Page 1
RANCANG BANGUN JARINGAN NIRKABEL BERBASIS VIRTUAL
ACCESS POINT DENGAN LAYER 7 PROTOCOL MIKROTIK
DI SMK NEGERI 1 KETAPANG
VIRTUAL ACCESS POINT BASED WIRELESS NETWORK DESIGN WITH
LAYER 7 MIKROTIC PROTOCOLS AT SMK NEGERI 1 KETAPANG
Laporan ini disusun untuk memenuhi syarat menyelesaikan pendidikan
Diploma III Program Studi Teknik Informatika
di Jurusan Teknik Informatika
Oleh :
TEGUH EKO SAPUTRA
NIM. 304 2016 144
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
POLITEKNIK NEGERI KETAPANG
KETAPANG
2019
Page 2
RANCANG BANGUN JARINGAN NIRKABEL BERBASIS VIRTUAL
ACCESS POINT DENGAN LAYER 7 PROTOCOL MIKROTIK
DI SMK NEGERI 1 KETAPANG
VIRTUAL ACCESS POINT BASED WIRELESS NETWORK DESIGN WITH
LAYER 7 MIKROTIC PROTOCOLS AT SMK NEGERI 1 KETAPANG
Laporan ini disusun untuk memenuhi syarat menyelesaikan pendidikan
Diploma III Program Studi Teknik Informatika
di Jurusan Teknik Informatika
Oleh :
TEGUH EKO SAPUTRA
NIM. 304 2016 144
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
POLITEKNIK NEGERI KETAPANG
KETAPANG
2019
Page 3
i
HALAMAN JUDUL
RANCANG BANGUN JARINGAN NIRKABEL BERBASIS VIRTUAL
ACCESS POINT DENGAN LAYER 7 PROTOCOL MIKROTIK
DI SMK NEGERI 1 KETAPANG
VIRTUAL ACCESS POINT BASED WIRELESS NETWORK DESIGN WITH
LAYER 7 MIKROTIC PROTOCOLS AT SMK NEGERI 1 KETAPANG
Laporan ini disusun untuk memenuhi syarat menyelesaikan pendidikan
Diploma III Program Studi Teknik Informatika
di Jurusan Teknik Informatika
Oleh :
TEGUH EKO SAPUTRA
NIM. 304 2016 144
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
POLITEKNIK NEGERI KETAPANG
KETAPANG
2019
Page 4
ii
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN JARINGAN NIRKABEL BERBASIS VIRTUAL
ACCESS POINT DENGAN LAYER 7 PROTOCOL MIKROTIK
DI SMK NEGERI 1 KETAPANG
Oleh:
TEGUH EKO SAPUTRA
NIM. 304 2016 144
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Tugas Akhir Program Studi Teknik
Informatika pada tanggal 13 Agustus 2019 dan disahkan sesuai dengan ketentuan.
1. Ketua Novi Indah Pradasari, M.Kom ……………….
NIP. 19901111 201903 2 018
2. Anggota Yudi Chandra, S.ST., M.T ……………….
NIP. 19860923 201903 1 005
3. Anggota Eka Wahyudi, S.Pd., M.Cs ……………….
NIP. 19870114 201903 1 007
4. Anggota Indra Pratiwi, M.Pd ……………….
NIK. 161180915165
Mengetahui, Mengesahkan,
Ketua Jurusan Teknik Informatika Direktur Politeknik Negeri Ketapang
Eka Wahyudi, S.Pd., M.Cs Endang Kusmana, SE., MM., AK.,CA
NIP. 19870114 201903 1 007 NIP. 196810302001121002
Page 5
iii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS
PENULISAN TUGAS AKHIR
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa sepanjang pengetahuan
saya, di dalam naskah Tugas Akhir dengan Judul:
“RANCANG BANGUN JARINGAN NIRKABEL BERBASIS VIRTUAL
ACCESS POINT DENGAN LAYER 7 PROTOCOL MIKROTIK DI SMK
NEGERI 1 KETAPANG”
Tidak terdapat karya yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh
gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis dikutip
dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.
Apabila ternyata dalam naskah Tugas Akhir ini dapat dibuktikan terdapat
unsur-unsur jiplakan Tugas Akhir, saya bersedia Tugas Akhir (A.Md) dibatalkan,
serta diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (UU No.
20 Tahun 2001, Pasal 25 ayat 3 dan pasal 70).
Ketapang, Agustus 2019
Teguh Eko Saputra
NIM. 3042016144
MATERAI
Rp. 6000
Page 6
iv
MOTO
Waktu adalah suatu yang sangat beharga dan suatu yang paling mahal untuk
dilewatkan setiap keindahan dan manfaat di dalamnya, bahkan waktu memiliki
arti sebuah momen, untuk itu setiap momen harus dinikmati dan dijalani serta
digunakan dengan sebaik mungkin, agar tidak ada waktu yang terbuang sia-sia
(By Teguh Eko Saputra).
Jika kamu mengingikan untuk hidup dalam kehidupan yang bahagia maka
gantungkan itu pada sebuah tujuan, bukan pada orang lain ataupun benda-benda
(By Albert Einstein).
Jangan menyerah pada apa yang sebenarnya kamu ingin lakukan. Seseorang
dengan mimpi besar itu lebih bertenaga dari pada orang-orang dengan semua
kenyataan (By Albert Einstein).
Teruslah melangkah maju kedepan untuk menuju kesuksesan yang kamu
mimpikan, jadikanlah masa lalu mu sabagai sebuah pengalaman dan
pembelajaran. Sebab masa lalu itu adalah guru terbaik untuk menatap dan
melangkah menuju masa depan yang cerah (By Teguh Eko Saputra).
Page 7
v
LEMBAR PERSEMBAHAN
حيم حمن الر بسم هللا الر
Dengan Rahmat Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
ي القايوم ها إل هوا الحا لا إلا للا
“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia. Yang hidup
kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya” (Ali ‘Imran Ayat 2)
Karena-Mu kesulitan itu sirna. Karena-Mu kemudahan itu tiba. Karena-Mu Tugas
Akhir ini ada. Ya, karena-Mu segala sesuatu ada. Allah SWT. Semoga Engkau
senantiasa meneguhkan Imanku, meluruskan niatku, menundukan kepalaku hanya
kepada Engkau, Sang Penguasa Alam Semesta.
يا ةا وا قاائما ياحذار الخرا اجدا وا ن هوا قاانت آنااءا الليل سا ب ه قل هال يا أام ةا را حما الذينا لا س رجو را تاوي الذينا ياعلامونا وا
ا ياتاذاكر أولو الالبااب ياعلامونا إنما
Arab-Latin: Am man huwa qānitun ān ā` al-laili sājidaw wa q ā` imay yaḥżarul-
ākhirata wa yarjụ raḥmata rabbih, qul hal yastawillażīna ya'lamụna wallażīna lā
ya'lamụn, innamā yatażakkaru ulul-albāb
“(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang
beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada
(azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama
orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?"
Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran” (Surat Az-
Zumar Ayat 9).
Alhamdulilah saya panjatkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan juga
kesempatan dalam menyelesaikan Tugas Akhir saya dengan segala kekurangannya.
Segala syukur kuucapkan kepadaMu Ya Rabb, karena sudah menghadirkan orang-
orang berarti di sekeliling saya yang selalu memberi semangat dan doa, sehingga
Tugas Akhir saya ini dapat diselesaikan dengan baik.
Untuk karya yang sederhana ini, maka saya persembahkan untuk:
Page 8
vi
1. Ayahanda dan Ibunda tercinta dan tersayang
Apa yang saya dapatkan hari ini, belum mampu membayar semua kebaikan
dan setiap tetes keringat yang telah mereka keluarkan, bahkan setiap lelah yang
mereka derita. Terima kasih atas segala dukungan kalian, baik dalam bentuk materi
maupun moril. Karya ini saya persembahkan untuk kalian, sebagai wujud rasa
terima kasih atas pengorbanan dan jerih payah kalian sehingga saya dapat
menggapai cita-cita. Kelak cita-cita saya ini akan menjadi persembahan yang paling
mulia untuk Ayah dan Ibu, dan semoga dapat membahagiakan kalian.
2. Dosen Pembimbing
Kepada Ibu Novi Indah Pradasari, M. Kom selaku dosen pembimbing 1
sekaligus sebagai sekertaris jurusan Teknik Informatika yang paling baik dan
bijaksana dan bapak Yudi Chandra, S.ST, M.T selaku pembimbing 2 saya terima
kasih karena sudah menjadi orang tua kedua saya di kampus. Terima kasih atas
bantuan, nasihat, dan ilmunya yang selama ini dilimpahkan pada saya dengan rasa
tulus dan ikhlas.
3. Sahabat dan seluruh teman di kampus tercinta
Tanpa kalian mungkin masa-masa kuliah saya akan menjadi biasa-biasa saja,
maaf jika banyak salah dengan maaf yang tak terucap. Terima kasih untuk support
dan luar biasa, sampai saya bisa menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik.
Page 9
vii
LEMBAR RIWAYAT HIDUP
Teguh Eko Saputra, lahir di Desa Mayak, Kalimantan Barat
pada 22 Desember 1995. Lahir dari pasangan Bapak Karta
Dinata dan Ibu Hagimah dan merupakan anak ketiga dari lima
bersaudara. Memiliki dua orang kakak yang bernama Yeni
Mustika dan Hasrol Kazri serta dua orang adik yang bernama
Nauval Helmawan dan Riko Tampati. Pernah bersekolah di
SDN 5 Muara Pawan pada tahun 2003, kemudian melanjutkan pendidikan ke
jenjang Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 1 Muara Pawan 2009,
kemudian melanjutkan ke jenjang Sekolah Menengah Kejuruan di SMK Negeri 1
Ketapang (Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan) pada tahun 2012. Pada tahun
2016 masuk ke Perguruan Tinggi Politeknik Negeri Ketapang yang beralamat di
jalan Rangge Sentap Kelurahan Sukaharja kecamatan Muara Pawan, Kabupaten
Ketapang, Kalimantan Barat Indonesia.
Page 10
viii
UCAPAN TERIMAKASIH
Selama menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir ini penulis telah banyak
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang turut
membantu, khususnya:
1. Ibu dan Bapak tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, doa serta
dorongan moril maupun materil yang tak terhingga.
2. Bapak Endang Kusmana, SE.MM.Ak.C.A selaku direktur Politeknik Negeri
Ketapang.
3. Ibu Rizqia Lestika Atimi, S. T., M. T selaku ketua pelaksana kegiatan Tugas
Akhir jurusan Teknik Informatika.
4. Bapak Eka Wahyudi, S.Pd., M.Cs selaku ketua Jurusan Teknik Informatika.
5. Ibu Novi Indah Pradasari, M.Kom selaku dosen pembimbing 1 sekaligus
sebagai sekertaris jurusan Teknik Informatika yang telah banyak memberikan
ilmu, waktu dan semangat serta pengarahan kepada penulis dalam menyusun
laporan Tugas Akhir ini.
6. Seluruh staf dosen prodi Teknik Informatika yang telah membantu kelancaran
penulis dalam menyelesaikan studi.
7. Seluruh Staf Pegawai Perpustakaan Politeknik Negeri Ketapang yang telah
memberikan peminjaman buku.
8. Ibu Arie Sumartini, S.T yang telah memberikan izin untuk melakukan
penelitian di instansi tempat penulis melakukan penelitian.
9. Teman-teman seperjuangan dari awal masuk kuliah sampai sekarang, teman-
teman Teknik Informatika kelas C angkatan II.
10. Teman-teman seperjuangan saat SMK yang sekarang melanjutkan kuliah di
tempat yang berbeda tapi melanjutkan pada jurusan yang sama yaitu Teknik
Informatika dan semua teman-teman atau pihak-pihak yang tidak bisa
disebutkan satu persatu. Terima kasih atas semuanya.
Page 11
RANCANG BANGUN JARINGAN NIRKABEL BERBASIS VIRTUAL
ACCESS POINT DENGAN LAYER 7 PROTOCOL MIKROTIK DI SMK
NEGERI 1 KETAPANG
ABSTRAK
Teguh Eko Saputra(1), Novi Indah Pradasari(2), Yudi Chandra(3),
Jurusan Teknik Informatika Politeknik Negeri Ketapang(1,2,3)
Jaringan Wireless merupakan suatu metode yang banyak digunakan dalam
mengakses internet setiap kalangan di manapun dan kapanpun. Kebutuhan akan
akses internet yang sangat mudah di instansi sekolah kejuruan, menjadikan jaringan
ini pilihan yang sangat tepat. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka sabagaimana
yang dilakukan pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan Virtual Access Point
sebagai media penyebaran akses internet untuk siswa dan guru di sekolah serta
untuk optimalisasi penggunaan internet sebagai media pembelajaran. Penelitian ini
menggunakan Layer 7 Mikrotik Protokol untuk memblokir Website-website social
media yang sekiranya dapat mengganggu proses belajar dan mengajar pada jam
sekolah di instansi sekolah.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode penelitian dan pengembangan (Research and Development/R&D). Metode
R&D adalah kegiatan penelitian yang dimulai dengan research dan diteruskan
dengan devolepment. Kegiatan tersebut dilakukan untuk mendapatkan informasi
terkait kebutuhan pengguna, untuk mempermudah penyampaian informasi serta
untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam pembuatan development. Kegiatan
development dilakukan untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan Jurusan
Teknik Komputer dan Jaringan. Dan metode Queue Tree dalam pembuatan
jaringan.
Hasil dari penelitian ini berupa sebuah jaringan yang siap digunakan dan
pengguna cukup memasukkan Username dan password yang didapat untuk SSID
SMKN1_Guru, sedangkan SSID SMKN1_Siswa bisa terhubung langsung.
Kata Kunci : Jaringan Nirkabel, Virtual Access Point, Layer 7 Protocol Mikrotik,
Research and Development (R&D), Queue Tree.
ix
Page 12
x
VIRTUAL ACCESS POINT BASED WIRELESS NETWORK DESIGN WITH
LAYER 7 MIKROTIC PROTOCOLS AT SMK NEGERI 1 KETAPANG
ABSTRACT
Teguh Eko Saputra(1), Novi Indah Pradasari(2), Yudi Chandra(3),
Jurusan Teknik Informatika Politeknik Negeri Ketapang(1,2,3)
Wireless network is a method that is widely used in accessing the internet of
any circle wherever and whenever. The need for internet access is very easy in
vocational school agencies, making this network a very appropriate choice. To
realize this, then what is done in this research is by using the Virtual Access Point
as a medium for spreading internet access for students and teachers in schools and
for optimizing the use of the internet as a learning medium. This study uses a Layer
7 Mikrotik Protocol to block social media websites that could interfere with the
learning and teaching process at school hours in school agencies.
Data collection methods used in this study are research and development
methods (Research and Development / R&D). The R&D method is a research
activity that starts with research and continues with devolution. The activity is
carried out to obtain information related to User needs, to facilitate the delivery of
information and to obtain data needed in making development. Development
activities carried out to produce the information needed by the Department of
Computer and Network Engineering. And the Queue Tree method in making
networks.
The results of this study in the form of a network that is ready to use and the
User or User simply enter the Username and password obtained for SSID
SMKN1_Guru, while SSID SMKN1_Siswa can be connected directly.
Key Word : Wireless Network, Virtual Access Point, Layer 7 Microtic Protocol,
Research and Development (R & D), Queue Tree.
Page 13
xi
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat
rahmat, hidayah dan karunia-Nya maka penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir
ini dengan judul: “PENERAPAN JARINGAN NIRKABEL BERBASIS VIRTUAL
ACCESS POINT DENGAN LAYER 7 PROTOCOL MICROTIK DI SMK NEGERI
1 KETAPANG”. Tugas Akhir ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
menyelesaikan pendidikan Diploma III Program Studi Teknik Informatika di
Jurusan Teknik Informatika. Penulis menyadari bahwa penyusunan Tugas Akhir ini
masih banyak terdapat kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan, hal ini
dikarenakan keterbatasan kemampuan yang penulis miliki.
Atas segala kekurangan dan ketidak sempurnaan Tugas Akhir ini, penulis
sangat mengharapkan masukan, kritik dan saran yang bersifat membangun kearah
perbaikan dan penyempurnaan Tugas Akhir ini. Cukup banyak kesulitan yang
penulis temui dalam penulisan Tugas Akhir ini, tetapi Alhamdullilah dapat penulis
atasi dan selesaikan dengan baik. Akhir kata penulis berharap semoga Tugas Akhir
ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan semoga amal baik yang telah diberikan
kepada penulis mendapat balasan dari Allah SWT.
