Top Banner
RANCANG BANGUN VENTILASI OTOMATIS MENGGUNAKAN SENSOR SUHU DAN SENSOR CAHAYA BERBASIS MIKROKONTROLER Raden fadlan efendi 1 , Bulkis Kanata, ST., MT. 2 Budi Darmawan, ST.,M.Eng. 3 1)Alumni Program Studi Teknik Elektro , Fakultas Teknik, Universitas Mataram 2)Dosen Program Studi Teknik Elektro , Fakultas Teknik, Universitas Mataram 3)Dosen Program Studi Teknik Elektro , Fakultas Teknik, Universitas Mataram [email protected] Abstract Automatic ventilation using temperature sensors and light sensors will be very useful for users by being applied in everyday life. Therefore, in this study, it was designed according to the user's needs in order to control the temperature and light intensity so that the air entering the user's room feels comfortable. This research uses Arduino Uno as the brain, BME280 sensor to measure room temperature, and BH1750 sensor to measure light intensity. The data from the two sensors is processed by Arduino to get the temperature and light intensity values of the room to drive the DC motor to open the ventilation lid and will be displayed on the LCD. Based on the overall performance of the tool can work well. Keywords: Arduino uno, temperature sensor, light sensor, DC motor, LCD Abstrak Ventilasi otomatis menggunakan sensor suhu dan sensor cahaya akan sangat bermanfaat bagi para pengguna dengan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, dalam penelitian ini, dirancang dengan sesuai kebutuhan pengguna agar bisa mengontrol suhu dan intensitas cahaya supaya udara yang masuk kedalam kamar pengguna terasa nyaman. Penelitian ini menggunakan Arduino Uno sebagai otaknya, sensor BME280 untuk mengukur suhu kamar, dan sensor BH1750 untuk mengukur intensitas cahaya. Data dari kedua sensor diolah oleh Arduino untuk mendapatkan nilai suhu dan intensitas cahaya ruangan untuk menggerakan motor DC untuk membuka tutup ventilasi dan akan di tampilkan di LCD. Berdasarkan kinerja alat secara keseluruhan dapat bekerja dengan baik. Kata kunci: Arduino uno, sensor suhu, sensor cahaya, motor DC, LCD
12

RANCANG BANGUN VENTILASI OTOMATIS MENGGUNAKAN ...

Feb 28, 2023

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: RANCANG BANGUN VENTILASI OTOMATIS MENGGUNAKAN ...

RANCANG BANGUN VENTILASI OTOMATIS MENGGUNAKAN

SENSOR SUHU DAN SENSOR CAHAYA BERBASIS

MIKROKONTROLER

Raden fadlan efendi1 , Bulkis Kanata, ST., MT.2 Budi Darmawan, ST.,M.Eng.3

1)Alumni Program Studi Teknik Elektro , Fakultas Teknik, Universitas Mataram 2)Dosen Program Studi Teknik Elektro , Fakultas Teknik, Universitas Mataram 3)Dosen Program Studi Teknik Elektro , Fakultas Teknik, Universitas Mataram

[email protected]

Abstract

Automatic ventilation using temperature sensors and light sensors will be very useful for users by being applied in everyday life. Therefore, in this study, it was designed according to the user's needs in order to control the temperature and light intensity so that the air entering the user's room feels comfortable.

This research uses Arduino Uno as the brain, BME280 sensor to measure room temperature, and BH1750 sensor to measure light intensity. The data from the two sensors is processed by Arduino to get the temperature and light intensity values of the room to drive the DC motor to open the ventilation lid and will be displayed on the LCD. Based on the overall performance of the tool can work well.

Keywords: Arduino uno, temperature sensor, light sensor, DC motor, LCD

Abstrak

Ventilasi otomatis menggunakan sensor suhu dan sensor cahaya akan sangat

bermanfaat bagi para pengguna dengan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh

karena itu, dalam penelitian ini, dirancang dengan sesuai kebutuhan pengguna agar bisa

mengontrol suhu dan intensitas cahaya supaya udara yang masuk kedalam kamar pengguna

terasa nyaman.

