RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK TES KOMPETENSI BIDANG KOMPUTER CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL (CPNS) POLRI BERBASIS LOCAL AREA NETWORK (STUDI KASUS : BIRO PEMBINAAN KARIR MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA) Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer (S.Kom) ARIYADI 204091002523 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010 M / 1431 H
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK TES KOMPETENSI
BIDANG KOMPUTER CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL (CPNS)
POLRI BERBASIS LOCAL AREA NETWORK
(STUDI KASUS : BIRO PEMBINAAN KARIR MARKAS BESAR KEPOLISIAN
NEGARA REPUBLIK INDONESIA)
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Komputer (S.Kom)
ARIYADI
204091002523
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2010 M / 1431 H
i
RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK TES
KOMPETENSI BIDANG KOMPUTER CALON PEGAWAI
NEGERI SIPIL (CPNS) POLRI
BERBASIS LOCAL AREA NETWORK
(STUDI KASUS : BIRO PEMBINAAN KARIR MARKAS BESAR
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA)
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh :
ARIYADI
204091002523
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2010 M / 1431 H
ii
RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK TES
KOMPETENSI BIDANG KOMPUTER CALON PEGAWAI
NEGERI SIPIL (CPNS) POLRI
BERBASIS LOCAL AREA NETWORK
(STUDI KASUS : BIRO PEMBINAAN KARIR MARKAS BESAR
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA)
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Pada Program Studi Teknik Informatika Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh :
ARIYADI
204091002523
Menyetujui,
Mengetahui,
Pembimbing I
Viva Arifin, MMSI
NIP. 19730810 200604 2 001
Pembimbing II
A’ang Subiyakto, M.Kom
NIP. 150411252
Ketua Program Studi Teknik Informatika
Yusuf Durachman, M.Sc, MIT NIP. 19710522 200604 1 002
iii
PENGESAHAN UJIAN
Skripsi yang berjudul “RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK TES
KOMPETENSI BIDANG KOMPUTER CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
(CPNS) POLRI BERBASIS LOCAL AREA NETWORK (STUDI KASUS : BIRO
PEMBINAAN KARIR MARKAS BESAR KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK
INDONESIA)”, telah diuji dan dinyatakan lulus dalam Sidang Munaqosyah
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta, pada hari Jum’at tanggal 03 September 2010. Skripsi ini telah diterima
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Komputer pada
Program Studi Teknik Informatika.
Jakarta, Oktober 2010
Menyetujui,
Mengetahui,
Pembimbing I
Viva Arifin, MMSI
NIP. 19730810 200604 2 001
Pembimbing II
A’ang Subiyakto, M.Kom
NIP. 150411252
Ketua Program Studi Teknik Informatika
Yusuf Durachman, M.Sc, MIT NIP. 19710522 200604 1 002
Penguji I
Imam M. Shofi, MT
NIP. 19720205 200801 1 010
Penguji II
Arini, MT
NIP. 19760131 200901 2 001
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi
DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis NIP. 19680117 200112 1 001
iv
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-
BENAR HASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN
SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI
ATAU LEMBAGA APAPUN.
Jakarta, Oktober 2010
Ariyadi
204091002523
v
ABSTRAK
ARIYADI. Rancang Bangun Perangkat Lunak Tes Kompetensi Bidang Komputer Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) POLRI Berbasis Local Area Network (Studi Kasus : Biro Pembinaan Karir Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia). (Di bawah bimbingan Viva Arifin dan A’ang Subiyakto). Salah satu instansi milik pemerintah, yaitu Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI), telah memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dengan menerapkan komputerisasi di segala bidang pekerjaan. Salah satu implementasinya adalah pada penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) POLRI. Meskipun telah memanfaatkan sumber daya teknologi komputer pada saat koreksi hasil dan pengolahan nilai pada tahap Tes Kompetensi Bidang Komputer, tetapi hal ini masih belum bisa dikategorikan sebagai komputerisasi sepenuhnya. Masih ada beberapa kekurangan, misalnya para CPNS belum bisa melihat hasil ujian secara langsung, kemungkinan terjadinya plagiat antar CPNS, dan lamanya waktu koreksi hasil ujian. Oleh karena itu, penulis menganggap perlu dibuat suatu perangkat lunak komputer Tes Kompetensi Bidang Komputer Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) POLRI berbasis Local Area Network yang diharapkan mampu memberikan solusi terhadap permasalahan yang terjadi. Perangkat lunak yang dibangun menerapkan metode pengacakan soal dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan database MySQL, serta menggunakan Apache sebagai web servernya. Dalam membuat perangkat lunak ini, penulis menggunakan metodologi pengembangan sistem ”System Development Life Cycle (SDLC)” dengan menerapkan model proses Waterfall. Hasil yang dicapai dengan dibuatnya perangkat lunak Tes Kompetensi Bidang Komputer Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) POLRI Berbasis Local Area Network ini adalah para CPNS POLRI bisa melihat hasil ujian secara langsung setelah menjawab semua soal Tes Kompetensi Bidang Komputer, meminimalkan plagiat atau kecurangan yang mungkin dilakukan oleh CPNS, singkatnya waktu koreksi hasil ujian, dan meningkatkan transparansi pada tahap Tes Kompetensi Bidang Komputer. Kata kunci : Tes Kompetensi Bidang Komputer, Metode Pengacakan Soal, Local Area Network, Waterfall. Daftar Pustaka : 31 referensi (1993-2009) + 160 halaman
vi
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang
selalu memberikan kemenangan bagi siapa saja yang berjuang di jalanNya. Tak
lupa juga kita haturkan sholawat dan salam kepada junjungan kita, Rasulullah
SAW, juga kepada keluarga dan sahabat beliau, serta orang-orang yang selalu
istiqomah dalam mengemban amanah dan risalahnya hingga akhir zaman.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana komputer pada Program Studi Teknik Informatika Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis
melakukan penelitian yang menghasilkan skripsi dengan judul Rancang Bangun
Perangkat Lunak Tes Kompetensi Bidang Komputer Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) POLRI Berbasis Local Area Network (Studi Kasus : Biro Pembinaan
Karir Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia).
Dalam penyusunannya, penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini
tidak dapat terlaksana dengan baik tanpa bantuan dan bimbingan baik secara
moriil dan materiil dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, perkenankanlah
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Yusuf Durachman, M.Sc, MIT, selaku Ketua Program Studi Teknik
Informatika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta dan ibu Viva Arifin, MMSI, selaku Sekretaris Program
Studi dan dosen Pembimbing I.
3. A'ang Subiyakto, M.Kom, selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi dan
dosen Pembimbing II.
vii
4. Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri, selaku Kepala Kepolisian Negara
Republik Indonesia.
5. Brigadir Jenderal Polisi Drs. Mustafa Hari Kuncoro, selaku Kepala Biro
Pembinaan Karir Kepolisian Negara Republik Indonesia. Pak Iril, Pak Nasir,
Pak Husni, dan seluruh staf Pegawai Negeri Sipil di Biro Pembinaan Karir
POLRI Gedung TNCC lantai 10, yang telah banyak membantu dan
Tabel 4.4. Flow of document sistem yang diusulkan.......................................... 85
xviii
DAFTAR SIMBOL
1. Simbol elemen penyusun DFD (Data Flow Diagram)
NO. SIMBOL PENJELASAN
1
Simbol proses versi De Marco.
Merupakan aktifitas atau fungsi yang dilakukan untuk alasan bisnis yang spesifik, biasa berupa manual maupun terkomputerisasi.
2
Simbol arus data versi De Marco.
Merupakan suatu data tunggal atau kumpulan logis suatu data, selalu diawali atau berakhir pada suatu proses.
3
Simbol penyimpanan data versi
De Marco.
Kumpulan data yang disimpan dengan cara tertentu. Data yang mengalir disimpan dalam data store. Aliran data diupdate atau ditambahkan ke data store.
4
Simbol entitas luar versi De Marco.
Merupakan organisasi atau sistem yang berada di luar sistem tetapi berinteraksi pula dengan sistem tersebut.
( Sumber : Bin Ladjamudin, 2005:72 )
xix
2. Simbol penghubung pada flowchart
NO. SIMBOL PENJELASAN
1
Simbol arus / flow
Merupakan simbol menyatakan jalannya arus suatu proses.
2
Simbol communication link
Merupakan simbol untuk menyatakan bahwa adanya transisi suatu data atau informasi dari satu lokasi ke lokasi lain.
3
Simbol connector
Merupakan simbol untuk menyatakan sambungan dari satu proses ke proses lainnya dalam halaman/lembar yang sama.
4
Simbol offline connector
Merupakan simbol untuk menyatakan sambungan dari satu proses ke proses lainnya dalam halaman atau lembar berbeda.
( Sumber : Bin Ladjamudin, 2005:266 )
3. Simbol proses pada flowchart
NO. SIMBOL PENJELASAN
1
Simbol process
Merupakan simbol untuk menyatakan proses penghitungan atau proses pengolahan data.
2
Simbol manual
Merupakan simbol untuk menyatakan suatu tindakan (proses) yang tidak dilakukan oleh komputer (manual).
3
Simbol logika (decision)
Merupakan simbol untuk menunjukkan suatu kondisi tertentu yang akan menghasilkan dua kemungkinan jawaban (ya atau tidak).
xx
4
Simbol predefined
Merupakan simbol untuk menyatakan penyediaan tempat penyimpanan suatu pengolahan untuk memberi harga awal.
5
Simbol terminal
Merupakan simbol untuk menyatakan permulaan atau akhir suatu program.
6
Simbol keying operation
Merupakan simbol untuk menyatakan segala jenis operasi yang diproses dengan menggunakan suatu mesin yang mempunyai keyboard.
7
Simbol off-line storage
Merupakan simbol untuk menunjukkan bahwa data dalam simbol ini akan disimpan ke suatu media tertentu.
8
Simbol manual input
Merupakan simbol untuk memasukkan data secara manual dengan menggunakan online keyboard.
( Sumber : Bin Ladjamudin, 2005:267 )
4. Simbol input-output pada flowchart
NO. SIMBOL PENJELASAN
1
Simbol input-output
Merupakan simbol untuk menyatakan proses input dan output tanpa tergantung dengan jenis peralatannya.
2
Simbol punched card
Merupakan simbol untuk menyatakan input berasal dari kartu atau output ditulis ke kartu.
xxi
3
Simbol magnetic-tape unit
Merupakan simbol untuk menyatakan input berasal dari pita magnetic atau output disimpan ke pita magnetik.
4
Simbol disk storage
Merupakan simbol untuk menyatakan input berasal dari disk atau output disimpan ke disk.
5
Simbol document
Merupakan simbol untuk mencetak laporan ke printer.
6
Simbol display
Merupakan simbol untuk menyatakan peralatan output yang digunakan berupa layar misalnya pada video dan komputer.
( Sumber : Bin Ladjamudin, 2005:268 )
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
dibutuhkan sumber daya manusia yang mempunyai kemampuan intelektual,
tanggap, dan kritis dalam menghadapi kondisi dunia kerja yang nyata. Untuk
mempersiapkan sumber daya manusia tersebut diperlukan suatu sarana yang dapat
memberikan kesempatan kepada masyarakat umum untuk menerapkan ilmu yang
didapatkan agar dapat diterapkan di lapangan pekerjaan.
Salah satu instansi milik pemerintah, yaitu Kepolisian Negara Republik
Indonesia (POLRI), telah memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi
khususnya dengan menerapkan komputerisasi di segala bidang pekerjaan. Salah
satu implementasinya adalah pada penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) POLRI.
Meskipun telah memanfaatkan sumber daya teknologi komputer pada saat
koreksi hasil dan pengolahan nilai pada tahap Tes Kompetensi Bidang Komputer,
tetapi hal ini masih belum bisa dikategorikan sebagai komputerisasi sepenuhnya.
Masih ada beberapa kekurangan, misalnya para CPNS belum bisa melihat hasil
ujian secara langsung, kemungkinan terjadinya plagiat antar CPNS, dan lamanya
waktu koreksi hasil ujian.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka judul skripsi yang diajukan oleh
penulis adalah ”Rancang Bangun Perangkat Lunak Tes Kompetensi Bidang
2
Komputer Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) POLRI Berbasis Local Area
Network (Studi Kasus : Biro Pembinaan Karir Markas Besar Kepolisian Negara
Republik Indonesia)”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan, maka penulis dapat
merumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana merancang sebuah perangkat lunak Tes Kompetensi Bidang
Komputer pada saat ujian masuk Calon Pegawai Negeri Sipil POLRI dengan
menggunakan metode pengacakan soal berbasis Local Area Network.
2. Bagaimana memudahkan peserta ujian dan panitia penyelenggara dalam
mendapatkan hasil Tes Kompetensi Bidang Komputer Calon Pegawai Negeri
Sipil POLRI secara langsung dalam bentuk nilai dan status kelulusan tes yang
dilakukan oleh perangkat lunak tersebut.
1.3. Batasan Masalah
Untuk menghindari meluasnya materi pembahasan tugas akhir ini, maka
penulis membatasi permasalahan hanya mencakup hal-hal berikut :
1. Penulis melakukan penelitian di Biro Pembinaan Karir Markas Besar
Kepolisian Negara Republik Indonesia.
2. Perangkat lunak yang dibangun merupakan perangkat lunak Tes Kompetensi
Bidang Komputer yang menggunakan metode pengacakan soal pada
penerapannya yang bertujuan untuk meminimalkan plagiat atau kecurangan
3
yang mungkin dilakukan oleh peserta Tes Kompetensi Bidang Komputer
Calon Pegawai Negeri Sipil POLRI selama ujian berlangsung.
3. Penulis tidak membahas mengenai komposisi atau pembuatan materi soal
yang diujikan.
4. Perangkat lunak yang dibangun akan diterapkan di jaringan area lokal (Local
Area Network) dengan menggunakan konsep client-server. Konsep client-
server yang diterapkan adalah arsitektur one tier, yaitu server yang melakukan
pemrosesan soal dan hasil ujian.
5. Perangkat lunak ini didukung dengan menggunakan perangkat lunak XAMPP
versi 1.7.1, yang terdiri dari webserver Apache versi 2.2.11 dengan bahasa
pemrograman PHP versi 5.2.9, dan database MySQL 5.1.33.
6. Metodologi pengembangan sistem yang digunakan adalah System
Development Life Cycle (SDLC) dengan menerapkan model proses Waterfall
yang terdiri dari analisis kebutuhan sistem (system requirement analysis),
desain (design), pengkodean (coding), dan pengujian (testing). Penulis
menyerahkan sepenuhnya proses pemeliharaan (maintenance) kepada pihak
POLRI, sehingga penulis tidak membahas mengenai proses pemeliharaan
(maintenance).
7. Modul-modul yang tersedia di perangkat lunak ini antara lain :
a. Sesi administrator, terdapat modul mencetak data skor akhir Tes
Kompetensi Bidang Komputer, menambah dan menghapus tim soal,
melihat data soal berikut jawabannya, data peserta ujian, data tim soal dan
data administrator lain.
4
b. Sesi tim soal, terdapat modul menambah, mengubah, menampilkan, dan
menghapus soal berikut jawabannya, menampilkan skor akhir secara
langsung berikut status kelulusannya, dan menambah anggota tim soal atas
izin administrator.
c. Sesi user (peserta ujian), terdapat modul menjawab soal, menampilkan
soal, tim soal, administrator, dan skor akhir Tes Kompetensi Bidang
Komputer secara langsung berikut status kelulusannya sekaligus
mencetaknya di printer jaringan.
1.4. Tujuan
Tujuan diadakannya penulisan, penelitian, perancangan, dan pembuatan
perangkat lunak Tes Kompetensi Bidang Komputer Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) POLRI berbasis Local Area Network ini adalah :
1. Membuat suatu perangkat lunak berbasis Local Area Network yang
mengimplementasikan Tes Kompetensi Bidang Komputer Calon Pegawai
Negeri Sipil dengan menggunakan metode pengacakan pada soal, sehingga
meminimalkan atau bahkan tidak memungkinkan para peserta melakukan
kecurangan pada CPNS lain yang ada di sekitarnya.
2. Membangun suatu perangkat lunak berbasis Local Area Network yang
menjadikan proses pengolahan skor akhir pada Tes Kompetensi Bidang
Komputer lebih cepat disajikan dan hasil ujian bisa dilihat secara langsung
oleh para CPNS sehingga dapat mempersingkat waktu.
3. Meningkatkan transparansi pada tahap Tes Kompetensi Bidang Komputer.
5
1.5. Manfaat
Manfaat yang didapat dalam menulis skripsi ini adalah :
1. Bagi Penulis
a. Bertambahnya wawasan dan pengalaman penulis tentang pembuatan
perangkat lunak berbasis Local Area Network (LAN) dan menerapkannya
di Mabes POLRI.
b. Menambah pengetahuan penulis tentang prosedur penerimaan Calon
Pegawai Negeri Sipil POLRI.
2. Bagi instansi POLRI
a. Memberikan kemajuan ilmu pengetahuan dalam bidang teknologi
pemrograman komputer berbasis Local Area Network dengan metode
pembelajaran di jajaran Biro Pembinaan Karir.
b. Memudahkan instansi POLRI dalam memperoleh nilai Tes Kompetensi
Bidang Komputer Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) secara cepat dan
akurat.
3. Bagi masyarakat umum (peserta ujian khususnya)
a. Calon Pegawai Negeri Sipil bisa melihat langsung nilai Tes Kompetensi
Bidang Komputer setelah soal ujian selesai dikerjakan.
b. Mempersingkat waktu untuk memperoleh hasil Tes Kompetensi Bidang
Komputer.
6
1.6. Metodologi Penelitian
Pada penulisan tugas akhir ini, diperlukan data-data yang lengkap sebagai
bahan pendukung kebenaran materi uraian dan pembahasan. Oleh karena itu
diperlukan metodologi pengumpulan data dan metode pengembangan sistem.
1.6.1. Metode Pengumpulan Data
Merupakan metode yang digunakan penulis dalam melakukan analisis
data dan menjadikannya informasi yang akan digunakan untuk mengetahui
permasalahan yang dihadapi.
a. Observasi
Metode ini digunakan untuk mencari dan mengumpulkan data yang
digunakan pada pembuatan perangkat lunak ini. Observasi dilakukan di
Biro Pembinaan Karir Markas Besar Kepolisian Negara Republik
Indonesia (Mabes POLRI) Gedung TNCC lantai 10, Jalan Trunojoyo
No.3 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110, Jakarta.
b. Wawancara
Mengadakan wawancara dengan pihak terkait khususnya dengan Kepala
Biro Pembinaan Karir Kepolisian Negara Republik Indonesia berikut
jajarannya mengenai masalah-masalah yang terkait.
c. Studi Pustaka
Merupakan pengumpulan bahan-bahan yang berkaitan dengan judul
skripsi melalui membaca buku-buku dan mencari referensi artikel dari
media cetak dan internet.
7
1.6.2. Metode Pengembangan Sistem
Dalam menyusun tugas akhir ini penulis menggunakan metodologi
pengembangan sistem ”System Development Life Cycle (SDLC)” dengan
menerapkan model proses Waterfall (Pressman, 2002 : 36). Penulis
menggunakan tahapan sebagai berikut :
1. Analisis Kebutuhan Sistem (System Requirement Analysis)
Proses pengumpulan kebutuhan diintensifkan dan difokuskan, khususnya
pada perangkat lunak yang dibuat. Analisis dibagi menjadi 3 bagian,
yaitu:
1) Studi kelayakan yang meliputi observasi, wawancara, identifikasi
masalah dari sistem yang sedang berjalan, dan usulan pemecahan
masalah atas permasalahan yang telah teridentifikasi.
2) Alokasi waktu.
3) Cakupan.
2. Desain (Design)
Melakukan perancangan untuk membuat gambaran perangkat lunak dan
lain sebagainya yang diperlukan untuk pengembangan perangkat lunak,
yang terdiri dari :
1) Process Modelling (Pemodelan Proses)
2) Data Modelling (Pemodelan Data)
3) Interface Design (Desain Antarmuka)
3. Pengkodean (Coding)
8
Desain harus diterjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang
dimengerti oleh komputer.
4. Pengujian (Testing)
Pada tahap ini dilakukan uji coba terhadap perangkat lunak yang akan
dibangun. Hal ini berfungsi untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan
memastikan bahwa input yang dimasukkan akan memberikan hasil aktual
yang sesuai dengan yang dibutuhkan.
1.7. Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyajikan tulisan ini menjadi
beberapa bab, yaitu :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan, manfaat, metodologi penelitian dan sistematika
penulisan.
BAB II : LANDASAN TEORI
Bab ini berisi uraian tentang landasan teori yang diperlukan dalam
pembuatan perangkat lunak.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menguraikan secara rinci metodologi yang digunakan dalam
pembuatan perangkat lunak.
9
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan dipaparkan mengenai gambaran umum instansi
POLRI yang menjadi objek penelitian serta melakukan pembahasan
dan penerapan atas identifikasi masalah yang mengacu pada tujuan
penelitian yang berlandaskan pada metodologi penelitian yang
digunakan dan teori yang dipaparkan dalam bab sebelumnya.
BAB V : PENUTUP
Bab ini berisi jawaban atas masalah yang dirumuskan pada bab I dan
juga berisi kesimpulan dari pembahasan dan pembuatan perangkat
lunak serta saran-saran untuk pengembangan perangkat lunak lebih
lanjut.
10
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Perangkat Lunak
Menurut Pressman (2002:10), definisi perangkat lunak ada 3, yaitu :
1. Perintah (program komputer) yang bila dieksekusi memberikan fungsi dan
unjuk kerja seperti yang diinginkan.
2. Struktur data yang memungkinkan program memanipulasi informasi secara
proporsional.
3. Dokumen yang menggambarkan operasi dan kegunaan program.
2.1.1. Pengertian Rekayasa Perangkat Lunak
Saat ini rekayasa perangkat lunak telah berkembang dengan cepat
seiring dengan pengembang perangkat lunak yang ada, yang secara
berkelanjutan terus berusaha mengembangkan teknologi yang dapat membuat
perangkat lunak tersebut untuk bergerak lebih cepat, mudah, dan murah
untuk dikembangkan.
