Top Banner
RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN ZEBRA CROSS PADA TRAFFIC LIGHT MENGGUNAKAN METODE ADAPTIF BACKGROUND SUBSTRACTION (Skripsi) Oleh PAMI RULI SETIAWAN FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS LAMPUNG 2018
80

RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

Aug 12, 2019

Download

Documents

vuongkhue
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN ZEBRA

CROSS PADA TRAFFIC LIGHT MENGGUNAKAN METODE ADAPTIF

BACKGROUND SUBSTRACTION

(Skripsi)

Oleh

PAMI RULI SETIAWAN

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

UNIVERSITAS LAMPUNG

2018

Page 2: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

ABSTRACT

DESIGN OF ZEBRA CROSS DETECTION MODEL ON TRAFFIC LIGHT

USING ADAPTIVE BACKGROUND SUBTRACTION METHOD

By

PAMI RULI SETIAWAN

The zebra crossing violations are often in Indonesia, whether they are carried out

by the law enforcement officials or non-legal officers. The traffic accidents were

most occured due to the driver’s breaking through the line of traffic light when the

red light is on. To overcome with this problem, a zebra crossing detection system

was conducted. In this study, zebra cross detection system was made using adaptive

background substraction method, and Raspberry Pi 3. Adaptive background

substraction method is applied to measure and processes the images which violate

the traffic light line using a camera. The images which have been attained then

detect the object which violates the detection line. Then, the object after being

proceesed will be given a buzzer as a means of a warning. The results show that the

zebra cross violation detection model successfully classified objects, and capable

of producing a warning to objects that violate through the buzzer automatically.

Keywords: Violations, Adaptif Background Substraction, Traffic Light, Raspberry

Pi 3.

Page 3: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

ABSTRAK

RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI ZEBRA CROSS PADA

TRAFFIC LIGHT DENGAN MENGGUNAKAN METODE ADAPTIF

BACKGROUND SUBSTRACTION

Oleh

PAMI RULI SETIAWAN

Indonesia sering terjadi pelanggaran zebra cross, baik yang dilakukan oleh penegak aparat

hukum non aparat hukum. Salah satu jenis pelanggaran zebra cross yang sering

mengakibatkan kecelakaan lalu lintas adalah pengendara melanggar atau

menerobos Traffic Light saat lampu merah menyala. Untuk mengatasi masalah

pelanggaran tersebut ialah dengan sebuah sistem pendeteksi pelanggaran zebra

cross. Pada penelitian ini dibuat sistem deteksi zebra cross dengan menggunakan

metode adaptif Background Subtraction menggunakan Raspberry Pi 3. Metode

adaptif Background Subtraction digunakan untuk memproses citra berisi objek

yang ditangkap pada traffic light menggunakan kamera, citra yang diperoleh dapat

menangkap objek yang melanggar garis line deteksi. Kemudian hasil objek yang

ditangkap saat melanggar akan diberikan peringatan berupa buzzer. Hasil pengujian

menunjukan bahwa model deteksi pelanggaran zebra cross berhasil

mengklasifikasikan objek yang melanggar, mampu memberikan peringatan objek

yang melangggar melalui buzzer secara otomatis.

Kata Kunci: Pelanggaran, Adaptif Background Substraction, Traffic Light,

Raspberry Pi 3.

Page 4: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)
Page 5: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)
Page 6: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)
Page 7: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Purba Sakti, Lampung Utara pada

tanggal 12 Juli 1996 sebagai anak pertama dari tiga

bersaudara, dari bapak Paimin dan ibu Tumiyem. Pendidikan

sekolah dasar diselesaikan di SD 02 Yapindo pada tahun 2005

dan SDN 1 Bandar Sakti pada tahun 2005 sampai 2009, Sekolah Menengah Pertama

di SMP Yapindo diselesaikan pada tahun 2011, dan Sekolah Menengah Atas di

SMAN 1 Abung Semuli diselesaikan pada tahun 2014. Pada tahun 2014, Penulis

terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas

Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri) 2014.

Selama menjadi mahasiswa penulis aktif menjadi asisten pada tahun 2015 hingga

2018 di Laboratorium Elektronika. Penulis juga aktif dalam organisasi Himpunan

Mahasiswa Teknik Elektro (HIMATRO) sebagai Anggota Divisi Kerohanian pada

tahun 2015-2016, Pada Tahun 2016 – 2017 sebagai Anggota Divisi Pengabdian

Masyarakat. Pada rentang waktu 17 Juli - 15 September 2017, penulis

melaksanakan Kerja Praktik di PT. Vertech Perdana dan ditempatkan pada Divisi

Automation dan Control products dan service. Penyelesaian Kerja Praktik tersebut

menghasilkan sebuah laporan Kerja Praktik dengan judul “Sistem Redundant CPU

(Central Prosesing Unit) pada Desalination Panel dengan menggunakan PLC

SIMATIC S7-400 di PT. Vertech Perdana)”.

Page 8: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

PERSEMBAHAN

Dengan Ridho Allah SWT, teriring shalawat kepada Nabi Muhammad

Shalallahu Alaihi W assalam Karya tulis ini kupersembahkan untuk: Ayah dan Ibuku Tercinta

Paimin & Tumiyem

Serta Adikku Tersayang Citra Rosida Dwi Lestari dan Sabrina Mutiara Rosnata

Keponakan Tersayang

Lukman Nurharis, Juwita Nurnissa , Rizky Meldiano dan Dzihni

Teman-teman kebanggaanku Rekan-rekan Jurusan Teknik Elektro 14

Almamaterku

Universitas Lampung

Bangsa dan Negaraku Republik Indonesia

Terima-kasih untuk semua yang telah diberikan kepadaku. Jazzakallah

Khairan.

Page 9: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

MOTO

“JADILAH MANUSIA YANG SELALU BERSYUKUR”

“Ya Tuhanku, lapangkanlah dadaku. Dan mudahkanlah bagiku urusanku.

Dan lepaskanlah kekakuan lidahku. (Supaya) mereka memahami

perkataanku”.

(Thaha: 25-28)

Katakanlah: “Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan

kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan

dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau

kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan

Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala

sesuatu.

(Ali-Imran: 26).

JANGANKAN YANG SULIT, YANG MUSTAHILPUN JIKA

DILAKUKAN KARENA ALLAH, MAKA AKAN DIMUDAHKAN

OLEHNYA.

“Tanamlah pohon di sepanjang jalan hidupmu, meski kelak kamu tidak akan

pernah memetik buahnya. Teruslah berbuat baik di setiap nafas hidupmu,

meski kamu tidak akan pernah mendapatkan balasan darinya”

Page 10: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

SANWACANA

Bismillaahirrohmaanirroohiim

Segala puji bagi Alloh SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya telah

memberikan kekuatan dan kemampuan berpikir kepada penulis dalam penyelesaian

penulisan Skripsi ini sehingga laporan ini dapat selesai tepat pada waktunya.

Sholawat dan salam tak lupa penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW

karena dengan perantara beliau kita semua dapat merasakan nikmatnya ibadah,

nikamatnya bersyukur, dan insya Alloh nikmatnya surga.

Skripsi ini berjudul “Rancang Bangun Model Deteksi Zebra Cross Pada Traffic

Light dengan menggunakan metode Adaptif Background Substraction“ yang

merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik di Jurusan

Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung.

Selama menjalani pengerjaan Skripsi ini, penulis mendapatkan bantuan pemikiran

maupun dorongan moril dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan

kali ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P. selaku Rektor Universitas

Lampung.

2. Bapak Prof. Suharno, M.Sc., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas

Lampung.

Page 11: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

2. Bapak Dr. Ing. Ardian Ulvan, S.T., M.Sc dan Bapak Dr. Herman Halomoan S,

S.T.,M.T. selaku Ketua Jurusan serta Sekertaris Jurusan Teknik Elektro

Fakultas Teknik Universitas Lampung.

3. Bapak F.X. Arinto Setiawan, M.T, selaku kepala Laboratorium Elektronika,

Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung serta sebagai dosen pembimbing

utama, terimakasih atas atas kesediaan waktunya dalam membimbing dan

memberikan ilmu.

4. Bapak Syaiful Alam,S.T.,M.T. selaku Dosen Pembimbing Pendamping, terima

kasih atas waktu dan bimbingannya selama mengerjakan skripsi.

5. Ibu Dr. Ir. Sri Ratna S, M.T. selaku Penguji Utama, terima kasih atas

masukannya guna membuat skripsi ini menjadi lebih baik lagi.

6. Bapak Herri Gusmedi,S.T.,M.T selaku pembimbing Akademik penulis yang

banyak sekali memberikan ,motivasi dan dorongan semasa penulis berada di

bangku perkulihan Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung

7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Teknik Elektro, Terimakasih atas bimbingan dan

ilmu yang telah diberikan selama menuntut ilmu di Jurusan Teknik Elektro

Universitas Lampung.

8. Kak Yudi Eka Putra S.T selaku PLP Laboratorium Elektronika, yang telah

membantu dalam banyak hal.

9. Ayah, Ibu serta adikku tercinta tiada kata yang dapat tertulis segala

pengorbanan yang kalian lakukan untuk hidupku, yang selalu memberikan

Page 12: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

semangat, dukungan, nasihat, dan do’a restu yang tak henti-hentinya diberikan

selama ini.

10. Nurhana, Hafid, Nelly, Nurri, Rizeki, dan Vitriane Keluarga KKN Tiyuh

Wonokerto Periode Januari 2018-Febuari 2018 terimakasih atas do’a, motivasi,

serta hal-hal yang telah membuat penulis semangat untuk mengerjakan Tugas

Akhir ini.

11. Para Asisten dan Staff Elka yang telah memberikan gagasan dan bantuan dalam

hal pembuatan alat, serta suasana indah yang mungkin kedepannya tidak kita

rasakan kembali.

12. Seluruh teman-teman ELEKTRO 2014 atas kebersamaan dan kekeluargaan

yang kalian semua berikan kepada penulis, mulai penulis masuk kuliah hingga

penulis menyelesaikan skripsi ini, terima kasih atas nilai kehidupan yang kalian

berikan. Bagi penulis kalian Keluarga yang selalu Luar Biasa.

13. KHUSUS kepada Arif Munandar, C.S.T (Sensei Yang Terhormat) terimakasih

telah mengajari serta menemani hingga penulis mendapatkan gelar S.T semoga

cepat menyusul.

14. Resty Rahmawanti yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada

penulis selama proses penyusunan tugas akhir ini , semoga cepat menyusul

gelar S.Pd

15. Semua pihak yang tidak dapat disebut satu persatu yang telah membantu serta

mendukung penulis dari awal kuliah sampai dengan terselesaikannya Skripsi

ini.

Page 13: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

Semoga Alloh SWT membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu dalam

penyelesaian Skripsi ini.

