Rangkaian counter adalah rangkaian elektronika yang befungsi
untuk melakukan penghitungan angka secara berurutan baik itu
perhitungan maju ataupun perhitungan mundur. Yang dimaksud dengan
perhitungan maju adalah di mana rangkaian akan menghitung mulai
dari angka yang kecil menuju angka yang lebih besar. Sedangkan
perhitungan mundur adalah sebaliknya. Perhitungan bisa mencapai
jumlah yang tidak terbatas tergantung perancangan rangkaian ataupun
tuntutan kebutuhan. Untuk contoh diatas hanya menggunakan satu buah
IC decade counter dan satu buah seven segment sehingga hanya bisa
mewakili fungsi akan satu digit atau angka satuan. Untuk membuat
fungsi yang lebih banyak anda tinggal menambah IC dan 7segmentnya
sesuai dengan fungsi yang diinginkan.
Banyak sekali kegunaan dari rangkaian counter ini didunia
elektronika digital. Bahkan menurut saya bisa dikatakan elektronika
digital tidak terpisahkan dengan rangkaian counter. Hampir semua
rangkaian digital memerlukan rangkaian counter. Hal itu dikarenakan
untuk menerapkan fungsi penghitungan angka atau operasi matematika
harus menggunakan fungsi dari rangkaian counter.
Rangkaian counter diatas adalah merupakan rangkaian decade
counter yang menggunakan IC 4026 sebagai IC pencacah. Ada banyak
sekali jenis IC pencacah yang bisa digunakan untuk membuat
rangkaian counter digital, baik itu IC dari keluarga TTL
(Transistor Transistor Logic) ataupun keluarga CMOS. Untuk
membedakan keduanya yaitu dari angka awal seri IC dimana untuk
keluarga TTL mempunyai awal seri 74 dan untuk keluarga CMOS adalah
40. Tetapi yang paling banyak jenis dan ragamnya adalah IC dari
keluarga TTL. Pada umunya kedua macam keluarga IC tersebut
merupakan memiliki fungsi sebagai pendukung rangkaian digital.
Untuk rangkaian counter diatas adalah menggunakan IC dari keluarga
CMOS. Dimana untuk semua jenis IC CMOS bisa menggunakan tegangan
supply maksimal 15 volt, sedangkan pada TTL hanya memiliki tegangan
supply maksimal 5 volt. Kemudian dengan menggunakan IC 4026 sebagai
decade counter anda tidak perlu lagi menggunakan IC decoder sebagai
interface ke 7segment. Karena output yang dihasilkan oleh IC4026
sudah disesuaikan dengan kondisi maupun fungsi dari seven
segment.
Rangkaian diatas sengaja menggunakan gerbang penyulut Schmitt
Trigger sebagai peredam bouncing dari hentakan saklar mekanik. Anda
bisa saja tidak menggunakan gerbang schmitt trigger dan langsung
menghubungkan saklar input ke pin clock IC 4026. Saya yakin
rangkaian counter anda akan tetap berjalan, tetapi anda akan
mendapati cacahan yang melompat-lompat atau cacahan yang tidak
teratur. Untuk bagian yang satu ini saya punya pengalaman yang
cukup membuat saya menjadikannya alasan untuk diingat. Dimana waktu
itu saya menghabiskan waktu berhari-hari untuk mengatasi rangkaian
counter dari proyek akhir saya yang mencacah secara acak alias
ngawur.
http://electronicandlife.blogspot.com/2010/05/decade-counter-rangkaian-counter.html````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````
Pencacah merupakan rangkaian logika pengurut, pencacah mempunyai
karakteristik penting yaiyu jumlah hitungan maksimum (modulus
pencacah) menghitung ke atas atau kebawah, operasi asikron atau
sikron bergerak bebas atau berhenti sendiri, dan untuk menyusun
rangkaian
pencacah digunakan flip-flop. pencacah biasanya digunakan untuk
menghitung banyaknya detak pulsa dalam waktu yang tersedia, untuk
membagi frekwensi, dan penyimpanan data serta pengurut alamat dalam
rangkaian aritmatika. counter pada umumnya menggunakan IC TTL type
SN 7454 dan SN 7474, tetapi dalam percobaan praktikum kali ini
menggunakan IC SN type 7490 Bahan dan alat yang digunakan 1.
