juga Al-Ghazali yang kita kenal dengan julukan
Hujjatul-Islam.
5. Perkembangan Ekonomi Ekonomi imperium Abbasiyah digerakkan
oleh perdagangan. Sudah
terdapat berbagai macam industry serta berbagai produk pertanian
Selain itu,
perdagangan barang tambang juga semarak. Emas yang ditambang
dari Nubia dan
Sudan Barat melambungkan perekonomian Abbasiyah yang
diperdagangkan ke
berbagai wilayah kekuasaan Abbasiyah dan Negara lain.
6. Dalam bidang Keagamaan Dalam masa inilah ilmu metode tafsir
juga mulai berkembang, yaitu
tafsir bir rai dan tafsir bil matsur .Dalam bidang hadits, pada
masa ini hanya merupakan penyempurnaan, pembukuan dari catatan dan
hafalan para sahabat.
Pada masa ini pula dimulainya pengklasifikasian hadits, sehingga
muncul yang
namanya hadits dhaif, maudlu, shahih serta yang lainnya.
Sedangkan dalam bidang hukum Islam karya pertama yang diketahui
adalah Majmu al Fiqh karya Zaid bin Ali (w.122 H/740 M) yang berisi
tentang fiqh Syiah Zaidiyah.
D. RUNTUHNYA DAULAH ABBASIYAH Sebab sebab keruntuhan daulah
Abbasyiah
I. Keruntuhan dari segi internal ( dari dalam ) Mayoritas
kholifah Abbasyiah periode akhir lebih mementingkan urusan
pribadi dan melalaikan tugas dan kewajiban mereka terhadap
negara.
Luasnya wilayah kekuasaan kerajaan Abbasyiah, sementara
komunikasi pusat dengan daerah sulit dilakukuan.
Semakin kuatnya pengaruh keturunan Turki, mengakibatkan kelompok
Arab dan Persia menaruh kecemburuan atas posisi mereka.
Dengan profesionalisasi angkatan bersenjata ketergantungan
khalifah kepada mereka sangat tinggi.
Permusuhan antar kelompok suku dan kelompok agama. Merajalelanya
korupsi dikalangan pejabat kerajaan.
II. Keruntuhan dari segi eksternal (dari luar ) Perang Salib
yang berlangsung beberapa gelombang dan menelan banyak
korban.
Penyerbuan Tentara Mongol dibawah pimpinan Hulagu Khan yang
menghancrkan Baghdad. Jatuhnya Baghdad oleh Hukagu Khan
menanndai
berakhirnya kerajaan Abbasyiah dan muncul: Kerajaan Syafawiah di
Iran,
Kerajaan Usmani di Turki, dan Kerajaan Mughal di India. ***
-
30 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m
Dinasti Fathimiyah
A. Awal Pembentukan dan Perkembangan Dinasti Fatimiyah setelah
meninggalnya Imam Jafar As-Shadiq, anggota sekte Syiah
Ismailiyah
berselisih pendapat mengenai sosok pengganti sang imam. Ismail,
putra Jafar yang ditunjuk secara nash sebagai penggantinya, telah
meninggal terlebih dahulu pada saat
bapaknya masih hidup. Pada saat yang sama, mayoritas pengikut
Ismailiyah menolak
penunjukan Muhammad yang merupakan putra Ismail. Padahal,
menurut mereka,
terdapat sosok Musa Al-Kadzhim yang dinilai lebih pantas
memegang tampuk
kepemimpinan. Maka berdasarkan kesepakatan, diangkatlah Musa
Al-Khazim sebagai
imam mereka, manggantikan bapaknya sendiri
Sekte Ismailiyah ini pada awalnya tetap tidak jelas
keberadaannya, sehingga
datanglah Abdullah ibn Maimun yang kemudian memberi bentuk
terhadap sistem
agama dan politik Ismailiyah ini. Menurut Van Grunibaum, pada
tahun 860 M
kelompok ini pindah ke daerah Salamiya di Syiria dan disinilah
mereka membuat
suatu kekuatan dengan membuat pergerakan propagandis dengan
tokohnya Said ibn
Husein. Mereka secara rahasia menyusup utusan-utusan keberbagai
daerah Muslim,
terutama Afrika dan Mesir untuk menyebarkan Ismailiyat kepada
rakyat. Dengan cara
inilah mereka membuat landasan pertama bagi munculnya Dinasti
