RANCANGAN DIKLAT DASAR OTOMASI TUGAS INDIVIDUAL UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Kurikulum Pendidikan Kejuruan yang dibina oleh Dr. Waras, M.Pd Oleh: Dewi Izzatus Tsamroh (130511616269) UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN PRODI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
RANCANGAN DIKLAT DASAR OTOMASI
TUGAS INDIVIDUAL
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Kurikulum Pendidikan Kejuruan
yang dibina oleh Dr. Waras, M.Pd
Oleh:
Dewi Izzatus Tsamroh (130511616269)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK MESIN
PRODI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
Desember 2014
RANCANGAN DIKLAT DASAR OTOMASI
I. RASIONAL
Dalam setiap perusahaan industri selalu ditemui beberapa mesin
yang mana pengoperasiannya menggunakan sistem pneumatik (otomasi).
Oleh karena itu sebagai peserta didik jurusan teknik mesin diharapkan
memiliki keterampilan dalam mengoperasikan sistem pneumatik.
Akan tetapi, pada kenyataannya keterampilan pada bidang ini tidak
diajarkan di sekolah menengah kejuruan (SMK). Oleh karena itu peserta
didik memerlukan pelatihan khusus untuk mengembangkan kemampuan
dalam bidang ini untuk memenuhi kebutuhan dunia industri.
Pelatihan yang dapat dilakukan adalah diklat dasar otomasi yang
dapat dilakukan dalam beberapa waktu dengan tujuan mengembangkan
potensi peserta didik dalam bidang pneumatik. Diklat dasar otomasi ini
dapat ditempuh dalam kurun waktu satu bulan. Tentunya dalam diklat ini
terdapat beberapa kompetensi yang harus dapat dipahami oleh peserta
didik, misalnya pengenalan komponen pneumatik hidrolik yang meliputi
nama serta fungsi komponen tersebut. Mampu membaca dan membuat
rangkaian pada progam Festo Fluids serta merangkainya pada papan panel
yang merupakan fasilitas pendukung praktikum.
Pengembangan kurikulum diklat dasar otomasi ini disusun untuk
mendapatkan hasil yang optimal, tentunya diharapkan peserta didik tidak
hanya menguasai praktik (hard skill) akan tetapi juga soft skill yang
dikuasai harus seimbang. Tentunya dalam pengembangan kurikulum diklat
ini perlu diperhatikan landasan dan prinsip-prinsip dalam pengembangan
kurikulum.
II. RUMUSAN KOMPETENSI
1. Peserta diklat dapat mengetahui pengetahuan dasar pneumatik.
2. Peserta diklat mampu memahami dan mengerti nama serta fungsi
komponen dalam merangkai cascade.
3. Peserta didik mampu membuat rangkaian cascade pada program
Festo Fluids dengan satu silinder satu saluran, dua silinder dua
saluran, dua silinder tiga saluran, serta dua silinder empat saluran.
4. Peserta didik mampu membuat rangkaian cascade pada program
Festo Fluids untuk rangkaian tiga silinder tiga saluran, tiga silinder
empat saluran serta tiga silinder lima saluran.
5. Peserta didik mampu mengaplikasikan rangkaian cascade pada
program Festo Fluids pada papan panel hidrolik.
6. Peserta mampu membuat rangkaian intuisi pada program Festo
Fluids untuk diaplikasikan pada contactor listrik dua silinder tiga
saluran dan tiga silinder lima saluran.
7. Peserta mampu mengoperasikan contactor listrik sesuai dengan
gambar yang telah dibuat.
III. STRUKTUR MATA DIKLAT
Dalam pengembangan kurikulum diklat untuk peserta didik struktur
mata diklat memiliki peran yang sangat penting. Hal ini dikarenakan tanpa
adanya perencanaan struktur mata diklat yang baik maka proses diklat tidak
dapat berjalan dengan baik. Pada struktur mata diklat ini berisi mengenai
jumlah pertemuan tatap muka, mata diklat, deskripsi isi mata diklat serta
alokasi waktu yang direncanakan untuk menempuh diklat selama satu
bulan dengan alokasi waktu 45 menit x 6 jam pelajaran 5 hari dalam
seminggu (Senin-Jumat). Berikut merupakan tabel struktur mata diklat
dasar otomasi.