Rekayasa perangkat lunak adalah sebuah disiplin yang
mengintegrasikan proses, metode, dan alat-alat bantu bagi perkembangan
proses perangkat lunak komputer. (Pressman, 2002:59)
11
2.1.2. Model Rekayasa Perangkat Lunak
Ada beberapa pilihan model rekayasa perangkat lunak, salah satunya
adalah model Waterfall. Pemberian nama Waterfall dikarenakan adanya
tahapan demi tahapan yang harus dilalui, dimana tahapan selanjutnya baru
bisa dilakukan apabila tahapan sebelumnya sudah selesai dan tiap-tiap
tahapan ini harus berjalan secara berurutan. (Pressman, 2001:28-30)
Menurut Pressman (2005:79) model ini bisa juga disebut dengan
classic life cycle. Model ini membutuhkan pendekatan sistematis dan
sekuensial dalam pengembangan perangkat lunak, dimulai dari tingkat sistem
dan kemajuan melalui analisis, desain, coding, testing dan pemeliharaan.
Gambar 2.1. Tahapan Waterfall ( Sumber : Pressman, 2005:79 )
Menurut Pressman (2005:79-83), pemodelan ini menyangkut aktivitas
berikut :
1. Rekayasa dan Pemodelan (System/Information Engineering and
Modeling) . Karena perangkat lunak adalah bagian dari sistem yang lebih
12
besar, pekerjaan dimulai dari pembentukan kebutuhan-kebutuhan dari
semua elemen sistem dan mengalokasikan suatu subset ke dalam
pembentukan perangkat lunak. Hal ini penting, ketika perangkat lunak
harus berkomunikasi dengan hardware, orang dan basis data. Rekayasa
dan pemodelan sistem menekankan pada pengumpulan kebutuhan pada
level sistem dengan sedikit perancangan dan analisis. Tahap ini juga
kadang disebut dengan Project Definition.
2. Analisis Kebutuhan (Software Requirements Analysis). Proses
pengumpulan kebutuhan diintensifkan ke perangkat lunak. Harus dapat
dibentuk domain informasi, fungsi yang dibutuhkan, kinerja dan
antarmuka. Hasilnya harus didokumentasikan dan di-review ke
pelanggan.
3. Design (Desain). Proses desain mengubah kebutuhan-kebutuhan menjadi
bentuk karakteristik yang dimengerti perangkat lunak sebelum dimulai
penulisan program. Desain ini harus didokumentasikan dengan baik dan
menjadi bagian konfigurasi perangkat lunak.
4. Coding (Penulisan Program). Desain tadi harus diubah menjadi bentuk
yang dimengerti oleh komputer. Maka dilakukan langkah penulisan
program. Jika desainnya detil, maka coding dapat dicapai secara mekanis.
5. Testing (Pengujian). Setelah kode program selesai dibuat, dan program
dapat berjalan, testing dapat dimulai. Testing difokuskan pada logika
internal dari perangkat lunak, fungsi eksternal, dan mencari segala
13
kemungkinan kesalahan. Dan memeriksa apakah sesuai dengan hasil yang
diinginkan.
6. Support/Maintenance (Pemeliharaan). Perangkat lunak setelah diberikan
pada pelanggan, mungkin dapat ditemui error ketika dijalankan di
lingkungan pelanggan. Atau mungkin pelanggan meminta penambahan
fungsi, hal ini menyebabkan faktor maintenance (pemeliharaan) ini
menjadi penting dalam penggunaan model ini. Pemeliharaan ini dapat
berpengaruh pada semua langkah yang dilakukan sebelumnya.
2.2. Interaksi Manusia dan Komputer
2.2.1. Pengertian Interaksi Manusia dan Komputer
Menurut Myers et al (1996), interaksi manusia dan komputer adalah
pembelajaran mengenai bagaimana manusia merancang,
mengimplementasikan, dan menggunakan sistem komputer interaktif, dan
bagaimana komputer mempengaruhi individual, organisasi, dan
lingkungan.
2.2.2. Delapan Aturan Emas Perancangan Antarmuka (Interface)
Menurut Shneiderman (1998:74-75), ada delapan aturan pokok
untuk mendapatkan sistem interaktif yang baik, yaitu :
1) Berusaha untuk konsisten
Rangkaian aksi yang konsisten diperlukan untuk situasi yang serupa
misalnya pada perancangan menu, layar bantuan, warna, layout,
14
penggunaan huruf besar, tipe huruf yang konsisten di keseluruhan
perangkat lunak yang digunakan.
2) Memungkinkan user untuk menggunakan shortcut
Penggunaan shortcut dimaksudkan agar user dapat mengakses fungsi-
fungsi dengan cepat.
3) Memberikan umpan balik yang informatif
Umpan balik yang diberikan oleh sistem akan memberikan informasi
kepada user sesuai dengan aksi yang dilakukan. Umpan balik ini bisa
berupa konfirmasi atau informasi atas suatu aksi.
4) Merancang dialog yang menghasilkan keadaan akhir
Umpan balik terhadap akhir dari suatu proses atau aksi akan sangat
membantu sehingga pengguna dapat menentukan langkah-langkah
berikutnya berdasarkan sinyal yang didapatkannya dari sistem.
5) Memberikan pencegahan kesalahan dan penanganan kesalahan yang
sederhana
Sistem haruslah dirancang sedemikian rupa sehingga user tidak dapat
melakukan kesalahan yang fatal, misalnya menggunakan menu seleksi
pada pengisian form dan tidak memperbolehkan penggunaan karakter
alfabet pada kolom input numerik.
6) Mengizinkan pembalikan aksi (undo) dengan mudah
Terkadang pengguna tidak sengaja melakukan aksi yang tidak
diinginkan, untuk itu sistem harus menyediakan fungsi pembatalan
15
(undo) sehingga pengguna akan merasa lebih aman dalam
menggunakan sistem tersebut.
7) Mendukung internal locus of control (pemakai menguasai sistem /
inisiator, bukan responden)
Pengguna yang berpengalaman sangat mendambakan kontrol yang kuat
pada sistem, sehingga mereka merasa menguasai sistem tersebut.
Sistem yang tidak terduga dan sulit dalam melakukan aksi akan
menyulitkan pengguna.
8) Mengurangi beban ingatan jangka pendek
Manusia mempunyai keterbatasan daya ingat dan harus ditanggulangi
oleh sistem dengan tidak banyak membuat pengguna untuk melakukan
proses mengingat yang berlebihan.
2.3. Pengertian Tes Kompetensi Bidang Komputer
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:1186), kata tes bermakna
ujian tertulis, lisan, atau wawancara untuk mengetahui pengetahuan, kemampuan,
bakat, dan kepribadian seseorang. Tes Kompetensi Bidang Komputer merupakan
salah satu tahap seleksi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil di lingkungan
Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Tujuan dari dilaksanakannya Tes Kompetensi Bidang Komputer pada
penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil POLRI ini adalah untuk mengetahui
sejauh mana bakat, kemampuan dan ilmu pengetahuan Calon Pegawai Negeri
Sipil sesuai dengan pendidikan formal yang telah ditempuh. Syarat untuk
mengikuti Tes Kompetensi Bidang Komputer ini adalah Calon Pegawai Negeri
16
Sipil harus lolos seleksi Tes Kompetensi Dasar dengan nilai minimal yang telah
ditentukan oleh pihak panitia pelaksana penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil
POLRI.
2.4. Pengertian Metode Pengacakan Soal
Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau
jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode
menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi
sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk
mencapai tujuan.(Oemar:2001)
Metode pengacakan soal merupakan suatu metode yang menggunakan
pengacakan nomor urut soal yang bisa diterapkan pada ujian online (berbasis
client-server). Ujian secara online bukanlah merupakan hal yang baru, hal ini
sudah berlangsung lama. Kita semua terbiasa dengan kunci jawaban mesin scan
(scanner) untuk variasi pada tes pilihan ganda. Ujian semacam ini telah menerima
banyak kritik, tapi tetap populer karena semata-mata jumlah peserta yang banyak
di berbagai institusi. Salah satu tujuan ujian online adalah untuk mengatasi
beberapa masalah dan kekhawatiran dengan kertas yang ada pada ujian pilihan
ganda. Untuk beberapa instansi, mereka menggabungkan antara kertas ujian
dengan database yang terkomputerisasi. (McGough et al, 2001)
Metode pengacakan soal ini bisa diterapkan pada jaringan area lokal
(LAN) dengan tipe client-server. Contoh implementasi metode pengacakan soal
meliputi e-learning, ujian masuk sekolah atau perguruan tinggi online, dan ujian
masuk Calon Pegawai Negeri Sipil online yang memiliki banyak peserta ujian.
17
2.5. Jaringan Komputer
Menurut Kristanto (2003:2), jaringan komputer merupakan sekelompok
komputer otonom yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya
menggunakan protokol komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi,
program-program, penggunaan perangkat keras dan sebagainya. Selain itu
jaringan komputer juga dapat diartikan sebagai kumpulan sejumlah terminal
komunikasi yang berada di berbagai lokasi yang terdiri lebih dari satu komputer
yang saling berhubungan.
Jaringan komputer memungkinkan suatu organisasi untuk menggunakan
sistem pengolahan data yang terdistribusi yang menggunakan komputer dan dapat
saling mengakses satu dengan yang lainnya. Jaringan komputer juga mendukung
adanya resource sharing, information sharing, dan network access.
Resource sharing, berarti dalam suatu jaringan berlaku pemakaian
program-program aplikasi secara bersama-sama. Misalnya jika pada komputer A
tidak memiliki program MS Office, maka dapat mengambil dan menjalankan
program tersebut pada komputer yang lain yang terhubung dan telah diisi dengan
program tersebut.
Network access, merupakan kondisi dimana para pengguna dalam suatu
jaringan dapat pula mengakses jaringan komputer lain yang terhubung. Seperti
misalnya kita mengakses internet melalui komputer server, dan lain sebagainya.
Berdasarkan luas area cakupannya, jaringan komputer dapat
diklasifikasikan menjadi 3 jenis, yaitu Local Area Network (LAN), Metropolitan
Area Network (MAN), dan Wide Area Network (WAN).
18
2.5.1. Local Area Network (LAN)
Local Area Network merupakan jaringan komputer lokal yang
menghubungkan beberapa komputer dan terminal yang mencakup wilayah
dengan garis tengah 20 kilometer, yaitu kira-kira seluas satu kotamadya.
Tetapi pada implementasinya, kebanyakan LAN hanya digunakan dalam satu
atau beberapa gedung dalam satu lingkungan saja, seperti lingkungan
kampus, pabrik, dan sebagainya. Media transmisi yang dipakai secara umum
adalah kabel, baik kabel dua kawat maupun koaksial.
Berdasarkan tipenya, jaringan area lokal terdiri dari dua jenis, yaitu
jaringan peer to peer dan jaringan client-server. Dalam penelitian ini, penulis
menggunakan konsep Local Area Network dengan tipe jaringan client-server
dalam membangun perangkat lunak Tes Kompetensi Bidang Komputer Calon
Pegawai Negeri Sipil POLRI.
2.5.1.1. Jaringan Peer to Peer
Peer to peer network merupakan salah satu model jaringan
komputer lokal dimana setiap stasiun atau terminal yang terdapat di
dalam lingkungan jaringan tersebut bisa saling berbagi. Setiap
komputer dapat mengakses semua peripheral yang tersambung dengan
LAN, seperti halnya printer, diskdrive, CD drive, dan semua komputer
yang lain dapat menggunakan setiap peripheral yang tersambung
dengan komputer tersebut.
19
Setiap komputer pada jaringan peer to peer dilengkapi dengan
software yang memungkinkan komputer itu bertindak sebagai non
dedicated server. Dalam hal ini setiap komputer berlaku sebagai
Personal Computer untuk penggunanya dan sebagai server yang bisa
diakses oleh komputer lain.
Jaringan dengan sifat peer to peer seringkali disebut juga
workgroup.(Kurniawan, 2005:15)
Gambar 2.2. Jaringan Peer to peer
( Sumber : Sobana, 2007:7 )
Keunggulan peer to peer network :
1. Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai fasilitas
yang dimilikinya seperti: hard disk, fax / modem, printer.
2. Biaya operasional relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe
jaringan client-server, salah satunya karena tidak memerlukan
server yang memiliki kemampuan khusus untuk
mengorganisasikan dan menyediakan fasilitas jaringan.
3. Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server.
Sehingga bila salah satu komputer (peer) mati atau rusak, jaringan
secara keseluruhan tidak akan mengalami gangguan.
20
Kelemahan peer to peer network :
1. Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit, karena pada jaringan
tipe peer to peer setiap komputer dimungkinkan untuk terlibat
dalam komunikasi yang ada. Di jaringan client-server, komunikasi
adalah antara server dengan workstation (client).
2. Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client-
server, karena setiap komputer atau peer disamping harus
mengelola pemakaian fasilitas jaringan juga harus mengelola
pekerjaan atau aplikasi sendiri.
3. Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user
dengan mengatur keamanan masing-masing fasilitas yang dimiliki.
4. Karena data jaringan tersebar di masing-masing komputer dalam
jaringan, maka backup harus dilakukan oleh masing-masing
komputer tersebut.
2.5.1.2. Jaringan Client-Server
Server adalah adalah sebuah komputer yang menyediakan file,
sumber daya, atau layanan tertentu yang dibutuhkan dalam sebuah
jaringan komputer. Umumnya komputer yang dijadikan server akan
memiliki spesifikasi perangkat keras yang lebih tinggi dari pada
komputer-komputer lain di jaringan tersebut.
Client adalah komputer yang bukan server. Jika server
menyediakan file, sumber daya atau layanan tertentu maka client
21
adalah komputer yang “meminta” file atau sumber daya. (Kurniawan,
2005:17)
Dalam hal ini, penulis menggunakan tipe jaringan client-server
untuk mengimplementasikan perangkat lunak yang dibangun. Konsep
client-server yang diterapkan adalah arsitektur one tier ; yaitu server
yang melakukan proses, yaitu pemrosesan soal dan hasil ujian.
Gambar 2.3. Jaringan Client-Server
( Sumber : Data gambar diolah penulis )
Keunggulan client-server network :
1. Kecepatan akses lebih tinggi karena penyediaan fasilitas jaringan
dan pengelolaannya dilakukan secara khusus oleh satu komputer
(server) yang tidak dibebani dengan tugas lain sebagai
workstation.
2. Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena
terdapat seorang pemakai yang bertugas sebagai administrator
jaringan, yang mengelola administrasi dan sistem keamanan
22
jaringan.
3. Sistem backup data lebih baik, karena pada jaringan client-server,
backup dilakukan terpusat di server, yang akan membackup
seluruh data yang digunakan di dalam jaringan.
Kelemahan client-server network :
1. Biaya operasional relatif lebih mahal.
2. Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkemampuan
lebih untuk ditugaskan sebagai server.
3. Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server. Bila server
mengalami gangguan maka secara keseluruhan jaringan akan
terganggu.
2.5.2. Komponen Jaringan Komputer
Beberapa komponen dasar yang biasanya membentuk suatu jaringan
area lokal (LAN) adalah sebagai berikut :
2.5.2.1. Server
Menurut Andi (2005:33), server bertugas dan berfungsi untuk
melayani dan mengontrol seluruh jaringan. Komputer ini melayani
permintaan-permintaan dari komputer workstation di samping
mengontrol hubungan antara komputer satu dengan komputer lainnya
dalam jaringan, termasuk hubungannya dengan perangkat-perangkat
23
lain yang terdapat di dalam jaringan tersebut.
Mengingat tugas yang fungsinya yang sedemikian rupa maka
sebuah komputer server harus memiliki spesifikasi yang lebih baik
dibanding komputer lain yang ada dalam jaringan. Untuk memilih
komputer server harus memperhatikan hal-hal berikut :
1. Sistem operasi jaringan yang akan dipergunakan.
2. Sistem aplikasi yang akan dijalankan.
3. Arsitektur jaringan yang diterapkan.
4. Jumlah komputer workstation dalam jaringan yang dilayani.
5. Kemampuan atau daya tahan beroperasi dalam jangka waktu
terbatas.
6. Kompatibilitas terhadap produk jaringan lainnya.
7. Dukungan teknis dari vendor perangkat tersebut.
Spesifikasi komputer server yang penulis gunakan pada
penelitian ini bisa dilihat pada sub bab 4.4.2.
2.5.2.2. Workstation
Menurut Andi (2005:23), workstation merupakan komputer
yang menjadi tempat di mana pengguna komputer bekerja. Sesuai
dengan fungsinya maka perangkat komputer harus memenuhi syarat
untuk bekerja dalam jaringan tersebut. Workstation bisa juga disebut
sebagai client. Dalam memilih dan menentukan konfigurasi ideal
24
sebuah komputer workstation, ada beberapa yang perlu diperhatikan :
1. Sistem aplikasi apa yang digunakan dengan jaringan tersebut.
2. Sistem operasi yang akan digunakan.
3. Arsitektur jaringan apa yang digunakan.
4. Perkembangan sistem komputerisasi yang digunakan.
Spesifikasi komputer client / workstation yang penulis gunakan
pada penelitian ini bisa dilihat pada sub bab 4.4.2.
2.5.3. Media Transmisi
Workstation dan server tidak dapat berfungsi apabila peralatan
tersebut secara fisik tidak terhubung. Hubungan tersebut dalam LAN dikenal
sebagai media transmisi yang umumnya berupa kabel atau gelombang radio.
Terdapat dua jenis media transmisi dalam jaringan komputer, yaitu
media terarah dan media tidak terarah. Dalam penelitian ini, penulis
menggunakan media terarah jenis UTP untuk menghubungkan server, switch,
dan client dalam menerapkan perangkat lunak yang dibangun.
2.5.3.1. Media Terarah
Merupakan suatu media yang digunakan untuk mengirim data,
di mana arah ujung yang satu dengan ujung yang lainnya sudah jelas,
contoh : kabel.
Kabel atau media penghubung jaringan merupakan komponen
25
pokok dalam sebuah jaringan karena tanpa adanya media ini sebuah
jaringan tidak bisa berjalan dan tidak bisa disebut sebagai sebuah
jaringan.(Andi, 2005:42)
Berdasarkan jenisnya, media terarah dalam sebuah jaringan
terdiri dari kabel STP (Shielded Twisted Pair), kabel UTP (Unshielded
Twisted Pair), kabel Fiber Optic, dan kabel Coaxial.
1. Unshielded Twisted Pair (UTP)
Unshielded Twisted Pair (UTP) adalah kabel tembaga yang
digunakan dalam network kecil sampai besar untuk
menghubungkan alat-alat host ke hub-hub dan switch-switch. Juga
digunakan untuk menghubungkan switch ke switch atau hub ke
hub. (Lammle, 2005:707)
Gambar 2.4. Kabel UTP
( Sumber : Fahrial, 2003:4 )
26
Tabel 2.1. Kategori kabel Twisted Pair
( Sumber : Kelik, 2003:9)
2.5.4. Perangkat Keras Jaringan Komputer
Dalam menerapkan perangkat lunak pada jaringan komputer, penulis
menggunakan beberapa perangkat keras jaringan komputer, yaitu Network
Interface Card (NIC) dan switch. Spesifikasi lengkapnya terdapat di sub bab
4.4.2.
2.5.4.1. Network Interface Card (NIC)
Network Interface Card (NIC) atau sering disebut network card
(kartu jaringan) merupakan komponen kunci pada terminal jaringan.
Fungsi utamanya mengirim data yang dikirim ke terminal kerja. Selain
itu NIC juga mengontrol data flow antara sistem komputer dengan
sistem kabel yang terpasang dan menerima data yang dikirim dari
27
komputer lain lewat kabel dan menterjemahkannya ke dalam bit yang
dimengerti oleh komputer (Kristanto, 2003:76).
Gambar 2.5. Macam-macam kartu jaringan
( Sumber : Fahrial, 2003:2 )
2.5.4.2. Switch
Menurut (Lammle, 2005: 702), ada dua pengertian switch, yaitu :
1. Dalam networking, switch adalah sebuah alat yang
bertanggungjawab untuk beberapa fungsi seperti filtering, flooding,
dan mengirimkan frame. Ia bekerja menggunakan alamat tujuan
dari masing-masing frame. Switch bekerja pada layer Data Link
dari model OSI.
2. Secara umum, switch adalah alat elektronik atau mekanis yang
memungkinkan koneksi yang dibuat sesuai keperluan dan diakhiri
28
jika tidak diperlukan.
Dalam penerapan perangkat lunak yang dibangun di jaringan
area lokal, penulis menggunakan konsentrator berupa switch sebagai
salah satu perangkat jaringan komputernya.
Gambar 2.6. Switch
( Sumber : Sobana, 2007:17 )
2.5.5. Model Referensi OSI
Model referensi OSI (Open System Interconnection) yang dikeluarkan
oleh International Standard Organization (ISO) merupakan suatu aturan
(standard de jure) untuk mempermudah pengertian, penggunaan dan desain
dari proses pengolahan data agar terdapat keseragaman di antara perusahaan
pembuat peralatan jaringan.
Di dalam model OSI ini, proses pengolahan data dibagi dalam tujuh
lapisan (layer) di mana masing-masing lapisan memiliki fungsi sendiri-
sendiri. Oleh sebab itu, model OSI sering juga disebut sebagai arsitektur
jaringan.
29
Model OSI tidak membahas secara rinci cara kerja dari lapisan-
lapisan OSI, melainkan hanya memberikan suatu konsep dalam menentukan
proses apa yang harus terjadi, dan protokol-protokol apa yang dapat dipakai
di suatu lapisan tertentu. Berikut ini adalah tabel 2.2. yang di dalamnya
terdapat penjelasan tentang ke tujuh lapisan OSI :
Tabel 2.2. Layer (lapisan) pada OSI
Nama Layer
Fungsi Contoh
Application (Layer 7)
Aplikasi yang saling berkomunikasi antarkomputer. Layer aplikasi mengacu pada pelayanan komunikasi pada suatu aplikasi.
Telnet, HTTP, FTP, WWW, SMTP, SNMP, NFS.
Presentation (Layer 6)
Layer ini bertujuan untuk mendefinisikan format data, seperti teks ASCII, binary, dll.
JPEG, ASCII, TIFF, GIF, MPEG, MIDI.
Session (Layer 5)
Layer ini mendefinisikan bagaimana memulai, mengontrol, dan mengakhiri suatu percakapan.
RPC, SQL, NFS, SCP.
Transport (Layer 4)
Pada layer ini bisa dipilih apakah menggunakan protokol yang mendukung error recovery atau tidak. Melakukan multiplexing terhadap data yang datang, dan mengurutkannya apabila datangnya tidak berurutan.