digital trainer kit 2. IC SN 7490 3. kabel jumper langkah-langkah
:
buat gambar rangkaian perkabelan hubungkan 2,3 dan 6,7 pada
switch hubungkan output flip-flop A,B,C,D ke logik monitor
seperti pada contoh berikut :
keterangan :
S (6,7) = switch set (clear) R (2,3) = switch reset C (14) =
clock LED (12) = A LED (11) = D LED (9) = B LED (8) = C
dan output yang dihasilkan :
http://cornhenry.wordpress.com/2009/04/21/pencacahcounter/
``````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````
Counter juga disebut pencacah atau penghitung yaitu rangkaian
logika sekuensial yang digunakan untuk menghitung jumlah pulsa yang
diberikan pada bagian masukan. Counter digunakan untuk berbagai
operasi aritmatika, pembagi frekuensi, penghitung jarak (odometer),
penghitung kecepatan (spedometer), yang pengembangannya digunakan
luas dalam aplikasi
perhitungan pada instrumen ilmiah, kontrol industri, komputer,
perlengkapan komunikasi, dan sebagainya . Counter tersusun atas
sederetan flip-flop yang dimanipulasi sedemikian rupa dengan
menggunakan peta Karnough sehingga pulsa yang masuk dapat dihitung
sesuai rancangan. Dalam perancangannya counter dapat tersusun atas
semua jenis flip-flop, tergantung karakteristik masing-masing
flip-flop tersebut. Dilihat dari arah cacahan, rangkaian pencacah
dibedakan atas pencacah naik (Up Counter) dan pencacah turun (Down
Counter). Pencacah naik melakukan cacahan dari kecil ke arah besar,
kemudian kembali ke cacahan awal secara otomatis. Pada pencacah
menurun, pencacahan dari besar ke arah kecil hingga cacahan
terakhir kemudian kembali ke cacahan awal. Tiga faktor yang harus
diperhatikan untuk membangun pencacah naik atau turun yaitu (1)
pada transisi mana Flip-flop tersebut aktif. Transisi pulsa dari
positif ke negatif atau sebaliknya, (2) output Flip-flop yang
diumpankan ke Flip-flop berikutnya diambilkan dari mana. Dari
output Q atau Q, (3) indikator hasil cacahan dinyatakan sebagai
output yang mana. Output Q atau Q. ketiga faktor tersebut di atas
dapat dinyatakan dalam persamaan EX-OR. Secara global counter
terbagi atas 2 jenis, yaitu: Syncronus Counter dan Asyncronous
counter. Perbedaan kedua jenis counter ini adalah pada pemicuannya.
Pada Syncronous counter pemicuan flip-flop dilakukan serentak
(dipicu oleh satu sumber clock) susunan flip-flopnya paralel.
Sedangkan pada Asyncronous counter, minimal ada salah satu
flip-flop yang clock-nya dipicu oleh keluaran flip-flop lain atau
dari sumber clock lain, dan susunan flip-flopnya seri. Dengan
memanipulasi koneksi flip-flop berdasarkan peta karnough atau
timing diagram dapat dihasilkan counter acak, shift counter
(counter sebagai fungsi register) atau juga up-down counter. 1).
Synchronous Counter Syncronous counter memiliki pemicuan dari
sumber clock yang sama dan susunan flip-flopnya adalah paralel.
Dalam Syncronous counter ini sendiri terdapat perbedaan penempatan
atau manipulasi gerbang dasarnya yang menyebabkan perbadaan waktu
tunda yang di sebut carry propagation delay. Penerapan counter
dalam aplikasinya adalah berupa chip IC baik IC TTL, maupun CMOS,
antara lain adalah: (TTL) 7490, 7493, 74190, 74191, 74192, 74193,
(CMOS) 4017,4029,4042,dan lain-lain. Pada Counter Sinkron, sumber
clock diberikan pada masing-masing input Clock dari Flip-flop
penyusunnya, sehingga apabila ada perubahan pulsa dari sumber, maka
perubahan tersebut akan men-trigger seluruh Flip-flop secara
bersama-sama. Tabel Kebenaran untuk Up Counter dan Down Counter
Sinkron 3 bit :
Gambar rangkaian Up Counter Sinkron 3 bit
Gambar rangkaian Down Counter Sinkron 3 bit
Rangkaian Up/Down Counter Sinkron Rangkaian Up/Down Counter
merupakan gabungan dari Up Counter dan Down Counter. Rangkaian ini
dapat menghitung bergantian antara Up dan Down karena adanya input
eksternal sebagai control yang menentukan saat menghitung Up atau
Down. Pada gambar 4.4 ditunjukkan rangkaian Up/Down Counter Sinkron
3 bit. Jika input CNTRL bernilai 1 maka Counter akan
menghitung naik (UP), sedangkan jika input CNTRL bernilai 0,
Counter akan menghitung turun (DOWN). Gambar rangkaian Up/Down
Counter Sinkron 3 bit :
2). Asyncronous counter Seperti tersebut pada bagian sebelumnya
Asyncronous counter tersusun atas flip-flop yang dihubungkan seri
dan pemicuannya tergantung dari flip-flop sebelumnya, kemudian
menjalar sampai flip-flop MSB-nya. Karena itulah Asyncronous
counter sering disebut juga sebagai ripple-through counter. Sebuah
Counter Asinkron (Ripple) terdiri atas sederetan Flip-flop yang
dikonfigurasikan dengan menyambung outputnya dari yan satu ke yang
lain. Yang berikutnya sebuah sinyal yang terpasang pada input Clock
FF pertama akan mengubah kedudukan outpunyanya apabila tebing
(Edge) yang benar yang diperlukan terdeteksi. Output ini kemudian
mentrigger inputclock berikutnya ketika terjadi tebing yang
seharusnya sampai. Dengan cara ini sebuah sinyal pada inputnya akan
meriplle (mentrigger input berikutnya) dari satu FF ke yang
berikutnya sehingga sinyal itu mencapau ujung akhir deretan itu.