Pertemuan
Ke
Mata
Diklat
Diskripsi
Isi
Alokasi
Waktu
1 Pengenalan Dasar Pengantar sistem pneumatik 6 jam
Pneumatik Pemakaian udara tekan
Keuntungan dan kelemahan
sistem pneumatic
Udara kempaan
2 Pengetahuan
Komponen Praktikum
(Elemen Kerja)
Silinder (single acting & double
acting)
Valve (katup) :
1. Directional Valve (DV)
2. Combination Valve
Sistem penomoran tiap elemen
6 jam
3-9 Teori dan Praktikum
Program Festo Fluids
Diagram gerakan
Cascade satu silinder satu
silinder
Cascade dua silinder dua saluran
Cascade dua silinder tiga saluran
Cascade dua silinder empat
saluran
Cascade tiga silinder tiga saluran
Cascade tiga silinder empat
saluran
Cascade tiga silinder lima saluran
6 jam
3-9 Praktikum Pneumatik
Hidrolik
Cascade satu silinder satu
silinder pada papan panel
Cascade dua silinder dua saluran
pada papan panel
Cascade dua silinder tiga saluran
pada papan panel
Cascade dua silinder empat
saluran pada papan panel
Cascade tiga silinder tiga saluran
pada papan panel
Cascade tiga silinder empat
6 jam
saluran pada papan panel
Cascade tiga silinder lima saluran
pada papan panel
10 Latihan Materi dari minggu pertama
hingga minggu ke-9
6 jam
11-15 Teori Rangkaian Intuisi
pada program Festo
Fluids
Intuisi dua silinder 3 saluran
Intuisi tiga silinder 5 saluran
6 jam
11-15 Praktikum Pneumatik
Listrik (Contactor)
Intuisi dua silinder 3 saluran
pada papan panel
Intuisi tiga silinder 5 saluran
pada papan panel
6 jam
16 Latihan Materi dari minggu ke-11 hingga
minggu ke-15
6 jam
17-19 Evaluasi Ujian teori dan praktikum 6 jam
20 Evaluasi Evaluasi terhadap kesalahan
selama ujian berlangsung
6 jam
Total Jam Pelajaran 120 jam
IV. KALENDER AKADEMIK
Diklat Periode Bulan Januari 2015
No Materi Diklat 5 6 7 8 9 101
112
1
314
1
516
1
718
1
920
2
122
2
324
2
526
2
728
2
930 31
1 Pengenalan
Dasar Pneumatik
LIB
UR
LIB
UR
LIB
UR
2 Pengetahuan
Komponen
Praktikum
3 Teori dan
Praktikum
Program Festo
Fluids
4 Praktikum
Pneumatik
Hidrolik
5 Latihan
6 Teori Rangkaian
Intuisi pada
program Festo
Fluids
L
I
B
U
R
7 Praktikum
Pneumatik
Listrik
(Contactor)
8 Latihan
9 Evaluasi
10 Evaluasi
V. STRATEGI DIKLAT
Strategi diklat perlu dilakukan karena menyangkut masalah teknis
dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Berikut strategi diklat yang dapat
dilakukan.
Pendahuluan
Pada langkah pendahuluan pendidik dapat memberikan motivasi
terhadap peserta diklat mengenai keuntungan yang didapatkan apabila
menguasai keterampilan sistem otomasi. Selain itu pendidik juga harus
menjelaskan mengenai persyaratan apa saja yang harus dipersiapkan
selama menempuh diklat.
Ceramah
Model pembelajaran ceramah diterapkan dengan harapan agar peserta
diklat dapat termotivasi dan mampu memahami persyaratan apa saja
yang harus dipenuhi sebelum memasuki bengkel otomasi. Hal ini akan
menjadikan peserta diklat tahu langkah-langkah apa saja yang harus
peserta diklat lakukan sebelum memasuki bengkel berdasarkan syarat-
syarat yang telah ditentukan. Misalnya mengenakan alat pelindung diri
Pendahuluan Penutup
Unjuk Kerja
Kegiatan inti
Ceramah
(verbal cognitive)
Latihan –
Problem Solving
(APD) serta menyiapkan laptop beserta software Festo Fluids yang
digunakan dalam proses pembelajaran.
Kegiatan inti
Langkah kegiatan inti menjelaskan dimana pendidik memberikan
sedikit pembekalan dengan metode ceramah tentang persyaratan-
persyaratan yang ada meliputi designing cascade dan intuisi rangkaian
sebelum melakukan proses perakitan pada papan panel. Diharapkan
nantinya peserta didik mampu merancang terlebih dahulu sebelum
melakukan proses perakitan pada panel agar pekerjaannya tertata
dengan baik dan meminimalisir kesalahan.
Unjuk kerja
Pembelajaran unjuk kerja merupakan langkah dimana pendidik
memberikan tugas kegiatan menyusun persyaratan kerja sesuai dengan
apa yang akan dikerjakan dan mengacu pada apa yang ada dalam
kompetensi dasar, yaitu mampu memahami serta dapat
mengaplikasikan rangkaian cascade dan intuisi pada papan panel,
setelah itu pendidik memeriksa pekerjaan peserta diklat apakah sudah
sesuai atau belum. Hal ini untuk melihat kemampuan peserta diklat
dalam menerapkan semua materi dasar yang mereka kuasai tentang
penetapan persyaratan pekerjaan.