TCP, UDP, SPX.
Network (Layer 3)
Layer ini mendefinisikan pengiriman data dari ujung ke ujung. Untuk melakukan pengiriman, layer ini juga melakukan pengalamatan. Mendefinisikan pula pengiriman jalur (routing).
IP, IPX, Appletalk DDP.
Data Link (Layer 2)
Layer ini mengatur pengiriman data dari interface yang berbeda. Misal pengiriman data dari Ethernet 802.3 menuju ke High Level Data Link Control (HDLC), pengiriman data WAN.
IEEE 802.2 dan 802.3, HDLC, PPP, FDDI, ATM, Frame Relay.
30
Physical (Layer 1)
Layer ini mengatur tentang bentuk interface yang berbeda-beda dari sebuah media transmisi. Spesifikasi yang berbeda misal konektor, pin, penggunaan pin, arus listrik yang lewat, encoding, sumber cahaya, dll.
Dalam merancang dan membangun perangkat lunak Tes Kompetensi
Bidang Komputer Calon Pegawai Negeri Sipil POLRI berbasis LAN, penulis
menggunakan konsep OSI dengan layer 7 dan 3, yaitu application dan
network.
2.5.6. Protokol Jaringan Komputer
Protokol dapat dimisalkan sebagai dua orang yang berasal dari bangsa
yang berbeda akan berdialog dan berkomunikasi, kemudian keduanya hanya
dapat berbicara dengan bahasa bangsanya masing-masing, sehingga dapat
dipastikan bahwa tujuan dialog dan komunikasi dapat dapat berjalan dengan
lancar maka masing-masing orang tersebut harus berdialog memakai jasa
penerjemah atau protokol. (Sugeng, 2006:51)
Pada umumnya, ada 3 protokol yang sering digunakan yaitu IPX,
NetBEUI, dan TCP/IP. Dalam hal ini, penulis menggunakan TCP/IP sebagai
protokol dalam penerapan perangkat lunak Tes Kompetensi Bidang
Komputer Calon Pegawai Negeri Sipil yang dibangun pada jaringan area
lokal.
31
2.5.6.1. IPX
IPX atau kependekan dari Internetwork Packet Exchange
merupakan protokol jaringan yang menghubungkan jaringan yang
menggunakan Novell Netware Client-Server. IPX merupakan datagram
atau protocol packet dan IPX sendiri bekerja pada lapisan network dari
protokol komunikasi dan koneksi tanpa sambungan (connectionless =
tidak memerlukan koneksi yang perlu disetup sebelum paket dikirim ke
tujuannya).
2.5.6.2. NetBEUI
NetBEUI atau kependekan dari NetBIOS Extended User
Interface merupakan extended version dari NetBIOS, program yang
memungkinkan komputer berkomunikasi di dalam lingkungan Local
Area Network.
NetBEUI dikembangkan oleh IBM untuk produk LAN Manager
dan diadopsi oleh Microsoft untuk Windows NT, LAN Manager, dan
Windows for Workgroups.
Sama halnya pada NetBIOS, NetBEUI tidak mendukung routing
pesan ke network lain. Sehingga dalam hal ini, server perlu menyiapkan
protokol TCP/IP untuk berkomunikasi di luar LAN.
2.5.6.3. TCP/IP
Transmission Control Protocol atau sering disingkat TCP
32
berfungsi untuk melakukan transmisi data per segmen, artinya paket
data dipecah dalam jumlah yang sesuai dengan besaran paket kemudian
dikirim satu per satu hingga selesai.( Sugeng, 2006:52)
Internet Protocol (IP) bertugas menghandle address port of dari
tiap paket sehingga akan menjamin paket akan sampai ke tujuannya.
Pada TCP/IP terdapat port, port merupakan pintu masuk
datagram dan paket data. Port data dibuat mulai dari port 0 sampai
dengan port 65.536. Port 0 sampai dengan 1024 disediakan untuk
layanan standar, seperti FTP 21, TELNET pada port 23, POP3 pada
port 110, HTTP pada port 80 dan lainnya. ( Sugeng, 2006:53)
Berikut ini adalah beberapa keunggulan dari protokol TCP/IP,
yaitu :
a) Open Protocol Standard
Independent terhadap perangkat keras komputer, sistem operasi, dan
lain-lain. Ideal untuk menyatukan mesin-mesin dengan perangkat
keras dan lunak yang berbeda walaupun tidak terhubung dengan
internet.
b) Tidak tergantung pada perangkat keras jaringan tertentu
Sehingga TCP/IP cocok untuk berbagai macam jaringan misal
ethernet, token-ring, dial up, x-25, dan sebagainya.
c) Cara pengalamatan bersama
33
Memungkinkan TCP/IP mengidentifikasikan secara unik device
yang lain di seluruh jaringan walaupun itu merupakan jaringan
global.
d) Protokol level tinggi yang distandarkan untuk konsistensi, sehingga
menyediakan layanan user yang luas.
Seperti pada perangkat lunak, TCP/IP dibentuk dalam beberapa
lapisan (layer) yang akan mempermudah untuk pengembangan dan
pengimplementasian. Sesama layer dapat berkomunikasi ke atas
maupun ke bawah dengan suatu penghubung interface. Tiap-tiap layer
memiliki fungsi dan kegunaan yang berbeda dan saling mendukung
layer di atasnya. Pada protokol TCP/IP dibagi menjadi 4 layer, yaitu :
1. Lapisan Aplikasi (Applications Layer); Layer aplikasi digunakan
pada program untuk berkomunikasi menggunakan TCP/IP. Contoh
aplikasi antara lain Telnet dan File Transfer Protocol (FTP).
Interface yang digunakan untuk saling berkomunikasi adalah
nomor port dan socket.
2. Transport Layer; Lapisan ini memberikan fungsi pengiriman data
secara end-to-end ke sisi remote. Aplikasi yang beragam dapat
melakukan komunikasi secara serentak (simultaneously). Protokol
pada transport layer yang paling sering digunakan adalah
Transmission Control Protocol (TCP), dimana memberikan fungsi
pengiriman data secara connection-oriented, pencegahan duplikasi
34
data, congestion control dan flow control. Protokol lainnya adalah
User Datagram Protocol (UDP), dimana memberikan fungsi
pengiriman connectionless, jalur yang tidak reliabel. UDP banyak
digunakan pada aplikasi yang membutuhkan kecepatan tinggi dan
dapat mentoleransi terhadap kerusakan data.
3. Internetwork Layer; Lapisan ini biasa disebut juga internet layer
atau network layer, dimana memberikan “virtual network” pada
internet. Internet Protocol (IP) adalah protokol yang paling penting.
IP memberikan fungsi routing pada jaringan dalam pengiriman data.
Protokol lainnya antara lain : IP, ICMP, IGMP, ARP, RARP
4. Network Interface Layer; Network interface layer disebut juga link
layer atau datalink layer, yang merupakan perangkat keras pada
jaringan. Contoh : IEEE802.2, X.25, ATM, FDDI, dan SNA.
Gambar 2.7. Lapisan pada TCP/IP
( Sumber : Dhoto, 2007: 3)
35
Gambar 2.8. Aplikasi pada tiap lapisan TCP/IP
( Sumber : Dhoto, 2007: 4 )
2.5.7. IP Address
IP (Internet Protocol) address atau alamat IP yang bahasa awamnya
bisa disebut dengan kode pengenal komputer pada jaringan merupakan
komponen vital, karena tanpa alamat IP, pengguna tidak akan dapat
terhubung ke internet atau jaringan komputer. Setiap komputer yang
terhubung ke internet atau jaringan komputer harus memiliki satu buah
alamat IP pada setiap perangkat yang terhubung jaringan tersebut dan alamat
IP itu sendiri harus unik karena tidak boleh ada komputer atau server atau
perangkat jaringan lainnya yang menggunakan alamat IP yang sama di
internet. ( Sugeng, 2006:53).
IP address pada mulanya adalah deretan bilangan biner sepanjang 32
bit yang dipakai untuk mengindentifikasi host pada jaringan. IP address ini
diberikan secara unik pada masing-masing komputer atau host yang
terhubung ke internet atau jaringan. Prinsip kerjanya adalah paket yang
36
membawa data dimuati alamat IP dari komputer pengirim data kepada IP
address pada komputer yang akan dituju, kemudian data tersebut dikirim ke
jaringan. Paket ini kemudian dikirim dari router ke router dengan
berpedoman pada IP address tersebut menuju ke komputer yang dituju. (
Sugeng, 2006:53).
2.5.7.1. Format IP Address
Alamat IP (IP address) merupakan bilangan biner 32 bit yang
dipisahkan oleh tanda pemisah berupa tanda titik pada setiap 8 bitnya.
Tiap 8 bit ini disebut sebagai oktet. Pengalamatan IP berupa nomor 32
bit tersebut terdiri dari alamat subnet dan host. Bentuk IP address
adalah sebagai berikut :
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
contoh :
11000000000010100001111000000010
Pengalamatan 32 bit selanjutnya untuk memudahkan secara khusus
dibagi ke dalam 4 oktet (8 bit section) :
11000000 00001010 00011110 00000010
192 10 30 2
Selanjutnya untuk memudahkan pembacaan, masing-masing oktet
diterjemahkan ke dalam bilangan desimal dengan range 0 sampai
37
dengan 255.
192.10.30.2
2.5.7.2. Kelas IP Address
Menurut (Sugeng, 2006:72), pada IPv4 dapat dibagi menjadi 3
kelas yang tergantung dari besarnya bagian host, yaitu:
1. Kelas A (bagian host sepanjang 24 bit, terdiri dari 16,7 juta host).
2. Kelas B (bagian host sepanjang 16 bit, terdiri dari 65534 host).
3. Kelas C (bagian host sepanjang 8 bit, terdiri dari 254 host).
Sebenarnya masih ada 2 kelas lagi yaitu kelas D dengan oktet
pertama dimulai dengan biner 1110 dan kelas E dengan oktet pertama
dimulai dengan biner 1111, tetapi kedua kelas ini tidak banyak
digunakan dan hanya untuk kepentingan penelitian.
Setiap alamat IP terdiri dari dua field, yaitu :
1. Field net Id, yaitu alamat jaringan logika dari subnet di mana
komputer dihubungkan.
2. Field host Id, yaitu alamat device logical yang secara khusus
digunakan untuk mengenali masing-masing host pada subnet.
Secara bersama, net Id dan host Id menyediakan masing-masing host
pada internetwork dengan alamat IP khusus.
1. Kelas A :
38
Oktet pertamanya mempunyai nilai 1 sampai 126, dan
pengalamatan kelas A masing-masing dapat mendukung 16.777.214
host.
NNNNNNNN HHHHHHHH HHHHHHHH HHHHHHHH
N=NetId H=HostId
Karakteristik Kelas A :
Bit pertama : 0
Panjang NetId : 8 bit
Panjang HostId : 24 bit
Byte pertama : 1 - 126
Jumlah network : 127 Kelas A
Range IP : 1.xxx.xxx.xxx sampai dengan 126.xxx.xxx.xxx
Jumlah IP : 16.777.214 IP address pada tiap kelas A
2. Kelas B :
Oktet pertamanya mempunyai nilai 128 sampai 191, dan
pengalamatan kelas B masing-masing dapat mendukung 65.534
host.
NNNNNNNN NNNNNNNN HHHHHHHH HHHHHHHH
N=NetId H=HostId
Karakteristik Kelas B :
39
2 bit pertama : 10
Panjang NetId : 16 bit
Panjang HostId : 16 bit
Byte pertama : 128 - 191
Jumlah network : 16.384 Kelas B
Range IP : 128.0.xxx.xxx sampai dengan 191.255.xxx.xxx
Jumlah IP : 65.534 IP address pada tiap kelas B
3. Kelas C :
Oktet pertamanya mempunyai nilai 192 sampai 223, dan
pengalamatan kelas C masing-masing dapat mendukung 254 host.
NNNNNNNN NNNNNNNN NNNNNNNN HHHHHHHH
N=NetId H=HostId
Karakteristik Kelas C :
3 bit pertama : 110
Panjang NetId : 24 bit
Panjang HostId : 8 bit
Byte pertama : 192 - 223
Jumlah : 2.097.152 Kelas C
Range IP : 192.0.0.xxx sampai dengan 223.255.255.xxx
40
Jumlah IP : 254 IP address pada tiap kelas C
Aturan dasar pemilihan network Id dan host Id, yaitu :
1. Network Id tidak boleh sama dengan 127
Network Id ini tidak boleh digunakan karena secara default
digunakan untuk keperluan loopback. Loopback adalah IP address
yang digunakan komputer untuk menunjuk dirinya sendiri. Network
Id dan host Id tidak boleh sama dengan 255.
2. Network Id dan host Id tidak boleh 0 (nol)
IP address dengan host Id 0 diartikan sebagai alamat network.
Alamat network ialah alamat yang digunakan untuk menunjuk satu
jaringan, dan tidak menunjukkan suatu host.
3. Host Id harus unik dalam satu network.
Dalam satu jaringan tidak boleh ada dua host yang memiliki host Id
yang sama.
2.5.7.3. Static IP Addressing
Menurut Andi (2001:54), beberapa server, misalnya DNS dan
WINS, harus diberikan suatu alamat IP secara manual. Bila tidak ada
sebuah server DHCP pada jaringan, maka cara mengkonfigurasi
komputer-komputer TCP/IP itu secara manual agar bisa memakai suatu
alamat IP statis.
Dalam hal ini, penulis menggunakan alamat IP secara statis
41
untuk menerapkan perangkat lunak yang dibangun.
2.6. Website
Website atau situs web merupakan fasilitas hypertext untuk menampilkan
data berupa teks, gambar, suara, animasi, dan data multimedia lainnya.
Penggolongan situs web berdasarkan isinya (website contents) terdiri dari dua
jenis yaitu :
1. Web Statis
Web statis adalah web yang berisi / menampilkan informasi yang sifatnya
statis (tetap). Disebut statis karena pengguna tidak dapat berinteraksi dengan
web tersebut (komunikasi satu arah). (Rangkuti, 2006:79)
2. Web Dinamis
Web dinamis adalah web yang menampilkan informasi serta dapat
berinteraksi dengan user (komunikasi dua arah). (Rangkuti, 2006:80)
Dalam hal ini, penulis menggunakan konsep web dinamis pada perangkat
lunak yang dibangun.
2.6.1. HyperText Transfer Protocol (HTTP)
Menurut Connoly (2002:949), HTTP merupakan protokol yang
digunakan untuk mentransfer halaman web melalui internet, sedangkan
menurut Kalakota (1997:66), HTTP merupakan suatu protokol untuk
komunikasi antara web server dan web browser.
42
2.6.2. Uniform Resource Locator (URL)
Uniform Resource Locator (URL) adalah cara standar yang
digunakan untuk menentukan situs atau halaman pada jaringan komputer.
URL merupakan standar untuk menampilkan informasi tentang jenis, isi, dan
lokasi file, nama file, lokasi komputer di jaringan, letak file di dalam
komputer, dan protokol internet yang digunakan untuk mengakses file
tersebut. Internet itu sangat besar, merupakan interkoneksi terdistribusi,
tempat yang sangat tidak seragam, dan URL menstandarkan dari
keanekaragaman ini. (Ellsworth et al, 1997:42)
Format umum dari sebuah URL adalah :
Protokol_Transfer://nama_host/path/nama_file.
2.7. Web Browser
Web browser merupakan aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk
menjelajahi World Wide Web untuk mendapatkan informasi dan berkomunikasi.
Pengguna hanya mengetahui alamat-alamat web yang dimaksud. Kemudian web
browser menunggu informasi yang diminta dikirimkan kembali oleh web server.
Sehingga pengguna dapat melihat informasi tersebut dari web browser. Contoh
web browser : Mozilla Firefox, Netscape Communicator, Microsoft Internet
Explorer, Opera, dan lain-lain. Dalam hal ini, penulis menggunakan web browser
Mozilla Firefox versi 3.5.5 untuk menampilkan perangkat lunak yang dibangun.
Fungsi utama web browser adalah :
43
1. Memungkinkan untuk mengambil dan melihat informasi dari komputer server,
data-data yang berisi dokumen HTML.
2. Berinteraksi dengan sistem berbasis server.
3. Merupakan alat untuk melihat dokumen elektronik.
4. Untuk melakukan download/upload informasi digital.
5. Untuk mengirim dan menerima email.
2.8. Web Server
Web server adalah suatu program yang terletak pada komputer dengan
akses internet yang merespon permintaan browser untuk suatu URL. Web server
memenuhi permintaan pengguna dengan mensuplai atau melayani permintaan
halaman web.
Gambar 2.9. Komunikasi antara web browser dengan web server ( Sumber : Babin, 2007:2 )
44
Halaman web harus diletakkan dalam web server agar dapat dilihat dari
internet. Idealnya, web server harus memiliki koneksi internet yang tidak bisa
terputus, sehingga halaman-halaman yang ditangani dapat selalu tersedia.
(Greenlaw et al, 2003: 61)
Dalam membangun perangkat lunak Tes Kompetensi Bidang Komputer
Calon Pegawai Negeri Sipil POLRI ini, penulis menggunakan web server Apache
versi 2.2.11 yang terdapat pada paket aplikasi Xampp versi 1.7.1.
2.9. Pemrograman Berbasis Web
Pemrograman berbasis web merupakan suatu pekerjaan memprogram atau
membuat program yang dapat berjalan di web. Pemrogram, programmer atau
developer halaman web menulis secara manual atau menggunakan berbagai tool
yang disebut web authoring untuk menghasilkan deretan kode-kode. Kode-kode
ini membentuk dokumen atau halaman web. Halaman web inilah yang diakses
dan ditampilkan oleh web browser.(Husni, 2007:1)
2.9.1. Pengertian HTML
HTML adalah singkatan dari Hypertext Markup Language.
Pemrograman HTML sangat mudah dilakukan, tidak sesulit pemrograman
murni seperti C++, Delphi, Java, dan lain-lain. Tool yang diperlukan untuk
pengembangannya juga tidak sulit diperoleh. Hampir semua platform
termasuk Linux dan Windows telah menyediakan software minimal untuk
keperluan ini, misalnya NotePad dan Gedit sebagai editor HTML.
45
HTML tidak termasuk bahasa pemrograman tetapi lebih kepada
bahasa markup. HTML sudah digunakan pada halaman web pertama yang
hadir sekitar November 1990. beberapa situs web memuat halaman web
mereka dengan bahasa markup sendiri dan perbedaan ini memberikan
masalah tersendiri bagi web browser dalam menampilkan halaman. Sebuah
kelompok bernama World Wide Web Consortium (W3G) kemudian
menyusun sebuah standar dokumen HTML. HTML versi 1 (sekarang versi 4)
ini diterima secara luas dan merupakan titik penting dalam perkembangan
dunia web development termasuk teknologi web browser.
Berbeda dengan bahasa pemrograman lainnya, HTML tidak mengenal
variabel, fungsi, dan kata kunci lainnya. Halaman web yang baik
menggunakan 4 elemen yaitu <html>, <head> , <title> , dan <body>.
Berikut ini sebuah contoh penulisan HTML :
<html>
<head>
<title>Situs Pribadi Ariyadi</title>
</head>
<body>
Semua isi halaman web diletakkan di sini.
</body>
<html>
Penulis menggunakan perangkat lunak EditPlus versi 2.12 sebagai
teks editor untuk mengedit penulisan HTML, CSS dan kode PHP pada
46
perangkat lunak Tes Kompetensi Bidang Komputer Calon Pegawai Negeri
Sipil POLRI ini.
2.9.2. Pengertian PHP
PHP adalah singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor yang
digunakan sebagai bahasa server-side script dalam pengembangan web yang
disisipkan pada dokumen HTML. Penggunaan PHP memungkinkan web
dapat dibuat dinamis sehingga maintenance situs web tersebut menjadi lebih
mudah dan efisien. (Peranginangin, 2006 : 1)
PHP merupakan open source software yang disebarkan dan
dilisensikan secara gratis serta dapat diunduh bebas dari situs resminya di
http://www.php.net/.
2.9.2.1. Keunggulan PHP
Bahasa pemrograman web server yang sedang marak saat ini
selain PHP, antara lain ASP.NET, JSP, CFML. Jika dibandingkan di
antara ketiga bahasa pemrograman server side di atas, terdapat beberapa
keunggulan dari PHP, yaitu :
1) PHP dapat berjalan pada web server yang dirilis oleh Microsoft,
seperti IIS atau PWS juga pada Apache yang bersifat open source.
2) Karena sifatnya yang open source, maka perubahan dan
perkembangan interpreter pada PHP lebih cepat dan mudah, karena
banyak milis dan developer membantu pengembangannya.
47
3) PHP merupakan sebuah bahasa/script yang tidak melakukan sebuah
kompilasi dalam penggunaanya. Tidak seperti hanya bahasa
pemrograman aplikasi seperti Visual Basic dan sebagainya.
4) Jika dilihat dari segi pemahaman, PHP memiliki referensi yang
begitu banyak sehingga sangat mudah untuk dipahami.
5) PHP dapat berjalan pada tiga sistem operasi, yaitu : Linux, Unix,
dan Windows, dan juga dapat dijalankan secara runtime pada suatu
console.
2.9.2.2. Sintaks PHP
Sintaks program/skrip PHP ditulis dalam apitan tanda khusus
PHP. Ada empat macam pasangan tag PHP yang dapat digunakan untuk
menandai blok skrip PHP :
<?php ... ?> , < ? ... ?> , <% … %> ,
atau
<script language = ”PHP”> ... </script>
2.9.3. Cascading Style Sheet (CSS)
Menurut Husni (2007:49), Cascading Style Sheet atau CSS adalah
suatu cara untuk membuat format atau layout halaman web menjadi lebih
menarik dan mudah dikelola. CSS muncul sebagai jawaban atas sulitnya
mengatur layout tampilan dokumen web yang dibuat dengan HTML murni
meskipun telah menggunakan berbagai kombinasi format.
48
Di dalam CSS terdapat banyak style. Style adalah suatu definisi untuk
font (huruf), color (warna), dan lain-lain. Setiap style memiliki nama unik
yang disebut selector. Selector dan style-nya didefinisikan dalam satu tempat.
CSS dapat ditulis pada bagian body, head suatu dokumen HTML atau
diletakkan di sebuah file terpisah. Perintah-perintah CSS dibatasi oleh tag
<style> dan </style> .
