Top Banner
1 RANCANG BANGUN PROTOTYPE SMARTHOME MENGGUNAKAN NODEMCU BERBASIS INTERNET OF THINGS (IoT) Kevin Alexander Irawan 1) , Arif Siswandi, S.Kom,M.M 2) , Nisa Nurhidayanti, S.Pd,M.T 3) 1) Mahasiswa; Program Studi Teknik Informatika; Universitas Pelita Bangsa 2) Dosen; Program Studi Teknik Informatika; Universitas Pelita Bangsa 3) Dosen; Program Studi Teknik Informatika; Universitas Pelita Bangsa ABSTRAK Perkembangan teknologi saat ini berkembang sangat pesat, dan dapat dirasakan dalam dunia industri maupun masyarakat. Salah satunya yaitu dengan pemanfaatan teknologi yang ada, seperti pembuatan rumah pintar (Smart Home). Pada saat sekarang ini banyak perangkat-perangkat listrik yang bekerja secara terintegrasi dengan system komputer. Hal ini tentunya akan sangat membantu pekerjaan manusia dalam mengoperasikan perangkat listrik tersebut. Tujuan dalam penelitian Smart Home ini untuk mengendalikan alat-alat listrik, fasilitas keamanan ataupun penerangan menjadi satu system yang bertujuan untuk efektifkan dan efisienkan pemakaian energi listrik pada suatu bangunan. Pada penelitian ini akan dirancang suatu model system Smart Home yang bekerja secara terkendali Berbasis IoT (Internet Of Things) dengan menggunakan microcontroller Node Mcu V3 dan menngunakan Metode Prototype. Dihasilkan sebuah sistem Prototype SmartHome dan bisa di kendalikan secara jarak jauh menggunakan Google Assistant. Dapat diambil kesimpulan SmartHome ini dapat mengendalikan peralatan rumah seperti lampu, kipas, pintu dan kunci pintu dan bisa di kendalikan secara jarak jauh oleh pengguna dengan cara memberikan perintah atau kondisi melalui aplikasi google assistant dan terkoneksi oleh microcontroller NodeMCU V3 untuk menjalankan dan mengendalikan alat-alat SmartHome, guna mengurangi pemakaian daya listrik yang terbuang saat pengguna lupa mematikan alat-alat SmartHome. Kata Kunci : SmartHome, Internet Of Things, Google Assistant, NodeMCU, Sistem kendali Abstract The development of technology is currently developing very rapidly, and can be felt in the industrial world and society. One of them is by utilizing existing technology, such as making smart homes (Smart Home). At present many electrical devices that work in an integrated manner with a computer system. This certainly will greatly assist human work in operating the electrical device. The purpose of this SmartHome research is to control electrical devices, security facilities or lighting into one system that aims to effectively and efficiently use electricity in a building. This research will design a Smart Home system model that works in a controlled manner based on IoT (Internet of Things) by using a Node Mcu V3
14

RANCANG BANGUN PROTOTYPE SMARTHOME

Nov 28, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: RANCANG BANGUN PROTOTYPE SMARTHOME

1

RANCANG BANGUN PROTOTYPE SMARTHOME

MENGGUNAKAN NODEMCU BERBASIS INTERNET OF THINGS

(IoT)

Kevin Alexander Irawan 1), Arif Siswandi, S.Kom,M.M 2), Nisa Nurhidayanti,

S.Pd,M.T 3)

1) Mahasiswa; Program Studi Teknik Informatika; Universitas Pelita Bangsa

2) Dosen; Program Studi Teknik Informatika; Universitas Pelita Bangsa 3) Dosen; Program Studi Teknik Informatika; Universitas Pelita Bangsa

ABSTRAK

Perkembangan teknologi saat ini berkembang sangat pesat, dan dapat dirasakan dalam

dunia industri maupun masyarakat. Salah satunya yaitu dengan pemanfaatan teknologi

yang ada, seperti pembuatan rumah pintar (Smart Home). Pada saat sekarang ini banyak

perangkat-perangkat listrik yang bekerja secara terintegrasi dengan system komputer. Hal

ini tentunya akan sangat membantu pekerjaan manusia dalam mengoperasikan perangkat

listrik tersebut. Tujuan dalam penelitian Smart Home ini untuk mengendalikan alat-alat

listrik, fasilitas keamanan ataupun penerangan menjadi satu system yang bertujuan untuk

efektifkan dan efisienkan pemakaian energi listrik pada suatu bangunan. Pada penelitian

ini akan dirancang suatu model system Smart Home yang bekerja secara terkendali

Berbasis IoT (Internet Of Things) dengan menggunakan microcontroller Node Mcu V3

dan menngunakan Metode Prototype. Dihasilkan sebuah sistem Prototype SmartHome

dan bisa di kendalikan secara jarak jauh menggunakan Google Assistant. Dapat diambil

kesimpulan SmartHome ini dapat mengendalikan peralatan rumah seperti lampu, kipas,

pintu dan kunci pintu dan bisa di kendalikan secara jarak jauh oleh pengguna dengan cara

memberikan perintah atau kondisi melalui aplikasi google assistant dan terkoneksi oleh

microcontroller NodeMCU V3 untuk menjalankan dan mengendalikan alat-alat

SmartHome, guna mengurangi pemakaian daya listrik yang terbuang saat pengguna lupa

mematikan alat-alat SmartHome.