Bandar Lampung, 09 October 2018

Penulis,

Pami Ruli Setiawan

Page 14: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRACT ............................................................................................................ ii

ABSTRAK ............................................................................................................. iii

LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................................... v

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... vi

SANWACANA ...................................................................................................... xi

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xx

BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1

1.2 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 1

1.3 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 11

1.4 Perumusan Masalah ..................................................................................... 12

1.5 Batasan Masalah .......................................................................................... 13

1.6 Hipotesis ...................................................................................................... 13

1.7 Sistematika Penulisan .................................................................................. 14

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 16

2.1 Pendahuluan ................................................................................................ 16

2.2 Pengertian Traffic Light ............................................................................... 18

2.3 Pewaktuan Traffic Light .............................................................................. 20

2.3.1. Traffic Light waktu tetap ..................................................................... 20

2.1.1. Traffic Light waktu progesif ................................................................ 21

2.4 Citra Digital ................................................................................................. 21

2.5 Definisi Pengolahan Citra ........................................................................... 24

2.6. Background subtraction ............................................................................. 29

2.7. Tresholding ................................................................................................. 32

Page 15: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

2.8. Libarry OpenCV ........................................................................................ 34

2.9. Pemodelan Adaptif ..................................................................................... 35

2.10. Format File Citra ...................................................................................... 36

2.10.1.AVI (Audio Video Interleaved).......................................................... 36

2.11. Deteksi Objek ........................................................................................... 37

2.12. Penelitian Terkait ..................................................................................... 38

BAB III. METODE PENELITIAN....................................................................... 43

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ..................................................................... 43

3.2 Alat dan Bahan ............................................................................................ 43

3.3 Metode yang digunakan .............................................................................. 44

3.4. Pengambilan Citra ...................................................................................... 46

3.5. Metode Penelitian ....................................................................................... 47

3.5.1. Diagram Alir Penelitian ........................................................................ 47

3.6. Pendeteksi Pelanggaran Zebra Cross Pada Traffic Light ........................... 49

3.6.1. Deteksi Pelanggaran Saat Lampu Merah ............................................. 50

3.6.2. Perancangan Model Sistem .................................................................. 54

3.7. Pengatur Raspberry Pi ................................................................................ 52

3.7.1. Pengatur Program ................................................................................. 53

3.8. Perancangan Model .................................................................................... 54

3.9. Pengujian Sistem ........................................................................................ 56

3.9.1. Pengujian Subsistem ............................................................................. 56

3.9.2. Pengujian Keseluruhan ......................................................................... 57

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 58

4.1 Hasil dan Pengambilan Data ....................................................................... 58

4.1.1. Perancangan Model Pendeteksi Pelanggaran Zebra Cross ................... 59

4.1.2. Perangakat Lunak ................................................................................. 63

4.1.3. Hasil Perolehan Citra ............................................................................ 64

4.1.4. Hasil Pengolahan Awal ........................................................................ 67

4.1.5. Hasil Pendeteksi Objek......................................................................... 69

4.1.6. Hasil Pemodelan Latar Belakang ......................................................... 73

4.1.7. Hasil Morfologi Image Procesing ........................................................ 76

4.2 Pengujian ..................................................................................................... 78

4.2.1. Pengujian Perangkat Keras ................................................................... 79

4.2.2. Pengujian Perangkat Lunak .................................................................. 81

4.1.3. Hasil Pengujian Model Pendeteksi Pelanggaran Zebra Cross .............. 82

4.1.4. Pengujian Keseluruhan ......................................................................... 84

4.2 Pembahasan ................................................................................................. 87

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN ................................................................... 91

5.1 Simpulan ...................................................................................................... 91

5.2 Saran ............................................................................................................ 92

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 16: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

DAFTAR GAMBAR

Gambar........................................................................................................Halaman

2.1 Contoh alat elektronik .................................................................................... 17

2.2 Citra Digital ..................................................................................................... 24

2.3 Contoh Background subtraction ..................................................................... 30

3.1 Contoh proses Background Substraction ........................................................ 46

3.2 Diagram Alir Penelitian .................................................................................. 48

3.3 Diagram Proses Pendeteksi Pelanggaran zebra cross Pada Traffic Light ....... 49

3.4 Diagram Alur sistem Pendeteksi Pelanggaran Saat Lampu Merah ................ 51

3.5 Flow chart Pendeteksi Pelanggaran zebra cross pada timer Traffic light ...... 52

3.6 Perangkat Raspberry Pi .................................................................................. 53

3.7 Contoh Program Dual Camera Record ........................................................... 54

3.8 Perancangan Model Traffic (tampak depan) ................................................... 55

3.9 Perancangan Model Traffic Light (tampak samping)...................................... 56

4.1 Model deteksi pelanggaran zebra cross........................................................... 60

4.2 Perangkat Raspberry Pi 3 ................................................................................ 61

4.3 Tampilan perangkat kamera logitech .............................................................. 61

4.4 Tampilan perangkat lampu AC 3 warna. ........................................................ 62

4.5 Tampilan perangkat relay. .............................................................................. 63

Page 17: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

4.6 Dekstop Raspbian Jessie. ................................................................................ 63

4.7 Tampilan awal python 2 .................................................................................. 64

4.8 Hasil perolehan Citra pada kondisi pagi hari dengan intensitas 8,27 lux ...... 65

4.9 Hasil perolehan Citra pada kondisi siang hari dengan intensitas 45 lux ......... 66

4.10 Hasil perolehan Citra pada kondisi sore hari dengan intensitas 90 lux......... 67

4.11 Model Latar belakang awal citra pagi, siang dan sore hari ........................... 68

4.12 Frame untuk variant awal (matrik 1) ........................................................... 69

4.13 Pemodelan Latar Belakang menggunakan adaptif background subtraction . 70

4.14 Proses Pengurangan Citra ............................................................................. 71

4.15 Proses Pengembangan .................................................................................. 72

4.16 Hasil Pemodelan Latar Belakang .................................................................. 74

4.17 Citra Biner tanpa Morfologi Opening ........................................................... 76

4.18 Hasil Penetuan objek yang bergerak tanpa melalui Morfologi Opening ...... 77

4.19 Citra Biner Tanpa Hasil Morfologi Opening ................................................ 78

4.20 Penentuan Garis batas Zebra Cros ............................................................... 85

Page 18: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

DAFTAR TABEL

Tabel............................................................................................................Halaman

1.1 Hasil Operasi Zebra Tahun 2015 ...................................................................... 3

1.2 Data Pelanggaran Lalu Lintas di Bandar Lampung .......................................... 4

1.3 Penelitian Sebelumnya .................................................................................... 10

4.1 Hasil Pengujian Perangkat Keras .................................................................... 80

4.2 Hasil Pengujian Perangkat Lunak ................................................................... 81

4.3 . Hasil pendeteksian pelanggaran zebra cross pada model yang dirancang ... 83

Page 19: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi di wilayah kepulaan Indonesia pada zaman

sekarang ini berjalan dengan sangat cepat. Hal tersebut diwujudkan dengan

terciptanya berbagai macam teknologi yang bermanfaat untuk mempermudah

kehidupan manusia dalam beraktivitas. Salah satu realisasi dari

perkembangan teknologi saat ini ialah perkembangan teknologi dalam bidang

otomotif. Di Indonesia sendiri, salah satu dampak dari perkembangan

teknologi tersebut ialah pengguna kendaraan di jalan raya yang semakin

meningkat. Hal ini tidak sebanding dengan meningkatnya jumlah kendaraan

dengan volume jalan yang tetap sehingga menyebabkan kepadatan lalu lintas

mengakibatkan kemacetan. Kemacetan yang terjadi dapat disebabkan oleh

beberapa faktor diantaranya pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh

pengendara dan pengaturan lampu lintas yang tidak berkerja secara optimal.

Pelanggaran lalu lintas yang disebabkan oleh pengendara menyebabkan

ketidaknyamanan bagi para pengguna jalan lainnya. Hal ini salah satunya

Page 20: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

2

disebabkan oleh para pengguna kendaraan yang kurang disiplin dalam

menaati rambu lalu lintas di jalan raya, para pengendara melanggar atau

menerobos Traffic Light saat kondisi lampu merah akan menyala.

Pelanggaran sangat berbahaya bagi diri sendiri dan bagi para penguna jalan

yang lain. Hal ini didukung oleh data yang diperoleh dari NTMC (National

Traffic Management Center) POLRI yaitu data analisa dan evaluasi

pelaggaran lalu lintas selama Operasi Zebra Cross tahun 2015. Di Jakarta

melakukan Operasi Zebra Cross tahun 2015 pada rabu malam tanggal 4

nopember tahun 2015 secara keseluruhan mengalami kenaikan jumlah

pelanggaran lalu lintas yang disebabkan pengendara jika dibandingkan

dengan tahun 2014.

Adapun tindakan langsung yang diberikan ialah pemberian surat tilang dan

menegur pelanggar lalu lintas oleh Petugas. Berikut ini menunjukan data

jumlah pelanggaran lalu lintas yang dikeluarkan oleh Posko Operasi Zebra

Cross tahun 2015 oleh Analisa dan Evaluasi (Anev), selama digelarnya

operasi Zebra 2015 dari tanggal 22 October – 4 November 2015:

Page 21: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

3

Tabel 1.1 Data Hasil Operasi Zebra Tahun 2015 http://ntmc-

korlantaspolri.blogspot.co.id.

No PENINDAKAN

Tahun Trend

KET

H.1 s.d

H.14

Tahun

2014

H.1 s.d

H.14

Tahun

2015 Angka %

1 TILANG 540,665 550,772 10,107 2% NAIK

2 TEGURAN 110,686 134,201 23,515 21% NAIK

JUMLAH 651,351 684,973 33,622 5% NAIK

Berdasarkan data komulatif, jumlah penindakan pelanggaran lalu lintas H.1-

H.14 Operasi pada Zebra tahun 2015 mencapai 684,973 lembar, sedangkan

pada tahun 2014 mencapai 651,351 lembar. Artinya mengalami peningkatan

jumlah pelanggaran lalu lintas 33,622 lembar atau dengan trend naik 5 %.

Sedangkan data dari Satuan Lalu Lintas Polresta kota Bandar Lampung

menyebutkan bahwa selama 2016 (Januari-November) telah terjadi 46.119

kasus yang terjadi pelanggaran lalu lintas di Bandar Lampung, dapat

diperlihatkan tabel 1.2 :

Page 22: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

4

Tabel 1.2 Data Pelanggaran Lalu lintas di Kota Bandar Lampung

Bulan

Jumlah

Pelanggaran

Penindakan

Tilang Non Tilang

Januari 7197 5670 1527

Februari 4654 3793 861

Maret 5414 3455 1959

April 3515 2690 825

Mei 6019 5264 755

Juni 2361 4158 880

Juli 5038 3667 865

Agustus 4532 3438 865

September 4248 2512 810

November 3141 2511 629

Jumlah 46119 36354 9765

Sumber dari : Kepolisian Resor Bandar Lampung tahun 2016

Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa tingginya angka pelanggaran

lalu lintas di Kota Bandar Lampung disebabkan oleh kurangnya dalam

perhatian masyarakat terhadap tertib lalu lintas. Hal tersebut dapat dikatan

bahwa tingginya jumlah pelanggaran lalu lintas dapat menyababkan jumlah

korban jiwa atau nyawa manusia meningkat akibat kecelakaan yang dapat

terjadi disetiap waktu.

Berdasarkan latar belakang tersebut, salah satu cara alternatif yang dapat

dimanfaatkan untuk mengurangi jumlah pelanggaran di persimpangan jalan

yaitu dengan menerapkan deteksi pelanggaran secara visual yang akan

diintergrasikan dengan pola pengaturan lalu lintas. Selanjutnya, untuk

menggunakan deteksi pelanggaran secara visual, dibutuhkan suatu sistem

software yang saling terintergritas dengan baik sehingga deteksi pelanggran

tersebut akan mendapatkan hasil yang optimal. Tampilan visual dari deteksi

Page 23: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

5

pelanggaran dapat menerapkan image processing. Dengan menerapkan suatu

proses image processing, tampilan visual ini akan berkerja secara real time.

Pengendalian webcam yang digunakan secara real time ini akan

memaksimalkan hasil citra ketika akan terjadi suatu pelanggaran lalu lintas.

Maka dari itu, diperlukan perencanaan dan pengimplementasian model

pendeteksi pelanggaran lalu lintas secara visual dengan cara

mengintergrasikan peraturan lalu lintas dan sistem pendeteksian pelanggaran

pada lalu lintas tersebut. Keunggulan pada sistem ini yaitu dapat membantu

pekerjaan petugas kepolisian dalam menindaklanjuti pelanggaran–

pelanggaran lalu lintas yang akan terjadi sekaligus membuat masyarakat agar

lebih taat dalam berlalu lintas. Oleh karena itu, sangat diharapkan alat

pendeteksi lalu lintas ini dapat menjadi solusi alternatif dalam mengurangi

pelanggaran lalu lintas sehingga dapat meminimalisir adanya kecelakaan

yang terjadi.

Penelitian yang mengenai pendeteksi pelanggaran pada zebra cross juga telah

banyak di lakukan. Penelitian sebelumnya menggunakan sensor pendeteksi

photodiode dan webcam untuk menangkap gambar pelanggaran dilakukan

oleh Halim Wongsokuncoro 2016 dari Universitas Airlangga. Berbeda

dengan penelitian ini, menggunakan Raspberry Pi 3. Jika terjadi pelanggaran

zebra cross maka akan berbunyi buzzer.