Menurut Husni (2007:49), berikut ini adalah beberapa hal yang dapat
dilakukan dengan CSS :
1) Mendefinisikan tampilan halaman web yang dibuat dalam satu tempat
khusus, lebih baik daripada menulis berulang-ulang dalam satu atau
beberapa halaman web.
2) Kemudahan mengubah tampilan halaman web bahkan setelah halaman itu
selesai dibuat.
3) Mendefinisikan ukuran huruf dan atribut-atribut serupa yang memiliki
akurasi setingkat word processor (tidak terbatas hanya pada tujuh ukuran
huruf yang didefinisikan di dalam HTML).
4) Mendefinisikan style sesuai kebutuhan untuk link, misalnya mengubah
underline (garis bawah) pada suatu link.
5) Mendefinisikan layer yang dapat diletakkan di atas elemen lain (sering
digunakan untuk membuat menu pop-up).
2.9.4. Javascript
Menurut Connoly (2002:964), Javascript adalah sebuah bahasa
scripting berbasis objek yang akarnya terdapat pada program pengembangan
49
gabungan antara Netscape dan Sun. Javascript merupakan bahasa scripting
lokal yang dapat digunakan untuk menambah fungsionabilitas dari halaman
web tanpa membebani server dan traffic internet maupun intranet. Javascript
berbeda dengan Java, berikut ini adalah perbedaannya :
Tabel 2.3. Perbedaan antara Javascript dan Java
Javascript Java Diintepretasikan oleh client Dikompilasi oleh pemrogram,
dijalankan oleh client
Kodenya berintegrasi dalam dokumen HTML
Hasilnya berupa Applet, dipanggil dalam dokumen HTML
Loose typing of data type Strong typing of data type Dynamic binding Static binding Terbatas pada fungsi browser
Bisa sebagai aplikasi mandiri (standalone)
Bekerja terbatas pada elemen HTML Lebih dari sekadar elemen dokuen
HTML (misalnya multimedia) Mampu mengakses objek dan fungsionalitas browser Tidak mampu mengakses objek dan
fungsionalitas browser ( Sumber : Purbo, 1998:79 )
2.10. MySQL
MySQL adalah multiuser database yang menggunakan bahasa Structured
Query Language (SQL). MySQL dalam operasi client server melibatkan server
daemon MySQL di sisi server dan berbagai macam program serta library yang
berjalan di sisi client. MySQL mampu menangani data yang cukup besar.
Perusahaan yang menangani MySQL yaitu TcX, mengaku mampu menyimpan
data lebih dari 40 database, 10.000 tabel, dan sekitar 7 juta baris, totalnya kurang
lebih 100 Gigabytes data. (Nanang, 2004, Ch4)
50
MySQL dikembangkan oleh sebuah perusahaan Swedia bernama MySQL
AB, yang pada saat itu bernama TcX DataKonsult AB, sejak sekitar 1994-1995,
meski cikal bakal kodenya bisa disebut sudah ada sejak 1979. MySQL versi 1.0
dirilis pada bulan Mei 1996 secara terbatas kepada empat orang. Barulah di bulan
Oktober 1996 versi 3.11.0 dilepas ke publik. Versi publik pertama yang hanya
berjalan di system operasi Linux dan Solaris serta sebagian besar masih belum
terdokumentasi dan sudah bisa dipakai untuk aplikasi web sederhana.
MySQL (My Structure Query Language) adalah salah satu database dari
sekian banyak database lain seperti Oracle, MS SQL, PostgresSQL dan banyak
lagi. Semuanya itu mempunyai fungsi dan manfaat yang hampir sama namun
dalam pengerjaannya sedikit berbeda dan MySQL-lah yang paling mudah.
MySQL adalah salah satu Database Management System (DBMS). DBMS
merupakan salah satu sistem dalam mengakses database yang menggunakan
bahasa SQL.
Tentu saja tetap ada perbedaan sintaks bahasa paket program SQL
tersebut. Adapun beberapa kelebihan MySQL adalah sebagai berikut :
1. Kecepatan. Dengan adanya fitur tambahan Query Caching pada MySQL rilis
4.0, kinerja query secara umum akan naik rata-rata 200% dari kinerja
biasanya.
2. Open source. Dengan konsep ini siapapun dapat berpartisipasi
mengembangkan MySQL dan hasil pengembangan itu diserahkan kepada
umum atau kepada komunitas Open Source.
51
3. Kapabilitas. MySQL telah digunakan untuk mengelola database dengan
jumlah 50 juta record. Bahkan sanggup untuk mengelola 60.000 tabel dengan
jumlah baris 5.000.000.000. Mendukung penggunaan index hingga 32 index
per tabelnya, sedangkan setiap indexnya terdiri dari 1 hingga 16 kolom
kriteria. Informasi ini dapat diperoleh dari manual MySQL yang didapat di
unduh dari situs MySQL.
4. Konektifitas dan keamanan. MySQL mendukung dan menerapkan sistem
keamanan dan izin akses tingkat lanjut, termasuk dukungan keamanan dengan
pengacakan lapisan data (SSL transport layer encryption). Bahkan pada
MySQL rilis 4.0 dapat diterapkan pembatasan penggunaan sumber daya
server berdasarkan penggunaan per user . Adanya tingkatan user dan jenis
akses yang beragam dapat memberikan batasan akses berdasarkan lokasi
pengakses, dan terdapatnya jaminan keamanan pada MySQL.
5. Fleksibilitas dan Portabilitas. MySQL mendukung perintah-perintah ANSI
SQL 99 dan beberapa perintah database alternatif lainnya sehingga
mempermudah untuk beralih dari dan ke MySQL.
6. Lintas platform sistem operasi. MySQL dapat dijalankan pada beberapa
sistem operasi yang berbeda, seperti Linux, Microsoft Windows, FreeBSD,
Sun Solaris, Mac OS, HP-UX, AIX, QNX, Novell NetWare, SCO OpenUnix,
SGI Iric, dan Dec OSF.
Dalam membangun perangkat lunak Tes Kompetensi Bidang Komputer
Calon Pegawai Negeri Sipil POLRI ini, penulis menggunakan MySQL server
versi 5.1.33 yang terdapat pada paket aplikasi Xampp versi 1.7.1.
52
2.11. Database
Database / basis data merupakan kumpulan data yang umumnya
mendeskripsikan aktifitas suatu organisasi atau lebih yang berhubungan. (Paryudi,
2006 :1)
Komponen penyusun database menurut Paryudi (2006:36) yaitu :
1. Skema basis data
Skema basis data adalah sekelompok objek dalam basis data yang saling
berhubungan atau memiliki relasi.
2. Tabel
Tabel adalah unit penyimpan fisik utama untuk data dalam basis data. Pada
saat melakukan akses basis data, maka pengguna mengacu pada tabel untuk
data yang diinginkan.
3. Kolom atau field
Kolom adalah kategori informasi yang terdapat di dalam tabel.
4. Baris
Baris atau record adalah kumpulan semua kolom yang berhubungan dengan
kejadian tunggal.
5. Tipe data
Tipe data menentukan tipe data yang disimpan di dalam kolom. Umumnya
hanya terdapat tiga tipe data yang digunakan, yaitu : alfanumerik, numerik,
dan tanggal atau waktu.
53
2.11.1. Konsep Database Management System
Satu Database Management System (DBMS) berisi satu koleksi data
yang saling berhubungan / berelasi dan satu set program untuk mengakses
data tersebut. Jadi DBMS terdiri dari database dan set program pengelola
untuk menambah, menghapus, mengambil, dan membaca data. (Kristanto,
1993:1)
Database merupakan kumpulan-kumpulan file yang saling berelasi,
relasi tersebut biasa ditunjukkan dengan kunci dari tiap file yang ada. Satu
database menunjukan satu kumpulan data yang dipakai dalam satu lingkup
perusahaan atau instansi. (Kristanto, 1993:1)
Dalam satu file terdapat record-record yang sejenis, sama besar,
sama bentuk, dan merupakan satu kumpulan entitas yang seragam. Satu
record terdiri dari field-field yang saling berhubungan untuk menunjukkan
bahwa field tersebut dalam satu pengertian yang lengkap dan direkam dalam
satu record. (Kristanto, 1993:1)
Menurut Kristanto (1993:1-4), berikut ini adalah definisi dari entity,
attribute, data value, record/tuple, file, dan Database Management System
(DBMS):
1. Entity, adalah orang, tempat, kejadian atau konsep yang informasinya
direkam. Pada bidang administrasi mahasiswa misalnya, entity adalah
mahasiswa, buku, pembayaran, nilai ujian. Pada bidang kesehatan
misalnya, entity adalah pasien, dokter, obat, kamar.
54
2. Setiap attribute mempunyai satu sebutan untuk mewakili suatu entity.
Seorang mahasiswa dapat dilihat dari atributnya, misalnya nama, nomor
induk, alamat, nama orangtua, hobi. Attribute juga disebut sebagai data
elemen, data field, data item.
3. Data value adalah data aktual atau informasi yang disimpan pada tiap
data elemen atau attribute.
4. Record/Tuple merupakan kumpulan elemen yang saling berkaitan
menginformasikan tentang suatu entity secara lengkap. Satu record
mewakili satu data atau informasi tentang seseorang.
5. File merupakan kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang
elemen yang sama, attribute yang sama, namun berbeda data valuenya.
6. Database merupakan kumpulan file yang mempunyai kaitan satu file
dengan file yang lain sehingga membentuk satu bangunan data untuk
menginformasikan satu perusahaan atau instansi dalam batasan tertentu.
7. Kumpulan file yang saling berkaitan bersama dengan program untuk
pengelolaannya disebut sebagai Database Management System (DBMS).
Database merupakan kumpulan datanya, sedangkan program
pengelolanya berdiri sendiri dalam satu paket program yang komersial
untuk membaca, mengisi, menghapus, dan melaporkan data dalam
database.
55
2.12. Data Flow Diagram (DFD)
Menurut Laudon (2003:471), DFD adalah peralatan utama dari analisis
terstruktur yang secara grafis mengilustrasikan proses-proses komponen dari
sistem dan aliran data di antara proses-proses tersebut.
Ada dua jenis Data Flow Diagram, yaitu Data Flow Diagram logis dan
Data Flow Diagram fisik. Data Flow Diagram logis menggambarkan proses
tanpa menyarankan bagaimana mereka akan dilakukan, sedangkan Data Flow
Diagram fisik menggambarkan proses model berikut implementasi pemrosesan
informasinya. Untuk membaca suatu Data Flow Diagram, kita harus memahami
dulu elemen-elemen yang menyusun suatu Data Flow Diagram.
Menurut Al Fatah (2007:106-107), ada empat elemen yang menyusun
suatu Data Flow Diagram, yaitu :
1. Proses, merupakan aktifitas atau fungsi yang dilakukan untuk alasan bisnis
yang spesifik, biasa berupa manual maupun terkomputerisasi.
2. Data Flow atau arus data, adalah suatu data tunggal atau kumpulan logis suatu
data, selalu diawali atau berakhir pada suatu proses.
3. Data Store atau penyimpanan data, adalah kumpulan data yang disimpan
dengan cara tertentu. Data yang mengalir disimpan dalam data store. Aliran
data diupdate atau ditambahkan ke data store.
4. External Entity atau entitas luar, merupakan organisasi atau sistem yang
berada di luar sistem tetapi berinteraksi pula dengan sistem tersebut.
56
2.12.1. Levelisasi Data Flow Diagram
a. Diagram Konteks
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan
menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks
merupakan level tertinggi dari Data Flow Diagram yang
menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem.
b. Diagram Nol / Zero
Diagram nol adalah diagram yang menggambarkan proses dari Data
Flow Diagram.
c. Diagram Rinci
Diagram rinci adalah diagram yang menguraikan proses apa yang ada
dalam diagram zero atau diagram level di atasnya.
2.13. Entity Relational Diagram (ERD)
Entity Relational Diagram merupakan suatu sistem basis data relasional
yang tersusun atas kumpulan objek-objek dasar yang disebut entitas dan hubungan
antarobjek. Entitas adalah sesuatu atau objek dalam dunia nyata yang yang dapat
dibedakan dari objek lain. (Paryudi, 2006:59)
Tujuan utama dari Entity Relational Diagram adalah untuk memodelkan
struktur data dan hubungan antardata. Relasi adalah hubungan antara beberapa
entitas.
57
2.13.1. Normalisasi
Normalisasi adalah teknik yang digunakan untuk memvalidasi model
data. Serangkaian aturan berlaku pada data model logis untuk meningkatkan
pengaturannya. (Al-Fatah, 2007:106)
2.13.2. Level Normalisasi
Berikut ini adalah tingkatan atau level normalisasi menurut Al-Fatah
(2007:107) :
1. Relasi bentuk tidak normal
Relasi-relasi yang dirancang tanpa mengindahkan batasan dalam defenisi
basis data dan karakteristik RDBM akan menghasilkan relasi UNF (Un
Normalized From).
2. Relasi bentuk normal pertama (1NF)
Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi 1NF bila setiap data bersifat
atomic yaitu setiap irisan baris dan kolom hanya mempunyai satu nilai
data.
3. Relasi bentuk normal kedua (2NF)
Suatu relasi dikatakan sudah mempunyai bentuk 2NF bila relasi tersebut
sudah memenuhi 2NF dan atribut yang bukan key sudah tergntung penuh
pada keynya.
4. Relasi bentuk normal ketiga (3NF)
58
Suatu relasi dikatakan sudah memenuhi bentuk 3NF bila relasi tersebut
sudah memenuhi bentuk 2NF dan atribut yang bukan key tidak
tergantung transitif pada keynya.
5. Relasi bentuk normal keempat (4NF)
6. Relasi bentuk normal kelima (5NF)
Bentuk normal keempat (4NF) dan kelima (5NF) hanya dipakai pada kasus-
kasus khusus, yakni pada relasi yang mengandung dependensi nilai banyak.
2.14. Flowchart
Bagan alir atau flowchart adalah simbol-simbol yang digunakan untuk
menggambarkan urutan proses yang terjadi di dalam suatu program komputer atau
suatu alat yang dipakai untuk membuat algoritma. Bagan alir dapat menunjukkan
secara jelas arus pengendalian suatu algoritma, yaitu bagaimana melaksanakan
suatu rangkaian kegiatan secara logis dan sistematis. (Soleh, 2007:141)
2.14.1. Jenis Flowchart
1. Sistem Flowchart
Bagan yang memperlihatkan ukuran proses dalam sistem dengan
menunjukan alat media input, output serta jenis media penyimpanan
dalam proses pengolahan data.
2. Program Flowchart
Bagan yang memperlihatkan urutan instruksi yang digambarkan dengan
simbol tertentu untuk memecahkan masalah dalam suatu program.
59
2.14.2. Simbol-simbol Flowchart
Menurut Bin Ladjamudin (2005:266), berikut ini adalah simbol-
simbol flowchart :
1. Flow Direction Symbols (Simbol penghubung / alur)
Merupakan simbol yang digunakan untuk menghubungkan antara
symbol yang satu dengan simbol yang lain.
Berikut ini adalah macam-macam simbol penghubung / alur :
1) Simbol arus / flow
Merupakan simbol menyatakan jalannya arus suatu proses.
2) Simbol communication link
Merupakan simbol untuk menyatakan bahwa adanya transisi suatu
data atau informasi dari satu lokasi ke lokasi lain.
3) Simbol connector
Merupakan simbol untuk menyatakan sambungan dari satu proses ke
proses lainnya dalam halaman/lembar yang sama.
4) Simbol offline connector
Merupakan simbol untuk menyatakan sambungan dari satu proses ke
proses lainnya dalam halaman atau lembar berbeda.
2. Processing symbols (Simbol Proses)
Merupakan simbol yang menunjukan jenis operasi pengolahan dalam
suatu proses.
Berikut ini adalah macam-macam simbol proses :
1) Simbol process
60
Merupakan simbol untuk menyatakan proses penghitungan atau
proses pengolahan data.
2) Simbol manual
Merupakan simbol untuk menyatakan suatu tindakan (proses) yang
tidak dilakukan oleh komputer (manual).
3) Simbol logika (decision)
Merupakan simbol untuk menunjukkan suatu kondisi tertentu yang
akan menghasilkan dua kemungkinan jawaban (ya atau tidak).
4) Simbol predefined
Merupakan simbol untuk menyatakan penyediaan tempat
penyimpanan suatu pengolahan untuk memberi harga awal.
5) Simbol terminal
Merupakan simbol untuk menyatakan permulaan atau akhir suatu
program.
6) Simbol keying operation
Merupakan simbol untuk menyatakan segala jenis operasi yang
diproses dengan menggunakan suatu mesin yang mempunyai
keyboard.
7) Simbol off-line storage
Merupakan simbol untuk menunjukkan bahwa data dalam simbol ini
akan disimpan ke suatu media tertentu.
8) Simbol manual input
61
Merupakan simbol untuk memasukkan data secara manual dengan
menggunakan online keyboard.
3. Input-Output symbols
Merupakan simbol yang menunjukan jenis peralatan yang digunakan
sebagai media input atau output.
Berikut ini adalah macam-macam simbol input-output :
1) Simbol input-output
Merupakan simbol untuk menyatakan proses input dan output tanpa
tergantung dengan jenis peralatannya.
2) Simbol punched card
Merupakan simbol untuk menyatakan input berasal dari kartu atau
output ditulis ke kartu.
3) Simbol magnetic-tape unit
Merupakan simbol untuk menyatakan input berasal dari pita
magnetik atau output disimpan ke pita magnetik.
4) Simbol disk storage
Merupakan simbol untuk menyatakan input berasal dari disk atau
output disimpan ke disk.
5) Simbol document
Merupakan simbol untuk mencetak laporan ke printer.
6) Simbol display
Merupakan simbol untuk menyatakan peralatan output yang
digunakan berupa layar misalnya pada video dan komputer.
62
2.14.3. Kaidah-kaidah Pembuatan Flowchart
Menurut Bin Ladjamudin (2005:269), tidak ada rumus atau kaidah
baku yang bersifat mutlak. Berikut ini adalah kaidah-kaidah flowchart
menurut Bin Ladjamudin (2005:270) :
a. Hindari pengulangan proses yang tidak perlu dan logika yang berbelit
sehingga jalannya proses menjadi singkat.
b. Pengulangan yang dilakukan sebaiknya secara terstruktur (hanya
menggunakan tiga struktur kontrol), jangan menggunakan statement go
to.
c. Jalannya proses digambarkan dari atas ke bawah dan diberikan tanda
panah untuk memperjelas.
d. Sebuah flowchart diawali dari satu titik START dan diakhiri dengan
END/STOP.
Secara garis besar, terdapat 3 bagian utama dalam suatu pengolahan
data, yaitu :
1) Input
2) Proses
3) Output
63
Gambar 2.10. Tiga bagian utama pengolahan data ( Sumber : Bin Ladjamudin, 2005:269 )
Untuk pengolahan data dengan komputer, dapat dirangkum urutan
dasar untuk pemecahan suatu masalah, yaitu :
1. Start
Berisi instruksi untuk persiapan peralatan yang diperlukan sebelum
menangani pemecahan masalah.
2. Read / Scanf / Cin
Berisi instruksi untuk membaca data dari suatu peralatan input.
3. Process
Berisi kegiatan yang berkaitan dengan pemecahan masalah sesuai
dengan data yang dibaca.
4. Print / Write / Printf / Cout
Berisi instruksi untuk merekam hasil kegiatan ke peralatan output.
5. End / Stop
Mengakhiri kegiatan pengolahan.
Input Proses Output
64
2.15. Pengertian Observasi
Menurut Jogiyanto (2005:623), pengertian observasi adalah pengamatan
langsung suatu kegiatan yang sedang dilakukan, sedangkan menurut Rangkuti
(2001:42), observasi merupakan kegiatan pengamatan terhadap suatu objek atau
orang lain.
2.16. Pengertian Wawancara
Pengertian wawancara adalah suatu metode pengumpulan data dengan
melakukan tanya jawab terhadap responden agar mendapat informasi yang
dibutuhkan oleh peneliti. (Usman, 2006:100)
2.17. Pengertian Studi Pustaka
Menurut buku Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Sains dan Teknologi
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2009:5), studi pustaka atau yang biasa disebut
kajian pustaka ataupun tinjauan pustaka adalah suatu kerangka konsep untuk
melakukan analisis fakta yang dikumpulkan dalam penelitian atau pengkajian
terhadap suatu permasalahan yang diambil. Sumber-sumber rujukan seperti buku,
jurnal, majalah, dan lain sebagainya hendaknya berasal dari sumber terbaru dan
relevan dengan topik penelitian.
65
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini akan diuraikan metode-metode yang digunakan penulis
dalam melakukan penelitian tugas akhir ini.
3.1. Metode Pengumpulan Data
Penyusunan skripsi ini dilakukan dengan menggunakan beberapa metode
yang dapat mendukung penulisan, baik dalam pengumpulan data maupun
informasi yang diperlukan, untuk mendapatkan kebenaran materi uraian
pembahasan.
3.1.1. Metode Observasi
Observasi dilaksanakan selama bulan Mei 2009, bertempat di Biro
Pembinaan Karir Markas Besar POLRI Gedung TNCC lantai 10, Jalan
Trunojoyo No.3 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12110, Jakarta.
Observasi yang dilakukan penulis meliputi pencarian data dan
informasi yang dibutuhkan sebagai bahan pembuatan skripsi, antara lain
pemeriksaan berkas rencana pelaksanaan dan kegiatan penerimaan CPNS
POLRI, pemeriksaan sistem yang sedang berjalan, pemeriksaan berkas soal
ujian Tes Kompetensi Bidang Komputer, bagaimana proses penilaian ujian
dilakukan, dan bagaimana cara penyajian informasi hasil kelulusan Tes
Kompetensi Bidang Komputer.
66
Selama melakukan observasi, penulis didampingi oleh salah satu staf
Pegawai Negeri Sipil Biro Pembinaan Karir yaitu bapak Muhammad Nasir.
Surat keterangan melakukan observasi dan penelitian dapat dilihat pada
lembar lampiran.
3.1.2. Metode Wawancara
Tujuan penulis melakukan wawancara adalah untuk mendapatkan
informasi yang dibutuhkan dalam pembuatan skripsi secara langsung dari
pihak-pihak yang terkait, antara lain dengan narasumber utama yang pada
waktu itu dijabat oleh bapak Irjen Pol. Drs. Suhardi Sigit selaku Kepala
Deputi Sumber Daya Manusia POLRI,. Hasil wawancara penulis dengan
Kepala Biro Pembinaan Karir selengkapnya dapat dilihat pada lampiran A.