Ketapang, Agustus 2019
Penulis,
Teguh Eko Saputra
Page 14
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR ........................................................ ii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ...................................................... iii
LEMBAR PERSEMBAHAN .................................................................................. v
LEMBAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................. vii
UCAPAN TERIMAKASIH ................................................................................. viii
ABSTRAK ..............................................................................................................ix
ABSTRACT ............................................................................................................... x
KATA PENGANTAR ............................................................................................xi
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................xvi
DAFTAR SINGKATAN ....................................................................................... xx
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xxii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
1.3 Batasan Masalah ........................................................................................ 2
1.4 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 3
1.5 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 3
1.6 Sistematika Penulisan ................................................................................ 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 5
2.1 Penelitian Terdahulu .................................................................................. 5
2.2 Perancangan Sistem ................................................................................... 9
2.3 Jaringan Komputer ................................................................................... 10
2.3.1 Jenis-Jenis Jaringan .......................................................................... 11
2.4 Topoligi Jaringan ..................................................................................... 14
2.4.1 Topologi Bus .................................................................................... 14
2.4.2 Topologi Ring................................................................................... 15
Page 15
xiii
2.4.3 Topologi Star .................................................................................... 15
2.5 IP Address Versi 4 ................................................................................... 16
2.5.1 Pengalokasian IP Address ................................................................ 17
2.6 MikroTik .................................................................................................. 17
2.6.1 Sejarah MikroTik ............................................................................. 17
2.6.2 Jenis-Jenis MikroTik ........................................................................ 18
2.6.3 Model Internet Working ................................................................... 19
2.7 Winbox ..................................................................................................... 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM ..... 27
3.1 Metodologi Penelitian .............................................................................. 27
3.1.1 Metode Penelitian............................................................................. 27
3.1.2 Populasi dan Sampel Penelitian ....................................................... 28
3.1.3 Prosedur Penelitian........................................................................... 28
3.1.4 Prosedur Pengumpulan Data ............................................................ 30
3.2 Perancangan Sistem ................................................................................. 31
3.2.1 Analisa Kebutuhan ........................................................................... 31
3.2.2 Perancangan Arsitektur Sistem ........................................................ 32
3.2.3 Topologi Jaringan di SMK Negeri 1 Ketapang................................ 34
3.2.4 Perancangan Konfigurasi Virtual Access Point (VAP) .................... 34
3.2.5 Perancangan Antarmuka .................................................................. 37
3.2.6 Perancangan Pengujian Sistem ........................................................ 45
BAB IV HASIL PENELITIAN ............................................................................. 46
4.1. Konfigurasi MikroTik RouterOS ............................................................. 46
4.1.1 Konfigurasi Interface ....................................................................... 48
4.1.2 Konfigurasi Wireless dan Virtual Access Point (VAP).................... 50
4.1.3 Konfigurasi IP Address dan NAT .................................................... 56
4.1.4 Konfigurasi DHCP Server dan Hotspot ........................................... 60
4.1.5 Konfigurasi Queue Tree Download dan Upload ............................. 67
4.1.6 Konfigurasi Layer 7 Protocol .......................................................... 71
4.2. Hasil Pengujian Sistem ............................................................................ 77
4.3. Hasil Penelitian ........................................................................................ 81
4.3.1 Halaman Awal .................................................................................. 81
Page 16
xiv
4.3.2 Halaman Login ................................................................................. 82
4.3.3 Halaman Utama Browser ................................................................. 83
4.3.4 Halaman Jaringan Siswa .................................................................. 83
4.3.5 Halaman Website Facebook ............................................................. 84
4.3.6 Halaman Website Youtube................................................................ 85
4.3.7 Halaman Website Instagram ............................................................ 85
4.3.8 Halaman Website Informatics .......................................................... 86
BAB V PENUTUP................................................................................................ 87
5.1. Kesimpulan .............................................................................................. 87
5.2. Saran ........................................................................................................ 87
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 88
Page 17
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Daftar Jurusan di SMK Negeri 1 Ketapang ..................................... 28
Tabel 3.2 Tabel Konfigurasi IP Address pada router ...................................... 35
Tabel 3.3 Tabel User ........................................................................................ 35
Tabel 3.4 Tabel Rancangan Mangle Mark Connection ................................... 36
Tabel 3.5 Tabel Rancangan Mangle Mark Packet ........................................... 36
Tabel 3.6 Tabel Rancangan Queue Tree .......................................................... 37
Tabel 3.7 Tabel Rancangan Konfigurasi Layer 7 Protocol ............................. 37
Tabel 3.8 Pengujian Form Login ..................................................................... 45
Tabel 3.9 Pengujian Facebook ......................................................................... 45
Tabel 3.10 Pengujian Instagram ....................................................................... 45
Tabel 3.11 Pengujian Twitter ............................................................................ 45
Tabel 3.12 Pengujian Youtube .......................................................................... 45
Tabel 4. 1 Hasil Pengujian Pada Form Login Wifi SMKN1_Guru. ................. 77
Tabel 4.2 Hasil Pengujian Pada Jaringan SMKN1_Siswa ............................... 79
Page 18
xvi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Local Area Network .................................................................... 12
Gambar 2.2 Metropolitan Area Network ........................................................ 13
Gambar 2.3 Wide Area Network ..................................................................... 13
Gambar 2.4 Topologi Bus ............................................................................... 14
Gambar 2.5 Topologi Ring.............................................................................. 15
Gambar 2.6 Topologi Star .............................................................................. 16
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian...................................................................... 29
Gambar 3.2 Perancangan Arsitektur Sistem ................................................... 33
Gambar 3.3 Topologi jaringan di SMK Negeri 1 Ketapang ........................... 34
Gambar 3.4 Desktop ....................................................................................... 38
Gambar 3.5 Tampilan Desktop 2 .................................................................... 38
Gambar 3. 6 Tampilan Desktop Pemilihan Jaringan Wifi ................................ 39
Gambar 3.7 Tampilan Desktop Komputer Terhubung ke Wifi ....................... 39
Gambar 3.8 Tampilan Desktop Memilih Browser .......................................... 40
Gambar 3.9 Tampilan Login ........................................................................... 40
Gambar 3.10 Menu Google ............................................................................... 41
Gambar 3.11 Tampilan Desktop Pemilihan Jaringan Wifi ................................ 41
Gambar 3.12 Tampilan Desktop Komputer Terhubung ke Wifi ....................... 42
Gambar 3.13 Menu Google ............................................................................... 42
Gambar 3.14 Tampilan Halaman blok Facebook ............................................. 43
Gambar 3.15 Tampilan Halaman blok Instagram ............................................ 43
Gambar 3.16 Tampilan Halaman blok Informatics .......................................... 44
Gambar 3.17 Tampilan Halaman blok Youtube ................................................ 44
Gambar 4.1 Pemasangan Kabel UTP Pada Port ............................................. 46
Gambar 4.2 Proses Login ................................................................................ 47
Gambar 4.3 Tampilan Awal Halaman Router ................................................ 47
Gambar 4.4 Tampilan Reset Configuration .................................................... 48
Gambar 4.5 Tampilan Awal Halaman Interface List ...................................... 49
Gambar 4.6 Penggantian nama ethrt 1 ............................................................ 49
Gambar 4.7 Penggantian nama ether 1 ke ISPEthernet .................................. 49
Page 19
xvii
Gambar 4.8 Penggantian nama ether 2 ke AdminEther2 ................................ 50
Gambar 4.9 Konfigurasi WirelessGuru (General) .......................................... 50
Gambar 4.10 Interface New List ....................................................................... 50
Gambar 4.11 Tampilan Wireless Tables ........................................................... 51
Gambar 4.12 Konfigurasi Security Profile (Guru)............................................ 52
Gambar 4.13 Konfigurasi Security Profile (Siswa) .......................................... 52
Gambar 4.14 Hasil Konfigurasi Security Profile .............................................. 53
Gambar 4.15 Konfigurasi WirelessGuru (Wireless) ......................................... 53
Gambar 4.16 Menu Vitual AP........................................................................... 54
Gambar 4.17 Konfigurasi VAPSiswa 1 ............................................................ 54
Gambar 4.18 Konfigurasi VAPSiswa 2 ............................................................ 55
Gambar 4.19 Interface Wireless Tables ............................................................ 55
Gambar 4.20 SSID............................................................................................. 55
Gambar 4.21 Tampilan DHCP Client ............................................................... 56
Gambar 4.22 Tampilan New DHCP Client ....................................................... 56
Gambar 4.23 Tampilan DHCP Client bound .................................................... 57
Gambar 4.24 Tampilan Address List................................................................. 58
Gambar 4.25 Konfigurasi IP Address (AdminEther2)...................................... 58
Gambar 4.26 Konfigurasi IP Address (WirelessGuru) ..................................... 58
Gambar 4.27 Konfigurasi IP Address (VAPSiswa) .......................................... 59
Gambar 4.28 Tampilan New Address List ........................................................ 59
Gambar 4.29 Tampilan Konfigurasi NAT ........................................................ 59
Gambar 4.30 Tampilan Konfigurasi NAT Rule ................................................ 60
Gambar 4.31 Tampilan Konfigurasi DHCP Server .......................................... 61
Gambar 4.32 DHCP Server Setup (Interface) .................................................. 61
Gambar 4.33 DHCP Server Setup (Address Space) ......................................... 61
Gambar 4.34 DHCP Server Setup (Gateway) ................................................... 62
Gambar 4.35 DHCP Server Setup (Address to Give Out) ................................ 62
Gambar 4.36 DHCP Server Setup (DNS Server) .............................................. 62
Gambar 4.37 DHCP Server Setup (Lease Time)............................................... 63
Gambar 4.38 DHCP Server Setup Successfully ................................................ 63
Gambar 4.39 Tes DHCP Server ........................................................................ 63
Page 20
xviii
Gambar 4.40 Tes DHCP Server ........................................................................ 64
Gambar 4.41 Hotspot Setup (Interface) ............................................................ 64
Gambar 4.42 Hotspot Setup (Address Network) ............................................... 65
Gambar 4.43 Hotspot Setup (Address Pool) ..................................................... 65
Gambar 4.44 Hotspot Setup (Certificate) ......................................................... 65
Gambar 4.45 Hotspot Setup (SMTP) ................................................................ 66
Gambar 4.46 Hotspot Setup (DNS Server)........................................................ 66
Gambar 4.47 Hotspot Setup (DNS Name) ......................................................... 66
Gambar 4.48 Hotspot Setup (Local User) ......................................................... 66
Gambar 4.49 Hotspot Setup (Success) .............................................................. 67
Gambar 4.50 Captive Portal ............................................................................. 67
Gambar 4.51 Queue List ................................................................................... 68
Gambar 4.52 Konfigurasi Queue Tree Download (WirelessGuru)................... 68
Gambar 4.53 Konfigurasi Queue Tree Download (VAPSiswa) ....................... 69
Gambar 4.54 Konfigurasi Queue Tree Upload (WirelessGuru) ....................... 69
Gambar 4.55 Konfigurasi Queue Tree Upload (VAPSiswa) ............................ 70
Gambar 4.56 Queue Tree List ........................................................................... 70
Gambar 4.57 Testing Queue Tree ..................................................................... 71
Gambar 4.58 Konfigurasi layer 7 Protocol 1 ................................................... 71
Gambar 4.59 Konfigurasi layer 7 Protocol 2 ................................................... 72
Gambar 4.60 Konfigurasi Filter Rule layer 7 Protocol .................................... 72
Gambar 4.61 Testing Facebook Block Layer 7 Protocol.................................. 73
Gambar 4.62 DHCP Server .............................................................................. 73
Gambar 4.63 Wireless Tables ........................................................................... 74
Gambar 4.64 Tampilan Torch ........................................................................... 74
Gambar 4.65 Tampilan Firewall ....................................................................... 75
Gambar 4.66 Membuat Firewall Rule .............................................................. 75
Gambar 4.67 Address List ................................................................................. 76
Gambar 4.68 Rule Membloking Game ............................................................. 76
Gambar 4.69 Rule Membloking Game ............................................................. 77
Gambar 4. 70 Login tanpa mengisi semua field................................................. 78
Gambar 4. 71 Login Dengan Mengisi Semua Field ........................................... 78
Page 21
xix
Gambar 4. 72 Situs Website Facebook .............................................................. 79
Gambar 4. 73 Situs Website Youtube ................................................................. 80
Gambar 4. 74 Situs Website Instagram .............................................................. 80
Gambar 4.75 Tampilan Proses Koneksi pada wifi SMKN1_Guru ................... 81
Gambar 4.76 Tampilan Login ........................................................................... 82
Gambar 4.77 Halaman Login ............................................................................ 82
Gambar 4. 78 Halaman Utama Browser ............................................................ 83
Gambar 4. 79 Menghubungkan ke Jaringan SMKN1_Siswa ............................ 84
Gambar 4. 80 Halaman Website Facebook ........................................................ 84
Gambar 4. 81 Halaman Website Youtube........................................................... 85
Gambar 4. 82 Halaman Website Instagram ....................................................... 85
Gambar 4. 83 Halaman Website Informatics ..................................................... 86
Page 22
xx
DAFTAR SINGKATAN
ASP AppleTalk Session Protocol
CD Compact Disc-Recordable
CSU/DSU Unit Layanan Saluran / Unit Layanan Data
dBm/dBmW Disebel Miliwatt
DEC Data Communication Equipment
DNA SCP Digital Network Arcitekture Session Control Protocol
DNS Domain Name System
DTE Data Terminal Equipment
EDI Electronik Data Interchange
FTP File Transper Protocol
GUI Graphical User Interface
HTML Hyper Text Markup Language
HTTP Hyper Text Transfer Protocol
IBM International Business Machines Corporation
IE Internet Exploler
IP Internet Protocol
ISP Iinternet Service Provider
JPEG Join Photographic Experts Group
Kartu Nic Network Interface Card
LAN Local Area Network
LLC Logical Link Control
MAC Media Access Control
MAN Metropolitan Area Network
Mbps Mega Bits Per Second
MM Multimedia
MPEG Standar motion Picture Experts Grop
MS Dos Microsoft Disk Operating System
Nat Network Address Translation
NFS Network File System
OS Operating System
OSI Open System Interconnection
Page 23
xxi
PC Personal Computer
RPC Remote Procedure Call
RTF Rich Text Format
SDN Sekolah Dasar Negeri
SMK Sekolah Menengah Kejuruan
SMP Sekolah Menengah Pertama
SMTP Simple Mail Transper Protocol
SQL Structured Query Language
SSID Service Set IDentifer
TCP Transmission Control Protocol
TCP/IP Transmission Control Protocol/Internet Protocol
TIFF Tagged Image File Format
TIK Teknik Informasi dan Komunikasi
TKJ Teknik Komputer dan Jaringan
UDP User Datagram Protocol
VM Virtual Machine
WAN Wide Area Network
W-LAN Wireless Local Area Network
WWW World Wide Web
Page 24
xxii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A Wawancara..............................................................................A-1
Lampiran B Dokumentasi ...........................................................................B-1
Lampiran C Struktur Organisasi .................................................................C-1
Page 25
Teknik Informatika 2019
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada zaman sekarang ini kebutuhan akan informasi semakin meningkat, saat
ini setiap orang membutuhkan informasi dalam waktu yang cepat, singkat dan
akurat. Oleh karena itu dibutuhkan sarana yang dapat menunjang teknologi
informasi tersebut, salah satunya koneksi internet dengan layanan hostpot. Dengan
menggunakan hostpot, akses internet dapat dipakai selama pengguna berada di area
hostpot tanpa harus menggunakan kabel untuk melakukan sharing data hanya
mengandalkan transmisi Wireless (nirkabel) dengan sinyal. Dengan adanya layanan
hostpot diharapkan akan membantu proses belajar dan mengajar antara guru dan
siswa dalam mengakses informasi.
Saat ini di SMK Negeri 1 Ketapang telah menggunakan koneksi internet dari
ISP Telkom dengan kapasitas bandwitdh 60 Mbps dan dibagikan pada program
studi, laboratorium komputer dan perpustakaan masing-masing bandwitdh 10
Mbps. Dengan kapasitas internet sebesar itu tentunya tidak terjadi masalah lagi jika
hanya untuk mengakses internet seperti mencari berbagai informasi yang berkaitan
dengan pelajaran bahkan digunakan untuk aktifitas chat saja. Namun munculnya
pemasalahan koneksi yang menjadi lambat jika banyak pemakai yang
menggunakan hostpot secara besamaan. Selain itu, banyaknya konten-konten yang
tidak bermanfaat dan situs-situs yang dapat merusak moral dan etika, seperti
beberapa konten video yang ada di situs youtube yang sedikit mendidiknya
sehingga sangat dibutuhkan sistem keamanan jaringan.
Guna untuk mengatasi permasalah tersebut dapat dilakukan suatu
pengembangan jaringan MikroTik RouterOS yang berfungsi sebagai jalur lalu
lintas data untuk mengatasi masalah performa jaringan dan pembatasan konten-
konten yang tidak bermanfaat. MikroTik RouterOS merupakan sistem operasi linux
base yang diperuntukkan sebagai network router dan didesain untuk memberikan
kemudahan bagi pengguna. Dengan demikian tujuan utama dari penelitian ini
adalah membangun sebuah jaringan Wireless pada SMK Negeri 1 Ketapang.
Kemudian diangkatlah sebuah judul “RANCANG BANGUN JARINGAN
NIRKABEL BERBASIS VIRTUAL ACCESS POINT DENGAN LAYER 7
Page 26
Teknik Informatika 2019 2
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 ketapang
PROTOCOL MIKROTIK DI SMK NEGERI 1 KETAPANG” yang
memaanfaatkan sistem operasi MikroTik RouterOS sehingga penggunaan jaringan
yang ada pada SMK Negeri 1 Ketapang dapat dipergunakan sebagai mana mestinya
dengan aman dan sesuai kebutuhan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka permasalahan yang
dapat penulis rumuskan adalah bagaimana memanfaatkan Virtial Access Point
sebagai metode dalam penyebaran akses internet atau jaringan Wireles pada
lingkungan sekolah SMK Negeri 1 Ketapang, dan memanajemen bandwith serta
akses Wbsite dengan menggunakan Layer 7 Protokol Mikrotik untuk
mengendalikan penggunaan fasilitas akses internet di sekolah SMK Negeri 1
Ketapang menjadi lebih maksimaldan efektif dalam meningkatkan sumber belajar
dan mengajar guru dan siswa di sekolah.
1.3 Batasan Masalah
Dari uraian latar belakang dan rumusan masalah, dapat ditetapkan lingkup
batasan masalah pada Tugas Akhir ini yaitu:
A. Penyebaran internet dilakukan dengan metode Virtual Access Point pada
ruang lingkup kerja di SMK Negeri 1 Ketapang.
B. Kendali bandwith akses jaringan pada lingkungan sekolah menggunakan
metode Queue Tree.
C. Manajemen akses situs pada jaringan Wireless menggunakan layer 7
mikrotik Protocol.
D. Ruang lingkup jaringan yang digunakan adalah jaringan lokal pada
lingkungan laboratorium Teknik Komputer dan Informatika (TIK) di
SMK Negeri 1 Ketapang. Teknik Komputer dan Informatika merupakan
gabungan antara jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) dengan
Multimedia (MM).
E. Router yang digunakan pada penelitian ini yaitu router Mikrotik
F. Perangkat yang bisa digunakan dan bisa terhubung adalah perangkat
yang memiliki card wifi seperti laptop dan Handphone Android.