Page 24: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

6

Penelitian sebelumnya yang berkorelasi dengan deteksi zebra cross juga

dilakukan oleh Hario Baskoro Basoeki 2014 dari Politeknik Negeri Surabaya

menjelaskan pengujian dilakukan menggunakan 10 video yang

mengambarkan pantau dalam keadaan lampu merah sedang menyala dan 10

video yang mengambarkan daerah yang dipantau keadaan lampu hijau

sedang menyala. Hasil pengujian ini menghasilkan prosentase sebesar

86,67% untuk pelanggaraan saat lampu merah dan 96,67% untuk pendeteksi

pelanggaran lampu hijau. Untuk saran pada penelitian tersebut dapat mencari

metode lain untuk proses segmentasi dan ekstraksi fitur sehingga dapat

meningkatkan tingkat keakuratan dari sistem tiap-tiap deteksi pelanggaran.

Jenis kamera yang digunakan perlu diperhatikan spesifikasinya.

Penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan deteksi zebra cross pada citra

digital dengan menggunakan metode Hough Transform dilakukan oleh Fitria

Indriani 2017 Universitas Brawijaya menjelaskan penggunaan operasi dilasi

sangat mengandalkan dalam proses structuring element yang digunakan.

structuring element memungkinkan sistem mengenali posisi zebra cross,

tetapi kegagalan yang ditimbulkan sangat tinggi. Terdapat beberapa faktor

yang mempengaruhi hasil pendeteksian zebra cross yaitu cara pengambilan

citra, tingkat pencahayaan yang tidak merata, rusak atau tidaknya zebra cross

pada traffic light.

Penelitian sebelumnya yang berkaitan dilakukan oleh Andri Alfiani 2013

Teknik Elektronika, PENS menjelaskan proses pengambilan gambar

Page 25: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

7

menggunakan webcam sangat kurang bagus hasil gambarnya ketika siang

hari. Error yang didapatkan pengujian adalah sebesar 13,08 %.

Penelitian sebelumnya berkaitan dilakukan oleh Danding Adhi Priutamo

2013 dari Universitas Telkom dengan judul simulasi dan analisis sistem smart

traffic light berbasis pengolahan citra digital dengan metode deteksi tepi dan

segmentasi dapat berkerja dengan baik. Sistem ini memiliki rata-rata akurasi

80,93%. Nilai rata-rata yang didapatkan dari video yang diuji dari tiga konidis

yaitu pagi hari (cerah) sebesar 82,85%, siang hari (cerah) 77,14% dan sore

hari (berawan) 82,85%. FPS akan terjadi berpengaruh terhadap waktu

komputasi,sedangkan data rate sangat berpengaruh terhadap data antrian

kendaraan. Objek seperti bayangan, pohon yang bercabangnya berada diatas

jalan, dan orang yang menyebrang jalan akan mempengaruhi tingkat akurasi

karena jika objek masuk kedalam wilayah akan diproses, maka objek tersebut

akan dikenali sebagai kendaraan bermotor.

Penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan deteksi pelanggaran lalu lintas

menggunakan evaluasi kendaraan dilakukan oleh Katayo Klubsuwan 2013

dari Universitas Bangkok Thailand menjelaskan metode yang diusulkan

menunjukkan kinerja tinggi dalam hal akurasi deteksi pelanggaran dan

kompleksitas komputasi karena sistem dapat dilakukan secara real-time.

Algoritma ini dapat mendeteksi sinyal lampu lalu lintas menggunakan

pemrosesan video murni dengan akurasi tinggi dan menunjukkan deteksi

pelanggaran reduksi cahaya dan jalur kecepatan tinggi. Pada penelitian

Page 26: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

8

selanjutnya, jaringan syaraf tiruan akan diaplikasikan untuk mendeteksi

pelanggaran lalu lintas kendaraan. Masalah dalam proses pengambilan

gambar akan ditingkatkan untuk kinerja yang lebih tinggi dalam

mengidentifikasi berapa banyak kendaraan dalam setiap frame.

Penelitian selanjutnya tentang pengenalan zebra cross yang dilakukan (Sun

,2016) menggunakan metode Hough Transform untuk ekstraksi dan

rekonstruksi zebra cross dengan akurasi sebesar 98,4%. Dengan

perkembangan teknologi saat ini sudah banyak sistem pengendali lalu lintas

cerdas dengan melihatkan metode – metode yang beragam, seperti yang telah

di lakukan oleh (Sudarono, 2011), (Khoswanto dkk, 2005), (Manto, 2015),

dan (Sonia dkk, 2015). Akan tetapi sampai saat ini, hasil yang didapat masih

belum optimal. Penelitian ini bertujuan membuat sebuah sistem pendeteksi

pelanggaran zebra cross pada traffic light yang optimal yaitu sebuah sistem

berbasis pengolahan citra menggunakan sensor kamera.

Penelitian yang metode adaptif background subtraction sudah banyak

dilakukan oleh penelitian-penelitian sebelunya. Penelitian sebelumnya

menggunakan metode ini untuk mendeteksi keberadaan objek dibawah air

(Prabowo, 2017). Pada penelitian bawah air perubahan latar belakang terjadi

akibat gelombang air, perubahan intensitas cahaya, dan adanya objek-objek

kecil yang harus dideteksi sebagai latar belakang.

Penelitian lainnya adalah menggunakan metode ini untuk mengurangi

perubahan- perubahan kecil latar belakanng karena latar belakang bersifat

Page 27: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

9

dinamis (Setyawan, 2015). Perubahan-perubahan kecil yang terjadi pada latar

belakang dinamis misalnya gerakan daun akibat angin di tetesan air hujan.

Penelitian tentang deteksi zebra cross menggunakan pengolahan citra

dilakukan sebelumnya. Salah satunya penggunaan metode self similarity

untuk mendeteksi zebra cross (Wang, C. dkk, 2015). Pada penelitian ini

menggunakan self similarity dipergunakan untuk mendeteksi adanya zebra

cross sedangkan pada penelitian yang dilakukan zebra cross diasumsikan

sudah diketahui dengan posisinya ditentukan menggunakan garis bantu.

Penelitian ini akan dibuat sistem pendeksian pelanggaran zebra cross pada

traffic light berbasis citra dengan metode adaptif Background Substraction.

Alat yang digunakan menggunakan kamera yang berguna untuk mengcapture

hasil yang melanggar zebra cross. Setelah melakukan menangkap gambar

kemudian buzzer ON menandakan ada yang melanggaran di garis zebra.

Proses deteksi ini menggunakan line deteksi untuk menandakan ada yang

melanggaran pada zebra cross. Sehingga diharapkan akan memperbaiki hasil

yang diperoleh dari penelitian sebelumnya. Penempatan dari membagun

model ini yaitu nantinya dapat mengurangi kemacetan, dan membantu

kepolisian dalam menertibkan lalu lintas, dan dapat diharapkan menghasilkan

peraturan lalu lintas secara adiptif yang akan menekan jumlah pelanggaran

zebra cross pada Traffic Light sehingga masyarakat dapat menaati peraturan

berlalu lintas. Penelitian ini dilakukan hanya akan mendeteksi adanya

pelanggar lalu lintas dan memberikan peringatan berupa suara melalui buzzer.

Page 28: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

10

Pelanggaran terjadi jika lampu Traffic Light sedang dalam kondisi menyala

merah dan kendaraan melewati batas zebra cross.

Manajemen lalu lintas semakin didukung dengan aplikasi teknologi

informasi. Perkembangan teknologi memperkenalkan pendeteksian

pelanggaran zebra cross sebagai salah satu bagian penting dari kecerdasan

berbasis visual navigasi kendaraan. Pengenalan deteksi pelanggaran zebra

cross ini bisa dilakukan dengan menerapkan metode adaptif Background

Substraction.

Berikut ini diperlihatkan pada tabel 1.3 penelitian sebelumnya sebagai berikut

:

Tabel 1.3 Penelitian Sebelumnya

No Nama (Instansi) Judul penelitian

1

Danding Adhi Priutomo, Ir. Rita

Magdalena, M.T., Nur Andini, S.T.,

M.T.(Prodi S1 Teknik

Telekomunikasi, Fakultas Teknik

Elektro, Telkom University) Tahun

2016

Simulasi Dan Analisis Sistem

Smart Traffic Light Berbasis

Pengolahan Citra Digital Dengan

Metode DeteksiTepi Dan

Segmentasi

2

Katanyoo Klubsuwan, Wittaya

Koodtalang Image Processing

Research and Development

(Surasak Mungsing Master of

Science in Information Technology

ProgramInformation Science

Institute of Sripatum

UniversityBangkok, Thailand

Tahun 2014

Traffic Violation Detection using

Multiple Trajectories Evaluation of

Vehicles

3

Hario Baskoro Basoeki, Johan

Kharisma Amirudin, Nino Prasetyo

Hamal Pratama, Agus Supriyanto,

Fani Firdausi Nuzula, Politeknik

Elektronika Negeri Surabaya.Tahun

2014

“BTRAFFWATCH” Solusi Untuk

Pihak Kepolisian Dalam

Melakukan Pengawasan Dan

Pendeteksi Pelanggaran Pada

Lampu Lalu Lintas

Page 29: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

11

4

Andri Alfian, Ronny Susentyoko,

Eru Puspita, Program Studi Teknik

Elektronika PENS-ITS Tahun 2013

Alat Pendeteksi Pelanggaran Marka

Lalu Lintas Dengan Indikasi

Jumlah Pelanggar

5

Fitria Indriani1, Fitri

Utaminingrum, Yuita Arum Sari,

Program Studi Teknik Informatika,

Fakultas Ilmu Komputer, Unversitas

Brawijaya Tahun 2017

Deteksi Zebra Cross Pada Citra

Digital Dengan Menggunakan

Metode Hough Transform

6.

Halim Wongsokuncoro. Program

Studi Teknik Otomasi Sistem

Instrumentasi, Fakultas Teknik,

Universitas Airlangga Tahun 2016

Rancang Bangun Pendeteksi

Pelanggaran Pada Traffic Light

Berbasis

Mikrokontroler.

7.

Prabowo, M.R., Hudayani,

N.,Purwiyanti, S., Sulistiyanti, S.R.,

Setyawan, F.X.A.(2017) Proc.

EECSI 2017, Yogyakarta,

Indonesia, 19-21 September.

A Moving Objects Detection In

Underwater Video Using

Subtraction Of The Background

Model

8.

Setyawan, F.X.A., Tan, J.K., Kim,

H., Ishikawa, S.(2015) 10-12

Januari, 27-31.

Detecting moving objects on a

video having a dynamic

background, proceeding of

International Conference on

Artificial Life and Robotics

(ICAROB)

9

Wang, C., Zhao, C., Wang, H.

(2015) The Open Automation and

Control Systems Journal,Vol. 7,

974-986.

Self-Similarity Based Zebra-

Crossing Detection for Intelligent

Vehicle

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini antara lain :

1. Membuat model yang dapat mendeteksi adanya pelanggaran pada

traffic light.

2. Mengetahui kinerja keseluruhan sistem alat dalam mendeteksi

pelanggaran pada traffic light

Page 30: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

12

3. Mengetahui performasi kinerja alat dalam mendeteksi dan menangkap

gambar sesuai input yang diberikan pada traffic light.

1.3 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini yaitu:

1. Mempermudah pendeteksian pelanggaran yang ada pada traffic light

yang berguna membantu aparat penegak hukum dalam melakukan

pengawasan lalu lintas dan dapat membuat masyarakat lebih sadar

hukum.

2. Sebagai pengembangan atas penelitian sebelumnya khususnya sistem

pendeteksi pelanggaran zebra cross dengan indikasi jumlah pelanggar

pada traffic light.

1.4 RumusanMasalah

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah :

1. Bagaimana membuat sebuah model mendeteksi adanya pelanggaran

pada traffic light ?

2. Bagaimana kinerja software dalam mendeteksi dan menangkap gambar

pelanggaran sesuai dengan input yang diberikan pada traffic light?

3. Bagaimana kinerja keseluruhan sistem alat dalam pendeteksi

pelanggaran pada traffic light ?

Page 31: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

13

1.5 Batasan Masalah

Pada penelitian ini dibatasi pada hal-hal sebagai berikut :

1. Hanya membahas tentang traffic light

2. Hanya menggunakan satu metode yaitu Adaptip Background

Subraction

3. Tidak membahas apabila ada orang yang menyebrang pada Traffic

Light.