3.1.3. Metode Studi Pustaka
Metode studi pustaka digunakan dengan melihat penelitian sejenis
yang sudah ada baik di perpustakaan Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah maupun di perpustakaan
universitas lain seperti Universitas Gunadarma, Universitas Budi Luhur, dan
Universitas Bina Nusantara, membaca dan mempelajari referensi yang ada
baik buku dan e-book, dan mengunjungi berbagai website di internet. Jumlah
buku yang penulis jadikan referensi sebanyak 22 buah dan e-book sebanyak
11 buah. Adapun nama buku dan e-book yang digunakan dapat dilihat pada
bagian daftar pustaka.
67
3.1.4. Studi Literatur Sejenis
Dalam melakukan penelitian dan pembuatan perangkat lunak Tes
Kompetensi Bidang Komputer Calon Pegawai Negeri Sipil POLRI, penulis
juga menyajikan studi literatur penelitian sejenis dengan tujuan agar bisa
dijadikan perbandingan dengan perangkat lunak yang penulis bangun. Tabel
3.1. berikut ini adalah tabel perbandingan literatur sejenis yang berhasil
dihimpun oleh penulis.
Tabel 3.1. Studi literatur sejenis
No Judul Skripsi Metode Pengembangan
Sistem
Tools Kelebihan Kekurangan
1. Aplikasi Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru Berbasis Ujian Online pada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Prototyping PHP dan MySql
Terdapat sistem autentikasi One Time Password
Sistem yang dibuat hanya pada ujian tertulis, tidak sampai pada tahap kelulusan
2. Perancangan Aplikasi Penerimaan Pegawai Berbasis Web (Studi Kasus: Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi)
System Development Life Cycle
Java Server Pages
Ada manajemen data dan administrator
Tidak adanya aspek keamanan jaringan
3. Pengembangan Sistem Penerimaan Siswa Baru Sekolah Menegah Atas Negeri (SMAN)
Object Oriented System
PHP dan MySql
Ada manajemen data dan administrator
Nilai hasil kelulusan tidak disertakan pada pengumuman kelulusan
68
Berbasis Web
3.2. Metode Pengembangan Sistem
Dalam merancang perangkat lunak Tes Kompetensi Bidang Komputer
berbasis Local Area Network pada Markas Besar Kepolisian Negara Republik
Indonesia, penulis menggunakan metode System Development Life Cycle (SDLC)
dengan model Waterfall.
Berikut ini adalah tahapan dari model Waterfall :
3.2.1. Analisis Kebutuhan Sistem (System Requirement Analysis)
Data dan informasi yang terkumpul secara lengkap lalu dianalisis dan
didefinisikan untuk memenuhi pembuatan perangkat lunak ini. Penulis
melakukan beberapa hal yang diperlukan yaitu membuat studi kelayakan,
alokasi waktu, dan cakupan. Berikut ini adalah rinciannya :
1. Studi Kelayakan
Studi kelayakan yang dilakukan meliputi kelayakan perangkat lunak yang
akan diterapkan baik dari segi penyediaan fasilitas maupun waktu
pelaksanaan Tes Kompetensi Bidang Komputer. Penulis melakukan
kajian terlebih dahulu tentang proses penyajian informasi yang ada
selama ini sehingga dapat dibuat pengembangan yang dapat memperbaiki
kekurangan yang ada. Oleh karena itu, penulis melakukan beberapa
kegiatan, yaitu :
i. Observasi.
ii. Wawancara.
69
iii. Analisis sistem yang sedang berjalan.
iv. Kelebihan dan kelemahan sistem yang sedang berjalan.
v. Solusi pemecahan masalah.
2. Alokasi Waktu
Membuat alokasi waktu untuk keseluruhan pembuatan perangkat lunak
Tes Kompetensi Bidang Komputer Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
POLRI. Waktu yang dibutuhkan kurang lebih 6 bulan, terhitung dari
bulan Agustus 2009 sampai dengan Januari 2010.
3. Cakupan
Menentukan batasan atau ruang lingkup pada perangkat lunak yang akan
dibangun.
3.2.2. Desain (Design)
Pada tahap ini penulis akan melakukan beberapa hal yang diperlukan
dalam desain melalui pemodelan proses (Process Modelling), pemodelan data
(Data Modelling), dan desain antarmuka (Interface Design).
1. Process Modelling (Pemodelan Proses)
Menggambarkan bagaimana perangkat lunak beroperasi dan
mengilustrasikan aktifitas-aktifitas yang dilakukan dan bagaimana data
berpindah di antara aktifitas-aktifitas itu. Cara yang digunakan adalah
dengan menggunakan Data Flow Diagram (DFD). Secara rinci dapat
dilihat di sub bab 4.2. nomor 1.
2. Data Modelling (Pemodelan Data)
70
Pada tahap ini, akan menggambarkan data yang digunakan dan diciptakan
dalam suatu perangkat lunak. Cara yang digunakan adalah dengan
menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD). Secara rinci dapat
dilihat di sub bab 4.2. nomor 2.
3. Interface Design (Desain Antarmuka)
Menggambarkan bagaimana pengguna memasukkan data, melakukan
pemilihan menu, menjawab soal, maupun mendapatkan output atau hasil
berupa skor atau nilai dari proses pada perangkat lunak ini. Secara rinci
dapat dilihat di sub bab 4.2. nomor 3.
3.2.3. Pengkodean (Coding)
Tahap berikutnya yang dilakukan adalah pengkodean atau
pemrograman atau coding. Tahap ini merupakan hasil transfer dari
perancangan ke dalam bahasa pemrograman yang telah ditentukan. Bahasa
pemrograman dibutuhkan untuk dapat membangun sebuah aplikasi atau
perangkat lunak, agar komputer dapat melakukan berbagai operasi dan fungsi
sesuai dengan keinginan pengguna. Untuk itu dibutuhkan suatu bahasa
pemrograman yang dapat digunakan untuk membuat perangkat lunak
berbasis Local Area Network dengan konsep client-server. Bahasa
pemrograman yang digunakan dalam pembuatan perangkat lunak ini adalah
PHP dengan database MySQL. Secara rinci, tahap pengkodean (coding)
dapat dilihat di lampiran C.
71
3.2.4. Pengujian (Testing)
Pada tahap ini akan dilakukan testing atau pengujian secara
keseluruhan dari perangkat lunak Tes Kompetensi Bidang Komputer Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang telah dibangun. Adapun testing terhadap
perangkat lunak dilakukan dengan metode kualifikasi. Metode kualifikasi ini
terbagi menjadi tiga bagian, yaitu :
1. Analisis, yaitu pemeriksaan kesesuaian terhadap perintah yang diberikan
user kepada perangkat lunak.
2. Demonstrasi, yaitu pengujian kinerja perangkat lunak secara langsung
yang dilakukan oleh user.
3. Inspeksi, yaitu tahap penyajian dokumentasi baik berupa kode program
maupun tampilan perangkat lunak.
72
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan dipaparkan hasil dan pembahasan atas identifikasi
masalah yang mengacu pada tujuan penelitian yang berlandaskan pada
metodologi penelitian dan teori yang dipaparkan dalam bab sebelumnya.
4.1. Analisis Kebutuhan Sistem (System Requirement Analysis)
Pada tahap ini, penulis akan memaparkan tentang profil instansi POLRI
secara umum dan menganalisis kebutuhan sistem untuk membangun perangkat
lunak Tes Kompetensi Bidang Komputer Calon Pegawai Negeri Sipil POLRI
berbasis Local Area Network.
4.1.1. Biro Pembinaan Karir POLRI
Biro Pembinaan Karir POLRI atau RO BINKAR SDE SDM POLRI
adalah salah satu biro yang terdapat di Divisi Sumber Daya Manusia POLRI.
Biro ini dikepalai oleh seorang Kepala Biro (KARO), dibawahnya terdapat
Sekretaris Biro (SESRO), Kepala Bagian Mutasi Jabatan (Kabag Mutjab),
Kepala Bagian Pangkat (Kabag Pangkat), dan Kepala Bagian Pembinaan
PNS (Kabag BIN PNS).
Biro Pembinaan Karir POLRI sebagai bagian dari Divisi Sumber
Daya Manusia POLRI juga ikut mendukung visi dan misi Divisi Sumber
Daya Manusia POLRI, yaitu sebagai berikut :
73
1. Visi
“Mewujudkan personel POLRI yang profesional, bermoral dan modern
yang tergelar di sentra pelayanan yang terdekat dengan masyarakat untuk
memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan masyarakat.”
2. Misi
a. Melakukan pengkajian dan perencanaan kebutuhan SDM POLRI baik
kuantitatif maupun kualitatif yang tergelar di seluruh kesatuan
kewilayahan dan satuan kerja Mabes POLRI.
b. Merumuskan dan melaksanakan kebijakan penerimaan SDM POLRI
yang berdasarkan prinsip bersih, transparan dan akuntabel.
c. Merumuskan framework kurikulum yang berjenjang dan
berkelanjutan di semua tingkat dan jenis pendidikan di lingkungan
POLRI.
d. Merumuskan kebijakan transparansi pendidikan di lingkungan
POLRI, guna memperoleh hasil didik yang berkualitas.
e. Merumuskan kebijakan serta menyelenggarakan penempatan dalam
jabatan berdasarkan prinsip merit sistem dan achievement, serta
reward dan punishment.
f. Merumuskan kebijakan penyederhanaan kepangkatan serta
memproses kenaikan pangkat SDM POLRI.
g. Meningkatkan kesejahteraan SDM POLRI baik di bidang
kesejahteraan materiil, moril, mental rohani, jasmani, kondisi psikis
maupun kondisi kesehatan.
74
h. Melakukan upaya akselerasi guna memantapkan pemahaman kultur
polisi sipil yang demokratis, protagonis, transparansi, akuntabilitas,
dan menjunjung tinggi hak asasi manusia.
i. Memproses pengakhiran dinas personel tepat waktu.
j. Mengefektifkan fungsi pengawasan terhadap seluruh penyelenggaraan
manajemen SDM POLRI, guna menghindari terjadinya berbagai
bentuk penyimpangan.
4.1.2. Rancang Bangun Perangkat Lunak e-TestLAN
Perangkat lunak yang penulis bangun dinamakan e-TestLAN
(electronic Tes Kompetensi Bidang Komputer Calon Pegawai Negeri Sipil
berbasis Local Area Network). E-TestLAN merupakan sebuah perangkat
lunak tes kompetensi bidang komputer berbasis Local Area Network yang
menggunakan metode pengacakan soal dalam penerapannya. Perangkat lunak
ini diharapkan mampu memberikan kontribusi yang positif pada instansi
POLRI berupa penyajian hasil Tes Kompetensi Bidang Komputer secara
langsung sekaligus mempersingkat prosedur penerimaan CPNS POLRI.
Berikut ini adalah pembahasan tahapan-tahapan yang digunakan
untuk rancang bangun perangkat lunak Tes Kompetensi Bidang Komputer
Calon Pegawai Negeri Sipil menggunakan metode pengacakan soal berbasis
Local Area Network (e-TestLAN) pada instansi POLRI.
1. Studi Kelayakan
75
Studi kelayakan yang dilakukan meliputi kelayakan perangkat
lunak yang akan dibangun baik dari segi penyediaan fasilitas, penerapan,
maupun waktu pelaksanaan Tes Kompetensi Bidang Komputer. Penulis
melakukan kajian terlebih dahulu tentang proses penyajian informasi
yang ada selama ini sehingga dapat dibuat pengembangan yang dapat
memperbaiki kekurangan yang ada. Berikut ini adalah tahap-tahapnya :
a) Observasi
Penulis melakukan pengamatan terhadap Biro Pembinaan
Karir dan Divisi Telematika guna mendapatkan data dan informasi
secara tertulis yang dibutuhkan untuk pembuatan perangkat lunak e-
TestLAN.
b) Wawancara
Wawancara dilakukan dengan pihak-pihak yang menangani
langsung Tes Kompetensi Bidang Komputer, yaitu staf Biro
Pembinaan Karir dan staf Divisi Telematika. Materi wawancara
meliputi tanya jawab seputar masalah teknis pada saat pra dan pasca
pelaksanaan Tes Kompetensi Bidang Komputer.
c) Analisa sistem yang sedang berjalan
Berdasarkan observasi dan wawancara yang telah dilakukan
dengan staf Biro Pembinaan Karir dan divisi Telematika Mabes
POLRI, penulis memperoleh data dan informasi dari prosedur
perekrutan atau penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
POLRI yang sedang berjalan.
76
Proses-proses yang memanfaatkan sumber daya teknologi
komputer pada tahap Tes Kompetensi Bidang Komputer Calon
Pegawai Negeri Sipil POLRI, antara lain :
1. Penyimpanan data pendaftar, data hasil pemeriksaan administrasi
tahap awal, data hasil Tes Kompetensi Dasar, data hasil
pemeriksaan kesehatan, dan data hasil pemeriksaan keaslian
berkas administrasi.
2. Penyusunan dan penyimpanan materi soal berikut pilihan
jawabannya.
3. Pelaksanaan Tes Kompetensi Bidang Komputer.
4. Pemeriksaan jawaban dengan program komputer.
5. Pengumuman kelulusan melalui internet.
77
Tabel 4.1. Prosedur penerimaan CPNS POLRI
Peserta CPNS Panitia Pelaksana (POLRI) Tim Soal
Start
Daftar
Rencana dan Pelaksanaan Kegiatan
PNS POLRI
Pembuatan dan Penyusunan Materi TKD
Informasi Pendaftaran
Pemeriksaan Administrasi Tahap
Awal
Syarat, Prosedur & Jadwal Ujian
SK Pengadaan PNS POLRI
Formulir Pendaftaran
Data
Hasil Pemeriksaan
1
Lengkap
Gugur / Gagal
Y T
78
Peserta CPNS Panitia Pelaksana (POLRI) Tim Soal
Persiapan TKD dan TKB
Nomor Peserta
Pelaksanaan TKD
Pengolahan TKD
Pelaksanaan TKB
Pengolahan TKB
Pemeriksaan Kesehatan
Pemeriksaan Keaslian
Ijazah / STTB
2
1
Hasil Pemeriksaan Kesehatan
Hasil TKD
Hasil TKB
Ijazah / STTB Asli
Data
Lulus
Gugur / Gagal
Lulus
Y
T
Y
T
79
Peserta CPNS Panitia Pelaksana (POLRI) Tim Soal
Keterangan : Ø BKN : Badan Kepegawaian Nasional Ø CPNS : Calon Pegawai Negeri Sipil Ø NIP : Nomor Induk Pegawai Ø PNS : Pegawai Negeri Sipil Ø STTB : Surat Tanda Tamat Belajar Ø TKB : Tes Kompetensi Bidang Ø TKD : Tes Kompetensi Dasar
( Sumber : Data internal Biro Pembinaan Karir POLRI )
Penilaian Hasil Pemeriksaan Kesehatan &
Keaslian Ijazah / STTB
Pengumuman Kelulusan CPNS
POLRI
Pengumpulan / Penyerahan Berkas Asli
Usul Persetujuan Penetapan NIP ke
BKN
Penetapan NIP antara POLRI dengan BKN
2
Lulus
Finish
Gugur / Gagal
Data
Y
T
80
Tabel 4.2. Flow of document sistem yang berjalan
Peserta (CPNS) Tim Soal Panitia Pelaksana
( Sumber : Data internal Biro Pembinaan Karir POLRI )
Y
T
Data Soal
Data Peserta
Data Nilai
Jawab Soal
Penilaian
Lulus Gugur / Gagal
Lulus Tes
Kompetensi
Dasar
Hasil TKB
Komputer
Finish
Start
Registrasi
Nomor Peserta
Pembuatan dan penyusunan materi soal
Pengumuman hasil TKB Komputer
81
Data pada tabel 4.2. menginformasikan bahwa peserta ujian
masuk CPNS POLRI harus sudah lulus ujian tertulis atau Tes
Kompetensi Dasar sebelum melaksanakan Tes Kompetensi Bidang
Komputer. Jika nilai Tes Kompetensi Dasar tidak memenuhi syarat
batas nilai minimum yang telah ditentukan oleh panitia pelaksana
yaitu 56 maka peserta langsung dianggap gugur atau tidak lulus dan
tidak berhak untuk mengikuti Tes Kompetensi Bidang Komputer.
Soal berasal dari instansi Kepolisian Negara Republik
Indonesia (POLRI) dengan jumlah 100 soal yang terdiri dari
pertanyaan yang berkaitan dengan bidang komputer. Semua soal
dikumpulkan dan diberikan kepada tim pemasuk soal (tim soal)
kemudian dimasukkan ke komputer. Soal yang telah dimasukkan
kemudian diisi oleh peserta tes dengan waktu yang telah ditentukan.
Pelaksanaan Tes Kompetensi Bidang Komputer dilakukan di ruangan
yang disediakan oleh Divisi Telematika Mabes POLRI. Hasil Tes
Kompetensi Bidang Komputer kemudian diumumkan oleh Pusat
Informasi dan Pengolahan Data (PUSINFOLAHTA) Mabes POLRI
melalui situs web POLRI dalam waktu 2 hari atau lebih tergantung
dari banyaknya peserta.
Berdasarkan data primer yang diperoleh penulis, berikut ini
adalah komposisi penilaian tes pada penerimaan Calon Pegawai
Negeri Sipil POLRI :
I. Tes Kompetensi Bidang Komputer, dengan bobot nilai = 70%
82
A. Materi Ujian :
Tabel 4.3. Jenis-jenis Tes Kompetensi Dasar
No. Jenis Ujian Jumlah Soal Bobot Nilai
1. Tes Pengetahuan Umum (TPU)
75 20%
2. Tes Bakat Skolastik (TBS)
75 20%
3. Tes Substansi Kepolisian (TSK)
75 30%
Jumlah 225 70%
( Sumber : Data internal Biro Pembinaan Karir POLRI )
B. Nilai lulus minimal = 56
C. Bobot nilai maksimal = 70% x 100 = 70
II. Tes Kompetensi Bidang (TKB) Aplikasi, dengan bobot nilai =
30%
A. Nilai lulus minimal = 56
B. Bobot nilai maksimal = 30% x 100 = 30
III. Bobot Maksimal (TKD+TKB) :
TKD + TKB = 70 + 30 = 100
d) Kelebihan dan kelemahan dari sistem yang sedang berjalan
1. Kelebihan
i. Telah didukung oleh fasilitas yang memadai, berupa ruangan
yang berbasis jaringan komputer dan komputer desktop untuk
setiap peserta ujian.
2. Kelemahan
83
i. Masih terbukanya kesempatan bagi peserta ujian untuk melihat
jawaban peserta lain yang ada di sekitarnya walau ada pengawas
sekalipun karena urutan soal ujian yang sama.
ii. Dalam hal penyajian informasi kelulusan, penulis menilai bahwa
terdapat jeda yang cukup lama untuk melihat pengumuman hasil
dan kelulusan Tes Kompetensi Bidang Komputer. Berdasarkan
informasi yang diberikan oleh pihak Biro Pembinaan Karir
Mabes POLRI, peserta membutuhkan waktu paling sedikit
beberapa hari untuk menerima pengumuman kelulusan ujian.
Pada tahap pelaksanaan Tes Kompetensi Bidang Komputer,
peserta ujian harus menunggu hingga dua hari untuk
mendapatkan laporan hasil kelulusannya.
e) Solusi pemecahan masalah
Berdasarkan analisis sistem yang sedang berjalan di atas, maka
penulis berinisiatif untuk membuat suatu perangkat lunak komputer
yang mampu mengolah soal mulai dari pengacakan soal hingga
penyajian nilai hasil ujian tertulis secara langsung sehingga
pelaksanaannya tidak memakan banyak waktu. Solusinya yaitu dengan
membuat perangkat lunak e-TestLAN. Dalam penelitian ini, penulis
hanya membangun sebuah perangkat lunak komputer untuk menunjang
sistem yang sudah ada sebelumnya. Perangkat lunak e-TestLAN ini
merupakan perangkat lunak Tes Kompetensi Bidang Komputer yang
bersifat client-server dan berbasis Local Area Network.
84
Pembangunan perangkat lunak e-TestLAN ini menggunakan
bahasa pemrograman PHP versi 5.2.9 disertai dengan basis data
MySQL versi 5.1.33.
85
Tabel 4.4. Flow of document sistem yang diusulkan
Peserta (CPNS) Perangkat Lunak e-TestLAN
Tim Soal Administrator (Panitia Pelaksana)
Y
T
Data Soal yang diacak
Data Peserta
Data Nilai
Jawab Soal
Koreksi
Jawaban
Lulus
Pelaksanaan
TKB
Gugur / Gagal
Lulus
Administrasi
Tahap Awal
Input Soal dan Pilihan
Jawaban
Data Tim
Soal
Data
Administrator
Cetak Data
Nilai
Input dan
Hapus Data
Tim Soal
Hasil TKD
Finish
Start
Registrasi Nomor Peserta
86
Keterangan : Ø TKB : Tes Kompetensi Bidang Ø TKD : Tes Kompetensi Dasar
Berikut ini adalah uraian flow of document sistem yang diusulkan dari
tabel 4.4. :
Calon Pegawai Negeri Sipil atau peserta ujian yang telah lulus
seleksi administrasi pada tahap awal prosedur penerimaan Calon
Pegawai Negeri Sipil POLRI, wajib mengisi form registrasi di masing-
masing komputer yang telah disediakan. Data yang diminta perangkat
lunak e-TestLAN pada saat peserta melakukan registrasi antara lain
nama, password, dan nomor peserta. Data diri lengkap lainnya telah
dimasukkan sebelumnya dan disimpan ke dalam database pada saat
peserta mendaftar penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil POLRI.
Setelah melakukan registrasi, peserta akan masuk ke dalam
menu beranda peserta pada perangkat lunak e-TestLAN.
Pengawas Tes Kompetensi Bidang Komputer akan memberi
aba-aba kepada peserta jika telah tiba waktu untuk menjawab semua
soal. Perangkat lunak e-TestLAN akan mengacak soal ujian ketika
peserta masuk ke halaman soal. Sehingga nomor urut soal berbeda
dengan para peserta lain. Terdapat 100 soal yang harus dijawab oleh
peserta dalam Tes Kompetensi Bidang Komputer pada flow of
document sistem yang diusulkan ini.
