RANCANG BANGUN MAIL SERVER DENGAN MICROSOFT EXCHANGE SERVER DAN POSTFIX RELAY PADA PT ALUMINDO MULTI PERSADA SKRIPSI Oleh: Fendy Fernandy 170210015 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN KOMPUTER UNIVERSITAS PUTERA BATAM TAHUN 2022
RANCANG BANGUN MAIL SERVER DENGAN
MICROSOFT EXCHANGE SERVER DAN POSTFIX
RELAY PADA PT ALUMINDO MULTI PERSADA
SKRIPSI
Oleh:
Fendy Fernandy
170210015
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN KOMPUTER
UNIVERSITAS PUTERA BATAM
TAHUN 2022
RANCANG BANGUN MAIL SERVER DENGAN
MICROSOFT EXCHANGE SERVER DAN POSTFIX
RELAY PADA PT ALUMINDO MULTI PERSADA
SKRIPSI
Untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana
Oleh
Fendy Fernandy
170210015
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN KOMPUTER
UNIVERSITAS PUTERA BATAM
TAHUN 2022
iii
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS
Yang bertanda tangan di bawah ini saya:
Nama : Fendy Fernandy
NPM : 170210015
Fakultas : Teknik dan Komputer
Program Studi : Teknik Informatika
Menyatakan bahwa “Skripsi” yang saya buat dengan judul:
RANCANG BANGUN MAIL SERVER DENGAN MICROSOFT
EXCHANGE SERVER DAN POSTFIX RELAY PADA PT. ALUMINDO
MULTI PERSADA
Adalah hasil karya saya sendiri dan bukan “duplikasi” dari karya orang lain.
Sepengetahuan saya, didalam naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara
tertulis dikutip didalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan
daftar pustaka.
Apabila ternyata di dalam naskah Skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-
unsur PLAGIASI, saya bersedia naskah Skripsi ini digugurkan dan gelar
akademik yang saya peroleh dibatalkan, serta diproses sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa ada paksaan dari
siapapun.
Batam, 22 Januari 2022
Fendy Fernandy
170210015
iv
RANCANG BANGUN MAIL SERVER DENGAN
MICROSOFT EXCHANGE SERVER DAN POSTFIX
RELAY PADA PT ALUMINDO MULTI PERSADA
SKRIPSI
Untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana
Oleh
Fendy Fernandy
170210015
Telah disetujui oleh Pembimbing pada tanggal
seperti tertera dibawah ini
Batam, 22 Januari 2022
Cosmas Eko Suharyanto, S.Kom., M.MSI
Pembimbing
v
ABSTRAK
PT. Alumindo Multi Persada merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang
jasa konstruksi di Kota Batam. Pertukaran informasi atau data melalui surat
elektronik atau Email merupakan salah satu media komunikasi yang sering
digunakan oleh perusahaan pada saat ini. Sebelumnya perusahaan tersebut masih
menggunakan layanan email dari google yaitu gmail dan menggunakan domain
gmail sebagai identitas pada alamat email karyawan. Penggunaan layanan email
dari pihak ketiga tidak terlalu efisiensi karena terdapat campur tangan dari pihak
ketiga serta tidak menunjukan identitas perusahaan pada alamat email karyawan.
Oleh karena itu dibutuhkan sebuah mail server pribadi untuk mengelola email dari
perusahaan. Dengan mail server pribadi, maka perusahaan dapat menggunakan
domain perusahaannya dan diintegrasikan dengan mail server sehingga alamat
email karyawan menggunakan domain perusahaan sebagai identitasnya dan bisa
digunakan untuk penguatan brand perusahaan. Begitu juga dengan mail server
pribadi, maka tidak terdapat campur tangan dari pihak ketiga yang memungkinkan
terjadinya kebocoran data penting yang bisa merugikan pihak perusahaan dan
apabila ada terjadi kesalahan maka langsung bisa di atasi oleh support perusahaan.
Mail server yang dirancang pada penelitian ini menggunakan Microsoft exchange
server sebagai mail server utama dan Postfix sebagai mail server relay untuk
menghandle transmisi email external (public). Hasil penelitian menunjukan
bahwa mail server yang dirancang berjalan dengan baik dan mendapatkan nilai 10
dari 10 melalui tools Mail Tester. Dengan adanya konfigurasi SPF (Sender Policy
Framework), DKIM (DomainKeys Identified Mail), dan DMARC (Domain-based
Message Authentication, Reporting & Conformance), mail server yang dirancang
tidak dianggap sebagai spam dan tidak diblacklist oleh mail server external.
Kata Kunci: Email, Mail Server, Microsoft Exchange Server, Postfix.
vi
ABSTRACT
PT. Alumindo Multi Persada is a company engaged in construction services in
Batam City. Information and data exchange via electronic mail or email is one of
the communication media that is often used by companies today. Previously, the
company still used google email service which is called gmail and used gmail
domain as an identity for employee email address. The use of third parties email
services is not efficient because there is intervention from third parties and not
show the company identity on the employee’s email address. Because of that, the
company requires a private mail server to manage their email privately. With a
private mail server, company can use their company domain and can be
integrated with the mail server, so that employee’s email address will use their
company domain as their identity and can be used to strengthen company brand.
As well as with the private mail server, there is no intervention from third parties
which allows the important data leak that can harm the company and if there is
an error it can be resolved immediately by company support. The mail server
design in this study uses Microsoft exchange server as the main mail server and
Postfix as relay mail server to handle external (public) email transmission. The
results show the mail server designed runs well and get score 10 out of 10
through the Mail Tester tool. With the configuration of SPF (Sender Policy
Framework), DKIM (DomainKeys Identified Mail), and DMARC (Domain-based
Message Authentication, Reporting & Conformance), the mail server designed not
considered spam and not blacklisted by external mail servers.
Keywords: Email, Mail Server, Microsoft Exchange Server, Postfix.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
segala rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
tugas akhir yang merupakan salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program
studi strata satu (S1) pada Program Studi Teknik Informatika Universitas Putera
Batam.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Karena itu,
kritik dan saran akan senantiasa penulis terima dengan senang hati. Dengan segala
keterbatasan, peneliti menyadari pula bahwa porposal ini takkan terwujud tanpa
bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan segala
kerendahan hati, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Rektor Universitas Putera Batam;
2. Dekan Fakultas Teknik dan Komputer;
3. Ketua Program Studi Teknik Informatika;
4. Bapak Cosmas Eko Suharyanto, S.Kom., M.MSI selaku pembimbing
skripsi pada Program Studi Teknik Informatika Universitas Putera
Batam;
5. Dosen dan Staff Universitas Putera Batam;
6. Ibu Riwana, selaku manager PT Alumindo Multi Persada;
7. Orang tua penulis yang memberikan dukungan dan doa agar penulis
dapat menyelesaikan laporan ini;
8. Teman-teman Teknik Informatika 2017 yang memberikan semangat dan
bantuan selama penyusunan laporan ini;
9. Serta semua pihak yang baik secara langsung maupun tidak langsung
yang telah membantu penulis dalam penyusunan laporan ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas kebaikan dan selalu
mencurahkan hidayah serta taufik-Nya, Amin.
Batam, 22 Januari 2022
Fendy Fernandy
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ........................................................................................ i
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... ii
SURAT PERNYATAAN .................................................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iv
ABSTRAK .......................................................................................................... v
ABSTRACT........................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR ...................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang............................................................................................ 1
1.2. Identifikasi Masalah .................................................................................... 5
1.3. Batasan Masalah ......................................................................................... 6
1.4. Rumusan Masalah ....................................................................................... 6
1.5. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 7
1.6. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 7
1.6.1. Manfaat Teoritis ......................................................................................... 7
1.6.2. Manfaat Praktis ........................................................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 9
2.1. Teori Dasar ................................................................................................. 9
2.1.1. Jaringan Komputer...................................................................................... 9
2.1.2. Standar Jaringan Komputer ....................................................................... 10
2.1.3. Jenis Jaringan Komputer ........................................................................... 14
2.1.4. Model OSI Layer ...................................................................................... 17
2.2. Teori Khusus ............................................................................................ 21
2.2.1. Mail Server ............................................................................................... 21
2.2.2. Microsoft Exchange Server ....................................................................... 22
2.2.3. Postfix ...................................................................................................... 25
2.2.4. SMTP & POP3 & IMAP ........................................................................... 26
2.2.5. SPF & DKIM & DMARC .......................................................................... 27
2.3. Tools/Software/Aplikasi/System ............................................................... 29
2.3.1. PuTTY ...................................................................................................... 29
2.3.2. SSH Server................................................................................................ 30
2.3.3. Web Browser ............................................................................................ 31
2.3.4. Software Mail Client ................................................................................. 32
2.3.5. Windows Server 2019 ............................................................................... 33
2.3.6. Ubuntu Server 18.10 ................................................................................. 35
2.4. Penelitian Terdahulu ................................................................................. 37
2.5. Kerangka Pemikiran ................................................................................. 42
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 43
3.1. Desain Penelitian ...................................................................................... 43
ix
3.2. Analisis Jaringan Lama / yang Sedang Berjalan ........................................ 46
3.2.1. Topologi Jaringan Yang Berjalan .............................................................. 46
3.2.2. Detail Hardware Jaringan Yang Dipakai .................................................. 47
3.2.3. Detail Software Yang Dipakai .................................................................. 49
3.3. Rancangan Jaringan yang Dibangun/Diusulkan ......................................... 51
3.3.1. Topologi Jaringan Yang Baru ................................................................... 51
3.3.2. Spesifikasi Hardware dan Software .......................................................... 52
3.3.3. Tahapan Rencana Implementasi ................................................................ 53
3.3.4. Perbedaan Jaringan Lama Dan Jaringan Baru ............................................ 56
3.4. Lokasi dan Jadwal Penelitian .................................................................... 56
3.4.1. Lokasi Penelitian ...................................................................................... 56
3.4.2. Jadwal Penelitian ...................................................................................... 57
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................... 58
4.1. Hasil Penelitian ......................................................................................... 58
4.2. Pembahasan .............................................................................................. 99
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 113
5.1. Kesimpulan............................................................................................. 113
5.2. Saran ...................................................................................................... 114
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 115
LAMPIRAN ................................................................................................... 118
Lampiran 1. Daftar Riwayat Hidup .................................................................. 118
Lampiran 2. Pendukung Penelitian ................................................................... 119
Lampiran 3. Surat Keterangan Penelitian ......................................................... 120
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 PuTTY ........................................................................................... 29
Gambar 2.2 Topologi SSH ................................................................................ 30
Gambar 2.3 Web Browser (Google Chrome) ..................................................... 31
Gambar 2.4 Software Mail Client (Microsoft Outlook)...................................... 32
Gambar 2.5 Windows Server 2019 .................................................................... 33
