-
RANCANG BANGUN SISTEM PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN
MENGGUNAKAN FRAMEWORK CODEIGNITER DI DESA KETANGGUNG, KECAMATAN
SUDIMORO,
KABUPATEN PACITAN, JAWA TIMUR
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh
gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Teknik Informatika dan
Komputer
Oleh
Adi Purnomo NIM.5302412084
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2017
-
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Nama : Adi Purnomo
NIM : 5302412084
Program Studi : Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
S1
Judul : Rancang Bangun Sistem Pelayanan Administrasi
kependudukan
Menggunakan Framework Codeigniter di Desa Ketanggung,
Kecamatan Sudimoro, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur
Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke
sidang panitia ujian
skripsi Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer
S1, Fakultas
Teknik Universitas Negeri Semarang.
Pembimbing 1, Pembimbing 2,
Drs. Said Sunardiyo, M.T.
NIP. 196505121991031003
Riana Defi Mahadji Putri, S.T., M.T.
NIP. 195503161985031001
-
iii
PENGESAHAN
Skripsi dengan judul RANCANG BANGUN SISTEM PELAYANAN
ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK CODEIGNITER DI
DESA KETANGGUNG, KECAMATAN SUDIMORO,
KABUPATEN PACITAN, JAWA TIMUR telah dipertahankan di depan
sidang
Panitia Ujian Skripsi Fakultas Teknik UNNES pada tanggal 20
bulan Juli Tahun
2017
Oleh
Nama : Adi Purnomo
NIM : 5302412084
Program Studi : Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer –
S1
Panitia:
Ketua Panitia
Dr.-Ing. Dhidik Prastiyanto, S.T., M.T.
NIP. 197805312005011002
Sekretaris
Ir. Ulfah Mediaty Arief, M.T.
NIP. 196605051998022001
Penguji I
Aryo Baskoro Utomo, S.T.,
M.T
NIP. 198409092012121002
Penguji II/Pembimbing I
Drs. Said Sunardiyo, M.T.
NIP. 196505121991031003
Penguji III/Pembimbing II
Riana Defi Mahadji Putri, S.T.,
M.T.
NIP. 197609182005012001
Mengetahui:
Dekan Fakultas Teknik UNNES
Dr. Nur Qudus, M.T.
NIP. 196911301994031001
-
iv
PERNYATAAN KEASLIAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini, adalah asli dan belum pernah diajukan untuk
mendapatkan gelar
akademik (sarjana, magister, dan/atau doktor), baik di
Universitas Negeri
Semarang (UNNES) maupun di perguruan tinggi lain.
2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian
saya sendiri,
tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Pembimbing dan masukan
Tim
Penguji.
3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang
telah ditulis
atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan
jelas
dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan
nama
pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di
kemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini,
maka
saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar
yang
telah diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai
dengan norma
yang berlaku di perguruan tinggi ini.
Semarang, Juli 2017
Penulis,
Adi Purnomo
NIM.5302412084
-
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto :
“Kita tidak akan pernah salah untuk melakukan hal yang
benar”
“ Waktu itu bagaikan pedang, jika kamu tidak memanfaatkannya
menggunakan
untuk memotong, ia akan memotongmu (menggilasmu)”
(H.R. Muslim)
Persembahan :
� Untuk Ibu Jeminah dan Bapak Sukatno selaku kedua orangtua saya
yang
selalu memberikan dukungan, doa, serta kasih sayangnya.
� Untuk teman-teman terdekat saya yang selalu memberikan
dukungan dan
bantuan disaat saya kesusahan.
� Teman-teman seperjuangan Pendidikan Teknik Informatikan dan
Komputer
angkatan 2012.
-
vi
SARI
Adi Purnomo, 2017. Rancang Bangun Sistem Pelayanan Administrasi
Kependudukan Menggunakan Framework CodeIgniter di Desa Ketanggung,
Kecamatan Sudimoro Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Skripsi Program
Studi
Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer, Jurusan Teknik
Elektro, Fakultas
Teknik, Universitas Negeri Semarang. Dosen Pembimbing I Drs.
Said Sunardiyo,
M.T. dan Pembimbing II Riana Defi Mahadji Putri, S.T.,MT.
Kelurahan merupakan salah satu tempat pelayanan masyarakat di
desa.
Dengan adanya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang
sangat pesat,
mendorong suatu instansi atau organisasi untuk mengikuti arus
perkembangan
tersebut. Oleh karena itu, layanan di kantor kelurahan juga
dapat mengaplikasikan
kemajuan teknologi yaitu dengan adanya sistem informasi dan
pengolahan data
surat kependudukan. Sistem informasi tersebut dirancang agar
memudahkan
masyarakat yang ingin membuat surat dan untuk aparat desa dapat
mudah
melakukan pelayanan pembuatan surat, tujuan lain dengan adanya
sistem ini
pengolahan data di kantor kelurahan yang lebih efektif, efisien,
dan
terkomputerisasi.
Sistem pelayanan administrasi kependudukan yang dikembangkan
dengan
framework codeigniter. Penelitian ini menerapkan metode
waterfall yang terdiri atas tahap perencanaan syarat-syarat, desain
perangkat lunak, implementasi, dan
pengujian. Tahap pengujian pada penelitian ini dilakukan dengan
uji dosen ahli, black-box testing, dan uji pengguna.
Hasil pengujian tahap pertama oleh dosen ahli terhadap aspek
konten
sebesar 83,33%, pengoperasian program sebesar 90,62%, dan
usability 92,50%. Hasil pengujian tahap kedua yang dilakukan untuk
aparat desa dan warga
Ketanggung menghasilkan presentase sebesar 83,33% dan 85,42%.
Pengujian
terakhir menggunakan uji blackbox untuk menguji fungsionalitas
sistem administrasi yang memperoleh hasil memuaskan. Berdasarkan
analisis hasil
pengujian oleh dosen ahli, pengguna, dan blackbox, sistem
administrasi layak digunakan dan mempermudah pelayanan pembuatan
surat. Saran untuk penelitian
selanjutnya dapat melakukan penelitian di tempat yang sudah
memiliki jaringan
internet yang merata dan menambah fasilitas sistem menjadi lebih
lengkap.
Kata kunci : sistem, informasi, pelayanan administrasi
kependudukan, black-box.
-
vii
PRAKATA
Syukur Alhamdulilah, penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas
segala
rahmat dan hidayah-Nya yang selalu tercurah sehingga tersusunlah
skripsi yang
berjudul “Rancang Bangun Sistem Pelayanan Administrasi
kependudukan
Menggunakan Framework CodeIgniter di Desa Ketanggung,
Kecamatan
Sudimoro, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur”. Penyusunan skripsi ini
ditujukan
sebagai tugas akhir untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
pada program studi
Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer, Fakultas Teknik,
UNNES.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini selesai berkat
bimbingan
dan dorongan dari pihak, untuk itu penulis menyampaikan terima
kasih kepada :
1. Prof. Dr. Fatur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri
Semarang yang
telah memberikan kesempatan untuk dapat mengikuti pendidikan di
jenjang
perguruan tinggi ini.
2. Dr. Nur Qudus, M.T., Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri
Semarang,
yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian.
3. Dr.-Ing. Dhidik Prastiyanto, S.T., M.T., Ketua Jurusan Teknik
Elektro Fakultas
Teknik Univesitas Negeri Semarang, yang telah memberikan ijin
untuk
melakukan penelitian.
4. Bapak Drs. Said Sunardiyo, M.T sebagai dosen pembimbing utama
yang telah
memberikan arahan, bimbingan, dan saran dalam menyelesaikan
skripsi.
5. Ibu Riana Defi Mahadji Putri, S.T.,M.T sebagai dosen
pembimbing kedua yang
telah memberikan arahan, bimbingan, dan saran dalam
menyelesaikan skripsi.
-
viii
6. Bapak Aryo Baskoro Utomo, S.T., M.T., dosen penguji yang
telah
memberikan saran dan masukan untuk penyempurnaan skripsi
ini.
7. Bapak Anggur Sumaryanto sebagai Sekretaris Desa di Kantor
Desa
Ketanggung yang telah memberikan bantuan serta arahan.
8. Ibu, ayah, dan kakak yang selalu membersamai, mendoakan,
memberikan
kasih sayang, semangat, bantuan dan motivasi hingga
terselesaikannya
skripsi ini.
9. Rekan – rekan program studi Pendidikan Teknik Informatika
dan
Komputer, S1 UNNES angkatan 2012 yang selalu memberikan
semangat
berjuang selama menyelesaikan skripsi.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
yang telah
memberikan semangat dan doa dari awal hingga selesainya skripsi
ini.
Semoga bantuan dengan ikhlas tersebut mendapat imbalan dari
Allah SWT.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini masih
jauh dari
sempurna, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
penulis
harapkan.
Semarang, Juli 2017
Penulis
Adi Purnomo
NIM 5302412084
-
ix
DAFTAR ISI
COVER
.....................................................................................................................
i
PERSETUJUAN PEMBIMBING
............................................................................
i
PENGESAHAN
.....................................................................................................
iii
PERNYATAAN KEASLIAN
................................................................................
iii
MOTO DAN PERSEMBAHAN
............................................................................
v
SARI
.......................................................................................................................
vi
PRAKATA
............................................................................................................
vii
DAFTAR ISI
.........................................................................................................
iix
DAFTAR GAMBAR
...........................................................................................
xiii
DAFTAR TABEL
...............................................................................................
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
........................................................................................
xix
BAB 1 PENDAHULUAN
.....................................................................................
1
1.1 Latar Belakang
...............................................................................................
1
1.2 Identifikasi
Masalah.......................................................................................
3
1.3 Rumusan Masalah
..........................................................................................
4
1.4 Batasan Masalah
............................................................................................
4
1.5 Tujuan Penelitian
...........................................................................................
5
1.6 Manfaat penelitian
.........................................................................................
6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
................................................................................