Penelitian ini menggunakan Arduino Uno sebagai otaknya, sensor BME280 untuk

mengukur suhu kamar, dan sensor BH1750 untuk mengukur intensitas cahaya. Data dari

kedua sensor diolah oleh Arduino untuk mendapatkan nilai suhu dan intensitas cahaya

ruangan untuk menggerakan motor DC untuk membuka tutup ventilasi dan akan di tampilkan

di LCD. Berdasarkan kinerja alat secara keseluruhan dapat bekerja dengan baik.

Kata kunci: Arduino uno, sensor suhu, sensor cahaya, motor DC, LCD

Page 2: RANCANG BANGUN VENTILASI OTOMATIS MENGGUNAKAN ...

1. Latar Belakang Otomatisasi sudah

tidak terdengar asing lagi di telinga

masyarakat. Sistem ini hampir menyentuh

seluruh lini kehidupan manusia yang serba

kompleks dan dinamis. Hal ini diperlukan

untuk memudahkan kehidupan manusia

dalam menjalankan dan mempertahankan

hidupnya. sebagai contoh, saat ini

banyaknya bermunculan perangkat

“smarthome” yang digandrungi oleh

masyarakat dikarenakan kepraktisan yang

ditimbulkan oleh perangkat ini dalam

penggunaannya. Pengguna hanya perlu

memasang perangkat ini, dan semua akan

berjalan otomatis. Pengguna tidak perlu

mengendalikan peralatan elektronik lagi

secara manual, dan pemantuan kondisi

ruangan yang bisa diatur secara otomatis

tidak perlu ada campur tangan dari

manusia itu sendiri. Itulah definisi kata

“smart” yang ditujukan oleh penggunaan

sistem otomatisasi.

Kondisi ruangan menentukan

kesehatan manusia yang menempati

ruangan tersebut. Udara yang tidak

tersirkulasi dapat mengganggu kesehatan,

menimbulkan lebih banyak penyakit yang

artinya mengganggu manusia dalam

beraktifitas. Suhu yang tidak cocok

menyebabkan lebih banyak masalah yang

tidak hanya ditanggung oleh manusia, tapi

juga oleh benda mati. Sebagai contoh,

ruangan yang bersuhu panas dan dingin

menyebabkan penjamuran pada furniture

yang ditempatkan pada ruangan tersebut.

Lebih banyak kecoa, tungau, tikus, dan

sebangsanya yang membawa lebih banyak

kerugian daripada manfaat untuk manusia

yang menempatinya.

Salah satu cara untuk mengatasinya

adalah dengan membuat sirkulasi udara

menjadi lebih baik. Setiap rumah di

Indonesia pasti memiliki setidaknya 1

ventilasi untuk masing – masing ruangan.

Dengan adanya ventilasi, udara yang ada

di suatu ruangan bisa bersirkulasi dengan

udara dilingkungan sekitar sehingga

membuat suhu ruangan menjadi lebih

kondusif dan nyaman ditempati serta

kesehatan lebih terjaga.

Ventilasi yang digunakan di rumah –

rumah Indonesia biasanya berjenis

terbuka-langsung, menyebabkan udara

masuk kedalam secara bebas kedalam

ruangan, terbebas dari apapun kondisi

lingkungan luar. Ini menyebabkan masalah

baru, begitu banyak udara yang masuk

menyebabkan kondisi ruangan yang

tadinya kondusif dan nyaman ditempati

malah sebaliknya, membuat manusia tidak

nyaman menempatinya. Suhu udara yang

terlalu dingin yang tidak sesuai malah

mendatangkan penyakit yang lebih banyak

lagi.

Sebagai salah satu solusinya untuk

permasalahan diatas adalah dengan

memasang penutup pada ventilasi.

Sehingga yang menempati bisa

Page 3: RANCANG BANGUN VENTILASI OTOMATIS MENGGUNAKAN ...

menentukan kondisi ruangan yang dia

inginkan. Jika ruangan tersebut dirasa oleh

penghuninya dingin dan panas,

penghuninya bisa membuka ventilasi dan

membiarkan udara segar masuk untuk

menyesuaikan suhu. Dan sebaliknya, jika

dirasa dingin, penghuni bisa menutup

ventilasi untuk menjaga suhu.