Gambar 2.6 Ubuntu Server 18.10 ..................................................................... 35
Gambar 2.7 Kerangka Pemikiran ...................................................................... 42
Gambar 3.1 Desain Penelitian ........................................................................... 43
Gambar 3.2 Topologi Jaringan Yang Berjalan .................................................. 46
Gambar 3.3 Topologi Jaringan Yang Baru ........................................................ 51
Gambar 3.4 Lokasi Penelitian ........................................................................... 56
Gambar 4.1 Konfigurasi Relay Pada Postfix ..................................................... 58
Gambar 4.2 Konfigurasi Submission Pada Postfix ............................................. 59
Gambar 4.3 Konfigurasi Transport Maps Pada Postfix ..................................... 60
Gambar 4.4 Postmap dan Restart Service Postfix .............................................. 60
Gambar 4.5 Microsoft Exchange Server Services .............................................. 61
Gambar 4.6 Tampilan Login Page Admin ......................................................... 61
Gambar 4.7 Menambahkan Active Directory User ............................................ 62
Gambar 4.8 Menambahkan Mailbox Dengan Existing User .............................. 63
Gambar 4.9 Menambahkan Mailbox Dengan New User .................................... 63
Gambar 4.10 Hasil Pembuatan User Mailbox ................................................... 64
Gambar 4.11 User Information General ........................................................... 65
Gambar 4.12 User Mailbox Usage .................................................................... 65
Gambar 4.13 Konfigurasi Admin Roles Permissions ......................................... 66
Gambar 4.14 Konfigurasi User Roles Permissions ............................................ 66
Gambar 4.15 Konfigurasi User Mobile Access .................................................. 67
Gambar 4.16 Konfigurasi Protection Microsoft Exchange Server ..................... 67
Gambar 4.17 Konfigurasi Accepted Domains ................................................... 68
Gambar 4.18 Konfigurasi Email Address Policies ............................................ 68
Gambar 4.19 Konfigurasi Receive Connectors .................................................. 69
Gambar 4.20 Konfigurasi Send Connectors ...................................................... 69
Gambar 4.21 Konfigurasi Outlook Anywhere .................................................... 70
Gambar 4.22 Konfigurasi Databases Microsoft Exchange Server ..................... 71
Gambar 4.23 Konfigurasi ActiveSync, Outlook Web App dan Fitur Lain ........... 71
Gambar 4.24 Konfigurasi SSL (Certificates) ..................................................... 72
Gambar 4.25 Konfigurasi DNS, MX Record dan Autodiscover .......................... 73
Gambar 4.26 Konfigurasi SPF, DKIM dan DMARC Record ............................. 73
Gambar 4.27 Halaman Login User ................................................................... 74
Gambar 4.28 Halaman Dashboard User ........................................................... 74
Gambar 4.29 Menu Penggantian Pengelolaan ................................................... 75
Gambar 4.30 Tampilan Pengelolaan Calendar .................................................. 75
Gambar 4.31 Tampilan Pengelolaan Tasks ....................................................... 76
xi
Gambar 4.32 Tampilan Pengelolaan Contacts................................................... 76
Gambar 4.33 Login Melalui Outlook Desktop ................................................... 77
Gambar 4.34 Pemilihan Server Pada Outlook Desktop ...................................... 77
Gambar 4.35 Tampilan Sukses Login Outlook Desktop .................................... 78
Gambar 4.36 Pengelolaan Email Melalui Outlook Desktop ............................... 78
Gambar 4.37 Akses Email Melalui Outlook Mobile .......................................... 79
Gambar 4.38 Login Melalui Outlook Mobile ..................................................... 80
Gambar 4.39 Pengelolaan Email Melalui Outlook Mobile ................................. 80
Gambar 4.40 Pengujian Pengiriman Email Secara Internal ............................... 81
Gambar 4.41 Hasil Pengiriman Email Secara Internal ...................................... 81
Gambar 4.42 Pengujian Pengiriman Email Secara External (Email Pribadi) ..... 82
Gambar 4.43 Pengujian Pengiriman Email Secara External (Email Kampus).... 82
Gambar 4.44 Hasil Pengujian Pengiriman Secara External (Email Pribadi) ...... 83
Gambar 4.45 Hasil Pengujian Pengiriman Secara External (Email Kampus) ..... 83
Gambar 4.46 Pengujian Reply Email Dari External (Email Pribadi) .................. 84
Gambar 4.47 Pengujian Reply Email Dari External (Email Kampus) ................ 84
Gambar 4.48 Pengujian MX Record .................................................................. 85
Gambar 4.49 Pengujian SMTP .......................................................................... 86
Gambar 4.50 Pengujian MX Record .................................................................. 87
Gambar 4.51 Pengujian SPF Record ................................................................. 87
Gambar 4.52 Pengujian DKIM Record ............................................................. 88
Gambar 4.53 Pengujian DMARC Record .......................................................... 88
Gambar 4.54 Pengujian Blacklist Check ........................................................... 89
Gambar 4.55 Pengujian SPF dan DKIM Signature............................................ 91
Gambar 4.56 Hasil Dari Original Message ....................................................... 91
Gambar 4.57 Hasil Dari SPF Signature ............................................................ 92
Gambar 4.58 Hasil Dari DKIM Signature ......................................................... 92
Gambar 4.59 Tampilan Log Pada Postfix Relay ................................................ 93
Gambar 4.60 Pengujian Original Message Dengan Gmail ................................ 94
Gambar 4.61 Hasil Pengujian Original Message Dengan Gmail ....................... 95
Gambar 4.62 Pengujian Score Menggunakan Mail Genius................................ 96
Gambar 4.63 Pengujian Score Menggunakan Mail Tester ................................. 96
Gambar 4.64 Hasil Pengujian Score Menggunakan Mail Genius ...................... 97
Gambar 4.65 Hasil Pengujian Score Menggunakan Mail Tester ........................ 98
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Minimum/Rekomendasi Spesifikasi Windows Server 2019 ................ 35
Tabel 2.2 Minimum/Rekomendasi Spesifikasi Ubuntu Server 18.10 .................. 36
Tabel 3.1 Detail Hardware Jaringan Yang Dipakai ........................................... 48
Tabel 3.2 Detail Software Yang Dipakai ........................................................... 49
Tabel 3.3 Spesifikasi Hardware Yang Baru ....................................................... 52
Tabel 3.4 Spesifikasi Software Yang Baru ......................................................... 53
Tabel 3.5 Jadwal Penelitian ............................................................................... 57
Tabel 4.1 Pengujian Service SSH dan Postfix Ubuntu Server ........................... 100
Tabel 4.2 Pengujian Service Exchange Server dan Login Page Admin ............. 100
Tabel 4.3 Pengujian Pengelolaan User Mailbox dan User Information ............ 101
Tabel 4.4 Pengujian User Permissions, Mobile Access dan Protection ............. 102
Tabel 4.5 Pengujian Mail Flow Microsoft Exchange Server ............................. 103
Tabel 4.6 Pengujian Pengelolaan Servers Pada Microsoft Exchange Server ..... 104
Tabel 4.7 Pengujian DNS, MX, SPF, DKIM, DMARC Pada Domain Hosting ... 105
Tabel 4.8 Pengujian Tampilan Halaman Login dan Halaman Utama User ....... 106
Tabel 4.9 Pengujian Pengelolaan Mail, Calendar, Tasks, Contacts Pengguna .. 107
Tabel 4.10 Pengujian Pengelolaan Email Melalui Mail Client ......................... 107
Tabel 4.11 Pengujian Pertukaran Email Secara Internal Dan External ............. 108
Tabel 4.12 Pengujian Tampilan Log Pada Postfix Relay .................................. 109
Tabel 4.13 Pengujian SMTP, Blacklist, MX, SPF, DKIM, DMARC Record ...... 110
Tabel 4.14 Pengujian SPF Signature dan DKIM Signature .............................. 111
Tabel 4.15 Pengujian Hasil Score Dari Mail Server ......................................... 111
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada jaman perkembangan teknologi informasi yang semakin canggih dan
berkembang sekarang, teknologi informasi telah memberi pengaruh yang sangat
besar dalam kehidupan. Di dalam suatu perusahaan, infrastruktur harus di atur
dengan baik dan benar, baik itu di perusahaan berskala besar maupun kecil,
sehingga pertukaran informasi bisa terjadi dengan cepat dan akurat. Bidang
teknologi informasi ini mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam
pertukaran informasi, sebagai contohnya dalam pertukaran informasi atau data
yang dulunya dengan menggunakan surat yang dikirimkan melalui kantor POS
sekarang sudah banyak yang mulai beralih ke surat elektronik (Electronic Mail)
atau lebih di kenal dengan singkatan Email.
Email atau Surat Elektronik ini merupakan surat yang pengirimannya
menggunakan teknologi dengan menggunakan atau melalui jaringan komputer,
sehingga pengguna bisa memberi informasi dari manapun saja asalkan memiliki
jaringan internet ataupun intranet. Email juga memungkinkan penggunanya untuk
mengirimkan data selain teks seperti gambar, video serta file lainnya kepada
pengguna lainnya. Dengan penjelasan singkat, email atau surat elektronik adalah
sebuah sistem komputer yang bertujuan untuk mentransmisikan data atau
informasi penggunanya kepada pengguna email lainnya melalui jaringan
komputer, baik itu jaringan internet (public) ataupun intranet (internal).
2
PT. Alumindo Multi Persada merupakan sebuah perusahaan yang bergerak
pada bidang jasa konstruksi di kota Batam. Pada jaman ini, setiap perusahaan
pasti menggunakan email untuk pertukaran informasi ataupun data, namun
kebanyakan perusahaan masih menggunakan akun email dari layanan pihak ketiga
serta menggunakan domain yang berbeda, sebagai contohnya penggunaan layanan
email pihak ketiga dari Google (Gmail) yang menggunakan domain seperti
[email protected]. Hal tersebut akan mengurangi efisiensi dalam pertukaran data
atau informasi, dikarenakan layanan pihak ketiga bisa saja digunakan oleh
pengguna lain yang mengatasnamakan sebuah perusahaan karena bisa didaftar
secara gratis. Untuk itu PT. Alumindo Multi Persada membutuhkan sebuah mail
server pribadi yang bisa diintegrasikan dengan domain sendiri untuk menunjukan
identitas perusahaan pada akun email staff karyawannya serta pihak lain tidak bisa
mengatasnamakan nama perusahaannya dan tidak terdapat campur tangan dari
layanan pihak ketiga sehingga bisa menghindari kebocoran data yang bisa
menguntungkan kompetitor bisnis.
Perancangan mail server ini di bangun dengan menggunakan windows
server yang dikonfigurasi Microsoft Exchange Server dan menggunakan linux
ubuntu server yang dikonfigurasi Postfix Relay. Mail server utama menggunakan
Microsoft Exchange Server yang bertugas untuk menangani transmisi email yang
berjalan secara internal (intranet) dan mail server relay menggunakan postfix
bertugas untuk menangani transmisi email yang berjalan secara public (internet).
Serta dengan adanya mail server relay yang dihubungkan dengan mail server
utama bisa membuat mail server utama lebih terproteksi dari ancaman pihak luar
3
dikarenakan hanya membuka port transmisi email (SMTP) pada mail server relay
ke public. Peneliti menggunakan relay pada mail server utama karena pada
dasarnya apabila semakin banyak port yang terbuka dalam sebuah server akan
lebih rentan terhadap serangan pihak luar apabila terbuka ke public. Sehingga
pada penelitian ini, mail server yang di rancang akan dipisahkan untuk
penanganan transmisi data atau informasi pada jaringan internal (intranet) dan
jaringan public(internet) agar mail server utama bisa lebih terproteksi.
Dengan membangun mail server yang dikonfigurasi dengan microsoft
exchange server, mail server bisa diintegrasi dengan Outlook Web App (Webmail)
sehingga penggunanya dapat mengakses serta mengelola email mereka dengan
mudah melalui web browser seperti mozilla firefox, google chrome, opera atau
browser lainnya dengan mengunjungi alamat webmail pada mail server tersebut.
Untuk mengakses dan mengelola email melalui webmail, pengguna email harus
terkoneksi dengan jaringan internet (public) maupun jaringan intranet (local).
Terdapat beberapa webmail yang sering digunakan seperti Squirrelmail,
Roundcube, Zimbra, Outlook Web App dan lainnya. Dengan pengunaan outlook
web app sebagai Webmail, pengguna email dapat mengakses dan mengelola email
mereka dengan mudah dikarenakan tampilannya tidak berbeda jauh dengan
Microsoft Outlook (Software Mail Client) yang sering digunakan pada umumnya.
Pengguna email tidak perlu install perangkat lunak (software) lainnya selain web
browser, sehingga pengguna dapat mengakses dan mengelola email mereka
dengan mudah tanpa harus setting ulang disaat mereka ingin mengakses dan
mengelola emailnya pada perangkat yang berbeda.
4
Microsoft Exchange Server juga mempunyai banyak fitur-fitur yang dapat
diintergrasikan dengan mail server sehingga microsoft exchange server sangat
cocok digunakan untuk perusahaan, sebagai contohnya terdapat fitur Exchange
ActiveSync dimana berfungsi untuk pengguna email bisa mengakses dan
mengelola email mereka dengan realtime serta fitur Outlook Anywhere dimana
berfungsi untuk pengguna email bisa mengakses email mereka dari komputer
ataupun smartphone dengan menggunakan software mail client seperti microsoft
outlook, mozilla thunderbird dan lainnya.
