Page 1
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
RANCANG BANGUN INDUCTION HEATING MACHINE SEBAGAI
ALAT TERAPI HYPERTHERMIA PADA PENDERITA KANKER
BIDANG KEGIATAN :
PKM KARSA CIPTA
Diusulkan oleh :
Asrofi Khoirul Huda (1113100024) Angkatan 2013
Syaiful Arifin (1110100705) Angkatan 2010
Brilliant Nanda P. (1112100053) Angkatan 2012
Badri Gigih Setiyawan (1113100100) Angkatan 2013
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2015
Page 2
i
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
RANCANG BANGUN INDUCTION HEATING MACHINE SEBAGAI
ALAT TERAPI HYPERTHERMIA PADA PENDERITA KANKER
BIDANG KEGIATAN :
PKM KARSA CIPTA
Diusulkan oleh :
Asrofi Khoirul Huda (1113100024) Angkatan 2013
Syaiful Arifin (1110100705) Angkatan 2010
Brilliant Nanda P. (1112100053) Angkatan 2012
Badri Gigih Setiyawan (1113100100) Angkatan 2013
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2015
Page 4
iii
Daftar Isi
Daftar Isi .............................................................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................................iv
RINGKASAN ..................................................................................................................... v
BAB 1. PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah ......................................................................................... 1
1.3 Tujuan ................................................................................................................ 2
1.4 Luaran yang Diharapkan ................................................................................. 2
1.5 Manfaat Program .............................................................................................. 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................ 2
2.1 Generator Signal ............................................................................................... 2
2.2 Penguat Arus dan Konversi DC-AC ............................................................... 3
2.3 Kumparan .......................................................................................................... 3
BAB 3. METODE PELAKSANAAN ....................................................................... 4
3.1. Pengkajian Masalah .......................................................................................... 4
3.2. Studi Literatur .................................................................................................. 5
3.3. Perancangan Alat .............................................................................................. 5
3.3.1. Catu Daya .................................................................................................... 5
3.3.2. Frekuensi dan Sinyal Generator .................................................................. 6
3.3.3. DC to AC Converter ................................................................................... 6
3.3.4. Penguat Arus ............................................................................................... 7
3.3.5. Kumparan .................................................................................................... 8
3.4. Perencanaan Desain .......................................................................................... 8
3.5. Pengujian dan Evaluasi .................................................................................... 8
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ......................................................... 8
4.1 Anggaran Biaya ................................................................................................. 8
Page 5
iv
4.2 Jadwal Kegiatan ................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 9
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-KC ................................................................... 8
Tabel 2 Jadwal kegiatan ...................................................................................................... 9
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Diagram alir pelaksanaan program ................................................................... 4
Gambar 2 Diagram blok alat induction heating ................................................................. 5
Gambar 3 Rangkaian Power Supply -12V, 12V 30A ........................................................... 5
Gambar 4 Rangkaian frekuensi dan sinyal generator ........................................................ 6
Gambar 5 Rangkaian DC to AC Converter .......................................................................... 7
Gambar 6 Skema rangkaian penguat arus ......................................................................... 7
Gambar 7 Desain tampilan mesin induction heating ......................................................... 8
Page 6
v
RINGKASAN
Kanker adalah penyakit yang di tandai dengan pertumbuhan sel yang tidak
normal. Sel-sel tersebut nantinya akan rusak dan tidak bias berfungsi dengan baik.
Selain iru, sel-sel yang rusak akibat terkena kanker juga berpotensi untuk
menyerang sel lain yang berada di dekatnya. Kanker merupakan penyakit yang
mematikan, dan sampai saat ini masih belum ditemukan cara yang efektif untuk
menyembuhkan penyakit kanker. Salah satu cara untuk mengatasi penyakit kanker
adalah melakukan terapi Hyperthermia. Hyperthermia adalah terapi yang
diberikan pada sel kanker hingga suhu tertentu. Terapi ini adalah mampu
membunuh sel kanker dengan sedikit resiko merusak sel di sekitarnya. Salah satu
infrastruktur yang diperlukan untuk terapi Hyperthermia adalah Heat source,
dalam hal ini adalah Induction Heatin. Induction Heating adalah metode untuk
mentransferkan panas melalui medan listrik atau medan magnet. Induction
heating mampu memberikan panas tanpa harus menyentuh bahan benda yang
akan di panaskan, sehingga pada saat dilakukan terapi pada sel kanker yang
berada di dalam tubuh, tidak perlu dilakukan pembedahan terlebih dahulu. Dalam
hal ini akan dipilih induksi magnetik sebagai media untuk mentransferkan panas
ke bahan magnetik sebagai obat terapi. Hal tersebut didasari oleh karena bahan
magnetik sebagai obat dalam terapi hyperthermia tersebut berbasis pada material
besi.