Kata Kunci : SmartHome, Internet Of Things, Google Assistant, NodeMCU, Sistem

kendali Abstract

The development of technology is

currently developing very rapidly, and

can be felt in the industrial world and

society. One of them is by utilizing

existing technology, such as making

smart homes (Smart Home). At present

many electrical devices that work in an

integrated manner with a computer

system. This certainly will greatly assist

human work in operating the electrical

device. The purpose of this SmartHome

research is to control electrical devices,

security facilities or lighting into one

system that aims to effectively and

efficiently use electricity in a building.

This research will design a Smart Home

system model that works in a controlled

manner based on IoT (Internet of

Things) by using a Node Mcu V3

Page 2: RANCANG BANGUN PROTOTYPE SMARTHOME

2

microcontroller and using the Prototype

Method. A SmartHome Prototype system

is generated and can be controlled

remotely using Google Assistant. It can

be concluded that this SmartHome can

control home appliances such as lights,

fans, doors and door locks by giving

commands or conditions through the

Google Assistant application and

connected by a NodeMCU V3

microcontroller, in order to reduce the

use of wasted electrical power when

users forget to turn off SmartHome

devices.

Keywords : SmartHome, Internet of

Things, Google Assistant, NodeMCU,

Control System.

1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi saat ini

berkembang sangat pesat, dan dapat

dirasakan dalam dunia industri maupun

masyarakat. Salah satunya yaitu dengan

pemanfaatan teknologi yang ada, seperti

pembuatan rumah pintar (Smart Home).

Rumah pintar atau lebih dikenal dengan

istilah smart home adalah sebuah tempat

tinggal atau kediaman yang menghubungkan

jaringan komunikasi dengan peralatan listrik

yang dimungkinkan dapat dikontrol,

dimonitor atau diakses dari jarak jauh. Smart

home juga dapat meningkatkan efisiensi,

kenyamanan dan keamanan dengan

menggunakan teknologi secara otomatis. [1]

Pada saat sekarang ini banyak perangkat-

perangkat listrik yang bekerja secara

terintegrasi dengan sistem komputer. Hal ini

tentunya akan sangat membantu pekerjaan

manusia dalam mengoperasikan perangkat

listrik tersebut, Smart Home memiliki

beberapa manfaat seperti memberikan

kenyamanan yang lebih baik, keselamatan

dan keamanan yang lebih terjamin, dan

menghemat penggunaan energi listrik. [2]

Dengan menerapkan perangkat Smart Home

di rumah atau perkantoran, perangkat-

perangkat listrik akan dapat bekerja secara

otomatis sesuai dengan kebutuhan

pengguna. Pengguna juga dapat memantau

dan mengendalikan perangkat-perangkat

listrik di dalam rumah dari jarak jauh

melalui suatu saluran komunikasi seperti

melalui jaringan internet, Wi-Fi atau

bluetooth. Aplikasi rumah pintar (smart

home) pengendali peralatan elektronik

rumah tangga berbasis IoT Kontrol peralatan

elektronik dapat dilakukan dengan aplikasi

smart home pengendali peralatan elektronik

rumah tangga berbasis IoT. [3] .

Berdasarkan latar belakang di atas, maka

pada penelitian ini akan dirancang suatu

model sistem Smart Home yang bekerja

secara terkendali dengan menggunakan

modul NodeMcu V3 sebagai pusat

pengendali yang dapat mengendalikan

lampu, kipas, pintu dan kunci.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang telah

dipaparkan diatas, berikut dibawah ini

adalah beberapa identifikasi masalahnya :

1. Pemakaian energi listrik secara

berlebihan pada saat pengguna lupa

mematikan peralatan listrik .

2. Memerlukan waktu untuk

control/menyalakan peralatan listrik.

Page 3: RANCANG BANGUN PROTOTYPE SMARTHOME

3

3. Adanya kesulitan control peralatan listrik

saat pengguna mengalami sakit yang

diharuskan untuk bedrest .

4. Proses pengendalian saklar dan control

pada listrik masih secara manual.

5. Belum adanya sistem yang membantu

dalam proses control dan pengendalian

peralatan listrik .