Supaya mail server bisa berjalan dan terjadi pertukaran data antar pengguna
email maka diperlukan beberapa protokol. Protokol yang dibutuhkan adalah
protokol POP3 atau protokol IMAP. Protokol POP3 dan IMAP sendiri berfungsi
untuk mengambil atau mengakses email yang disimpan pada mail server, tetapi
terdapat perbedaan dalam cara penyimpanan email pengguna yang disimpan
dalam mail server. Protokol POP3 hanya menampung email untuk sementara
sampai email diakses oleh pengguna email tersebut pada perangkatnya, ketika
pengguna email mengakses emailnya menggunakan protokol POP3 dan saat
protokol POP3 akses atau meminta data kepada mail server maka email yang
tersimpan dalam mail server akan dihapus secara otomatis karena email tersebut
akan di unduh ke perangkat pengguna email tersebut yang tadinya digunakan
untuk mengakses email, sehingga saat pengguna email tersebut membuka
emailnya diperangkat yang berbeda maka pengguna email tersebut tidak dapat
melihat email yang telah di unduh ke perangkat sebelumnya. Sedangkan protokol
IMAP memiliki fitur untuk tetap menyimpan email pengguna pada mail server
5
selama email tersebut belum dihapus oleh penggunanya, sehingga walaupun
pengguna email mengakses emailnya melalui perangkat yang berbeda tetap bisa
mengakses email yang sama. Secara singkat, protokol POP3 menghapus email
penggunanya secara otomatis saat pengguna email tersebut sudah mengakses
emailnya melalui sebuah perangkat sedangkan protokol IMAP memungkinkan
pengguna email untuk mengambil atau menyalin email dari mail server tanpa
menghapus email yang disimpan dalam mail server.
Dari pembahasan latar belakang ini serta perkembangan teknologi sekarang
ini, mail server dapat digunakan sebagai media pertukaran informasi dan data
menggunakan surat elektronik atau email. Mail Server berfungsi untuk mengatur
email antar pengguna supaya bisa berkomunikasi serta berbagi informasi dan data
dengan cepat dan akurat melalui jaringan internet maupun jaringan intranet.
Berdasarkan latar belakang ini, maka peneliti mengambil judul penelitian tentang
“Rancang Bangun Mail Server Dengan Microsoft Exchange Server Dan Postfix
Relay Pada PT. Alumindo Multi Persada”.
1.2. Identifikasi Masalah
Identifikasi Masalah pada penelitian ini berdasarkan latar belakang
permasalahan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Belum dirancangnya mail server pada PT. Alumindo Multi Persada.
2. Email karyawan masih menggunakan domain pihak ketiga ([email protected]).
3. Staff Karyawan tidak mendapatkan email secara realtime saat menggunakan
Software Mail Client dan kesulitan mengkonfigurasi emailnya.
6
1.3. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka dibuatlah
batasan masalah agar pembahasan tetap berada di dalam batasan yang telah
ditentukan oleh peneliti dan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Batasan-
batasan masalah yang ditentukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
1. Mail Server ini dirancang untuk PT. Alumindo Multi Persada.
2. Mail Server dikonfigurasi dengan Microsoft Exchange Server dan Postfix.
3. Microsoft Exchange Server menangani transmisi email internal dan Postfix
digunakan sebagai Mail Server Relay untuk menangani transmisi email public.
4. Webmail yang digunakan pada mail server adalah Outlook Web App.
5. Software Mail Client yang digunakan adalah Microsoft Outlook.
6. Pengujian Mail Server Microsoft Exchange Server menggunakan VMWare
Workstation dan pengujian Mail Server Postfix menggunakan Cloud VPS.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Bagaimana peracangan mail server pada PT Alumindo Multi Persada?
2. Bagaimana cara mengintegrasikan domain perusahaan sebagai identitas
perusahaan pada akun email karyawan?
3. Bagaimana membuat pengguna mendapatkan emailnya secara realtime dan
memudahkan pengguna mengkonfigurasi emailnya saat mengganti perangkat?
7
1.5. Tujuan Penelitian
Dari berdasarkan rumusan masalah yang di atas, dapat ditentukan tujuan
pada penelitian ini yaitu:
1. Untuk memahami perancangan mail server menggunakan Microsoft Exchange
Server dan Postfix Relay.
2. Untuk mengintegrasikan domain perusahaan sebagai identitas perusahaan
pada akun email karyawan perusahaan.
3. Untuk membuat karyawan perusahaan mendapatkan email secara realtime saat
menggunakan Software Mail Client dan memudahkan karyawan perusahaan
mengakses emailnya dari perangkat seperti komputer atau mobile phone.
1.6. Manfaat Penelitian
Berikut merupakan beberapa manfaat yang diharapkan dari peneliti dalam
penelitian ini:
1.6.1. Manfaat Teoritis
Penelitian yang telah dilakukan diharapkan bisa menjadi salah satu referensi
dalam membangun mail server menggunakan Microsoft Exchange Server dan
membangun Postfix sebagai Relay. Peneliti juga berharap penelitian ini dapat
memberi pengetahuan tambahan mengenai perancangan sebuah mail server pada
sebuah perusahaan baik itu membangun mail server menggunakan microsoft
exchange server ataupun menggunakan mail server lainnya.
8
1.6.2. Manfaat Praktis
1. Bagi PT. Alumindo Multi Persada, perancangan mail server ini dapat menjadi
sistem pertukaran data atau informasi melalui email dengan menggunakan
domain perusahannya sendiri secara internal dan public.
2. Bagi Pengguna (User), mail server yang dirancang dalam penelitian ini dapat
memudahkan pengguna email untuk mengakses ataupun mengelola emailnya
melalui web browser dengan menggunakan webmail maupun melalui software
mail client secara realtime.
3. Bagi Mahasiswa, sebagai salah satu referensi yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan dalam perancangan mail server dan dapat
digunakan sebagai bahan acuan bagi mahasiswa lain yang akan melaksanakan
penelitian dalam bidang yang sama.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Teori Dasar
2.1.1. Jaringan Komputer
Jaringan komputer merupakan gabungan dari dua perangkat atau lebih yang
terhubung satu sama lain dengan tujuan untuk berkomunikasi serta berbagi
informasi dengan melalui kabel ataupun tanpa kabel (nirkabel). Pada zaman ini
jaringan komputer sangat dibutuhkan, mulai dari penggunaan pribadi hingga
instansi seperti perusahaan, kampus dan rumah sakit. Hampir diseluruh
perusahaan menggunakan jaringan komputer untuk mempermudah pertukaran
data dan berkomunikasi. Menurut (Maslan 2012) beberapa manfaat dalam
menggunakan jaringan komputer yaitu dapat saling sharing file, menggunakan
resource secara bersamaan, penghematan biaya, peningkatan efisiensi kerja, lebih
mudah dalam pelihara file dan meningkatkan kinerja sistem.
Dalam pertukaran informasi atau data tentunya ada pihak yang mengirimkan
data dan pihak yang menerima data. Client merupakan perangkat yang menerima
layanan sedangkan Server merupakan perangkat yang bertugas untuk menjalankan
sebuah layanan atau pemberi layanan, skema ini disebut dengan sistem client-
server. Menurut (Sulaksono dan Suharyanto 2020) salah satu metode untuk
mengamankan jaringan komputer adalah penggunaan keamanan jaringan seperti
firewall. Firewall adalah sebuah sistem keamanan jaringan yang dibuat untuk
melindungi komputer dari beberapa jenis ancaman yang ada.
10
2.1.2. Standar Jaringan Komputer
Standar jaringan komputer merupakan penetapan suatu desain dalam sebuah
jaringan komputer. Standar jaringan komputer sangat dibutuhkan pada jaringan
komputer untuk mendefinisikan minimum perangkat keras (hardware) dan
perangkat lunak (software) untuk memastikan kompabilitas dalam sebuah
jaringan. Standarisasi jaringan komputer ini merupakan sebuah aturan yang
digunakan agar sistem yang berjalan dalam jaringan komputer dapat berjalan
dengan baik sehingga memungkinkan untuk dua perangkat atau lebih dapat
berkomunikasi dan berbagi informasi dalam sebuah jaringan. Menurut (Ismail
2017) beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam membangun sebuah
infrastruktur jaringan komputer yaitu aspek availability, flexibility, fault tolerance,
scability, security dan redudancy.
Organisasi yang bertanggung jawab atas penentuan standar dalam jaringan
komputer adalah ANSI, IEEE, IETF, TIA/EIA, FCC, ISO, dan ITU-R. Berikut
merupakan peran masing-masing dari ke tujuh organisasi tersebut:
1. ANSI (American National Standards Institute)
Menurut (Kalangi 2012) ANSI merupakan organisasi yang bertanggung jawab
atas pendefinisian standar Amerika Serikat dalam industri pemrosesan
informasi dan bertugas atas pendefinisian standar protokol jaringan komputer
serta merepresentasikan Amerika Serikat dengan penentu standarisasi
internasional lain. ANSI juga merupakan sebuah organisasi sukarela yang
terdiri atas anggota dari pemerintah, sektor usaha, dan lainnya yang bertugas
dalam pengkoordinasian aktivitas yang relevan dengan standar.
11
2. IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers)
Menurut (Kalangi 2012) IEEE merupakan sebuah organisasi internasional
yang merupakan assosiasi professional utama dalam peningkatan bidang
teknologi. Kepanjangan dari IEEE sebelumnya adalah Institute of Electrical
and Electronics Engineers. Tetapi dikarenakan perkembangan bidang
teknologi yang diperdalam oleh organisasi IEEE membuat penamaan
kelektroan dianggap tidak sesuai lagi, sehingga IEEE dianggap tidak
mempunyai kepanjangan lagi, tetapi IEEE biasa dieja sebagai Eye-Triple-E.
IEEE juga memiliki badan standar atau lebih dikenal dengan Standard
Association, IEEE-SA yang mempersatukan substandard industri dalam
pembentukan standardisasi internasional untuk seluruh industri. Terdapat
beberapa standar yang telah didefinisikan oleh IEEE yaitu IEEE
802.3(Ethernet), IEEE 802.11(Wifi), dan IEEE 802.16(WiMAX).
3. IETF (Internet Engineering Task Force)
Menurut (Kalangi 2012) IETF merupakan organisasi yang berperan dalam
tugas pengaturan dan penetapan protokol-protokol standar yang dipakai di
internet. IETF juga merupakan organisasi yang terdiri dari banyak pihak
seperti pihak yang berjalan secara organisasional maupun pihak yang berjalan
secara individual yang mendalami pengembangan jaringan komputer.
Organisasi IETF diatur oleh IESG (Internet Engineering Steering Group) serta
mempunyai tugas untuk mencari permasalahan teknis yang terjadi pada
jaringan komputer sehingga kemudian bisa memberikan solusi dari
permasalahan tersebut kepada IAB (Internet Architecture Board).
12
4. TIA (Telecommunications Industry Association) / EIA (Electronic Industries
Alliance)
Menurut (Kalangi 2012) TIA merupakan sebuah organisasi terpisah yang
diakui oleh ANSI serta bekerjasama dengan Electronic Industries Alliance
(EIA). TIA diketahui sebagai organisasi terbaik dalam pengembangan standar
pemasangan kabel dengan menggunakan desain serta instalasi sistem
pemasangan kabel yang cukup terkoordinasi. Sehingga dapat mendukung
cakupan jaringan komputer yang cukup luas serta memenuhi kecepatan
jaringan yang cukup tinggi pada sekarang dan masa yang akan datang.
5. FCC (Federal Communications Commission)
Menurut (Kalangi 2012) FCC merupakan sebuah organisasi yang bergerak
pada bidang pertelekomunkasian. FCC bertugas untuk mengatur alur
komunikasi yang keluar maupun alur komunikasi yang masuk ke dalam
Amerika Serikat. Wireless yang berfungsi sebagai sarana telekomunikasi juga
merupakan wewenang dari organisasi FCC. Tujuan organisasi FCC dalam
mengatur jenis komunikasi wireless adalah supaya tidak terjadinya
penyalahgunaan dalam penggunaan frekuensi radio atau sinyal yang
digunakan pada teknologi wireless. FCC juga merupakan sebuah organisasi
yang didirikan oleh pemerintah United States yang bertugas untuk
bertanggung jawab atas mengatur jenis komunikasi dalam perangkat
telekomunikasi, baik itu menggunakan radio, wireless, kabel, dan satelit.
Wilayah organisasi FCC ini melibatkan 50 negara yang berada di United
States serta beberapa distrik yang menjadi kawasan dari Negara United States.
