RANCANG BANGUN SISTEM PELAPORAN TINDAK KEKERASAN BAGI PEREMPUAN DAN ANAK PADA PUSAT PELAYANAN TERPADU PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN ANAK KOTA MAKASSAR BERBASIS ANDROID SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Komputer pada Jurusan Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar Oleh: HERMAWATI NIM: 60900113023 FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR 2018
103
Embed
RANCANG BANGUN SISTEM PELAPORAN TINDAK KEKERASAN …repositori.uin-alauddin.ac.id › 8400 › 1 › HERMAWATI.pdf · RANCANG BANGUN SISTEM PELAPORAN TINDAK KEKERASAN BAGI ... FAKULTAS
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
RANCANG BANGUN SISTEM PELAPORAN TINDAK KEKERASAN BAGI
PEREMPUAN DAN ANAK PADA PUSAT PELAYANAN TERPADU
PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN ANAK KOTA MAKASSAR
BERBASIS ANDROID
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Komputer pada Jurusan Sistem Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar
Oleh:
HERMAWATI
NIM: 60900113023
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR 2018
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. atas rahmat
dan hidayah yang diberikan selama ini kepada penulis, serta salam dan shalawat,
senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad saw., yang telah
menyelamatkan manusia dari dunia Jahiliyah, menuju dunia terdidik yang diterangi
dengan cahaya keilmuan sehingga skripsi dengan judul “Rancang Bangun Sistem
Pelaporan Tindak Kekerasan bagi Perempuan dan Anak pada Pusat Pelayanan
Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kota Makassar Berbasis Android”
dapat terselesaikan dengan baik meski melalui banyak tantangan dan hambatan.
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat utama, dalam meraih
gelar Sarjana Komputer (S.Kom.) pada Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Sains dan
Teknologi, Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar. Penulis menyadari
bahwa didalam penyusunan skripsi ini, tidak terlepas dari berbagai pihak yang banyak
memberikan doa, dukungan dan semangatnya.
Olehnya itu, melalui kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada Ayahanda Alm.Bakri dan Ibunda Salasia atas limpahan
kasih sayang pengorbanan, dorongan semangat dan doa yang senantiasa dipanjatkan
untuk penulis. Serta untuk saudara saya Hermanto, S.T yang selalu memotivasi,
memberi semangat dan ruang kepada penulis untuk tetap berkarya dan penghargaan
yang setinggi-tingginya kepada :
v
1. Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar Prof. Dr. H. Musafir
Pababbari, M.Si.
2. Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin
Makassar Prof. Arifuddin Ahmad, M.Ag.
3. Ketua Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas
Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar Faisal Akib, S.Kom., M.Kom.
4. Sekretaris Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas
Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar Farida Yusuf, S.Kom, M.T.
5. Pembimbing I Dr. H. Kamaruddin Tone, M. M, dan Pembimbing II Faisal, S.T.,
M.T., yang telah membimbing penulis dengan sangat baik penuh kesabaran.
6. Penguji I Faisal Akib, S.Kom.,M.Kom., dan Penguji II Nur Afif, ST.,M.T., serta
Penguji III Dr. Fatmawati, M.Ag., yang telah menyumbangkan banyak ide dan
saran yang membangun.
7. Seluruh Dosen Jurusan Sistem Informasi dan Teknik Informatika.
8. Mantan Ketua Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi,
Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar. Alm Ayahanda Yusran
Bobihu, S.Kom.,M.Si.
9. Evi Yuliana S.Kom,staf jurusan Sistem Informasi serta staf/pegawai dalam
jajaran lingkup Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri (UIN)
Alauddin Makassar, yang telah dengan sabar melayani penulis dalam
menyelesaikan administrasi pengurusan skripsi, dimana penulis merasa selalu
vi
mendapatkan pelayanan terbaik, sehingga Alhamdulillah pengurusan skripsi ini
dapat terselesaikan dengan lancar.
10. Pihak Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A)
Kota Makassar, terimakasih atas sambutan, kesempatan, dan arahannya. atas
sumbangsinya untuk melengkapi data aplikasi.
11. Terkhusus kepada Muhammad Amri Achmad, A.Md., yang selalu setia
membantu, memberikan semangat dan dorongan yang besar sehingga tugas akhir
ini dapat terselesaikan.
12. Keluarga Besar Jurusan Sistem Informasi angkatan 2013 “BORLAND” atas
kebersamaan, kekeluargaan, dukungan, dan canda tawa yang sering kali muncul
mewarnai hari-hari penulis selama duduk di bangku kuliah.
13. Sahabat Nonameku, Terimakasih atas dukungan dan semangatnya dalam
menyelesaikan tugas akhir ini.
14. Terima kasih sebesar-besarnya kepada para senior Sistem informasi dan Teknik
Informatika yang telah memberikan nasehat dan masukan dalam penyusunan
skripsi ini.
15. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, namun telah
banyak terlibat membantu penulis dalam proses penyusunan skripsi ini.
vii
Semoga skripsi ini dapat bernilai ibadah disisi Allah swt. Dan dijadikan
sumbangsi sebagai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, agar berguna bagi
pengembangan ilmu pengetahuan khususnya bagi mahasiswa Sistem Informasi UIN
Alauddin Makassar.