Page 27
Teknik Informatika 2019 3
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 ketapang
G. Situs yang terblok hanya pada laptop saja, untuk Hp Android tidak bisa
karena memakai aplikasi bawaan.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk merancang, dan
mengimpementasikan atau menerapkan metode-metode konfigurasi jaringan
dengan standar mikrotik yang saling terintegrasi satu sama lain untuk lebih
mengotimalkan penggunaan internet dan memudahkan pihak sekolah dalam
melakukan tata kelola penggunaan jaringan internet pada lingkungan sekolah SMK
Negeri 1 Ketapang. Dengan menggunakan metode Vitual Access point dan Layer 7
protokol mikrotik yang dilengkapi dengan Queue Tree pada jaringan berbasis
nirkabel atau Wireless akan dapat mempunyai kemampuan:
A. Mendistribusikan atau menyebarkan access point secara virtual kesemua
klien hanya dengan menggunakan sebuah router.
B. Menstabilkan kecepatan akses internet pada saat traffic padat.
C. Mencegah akses ke situs-situs yang tidak bermanfaat dan dapat mengganggu
proses belajar dan mengajar.
1.5 Manfaat Penelitian
Dengan adanya sistem ini, para guru dan staf pengajar di SMK 1 Ketapang
tidak perlu khawatir lagi terhadap penyalahgunaan jaringan internet, serta akan
membantu menunjang peningkatan proses belajar mengajar dan fokus siswa
terhadap materi pembelajaran.
1.6 Sistematika Penulisan
Untuk memahami lebih jelas mengenai laporan Tugas Akhir ini, maka
dibuatlah sistematika penulisan sebagai berikut.
BAB 1 PENDAHULUAN
Berisi latar belakang, rumusan masalah yang didapat dari latar belakang, batasan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika penulisan laporan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1. Berisi penjelasan tentang latar belakang SMK Negeri 1 Ketapang, tujuan, teori–
teori yang berhubungan dengan penulisan laporan Tugas Akhir serta peralatan yang
dipakai dalam proses perancangan dan pembuatan Tugas Akhir.
Page 28
Teknik Informatika 2019 4
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 ketapang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM
Berisi tentang beberapa pokok bahasan mengenai sistem yang akan dirancang dan
dibuat. Pada subbab metodologi penelitian yang didalamnya terdapat metode
penelitian, populasi dan sampel penelitian, prosedur penelitian, prosedur
pengumpulan data. Pada subbab perancangan sistem memuat keterangan berupa
analisa kebutuhan dan pemodelan sistem seperti perancangan arsitektur sistem,
perancangan antar muka sistem, serta perancangan pengujian sistem.
2. BAB IV HASIL PENELITIAN
3. Pada bagian ini, dipaparkan hasil penelitian dari judul yang diambil dan dibutuhkan
saran serta masukan agar bisa mengembangkan sistem yang dibuat.
4. BAB V PENUTUP
Pada bagian ini, berisikan kesimpulan dan saran terhadap hasil dari penelitian untuk
memenuhi syarat tugas akhir, yang berisikan kesimpulan-kesimpulan dari hasil
penelitian serta saran untuk pengembangan terhadap sistem jaringan yang telah
dibuat.
Page 29
Teknik Informatika 2019 5
Analisis daan Penerapan Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol Mikrotik di SMK Negeri 1 Ketapang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian Muhammad dan Hasan, (2016) Meneliti tentang
pemanfaatan PC sebagai router dengan sistem operasi mikrotik router OS v.5.20
dalam proses pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan
pendekatan rekayasa perangkat lunak. Data dikumpulkan dengan teknik observasi,
wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. Dengan metode Network Development
Live Cycle, penelitian ini mengkaji pengembangan jaringan Wireless yang
memanfaatkan PC router dengan mikrotik router OS v.5.20. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa jaringan Wireless dengan mikrotik router OS v.5.20 pada PC
router untuk mengkonfigurasikan management bandwidth, web filtering dan User
management dapat mengamankan dan mengoptimalkan fungsi jaringan Wireless
yang ada. Untuk itu, perlu dilakukan penambahan kapasitas bandwith dan
meningkatkan keamanan jaringan dari serangan seperti hacking hotspot. Jaringan
Wireless pada SDN 24 Palu dihubungkan dengan 1 modem ADSL. Jaringan ini
memiliki kapasitas bandwitdh 512 Kbps dengan jumlah Client sebanyak 7 unit,
yaitu 1 unit PC dan 6 unit laptop yang terhubung dengan jaringan hotspot dan dapat
mengakses internet menggunakan jaringan wifi. Kelemahan jaringan ini adalah bila
salah satu Client melakukan download file berukuran besar maka secara otomatis
Client ini memonopoli bandwidth. Maka dilakukanlah pengembangan jaringan
Wireless menggunakan mikrotik router OS v.5.20 sehingga dapat mengoptimalkan
jaringan yang ada. Untuk itu dilakukan instalasi mikrotik router OS v.5.20 ke dalam
PC yang akan dimanfaatkan sebagai router untuk mengolah jaringan Wireless dan
access point yang menyebarkan koneksi hotspot. Langkah-langkah dalam
mengimplementasi jaringan adalah:
1. Instalasi Perangkat Keras (Hardware)
2. Instalasi Perangkat Lunak (Software), dalam mengkonfigurasi PC router
dan mikrotik router OS v.5.20, digunakan oracle VM virtualbox untuk
menjalankan mikrotik dalam virtual. Tujuan konfigurasi mikrotik router
pada virtualbox adalah untuk melihat hasil konfigurasi sebelum
implementasi
5
Page 30
Teknik Informatika 2019 6
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
3. Konfigurasi Mikrotik
a. Konfigurasi IP Address
b. Konfigurasi Gateway
c. Konfigurasi Domain Name System (DNS)
d. Konfigurasi NAT Maquerade
e. Konfigurasi Hotspot
f. Konfigurasi Web Filtering
g. Konfigurasi Management Bandwidth
Selanjutnya pengutipan dalam penelitian terdahulu oleh Samsumar dan Hadi,
(2018) Meneliti tentang penggunaan jaringan internet di SMA PGRI AIKMEL
yang digunakan untuk proses pembelajaran. Namun muncul masalah koneksi
lambat jika banyak klien menggunakan secara bersamaan. Selain itu, dalam
jaringan ada situs-situs dengan konten yang tidak baik bagi perkembangan moral
dan etika sehingga sangat dibutuhkan adanya sistem keamanan jaringan. Selain itu
kurang lebih 20 pengguna jaringan Wireless tidak menggunakan pengamanan atau
user dan password serta belum adanya konfigurasi user dengan profile yang
berbeda hal ini dapat menyebabkan koneksi internet tidak stabil. Guna mengatasi
masalah ini dapat dilakukan pengembangan jaringan dengan mikrotik router OS
yang berfungsi sebagai pengatur jalur lalu lintas data untuk mengatasi masalah
performa jaringan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yaitu berawal
pada data dan bermuara pada kesimpulan. Penelitian ini mengembangkan jaringan
dengan PC sebagai router dengan sistem operasi mikrotik router sehingga
termasuk tipe penelitian rekayasa, yaitu penelitian yang menerapkan ilmu
pengetahuan menjadi suatu rancangan guna mendapatkan kinerja sesuai dengan
persyaratan yang ditentukan. Pada jaringan lama di SMA PGRI Aikmel ini
memiliki layanan hostpot yang belum dikelola dengan baik seperti pengaturan user,
pembagian bandwitdh dan blokir akses situs yang tidak penting diakses oleh guru
dan siswa serta sinyal wirelless yang ada tidak bisa masuk ke ruang kelas belajar
sehingga jika siswa ingin mengakses internet hostpot siswa harus keluar dari
ruangan kelas atau bisa ke lab langsung. Dalam pengembangan jaringan hostpot
menggunakan MikroTik RB951Ui-2HnD pada SMA PGRI Aikmel dibutuhkan
beberapa perangkat seperti access point yang akan ditaruh di lab multimedia untuk
menembak sinyal Wireless dari lab komputer agar pancaran sinyal wireless bisa
Page 31
Teknik Informatika 2019 7
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
tersebar ke ruang kelas, pada jaringan baru ini akses hostpot sudah di manajemen
seperti pembuatan User, pembagian bandwitdh dan akses blokir situs sehingga baik
guru dan siswa bisa mengakses internet sesuai jalur masing-masing yang sudah
dibuatkan.
Kemudian selanjutnya pengutipan pada penelitian terdahulu oleh Siswanto,
Anam, dan Sujono, (2018) Meneliti tentang jaringan ISP lokal dengan jaringan
Wireless dan MikroTik OS. Pada penelitian ini permasalahannya sampai saat ini
keberadaan ISP masih terkonsentrasi di kota – kota besar saja, sehingga bagi
sebagian besar di daerah desa atau kecamatan masih harus membuat sambungan
antar - kota (sambungan langsung jarak jauh / SLJJ). Tetapi untuk dapat
menikmati fasilitas pemakaian internet di rumah dengan kecepatan tinggi
nampaknya masih mahal karena tarif yang ditawarkan oleh ISP besar atau
penyedia jasa layanan internet yang resmi masih cukup mahal, inilah yang
menurunkan minat sebagian orang untuk berinternet. Pada teknologi jaringan
Wirreless inilah nantinya menggunakan alat antena Wirreless yang digunakan
untuk mengirim sinyal internet ke sejumlah Client, jadi dibutuhkan 2 antena yang
bertugas sebagai pemancar dan penerima sinyal dari antena server pusat dengan
ketinggian yang di sesuaikan sehingga akses dari manapun mampu tercover.
Jaringan ini menggunakan Mikrotik OS sebagai server pengatur lalu lintas data, juga
manajemen pendistribusian bandwith ke Client dalam hal ini menggunakan metode
Dial-Up Point-to-Point Protocol over Ethernet (PPPOE). Jaringan Internet
wirreless inilah yang menjadi solusi atau alternatif untuk mengakses internet
bagi rumah dan instansi untuk mengatasi mahal dan langkanya sambungan telepon.
Pada penelitian ini penulis mengambil obyek penelitian di kecamatan
Purwoasri Kabupaten Kediri. Kecamatan Purwoasari kabupaten Kediri terletak di
utara ibukota kabupaten dengan luas wilayah 42,14 km2 terdiri dari 23 desa.
Merupakan kecamatan dengan jumlah desa terbanyak di kabupaten Kediri. Semua
desa terletak di daerah dataran rendah, beberapa desa terletak di kiri kanan jalan
negara Kediri Kertosono. Batas wilayahnya sebelah barat sungai Berantas, sebelah
utara kabupaten Jombang, sebelah timur kecamatan kunjang dan Pelemahan serta
sebelah selatan kecamatan Papar. Paket internet yang ditawarkan oleh pihak
idihome lebih mahal dibandingkan paket yang ditawarkan oleh wifi dengan Jaringan
wirreless yang akan dibangun lebih murah dan terjangkau.
Page 32
Teknik Informatika 2019 8
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
Kelebihan pada paket yang akan di buat yaitu masyarakat bisa merasakan
akses internet dengan biaya yang terjangkau dan sesuai kebutuhan, selain itu proses
pemasangannya juga cepat karena menggunakan media wireeless. Paket ini Client
dapat menambah banyak PC karena menggunakan IP static sebagai IP Public.
Kelebihan dari semua paket yang ditawarkan oleh sistem ini adalah tidak adanya
kuota yang membatasi, kecepatannya stabil sehingga membuat client tidak merasa
dirugikan. Maka dari itu sistem ini layak untuk dikembangkan di wilayah desa
Kempleng, kecamatan Purwoasri dan sekitarnya.
Perangkat keras dalam sistem memiliki peranan untuk menjalankan sistem.
Perangkat keras masing-masing memiliki fungsi yang berbeda-beda, tetapi
mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk menjalankan atau menghidupkan sistem.
Berikut ini merupakan daftar perangkat keras yang digunakan:
A. Mikrotik Router Dalam sistem ini penulis menggunakan Mikrotik
RouterBoard sebagai server jaringan. Mikrotik ini berfungsi sebagai pengatur
data, lalu lintas jaringan, pembagian bandwith, dan pengontrol client. Dalam
sistem ini penulis menggunakan Mikrotik Tipe RB750UP dengan spesifikasi
sebagai berikut:
a. Architecture : MIPS-BE
b. CPU : QCA9531 650MHz
c. Main Storage/NAND : 16MB
d. RAM : 64MB
e. POE Input : 10-28V
f. LAN Port : 5
g. RouterOS License : Level 4
B. Antena pemancar dalam perancangan sistem ini penulis menggunakan
antena dari merk Ubiquty dengan type Nanostation M5 16dbi Airmax untuk
menghantarkan internet ke client, antena tersebut memiliki frekuensi 5 Ghz
jadi hanya bisa di tangkap dengan antena frekuensi 5 Ghz. Berikut
spesifikasinya:
a. Frekuensi Sinyal : 5,4 – 5.825 GHz
b. DHCP : yes
c. Procesor : MIPS 24KC, 400 MHz
d. RAM : 32 MB
Page 33
Teknik Informatika 2019 9
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
e. NAND : 8 MB
f. Transmission speed : 300 Mbps
g. Standards : 802.11a/n
h. Chipset : Atheros
i. Max.output power : 27 dBm
C. Access Point atau Wirreles Router dalam sistem ini Access Point inilah
yang digunakan untuk mengakses internet oleh komputer client dan
sebagainya yang mempunyai koneksi wifi.
D. Kabel Jaringan Dalam sistem ini kabel jaringan berfungsi untuk
menghantarkan daya atau bandwith internet dari perangkat 1 ke perangkat
yang lain, kabel yang digunakan adalah kabel Unsielded Twisted Pair
(UTP) dan Shielded Twisted Pair (STP).
E. Perangkat lunak yang dibutuhkan dalam sistem ini adalah:
a. Sebuah Sistem operasi baik Microsoft Windows, Linux dan lain-
lain.
b. Winbox yaitu aplikasi yang digunakan untuk konfigurasi Miktorik
Server.
F. Dalam perancangan akan dibuat suatu penggunaan manajemen jaringan
wireless, yaitu melalui Router Mikrotik sedangkan perangkat Antena,
Access Point dan Switch Hub merupakan pengantar access terhadap client.
Dalam jaringan ini di media wirreless. Pada bagian layanan Router Mikrotik
paket yang digunakan NAT, IP, PPPoE. Sedangkan IP Address terhadap
user dibagi menjadi 2 network Addres yang berbeda yaitu IP untuk DHCP
dan IP Statik untuk WAN PPPoE. IP yang disetting DHCP, IP tersebut
digunakan untuk jaringan umum dan diaplikasikan ke radio AP atau antena
pemancar dan penerima, di antena tersebut nantinya akan di mode static IP.
Sedangkan IP Address Statik untuk WAN PPPoE diaplikasikan ke Access
Point atau Wireless Router untuk dijadikan sebagai layanan IP Publik.
2.2 Perancangan Sistem
Perancangan sistem adalah kegiatan merancang atau mendesain suatu sistem
yang baik dan isinya adalah langkah-langkah proses pengolahan data dan prosedur-
prosedur untuk mendukung operasi sistem. Tujuan dari perancangan sistem adalah
untuk memenuhi kebutuhan pada pemakai sistem serta memberikan gambaran yang
Page 34
Teknik Informatika 2019 10
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
jelas dan rancang bangun lengkap kepada programmer dan ahli-ahli yang terlibat di
dalam sistem. Menurut Rejeki, dkk (2011) dalam Asmara (2016) perancangan
sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan, dan pembuatan
sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam suatu kesatuan
yang utuh dan berfungsi.
Jadi kesimpulannya sistem merupakan komponen-komponen yang saling
berinteraksi dan berhubungan yang dibuat untuk mengimplemntasikan kebutuhan
seseorang akan pemodelan antar muka dengan proses transformasi secara berkala
dalam proses penerimaan input serta pengeluaran output. Sistem adalah suatu
jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, terkumpul
bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk tujuan tertentu, sistem
juga merupakan suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau
variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan
terpadu
2.3 Jaringan Komputer
Menurut Dharma Oetomo (2003. 7) dalam Herlambang dan Catur (2008. 1)
jaringan komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling menggunakan
protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat berbagi data,
informsi, program aplikasi, dan perangkat keras seperti printer, scanner, CD-Drive
ataupun harddisk, serta memungkinkan untuk saling berkomunikasi secara
elektronik.
Adapun sejumlah potensi jaringan komputer, antara lain:
A. Mengitegrasikan dan berbagi pakai peralatan
Jaringan komputer memungkinkan penggunakan bersama peralatan
komputer berbagai merek, yang semula diberbagai ruang, unit, dan
departemen sehingga meningkatkan efektivitas dari penggunaan sumber daya
tersebut.
B. Komunikasi
Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antara pemakai
komputer. Selain itu tersedia aplikasi teleconference yang memungkinkan
dilakukannya rapat pertemuan tanpa harus meninggalkan meja kerja.
C. Mengintegrasikan data
Page 35
Teknik Informatika 2019 11
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
Jaringan komputer diperlukan untuk mengintegrasikan data antar
komputer-komputer Client sehingga dapat diperoleh suatu data yang relevan.
D. Perlindungan data dan Informasi
Jaringan komputer memudahkan upaya perlindungan data yang terpusat
pada server, melalui pengaturan akses dari para pemakai serta penerapan
sistem password.
E. Sistem terdistribusi
Jaringan komputer dimanfaatkan pula untuk mendistribusikan proses dan
aplikasi sehingga dapat mengurangi terjadinya boteleneck atau tumpukan
pekerjaan pada suatu bagian.
F. Keteraturan aliran informasi
Jaringan komputer mampu mengalirkan data-data komputer Client
dengan cepat untuk diintegrasikan dalam komputer server. Selain itu,
jaringan mampu untuk mendistribusikan informasi secara kontinu kepada
pihak-pihak terkait yang membutuhkannya.
2.3.1 Jenis-Jenis Jaringan
Jaringan komputer dapat dikelompokkan berdasarkan luas area yang
dapat dijangkau atau dilayani. Secara umum jaringan komputer terbagi menjadi
3 jenis, yaitu Local Area Network (LAN), Metropolitan Area Network (MAN),
Wide Area Network (WAN).