4. Webcam digunakan sebagai alat pemotret pelanggaran Traffic light.

5. Diasumsikan yang melintas di jalan adalah kendaraan mobil.

1.6 Hipotesis

Model yang dikonstruksi untuk dapat mendeteksi traffic light yaitu dengan

menggunakan sebuah metode dalam pengolahan citra, yaitu metode Adaptif

Background Substraction. Background Substraction yang diketahui sebagai

Foreground Detection, ialah salah satu teknik dalam bidang pengolahan citra

dan computer vision yang bertujuan untuk mendeteksi atau mengambil

foreground dari background untuk selanjutnya akan diolah lebih lanjut.

Umumnya, foreground yang dibutuhkan ialah berupa objek manusia, mobil

dan teks. Citra diperoleh dari sebuah kamera. Data yang diperoleh akan

dianalis, kemudian dapat menentukan keadaan lalu lintas dan dijadikan

sebagai input. Lalu diproses kedalam suatu program sehingga dapat

Page 32: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

14

mendeteksi pelanggaran trafic light. Sistem yang dirancang diduga dapat

melakukan pendeteksian terhadap jenis dimensi objek zebra cross yang

diamati. Penggunaan applikasi OpenCV dengan bahasa pemprogram Pyton

versi 2.7 juga dapat digunakan dalam proses pendeteksian tersebut.

1.7 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penulisan dan pemahaman mengenai materi tugas akhir

ini, maka tugas akhir ini dibagi menjadi 5 bab, yaitu :

BAB I. PENDAHULUAN

Memuat latar belakang, tujuan, manfaat, perumusan masalah, batasan

masalah, hipotesis, dan sistematika penulisan.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Menjelaskan tentang teori-teori yang mendukung pendeteksi pelanggaran

zebra cross pada traffic light serta teori-teori tentang metode yang akan

digunakan, yaitu metode adaptif Background Substraction.

BAB III. METODE PENELITIAN

Berisi waktu dan tempat penelitian, alat dan bahan yang digunakan, garis

besar metode yang diusulkan, serta diagram alir metode yang diusulkan.

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Page 33: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

15

Menjelaskan hasil penelitian, pembahasan, dan perhitungan kinerja metode

yang diusulkan.

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN

Memuat simpulan yang diperoleh dari hasil penelitian, dan saran-saran untuk

pengembangan lebih lanjut.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 34: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Untuk menjalankan penelitian ini maka perlu diperhatikan yaitu sistem lalu lintas

yang aman untuk pengendara bermotor dan dapat diimplementasikan untuk

pendeteksi pelanggaran zebra cross. Tugas akhir ini menjalankan sistem

pengolahan sinyal pada masukan sebagai entry point dalam dateksi pelanggaran

zebra cross. Sehingga, pembuatan rancang bangun memanfaatkan beberapa

komponen diantaranya Raspberry Pi sebagai pengontrol, webcam sebagai

menangkap gambar hasil pelanggaran, buzzer berfungsi sebagai peringatan untuk

pengendara dan database disimpan ke dalam sebuah komputer. Pelanggaran terjadi

ketika kondisi lampu menyala merah pada traffic light dan kendaraan melewati

batas zebra cross.

2.1 Pendahuluan

Citra merupakan salah satu fungsi yang secara kontinu dari intrnsitas cahaya

sangat penting sebagai bentuk suatu bidang. Citra memiliki fungsi

karakteristik seperti data teks, yaitu citra kaya akan informasi.

Page 35: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

17

Pengolahan citra ialah sebuah teknik pengolahan citra atau gambar oleh

sebuah komputer. Menurut Efford 2000, pengolahan citra atau image

processing merupakan sebuah istilah umum sangat diperlukan untuk

memanipulasi dan memodifikasi gambar dengan menggunakan berbagai

proses. Pengolahan citra adalah proses memperbaiki kualitas citra agar yang

dihasilkan lebih mudah di interpretasikan oleh manusia atau komputer (Kadir

dkk, 2013).

Terdapat contoh pemprosesan dalam pengolahan citra yang

diimplementasikan dalam beberapa aplikasi nyata seperti, penginderaan jarak

jauh melalui satelit, deteksi objek bergerak, klasifikasi bentuk tubuh ataupun

machine vision.Saat ini banyak sekali peralatan alat elektronik yang berkaitan

dengan pengolahan citra seperti kamera digital, kamera trap, finger print,

scanner, dan sebagainya. Gambar 2.1 adalah contoh berbagai macam

peralatan elektronik yang berkaitan dengan pengolahan citra. Selain prinsip

pengolahan citra dapat diterapkan pada alat-alat, masih cukup banyak

penggunaan prinsip-prinsip pengolahan citra di sekeliling kita.

Gambar 2.1. Contoh alat elektronik (a) Kamera digital

(b) Kamera trap (c) Scanner.

(a) (b) (c)

Page 36: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

18

Seperti pada penelitian sebelumnya (Sonia dkk, 2015) pengolahan citra

digunakan pada pengklasifikasian kendaraan pada traffic light dengan

menggunakan suatu metode ialah menggunakan pemprosesan edge detection.

Melalui penggunaan pengolahan citra, komputer dapat menjalankan proses

deteksi dan menggolongkan jenis kendaraan yang melewati traffic light.

2.2 Pengertian Traffic Light

Lampu lalu lintas menurut Undang-undang no. 22/2009 penjelasan mengenai

lalu lintas dan angkutan jalan adalah alat pemberi isyarat lampu lalu lintas

atau (APILL) merupakan lampu lalu lintas yang dapat mengontrol arus lalu

lintas yang terikat di persimpangan jalan, tempat penyebrangan seperti

pejalan kaki (zebra cross), dan tempat arus lintas lainnya. Lampu lalu lintas

ini dapat mengisyaratkan kendaraan harus berjalan atau berhenti secara

bergantian dari berbeda arah. Pengaturan lalu lintas di persimpangan jalan ini

dimaksudkan untuk mengatur pergerakan kendaraan sehingga dapat bergerak

secara bergantian dan tidak saling menggangu antar arus yang ada.

Lampu lalu lintas telah diabsorsi di hampir semua kota di dunia ini. Lampu

ini secara universal telah diakui menggunakan warna yang berbeda untuk

menandakan tiga jenis keadaan; warna merah menunjukkkan berhenti, warna

kuning menandakan hati-hati dan warna hijau menandakan berjalan

kendaraan.

Page 37: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

19

Tujuan adanya lampu lalu lintas diantaranya sebagai berikut :

1. Menghindari hambatan kendaraan mobil dan motor yang diakibatkan oleh

perbedaan arus jalan.

2. Memfasilitasi persimpangan antar jalan utama untuk kendaraan dan

pejalan kaki dengan jalan sekunder sehingga kelancaran arus lalu lintas

dapat terjamin.

3. Mengurangi tingginya tingkat kecelakaan di jalan raya yang diakibatkan

oleh tabrakan antar kendaraan karena perbedaan arus jalan.

Peraturan hukum tentang zebra cross itu sendiri sesuai dengan Undang-

Undang No: 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ),

pasal 131 Ayat (2), menyatakan bahwa “Pejalan kaki berhak mendapatkan

prioritas pada saat menyebrang jalan di tempat penyebrangan”. Menurut Pasal

284 menyatakan bahwa “Setiap orang yang mengumudikan kendaraan

bermotor dengan tidak mengutamakan keselamatan pejalan kaki atau

pesepeda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 Ayat (2) dipidana dengan

pidana kurungan paling lama 2 (dua) bulan atau denda paling banyak Rp

500.000,00 (lima ratus ribu rupiah).

Berbagai upaya dalam mengatasi kemacetan lalu lintas adalah dengan

penambahan sarana jalan, pembagunan jalan tol, jalan layang, terowongan,

sistem pengaturan lampu ATCS (Area Traffic Control Sistem) dan lain-lain.

Dengan demikian, untuk mengatur lalu lintas yang sangat padat dibutuhkan

rambu lalu lintas dan petugas kepolisian yang berjaga. Lampu lalu lintas dapat

Page 38: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

20

memberikan keuntungan bagi peningkatan keamanan jalan raya yaitu

mengurangi kemacetan dan memberikan keamanan bagi pengguna

penyebrangan jalan. Jadi, lampu lalu lintas dapat diartikan sebagai lampu

yang digunakan untuk mengatur kelancaran lalu lintas di suatu persimpangan

jalan dengan cara memberi kesempatan pengguna jalan dari masing-masing

arah untuk berjalan secara bergantian.

2.3 Pewaktuan Traffic Light

2.3.1. Traffic Light Waktu Tetap

Lampu lalu lintas waktu tetap adalah waktu yang diperlukan untuk

suatu rangkaian indikasi lampu lalu-lintas yang lengkap dan besarnya

antara 30 sampai 120 detik. Lampu lalu lintas waktu tetap diatur untuk

mengulangi dengan tetap rangkaian indikasi lampu lalu lintas pada

interval waktu tertentu. Aspek berhenti pada suatu persimpangan jalan

mengakibatkan terkumpulnya kendaraan dalam antrian di belakang

garis henti. Pelepasan antrian ini terjadi setelah menerima lampu hijau

dan akan bergerak mula-mula dalam bentuk kumpulan (Hobbs, 1995).

2.3.2 Traffic Light Waktu Progresif

Page 39: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

21

Pengaturan lampu untuk traffic light waktu progresif yang sederhana

untuk suatu jalan tertentu dilakukan dengan menggunakan diagram

waktu ruang. Saat ini, pendekatan menggunakan diagram waktu ruang

ditambah atau digantikan dengan simulasi menggunakan analisa atau

simulasi dengan komputer memerlukan beberapa langkah yaitu:

1. Menghitung jumlah waktu yang memadai;

2. Menentukan panjang siklus yang memadai untuk seluruh sistem

dan pembagian siklus pada setiap persimpangan berdasarkan

hasil perhitungan.

3. Menentukan kecepatan tempuh yang paling diinginkan di setiap

jalan (Hobbs, 1995).

2.4 Citra digital

Menurut kamus Webster, citra adalah suatu representasi, kemiripan, atau

imitasi dari suatu objek atau benda. Citra dapat disebut sebagai citra digital

jika citra tersebut disimpan dalam format digital (dalam bentuk file). Citra

digital hanya dapat diolah menggunakan komputer sedangkan jenis lainnya

tidak bisa atau harus diubah ke citra digital terlebih dahulu sebelum diolah

komputer.

Sebuah citra digital dapat diwakili oleh sebuah matriks yang terdiri dari M

kolom N baris, dimana perpotongan antara kolom dan baris disebut piksel

Page 40: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

22

(piksel = menangkap elemen), merupakan elemen terkecil dari sebuah citra.

Piksel mempunyai dua parameter, yaitu koordinat dan intensitas atau warna.

Nilai yang terdapat pada koordinat (x,y) adalah f(x,y), yaitu besar intensitas

atau warna dari piksel di titik itu. Oleh sebab itu, sebuah citra digital dapat

ditulis dalam bentuk matriks pada gambar 2.1.

𝐟(𝐱, 𝐲) = |

𝒇(𝟎, 𝟎) 𝒇(𝟎, 𝟏) 𝒇(𝟎, 𝑴 − 𝟏)

𝒇(𝟏, 𝟎) … … 𝒇(𝟏, 𝑴 − 𝟏)

𝒇(𝑵 − 𝟏. 𝟎) 𝒇(𝑵 − 𝟏. 𝟏) 𝒇(𝑵 − 𝟏. 𝑴 − 𝟏)|

Berdasarkan gambar 2.1 matriks citra digital, Suatu citra ƒ(x,y) dalam

fungsi matematis dapat dituliskan persamaan (2.1) sebagai berikut :

0 ≤ x ≤ M-1

0 ≤ y ≤ N-1

0 ≤ ƒ(x,y) ≤ G-1 ..................................................................................... (2.2)

dimana :

M = jumlah piksel baris (row) pada array citra

N = jumlah piksel kolom (column) pada array citra

G = nilai skala keabuan (gray level)

Besarnya nilai M, N dan G pada umumnya merupakan perpangkatan dari

dua seperti yang terlihat pada persamaan ( 2.2 ).