Soal yang telah dijawab oleh peserta akan langsung dikoreksi
oleh perangkat lunak e-TestLAN. Hasil koreksi akan ditampilkan
87
langsung kepada peserta dan secara otomatis dimasukkan ke dalam
database nilai.
Peserta dinyatakan lulus Tes Kompetensi Bidang Komputer
apabila telah memenuhi persyaratan nilai minimum yang telah
ditentukan yaitu lebih atau sama dengan 56 dan berhak melaksanakan
prosedur atau tahap selanjutnya. Jika nilai minimum tidak terpenuhi
atau kurang dari batas nilai yang telah ditentukan maka secara otomatis
peserta dinyatakan gagal atau gugur dan tidak diperbolehkan mengikuti
tahap selanjutnya.
Pada perangkat lunak e-TestLAN ini terdapat administrator
yang memiliki wewenang tertinggi. Tugas administrator antara lain
mencetak data skor akhir Tes Kompetensi Bidang Komputer,
menambah dan menghapus tim soal, melihat data soal berikut
jawabannya, data peserta ujian, data tim soal dan data administrator
lain. Pihak yang menjadi administrator adalah Kepala Biro Pembinaan
Karir selaku Ketua Panitia Pelaksana Pusat Penerimaan Calon Pegawai
Negeri Sipil Kepolisian Negara Republik Indonesia. Jika diperlukan,
maka jumlah administrator bisa ditambah sesuai kesepakatan bersama
antara para Panitia Pelaksana Pusat Penerimaan Calon Pegawai Negeri
Sipil Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Tim soal adalah sejumlah Pegawai Negeri Sipil POLRI yang
diberi wewenang oleh Panitia Pelaksana untuk mengatur soal ujian
berikut jawabannya. Tugas tim soal antara lain menambah, mengubah,
88
menampilkan, dan menghapus soal berikut jawabannya, menampilkan
skor akhir secara langsung berikut status kelulusannya, dan menambah
anggota tim soal atas izin administrator.
2. Alokasi Waktu
Penulis membuat alokasi waktu untuk keseluruhan pembuatan
perangkat lunak Tes Kompetensi Bidang Komputer Calon Pegawai
Negeri Sipil (CPNS) POLRI agar tidak memakan waktu yang lama.
Waktu yang dibutuhkan kurang lebih 6 bulan, dari bulan Agustus 2009
sampai dengan Januari 2010.
3. Cakupan
Cakupan atau ruang lingkup pada perangkat lunak yang dibangun oleh
penulis hanya pada tahap Tes Kompetensi Bidang Komputer Calon
Pegawai Negeri Sipil yang menjadi wewenang Biro Pembinaan Karir
POLRI.
4.2. Desain (Design)
Tahap selanjutnya adalah melakukan perancangan pada perangkat lunak e-
TestLAN. Prosesnya melalui beberapa tahap, yaitu : Pemodelan Proses (Process
Modelling), Pemodelan Data (Data Modelling), dan Desain Antarmuka (Interface
Design).
1. Pemodelan Proses (Process Modelling)
A. Data Flow Diagram (DFD)
89
a. Diagram Konteks yang diusulkan
Pada tahap ini dilakukan pemodelan proses yang akan ditampilkan
dalam bentuk Diagram Alir Data atau Data Flow Diagram. Ada 3
entitas yang menunjang perangkat lunak ini, yaitu administrator, tim
Gambar 4.2. Overview Diagram sistem yang diusulkan
1.0
Pengolahan Data Tim
Soal
2.0 Pengolahan Data Soal
3.0 Pengolahan Data Ujian
Administrator
Tim Soal
Peserta
Tim Soal
Nilai
Peserta
Soal
data_timsoal data_timsoal_baru
data_timsoal data_timsoal
data_timsoal_terhapus
data_soal_terhapus
data_soal_baru
data_soal
data_soal_terupdate
data_nilai_tercetak
data_nilai_tercetak
data_peserta
data_jawaban
data_nilai data_nilai
data_peserta
data_peserta
data_soal
data_soal_terhapus
91
Pada diagram ini, proses tunggal dari diagram konteks dipecah
menjadi 3 proses terperinci, yaitu pengolahan data tim soal,
pengolahan data soal, dan pengolahan data ujian.
1) Diagram rinci level satu proses 1.0 sistem yang diusulkan
Gambar 4.3. Diagram rinci level satu proses 1.0
Pada proses pengolahan data tim soal terdapat 2 proses, yaitu input
data tim soal baru dan hapus data tim soal. Data yang digunakan
pada proses ini adalah tim soal dan entitasnya adalah administrator.
1.1 Input Data Tim Soal
Baru
Tim Soal
Tim Soal Administrator
1.2
Hapus Data Tim Soal
data_timsoal
data_timsoal
data_timsoal data_timsoal_terhapus
data_timsoal
data_timsoal_baru
92
2) Diagram rinci level satu proses 2.0 sistem yang diusulkan
Gambar 4.4. Diagram rinci level satu proses 2.0
Pada proses pengolahan data soal terdapat 3 proses, yaitu input
data soal baru, edit data soal, dan hapus data soal. Data yang
digunakan pada proses ini adalah soal sedangkan entitasnya adalah
administrator dan tim soal.
2.1
Input Data Soal Baru
Tim Soal Soal
Administrator
2.2 Edit Data
Soal
data_soal
data_soal_terupdate
data_timsoal data_soal
data_soal
data_soal_baru
2.3 Hapus Data
Soal data_soal
data_soal_terhapus
data_soal_terhapus
93
3) Diagram rinci level satu proses 3.0 sistem yang diusulkan
Gambar 4.5. Diagram rinci level satu proses 3.0
Pada proses pengolahan data ujian terdapat 4 proses, yaitu input
data peserta, proses jawab soal, pengolahan data nilai, dan
pengolahan data cetak nilai. Data yang digunakan pada proses ini
data_nilai_tercetak
3.1
Input Data Peserta
Soal
Administrator
3.2 Proses
Jawab Soal
data_peserta
data_nilai_tercetak
data_jawaban data_soal
data_peserta
3.3 Pengolahan Data Nilai
data_nilai
data_soal_terjawab
3.4 Pengolahan Cetak Data
Nilai
Nilai
Peserta
Peserta
data_nilai
data_peserta
94
adalah peserta, soal, dan nilai. Entitasnya adalah administrator dan
peserta.
B. Spesifikasi Proses dengan Flowchart
Pada tahap ini akan digambarkan alur proses dari Data Flow
Diagram yang telah dipaparkan di atas dengan menggunakan flowchart.
1) Flowchart proses login administrator
Gambar 4.6. Flowchart proses login administrator
Mulai
Selesai
Pilih metode login sebagai administrator
Mengisi username dan
password
Tekan tombol Masuk
Apakah data terdapat di database ?
Masuk ke menu / beranda
administrator
Ya
Tidak
95
2) Flowchart proses input tim soal
Gambar 4.7. Flowchart proses input tim soal
Mulai
Selesai
Login sebagai administrator
Pilih menu tambah tim soal
Isi NIP, nama, jabatan,
instansi.Password diisi langsung oleh
tim soal sendiri
Apakah semua data terisi lengkap?
Menyimpan input data tim soal baru ke dalam tabel tim_soal
dan menampilkan data tim soal
Ya
Tidak
Tekan tombol Daftar
96
3) Flowchart proses hapus tim soal
Gambar 4.8. Flowchart proses hapus tim soal
Mulai
Selesai
Login sebagai administrator
Pilih menu hapus tim soal
Apakah benar ingin
dihapus?
Menyimpan hapus data tim soal ke
dalam tabel tim_soal dan menampilkan
data tim soal
Ya
Tekan tombol Hapus Tidak
97
4) Flowchart proses login tim soal
Gambar 4.9. Flowchart proses login tim soal
Mulai
Selesai
Login sebagai Tim Soal
Mengisi nama dan password
Tekan tombol Masuk
Apakah identitas terdapat di database ?
Masuk ke menu / beranda tim soal
Ya
Tidak
98
5) Flowchart proses tambah data soal
Gambar 4.10. Flowchart proses tambah data soal
Mulai
Selesai
Login sebagai tim soal
Isi form soal, jawaban ke 1 s/d 5, dan jawaban
benar
Apakah data sudah terisi
lengkap?
Menyimpan input data soal ke dalam
tabel soal dan menampilkan data
soal
Ya
Tidak
Tekan tombol Tambah
99
6) Flowchart proses edit data soal
Gambar 4.11. Flowchart proses edit data soal
Mulai
Selesai
Login sebagai tim soal
Edit form soal, jawaban ke 1 s/d 5, dan jawaban
benar
Apakah data sudah terisi
lengkap?
Menyimpan edit data soal ke dalam tabel
soal dan menampilkan data
soal
Ya
Tidak
Tekan tombol Edit
100
7) Flowchart proses hapus data soal
Gambar 4.12. Flowchart proses hapus data soal
Tidak
Mulai
Selesai
Login sebagai tim soal
Hapus soal, jawaban ke 1 s/d 5, dan jawaban
benar
Apakah benar ingin
dihapus?
Menyimpan hapus data soal ke dalam
tabel soal dan menampilkan data
soal
Ya
Tekan tombol Hapus
101
8) Flowchart proses registrasi peserta
Gambar 4.13. Flowchart proses registrasi peserta
Mulai
Selesai
Pilih metode login sebagai
peserta
Mengisi form No.peserta, nama
dan password
Tekan tombol Daftar
Apakah data sudah terisi lengkap ?
Masuk ke menu login peserta
Ya
Tidak
Apakah sudah melakukan registrasi?
Belum
Sudah
102
9) Flowchart proses login peserta
Gambar 4.14. Flowchart proses login peserta
Mulai
Selesai
Pilih metode login sebagai
peserta
Mengisi No.peserta,
username. dan password
Tekan tombol Masuk
Apakah data terdapat di database ?
Masuk ke menu / beranda peserta
Ya
Tidak
103
10) Flowchart proses jawab soal
Gambar 4.15. Flowchart proses jawab soal ujian
Mulai
Selesai
Login sebagai peserta
Menjawab soal ujian
Tekan tombol Jawab
Masuk ke proses pengolahan nilai
Tekan tombol Soal
Pengacakan soal ujian dari database soal
104
11) Flowchart proses pengolahan nilai
Gambar 4.16. Flowchart proses pengolahan nilai bagian 1
Keterangan :
• i = nomor urut (1,2,3,…dan seterusnya)
1
jika jwb = benar; maka n[i] = 1;
Mulai
Login sebagai peserta
Tekan tombol Jawab
soal, jb
i, jml=100, jwb, soal, jb, n, B, S,
ntotal
i=1, i<=jml, i++
Proses jawab soal ujian
Apakah jwb = sesuai ?
jwb = (soal[i] = jb)
Ya Tidak
Apakah jwb = kosong ?
jika jwb = salah; maka n[i] = 0;
maka n[i] = 0
Ya
Tidak
105
• jml = jumlah soal • jwb = jawaban yang dipilih • jb = jawaban benar • n = nilai • B = jumlah nilai benar • S = jumlah nilai salah • ntotal = nilai total
106
Gambar 4.17. Flowchart proses pengolahan nilai bagian 2
Keterangan :
• i = nomor urut (1,2,3,…dan seterusnya)
Selesai
B = total (n[i] = 1)
S = jml - B
ntotal = B / jml * 100
ntotal >= 90
ntotal >= 80<90
Lulus
ntotal >= 70<80
ntotal >= 56<70
Gagal
1
B, S, ntotal
ntotal <= 55
Ya
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Ya
Status Cetak Nilai
107
• jml = jumlah soal • jb = jawaban benar • n = nilai • B = jumlah nilai benar • S = jumlah nilai salah • ntotal = nilai total
2. Pemodelan Data (Data Modelling)
A. Pembuatan ERD (Entity Relationship Diagram)
Gambar 4.18. ERD sistem yang diusulkan
peserta
administrator
timsoal
nilai
soal
jawab cetak
buat
lihat
1
M
1 1
M
M
1
M
108
B. Transformasi ERD ke LRS (Logical Record Structure)
Gambar 4.19. Logical Record Structure (LRS)
C. Transformasi LRS ke Tabel (Pembuatan Database Fisik)
Tabel 1 : peserta
id_pes no_pes nama password wkt_reg
PK PK
Tabel 2 : soal
id_soal soal j1 j2 j3 j4 j5 jbenar
PK
Tabel 3 : nilai
id_pes no_pes nama nilai status
PK
administrator
*id_adm *nip_adm nama jabatan password wkt_reg
nilai
nilai_id* **id_pes no_pes nama nilai status
soal
*id_soal soal j1 j2 j3 j4 j5 jbenar
timsoal
*id_tim *nip_tim nama instansi password wkt_reg
peserta
*id_pes *no_pes nama password wkt_reg
* Primary Key ** Foreign Key
109
Tabel 4 : timsoal
id_tim nip_tim nama password instansi wkt_reg
PK PK
Tabel 5 : administrator
id_adm nip_adm nama jabatan password wkt_reg
PK PK
D. Normalisasi
1) Bentuk Awal / Bentuk Tidak Normal (Unnormalize Form)
a) Tabel peserta
id_pes no_pes nama password wkt_reg
b) Tabel soal
id_soal soal j1 j2 j3 j4 j5 jbenar
c) Tabel nilai
id_pes no_pes nama nilai status
d) Tabel timsoal
id_tim nip_tim nama password instansi wkt_reg
e) Tabel administrator
id_adm nip_adm nama jabatan password wkt_reg
2) Uji Normalisasi
a) Uji normalisasi tabel peserta
Struktur tabel dalam bentuk tidak normal (Unnormalize) :
110
id_pes no_pes nama password wkt_reg
PK PK
Pengujian :
i. Normalisasi 1NF
Tabel peserta di atas sudah 1NF, karena semua atributnya
adalah bernilai atomic, dan tidak ada elemen data yang
berulang.
ii. Normalisasi 2NF
id_pes no_pes password wkt_reg
PK PK
Tabel di atas sudah 2NF, karena :
a) Sudah dalam bentuk 1NF
b) Setiap atribut yang bukan kunci bergantung secara fungsi
pada primary key (id_pes, no_pes).
Struktur tabel peserta setelah uji normalisasi sampai bentuk normal
ke 2 (2NF) adalah :
id_pes no_pes password wkt_reg
PK PK
b) Uji normalisasi tabel soal
Struktur tabel dalam bentuk tidak normal (Unnormalize) :
id_soal soal j1 j2 j3 j4 j5 jbenar
PK
Pengujian :
111
i. Normalisasi 1NF
Tabel soal di atas sudah 1NF, karena semua atributnya adalah
bernilai atomic, dan tidak ada elemen data yang berulang.
ii. Normalisasi 2NF
Tabel di atas sudah 2NF, karena :
a) Sudah dalam bentuk 1NF
b) Setiap atribut yang bukan kunci bergantung secara fungsi
pada primary key (id_soal).
Struktur table soal setelah uji normalisasi sampai bentuk normal ke
2 (2NF) adalah :
id_soal soal j1 j2 j3 j4 j5 jbenar
PK
c) Uji normalisasi tabel nilai
Struktur tabel dalam bentuk tidak normal (Unnormalize) :
id_pes no_pes nama nilai status
PK FK
Pengujian :
i. Normalisasi 1NF
Tabel nilai di atas sudah 1NF, karena semua atributnya adalah
bernilai atomic, dan tidak ada elemen data yang berulang.
ii. Normalisasi 2NF
id_pes no_pes nilai status
PK FK
112
Tabel di atas sudah 2NF, karena :
a) Sudah dalam bentuk 1NF
b) Setiap atribut yang bukan kunci bergantung secara fungsi
pada primary key (id_pes).
Struktur tabel nilai setelah uji normalisasi sampai bentuk normal ke
2 (2NF) adalah :
id_pes no_pes nilai status
PK FK
d) Uji normalisasi tabel timsoal
Struktur tabel dalam bentuk tidak normal (Unnormalize) :
id_tim nip_tim nama password instansi wkt_reg
PK PK
Pengujian :
i. Normalisasi 1NF
Tabel timsoal di atas sudah 1NF, karena semua atributnya
adalah bernilai atomic, dan tidak ada elemen data yang
berulang.
ii. Normalisasi 2NF
id_tim nip_tim password instansi wkt_reg
PK PK
Tabel di atas sudah 2NF, karena :
a) Sudah dalam bentuk 1NF
113
b) Setiap atribut yang bukan kunci bergantung secara fungsi
pada primary key (id_tim, nip_tim).
Struktur tabel timsoal setelah uji normalisasi sampai bentuk normal
ke 2 (2NF) adalah :
id_tim nip_tim password instansi wkt_reg
PK PK
e) Uji normalisasi tabel administrator
Struktur tabel dalam bentuk tidak normal (Unnormalize) :
id_adm nip_adm nama jabatan password wkt_reg
PK PK
Pengujian :
i. Normalisasi 1NF
Tabel administrator di atas sudah 1NF, karena semua
atributnya adalah bernilai atomic, dan tidak ada elemen data
yang berulang.
ii. Normalisasi 2NF
id_adm nip_adm jabatan password wkt_reg
PK PK
Tabel di atas sudah 2NF, karena :
a) Sudah dalam bentuk 1NF
b) Setiap atribut yang bukan kunci bergantung secara fungsi
pada primary key (id_adm, nip_adm).
114
Struktur tabel administrator setelah uji normalisasi sampai bentuk
normal ke 2 (2NF) adalah :
id_adm nip_adm jabatan password wkt_reg
PK PK
E. Spesifikasi Basis Data
a) Nama tabel : peserta
Database : etestcs
Primary key : id_pes + no_pes
Struktur file :
Nama Field Type Extra Keterangan
id_pes int(10) auto_increment id peserta
no_pes varchar(20) - nomor peserta
nama varchar(50) - nama peserta
password varchar(30) - password peserta
wkt_reg timestamp - waktu registrasi
b) Nama tabel : soal
Database : etestcs
Primary key : id_soal
Struktur file :
Nama Field Type Extra Keterangan
id_soal int(10) auto_increment id soal
j1 varchar(255) - jawaban ke 1
j2 varchar(255) - jawaban ke 2
j3 varchar(255) - jawaban ke 3
j4 varchar(255) - jawaban ke 4
j5 varchar(255) - jawaban ke 5
jbenar varchar(255) - jawaban benar
115
c) Nama tabel : nilai
Database : etestcs
Primary key : id_pes
Struktur file :
Nama Field Type Extra Keterangan
id_pes int(10) auto_increment id peserta
no_pes varchar(20) - nomor peserta
nama varchar(50) - nama peserta
nilai int(10) - nilai peserta
status text - status kelulusan
d) Nama tabel : timsoal
Database : etestcs
Primary key : id_tim
Struktur file :
Nama Field Type Extra Keterangan
id_tim int(10) auto_increment id tim soal
nip_tim varchar(30) - nomor induk
pegawai
nama varchar(50) - nama tim soal
password varchar(50) - password
instansi varchar(30) - instansi asal
wkt_reg timestamp - waktu registrasi
e) Nama tabel : administrator
Database : etestcs
Primary key : id_adm + nip_adm
Struktur file :
Nama Field Type Extra Keterangan
id_adm int(10) auto_increment id admin
nip_adm varchar(30) - nomor induk
116
pegawai
nama varchar(50) - nama admin
jabatan varchar(30) - jabatan admin
password varchar(50) - password
wkt_reg timestamp - waktu registrasi
3. Desain Antarmuka (Interface Design)
Pada tahap desain antarmuka perangkat lunak ujian masuk yang
berbasis Local Area Network ini, dibuat beberapa form yang akan
ditampilkan.
1) Perancangan Halaman Pembuka (Beranda Utama)
Halaman pembuka atau beranda utama merupakan tampilan utama ketika
user membuka program ini pada web browser. Di dalamnya terdapat
empat menu utama yang masing-masing memiliki fungsi sebagai berikut :
1. Beranda : menampilkan halaman beranda utama.
2. Profil POLRI : menampilkan halaman profil umum POLRI.
JADWAL PELAKSANAAN TEST KOMPETENSI BIDANG KOMPUTER
Catatan :1. Peserta diharap sudah hadir 1 jam sebelum test dimulai dan mengisi daftar hadir.2. Peserta yang tidak hadir/ terlambat pada jadwal yang telah ditentukan dinyatakan tidak mendapatkan nilai Test Kompetensi Bidang Komputer.
DIVISI TELEMATIKA POLRI PUSINFOLAHTA
SUMBER : S-1HARI/TANGGAL : SABTU, 7 NOVEMBER 2009GELOMBANG : IIJAM : 08.45 - 09.15 WIB
NO NO PESERTA NAMA KET1 2 3 41 1160078 HARUL AL IHSAN SHOLIKHIN AFANDI, S.E. S-12 1160079 ARYANTO ARIBOWO, ST S-13 1160082 DENI SJAIPUR, SE S-14 1160083 M. SANDOYO, ST S-15 1160086 WAWAN SETIAWAN, SKOM S-16 1160088 SITI AMBAR FATONAH, SKOM S-17 1160089 DWI SUKARNO PUTRO, S.Kom S-18 1160092 ANDI PPRATOMO WIYONO, SE S-19 1160093 YULIUS CAHYO ARIESTIAWAN, S.Kom S-1
JADWAL PELAKSANAAN TEST KOMPETENSI BIDANG KOMPUTER
Catatan :1. Peserta diharap sudah hadir 1 jam sebelum test dimulai dan mengisi daftar hadir.2. Peserta yang tidak hadir/ terlambat pada jadwal yang telah ditentukan dinyatakan tidak mendapatkan nilai Test Kompetensi Bidang Komputer.
DIVISI TELEMATIKA POLRI PUSINFOLAHTA
SUMBER : S-1 DAN D-IIIHARI/TANGGAL : SABTU, 7 NOVEMBER 2009GELOMBANG : IIIJAM : 09.30 - 10.00 WIB
NO NO PESERTA NAMA KET1 2 3 41 1160158 NUGRAHADI NOVA SATRIA, ST S-I2 1160159 IMAM PURWADI, ST S-I3 1160166 IKHA TYAS MIATIYANTI, S.Kom S-I4 1160170 M. NUR ROHMAN TAUFIK, S.KOM S-I5 1160172 AFANDI S-I6 2210001 NUR SAHID, AMD D-III7 2210002 ICHSAN NURRACHMAN D-III8 2210003 LILIK WIDIA SAPUTRO D-III9 2210004 DIAN LISTYAWATI D-III
JADWAL PELAKSANAAN TEST KOMPETENSI BIDANG KOMPUTER
Catatan :1. Peserta diharap sudah hadir 1 jam sebelum test dimulai dan mengisi daftar hadir.2. Peserta yang tidak hadir/ terlambat pada jadwal yang telah ditentukan dinyatakan tidak mendapatkan nilai Test Kompetensi Bidang Komputer.