Kata kunci : kanker, hyperthermia, induction heating
Page 7
1
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kangker merupakan salah satu jenis penyakit yang disertai dengan
pertumbuhan sel secara tidak normal, dan memiliki potensi untuk menyebar atau
menyerang sel lain yang berada di dekatnya(WHO. 2014). Adapun sel yang
terserang kangker akan menjadi rusak dan tidak dapat berfungsi seperti
seharusnya. Kangker merupakan penyakit yang mematikan. Berdasarkan data
pada tahun 2012 menyebutkan bahwa terdapat 14.1 juta kasus kangker yang baru
yang terjadi di dunia, dan menyebabkan ± 8.2 juta orang meninggal dunia(WHO.
2014; Dubas, LE. 2013). Hal ini cukup membuktikan bahwa sampai saat ini masih
belum ditemukan cara yang efektif untuk menyembuhkan penyakit kangker.
Berbagai penelitian telah banyak dilakukan untuk menemukan cara
mengatasi penyakit kangker. Salah satunya adalah dengan melakukan terapi
Hyperthermia. Hyperthermia atau juga yang disebut dengan thermotherapy adalah
terapi yang dilakukan dengan memberikan panas pada sel kangker hingga suhu
tertentu ± 113 oF/45
oC(Garaio,E. 2013). Keunggulan dari terapi ini adalah
mampu membunuh sel kangker dengan sedikit resiko untuk merusak sel tubuh
lain yang masih sehat(Dickson, J. 1979; Moyer, HR. Delman, KA. 2008). Untuk
dapat mendukung terapi ini diperlukan beberapa infrastruktur antara lain : obat
nanomaterial, tracer imaging, drug targeting, dan heat source(Corato D.R., dkk.
2014). Dan dalam program yang akan dilakukan ini akan difokuskan pada
pembuatan heat source dengan menggunakan metode induksi magnetik.
Induction heating merupakan metode untuk mentransferkan panas melalui
medan listrik atau medan magnet(Naohara T, dkk. 2013). Induction heating ini
memiliki keunggulan diantaranya adalah mampu memberikan panas tanpa harus
bersentuhan dengan bahan yang hendak dipanaskan, sehingga pada saat dilakukan
terapi pada sel kangker yang berada di dalam tubuh, tidak perlu dilakukan
pembedahan terlebih dahulu. Dalam hal ini akan dipilih induksi magnetik sebagai
media untuk mentransferkan panas ke bahan magnetik sebagai obat terapi. Hal
tersebut didasari oleh karena bahan magnetik sebagai obat dalam terapi
hyperthermia tersebut berbasis pada material Fe atau besi(Veverka M, dkk. 2010;
Zamora-Mora V, dkk. 2014; Deatsch EA, Jiang QL, dkk. 2014; Majeed J, dkk.
2014), yang mana material Fe tersebut tersedia sangat banyak sekali di
pegunungan maupun di pesisir pantai pulau pulau di Indonesia.
1.2 Perumusan Masalah
Permasalahan yang diselesaikan pada usulan karsacipta ini adalah :
1. Bagaimana cara membuat mesin Induction Heating;
2. Berapa Specific Absorbtion Rate(SAR) yang dibutuhkan untuk meningkatkan
suhu Fe3O4 dan Fe2O3 hingga mencapai suhu 45 oC.
Page 8
2
2
1.3 Tujuan
Tujuan dari rancang bangun karsacipta ini antara lain :
1. Untuk membuat mesin Induction heating;
2. Untuk mengetahui Specific Absorbtion Rate yang dibutuhkan untuk
meningkatkan suhu Fe3O4 dan Fe2O3 hingga mencapai suhu 45 oC.