13
6. ISO (International Organization for Standardization)
Menurut (Kalangi 2012) ISO merupakan sebuah organisasi yang bertugas atas
penetapan standar internasional yang terdiri dari badan standar nasional dalam
setiap negara. Awalnya, singkatan dari organisasi ini adalah IOS dan bukan
ISO. Tetapi untuk sekarang disingkatkan menjadi ISO dikarenakan dalam
bahasa Yunani kata sos bermakna sama (equal). Meskipun organisasi ISO
adalah sebuah organisasi non-pemerintah, kemampuan organisasi ini dalam
menetapkan standar yang sering dijadikan sebagai standar nasional membuat
organisasi ISO lebih berpengaruh dibandingkan organisasi non-pemerintah
lainnya. ISO juga mengajukan struktur serta fungsi protokol dalam
komunikasi data. Model tersebut dikenal dengan OSI (Open System
Interconnection) Reference Model yang terdiri atas tujuh lapisan (layer) yang
memiliki fungsi yang berbeda. Setiap lapisan OSI terdiri atas beberapa
protokol yang berbeda serta masing-masing layer dan protokolnya
menjalankan pelayanan yang sesuai terhadap fungsi layer tersebut.
7. ITU-R (International Telecommunication Union Radiocommunication Sector)
Menurut (Kalangi 2012) ITU-R merupakan organisasi global yang
bertanggung jawab atas pengaturan penggunaan frekuensi radio (RF)
diseluruh penjuru dunia. The United Nations (PBB) menugaskan ITU-R untuk
mengatur penggunaan frekuensi secara global. Dikarenakan wilayah yang
dicakup sangat luas, ITU-R membaginya menjadi beberapa wilayah dan diatur
oleh organisasi yang berbeda. Dari masing-masing wilayah, kemudian dibagi
lagi dengan organisasi dari masing-masing negara setempat.
14
2.1.3. Jenis Jaringan Komputer
Pada zaman ini, banyak instansi yang telah memanfaatkan jaringan
komputer sebagai media untuk pertukaran data dan informasi dikarenakan
jaringan komputer berkembang dengan pesat. Pengiriman data bisa dikirim
dengan baik apabila koneksi dalam jaringan perangkatnya berfungsi dengan baik
dengan menggunakan kabel (Wired) maupun nirkabel (Wireless). Menurut (Sujadi
dan Mutaqin 2017) koneksi dalam jaringan merupakan dasar dari sebuah jaringan
yang digunakan, baik itu jenis jaringan Local Area Network (LAN), Metropolitan
Area Network (MAN) serta jenis jaringan Wide Area Network (WAN). Berikut
merupakan jenis-jenis jaringan komputer berdasarkan geografis secara umum:
1. Personal Area Network (PAN)
Menurut (Prakasa 2018) Personal Area Network merupakan jenis jaringan
komputer yang memiliki cakupan luas area seukuran tubuh manusia atau
berada disekitar tubuh manusia. Jenis jaringan komputer PAN biasanya
digunakan dalam perangkat wireless seperti wireless mouse, wireless
keyboard, wireless headphone, wireless microphone, wireless printer dan lain
sebagainya. Bluetooth merupakan teknologi nirkabel (wireless) yang
dikembangkan untuk PAN. Secara umum bluetooth menggunakan frekuensi
yang sama dengan Wi-Fi (2,4 Ghz) namun bluetooth memiliki kekuatan
pancaran sinyal yang lebih rendah sehingga hanya dapat diakses oleh
perangkat yang berada disekitarnya dan didesain untuk mendukung perangkat
mobile yang memiliki sumber daya terbatas.
15
2. Local Area Network (LAN)
Menurut (Prakasa 2018) Local Area Network merupakan jenis jaringan
komputer yang memiliki cakupan luas area lokal yang terbatas seperti area
perkantoran, perumahan atau sekolah. Sampai sekarang masih belum terdapat
literatur yang menyebutkan dan memastikan batasan khusus luas area LAN,
namun yang dapat dijadikan panduan adalah selama jaringan komputer
tersebut berada pada 1 area yang sama dari sebuah institusi. Beberapa
literatur juga menyebutkan bahwa luasan maksimal yang disarankan saat
membangun jaringan LAN kurang dari 1 KM. Tujuan dari dibangunnya LAN
adalah untuk berbagi resource seperti printer, scanner dan lainnya. Sehingga
perusahaan tidak perlu memiliki resource terlalu banyak dan bisa menghemat
biaya. Saat ini LAN dapat dihubungkan menggunakan dengan jaringan
nirkabel (WLAN) untuk memudahkan staff yang menggunakan perangkat
bergerak seperti laptop, mobile phone dan smart devices lainnya.
3. Metropolitan Area Network (MAN)
Menurut (Prakasa 2018) Metropolitan Area Network merupakan jenis
jaringan komputer yang memiliki cakupan luas area sekuran kota. MAN
biasanya menghubungkan antar LAN yang ada pada beberapa instansi atau
lokasi yang berjauhan tetapi masih termasuk dalam lingkup 1 kota yang sama
sehingga staff dapat berbagi resource dengan staff lain di instansi atau lokasi
yang lain. Biasanya jenis jaringan MAN digunakan pada perusahaan yang
memiliki cabang dibeberapa lokasi dan berada dalam 1 kota yang sama. MAN
disarankan menggunakan jenis media transmisi fiber optik yang memiliki
16
kecepatan yang tinggi dan memiliki bandwith yang cukup besar untuk
menampung lalu lintas data antar instansi atau lokasi lainnya (LAN lainnya).
Topologi jaringan yang digunakan pada MAN biasanya menggunakan
topologi jaringan Ring yang menghubungkan antar instansi seperti bentuk
cincin. Kelemahan dari topologi jaringan Ring adalah apabila backbone atau
jalur utama ke salah satu instansi terputus, maka jaringan instansi lainnya
juga akan terputus. Untuk mengatasi masalah tersebut maka dibutuhkan
backup link yang berfungsi sebagai jalur alternatif apabila backbone atau
utama mengalami gangguan sehingga kinerja staff tidak terhambat oleh
permasalahan jaringan komputer.
4. Wide Area Network (WAN)
Menurut (Prakasa 2018) Wide Area Network merupakan jenis jaringan
komputer yang menghubungkan banyak MAN. WAN digunakan untuk
menghubungkan instansi multinasional yang terpisah di beberapa negara yang
berbeda sehingga meskipun sebuah instansi berada pada lokasi yang
berjauhan dapat terhubung dalam jaringan komputer yang sama. WAN
menggunakan berbagai media transmisi data mulai dari submarine fiber optic
(fiber optic yang di tanam bawah laut) sampai komunikasi satelit. Teknologi
yang digunakan untuk menghubungkan beberapa instasi yang berada di
beberapa negara yang berbeda adalah Virtual Private Network (VPN) atau
lebih sering disebut sebagai tunneling. Dengan menggunakan VPN pengguna
tidak perlu mengetahui media transmisi data yang digunakan sehingga dapat
terhubung ke instansi yang berada di negara lain.
17
2.1.4. Model OSI Layer
Open System Interconnection Reference Model atau model OSI merupakan
model kerangka jaringan yang berfungsi sebagai protokol komunikasi data
melalui 7 lapisan (layer) yang berbeda. Lapisan-lapisan pada OSI Layer berfungsi
agar setiap paket data dalam jaringan dapat melalui satu persatu lapisan. OSI
Layer bekerja melalui 7 lapisan secara berurutan, sehingga model OSI Layer bisa
digunakan untuk melacak permasalahan yang mengakibatkan kesalahan dalam
koneksi jaringan, sebagai contohnya ketika pengguna (user) tidak bisa mengakses
internet melalui perangkatnya, berarti ada kesalahan yang mungkin terjadi pada
salah satu lapisan tersebut. Menurut (Prabowo, Darusalam, dan Ningsih 2020)
cara kerja dari OSI Layer merupakan proses berjalannya suatu data dari sebuah
perangkat ke perangkat lainnya. Seluruh data harus melewati setiap lapisan agar
bisa sampai ke perangkat tujuan. Fungsi setiap lapisan OSI sebagai berikut:
1. Physical Layer
Menurut (Abdullah 2015) fungsi dari Physical Layer adalah mengirimkan
raw bit kepada saluran (channel) komunikasi. Permasalahan desain pada
physical layer yang harus diamati merupakan pemastian bahwa apabila
sebuah client mengirimkan data sebesar 1 bit, maka data tersebut harus
diterima oleh client lainnya sebesar 1 bit dan bukan menerima data 0 bit.
Secara umumnya permasalahan pada desain physical layer yang ditemukan
pada layer ini berhubungan dengan elektrik, mekanisme serta media fisik
yang terletak di bawah dari physical layer.
18
2. Data Link Layer
Menurut (Abdullah 2015) fungsi dari Data Link Layer merupakan
mentransmisi data mentah (raw data) serta mentransformasikan data tersebut
kepada lapisan atau layer yang terbebas dari kesalahan transmisi. Sebelum
data diteruskan kepada lapisan selanjutnya, data link layer juga menjalankan
tugas agar data yang dikirimkan oleh pengirim terpecah menjadi sejumlah
data frame yang sebesar ratusan atau bahkan sebesar ribuan byte. Kemudian
data link layer akan mentransmisikan frame tersebut dengan berurutan serta
memproses acknowledgement frame yang dikirimkan kembali dari penerima.
Dikarenakan physical layer bertugas untuk mengirimkan serta menerima
aliran bit, maka data link layer yang akan bertugas untuk mengenali serta
membuat batasan-batasan frame tersebut. Hal tersebut dilakukan dengan
memasukkan bit khusus ke awal frame serta akhir frame.
3. Network Layer
Menurut (Abdullah 2015) fungsi dari Network Layer merupakan
mengendalikan operasi-operasi dalam subnet. Permasalahan desain dalam
network layer adalah cara penentuan rute pengiriman (route) sebuah paket
data. Route bisa didasarkan pada static table yang terhubung dalam jaringan.
Route biasanya ditetapkan pada saat awal terminal session. Route sendiri juga
bisa dinamik dimana terdapat perbedaan dalam setiap paketnya. Apabila
sebuah subnet jaringan memiliki banyak paket data yang berjalan secara
bersamaan, bisa terjadi kemungkinan paket-paket data tersebut sampai dalam
waktu bersamaan sehingga bisa menyebabkan bottleneck.
19
4. Transport Layer
Menurut (Abdullah 2015) fungsi dari Transport Layer merupakan penerima
data dari session layer, memecahkan data menjadi hingga menjadi bagian
yang lebih kecil, meneruskan data ke network layer serta memastikan semua
bagian data tersebut dapat sampai pada client lainnya dengan baik dan benar.
Transport layer harus berhati-hati dalam pemutusan koneksi (session) dalam
jaringan. Proses tersebut memerlukan mekanisme penamaan sehingga proses
dalam sebuah perangkat memiliki cara untuk mengetahui dengan siapa
perangkat tersebut berkomunikasi. Transport layer juga berfungsi untuk
mengatur alur informasi, sehingga alur informasi dari host yang cepat tidak
membanjiri host yang lambat. Pengendalian alur informasi antar host dengan
host lainnya adalah pengendalian alur routing pada router.
5. Session Layer
Menurut (Abdullah 2015) fungsi dari Session Layer adalah untuk menetapkan
session atau sesi dari sebuah perangkat dengan penggunanya. Session dapat
berfungsi saat seseorang pengguna login melakukan remote ke remote system
serta memungkinkan seseorang pengguna memindahkan file dari sebuah
perangkat keperangkat lain. Session layer juga dapat disebut sebagai layanan
manajemen token untuk sebagian protokol agar memastikan pihak yang
bersangkutan tidak melakukan operasi yang sama dalam waktu bersamaan.
Untuk mengatasi masalah tersebut, maka session layer bertugas untuk
menyediakan token yang dapat digunakan serta pihak yang memegang token
tersebut yang akan diizinkan untuk menjalankan operasi tertentu.
20
6. Presentation Layer
Menurut (Abdullah 2015) Presentation Layer bertugas untuk menjalankan
fungsi-fungsi tertentu yang digunakan sebagai penjaminan penemuan sebuah
penyelesaian terhadap sebuah masalah tertentu. Presentation Layer juga tidak
memberikan izin kepada penggunanya untuk menyelesaikan sebuah masalah
sendiri. Sebuah contoh layanan dari presentation layer adalah encoding data.
Dikarenakan mayoritas pengguna tidak melakukan pemindahan string bit
biner secara random dan pengguna bertukar data seperti nama, umur, dan
jumlah tabungan serta data tersebut dinyatakan dalam bentuk karakter string,
bilangan interger dan bilangan floating.
7. Application Layer
Menurut (Abdullah 2015) Application Layer bertugas untuk pemindahan file.
