Page 1
1
1. Judul
RANCANG BANGUN TEKNOLOGI MESIN PEMBERSIH TELUR
BEBEK UNTUK MEMPERCEPAT PROSES PRODUKSI TELUR ASIN DI
DESA SIDODADI KARANG TENGAH SRAGEN
2. Nama Penulis, Pembimbing, dan Identitas Penulis
a. Nama Penulis
• Ketua Pelaksana kegiatan.
1. Nama Lengkap : Akbar Darmawan
2. NIM/NRM : I 0406011
3. Fakulltas / Program Studi : Teknik / Teknik Mesin
4. Perguruan Tinggi :Universitas SebelasMaret Surakarta
5. Waktu untuk kegiatan : 20 jam / Minggu
• Anggota Pelaksana.
1. Nama Lengkap : Defri Irawan
2. NIM/NRM : I 0406021
3. Fakultas / Program Studi : Teknik / Teknik Mesin
4. Perguruan Tinggi : Universitas Sebelas Maret Surakarta
5. Waktu untuk kegiatan : 20 jam / Minggu
• Anggota Pelaksana kegiatan.
1. Nama Lengkap : Apriandi Fahmy Rezayona
2. NIM/NRM : I 0406059
3. Fakultas / Program Studi : Teknik / Teknik Mesin
4. Perguruan Tinggi : Universitas Sebelas Maret Surakarta
5. Waktu untuk kegiatan : 20 jam / Minggu
• Anggota Pelaksana.
1. Nama Lengkap : Rezki Adhista D.P.
2. NIM/NRM : I 1306059
Page 2
2
3. Fakultas / Program Studi : Teknik / Teknik Industri
4. Perguruan Tinggi : Universitas Sebelas Maret Surakarta
5. Waktu untuk kegiatan : 20 jam / Minggu
b. Nama Pembimbing
1. Nama Lengkap dan Gelar : Dwi Aries,S.T. M.T
2. Golongan Pangkat dan NIP : III c, Penata dan 132 258 058
3. Jabatan Fungsional : Lektor Kepala
4. Jabatan Struktural : -
5. Fakultas / Pogram Studi : Teknik / Teknik Mesin
6. Perguruan Tinggi : Universitas Sebelas Maret
7. Bidang Keahlian : Energi
3. Abstrak
Abstrak Program Rancang Bangun Teknologi Mahasiswa dibuat sebagai berikut ini.
RANCANG BANGUN TEKNOLOGI MESIN PEMBERSIH TELUR
BEBEK UNTUK MEMPERCEPAT PROSES PRODUKSI TELUR ASIN DI
DESA SIDODADI KARANG TENGAH SRAGEN
Akbar Darmawan, Defri Irawan, Apriandi Fahmi, Rezki Adhista Dosen Pembimbing: Dwi Aries, ST.MT
Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta
Proses pembersihan telur yang telah diasinkan selama ini masih dilakukan
secara manual. Urutan pembersihannya yaitu : mengambil telur yang telah
dibungkus adonan pengasin dari tempat penyimpanan, menyiapkan beberapa
ember besar, mengisi ember tersebut dengan air, mencelupkan telur dan
memasukkan detergen ke dalam ember, meremdamnya beberapa saat, kemudian
Page 3
3
menggosok telur dengan sikat agar adonan pengasin yang menempel di telur
hilang. Proses ini secara keseluruhan memakan waktu yang lama. Biasanya untuk
3000 telur bisa dilakukan dalam waktu 12 jam. Hal ini kadang menyebabkan
tidak semua permintaan terpenuhi terutama saat permintaan pasar meningkat.
Oleh karena untuk mengefisiensienkan produksi perlu dilakukan perancangan
alat/mesin untuk membantunya. Maka tujuan pelaksanaan program ini adalah
merancang alat pembersih telur yang dapat mempercepat proses pembersihan
telur dari adonan pengasin. Metode yang dilakukan yaitu observasi lapangan
untuk memperoleh data-data terkait dengan proses pembersihan telur pada
produksi telur asin di daerah Sragen.
4. Kata Kunci
Alat pembersih telur, telur bebek, adonan pengasin
5. Pendahuluan
• Latar belakang
Karesidenan Surakarta yang terdiri dari Kodya Surakarta, Kabupaten
Klaten, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, dan Sragen terdapat banyak
industri kecil menengah, baik industri peralatan teknik, sandang, maupun pangan.