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah yang digunakan untuk

memperjelas ruang lingkup penelitian adalah

sebagai berikut:

1. Peralatan listrik yang digunakan sebagai

obyek penelitian sebatas peralatan yang

ada di smart home.

2. Pengendali alat smart home yang

digunakan berbasis NodeMcu v3.

3. Permasalahan pada penelitian ini untuk

lokasi indoor area rumah .

1.4 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari penelitian ini

adalah: “ Bagaimana membuat sistem (smart

home) yang memiliki kemampuan untuk

mengendalikan peralatan elektronik dengan

menggunakan microcontroller Node MCU

v3 dan Google Assistant ? “

2. Tinjauan Pustaka Dan Landasan

Teori

2.1 Tinjauan Pustaka

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai

kajian pustaka yang menjadi acuan dalam

melakukan penulisan mengenai

“RANCANG BANGUN SMARTHOME

MENGGUNAKAN NODE MCU

BERBASIS INTERNET OF THINGS

(IoT)”

1. (Ashari & Lidyawati, 2018), didalam

penelitiannya yang berjudul “ IOT

BERBASIS SISTEM SMARTHOME

MENGGUNAKAN NODEMCU V3 “

mereka membahas tentang merancang

dan membuat sistem smart home

berbasis IoT dengan menggunakan

modul NodeMcu V3 ESP8266 sebagai

penghubung internet via wifi . adanya

modul relay yang nantinya akan

disambungkan dengan perangkat-

perangkat elektronik dan aplikasi blynk

melalui smartphone yang akan

mengendalikan semua itu , Hasil

penelitian ini, dalam akses ini dapat

diaktifkan dan dimatikan perangkat

elektronik melalui smartphone. Hasil

pengujian, terhubungnya NodeMCU

V3 ke internet bisa diketahui dengan

cara melihat serial monitor di software

yang digunakan, maka perangkat

elektronik bisa diaktifkan dan

dimatikan melalui smartphone. [4]

2. (Racman, 2017), didalam penelitian

yang berjudul “ SMARTHOME

BERBASIS IOT “ ia membahas

tentang bagaimana membuat sistem

smart home yang dapat mendukung

multiple platform melalui smartphone,

komputer atau laptop dan

memanfaatkan Modul ESP 8266

sebagai web server untuk menjalankan

web panel Sistem dibangun denga dan

laptop. Dalam implementasinya

Page 4: RANCANG BANGUN PROTOTYPE SMARTHOME

4

menggunakan komunikasi ZigBee

untuk pengiriman data data ke server

dan modul ESP 8266 sebagai web

server dan juga sebagai upload data ke

server Thinkspeak. Hasil penelitian,

dalam akses dapat dilakukan di dalam

rumah maupun di luar rumah. Hasil

pengujian, di dalam rumah dapar

dilakukan langsung dengan mengakes

pada arduino server secara intranet dan

bila diakses dari luar dapat dilakukan

melalui server Thinkspeak melalui

internet, akan tetapi diperlukan delay

dalam setiap pengiriman data ke server

Thinkspeak. [5]

3. (Samir, 2018), didalam penelitiannya

yang berjudul “ ARDUINO BASED

HOME AUTOMATION USING

INTERNET OF THINGS (IoT) “

mereka membahas tentang

menggunakan mikrokontroler Arduino,

dengan konektivitas IP melalui Wi-Fi

lokal untuk mengakses dan

mengendalikan perangkat oleh

pengguna yang berwenang dari jarak

jauh menggunakan aplikasi ponsel

pintar. Sistem yang diusulkan adalah

server yang independen dan

menggunakan Internet untuk

mengontrol peralatan yang diinginkan

manusia mulai dari mesin industri

hingga peralatan listrik . Pengguna juga

dapat menggunakan perangkat yang

berbeda untuk mengendalikan dengan

bantuan browser web, ponsel pintar

atau modul remote IR. Untuk

menunjukkan efektivitas dan kelayakan

sistem ini, ia menyajikan sistem

otomatisasi rumah menggunakan

mikrokontroler Arduino UNO dan

esp8266-01 sebagai modul

konektivitas. Ini membantu pengguna

untuk mengontrol berbagai peralatan

seperti lampu, kipas angin, TV dan

dapat mengambil keputusan

berdasarkan umpan balik dari sensor

jarak jauh. [6]