Di antara sebuah sistem file dengan sistem file yang lain biasanya memiliki
konvensi penamaan yang berbeda dan memiliki barisan teks yang berbeda.
Perpindahan file dari sebuah aplikasi ke aplikasi lain yang berbeda biasanya
membutuhkan penanganan untuk mengatasi ketidak kompatibel. Tugas
tersebut juga merupakan tugas dari appication layer, sebagai contohnya
seperti email, remote system, directory lookup serta berbagai layanan umum
dan layanan khusus lain. Application layer sendiri juga terdiri dari berbagai
macam protokol jaringan dan berbagai macam terminal. Sebagai contohnya
saat pengguna menggerakkan kursor terminal di layar, maka perangkat lunak
tersebut harus menjalankan perintah yang sesuai agar kursor tersebut dapat
berjalan sesuai harapan pengguna.
21
2.2. Teori Khusus
2.2.1. Mail Server
Pada zaman perkembangan teknologi ini, penggunaan email tidak asing lagi
untuk sebagian besar orang, hampir seluruh pekerjaan dan kebutuhan pribadi perlu
menggunakan email. Mail server merupakan sebuah layanan server yang bertugas
untuk mengirim dan menerima email. Sederhananya mail server berfungsi seperti
kantor pos, mail server menyimpan surat masuk dari pengirim surat kemudian
mengirimkan surat tersebut kepada penerima seperti kantor pos pada umumnya
namun surat yang dikelola oleh mail server berupa elektronik.
Dengan adanya mail server pribadi juga memiliki banyak manfaat lainnya
seperti menunjang aktivitas dan komunikasi dalam sebuah perusahaan atau
instansi yang cukup besar. Selain itu apabila terjadi kerusakan maka bisa langsung
diatasi oleh perusahaan atau instansinya sendiri. Dikarenakan saat ini privasi
dalam sebuah perusahaan atau instansi sudah menjadi elemen penting bagi setiap
perusahaan atau instansi lainnya agar tidak terjadinya kebocoran data yang bisa
menguntungkan komptetitor, dengan memiliki mail server pribadi juga bisa
membuat privasi perusahaan atau instansi lebih terjaga karena memiliki jaringan
sendiri yang hanya bisa digunakan oleh perusahaan atau instansinya sendiri.
Menurut (Mukhtar, Daniel Adi Putra Sitorus, dan Yulia Fatma 2020)
membangun mail server saat ini tidak cukup dengan instalasi dan menjalankannya
saja, tetapi membutuhkan beberapa proses yang dilakukan agar mail server
tersebut dapat berjalan dengan aman dan lancar.
22
2.2.2. Microsoft Exchange Server
Microsoft Exchange Server merupakan mail server yang dikembangkan
oleh Microsoft Corporation. Fitur utama yang disediakan oleh Mircosoft
Exchange Server adalah manajemen email, calendar, contact dan tasks. Microsoft
Exchange Server sangat sering digunakan untuk bisnis, dikarenakan Microsoft
Exchange Server dapat menyinkronkan email dari mail server kepada pengguna.
Saat pengguna menggunakan akun Microsoft Exhange Server, maka data email
pengguna tersebut dan informasi lainnya akan disinkronkan dengan perangkat
pengguna tersebut, baik itu perangkat seperti komputer maupun mobile device.
Microsoft Exchange Server sendiri memiliki banyak fitur yang bagus seperti
Exchange ActiveSync, Outlook Anywhere dan masih banyak fitur-fitur lainnya.
Exchange ActiveSync merupakan fitur yang akan terjadi atau di trigger apabila
ada perubahan didalam akun email pengguna sebagai contohnya seperti saat email
dibalas, email dihapus, email dipindahkan dan sebagainya. Perubahan tersebut
akan berubah dan berjalan secara realtime karena tersinkronisasi dengan fitur
Exchange ActiveSync yang disediakan dari Microsoft Exchange Server.
Sedangkan fitur Outlook Anywhere merupakan fitur yang disediakan oleh
Microsoft Exchange Server agar pengguna email bisa mengakses dan mengelola
emailnya darimana saja melalui software pengelola email (software mail client)
seperti Outlook Client dan Mozilla Thunderbird maupun melalui web browser
seperti Google Chrome dan Mozilla Firefox dengan memasukan link atau alamat
dari mail server tersebut.
23
Menurut (Stanek 2017) dengan menggunakan implementasi secara lokal,
administrator jaringan bisa mengimplementasi Microsoft Exchange Server
didalam perangkat keras server jaringan dan mengelola semua aspek yang
diperlukan dalam tahapan implementasi. Disini, administrator jaringan
mengontrol server tersebut dan menentukan sendiri versi Microsoft Exchange
Server yang akan dijalankan oleh server tersebut. Sedangkan dengan
menggunakan implementasi secara online, administrator jaringan mengelola
pengaturan tingkat layanan, konfigurasi organisasi, dan konfigurasi penerima saat
menggunakan microsoft untuk perangkat keras server jaringan dan layanan
lainnya. Microsoft sendiri akan menentukan versi Microsoft Exchange Server
mana yang akan dijalankan server tersebut. Implementasi online selalu
menggunakan versi terbaru dari Microsoft Exchange Server. Server yang berada
pada microsoft diperbarui secara berkala dengan pembaruan software yang
berubah atau meningkatkan opsi yang tersedia.
Berikut merupakan layanan-layanan atau fasilitas-fasilitas yang bisa
digunakan oleh mail server yang dikonfigurasi dengan menggunakan Microsoft
Exchange Server menurut (Basorudin 2018):
1. Directory Service
Layanan ini berfungsi mirip dengan direktori telepon atau buku telepon
dimana nomor telepon seseorang dapat dicari dengan mudah. Jadi Ketika
pengguna email ingin mengirimkan email maka Microsoft Exchange Server
akan menggunakan Directory Service untuk mencari alamat yang dituju
sehingga email dapat disampaikan pada tujuannya dengan baik.
24
2. SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)
Simple Mail Transfer Protocol merupakan protokol jaringan yang berfungsi
untuk mengatur alur pengiriman email melalui jaringan internet maupun alur
pengiriman email melalui jaringan intranet.
3. POP3 (Post Office Protocol) dan IMAP (Internet Message Access Protocol)
Post Office Protocol dan Internet Message Access Protocol merupakan
protokol jaringan yang berfungsi untuk pengguna email mengambil surat
elektronik atau email dari mail server ataupun mengakses emailnya melalui
software mail client seperti Microsoft Outlook, Mozilla Thunderbird dan web
browser seperti Google Chrome dan Mozilla Firefox.
4. Complementary Services
Fungsi utama dari Complementary Services adalah untuk mendukung mail
server agar bisa berkerjasama dengan layanan pada IIS (Internet Infomation
Service) seperti layanan NNTP (Network News Transfer Protocol), POP3
(Post Office Protocol Version 3), IMAP4 (Internet Message Access Protocol
Version 4), Outlook Web Acccess, Outlook Mobile Access, Outlook Anywhere,
Exchange ActiveSync dan layanan IIS lainnya.
5. System Attendant
System Attendant merupakan layanan dari Microsoft Exchange Server yang
berfungsi untuk mengawasi semua fungsi komponen-komponen lainnya.
Komponen tersebut berfungsi untuk menjaga kinerja sistem dalam Microsoft
Exchange Server dan menjaga agar setiap komponen-komponen dalam
Microsoft Exchange Server dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik.
25
2.2.3. Postfix
Postfix merupakan sebuah MTA (Mail Transfer Agent) yang bersifat secara
opensource. Fungsi utama dari postfix adalah untuk mengirimkan sebuah surat
elektronik atau email sesuai dengan rutenya. Beberapa sistem operasi Unix secara
default menggunakan postfix sebagai MTA. Diperkirakan sekitar 25% dari mail
server di internet menggunakan postfix sebagai MTAnya. Alasan utama yang
membuat postfix banyak digunakan sebagai MTA saat membangun sebuah mail
server yaitu performanya yang bisa melayani sejuta email dalam sehari dan
memiliki kompatibilitas yang tinggi. Postfix dengan sendmail kompatibel
sehingga banyak postfix dipergunakan. Oleh karena itu maka peneliti
menggunakan postfix sebagai MTA saat pengguna email pada mail server yang di
rancang mengirimkan email ke public(internet) atau menerima email dari
public(internet) akan melewati postfix sebagai relay.
Menurut (Manalu dan Simanihuruk 2017) salah satu kelebihan dari postfix
adalah memiliki kemampuan dalam menahan terjadinya Buffer Overflow dan
postfix juga bisa memproses surat elektronik atau email dalam jumlah yang
banyak. Dengan begitu apabila ada satu daemon yang bermasalah maka yang akan
terpengaruh adalah hanya daemon tersebut dan tidak akan terimbas ke daeomon
lainnya didalam sistem postfix. Tetapi postfix sendiri juga memiliki beberapa
kelemahan seperti email yang dikirimkan keluar public(internet) saat pertama kali
bisa membutuhkan proses yang cukup lama dan apabila server sedang down
dengan status tidak ada backup bisa terjadi kemungkinan kehilangan email.
26
2.2.4. SMTP & POP3 & IMAP
SMTP atau Simple Mail Transfer Protocol merupakan protokol jaringan
yang berfungsi untuk mentransmisi atau pengiriman email. SMTP juga bertugas
agar melakukan komunikasi dengan mail server untuk mengirimkan email dari
lokal pengguna kepada mail server dan setelah itu dari mail server mengirimkan
email kepada penerimanya. Secara sederhana SMTP adalah sebuah mesin yang
memiliki tujuan utama untuk mengirim email dan menerima email antara para
pengguna email. Menurut (Adiguna 2020) SMTP merupakan protokol sederhana
yang berbasis text, dimana dapat menerima satu atau lebih penerima email yang
kemudian di verifikasi.
POP3 (Post Office Protocol) merupakan protokol jaringan yang digunakan
untuk mengambil data email yang disimpan pada mail server dan menghapus
email yang berada pada mail server secara otomatis saat email tersebut telah di
download ke perangkat pengguna sehingga pengguna tidak dapat melihat email
yang telah terbuka sebelumnya diperangkat yang berbeda. Sedangkan IMAP
(Internet Message Access Protocol) tetap menyimpan data email yang disimpan
pada mail server walaupun telah di download ke perangkat pengguna sehingga
pengguna bisa melihat emailnya diperangkat mana saja. Menurut (HUSEIN,
SUPRIYADI, dan MULYANA 2020) perbedaan antara POP3 dan IMAP adalah
protokol POP3 mewajibkan pengguna email untuk mendownload semua emailnya
tanpa terkecuali sedangkan protokol IMAP memungkinkan pengguna untuk
memilih dan membaca email yang diperlukan saja.
27
2.2.5. SPF & DKIM & DMARC
SPF Record atau Sender Policy Framework merupakan sebuah record yang
disimpan pada DNS Hosting nama domain yang berfungsi untuk menentukan dari
server mana saja yang diperbolehkan dalam mengirimkan email menggunakan
nama domain tersebut. Dengan adanya SPF maka hanya IP Address yang
diperbolehkan mengirimkan email dengan menggunakan domain sehingga bisa
mengatasi terjadinya email spoofing. Biasanya saat mengirimkan email sercara
public(internet) bisa saja ditolak ataupun masuk sebagai spam pada mail server
lainnya. Salah satu cara untuk mengurangi kemungkinan email yang dikirimkan
secara public(internet) dianggap spam atau spoofing oleh mail server lainnya
adalah membuat SPF Record.
DKIM Record atau DomainKeys Identified Mail merupakan sebuah metode
autentikasi email dengan cara menambahkan kriptografi pada pesan yang didalam
email. Alasan utama menambahkan kriptografi dalam pesan email adalah untuk
memastikan email yang dikirimkan berasal dari sumber yang asli dan bukan email
spoofing. Dengan menggunakan DKIM maka mail server penerima email bisa
memverifikasi pesan email tersebut dengan membandingkan kriptografi yang
dipesan email dan kriptografi yang berada di record DNS Hosting. Cara kerja
DKIM sangat mirip dengan SPF dimana record tersebut disimpan pada DNS
Hosting dan keduanya bertugas untuk menjaga reputasi dari domain. DKIM juga
merupakan salah satu cara untuk mengurangi kemungkinan email yang dikirimkan
secara public(internet) dianggap spam atau spoofing.
28
DMARC Record atau Domain-based Message Authentication, Reporting
and Conformance merupakan sebuah metode yang berfungsi untuk menyediakan
arahan dan informasi dari sebuah email apabila email tersebut tidak terautentikasi.
