1 TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dosen Dr. Ir. Arif Imam Suroso, Msc (CS) Pembuatan Rancang Bangun Sistem Agrobisnis SUKUN INFORMATION SYSTEM Disusun Oleh : Nama : Saiful Bahri Kelas : E38 NIM :P056110213.38E MAGISTER MANAJEMEN AGRIBISNIS PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011
22
Embed
rancang bangun pusat informasi agribisnis buah sukun fix
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Dosen Dr. Ir. Arif Imam Suroso, Msc (CS)
Pembuatan Rancang Bangun Sistem Agrobisnis SUKUN INFORMATION SYSTEM
Disusun Oleh : Nama : Saiful Bahri
Kelas : E38 NIM :P056110213.38E
MAGISTER MANAJEMEN AGRIBISNIS PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS
INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………………………………… 1. PENDAHULUAN ..............................................................................................................................................
1.1. Latar Belakang ........................................................................................................................................ 1.2. Rumusan masalah ................................................................................................................................ 1.3. Tujuan Penulisan ....................................................................................................................................
2. LANDASAN TEORI......................................................................................................................................... 2.1. Pengembangan Tanaman Sukun........................................................................................................... 2.2. Manfaat Sukun …………………………………………………………………………………………………. 2.3. Definisi Sistem Informasi ..................................................................................................................... 2.4. Gambaran Umum System Development Life Cycle (SDLC)................................................................... 2.4.1. Tahapan SDLC .................................................................................. 2.4.2. Fungsi SDLC................................................................................................................................
3. PENGEMBANGAN PUSAT INFORMASI SUKUN........................................................................................ 3.1. Gambaran Umum tentang Sistem ........................................................................................................
3.2. Sekilas Tentang Rancang bangun ...................................................................................................... 3.2.1 Perencanaan Sistem ......................................................................................................................... 3.2.2 Analisis Kebutuhan Sistem ................................................................................................................ 3.2.3 Desain Sistem Informasi........................................................................................................................ 3.2.4 Implementasi Sistem .........................................................................................................................
4. BENTUK PENGEMBANGAN SEBUAH PUSAT INFORMASI .................................................................... 3.3.1 Deskripsi Sistem .............................................................................................................................. 3.3.2 Software dan Hardware .................................................................................................................... 3.3.3 Tampilan Aplikasi Sistem .................................................................................................................
5. KESIMPULAN ............................................................................................................................................ 6. DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................
dengan beberapa bahan pangan lainnya dalam 100 gram.
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa nilai gizi buah
sukun tidak kalah dengan bahan-bahan pangan lainnya yang sering digunakan
sebagai bahan pangan pokok ataupun bahan pangan pokok alternatif di Indonesia.
Bahkan, dalam beberapa hal sukun tampak lebih unggul dari bahan pangan lainnya.
Dengan demikian sukun, khususnya tepung sukun mempunyai prospek yang sangat
baik sebagai bahan pangan pengganti beras.
Produk pangan olahan yang merupakan hasil olahan langsung dari buah
sukun segar misalnya keripik sukun, apem sukun, bolu cup sukun, getuk sukun,
kroket sukun, prol sukun, dll.
Namun, budi daya tanaman sukun ini masih meyisakan kendala karena
disamping faktor keterbatasan lahan, jangka waktu panen yang cukup lama,
pengolahan sampai dengan pemasaran produknya. Sehingga perlu adanya suatu
9
rekayasa kreatif untuk menjadikan sukun ini menjadi makanan alternatif sejajar
dengan tanaman karbohidrat lainnya.
2.3. Definisi Sistem Informasi Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk
menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
Sedangkan yang disebut Informasi Informasi adalah data yang diolah menjadi
bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, sedangkan data
merupakan sumber informasi yang menggambarkan suatu kejadian (kumpulan fakta).
Sistem informasi, menurut Leitel dan Davis dalam bukunya “Accounting
Information System” mendefinisikan bahwa : “ Sistem informasi adalah suatu sistem
didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan-kebutuhan pengolahan
transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari
suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang
diperlukan.”