DIVISI TELEMATIKA POLRI PUSINFOLAHTA
SUMBER : D-IIIHARI/TANGGAL : SABTU, 7 NOVEMBER 2009GELOMBANG : IVJAM : 10.15 - 10.45 WIB
NO NO PESERTA NAMA KET1 2 3 41 2210059 MEYANDRI NUGRAHA, AMD D-III2 2210061 RIYA DINAYANTI, AMD D-III3 2210063 ERA EFRIANI WIDIASTUTI, A.md D-III4 2210067 MULIA SANI, AMD D-III5 2210068 ARI KUSUMA FAHMAN,AMD D-III6 2210072 DHENI RIDHA APIK UMIYANA, A.md D-III7 2210075 WULAN YUFITA SARI, A.md D-III8 2210076 MUHAMAD ZAENUDIN, A.md D-III9 2210077 DWI UTOMO, A.md D-III
JADWAL PELAKSANAAN TEST KOMPETENSI BIDANG KOMPUTER
Catatan :1. Peserta diharap sudah hadir 1 jam sebelum test dimulai dan mengisi daftar hadir.2. Peserta yang tidak hadir/ terlambat pada jadwal yang telah ditentukan dinyatakan tidak mendapatkan nilai Test Kompetensi Bidang Komputer.
DIVISI TELEMATIKA POLRI PUSINFOLAHTA
SUMBER : D-IIIHARI/TANGGAL : SABTU, 7 NOVEMBER 2009GELOMBANG : VJAM : 11.00 - 11.30 WIB
NO NO PESERTA NAMA KET1 2 3 41 2210144 DEWI SETIANI, A.Md D-III2 2210146 AHMAD SARDHI, A.Md D-III3 2210147 DWI ADI SAPUTRA, A.Md D-III4 2210149 MARIA LUTFIANA, A.Md D-III5 2210152 BAMBANG KUNDIARTO, A.Md D-III6 2210153 NOVALIA, A.Md D-III7 2210154 DEWI NOFIYANTI SARI, A.Md D-III8 2210155 HERY PURWANTO, A.Md D-III9 2210158 SIGIT SETIYANTO, A.Md D-III
Catatan :1. Peserta diharap sudah hadir 1 jam sebelum test dimulai dan mengisi daftar hadir.2. Peserta yang tidak hadir/ terlambat pada jadwal yang telah ditentukan dinyatakan tidak mendapatkan nilai Test Kompetensi Bidang Komputer.
DIVISI TELEMATIKA POLRI PUSINFOLAHTA
SUMBER : D-IIIHARI/TANGGAL : SABTU, 7 NOVEMBER 2009GELOMBANG : VIJAM : 11.45 - 12-15 WIB
NO NO PESERTA NAMA KET1 2 3 41 2210222 RUSLINDRIYATI, AMD D-III2 2210223 RINA SIAGIAN, AMD D-III3 2210224 SAPTAJI TRI RAHADIYANTO, A.Md D-III4 2210225 WAHYU WIJI LESTARI, A.Md D-III5 2210227 NANIK KUSMINARSIH, AMD D-III6 2210232 AGUSTIANA SUMARIYANTI, A.Md D-III7 2210235 SYAIFUL AGUNG PRAMONO, AMD D-III8 2210237 HANDI WICAKSONO, AMD D-III9 2210238 MUHAMMAD ICHAN RAIS, A.Md D-III
JADWAL PELAKSANAAN TEST KOMPETENSI BIDANG KOMPUTER
Catatan :1. Peserta diharap sudah hadir 1 jam sebelum test dimulai dan mengisi daftar hadir.2. Peserta yang tidak hadir/ terlambat pada jadwal yang telah ditentukan dinyatakan tidak mendapatkan nilai Test Kompetensi Bidang Komputer.
DIVISI TELEMATIKA POLRI PUSINFOLAHTA
SUMBER : D-IIIHARI/TANGGAL : SABTU, 7 NOVEMBER 2009GELOMBANG : VIIJAM : 13.15 - 13.45 WIB
NO NO PESERTA NAMA KET1 2 3 41 2210305 PRIHANTARA ARIF BUDI SANTOSA, A.Md D-III2 2210307 MARDI PRIYATNO, A.Md D-III3 2210309 R. HADWI PRIHATANTO, A.Md D-III4 2210311 ALI RACHMAN, A.MD D-III5 2210314 NUR HASANAH, A.MD D-III6 2210317 RURI VIDIASTUTI, A.MD D-III7 2210318 FITRI MARIA SIMANJUNTAK, A.Md D-III8 2210319 FITRA EKO AGOESTIAN, A.Md D-III9 2210321 MOHAMAD TAUFIK, A.Md D-III
JADWAL PELAKSANAAN TEST KOMPETENSI BIDANG KOMPUTER
Catatan :1. Peserta diharap sudah hadir 1 jam sebelum test dimulai dan mengisi daftar hadir.2. Peserta yang tidak hadir/ terlambat pada jadwal yang telah ditentukan dinyatakan tidak mendapatkan nilai Test Kompetensi Bidang Komputer.
DIVISI TELEMATIKA POLRI PUSINFOLAHTA
SUMBER : D-III DAN D-I/SLTAHARI/TANGGAL : SABTU, 7 NOVEMBER 2009GELOMBANG : VIIIJAM : 14.00 - 14.30 WIB
NO NO PESERTA NAMA KET1 2 3 41 2210380 INDRA SURYA KURNIAWAN, A.MD D-III2 2210381 CAHYO GANGGUNG RESPEKO, A.MD D-III3 2210383 YAYAN CHRISTIAN NUGROHO, A.MD D-III4 2210385 HARLY ALFARED, AMD D-III5 2210386 SULIT STYONO BUDI PRAKOSO, AMD D-III6 2210391 ARIS HERMAWANTO, A.MD D-III7 2210395 TRI ESTI HANDAYANI, AMD D-III8 2210398 PARLINDUNGAN SIREGAR, AMD D-III9 2210399 DINA MARIANA WIDOWATI, AMD D-III
JADWAL PELAKSANAAN TEST KOMPETENSI BIDANG KOMPUTER
Catatan :1. Peserta diharap sudah hadir 1 jam sebelum test dimulai dan mengisi daftar hadir.2. Peserta yang tidak hadir/ terlambat pada jadwal yang telah ditentukan dinyatakan tidak mendapatkan nilai Test Kompetensi Bidang Komputer.
DIVISI TELEMATIKA POLRI PUSINFOLAHTA
SUMBER : D-I / SLTAHARI/TANGGAL : SABTU, 7 NOVEMBER 2009GELOMBANG : IXJAM : 14.45 - 15.15 WIB
NO NO PESERTA NAMA KET1 2 3 41 3310085 SENO D-I/SLTA2 3310086 ERWIN SULISTIARINI D-I/SLTA3 3310087 DWI ARI RAHMAWATI D-I/SLTA4 3310090 FITRIA AMALIA D-I/SLTA5 3310091 IGUS SETYANA KUSUMAWATI D-I/SLTA6 3310092 EKA TRIYANI D-I/SLTA7 3310093 SUMARNO D-I/SLTA8 3310096 SURYA WIJIANTO D-I/SLTA9 3310099 DEVITA WIDYANINGRUM D-I/SLTA
Catatan :1. Peserta diharap sudah hadir 1 jam sebelum test dimulai dan mengisi daftar hadir.2. Peserta yang tidak hadir/ terlambat pada jadwal yang telah ditentukan dinyatakan tidak mendapatkan nilai Test Kompetensi Bidang Komputer.
DIVISI TELEMATIKA POLRI PUSINFOLAHTA
SUMBER : D-I /SLTAHARI/TANGGAL : SABTU, 7 NOVEMBER 2009GELOMBANG : XJAM : 15.30 - 16.00 WIB
NO NO PESERTA NAMA KET1 2 3 41 3310181 IKA RETYANINGRUM JAYANTI D-I/SLTA2 3310185 DANI WAHYU NUGROHO D-I/SLTA3 3310188 FERI HERLIAN D-I/SLTA4 3310189 SETIYANTO D-I/SLTA5 3310191 EVI YULI FEBRIANI D-I/SLTA6 3310192 MUHAMAD SOLIHIN D-I/SLTA7 3310193 ANTON TETUKA D-I/SLTA8 3310195 MUHAMMAD TAUFAN HARAHAP D-I/SLTA9 3310196 SUBEKTI SATRIYO WIBOWO D-I/SLTA
JADWAL PELAKSANAAN TEST KOMPETENSI BIDANG KOMPUTER
Catatan :1. Peserta diharap sudah hadir 1 jam sebelum test dimulai dan mengisi daftar hadir.2. Peserta yang tidak hadir/ terlambat pada jadwal yang telah ditentukan dinyatakan tidak mendapatkan nilai Test Kompetensi Bidang Komputer.
DIVISI TELEMATIKA POLRI PUSINFOLAHTA
SUMBER : D-I /SLTAHARI/TANGGAL : MINGGU, 8 NOVEMBER 2009GELOMBANG : XIJAM : 08.00 - 08.30 WIB
JADWAL PELAKSANAAN TEST KOMPETENSI BIDANG KOMPUTER
Catatan :1. Peserta diharap sudah hadir 1 jam sebelum test dimulai dan mengisi daftar hadir.2. Peserta yang tidak hadir/ terlambat pada jadwal yang telah ditentukan dinyatakan tidak mendapatkan nilai Test Kompetensi Bidang Komputer.
DIVISI TELEMATIKA POLRI PUSINFOLAHTA
SUMBER : D-I /SLTAHARI/TANGGAL : MINGGU, 8 NOVEMBER 2009GELOMBANG : XIIJAM : 08.45 - 09.15 WIB
JADWAL PELAKSANAAN TEST KOMPETENSI BIDANG KOMPUTER
Catatan :1. Peserta diharap sudah hadir 1 jam sebelum test dimulai dan mengisi daftar hadir.2. Peserta yang tidak hadir/ terlambat pada jadwal yang telah ditentukan dinyatakan tidak mendapatkan nilai Test Kompetensi Bidang Komputer.
DIVISI TELEMATIKA POLRI PUSINFOLAHTA
SUMBER : D-I /SLTAHARI/TANGGAL : MINGGU, 8 NOVEMBER 2009GELOMBANG : XIIIJAM : 09.30 - 10.00 WIB
NO NO PESERTA NAMA KET1 2 3 41 3310562 DWI PURWANI D-I/SLTA2 3310563 RUSMIN D-I/SLTA3 3310564 ENNY IRYATI MUKAROMAH D-I/SLTA4 3310567 INA ROSILAWATI D-I/SLTA5 3310570 TAUFIQ HIDAYAT D-I/SLTA6 3310574 AMRI YAZIO ABDULLAH D-I/SLTA7 3310576 MIFTAHUL IHSAN D-I/SLTA8 3310577 SUNARDI D-I/SLTA9 3310581 DWI SEPTI RAKHMAWATI D-I/SLTA
10 3310589 SRI RAHAYU D-I/SLTA11 3310591 WIKA MAHARDIKAWATI D-I/SLTA12 3310592 TRIYONO SETYO NUGROHO D-I/SLTA13 3310593 R HENDRA PERMANA D-I/SLTA14 3310594 LUKMAN D-I/SLTA15 3310601 ANDIKA WIJAYA D-I/SLTA16 3310605 MUHAMMAD EDI MUNAWAR D-I/SLTA17 3310607 ANDI AURISTANTO D-I/SLTA18 3310608 WULAN SARWI ENDAH D-I/SLTA19 3310613 WIDODO D-I/SLTA20 3310614 PAULIMA SAMOSIR D-I/SLTA21 3310615 ADDY HERMANTO D-I/SLTA22 3310616 INTAN NOVITASARI D-I/SLTA23 3310617 SULASTRI D-I/SLTA24 3310622 ANISSA PARAMITHA FAUZIA D-I/SLTA25 3310623 ROY CANDRA VATRIUS PURBA D-I/SLTA26 3310628 NOVITA ANGGRAINI D-I/SLTA27 3310629 MELISSA RAISHA JASMINE D-I/SLTA28 3310634 ARBI ADITYANTARA D-I/SLTA29 3310638 MUHAMMAD RIDHA SANUSI D-I/SLTA30 3310639 MARIANA LUTH CHARLOTHA LUTUPEIRISSA D-I/SLTA31 3310643 ANDIKA CANDRA D-I/SLTA32 3310644 DEFI NOFRIADI D-I/SLTA33 3310645 FRANCISCUS REGIS WIDYA PRANA D-I/SLTA34 3310648 ASA ORYZA AL AZIZ HAKIM D-I/SLTA35 3310649 NIA MALANDA D-I/SLTA36 3310652 TRINOTO D-I/SLTA37 3310656 ADNAN ISMAIL D-I/SLTA38 3310662 DWIKA MIRNA NIRWANTI D-I/SLTA39 3310664 DAVID YULIANTO D-I/SLTA40 3310665 YAYUK DWIJAYANTI D-I/SLTA
TEST KOMPETENSI BIDANG KOMPUTERJADWAL PELAKSANAAN
Catatan :1. Peserta diharap sudah hadir 1 jam sebelum test dimulai dan mengisi daftar hadir.2. Peserta yang tidak hadir/ terlambat pada jadwal yang telah ditentukan dinyatakan tidak mendapatkan nilai Test Kompetensi Bidang Komputer.
DIVISI TELEMATIKA POLRI PUSINFOLAHTA
SUMBER : D-I /SLTAHARI/TANGGAL : MINGGU, 8 NOVEMBER 2009GELOMBANG : XIVJAM : 10.15 - 10.45 WIB
NO NO PESERTA NAMA KET1 2 3 41 3310670 IKA PRAMESTI D-I/SLTA2 3310671 ERNAWATI D-I/SLTA3 3310672 SAMPAN D-I/SLTA4 3310674 SARIA SARI SUCIATI D-I/SLTA5 3310683 SULITYANI D-I/SLTA6 3310688 AGUS TRIHANANTO NUGROHO D-I/SLTA7 3310691 DIDIK SANTOSO D-I/SLTA8 3310693 URIP KASIANTO D-I/SLTA9 3310697 NINDA HIMASWANA DARASTE D-I/SLTA
JADWAL PELAKSANAAN TEST KOMPETENSI BIDANG KOMPUTER
Catatan :1. Peserta diharap sudah hadir 1 jam sebelum test dimulai dan mengisi daftar hadir.2. Peserta yang tidak hadir/ terlambat pada jadwal yang telah ditentukan dinyatakan tidak mendapatkan nilai Test Kompetensi Bidang Komputer.
LAMPIRAN A
HASIL WAWANCARA
Narasumber : Brigadir Jenderal Polisi Drs. Suhardi Sigit
Jabatan : Kepala Deputi Sumber Daya Manusia POLRI
Pewawancara : Ariyadi
Waktu : 19 Mei 2009
1. T : Menurut pendapat bapak, apakah komputerisasi di segala bidang diperlukan
bagi lembaga Polri saat ini?
J : Ya, sangat diperlukan sekali, karena dengan adanya teknologi komputer yang
berkembang pesat saat ini, kinerja para pegawai khususnya di lembaga Polri
ini menjadi sangat terbantu. Sebagai contoh kecil di divisi kami, pengolahan
hasil kelulusan CPNS sekarang bisa disimpan di media komputer yang
terdapat backup data, tidak seperti dulu yang harus dicatat di buku khusus.
Jadi, bisa dikatakan manfaatnya lebih banyak.
2. T : Lalu apakah ujian masuk Calon Pegawai Negeri Sipil Polri sendiri sudah
berbasis teknologi komputer?
J : Sudah, penerapannya sudah berbasis teknologi komputer, dari mulai proses
pengacakan soal, pemeriksaan Lembar Jawaban Komputer dengan scanner,
penyimpanan data nilai, hingga penyajian informasi kelulusan. Hanya saja
pada ujian tertulisnya masih bersifat manual.
3. T : Apakah pengacakan soal yang bapak maksud, soal yang beredar di peserta
adalah beda, antara peserta yang satu dengan yang lain?