Fatimiyah di Afrika
dan Mesir
Pada tahun 874 M muncullah seorang pendukung kuat dari Yaman
bernama
Abu Abdullah al-Husein yang kemudian menyatakan dirinya sebagai
pelopor al
mahdi. Abdullah al-Husein kemudian pergi ke Afrika Utara, dan
karena pidatonya
yang sangat baik dan berapi-api ia berhasil mendapatkan dukungan
dari suku Barbar
Ketama. Selain itu, ia mendapat dukungan dari seorang Gubernur
Ifrikiyah yang
bernama Zirid. Philip K Haiti menyebutkan bahwa setelah
mendapatkan kekuatan
yang diandalkan ia menulis surat kepada Imam Ismailiyat (Said
ibn Husein) untuk
datang ke Afrika Utara, kemudian Said diangkat menjadi pemimpin
pergerakanPada
tahun 909 M, Said berhasil mengusir Ziadatullah seorang penguasa
Aghlabid terakhir
untuk keluar dari negrinya. Kemudian, Said diproklamasikan
menjadi imam pertama
dengan gelar Ubaidillah al-Mahdi. Dengan demikian berdirilah
pemerintahan
Fatimiyah pertama di Afrika dan al Mahdi menjadi khalifah
pertama dari dinasti
Fatimiyah yang bertempat di Raqpodah daerah al-Qayrawan.
Pada tahun 914 M mereka bergerak kearah Timur dan berhasil
menaklukkan
Alexanderia, menguasai Syiria, Malta, Sardinia, Cosrica, pulau
Betrix dan pulau
lainnya. Selanjutnya pada tahun 920 M ia mendirikan kota baru di
pantai Tusinia yang
kemudian diberi nama al-Mahdi. Pada tahun 934 M, al-Mahdi wafat
dan digantikan
oleh anaknya yang bernama Abu al-Qosim dengan gelar al-Qoim (934
M/ 323 H).
Pada tahun 934 M al-Qoim mampu menaklukkan Genoa dan wilayah
sepanjang
Calabria. Pada waktu yang sama ia mengirim pasukan ke Mesir
tetapi tidak berhasil
karena sering dijegal oleh Abu Yazid Makad, seorang khawarij di
Mesir. Al-Qoim
meninggal, kemudian digantikan oleh anaknya al-Mansur yang
berhasil menumpas
pemberontakan Abu Yazid Makad.
-
31 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m
Pada tahun 945 M bani Fatimiyah sudah berhasil memantapkan diri
di
Tunisia dan menguasai beberapa daerah sekelilingnya dan Sisilia.
Kemajuan-kemajuan
yang paling penting terjadi selama pemerintahan al-Muiz adalah
ia mempunyai
seorang Jendral yang cemerlang yaitu Jauhar. Dalam bagian awal
pemerintahan,
Jauhar memimpin suatu pasukan penakluk ke atlentik, dan
keunggulan Fatimiyah
ditegakkan atas seluruh Afrika Utara. Kemudian al-Muiz
mengalihkan perhatiannya ke
Timur. Jelas tersirat dalam pendirian bani Fatimiyah bahwa
mereka harus mencoba
untuk menguasai pusat dunia Islam dan dua pendahulunya telah
melakukan perjalanan
penaklukan yang tidak berhasil terhadap Mesir. Sekarang,
persiapan-persiapan cermat
termasuk propaganda politis (yang dibantu oleh bencana kelaparan
hebat di Mesir).
Jauhar menerobos Kairo Lama (al-Fustat) tanpa mengalami
kesulitan yang berarti dia bisa menguasai negara ini. Seorang
pangeran Ikhshidiyah secara resmi masih
berkuasa, tetapi rezim Ikhshidiyah sudah tidak berfungsi lagi
dan tidak memberikan
perlawanan pada Jauhar. Nama khalifah Abbasiyah serta merta
dihilangkan dari doa ibadah Jumat, walaupun cara-cara ibadah
Ismailiyah hanya dimasukkan secara bertahap. Jauhar segera mulai
membangun sebuah kota baru bagi tentaranya yang
diberi nama al-Qahirah yang berarti kota kemenangan atau disebut
juga dengan Kairo.
Pada tahun 973 M kota Kairo menjadi kediaman imam atau khalifah
Fatimiyah dan
pusat pemerintahan
B. Khalifah Daulah Fatimiyah Khalifah-khalifah daulah Fatimiyah
secara keseluruhan 14 orang.