Namun, timbul satu permasalahan

lagi. Terkadang penghuninya terlalu malas

untuk melakukannya. Bahkan tidak mau

ambil pusing untuk melakukannya.

Daripada hanya membuang energi untuk

melakukan itu semua, lebih baik

penghuninya membiarkan kondisi ruangan

itu apa adanya. Yang artinya penghuninya

tidak memikirkan kondisi kesehatannya

yang lambat laun akan berdampak pada

aktifitas penghuni itu sendiri.

Dikarenakan menjamurnya otomatisasi

yang diterapkan pada hampir semua lini

kehidupan, maka penulis berinisiatif untuk

mengangkat masalah tersebut dan

melakukan inovasi terhadap masalah yang

timbul pada masyarakat dengan

menerapkan otomatisasi. Sehingga penulis

mengangkat judul “Rancang Bangun

Ventilasi Otomatis Menggunakan Sensor

Suhu Berbasis Mikrokontroler” untuk

diangkat sebagai salah satu topik yang

akan diteliti.

2. Tijuan Pustaka Masruchin dan

Widayanti (2010), telah melakukan

penelitian dengan judul “sistem kendali

suhu ruangan dengan mikrokontroler

AT89S51” Telah dibuat dan dirancang

sistem penghangat ruangan pada sistem

kendali suhu ruang berbasis

Mikrokontroler AT89S51 di

Laboratorium Elektronika Laboratorium

Terpadu UIN Sunan Kalijaga. Sistem

kendali ini merupakan suatu sistem

pengontrol untuk mengendalikan suhu

yang ada dalam ruangan dengan

menggunakan mikrokontroler AT89S51

dengan pengindra sensor suhu LM35 serta

tampilan informasi suhu akan ditampilkan

oleh LCD. Program yang digunakan

dalam sistem ini menggunakan bahasa

program assembly. Sistem ini dapat

mengendalikan suhu antara 24 ˚C- 28 ˚C

sesuai dengan yang diprogramkan.

Triyanto (2014), telah melakukan

penelitian dengan judul “Perancangan Alat

Pengendali Temperatur Ruangan Server

Berbasis Mikrokontroler Atmega8535”.

Telah dibuat Sistem Pengendali

Temperatur Ruangan Server

Menggunakan Sensor Suhu LM35

Berbasis Mikrokontroler. Sistem ini

merupakan suatu sistem pemantau serta

kontrol otomatis temperatur ruangan.

Sistem ini terdiri atas perangkat keras

dan perangkat lunak. Perangkat keras

terdiri atas sebuah mikrokontroler 8535,

Page 4: RANCANG BANGUN VENTILASI OTOMATIS MENGGUNAKAN ...

sensor LM35, LCD (Liquid Cristal

Display), Perangkat lunak pada sistem ini

dibuat dengan menggunakan program

bahasa assembly. Program aplikasi ini

bekerj a pada saat dinyalakan maka

inisilisasi hardware dilakukan kemudian

menampilkan temperatur yang terdeteksi

oleh LM35 pada LCD. Pengaturan jika

temperatur diatas 30° C maka hanya 1

FAN Motor DC yang menyala dan jika

temperatur diatas 35° C maka 2 FAN

Motor DC menyala. Saat keadaan normal

dibawah 30° C FAN Motor DC OFF.

Maka alat pengendali temperatur tersebut

berfungsi dengan baik.

Siagian (2018), telah melakukan

penelitian dengan judul “Perancangan

Sistem Monitoring Suhu Dan Kendali

Mesin Pendingin Otomatis Berbasis

Mikrokontroler”. Pada penelitian ini dibuat

Pemantauan suhu dan pengendalian mesin

pendingin ruangan sangat tidak efektif

untuk dilakukan secara manual pada

gedung bertingkat yang terdiri dari banyak

ruangan. Penelitian ini dilakukan untuk

merancang alat pemantau suhu dan

pengendali mesin pendingin otomatis

melalui computer yang terhubung secara

online menggunakan modul

mikrokontroler dan komponen LM35DZ

sebagai sensor suhu yang dipasang pada

setiap ruangan. Data hasil identifikasi

suhu dari sensor dikirimkan ke database

local melalui modul Mikrokontroler.