Page 36
Teknik Informatika 2019 12
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
A. Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN) adalah jaringan yang dibatasi oleh area
yang relatif kecil, umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti sebuah
kantor pada sebuah gedung atau tiap-tiap ruangan pada sebuah sekolah.
Gambar 2.1 Local Area Network
B. Mtropolitan Area Network (MAN)
Sebuah MAN, biasanya meliputi area yang lebih besar dari LAN,
misalnya antara wilayah dalam satu provinsi. Dalam hal ini jaringan
MAN menghubungkan beberapa buah jaringan-jaringan kecil ke dalam
lingkungan area yang lebih besar, sebagai contoh jaringan kantor cabang
sebuah bank di dalam sebuah kota besar dihubungkan antara satu dengan
yang lain.
Sumber: tri24purnasari.blogspot.com
Page 37
Teknik Informatika 2019 13
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
Gambar 2.2 Metropolitan Area Network
C. Wide Area Network (WAN)
Sebuah WAN adalah jaringan yang ruang lingkupnya sudah
menggunakan sarana satelit, Wireless, ataupun kabel fiber optic WAN
memiliki jangkauan yang lebih luas hingga wilayah otoritas negara lain.
Menggunakan sarana WAN, sebuah perusahaan yang ada di Indonesia
bisa menghubungi kantor pusat yang ada di Jepang hanya dalam waktu
beberapa menit.
Gambar 2.3 Wide Area Network
Sumber: tri24purnasari.blogspot.com
Sumber: tri24purnasari.blogspot.com
Page 38
Teknik Informatika 2019 14
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
2.4 Topoligi Jaringan
Menurut Moch. Linto Herlambang dan Azis Catur L (2008. 10) topologi
jaringan atau arsitektur jaringan merupakan pola hubung antar terminal dalam satu
sistem jaringan komputer. Topologi ini akan memengaruhi tingket efektifites
kinerja jaringan. Ada beberapa jenis topologi jaringan yang dapat
diimplementasikan dalam jaringan. Namun, bentuk topologi yang utama adalah
topologi Bus, topologi Ring, dan topologi Star.
2.4.1 Topologi Bus
Merupakan topologi yang menghubungkan semua terminal ke satu jalur
komunikasi yang kedua ujungnya ditutup dengan terminator. Terminator adalah
perangkat yang menyediakan resistensi listrik untuk menyerap sinyal pada akhir
transmisi sambungan agar sinyal tidak terlontar kembali dan diterima lagi oleh
satsiun jaringan.
Gambar 2.4 Topologi Bus
A. Keuntungan menggunakan topologi bus, adalah:
1. Murah, karena tidak memakai banyak media dan kabel yang dipakai
sudah umum.
2. Setiap komputer dapat saling berhubungan secara langsung.
B. Kerugian menggunakan topologi bus, adalah:
Sering terjadi heng (crass talk) ketika labih dari satu pasang memakai jalur
di waktu yang sama.
Sumber: Maxmanroe.com
Page 39
Teknik Informatika 2019 15
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
2.4.2 Topologi Ring
Pola dari topologi ring hampir sama dengan topologi bus, tetapi kedua
terminal yang berada diujung saling dihubungkan sehingga bubungan antara
terminal berlangsung dalam satu lingkaran tertutup.
Gambar 2.5 Topologi Ring
A. Keuntungan menggunakan topologi ring, adalah:
1. Kegagalan koneksi akibat gangguan media dapat diatasi dengan jalur
lain yang masih terhubung.
2. Penggunaan sambungan poin to poin membuat transmission error dapat
diperkecil.
B. Kerugian menggunakan topologi ring, adalah transfer data menjadi lebih
lambat bila data yang dikirim melalui banyak komputer.
2.4.3 Topologi Star
Pada topologi star, terdapat sebuah terminal pusat (hub/switch) yang
mengatur dan mengendalikan semua kegiatan komunikasi data. Trafik data
mengalir dari node ke terminal pusat dan diteruskan ke node (station) tujuan.
Sumber: Maxmanroe.com
Page 40
Teknik Informatika 2019 16
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
Gambar 2.6 Topologi Star
A. Keuntungan menggunakan topologi star, adalah:
1. Akses ke station lain (Client atau server) cepat.
2. Dapat menerima workstation baru selama port di central node
(hub/switch) tersedia.
3. Hub/switch bertindak sebagai konsentrator.
4. Hub/switch dapat disusun seri (bertingkat) untuk menambah
jumlah station yang terkoneksi di jaringan.
5. Mendukung User yang banyak dibanding topologi bus, maupun
ring.
B. Kerugian menggunakan topologi star, adalah bila traffic data cukup
tinggi dan terjadi collision, semua komunikasi akan ditunda dan koneksi
akan dilanjutkan atau dipersilahkan dengan cara random ketika
hub/switch mendeteksi tidak ada jalur yang sedang digunakan oleh node
lain.
2.5 IP Address Versi 4
IP Address merupakan pengenal yang digunakan untuk memberi alamat pada
tiap-tiap komputer dalam jaringan. Alamat IP merupakan representasi dari 32 bit
bilangan biner yang ditampilkan dalam bentuk desimal dengan dipisah tanda titik.
IP Address terdiri atas network ID dan host ID. Network ID (NetID) menunjukkan
nomor jaringan sedangkan host ID mengindentifikasi host dalam satu jaringan.
Contoh dari alamat IP adalah 10.150.0.2
Sumber: Maxmanroe.com
Page 41
Teknik Informatika 2019 17
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
2.5.1 Pengalokasian IP Address
Terdapat beberapa aturan penggunaan network ID dan host ID, yaitu:
a. Network ID 127.0.0.0 tidak dapat digunakan karena IP tersebut
merupakan alamat loopback dari sistem lokal.
b. Host ID tidak boleh semua bitnya diset 1, (contoh kelas A:
10.255.255.255) karena akan diartikan sebagai alamat broadcast. ID
broadcast merupakan alamat yang mewakili seluruh anggota jaringan.
Pengiriman paket ke alamat ini akan manyebabkan paket ini didengarkan
oleh seluruh anggota jaringan tersebut.
c. Network ID dan Host ID tidak boleh sama dengan 0 (seluruh bit diset 0
seperti 0.0.0.0), karena IP Address dengan host ID 0 diartikan sebagai
alamat jaringan. Alamat jaringan adalah alamat untuk menunjuk suatu
jaringan dan tidak menunjukkan suatu host.
d. Host ID harus unik dalam suatu jaringan. Artinya, dalam suatu jaringan,
tidak boleh ada dua host dengan host ID yang sama.
e. IP private yang dapat digunakan dalam jaringan lokal, yaitu: 10/8,
172.16.0.0/12, 192.168.0/16, 224.0.0.0/4 (class D multicast), 240.0.0.0/5
(class E research) karena IP ini tidak dipergunakan (di-publish) di
internet.
2.6 MikroTik
Menurut Rendra Towidjojo (2013. 1) MikroTik dikenal luas sebagai router.
Router itu sendiri adalah perangkat jaringan yang digunakan untuk menghubungkan
beberapa jaringan (Network). Dalam jaringan yang labih kompleks, router
digunakan untuk memilihkan jalan bagi paket data untuk mencapai komputer
tujuan.
Router merupakan perangkat jaringan yang paling cerdas, router bisa
memahami bagaimana mangirim data dari satu jaringan ke jaringan lain. MikroTik
merupakan router yang memiliki fitur sangat lengkap, mudah dikonfigurasi dan
tentunya harganya yang murah.
2.6.1 Sejarah MikroTik
Cisco tentunya bukan nama yang asing lagi dalam dunia router, yaitu
perangkat yang berfungsi untuk mengarahkan alamat di internet. Namun, selain
Page 42
Teknik Informatika 2019 18
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
Cisco, terdapat nama lain yang dikenal sebagai salah satu solusi murah untuk
membangun sebuah router, yaitu MikroTik RouterOSTM.
MikroTik RouterOSTM adalah sistem operasi yang dirancang khusus untuk
network router. Dengan sistem operasi ini, Anda dapat membuat router dari
komputer rumahan (PC). MikroTik adalah perusahan kecil berkantor pusat di
Latvia, bersebelahan dengan Rusia. Pembentukannya diprakarsai oleh John Trully
dan Arnis Riekstins. John Trully adalah orang Amerika yang berimigrasi ke
Latvia. Di Latvia ia berjumpa dengan Arnis, seorang sarjana Fisika dan Mekanik
sekitar tahun 1995.
Tahun 1996 John dan Arnis mulai me-routing dunia (visi MikroTik adalah
me-routing seluruh dunia). Mulai dengan sistem Linux dan MS DOS yang
dikombinasikan dengan teknologi Wireless LAN (W-LAN) Aeronet berkecepatan
2Mbps di Molcova, tetangga Latvia, baru kemudian melayani lima pelanggannya
di Latvia. Prinsip dasar mereka bukan membuat wireless ISP (WISP), tetapi
membuat program router yang andal dan dapat dijalankan di seluruh dunia. Latvia
hanya merupakan “tempat eksperimen” John dan Arnis, karena saat ini mereka
sudah membantu negara-negara lain termasuk Srilangka yang melayani sekitar
empat ratusan pelanggannya. Linux yang mereka gunakan pertama kali adalah
Karnel 2.2 yang dikembangkan secara bersama-sama dengan bantuan 5-15 orang
staf R&D MikroTik yang sekarang menguasai dunia routing di negara-negara
berkembang. Menurut Arnis, selain staf di lingkungan MikroTik, mereka
merekrut pula tenaga-tenaga MikroTik secara maraton.
Untuk negara berkembang, solusi MikroTik sangat membantu ISP atau
perusahaan-perusahaan kecil yang ingin bergabung dengan internet. Walaupun
sudah banyak tersedia perangkat router mini sejenis NAT, MikroTik merupakan
solusi terbaik dalam beberapa kondisi penggunaan komputer dan perangkat lunak.
Menurut Moch. Linto Herlambang dan Azis Catur L (2008. 20).
2.6.2 Jenis-Jenis MikroTik
A. MikroTik Router OS
MikroTik RouterOS adalah versi MikroTik dalam bentuk perangkat lunak
yang dapat diinstal pada komputer rumah (PC) melalui CD. Anda dapat
mengubah file image MikroTik RouterOS dari website resmi MikroTik,
Page 43
Teknik Informatika 2019 19
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
www.mikrotik.com Namun, file image ini merupakan versi trial MikroTik yang
hanya dapat digunakan dalam waktu 24 jam saja. Untuk dapat menggunakan
secara full time, Anda harus membeli lisensi key dengan catatan satu lisensi key
hanya untuk satu harddisk.
B. Built IN Hardware Mikrotik
Merupakan MikroTik dalam bentuk perangkat keras yang khusus dikemas
dalam board router yang didalamnya sudah terinstal MikroTik RouterOS.
Untuk versi ini, lisensi sudah termasuk dalam harga roter board MikroTik.
2.6.3 Model Internet Working
Lapisan Model OSI adalah model atau referensi arsitektural utama untuk
jaringan yang mendeskripsikan bagaimana data dan informasi yang
dikomunikasikan dari aplikasi di komputer kesebuah aplikasi di komputer lain
menggunakan media kabel Model OSI melakukan ini semua dengan
menggunakan layer. Keuntungan dari Model Referensi Model OSI istimewa
hierarkis dan memiliki keunggulan dan keunggulan seperti model layer yang lain.
Tujuan utama semua model ini, terutama OS model adalah untuk memungkinkan
bisa saling bekerja samanya dengan jaringan-jaringan yang menggunakan alat-
alat dari vendor yang berbeda. Beberapa keunggulan menggunakan lapisan OSI
antara lain membeli para vendor membuat alat-alat jaringan yang standar dapat
dipenuhi macam perangkat keras dan perangkat lunak untuk saling
berkomunikasi. Mencegah perubahan di satu layer meningkatkan lapisan lainnya
sehingga mempengaruhi seperti ini tidak menghambat pengembangan masalah.
Menurut Purwanto (2005) dalam buku yang berjudul “Merancang Bangun dan
Menganalisa Wide Area Network” lapisan OSI terdiri dari 7 layer yaitu:
1. Layer 7: Application Layer
Layer Application pada model OSI merupakan tempat di mana User
atau pengguna berinteraksi dengan komputer. Layer ini sebenarnya hanya
berperan ketika dibutuhkan akses ke network sebagai contoh Internet
explorer. Anda bisa membuang semua komponen networking dari sistem
seperti TCP/IP, Kartu NIC, dan sebagainya. Anda masih tetap bisa
menggunakan internet explorer (IE) untuk melihat dokumen lokal HTML,
tidak ada masalah. Tapi semuanya akan berubah menjadi kacau ketika anda
Page 44
Teknik Informatika 2019 20
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
mencoba sesuatu yang lain seperti melihat dokumen HTML yang harus
diambil dengan HTTP atau mengambil file dengan FTV.
Hal ini terjadi karena IE harus memberikan umpan balik terhadap
permintaan tersebut dengan mencoba mengakses layer application. Yang
sebenarnya terjadi disini adalah layer application bertindak sebagai
Interface antar program aplikasi sebenarnya, dimana program aplikasi itu
sendiri tidak termasuk kedalam struktur layer, dengan layer berikut di
bawahnya. Ini dilakukan dengan menyediakan beberapa cara bagi aplikasi
tersebut untuk mengirimkan informasi ke layer bawah melalui susunan
protokol tersebut. Dengan kata lain, IE tidaklah berada pada layer
application, tapi IE berfungsi sebagai Interface dengan protokol layer
application ketika IE membutuhkan sumber daya remote.
Selain itu, layer application juga bertanggung jawab untuk
mengidentifikasikan dan memastikan keberadaan pertner komunikasi yang
dituju serta menentukan apakah sumber daya komunikasi yang dituju cukup
tersedia. Saat ini pertukaran transaksi dan informasi di antara perusahaan
sudah berkembang dan membutuhkan layanan aplikasi internetworking
seperti berikut:
a. World Wide Web (WWW), Menghubungkan server-server dalam
jumlah begitu banyak, hampir tidak terhitung (dari hari ke hari selalu
bertambah) dengan format data yang berbeda-beda. Kebanyakan
adalah multimedia dan bisa mencakup gambar, teks, video, dan suara.
Baik IE maupun Netscape navigator bisa digunakan untuk
mengakses dan melihat website.
b. Email Gateway, Layanan serbaguna ini bisa menggunakan simple
mail transper Protocol (SMTP) atau standar X.400 untuk mengirim
pesan antar aplikasi email yang berbeda.
c. Electronic Data Interchange (EDI), Gabungan dari standar-standar
dan proses-proses khusus yang menyediakan aliran data atau
account, pengiriman/penerimaan, serta pelacakan order atau
inventory antar perusahaan.
Page 45
Teknik Informatika 2019 21
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
d. Special Interest Bulletin Board, mencakup banyak tempat chat di
inetrnet di mana orang bisa bertemu dan berkomunikasi dan
mengirimkan pesan atau mengadakan percakapan secara interaktif.
Juga dipakai untuk sharing perangkat lunak pabrik domain.
e. Utility Navigasi Internet, Mencakup aplikasi-aplikasi seperti gopher
dan WAIS serta aplikasi mesin pencari (search engine) seperti google
dan yahoo!, yang membantu pengguna mencari informasi yang
mereka butuhkan pada internet.
f. Layanan transaksi finansial, menargetkan komunitas finansial.
Layanan ini mengumpulkan dan menjual informasi-informasi yang
berkenaan dengan masalah investasi, market trending, komoditas,
nilai tukar mata uang, dan data pengkreditan kepada pelanggannya.
2. Layer 6: Presentation Layer
Fungsi dari layer ini sesuai dengan namanya, menyajikan data ke layer
application dan bertanggung jawab kepada penerjemahan data dan format
kode (program). Layer ini pada dasarnya adalah penerjemah dan melakukan
fungsi pengkodean dan konversi. Teknik transfer data yang berhasil adalah
dengan mengadaptasi data tersebut ke dalam format yang standar sebelum
dikirimkan. Komputer dikonfigurasikan untuk menerima format data yang
standar atau generic ini untuk kemudian diubah kembali kebentuk aslinya
untuk dibaca oleh aplikasi bersangkutan (contohnya, EBCDIC ke ASCII).
Dengan menyediakan penterjemahan, layer presentation memastikan agar
data yang berasal dari layer application disitu komputer dapat dibaca oleh
layer application di komputer lain.
OSI memiliki standar protokol yang mendefenisikan bagaimana format
data yang standar. Tugas-tugas seperti kompresi, dekompresi, enskripsi, dan
deskripsi data, berhubungan dengan layer ini. Beberapa standar layer
presentation juga mencakup operasi multimedia. Standar-standar berikut ini
digunakan untuk mengatur presentasi grafis dan visual image:
a. PICT sebuah format gambar yang digunakan program Macintosh
untuk melakukan transfer grafik QuickDraw.
b. TIFF (Tagged Image File Format), sebuah format grafis standar
untuk image bitmap resolusi tinggi.
Page 46
Teknik Informatika 2019 22
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
c. JPEG standar foto yang dibuat oleh Joint Photographic Experts
Group. Standar lain mengatur film dan suara.
d. Midi Musical Instrument Digital Interface (kadang disebut Musical
Instrumen Device Interface), digunakan untuk membuat musik
digital.
e. MPEG (Standar Motion Picture Experts Group) yang semakin
populer untuk konversi dan coding video bergerak untuk CD. Ia
menyediakan penyimpanan digital dan kecepatan bit sanpat 1,5
Mbps.
f. QuickTime digunakan oleh program Machinetosh mengelola
aplikasi-aplikasi audio dan video.
g. RTF Rich Text Format, sebuah file format yang memungkinkan kita
melakukan pertukaran file text antar program pengelola kata (word
processor) yang berbeda, bahkan antar sistem operasi yang berbeda.
3. Layer 5: Session Layer
Layer session bertanggung jawab untuk membentuk, mengelola, dan
kemudian memutuskan session-session antar layer-layer presentation.