J : Bukan, pengacakan soal di sini maksudnya soal diacak di komputer lalu
dicetak dan disebarluaskan kepada peserta. Jadi, tiap peserta mendapat soal
name="movie" value="bannerpolri.swf" /><param name="quality" value="high" /><param name="bgcolor" value="#ffffff" /><embed src="gambar/bannerpolri.swf" quality="high" bgcolor="#ffffff" width="900" height="200" name="bannerpolri" align="middle" allowScriptAccess="sameDomain" type="application/x-shockwave-flash"pluginspage="http://www.macromedia.com/go/getflashplayer"/></object><hr><div class="arwaty"><ul><li><a href="index.php">Beranda</a></li></ul><ul><li><a href="">Profil Polri</a></li></ul><ul><li><a href="tim_soal">Tim Soal</a></li></ul><ul><li><a href="peserta/ariyadi_peserta_form_login.php">Peserta</a></li></ul></div><br><?php $sekarang=time();echo "<font size=2.5>".Date("l, d F Y",$sekarang)."</font><br>"; ?></td></tr><tr><td colspan="2" height="450" valign="top" bgcolor="#FFFFFF"><iframe id="bingkai" src="profil_polri/tentang.php" width="100%" height="420px" frameborder="0"></iframe></td></tr><tr><td height="23" colspan="3"><img src="gambar/fot.jpg" width="900"height="60"/><?include "footer.php"?></td></tr></table> 4. File frame.js var selectedtablink="" var tcischecked=false function handlelink(aobject){selectedtablink=aobject.href tcischecked=(document.tabcontrol && document.tabcontrol.tabcheck.checked)? true : false if (document.getElementById && !tcischecked){ var tabobj=document.getElementById("tablist") var tabobjlinks=tabobj.getElementsByTagName("A") for (i=0; i<tabobjlinks.length; i++) tabobjlinks[i].className="" aobject.className="current" document.getElementById("bingkai").src=selectedtablink return false}
else return true }function handleview(){ tcischecked=document.tabcontrol.tabcheck.checked if (document.getElementById && tcischecked){ if (selectedtablink!="") window.location=selectedtablink}} 5. File menuatas.css @charset "UTF-8";body {background-image: transparent; }.arwaty {float:left ; padding:0;margin:0;color: #FFFFFF;background: #FFFFFF/*#0000A0*/;width:100%;border:solid 1px #FFFFFF;clear:both;} /*Color navigation bar normal mode*/.arwaty a, .arwaty a:visited {font-family:Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;font-style:normal;font-weight:bold;font-size:12px;color:#0000A0/*#FFFFFF*/;background-color:#FFFFFF/*#0000A0*/;text-decoration: none;}.arwaty ul {list-style-type:none;padding:0;margin:0;}.arwaty ul li {float:left;position:relative; z-index:auto !important /*Non-IE6*/; z-index:1000 /*IE6*/;border-right:solid 1px #FFFFFF; }.arwaty ul li a {color: #0000A0/*#FFFFFF*/;background: #FFFFFF/*#0000A0*/;float:none !important /*Non-IE6*/; float:right /*IE-6*/;display:block; weight:30px;line-height:30px; padding:0 10px 0 10px;text-decoration:none; }.arwaty ul li ul { display:none; border:none;color: #FFFFFF;background: #0000A0;}.arwaty ul li:hover a {background-color:#0000A0/*#FFFFFF#C0C0C0*/;text-decoration:none;color:#FFFFFF/*#0000A0*/;} /*Color main cells hovering mode*/.arwaty ul li:hover ul {display:block;position:absolute;z-index:999;top:29px;margin-top:1px; left:0;}.arwaty ul li:hover ul li a { display:block; width:12em; height:auto; line-height:1.3em; margin-left:-1px; padding:5px 10px 5px 10px; border-left:solid
1px #FFFFFF; border-bottom: solid 1px #FFFFFF; background-color:#FFFFFF/*#0000A0*/; color:#FFFFFF;} /*Color subcells normal mode*/.arwaty ul li:hover ul li a:hover {background-color:#0000A0/*#FFFFFF#C0C0C0*/;text-decoration:none;color:#FFFFFF/*#0000A0*/;} /*Color subcells hovering mode*/.arwaty table {position:absolute;top:0;left:0;border-collapse:collapse;color:#FFFFFF;background: #FFFFFF/*#0000A0*/;}.arwaty ul li a:hover {background-color:#0000A0/*#FFFFFF#C0C0C0*/;text-decoration:none;color:#FFFFFF/*#0000A0*/;}/*Color main cells hovering mode*/.arwaty ul li a:hover ul {display:block;width:12em; position:absolute;z-index:999;top:29px;left:0; }.arwaty ul li a:hover ul li a {display:block;width:12em;height:1px;line-height:1.3em;padding:4px 16px 4px 16px;border-left:solid 1px #FFFFFF;border-bottom: solid 1px #FFFFFF;background-color:#FFFFFF/*#0000A0*/;color:#FFFFFF;} /*Color subcells normal mode*/.arwaty ul li a:hover ul li a:hover {background-color:#0000A0/*#FFFFFF#C0C0C0*/;text-decoration:none;color:#FFFFFF/*#0000A0*/;} /*Color subcells hovering mode*/.yayangwati a, .yayangwati a:visited { font-style:normal;color: #FFFFFF;border: 1px solid; background-color: #5A7798;padding: 2px;padding-left: 3px;font: 12px Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif;font-weight: bold; text-decoration: none;border-color: #869CB4 #234A76 #234A76 #869CB4;display: block;margin: 0px;width: 140px;text-align: left; }.yayangwati a:hover {font-style:normal;border: 1px solid;padding-left: 4px;padding-top: 3px;padding-bottom: 1px;padding-right: 1px; background-color: #44658A;border-color: #234A76 #869CB4 #869CB4 #234A76;color: #FFFFFF;text-decoration: none;width: 140px;}*/
block;background-color:#FFFFFF/*#0000A0*/;padding-top: 3px;padding-right: 0;padding-bottom: 3px;padding-left: 10px; }#purwaty li a:hover {color: #FFFFFF/*#0000A0*/;background: #0000A0/*#C0C0C0*/;padding-top: 3px;padding-right: 0;padding-bottom: 3px;padding-left: 10px; } 7. File e-testlan.sql phpMyAdmin SQL Dump version 3.1.3.1 http://www.phpmyadmin.net Host: localhost Generation Time: Aug 31, 2010 at 11:27 AM Server version: 5.1.33 PHP Version: 5.2.9 SET SQL_MODE="NO_AUTO_VALUE_ON_ZERO"; Database: `e-testlan` Table structure for table `soal`CREATE TABLE IF NOT EXISTS `soal`(`id` int(5) NOT NULL AUTO_INCREMENT,`soal`varchar(255) NOT NULL,`j1` varchar(255) NOT NULL,`j2` varchar(255) NOT NULL,`j3`varchar(255) NOT NULL,`j4` varchar(255) NOT NULL,`j5` varchar(255) NOT NULL,`jbenar` varchar(255) NOT NULL,PRIMARY KEY (`id`)) ENGINE=MyISAM DEFAULT CHARSET=utf8 AUTO_INCREMENT=11 ;Dumping data for table `soal` INSERT INTO `soal` (`id`, `soal`, `j1`, `j2`, `j3`, `j4`, `j5`, `jbenar`) VALUES (1, 'Kepanjangan dari POLRI?', 'Polisi RI', 'Polisi Republik Indonesia', 'Kepolisian Negara Republik Indonesia', 'Politik RI', 'Kepolisian Republik Indonesia', 'Kepolisian Negara Republik Indonesia'), (2, 'Kapan POLRI berpisah dengan ABRI?', '1 Mei 1998', '1 April 1999', '26 April 1999', '30 Mei 1999', '17 Agustus 1945', '1 April 1999'),(3, 'Siapa Kapolri saat ini?', 'Jenderal Polisi Sutanto', 'Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri', 'Jenderal Polisi Sukanto', 'Jenderal Sutiyoso', 'Jenderal Soedirman', 'Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri'), (4, 'Kapankah proklamasi Polri?', '17 Agustus 1945', '21 Agustus 1945', '22 Agustus 1945', '18
Agustus 1945', '20 Agustus 1945', '21 Agustus 1945'),(5, 'Nama lambang Polri?', 'Rasta Masta', 'Bhinneka Tunggal Ika', 'Rastra Sewakottama', 'Baratayudha', 'Rasta Tunggadewata', 'Rastra Sewakottama'), (6, 'Alamat Mabes Polri?', 'Trunojoyo', 'Terogong', 'Pondok Indah', 'Senayan', 'Cilangkap', 'Trunojoyo'), (7, 'Presiden pertama RI', 'Soeharto', 'Soesilo', 'Soekarno', 'Soedirman', 'Soesanti', 'Soekarno'), (8, 'Nama Tiga bintang di atas logo Polri?', 'Tri Bata', 'The Brata', 'Tri Brata', 'Tri Sakti', 'Tri Lions', 'Tri Brata'), (9, 'Motor Jepang,kecuali', 'Honda', 'Kawasaki', 'Ducati', 'Suzuki', 'Yamaha', 'Ducati'), (10, '1+1233=?', '1235', '4321', '1234', '1236', '12331', '1234'); Table structure for table `tadmin`CREATE TABLE IF NOT EXISTS `tadmin` (`id` int(5) NOT NULL AUTO_INCREMENT,`nip` int(30) NOT NULL,`jabatan` varchar(30) NOT NULL,`nama` varchar(50) NOT NULL,`password` varchar(32) NOT NULL,`wkt_reg` timestamp NOT NULL DEFAULT CURRENT_TIMESTAMP ON UPDATE CURRENT_TIMESTAMP,PRIMARY KEY (`id`)) ENGINE=MyISAM DEFAULT CHARSET=utf8 AUTO_INCREMENT=2 ;Dumping data for table `tadmin`INSERT INTO `tadmin` (`id`, `nip`, `jabatan`, `nama`, `password`, `wkt_reg`) VALUES (1, 1402262009, 'Kepala Biro Binkar', 'Suhardi Sigit', '9868c54223f3a91dc8e30f4955667dc5', '2010-08-30 23:53:00'); Table structure for table `timsoal`CREATE TABLE IF NOT EXISTS `timsoal` (`id` int(5) NOT NULL AUTO_INCREMENT,`nip` int(30) NOT NULL,`nama` varchar(50) NOT NULL, `password` varchar(32) NOT NULL, `instansi` varchar(30) NOT NULL, `wkt_reg` timestamp NOT NULL DEFAULT CURRENT_TIMESTAMP ON UPDATE CURRENT_TIMESTAMP, PRIMARY KEY (`id`) ) ENGINE=MyISAM DEFAULT CHARSET=utf8 AUTO_INCREMENT=2 ; Dumping data for table `timsoal`
INSERT INTO `timsoal` (`id`, `nip`, `nama`, `password`, `instansi`, `wkt_reg`) VALUES (1, 2009140226, 'Muhammad Nasir', '9868c54223f3a91dc8e30f4955667dc5', 'Polri', '2010-08-31 07:54:34');Table structure for table `tnilai`CREATE TABLE IF NOT EXISTS `tnilai` ( `id` int(5) NOT NULL AUTO_INCREMENT, `np` varchar(30) NOT NULL, `nama` varchar(50) NOT NULL, `nilai` int(5) NOT NULL, `Ket` text NOT NULL, PRIMARY KEY (`id`) ) ENGINE=MyISAM DEFAULT CHARSET=utf8 AUTO_INCREMENT=1 ;Dumping data for table `tnilai`Table structure for table `tpeserta`CREATE TABLE IF NOT EXISTS `tpeserta` (`id` int(5) NOT NULL AUTO_INCREMENT,`np` varchar(30) NOT NULL,`nama` varchar(50) NOT NULL,`password` varchar(32) NOT NULL,`wkt_reg` timestamp NOT NULL DEFAULT CURRENT_TIMESTAMP ON UPDATE CURRENT_TIMESTAMP,PRIMARY KEY (`id`)) ENGINE=MyISAM DEFAULT CHARSET=utf8 AUTO_INCREMENT=2 ;Dumping data for table `tpeserta`INSERT INTO `tpeserta` (`id`, `np`, `nama`, `password`, `wkt_reg`) VALUES (1, '02061986', 'Ariyadi', '97f37572c65e53bbbbb09419a465eadf', '2010-08-31 08:57:14'); 8. File index.php(adm) <?php include“ariyadi_adm_authentic.php";include "ariyadi_adm_dbkoneksi.php";session_start();$username = $_POST['username'];$passw = $_POST['pass'];if(!empty($username))$sesi_user = $username; if(!empty($passw))$sesi_pass = $passw;if(!otentikasi($sesi_user, $sesi_pass)){ $alamat = "../adm/ariyadi_adm_form_login.php";header("Location: $alamat");exit();}session_register("sesi_user");session_register("sesi_pass");?> 9. File ariyadi_adm_logout.php <?php include"ariyadi_adm_cek_session.php";include"ariyadi_adm_authentic.php";?><title>::: Logout Administrator :::</title><link
ariyadi_adm_hapus_timsoal.php <?php include "ariyadi_adm_cek_session.php"; include"ariyadi_adm_dbkoneksi.php";session_start();$id = $_GET['id'];if (empty($id)) {
echo "ID Kosong";echo "<br><a href=ariyadi_adm_form_lihat_timsoal.php>Kembali</a><hr>";die();}$sql = "DELETE FROM timsoal WHERE id='$id'";$res = mysql_query($sql) or die(mysql_error());@mysql_close($koneksi);?> <script language="JavaScript"> alert('Anda berhasil menghapus anggota Tim Soal');document.location='ariyadi_adm_lihat_timsoal_hapus.php'</script><??> 17. File
</object><hr> <br> </td> </tr> <tr> <td width="200" height="186" valign="top" bgcolor="#000000"> <?php $sekarang=time(); echo "<center><font color=white size=2.5>".Date("l, d F Y",$sekarang)."</font></center><br>"; ?> <div class="yayangwati"> <ul> <li><a href="">Beranda</a></li> <li><a href="ariyadi_adm_form_lihat_peserta.php">Lihat Peserta Ujian</a></li> <li><a href="ariyadi_adm_form_lihat_nilai.php">Lihat Nilai Peserta</a></li> <li><a href="ariyadi_adm_form_lihat_timsoal.php">Lihat Tim Soal</a></li> <li><a href="ariyadi_adm_form_input_timsoal.php">Tambah Tim Soal</a></li> <li><a href="ariyadi_adm_form_lihat_timsoal_hapus.php">Hapus Tim Soal</a></li> <li><a href="ariyadi_adm_form_lihat_adm.php">Lihat Administrator</a></li> <li><a href="ariyadi_adm_form_lihat_soal.php">Lihat Soal</a></li> <br> <li><a href="ariyadi_adm_logout.php">Keluar (<?echo "".$_SESSION['username']."";?>)</a></li> </ul> </div> </td> <td colspan="2" height="210" valign="top" bgcolor="#FFFFFF"> <div class="purwatiningsih" align="center"> <p align="justify"><font color="#000000">Ini adalah ruang control panel administrator untuk mengelola perangkat lunak ujian masuk CPNS online Mabes Polri berbasis client-server. Silahkan gunakan halaman ini sesuai kebutuhan. Jika Anda menemukan
kesulitan, hubungi segera operator atau sampaikan masalah Anda dengan mengirim email ke <a href="mailto:[email protected]"><b>[email protected]</b></a>. Terima kasih dan selamat mengelola.<br><br> Jangan lupa tekan tombol <a href="ariyadi_adm_logout.php"><b>keluar</b></a> jika ingin meninggalkan halaman ini. </font></p> </div> </td> </tr> <tr> <td height="23" colspan="3"><img src="../gambar/fot.jpg" width="900" height="60"/><?include "../footer.php"?></td> </tr> </table> 30. File
ariyadi_adm_authentic.php <?php include "ariyadi_adm_dbkoneksi.php"; function otentikasi($username, $passw) { $hasil = mysql_query("select password from timsoal where nama = '$username' && password = '$passw' "); $baris = mysql_fetch_row($hasil); $kode_rahasia = md5($passw); if($baris[0]==$kode_rahasia) return true; else return false; } ?> 31. File index.php(peserta)
<?php include "ariyadi_peserta_authentic.php"; include "ariyadi_peserta_dbkoneksi.php"; session_start();
<? include "ariyadi_timsoal_cek_session.php"; session_start(); ?> <script language="JavaScript"> function cek_form() { var a = formulir.soal.value var b = formulir.j1.value var c = formulir.j2.value var d = formulir.j3.value var e = formulir.j4.value var f = formulir.j5.value var g = formulir.jbenar.value if (a=="") { alert('Soal Masih Kosong'); return false; } else if (b=="") { alert('Jawaban 1 Masih Kosong'); return false; } else if (c=="") { alert('Jawaban 2 Masih Kosong'); return false; } else if (d=="") { alert('Jawaban 3 Masih Kosong'); return false; } else if (e=="") { alert('Jawaban 4 Masih Kosong'); return false; }
<?include“ariyadi_timsoal_cek_session.php";include "ariyadi_timsoal_dbkoneksi.php";session_start(); ?><title>::: Edit Soal :::</title><link href="../menuatas.css" media="screen"rel="stylesheet" type="text/css"/><link href="../menukiri.css" media="screen"rel="stylesheet" type="text/css"/><?php $id = $_GET['id'];$sql = "SELECT * FROM soal WHERE id='$id'"; $res = mysql_query($sql) or die(mysql_error());while ($baris = mysql_fetch_row($res)){echo "<html><head><title>Formulir</title><script language=\"JavaScript\"> function cek_form() {var a = formulir.soal.value var b = formulir.j1.value var c = formulir.j2.value var d = formulir.j3.value var e = formulir.j4.value var f = formulir.j5.value var g = formulir.jbenar.value if (a==\"\") { alert('Soal Masih Kosong'); return false; } else if (b==\"\") { alert('Jawaban ke 1 Masih Kosong'); return false; } else if (c==\"\") { alert('Jawaban ke 2 Masih Kosong'); return false; }else if (d==\"\") { alert('Jawaban ke 3 Masih Kosong'); return false; }else if (e==\"\") { alert('Jawaban ke 4 Masih Kosong');return false; }else if (f==\"\") { alert('Jawaban ke 5 Masih Kosong'); return false; }else if (g==\"\") { alert('Jawaban Benar Masih Kosong'); return false; } else return true;
/* $IP = $REMOTE_ADDR; */ if (empty($soal) OR empty($j1) OR empty($j2) OR empty($j3) OR empty($j4) OR empty($j5) OR empty($jbenar)) { echo "Form Masih Kosong"; echo "<br><a href=ariyadi_timsoal_tambah_soal.php>Kembali</a><hr>";die();} $sql = "INSERT INTO soal (soal,j1,j2,j3,j4,j5,jbenar) VALUES ('$soal','$j1','$j2','$j3','$j4','$j5','$jbenar')"; $res = mysql_query($sql) or die(mysql_error()); @mysql_close($koneksi); ?> <script language="JavaScript"> alert('Anda berhasil menambah soal'); document.location='ariyadi_timsoal_lihat_soal.php'</script> <? ?> 61. File
ariyadi_timsoal_cek_session.php
<?php session_start(); if (!isset($_SESSION['username'])) { echo "<br><center>Maaf, anda belum login sebagai Tim Soal<br>"; echo "<center>Silakan login terlebih dahulu <b><a href=index.php>di sini</a>"; exit;}?> 62. File ariyadi_timsoal_cek
login_timsoal.php <?php session_start(); include "ariyadi_timsoal_dbkoneksi.php"; $username = $_POST['username']; $password = $_POST['pass']; session_register("username"); // mencari password terenkripsi berdasarkan username $query = "SELECT * FROM timsoal WHERE nama = '$username'";
$hasil = mysql_query($query) or die("Database Error");$data = mysql_fetch_array($hasil); $pengacak = "ARIYADINDJS3289JSKS190JISJIPURWATI";if(md5($pengacak.md5($password).$pengacak) == $data['password']){$_SESSION['username'] = $username;?><script language="JavaScript">alert('Anda berhasil login');document.location='ariyadi_timsoal_beranda.php'</script><?} else {?><script language="JavaScript"> alert('Nama atau password yang Anda masukkan salah'); document.location='index.php'</script><?}?> 63. File
ariyadi_timsoal_cek_edit_soal.php
<?php include"ariyadi_timsoal_cek_session.php"; include"ariyadi_timsoal_dbkoneksi.php"; session_start(); $id = $_POST['id']; $soal = $_POST['soal']; $j1 = $_POST['j1']; $j2 = $_POST['j2']; $j3 = $_POST['j3']; $j4 = $_POST['j4']; $j5 = $_POST['j5']; $jbenar=$_POST['jbenar']; if (empty($soal) OR empty($j1) OR empty($j2) OR empty($j3) OR empty($j4) OR empty($j5) OR empty($jbenar) OR empty($id)) { echo "Form Masih Kosong"; echo "<br><a href=ariyadi_timsoal_lihat_soal.php>Kembali</a><hr>";die();} $sql = "UPDATE soal SET soal='$soal',j1='$j1',j2='$j2',j3='$j3',j4='$j4',j5='$j5',jbenar='$jbenar' WHERE id='$id'"; $res = mysql_query($sql) or die(mysql_error()); @mysql_close($koneksi); ?> <script language="JavaScript"> alert('Anda berhasil update soal'); document.location='ariyadi_timsoal_lihat_soal.php'</script> <??> 64. File
ariyadi_timsoal_authentic.php
<?php include "ariyadi_timsoal_dbkoneksi.php"; function otentikasi($username, $passw) {$hasil = mysql_query("select password from timsoal where nama = '$username' && password = '$passw' ");$baris = mysql_fetch_row($hasil);$kode_rahasia = md5($passw);if($baris[0]==$kode_rahasia)return true;else return false;}?> 65. File
<?php $sekarang=time(); echo "<center><font size=2.5>".Date("l, d F Y",$sekarang)."</font></center><br>"; ?> <div class="yayangwati"> <ul id="tablist"> <li><a href="">Beranda</a></li> <li><a href="ariyadi_timsoal_form_lihat_timsoal.php">Lihat Anggota Tim</a></li> <li><a href="ariyadi_timsoal_form_lihat_adm.php">Lihat Administrator</a></li> <li><a href="ariyadi_timsoal_form_lihat_soal.php">Lihat Soal</a></li> <li><a href="ariyadi_timsoal_form_tambah_soal.php">Tambah Soal</a></li><li><a href="ariyadi_timsoal_form_lihat_soal_2.php">Edit Soal</a></li><li><a href="ariyadi_timsoal_form_lihat_soal_2.php">Hapus Soal</a></li><br><li><a href="ariyadi_timsoal_logout.php">Keluar(<?echo "".$_SESSION['username']."";?>)</a></li></ul></div></td><td colspan="2" valign="top" bgcolor="#COCOCO"><div class="purwatiningsih" align="center"><p align="justify">Ini adalah ruang control panel untuk mengelola soal-soal berikut jawabannya. Silahkan gunakan beragam fasilitas dengan mengklik menu pada bagian kiri halaman ini sesuai kebutuhan. Jika Anda menemukan kesulitan, hubungi segera operator atau sampaikan masalah Anda dengan mengirim email ke <b>[email protected]</b>. Terima kasih dan selamat mengelola.<br><br>Jangan lupa tekan tombol <a href="ariyadi_timsoal_logout.php"><b>keluar</b></a>jika ingin meninggalkan halaman ini.</p></div></td></tr><tr><td height="23" colspan="3"><img src="../gambar/fot.jpg" width="900" height="60"/><?include
"../footer.php"?></td></tr></table>
LAMPIRAN D
TABEL PENGUJIAN
No. Kasus Uji Langkah-langkah Hasil yang diharapkan
Hasil Aktual
Metode Kualifikasi
1. Registrasi peserta ujian
1) Masuk ke beranda utama
2) Tekan tombol ‘peserta’
3) Tekan tombol ‘daftar di sini’
4) Isi form registrasi peserta ujian
5) Tekan tombol ‘daftar’
6) Tekan tombol ‘ok’
Tampil jendela pesan, apabila data yang dimasukkan benar maka masuk ke halaman Login peserta
Sesuai A,D
2. Login peserta ujian
1) Masuk ke beranda utama
2) Tekan tombol ‘peserta’
3) Isi form Login peserta ujian
4) Tekan tombol ‘masuk’
5) Tekan tombol ‘ok’
Tampil jendela pesan, apabila data yang dimasukkan benar maka masuk ke halaman beranda peserta
Sesuai A,D
3. Menjawab soal ujian
1) Login sebagai peserta ujian
2) Masuk ke beranda peserta
3) Pilih menu tombol soal
Masuk ke halaman soal, apabila tombol refresh ditekan maka urutan soal akan berubah acak
Sesuai A,D,I
4. Mendapatkan nilai hasil ujian
1) Login sebagai peserta ujian
2) Masuk ke beranda peserta
3) Pilih menu tombol soal
4) Jawab soal yang tersedia
5) Tekan tombol
Tampil halaman rekap nilai, jawaban benar, jawaban salah, dan soal yang tidak
Sesuai A,D,I
‘jawab soal’ terjawab 5. Registrasi tim
soal 1) Masuk ke
beranda utama 2) Ketik pada
address bar ‘http://172.16.0.2/e-testlan/adm/’
3) Isi form Login administrator
4) Masuk ke beranda administrator
5) Tekan tombol ‘tambah tim soal’
6) Isi form registrasi tim soal baru
7) Tekan tombol ‘tambah’
8) Tekan tombol ‘ok’
Tampil jendela pesan, apabila data yang dimasukkan benar maka masuk ke halaman daftar anggota tim soal
Sesuai A,D,I
6. Login tim soal
1) Tekan tombol ‘tim soal’
2) Isi form Login tim soal
Masuk ke halaman beranda tim soal
Sesuai A,D
7. Lihat anggota tim soal (sesi tim soal)
1) Login sebagai tim soal
2) Tekan tombol ‘lihat anggota tim’
Tampil daftar data anggota tim soal
Sesuai A,D,I
8. Lihat administrator (sesi tim soal)
1) Login sebagai tim soal
2) Tekan tombol ‘lihat administrator’
Tampil daftar data administrator
Sesuai A,D,I
9. Lihat soal ujian
1) Login sebagai tim soal
2) Tekan tombol ‘lihat soal’
Tampil daftar soal ujian beserta jawabannya
Sesuai A,D,I
10. Tambah soal ujian
1) Login sebagai tim soal
2) Isi form tambah soal dan jawabannya
3) Tekan tombol ‘simpan’
Tampil daftar soal ujian dan jawaban yang lama dan yang baru diinput
Sesuai A,D,I
11. Edit soal ujian
1) Login sebagai tim soal
Masuk ke form soal
Sesuai A,D
2) Tekan tombol ‘edit soal’
3) Pilih soal nomor berapa yang akan diedit dan tekan tombol edit
ujian dan jawabannya
12. Hapus soal ujian
1) Login sebagai tim soal
2) Tekan tombol ‘hapus soal’
3) Pilih soal nomor berapa yang akan dihapus dan tekan tombol hapus
Tampil jendela pesan untuk konfirmasi, jika memilih ‘ya’,maka tampil daftar data soal dan jawaban
Sesuai A,D,I
13. Login administrator
1) Ketik pada address bar, http://127.0.0.1/e-testlan/adm/
2) Isi form Login administrator
Masuk ke beranda administrator
Sesuai A,D
14. Lihat peserta ujian (sesi administrator)
1) Login sebagai administrator
2) Tekan tombol ‘lihat peserta ujian’
Tampil daftar data peserta ujian
Sesuai A,D,I
15. Lihat nilai peserta (sesi administrator)
1) Login sebagai administrator
2) Tekan tombol ‘lihat nilai ujian’
Tampil daftar nilai ujian peserta dan status kelulusannya
Sesuai A,D,I
16. Lihat tim soal (sesi administrator)
1) Login sebagai administrator
2) Tekan tombol ‘lihat tim soal’
Tampil daftar data anggota tim soal
Sesuai A,D,I
17. Tambah tim soal (sesi administrator)
1) Login sebagai administrator
2) Tekan tombol ‘tambah tim soal’
3) Isi form tambah tim soal
4) Tekan tombol ‘tambah’
Tampil daftar anggota tim soal baik yang lama atau yang baru diinput