7
2.1 Kajian Pustaka
................................................................................................
7
2.2 Landasan Teori
...............................................................................................
8
2.2.1 Pengertian Administrasi Kependudukan
............................................ 8
2.2.2 Electronic Government
.....................................................................
10
2.2.3 Sistem
...............................................................................................
12
2.2.4 Informasi
...........................................................................................
13
2.2.5 Sistem Informasi
...............................................................................
14
2.2.6 Framework
CodeIgniter....................................................................
19
2.2.7 Sistem Basis Data
.............................................................................
23
2.2.8 MySQL
............................................................................................
25
-
x
2.2.9 HTML
..............................................................................................
25
2.2.10 PHP
..................................................................................................
26
2.2.11 Perangkat Pendukung
......................................................................
27
2.2.11.1 Sublime
............................................................................
27
2.2.11.2 Xampp
..............................................................................
27
2.2.11.3 Bootstrap
..........................................................................
27
2.2.12 Pemerintah Desa
Ketanggung..........................................................
28
2.3. Kerangka Berpikir
.......................................................................................
31
BAB III METODE PENELITIAN
....................................................................
32
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
......................................................................
32
3.2 Desain Penelitian
.........................................................................................
32
3.2.1 Metode Penelitian
.............................................................................
32
3.2.2 Desain
...............................................................................................
35
3.2.2.1 Rencana Pendahuluan
........................................................ 35
3.2.2.2 Desain Tabel Data
..............................................................
39
3.2.2.3 Desain Arsitektur
...............................................................
47
3.2.3 Pengkodean
.......................................................................................
61
3.2.4 Pengujian Sistem
..............................................................................
62
3.2.4.1 Pengujian Blackbox
............................................................ 62
3.2.4.2 Performance Testing
.......................................................... 64
3.2.4.3 Pengujian Validasi Sistem
................................................. 65
3.3 Alat dan Bahan Penelitian
...........................................................................
66
3.3.1 Alat Penelitian
..................................................................................
66
3.3.1.1 Perangkat Keras
.................................................................
66
3.3.1.2 Perangkat Lunak
................................................................
66
3.3.2 Bahan Penelitian
...............................................................................
67
3.4 Parameter
Penelitian....................................................................................
68
3.5 Teknik Pengumpulan Data
..........................................................................
70
3.6 Kalibrasi Instrumen
.....................................................................................
72
3.7 Teknik Analisis Data
...................................................................................
77
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
............................................................ 80
-
xi
4.1 Deskripsi Data
...........................................................................................
80
4.1.1 Halaman Login
...............................................................................
80
4.1.2 Halaman Awal Petugas Desa
......................................................... 81
4.1.3 Halaman Awal Penduduk
...............................................................
82
4.1.4 Halaman Data Penduduk Admin
.................................................... 83
4.1.5 Cetak Data Penduduk
.....................................................................
85
4.1.6 Halaman Menu Surat Admin
.......................................................... 85
4.1.7 Halaman Permohonan Surat KTP Penduduk
................................. 86
4.1.8 Halaman Laporan Surat
..................................................................
87
4.1.9 Halaman Info Desa Admin
.............................................................
89
4.1.10 Grafik Penduduk Admin
...............................................................
89
4.1.11 Halaman Pengaturan Admin
......................................................... 90
4.1.12 Halaman Pengaturan Penduduk
.................................................... 90
4.1.13 Halaman Pedoman Penduduk
........................................................ 91
4.1.14 Halaman Cetak Laporan Permohonan Pembuatan KTP
............... 93
4.1.15 Halaman Cetak Surat keterangan Belum Memiliki Rumah
.......... 94
4.1.16 Halaman Cetak Surrat Domisili
.................................................... 94
4.1.17 Halaman Cetak SKCK
..................................................................
94
4.1.18 Halaman Cetak Surat Keterangan Belum Menikah
...................... 94
4.1.19 Halaman Cetak Surat Keterangan Usaha
...................................... 99
4.1.20 Halaman Cetak Surat Keterangan Janda
....................................... 99
4.1.21 Halaman Cetak Surat Keterangan Kelahiran
................................ 99
4.1.22 Halaman Cetak Surat Keterangan Kematian
................................. 99
4.1.23 Halaman Cetak Surat Keterangan Tidak Mampu
....................... 104
4.1.24 Halaman Cetak Surat Pembuatan KTP
....................................... 104
4.1.25 Halaman Cetak Surat Ketarangan Pindah Antar Desa
................ 104
4.1.26 Halaman Cetak Surat Keterangan Pindah Antar Kecamatan
...... 104
4.1.27 Halaman Cetak Surat Keterangan Pindah Antar Kabupaten
....... 109
4.1.28 Halaman Cetak Permohonan Pembuatan KK
............................. 109
4.2 Analisis Data
...........................................................................................
112
4.2.1 Implementasi Sistem
....................................................................
112
-
xii
4.2.2 Pengujian Menggunakan Blackbox
.............................................. 113
4.2.3 Pengujian Menggunakan Yslow
................................................... 124
4.2.4 Pengujian Angket Validasi
........................................................... 125
4.3 Pembahasan
.............................................................................................
136
BAB V PENUTUP
.............................................................................................
140
5.1 Simpulan
..................................................................................................
140
5.2 Saran
........................................................................................................
140
DAFTAR PUSATAKA
......................................................................................
142
LAMPIRAN
........................................................................................................
145
-
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Peta Desa Ketanggung
......................................................................
30
Gambar 2.2 Kerangka Berfikir
..............................................................................
31
Gambar 3.1 Model Sekuensial Linier (Pressman 2001:29)
.................................. 32
Gambar 3.2 Tahap Penelitian
................................................................................
34
Gambar 3.3 Perancangan SAMDES
.....................................................................
35
Gambar 3.4 Diagram Konteks atau DFD level 0
.................................................. 36
Gambar 3.5 Diagram DFD level 1
........................................................................
37
Gambar 3.6 Diagram ER
......................................................................................
38
Gambar 3.7 Desain Menu Aparat
Desa.................................................................
47
Gambar 3.8 Desain Menu Warga
..........................................................................
48
Gambar 3.9 Desain Halaman Awal (login)
........................................................... 49
Gambar 3.10 Desain Halaman Awal Aparat Desa
................................................ 49
Gambar 3.11 Desain Halaman Awal Warga
......................................................... 50
Gambar 3.12 Desain Menu Aparat
Desa...............................................................
51
Gambar 3.13 Desain Menu Tarik Warga
..............................................................
51
Gambar 3.14 Desain Menu Berbasisi Icon
........................................................... 52
Gambar 3.15 Desain Form Input
.........................................................................
53
(a) Surat Keterangan Belum Memiliki Rumah
....................................... 53
(b) Surat Keterangan Belum Menikah
.................................................... 53
(c) Input Data Penduduk
.........................................................................
53
(d) Surat Keterangan Domisili
................................................................
53
Gambar 3.16 Desain Form Input
.........................................................................
54
(a) Halaman 1 Pembuatan KK
................................................................
54
-
xiv
(b) Halaman 2 Pembuatan KK
................................................................
54
(c) Pembuatan KTP
.................................................................................
54
(d) Surat Keterangan Janda atau
Duda.................................................... 54
Gambar 3.17 Desain Form Input
..........................................................................
55
(a) Halaman 1 Surat Keterangan Kematian
............................................ 55
(b) Halaman 2 Surat Keterangan Kematian
............................................ 55
(c) Halaman 3 Surat Keterangan Kematian
............................................ 55
(d) Halaman 4 Surat Keterangan Kematian
............................................ 55
Gambar 3.18 Desain Form Input
..........................................................................
56
(a) Halaman 5 Surat Keterangan Kematian
............................................ 56
(b) Halaman 6 Surat Keterangan Kematian
............................................ 56
(c) Halaman 1 Surat Keterangan Kelahiran
............................................ 56
(d) Halaman 2 Surat Keterangan Kelahiran
............................................ 56
Gambar 3.19 Desain Form Input
.........................................................................
57
(a) Halaman 3 Surat Keterangan Kelahiran
............................................ 57
(b) Halaman 4 Surat Keterangan Kelahiran
............................................ 57
(c) Halaman 5 Surat Keterangan Kelahiran
............................................ 57
(d) Halaman 6 Surat Keterangan Kelahiran
............................................ 57
Gambar 3.20 Desain Form Input
..........................................................................
58
(a) Halaman 1 Surat Permohonan Pindah
............................................... 58
(b) Halaman 2 Surat Permohonan Pindah
............................................... 58
(c) Halaman 3 Surat Permohonan Pindah
............................................... 58
(d) Surat Keterangan Usaha
....................................................................
58
Gambar 3.21 Desain Form Input Surat Keterangan Catatan
Kepolisian .............. 59
Gambar 3.22 Desain Rekap Permohonan Surat
.................................................... 60
-
xv
Gambar 3.23 Desain Cetak Permohonan Surat
..................................................... 60
Gambar 3.24 Sistem Pengkodean MVC Framework
CodeIgniter........................ 62
Gambar 4.1 Halaman Login Pengguna
...............................................................
80
Gambar 4.2 Halaman Awal Petugas Desa
.......................................................... 81
Gambar 4.2 Halaman Awal Petugas Desa
.......................................................... 82
Gambar 4.4 Halaman Awal Penduduk
................................................................
83
Gambar 4.5 Halaman Tambah Penduduk
Baru................................................... 84
Gambar 4.6 Laporan Data Penduduk
..................................................................
84
Gambar 4.7 Halaman Data Surat
........................................................................
85
Gambar 4.8 Data Permohonan
KTP....................................................................
85
Gambar 4.9 Halaman Surat Permohonan KTP Penduduk
.................................. 86
Gambar 4.10 Pemberitahuan Permohonan Surat Berhasil
.................................... 87
Gambar 4.11 Laporan Pembuatan Per Surat
......................................................... 88
Gambar 4.12 Tampilan Info Desa
.........................................................................