4. (Wicaksono, 2017), didalam

penelitiannya yang berjudul “

IMPLEMENTASI MODUL WIFI

NODEMCU ESP8266 UNTUK

SMARTHOME “ mereka membahas

tentang implementasi modul wifi

NodeMCU ESP8266 untuk smart home

untuk membantu meningkatkan

keamanan dan memberikan

kenyamanan kepada pengguna karena

beberapa alat rumah dirumah telah

dikontrol secara otomatis. . Pada

penelitian ini NodeMCU ESP8266

berfungsi sebagai client dan pengontrol

kipas dan lampu NodeMCU ESP8266

akan menerima masukan dari sensor

untuk mengontrol kipas dan lampu

sesuai dengan kondisi sensor DHT11

dan LDR, mengirimkan data kondisi

rumah ke server dan menerima data

dari server untuk menentukan aktif

tidaknya sensor PIR. Sedangkan disisi

server, selain menampilkan informasi,

server juga dapat mengirimkan

notifikasi ke e-mail pengguna. [7]

Page 5: RANCANG BANGUN PROTOTYPE SMARTHOME

5

2.2 Landasan Teori

a) Definisi Sistem

Pada dasarnya sistem adalah suatu

kerangka dari prosedur-prosedur yang saling

berhibungan, yang di susun sesuai dengan

skema yang menyeluruh untuk

melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi

utama dari perusahaan yang dihasilkan oleh

suatu proses tertentu. Menurut (Azhar

Susanto, 2013), sistem adalah kumpulan dari

sub sistem/komponen apapun baik phisik

ataupun non phisik yang saling berhubungan

satu sama lain dan bekerja sama secara

harmonis untuk mencapai satu tujuan tertent.

[8]

b) Model Prototyping

Menurut (Rani Susanto & Anna Dara

Andriana, 2016), model prototyping

merupakan suatu teknik untuk

mengumpulkan informasi tertentu mengenai

kebutuhan-kebutuhan informasi pengguna

secara cepat. Berfokus pada penyajian dari

aspek-aspek perangkat lunak tersebut yang

akan nempak bagi pelanggan atau pemakai.

Prototype tersebut akan dievaluasi oleh

pelanggan/pemakai dan dipakai untuk

menyaring kebutuhan pengembangan

perangkat lunak.[9]

c) Definisi SmartHome

Menurut (M. Priyono, Kadwi

Suharsono, & Danang Aditya, 2016), Smart

Home dapat diartikan sebagai hunian yang

menggabungkan jaringan komunikasi yang

menghubungkan peralatan elektronik kunci

dan layanannya sehingga memungkinkan

semuanya dapat dikendalikan, dipantau

maupun diakses. [10]

d) Definisi Internet of Things (IoT)

Menurut (Arafat, 2016), Internet of

Things atau dikenal juga dengan singkatan

IoT, merupakan sebuah konsep yang

bertujuan untuk memperluas manfaat dari

konektivitas internet yang tersambung

secara terus- menerus yang memungkinkan

kita untuk menghubungkan mesin,

peralatan, dan benda fisik lainnya dengan

sensor jaringan dan aktuator untuk

memperoleh data dan mengelola kinerjanya

sendiri, sehingga memungkinkan mesin

untuk berkolaborasi dan bahkan bertindak

berdasarkan informasi baru yang diperoleh

secara independen. [6]

e) Definisi Microcontroller

Menurut (Sasongko & Bagus, 2013),

microcontroller adalah suatu central

processing unit (CPU) yang disertai dengan

memori serta sarana input – output dan

dibuat dalam bentuk chip. CPU ini terdiri

dari dua bagian yaitu yang pertama adalah

unit pengendali dan yang ke dua adalah unit

aritmatika dan logika. [11]

f) Definisi NodeMCU 8266

Menurut (John Nussey, 2013),

NodeMCU pada dasarnya adalah

pengembangan dari ESP 8266 dengan

firmware berbasis e-Lua. Pada NodeMcu

dilengkapi dengan micro usb port yang

berfungsi untuk pemorgaman maupun

power supply. Selain itu juga pada

NodeMCU di lengkapi dengan tombol push

button yaitu tombol reset dan flash. [12]

Page 6: RANCANG BANGUN PROTOTYPE SMARTHOME

6

Gambar 1. NodeMCU V3

g) BreadBoard

Menurut (Fauzan & Fiqiana, 2016),

ProjectBoard atau yang sering disebut

sebagai BreadBoard adalah dasar konstruksi

sebuah sirkuit elektronik dan merupakan

prototype dari suatu rangkaian elektronik. [1]