Pemantauan suhu dan pengendalian

mesin pendingin dilakukan melalui web

browser dengan mengakses halaman

antarmuka PHP menggunakan komputer.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa suhu

ruangan dapat ditampilkan di web

browser dengan tingkat akurasi 90%.

Mesin pendingin dapat menyala atau mati

secara otomatis dengan prosentase

keberhasilan 93%.

Nizar (2015), Telah melakukan

penelitian dengan judul “Rancang bangun

sistem ventilasi dan pencahayaan otomatis

pada smart home berbasis mikrokontroler

atmega 328 menggunakan metode fuzzy

mamdani”. Dalam penelitian ini

merancang sebuah sistem ventiliasi dan

pencahayaan otomatis menggunakan

sensor LM35 dan sensor LDR (Light

Dependent Resistor). Sensor LM35 ini

digunakan untuk mengetahui tempratur

suatu objek atau runagan dalam bentuk

besaran elektrik untuk membuka tutup

ventilasi sedang sensor LDR (Light

Dependent Resistor) digunakan untuk

mengukur itensitas cahaya berupa lampu.

Penelitian ini menggunakan mtode fuzzy

mamdani.

3. Langkah Langkah Penelitian

Pada bagaian ini akan membahas

mengenai penjadwalan kegiatan dan

perancangan alat ventilasi dan

pencahayaan otomatis berbasis

Page 5: RANCANG BANGUN VENTILASI OTOMATIS MENGGUNAKAN ...

mikrokontroler. Penelitian ini dilakukan di

rumah peneliti dalam jangka waktu satu

semester, mulai dari Desember 2020

samapai mei 2021.

1.Membuat konsep perancangan alat

tempat sampah pintar berbasis Arduino

Uno menggunakan sensor suhu BME280

dan sensor cahaya BH1750.

2. Mencari dan mempelajari materi yang

terkait dengan perancangan alat yang

dibuat sehingga memudahkan dalam

penelitian

3. Mempersiapkan alat dan bahan yang

akan digunakan dalam penelitian.

4. Melakukan perancangan perangkat

keras yang digunakan dalam penelitian

5. Melakukan pengujian dari setiap

perangkat keras yang akan digunakan, jika

bekerja dengan baik atau tidak.

6. Melakukan pembuatan program sistem

pengendalian

7. Melakukan pengujian dari program

sistem pengendalian yang akan dibuat jika

gagal akan dievaluasi jika sudah bekerja

dengan baik maka lanjut tahap selanjutnya.

8. Melakukan pengujian sistem

pengendalian yang sudah bekerja dengan

baik dan mulai mengambil data.

4. Perancangan Sistem

Untuk membentuk sistem yang

baik maka diperlukan sebuah blok diagram

sistem, dimana dengan blok diagram

sistem ini maka penulis dapat

mengidetifikasi perangkat elektronik apa

saja yang akan digunakan pada sistem

nantinya.

Komponen elektronik yang

digunakan adalah sensor suhu (BME280),

mikrokontroler ATMega328p, driver

motor DC, motor DC, limit switch. Untuk

lebih jelasnya perahatikan Gambar 3.2

dibawah ini.

Gambar 3.2 Blok Diagram Perancangan Sistem

5. perancangan perangkat keras

Gambar 3.3 Perancangan Prangkat Keras

Perancangan perangkat keras

meliputi, perancangan rangkaian sensor

suhu (BME280) dan sensor cahaya

(BH1750), rangkaian driver motor DC,

Page 6: RANCANG BANGUN VENTILASI OTOMATIS MENGGUNAKAN ...

dan rangkaian sistem minimum arduino

UNO.

Sensor BME280 dan sensor

BH1750 mendeteksi suhu dan cahaya,

ketika suhu panas dan cahaya terang

sensor akan mengirim informasi ke

mikrokontroler sebagai parameter kondisi

untuk ventilasi otomatis. Dengan

parameter yang ditentukan, ventilasi dapat

bekerja secara otomatis untuk membuka

dan menutup sesuai keadaan suhu dan

cahaya lingkungan sekitar sesuai dengan

yang diinginkan.