Definisi yang umum, sistem informasi diartikan sebagai suatu sistem dalam
suatu organisasi yang mengolah data menjadi bentuk yang lebih berguna untuk
mencapai suatu tujuan
2.4 Gambaran Umum SDLC SDLC (Software Development Life Cycle) adalah sebuah siklus hidup
pengembangan perangkat lunak yang terdiri dari beberapa tahapan-tahapan yang
sangat penting dalam keberadaan perangkat lunak yang dilihat dari segi
pengembangannya. (Kompasiana, 2010)
2.4.1 Tahapan SDLC
SDLC terdiri dari beberapa tahapan-tahapan berdasarkan analisa kebutuhan
yang ada . Dimulai dari analisa kebutuhan perangkat lunak akan dibuat terlebih dahulu
desain dari kebutuhan tersebut untuk mempermudah dalam pengerjaannya. Kemudian
segala kebutuhan tersebut di implementasikan dengan dua tahap yaitu tahap analisa
10
dan tahap evaluasi (User Acceptance Test). Setelah melakukan implementasi, maka
proses tersebut akan dikembalikan kembali ke dalam tahap desain untuk
pengembangan kembali perangkat lunak ke versi yang terbaru.(Kompasiana, 2010)
Adapun Tahapan SDLC yang biasanya digunakan adalah :
1. Perencanaan: Mempelajari konsep sistem dan permasalahan yang hendak diselesaikan.
apakah sistem baru tersebut realistis dalam masalah pembiayaan, waktu, serta
perbedaan dengan sistem yang ada sekarang.
2. Analisis Sistem: Menganalisis konsep sistem, permasalahan dan keperluan yang hendak dibuat.
3. Desain :
Mendesain sistem teknologi baru untuk permasalahan yang sama.
4. Konstruksi : Perbaikan terhadap produk yang memiliki kesalahan/kerusakan
5. Implementasi
software yang telah diuji dan siap diimplementasikan kedalam sistem pengguna/
sudah siap diterapkan.
6. Maintenance:
sistem yang telah diimplemantasikan serta dapat mengikuti perkembangan dan
perubahan apapun yang terjadi guna meraih tujuan penggunaannya
2.4.2 Fungsi SDLC Adapun fungsi utama dari SDLC adalah mengakomodasi beberapa kebutuhan
yang biasanya berasal dari kebutuhan pengguna akhir dan juga pengadaan perbaikan
sejumlah masalah yang terkait dengan pengembangan perangkat lunak. Kesemua itu
dirangkum pada proses SDLC yang dapat berupa penambahan fitur baik itu secara
maupun dengan proses instalasi baru (baca : penggantian perangkat lunak menyeluruh
atau software replacement). Dari proses SDLC juga berapa lama umur sebuah
perangkat lunak dapat diperkirakan untuk dipergunakan yang dapat diukur atau
disesuaikan dengan kebijakan dukungan (baca : software support) dari pengembang
perangkat lunak terkait.
11
12
BAB III PENGEMBANGAN PUSAT INFORMASI
Dalam rangka mengembangkan Pusat informasi terpadu, Metode yang
digunakan adalah SDLC. Metode ini sudah cukup dikenal pada saat akan
pengembangan sebuah system informasi. yang kemudian dalam penerapannya
dipengaruhi oleh adanya kebutuhan untuk mengembangkan sistem dengan cara yang
relative lebih cepat dengan cara membuat prototype.Pusat informasi sukun akan
mengintegrasikan berbagai macam stake holders.
Ada perbedaan antara pengembangan sistem informasi dan software yaitu
pengembangan Sistem Informasi dimulai dari PSI (Perencanaan Sistem Informasi),
Analisa, Perancangan hingga Implmentasi. Sedangkan Pengembangan Sistem
Software dimulai dari Analisa, perancangan hingga Implementasi, seperti terlihat pada
Gambar. Pengembangan software merupakan bagian dari pengembangan sistem
informasi.