Gambar 2. Breadboard

h) Motor Servo

Menurut (Yogie, Noer, & Ageng, 2015),

Motor servo adalah motor yang mampu

bekerja dua arah (CW dan CCW) dimana

arah dan sudut pergerakan motornya dapat

dikendalikan hanya dengan memberikan

pengaturan duty cycle sinyal PWM pada

bagian pin kontrolnya. Kecepatan motor

servo di atur oleh besarnya frekuensi yang

dikirimkan dari program melalui kabel data

pada motor servo. [13]

i) Module Relay

Menurut (Jaelani, Sherwin,

Dringhuzen, & Eng, 2016), Module relay

merupakan suatu piranti yang menggunakan

elektromagnetik untuk mengoperasikan

seperangkat kontak saklar. Susunan

sederhana module relay terdiri dari

kumparan kawat penghantar yang dililitkan

pada inti besi. Bila kumparan diberi energi,

medan magnet yang terbentuk menarik

amatur berporos yang digunakan sebagai

pengungkit mekanisme saklar. [14]

Gambar 3. Module Relay

j) Kabel Jumper

Menurut (Dani, Abdul, & Eka, 2016),

Kabel jumper adalah kabel elektrik untuk

menghubungkan antar komponen di

breadboard tanpa memerlukan solder. Kabel

jumper umumnya memiliki connector atau

pin di masing-masing ujungnya. Connector

untuk menusuk disebut male connector, dan

connector untuk ditusuk disebut female

connector. [3] Kabel jumper dibagi menjadi

3 yaitu :

1. Male to Male

Kabel jenis ini memiliki kedua ujung

yang dapat ditancapkan breadboard atau

komponen yang terdapat lubang untuk

memasukan jenis konektor tersebut atau

biasa disebut female-nya.

Page 7: RANCANG BANGUN PROTOTYPE SMARTHOME

7

Gambar 4. Male to Male

2. Male to Female

Kabel jenis ini salah satu ujungnya

memiliki ujung yang dapat digunakan untuk

memasukan ke breadboard atau biasa

disebut male dan disisi yang lain tidak

memiliki ujung seperti rumah konektor atau

female.

Gambar 5. Male to Fimale

3. Female to Female

Kabel jenis ini memiliki kedua ujung

yang sejenis, yaitu berupa rumah konektor

yang dapat dimasukan komponen yang

memiliki kaki seperti head connector.

Gambar 6. Female to Fimale

k) LED (Light Emitting Dioda)

Menurut (Budi A & Fredy S, 2017),

LED (Light Emitting Dioda) merupakan

salah satu jenis dioda, sehingga hanya akan

mengalirkan arus listrik satu arah saja. LED

akan memancarkan cahaya apabila diberikan

tegangan listrik dengan konfigurasi forward

bias. [15]

Gambar 7. LED (Light Emitting Dioda)

l) UML (Unified Modelling

Language)

Menurut (Grady Booch, 2017), Unified

Modelling Language (UML) adalah bahasa

yang di gunakan untuk pemodelan umum

untuk melakukan spesifikasi, visualisasi,

kontruksi, dan dokumentasi artifact (bagian

dari informasi yang digunakan atau

dihasilkan oleh proses pembuatan perangkat

lunak, artifact tersebut dapat berupa medel,

deskripsi atau perangkat lunak) dari sistem

perangkat lunak. [16]

2.3 Kerangka Berpikir

Adapun kerangka pemikiran dari

penelitian yang dilakukan adalah sebagai

berikut :

Page 8: RANCANG BANGUN PROTOTYPE SMARTHOME

8

Rumusan Masalah

1. Bagaimana membuat sistem rumah pintar (smart home) yang memiliki

kemampuan untuk mengendalikan peralatan elektronik dengan menggunakan

modul Node Mcu?

Metode Yang Digunakan

Prototype

Analisa Kebutuhan Sistem

Pengujian

Pengujian Black Box

Implementasi

Pengujian Sistem Terhadap Prototype Sistem Rumah pintar Untuk

Mengendalikan Peralatan Listrik

Software Hardware

1. Arduino IDE

2. Google Assistant

1. NodeMCU ESP8266

2. Relay 4 Channel

3. Dinamo DC 5v

4. Servo Motor

5. LED

6. Protoboard

7. Jumper

9. Kabel USB

10. Kepala Charger 5v 4a

11. Baterai 9v

Hasil

Sistem Rumah Pintar Dapat Dikendalikan Oleh Google Assistant

Table 1. Kerangka Berpikir

3. Metodologi Penelitian

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian pada Smarthome ini berbasis

IoT dengan menggunakan Microcontroller

NodeMcu ini dibuat di rumah Dengan

alamat Rt. 009 Rw. 013 Ds. Sukadanau Kec.

Cikarang Barat Kab. Bekasi 17520

dikarenakan di rumah ini ada beberapa

menggunakan alat elektronik seperti lampu ,

kipas dan pintu kunci yang masih manual

saya mengacu untuk membuat alat-alat

elektronik dan pintu kunci dengan cara

otomatis. untuk mengendalikan semua alat

menggunakan Google Assistant dan

disambungan dengan Microcontroller

NodeMcu v3..