Gambar 3.4 skematik sensor BME280

Program yang akan di gunakan

oleh mikrokonroler tidak ditulis secara

langsung melainkan ditulis terlebih dahulu

dalam diagram alir (flowchart). Dalam

penyusunan program untuk mikrokontroler

harus diperhatikan logika yang dipakai

agar program dapat berjalan dengan baik.

Kesalahan dalam penulisan logika suatu

program, akan menyebabkan kesalahan

dari hasil keluaran program tersebut.

Sebelum menulis program, harus

ditentukan masalah yang akan diselesaikan

untuk membantu melacak kebenaran

logika suatu program. Berikut flowchart

dari sistem buka tutup ventilasi otomatis

dibawah ini:

Gambar 3.5 Flowchart program

Program akan aktif menggunakan

input-an analog dan digital. Pada tahap

pertama adalah jika sensor BME280

mendeteksi suhu diatas 28oC dan sensor

BH1750 mendeteksi intensitas cahaya

dibawah 40 lux maka otomais ventilasi

akan stand-by. Kemudian jika sensor

BME280 suhunya kurang atau sama

dengan 28oC dan sensor BH1750

mendeteksi cahaya kurang atau sama

dengan 40 lux, maka motor akan bergerak

untuk menutup ventilasi dan ventilasi akan

berhenti dengan sendirinya ketika limit

switch tertekan oleh ventilasi. Jika tidak,

nilai sensor BME280 suhunya lebih dari

28oC, kondisi suhu panas dan sensor

BH1750 intensitas cahaya kurang darai 40

lux, maka motor akan bergerak membuka

ventilasi dan akan berheti dengan

sendirinya ketika limit switch tertekan oleh

ventilasi. Setandar suhu 28oC dan cahaya

Page 7: RANCANG BANGUN VENTILASI OTOMATIS MENGGUNAKAN ...

40 lux hanya sebuah setandar uji coba

yang digunakan dalam Tugas Akhir ini.

6. Hasil pengujian Alat

Rancang bangun prototipe

merupakan suatu rancangan alat yang

dikhususkan untuk bekerja dibagian

dalam ruangan, alat yang bekerja dalam

ruangan yaitu papan pengembang

(Arduino), sensor suhu, sensor cahaya,

driver motor, motor DC, dan limit switch,

sedangkan alat yang bekerjaa diluar

ruangan LCD seperti yang di tunjukana

pada Gambar 4.1

Gambar 4.1 rancang bangun ventilasi

Pada Gambar 4.1 diatas merupakan

tampilan gambar rancang bangun ventilasi

otomatis yang sudah didesain. Untuk

melakukan percobaan perancangan sistem

ventilasi otomatis berdasarkan suhu dan

kecerahan berbasis mikrokontroler

nantinya akan dilakukan buka tutupnya

ventilasi secara otomatis berdasarkan suhu

dan dapat mendeteksi kecerahan ruangan.

7. Hasil Pengujian Sensor Suhu

BME280

Pengujian sensor suhu ini

dilakukan dengan memberikan catu 5 volt

pada sensor, ketika sensor sudah aktif

maka langkah selanjutnya adalah menguji

sensor dengan cara membaca data saat

sensor di aktifkan apakah sensor bisa

membaca suhu, kelembaban, dan tekanan

ruangan tersebut. Pengujian dilakukan

dengan memasukkan contoh program

pengujian sensor suhu BME280 dan

menampilkan hasil pembacaan sensor

secara keseluruhan berikut adalah contoh

script program yang digunakan untuk

melakukan pengujian sensor. #include <BME280I2C.h> #include <Wire.h> #define SERIAL_BAUD 115200 BME280I2C bme; void setup(){ Serial.begin(SERIAL_BAUD); while(!Serial) {} Wire.begin(); while(!bme.begin()){ Serial.println("Could not find BME280 sensor!"); delay(1000); } switch(bme.chipModel()){ case BME280::ChipModel_BME280: Serial.println("Found BME280 sensor! Success."); break; case BME280::ChipModel_BMP280: Serial.println("Found BMP280 sensor! No Humidity available."); break; default: Serial.println("Found UNKNOWN sensor! Error!"); } } void loop(){ printBME280Data(&Serial);