M = 2m ; N = 2n; G = 2k …………………............................................(2.3)

Dimana nilai m, n dan k adalah bilangan bulat positif. Interval (0,G) disebut

skala keabuan (grayscale). Besar G tergantung pada proses digitalisasinya.

Biasanya keabuan 0 (nol) menyatakan intensitas hitam dan 1 (satu)

Page 41: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

23

menyatakan intensitas putih. Untuk citra 8 bit, nilai G sama dengan 28 = 256

warna derajat keabuan (Kusumanto, 2011 ).

Citra merupakan fungsi terus menerus dari intensitas cahaya pada suatu

bidang. Selanjutnya sebagian dari berkas cahaya yang berasal dari sumber

cahaya akan dipantulkan kembali, pantulan cahaya inilah yang ditangkap oleh

oleh alat optik, misalnya mata pada manusia, kamera, pemindai, dan

sebagainya, sehingga bayangan objek yang disebut citra tersebut terekam

(Hermawan, 2014).

Piksel adalah sebuah elemen gambar yang mempunyai nilai yang

menunjukan intensitas warna. Berdasarkan cara penyimpanan atau

pembentukannya, citra digital dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu :

1. Citra digital yang di hasilkan akan diperoleh kumpulan piksel dalam

array dua dimensi hitam dan putih.

2. Citra yang dibentuk oleh fungsi–fungsi geometri dan matematika.

Pada jenis yang pertama citra ini disebut citra bitmap atau citra raster. Pada

jenis yang kedua yaitu citra yang di bentuk oleh grafik vektor.

Citra digital (diskrit) dihasilkan dari citra analog (kontinu) melalui

digitalisasi. Digitalisasi citra analog terdiri dari sampling dan quantitazion

Sampling adalah pembagian citra ke dalam elemen-elemen diskrit (piksel),

sedangkan quantitazion adalah pemberian nilai intensitas warna pada setiap

piksel dengan nilai yang berupa bilangan bulat (Awcock, 1996).

Page 42: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

24

Citra digital dapat didefinisikan sebagai fungsi dua variabel, f(x,y), dimana x

dan y adalah koordinat spasial dan nilai f(x,y) adalah brightness level dari citra

pada koordinat tersebut, hal tersebut diilustrasikan pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Contoh Citra Digital.

Teknologi dasar untuk menciptakan dan menampilkan warna pada citra

digital berdasarkan pada penelitian bahwa sebuah warna merupakan

kombinasidari tiga warna dasar, yaitu merah, hijau dan biru (Red, Green,

Blue- RGB).

2.5 Pengolahan Citra Digital

Sebuah citra sudah pasti kaya informasi, namun sering kali citra yang kita

miliki mengalami penurunan mutu, tentu saja citra semacam ini menjadi lebih

sulit diinterpretasi karena informasi yang disampaikan oleh citra tersebut

menjadi berkurang. Agar citra mudah diinterpretasi, maka citra tersebut perlu

dimanipulasi menjadi citra yang memiliki kualitas lebih baik. Terminologi

lain yang berkaitan erat dengan pengolahan citra adalah computer vision.

Pada hakikatnya, computer vision mencoba meniru cara kerja sistem visual

manusia (Hadwi, 2013). Manusia melihat objek dengan indera penglihatan,

lalu citra objek diteruskan ke otak untuk diinterpretasi sehingga manusia

Page 43: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

25

mengerti objek apa yang tampak dalam pandangan matanya. Hasil

interpretasi ini digunakan untuk pengambilan keputusan, misalnya digunakan

untuk memberi perintah menghindar ketika melihat halangan saat sedang

berjalan. Computer vision merupakan memproses gambar otomatis yang

mengintegrasikan sejumlah proses untuk persepsi visual, seperti akuisisi

citra, pengolahan citra, klasifikasi, pengenalan (recognition), dan membuat

keputusan (Mulyawan, 2014).

Operasi-operasi yang dilakukan di dalam pengolahan citra banyak. ragamnya.

Namun, secara umum, operasi pengolahan citra dapat diklasifikasikan dalam

beberapa jenis sebagai berikut:

1. Perbaikan Kualitas Citra (Image Enhancement)

Jenis operasi perbaikan kualitas citra bertujuan untuk memperbaiki

kualitas citra dengan cara memanipulasi parameter-parameter citra.

Dengan operasi ini, ciri-ciri khusus yang terdapat di dalam citra lebih

ditonjolkan. Contoh-contoh operasi perbaikan citra adalah:

A. Peningkatan kontras

Dalam peningkatan kontras diperlukan untuk menghasilkan

sebaran terang dan gelap di dalam sebuah citra sehingga

didapatkan hasil citra yang sesuai. Berikut ini adalah perhitungan

tingkat penyebaran piksel ke dalam intensitas warna pada citra

asli yang didapat:

𝑭𝟎(𝒙,𝒚) = 𝑮. (𝑭𝟏(𝒙,𝒚) − 𝑷) + 𝑷........................................... (2.4)

Keterangan:

Page 44: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

26

F0 = Nilai piksel pada titik (x,y) setelah peningkatan kontras

F1 = Nilai piksel pada (x,y) sebelum peningkatan

P = Nilai pusat pengkontrasan 0-255

G = Koefisien penguatan kontras

B. Perbaikan brightness

Brightness adalah pemprosesan kecerahan gambar, apabila nilai

intensitas piksel dikurangi dengan nilai tertentu maka citra akan

menjadi lebih gelap, dan jika nilai intensitas piksel ditambah

dengan nilai tertentu maka akan lebih terang. Rumus

perhitungannya sebagai berikut :

𝑭𝟎(𝒙,𝒚) = 𝑭𝟏(𝒙,𝒚) + 𝑲............................................ (2.5)

Keterangan:

F0 = Nilai piksel pada titik (x,y) setelah brightness

F1 = Nilai piksel pada (x,y) sebelum penambahan

K = Nilai penguatan kecerahan

C. Gray-Scaling

Proses awal yang banyak dilakukan dalam image processing

adalah mengubah citra berwarna menjadi citra grayscale, hal ini

digunakan untuk menyederhanakan model citra. Citra berwarna

terdiri dari 3 layer matrik yaitu R-layer, G-layer dan B-layer.

Sehingga untuk melakukan proses-proses selanjutnya tetap

diperhatikan tiga layer di atas. Bilasetiap proses perhitungan

dilakukan menggunakan tiga layer, berarti dilakukantiga

Page 45: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

27

perhitungan yang sama. Sehingga konsep itu diubah dengan

mengubah 3 layer di atas menjadi 1 layer matrik grayscale dan

hasilnya adalah citra grayscale. Dalam citra ini tidak ada lagi

warna, yang ada adalah derajat keabuan.

Grayscale merupakan warna-warna piksel yang berada dalam

rentang gradasi warna hitam dan putih. Untuk merubah gambar

RGB menjadi grayscale dapat dilakukan dengan persamaan

seperti berikut :

𝐘(𝐱,𝐲) = (0,229 ∗ 𝐑) + (0,229 ∗ 𝐆) + (0,229 ∗ 𝐑) ……..(2.6)

dimana :

Y = derajat keabuan

R = nilai piksel channel Red

G = nilai piksel channel Green

B = nilai piksel channel Blue

2. Pemugaran Citra (Image Restoration)

Operasi pemugaran gambar yaitu menghilangkan/meminimumkan

cacat pada citra. Tujuan pemugaran citra hampir sama dengan operasi

perbaikan citra. Bedanya, pada pemugaran citra penyebab degradasi

citra diketahui. Contoh operasi pemugaran citra sebagai berikut :

a. penghilangan kesamaran (deblurring)

b. penghilangan noise

3. Pemampatan Citra (Image Compression)

Page 46: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

28

Jenis operasi pemapatan citra dapat dilakukan agar citra dapat

direpresentasikan dalam bentuk yang lebih kompak sehingga

memerlukan memori yang lebih sedikit. Hal pentingyang harus

diperhatikan dalam pemampatan adalah citra yang telah dimampatkan

harus tetap mempunyai kualitas gambar yang bagus.

4. Segmentasi (Image Segmentation)

Jenis operasi segmentasi bertujuan untuk memecah suatu citra ke dalam

beberapa segmen dengan suatu kriteria tertentu. Jenis operasi ini

berkaitan erat dengan pengenalan pola.

5. Analisis Citra (Image Analysis)

Jenis operasi ini bertujuan menghitung besaran kuantitatif dari citra

untuk menghasilkan deskripsinya. Teknik pengolahan citra

mengekstraksi ciri-ciri tertentu yang membantu dalam identifikasi

objek. Proses segmentasi diperlukan untuk melokalisasi objek yang

diinginkan dari sekelilingnya. Contoh-contoh operasi pengolahan citra

yaitu:

a. Pendeteksian tepi objek (edge detection)

b. Ekstraksi batas (boundary)

c. Representasi daerah (region)

6. Reconstruksi Citra (Image Reconstruction)

Jenis operasi ini bertujuan untuk membentuk ulang objek dari beberapa

gambar hasil dari sebuah proyeksi. Operasi rekonstruksi citra banyak

Page 47: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

29

digunakan dalam bidang medis. Misalnya beberapa foto rontgen

dengan sinar X digunakan untuk membentukulang gambar organ tubuh

(Nixon dkk, 2002).

2.6 Background Substraction

Background subraction adalah suatu proses untuk menemukan objek pada

gambar dengan cara membandingkan gambar yang ada dengan sebuah model

latar belakang. Background Substraction mempunyai peranan penting dalam

visi komputer yaitu salah satunya dalam hal sistem pemantauan. Prosedur

Background Subtraction terdiri dari 3 tahap, yaitu pre-processing,

background modeling, dan foreground detection. Peranan yang dilakukan

dalam Background Substraction adalah untuk membedakan bagian latar dan

objek yang ada pada sebuah citra. Untuk membedakan adanya objek di dalam

citra maka hal yang harus dilakukan adalah dengan memahami atau

mengetahui model dari latar. Prosedur Background Subtraction terdiri dari3

tahap, yaitu pre-processing, background modeling, dan foreground detection.

Page 48: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

30

Gambar 2.3 Background subtraction 1- gambar sekarang, 2-background

model, 3- hasil background subtraction, 4-hasil background subtraction

setelah threshold

1. Pre-processing

Pada tahap ini data mentah dari kamera (atau input lainnya) diproses

menjadi bentuk yang dapat dimengerti oleh bagian program lain. Pada

tahapan awal ini dilakukan penghapusan noise dan eliminasi objek kecil

pada gambar agar menjadi lebih informatif. Eliminasi objek kecil

dilakukan dengan menggunakan mathematical morphology yaitu

transformasi opening (Ardhianto dkk, 2013)

2. Background modeling

Tahap ini bertujuan untuk membentuk model background yang

konsisten, namun tetap dapat beradaptasi dengan perubahan

lingkungan yang ada. Model harus dapat mentoleransi tingkat

perubahan lingkungan, namun tetap sensitif dalam mendeteksi

pergerakan dari objek yang relevan. Algoritma background modeling

sendiri sangat banyak, namun pada skripsi ini akan dipakai

Approximated Filter yaitu hanya pendekatan batas atas dan batas bawah

berdasarkan piksel yang didapat karena proses komputasinya cepat dan

hasilnya cukup memuaskan.

3. Foreground detection

Page 49: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

31

Pada tahap ini, dilakukan proses ekstraksi foreground dari

background. Secara sederhana hal ini dilakukan dengan persamaan

(2.7).

𝑹(𝒓,𝒄) = 𝑰(𝒓,𝒄) − 𝑩(𝒓,𝒄)................................................................... (2.7)

Dimana:

R= hasil foreground

I = gambar saat ini

B = background model

r = baris, c = kolom

Nilai R lalu dibandingkan dengan nilai threshold yang telah

ditentukan, jika lebih besar dari nilai threshold maka piksel di I(r,c)

dapat dianggap berbeda dengan piksel di B(r,c). Nilai threshold adalah

semacam nilai untuk mentoleransi error yang mungkin terjadi,

threshold sendiri dipakai untuk mengurangi error yang disebabkan

noise pada gambar digital (Sito, 2013).