89
Gambar 4.13 Grafik Penduduk
.............................................................................
89
Gambar 4.14 Pengaturan User
..............................................................................
90
Gambar 4.15 Halaman Pengatura Untuk Penduduk
............................................. 91
Gambar 4.16 Halaman Pedoman Penduduk
......................................................... 92
Gambar 4.17 Halaman Cetak Laporan Surat
........................................................ 93
Gambar 4.18 Output Laporan Surat
......................................................................
93
Gambar 4.19 Halaman Cetak Surat Keterangan Belum Memiliki Rumah
........... 95
Gambar 4.20 Halaman Cetak Surat Keterangan Domisili
.................................... 96
Gambar 4.21 Halaman Cetak Surat Keterangan Catatan Kepolisian
.................... 97
Gambar 2.22 Halaman Cetak Surat Keterangan Belum Menikah
........................ 98
Gambar 2.23 Halaman Cetak Surat Keterangan Usaha
...................................... 100
-
xvi
Gambar 2.24 Halaman Cetak Surat Keterangan Jada atau Duda
........................ 101
Gambar 4.25 Halaman Cetak Surat Keterangan Kelahiran
................................ 102
Gambar 4.26 Halaman Cetak Surat Keterangan Kematian
................................. 103
Gambar 4.27 Halaman Cetak Surat Keterangan Tidak Mampu
......................... 105
Gambar 4.28 Halaman Cetak Surat Permohonan Pembuatan KTP
.................... 106
Gambar 4.29 Halaman Cetak Surat Keterangan Pindah antar Desa
................... 107
Gambar 4.30 Halaman Cetak Surat Keterangan Pindah antar
Kecamatan ......... 108
Gambar 4.31 Halaman Cetak Surat Keterangan Pindah antar
Kabupaten .......... 110
Gambar 4.32 Halaman Cetak Surat Permohonan Pembuatan Kartu
Keluarga ... 111
-
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tabel Demografi Desa Ketanggung
.......................................................29
Tabel 3.1 Tabel Pembuatan KTP
..........................................................................
39
Tabel 3.2 Tabel Pembuatan Surat Keterangan Belum Menikah
........................... 39
Tabel 3.3 Tabel Pembuatan Surat Keterangan Belum Memiliki Rumah
.............. 40
Tabel 3.4 Tabel Pembuatan Surat SKCK
..............................................................
40
Tabel 3.5 Tabel Pembuatan Surat Keterangan Janda
............................................ 41
Tabel 3.6 Tabel Pembuatan Surat Kematian
........................................................ 41
Tabel 3.7 Tabel Pembuatan Surat
Kelahiran.........................................................
42
Tabel 3.8 Tabel Pembuatan Surat Keterangan Tidak Mampu
.............................. 43
Tabel 3.9 Tabel Pembuatan Surat Domisili
.......................................................... 43
Tabel 3.10 Tabel Pembuatan Surat Keterangan Usaha
......................................... 44
Tabel 3.11 Tabel Pembuatan Surat Pindah
........................................................... 44
tabel 3.12 Tabel Pembuatan Kartu Keluarga
........................................................ 45
Tabel 3.13 Tabel Data Penduduk
..........................................................................
46
Tabel 3.14 Tabel Data Pengguna
..........................................................................
47
Tabel 3.15 Skenario Pengujian
Blackbox..............................................................
64
Tabel 3.16 Angket Validasi Sistem Untuk Petugas Desa
..................................... 68
Tabel 3.17 Angket Validasi Sistem Untuk Warga
................................................ 68
Tabel 3.18 Kisi-kisi Instrumen Untuk Dosen Ahli
............................................... 69
Tabel 3.19 Kriteria Validasi Sistem
......................................................................
79
Tabel 4.1 Tabel Pengujian Blackbox
...................................................................
113
Tabel 4.2 Hasil Pengujian Menggunakan Yslow
................................................. 124
Tabel 4.3 Hasil Uji Angket Dosen Ahli
..............................................................
125
-
xviii
Tabel 4.4 Hasil Validasi Angket Uji Pengguna Untuk Perangkat
Desa ............. 128
Tabel 4.5 Hasil Uji Angket Perangkat Desa
....................................................... 130
Tabel 4.6 Hasil Validasi Angket Uji Pengguna Untuk
Warga............................ 132
Tabel 4.7 Hasil Uji Angket Warga
......................................................................
134
-
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Usulan Topik Skripsi
.....................................................................
145
Lampiran 2. Surat Usulan Dosen Pembimbing
.................................................. 146
Lampiran 3. Surat Penetapan Dosen Pembimbing
............................................. 147
Lampiran 4. Surat Keterangan Observasi
.......................................................... 148
Lampiran 5. Surat Keterangan Domisili
............................................................
149
Lampiran 6. Surat Keterangan Permohonan Pembuatan KTP
........................... 150
Lampiran 7. Surat Keterangan Perubahan Kartu Keluarga
................................ 151
Lampiran 8. Surat Keterangan Belum Menikah
................................................ 152
Lampiran 9. Surat Keterangan Belum Memiliki Rumah
................................... 153
Lampiran 10. Surat Keterangan
Kelahiran..........................................................
154
Lampiran 11. Surat Keterangan Kematian
.......................................................... 155
Lampiran 12. Surat Pindah Antar
Desa...............................................................
156
Lampiran 13. Surat Pindah Antar
Kecamatan.....................................................
158
Lampiran 14. Surat Pindah Antar Kabupaten
..................................................... 160
Lampiran 15. Surat Keterangan Catatan Kepolisian
........................................... 162
Lampiran 16. Surat Keterangan Tidak
Mampu................................................... 163
Lampiran 17. Surat Keterangan Usaha
...............................................................
164
Lampiran 18. Angket Pengujian Dosen Ahli
...................................................... 165
Lampiran 19. Angket Pengujian Aparat
Desa..................................................... 169
Lampiran 20. Angket Pengujian Warga Desa
..................................................... 172
Lampiran 21. Surat Keterangan Selesai Observasi
............................................. 175
Lampiran 22. Dokumentasi
.................................................................................
176
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemerintahan desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan
dan
kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara
Kesatuan
Republik Indonesia (Undang-undang No.6 tahun 2014 Pasal 1). Desa
yang maju
merupakan cermin utama sukses tidaknya pemerintahan suatu
bangsa. Desa
jugalah ujung tombak terselenggaranya pemerintahan di suatu
negara. Sejak lahir,
kita telah berurusan dengan pemerintahan desa. Ada akte lahir,
identitas
kependudukan, hak bangunan, pajak, nikah, surat keterangan tidak
mampu, dan
sebagainya.
Sistem administrasi kependudukan telah banyak dikembangkan
oleh
pemerintah untuk mendukung pelayanan terhadap masyarakat, salah
satu media
yang dimanfaatkan oleh pemerintah adalah media teknologi
informasi. Media ini
banyak dimanfaatkan oleh pemerintah sehingga terbentuklah sebuah
konsep
electronic government (e-government) yang telah dirancang untuk
mendukung
sistem informasi pemerintahan, termasuk di dalamnya menyangkut
sistem
informasi kependudukan. Manfaat diterapkannya e-government pada
setiap lapisan
pemerintahan adalah meningkatkan fungsi pelayanan publik serta
meningkatkan
kinerja sumber daya manusia dan secara langsung meningkatkan
efisiensi dan
efektifitas kerja dari pemerintahan desa sampai ke kota. Dengan
demikian informasi
yang dihasilkan menjadi lengkap, cepat, dan akurat dengan biaya
yang lebih efisien
dalam pengolahan data.
-
2
Desa Ketanggung sendiri dalam melayani warga akan kebutuhan
administrasi kependudukan desa masih menggunakan cara
konvensional, yaitu
warga harus mengunjungi langsung ke kantor desa untuk mengurus
pembuatan
surat. Sistem yang dipakai kantor desa juga masih menggunakan
aplikasi pengolah
angka untuk mencari data penduduk. Sistem tersebut memiliki
kelemahan,
diantaranya warga tidak dapat dilayani secara penuh 24 jam. Hal
ini dikarenakan
untuk melakukan pembuatan surat harus datang langsung ke kantor
desa, sementara
jam kerja pemerintah Desa Ketanggung hanya 5 jam perhari, dan
dalam satu
minggu hanya 5 hari beroperasi yaitu hari senin sampai
jumat.
Oleh karena itu penulis mempunyai gagasan untuk membuat
sistem
administrasi surat pelayanan kependudukan guna mempermudah dan
mempercepat
dalam pelayanan administrasi bagi pengurusan surat di kantor
desa, serta warga bisa
dengan mudah dalam mengurus pembuatan surat dengan melakukan
pengisian
permohonan surat melalui website secara online.
Pada penelitian ini, agar sistem administrasi surat dapat
diakses secara
online oleh warga dan pihak kantor desa, sistem akan dibuat
menggunakan
framework CodeIgniter. Framework dipilih karena menawarkan
penghematan
waktu kerja dalam penulisan kode, pengaturan berkas-berkas kode.
Berkas kode
dapat disusun secara sistematis sesuai dengan struktur yang
ditawarkan framework.
Dengan menggunakan framework maka dalam pembuatan aplikasi akan
lebih
mudah dan lebih cepat. Sedangkan CodeIgniter dipilih karena
CodeIgniter itu
gratis, ringan, dan mudah dipasang, hal ini akan mempermudah
dalam membangun
aplikasi dan proses maintenance (Upton 2007: 3).
-
3
Berdasarkan gambaran di atas maka peneliti merancang sistem
informasi
dalam penelitian yang berjudul “RANCANG BANGUN SISTEM
PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN
MENGGUNAKAN FRAMEWORK CODEIGNITER DI DESA
KETANGGUNG, KECAMATAN SUDIMORO, KABUPATEN PACITAN,
JAWA TIMUR”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka dapat diidentifikasi masalah
sebagai
berikut :
1. Pembuatan perekapan data di kantor Desa Ketanggung masih
dilakukan
secara konvensional, dimana arsip-arsip tersebut masih disimpan
dalam
bentuk lembaran kertas.