Samata, 06 Februari 2018
Penyusun
Hermawati
NIM : 60900113023
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ i
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ...................................................... ii
PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................................ iii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iv
DAFTAR ISI ............................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiv
ABSTRAK ................................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 10
C. Fokus Penelitian...................................................................................... 10
D. Kajian Pustaka ........................................................................................ 12
E. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian ........................................................... 14
1. Tujuan Penelitian .............................................................................. 14
2. Kegunaan Penelitian.......................................................................... 15
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Android ................................................................................................... 16
Tabel V.1. Pengujian Membuka Aplikasi ......................................................... 81
Tabel V.2. Pengujian Membuka Menu Pelaporan ............................................ 82
Tabel V.3. Pengujian Menu Tentang ................................................................. 82
Tabel V.4. Pengujian Membuka Menu Login ................................................... 83 Tabel V.5. Pengujian Membuka Menu Data Pelaporan .................................... 84
xv
ABSTRAK
Nama : Hermawati NIM : 60900113023 Jurusan : Sistem Informasi Judul : Rancang Bangun Sistem Pelaporan Tindak Kekerasan bagi
Perempuan dan Anak pada Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kota Makassar Berbasis Android
Pembimbing I : Dr. H. Kamaruddin Tone, M.M Pembimbing II : Faisal, S.T., M.T
Korban tindak kekerasan dikalangan perempuan dan anak memang sedikit sekali ditemukan di dalam berbagai literatur yang ada, karena itu jarang terungkap bahwa viktimisasi terhadap perempuan melalui tindak kekerasan diajukan ke peradilan pidana. Masalahnya mungkin pada persepsi masyarakat, baik secara keseluruhan maupun kaum perempuan itu sendiri, bahwa kekerasan yang dialaminya adalah lebih baik untuk disembunyikan saja. Ini tentu ada kaitannya dengan nilai-nilai yang berkembang dalam masyarakat mengenai kedudukan perempuan selama ini dalam masyarakat. Kalangan perempuan terkadang menyembunyikan viktimisasi terhadap dirinya karena berbagai alasan, namun yang utama adalah karena mereka tidak ingin dirinya diketahui orang lain atau mungkin akan mencoreng harga diri, terlepas dari ada tidaknya konstribusi perempuan terhadap tindak kekerasan yang dialaminya. Maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempermudah korban tindak kekerasan dalam melakukan pelaporan dan bagi masyarakat yang melihat tindak kekerasan bisa langsung melapor agar pihak dari P2TP2A bisa secepatnya menangani korban.
Metode yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah metode deskriptif kualitatif, yaitu Design and Creation yang merupakan jenis penelitian untuk mengembangkan produk di bidang teknologi informasi dan komunikasi sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan studi literatur. Analisis yang dilakukan mencakup analisis sistem dan analisis aplikasi. Aplikasi ini mencakup empat konten, yaitu Pelaporan, About, Login dan Data Pelaporan. Metode pengembangan sistem menggunakan model waterfall atau prototyping.
Berdasarkan hasil dari uji coba aplikasi tersebut, dihasilkannya suatu aplikasi yang dapat mempermudah korban tindak kekerasan dan masyarakat yang melihat tindak kekerasan dalam hal pelaporan. Kata kunci: Android, Sistem Pelaporan Tindak Kekerasan bagi Perempuan dan Anak
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Maraknya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak selama ini
merupakan masalah sosial dan kemanusiaan yang perlu mendapat perhatian. Di
mana-mana kini berjatuhan korban tindak kekerasan yang umumnya kalangan
perempuan dan anak-anak. Kekerasan terhadap perempuan sering kali disebut
sebagai kekerasan berbasis gender karena hal ini berawal dari subordinasi
perempuan di masyarakat dan superioritas laki- laki. Situasi dan kondisi
perempuan dengan laki- laki harus didahulukan, diprioritaskan dan diistimewakan.
Terbentuklah budaya patriarkhi yang kuat dimana laki- laki yang mendominasi
struktur keluarga yang mana perempuan secara historis dilihat sebagai seorang
yang tidak mampu menangani urusannya sendiri tanpa kepemimpinan.
Demikian halnya dengan anak, banyak terjadi kasus- kasus kekerasan
terhadap anak. Anak sebagai mahluk ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa, wajib
dilindungi dan dijaga kehormatan, martabat dan harga dirinya secara wajar dan
proporsional, baik secara hukum, ekonomi, politik, sosial dan budaya, serta
dijamin hak hidupnya untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan fitrah dan
kodratnya. Karena itu segala bentuk perlakuan yang mengganggu dan merusak
hak- hak dasarnya harus segera dihentikan.
2
Sebagaimana Allah swt berfirman di dalam QS An-Nahl [16]:58-59 :
هو كظيم )٨٥( يتورى من ر أحدهم بالنثى ظل وجهه مسودا و وإذا بش
أيمسكه على هون أم يدسه فى التراب أل ساء ر به القوم من سوء ما بش
ما يحكمون )٨٥(
Terjemahnya :
“Padahal apabila seseorang dari mereka diberi kabar tentang anak perempuan, hitamlah mukanya dan dia sangat marah. Dia menyembunyikan dirinya dari orang banyak disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menyembunyikannya di dalam tanah? Ketahuilah, alangkah buruk apa yang mereka tetapkan itu.” (Departemen Agama RI,2008).
Dalam tafsirnya Al-Misbah berpendapat bahwa ayat ini menjelaskan
tentang mereka percaya dan menyatakan bahwa Allah swt. mempunyai anak –
anak perempuan padahal mereka tidak menyukai anak – anak perempuan. Apabila
seseorang dari mereka diberi kabar tentang kelahiran anak perempuan, mereka
menerima berita itu dengan kesal dan wajah kusut. Dia tidak hanya kesal atau
marah, tetapi juga sangat malu. Dia menahan kemarahan atas penyampaian berita
yang dinilainya buruk itu, dan kemarahan terhadap istrinya yang melahirkan
untuknya anak perempuan. Dalam literature agama, ditemukan ungkapan yang
menyatakan bahwa : jika seorang anak lelaki lahir, Allah berfirman
:”Keluar/lahirlah dan tolonglah ayahmu”, sedang jika yang lahir seorang
perempuan, Allah berfirman :”Keluar/lahirlah dan Aku yang menolong ayahmu”.
3
Konon, tradisi masyarakat Jahiliah bermula ketika Bani Tamim menyerang
Persia tetapi terkalahkan sehingga istri dan anak – anak perempuan mereka
ditawan dan diperbudak. Setelah berlalu beberapa lama, kedua pihak yang
berperang berdamai dan para istri dan anak perempuan itu dipersilakan kembali ke
kampung halaman mereka, tetapi sebagian enggan kembali. Hal ini membuat
geram sebagian tokoh Bani Tamim sehingga memutuskan untuk menanam hidup
– hidup setiap anak perempuan yang lahir. Menanam hidup - hidup anak
perempuan mereka, atau ketetapan mereka menjadikan untuk Allah anak
perempuan, padahal mereka tidak menyukainya dan memilih untuk diri mereka
anak – anak lelaki, atau bisa juga dalam arti kedua pilihan yang timbul dalam
benaknya menghadapi anak perempuan itu, dibiarkan hidup dalam keadaan hina
atau ditanam hidup – hidup. Kedua pilihan ini adalah buruk. Seharusnya dia bukan
saja dibiarkan hidup, tetapi disyukuri kehadirannya, dilimpahkan padanya kasih
sayang, sama dengan kasih sayang kepada anak lelaki, dididik dan dibanggakan.