1. Abu Muhammad Abdullah (Ubaydillah) al-Mahdi billah (909 M -
934M).
2. Abul-Qasim Muhammad al-Qa'im bi-Amr Allah bin al-Mahdi
Ubaidillah (934 M -
946 M).
3. Abu Zahir Isma'il al-Mansur billah (946 M 953 M). 4. Abu
Tamim Ma'ad al-Mu'izz li-Dinillah (953 M 975 M). 5. Abu Mansur
Nizar al-'Aziz billah (975 M 996 M). 6. Abu 'Ali al-Mansur al-Hakim
bi-Amrullah (996 M- 1021 M).
7. Abu'l-Hasan 'Ali al-Zahir li-I'zaz Dinillah (1021 M -
1036M).
8. Abu Tamim Ma'add al-Mustansir bi-llah (1036 M 1094 M) 9.
Al-Musta'li bi-llah (1094 M 1101 M). 10. Al-Amir bi-Ahkamullah
(1101 M -1130 M).
11. 'Abd al-Majid al-Hafiz (1130 M -1149 M).
12. al-Zafir (1149 M 1154 M). 13. al-Fa'iz (1154 M - 1160
M).
14. al-'Adid (1160 M 1171 M).
Pekerjaan Fatimiyah yang pertama adalah mengambil kepercayaan
umat
Islam bahwa mereka adalah keturunan Fatimah putri Rasul dan
istri dari Ali ibn Abi
Thalib. Tugas yang selanjutnya diperankan oleh Muiz yang
mempunyai seorang
Jendral bernama Jauhar Sicily yang dikirim untuk menguasai Mesir
sebagai pusat
dunia Islam zaman itu. Berkat perjuangan Jendral Jauhar, Mesir
dapat direbut dalam
masa yang pendek. Tugas utamanya adalah:
-
32 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m
a. Mendirikan Ibu Kota baru yaitu Kairo
b. Membina suatu Universitas Islam yaitu al-Azhar
c. Menyebarluaskan Ideologi Fatimiyah yaitu Syiah, ke Palestina,
Syiria dan Hijaz Setelah itu baru khalifah Muiz datang ke Mesir
tahun 362 H/973 M
memasuki kota Iskandariyah, kemudian menuju Kairo dan memasuki
kota yang baru.
Tiga tahun kemudian Muiz meninggal dunia dan digantikan oleh
Aziz. Sesudah itu
digantikan oleh al-Hakim yang melanjutkan pembangunan daulah
Fatimiyah. Hakim
memerintah selama 25 tahun, jasanya yang besar adalah mendirikan
Darul Hikmah
yang berfungsi sebagai akademi yang sejajar dengan lembaga di
Cordova dan Bagdad.
Dilengkapi dengan perpustakaan yang bermana Dar al-Ulum yang
diisi dengan
bermacam-macam buku dengan berbagai ilmu.
C. Masa Kemajuan dan Kontribusi Dinasti Fatimiyah Terhadap
Peradaban Islam Sumbangan Dinasti Fatimiyah terhadap peradaban
Islam sangat besar sekali,
baik dalam sistim pemerintahan maupun dalam bidang keilmuan.
Kemajuan yang
terlihat pada masa kekhalifahan al-Aziz yang bijaksana
diantaranya sebagai berkut:
a. Bidang Politik dan Pemerintahan Pada masa pemerintahan
Fatimiyah, kepada Negara dipimpin oleh seorang
imam atau khalifah, para imam bagi fatimi memang sesuatu yang
diwajibkan, ini
merupakan penerapan kekuasaan yang turun temurun, mulai dari
Nabi Muhammad,
Ali bin Abi Thalib, kemudian selanjutnya di teruskan oleh para
imam. Imamah ini
diwariskan dari seorang bapak kepada anak laki-laki yang paling
tua dari keturunan
mereka. Dan menjadi syarat penting yang harus dipenuhi dalam
pengangkatan seorang
imam adalah adanya nash atau wasiat khusus dari imam
sebelumnyaBaik wasiat yang
di kemukakan di hadapan umat islam secara umum, atau hanya
diketahui oleh orang-
orang tertentu sebagian dari mereka saja.
Para imam didinasti fatimiyah, mereka anggap sebagai penjelmaan
Allah di
bumi, meraka menjadikan Imam-imam sebagai tempat rujukan utama
dalam syariat,
dan orang paling dalam ilmunya.