2. Pengisian angket surat administrasi masih dilakukan dengan
cara
menuliskan satu persatu data pada formulir yang disediakan.
3. Warga yang ingin membuat surat harus datang, mengantri
sekaligus
mengambil surat yang akan dan telah dibuat.
4. Aparat desa sering melakukan kesalahan penulisan dalam
pengisian form
permohonan surat yang diajukan oleh warga.
-
4
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka dapat dirumuskan permasalahan
sebagai
berikut :
1. Bagaimana merancang dan membangun sistem administrasi
kependudukan
agar lebih efektif dan efisien?
2. Bagaimana cara mempermudah proses pembuatan surat-surat
administrasi
di kantor Desa Ketanggung?
3. Bagaimana mendokumentasikan surat-surat administrasi di
kantor Desa
Ketanggung?
1.4 Batasan Masalah
Untuk menghindari agar masalah tidak meluas, maka penulis
memberikan
batasan masalah sebagai berikut :
1. Pelayanan administrasi yang dikembangkan adalah sesuai dengan
frekuensi
jumlah surat yang sering diajukan oleh warga Desa Ketanggung,
yaitu
berupa surat keterangan dan surat DUKCAPIL.
a. Surat keterangan yang terdiri dari:
1) Surat keterangan tidak mampu
2) Surat keterangan usaha
3) Surat keterangan belum menikah
4) Surat keterangan belum memiliki rumah
5) Surat keterangan cerai mati atau hidup
6) Surat keterangan domisili
-
5
7) Surat keterangan catatan kepolisian
b. Surat DUKCAPIL yang terdiri dari:
1) Surat keterangan kelahiran
2) Surat keterangan kematian
3) Surat permohonan pembuatan Kartu Tanda Penduduk
4) Surat permohonan pindah antar desa
5) Surat permohonan pindah antar kecamatan
6) Surat permohonan pindah antar kabupaten
7) Surat permohonan pembuatan Kartu Keluarga
8) Surat permohonan perubahan Kartu Keluarga
2. Data penduduk dalam sistem administrasi surat Desa Ketanggung
adalah
data penduduk tahun 2016.
1.5 Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan dari penelitian ini sebagai berikut :
1. Merancang dan membangun sistem administrasi kependudukan
dengan
menggunakan framework CodeIgniter agar proses pembuatan surat
lebih
efektif dan efisien.
2. Merancang dan membangun sistem pelayanan administrasi
kependudukan
untuk mempermudah aparat desa dan warga untuk melakukan
proses
pembuatan surat.
3. Merancang dan membangun sistem pelayanan administrasi
untuk
mempermudah pendokumentasian surat di kantor desa .
-
6
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian dan penerapan sistem administrasi surat
kependudukan
menggunakan framework Codeigniter ini diharapkan memiliki
manfaat sebagai
berikut :
1. Penulis dapat menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah
dan
menambah pengetahuan tentang pembuatan sistem administrasi
surat
kependudukan menggunakan framework CodeIgniter.
2. Dalam khasanah ilmu dapat menambah referensi mengenai
pembuatan
sistem administrasi kependudukan menggunakan framework
CodeIgniter
bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian di masa yang akan
datang
serta sebagai tolok ukur sejauh mana pemahaman mahasiswa tentang
materi
perkuliahan yang didapatkan.
3. Bermanfaat bagi pemerintah Desa Ketanggung dalam mempermudah
proses
pembuatan surat administrasi.
4. Bermanfaat untuk warga dalam mempermudah pengajuan pembuatan
surat
tanpa harus mengantri di kantor desa.
-
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Pustaka
Penelitian yang terkait dengan sistem administrasi surat
kependudukan di
antaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Yuliant
Sibaroni, dkk (2015) dari
Universitas Telkom Bandung, dalam jurnalnya berjudul Aplikasi
Pelayanan
Administrasi Penduduk Desa Berbasis WEB Programming. Pada
penelitian
tersebut sistem administrasi penduduk ini dibangun menggunakan
PHP native, dan
database MySQL. Terdapat dua tipe pengguna yang dibuat dalam
aplikasi ini yaitu
administrator dan petugas desa. Administrator memiliki kemampuan
untuk
mengakses dan memanipulasi semua jenis data, sementara petugas
desa hanya
memiliki otoritas untuk pembuatan surat-surat desa saja.
Penelitian kedua dilakukan oleh Syarif Hidayattulloh, Cisde
Mulyadi
(2015) dari AMIK Cipta Darma Surakarta, dalam jurnalnya yang
berjudul Sistem
Pelayanan Administrasi Kependudukan Desa Candigatak Berbasis
WEB. Pada
penelitian tersebut menjelaskan bagaimana membangun sistem
administrasi yang
diimplementasikan untuk Desa Candigatak untuk mempermudah proses
pembuatan
surat administrasi. Dalam proses membangun sistem pelayanan
administrasi
tersebut peneliti menggunakan PHP native dan database MySQL.
Dalam sistem ini
terdapat 2 pengguna yaitu warga dan petugas desa. Petugas desa
memiliki hak untuk
mengakses dan memanipulasi semua jenis data, sementara warga
hanya bisa
mengakses di bagian pemesanan surat. Metode penelitian yang
digunakan adalah
system development life cycle (SDLC).
-
8
Penelitian ketiga dilakukan oleh Fiftin Noviyanto, dkk (2014)
dari
Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, dalam jurnalnya berjudul
Implementasi
SIKADES (Sistem Informasi Kependudukan Desa) untuk kemudahan
layanan
administrasi desa Berbasis WEB Mobile. Pada penelitian tersebut
sistem
administrasi ini dibangun menggunakan PHP dan database MySQL.
Dalam sistem
ini pengguna hak akses dibagi menjadi 4, yaitu Warga, Kepala
Dukuh, Kepala
Desa, dan Camat. Masing-masing memiliki level akses yang
berbeda. Hak akses
warga meliputi pendaftaran sebagai warga baru, melakukan
pendaftaran pembuatan
surat menyurat, dan melihat keberlanjutan pengajuan surat yang
diajukan.
Sedangkan hak akses Kepala Dukuh yaitu melihat pengajuan
pembuatan surat dari
warga dalam satu pedukuhan dan melakukan approvement terhadap
pengajuan
tersebut. Sedangkan hak akses Kepala Desa meliputi melihat
pengajuan surat dari
warga di desa yang dipimpinnya, melakukan approvement terhadap
pengajuan
tersebut, dan mencetak surat untuk dikirimkan ke kecamatan.
Sedangkan Camat
memiliki akses untuk melihat statistik data pengajuan surat,
serta melihat rekap
penduduk di setiap desa.
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Administrasi Kependudukan
Administrasi kependudukan adalah rangkaian kegiatan penataan
dan
penertiban dalam penerbitan dokumen dan data kependudukan
melalui pendaftaran
penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan informasi administrasi
kependudukan serta
pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan publik dan pembangunan
sektor lain
-
9
(Undang-Undang No. 23 Tahun 2006). Sistem Informasi
Administrasi
Kependudukan (SIAK) adalah suatu sistem informasi yang disusun
berdasarkan
prosedur-prosedur dan berbasis teknologi informasi dan
komunikasi yang bertujuan
untuk menata sistem administrasi kependudukan di Indonesia,
sistem ini meliputi
pendataan penduduk dan pencatatan sipil. Data kependudukan
antara lain Nomor
Induk Kependudukan (NIK), Kartu Keluarga (KK), Kartu Tanda
Penduduk (KTP),
Akta Kelahiran, Akta Kematian, Akta Nikah, dan sebagainya.
Dasar hukum pengadaan Sistem Informasi Administrasi
Kependudukan
mengacu pada :
1. Inpres nomor 3 tahun 2003 tentang kebijakan dan strategi
nasional
pengembangan e-government.
2. Kepmendagri nomor 94 tahun 2003 tentang spesifikasi,
pengadaan dan
pengendalian blangko kartu keluarga, KTP, Buku register akte dan
kutipan
akte catatan sipil dalam penerapan sistem administrasi
kependudukan.
3. Undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintah
daerah.
4. Keppres nomor 88 tahun 2004 tentang pengelolaan informasi
administrasi
kependudukan.
5. Permendagri nomor 28 tahun 2005 tetntang pedoman
penyelenggaraan
pendaftaran dan pencatatan sipil di daerah.
6. Undang-undang nomor 23 tahun 2006 tentang administrasi
kependudukan.
-
10
2.2.2 Electronic Government(e-Gov)
Electronic Government (e-Gov) adalah istilah yang diberikan
kepada suatu
pemerintahan yang mengadopsi teknologi yang berbasis internet
yang dapat
melengkapi dan meningkatkan program dan pelayanannya. Di
beberapa negara
maju, aplikasi e-Gov telah digunakan sebagai sarana untuk
memperbaiki
manajemen internal dan meningkatkan pelayanan publik. Secara
internal digunakan
sebagai sistem pendukung dalam pembuatan keputusan dalam bentuk
decision
supporting system. Sedangkan dalam peningkatan pelayanan
diwujudkan dalam
bentuk otomatisasi pelayanan yang secara integral dihubungkan
melalui media
internet ataupun teknologi digital lainnya.
Di Indonesia, saat ini sudah mulai banyak lembaga-lembaga
pemerintahan
yang mulai memanfaatkan kemajuan teknologi informasi ini guna
diaplikasikan
sebagai media dalam memberikan kemudahan penyampaian informasi
publik dan
kemudahan pelayanan publik. Aplikasi teknologi informasi dan
komunikasi dalam
administrasi pemerintahan tidak lepas dari tugas pokok dan
fungsi pemerintahan itu
sendiri sebagai pangkal tolaknya di satu sisi dan dari perangkat
teknologi tersebut
sebagai tulang punggung dari e-gov pada sisi lain. Ada 2 tugas
pokok pemerintah
yang perlu ditunjang yakni mengelola kebijakan dan mengelola
pelayanan.