Layer session juga menyediakan kontrol dialog antara peralatan atau titik
jaringan (node). Dia melakukan koordinasi komunikasi antar sistem-sistem
dan mengorganisasi komunikasinya dengan menawarkan tiga mode yakni:
simplex, half-duplex, dan full-duplex. Kesimpulannya, layer session pada
dasarnya menjaga terpisahnya data-data dari aplikasi yang satu dengan data
dari aplikasi yang lain. Berikut ini beberapa contoh protokol dan Interface
layer session:
a. Network File System (NFS), dibuat oleh Sun Microsystem dan
digunakan dengan TCP/IP dan workstation UNIX untuk akses yang
transparan ke sumber daya remote.
b. Structured Query Language (SQL), dibuat oleh IBM untuk
menyediakan kepada penggunanya sebuat cara yang lebih mudah
untuk mendefenisikan kebutuhan informasinya pada sistem lokal
dan remote.
Page 47
Teknik Informatika 2019 23
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
c. Remote Procedure Call (RPC), sebuah utility atau tool untuk Client-
server yang digunakan untuk lingkungan layanan yang berbeda.
Prosedurnya dibuat disisi Client dan dijalankan disisi server.
d. X Windows, digunakan secara luas oleh terminal-terminal pintar
untuk berkomunikasi dengan komputer UNIX yang remote,
memungkinkan mereka bekerja seakan-akan mereka adalah monitor
yang terpasang lokal di komputer tersebut.
e. AppleTalk Session Protocol (ASP), mekanisme Client/server yang
lain, yang membuat dan menjaga session antar Client dan server
AppleTalk.
f. Digital Network Arcitecture Session Control Protocol (DNA SCP),
sebuah protokol layer session dari DECnet.
4. Layer 4: Transport Layer
Layer Transport melakukan segmentasi dan menyatukan kembali data
yang tersegmentasi tadi menjadi sebuah arus data. Layanan-layanan yang
terdapat di layer transport melakukan baik segmentasi maupun penyatuan
kembali data yang tersegmentasi tersebut (reassembling), dari aplikasi-
aplikasi upper-layer dan menggabungkannya ke dalam arus data yang sama.
Layanan-layanan ini menyediakan tranportasi data dari ujung ke ujung, dan
dapat membuat sebuah koneksi logical antara host pengirim dan host tujuan
pada sebuah internet work.
TCP dan UDP keduanya bekerja pada layer transport, di mana TCP
adalah layanan yang dapat diandalkan (reliable), sedangkan UDP tidak. Ini
berarti membuat aplikasi memiliki lebih banyak pilihan, karena mereka bisa
memilih anatara kedua protokol tersebut ketika bekerja dengan protokol-
protokol TCP/IP.
Layer transport bertanggung jawab untuk menyediakan mekanisme
untuk multiplexing (multiplexing adalah teknik untuk mengirim atau
menerima beberapa jenis data yang berbeda sekaligus pada saat yang
bersamaan melalui satu media network saja) metode aplikasi-aplikasi
upper-layer, membuat session, dan memutuskan rangkaian virtual (virtual
circuit, artinya koneksi atau hubungan terbentuk antara dua buah host
dijaringan, setelah melalui mekanisme yang disebut three-way handshake
Page 48
Teknik Informatika 2019 24
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
yang akan dijelaskan kemudian). Ia juga menyembunyikan detail-detail dari
informasi yang bertanggung jawab pada jaringan, menyembunyikannya dari
layer yang lebih tinggi, dengan cara menyediakan transfer data yang
trasparan.
5. Layer 3: Network Layer
Layer network (juga disebut layer 3) mengelola pengamatan peralatan,
melacak lokasi peralatan di jaringan, dan menentukan cara terbaik untuk
memindahkan data, artinya layer network harus mengangkut lalu lintas
antar peralatan yang tidak terhubung secara lokal. Router (yang adalah
peralatan layer 3) diatur di layer network dan menyediakan layanan routing
dalam sebuat internetwork.
Pertama-tama ketika sebuat paket diterima disebuah Interface router,
alamat IP tujuan akan diperiksa. Jika paket tidak ditujukan untuk router
tersebut, router akan melakukan pengecekan alamat network tujuan pada
routing tabel yang dimilikinya. Pada saat router memilih Interface keluar
untuk paket tersebut, paket akan dikirim ke Interface tersebut untuk
dibungkus menjadi frame data dan dikirimkan ke luar jaringan lokal. Jika
router tidak menemukan entri untuk jaringan tujuan di routing tabel, router
akan membuang paket tersebut.
6. Layer 2: Data Link Layer
Layer data link menyediakan transmisi fisik dari data dan menangani
notifikasi error, topologi jaringan, dan flow control. Ini berarti layer ini akan
memastikan bahwa pesan-pesan akan terkirim melalui peralatan yang sesuai
di LAN menggunakan alamat perangkat keras (hardware address), dan
menerjemahkan pesan-pesan dari layer network menjadi bit-bit untuk
dipindahkan oleh layer physical.
Layer data link melakukan format pada pesan atau data menjadi
pecahan-pecahan, yang disebut data frame, dan menambahkan sebuah
header yang terdiri dari alamat perangkat keras tujuan dan asal. Informasi
tambahan ini membentuk semacam kapsul yang membungkus data asli. Ini
bisa dianalogikan dengan mesin, peralatan navigasi, dan alat lain yang
terbungkus dalam modul bulan dari pesawat Apollo. Perlengkapan-
perlengkapan tersebut hanya berguna pada saat tertentu pada saat
Page 49
Teknik Informatika 2019 25
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
penerbangan dan kemudian akan dilepas dari modul dan dibuang pada saat
yang telah ditentukan. Data yang berjalan di jaringan juga dapat
dianalogikan demikian. Layer data link memiliki dua buah sub layer, yaitu:
a. Media Access Control (MAC) 802.3 mendefinisikan bagaimana
paket ditempatkan di media. Ketentuan di sublayer MAC adalah “yang
data duluan akan dilayani lebih dulu” (First Come/First Served), di mana
setiap permintaan akan mendapatkan bandwidth yang sama.
b. Logical Link Control (LLC) 802.2 bertanggung jawab untuk
mengidentifikasi protokol-protokol layer network dan kemudian
melakukan eksekusi terhadapnya.
7. Layer 1: Physical Layer
Physical Layer melakukan dua hal: mengirim bit dan menerima bit. Bit
hanya memiliki dua nilai, 1 dan 0 kode Morse dengan nilai numerik.
Lapisan Fisik berkomunikasi langsung dengan berbagai jenis media
komunikasi yang nyata. Berbagai jenis media yang berbeda
merepresentasikan nilai bit ini dengan cara berbeda menggunakan apa yang
disebut transisi yaitu perubahan tegangan listrik dari rendah ke tinggi dan
sebaliknya. Protokol tertentu yang diperlukan untuk setiap jenis media
untuk mengevaluasi pola bit yang sesuai untuk digunakan, bagaimana data
diubah menjadi sinyal media, dan berbagai kualitas dari antarmuka media
fisik beberapa menggunakan nada audio.
Lapisan Fisik menentukan kebutuhan listrik, mekanis, prosedural,
dan fungsional mengaktifkan, mempertahankan. dan mengalihkan
hubungan TISIK antar sistem. Lapisan ini juga mengidentifikasi
antarmuka antara DTE (Data Terminal Equipment) dengan DCE (Data
Communication Equipment). Beberapa perusahaan telepon lama masih
menyebut DCE sebagai peralatan pemutusan sirkuit. DCE biasanya
terletak di sisi penyedia jasa, sedangkan DTE di sisi peralatan pelanggan.
Layanan yang tersedia di DTE paling sering diakses melalui modem atau
CSU / DSU (Unit Layanan Saluran/Unit Layanan Data). Konektor-
konektor dan topologi-topologi di layer fisik didefinisikan oleh OSI
sebagai standar, memungkinkan sistem-sistem yang berbeda
berkomunikasi.
Page 50
Teknik Informatika 2019 26
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
2.7 Winbox
Menurut Moch. Linto Herlambang dan Azis Catur L (2008, hal 20) Winbox
merupakan aplikasi yang mengubah ‘hitam putihnya’ MikroTik menjadi mode GUI
yang Userfriendly dibanding dengan router lainnya yang masih menggunakan
console mode. Anda dapat pula me-remote MikroTik yang belum mempunyai IP
Address dengan cara menekan tombol yang ada titik tiga sebelah kiri tombol
connect. Setelah tombol titik tiga ditekan, akan muncul menu pop-up yang
menampilkan daftar alamat MAC dari Ethernet komputer yang akan di remote.
Cara ini dipakai untuk me-remote MikroTik via MAC address. Klik ganda pada
MAC tersebut, lalu tekan tombol connect.
Page 51
Teknik Informatika 2019
27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Metodologi Penelitian
Penetapan metode yang digunakan merupakan hal yang sangat penting dalam
melakukan penelitian, karena akan mempermudah penelitian yang akan dilakukan
dan untuk mendapatkan data yang dapat dipercaya, sehingga dapat mencapai tujuan
dan kegunaan tertentu.
3.1.1 Metode Penelitian
Dalam pemecahan masalah yang ada suatu penelitian diperlukan
penyelidikan untuk mengetahui bagaimana seharusnya langkah penelitian yang
harus dilakukan. Maka dari itu, diperlukan suatu metode untuk mempermudah
peneliti dalam mendapatkan data-data yang diperlukan untuk mencapai tujuan
tertentu. Metode penelitian adalah suatu teknik atau cara mencari, memperoleh,
mengumpulkan atau mencatat data, baik berupa data primer maupun data
sekunder yang digunakan untuk keperluan menyusun suatu karya ilmiah dan
kemudian menganalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok-pokok
permasalahan sehingga akan terdapat kebenaran data-data yang akan diperoleh.
Metode penelitian adalah cara atau teknik yang sistematis untuk
mengerjakan atau menyelesaikan sesuatu. Pada penelitian ini metode yang
digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan atau Research and
Development (R&D) yang dikembangkan oleh Sugiyono. Menurut Sugiyono
(2013) dalam Murniasih (2017) metode penelitian dan pengembangan atau
Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut.
Metode penelitian R&D merupakan salah satu jenis penelitian yang
banyak dikembangkan, salah satunya adalah pengembangan sistem dalam proses
pemanfaatan sarana dan prasarana penunjang pembelajaran dilembaga
pendidikan. Penelitian pengembangan merupakan salah satu jenis penelitian
yang dapat menjadi penghubung atau pemutus kesenjangan antara penelitian
dasar dengan penelitian terapan. Menurut Sugiyono dalam Hanafi (2017:139),
terdapat beberapa tahap dalam penelitian Research and Development yaitu
potensi dan masalah, mengumpulkan informasi, desain produk, validasi desain,
perbaikan desain, uji coba produk, revisi produk, uji coba pemakaian, revisi
produk, dan pembuatan produk masal. Namun, penelitian ini hanya
Page 52
Teknik Informatika 2019 28
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
mengadaptasi beberapa tahapannya saja, yaitu potensi dan masalah,
mengumpulkan informasi, desain produk, perbaikan desain, uji coba produk, dan
revisi produk.
3.1.2 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi atau universe adalah jumlah keseluruhan dari satuan-satuan atau
individu-individu yang karakteristiknya hendak diteliti. Dan satuan-satuan
tersebut dinamakan unit analisis, dan dapat berupa orang-orang, institusi-
institusi, dan benda-benda. Sampel atau contoh adalah sebagian dari populasi
yang karakteristiknya hendak diteliti.
A. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh jurusan di SMK Negeri 1 Ketapang.
Daftar jurusan yang ada di SMK Negeri 1 Ketapang dapat dilihat pada
Tabel 3.1
Tabel 3.1 Daftar Jurusan di SMK Negeri 1 Ketapang No Nama Jurusan
1 Teknik Komputer dan Jaringan
2 Multimedia
3 Perkantoran
4 Pemasaran
5 Perhotelan
6 Pariwisata
7 Perbangkan
8 Pembantu keperawatan
9 Akuntansi
B. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Sampel dari penelitian ini adalah Jurusan Teknik
Komputer dan Jaringan, sebagai tempat penelitian. RANCANG
BANGUN JARINGAN NIRKABEL BERBASIS VIRTUAL ACCESS
POINT DENGAN LAYER 7 PROTOCOL MIKROTIK DI SMK
NEGERI 1 KETAPANG.
3.1.3 Prosedur Penelitian
Proses penelitian merupakan suatu siklus disetiap tahapannya akan
diikuti oleh tahapan lain secara terus menerus. Adapun proses penelitian yang
Page 53
Teknik Informatika 2019 29
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
dilakukan yaitu dengan menggunakan Prosedur penelitian dengan metode
Research and Development (R&D) ini yang diadaptasi dari Sugiyono dalam
Hanafi (2017:139), tahapan-tahapan Research and Development (R&D) dapat
dilihat pada Gambar 3.1
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian
A. Potensi dan Masalah
Pada tahap ini, bermula dari mengidentifikasi penyebab permasalahan
yang ada pada sistem yang sedang berjalan. Masalah yang diidentifikasi
adalah bagaimana merumuskan masalah yang sedang dihadapi oleh
pihak sekolah dalam mengelola penggunaan jaringan. Potensi dan
masalah ini merupakan tahap awal dalam proses penelitian yang
bertujuan untuk mendapatkan sejumlah masalah yang berhubungan
dengan judul penelitian. Pada tahap ini dilakukan pendataan terhadap
masalah yang terjadi dalam sistem yang telah ada.
B. Mengumpulkan Informasi
Setelah potensi dan masalah, langkah berikutnya adalah mengumpulkan
berbagai informasi dan studi literatur yang bisa dipakai sebagai bahan
guna merencanakan membuat produk tertentu yang diharapkan, yang
dapat mengatasi masalah tersebut. Studi ini ditujukan guna menemukan
konsep-konsep maupun landasan-landasan teori yang bisa memperkuat
suatu produk, khususnya yang berhubungan dengan produk yang dibuat.
C. Desain Produk
Setelah mengumpulkan informasi terkait permasalah yang terjadi,
langkah selanjutnya yaitu melakukan desain produk yang bertujuan
untuk menghasilkan sistem kerja baru, maka haruslah dibuat rancangan
Page 54
Teknik Informatika 2019 30
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
kerja baru berdasarkan penilaian terhadap sistem kerja lama, sehingga
bisa ditemukan kelemahan-kelemahan terhadap sistem tersebut. Desain
produk haruslah diwujudkan ke dalam bentuk gambar atau bagan,
sehingga bisa dipakai sebagai pegangan guna menilai dan membuatnya,
serta akan memudahkan pihak lain untuk lebih memahaminya. Adapun
yang menjadi bagian dari desain produk adalah arsitektur sistem dan
perancangan antarmuka.
D. Perbaikan Desain
Setelah desain produk jadi kemudian melakukan analisis terhadap desain
produk yang dibuat sehingga mengetahui kelemahan dan
kekurangannya. Apabila terdapat kesalahan dalam desain produk
tersebut, maka akan dilakukan perbaikan desain yang telah dibuat.
E. Uji Coba Produk
Desain produk yang sudah dibuat tidak dapat langsung diujicobakan
terlebih dahulu. Akan tetapi, haruslah dibuat terlebih dahulu hingga
menghasilkan produk, dan produk itulah yang diujicobakan. Pengujian
bisa dilaksankan melalui ekperimen, yaitu membandingkan efektivitas
dan efesiensi sistem kerja yang lama dengan sistem kerja yang baru.
Dalam hal ini, produk yang dihasilkan akan di uji cobakan kepada pihak
sekolah SMK Negeri 1 Ketapang, sehingga mengetahui kekurangan atau
kelemahan dari produk yang dibuat.
F. Revisi Produk
Langkah terakhir yaitu melakukan revisi terhadap produk yang sudah
dibuat apa bila dalam melakukan uji coba produk terdapat kekurangan.
Pengujian produk dapat menunjukkan apakah kinerja sistem kerja baru
lebih baik dibandingkan dengan sistem yang lama. Jika produk yang
dihasilkan lebih baik dari produk yang lama, produk baru tersebut bisa
diterapkan atau diberlakukan ditempat penelitian. Dalam hal ini, produk
yang dihasilkan akan di uji cobakan kepada pihak sekolah.
3.1.4 Prosedur Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian
Tugas Akhir ini adalah dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi.
Page 55
Teknik Informatika 2019 31
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
A. Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data dimana peneliti
melakukan pengamatan secara langsung objek penelitian untuk melihat dari
dekat kegiatan yang dilakukan dan proses jalannya suatu sistem untuk
dianalisis dan dirancang untuk melakukan perbaikan terhadap sistem yang
lama. Pengambilan data dengan cara observasi ini yaitu dengan turun
langsung untuk mengamati tempat penelitian di SMK Negeri 1 Ketapang
sehingga dapat mempermudah dalam perancangan dan pembuatan sistem.
B. Wawancara
Dalam penelitian ini proses pengambilan dan pengumpulan data
diperoleh setelah sebelumnya mendapatkan izin dari Wakil Kepala Sekolah
SMK Negeri 1 Ketapang untuk mengadakan penelitian. Sebagai langkah awal
penelitian, dilakukan wawancara kepada perangkat pengajar khususnya
Jurusan Teknik Komputer dan Informatika terkait kebutuhan yang diperlukan
hingga kendala yang dihadapi dalam menjalankan tugas sebagai perangkat
pengajar. Setelah selesai wawancara, peneliti dapat menentukan aplikasi
berbasis apa yang cocok serta data yang dibutuhkan dalam pembangunan
aplikasi. Kemudian, penulis meminta data-data yang diperlukan untuk
merancang aplikas yang akan dibangun, sehingga aplikasi dapat di sesuaikan
seperti aslinya.
3.2 Perancangan Sistem
Perancangan sistem ini dibangun untuk memudahkan dan meningkatkan
sistem kerja sekolah dalam hal penggunaan jaringan internet (hostpot) di SMK
Negeri 1 Ketapang.
3.2.1 Analisa Kebutuhan
Analisa kebutuhan dilakukan untuk mengetahui spesifikasi dari
kebutuhan perancangan jaringan yang akan dibangun. Pada tahap ini akan
dibahas mengenai perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan dalam
perancangan jaringan di SMK Negeri 1 Ketapang dengan melalui media
komputer berbasis Virtual Access Point Dengan Layer 7 Protocol Mikrotik.