Selanjutnya dari segi politik juga daulat fatimiyah membentuk
wazir-wazir
(wazir tanfiz dan wazir tafwid). Wazir ini dibentuk pada masa
Aziz billah pada bulan
Ramadhan tahun 367H/979 M
Disamping itu daulat fatimiyah juga membentuk dewan-dewan
dalam
pemerintahannya diantaranya, dewan majlis , dewan nazar, dewan
tahkik (sekretaris)
dewan barid (pos), dewan tartib (keamanan), dewan kharraj
(pajak) dan lain-lainnya.
Bentuk pemerintahan pada masa Fatimiyah merupakan suatu
bentuk
pemerintahan yang dianggap sebagai pola baru dalam sejarah
Mesir. Dalam
pelaksanaannya Khalifah adalah kepala yang bersifat temporal dan
spiritual.
Pengakatan dan pemecatan penjabat tinggi berada di bawah kontrol
kekuasaan
Khalifah.
Mentri-mentri Wazir kekhalifahan dibagi dalam dua kelompok,
yaitu
kelompok Militer dan Sipil. Yang dibidangi oleh kelompok Militer
diantaranya:
urusan tentara, perang, pengawal rumah tangga khalifah dan semua
permasalahan yang
menyangkut keamanan. Yang termasuk kelompok Sipil
diantaranya:
-
33 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m
a. Qadi, yang berfungsi sebagai hakim dan direktur percetakan
uang
b. Ketua dakwah, yang memimpin Darul Hikmah
c. Inspektur pasar, yang membidangi bazar, jalan dan pengawasan
timbangan
d. Bendaharawan Negara, yang membidangi Baitul Mal
e. Wakil kepala urusan rumah tangga Khalifah
f. Qori, yang membaca al-Quran bagi Khalifah kapan saja
dibutuhkan. Selain dari penjabat di istana ini ada beberapa pejabat
lokal yang diangkat
oleh Khalifah untuk mengelola bagian wilayah Mesir, Siria, dan
Asia kecil.
Ketentaraan dibagi ke dalam tiga kelompok:
1. Amir-amir yang berdiri dari pejabat-pejabat tinggi dan
pengawal Khalifah
2. Para Obsir Jaga
3. Resimen yang bertugas sebagai Hafizah Juyudsiah dan
Sudaniyah.
b. Pemikiran dan Filsafat Dalam menyebarkan tentang kesyiahannya
Dinasti Fatimiyah banyak
menggunakan filsafat Yunani yang mereka kembangkan dari
pendapat-pendapat Plato,
Aristoteles dan ahli-ahli filsafat lainnya. Kelompok ahli
filsafat yang paling terkenal
pada Dinasti Fatimiyah adalah ikhwanu shofa. Dalam filsafatnya
kelompok ini lebih
cendrung membela kelompok Syiah Islamiyah, dan kelompok inilah
yang menyempurnakan pemikiran-pemikiran yang telah dikembangkan
oleh golongan
Mutazilah.
Beberapa tokoh filsuf yang muncul pada masa Dinasti Fatimiyah
ini adalah:
1. Abu Hatim Ar-Rozi, dia adalah seorang dai Ismaliyat yang
pemikirannya lebih banyak dalam masalah politik, Abu Hatim menulis
beberapa buku dia ntaranya kitab
Azzayinah yang terdiri dari 1200 halaman. Di dalamnya banyak
membahas masalah
Fiqh, filsafat dan aliran-aliran dalam agama.
2. Abu Abdillah An-Nasafi, dia adalah seorang penulis kitab
Almashul. Kitab ini lebih
banyak membahas masalah al-Ushul al-Mazhab al-Ismaily.
Selanjutnya ia menulis
kitab Unwanuddin Ushulus syari, Addawatu Manjiyyah. Kemudian ia
menulis buku tentang falak dan sifat alam dengan judul Kaunul Alam
dan al-Kaunul Mujrof .
3. Abu Yaqup as Sajazi, ia merupakan salah seorang penulis yang
paling banyak tulisannya
4. Abu Hanifah An-Numan Al-Magribi 5. Jafar Ibnu Mansyur
Al-Yamani 6. Hamiduddin Al-Qirmani
c. Pendidikan dan Iptek Seorang ilmuan yang paling terkenal pada
masa Fatimiyah adalah Yakub
Ibnu Killis. Ia berhasil membangun akademi-akademi keilmuan yang
mengahabiskan
ribuan Dinar perbulannya. Pada masanya, ia berhasil membesarkan
seorang ahli fisika
yang bernama Muhammad Attamimi. Disamping Attamimi ada juga
seorang ahli
sejarah yang bernama Muhammad Ibnu Yusuf Al Kindi dan Ibnu
Salamah Al Qudai.