DMARC juga berguna untuk mengurangi kemungkinan email yang dikirimkan
secara public(internet) dianggap sebagai email spam ataupun email spoofing
sehingga bisa menaikkan reputasi domain serta bisa digunakan secara bersamaan
dengan SPF dan DKIM. Dengan DMARC, mail server dapat memerintahkan apa
yang harus dilakukan oleh mail server lain apabila menerima email spoofing atau
email palsu dari domainnya seperti menolak email tersebut, memasukkan email
tersebut kedalam folder spam ataupun memperbolehkan email tersebut dengan
menambahkan parameter-parameter DMARC (none, quarantine, reject) kedalam
record yang tersimpan dalam DNS Hosting.
Menurut (Gori Mohamed dan Visumathi 2020) email spoofing merupakan
serangan yang sering terjadi terhadap staff di perusahaan yang berbeda, menurut
Anti Phishing Working Grup (APWG), sayangnya tidak ada mekanisme untuk
mencegah spoofing dalam protokol transmisi email saat ini. Sehingga penyedia
email bertanggung jawab untuk menerapkan autentikasi pengirim email
menggunakan SPF, DKIM dan DMARC. Perlindungan yang terbatas pada server
bisa menempatkan pengguna dalam posisi yang rentan terhadap serangan karena
tidak semua pengirim email memiliki SPF, DKIM, DMARC pada domainnya
sehingga sangat penting bagi penyedia email untuk mengautentikasi semua email
masuk dan bagaimana penyedia email akan memperlakukan email yang tidak
terautentikasi, apakah akan di reject, accept atau quarantine.
29
2.3. Tools/Software/Aplikasi/System
2.3.1. PuTTY
Gambar 2.1 PuTTY
Sumber : Data Olahan Peneliti (2021)
PuTTY merupakan aplikasi opensource yang biasanya digunakan untuk
melakukan remote access seperti telnet, RLogin dan SSH. Aplikasi atau tools ini
dapat digunakan untuk mengendalikan server dari jarak jauh atau ditempat yang
berbeda sehingga tidak perlu datang ke lokasi server untuk melakukan
konfigurasi-konfigurasi server. Ada dua cara untuk menggunakan PuTTY agar
melakukan koneksi ke server SSH. Cara pertama adalah menggunakan Basic
30
Options, yang diperlukan oleh cara ini adalah memasukan IP Server SSH, Port
Server SSH, Username dan Password Server SSH. Cara kedua adalah dengan
menggunakan public key, cara ini hanya membutuhkan satu kali memasukkan
username dan password server SSH sehingga untuk mengakses server selanjutnya
cukup memasukkan IP Server SSH, Port Server SSH serta private key dari server
SSH tersebut. Menurut (WIDIARTA, Esabella, dan Widiantara 2020) untuk
melakukan konfigurasi jaringan kedalam cloud server yang menggunakan layanan
SSH maka tools yang dapat digunakan adalah PuTTY.
2.3.2. SSH Server
Gambar 2.2 Topologi SSH
Sumber : Data Olahan Peneliti (2021)
SSH atau Secure Shell Protocol merupakan sebuah protokol jaringan yang
memungkinkan pengguna untuk mengakses pengaturan maupun file yang ada di
dalam sebuah server. SSH atau Secure Shell Protocol merupakan pengembangan
dari telnet yang dianggap tidak aman untuk digunakan karena tidak mempunyai
31
proses enkripsi. Fungsi utama SSH adalah untuk memudahkan pengguna dalam
mengelola server tanpa harus datang ke lokasi fisik server sehingga mengontrol
sebuah server dari jarak yang jauh bukanlah hal yang mustahil. Koneksi SSH
dapat tersambung hanya dengan menggunakan kunci yang sama melalui proses
verifikasi. Menurut (Ariyanto, Ismail, dan Grananta 2020) untuk mengatasi
masalah efisiensi waktu dan efisiensi maka dibutuhkan tools untuk system
administrator yang menggunakan protokol SSH karena protokol remote tersebut
sudah aman dan masih dikembangkan serta sering digunakan sebagai remote
server linux dan juga menggunakan metode TELOS (Technical, Economic, Law,
Operational, Schedule).
2.3.3. Web Browser
Gambar 2.3 Web Browser (Google Chrome)
Sumber : Data Olahan Peneliti (2021)
32
Web Browser berperan sangat penting untuk mempermudah penggunanya
untuk mendapatkan informasi. Dengan menggunakan web browser, pengguna bisa
mencari apa saja informasi dan data yang diperlukan. Terdapat juga beberapa Web
Browser yang sering digunakan seperti Google Chrome, Mozilla Firefox, UC
Browser, Microsoft Edge dan masih banyak web browser lainnya. Menurut (Sidiq
dan Faiz 2019) pengguna web browser Google Chrome paling banyak sampai
73,43% dari jumlah pengguna web browser di Asia. Pada posisi selanjutnya ada
Mozilla Firefox dengan 8,87%, Internet Explorer 5,95%.
2.3.4. Software Mail Client
Gambar 2.4 Software Mail Client (Microsoft Outlook)
Sumber : Data Olahan Peneliti (2021)
33
Microsoft Outlook merupakan aplikasi yang digunakan untuk mengelola
email atau lebih dikenal sebagai software mail client dari Microsoft Corporation.
Cakupan aplikasi yang ada di Microsoft Office adalah Microsoft Word, Microsoft
Excel, Microsoft Outlook, Microsoft Power Point, Microsoft Access dan lainnya
(Ujiandari, Diana, dan Gata 2020). Microsoft Outlook juga memiliki fitur seperti
pengelolaan kalender, catatan, dan buku harian apabila dikombinasikan dengan
Microsoft Exchange Server. Terdapat juga software mail client lainnya yang
sering digunakan selain Microsoft Outlook yaitu Mozilla Thunderbird, Windows
Mail, Apple Mail, Spark, Mailbird dan lainnya.
2.3.5. Windows Server 2019
Gambar 2.5 Windows Server 2019
Sumber : Data Olahan Peneliti (2021)
34
Teknologi informasi pada saat ini telah berkembang dengan pesat dan telah
terbukti menjadi sarana komunikasi dan sumber informasi yang sangat handal.
Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih dan cepat dapat
dilihat implementasinya pada jaringan komputer khususnya tentang client-server
misalnya saja penggunaan dari Windows Server (Maha Putra, Syafnur, dan
Yesputra 2018). Windows Server merupakan sebuah sistem operasi dari Microsoft
Corporation yang bisa berperan sebagai server atau data center untuk
menyediakan layanan jaringan komputer seperti Network Virtualization, Network
Storage, Networking, Website Hosting, User Management dan lainnya. Windows
Server juga memberikan fitur untuk pengguna dalam mengakses dan menajemen
server melalui GUI (Graphical User Interface) maupun mengakses dan
menajemen server melalui CLI (Command Line Interface). Kekurangan pada
Windows Server ini adalah server yang menggunakan Windows Server sebagai
sistem operasinya membutuhkan spesifikasi Hardware yang lumayan tinggi
sehingga ada bagusnya menginstall windows server tanpa penginstallan GUI agar
menghemat resource server. Fungsi utama Windows Server adalah mengelola dan
mengatur konfigurasi server dari perangkat yang terhubung dengan server dalam
suatu jaringan komputer atau lebih di kenal sebagai jaringan client-server dan
berperan sebagai server atau pusat dalam pengelolaan sebuah jaringan komputer
sehingga sistem yang berada didalam suatu jaringan dapat berjalan dengan baik.
Berikut merupakan spesifikasi minimum dan rekomendasi untuk server yang
menggunakan sistem operasi Windows Server 2019:
35
Tabel 2.1 Minimum/Rekomendasi Spesifikasi Windows Server 2019
Minimum Requirement Recommend Requirement
Processor 1.4 GHz (64-bit processor) 3.1 GHz (64-bit processor)
RAM 2 GB 16 GB
Storage 160 GB No Limit
Sumber : Data olahan peneliti (2021)
2.3.6. Ubuntu Server 18.10
Gambar 2.6 Ubuntu Server 18.10
Sumber : Data Olahan Peneliti (2021)
Ubuntu merupakan sebuah sistem operasi opensource dan salah satu
distribusi linux yang berbasis debian. Sedangkan Ubuntu Server merupakan
ubuntu yang dikembangkan khusus untuk dijadikan sebagai sistem operasi server,
sehingga tentu mempunyai perbedaan antara Ubuntu dan Ubuntu Server. Ubuntu
36
sendiri menyediakan GUI (Graphical User Interface) sedangkan Ubuntu Server
tidak menyediakan GUI sehingga pada ubuntu server semua eksekusi program
dijalankan melalui baris perintah yang lebih dikenal dengan CLI (Command Line
Interface). Saat ini sistem operasi Ubuntu sudah banyak digunakan, baik itu
Ubuntu Desktop maupun Ubuntu Server. Alasan utama sistem operasi ini banyak
digunakan adalah karena sistem operasi ini gratis dan opensource, sehingga tidak
membutuhkan pembelian lisensi untuk mendownload, menginstall serta
menggunakannya. Sistem operasi ini juga sangat aman untuk digunakan, karena
sistem operasi ubuntu memiliki built-in firewall dan virus protection yang sangat
kuat. Ubuntu juga merupakan salah satu opsi terbaik untuk menjalankan komputer
yang sudah tua atau berspesifikasi rendah dikarenakan sistem operasi ini tidak
menggunakan terlalu banyak resource. Menurut (Iqbal dan Prasetyo 2019) Linux
Ubuntu 18.10 memiliki fitur yang Gnome 3.30 yang menggunakan sedikit
resource sehingga pengguna dapat menjalankan lebih banyak aplikasi sekaligus
tanpa menghadapi masalah kinerja. Berikut merupakan spesifikasi minimum dan
spesifikasi rekomendasi untuk Ubuntu Server 18.10.
Tabel 2.2 Minimum/Rekomendasi Spesifikasi Ubuntu Server 18.10
Minimum Requirement Recommend Requirement
Processor 1.0 GHz Dual Core Processor 2 GHz Dual Core Processor
RAM 1 GB 4 GB
Storage 20 GB No Limit
Sumber : Data olahan peneliti (2021)
37
2.4. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu merupakan penelitian yang sudah pernah dilakukan
oleh peneliti lain sebelumnya dan menjadi bahan perbandingan serta menjadi
bahan referensi oleh peneliti. Berikut beberapa penelitian terdahulu yang
berkaitan dengan penelitian yang sedang dijalankan peneliti:
1. Membangun Mail Server Berbasis Linux Menggunakan Postfix Dengan
Client Squirrel Mail.
Berdasarkan penelitian (Manalu dan Simanihuruk 2017) e-ISSN 2686-5319
p-ISSN 2686-6455. Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian tersebut
adalah dengan adanya mail server pribadi, proses pengiriman email tidak lagi
hanya dapat menggunakan jaringan internet, tapi sudah bisa dilakukan secara
local. Postfix sendiri merupakan salah satu email service atau layanan email yang
dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan memanfaatkan jaringan komputer.
Pengguna menjadi lebih mudah untuk berkomunikasi serta tidak memerlukan
pengeluaran biaya besar untuk pengiriman email antara pengguna dengan
pengguna lainnya. Sehingga dapat memberikan manfaat jika mail server ini
diterapkan pada lingkungan yang memiliki keterbatasan akses internet. Dengan
membangun mail server, maka virus yang berasal dari flashdisk sudah bisa
diminimalisir dikarenakan pengiriman data atau komunikasi data dapat dilakukan
melalui email antar pengguna yang terhubung pada jaringan tersebut sehingga
tidak memerlukan flashdisk untuk melakukan pertukaran data.
38
2. Implementasi Pengamanan PGP pada Platform Zimbra Mail Server.
Berdasarkan penelitian (Pramana Hostiadi dan Suradarma 2017) e-ISSN
2541-5832 p-ISSN 2088-1541. Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil
penelitian tersebut adalah pengamanan mail server dengan pengunaan teknik PGP
(Pretty Good Privacy) dapat mengamankan komunikasi melalui email. Pihak yang
tidak berwenang bisa saja mencuri ataupun mengakses akun email pengguna,
namun tetap saja isi dari email tidak dapat terbaca dikarenakan telah dienkripsi.