A. Kebutuhan Perangkat Keras
Adapun perangkat keras yang digunakan dalam perancangan aplikasi ini
adalah sebagai berikut:
Page 56
Teknik Informatika 2019 32
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
1. Laptop ACER (Aspire E-14) E5-475G-73A3 dengan spesiikasi
sebagai berikut:
a) Windows 10 Pro 64-bit (6.3, Build 14393.0)
b) Processor Intel(R) Core(TM) i7-7500U @2.70GHz 2.90GHz
c) RAM 4GB DDR 4 (3,87 GB usable)
d) Intel(R) HD Graphich 620
e) NVIDIA GeForce 940MX
f) HDD 1000GB atau 1TB
2. Router
3. Kabel UTP
B. Kebutuhan Perangkat Lunak
1. Winbox
2. Software pengolah kata (Microsoft Office 2016 dan PDF)
3. Microsoft Visio 2016
3.2.2 Perancangan Arsitektur Sistem
Perancangan Arsitektur Sistem yang dipakai menggunakan arsitektur
sistem informasi yang terpusat pada database yang ditujukan untuk menangani
data-data dan aktivitas yang diperlukan. Adapun perancangan tersebut, yaitu:
a. Internet Service Provider (ISP)
b. Komputer Admin
c. Modem Guru, Modem Siswa
d. Admin, Guru, dan Siswa
Page 57
Teknik Informatika 2019 33
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
Internet Service Provider
(ISP)
Modem Guru
Modem Siswa
Mik
roTi
k R
ou
terO
S
Pc Server
Laptop Guru
Laptop Siswa
Gambar 3.2 Perancangan Arsitektur Sistem
Implementasi dari arsitektur terpusat adalah pemrosesan penyaluran data
sistem internet yang terpusat pada sistem tersebut. Semua proses data yang
dilakukan oleh komputer yang ditempatkan dalam satu lokasi ditujukan agar
sistem tersebut dapat saling terkoneksi dari satu komponen ke komponen
lainnya.
Page 58
Teknik Informatika 2019 34
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
3.2.3 Topologi Jaringan di SMK Negeri 1 Ketapang
Internet
Modem ISP
Ruang Guru
2 U
5 U
Kajur TIK
Laboratorium TIK
perpustakaan
Modem ISP
Gambar 3.3 Topologi jaringan di SMK Negeri 1 Ketapang
Pada gambar 3.3 dilihatkan tampilan kondisi jaringan yang terdapat pada
SMK Negeri 1 Ketapang saat ini, memang belum terdapat sistem Jaringan
nirkabel (hostpot) pada laboratorium dan perpustakaan yang memungkinkan
untuk di akses secara public.
3.2.4 Perancangan Konfigurasi Virtual Access Point (VAP)
Pada penelitian ini VAP difungsikan sebagai pemisah jaringan antara
Wireless guru dan siswa, yang mana guru akan menggunakan Wireless LAN
yang asli, sedangkan VAP akan digunakan oleh siswa.
A. Tabel Konfigurasi IP Address pada Router
Pada tabel konfigurasi IP Address pada router dalam penelitian ini
dapat dilihat pada table 3.2 adalah konfigurasi IP Address yang akan
dilakukan dalam membangun jaringan ini berdasarkan rancangan
topologi jaringan.
Page 59
Teknik Informatika 2019 35
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
Tabel 3.2 Tabel Konfigurasi IP Address pada router
Perangkat Interface IP
Address SubnetMask Network
Mikrotik
RouterOS
Ethernet 1 (Internet) IP DHCP Client dari Modem ISP
Ethernet 2 (Admin) 192.168.2.1 255.255.255.0 192.168.2.0
WirelessGuru (WLAN) 10.10.50.1 255.255.255.0 10.10.50.0
VAPSiswa (VAP dari WLAN) 10.10.100.1 255.255.255.0 10.10.100.0
B. Tabel Konfigurasi IP Address pada Client
Untuk IP Address pada Client akan dibuat secara DHCP untuk
menjadikan Client mendapatkan IP secara otomatis baik pada WLAN
Guru maupun pada VAP WLAN Siswa sehingga lebih memudahkan
Client. Berikut adalah konfigurasi IP Address pada Client yang
digunakan pada penelitian ini.
Tabel 3.3 Tabel User
Network SSID Client IP Address Gateway Network Range
SMKN1_Guru Device Guru DHCP
Hotspot
10,10.50.1
10.10.50.0
10.10.50.2 –
10.10.50.254
SMKN1_Siswa Device
Siswa DHCP 10.10.100.1 10.10.100.0
10.10.100.2 –
10.10.100.254
C. Tabel Rancangan Konfigurasi Queue Tree
Queue Tree merupakan suatu teknik management bandwith yang
terdapat pada MikroTik yang sifatnya lebih detail jika dibandingkan
dengan simple queue, hal itu karena dengan Queue Tree kita bisa
melakukan limit bandwith MikroTik secara terpisah. Pada penelitian ini,
Queue Tree akan dikonfigurasikan untuk limit bandwith akses dari kedua
SSID yang menjadi gateway, dari Client guru dan siswa untuk terhubung
ke jaringan. Langkah awal dalam pembuatan Queue Tree yaitu membuat
mangle connection dan mangle packet.
a. Rancangan Mangle Mark Connection
Mangle Connection disini berfungsi untuk menandai koneksi
download dan upload. Pada penelian ini akan dibuat 4 mangle
connection yaitu download dan upload untuk Interface WLAN dan
VAP yang digunakan. Pada tabel 3.3 dijelaskan bahwa untuk
membuat Mangle connection IP User / IP Network yang akan delimit
untuk download yang diisi adalah alamat destinasi (Destination
Page 60
Teknik Informatika 2019 36
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
Address) sedangkan upload yang diisi adalah alamat sumber (Source
Address).
Tabel 3.4 Tabel Rancangan Mangle Mark Connection
Mangle Mark Connection Download
Interface Chain Dst. Address Action Name Mark
Connection
WirelessGuru
(WLAN) Forward 10.10.50.0/24
Mark
Connection GuruDown
VAPSiswa (VAP) Forward 10.10.100.0/24 Mark
Connection SiswaDown
Mangle Mark Connection Upload
Interface Chain Dst. Address Action Name Mark
Connection
WirelessGuru
(WLAN) Forward 10.10.50.0/24
Mark
Connection GuruUpld
VAPSiswa (VAP) Forward 10.10.100.0/24 Mark
Connection SiswaUpld
b. Rancangan Mangle Mark Packet
Tujuan penggunaan Mangle Mark Packet pada penelitian ini
adalah untuk memberi tanda atau label terhadap paket-paket yang
masuk kedalam router yang nantinya akan diolah oleh Queue Tree.
Berikut table rancangan Mark Packet yang akan dibuat:
Tabel 3.5 Tabel Rancangan Mangle Mark Packet
Mangle Mark Packet Download
Interface Connection Mark Acton Name Packet Mark
WirelessGuru
(WLAN) GuruDown Mark Packet Mark-GuruDown
VAPSiswa (VAP) SiswaDown Mark Packet Mark-SiswaDown
Mangle Mark Packet Upload
Interface Connection Mark Acton Name Packet Mark
WirelessGuru
(WLAN) GuruUpld Mark Packet Mark-GuruUpld
VAPSiswa (VAP) SiswaUpld Mark Packet Mark-SiswaUpld
c. Rancangan Queue Tree
Tahap akhir dari konfigurasi Queue Tree, yaitu membuat Queue
Tree itu sendiri. Pada penelitian kali ini, kita akan membuat 4 Queue
Tree terdiri dari 2 Queue Tree download dan 2 Queue Tree upload
pada Interface WLAN dan VAP. Berikut data rancangan Queue Tree
yang akan dibuat:
Page 61
Teknik Informatika 2019 37
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
Tabel 3.6 Tabel Rancangan Queue Tree
Queue Tree Download
Name Parent Packet Mark Limit at Max Limit
Download-Guru WirelessGuru Mark-GuruDown 1Mbps 5Mbps
Download-Siswa VAPSiswa Mark-SiswaDown 512Kbps 1Mbps
Queue Tree Upload
Name Parent Packet Mark Limit at Max Limit
Upload-Guru ISPEthernet Mark-GuruUpld 256Kbps 1Mbps
Upload-Siswa ISPEthernet Mark-SiswaUpld 256Kbps 512Kbps
d. Rancangan Konfigurasi Layer 7 Protocol
Pada penelitian ini layer 7 Protocol digunakan untuk menutup
akses terhadap situs-situs yang dapat dianggap mengganggu focus
siswa dalam mencari dan menyerap informasi tentang bahan
pembelajaran, agar fasilitas hostpot ini dapat digunakan sebagai
mana mestinya dan disini layer 7 Protocol hanya diterapkan pada
Interface yang akan menjadi gateway dari siswa yang terhubung ke
sistem jaringan Wireless sekolah yaitu pada VAPSiswa.
Tabel 3.7 Tabel Rancangan Konfigurasi Layer 7 Protocol
Layer 7 Protocol
Interface Src. Address Service chain Action
VAPSiswa 10.10.100.0/24
Facebook Forward Drop
Informatics Forward Drop
Youtube Forward Drop
Instagram Forward Drop
3.2.5 Perancangan Antarmuka
Desian input merupakan gambaran secara umum tentang bentuk dari
tampilan User Interface dari suatu program pada Rancang Bangun Jaringan
Nirkabel Berbasis Virtual Access Point Dengan Layer 7 Protocol MikroTik di
SMK Negeri 1 Ketapang. Berikut adalah perancangan Interface dari sistem.
A. Tampilan Desktop
Desktop adalah tampilan awal atau halaman utama pada layar
monitor komputer atau laptop. Disini digambarkan sebuah perangkat
Page 62
Teknik Informatika 2019 38
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
komputer atau laptop belum terhubung ke wifi. Dapat dilihat pada
Gambar berikut.
Gambar 3.4 Desktop
B. Tampilan Desktop tahap penghubungan ke Wifi 1
Setelah masuk atau ditampilkan ke halaman Desktop tahap
selanjutnya arahkan kursor anda ke tab bar navigation, selanjutnya cari
icon wifi. Dapat dilihat pada Gambar berikut.
Gambar 3.5 Tampilan Desktop 2
Page 63
Teknik Informatika 2019 39
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
C. Tampilan Desktop penghubungan ke Wifi SMKN1_Guru 1
Pada tahapan ini pilih jaringan wifi yang telah disiapkan atau di
buat. Disini ditampilkan bahwa jaringan yang dipersiapkan dan dipilih
adalah jaringan yang bernama SMKN1_Guru.
Gambar 3. 6 Tampilan Desktop Pemilihan Jaringan Wifi
D. Tampilan Desktop penghubungan ke Wifi SMKN1_Guru 2
Pada tampilan ini menunjukkan bahwa komputer atau laptop sudah
terhubung dengan jaringan wifi.
Gambar 3.7 Tampilan Desktop Komputer Terhubung ke Wifi
Page 64
Teknik Informatika 2019 40
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
E. Tampilan Desktop Memilih Browser
Memilih dan membuka browser, disini diperlihatkan browser yang
dipilih adalah google.
Gambar 3.8 Tampilan Desktop Memilih Browser
F. Tampilan Menu Login
Setelah membuka browser, selanjutnya kita dihadapkan pada
halaman Login. Disini isikan Username dan Password yang diberikan
oleh pembuat jaringan.
Gambar 3.9 Tampilan Login
Page 65
Teknik Informatika 2019 41
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
G. Tampilan Google (Halaman Browser)
Setelah memasukkan Username dan Password dengan benar maka
kita akan langsung masuk ke halaman google, dengan begini anda sudah
terhubung dengan jaringan.
Gambar 3.10 Menu Google
H. Tampilan Desktop penghubungan ke Wifi SMKN1_Siswa 1
Pada tahapan ini pilih jaringan wifi yang telah disiapkan atau di buat.
Disini ditampilkan bahwa jaringan yang dipersiapkan dan dipilih adalah
jaringan yang bernama SMKN1_Siswa.
Gambar 3.11 Tampilan Desktop Pemilihan Jaringan Wifi
Page 66
Teknik Informatika 2019 42
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
I. Tampilan Desktop penghubungan ke Wifi SMKN1_Siswa 2
Pada tampilan ini menunjukkan bahwa komputer atau laptop sudah
terhubung dengan jaringan wifi.
Gambar 3.12 Tampilan Desktop Komputer Terhubung ke Wifi
J. Tampilan Google (Halaman Browser)
Setelah terhubung dengan Hotspot maka langsung masuk ke
halaman google atau aplikasi browser, selanjutnya buka beberapa situs
website yang sudah diblok.
Gambar 3.13 Menu Google
Page 67
Teknik Informatika 2019 43
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
K. Tampilan Halaman Facebook
Pada gambar 3.11 adalah tampilan dari salah satu situs website yang
sering dikunjungi yaitu www.Facebook.com. Disini situs tersebuat sudah
diblok dan ini adalah tampilan dari halaman Facebook yang sudah di
blok.
Gambar 3.14 Tampilan Halaman blok Facebook
L. Tampilan Halaman Instagram
Pada gambar 3.12 adalah tampilan dari salah satu situs website yang
sering dikunjungi yaitu www.Instagram.com. Disini situs tersebut sudah
diblok dan ini adalah tampilan dari halaman Instagram yang sudah
diblok.
Gambar 3.15 Tampilan Halaman blok Instagram
Page 68
Teknik Informatika 2019 44
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
M. Tampilan Halaman Informatics.id
Pada gambar 3.13 adalah tampilan dari salah satu situs website yang
sering dikunjungi oleh mahasiswa pada jurusan Teknik Informatika yaitu
www.Informatics.id. Disini situs tersebuat sudah diblok dan ini adalah
tampilan dari halaman Informatics yang sudah di blok.
Gambar 3.16 Tampilan Halaman blok Informatics
N. Tampilan Halaman Youtube
Pada gambar 3.14 adalah tampilan dari salah satu situs website yang
sering dikunjungi oleh para siswa www.Youtube.com. Disini situs
tersebut sudah diblok dan ini adalah tampilan dari halaman Youtube yang
sudah diblok.
Gambar 3.17 Tampilan Halaman blok Youtube
Page 69
Teknik Informatika 2019 45
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
3.2.6 Perancangan Pengujian Sistem
Perancangan pengujian sistem adalah kegiatan pengujian yang dilakukan
untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan memastikan bahwa input yang
dibatasi akan memberikan hasil yang sesuai dengan hasil yang dibutuhkan.
Pengujian sistem yang dilakukan penulis dapat dilihat pada tabel berikut.
A. Perancangan Pengujian Form Login
Tabel 3.8 Pengujian Form Login No Tombol Variabel Uji Respon yang diharapkan
1
LOGIN
Tanpa mengisi semua
field Pesan error !
2 Mengisi semua field
dengan data benar
Akan langsung terhbung
kejaringan
B. Perancangan Pengujian Facebook
Tabel 3.9 Pengujian Facebook No Tombol Variabel Uji Respon yang diharapkan
1 Enter/Cari Mengetikkan alamat WEB Pesan Error
C. Perancangan Pengujian Instagram
Tabel 3.10 Pengujian Instagram No Tombol Variabel Uji Respon yang diharapkan
1 Enter/Cari Mengetikkan alamat WEB Pesan Error
D. Perancangan Pengujian Twitter
Tabel 3.11 Pengujian Twitter No Tombol Variabel Uji Respon yang diharapkan
1 Enter/Cari Mengetikkan alamat WEB Pesan Error
E. Perancangan Pengujian Youtube
Tabel 3.12 Pengujian Youtube No Tombol Variabel Uji Respon yang diharapkan
1 Enter/Cari Mengetikkan alamat WEB Pesan Error
Page 70
Teknik Informatika 2019
46
BAB IV HASIL PENELITIAN
HASIL PENELITIAN
4.1. Konfigurasi MikroTik RouterOS
Langkah awal pembuatan sistem jaringan pada penelitian ini yaitu fasilitas
internet di SMK Negeri 1 Ketapang adalah dengan melakukan konfigurasi pada
router yang menjadi alat utama pada sistem jaringan. Untuk dapat terhubung pada
routerboard, pertama-tama yang harus dilakukan adalah menghubungkan router
dangan komputer atau laptop (Administrator) terlebih dahulu pada port ethernrt 1
pada router digunakan untuk menyambungkan router ke modem milik ISP, atau
menggunakan port mana saja tetap bisa. Maka untuk menghubungkan router pada
komputer atau laptop (Administrator), akan menggunakan port Ethernet 2 atau port
yang lain.
Gambar 4.1 Pemasangan Kabel UTP Pada Port
Seperti pada Gambar 4.1 pada port ethertnet dihubungkan langsung ke
modem ISP dan pada port 2 dihubungkan ke laptop atau komputer. Pastika pada
laptop atau komputer sudah terpasang aplikasi winbox atau aplikasi sejenisnya
untuk melakukan konfigurasi manajemen pada router.
Page 71
Teknik Informatika 2019 47
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
Gambar 4.2 Proses Login
Pada Gambar 4.2 merupakan gambar tampilan awal atau halaman Login
pada aplikasi winbox untuk kemudian masuk kedalam pengaturan router. Pada
winbox kita bisa masuk kedalam router dengan mengakses melalui MAC address
dari router yang digunakan. Pada tab Neighbors, winbox akan melakukan scan pada
prangkat yang terhubung ke laptop atau komputer. Di windows tampilan halaman
awal winbox terdapat MAC address, IP, identity, versi, dan board dari router yang
terhubung. Langkah selanjutnya untuk melakukan Login adalah mengeklik di
kolom yang ada pada MAC address, pada penelitian ini menggunakan kolom data
yang pertama “64.D1.54.6F.0F:D2” kemudian setelah diklik pada kolom tersebut
lalu tekan “connect”.