Gambar Pembangunan Sistem Informasi
13
3.2.1 Perencanaan Sistem Pada tahap ini sistem dimulai dengan mengumpulkan semua informasi yang
dibutuhkan oleh para stakeholders yang membutuhkan informasi, dan sistem seperti
apa yang akan dikembangkan :
1. Informasi yang dibutuhkan dalam sistem meliputi :
a. Informasi nama asli sukun
b. Sejarah Penemuan Sukun
c. Varietas Sukun
d. Pengembangan Tanaman Sukun
e. Kandungan zat dalam buah sukun.
f. Tatacara penanaman sukun
g. Teknik Pengolahan sukun
h. Potensi Industri sukun
i. Wilayah penyebaran tanaman sukun
j. Produk olahan sukun
k. Khasiat tanaman sukun
l. Khasiat buah sukun
m. Potensi Pasar sukun
n. Jenis makanan dari sukun
o. Informasi Harga sukun di Indonesia dan Dunia
p. Informasi Volume produksi sukun
2. Para Pemangku kepentingan (stakeholder) yang membutuhkan informasi.
a. Pekebun sebagai pelaku utama budidaya sukun tentunya ingin
mendapatkan informasi agar tanaman sukunnya dapat menghasilkan
secara optimal dan memenuhi syarat kesehatan serta dijual dengan harga
yang wajar.
b. Investor memiliki kepentingan untuk menanamkan modalnya pada
industry pengolahan sukun
14
c. Eksportir dan Importir yang berkepentingan untuk mengetahui kebutuhan
sukun di Indonesia maupun negara lain.
d. Akademisi yang berkepentingan dalam informasi mengenai penelitian
dalam rangka menemukan varietas sukun yang baru atau mendalami
kandungan serta manfaat sukun..
e. Masyarakat umum. Supaya lebih mengetahui manfaat serta kandungan
gizi yang terkandung dalam tanaman sukun.
3. Metode SOA (Service Oriented Architecture)
Adapun Sistem yang akan dibangun dalam penyusunan system informasi sukun
ini adalah adalah Sistem Informasi berbasis Web yang merupakan integrasi dari
berbagai aplikasi yang ada menggunakan Metode Service Oriented Architecture
(SOA)
Gambar Metode SOA *(Service Oriented Architecture)
15
Sesuai dengan namanya, Service Oriented Architecture , secara
sederhananya merupakan suatu arsitektur, platform yang digunakan untuk
pengembangan suatu sistem yang terdiri dari sekumpulan layanan (a collection of
services)
Contoh : dalam keseharian, kita bisa membayar tagihan listrik, tagihan telepon,
pembelian tiket pesawat, KA, transfer uang, beli pulsa dan bayar/beli untuk keperluan
lainnya melalui kartu ATM. Sangat memudahkan. Keseluruhan layanan tersebut salah
satu nya dikembangkan dengan SOA ( jadi berterimakasih lah pada yang merumuskan
konsep SOA ini, karena salah satu keuntungannya membuat hidup kita jadi lebih
mudah)
Gambar alur perancangan system
3.2.2 Analisis Kebutuhan Sistem
Analisis dan rancangan sistem informasi merupakan bagian atau tahapan
pengembangan sistem. Tahapan-tahapan pengembangan sistem informasi
berhubungan dengan yang lain untuk membentuk suatu siklus.Tahapan analisis sistem
merupakan tahapan yang sangat penting karena kesalahan di dalam tahapan ini akan
16
menyebabkan kesalahan pada tahapan selanjutnya. Proses analisis sistem dalam
pengembangan sistem informasi merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk
pemeriksaan masalah dan penyusunan pemecahan masalah yang timbul serta
membuat spesifikasi sistem yang baru (Tata Sutabri, 2004: 88).