Salah satu tujuan pemaparan keburukan kaum musyrikin ini adalah untuk
mengikis habis pandangan masyarakat Jahiliah tentang perbedaan derajat
perempuan dan lelaki. Sisa – sisa pandangan itu boleh jadi masih terasa hingga
kini. Pada Jahiliah masa lampau, anak dibunuh oleh mereka yang tidak
berpengetahuan, belum juga mengenal apa yang dinamai HAM, tetapi masa
Jahiliah modern, anak dibunuh oleh ibu dan dokter yang berpengetahuan serta
hidup dalam situasi maraknya tuntutan HAM.
4
Pernyataan ini tentu saja seharusnya menginspirasi kita untuk melakukan
langkah-langkah atas kehendak Islam universal itu. Yakni mewujudkan sebuah
tatanan kehidupan manusia yang didasarkan pada pengakuan atas kesederajatan
manusia di hadapan hukum, penghormatan atas martabat, persaudaraan,
penegakan keadilan, pengakuan atas pikiran dan kehendak orang lain, dialog
secara santun serta kerjasama saling mendukung untuk sebuah perwujudan
kehendak-kehendak bersama. Ini adalah pilar-pilar kehidupan bersama yang selalu
dirindukan oleh setiap manusia di manapun dan kapanpun, tanpa harus
mempertimbangkan asal usul tempat kelahiran, warna kulit, bahasa, jenis kelamin,
keturunan, keyakinan agama dan sebagainya.
Korban tindak kekerasan dikalangan perempuan dan anak memang sedikit
sekali ditemukan di dalam berbagai literatur yang ada, karena itu jarang terungkap
bahwa viktimisasi terhadap perempuan melalui tindak kekerasan diajukan ke
peradilan pidana. Masalahnya mungkin pada persepsi masyarakat, baik secara
keseluruhan maupun kaum perempuan itu sendiri, bahwa kekerasan yang
dialaminya adalah lebih baik untuk disembunyikan saja. Ini tentu ada kaitannya
dengan nilai-nilai yang berkembang dalam masyarakat mengenai kedudukan
perempuan selama ini dalam masyarakat. Kalangan perempuan terkadang
menyembunyikan viktimisasi terhadap dirinya karena berbagai alasan, namun
yang utama adalah karena mereka tidak ingin dirinya diketahui orang lain atau
5
mungkin akan mencoreng harga diri, terlepas dari ada tidaknya konstribusi
perempuan terhadap tindak kekerasan yang dialaminya.
Perintah penyampaian informasi telah Allah swt wajibkan semenjak nabi
yang pertama, Adam Alaihi Salam sampai nabi yang terakhir, Muhammmad saw.
Perintah ini tetap berlaku kepada semua orang tanpa membeda-bedakan pangkat,
status dan jabatan seseorang. Berikut ini akan dinukilkan beberapa dalil dari Al-
Qur’an dan Sunnah tentang menyampaikan informasi.
Firman Allah swt yang tertuang dalam QS Al-Hujurat [49]:6 :
يا أيها الذين آمنوا إن جاءكم فاسق بنبإ فتبينوا أن تصيبوا قوما بجهالة
فتصبحوا على ما فعلتم نادمين Terjemahnya :
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepada kamu seorang fasik membawa suatu berita, maka bersungguh – sungguhlah mencari kejelasan agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa pengetahuan yang menyebabkan kamu atas perbuatan kamu menjadi orang – orang yang menyesal.” (Departemen Agama RI,2008). Dalam tafsirnya Al-Misbah berpendapat bahwa ayat ini menguraikan
bagaimana bersikap dengan sesama manusia. Salah satu dasar yang diterapkan
agama dalam kehidupan sosial sekaligus ia merupakan tuntunan yang sangat logis
bagi penerimaan dan pengalaman suatu berita. Kehidupan manusia dan
interaksinya haruslah didasarkan hal – hal yang diketahui dan jelas. Manusia
sendiri tidak dapat menjangkau seluruh informasi. Karena itu, ia mebutuhkan
pihak lain. Pihak lain itu ada yang jujur dan memiliki integritas sehingga hanya
6
menyampaikan hal – hal yang benar, dan ada pula sebaliknya. Karena itu pula
berita harus disaring, khawatir jangan sampai seseorang melangkah tidak dengan
jelas atau dalam bahasa ayat di atas bi jahalah. Dengan kata lain, ayat ini menuntut
kita untuk menjadikan langkah kita berdasarkan pengetahuan sebagai lawan dari
jahalah yang berarti kebodohan, disamping melakukannya berdasar pertimbangan
logis dan nilai – nilai yang diterapkan Allah swt. sebagai lawan dari makna kedua
dari jahalah.
Penekanan pada kata fasiq bukan pada semua penyampai berita karena ayat
ini turun di tengah masyarakat muslim yang cukup bersih sehingga, bila semua
penyampai berita harus diselidiki kebenaran informasinya, maka ini akan
menimbulkan keraguan di tengah masyarakat muslim dan pada gilirannya akan
melumpuhkan masyarakat. Namun demikian, perlu dicatat bahwa, bila dalam
suatu masyarakat sudah sulit dilacak sumber pertama dari satu berita sehingga
tidak diketahui apakah penyebarnya fasik atau bukan atau bila dalam masyarakat
telah sedemikian banyak orang – orang yang fasik, maka ketika itu berita apapun
yang penting tidak boleh begitu saja diterima. Banyaknya orang yang
mengedarkan informasi atau isu bukan jaminan kebenaran informasi itu. Banyak
faktor yang harus diperhatikan.
Dahulu, ketika ulama menyeleksi informasi para perawi hadits – hadits
Nabi, salah satu yang diperbincangkan adalah penerimaan riwayat yang
disampaikan oleh sejumlah orang yang dinilai mustahil menurut kebiasaan mereka
7
sepakat berbohong, atau yang diistilahkan dengan mutawatir. Ini diakui oleh
semua pakar, hanya masalahnya jumlah yang banyak itu harus memenuhi syarat –
syarat. Boleh jadi orang yang itu tidak mengerti persoalan, boleh jadi juga mereka
telah memiliki asumsi dasar yang keliru. Di sini, sebanyak apapun yang
menyampaikan tidak menjamin jaminan kebenarannya.