Gambar 4.3 Tampilan Awal Halaman Router
Page 72
Teknik Informatika 2019 48
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
Pada Gambar 4.3 ini adalah tampilan awal pada halaman router, setelah
sukses melakukan Login. Pada bagian sebelah kiri terdapat macam-macam menu
untuk mengkofigurasi jaringan. Sebelum melakukan kinfigurasi terlebih dahulu
lakukan Reset Configuration pada menu System > Reset Konfiguration maka akan
muncul tab “Riset Konfiguration” centang “Do Not Backup” kemudian tekan
button “Reset Konfiguration” seperti pada Gambar 4.4.
Gambar 4.4 Tampilan Reset Configuration
Setelah itu winbox akan melakukan reboot ulang sistem, kemudian lakukan
kembali Login pada winbox.
4.1.1 Konfigurasi Interface
Pertama yang dilakukan adalah mengganti nama-nama pada Interface
List yang sebelumnya bernama ether 1, ether 2, ether 3, ether 4, ether 5. Pada
sebelah kiri terdapat hurup “R” yang bearti “Running”, yang bermakna Interface
tersebut adalah Interface yang aktif. Kemudian ganti nama ether 1 dan 2, disini
ether 1 diberi nama “ISPEthernet” dan ether 2 diberi nama “AdminEther2”.
Kemudian Interface wlan 1 diubah menjadi “WirelesGuru” dengan konfigurasi
lain yang dibiarkan default. Dikarenakan “WirelesGuru” merupakan Interface
yang nantinya pada penelitian ini akan menjadi gateway untuk Client Guru untuk
terhubung dan menggunakan fasilitas sistem pada jaringan pada penelitian ini.
Dapat kita lihat langkah-langkahnya pada gambar-gambar berikut.
Page 73
Teknik Informatika 2019 49
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
Gambar 4.5 Tampilan Awal Halaman Interface List
Gambar 4.6 Penggantian nama ethrt 1
Gambar 4.7 Penggantian nama ether 1 ke ISPEthernet
Page 74
Teknik Informatika 2019 50
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
Gambar 4.8 Penggantian nama ether 2 ke AdminEther2
Gambar 4.9 Konfigurasi WirelessGuru (General)
Gambar 4.10 Interface New List
4.1.2 Konfigurasi Wireless dan Virtual Access Point (VAP)
Langkah selanjutnya adalah melakukan konfigurasi pada Interface
Wireless yang telah yang telah diaktifkan dan mengkonfigurasi Virtual Access
Point yang nantinya akan menjadi gateway dengan SSID sebagai media untuk
pengguna terhubung ke sistem jaringan yang dibuat. Untuk melakukan
konfigurasi khusus pada Interface Wireless (wlan 1), yaitu dengan cara
membuka menu Wireless pada menu bar kiri seperti pada Gambar 4.11.
Page 75
Teknik Informatika 2019 51
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
Gambar 4.11 Tampilan Wireless Tables
Selanjutnya pertama membuat Security Profile terlebih dahulu pada tab
menu Security Profile di jendela Wireless Tables > Security Profile, Security
Profile adalah salah satu fitur pada MikroTik untuk menambahkan metode
autentikasi menggunakan enkripsi dynamic key: WPA/WPA2 dan static key:
WPA. Jadi pada saat pengguna ingin terhubung ke SSID akan diminta Password
untuk Login ke SSID tersebut. Pada penelitian ini dibuat 2 buah Security Profile
yang nantinya akan digunakan untuk SSID pengguna Guru dan SSID pengguna
Siswa.
a. Pada Gambar 4.12 dan 4.13 ditunjukkan cara atau langkah membuat
Security Profile, dengan SSID Guru diberi nama GuruSecurity disini
menggunakan mode “dynamic key” autentikasi WPA PSK WPA2 PSL
dengan enkripsi Unicat Cipher dan Group Cipher menggunakan aes dan
key (Password: Gurusmkn1ketapang) dan pada SSID Siswa diberi nama
SiswaSecurity disini menggunakan mode “dynamic key” autentikasi
WPA PSK WPA2 PSL dengan enkripsi Unicat Cipher dan Group Cipher
menggunakan aes dan key (Password: Siswasmkn1ketapang). Berikut
adalah Gambar 4.12 dan 4.13.
Page 76
Teknik Informatika 2019 52
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
Gambar 4.12 Konfigurasi Security Profile (Guru)
Gambar 4.13 Konfigurasi Security Profile (Siswa)
Page 77
Teknik Informatika 2019 53
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
b. Hasil dari konfigurasi Security Profile SSID Guru dan SSID Siswa
dapat kita lihat pada Gambar 4.14.
Gambar 4.14 Hasil Konfigurasi Security Profile
Selanjutnya yaitu mengkonfigurasi Interface Wireless dengan nama
WirelessGuru pada Gambar 4.11 untuk dijadikan master VAP dan gateway
pengguna Guru. Pada routerboard yang digunakan dalam penelitian ini, hanya
memiliki 1 Interface Wireless fisik saja, maka dari itu akan dibuat VAP agar
memiliki 2 SSID dalam 1 wireles fisik.
1. Pertama lakukan konfigurasi pada Interface Wireless fisik
WirelessGuru dengan mode ap-bridge untuk digunakan sebagai AP
dengan SSID = SMKN1_Guru dan masukkan Security Profile yang
telah dibuat tadi yaitu GuruSecurity. Seperti pada Gambar 4.15.
Gambar 4.15 Konfigurasi WirelessGuru (Wireless)
Page 78
Teknik Informatika 2019 54
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
2. Langkah kedua membuat VAP (Virtual Access Point) dengan cara
mengeklik tanda + yang ada pada tab menu Interface di jendela
Wireless Tables seperti pada Gambar 4.16.
Gambar 4.16 Menu Vitual AP
Selanjutnya pengaturan konfigurasi untuk VAP yang dibuat. Pada
penelitian ini SSID untuk Virtual Access Point nya adalah
SMKN1_Siswa, karena siswa akan mengakses sistem jaringan
melalui SSID yang berasal dari VAP. Tiap VAP mempunyai master
Interface yaitu Interface fisik yang menjadi sumber. Disini
menggunakan WirelessGuru, dan tidak lupa untuk menambahkan
Security Profile yang telah dibuat pada langkah sebelumnya yaitu
”SiswaSecurity” untuk autentikasi ketika ingin Login SSID.
Gambar 4.17 Konfigurasi VAPSiswa 1
Page 79
Teknik Informatika 2019 55
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
Gambar 4.18 Konfigurasi VAPSiswa 2
Gambar 4.19 Interface Wireless Tables
Gambar 4.20 SSID
Page 80
Teknik Informatika 2019 56
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
4.1.3 Konfigurasi IP Address dan NAT
Setelah melakukan konfigurasi Wireless dan Virtual Access Point,
langkah selanjutnya adalah melakukan konfigurasi pada IP Address dan NAT.
dan langsung saja masuk ke langkah-langkah pengaturan IP Address dan NAT.
1. Langkah pertama adalah memasukkan IP Address pada Interface
ISPEthernet, agar router mendapatkan sumber internet melalui
Interface tersebut dari modem ISP. Untun mendapatkan IP Address
ISPEthernet dilakukan dengan metode DHCP Client. Dapat kita lihat
pada Gambar 4.21 yaitu pada menu IP > DHCP Client maka akan
muncul jendela DHCP Client.
Gambar 4.21 Tampilan DHCP Client
Kemudian klik pada tanda + yang ada pada tab DHCP Client, maka
akan muncul wizard untuk konfigurasi DHCP Client. Lakukanlah
pengkonfigurasian seperti pada Gambar 4.22.
Gambar 4.22 Tampilan New DHCP Client
Page 81
Teknik Informatika 2019 57
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
Karena kita ingin semua traffic ke internet menggunakan jalur
koneksi dari ISP, maka Use-Peer-DNS=yas dan Add-Default-
Route=yes. Berikut adalah beberapa yang perlu diatur:
a. Interface = Pilih Interface yang sesuai yang terhubung ke
DHCP Server.
b. Use-Peer-DNS = Bila kita ingin menggunakan DNS Server
sesuai dengan Interface DHCP.
c. Use-Peer-DNS = Bila kita hendak menggunakan pengatuan
waktu di router (NTP) sesuai dengan informasi dari DHCP.
d. Add-Default-Route = Bila kita menginginkan default router
kita mengarah sesuai dengan informasi DHCP.
e. Default-Route-Distance = Menentukan nilai distance pada
rul routing yang dibuat secara otomatis. Akan aktif jika
add-default-route=yes.
Terlihat pada Gambar 4.23 IP DHCP Client dari ISP berhasil
didapatkan untuk Interface ISPEthernet.
Gambar 4.23 Tampilan DHCP Client bound
2. Selanjutnya yaitu mengkonfigurasi untuk ether 2 (AdminEther2), dan
wlan 1 (WirelessGuru), dan VAP (VAPSiswa) agar administrator dan
pengguna pada penelitian ini dapat terhubung ke jaringan melalui IP
tersebut. Untuk melakukan konfigurasi IP Address yaitu buka menu
IP > Address. Maka akan muncul jendela “Address List” seperti pada
Gambar 4.24.
Page 82
Teknik Informatika 2019 58
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
Gambar 4.24 Tampilan Address List
Setelah muncul wizard Address List kemudian tekan tanda + maka
akan muncul wizard baru lagi. Disini kita akan memasukkan IP untuk
ether 2 atau AdminEther2, lakukan lah langkah-langkah seperti pada
Gambar 4.25 untuk mengatur IP pada wlan1 (WirelessGuru) dan
VAP (VAPSiswa), dan isikan masing-masing IP sesuai keinginan
atau boleh mengikuti seperti gambar berikut.
Gambar 4.25 Konfigurasi IP Address (AdminEther2)
Gambar 4.26 Konfigurasi IP Address (WirelessGuru)
Page 83
Teknik Informatika 2019 59
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
Gambar 4.27 Konfigurasi IP Address (VAPSiswa)
Setelah semua IP Address berhasil diinputkan maka pada tampilan
”Address List” akan seperti pada Gambar 4.28.
Gambar 4.28 Tampilan New Address List
Terakhir, bagian terpenting apabila ingin terkoneksi ke internet
adalah mengkonfigurasi NAT, yaitu pada menu IP > Firewall >
NAT seperti pada Gambar 4.29.
Gambar 4.29 Tampilan Konfigurasi NAT
Page 84
Teknik Informatika 2019 60
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
Gambar 4.30 Tampilan Konfigurasi NAT Rule
Pada tab general NAT Rule, Chain diisikan “srcnat”, Out. Interface
diisikan “ISPEthernet” Interface yang mengarah keluar, dan
selanjutnya pada tab Action pilih Action “masquerade” dan klik
Apply > Ok maka router sudah siap terkoneksi ke internet.
4.1.4 Konfigurasi DHCP Server dan Hotspot
DHCP Server merupakan sebuah fitur yang sangat tepat diterapkan pada
jaringan yang memiliki User yang bersifat dinamis. Dalam artian jumlah User
atau Client yang tidak tetap dan selalu berubah. Seperti pada penelitian ini,
DHCP Server akan digunakan pada Interface VAP Siswa yang mana siswa
disini sebagai User yang terhubung kejaringan tidak tetap jumlahnya. Kegunaan
dari hotspot sendiri adalah untuk memanajemen User. Sedangkan hotspot
merupakan fitur gabungan dari berbagai service yang ada di mikrotik, antra lain:
a. DHCP Server, digunakan untuk memberikan layanan IP otomatis ke
User
b. Firewall NAT, untuk mentranslasi IP User ke IP yang bisa dikenali
ke intenet
c. Firewall Filter, untuk memblok User yang belum melakukan Login
d. Proxy, untuk memberikan tampilan halaman Login
Pada penelitian ini, hotspot digunakan pada Client guru pada SSID
SMKN1_Guru, mengapa menggunakan hotspot pada Client guru, karena
dijelaskan sebelumnya pada penelitian ini terdapat perbedaan hak akses antara
Page 85
Teknik Informatika 2019 61
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
siswa dan guru. Untuk melakukan konfigurasi klik pada menu IP > DHCP
Server seperti pada Gambar 4.31 berikut.
Gambar 4.31 Tampilan Konfigurasi DHCP Server
Setelah Wizard DHCP Server muncul, kemudian tekan “DHCP Setup” maka
akan muncul tampilan berikut.
Gambar 4.32 DHCP Server Setup (Interface)
Pada gambar tersebut, diminta untuk menentukan Interface mana dari DHCP
Server akan diaktifkan. Pada penelitian ini, DHCP Server diaktifkan pada
VAPSiswa kemudian klik next.
Gambar 4.33 DHCP Server Setup (Address Space)
Sebelumnya, dikonfigurasi IP Addres pada VAPSiswa sudah dipasang IP
Address 10.10.100.0/24. Maka pada langkah kedua, penentuan DHCP address
space akan otomatis mengambil segment IP yang sama.
Page 86
Teknik Informatika 2019 62
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
Gambar 4.34 DHCP Server Setup (Gateway)
Selanjutnya akan diminta untuk menentukan IP Address yang akan digunakan
sebagai default-gateway oleh DHCP Client nantinya. Secara otomatis wizard
akan menggunakan IP Address yang terpasang pada Interface VAPSiswa.
Gambar 4.35 DHCP Server Setup (Address to Give Out)
Kemudian menentukan IP Address yang akan didistribusikan ke pengguna.
Secara otomatis wizard akan mengisikan host IP pada segment yang telah
digunakan. Kemudian klik next untuk masuk ke pengaturan selanjutnya.
Gambar 4.36 DHCP Server Setup (DNS Server)
Pada tahap ini, DHCP Client akan melakukan request DNS ke server mana.
Maka secara otomatis wizard akan mengambil informasi setting DNS yang telah
dilakukan pada menu IP DNS. Kemudian klik next untuk masuk ke pengaturan
selanjutnya.
Page 87
Teknik Informatika 2019 63
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
Gambar 4.37 DHCP Server Setup (Lease Time)
Terakhir akan diminta untuk menentukan lease-time, yaitu berapa lama sebuah
IP Address akan dipinjamkan ke Client. Disini, diberikan setting default seperti
pada gambar di atas. Kemudian klik next untuk masuk ke pengaturan
selanjutnya.
Gambar 4.38 DHCP Server Setup Successfully
Setelah semua pengaturan telah terkonfigurasi, maka akan muncul
pemberitahuan bahwa proses setup DHCP telah selesai, kemudian klik OK.
Gambar 4.39 Tes DHCP Server
Page 88
Teknik Informatika 2019 64
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
Untuk memeriksa apakah kofigurasi DHCP Server yang telah dibuat sudah
sukses, maka dapat dites dengan cara melakukan Login ke SSID dari Interface
VAPSiwa. Hasilnya adalah VAPSiswa sukses mendapatkan IP.
Kemudian selanjutnya, melakukan konfigurasi hotspot pada Interface
WirelessGuru yang SSID_nya diberi nama SMKN1_Guru. Langkah-langkahnya
dapat dilihat pada gambar-gambar berikut. Pertama-tama kita buka dulu wizard
Hotspot dengan cara klik menu IP > Hotspot > klik Hotspot Setup Button, seperti
pada Gambar 4.40
Gambar 4.40 Tes DHCP Server
Seperti pada pengaturan VAPSiswa sebelumnya hanya tinggal klik next saja
karena sebelumnya kita sudah melakukan konfigurasi pada IP Address maka IP
sudah terpasang.
Gambar 4.41 Hotspot Setup (Interface)
Page 89
Teknik Informatika 2019 65
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
Gambar 4.42 Hotspot Setup (Address Network)
Gambar 4.43 Hotspot Setup (Address Pool)
Pada tahapan ini menentukan SSL Certificate pada penelitian ini akan
menggunakan HTTPS untuk halaman Loginnya. Tetapi tidak memiliki sertifikat
SSL, maka yang dipilih adalah“none”
Gambar 4.44 Hotspot Setup (Certificate)
Kemudian pada tahapan selanjutnya, SMTP Server khusus untuk server hotspot
bisa ditentukan, sehingga setiap request SMTP Client direct ke SMTP bisa
ditentukan. Karena pada penelitian ini tidak disediakan SMTP Server, maka
konfigurasi dibiarkan default.
Page 90
Teknik Informatika 2019 66
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
Gambar 4.45 Hotspot Setup (SMTP)
Pada langkah ini, yaitu menentukan alamat DNS Server. Pada penelitian ini
menggunakan DNS Server Google.
Gambar 4.46 Hotspot Setup (DNS Server)
Kemudian diminta untuk memasukkan nama DNS untuk Local Hotspot Server.
Disini dimasukkan nama “hotspot.smkn1.library.co.id, nantinya setiap User
yang belum melakukan Login dan akan akses ke internet, akan dibelokkan
menuju halaman Login ini.
Gambar 4.47 Hotspot Setup (DNS Name)
Dan langkah terakhir memasukkan Username dan password, pada penelitian ini
Username dan password nya adalah “Smkn1ketapang” dan “Smkn1ketapang”.
Gambar 4.48 Hotspot Setup (Local User)
Apabila konfigurasi telah selesai akan muncul pemberitahuan successfully, tekan
OK.
Page 91
Teknik Informatika 2019 67
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
Gambar 4.49 Hotspot Setup (Success)
Setelah success maka langkah selanjutnya menghubungkan laptop atau
komputer pada jaringan yang diberi nama SSID SMKN1_Guru. Jika sudah
terhubung akan langsung diarahkan kepada menu Login, seprti pada Gambar
4.50.
Gambar 4.50 Captive Portal
4.1.5 Konfigurasi Queue Tree Download dan Upload
Untuk melakukan konfigurasi Queue Tree kita terlebih dahulu masuk ke
wizard Queues kemudian pilih tab Queue Tree kemudian klik tanda plus(+).
Page 92
Teknik Informatika 2019 68
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
Gambar 4.51 Queue List
a. Pertama kita akan mengkonfigurasi Queue Tree download pada
WirelessGuru seperti pada gambar 4.52. disini dilakukan beberapa
konfigurasi dengan name “DownloadGuru”, Parent “WirelessGuru”,
Packet Marks “Mark-GuruDown”, Queue Type “Default”, Priority
“8”, Bucket Size “0.100”, Limit At “1M”, Max Limit “5M”,
kemudian klik Apply lalu OK.