-
34 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m
seorang ahli sastra yang muncul pada masa Fatimiyah adalah Al
Aziz yang berhasil
membangun masjid Al Azhar
Kemajuan keilmuan yang peling fundamental pada masa Fatamiyah
adalah
keberhasilannya membangun sebuah lembaga keilmuan yang disebut
Darul Hikam
atau Darul Ilmi yang dibangun oleh Al Hakim pada tahun 1005
Masehi.
Ilmu astronomi banyak dikembangkan oleh seorang astronomis yaitu
Ali Ibnu
Yunus kemudian Ali Al Hasan dan Ibnu Haitam. Dalam masa ini
kurang lebih seratus
karyanya tentang matematika, astronomi, filsafat dan kedokteran
telah dihasilkan.
Pada masa pemerintahan Al Hakim didirikan Bait Al Hikmah,
terinspirasi
dari lembaga yang sama yang didirikan oleh Al Makmun di Bahgdad.
Pada masa Al
Muntasir terdapat perpustakaan yang di dalamnya berisi 200.000
buku dan 2.400
Illuminated Al-Quran ini merupakan bukti kontribusi Dinasti
Fatimiyah bagi perkembangan budaya Islam.
d. Ekonomi dan Perdagangan Mesir mengalami kemakmuran ekonomi
dan fitalitas kultural yang
mengungguli Irak dan daerah-daerah lainnya. Hubungan dagang
dengan dunia non
Islam dibina dengan baik termasuk dengan India dan negeri-negeri
mediterania yang
beragama Kristen.
Disegi pertanian Dinasti Fatimiyah juga mengalami
peningkatan,
keberhasilan pertanian di mesir pada masa ini bisa di
kelompokkan kepada dua sektor
1. Daerah pinggiran-pinggiran sungai Nil
2. Tempat-tempat yang telah ditentukan pemerintah untuk
dijadikan lahan pertanian.
Sungai Nil merupakan sebagian pendukung bagi kelansungan hidup
orang-orang
Mesir, kadang-kadang sungai nil ini menuai penyusutan air
sehingga masyarakat
merasa kesulitan untuk mengambil air untuk diminum, untuk
binatang ternak, maupun
untuk pengairan tanam-tanaman mereka, namun sebaliknya
adakalanya sungai nil ini
pasang naik, sehingga dataran-dataran Mesir kebanjiran,
menyebabkan kerusakan
lahan dan tanaman. Untuk mengatasi hal tersebut mereka membikin
gundukan-
gundukan dari tanah dan batu sebatas tinggi air takkala
banjir
Mereka membagi waktu untuk bercocok tanam dalam dua musim :
1. Musim dingin, (bulan Desember sampai bulan maret) dengan
aliran-aliran dari
selokan sungai nil, pada musim ini mereka biasa menanam gandum,
kapas, pohon
rami.
2. Musim panas, (bulan april sampai bulan juli) karena air
sungai nil mulai surut, maka
mereka mengairi sawah ladang dengan mengangkat air dengan alat.
Pada musim ini
mereka menanam padi, tebu, semangka, anggur, jeruk, dan
lain-lain.
Dibidang perdagangan mereka melakukan perdagangan dengan
mengunjungi
beberapa daerah seperti Asia, Eropa, dan daerah-daerah sekitar
laut tengah.
Pada masa dinasti Fatimiyah mereka menjadikan kota Fustat
sebagai kota
perdagangan, dari sini semua barang akan dikirim baik dari dalam
maupun dari luar
Mesir.