Hasil penelitian juga menunjukan terdapat perbedaan dari ukuran file attachment
pengunaan pengamanan PGP, ukuran file menjadi lebih besar dikarenakan
terjadinya enkripsi email dengan menggunakan private key.
3. Manipulating E-Mail Server Feedback For SPAM Prevention.
Berdasarkan penelitian (Okunade 2017) e-ISSN 2545-5818 p-ISSN 1596-
2490. Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian tersebut adalah dalam
mengurangi spam email, penting untuk mengetahui hal yang bisa membuat botnet
spammer bisa berkerja. Hal pertama yang harus diketahui adalah jumlah bot yang
digunakan oleh pelaku spam. Terlalu banyak bot yang terhubung ke server bisa
membuat bandwidth server menjadi buruk sehingga mail server akan berjalan
dengan buruk juga. Lokasi fisik bot tidak mempengaruhi kinerja spam. Pengirim
spam biasanya membeli bot yang berlokasi di negara berkembang karena
harganya lebih murah. Feedback ini akan mengecek apakah alamat email tersebut
ada atau tidak sehingga bisa mendeteksi pengirim yang berstatus sebagai bot.
39
4. Rancang Bangun Mail Server Berbasis Squirrel Mail Menggunakan
MTA (Mail Transfer Agent) Pada PT. Teras Inti Media.
Berdasarkan penelitian (Desmira, Sumarto, dan Yuliani 2017) ISSN 2406-
7733. Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian tersebut adalah dengan
pengimplementasian mail server dengan domain pribadi (majalahteras.co.id)
dapat meningkatkan komunikasi data secara internal dan local dalam PT. Teras
Inti Media. Mail server yang berjalan merupakan mail server yang berjalan secara
virtual dengan menggunakan aplikasi virtualisasi jaringan yaitu Virtual Box.
Setelah pengimplementasian mail server, maka perlu diperhatikan keamanan mail
server terlebih dibagian spamming, virus serta junk mail yang berkemungkinan
terjadinya kerusakan data yang dikirim maupun data yang diterima.
5. Implementasi Mail Server Berbasis Squirrel Mail Dengan Exchange
Server Menggunakan Teknologi Virtualisasi di SMK Negeri 1
Pendalian IV Koto.
Berdasarkan penelitian (Basorudin 2018) ISSN 1858-2680. Kesimpulan
yang dapat ditarik dari hasil penelitian tersebut adalah dengan implementasi mail
server di SMKN 1 Pendalian maka semua konfigurasi email bisa dikelola oleh
administrator tanpa harus melakukan remote ke layanan hosting. Mail server
tersebut dibangun dengan menggunakan sistem operasi Debian 5 dengan
konfigurasi DNS Server, Web Server, Mail Server serta Squirrelmail sebagai
webmail agar pengguna bisa mengelola emailnya melalui web browser.
40
6. An Analysis Of Spam Email Detection Performance Assessment Using
Machine Learning.
Berdasarkan penelitian (Santoso 2019) e-ISSN 2527-9165 p-ISSN 2527-
1682. Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian tersebut adalah
pendeteksian spam email sebenarnya sudah ada diterapkan pada layanan email
secara umum dengan menggunakan berbagai metode. Dengan penggunaan
Machine Learning menggunakan metode forest mampu mendeteksi spam email
dengan kecepatan proses hingga 0,19 detik dan tingkat akurasi sekitar 98%.
(Santoso 2019) berharap agar peneliti yang selanjutnya bisa menggunakan metode
yang lebih kompleks seperti metode ensemble dan proses dataset lebih banyak
diterapkan sehingga bisa memberikan kinerja yang lebih baik lagi.
7. Membangun Mail Server Berbasis Linux Menggunakan Postfix Admin
Di PT. Kemuning Televisi.
Berdasarkan penelitian (Rismayadi, Topiq, dan Nurtantho 2020) e-ISSN
2685-6964. Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian tersebut adalah
dengan dibangunnya mail server pada sistem operasi linux menggunakan postfix
admin bisa mempermudah administrator mail server tersebut dalam mengelola
akun email yang berada di mail server. Penggunaan SPF (sender policy
framework), DKIM (domain keys identified mail), clamav dan spamassasin bisa
membuat mail server lebih aman dari serangan virus dan spamming dari pihak-
pihak yang tidak bertanggung jawab.
41
8. Membangun Server Mail Menggunakan Postfix Pada Kubuntu 16.04.
Berdasarkan penelitian (HUSEIN dkk. 2020) e-ISSN 2581-1711 p-ISSN
2541-1179. Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian tersebut adalah
perancangan dan implementasi mail server pada jaringan lokal bisa dibangun
dengan metode SDLC (System Development Life Cycle) Spiral menggunakan dua
kali plan iteration dan dua kali construct prototype. Mail server yang bersifat
opensource seperti Postfix juga bisa berjalan dengan normal dan stabil. Untuk
perancangan dan implementasi mail server pada penelitian ini masih bersifat
secara lokal, tetapi juga dapat dikembangkan menjadi online sehingga pengguna
bisa mengelola atau mengakses email mereka melalui jaringan publik.
9. Analisa Dan Implementasi Security Mail Server.
Berdasarkan penelitian (Mukhtar dkk. 2020) ISSN 2089-3353. Kesimpulan
yang dapat ditarik dari hasil penelitian tersebut adalah perancangan keamanan
dalam mail server sangat penting dikarenakan dapat mencegah masuknya email
spam yang dapat membuat perfoma mail server menjadi lebih lambat. Nilai
Antspam dan Antivirus yang dibuat rendah ataupun dinonaktifkan bisa menjadi
penyebab masuknya Email Spam kedalam mail server. Melalui peningkatan Spam
Scoring dengan menurunkan Kill sebanyak 50%, Tag sebanyak 10% dan dengan
mengaktifkan fungsionalitas Antispam maka mail server dapat mencegah
masuknya Email Spam. Pengukuran score hits dapat ditentukan apakah sebuah
email mengandung unsur spam atau tidak.
42
2.5. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran merupakan sebuah uraian dari permasalahan yang telah
diidentifikasi atau dirumuskan berdasarkan fakta-fakta dan penelitian yang ada.
Dari teori-teori yang telah dibahas diatas, peneliti dapat menggambarkan sebuah
kerangka pemikiran untuk penelitian ini seperti berikut:
Gambar 2.7 Kerangka Pemikiran
Sumber : Data Olahan Peneliti (2021)
43
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian
Desain penelitian memiliki peran penting dalam sebuah penelitian, karena
desain penelitian bertindak sebagai penentu alur berjalannya proses penelitian
bagi peneliti. Berikut peneliti akan menggambarkan dan menjelaskan tahap-tahap
perancangan melalui desain penelitian berikut:
Gambar 3.1 Desain Penelitian
Sumber : Data Olahan Peneliti (2021)
44
Dari gambaran desain penelitian pada Gambar 3.1, terdapat 6 tahapan
dalam alur berjalannya proses pada penelitian ini. Berikut merupakan penjelasan
pada langkah-langkah desain penelitian tersebut:
1. Identifikasi Masalah
Tahapan awal dari desain penelitian ini merupakan identifikasi masalah. Pada
tahapan ini, peneliti mengidentifikasi masalah berdasarkan latar belakang serta
mengidentifikasi masalah yang sesuai terhadap latar belakang adalah sebagai
berikut (1) Belum dirancangnya mail server pada PT. Alumindo Multi
Persada. (2) Email karyawan masih menggunakan domain pihak ketiga. (3)
Staff Karyawan tidak mendapatkan email secara realtime saat menggunakan
Software Mail Client dan kesulitan mengkonfigurasi emailnya.
2. Studi Literatur
Tahapan kedua dari desain penelitian ini merupakan studi literatur. Pada
tahapan ini, peneliti menelusuri dan mempelajari berbagai sumber referensi
yang berkaitan dengan mail server hingga teori lain yang relevan atau
berkaitan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti.
3. Perancangan dan Analisa
Tahapan ketiga dari desain penelitian ini merupakan perancangan dan analisa.
Pada tahapan ini, peneliti mulai merancang dan analisa apa saja yang
dibutuhkan untuk membangun mail server. Mulai dari mencari software
pendukung, memastikan domain yang ingin digunakan oleh pihak lokasi
penelitian, pencarian domain hosting, serta desain alur berjalan dan proses
berjalan pada mail server yang akan di bangun.
45
4. Implementasi Mail Server
Tahapan keempat dari desain penelitian ini merupakan implementasi mail
server. Pada tahapan ini, peneliti mengimplementasi mail server dari hasil
yang telah dirancang dan dianalisa pada tahapan sebelumnya. Peneliti
menggunakan Microsoft exchange server sebagai mail server utama dan
Postfix sebagai mail server relay untuk mengatur transmisi email external.
Dikarenakan mail server yang dirancang juga harus berkomunikasi email
secara external maka peneliti juga mengkonfigurasi MX Record, SPF Record,
DKIM Record, serta DMARC Record untuk meningkatkan reputasi mail server
agar tidak terblacklist dan tidak dianggap spam oleh mail server luar.
5. Pengujian Mail Server
Tahapan keempat dari desain penelitian ini merupakan pengujian mail server.
Pada tahapan ini, peneliti melalukan pengujian terhadap mail server yang telah
diimplementasi. Pengujian yang dicoba oleh peneliti adalah apakah mail
server bisa diintegrasikan dengan domain perusahaan, apakah pengguna bisa
bertransaksi email internal dan external secara realtime, apakah saat
bertransaksi email external yang digunakan adalah SMTP dari postfix relay,
apakah mail server diblacklist ataupun dianggap spam oleh mail server luar,
dan berapa score yang didapatkan oleh mail server.
6. Hasil Penelitian
Tahapan terakhir dari desain penelitian ini merupakan hasil penelitian. Pada
tahapan ini, peneliti menarik kesimpulan atas permasalahan pada identifikasi
masalah telah mendapatkan solusi.
46
3.2. Analisis Jaringan Lama / yang Sedang Berjalan
Dalam tahapan penelitian ini, peneliti melakukan survey terkait dengan
sistem jaringan yang sedang berjalan sekarang pada lokasi penelitian. Peneliti
akan mencoba untuk menjelaskan dan menggambarkan sistem jaringan lama atau
yang sedang berjalan seperti Topologi Jaringan, Hardware Jaringan dan Software
yang sedang digunakan pada lokasi penelitian tersebut.
3.2.1. Topologi Jaringan Yang Berjalan
Topologi jaringan lama atau yang sedang berjalan pada lokasi penelitian
adalah menggunakan Topologi Star (Bintang). Topologi Star memiliki perangkat-
perangkat yang dihubungkan pada sebuah node inti. Berikut peneliti akan coba
menggambarkan dan menjelaskan topologi jaringan yang sedang digunakan.
Gambar 3.2 Topologi Jaringan Yang Berjalan
Sumber : Data Olahan Peneliti (2021)
47
Pada Gambar 3.2 menunjukan topologi yang sedang digunakan oleh lokasi
penelitian. Topologi tersebut menunjukan bahwa lokasi penelitian menggunakan
sebuah router yang bermerek Cisco CVR100W dan terhubung dengan ISP
(Internet Service Provider) untuk mengatur pembagian jaringan kepada komputer
client serta pengaturan firewall. Port lain pada cisco router tersebut juga
terhubung dengan sebuah switch yang bermerek TP-LINK TL-SF1016D dan
memiliki 16 Port dengan kecepatan 10/100Mbps. Dari switch tersebut, ada sebuah
port yang terhubung ke sebuah server yang berjalan sebagai File Server yang
berfungsi untuk sharing dokumen seperti gambar, video, serta file lainnya antar
karyawan yang berada pada lokasi penelitian. Dalam topologi tersebut, terdapat
juga 4 buah komputer client yang terhubung pada port di switch agar bisa
terhubung dengan server ataupun client lain dalam jaringan LAN (Local Area
Network). Terhubung juga sebuah access point dengan port switch tersebut, dan
access point tersebut digunakan oleh laptop manajer yang berada pada lokasi
penelitian agar tetap bisa terhubung dalam jaringan yang sama.
3.2.2. Detail Hardware Jaringan Yang Dipakai
Dalam membangun suatu jaringan komputer, terdapat beberapa aspek yang
harus diperhatikan, salah satunya adalah hardware jaringan yang akan digunakan
dalam jaringan tersebut. Terdapat beberapa hardware jaringan yang umum
digunakan yaitu router, komputer server, komputer client, switch, access point,
repeater, modem. Berikut peneliti akan coba menjelaskan detail hardware
jaringan yang digunakan oleh lokasi penelitian dalam tabel.