2.7 Thresholding

Thresholding adalah istilah yang seing dikenal dalam Pengolahan Citra

Digital untuk sebah nilai batas ambang yang merupakan salah satu teknik

segmentasi yang baik digunakan untuk citra dengan perbedaaan nilai

intensitas yang signifikan antara latar belakang dan objek utama. Dalam

Page 50: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

32

pelaksanaannya, Thresholding membutuhkan nilai yang digunakan sebagai

nilai pembatas antara objek utama latar belakang, dan nilai tersebut

dinamakan dengan Threshold.

Pencarian metode Threshold yang sedehana tidak membutuhkan pengetahuan

yang lebih tentang citra dan Thresholding pun bisa bekerja pada citra yang

memiliki noise. Metode iterative merupakan pendekatan yang baik untuk

dilakukan seperti berikut :

1. Memilih initial dari threshold ( T ). Dapat dilakukan secara random atau

menurut metoda yang diinginkan

2. Citra ini disegmentasikan ke dalam piksel objek dan piksel background

seperti persamaan 2.8 dan 2.9.

G1 = {f(m,n) :f(m,n) >T} ...................................................................... (2.8)

G2 = {f(m,n) :f(m,n) < T}...................................................................... (2.9)

di mana :

G1 adalah nilai piksel objek.

G2 adalah nilai piksel background.

f(m,n) adalah nilai dari piksel yang terletak pada kolom dan baris.

3. Hitung nilai rata–rata gray value μ1 dan μ2 pada piksel dalam G1 dan

G2.

4. Hitung nilai threshold baru dengan persamaan 2.10 :

T = ½ ( μ1 + μ2 )...........................................................................(2.10)

5 Ulangi langkah ke 2 sampai dengan langkah ke 4 dengan nilai T yang

berbeda sampai nilai thereshold yang baru sama dengan nilai yang

sebelumnya.

Page 51: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

33

Thresholding merupakan konversi citra berwarna ke citra biner yang

dilakukan dengan cara mengelompokkan nilai derajat keabuan setiap piksel

kedalam 2 kelas, hitam dan putih. Pada citra hitam putih terdapat 256 level,

artinya mempunyai skala “0” sampai “255” atau [0,255], dalam hal ini nilai

intensitas 0 menyatakan hitam, dan nilai intensitas 255 menyatakan putih, dan

nilai antara 0 sampai 255 menyatakan warna keabuan yang terletak antara

hitam dan putih (Munir, 2004). Pada operasi pengambangan, nilai intensitas

piksel dipetakan ke salah satu dari dua nilai, α₁ atau α₂.

Rumus untuk menentukan nilai threshold bisa didapatkan dari persamaan

sebagai berikut:

𝑮(𝒙,𝒚) = {𝒃𝒆𝒓𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝟏 𝒋𝒊𝒌𝒂𝑭(𝒙,𝒚)≥ T}

𝑮(𝒙,𝒚) = {𝒃𝒆𝒓𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝟎 𝒋𝒊𝒌𝒂𝑭(𝒙,𝒚)< T} (2.11)

dimana:

g(x,y) = nilai matriks citra hasil thresholding.

f(x,y) = merupakan nilai matriks citra yang akan di-threshold.

T = merupakan nilai threshold (0 – 255)

Hasil akhir yang didapatkan adalah model latar belakang ini adalah model

latar belakang sebelumnya dengan frame terakhir. Selisih antara model latar

belakang dengan frame berupa citra biner yang diharapkan bernilai kurang

dari nilai threshold. Apabila selisih bernilai kurang dari threshold maka

dianggap bernilai 0 (hitam) dan apabila melebihi nilai threshold maka

dianggap bernilai 1 (putih). Selisih yang diharapkan adalah sebuah matrik

yang nantinya digunakan untuk menghitung jumlah piksel.

Page 52: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

34

2.8 Library Open-CV

Open-CV (Open Computer Vision) adalah sebuah API (Application

Programming Interface) library yang sudah sangat familiar pada pengolahan

citra computer vision. Computer vision itu sendiri adalah salah satu cabang

dari bidang ilmu pengolahan citra (Image Processing) yang memungkinkan

komputer dapat melihat seperti manusia. Dengan computer vision tersebut

komputer mampu mengambil keputusan, melakukan aksi, dan mengetahui

suatu objek. Beberapa pengimplementasian dari computer vision diantaranya

face recognition, face detection, face/object tracking, road tracking, dll.

OpenCV adalah library open source untuk computer vision untuk C/C++,

OpenCV didesain untuk aplikasi real-time, memiliki fungsi-fungsi akuisisi

yangbaik untuk image/video. OpenCV juga menyediakan interface ke

Integrated Performance Primitives (IPP) Intel sehingga jika anda bisa

mengoptimasi aplikasi computer vision anda jika menggunakan prosesor Intel

(Michael, 2009).

2.9 Pemodelan Adaptif

Latar belakang adalah suatu citra dimana terdapat objek yang tidak bergerak

(statis) (Silvia, 2012). Pada saat ini terdapat banyak sekali aplikasi-aplikasi

yang membantukan input berupa latar belakang untuk mendeteksi suatu objek

Page 53: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

35

bergerak. Pendeteksian suatu objek dilakukan dengan membedakan intensitas

antara latar belakang dengan objeknya. Pada pemisahan ini dibutuhkan

inisialisasi ulang apabila terdapat perubahan pada latar belakang. Apabila

tidak dilakukan inisialisasi ulang dapat menyebabkan kesalahan pada objek

yang dihasilkan.

Kesalahan ini banyak terjadi pada area yang pengerakan latar belakangnya

sangat minimum (non dynamic background). Kasus ini banyak terjadi pada

area indoor dan outdoor seperti perubahan intensitas cahaya dari siang hari

ke sore hari, pohon melambai terbawa angin, perubahan posisi benda pada

latar belakang penambahan benda dalam latar belakang dan sebagainya.

Untuk mengurangi kesalahan yang mungkin terjadi karena perubahan latar

belakang maka diperlukan suatu pemodelan adiptif. Pemodelan adiptif adalah

suatu pemodelan latar belakang yang dapat menyesuaikan perubahan–

perubahan yang mungkin terjadi. Pemodelan adaptif ini berkerja dengan

merata-rata gabungan nilai piksel dari semua frame yang berurutan atau bobot

yang berbeda antara piksel yang dideteksi sebagai objek dengan piksel yang

terdeteksi sebagai latar berlakang (Silvia,2012).

2.10 Format File Citra

Page 54: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

36

Citra digital memiliki beberapa jenis format file yang dapat digunakan.

Format file citra digital dapat digunakan berupa .bmp,.png,.tiff,.gif,.pgm,dan

lain-lain. Sedangkan untuk format video ada beberapa macam jenis antara

lain ASF, AVI,DV,mpg,vob, mov, mp4, wrnf dan 3gp. Dalam tugas akhir ini

digunakan format file video avi.

2.10.1 AVI (Audio Video Interleaved)

AVI merupakan format berkas (file) video buatan Microsoft. Format ini

merupakan salah satu format video tertua yang diperkenalkan oleh

Microsoft sejak diriliskan Windows 3.1. format video ini mampu

menghasilkan pergerakan sebesar 15 fps dengan kualitas suara

mencapai 11.025 Hz. Hampir semua kamera video khusus yang analog,

memghasilkan format file berekstensi “avi” saat di transfer ke PC.

2.11 Deteksi Objek

Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), kata deteksi memilki artian

usaha untuk menemukan dan menentukan keberadaan , anggapan ataupun

kenyataan. Pada pengolahan citra, proses pendeteksian objek dapat dilakukan

dengan memisahkan foreground dengan background-nya. Deteksi objek

merupakan sabuah proses dalam mengolah citra dimana citra merupakan

sebuah citra bergerak (video). Citra video pada dasarnya merupakan

Page 55: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

37

gabungan beberapa citra gambar yang saling bergantian pada durasi waktu

tertentu. Citra gambar yang saling berganti ini sering disebut frame. Proses

pengantian frame pada citra video saling berlangsung secara cepat sehingga

kita tidak menyadarinya.

Dalam sebuah citra video, frame kedua tidak selalu identik dengan frame

pertama, begitu pula dengan frame-frame berikutnya. Hal inilah yang menjadi

dasar pemikiran teknik-teknik deteksi objek bergerak pada pengolahan citra

dengan menganalisa nilai selisih antara frame pertama yang dapat juga

disebut dengan latar belakang atau background dengan frame-frame

berikutnya.

Terdapat metode-metode dalam pendeteksi objek bergerak, beberapa

diantaranya adalah background subtraction dan haar-like feature

(Febriyanto, 2013). Disimpulkan bahwa metode background subtraction

lebih baik digunakan dari pada metode haar-like feature, karena metode

background subtraction lebih peka terhadap perubahan objek ataupun

perubahan lingkaran disekitar objek. Selain itu metode adaptif background

subtraction dapat berkerja secara optimal dalam berbagai kondisi seperti

perubahan warna objek, perubahan background, kecepatan objek, serta

perubahan intensitas cahaya dilingkungan sekitar objek. Prinsip kerja dari

metode background subtraction ini adalah dengan cara subtraksi ini akan

dianalisa untuk menemukan pergerakan objek pada citra video.

Page 56: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

38

Namun kelemahan dalam metode ini, terlalu sensitifnya metode ini dalam

substraksi background, mengakibatkan banyak noise yang ditimbulkan

sehingga objek sulit untuk dikenali. Oleh karena itu biasanya background

subtraction ditambah dengan metode Morphological Image Processing.

2.12 Penelitian Terkait

Terdapat beberapa penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan

pendeteksi pelanggaran zebra cross pada traffic light diantaranya oleh Andri

Alfian dkk (2013) dengan Alat pendeteksi Pelanggaran Marka Lalu Lintas

dengan Indikasi Jumlah Pelanggaran”, pada jurnal mahasiswa dari jurusan

Teknik Elektronika PENS-ITS tersebut menjelaskan bahwa pendeteksi

pelanggaran lalu lintas ini menggunakan cara di sinari photo resistor untuk

mendeteksi pelanggaran lalu lintas. Dan kamera akan menangkap secara

otomatis dan hasil tersebut langsung diproses menggunakan image processing

maka gambar tersebut akan diproses menggunakan metode kelabuan, gray to

biner dan scanning pada suatu titik piksel untuk menghitung jumlah

pelanggaran yang terjadi. Untuk tingkat keakuratan pendeteksi pelanggaran

pada penelitian tersebut mencapai 86,96 %.

Pada penelitian selanjutnya oleh Hario Baskoro dkk (2014) dengan judul

BTRAFFWACHT” Solusi untuk pihak kepolisian untuk dalam melakukan

pengawasan dan pendeteksian pelanggaran pada lampu lalu lintas.Dari

Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, penulis tersebut mencoba untuk

menganti media deteksi dari sinar leser dengan kamera, penggabungan image

Page 57: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

39

processing, computer vision dan optical flow sebagai core dari sistem

pengawasan yang lebih robust penggunaannya. Selanjutnya penelitian

Danding dkk (2016) Simulasi dan Analisa Sistem Smart Traffic Light berbasis

Pengolahan citra digital dengan metode deteksi tepi dan segmentasi”,

penelitian tersebut menggunakan metode deteksi tepi dan segmentasi

penelitian ini dilakukan perhitungan panjang antrian kendaraan pada

persimpangan empat ruas jalan.

Selanjutnnya penelitian Fitria Indriani dkk (2017) judul jurnal Deteksi Zebra

Cross pada Citra Digital Dengan Menggunakan Metode Hough Transform”,

pada penelitian tersebut menggunakan metode Hough Transform untuk

deteksi zebra cross pada citra digital. Berdasarkan hasil pengujian

menghasilkan persentase pendeteksi 95,2% untuk kondisi pagi akan tetapi ada

beberapa waktu yang memegaruhi pendeteksian zebra cross yaitu

pengambilan citra, tingkat pencahayaan yang tidak merata (penyebaran

intensitas), rusak atau tidaknya zebra cross.

Selanjutnya pada penelitian Katanyoo Klubsuwan dkk (2014) judul jurnal

Deteksi Pelanggaran Lalu Lintas Menggunakan Lintasan Evaluasi

Kendaraan”, pada jurnal dari Master of Science in Information Technology

Program Information Science Institute of Sripatum University Bangkok,

Thailand. Pada penelitian ini menggunakan cara deteksi lalu lintas, seperti

pengendalian lampu lalu lintas dengan menggunakan pemrosesan video

murni dan mendeteksi kendaraan di zona terlarang. Saat lampu merah ON

sistem mulai merekam untuk menangkap lampu merah yang melanggar

Page 58: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

40

kendaraaan. Namun pada sistem mereka tidak mampu mendeteksi

pelanggaran kendaraan sebelum stop line seperti pelanggaran jalur perubahan

karena seringnya pelanggaran jalur ganti.