Teknologi informasi merupakan bidang teknologi yang berkembang sangat
pesat. Perkembangan memudahkan pengguna untuk menerima informasi yang
dibutuhkan dengan cepat. Penggunaannya mencangkup ke berbagai bidang,
seperti komunikasi, pendidikan, bisnis, hiburan, ekonomi,kesehatan dan lain-lain.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang
memudahkan manusia dalam melakukan berbagai aktifitas. Contoh pesatnya
perkembangan teknologi informasi adalah perkembangan dari teknologi mobile
yang memberikan dampak besar khususnya pengguna device tersebut. Pada
awalnya digunakan hanya untuk keperluan komunikasi suara antar manusia, pesan
singkat, pesan elektronik, dan keperluan browsing menuju pada penggunaan
yang mulai menunjang kebutuhan sehari-hari dan berbagai keperluan. Perubahan
fungsi oleh komputer seperti mengirimkan informasi dengan cepat dan mudah
sekarang dapat dilakukan oleh mobilephone atau lebih dikenal dengan
smartphone.
Salah satu sistem operasi mobile yang digunakan oleh smartphone
adalah Android. Android adalah sebuah sistem operasi untuk smartphone yang
8
berbasis Linux. Kelebihan Android dibanding sistem operasi smartphone lainnya
adalah Android bersifat open source code sehingga memudahkan para
pengembang untuk menciptakan dan memodifikasi aplikasi atau fitur–fitur yang
belum ada di sistem operasi Android sesuai dengan keinginan mereka sendiri.
Salah satu contoh penggunaanya dalam bidang komunikasi adalah sistem
pelaporan tindak kekerasan bagi perempuan dan anak.
Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan Dan Anak (P2TP2A)
merupakan pusat kegiatan terpadu yang didirikan oleh Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang menyediakan pelayanan
bagi masyarakat Indonesia terutama perempuan dan anak korban tindak kekerasan,
salah satunya Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak
(P2TP2A) Kota Makassar yang beralamatkan di Jl. Angrek Raya No. 23 Makassar.
Adapun data kasus korban yang mengalami tindak kekerasan baik
perempuan maupun anak tercatat dari tahun 2014 sampai tahun 2016 pada
P2TP2A Kota Makassar adalah sebagai berikut:
1. Pada tahun 2014 tercatat 1080 data kasus korban dari beberapa jenis kekerasan
yaitu jenis kekerasan fisik dewasa berjumlah 218 kasus, fisik anak berjumlah
90 kasus, penelantaran dewasa berjumlah 38 kasus, penelantaran anak
berjumlah 1 kasus, psikis dewasa berjumlah 63 kasus, psikis anak berjumlah
117 kasus, seksual dewasa berjumlah 31 kasus, seksual anak berjumlah 140
9
kasus, trafficking dewasa berjumlah 15 kasus, trafficking anak berjumlah 2
kasus.
2. Pada tahun 2015 tercatat 100 data kasus korban dari beberapa jenis kekerasan.
Kekerasan terhadap laki – laki berjumlah 36 kasus dan kekerasan terhadap
perempuan berjumlah 44 kasus. Tertangani 52 kasus dan 28 kasus bersama
dengan LBH Apik.
3. Pada tahun 2016 tercatat 249 data kasus korban dari beberapa jenis kekerasan
yaitu jenis kekerasan fisik dewasa berjumlah 60 kasus, fisik anak berjumlah 38
kasus, penelantaran dewasa berjumlah 7 kasus, penelantaran anak berjumlah 6
kasus, psikis dewasa berjumlah 58 kasus, psikis anak berjumlah 24 kasus,
seksual dewasa berjumlah 7 kasus, seksual anak berjumlah 41 kasus, trafficking
anak berjumlah 8 kasus.
Sistem Pelaporan pada Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan
dan Anak (P2TP2A) Kota Makassar ini belum terlalu memanfaatkan teknologi
karena sistem pelaporannya harus mengunjungi kantor. Sehingga korban maupun
orang yang melihat tindak kekerasan masih sulit untuk melaporkan tindak
kekerasan tersebut. Tujuan dari sistem pelaporan ini adalah untuk mempermudah
korban tindak kekerasan dalam melakukan pelaporan dan bagi masyarakat yang
melihat tindak kekerasan bisa langsung melapor agar pihak dari P2TP2A bisa
secepatnya menangani korban.
10
Dengan teknologi yang berkembang sekarang serta penggunaan gadget
Android yang semakin banyak digunakan oleh manusia, maka dari permasalahan
diatas peneliti memberikan solusi dengan judul “Rancang Bangun Sistem
Pelaporan Tindak Kekerasan Bagi Perempuan Dan Anak Pada Pusat Pelayanan
Terpadu Pemberdayaan Perempuan Dan Anak Kota Makassar Berbasis Android”
untuk memudahkan dalam melakukan pelaporan agar P2TP2A bisa secepatnya
menangani korban.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
pokok permasalahan yang dihadapi adalah “Bagaimana Merancang dan
Membangun Sistem Pelaporan Tindak Kekerasan Bagi Perempuan dan Anak pada
Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kota Makassar”.
C. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus
Agar dalam pengerjaan tugas akhir ini dapat lebih terarah, maka fokus
penelitian penulisan ini difokuskan pada pembahasan sebagai berikut :
1. Aplikasi ini berjalan pada smartphone berbasis Android untuk melakukan
pelaporan.
2. Target pengguna sistem ini adalah staf P2TP2A dan masyarakat.
3. Sistem ini memberikan informasi kepada P2TP2A mengenai tindak
kekerasan yang dialami oleh perempuan dan anak.
4. Sistem ini hanya digunakan untuk melakukan pelaporan.
11
5. Penanganan atau tindak lanjut kasus di lakukan di kantor P2TP2A.
Sedangkan untuk mempermudah pemahaman dan memberikan
gambaran serta menyamakan persepsi antara penulis dan pembaca, maka
dikemukakan penjelasan yang sesuai dengan deskripsi fokus dalam
penelitian ini. Adapun deskripsi fokus dalam penelitian adalah :
1. Tindak Kekerasan adalah setiap perbuatan secara melawan hukum dengan
atau tanpa menggunakan sarana terhadap fisik dan psikis yang
menimbulkan bahaya bagi nyawa, badan atau menimbulkan terampasnya
kemerdekaan seseorang.
2. Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan Dan Anak (P2TP2A)
merupakan pusat kegiatan terpadu yang didirikan oleh Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang menyediakan
pelayanan bagi masyarakat Indonesia terutama perempuan dan anak korban
tindak kekerasan.
3. Android adalah sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis Linux.
Android menyediakan platform yang bersifat open source bagi para
pengembang untuk menciptakan sebuah aplikasi (Safaat, 2011).