Penutup
Kegiatan ini pendidik memberikan kebebasan kepada peserta diklat
menyampaikan kesulitan apa yang dihadapi dalam menentukan
persyaratan pekerjaan untuk di diskusikan bersama, setelah itu
pendidik memberikan simpulan tentang kegiatan yang sudah dilakukan
dan peserta diklat diberi kegiatan latihan soal yang selanjutnya
diberikan oleh pendidik mengenai problem solvingnya.
Kegiatan ini adalah metode diskusi dan ceramah dengan media LCD
dan video.
VI. SAMPEL BAHAN AJAR
N
o
Bahan
AjarDeskripsi Bahan Ajar
1 Pengetahu
an
Komponen
Praktikum
(Elemen
Kerja)
ELEMEN KERJA (WORKING ELEMENT)
SILINDER
a. Single Acting Cylinder
Prinsip kerja silinder ini adalah gerakan maju piston
dilakukan oleh udara, sedangkan gerakan mundur
dilakukan oleh pegas. Fungsi dari silinder tipe ini adalah
sebagai penjepit, penekan, pengelingan, pembengkokan,
pemotongan, dll.
Cylinder, Single-acting…
b. Double Acting Cylinder
Prinsip kerjanya adalah gerakan maju-mundur piston
dikontrol oleh udara dengan panjang langkah maksimal
2000 mm. Kecepatan piston ini dapat diatur dengan katup
khusus, misalnya one way control valve.
Double acting cy linder
VALVE
a. Directional Valve (DV)
DV dibagi menurut cara mengarahkan aliran masuk, keluar
dan menutup aliran. Sehingga, fungsinya adalah sebagai
berikut.
Type Control Valve
b. Combination Valve
Time delay valve normally close
Time delay valve, norma…
Pressure sequence valve
Pressure sequence valve
Stepper module, type TAA
Stepper module, type TAA
Berikut beberapa komponen yang sering digunakan dalam perakitan
sistem pneumatik.
NO
NAMA
KOMPONEN GAMBAR SIMBOL FUNGSI
1. Kompresor
Compressed air supply
Sebagai pensupplay
aliran udara kedalam
rangkaian.
2. Konduktor
(penyaluran)
menyalurkan udara
kempa yang akan
membawa/mentransfe
r tenaga ke
aktuator.
3. Konektor menyambungkan atau
menjepit konduktor
(selang
atau pipa) agar
tersambung erat pada
bodi komponen
pneumatik.
4. 3/2 Way
Valve
Normally
Closed3/n Way Valve
Sebagai penerus aliran
udara.
5. 5/2 Way
Valve
5/n Way Valve
Sebagai komponen
untuk memindah
saluran atau memindah
gerakan piston
(actuator)
6. Double acting
cylinder
Double acting cy linder
menghasilkan gerak
atau usaha yang
merupakan hasil akhir
atau output dari sistem
pneumatik.
7. Manometer
Manometer
Untuk membantu saat
memindahkan saluran
8. Valve AND
Two pressure valve
Untuk mengalirkan
udara secara
bersamaan dari kedua
sisinya
9. Valve OR
Shuttle valve
Untuk mengalirkan
udara dari satu sisi.
10. Valve counter
Pneumatic counter
Untuk menggerakkan
piston beberapa kali,
dapat juga dikatakan
sebagai penyederhana
rangkaian
VII. SISTEM PENILAIAN
Penilaian dilakukan dengan memperhatikan beberapa aspek sebagai
berikut.
1. Aspek kognitif (designing cascade or intuisi) : 30%
2. Aspek afektif (kehadiran serta kerapian) : 20%
3. Aspek psikomotor (praktikum) : 50%
TOTAL : 100%
Kriteria Penilaian Lembar Kerja Peserta Diklat:
1. Kecepatan serta ketepatan pembuatan cascade atau intuisi. Apabila peserta diklat
dapat menyelesaikan jobsheet dalam waktu samadengan atau kurang dari 15
menit untuk satu jobsheet dan tepat maka peserta diklat mendapatkan nilai 100.
Apabila membutuhkan waktu lebih dari yang ditentukan maka mendapatkan nilai
70.
2. Skor maksimal 100
3. Standar kelulusan uji kompetensi dasar peserta didik minimal 75. Bagi peserta
diklat yang mendapatkan nilai di bawah 75 maka diwajibkan mengikuti ujian
ulang.
4. Sebaran nilai:
Nilai Angka Nilai Huruf Keterangan
90 – 100 A Lulus, sangat baik
85 – 89,9 B Lulus, baik
75 – 84,9 C Lulus, cukup
< 75 D Remidi, kurang
DAFTAR RUJUKAN
Tim Dosen Pembina Matakuliah Dasar Otomasi. 2012. Laboratorium Otomasi.