3.2 Metodologi Dalam penelitian ini metodologi yang di

pakai menggunakan metodologi prototype,

Model prototype merupakan suatu teknik

untuk mengumpulkan informasi tertentu

mengenai kebutuhan-kebutuhan informasi

pengguna secara cepat. Adapun tahapan

dalam prototype ini yaitu :

1. Planning

Dalam planning ini penulis menentukan

waktu untuk proses pembuatan prototype

smarthome dan penulisan penelitian

skripsi ini.

2. Analisis Kebutuhan

Dalam analysis ini penulis menganalisis

software dan hardware yang dibutuhkan

dalam pembuatan prototype smarthome

ini.

3. Design

Dalam tahap design ini penulis

mendesign prototype smarthome itu

sendiri sesuai dengan kebutuhan

pengguna menggunakan diagram UML

yang terdiri dari Use Case Diagram ,

Activity Diagram, Sequence Diagram

dan Class Diagram .

4. Implementasi

Implementasi dalam penelitian ini yaitu

berupa prototype smarthome yang dapat

di kendalikan melalui google assistant

yang sudah terkoneksi oleh

microcontroller NodeMCU v3.

3.3 Perancangan UML (Unified

Modelling Language)

1) Use Case Diagram

Page 9: RANCANG BANGUN PROTOTYPE SMARTHOME

9

Gambar 8. Use Case Diagram

Berdasarkan Use Case Diagram diatas

maka urutan langkah-langkah yang di

lakukan User terhadap system maupun

system terhadap user akan dijelaskan pada

scenario Use Case Dibawah ini :

1. User membuka aplikasi Google Assistant

untuk memberikan perintah kepada

microcontroller.

2. Setelah sudah diberikan perintah User

menunggu hasil perintah dengan melihat

alat berjalan sesuai dengan perintah atau

tidak .

3. Menutup aplikasi Google Assistant jika

sudah tidak digunakan untuk

mengendalikan alat..

2) Activity Diagram

Berdasarkan Activity Diagram di atas

maka dibuat langkah-langkah penjelasan

skenario dibawah ini :

1. User memberikan perintah kondisi ke

Google Assistant.

2. Google Assistant memgirim perintah

yang sudah di diberikan oleh pengguna

ke Sistem Kendali dengan contoh Turn

on the light untuk menyalakan lampu.

3. Kemudian google assistant memberikan

feedback informasi yaitu light turned

on atau lampu sudah menyala.

4. Kemudian system kendali menerima

kondisi untuk mengendalikan alat

sesuai perintah .

Gambar 9. Activity Diagram

3) Sequence Diagram

Berdasarkan Sequence Diagram di atas

maka dibuat langkah-langkah penjelasan

scenario dibawah ini :

1. User memberikan perintah kondisi ke

Google Assistant.

2. Google Assistant memgirim perintah

yang sudah di diberikan oleh pengguna

ke Sistem Kendali dengan contoh Turn

on the light untuk menyalakan lampu.

3. Kemudian google assistant memberikan

feedback informasi yaitu light turned

on atau lampu sudah menyala.

4. Kemudian system kendali menerima

kondisi untuk mengendalikan alat

sesuai perintah .

Gambar 10. Sequence Diagram

Page 10: RANCANG BANGUN PROTOTYPE SMARTHOME

10

4) Class Diagram

Class Diagram menggambarkan

struktur statis dari kelas dalam sistem dan

menggambarkan atribut, operasi, dan

hubungan antara kelas. Class Diagram juga

menggambarkan keadaan (atribut/properti)

suatu sistem atau aplikasi, sekaligus

menawarkan layanan untuk memanipulasi

keadaan tersebut (metoda/fungsi) berikut

adalah Class Diagram untuk pengendalian

alat smartHome:

Gambar 12. Class Diagram

3.4 Rancangan Alat

Gambar 11. Rancangan Alat

5. Hasil Dan Pembahasan

4.1 Hasil

Setelah dilakukan analisis dan

perancangan otomatis, mendapatkan hasil

yang nantinya akan digunakan untuk

menguji kesesuaian yang diinginkan dengan

sistem yang telah dirancang pada bab

sebelumnya.

4.2 Spesifikasi Sistem

Dalam tahap ini, sebelum melakukan

implementasi system, langkah yang akan

dilakukan yaitu menentukan spesifikasi

perangkat lunak dan perangkat keras yang

dibutuhkan. Dari kedua pembahasan

perancangan ini dianggap penting untuk

dibahas karena ingin menghasilkan system

yang baik.