Berbagai bentuk kebijakan, pengaturan, pembinaan, pengendalian
serta
pengawasan dan pertanggungjawaban dalam beragam jenis dan bidang
kehidupan
berbangsa atau untuk mengatasi maslah-masalah yang dihadapi
bangsa
memerlukan data dan informasi yang lengkap, akurat, dan tepat
waktu. Kegunaan
dan peran teknologi informasi dan komunikasi adalah mendukung
pelaksanaan
-
11
tugas dan fungsi tersebut agar terselenggara secara efektif,
tepat, nyaman, aman,
dan efisien. Tujuan aplikasi e-gov adalah :
1. Meningkatkan efisiensi dan cost-effectiveness dari
kepemerintahan.
2. Memberikan berbagai jasa pelayanan kepada masyarakat lebih
baik.
3. Memberikan akses informasi kepada publik secara luas.
4. Menjadikan penyelenggaraan pemerintahan lebih bertanggung
jawab dan
transparan kepada masyarakat.
Indonesia saat ini sudah mulai memanfaatkan perkembangan
teknologi
informasi ini dalam pelaksanaan administrasi pemerintahannya,
baik dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya secara internal maupun
dalam melayani
masyarakat. Hal ini sudah mulai dapat dilihat dari berbagai
aplikasi yang digunakan
seperti Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG), Sistem
Informasi
Manajemen Keuangan Daerah (SIMDA), dan Sistem Informasi
Administrasi
Kependudukan (SIAK). Akan tetapi, tingkat perkembangan yang
dicapai dewasa
ini adalah baru dalam taraf mengotomatiskan prosedur manual yang
digunakan
selama ini.
-
12
2.2.3 Sistem
Sistem adalah sebuah kesatuan yang terdiri dari berbagai
bagian-bagian
yang saling berhubungan satu dengan lainnya untuk mencapai suatu
tujuan tertentu
yang diinginkan. Banyak ahli mendefisikan pengertian sistem,
berikut beberapa
definisi sistem menurut para ahli :
1. Fatta (2007: 3)
“Sistem adalah sekumpulan objek-objek yang saling berelasi
dan
berinteraksi serta hubungan antar objek bisa dilihat sebagai
satu kesatuan
yang dirancang untuk mencapai satu tujuan.”
2. Whitten & Bentley (2007: 6)
“Sistem adalah sebuah kelompok dari komponen yang saling
berhubungan
yang mempunyai fungsi bersama untuk mendapat hasil yang
diharapkan”
3. Jogiyanto (2008 dalam Hutahean 2015: 1)
“Sistem dapat didefinisikan sebagai kumpulan dari komponen yang
saling
berhubungan satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan
untuk
mencapai tujuan tertentu.”
4. Oz (2009: 11)
“Sistem adalah sebuah kelompok komponen yang saling bekerja sama
untuk
mencapai suatu tujuan atau banyak tujuan dengan menerima
masukan, lalu
memprosesnya, dan menghasilkan keluaran secara terstruktur.”
-
13
5. Hutahean (2015: 2)
“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang
saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan
atau
untuk melakukan sasaran yang tertentu.”
Berdasarkan berbagai pengertian tentang sistem diatas, Sutabri
(2004: 9)
menyimpulkan lebih rinci pengertian mengenai sistem antara lain
setiap sistem
terdiri dari berbagai unsur, unsur-unsur tersebut merupakan
bagian yang tak
terpisahkan dari sistem yang bersangkutan, unsur-unsur di dalam
tersebut bekerja
sama untuk mencapai tujuan sistem, dan suatu sistem merupakan
bagian dari sistem
lain yang lebih besar.
Dalam suatu sistem biasanya tidak hanya untuk mencapai sebuah
tujuan,
namun biasanya terdapat banyak tujuan. Sehingga akan terdapat
sebuah subsistem
dari sebuah sistem yang besar untuk mencapai tujuan tertentu
yang berbeda-beda
dari setiap subsistemnya. Sistem terdiri dari tiga unsur yaitu
masukan (input),
pengolahan (processing), dan keluaran (output) (Sutabri 2004:
3).
2.2.4 Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih
berguna dan
lebih berarti bagi penerimannya (Hutahean 2015: 9). Sumber
informasi adalah data.
Data merupakan sebuah informasi yang belum di proses (Oz 2009:
9). Menurut
Gordon B. Davis (1991 :28), informasi adalah data yang telah
diolah menjadi suatu
bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai nyata
atau yang dapat
dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau
keputusan-keputusan
yang akan datang.
-
14
Sistem pengolahan informasi akan mengolah data menjadi informasi
atau
mengolah data dari bentuk tak berguna menjadi berguna bagi yang
menerimanya
(Sutabri 2004: 13). Namun kadang tidak semua informasi dapat
berguna
sepenuhnya, dikarenakan informasi tersebut tidak memenuhi syarat
informasi yang
baik. Agar informasi dapat berguna harus memenuhi syarat
diantaranya relevan
(informasi harus menyinggung masalah yang ada), lengkap
(informasi yang
setengah-setengah lebih buruk dari pada tidak ada informasi),
akurat (informasi
yang keliru dapat mengakibatkan salah pengambilan keputusan),
terbaru
(keputusan harus berdasarkan dengan informasi yang terbaru), dan
ekonomis
(dalam perusahaan dalam mengumpulkan informasi harus menggunakan
dana
seminimal mungkin) (Oz 2009: 11).
Fungsi dari informasi sendiri yaitu untuk menambah pengetahuan
atau
mengurangi ketidak pastian pemakai informasi, karena informasi
berguna
memberikan gambaran tentang suatu permasalahan sehingga
pengambilan
keputusan dapat lebih cepat, informasi juga memberikan standar,
aturan maupun
indikator bagi pengambil keputusan.
2.2.5 Sistem Informasi
Setelah memahami pengertian dari sistem dan informasi maka
sistem
informasi dapat didefinisikan, sistem informasi adalah semua
komponen yang
saling bekerja sama untuk memproses data dan menghasilkan
informasi (Oz
2009:13). Menurut Hutahean (2015: 13) sistem informasi adalah
suatu sistem di
dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan
transaksi
harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan
strategi dari suatu
-
15
organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan
laporan-laporan yang
dibutuhkan. Sedangkan menurut Henry C Lucas dalam Jogiyanto (
2001: 35)
menyatakan bahwa sistem informasi adalah suatu kegiatan dari
prosedur-prosedur
yang diorganisasikan, bilamana dieksekusi akan menyediakan
informasi untuk
mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian di dalam
organisasi. Sistem
informasi merupakan gabungan dari aktifitas manusia dan
teknologi informasi
untuk mempermudah operasi dan manajemen.
Sistem informasi terdiri dari berbagai komponen-komponen yang
disebut
dengan istilah blok bangunan yang terdiri dari blok masukan
(data yang masuk ke
dalam sistem informasi), blok model (kombinasi prosedur, logika
dan model
matematik yang memanipulasi data input untuk menghasilkan
keluaran tertentu),
blok keluaran (informasi yang berkualitas dan berguna untuk
semua pemakai
sistem), blok teknologi (seperangkat alat yang ada dalam sistem
informasi), blok
basis data (kumpulan data yang saling berhubungan dan tersimpan
dalam
komputer), dan blok kendali (pengendalian yang diterapkan dalam
sistem untuk
meminimalkan kesalahan-kesalahan dalam sistem). Setiap komponen
tersebut akan
saling berhubungan dan membentuk sebuah kesatuan untuk mencapai
suatu tujuan
(Sutabri 2004: 36).
Dalam membangun sebuah sistem informasi akan memerlukan proses
yang
panjang dan kompleks, meliputi penentuan kebutuhan informasi,
merancang sistem
informasi untuk memenuhi kebutuhan tersebut, dan meletakan
sistem informasi
pada kondisi operasional (Sutabri 2004: 50). Terdapat dua metode
umum yang
sering digunakan yaitu metode tradisional Systems Development
Life Cycle (SDLC)
-
16
yang dalam bahasa Indonesia berarti siklus pengembangan hidup
sistem informasi
dan metode non tradisional. Metode non tradisonal dalam
pengembangan sistem
diantaranya metode waterfall, spiral, evolusioner, dan RnD
(Research and
Development). Dari beberapa metode non tradisional, menurut
Sutabri (2004: 62)
metode waterfall merupakan metode yang paling banyak digunakan,
karena dalam
pengembangan aplikasi menggunakan metode tersebut pada setiap
tahap harus
diselesaikan terlebih dahulu secara penuh sebelum diteruskan ke
tahap berikutnya
untuk menghindari terjadinya pengulangan tahapan. Akan tetapi
menurut Oz (2009:
415) metode SDLC merupakan metode yang sangat tepat dalam
pengembangan
sistem, karena dalam pengembangan sistem terkadang tidak sesuai
dengan tahapan
pengembangan sistem yang disebabkan oleh tekanan waktu,
pendanaan atau faktor
lainnya.
Secara umum terdapat empat tahapan dalam pengembangan sistem,
yaitu
analisis, desain, impelementasi, dan pemeliharaan (Sutabri,
2004; Fatta, 2007; Oz,
2009). Berikut penjelasan mengenai tahapan dalam pengembangan
sistem :
1. Tahapan Analisis
Tahapan analisis adalah tahapan dimana sistem yang sedang
berjalan dipelajari dan sistem pengganti diusulkan. Pada tahap
ini terdapat
lima fase yaitu pengumpulan informasi, studi kelayakan teknis,
studi
kelayakan ekonomi, studi kelayakan operasional, dan kebutuhan
sistem
(system requirement). Pada fase pertama yaitu pengumpulan
informasi akan
mengumpulkan informasi tentang proses-proses pada sistem yang
sudah
berjalan, dan mengidentifikasi masalah yang ada dari proses yang
berjalan
-
17
pada sistem yang lama. Fase berikutnya adalah studi kelayakan
teknis, pada
fase ini akan menganalisa komponen yang sudah ada seperti
perangkat
keras, perangkat lunak, dan peralatan komunikasi. Selanjutnya
fase studi
kelayakan ekonomi akan menganalisa kebutuhan dana yang
dibutuhkan
dalam hidup dan pemeliharaan sistem. Fase empat yaitu studi
kelayakan
operasional, dalam fase ini akan menganalisa tentang kebiasaan
operasional
yang berjalan pada perusahaan, agar nantinya sistem yang akan
dibuat
sesuai dengan operasional, regulasi, dan peraturan perusahaan.