4. Sistem ini berbasis android yang dapat diakses oleh siapa saja dengan
menggunakan smartphone.
12
5. Sistem ini nantinya akan digunakan untuk melakukan pelaporan tindak
kekerasan bagi perempuan dan anak seperti : kekerasan fisik, kekerasan
+ Id Noreg+ Nama Korban+ Nama Keluarga Korban+ Nama Pelaku+ Jenis Kekerasan
+ Pengaduan Masyarakat+ Pelaporan Korban
Form Pelaporan
Pengaduan Masyarakat
+ Id Noreg : Int+ Nama : Varchar+ Alamat : Varchar+ No. Tlpn : Varchar+ No. KTP/SIM : Varchar+ Pekerjaan : Varchar+ Pengaduan : Varchar+ Foto Kejadian : Varchar
+ Simpan ()+ Batal ()
+ Id Noreg : Int+ Tgl Registrasi : Varchar + Penerima : Varchar+ Nama Lengkap : Varchar+ Nama Panggilan : Varchar+ Jenis Kelamin : Varchar+ TTL : Varchar+ Usia : Varchar+ No. KTP/SIM : Varchar+ Alamat : Varchar+ No. Tlpn : Varchar+ Pendidikan : Varchar+ Status Pendidikan : Varchar+ Agama : Varchar+ Status Pernikahan : Varchar+ Pekerjaan Terakhir : Varchar+ Rujukan : Varchar
Pelaporan Korban
+ Hubungan Kor – Kel : Varchar+ Nama Keluarga : Varchar+ Usia : Varchar+ Alamat Keluarga : Varchar+ Nomor Telepon : Int+ Pekerjaan : Varchar+ Status Sos-Eko Keluarga : Varchar
Informasi Keluarga Korban
+ Hubungan Kor – Pelaku : Varchar+ Lama Kenal Pelaku : Varchar+ Nama : Varchar+ Alamat : Varchar+ Nomor Telepon : Int+ Pekerjaan : Varchar+ Jabatan dalam Pekerjaan : Varchar
Informasi Pelaku
+ Jenis Kekerasan : Varchar+ Bentuk Kekerasan : Varchar + Kronologis Kekerasan : Varchar
Informasi Kekerasan
+ Next ()+ Next ()
+ Next ()
+ Selesai ()
+ Detail ()
Gambar IV.4.Class Diagram
48
3. Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di
sekitar sistem berupa message terhadap waktu. Pembuatan sequence diagram
bertujuan agar perancangan aplikasi lebih mudah dan terarah. erdasarkan hasil
analisis kebutuhan yang dilaukan oleh peneliti interaksi-interaksi yang terjadi
dalam sistem ini adalah :
a. Sequence diagram tentang Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan
Perempuan dan Anak (P2TP2A)
Halaman Utama
About
Pelapor
1. Membuka Aplikasi
2. Memilih Menu About
3. Menampilkan Menu About
Gambar IV.5.Sequence Diagramtentang Pusat Pelayanan Terpadu
Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A)
49
b. Sequence diagramuntuk mengisi form pelaporan
Halaman Utama
Pelapor
1. Membuka Aplikasi
Form Pelaporan
2. Memilih Menu Form Pelaporan
Form Pengaduan Masyarakat
Form Pelaporan Korban
3. Memilih dan Mengisi Sub MenuForm Pengaduan Masyarakat
5. Memilih dan Mengisi Sub MenuForm Pelaporan Korban
7. Menyimpan Data
4. Menampilkan Form Pengaduan Masyarakat
6. Menampilkan Form Pelaporan Korban
8. Menampilkan Halaman Depan
Gambar IV.6.Sequence Diagram untuk mengisi form pelaporan
c. Sequence diagramuntuk Login penerima
Halaman Utama
Penerima
1. Membuka Aplikasi
2. Memilih Menu Login
4. Input username dan password
5. Validasi Data3. Menampilkan Menu Login
6. Menampilkan Data Pelaporan
Login Penerima
Gambar IV.7.SequenceDiagram untuk Login penerima
50
d. Sequence diagramuntuk melihat data pelaporan
Data Pelaporan
Data Pengaduan Masyarakat
Penerima
1. Membuka Data Pelaporan
2. Membuka Data Pengaduan Masyarakat
3. Menampilkan Data Pengaduan Masyarakat
Data Pelaporan Korban
4. Membuka Data Pelaporan Korban
5. Menampilkan Data Pelaporan Korban
Gambar IV.8.Squence Diagramuntuk melihat data pelaporan
4. Activity Diagram
Activity Diagram adalah representasi grafis dari seluruh tahapan alur kerja
yang mengandung aktivitas, pilihan tindakan, perulangan dan hasil dari
aktivitas tersebut. Adapun activity diagram dari sistem ini adalah sebagai
berikut :
51
1) Activity Diagram About
Halaman Utama Pilih Menu about
Menampilkan Menu About
Gambar IV.9.Activity Diagram About
52
2) Activity Diagram Form Pelaporan
Halaman Utama Pilih Menu Form Pelaporan
Tampil Sub Menu Form Pengaduan Masyarakat dan
Pelaporan Korban
Pilih Sub Menu Form Pengaduan Masyarakat dan
Pelaporan Korban
Mengisi Sub Menu Form Pengaduan Masyarakat dan
Pelaporan Korban
Save Data
Menampilkan Halaman Depan
Gambar IV.10.Activity Diagram Form Pelaporan
53
3) Activity Diagram Login Penerima
Halaman Utama Pilih Menu Login
Masukkan Username dan Password
m
Validasi Login
Login Berhasil
Menampilkan Data Pelaporan
m
Gambar IV.11.Activity Diagram Login Penerima
4) Activity Diagram Data Pelaporan
Data Pelaporan Membuka Data Pelaporan
Tampil Sub Menu Data Pengaduan Masyarakat dan Pelaporan Korban
Pilih Sub Menu Data Pengaduan Masyarakat dan Pelaporan Korban
Menampilkan Data Pengaduan Masyarakat
dan Data Pelaporan Korban
Gambar IV.12.Activity Diagram Data Pelaporan
54
5. Struktur Navigasi
Aplikasi pelaporan tindak kekerasan bagi perempuan dan anak ini
menggunakan struktur navigasi Hierarchiacal Model, di mana menu utama
adalah pusat navigasi yang merupakan penghubung kesemua fitur pada
aplikasi.