Page 8: RANCANG BANGUN VENTILASI OTOMATIS MENGGUNAKAN ...

delay(500); } void printBME280Data(Stream* client){ float temp(NAN), hum(NAN), pres(NAN); BME280::TempUnit tempUnit(BME280::TempUnit_Celsius); BME280::PresUnit presUnit(BME280::PresUnit_Pa); bme.read(pres, temp, hum, tempUnit, presUnit); client->print("Temp: "); client->print(temp); client->print("°"+ String(tempUnit == BME280::TempUnit_Celsius ? 'C' :'F')); client->print("\t\tHumidity: "); client->print(hum); client->print("% RH"); client->print("\t\tPressure: "); client->print(pres); client->println(" Pa"); delay(1000); }

Tabel data hasil sensor suhu BME280

Dari data table 4.1 dapat dianalisa

bahwa untuk menentukan error dari dua

hasil yang didapatkan digunakan rumus

sebagai berikut:

%𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑒𝑛𝑠𝑜𝑟 − 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡ℎ𝑟𝑒𝑚𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟

𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡ℎ𝑟𝑒𝑚𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟𝑥 100

Hasil pengujian yang ditampilkan

pada table 4.1 menunjukkan hasil

pengukuran suhu yang didapatkan

menunjukkan error rata-rata sebesar 2,33

perbedaan pengukuran ini terjadi karena

proses pembulatan hasil pada sensor dan

proses kalibrasi, artinya untuk sensor

BME280 yang di kalibrasi dengan

thermometer terbilang cukup bagus.

Berdasarkan Gambar 4.2 dapat

dilihat bahwa sensor BME280 dapat

bekerja dengan baik, dilihat dari sensor

yang mampu mengirimkan hasil

pembacaan menuju papan pengembang

yang ditampilkan melalui serial monitor.

Ada pun hasil pembacaan yang

ditampilkan meliputi suhu, kelembaban,

dan tekanan udara. Dapat disimpulkan

bahwa sensor dapat bekerja sesuai dengan

yang diharapkan.

8. Pengujian sensor cahaya BH1750

Pengambilan data dan pengujian

sensor cahaya BH1750 dalam membaca

atau medeteksi lux cahaya dapat dilakukan

dengan memasukkan contoh program

pengujian sensor cahaya BH1750 dan

menampilkan hasil pembacaan sensor

berikut adalah contoh script program yang

digunakan untuk melakukan pengujian

sensor. #include <Wire.h> #include <BH1750.h> BH1750 lightMeter; void setup(){

Page 9: RANCANG BANGUN VENTILASI OTOMATIS MENGGUNAKAN ...

Serial.begin(9600); Wire.begin(); lightMeter.begin(); Serial.println(F("BH1750 Test begin")); } void loop() { float lux = lightMeter.readLightLevel(); Serial.print("Light: "); Serial.print(lux); Serial.println(" lx"); delay(1000); }

Data hasil Sensor cahaya

Dari data table 4.2 dapat dianalisa

bahwa untuk menentukan error dari dua

hasil yang didapatkan digunakan rumus

sebagai berikut:

%𝐸𝑟𝑟𝑜𝑟 = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑒𝑛𝑠𝑜𝑟 − 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑙𝑢𝑥 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟

𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑙𝑢𝑥 𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟𝑥 100

Hasil pengujian yang ditampilkan

pada table 4.2 menunjukkan hasil

pengukuran cahaya yang didapatkan

menunjukkan error rata-rata sebesar 19,46

perbedaan pengukuran ini terjadi karena

proses pembulatan hasil pada sensor dan

proses kalibrasi, artinya untuk sensor

BH1750 yang di kalibrasi dengan lux

meter terbilang cukup bagus.

Berdasarkan Gambar 4.3 dapat

dilihat bahwa sensor BH1750 dapat

bekerja dengan baik, dilihat dari sensor

yang mampu mengirimkan hasil

pembacaan menuju papan pengembang

yang ditampilkan melalui serial monitor.