-
35 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m
e. Sosial Kemasyarakatan Pada waktu orang-orang Fatimiyah
memasuki Mesir, penduduk setempat ada
yang beragama Kristen Qibty, dan ahlu sunnah. Mereka hidup dalam
kedamaian,
saling menghormati antara satu dengan yang lain. Boleh dikatakan
tidak terjadi
pertengkaran antara suku, maupun agama. Masyarakatnya mempunyai
sosialitas yang
tinggi sesama mereka.
f. Pemahaman Agama Sesuai dengan asal usul dinasti Fatimiyah ini
adalah sebuah gerakan yang
berasal dari sekte syiah Ismailiyah, maka secara tidak lansung
dinasti ini sebenarnya ingin mengembangkan doktrin-doktrin syiah di
tengah-tengah masyarakat, namun dengan berbagai pertimbangan mereka
tidak terlalu memaksa pemahaman ini harus di
ikuti oleh para penduduk, mereka bebas beragama sesuai dengan
apa yang mereka
yakini. Hal ini dilakukan supaya mereka selalu mendapat dukungan
dari rakyat demi
berdirinya dinasti Fatimiyah di negeri para Nabi ini.
D. Masa Kemunduran dan Kehancuran Dinasti Fatimiyah Kemunduran
Dinasti Fatimiyah berawal pada pemerintahan Khalifah al-
Hakim. Ketika diangkat menjadi khalifah ia baru berumur 11
tahun. Al-Hakim
memerintah dengan tangan besi, masanya dipenuhi dengan tindak
kekerasan dan
kekejaman. Ia membunuh beberapa orang wazirnya, menghancurkan
beberapa gereja
Kristen, termasuk sebuah gereja yang didalamnya terdapat kuburan
suci umat Kristen.
Maklumat penghancuran kuburan suci ini ditandatangani oleh
sekretarisnya yang
beragama Kristen, Ibn Abdun. Peristiwa ini merupakan salah satu
penyebab terjadinya
perang salib. Ia memaksa umat Kristen dan Yahudi memakai jubah
hitam, dan mereka
hanya diperbolehkan menunggangi keledai. Orang-orang Yahudi dan
Nasrani dibunuh
dan aturan-aturan tidak ditegakkan dengan konsisten. Ia juga
dengan mudah
membunuh orang yang tidak disukainya, bahkan pernah membakar
sebuah desa tanpa
alasan yang jelas. Kemudian pada tahun 381 H/991 M ia menyerang
Aleppo dan
berhasil merebut Homz dan Syaizar dari tangan penguasa Arab.
Peristiwa ini
menimbulkan sikap oposan dari penduduk dan menyeret Dinasti
Fatimiyah dalam
konflik dengan Bizantium. Walaupun pada akhirnya al-Hakim
berhasil mengadakan
perjanjian damai dengan Bizantium selama sepuluh tahun.
Al-Hakim kemudian memilih mengikuti perkembangan ekstrem
ajaran
Ismailiyah, dan menyatakan dirinya sebagai penjelmaan Tuhan. Ia
meninggalkan
istana dan berkelana hingga akhirnya terbunuh di Muqatam pada 13
Pebruari 1021.
Kemungkinan ia dibunuh oleh persekongkolan yang dipimpin adik
perempuannya, Siti
al-Muluk, yang telah diperhentikan tidak hormat olehnya.
Al-Hakim kemudian digantikan oleh az-Zahir, anaknya sendiri.
Ketika
diangkat menjadi khalifah ia baru berusia 16 tahun. Pada mulanya
Dinasti Fatimiyah
didirikan oleh bangsa Arab dan orang Barbar, tapi ketika masa
Az-Zahir situasi
berubah, khalifah lebih mendekati keturunan Turki dan suku
Barbar di dalam
pemerintahan Fatimiyah. Az-Zahir mendapat izin dari Konsantin ke
VII agar namanya
disebutkan dimesjid-mesjid yang berada di bawah kekuasaan sang
kaisar. Ia juga
mendapat izin untuk memperbaiki mesjid yang berada di
konstantinopel. Ini semua
-
36 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m
sebagai balasan terhadap restu sang khalifah untuk membangun
kembali gereja yang di
dalamnya terdapat kuburan suci, dimana dulu gereja ini
dihancurkan oleh Al-Hakim.
Setelah sepeninggal Az-Zahir kemudian digantikan oleh anaknya
sendiri
yang baru berusia 11 tahun, yaitu al-Mustanshir. Mulai masa ini
system pemerintahan
Dinasti Fatimiyah berobah menjadi parlementer, artinya khalifah
hanya berfungsi
sebagai symbol saja, sementara pemegang kekuasaan pemerintahan
adalah para
mentri. Oleh karena itulah masa ini disebut ahdu nufuzil wazara
(masa pengaruh mentri-mentri). Al-Mustanshir sebagaimana juga
az-Zahir lebih mendekati keturunan
Turki, hingga muncul dua kekuatan besar yaitu Turki dan Barbar.