48
Tabel 3.1 Detail Hardware Jaringan Yang Dipakai
Hardware Jaringan Detail Hardware Jaringan Gambar Hardware Jaringan
Router
Router yang digunakan
adalah Cisco CVR110W
yang didesain khusus untuk
konektivitas kelas bisnis
berskala kantor kecil atau
kantor rumah.
Switch
Switch/Hub yang
digunakan adalah TP-LINK
TL-SF1016D yang
memiliki 16 port dan
kecepatan 10/100 Mbps.
PC Server
PC Server yang digunakan
adalah Lenovo System
x3100 M5 yang memiliki
spesifikasi Processor Intel
Xeon Quad Core E3-1220,
HDD 1TB dan RAM 4GB.
UPS Server
UPS yang digunakan untuk
server adalah APC Smart-
UPS 1000VA yang
berspesifikasi nominal
output dan input voltage
sebesar 230V.
PC Client
PC Client yang digunakan
memiliki spesifikasi
Processor Intel Core i5,
RAM 4GB, dan memiliki
storage HDD 1TB.
Sumber : Data olahan peneliti (2021)
49
3.2.3. Detail Software Yang Dipakai
Salah satu hal yang harus diperhatikan saat membangun suatu jaringan
adalah software yang akan digunakan. Software yang dapat diinstall bisa berupa
sistem operasi maupun aplikasi-aplikasi yang digunakan untuk kegiatan sehari-
hari. Berikut peneliti akan coba menjelaskan beberapa detail software yang
sedang dipakai oleh lokasi penelitian dalam tabel.
Tabel 3.2 Detail Software Yang Dipakai
Nama Software Detail Software Gambar Software
Windows 10
Sistem operasi PC Client
yang digunakan adalah
Windows 10 yang
dikembangkan oleh
Microsoft Corporation
Microsoft Office
2010
Aplikasi pengolah data
yang digunakan adalah
Microsoft Office 2010 yang
dikembangkan oleh
Microsoft Corporation
Google Chrome
Aplikasi browsing utama
yang digunakan adalah
Google Chrome yang
dikembangkan oleh Google
Mozilla Firefox
Aplikasi browsing
secondary yang digunakan
adalah Mozilla Firefox
yang dikembangkan oleh
Mozilla
Microsoft Edge
Aplikasi browsing yang
secara default terinstall
saat penginsatallan sistem
operasi Windows 10
50
Avast Free
Aplikasi antivirus yang
digunakan adalah Avast
Free AntiVirus yang
dikembangkan oleh Avast
Sumatra PDF
Aplikasi penampil
dokumen yang digunakan
adalah Sumatra PDF yang
dikembangkan secara
opensource
Notepad++
Aplikasi editor text yang
digunakan adalah
Notepad++ yang
dikembangkan Don Ho
VLC Media Player
Aplikasi pemutar file
multimedia yang
digunakan adalah VLC
Media Player yang
dikembangkan VideoLAN
WinRAR
Aplikasi kompresi dan
aplikasi pengarsipan yang
digunakan adalah WinRAR
yang dikembangkan oleh
Eugene Roshal
CCleaner
Aplikasi pembersih cache
yang digunakan adalah
CCleaner yang
dikembangkan oleh
Piriform Ltd
Java Runtime
Enviroment
Aplikasi runtime yang
dibutuhkan untuk
menjalankan aplikasi java
adalah JRE yang
dikembangkan oleh Oracle
VCRedist
Aplikasi runtime yang
dibutuhkan untuk
menjalankan aplikasi C dan
C++ adalah VCRedist yang
dikembangkan oleh
Microsoft Corporation
Sumber : Data olahan peneliti (2021)
51
3.3. Rancangan Jaringan yang Dibangun/Diusulkan
Dari gambaran sistem jaringan yang lama atau yang sedang berjalan pada
lokasi penelitian, ada beberapa penambahan rancangan jaringan yang diusulkan
oleh peneliti untuk mendukung penelitian ini. Peneliti akan mencoba untuk
menjelaskan penambahan rancangan sistem jaringan pada lokasi penelitian.
3.3.1. Topologi Jaringan Yang Baru
Topologi jaringan yang lama atau sedang berjalan sebenarnya tidak
memiliki masalah, tetapi topologi jaringan tersebut harus diubah sedikit karena
memiliki penambahan server baru dalam penelitian ini. Berikut peneliti akan coba
menggambarkan Topologi Jaringan yang diusulkan oleh peneliti.
Gambar 3.3 Topologi Jaringan Yang Baru
Sumber : Data Olahan Peneliti (2021)
52
Pada Gambar 3.3 dan Gambar 3.2 dapat terlihat ada sedikit perbedaan dalam
desain topologi jaringan, Gambar 3.3 mempunyai penambahan 2 buah server baru
yang di highlight warna hijau. Server yang ditambahkan pada topologi yang baru
adalah mail server utama yang dikonfigurasi dengan Microsoft Exchange Server
dan mail server relay yang dikonfigurasi dengan Postfix Relay. Untuk jenis
topologi jaringan yang digunakan tetap menggunakan topologi jaringan star.
3.3.2. Spesifikasi Hardware dan Software
Dalam perancangan sebuah jaringan, spesifikasi hardware dan software
harus diperhatikan agar jaringan tersebut bisa berjalan dengan baik sehingga
pertukaran data melalui jaringan bisa berjalan dengan lancar. Spesifikasi
hardware merupakan kriteria hardware atau perangkat keras untuk membuat
sebuah komputer server. Spesifikasi hardware dalam merancang sebuah jaringan
bisa berbeda tergantung dari service dan sistem operasi apa yang akan dijalankan
oleh komputer server tersebut. Berikut peneliti akan coba menjelaskan dan
menyarankan penambahan beberapa hardware jaringan pada topologi jaringan
yang baru dan spesifikasi yang disarankan dalam tabel sebagai berikut.
Tabel 3.3 Spesifikasi Hardware Yang Baru
Hardware Jaringan Processor RAM Storage
Mail Server Utama
(Exchange Server) Intel Xeon E5-2600 v2 16 GB 2 TB
Mail Server Relay
(Postfix) Intel Xeon E3-1200 v3 4 GB 500 TB
Sumber : Data olahan peneliti (2021)
53
Spesifikasi software atau perangkat lunak merupakan sistem operasi
ataupun aplikasi yang akan dipasang dalam komputer server ataupun komputer
client. Berikut peneliti akan mencoba untuk menjelaskan dan menyarankan
penambahan beberapa software pada topologi jaringan yang baru dan versi
softwarenya dalam tabel sebagai berikut.
Tabel 3.4 Spesifikasi Software Yang Baru
Software Versi Software Fungsi
Windows Server 2019 Sistem Operasi mail server utama
(Microsoft Exchange Server)
Ubuntu Server 18.10 Sistem Operasi mail server relay
(Postfix Relay)
Sumber : Data olahan peneliti (2021)
3.3.3. Tahapan Rencana Implementasi
Tahapan rencana implementasi merupakan tahapan untuk mengelola proses
penerapan sebuah sistem dengan baik. Pada tahapan ini peneliti akan menjelaskan
proses penerapan mail server dengan Microsoft exchange server dan Postfix relay.
Berikut merupakan tahapan rencana implementasi dalam penelitian ini:
1. Menghubungkan IP Address Public kedalam DNS Record pada Domain
Hosting agar mail server dapat diakses dari luar dengan cara mengunjungi
nama domain yang dikonfigurasi.
2. Mail Server Relay di install dengan sistem operasi Ubuntu Server 18.10.
3. Setelah penginsatallan sistem operasi pada mail server relay selesai, tahapan
selanjutnya adalah mengkonfigurasi IP Address, dan Postfix Relay.
54
4. Dalam konfigurasi Postfix Relay dikonfigurasi domain yang akan digunakan,
IP Address Host yang diizinkan untuk menggunakan relay, transport maps
dan SMTP Submission.
5. Membuka dan mengizinkan beberapa port agar server bisa berkomunikasi
secara public, port yang dibuka adalah port SMTP (25), port HTTP (80), port
HTTPS (443), port POP3 (110), port IMAP (143), port POP3S (995), serta
port IMAPS (993).
6. Mail Server Utama di install dengan sistem operasi Windows Server 2019.
7. Setelah penginsatallan sistem operasi pada mail server utama selesai, tahapan
selanjutnya adalah mengkonfigurasi IP Address, dan menginstall required
software untuk penginstallan microsoft exchange server.
8. Tahapan selanjutnya setelah penginstallan required software selesai adalah
menginstall Microsoft exchange server pada mail server utama.
9. Menambahkan beberapa user dalam active directory dan membuat mailbox
pada user yang ditambahkan sebelumnya.
10. Mengkonfigurasi DNS Record pada mail server utama.
11. Mengkonfigurasi Accepted Domains untuk menggunakan domain perusahaan,
Email Address Policies untuk membuat format email address pengguna email,
Receive Connectors untuk mengelola penerimaan email secara internal dan
external dan Send Connectors untuk mengelola pengiriman email secara
internal dan external pada Mail Flow.
12. Pada Send Connectors dikonfigurasi juga smart host untuk menggunakan
postfix sebagai relay.
55
13. Konfigurasi POP3, IMAP, Internal Access Domain, External Access Domain,
Outlook Anywhere, Autodiscover, Exchange ActiveSync, Outlook Web App,
dan konfigurasi Databases serta Certificates SSL.
14. Mengganti port default send connectors untuk mengunakan port 587 (SMTP
Submission) saat pengiriman email melalui smart host (Relay).
15. Menambahkan record-record yang diperlukan seperti MX Record, SPF
Record, DKIM Record dan DMARC Record pada DNS Record yang berada
didalam Domain Hosting untuk menghindari email spoofing dan
meningkatkan reputasi domain sehingga mail server tidak dianggap spam dan
tidak diblacklist oleh mail server luar.
16. Pengujian pengelolaan email melalui Outlook Web App (Webmail) dengan
menggunakan web browser serta pengujian pengelolaan email melalui
software mail client menggunakan Microsoft Outlook pada komputer dan
Outlook Mobile pada mobile device. Pengujian ini dilakukan menggunakan
jaringan internal (intranet) dan jaringan external (internet).
17. Pengujian transmisi email secara internal dan external (luar domain) dan
memastikan transmisi email secara external bisa sampai ke alamat tujuan.
18. Pengecekan log pada mail server relay agar memastikan SMTP yang
digunakaan saat transmisi email secara external dari SMTP postfix relay.
19. Pengujian status dari MX Record, SPF Record, DKIM Record, DMARC
Record, serta SPF Signature dan DKIM Signature yang berada didalam email.
20. Pengujian score mail server menggunakan tools Mail Tester dan Mail Genius
untuk mengetahui score yang akan didapatkan oleh mail server.
56
3.3.4. Perbedaan Jaringan Lama Dan Jaringan Baru
Sistem jaringan lama atau yang sedang berjalan dalam lokasi penelitian
menggunakan layanan email pihak ketiga dari google yang dikenal dengan Gmail.
Sehingga terdapat campur tangan dari pihak ketiga dalam pengelolaan akun email
karyawan serta alamat email karyawan tidak menggunakan identitas perusahaan.
Dengan adanya mail server yang dirancang, maka untuk pengelolaan akun email
karyawan bisa dikelola secara pribadi oleh lokasi penelitian dan bisa di
integrasikan domain perusahaan pada alamat email karyawan.
3.4.Lokasi dan Jadwal Penelitian
3.4.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada PT. Alumindo Multi Persada yang berlokasi di
Komp. Windsor Central Blok C No. 13, Kota Batam, Kepulauan Riau.
Gambar 3.4 Lokasi Penelitian
Sumber : Data olahan peneliti (2021)
57
3.4.2. Jadwal Penelitian
Dengan adanya jadwal penelitian, peneliti memberi target agar penelitian ini
dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Penelitian ini dimulai dari Maret 2021
hingga Juli 2021. Berikut jadwal penelitian yang dirincikan oleh peneliti:
Tabel 3.5 Jadwal Penelitian
Kegiatan
2021 - 2022
Sep Okt Nov Des Jan
3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penginputan
Judul
Penyusunan BAB
I
Penyusunan BAB
II
Penyusunan BAB
III
Penyusunan BAB
IV
Penyusunan BAB
V
Sumber : Data olahan peneliti (2021)