Gambar 4.52 Konfigurasi Queue Tree Download (WirelessGuru)
Page 93
Teknik Informatika 2019 69
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
b. Selanjutnya kita akan mengkonfigurasi Queue Tree download pada
VAPSiswa seperti pada Gambar 4.53. disini dilakukan beberapa
konfigurasi dengan name “DownloadSiswa”, Parent “VAPSiswa”,
Packet Marks “Mark-SiswaDown”, Queue Type “Default”, Priority
“8”, Bucket Size “0.100”, Limit At “512K”, Max Limit “1M”,
kemudian klik Apply lalu OK.
Gambar 4.53 Konfigurasi Queue Tree Download (VAPSiswa)
c. Selanjutnya kita akan mengkonfigurasi Queue Tree Upload pada
WirelessGuru seperti pada Gambar 4.54. disini dilakukan beberapa
konfigurasi dengan name “UploadGuru”, Parent “ISPEthernet”,
Packet Marks “Mark-GuruUpld”, Queue Type “Default”, Priority
“8”, Bucket Size “0.100”, Limit At “256K”, Max Limit “1M”,
kemudian klik Apply lalu OK.
Gambar 4.54 Konfigurasi Queue Tree Upload (WirelessGuru)
Page 94
Teknik Informatika 2019 70
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
d. Selanjutnya kita akan mengkonfigurasi Queue Tree Upload pada
VAPSiswa seperti pada Gambar 4.54. disini dilakukan beberapa
konfigurasi dengan name “UploadSiswa”, Parent “ISPEthernet”,
Packet Marks “Mark-SiswaUpld”, Queue Type “Default”, Priority
“8”, Bucket Size “0.100”, Limit At “256K”, Max Limit “512K”,
kemudian klik Apply lalu OK.
Gambar 4.55 Konfigurasi Queue Tree Upload (VAPSiswa)
Setelah konfigurasi berhasil, maka dapat dilihat pada Queue Tree lis.
Seperti pada Gambar 4.56 berikut.
Gambar 4.56 Queue Tree List
Kemudian untuk menguji hasil konfigurasi Queue Tree, hubungkan
laptop atau komputer ke kedua SSID yang telah dibuat yaitu SMKN1_Guru
dan SMKN1_Siswa. Selanjutnya uji tes kecepatan internet pada browser
seperti google misalnya. Berikut Gambar 4.57 hasil dati tes kecepatan
internat.
Page 95
Teknik Informatika 2019 71
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
Gambar 4.57 Testing Queue Tree
4.1.6 Konfigurasi Layer 7 Protocol
1. Block Facebooak
Pada penelitian ini layer 7 Protocol difungsikan untuk memblokir
akses dari beberapa media social. Pemblokiran ini ditujukan pada
SSID yang diakses oleh para siswa yaitu SMKN1_Siswa yang
Interface_nya adalah VAPSiswa. Berikut langkah-langkahnya.
a. Pertama membuat layer 7 Protocol terlebih dahulu pada menu IP >
Firewall > Tab Layer 7 Protocol > Klik tanda + untuk membuat rule
Regexp baru, dilihat pada Gambar 4.58 disini akan mencoba untuk
memblok Facebook, jadi nama rulenya adalah Facebook dan
menginputkan script regexp ”^.+(Facebook.com).*$” pada kolom
regexp.
Gambar 4.58 Konfigurasi layer 7 Protocol 1
Page 96
Teknik Informatika 2019 72
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
Gambar 4.59 Konfigurasi layer 7 Protocol 2
b. Langkah selanjutnya adalah membuat firewall filter rule baru pada
tab filter rule > klik tanda +, disini kita akan membuat filter rule layer
7 Protocol yang menharah ke VAPSiswa. Seperti pada Gambar 4.60
pada tab general chain = forwad, dan source address diisi dengan IP
Network dari VAPSiswa yaitu 10.10.100.0/24 karena yang akan
diberi firewall layer 7 Protocol adalah SSID dari VAPSiswa.
Selanjutnya pada tab advance kolom layer 7 Protocol diisikan
dengan rule regexp yang telah dibuat sebelumnya yaitu “Facebook”
kemudian pada tab Action = drop, kemudian klik OK.
Gambar 4.60 Konfigurasi Filter Rule layer 7 Protocol
Page 97
Teknik Informatika 2019 73
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
c. Dan terakhir melakukan test atau uji coba terhadap sosial media yang
telah diblock dengan menggunakan layer 7 Protocol apakan sudah
berhasil diblock. Berikut adalah Gambar 4.61 hasil dari uji coba
jaringan dengan SSID SMKN1_Siswa yang diberi filter layer 7
Protocol.
Gambar 4.61 Testing Facebook Block Layer 7 Protocol
2. Block Game
Untuk melakukan blocking pada game yang diinginkan, kite harus
menghubungkan terlebih dahulau prangkat android yang akan
digunakan untuk bermain game pada jaringan yang digunakan untuk
memblokir game tersebut. Setelah terhubung silahkan masuk ke
menu IP > DHCP Server > terus pilih tab menu Leases. Jika berhasil
maka akan tampil seperti pada Gambar 4.62,
Gambar 4.62 DHCP Server
Page 98
Teknik Informatika 2019 74
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
Jika suda terhubung, selanjutnya masuk pada menu Wireless.
Setelah menu Wireless di klik maka akan muncul tampilan seperti
pada Gambar 4.63 di bawah.
Gambar 4.63 Wireless Tables
Selanjutnya klik pada SSID VAPSiswa, setelah di klik pilih button
Torch untuk membuka halaman torch. Pada halaman torch kita akan
mencari pada port berapa game yang akan di blokir.
Gambar 4.64 Tampilan Torch
Setelah port game sudah ditemukan, maka selanjutnya masuk pada
menu IP > Firewall maka akan masuk pada halaman Firewall.
Berikut Gambar 4.65 adalah tampilan halaman halaman firewall.
Page 99
Teknik Informatika 2019 75
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
Gambar 4.65 Tampilan Firewall
Setelah masuk pada halaman firewall maka langkah selanjutnya
adalah membuat firewall rule, lakukan seperti pada Gambar 4.66
berikut untuk melakukan atau membuat firewall rule.
Gambar 4.66 Membuat Firewall Rule
Page 100
Teknik Informatika 2019 76
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
Jika sudah membuat firewall rule maka selanjutnya masuk pada tab
Address List untum memeriksa apakan rule yang sudah dibuat sudah
mendapatkan IP sendiri.
Gambar 4.67 Address List
Setelah rull jadi maka langkah selanjutnya memblokir game yang
sudah dibuatkan rull_nya. Lakukan langkah-langkahnya seperti pada
Gambar 4.68 berikut.
Gambar 4.68 Rule Membloking Game
Berikut adalah tampilan gambar yang sudah diblokir. Disini
penelitian dilakukan pada game Mobile Lagend Bang Bang.
Page 101
Teknik Informatika 2019 77
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
Gambar 4.69 Rule Membloking Game
4.2. Hasil Pengujian Sistem
Hasil pengujian dilakukan dengan menggunakan metode Black Box Testing,
merupakan metode testing pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil
eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak. Pengujian
Sistem dilakukan untuk memeriksa kekompakan atau kinerja antar komponen
sistem yang diimplementasikan. Tujuan utama dari pengujian sistem adalah untuk
memastikan bahwa elemen-elemen atau komponen-komponen dari sistem telah
berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Metode black box di gunakan untuk
mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar.
Tabel 4. 1 Hasil Pengujian Pada Form Login Wifi SMKN1_Guru. No Tombol Variabel Uji Respon yang dihasilkaan
1
LOGIN
Tanpa mengisi semua field Pesan error “please fill out ths
field”
2 Mengisi semua field dengan data
benar
Menampikan menu akses masing-
masing
Dalam sistem ini ketika User Login tanpa memasukkan Username dan
password, atau memasukkan hanya Username atau hanya password maka sistem
akan mengeluarkan pesan error seperti dibawah ini.
Page 102
Teknik Informatika 2019 78
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
Gambar 4. 70 Login tanpa mengisi semua field
Jika Username dan password yang dimasukkan adalah data yang benar
seperti yang diberikan, maka akan masuk kehalaman browser dengan begitu anda
sudah terhubung dengan jaringan yang diberi nama SMKN1_Guru.
Gambar 4. 71 Login Dengan Mengisi Semua Field
Page 103
Teknik Informatika 2019 79
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
Tabel 4.2 Hasil Pengujian Pada Jaringan SMKN1_Siswa No Tombol Variabel Uji Respon yang dihasilkan
1 ENTER
Mengisi sebagian field
Tidak akan terhubung kejaringan
“akan kembali kekolom pengisikan
password”
Mengisi semua field Akan langsung terhubung kejaringan
Pada laptop atau komputer yang memilikan kartu jaringan dan telah
terhubung pada jaringan SMKN1_Siswa, maka laptop atau komputer tersebut akan
dibatasi baik dari segi download maupun upload data. Pada laptop dan komputer
tersebut pula akan dibatasi dari segi browsing untuk beberapa situs seperti
Facebook, Youtube, Instagram, dan untuk uji coba dilakukan pula pada Website
Jurusan Teknik Informatika yaitu Informatics.id.
Gambar 4. 72 Situs Website Facebook
Jika komputer atau laptop yang telah terhubung dengan jaringan
SMKN1_Siswa maka tidak akan bisa mengakses Facebook di aplikasi browser
apapun.
Page 104
Teknik Informatika 2019 80
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
Gambar 4. 73 Situs Website Youtube
Jika komputer atau laptop yang telah terhubung dengan jaringan
SMKN1_Siswa maka tidak akan bisa mengakses Youtube di aplikasi browser
apapun.
Gambar 4. 74 Situs Website Instagram
Jika komputer atau laptop yang telah terhubung dengan jaringan
SMKN1_Siswa maka tidak akan bisa mengakses Instagram di aplikasi browser
apapun.
Page 105
Teknik Informatika 2019 81
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
4.3. Hasil Penelitian
Dalam penelitian ini yaitu rancang bangun jaringan nirkabel berbasis virtual
access point dngan layer 7 Protocol di SMK Negeri 1 Ketapang. Dalam
membangun sistem, diperlukan beberapa komponen pendukung seperti software
yang digunakan untuk membuat dan merancang jaringan diantaranya winbox, visio
2016, web browser ”mozilla firefox dan google” dan hardware pendukung seperti
laptop, MikroTik RouterSO, RJ45 dan Kabel UTP, sehingga dapat menghasilkan
jaringan yang sudah di rancang sebelumnya.
4.3.1 Halaman Awal
Ketika guru menghubunkan komputer atau laptop pada jaringan
SMKN1_Guru, maka akan langsung menuju pada halaman Login seperti
tampilan berikut. Tampilan ini hanya berlaku pada jarungan SMKN1_Guru.
Gambar 4.75 Tampilan Proses Koneksi pada wifi SMKN1_Guru
Page 106
Teknik Informatika 2019 82
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
Gambar 4.76 Tampilan Login
4.3.2 Halaman Login
Halaman Login ini merupakan halaman yang digunakan oleh pengguna
yang terhubung ke jaringan SMKN1_Guru. Penggu jaringan yang diberi nama
SSID SMKN1_Guru harus memasukkan Username dan password yang telah
didaftarkan pada router MikroTik.
Gambar 4.77 Halaman Login
Page 107
Teknik Informatika 2019 83
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
4.3.3 Halaman Utama Browser
Tampilan setelah memasukkan Username dan password dengan benar
pada jaringan yang diberi SSID SMKN1_Guru, maka akan langsung menuju ke
halaman browser seperti pada Gambar 4.78 di bawah ini. Pada jaringan ini
segala sosial media bisa digunakan tidak seperti jaringan yang dikhususkan
untuk para siswa. Karena jaringan yang digunakan antara guru dan siswa ini
sangat berbeda dalam poses pengaturannya.
Gambar 4. 78 Halaman Utama Browser
4.3.4 Halaman Jaringan Siswa
Ketika pengguna atau siswa menghubungkan komputer atau laptop pada
jaringan dengan SSID SMKN1_Siswa, maka akan langsung terhubung
kejaringan dan boleh memulai menggunakan jaringan tersebut dengan
sesukanya. Akan tetapi pada jaringan yang diberi SSID SMKN1_Siswa ini
dibatasi untuk beberapa situs jejaring sosial dan dibuat batasan dalam upload
dan download data baik itu video, musik, maupun data lainya. Pada jaringan ini
siswa tidak bisa memainkan beberapa game online seperti mobile lagend bang-
bang. Pembatasan ini dilakukan guna untuk meningkatkan fokus para siswa
dalam menyerap materi pembelajaran.
Page 108
Teknik Informatika 2019 84
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
Gambar 4. 79 Menghubungkan ke Jaringan SMKN1_Siswa
4.3.5 Halaman Website Facebook
Pada Gambar 4.80 adalah tampilan dari salah satu situs website yang
sering dikunjungi yaitu www.Facebook.com. Disini situs tersebuat sudah diblok dan
ini adalah tampilan dari halaman Facebook yang sudah di blok.
Gambar 4. 80 Halaman Website Facebook
Page 109
Teknik Informatika 2019 85
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
4.3.6 Halaman Website Youtube
Pada gambar 4.81 adalah tampilan dari salah satu situs website yang sering
dikunjungi yaitu www.Youtube.com. Disini situs tersebuat sudah diblok dan ini
adalah tampilan dari halaman Youtube yang sudah di blok.
Gambar 4. 81 Halaman Website Youtube
4.3.7 Halaman Website Instagram
Pada Gambar 4.82 adalah tampilan dari salah satu situs website yang
sering dikunjungi yaitu www.Instagram.com. Disini situs tersebuat sudah diblok
dan ini adalah tampilan dari halaman Instagram yang sudah di blok.
Gambar 4. 82 Halaman Website Instagram
Page 110
Teknik Informatika 2019 86
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
4.3.8 Halaman Website Informatics
Pada Gambar 4.83 adalah tampilan dari salah satu situs website yang
sering dikunjungi yaitu www.Informatics.id. Disini situs tersebuat sudah diblok dan
ini adalah tampilan dari halaman Informatics yang sudah di blok.
Gambar 4. 83 Halaman Website Informatics
Page 111
Teknik Informatika 2019 87
Rancang Bangun Jaringan Nirkabel Berbasis Virtual Access Point
Dengan Layer 7 Protokol MikroTik di SMK Negeri 1 Ketapang
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari pelaksanaan penelitian dari Sistem
Jaringan nirkabel barbasis virtual access point dengan layer 7 protokol MikroTik
di SMK Negeri 1 Ketapang, antara lain sebagai berikut:
1. Melakukan penelitian dan perancangan jaringan di sekolah SMK Negeri 1
Ketapang dengan menggunakan router mikrotik sebaga media untuk
membagi dan mengatur lalu lintas jaringan.
2. Menghasilkan sebuah sistem jaringan yang dapat dimanfaatkan dan dapat
mengontrol penggunaan terhadap jaringan.
3. Dengan adanya sistem ini, penggunaan jaringan akan lebih terkendali.
4. Para staf dan pengajar tidak perlu was-was lagi terhadap penyalahgunaan
jaringan oleh para siswa, serta kestabilan penggunaan jaringan dijamin aman.
5. Jaringan yang dipakai oleh guru dan siswa merupakan jaringan yang berbeda,
jaringan yang dipergunakan oleh siswa adalah jaringan yang mana beberapa
konten atau situs website_nya sudah diblok sehingga tidak mengganggu fokus
siswa terhadap pencarian materi pelajaran.
5.2. Saran
Saran yang dapat disampaikan dalam penelitian ini selanjutnya adalah agar
jaringan dapat dikembangkan menjadi sistem jaringan yang tidak hanya memblok
situs website saja akan tetapi game-game online juga, yang mana guru dapat
meminimalisir dan memantau penggunaan jaringan yang ada di SMK Negeri 1
Ketapang.
87
Page 112
Teknik Informatika 2019
88
DAFTAR PUSTAKA
Asmara, R. 2016. Sistem Informasi Pengolahan Data Penanggulangan Bencana
Pada Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Bpbd) Kabupaten
Padang Pariaman. AMIK Jayanusa Padang Jl. Damar, Padang. Volume 3.
Hanafi. (2017). Konsep Penelitian R&D Dalam Bidang Pendidikan. UIN Sultan
Maulana Hasanuddin Banten. Vol 4. No 2. Halaman 129-150.
Herlambang, Moch Linto dan L, Azis Catur. (2008). Panduan Lengkap Menguasai
Router Masa Depan Menggunakan MikroTik RouterOS. Yogyakarta: Andi.
Muhammad, M dan Hasan, Ibrahim. (2016). Analisa Dan Pengembangan Jaringan
Wireless Berbasis Mikrotik Router Os V.5.20 Di Sekolah Dasar Negeri 24
Palu. STMIK Bina Mulia Palu. Vol 2. No 1. Halaman 10-19.
Muniarsih, Sugi. 2017. Pengembangan Model Bahan Ajar Menulis Berita Berbasis
Koran Linggau Post Siswa Kelas VIII SMP Negeri Sumber Rejo. Volume 1.
Hal 15.
Purwanto, Adi. Dkk (2005). Merancang Bangun Dan Menganalisa Wide Area
Network Teknologi Internetworking. Bagian Proyek pengembangan
Kurikulum Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Direktorat Jendral
Pendidikan Dasar dan Menengah Depertemen Pendidikan Nasional.
Samsumar, L. D dan Hadi, S. (2018). Pengembangan Jaringan Komputer Nirkabel
(Wifi) Menggunakan Mikrotik Router (Studi Kasus Pada Sma Pgri Aikmel).
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Komputer (STMIK) Mataram.Vol 4.
No 1. Halaman 1-9.
Siswanto, A. Anam, C dan Sujono (2018). Rancang Bangun Internet Service
Provider (Isp) Lokal Dengan Jaringan Wirreless Dan Mikrotik Os. Fakultas
Teknologi Informasi Universitas KH.A. Wahab Hasbullah. Vol 10. No 2.
Halaman 78-88.
Towidjojo, Rendra. (2013). Mikrotik Kung Fu: Jasakom