Perang saudarapun
tidak dapat dielakan. Setelah meminta bantuan Badrul Jamal dari
Suriah, khalifah dan
orang Turki dapat mengalahkan Barbar, dan berakhirlah kekuasaan
orang Barbar di
dalam Dinasti Fatimiyah.
Pada masa al-Mustanshir ini kekuasaan Dinasti Fatimiyah di
wilayah Suriah
mulai terkoyak dengan cepat. Sementara kekuatan besar yang
datang dari timur, yaitu
bani Saljuk dari Turki, juga membayang-bayangi. Pada waktu yang
bersamaan
propinsi-propinsi Fatimiyah di Afrika memutuskan hubungan dengan
pusat kekuasaan,
bermaksud memerdekakan diri dan kembali kepada sekutu lama
mereka, Dinasti
Abbasiyah. Pada tahun 1052, suku arab yang terdiri dari bani
Hilal dan bani Sulaim
yang mendiami dataran tinggi Mesir memberontak. Mereka bergerak
kebagian barat
dan berhasil menduduki Tropoli dan Tunisia selama beberapa
tahun.
Sementara itu pada tahun 1071, sebagian besar wilayah Sisilia,
yang
mengakui kedaulatan Fatimiyah dikuasai oleh bangsa Normandia
yang daerah
kekuasaannya terus meluas hingga meliputi sebagian pedalaman
Afrika. Hanya
kewasan semenanjung arab yang mengakui kekuasaan Fatimiyah.
Az-Zahir kemudian digantikan oleh al-Mustansir. Di masa ini
terjadi
kekacauan dimana-mana. Kericuhan dan pertikaian terjadi antara
orang-orang Turki,
suku Barbar dan pasukan Sudan. Kekuasaan negara lumpuh dan
kelaparan yang terjadi
selama tujuh tahun telah melumpuhkan perekonomian Negara. Di
tengah kekacauan
itu, pada tahun 1073 khalifah memanggil Badr al-Jamali, orang
Armenia bekas budak
dari kegurbernuran Akka dan memberinya wewenang untuk bertindak
sebagai wazir
dan panglima tertinggi. Amir al Juyusi (komando perang) yang
baru ini mengambil
komando dengan seluruh kekuatan yang ia punya untuk memadamkan
berbagai
kekacauan dan memberikan nyawa baru pada pemerintahan Fatimiyah.
Tapi usaha ini,
yang juga diteruskan oleh anak dan penerus al-Mustansir yaitu
Al-Afdhal, tidak dapat
menahan kemunduran Dinasti ini.
Tahun-tahun terakhir dari kekuasaan Dinasti Fatimiyah ditandai
dengan
munculnya perseteruan yang terus menerus antara para wazir yang
didukung oleh
kelompok tentaranya masing-masing. Setelah al-Mustansir wafat,
terjadi perpecahan
serius dalam tubuh Ismailiyah. Perpecahan itu terjadi antara dua
kelompok yang
berada dibelakang kedua anak al-Mustansir yaitu Nizar dan
al-Mustali. Pendukung Nizar lebih aktif, ekstrim dan menjadi
gerakan pembunuh. Sedangkan pendukung al-
Mustali lebih moderat. Akhirnya yang terpilih menjadi khalifah
adalah al-Mustali dengan ia didukung oleh al-Afdhal. Al-Afdhal
mendukung al-Mustali dengan harapan ia akan memerintah dibawah
pengaruhnya. Akan tetapi basis spiritual Ismailiyah
-
37 | S e j a r a h P e r a d a b a n I s l a m
menjadi runtuh. Setelah al-Mustali wafat. Al-Amin anak
al-mustali yang baru berusia lima tahun diangkat menjadi
khalifah.
Al-Amin kemudian digantikan oleh al-Hafidz. Karena ia
meninggal
kekuasaannya benar-benar hanya sebatas istana kekhalifahan saja.
Anak dan
penggantinya, az-Zafir diangkat menjadi khalifah dalam usia yang
masih sangat muda,
hingga merasa tidak mampu menghadapi tentara salib, khalifah
az-Zafir melalui
wazirnya Ibnu Salar, meminta bantuan kepada Nuruddin az-Zanki,
penguasa Suriah di
bawah kekuasaan Baghdad. Nuruddin mengirim pasukan ke Mesir di
bawah panglima
Syirkuh dan Salahuddin Yusuf bin al-Ayubi yang kem