Ada pun hasil pembacaan yang

ditampilkan adalah jumlah lux cahaya

yang diterima dimana sensor tersebut

diujikan. Dapat disimpulkan bahwa sensor

dapat bekerja sesuai dengan yang

diharapkan.

hasil pengujian sistem pada pagi hari

Tabel 4.3 merupakan tabel hasil pengujian

sistem keseluruhan yang pengambilan

datanya dilakukan pada pagi hari. Pada

tabel 4.3 diatas dapat dilihat bahwa

pengambilan data langsung disertakan

dengan gambar foto LCD untuk sensor

suhu thermometer, foto LCD alat dan

Page 10: RANCANG BANGUN VENTILASI OTOMATIS MENGGUNAKAN ...

screenshot data lux meter. Pengujian

dilakukan dengan cara membandingkan

hasil pengukuran suhu termomete dengan

pengukuran sensor dan data sensor lux

meter.

Pada tabel 4.3 diatas dapat dilihat

bahwa pada hasil pengukuran pada data

pertama yang diambil pada jam 09.00 pagi

didapatkan hasil yaitu hasil suhu

pengukuran sensor 27,56oC dan cahaya

30,00 lux dan data pembanding

thermometer 28,1oC dan cahaya 24 lux dan

kondisi pentilasi terbuka, dapat dilihat

bahwa data sensor dengan data yg

sebenarnya cukup kecil yaitu selisih

0,54oC untuk sensor suhu dan 6 lux untuk

cahaya.

Pada data pertama dari table 4.3

dapat lihat kondisi ventilasi terbuka

dengan data sensor seperti ditabel

dikarenakan suhu yang cukup ideal untuk

ruangan yaitu kurang lebih 28oC dan data

cahaya yang kecil sehingga ventilasi

terbuka untuk memberikan cahaya ke

ruangan dan menormalkan suhu.

Selanjutnya pada pengambilan data lain

dilakukan dengan jeda 5 menit dari data

pertama dengan data sebelumnya mulai

dari jam 09.00 sampai dengan jam 10.10

sebanyak 15 kali pengambilan sampel

data. Dapat dilihat bahwa ventilasi semua

terbuka karena suhu pagi hari yang cukup

dingin dan cahaya yang redup sehingga

ventilasi terbuka.

hasil pengujian sistem di siang hari

Table 4.5 adalah table hasil

pengujian sistem keseluruhan yang

dilakukan pada sore hari dimulai pada jam

15.55 sampai jam 17.05 dengan sampel

diambil sebanyak 15 data. Setiap

pengambilan sampel data menggunakan

interval atau selisih waktu 5 menit sekali

dari data sebelumnya. Pada tabel diatas

dapat dilihat bahwa selisih data

pengukuran dengan data sebenarnya cukup

kecil sehingga persen errornya cukup

kecil. Data pertama pengukuran pada

waktu sore dapat dilihat pada tabel diatas

yaitu 30,84oC dan suhu thermometer yaitu

31,3oC dan cahaya ukur 21,67 lux

sedangkan cahaya lux meter 19 dengan

kondisi ventilasi terbuka.

Pada hasil pengkuran tabel 4.5

didapatkan kondisi ventilasi semua dalam

kondisi terbuka karena suhu yang cukup

panas yaitu rata-rata melebihi suhu ideal

kamar yaitu 28oC, dan nilai lux yang tidak

stabil karena kondisi ruangan yang kadang

gelap dan dan terang disebabkan oleh

Page 11: RANCANG BANGUN VENTILASI OTOMATIS MENGGUNAKAN ...

cahaya yang masuk dari ventilasi kadang

terang dan kadang redup.

9. Kesimpulan

Dari hasil pengujian alat ventilasi

otomatis, dapat ditarik beberapa

kesimpulas sebagai berikut:

1. Pada pengujian sensor suhu

didapatkan nilai suhu ruangan 27oC

sampai 30oC sedangkan untuk sensor

cahaya didapatakan nilai sebesar 12,5

lux sampai 58,33 lux.