Pada Penelitian Halim Wongso kuncoro (2016) dengan judul jurnal Rancang

Bangun Pendeteksian Pelanggaran pada traffic light Berbasis

Mikrokontroler”, pada tugas akhir dari Teknik Otomasi Sistem Instrumentasi

Universitas Airlangga. Tugas akhir ini menggunakan cara deteksi

pelanggaran yang dapat menggunakan software image processing. Dengan

menggunakan image processing tampilan visual akan berkerja secara real

time. Pengendalian webcam secara real time tersebut akan memaksimalkan

hasil potret ketika terjadi pelanggaran lalu lintas.

Pada Penelitian Ridho Prakoso Al Farisi (2018) judul skripsi Rancang

Bangun Model Pendeteksi Timer Traffic Light Dengan Metode Background

Substraction”, Universitas Lampung. Menggunakan cara menangkap objek

didepan kamera yang dalam hal ini di jalan raya dan mampu memberikan

parameter–parameter sebagi input untuk diteruskan ke pengendalian Timer

trafiic light sehingga nantinya dapat mengurangi kemacetan, membantu

menertibkan lalu lintas, meningkatkan infrastuktur jalan dan memberikan

kepastian waktu tunggu sesuai dengan keadaaan lalu lintas.

Pada penelitian oleh Nurul Hudayani (2017) dengan judul skripsi Pemodelan

latar belakang adaptif menggunakan metode Gaussian Mixture pada video

Page 59: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

41

dalam air. Penelitian ini menejelaskan menggunakan metode GMM

dilakukan untuk air pada kondisi bergelombang maupun pada kondisi tenang

menghasilkan PSNR yang besar yaitu 62,18 dan 66,01. Pada nilai PSNR

setiap video selalu berbeda-beda dalam hal ini di pengaruhi kualitas video dan

juga dengan nilai 𝜌 dan β. Pengambilan data malam hari, rata-rata nilai PSNR

sangat rendah dibandingkan dengan kondisi saat pagi dan siang hari hal ini di

karenakan tingkat pencahayaan pada malam hari tidak stabil sehingga

menggangu pemodelan latar belakang yang tidak ada.

Dari penelitian sebelumnya, maka penelitian ini menggunakan metode yang

berbeda yaitu adaptif background subtraction. Kamera sebagai input dan

menggunakan mini PC untuk menggunakan fungsi logikanya. Penulis

menemukan terdapat kekurangan dalam proses pengolahan citra yaitu cara

pengambilan citra, tingkat pencahayaan yang tidak merata (penyebaran

intensitas), rusaknya atau tidaknya zebra cross, terdapat delay sehingga

pengendali traffic light membutuhkan waktu sekitar 4 detik. Pada penelitian

ini dilakukan di rancang bangun, dan latar belakang dipengaruhi oleh gerakan

objek dan juga pencahayaan. Penulis ini menggunakan line deteksi digunakan

untuk mendeteksi objek bila terjadi pelanggaran di zebra cross

Page 60: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan tempat penelituan

Penelitian ini proses perancangan tugas akhir dilaksanakan mulai tanggal

Febuari sampai October 2018, bertempat Ruang Laboratorium Elektronika,

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Univeritas Lampung.

3.2 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan tugas akhir ini adalah

sebagai berikut:

1. Raspberry Pi 3 1 buah

2. VGA HD USB CAM 1 buah

3. Traffic Light 3 buah

4. Miniatur Kendaraan

5. Kabel Penghubung

6. PapanTraffic Light

7. Library Open CV + Bahasa Pemrograman Phyton

8. Adaptor 5V 1 buah

Page 61: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

44

9. Besi dan Alumunium penyanggah

10. Mur dan Baut

11. Obeng 1 buah

12. Cat secukupnya

13. Triplek dan kayu

14. Lem bakar dan kabel twis

3.3 Metode yang digunakan

Penyelesaian masalah deteksi pada zebra cross dalam hal ini menggunakan

metode Adaptif Background Substraction. Pada penelitian ini menggunakan

kamera sebagai mengcapture hasil pelangggar zebra cross dan buzzer

memberikan peringatan. Proses deteksi ini menggunakan line deteksi di garis

zebra cross ketika objek melewati garis zebra cross maka respon yang di

hasilkan buzzer ON menadakan kendaraan melanggaran zebra cross.

Kemudian kendaraan mundur agar tidak terjadinya pelanggaran zebra cross.

Metode yang digunakan yaitu Adaptif Background Subtraction akan

berkerja dengan mengambil sebuah citra yang akan bertujuan untuk

menghasilkan sebuah model latar belakang. Model latar belakang tersebut

digunakan sebagai referensi untuk dibandingkan dengan image yang diambil

setelahnya, lalu didapat hasil citra yang berbeda. Jumlah pixel dari citra

tersebut akan dihitung sesuai dengan parameter keadaan ruas jalan. Model

latar belakang di ambil pada keadaan ruas jalan kosong. Dan untuk

pengambilan image dilakukan secara berkala saat kondisi lampu merah

menyala di setiap ruas jalan secara bergantian. Perbandingan background dan

Page 62: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

45

image yang diambil adalah sebagai input yang akan diteruskan ke program

pendeteksi pelanggaran zebra cross pada traffic light.

Proses pengurangan citra dilakukan secara absolut dimana perbedaan setiap

pixel dari kedua citra akan diperoleh dan selalu bernilai positif. Kedua citra

harus memiliki tipe data dan ukuran yang sama dikarenakan teknik ini akan

melihat perbedaan untuk setiap pixel di dalam citra.

Sebagai contoh sederhana pengurangan citra digital secara absolut terlihat

pada pengurangan citra X dan Y berikut inimenjadi citra Z Hasil pengurangan

citra secara absolut akan selalu menghasilkan nilai positif.

X = uint8([255 10 75; 44 225 100]);

Y = uint8([50 50 50; 50 50 50]);

Z = imabsdiff(X,Y)

Z = 205 40 25 6 175 50

Nilai Z adalah kumpulan pixel yang telah menjadi foreground. Setelah itu

dilakukan transformasi menggunakan threshlold untuk mengetahui nilai pixel

tersebut termasuk kedalam hitam atau putih.

Page 63: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

46

Gambar 3.1 Contoh proses Background Substraction

Gambar 3.1. menerangkan contoh dalam metode yang digunakan untuk

menetukan deteksi zebra cross pada traffic light. Dari hasil pengurangan dua

buah citra tersebut didapatkan hasil citra berupa perahu saja tanpa adanya

citra yang lain, dan citra perahu tersebut belum bisa dijadikan objek karena

belum di threshold, sehingga dilakukan pengelompokan nilai derajat keabuan

setiap piksel menjadi hitam dan putih. Cara ini difungsikan agar dapat

menentukan parameter kepadatan piksel pada citra, dengan menghitung

jumlah piksel putih sebagai mendeksi objek pelanggaran traffic light

3.4 Pengambilan Citra

Pengambilan citra menggunakan 1 kamera yang dipasang pada setiap ruas

jalan, dalam model ini hanya menggunakan 1 ruas jalan saja. Kamera tersebut

ditempatkan pada sisi atas traffic light berdekatan dengan timer di masing-

masing jalan. Hal ini dimaksudkan agar jarak jangkau pengambilan gambar

dapat sampai kebagian belakang. Semakin baik penempatan kamera maka

Page 64: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

47

gambar yang dihasilkan semakin baik pula. Kamera yang digunakan logitech

tipe 270c agar memiliki spesifikasi yang sama sehingga dapat membantu

proses pengolahan citra dan mempercepat pengolahan program. Kamera akan

mendeteksi pelanggaran pada zebra cross. Pelanggaran akan terjadi jika

lampu traffic light sedang dalam kondisi menyala dan kendaraan akan

melewati batas zebra cross.

3.5 Metode Penelitian

Pada penelitian dan perancangan tugas akhir ini, langkah-langkah kerja yang

dilakukan adalah sebagai berikut:

3.5.1 Diagram Alir Penelitian

Diagram alir penelitian ini dibuat untuk menjelaskan langkah-langkah

kerja yang akan dilakukan dalam penelitian secara jelas, diperlihatkan

pada gambar 3.2. dibawah ini:

Page 65: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

48

Gambar 3.2. Diagram Alir Penelitian

Page 66: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

49

3.6 Pendeteksi Pelanggaran Zebra Cross Pada Traffic Light

Dalam penelitian ini menggunakan alat Raspberry Pi 3 sebagai processor

dengan quad core 1,5 Ghz. Pada program tersebut pendeteksi pelanggaran

zebra cross tersebut menggunakan Library OpenCV pada Bahasa

pemrograman Phyton. Adapun diagram system pada gambar 3.3 sebagai

berikut:

Gambar 3.3 Diagram Proses Pendeteksi Pelanggaran zebra cross pada traffic

light

Objek merupakan keadaan ruas jalan raya dan pendeteksi zebra cross dimana

sebelumnya sudah didapat image berupa latar belakang. Objek didapat

menggunakan kamera VGA HD USB, hasil tersebut akan berupa image baru

yang akan dibandingkan dengan gambar citra latar belakang. Untuk

membandingkan image tersebut, akan dibutuhkan perangkat Raspberry Pi 3

dan hasil pembanding tersebut akan di jadikan sebagai perameter. Untuk

dapat mengolah citra, Raspberry Pi membutuhkan program yang dapat

Objek Kamera RASPBERRY PI

3

PROGRAM

SWITCH LED

buzzer

Page 67: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

50

mengolah input menjadi sebuah output. Output tersebut adalah Switch LED

dan Buzzer.

3.6.1 Deteksi Pelanggaran Saat Lampu Merah

Pelanggaran lalu lintas yang sering terjadi pada saat lampu merah

menyala adalah kendaraan berjalan menerobos lampu merah dan

berhenti di zebra cross yang melewati garis zebra cross. Untuk dapat

mendeteksi pelangggran yang terjadi pada saat lampu merah menyala,

ada 4 tahapan pemrosesan gambar yang dilakukan. Tahapan–tahapan

tersebut adalah Pre-processing, Segmentation, Noise filtering dan

Violations detection. Berikut ini adalah diagram alur dari sistem yang

dibuat :

Page 68: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

51

Gambar 3.4 Diagram Alur sistem Pendeteksi Pelanggaran Saat Lampu

Merah

Deteksi pelanggaran dilakukan dengan cara memperhatikan ukuran

kontur yang terdeteksi setelah proses noise reduction pada frame awal.

Jika kontur yang terdeteksi memiliki ukuran yang sesuai, hal ini

dideteksi sebagai pelanggaran. Dengan cara ini, dapat diketahui berapa

banyak objek yang melanggar pada suatu kejadian.

3.6.2 Perancangan Model Sistem

Pada tahap ini yaitu pembuatan diagram alir atau flowchat program

alat deteksi pelanggaran zebra cross pada traffic light. Secara

keseluruhan sistem dapat dilihat pada Gambar3.5

Page 69: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

52

Gambar 3.5 Flow chart Pendeteksi Pelanggaran zebra cross pada timer

Traffic light

3.7 Pengaturan Raspberry Pi

Rapberry Pi 3 merupakan mikrokomputer yang memiliki RAM sebesar 1 GB

sehingga memungkinkan mengolah data gambar dengan cepat. Masukan

yang akan diproses oleh mikrokomputer tersebut adalah kamera yang

dirancang untuk mengidentifikasi keadaan masing-masing ruas jalan raya.

Raspberry Pi 3 ini memiliki 40 buah pin yang dapat menjadi input dan output.

Dalam penelitian ini beberapa pin digunakan sebagai output untuk

disambungkan dengan beberapa perangkat seperti LED merah, kuning, dan

Page 70: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

53

hijau sebagai indikator traffic light serta buzzer untuk memberikan peringatan

pada traffic light.