Di Sragen terdapat industri kecil menengah yang bergerak di bidang pangan, yaitu
pengasin telur bebek.
Industri pengasin telur bebek tersebut yang tepatnya berlokasi di desa
Sidodadi Karantengah, kecamatan Sragen kabupaten Sragen dengan daerah
pemasaran di seluruh pasar Sragen. Semua proses produksi berlangsung secara
manual, untuk pembersihan telor bebek mulai dari penyiapan telur yang akan di
bersihkan sampai pada proses pembersihan telur bebek yang telah di asinkan itu
masih menggunakan tangan, yang mana hanya bisa membersihkan 1 butir telur
setiap tangannya. Adapun permintaan dari tahun ke tahun semakin meningkat 2%
dan industri pengasin telur bebek ini belum bisa memenuhi pangsa pasar
Page 4
4
seutuhnya hanya bisa memenuhi 50 persen dari pangsa pasar, jadi kurang 50
persen. Dalam proses produksi per hari menghabiskan sebanyak 3000 butir telur
bebek dengan total biaya produksi Rp.1.100 per butir dan harga jual mentah
per butir Rp.1.250 untuk matang Rp. 1.350. Untuk menunjang kapasitas
produksi guna memenuhi permintaan pasar, maka harus ditopang dengan
peralatan yang siap pakai.
Jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam industri pengasin telur bebek
tersebut adalah 1 orang tenaga laki-laki dan 3 orang tenaga perempuan.
Jangkauan pemasaran meliputi Klaten, Boyolali, Solo, Sukoharjo, Yogyakarta,
dan Jakarta dengan omzet rata-rata per hari Rp3.500.000 – Rp4.000.000.
Menurut pihak industri kecil, pada prinsipnya tidak ada kendala dalam
peningkatan kualitas produksi. Adapun kendala yang terjadi terdapat pada
kapasitas produksi yang sulit untuk memenuhi permintaan pasar. Permintaan
pasar akan naik sampai 150 % pada waktu tertentu khususnya pada saat bulan
puasa dan lebaran. Dengan melihat kondisi yang demikian tentunya industri ini
perlu menambah kapasitas produksi. Oleh karena itu, diperlukan bantuan
teknologi untuk mempercepat proses produksi.
• Rumusan permasalahan
Permasalahan pokok yang dikemukakan pihak industri mitra adalah
permasalahan produksi khususnya lambatnya proses pembersihan telur yang telah
diasinkan dan banyaknya energi yang dibutuhkan. Hal ini menjadi penghambat
proses produksi padahal perlu adanya peningkatkan kapasitas produksinya demi
memenuhi permintaan pasar. Oleh karena itu, kami dan pihak industri mitra
merancang sebuah alat pembersih telur asin yang didasarkan dengan
pertimbangan:
- Area yang dipakai kecil
- Prosesnya lebih cepat
Page 5
5
- Tenaga/energi yang dibutuhkan sedikit
• Tinjauan pustaka
A. Proses Pembuatan Telur Asin
Pengasinan telur merupakan salah satu cara penambahan umur simpan
telur yang umum dilakukan oleh masyarakat. Telur asin merupakan salah satu
sumber protein yang mudah didapat dan berharga relatif murah. Telur asin
sebagai bahan makanan yang telah diawetkan mempunyai daya tahan terhadap
kerusakan yang lebih tinggi dibandingkan telur mentah. Telur umumnya
mengandung protein 13%, lemak 12%, mineral dan vitamin. Selain lebih awet
telur asin juga digemari karena rasanya yang relatif lebih lezat dibandingkan
telur tawar biasa.
Konsumen terbesar produk telur asin adalah masyarakat menengah ke
bawah, karena telur asin dapat dijadikan sumber protein hewani yang murah.
Sebagian besar konsumen telur asin adalah penduduk di kota-kota besar.
Disamping untuk konsumen rumah tangga, konsumen lainnya yang sangat
potensial adalah restoran, rumah makan, kapal-kapal laut, rumah sakit, asrama-
asrama, perusahaan jasa boga dan sebagainya.
Perkembangan industri telur asin akan mendorong perkembangan
peternakan itik akan berdampak kepada peningkatan pendapatan para peternak
itik yang umumnya merupakan masyarakat pedesaan. Oleh karena itu, industri
telur asin dapat dijadikan salah satu usaha yang dapat diandalkan untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat menengah dan bawah serta dapat
mengurangi ketergantungan terhadap sumber protein mahal seperti daging.