Form Pengaduan Masyarakat
Form Pelaporan Korban
Data Pelaporan
Data Pengaduan Masyarakat
Data Pelaporan Korban
Halaman Utama
About Form Pelaporan Login
Gambar IV.13.Struktur Navigasi
6. Flowchart (Alur Program)
Flowchart atau Bagan alir adalah bagan (chart) yang menunjukkan alur
(flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir
(flowchart) digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk
dokumentasi. Berikut adalah flowchart dari sistem :
55
Start
Tampil Halaman Utama
Menu About
Menu Form Pelaporan
Menu Login
Keluar
End
Menampilkan Tentang P2TP2A
Menampilkan Sub Menu Pengaduan Masyarakat dan
Pelaporan Korban
Menampilkan Data Pelaporan
Gambar IV.14.Flowchart
7. Perancangan Antarmuka (Interface)
Perancangan antarmuka (interface) merupakan bagian penting dalam
perancangan aplikasi, karena berhubungan dengan tampilan dan interaksi
pengguna dengan aplikasi. Adapun perancangan antarmuka pada aplikasi ini
yaitu sebagai berikut :
56
a. Menu Halaman Utama
Button Login
Button About
Button Form Pelaporan
LOGO
Halaman Utama
Gambar IV.15.Menu Halaman Utama
b. Menu About
About
P2TP2A
Teks
Gambar IV.16.Menu About
57
c. Menu Form Pelaporan
1) Pengaduan Masyarakat
Pengaduan Masyarakat
Nomor Registrasi :
Nama :
Alamat :
Nomor Telepon :
No.KTP/SIM :
Pekerjaan :
Hal yang diadukan :
Photo Kejadian :
Gambar IV.17.Pengaduan Masyarakat
2) Pelaporan Korban
Pelaporan Korban
Nomor Registrasi :
Nama Lengkap :
Alamat :
Nomor Telepon :
No.KTP/SIM :
Agama :
Pendidikan :
Tgl.Registrasi :
Konselor Penerima :
Nama Panggilan :
Jenis Kelamin :
Tempat/Tgl.Lahir :
Status Pendidikan :
Status Pernikahan :
Pekerjaan Terakhir :
Sumber Informasi / Rujukan :
Usia :
Next
Pengaduan Masyarakat
Simpan Batal
Teks
58
Pelaporan Korban
Hubungan Klien – Keluarga :
Nama Keluarga :
Alamat Keluarga :
Nomor Telepon :
Status Sosial – Ekonomi Keluarga :
Pekerjaan :
Usia :
Next
Pelaporan Korban
Hubungan Klien – Pelaku :
Nama :
Alamat :
Nomor Telepon :
Lama Kenal Pelaku :
Pekerjaan :
Jabatan Dalam Pekerjaan :
Next
59
Pelaporan Korban
Jenis Kekerasan :
Narasi Kronologis Kekerasan :
Bentuk Kekerasan :
Next
Pelaporan Korban
BatalSimpan
Teks
Gambar IV.18.Pelaporan Korban
60
d. Menu Login
LOGO
Username
Password
Login
Login
Gambar IV.19.Menu Login
e. Menu Data Pelaporan
Data Pelaporan
Pengaduan Masyarakat Pelaporan Korban
Teks
Gambar IV.20.Menu Data Pelaporan
61
Data Pengaduan Masyarakat
Pengaduan Masyarakat
Teks
Gambar IV.21.Data Pengaduan Masyarakat
Data Pelaporan Korban
Pelaporan Korban
Teks
Gambar IV.22.Data Pelaporan Korban
62
f. Menu Setting
Setting
Username
Password
Nama
BatalSimpan
Gambar IV.23.Menu Setting
D. Perancangan Basis Data
Pada tahap perancangan database ini dibuat relasi antar entitas dan
perancangan tabel sebagai penunjang dari sistem yang akan dibuat.
1. Perancangan Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan suatu model untuk
menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek
dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi. Adapun Entity
Relationship Diagram (ERD) dari sistem ini adalah sebagai berikut :
63
PelaporForm Pelaporan Mengisi Melihat About
Melihat
Login
Username
Password
Tampil
Data Pelaporan
Gambar IV.24.ERD
2. Perancangan Tabel
Penggunaan database dalam aplikasi ini yaitu untuk menampung data
pelaporan dari pengaduan masyarakat danpengaduan korban. Berikut rincian
tabel yang digunakan dalam aplikasi ini:
a. Tabel Pengaduan Masyarakat
Tabel IV. 1 Pengaduan Masyarakat
Nama Field Type Data Keterangan
Id_Noreg Int (10) Primary Key
Nama Varchar (100) -
Alamat Varchar (100) -
No_Tlpn Int (100) -
No_KTP/SIM Int (50) -
64
Pekerjaan Varchar (100) -
Pengaduan Varchar (100) -
Foto_Kejadian Varchar (100) -
b. Tabel Pelaporan Korban
1. Tabel Informasi Korban
Tabel IV. 2 Tabel Informasi Korban
Nama Field Type Data Keterangan
Id_Noreg Int (10) Primary Key
Tgl_Reg Varchart (50) -
Penerima Varchart (30) -
Nama_Leng Varchar (50) -
Nama_Pang Varchar (50) -
Jenis_Kel Varchar (50) -
TTL Date Time -
Usia Varchar (50) -
No_KTP/SIM Int (50) -
Alamat Varchart (50) -
Kec Varchart (50) -
Kab Varchart (50) -
Prov Varchart (50) -
65
No_Tlpn Int (100) -
Pendidikan Varchar (50) -
Status_Pend Varchar (50) -
Agama Varchar (50) -
Status_Pernikahan Varchar (50) -
Pekerjaan_Terakhir Varchar (50) -
Rujukan Varchar (50) -
2. Tabel Informasi Keluarga Korban
Tabel IV. 3 Tabel Informasi Keluarga Korban
Nama Field Type Data Keterangan
Hub_Kor_Kel Varchart (50) -
Nama_Kel Varchart (50) -
Usia Varchart (50) -
Alamat Varchart (50) -
Kec Varchart (50) -
Kab Varchart (50) -
Prov Varchart (50) -
No_Tlpn Int (100) -
Pekerjaan Varchart (50) -
Status_Sos_Eko_Kel Varchart (50) -
66
3. Informasi Pelaku
Tabel IV. 4 Tabel Informasi Pelaku
Nama Field Type Data Keterangan
Hub_Kor_Pel Varchart (50) -
Lama_Hub Varchart (50) -
Nama Varchart (50) -
Alamat Varchart (50) -
Negara Varchart (50) -
Kota Varchart (50) -
Prov Varchart (50) -
No_Tlpn Int (100) -
Pekerjaan Varchart (50) -
Jabatan Varchart (50) -
4. Informasi Kekerasan
Tabel IV. 5 Tabel Informasi Kekerasan
Nama Field Type Data Keterangan
Jenis_Kekerasan Varchar (50) -
Bentuk_Kekerasan Varchar (150) -
Krono_Kekerasan Varchart (150) -
67
c. Tabel Login
Tabel IV. 6 Tabel Login
Nama Field Type Data Keterangan
Id Int (10) Primary Key
Username Varchar (25) -
Password Varchar (25) -
d. Tabel Setting
Tabel IV. 7 Tabel Setting
Nama Field Type Data Keterangan
Id Int (10) Primary Key
Nama Varchar (25) -
Username Varchar (25) -
Password Varchar (25) -
68
BAB V
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
A. Implementasi Sistem
1. Interface
a. Antarmuka Splash Screen
Antarmuka Splash Screen ini akan menampilkan gambar Splash
Screen selama beberapa detik sebelum menu utama tampil. Tampilan ini
dibuat agar aplikasi terlihat lebih terkesan flat design. Adapun gambar
yang menjadi logo merupakan logo dari Pusat Pelayanan Terpadu
Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Makassar.