Gambar 3.6. Perangkat Raspberry Pi

3.7.1 Pengaturan Program

Bahasa pemrograman Python digunakan karena kemampuannya dalam

menggabungkan kapabilitas juga dengan sintaksis kode yang sangat

jelas, serta dilengkapi dengan fungsionalitas pustaka standar yang besar

serta komprehensif.

Python umumnya berfungsi sebagai bahasa skrip meskipun

penggunaan bahasa ini lebih luas mencakup konteks pemanfaatan yang

umumnya tidak dilakukan dengan menggunakan bahasa skrip pada

praktiknya. Selain itu, Python versi 2.7 dapat digunakan untuk berbagai

kepentingan pengembangan perangkat lunak dan dapat berjalan di

berbagai platform sistem operasi.

Page 71: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

54

Gambar 3.7 Contoh program Dual Camera Record

3.8 Perancangan Model

Secara umum perangkat keras ini dibuat dengan miniatur kendaraan yang

ditempatkan pada papan yang berukuran ± 40 x 60 cm. Model perancangan

perangkat keras ini dibuat hanya menggunakan satu ruas jalan saja, karena

sistem yang di buat sudah mempresentasikan keadaan 4 simpangan traffic

light yang secara bergantian. Tahap perancangan perangkat keras meliputi

perealisasian dalam perancangan alat. Cara perealisasian tersebut yakni

Page 72: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

55

merancang alat dan juga merancang dan merakit komponen yang akan

membentuk satu kesatuan sistem alat, meliputi pembuatan minimum sistem

mikrokontroler, pembuatan model traffic light dan menghubungkan sensor

dengan sistem pengambilan gambar pada webcam.

A. Kondisi Operasi Alat pada gambar 3.8 dan gambar 3.9

1. Saat kondisi jalan lampu traffic light merah menyala menandakan

berhenti. Maka kamera akan ON kemudian melihat kondisi apakah

terjadi pelanggaran atau tidak jika terjadi pelanggaran maka buzzer ON

2. Saat kondisi jalan lampu traffic light kuning menyala menandakan

tanda hati hati bila terjadi kendaraaan berada digaris zebra cross maka

buzzer akan ON menandakan kendaran melakukan pelanggaran.

3. Saat kondisi lampu merah dan kuning di harapkan kendaraan agar

mundul dibelakang garis zebra cross.

4. Saat kondisi jalan lampu traffic light hijau menyala menadakan untuk

berjalan semua kendaraan.

Gambar 3.8 Perancangan model traffic light (Tampak depan)

Page 73: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

56

Gambar 3.9 Perancangan model traffic light (Tampak Samping)

3.9 Pengujian Sistem

Uji coba sistem ini dilakukan untuk menemukan tingkat keberhasilan dari alat

yang telah dibuat. Adapun pengujian sistem ini dilakukan secara pembagian

keseluruhan diantaranya sebagai berikut:

3.9.1 Pengujian Subsistem

Pengujian subsistem ini dilakukan untuk mengatahui apakah perangkat

tersebut dapat berfungsi dengan baik. Pengujian antara lain:

1. Pengujian Perangkat Keras

Selain itu, pengujian ini dilakukan untuk mengatahui apakah

sensor dan perangkat yang akan digunakan dapat berkerja atau

tidak. Pengujian ini meliputi kamera sehingga diketahui hasil

pengambilan gambar dari sensor ini. Pengecekan lampu LED

untuk mengetahui nyala lampu merah, kuning, dan hijau. kamera

Page 74: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

57

akan mendeteksi sebagai sensor deteksi pelanggaran zebra cross

pada lalu lintas.

2. Pengujian Perangkat Lunak

Pengujian ini dilakukan untuk mengatahui apakah sistem operasi

yang digunakan dapat berkerja dengan baik dan software yang

ada dapat dijalankan untuk membuat program.

3.9.2 Pengujian Keseluruhan

Pengujian keseluruhan sistem ini merupakan pengujian yang dilakukan

dengan menghubungkan subsistem yang ada menjadi kesatuan.

Pengujian ini dilakukan setelah pegujian setiap subsistem selesai

dilaksanakan pada model pendeteksi pelanggaran zebra cross pada

traffic light. Terhadap sistem yang telah dirancang tersebut, dilakukan

pengujian parameter keadaan pendeteksi pelanggaran pada zebra cross

pada saat lampu merah menyala, pengujian pengaruh cahaya pada

adaptif background subtraction di waktu berbeda, pengujian process

time pada pengambilan gambar secara otomatis

Page 75: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:

1. Rancang bangun pendeteksian pelanggaran pada traffic light dibuat

menggunakan kamera sebagai detector adanya pelanggaran yang

selanjutnya akan mengirimkan pesan ke PC/Laptop untuk melakukan

potret dari webcam, hasil tersebut akan di simpan melalui database

2. Nyala lampu hijau, kuning, dan merah dapat diatur dengan baik

menggunakan Raspberry Pi 3sesuai dengan waktu yang diinginkan.

3. Hasil perancangan menunjukkan bahwa sistem telah berkerja dengan

baik dan diperoleh hasil persentase keberasilan sebesar 100%.

4. Dari data hasil pengujian yang telah dilakukan maka dapat dilakukan

bahwa alat pendeteksian pelanggaran pada traffic light ini memiliki

kinerja dengan baik. Ketika terdapat pengendara yang menerobos

traffic light pada kondisi merah menyala maka secara otomatis

pengendara tersebut terdeteksi dan dilakukan capture pada kendaraan

tersebut.

Page 76: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

92

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, terdapat beberapa saran yang

dapat disampaikan untuk melengkapi atau menyempurnakan penelitian

selanjutnya adalah sebagai berikut:

1. Menambahkan panel surya sebagai supply energi tambahan untuk

menjaga traffic light agar tetap menyala ketika supply utama

mati/power off.

2. Menambahkan 2 camera di setiap ruas jalan agar dapat mengatur Timer

traffic light dan pendeteksi zebra cross.

3. Untuk penelitian selanjutnya mendeteksi pelanggaran dan dapat

mengambil gambar plat kendaraan dengan menggunakan metode lain.

Page 77: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

DAFTAR PUSTAKA

Alfarisi P., R.2018. Rancang Bangun Model Pengendali Timer Traffic Light

dengan Metode Background Subtraction. Universitas Lampung.

Alfian Andri, Susetyoko R., Puspita E., 2013. Alat Pendeteksi Pelanggaran Marka

Lalu Lintas Dengan Indikasi Jumlah Pelanggar. ITS.

Ardhianto Eka., Hadikurniawati W., Budiarso Z., 2013. Implementasi Metode

Subtracting dan Metode Regionprops untuk Mendeteksi Jumlah Objek

Berwarna RGB pada File Video. Universitas Stikubank

Awcock, G.W. 1996. ”Digital Image Processing”. New Jersey. Prentice Hall.

Basoeki B.H, Amirudin K. J., Pratama Hamal P.N. 2014. “BTRAFFWATCH”

Solusi Untuk Pihak Kepolisian Dalam Melakukan Pengawasan Dan

Pendeteksi Pelanggaran Pada Lampu Lalu Lintas. Politeknik Elektronika

Negeri Surabaya.

Febriyanto, A.2013. Analisis Kinerja Background Subtraction dan Haar-Like

Feature Untuk Monitoring Pejalan Kaki Menggunakan Kamera Webcam.

(Skripsi). Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Hadwi Permata Anggi. 2013. Simulasi Dan Analisis Metode Level Set Untuk

Deteksi Kontur Objek 3d Sederhana Berbasis Stereovision. Universitas

Telkom

Page 78: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

Hermawan, Fany. 2014. [online]. Tersedia: http://elib.unikom.ac.id/.

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA. [diakses 20 Januari 2018]

Hobbs, F.D. 1995. Perencanaan dan Teknik Lalu Lintas. Universitas Gajah

Mada. Yogyakarta.

Indriani Fitria., Fitri Utaminingrum F., Sari Arum Y. 2017. Deteksi Zebra Cross

Pada Citra Digital Dengan Menggunakan Metode Hough Transform.

Unversitas Brawijaya.

Kadir, Abdul. Susanto, Adhi. 2012. Pengolahan Citra Teori dan Aplikasi.

Yogyakarta.

Kusumanto RD., Tompunu N.,A. 2011. Pengolahan Citra Digital Untuk

Mendeteksi Objek Menggunakan Pengolahan Warna Model Normalisasi

RGB. Politeknik Negeri Sriwijaya. Palembang.

Klubsuwan Katanyoo, Koodtalang Wittaya. 2014. Traffic Violation Detection using

Multiple Trajectories Evaluation of Vehicles . Surasak Mungsing Master of

Science in Information Technology Program Information Science Institute of

Sripatum UniversityBangkok.

L. Li, W. Huang, I. Y. H. Gu, dan Q. Tian. Foreground object detection

from videos containing complex background, in Proceedings of the eleventh

ACM international conference on Multimedia - MULTIMEDIA ’03, pp. 2, Juli

7-8, 2003.

Maniswari Dian Sonia., Rusdinar Angga., Purnama Bendy,. 2015. Smart

Traffic Light using Image Processing and Fuzzy Logic Method. Telkom

University, Bandung.

Manto. 2011. Perangkat Pengatur Timer Lampu Lalu Lintas Berdasarkan

Antiran Kendaraan. (Skripsi). Universitas Indonesia. Depok.

Michael, Yoseph Ricky. 2009. Pengenalan Computer Vision Menggunakan

Open CV dan FLTK edisi 1. Mitra Wacana Media. Jakarta.

Page 79: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

Mulyawan, H.2014. Identifikasi dan Tracking Objek Berbasis Image

Processing Secara Real Time. Politeknik Negeri Surabaya, Surabaya.

Munir, Rinaldi. 2004. Pengolahan Citra Digital dengan Pendekatan

Algoritmik. (Skripsi). Informatika Bandung. Bandung.

Nixon, Mark S. Aguado, Alberto S. 2002. Feature Extraction and Image

Processing. Linacre House, Oxford. Jordan Hill.

Priutomo Adhi D., Magdalena R., Andini N., 2016. Simulasi Dan Analisis Sistem

Smart Traffic Light Berbasis Pengolahan Citra Digital Dengan Metode

Deteksi Tepi Dan Segmentas. Telkom University.

Prabowo, M.R., Hudayani, N.,Purwiyanti, S., Sulistiyanti, S.R., Setyawan,

F.X.A.2017. A Moving Objects Detection In Underwater Video Using

Subtraction Of The Background Model, Proc. EECSI 2017, Yogyakarta,

Indonesia, 19-21 September 2017.

Setyawan, F.X.A., Tan, J.K., Kim, H., Ishikawa, S. 2015. Detecting moving objects

on a video having a dynamic background. Proceeding of International

Conference on Artificial Life and Robotics (ICAROB), 10-12 Januari, 27-31.

Silvia, R. Adipranata, Wibisono. F.,S. 2012. Adaptive Background dengan

Metode Gaussian Mixture Model untuk Real-Time Tracking. (Skripsi)

Universitas Kristen Petra .Surabaya.

Sito. 2013. Implementasi Metode Image Subtracting Untuk Mendeteksi

Gerakkan Objek Dengan Warna Pada File Video. (Skripsi). Fakultas

Teknologi Informasi Universitas Stikubank. Semarang.

Sun, Y.,Zhang, F., Gao, Y.& Huang, X.,2016.Extraction and Reconstruction of

Zebra Croosings from High Resolution Aerial Image.

Sudarono, 2011. Pengendalian Blok Sistem Traffic Light dengan Pengaturan

Rush Hour yang dapat Diatur Secara Terjadwal. (Skripsi). Universitas

Muhammadiyah Surakarta. Semarang.

Page 80: RANCANG BANGUN MODEL DETEKSI PELANGGARAN …digilib.unila.ac.id/54514/3/SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Lampung melalui jalur Mandiri (Ujian Mandiri Perguruan Tinggi Negeri)

Wang, C., Zhao, C., Wang, H. 2015. Self-Similarity Based Zebra-Crossing

Detection for Intelligent Vehicle. The Open Automation and Control Systems

Journal,Vol. 7, 974-986.

Wongsokuncoro.Halim, 2016. Rancang Bangun Pendeteksi Pelanggaran Pada

Traffic Light Berbasis Mikrocontroller. (Skripsi), Universitas Airlangga,

Surabaya.