Ingatlah bahwa FF T dapat membagi sinyal input dengan faktor 2
(dua). Jadi Counter dapat menghitung dari 0 sampai 2 = 1 (dengan n
sama dengan banyaknya Flip-flop dalam deretan itu). Tabel Kebenaran
dari Up Counter Asinkron 3-bit
Gambar rangkaian Up Counter Asinkron 3 bit :
Timing Diagram untuk Up Counter Asinkron 3 bit :
Berdasarkan bentuk timing diagram di atas, output dari flip-flop
C menjadi clock dari flip-flop B, sedangkan output dari flip-flop B
menjadi clock dari flip-flop A. Perubahan pada negatif edge di
masing-masing clock flip-flop sebelumnya menyebabkan flip-flop
sesudahnya berganti kondisi (toggle), sehingga input-input J dan K
di masing-masing flip-flop diberi nilai 1 (sifat toggle dari JK
flip-flop). Counter Asinkron Mod-N Counter Mod-N adalah Counter
yang tidak 2n. Misalkan Counter Mod-6, menghitung : 0, 1, 2, 3, 4,
5. Sehingga Up Counter Mod-N akan menghitung 0 s/d N-1, sedangkan
Down Counter MODN akan menghitung dari bilangan tertinggi sebanyak
N kali ke bawah. Misalkan Down Counter MOD-9, akan menghitung : 15,
14, 13, 12, 11, 10, 9, 8, 7, 15, 14, 13,.. Gambar rangkaian Up
Counter Asinkron Mod-6
Sebuah Up Counter Asinkron Mod-6, akan menghitung :
0,1,2,3,4,5,0,1,2,... Maka nilai yang tidak pernah dikeluarkan
adalah 6. Jika hitungan menginjak ke-6, maka counter akan reset
kembali ke 0. Untuk itu masing-masing Flip-flop perlu di-reset ke
nilai 0 dengan memanfaatkan input-input Asinkron-nya ( dan ). Nilai
0 yang akan dimasukkan di PC didapatkan dengan me-NAND kan input A
dan B (ABC =110 untuk desimal 6). Jika input A dan B keduanya
bernilai 1, maka seluruh flip-flop akan di-reset. Gambar rangkaian
Up/Down Counter Asinkron 3 bit
Rangkaian Up/Down Counter merupakan gabungan dari Up Counter dan
Down Counter. Rangkaian ini dapat menghitung bergantian antara Up
dan Down karena adanya input eksternal sebagai control yang
menentukan saat menghitung Up atau Down. Pada rangkaian Up/Down
Counter ASinkron, output dari flip-flop sebelumnya menjadi input
clock dari flip-flop berikutnya. Perancangan Counter Perancangan
counter dapat dibagi menjadi 2, yaitu dengan menggunakan peta
Karnough, dan dengan diagram waktu. Berikut ini akan dijelaskan
langkah-langkah dalam merancang suatu counter. a). Perancangan
Counter Menggunakan Peta Karnaugh
Umumnya perancangan dengan peta karnaugh ini digunakan dalam
merancang syncronous counter. Langkah-langkah perancangannya: a.