2. Pada pengujian ini bisa dilihat suhu

tertinggi berada pada pengujian disore

hari dikarnakan pengambila data

dilakukan dari pukul 15.55 WITA

sampai 17.05 WITA sedangkan nilai

suhu terendah berada pada pengujian

pada pagi hari dikarnakan

pengambilan data dilakukan pada

pukul 09.00 WITA dan Pada

pengujian nilai intensitas cahaya

ruangan tertinggi pada pengujian

disiang hari dikarnakan pengambilan

data dilakukan dari pukul 11.15 WITA

sampai 12.25 WITA, seadangkan nilai

intensitas cahaya ruangan terendah

didapatkan pada sore hari.

3. Pengujian secara keseluruhan dapat

disimpulkan bahwa dua kali kondisi

ventilasi tertutup didapatkan dipagi

hari pada pukul 09.00 WITA dan

09.10 WITA, dikarnakan nilai suhu

ruangan dibawah 28oC dengan nilai

27,56oC sedangkan untuk nilai

intensitas cahaya ruangan dibawah 40

lux dengan nilai yang di dapatakan

sebesar 30 lux.

10. saran

1. Penelitian ini bisa dikembangkan

lebih lanjut dengan menambah

jumlah sensor maupun

menggunkan algoritma yang lain

dalam pengoprasiaanya.

Daftar Pustaka

Admin .2019. Interfacing / Programming

Sensor Cahaya BH1750 dengan

Arduino https://www.nn-

digital.com/blog/2019/11/10/interfa

cing-programming-sensor-cahaya-

bh1750-dengan-arduino/ (diakses

22-02-2021)

Faudin, A. 2017. Tutorial Arduino

mengakses driver motor L298N

https://www.nyebarilmu.com/tutori

al-arduino-mengakses-driver-

motor-l298n/ (diakses 15-02-2021)

Faudin, A. 2019. Tutorial Mengakses

Module Sensor BME280

https://www.nyebarilmu.com/tutori

al-mengakses-module-sensor

bme280/#:~:text=Module%20Sens

or%20BME280%20merupakan%2

0modul,yang%20di

akses%20menggunakan%20interfa

ce%20i2c. (diakses 05-01-2021)

Page 12: RANCANG BANGUN VENTILASI OTOMATIS MENGGUNAKAN ...

Kho, D. 2020. Pengertian Motor DC dan

Prinsip Kerjanya

https://teknikelektronika.com/peng

ertian-motor-dc-prinsip-kerja-dc-

motor/ (diakses 10-02-2021)

King, F. 2018. Bagian dan Fungsi Pada

Board Arduino.

https://fungkynotes.blogspot.com/2

018/04/bagian-dan-fungsi-pada-

board-arduino.html# (diakses 25-

01-2021)

Masruchin., Widayanti. 2010. system

kendali suhu ruangan dengan

mikrokontroler AT89S51. UIN

Sunan Kalijaga.

Nizar, M. .2015. Rancang Bangun sistem

ventilasi dan pencahayaan

otomatis pada smarthome berbasis

mikrokontroler ATmega 328

menggunakan metode logika fuzzy

mamdani.

Putra, R, P. 2013. Rancang Bangun

Instalasi Listrik Otomatis Berbasis

Mikrokontroler Arduino

Roghib. 2018. Program LCD i2c.

Universitas Gajah Mada

https://mikrokontroler.mipa.ugm.ac

.id/2018/10/02/program-lcd-

i2c/#:~:text=LCD%20adalah%20m

edia%20tampilan%20yang,yang%2

0baik%20dan%20cukup%20banya

k.&text=Karena%20itu%2C%20di

gunakan%20driver%20khusus,saja

%20yaitu%20SDA%20dan%20SC

L. (diakses 12-02-2021)

Siagian, H. 2018. Perancangan Sistem

Monitoring Suhu Dan Kendali

Mesin Pendingin Otomatis

Berbasis Mikrokontroler.

Universitas Prima Indonesia.

Suprianto. 2015. Limit Switch (Saklar

Pembatas)

http://blog.unnes.ac.id/antosupri/li

mit-switch-saklar-

pembatas/(diakses 17-02-2021)

Triyanto, R. 2014. Perancang Alat

Penegndali Temperatur Ruangan

Server Berbasis Mikrokontroler

ATMEGA8535. STMIK Nusa

Mandiri.