Menurut Abdul Kadir (2003: 38) analisis sistem mencakup analisis kelayakan dan
analisis kebutuhan yaitu :
a. Analisis kelayakan, Analisis kelayakan merupakan proses yang mempelajari
atau menganalisa permasalahan yang telah ditentukan sesuai dengan tujuan
akhir yang akan dicapai. Analisis kelayakan digunakan untuk menentukan
kemungkinan keberhasilan solusi yang diusulkan. Tahapan ini berguna untuk
memastikan bahwa solusi yang diusulkan tersebut benar-benar dapat tercapai
dengan sumber daya dan dengan memperhatikan kendala yang terdapat pada
permasalahan serta dampak terhadap lingkungan sekeliling. Lima macam
kelayakan dalam merancang sistem informasi yaitu kelayakan teknik, kelayakan
ekonomi, kelayakan operasi, kelayakan hukum dan kelayakan jadwal.
b. Analisis kebutuhan, Analisis kebutuhan merupakan proses untuk menghasilkan
spesifikasi kebutuhan. Spesifikasi kebutuhan adalah spesifikasi yang rinci
tentang pengolahan data yaitu jumlah data yang harus diproses, waktu
pengolahan saat data siap diproses sampai informasi yang dihasilkan.
Spesifikasi ini digunakan untuk membuat kesepakatan dalam pengembangan
sistem.
3.2.3 Desain Sistem Informasi
Pada dasarnya ada 2 prinsip dasar desain sistem informasi
1. Desain sistem monolitik. Ditekankan pada integrasi sistem. Resource mana yang
bisa diintegrasikan untuk memperoleh sistem yang efektif terutama dalam cost.
2. Desain sistem modular. Ditekankan pada pemecahan fungsi-fungsi yang
memiliki idependensi rendah menjadi modul-modul (subsistem fungsional) yang
terpisah sehingga memudahkan kita untuk berkonsentrasi mendesain per modul.
17
Sebuah sistem informasi dapat dipecah menjadi 7 subsistem fungsional, a.l: data collection, data processing, file update, data storage, data retrival, information report dan data processing controls.
Adapun petunjuk umum dalam mendesain sebuah sistem informasi, adalah sebagai berikut ::
a. Sumber data sebaiknya hanya dikumpulkan sekali sebagai input ke sistem
informasi.
b. Akurasi sumber data sangat tergantung pada banyaknya langkah untuk me-
record, collect dan prepare data untuk prosessing. Semakin sedikit langkah
semakin akurat.
c. Data yang dihasilkan dari sistem berbasis komputer sebaiknya tidak dimasukkan
lagi ke sistem.
d. Pewaktuan yang diperlukan untuk mengumpulkan data harus lebih kecil dari
pewaktuan informasi tersebut diperlukan.
e. Perlu pemilihan cara pengumpulan data yang paling optimal
f. Pengumpulan data tidak harus on-line, melainkan tergantung dari kebutuhan
informasi.
g. Semua sumber data harus dapat di validasi dan diedit segera setelah di
kumpulkan.
h. Data yang sudah divalidasi, sebaiknya tidak divalidasi pada proses selanjutnya.
i. Total kontrol harus segera di cek lagi sebelum dan sesudah sebuah aktifitas
prosesing yang besar dilakukan.
j. Data harus dapat disimpan hanya di 1 tempat dalam basis data kecuali ada
kendala sistem.
k. Semua field data sebaiknya memiliki prosedur entri dan maintenance.
l. Semua data harus dapat dicetak dalam format yang berarti untuk keperluan
audit.
m. File transaksi harus di maintain paling tidak dalam 1 siklus update ke basis data.
n. Prosedur backup dan security harus disediakan untuk semua field data.
o. Setiap file non sequential perlu memiliki prosedur reorganisasi secara periodik.
18
p. Semua field data harus memiliki tanggal update/akses penyimpanan terakhir.
3.2.4 Implementasi Sistem
Pada tahapan ini kegiatan yang dilakukan antara lain :
a. Melakukan Coding,
b. Pembuatan Prototype,
c. Melakukan Pengujian,
d. Instalasi Software dan Hardware
e. Training bagi user,
f. Pembuatan dokumentasi serta switch ke sistem baru.
19
BAB IV HASIL PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI SUKUN
4.1 Deskripsi Sistem Informasi
Pada pusat Informasi Sukun yang terintegrasi, database yang dipergunakan
adalah menggunakan system decentralized database dengan metode integrasi loosely
coupled, dimana hanya data yang diperlukan untuk dipertukarkan antar database saja
yang dipertukarkan, dengan metode Web Service. Metode Integrasi Aplikasi antar
database menggunakan metode Webservice XML.