Lalu fase
terakhir yaitu kebutuhan sistem akan menganalisa mengenai
kebutuhan apa
saja yang diperlukan oleh sistem yang baru berdasarkan
informasi
kelemahan pada sistem yang lama (Oz 2009: 416-420; Fatta 2007:
37-38;
Sutabri: 81-84).
2. Tahapan Desain
Pada tahapan desain akan mengubah kebutuhan sistem yang
masih
berupa konsep menjadi sistem yang nyata. Secara umum pada
tahapan
desain terdapat tiga bagian yaitu deskripsi komponen, pembuatan
sistem
(construction), dan menguji sistem (testing). Bagian pertama
yaitu deskripsi
komponen akan mendeskripsikan komponen yang dibutuhkan dalam
membuat sistem, seperti komponen masukan, proses, dan keluaran.
Pada
bagian ini akan dibuat desain menggunakan Data Flow Diagram
(DFD)
dan Unified Modeling Language (UML). Bagian berikutnya yaitu
pembuatan sistem akan dilakukan aktifitas koding pada sistem
dengan
mengikuti alur yang sudah ditentukan dan menterjemahkan
masukan,
-
18
proses, dan keluaran dari desain sistem ke bahasa pemrograman
pada
sistem. Bagian terakhir yaitu pengujian sistem akan menguji
hasil kode
program yang telah dihasilkan dari pembuatan sistem dengan
tujuan agar
kode program yang dibuat tidak ada kesalahan sintaks maupun
logika dan
sistem dapat berjalan dengan baik (Sutabri 2007: 28-30; Oz 2009:
420-423).
3. Tahapan Implementasi
Pada tahapan implementasi secara umum terdapat dua tahap
yaitu
pelatihan (training) dan pemindahan sistem (conversion). Pada
tahap
pelatihan sistem akan dilakukan pelatihan terhadap pengguna
sistem.
Setelah selesai selanjutnya akan dilakukan pemindahan dari
sistem lama ke
sistem baru. Pada perusahaan atau instansi tahap pemindahan
biasanya akan
memakan waktu yang cukup lama, karena pada tahap ini akan
dilakukan
secara bertahap agar pelayanan tidak terganggu dan tidak ada
data yang
hilang. Terdapat empat metode dalam pemindahan sistem yaitu
pemindahan
paralel (parallel), bertahap (phased), langsung (cut over), dan
percontohan
(pilot).
Metode pertama yaitu pemindahan paralel, sistem yang lama
akan
dipertahankan dalam waktu yang sudah ditentukan sampai sistem
baru
selesai diterapkan dengan tujuan untuk meminimalkan resiko
tidak
berfungsinya sistem baru, berhentinya operasional perusahaan,
dan
kesalahan pada sistem baru. Metode kedua yaitu pemindahan
bertahap
(phased), sistem yang baru digunakan secara perbagian dalam
sistem dalam
suatu waktu. Metode ketiga yaitu pemindahan langsung (cut over),
sistem
-
19
yang lama akan dihentikan dan digantikan sistem yang baru.
Metode
terakhir yaitu pemindahan percontohan (pilot), metode ini
biasanya
digunakan pada perusahaan yang memiliki lebih dari satu unit.
Pada metode
ini sistem baru akan diterapkan pada unit pertama yang nantinya
akan
dijadikan sebagai percontohan bagi unit lainnya (Sutabri 2004:
95-96; Oz
2009: 423-425).
4. Tahapan Pemeliharaan
Tahapan ini merupakan tahapan terakhir dalam pengembangan
sistem. Secara umum terdapat dua bagian yaitu maintenance
(perbaikan)
dan documentation (dokumentasi). Pada bagian perbaikan akan
dilakukan
perbaikan jika terdapat kesalahan pada sistem (bugs) yang tidak
terdeteksi
saat pengujian sistem. Tidak hanya perbaikan saja namun kadang
dilakukan
peningkatan sistem agar sistem menjadi lebih baik. Berikutnya
bagian
dokumentasi akan berisi petunjuk penggunaan sistem yang akan
diberikan
kepada pengguna sistem, dokumentasi tersebut bisa berupa buku
cetak
(paper book), buku elektronik (e-book), dan program dokumentasi
(Oz
2009: 425-426).
2.2.6 Framework CodeIgniter
“Framework adalah kumpulan kelas dan fungsi yang disusun
secara
sistematis berdasarkan kegunaan atau fungsionalitas tertentu
untuk mempermudah
pembuatan atau pengembangan suatu aplikasi, sehingga dalam
membuat aplikasi
harus mengikuti aturan dari framework tersebut” (Wardana 2010:
3). Framework
terdiri dari kumpulan library, script, class, function, method
yang dapat
-
20
dimanfaatkan untuk pengembangan sebuah aplikasi. Framework
memiliki
beberapa kelebihan dibandingkan dengan CMS atau PHP
konvensional, menurut
Wardana (2010: 3) kelebihan tersebut antara lain :
1. Lebih cepat dalam membuat sebuah aplikasi, karena dalam
framework
sudah disediakan library untuk membuat sebuah fungsi.
2. Penulisan kode dalam framework lebih terstruktur sehingga
lebih mudah
dibaca dan dipahami.
3. Dalam proses perbaikan aplikasi lebih mudah karena tidak
perlu fokus ke
semua komponen kode website.
4. Tidak memerlukan lagi kode penunjang website seperti koneksi
database,
validasi form, GUI, dan keamanan.
5. Framework telah mendukung berbagai jenis database.
6. Kebanyakan framework telah menggunakan pola rancangan Model
View
Controller (MVC).
Dengan beberapa kelebihan yang didapat dalam menggunakan
framework,
dalam membangun sebuah aplikasi saat ini banyak programmer lebih
memilih
menggunakan framework dari pada menggunakan PHP konvensional.
Saat ini
terdapat banyak framework PHP, antara lain Laravel, Yii, dan
yang paling popular
framework CodeIgniter. Framework yang akan digunakan dalam
membuat
administrasi kependudukan ini adalah CodeIgniter.
“CodeIgniter adalah sebuah framework PHP yang dibangun untuk
programmer yang membutuhkan toolkit sederhana dan lengkap untuk
membuat
aplikasi web dengan fitur yang lengkap” (CodeIgniter, 2016).
Pemrograman dalam
-
21
CodeIgniter tidak perlu membuat semua kode dari awal karena
CodeIgniter sudah
menyediakan berbagai library, script, dan class yang diperlukan
dalam membuat
aplikasi dengan bahasa pemrograman PHP. Programmer hanya perlu
memanggil
script yang diperlukan dalam membuat aplikasi sehingga waktu
dalam pembuatan
aplikasi akan lebih cepat. Pola rancangan yang digunakan dalam
CodeIgniter adalah
MVC (MVC adalah pola pemrograman yang bertujuan memisahkan
logika bisnis,
logika data, dan logika tampilan atau secara sederhana
memisahkan antara proses,
data, dan tampilan (Wardana 2010: 52). Menurut Myer (2008: 4-5)
dengan
menggunakan metode MVC programmer dapat memisahkan kode menjadi
bagian
yang berbeda, membuat, dan memperbaiki aplikasi dengan sangat
mudah. MVC
mempunyai struktur yang baik, memperbolehkan programmer untuk
konsentrasi
pada bagian yang penting tanpa khawatir dengan bagian kode
lainnya. MVC terdiri
dari tiga bagian utama yaitu bagian model, bagian view, dan
bagian controller.
Berikut penjelasan bagian-bagian dari MVC :
1. Model
Model adalah komponen MVC yang merepresentasikan data,
mengatur respon terhadap permintaan, serta memberi hak akses
untuk
memanipulasi data yaitu pengambilan dari basis data dan
memasukan data
ke dalam database (Hidayat 2011: 169). Isi utama dalam bagian
model
adalah berisi perintah-perintah query SQL yang hasilnya dikirim
kebagian
controller. Biasanya dalam model akan terdapat fungsi untuk
mengambil,
melakukan pembaruan data, dan menghapus data.
-
22
2. View
View adalah komponen MVC yang berfungsi untuk mengatur suatu
data yang diperoleh dari bagian controller lalu ditampilkan
untuk pengguna
dan mencakup semua proses yang terkait dengan penampilan data
dan
layout tampilan aplikasi. Isi utama dalam bagian view adalah
berisi kode
untuk menampilkan data dari proses model dan controller yang
dibuat
menggunakan HTML, CSS, maupun javascript biasanya berupa form,
tabel,
gambar yang dilihat oleh pengguna.
3. Controller
Controller adalah komponen MVC yang berfungsi sebagai
penghubung antara bagian model dan bagian view bertugas
mengirimkan
perintah ke bagian model untuk mendapatkan data yang diinginkan
dan
dikirimkan ke bagian view untuk ditampilkan. Pada bagian ini
biasanya
berisi fungsi-fungsi untuk memanggil tampilan dan melakukan aksi
ke basis
data.
Framework CodeIgniter memiliki beberapa kelebihan, menurut
Upton
(2007:15) dan Youputra (2010) kelebihan tersebut diantaranya
:
1. Mudah digunakan dan tidak memerlukan konfigurasi yang
rumit.
2. CodeIgniter didesain untuk programmer yang masih dalam tahap
belajar.
3. Fungsi-fungsi pendukung seperti library, helper, dan class
cukup lengkap.