Dengan mengetahui urutan keluaran counter yang akan dirancang, kita
tentukan masukan masing-masing flip-flop untuk setiap kondisi
keluaran, dengan menggunakan tabel kebalikan. b. Cari fungsi
boolean masing-masing masukan flip-flop dengan menggunakan peta
Karnough. Usahakan untuk mendapatkan fungsi yang sesederhana
mungkin, agar rangkaian counter menjadi sederhana. c. Buat
rangkaian counter, dengan fungsi masukan flip-flop yang telah
ditentukan. Pada umumnya digunakan gerbang-gerbang logika untuk
membentuk fungsi tersebut. b). Perancangan Counter Menggunakan
Diagram Waktu Umumnya perancangan dengan diagram waktu digunakan
dalam merancang asyncronous counter, karena kita dapat mengamati
dan menentukan sumber pemicuan suatu flip-flop dari flipflop
lainnya. Adapun langkah-langkah perancangannya: 1) Menggambarkan
diagram waktu clock, tentukan jenis pemicuan yang digunakan, dan
keluaran masing-masing flip-flop yang kita inginkan. Untuk n
kondisi keluaran, terdapat njumlah pulsa clock. 2) Dengan melihat
keluaran masing-masing flip-flop sebelum dan sesudah clock aktif
(Qn dan Qn+1), tentukan fungsi masukan flip-flop dengan menggunakan
tabel kebalikan. 3) Menggambarkan fungsi masukan tersebut pada
diagram waktu yang sama. 4) Sederhanakan fungsi masukan yang telah
diperoleh sebelumnya, dengan melihat kondisi logika dan kondisi
keluaran flip-flop. Untuk flip-flop R-S dan J-K kondisi dont care
(x) dapat dianggap sama dengan 0 atau 1. 5) Tentukan (minimal satu)
flip-flop yang dipicu oleh keluaran flip-flop lain. Hal ini dapat
dilakukan dengan mengamati perubahan keluaran suatu flip-flop
setiap perubahan keluaran flipflop lain, sesuai dengan jenis
pemicuannya. 6) Buat rangkaian counter, dengan fungsi masukan
flip-flop yang telah ditentukan. Pada umumnya digunakan
gerbang-gerbang logika untuk membentuk fungsi
tersebut.http://www.adityarizki.net/2011/07/tutorial-teknik-digital-rangkaian-pencacah-counter/
1111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111
Penghitung atau pencacah (bahasa Inggris: counter) adalah
rangkaian sirkuit digital atau kadang-kadang berbentuk chip yang
bisa dipakai untuk menghitung pulsa atau sinyal digital yang
umumnya dihasilkan dari osilator. Penghitung ini bisa menghitung
pulsa secara biner murni (binary counter) ataupun secara
desimal-terkodekan-secara-biner (decimal counter).
PerbedaanDalam penghitung biner murni, angka 9 dinyatakan dalam
bentuk bilangan biner 1001, dan berikutnya angka 10 dinyatakan
dalam bentuk biner 1010. Sedangkan dalam penghitung
desimal-terkodekan-secara-biner, angka 9 adalah biner 1001, tetapi
angka 10 dinyatakan dalam bentuk: 0001 0000. Angka desimal 100
dalam biner murni adalah 1100100, sedangkan dalam BCD adalah 0001
0000 0000 (3 buah digit desimal masing-masing dari kelompok 4 bit).
Untuk jelasnya, angka desimal 0 sampai 17 (yang kita kenal
sehari-hari), jika dinyatakan dalam bilangan biner murni dan biner
BCD ( dengan 5 bit), akan nampak seperti di bawah ini. Angka 0
sampai 9 mempunyai bentuk biner murni dan biner BCD yang sama,
tetapi mulai dari angka 10 keduanya belainan. Rangkaian penghitung
ini kebanyakan dipakai dalam alat penghitung pulsa putaran mesin,
atau putaran roda kendaraan. Berdasarkan jumlah pulsa yang
terhitung per detik atau per menit, kita dapat menentukan kecepatan
putaran mesin, kecepatan jalannya kendaraan, jarak yang ditempuh,
dll. Misalnya, kalau jumlah putaran per detik dari roda kendaraan
adalah 10, dan panjang busur lingkaran (keliling) roda ban itu = 1
meter, maka kendaraan itu berjalan sepanjang 10 meter per detik.
Dengan kata lain jika dinyatakan dalam km/jam, kecepatan kendaraan
itu menjadi 10*60*60 = 36.000 meter per jam, atau 36 km/jam. Alat
penghitung ini (baik yang biner maupun desimal BCD) merupakan
bagian penting dalam sistem peralatan digital dan penggunaannya
dalam bidang industri. Selain untuk menghitung pulsa putaran,
penghitung/pencacah juga dipakai untuk menghitung pulsa waktu, alat
yang penting dalam bidang telekomunikasi yaitu untuk mencatat lama
pembicaraan. Penghitung bisa dipakai juga untuk mengontrol robot
kapan harus aktif (pada jam berapa, atau setelah berapa menit
lagi). Banyak contoh lain yang bisa disebutkan mengenai penggunaan
penghitung ini dalam bidang kontrol dan elektronika digital.Bagi
masyarakat awam, penghitung bisa diartikan sebagai kalkulator yang
dipakai untuk menghitung untuk keperluan sehari-hari. Ada dua macam
kalkulator: penghitung sederhana, dan penghitung ilmiah (scientific
calculator). Dalam penghitung sederhana, kita hanya bisa
menghitung: + - * / % kwadrat, 1/x, dan operasi memori saja (cukup
untuk keperluan penghitung rumah tangga sehari-hari). Sedangkan
pada scientific calculator, kita bisa menghitung rumus matematika
yang lebih rumit, seperti: pangkat, exp, ln, sin, cosin, tg, dll.