Pusat-pusat produksi telur asin umumnya berlokasi sama dengan sentra-
sentra penghasil telur itik. Pada tahun 2004 produsen telur itik terbesar di
Indonesiia adalah Provinsi Jawa Barat dengan jumlah produksi 37.447 ton
diikuti dengan Provinsi Sulawesi Selatan 22.153 ton dan Provinsi Kalimantan
Page 6
6
Selatan 20.105 ton. Di Provinsi Jawa Barat, sentra-sentra telur itik antara lain
terdapat di Kabupaten Indramayu dan Cirebon. Di Kecamatan Kapetakan,
Kabupaten Cirebon yang menjadi daerah survey studi ini terdapat 95 unit
usaha telur asin skala kecil dan menengah. Sedangkan di Kecamatan Losari,
Kabupaten Cirebon terdapat 10 unit usaha telur asin skala kecil dan menengah.
Disamping itu juga terdapat pengusaha-pengusaha telur asin yang tersebar di
daerah Kabupaten Cirebon dan sekitarnya. www.bankindonesia.org.id
Pada udara terbuka, umumnya telur hanya mampu bertahan selama dua
minggu. Oleh karena itu, diperlukan pengawetan agar telur mampu tahan lebih
lama. Salah satu metode pengawetan telur adalah diasinkan. Telur asin adalah
telur yang diawetkan dengan adonan tertentu yang dibubuhi garam. Umumnya,
telur yang diasinkan adalah telur bebek.(www.ristek.go.id)
Gambar 2.1. Telur Asin
Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat telur asin antara lain:
1. Telur bebek yang bermutu baik
2. Tanah merah
3. Garam dapur
4. Larutan daun teh (bila perlu)
5. Air bersih secukupnya
Page 7
7
Adapun mesin-mesin yang diperlukan untuk membuat telur asin secara
tradisional adalah:
1. Ember plastik
2. Kuali tanah atau panci
3. Kompor atau mesin pemanas
4. Mesin pengaduk
5. Stoples atau tempat penyimpan telur
B. Proses Pembersihan Telur Asin
Mula-mula telur bebek dibersihkan dengan ampelas agar kulit telur
licin dan menipis, supaya rasa aneka buah mudah meresap ke dalamnya.
Selanjutnya telur dilumuri abu gosok yang sudah dicampur air dan garam, lalu
disimpan di dalam tempat tertutup selama 1 – 2 minggu agar rasanya terasa.
Setelah itu telur dibersihkan dengan air sabun. Jika perlu disikat hingga
bersih, lalu dibilas dengan air.
( http://www.p2kp.org/web/bestpracticedetil.asp?mid=25&catid=4&)
Bahan-bahan yang diperlukan untuk membersihkan telur asin antara lain:
1. Telur bebek yang bermutu baik
2. Sabun (detergen)
3. Air bersih secukupnya
Adapun alat-alat yang diperlukan untuk membersihkan telur asin secara
tradisional adalah:
1. Ember plastik
2. Spons
3. Sikat
4. Lap
Page 8
8
Proses pembersihan telur asin dapat digambarkan melalui diagram
sebagai berikut:
Gambar 2.1. Flowchart Proses Pembuatan Telur Asin
Gambar 2.2. Proses pembersihan telur secara manual
Proses menggunakan alat
bantu hasil perancangan
Page 9
9
Berdasarkan diagram diatas proses pembersihan telur dideskripsikan
melalui keterangan-keterangan seperti dibawah ini:
1. Memilih telur yang bermutu baik yaitu yang tidak retak atau busuk;
2. Merendam telur di dalam ember atau bak selama 15 menit;
3. Menyikat telur yang telah di rendam;
4. Mengampelas seluruh permukaan telur agar lebih bersih;
5. Mengelap telur yang telah di bersikan;
6. Finishing telur asin, kegiatan ini bisa berupa pengepakan telur asin dan
siap dikirim kepada konsumen
• Tujuan dan manfaat
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai
adalah merancang alat pembersih telur asin yang dapat mempercepat proses
pembersihan telur dari lapisan adonan setelah proses pengasinan selesai sehingga
menghemat waktu produksi. Sedangkan manfaat yang diharapkan dengan
dilakukannya program ini ditinjau dari dua potensi yaitu sebagai berikut :
a. Potensi Ekonomi Produk
Pembuatan alat ini nantinya bagi industri mitra mampu meningkatkan
kuantitas maupun kualitas produksi, dengan rincian :
1. Keuntungan lebih besar karena biaya produksi dapat ditekan dan
kapasitas produksi meningkat.