A. Perangkat Lunak (Software)

Perangkat yang digunakan didalam

penelitian ini, yaitu Laptop sebagai

perangkat untuk melakukan proses coding

program NodeMCU melalui Arduino IDE

dengan spesifikasi sebagai berikut :

a) Tipe : Acer Aspire

b) Processor : Pentium

c) Memory : 1GB

d) Display : 1366 x 768 (32bit) (60hz)

e) Sistem Operasi Windows

f) Arduino IDE

g) Aplikasi Google Assistant

h) Bahasa pemograman C#

B. Adapun spesifikasi perangkat keras

(hardware) yang digunakan untuk

merancang system adalah :

a) NodeMCU V3 ESP8266

b) Dinamo DC 5V

c) Relay 4 Channel

d) Protoboard/Breadboard

e) Servo Motor

f) Baterai 9v

g) Lampu LED

h) Kabel Jumper

i) Kabel USB

Page 11: RANCANG BANGUN PROTOTYPE SMARTHOME

11

4.3 Implementasi Sistem

Pada bagian ini akan digambarkan

tentang implementasi sistem meliputi Alat

Smarthome dan aplikasi untuk

mengendalikan Smarthome adalah sebagai

berikut :

Gambar 12. Implementasi SmartHome

Keterangan : No 1 Kipas Angin

No 2 Lampu LED

Gambar 15. Implementasi Alat

Keterangan : No 3 Baterai 9v

No 4 kabel Jumper

No5 breadboard

No 6 NodeMCU v3

No 7 Relay 4 chanel

Gambar 16. Implementasi Alat

Keterangan : No 8 Pintu

No 9 Kunci

Gambar berikut dibawah ini

merupakan aplikasi Google Assistant yang

digunakan untuk memberikan perintah

kondisi ke NodeMCU untuk mengendalikan

alat smart home .

Gambar 4. 1 Tampilan Google Assistant

Saat Menyalakan Semua Alat Smarthome

Page 12: RANCANG BANGUN PROTOTYPE SMARTHOME

12

Gambar 4. 2 Tampilan Google Assistant

Saat Menyalakan Dan Mematikan Lampu

Dan Kipas

Gambar 4. 3 Tampilan Google Assistant

Saat Membuka Dan Menutup Pintu Serta

Kunci

4.4 Metode Pengujian Black Box

Berdasarkan Rencana pengujian yang

telah dibuat, maka hasil pengujian Prototype

Smarthome akan dijelaskan pada bagian ini.

Table 2. Pengujian Black Box

N

o

Skenario

Pengujian

Hasil

Penelitian

Validas

i

1 Membuka

Aplikasi

Google

Assistant

Secara

Benar

Membuka

Aplikasi

Berhasil

Valid

2 NodeMCU

Yang

terhubung

ke internet

Username

NodeMCU

terkoneksi

terlihat di

daftar

Hotspot

Valid

3 Memberika

n Perintah

untuk

menghidup

kan Lampu

Mendapatka

n Feedback

kondisi dan

lampu

menyala

Valid

4

Memberika

n perintah

untuk

menghidup

kan kipas

Mendapatka

n Feedback

kondisi dan

lampu

menyala

Valid

5 Memberika

n perintah

untuk

membuka

pintu

rumah

Mendapatka

n Feedback

kondisi dan

pintu rumah

terbuka

Valid

6 Memberika

n perintah

untuk

mengunci

pintu

Mendapatka

n Feedback

kondisi dan

pintu

terkunci

Valid

Page 13: RANCANG BANGUN PROTOTYPE SMARTHOME

13

N

o

Skenario

Pengujian

Hasil

Penelitian

Validas

i

7

Memberika

n Perintah

untuk

mematikan

Lampu

Mendapatka

n Feedback

kondisi dan

lampu mati

Valid

8

Memberika

n perintah

untuk

mematikan

kipas

Mendapatka

n Feedback

kondisi dan

kipas mati

Valid

9

Memberika

n perintah

untuk

menutup

pintu

rumah

Mendapatka

n Feedback

kondisi dan

pintu rumah

tertutup

Valid

10

Memberika

n perintah

untuk

membuka

kunci

rumah

Mendapatka

n Feedback

kondisi dan

kunci

terbuka

Valid

5. Kesimpulan Dan Saran

5.1 Kesimpulan

Dari hasil pembahasan perancangan

prototype Smart home berbasis

microcontroller NodeMCU V3 dan Internet

Of Things menggunakan Google Assistant

untuk pengendaliannya dapat diambil

kesimpulan yaitu: Sistem Prototype

SmartHome ini dapat mengendalikan

peralatan rumah seperti lampu, kipas, pintu

dan kunci pintu dan bisa di kendalikan

secara jarak jauh oleh pengguna dengan cara

memberikan perintah atau kondisi melalui

aplikasi google assistant dan terkoneksi oleh

microcontroller NodeMCU V3 untuk

menjalankan dan mengendalikan alat-alat

SmartHome, guna mengurangi pemakaian

daya listrik yang terbuang saat pengguna

lupa mematikan alat-alat SmartHome

5.2 Saran

Dari hasil perancangan dan

pembahasan perancangan prototype

sistem smarthome berbasis microcontroller

NodeMCU dan internet of things

menggunakan google assistant penulis

memberikan saran-saran , untuk itu ada

beberapa saran yang dapat dipertimbangkan

guna pengembangan dan penelitian

selanjutnya adalah :

1. Untuk pengembangan sistem

selanjutnya dapat dilengkapi dengan

sistem pengendalian alat-alat elektronik

lainnya seperti AC dan TV.