4. CodeIgniter merupakan framework MVC yang paling popular dan
paling
banyak digunakan.
-
23
5. Dokumentasi yang terdapat dalam CodeIgniter sangat lengkap
dan
memudahkan programmer dalam membuat aplikasi.
6. CodeIgniter ringan sehingga dapat digunakan pada web hosting
standar.
2.2.7 Sistem Basis Data
1. Konsep Dasar Basis Data
Basis data merupakan kumpulan dari data yang saling
berhubungan
satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer
dan
digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Basis data
merupakan
salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi,
karena
merupakan basis dalam menyediakan informasi bagi pemakai
(Jogiyanto,
2001: 711).
Penyusunan basis data meliputi proses memasukkan data ke
dalam
media penyimpanan data dan diatur dengan menggunakan
perangkat
Database Management System (DBMS). DBMS adalah suatu
perangkat
lunak kompleks yang mengatur permintaan dan penyimpanan data ke
dan
dari disk. DBMS adalah perangkat lunak yang disajikan oleh
penjual basis
data. Produk perangkat lunak seperti Microsoft Access, Oracle,
Microsoft
SQL Server, Sybase, DB2, INGRES, dan MySQL merupakan
aplikasi
DBMS (Simarmata, 2007: 14).
-
24
2. Komponen Dasar Basis Data
a. Data
Data di dalam sebuah basis data dapat disimpan secara
terintegrasi (integrated) dan data dapat dipakai secara
bersama-sama
(shared).
b. Hardware (perangkat keras)
Terdiri dari semua perangkat komputer yang digunakan untuk
pengelolaan sistem basis data, berupa (1) Peralatan untuk
penyimpanan
basis data, yaitu secondary storage, (2) Peralatan input dan
output, (3)
Peralatan komunikasi data, dan lain-lain.
c. Software (perangkat lunak)
Berfungsi sebagai perantara (interface) antara pemakai
dengan
data fisik pada basis data. Software pada basis data dapat
berupa DBMS
atau program-program aplikasi dan procedure-procedure.
3. User atau pemakai
a. Database Administrator (DBA), orang atau tim yang
bertugas
mengelola sistem basis data secara keseluruhan.
b. Programmer, orang atau tim yang bertugas membuat program
aplikasi.
c. End User, orang yang mengakses basis data melalui terminal
dengan
query language atau program aplikasi yang dibuat programmer.
-
25
3.2.8 MySQL
Menurut Kadir, A., (2008), MySQL merupakan software yang
tergolong
sebagai DBMS yang bersifat open source. MySQL sebenarnya
merupakan turunan
salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu
Structured Query
Language (SQL) yakni bahasa yang berisi perintah-perintah untuk
memanipulasi
database, seperti melakukan perintah select untuk menampilkan
isi database,
perintah insert atau menambahkan isi ke dalam database, perintah
delete atau
menghapus isi database dan perintah edit atau mengubah isi
database. Selain itu,
SQL juga menyediakan perintah untuk membuat database, field,
ataupun index
untuk menambah atau menghapus data (Agus Saputra, 2012).
3.2.9 HTML
HTML adalah suatu bahasa yang digunakan untuk menulis halaman
web.
HTML dirancang untuk digunakan tanpa tergantung pada suatu
platform tertentu
(platform independent). Dokumen HTML adalah suatu dokumen teks
biasa dan
disebut markup language karena mengandung tanda-tanda (tag)
tertentu yang
digunakan untuk menentukan tampilan suatu teks dan tingkat
kepentingan dari teks
tersebut dalam suatu dokumen. HTML mempunyai ciri utama yaitu
penggunaan
tag dan elemen. Elemen dalam dokumen HTML dikategorikan menjadi
2 elemen,
yaitu elemen yang berfungsi memberikan informasi tentang
dokumen
tersebut dan elemen yang menentukan bagaimana isi suatu
dokumen
ditampilkan oleh browser, seperti paragraf, list, tabel, dan
lain-lain. Sedangkan tag
dinyatakan dengan tanda lebih besar “” (tag akhir).
Dalam penggunaanya sebagian besar kode HTML tersebut terletak di
antara tag
-
26
kontainer, yaitu diawali dengan dan diakhiri dengan .
Dalam dokumen HTML mempunyai 3 tag utama yang membentuk struktur
dari
dokumen HTML, yaitu HTML, HEAD, dan BODY. HTML berfungsi
untuk
menyatakan suatu dokumen HTML, tag HEAD untuk memberikan
informasi
tentang dokumen HTML dan tag BODY berfungsi untuk menyimpan
informasi
atau data yang akan ditampilkan di dokumen. (Sutarman,
2003).
3.2.10 PHP
PHP adalah bahasa pemrograman yang digunakan secara luas
untuk
penanganan pembuatan dan pengembangan sebuah web dan bisa
digunakan pada
HTML. PHP singkatan dari PHP Hypertext Prepprocessor yang
digunakan sebagai
bahasa script server-side dalam pengembangan web yang disisipkan
pada dokumen
HTML. Penggunaan PHP memungkinkan web dapat dibuat dinamis
sehingga
maintenance sistem web tersebut menjadi lebih mudah dan efisien.
PHP merupakan
software open-source yang disebarkan dan dilisensikan secara
gratis serta dapat di
download secara bebas dari situs resminya http://www.php.net.
PHP ditulis
menggunakan bahasa C (Kasiman Peranginangin, 2006). PHP adalah
kependekan
dari Hypertext Preprocessor, bahasa interpreter yang mempunyai
kemiripan
dengan bahasa C dan Perl yang mempunyai kesederhanaan dalam
perintah. PHP
digunakan bersama dengan HTML sehingga memudahkan dalam
membangun
aplikasi web dengan cepat. PHP dapat digunakan untuk meng-update
dan
menciptakan basis data serta mengerjakan perhitungan matematika.
Seperti halnya
dengan program open source lainnya, PHP dibuat di bawah General
Public License
(GNU). (Indrajit, dkk 2002 dalam jurnal Henny Hendarti dkk,
2008).
-
27
3.2.11 Perangkat Pendukung
2.2.11.1 Sublime
Pada Project yang menggunakan bahasa HTML diperlukan aplikasi
editor,
editor yang paling sederhana yang ada di Windows adalah notepad.
Sublime
merupakan editor HTML yang profesional dalam mendesain, menulis
kode
program dan mengembangkan aplikasi web. Aplikasi Sublime
mendukung
operation system seperti Linux, Mac Os X, dan juga Windows.
Fitur yang tersedia
pada aplikasi Sublime sangat banyak dalam memudahkan programmer
dalam
mengerjakan suatu pekerjaan diantaranya fitur minimap, membuka
script secara
side by side, bracket highlight sehingga tidak bingung mencari
pasangannya, kode
snippets, drag and drop direktori ke sidebar seperti fitur yang
dimiliki TextMate
untuk Mac OS.
2.2.11.2 XAMPP
XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak
sistem
operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya
adalah sebagai
server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas
program Apache HTTP
Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis
dengan bahasa
pemrograman PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU
(General Public
License) dan bebas, merupakan web server yang mudah digunakan
yang dapat
melayani tampilan halaman web yang dinamis.
2.2.11.3 Bootstrap
Bootstrap adalah sebuah framework CSS yang menyediakan
kumpulan
komponen-komponen antarmuka dasar pada web yang telah dirancang
sedemikian
-
28
rupa untuk digunakan bersama-sama. Selain komponen antarmuka,
Bootstrap
juga menyediakan sarana untuk membangun layout halaman dengan
mudah dan
rapi, serta modifikasi pada tampilan dasar HTML untuk membuat
seluruh halaman
web yang dikembangkan senada dengan komponen-komponen lainnya.
Bootstrap
dibuat untuk memberikan sekumpulan perangkat yang dapat
digunakan untuk
membangun website sederhana dengan mudah.
Bootstrap merupakan framework untuk membangun desain web
secara
responsif. Artinya, tampilan web yang dibuat oleh bootstrap akan
menyesuaikan
ukuran layar dari browser yang kita gunakan baik di desktop,
tablet ataupun mobile
device. Fitur ini bisa diaktifkan ataupun dinon-aktifkan sesuai
dengan keinginan
kita sendiri. Sehingga, kita bisa membuat web untuk tampilan
desktop saja dan
apabila dirender oleh mobile browser maka tampilan dari web yang
kita buat tidak
bisa beradaptasi sesuai layar. Dengan bootstrap kita juga bisa
membangun web
dinamis ataupun statis.
3.2.12 Pemerintah Desa Ketanggung
Menurut Sutardjo Kartohadikusumo, mengemukakan bahwa secara
administratif desa diartikan sebagai suatu kesatuan hukum dan di
dalamnya
bertempat tinggal sekelompok masyarakat yang berkuasa
mengadakan
pemerintahan sendiri. Adapun kelurahan adalah suatu wilayah yang
ditempati oleh
sejumlah penduduk yang memiliki organisasi pemerintahan terendah
langsung di
bawah camat yang tidak berhak menyelenggarakan rumah tangganya
sendiri.
Menurut Paul H. Landis, desa adalah suatu wilayah yang
penduduknya kurang dari
2.500 jiwa, dengan ciri-ciri antara lain memiliki pergaulan
hidup yang saling
-
29
nengenal satu sama lain (kekeluargaan), ada pertalian perasaan
yang sama tentang
kesukaan terhadap kebiasaan, serta cara berusaha bersifat
agraris dan sangat
dipengaruhi oleh faktor-faktor alam, seperti iklim, keadaan
alam, dan kekayaan
alam.
Desa Ketanggung merupakan salah satu dari 10 desa di wilayah
Kecamatan
Sudimoro, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur yang terletak 7 Km ke
arah Utara dari
kota Kecamatan. Desa Ketanggung mempunyai luas wilayah seluas
706.550
hektar. Desa Ketanggung terdiri dari 6 dusun dengan jumlah
penduduk 3.490 jiwa
dan 1.058 kepala keluarga, dengan perincian seperti pada tabel
2.1.