2. Kapasitas produksi meningkat lebih cepat sehingga sewaktu-waktu ada
permintaan konsumen secara mendadak dalam volume besar dapat
dipenuhi dalam waktu yang tepat.
b. Nilai Tambah Dari Sisi IPTEK
1. Mahasiswa dapat berkarya pada teknologi tepat guna.
2. Rekayasa alat tidak perlu teknologi rumit, tapi bermanfaat.
Page 10
10
3. Memberi sumbangsih pemikiran untuk memecahkan masalah yang
timbul dalam masyarakat melalui penerapan teknologi tepat guna.
6. Metode Pelaksanaan
Langkah-langkah yang akan dilaksanakan dalam proses rancang bangun alat
pembersih telur asin ini dijabarkan dalam diagram alir sebagai berikut:
penyerahan alat ke industri mitra
ujicoba alat dan finishing
pembuatan alat
observasi lapangan
penyusunan laporan akhir
penyusunan kesimpulan dansaran
kontrol dan analisis hasil produksi
mulai
selesai
Gambar 3.3. Flowchart Metodologi Rancang Bangun Teknologi
Keterangan gambar :
1. Observasi
Observasi yaitu metode pengumpulan data dimana peneliti mengamati kondisi
lapangan secara langsung di tempat produksi telur asin di desa Sidodadi
Karang Tengah Sragen kemudian melakukan pencatatan berdasarkan objek
Page 11
11
yang telah diamati. Melihat kekurangan dan kelemahan alat yang sudah ada
sebelumnya.
2. Pembuatan Alat
Berdasarkan keterangan dan data-data hasil observasi lapangan, maka
kegiatan selanjutnya adalah pembuatan alat bantu berupa alat pembersih telur
asin.
3. Ujicoba alat dan finishing
Peneliti melakukan ujicoba terhadap alat pembersih telur asin untuk
mengetahui sejauh mana kinerjanya. Setelah sesuai dengan standar yang
ditetapkan, dilakukanlah finishing untuk menghasilkan mesin yang optimal.
4. Penyerahan alat ke industri mitra
Penyerahan alat yang berupa alat pembersih telur asin ini bertujuan untuk
mengetahui daya kerja mesin pada kegiatan produksi telur asin secara nyata.
Industri mitra yang dipilih peneliti untuk kegiatan ini adalah SUMBER
REJEKI SIAM UCUP ROSADI.
5. Kontrol dan analisis hasil produksi
Kontrol dan analisis hasil produksi ini bertujuan untuk mengetahui sejauh
mana proses produksi berjalan, kemudian membandingkan hasil produksi
setelah menggunakan mesin bantu dengan hasil produksi sebelumnya. Apakah
terjadi peningkatan hasil produksi, efisiensi waktu dan penghematan tenaga.
6. Penyusunan kesimpulan dan saran
Kegiatan penyusunan kesimpulan dan saran ini dilakukan setelah mengetahui
data-data setelah mempraktekkan penggunaan alat bantu, dan mengetahui
hasil yang terjadi.
7. Penyusunan laporan akhir
Penyusunan laporan akhir sebagai bentuk pertanggung jawaban peneliti
terhadap hasil kegiatan yang dilakukan.
Page 12
12
7. Hasil dan Pembahasan
1. Hasil Program
a. Spesifikasi alat
Tinggi badan mesin : 105 cm x 50cm x 66.5cm
Material badan mesin : plat baja
Material rangka : besi batangan
Material sikat pembersih : tali tambang yang diurai
Material rak kawat : Kawat, kayu
Mekanisme transmisi : vbelt
b. Mekanisme kerja alat
Mekanisme kerja mesin pembersih telur bebek dapat dijelaskan sebagai
berikut :
1) Telur yang sudah dilapisi adonan pengasin selama 10 hari diambil dari
tempatnya kemudian dipindahkan ke dalam rak kawat (rak kawat
adalah salah satu komponen mesin pembersih).