Gambar V.1 Antarmuka Splash Screen
69
b. Antarmuka Menu Utama
Antarmuka Menu Utama ini akan tampil setelah antarmuka splash
screen. Antarmuka Menu Utama terdiri atas Logo aplikasi P2TP2A, Menu
Pelaporan, Menu Tentang P2TP2A, dan Menu Login untuk pihak
P2TP2A.
Gambar V.2 Antarmuka Menu Utama
c. Antarmuka Menu Pelaporan
Antarmuka Menu Pelaporan akan tampil ketika button Pelaporan
pada halaman utama diklik. Antarmuka Menu Pelaporan terdiri dari 2 sub
menu yaitu sub menu pengaduan masyarakat dan sub menu pelaporan
korban yang di mana kedua sub menu ini berisi form penginputan untuk
melakukan pelaporan.
70
Gambar V.3 Antarmuka Menu Pelaporan
d. Antarmuka Sub Menu Pengaduan Masyarakat
Antarmuka Sub Menu pengaduan masyarakat ini akan tampil ketika
button Masyarakat diklik. Antarmuka Sub Menu Pengaduan Masyarakat
akan menampilkan form penginputan yang harus diisi oleh pelapor untuk
melakukan pelaporan. Adapun penginputannya terdiri dari Nomor
Registrasi, Nama, Alamat, Nomor Telepon, Nomor KTP/SIM, Pekerjaan,
Hal yang Diadukan, dan Foto Kejadian.
71
Gambar V.4 Antarmuka Sub Menu Pengaduan Masyarakat
e. Antarmuka Sub Menu Pelaporan Korban
Antarmuka Sub Menu pelaporan korban ini akan tampil ketika button
Korban diklik. Antarmuka Sub Menu Pelaporan Korban akan
menampilkan form penginputan yang harus diisi oleh pelapor untuk
melakukan pelaporan. Adapun penginputannya terdiri dari Informasi
72
Korban, Informasi Keluarga Korban, Informasi Pelaku dan Informasi
Kekerasan.
73
74
Gambar V.5 Antarmuka Sub Menu Pelaporan Korban
f. Antarmuka Menu Tentang
Antarmuka Menu Tentang akan tampil ketika button Tentang pada
menu utama diklik. Antarmuka Menu Tentang menampilkan seputar Pusat
Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota
Makassar.
75
Gambar V.6 Antarmuka Menu Tentang
g. Antarmuka Menu Masuk
Antarmuka Menu Masuk akan tampil ketika button Masuk pada menu
utama diklik. Antarmuka Menu Masuk ini berisi data pelaporan yang
hanya dapat diakses oleh pihak P2TP2A.
76
Gambar V.7 Antarmuka Menu Masuk
h. Antarmuka Menu Data Pelaporan
Antarmuka Menu Data Pelaporan ini akan tampil ketika pihak
P2TP2A berhasil login pada menu masuk. Antarmuka Menu Data
Pelaporan menampilkan 2 sub menu data pelaporan yaitu sub menu data
pengaduan masyarakat dan sub menu data pelaporan korban yang dimana
kedua sub menu ini berisi data pelaporan dari pelapor.
77
Gambar V.8 Antarmuka Menu Data Pelaporan
i. Antarmuka Sub Menu Data Pengaduan Masyarakat
Antarmuka Sub Menu Data Pengaduan Masyarakat ini akan tampil
ketika lihat selanjutnya di klik. Antarmuka Sub Menu Data Pengaduan
Masyarakat menampilkan keseluruhan data pengaduan masyarakat yang
telah diisi oleh pelapor pada form pengaduan masyarakat.
78
Gambar V.9 Antarmuka Sub Menu Data Pengaduan Masyarakat
j. Antarmuka Sub Menu Data Pelaporan Korban
Antarmuka Sub Menu Data Pelaporan Korban ini akan tampil ketika
lihat selanjutnya di klik. Antarmuka Sub Menu Data Pelaporan Korban
menampilkan keseluruhan data pelaporan korban yang telah diisi oleh
pelapor pada form pelaporan korban.
79
Gambar V.10 Antarmuka Sub Menu Data Pelaporan Korban
80
B. Hasil Pengujian
Pengujian sistem merupakan proses pengeksekusian sistem perangkat lunak
untuk menentukan apakah sistem tersebut sesuai dengan spesifikasi sistem dan
berjalan pada lingkungan yang diinginkan. Pengujian sering kali diasosiasikan
dengan pencarian bug, ketidaksempurnaan program, kesalahan pada program
yang menyebabkan kegagalan pada eksekusi sistem perangkat lunak.
Pengujian dilakukan dengan menguji setiap proses dan kemungkinan
kesalahan yang terjadi untuk setiap proses. Adapun pengujian sistem yang
digunakan adalah Black Box testing. Pengujian Black Box yaitu menguji
perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dank ode
program. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi – fungsi,
masukan dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang
dibutuhkan.