Tabel 2.1 Demografi Desa Ketanggung
No Dusun Jumlah
RW
Jumlah
RT
Jumlah
Penduduk
Jumlah
KK
1 Krajan 2 6 535 185
2 Tanggung 2 8 586 191
3 Gondangrejo 2 6 469 134
4 Karanganyar 2 6 618 171
5 Godan 2 6 612 184
6 Wates 3 7 431 112
Total 13 39 3.490 1.058
Sumber : Data Penduduk Ketanggung Tahun 2016
Desa Ketanggung mempunyai batas-batas wilayah seperti ditujukan
pada
gambar 2.1, sebelah utara berbatasan dengan Desa Sembowo,
sebelah selatan
berbatasan dengan Desa Karangmulyo, sebelah timur berbatasan
dengan Desa
Klepu dan Desa Terbis yang sudah masuk Kabupaten Trenggalek,
desa sebelah
barat berbatasan dengan desa Wonodadi Kecamatan Ngadirojo.
-
30
Pusat pemerintahan desa Ketanggung berada di balai desa yang
berada di
tengah-tengah desa, di balai desa ini selain sebagai pusat
mengurus keperluan
administrasi oleh warga juga digunakan sebagai tempat pengadaan
acara ketika
hari-hari besar.
Gambar 2.1.Peta Desa Ketanggung
-
31
2.3 Kerangka Berfikir
Bagan kerangka berfikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada
gambar 2.2 .
Gambar 2.2 Kerangka Berfikir
Kondisi Awal
Tindakan
Kondisi Akhir
� Proses pembuatan surat administrasi belum didukung sistem
informasi.
� Pembuatan surat membutuhkan waktu yang lama.
� Pembuatan surat mengharuskan warga datang dan mengambil
surat
yang sudah jadi dilain waktu.
� Pembuatan sistem administrasi surat kependudukan.
� Pemesanan pembuatan surat secara online.
� Terdapat kepastian waktu pengambilan surat.
� Proses pembuatan surat menjadi lebih cepat.
� Administrasi surat menjadi lebih teratur dan tertata.
� Proses pembuatan surat didukung sistem informasi.
-
140
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan pembuatan dan pengembangan sistem pelyanan
administrasi
kependudukan di Desa Ketanggung, Kecamatan Sudimoro, Kabupaten
Pacitan,
Jawa Timur, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Rancang bangun sistem administrasi kependudukan agar
menghasilkan
proses pembuatan surat yang efektif dan efisien yaitu
menggunakan
penelitian dan pengembangan model waterfall melalui tahap
analisis, tahap
desain atau perancangan sistem, membangun sistem menggunakan
framework CodeIgniter dan menguji kelayakan sistem.
2. Sistem administrasi kependudukan digunakan sebagai sarana
pembuatan
surat yang mempermudah dan mempercepat proses pembutan surat
setelah
melalui pengujian kelayakan sistem terhadap responden.
3. Pendokumentasian surat dengan mengaplikasikan sistem
administrasi
kependudukan menghasilkan sistem lebih tertata dan terorganisir
setelah
melalui pengujian kelayakan sistem terhadap responden.
5.2 Saran
1. Perlu dilakukan pengembangan sistem pada fasilitas user admin
desa dan
warga seperti adanya notifikasi pemberitahuan secara otomatis
dan
menampilkan data penduduk dalam bentuk yang lebih menarik.
-
2. Agar lebih efisien dan menjadikan data update, data basis
sebaiknya bisa
terhubung langsung dengan basis data sistem pelayanan
administrasi desa
yang terkoneksi langsung dengan kecamatan atau dinas.
3. Pada penelitian mendatang diharapkan dapat dilakukan di desa
yang
tergolong mempunyai kualitas jaringan dan sumber daya manusia
yang
baik.
4. Perlu dilakukan pengembangan sistem pada fitur tambah dan
edit template
surat, yang bertujuan untuk mempermudah aparat desa untuk
melakukan
pembaruan surat.
-
142
DAFTAR PUSTAKA
Abdul, K. 2008. Tuntunan Praktis Belajar Database Menggunakan
MySQL. Yogyakarta : Andi.
CodeIgniter. 2016. CodeIgniter Web
Framework.https://codeigniter.com.26 April 2017.
Davis, G. B. 1991. Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen
Bagian 1. Jakarta : PT. Pusataka Binamas Pressindo.
Fatta, H. A.,2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi
untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern.
Yogyakarta: Andi Publisher.
Hendarti, H., Dan Nurlina. 2008. Perancangan Aplikasi Pembuatan
Kartu Tanda
Penduduk Berbasiskan WEB Pada Kodya Bekasi. Seminar Nasional
Informatika : 1979-2328.
Hidayat, E. W. 2011. Penerapan Pola Hierachical
Model-View-Controller Pada
Rekayasa Sistem Berbasis Web Framework. Jurnal Teknologi
Technoscientia 3(2): 169-178.
Hidayatullah, S., dan Mulyadi C. 2015. Sistem Pelayanan
Administrasi
Kependudukan desa Candigatak berabasis WEB. Jurnal IT CIDA 1
(1): 42-55.
Hutahaean, J. 2015. Konsep Sistem Informasi. Yogyakarta:
Deepublish Publisher.
ISTQB Exam Certification [IEC]. 2016. What is Waterfall model-
advantages, disadavantages and when to use it?.
http://istqbexamcertification.com/
what-is-waterfall-model-advantages-disadvantages-and-when-to-use-it.
12 Mei 2017.
_______._____.What is Performance Testing in Software?.
http://istqbexamcertific ation .com
/what-is-performance-testing-in-software. 15 Mei 2017.
Jogiyanto. 2001. Analisis dan Desain Sistem Informasi :
pendekatan terstruktur dan praktek aplikasi bisnis. Yogyakarta :
Andi.
_______. 2008. Metodologi Penelitian sistem Informasi.
Yogyakarta : Andi.
Kartohadikusumo, S. 1953. Desa. Yogyakarta : Sumur Bandung.
Kasiman, P. 2006. Aplikasi WEB dengan PHP dan MySQL. Yogyakarta
: Andy.
Kurniawan, A. 2015. 9 Pengertian Informasi Menurut Para Ahli.
http://www.gurupendidikan.com/9-pengertian-informasi-menurut-para-
ahli/. 26 Oktober 2016 (20:30).
-
143
Landis, P. H. 1948. Pengantar sosiologi Perdesaan dan Pertanian.
Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
Myer, T. 2008. Professional CodeIgniter. Indianapolis: Wiley
Publishing, Inc.
Noviyanto F., Setiadi., dan Wahyuningsih I. 2014. Implementasi
SIKADES(sistem
Informasi Kependudukan Desa) Untuk Kemudahan Layanan
Amdinistrasi
Desa Berbasis WEB Mobile. Jurnal Informatika 8 (1): 858-869.
Oz, E. 2009. Management Information Systems. 6th ed.
Massachusetts: Inc. Cengage Learning.
Pangestu, H., H. Alianto, S.F. Wijaya. 2012. Hasil Rancang
Bangun Sistem ERP
dengan SDLC Model Waterfall: Studi Kasus Sistem Inventori PT.
Pan
Brothers, Tbk. ComTech 3(2): 1036-1042.
Suharsini, A. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka
Cipta.
Pratama, A. N. W. 2010. CodeIgniter: Cara Mudah Membangung
Aplikasi PHP. Jakarta: Mediakita.
Pressman, R. S. 2001. Software Engineering : a prcatitioner’s
approach. 5th ed. New York: McGraw-Hill.
_______, 2010. Software Engineering : a practitioner’s approach.
7th ed. New York: McGraw-Hill.
Priyadarsini, N. I., Mamatha, R. 2013. Analysis of Yslow
Performance Test tool
dan Emergences on Web Page Data Extraction. International
Journal of Computer Science and Mobile Computing (2)5: 317-322.
Saputra, A. 2012. Membuat Aplikasi Absensi Dan Kuesioner untuk
Panduan
Skripsi. Jakarta : PT. Elex Media Koputindo : Jakarta.
Setiadi, A. .2013. Perancangan Sistem Informasi Pendataan
Penduduk Berbasis Web Menggunakan Metode TAS (Total Architecture
Syntesis) Pada Desa Wiyono Pesawaran. Sekolah Tinggi Manajemen
Informasi dan Komputer. Pringsewu Lampung.
Sibaroni, Y., Imrona, M., Setiawan, B. E., dan Dzuhri, E. F.
2015 Aplikasi
Pelayanan Administrasi Penduduk Desa Berbasis Web
Programming.
Jurnal Informatika (1): 1-6.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung :
Alfabeta.
Sutabri, T. 2004. Analisa Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi
Publisher.
Sutarman. 2003. Membangun Aplikasi Web PHP dan MySQL.
Yogyakarta: Graha Ilmu
-
144
Undang-undang No.6 tahun 2014 Pasal 1. Penyelenggaraan
Pemerintah Desa dan Peraturan Desa. 15 Januari 2014. Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7. Jakarta.
_______ No. 23 Tahun 2006. Administasi Kependudukan. 29 Desember
2006. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 4674.
Jakarta.
Upton, D. (2007). CodeIgniter for Rapid PHP Application
Development. Birmingham: Packt Publisher Ltd.
Wardana. (2010). Menjadi Master PHP dengan Framework
CodeIgniter. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Wati, D. P. 2012. Performance Testing.
http://coretanputeria.blogspot.co.id/2012
/12/definisi-performance-testing-merupakan.html. 15 Mei 2017.
Whitten, J. L. dan Bentley, L. D. 2007. System Analysis dan
Design Method. 7th ed. New York: McGraw-Hill/Irwin.
Youputra. 2010. Mengenal lebih dekat framework PHP dan
jenisnya.http://tutorial.dumbstrack.org/mengenal-framework-php-dan
jenisnya. 20 Maret 2017.