2) Mengisi air di bak penampung air pada keranjang
3) Memasukkan rak kawat yang telah berisi telur asin kedalam mesin
4) Menutup pintu mesin pembersih jika semua rak kawat sudah
dimasukkan.
5) Menyalakan pompa air yang terdapat pada mesin agar air mengalir dari
bak penampung ke pipa-pipa atas sehingga dapat membasahi telur.
6) Penyemprotan air pada telur dilakukan selama 5 menit.
7) Menyalakan motor penggerak untuk menggerakkan bulu-bulu sikat.
Kegiatan ini dilakukan selama 10 menit.
8) Jika telur sudah bersih dari tanah/ adonan, maka telur tersebut bisa
dikeluarkan dari mesin untuk direbus.
Page 13
13
2. Pembahasan
a. Permasalahan dan solusi
1) Teknis
Beberapa masalah teknis yang dialami anggota pelaksana dalam
melaksanakan program adalah sebagai berikut:
� Motor sempat terbakar pada saat percobaan alat
Solusi: mengurangi rasio pada puli dan mengganti vbelt.
� Telur membentur poros-poros sikat pembersih pada mesin
Solusi : memperlebar jarak antar rak dengan poros
2) Organisasi pelaksana
Semua anggota pelaksana merupakan mahasiswa aktif kuliah dan
jarak antara kampus dengan industri mitra cukup jauh (±40 km)
sehingga intensitas pelaksanaan program kurang. Solusi permasalahan
tersebut adalah pelaksana tidak selalu hadir secara keseluruhan (full
team) dalam setiap kegiatan. Pelaksanaan kegiatan dilakukan secara
bergilir dengan minimal dua orang anggota pelaksana hadir dalam setiap
kegiatan.
3) Keuangan
Tidak terdapat permasalahan dalam hal keuangan karena semua
dana perancangan sudah turun sebelum pelaksanaan program.
b. Ketercapaian target luaran
Pelaksana berhasil merancang dan membuat mesin pembersih telur
bebek yang mempunyai keunggulan sebagai berikut:
1) Mampu membersihkan telur dengan baik dan mengurangi pekerjaan
manual
2) Mampu mempercepat proses produksi telur asin
3) Mesin mampu menghemat air pada saat proses pembersihan telur
Page 14
14
c. Potensi khusus
1) Dapat dipasarkannya diberbagai wilayah Indonesia yang banyak terdapat
produsen pengasin telur bebek, misalnya di Kabupaten Brebes, Jawa
Tengah.
2) Dapat diajukan hak paten atas desain alat tersebut karena merupakan hasil
karya intelektual.
8. Kesimpulan dan Saran
A. Keimpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan program dapat ditarik kesimpulan bahwa
melalui program ini, pelaksana berhasil merancang dan membuat mesin
pembersih telur asin yang mempunyai keunggulan sebagai berikut:
1) Mampu membersihkan telur dengan baik dan mengurangi pekerjaan manual
2) Mampu mempercepat proses produksi telur asin
3) Mesin mampu menghemat air pada saat proses pembersihan telur
B. Saran
Saran yang dapat diberikan dari hasil pelaksanaan program adalah sebagai
berikut:
1. Alat bisa didesain ulang dengan mempertimbangkan efisiensi material yang
digunakan.
2. Desain alat ini belum mempertimbangkan aspek ergonomi sehingga pada
pendesainan lanjutan dapat mempertimbangkan kenyaman kerja bagi
pengguna alat.
9. Daftar Pustaka
Khurmy, R.S., and Gupta , J.K., 1982 . Text Book of Machine Design . Third
Edition Eurasia Publising Hause, New Dehli.
Page 15
15
Singer, Ferdinand L. and Andrew Pytel., 1980. Strength of Material. Third
Edition, New York.
www.wikipedia.com
www.bankindonesia.org.id
http://www.p2kp.org/web/bestpracticedetil.asp?mid=25&catid=4&
10. Lampiran (jika diperlukan)
Gambar Proses/Keterangan
Rangka badan mesin pembersih
Mesin pembersih telur
Page 16
16
Gambar motor
Memasang belt pada mesin pembersih
Memasang belt pada mesin pembersih
kemudian mencoba menyalakan
motor
Gambar sikat pembersih telur
Page 17
17
Belt salah satu komponen mesin
pembersih