1. Prosedur Pengujian
Persiapan yang dilakukan dalam melakukan pengujian adalah sebagai berikut:
a. Menyiapkan sebuah smartphone dengan sistem operasi Android.
b. Menginstal aplikasi Sistem Pelaporan Tindak Kekerasan bagi Perempuan
dan Anak pada Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan
Anak Kota Makassar pada smartphone tersebut.
c. Melakukan proses pengujian.
d. Mencatat hasil pengujian.
81
2. Pengujian
Dari hasil pengujian aplikasi maka dibuatlah table uji yang secara umum
sebagai berikut :
a. Pengujian Membuka Aplikasi
Tabel pengujian membuka aplikasi digunakan untuk mengetahui apakah
ketika membuka aplikasi menampilkan splash screen yang dilanjutkan
dengan menampilkan menu utama sesuai dengan yang diharapkan.
Table V.1 Pengujian Membuka Aplikasi
Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Membuka Aplikasi Tampil Splash
Screen selang
beberapa detik
tampil Menu
Utama
Menampilkan Splash
Screen dilanjutkan
dengan Menampilkan
Menu Utama
[√] Diterima
[ ] Ditolak
b. Pengujian Membuka Menu Pelaporan
Tabel pengujian membuka menu Pelaporan digunakan untuk mengetahui
apakah tampilan menu Pelaporan ini sesuai dengan yang diharapkan.
82
Tabel V.2 Pengujian Membuka Menu Pelaporan
Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Membuka Menu
Pelaporan
Tampil button
Masyarakat dan
button Korban
Menampilkan Form
Penginputan Pengaduan
Masyarakat dan
Pelaporan Korban untuk
melakukan pelaporan
[√] Diterima
[ ] Ditolak
c. Pengujian Membuka Menu Tentang
Tabel pengujian membuka menu Tentang digunakan untuk mengetahui
apakah tampilan dari menu Tentang sudah sesuai dengan yang diharapkan.
Tabel V.3 Pengujian Menu Tentang
Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Membuka Menu
Tentang
Tampil penjelasan
tentang P2TP2A
Menampilkan Seputar
Pusat Pelayanan
Terpadu Pemberdayaan
[√] Diterima
[ ] Ditolak
83
Perempuan dan Anak
(P2TP2A) Kota
Makassar
d. Pengujian Membuka Menu Login
Tabel pengujian membuka menu Login digunakan untuk mengetahui
apakah tampilan dari menu Login sesuai dengan yang diharapkan.
TabelV.4 Pengujian Membuka Menu Login
Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Membuka Menu
Login
Tampil Form
Login yang terdiri
dari Username dan
Password
Menampilkan Menu
Data Pelaporan
[√] Diterima
[ ] Ditolak
e. Pengujian Membuka Data Pelaporan
Tabel pengujian membuka menu Data Pelaporan digunakan untuk
mengetahui apakah tampilan dari Data Pelaporan sesuai dengan yang
diharapkan.
84
V.5 Tabel Pengujian Membuka Data Pelaporan
Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)
Data Masukan Yang Diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Sistem diakses Tampil Sub Menu
Data Pengaduan
Masyarakat dan
Sub Menu
Pelaporan Korban
Menampilkan Sub
Menu Data Pengaduan
Masyarakat dan Sub
Menu Data Pelaporan
Korban yang telah diisi
oleh pelapor pada form
Pengaduan Masyarakat
dan Form pelaporan
korban.
[√] Diterima
[ ] Ditolak
85
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan disimpulkan bahwa, Sistem
Pelaporan Tindak Kekerasan bagi Perempuan dan Anak pada Pusat Pelayanan
Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kota Makassar berhasil karena
dapat berfungsi dengan baik. Sistem atau aplikasi ini dapat menjalankan
fungsinya dengan baik dan efisien berdasarkan hasil pengujian Black Box
menunjukkan form – form yang terdapat pada aplikasi semua berjalan dengan
semestinya dan setiap validasi yang terdapat pada aplikasi semua
menunjukkan sesuai perancangan aplikasi. Adapun beberapa fungsi dari
aplikasi ini yaitu :
1. Mempermudah korban tindak kekerasan dalam melakukan pelaporan dan
bagi masyarakat yang melihat tindak kekerasan bisa langsung melapor
agar pihak dari P2TP2A bisa secepatnya menangani korban.
2. Membantu P2TP2A dalam menerima informasi mengenai tindak
kekerasan yang di alami oleh perempuan dan anak.
3. Mengurangi waktu yang terbuang karena pelaporannya sudah tidak
mengunjungi kantor P2TP2A lagi.
86
B. Saran
Aplikasi sistem pelaporan tindak kekerasan ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk menciptakan sebuah aplikasi yang baik tentu perlu
dilakukan pengembangan baik dari sisi manfaat maupun dari sisi kerja sistem,
berikut beberapa saran bagi yang ingin mengembangkan aplikasi yang
mungkin dapat menambah nilai dari aplikasi nantinya :
1. Pada aplikasi ini perlu adanya pengembangan fitur seiring dengan
perkembangan teknologi terus menerus.
2. Sebaiknya sistem ini perlu beberapa perbaikan User Interface yang lebih
baik guna mempermudah pengguna aplikasi ini.
Demikian saran yang dapat penulis berikan, semoga saran tersebut bias di
jadikan sebagai bahan masukan yang dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pengembang pada umumnya.
90
RIWAYAT HIDUP
Hermawati merupakan anak ke-2 dari 2 bersaudara, hasil
buah cinta kasih dari pasangan Alm.Bakri dan Salasia.
Penulis lahir di Makassar pada hari kamis tanggal 06
April 1995 dan memulai jenjang pendidikan di SD Inpres
Maccini Sombala Makassar pada tahun 2001 dan
menyelesaikan pendidikan pada tahun 2007, penulis
melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 18 Makassar
pada tahun 2007 dan menyelesaikan pendidikan pada tahun 2010, penulis
melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 03 Makassar pada tahun 2010 dan
menyelesaikan pendidikan pada tahun 2013. Setelah menyelesaikan pendidikan di
tingkat SMA, penulis merasa akan pentingnya pendidikan untuk masa depan, maka
penulis melanjutkan pendidikannya di UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
ALAUDDIN MAKASSAR dengan berfokus pada jurusan Sistem Informasi yang
dianggap mampu menunjang karirnya dimasa depan. Saat memasuki dunia kampus,
penulis tidak hanya mengikuti proses perkuliahan saja tapi juga mengikuti organisasi
Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Sistem Informasi sebagai anggota selama 1
periode dan penulis juga mengikuti study club InReady Workgroup selama hampir 4