3.3.2 Software dan Hardware
Dalam membangun Sistem Informasi Sukun, berbasis web. Dibutuhkan perangkat-
perangkat sebagai berikut :
20
1. Sofware yang digunakan adalah :
a. Operation System : Microsoft Windows XP SP2
b. Server : Microsoft Windows Server 2003,
c. Database : SP2MS SQL Server 2005
d. Programming : Microsoft Visual Studio 2005,
2. Hardware yang digunakan sesuai dengan kebutuhan adalah Prosessor Intel
Pentium IV 2.8 GHz, RAM 2GB, Hardisk 200 GB.
3.3.3 Tampilan Aplikasi Sistem
Berikut tampilan Sukun Information center.
SUKUN INFORMATION CENTERDapatkan berbagai khasiatnya disini
Sejarah
Nama
Home
Sejarah
Pengembangan
Khasiat
Gizi
Produk
Layanan
Kontak Kami
Search =
www.sukuncenter.com
Teksturnya kompak dan berserat halus. Rasanya agak manis dan memiliki aroma yang spesifik. Diameter buah kurang lebih 26 cm. Tangkai buah sekitar 5 cm. Berat buah dapat mencapai 4 kg (Pitojo, 1982).KLASIFIKASIKingdom: Plantae (Tumbuhan)Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)Sub Kelas: DilleniidaeOrdo: UrticalesFamili: Moraceae (suku nangka-nangkaan)Genus: ArtocarpusSpesies: Artocarpus communis Forst
Kerabat DekatMentawa, Kluwih, Pintau, Cempedak, Selanking, Benda, Nangka, Monkey Jack, Klempatak, KeledangSukun (Artocarpus altilis) termasuk keluarga nangka-nangkaan yang menyebar hampir diseluruh Indonesia. Diperkirakan bahwa tanaman ini mempunyai kemampu an besar beradaptasi dengan lingkungannya, merupakan tanaman pionir dapat tumbuh baik di tanah subur maupun kurang subur, ditanah podsolik merah kekuningan maupun tanah berkapur, didaerah rawa pasang surut maupun pinggir pantai dengan tinggi tempat 0 sd 1000 m dpl.
Buah sukun berbentuk bulat agak lonjong, warna kulit buah agak hijau muda sampai kuning-kekuningan, ketebalan kulit halus antara 1-2 mm. Buah muda berkulit kasar dan buah tua berkulit halus. Daging buah berwarna putih dengan ketebalan sekitar 7 cm.
Nama Sukun
21
BAB V
KESIMPULAN
1. Integrated Sukun Information Sistem (ISIS) adalah pusat informasi yang
menampilkan berbagai informasi yang berhubungan dengan sukun dengan
mengintegrasikan hal-hal yang berada atau dimilki oleh para stakeholder, sehingga
web ISIS tersebut akan menjadi sangat lengkap.
2. Sistem yang digunakan adalah System Development Life Cycle (SDLC) dan dengan
metode integrasi menggunakan metode Service Oriented Architecture (SOA).
3. Informasi yang disajikan meliputi informasi sejarah, teknik tanam, produksi dan
pemasaran hasil olahan sukun.
22
DAFTAR PUSTAKA
O’Brien, JA . Marakas, george. 2009. Management Information sistem. Ninth edition. Mc Graw
Hill. Inc Boston
Anonimous, 2003. Panduan Teknologi Pengolahan Sukun Sebagai Bahan Pangan Alternatif.
Direktorat Jenderal Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian.
Kartikawati, N. K dan H.A. Adinugraha, 2003. Teknik Persemaian dan Informasi Benih Sukun.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan.
Purwobinangun. Yogyakarta.
Koswara, S. 2006. Sukun Sebagai Cadangan Pangan Alternatif.
Irawan, Taufik, KMII, UAD Yogyakarta
Kompasiana, gadget 2010
Ppn Riset Manajemen. 2008. outsourcing.
Ariani Sukamto , Rosa System Development Life Cycle (SDLC) SI-215 Analisa & Desain