Kebanyakan dari kita sekarang tidak perlu membeli kalkulator ini,
karena dalam komputer PC kita (MS Windows dan MS Office) di
dalamnya sudah disediakan kalculator.
http://id.wikipedia.org/wiki/Pencacah_biner
111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111
Pencacah(Counter) merupakan suatu rangkaian logika yang
berfungsi untuk mencacah jumlah pulsa pada bagian input dan
keluaran berupa digit biner dengan saluran tersendiri setiap
pangkat dua. Pencacah terdiri dari flip flop yang diserikan, dan
arus keluaran ditahan sampa adanya clock. Pencacah ada dua macam
yaitu, Pencacah sinkronous dan Pencacah Asinkronous dan keduanya di
bedakan dari cara di clock. Pencacah sinkronous di desain
menggunakan flip flop pada keadaan toggle. Flip- Flop JK atau D
dapat dibuat toggle. Flip Flop JK dapat dirubah menjadi toggle
dengan cara kedua input J dan K di beri kondisi High, sedangkan
pada flip flop D, dapat dibuat dalam keadaan toggle dengan
menghubungkan keluaran Q dengan input. Pencacah aSinkronous bekerja
dengan mengkaskadekan seri flip flop dalam keadaan toggle secara
bersamaan. Keluaran tiap tiap flip flop di jadikan clock untuk flio
flop berikutnya secara berurutan. Hal ini menyebabkan berubah
secara asynkronous secara bersamaan, seperti gelombang. Pencacah
aSinkronous dapat disebut juga dengan pencacah ripple, karena
setiap penghubungannya setiap flip flop sama seperti diatas
senhingga frekuensinya di bagi 2.
http://kuliah.andifajar.com/pencacahcounter/
111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111\
Flip - flop meruapakan salah satu gerbang dasar yang mempunyai
unsur memory. Berbeda dengan rangkaian kombinasional, output dari
flip-flop tergantung pada : Masukan saat itu, Kondisi output
sebelumnya, serta ada tidaknya sinyal clock. Sedangkan output dari
rangkaian kombinasional hanya tergantung pada masukan saat itu
saja. Ada beberapa macam flip-flop, salah satu yang cukup terkenal
adalah J-K flip-flop. Gambar dari jk flip flop dapat dilihat
seperti pada gambar dibawah.
Sedangkan tabel kebenaran dari j-k flip flop dapat dilihat pada
gambar dibawah:
J 0 1 0 1
K 0 0 1 1
Q no change 1 0 toggle
Salah satu aplikasi JK flip flop yang paling terkenal adalah
COUNTER. Sebagaimana namanya counter adalah suatu sistem yang dapat
digunakan untuk menghitung banyak nya "cacahan", sehingga orang pun
mengenalnya dengan istilah pencacah. Rangkaian sederhana dari
counter dapat dilihat pada gambar dibawah:
Maksimal hitungan dari counter akan sesuai dengan jumlah
flip-flop yang digunakan. Hitungan maksimal dari sebuah counter
dinamakna MODULO. Hubungan antara jumlah flip-flop yang digunakan
dengan modulo: Modulo = 2 ^n, dimana n adalah jumlah flip-flop yang
digunakan. Bagaimana jika modulu yang diinginkan tidak tepat dg 2
^n? maka digunakan flip-flop sebanyak 2 ^n diatasnya yang paling
dekat (misal jika modulo 10, dibutuhkan 4 jk flip flop, jika modulo
5 dibutuhkan 3, dst). Selanjutnya digunakan gerbang NAND untuk
membantu meng-clear-kan flip-flop (merubah ke angka 0) saat
hitungan sudah mencapai nilai maksimum yang diinginkan.
Dibawah ada sebuah IC counter 74931. Susunlah bagaimana agar
counter tsb dapat menjadi counter modulo 10?
http://fatchul-uny.blogspot.com/2010/04/counter-pencacah.html
11111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111