2. Perancangan ini dapat dijadikan acuan

dalam pengembangan sistem lainnya,

seperti otomatisasi keamanan rumah

maupun alat listrik otomatis.

Daftar Pustaka

[1] M. Grabowski and G. Dziwoki, "The

IEEE Wireless Standards as an

Infrastructure of Smart Home

Network," Communications in

Computer and Information Science,

2009.

[2] L. N. Anilkumar and P. Choudary,

"Home Automation through Smart

Page 14: RANCANG BANGUN PROTOTYPE SMARTHOME

14

Phone using ESP8266 Wi-Fi Module by

IOT," Vols. Vol 3, No. 4, pp. 17-21,

2017.

[3] F. Masykur and F. Prasetiyowati,

"Aplikasi Rumah Pintar (Smart Home)

Pengendali Peralatan Elektronik Rumah

Tangga Berbasis Web," Jurnal

Teknologi Informasi dan Ilmu

Komputer (JTIIK), Vols. Vol.1, No.1,

pp. 51-58, 2016.

[4] M. A. Ashari and L. Lidyawati , "IoT

Berbasis Sistem SmartHome

Menggunakan NodeMCU V3," Ejournal

Kajian Teknik Elektro, vol. Vol.3 No.2,

no. EISSN : 2502-8464, 2018.

[5] F. Z. Rachman, "Smart Home Berbasis

Iot Smar thome Based On Iot," Snitt-

Politeknik Negeri Balikpapan, no.

ISBN: 978-602-51450-0-1., 2017.

[6] B. Samir Kumar, "Arduino based home

automation using Internet of things

(IoT)," International Journal of Pure and

Applied Mathematics, vol. volume 18,

no. ISSN: 1314-3395, pp. 769-778,

2018.

[7] M. F. Wicaksono, "Implementasi Modul

Wifi NodeMCU Esp8266 Untuk Smart

Home," Jurnal Teknik Komputer

Unikom – Komputika, Vols. Volume 6,

No.1, 2017.

[8] A. Susanto, Sistem Informasi Akuntansi,

Bandung: Lingga Jaya, 2013.

[9] R. Susanto dan A. D. Andriana,

“Perbandingan Model Waterfall Dan

Prototyping,” Majalah Unikom, 14(1),

pp. 41-46, 2016.

[10] M. P. Tri Sulistyanto, K. Suharsono dan

D. Aditya Nugraha, “Monitoring dan

Kendali Peralatan Elektronik

Menggunakan Logika Fuzzy Melalui

Website Dengan Protokol HTTP,”

Jurnal SMARTICS Vol. 2, No. 2, pp. 49-

54, 2016.

[11] S. dan B. Hari, Pemrograman

Mikrokontroler Dengan Bahasa C,

Yogyakarta: Andi Offset, 2013

[12] J. Nussey, “Arduino for dummies,”

dalam Arduino for dummies, England,

John Wiley & Sons,Ltd, 2013, p. 1st ed.

[13] Y. El Anwar, N. Soedjarwanto dan A.

Sadnowo Repelianto, “Prototype

Penggerak Pintu Pagar Otomatis

Berbasis Arduino Uno ATMEGA 328P

dengan Sensor Sidik Jari,” Jurnal

Rekayasa dan Teknologi Elektro,

Volume 9, No. 1, pp. 30-41, 2015

[14] J. Iskandar, S. R U A Sompie, D. J

Mamahit St dan M. Eng, “Rancang

Bangun Rumah Pintar Otomatis

Berbasis Sensor Suhu, Sensor Cahaya,

Dan Sensor Hujan,” E-Journal Teknik

Elektro dan Komputer vol. 5 no. 1, pp.

1-10, 2016. [15] B. Artono dan F. Susanto, “LED

control system with cayenne framework

for the Internet of Things (IoT),”

Journal of Electrical Electronic Control

and Automotive Engineering (JEECAE),

pp. 95-100, 2017.

[16] G. Booch, J. rumbaugh dan I. Jacobson,

The Unifiled Modeling Language User

Guide Second Edition, vol. Vol 6 No.1,

Addison Wesley, 2013, pp. 5-15.