1.4 Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari pelaksanaan program ini :
1. Setup mesin Induction heating;
2. Artikel ilmiah yang terpublikasi.
1.5 Manfaat Program
Kegunaan dari program kreatifitas mahasiswa karsacipta ini adalah :
1. Bagi Masyarakat
Program ini memberikan prototype Induction Heating Machine untuk
terapi Hyperthermia pada penderita Kanker. Panas yang dihasilkan
Induction Heating Machine adalah alat yang sangat berguna untuk terapi
Hypothermia karena metode pemanasanhya yang tidak perlu menyentuh
objek yang dipanaskan.
2. Bagi Pengguna
Program ini memberikan manfaat bagi pengguna Induction Heating
Machine dalam hal terapi Hyperthermia pada penderita Kanker. Instrumen
yang cocok dalam terapi bagi penderita kanker dan dapat di ajukan sebagai
paten.
3. Bagi Mahasiswa
Program ini dapat digunakan sebagai ajang kreatifitas mahasiswa dalam
mengembangkan teknologi yang dapat berguna bagi masyarakat,
khususnya dalam dunia medis sehingga fungsi mahasiswa dalam tri
dharma perguruan tinggi dapat tercapai
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Generator Signal
Generator adalah salah satu perangkat elektronik yang digunakan untuk
menghasilkan berbagai jenis gelombang listrik dalam bentuk dan rentang
frekuensi yang bermacam-macam. Dalam melakukan suatu pengukuran dari
percobaan elektronika maka dibutuhkan Function Generator untuk
mensimulasikan gelombang yang berasa ldari sumber daya. Function Generator
adalah alat ukur elektronik yang menghasilkan, atau membangkitkan gelombang
berbentuk sinus, segitiga, ramp, dan segi empat. Function Generator umumnya
menghasilkan frekuensi pada kisaran 0,5 Hz sampai 20 Mhz atau lebih tergantung
produsen perangkat.
Page 9
3
3
Function Generator sebagai alat ukur memiliki satu fungsi utama, yaitu
menghasilkan sinyal dengan bentuk gelombang tertentu sesuai kebutuhan
percobaan. Function Generator dapat menghasilkan berbagai macam gelombang
dengan amplitudo, frekuensi, duty cycle yang berbeda-beda. Perangkat ini
memiliki prinsip dasar berupa osilator, yang karena kemampuan Function
Generator menghasilkan berbagai macam gelombang, maka rangkaian
pembangkit sinyalnya merupakan sesuatu yang kompleks. Oleh karena itu,
pengetahuan sekilas cara kerja dan cara menggunakan perangkat ini harus
dikuasai oleh para masyarakat elektronika khususnya yang terjun langsung dalam
eksperimen-eksperimen elektronik.
Mikrokontroler adalah sebuah chip yang berfungsi sebagai pengontrol
rangkaian elektronik dan umunya dapat menyimpan program didalamnya. Dalam
Induction Machine Heating ini mikrokontroler berperan sebagai pengaturan di
user interface. Mikrokontroler umumnya terdiri dari CPU (Central Processing
Unit), memori, I/O tertentu dan unit pendukung seperti Analog-to-Digital
Converter (ADC) yang sudah terintegrasi di dalamnya. Kelebihan utama dari
mikrokontroler ialah tersedianya RAM dan peralatan I/O pendukung sehingga
ukuran board mikrokontroler menjadi sangat ringkas.
2.2 Penguat Arus dan Konversi DC-AC
Rangkaian inverter DC-AC dibuat dengan power inverter berupa 10
transistor 2N3055 yang berfungsi sebagai sistem saklarnya. Rangkaian inverter ini
dapat mengubah tegangan DC 12 volt menjadi tegangan AC 220 volt dengan daya
output hingga 500 watt dengan frekuensi 50-60 Hz. Rangkaian inverter ini
termasuk jenis square wave inverter, yaitu inverter dengan output tegangan AC
berbentuk gelombang persegi/kotak.
2.3 Kumparan
Pemanas induksi adalah timbulnya panas pada logam yang terkena induksi
medan magnet, hal ini disebabkan karena pada logam timbul arus Eddy atau arus
pusar yang arahnya melingkar melingkupi medan magnet akibat terjadinya arus
pusar yang disebabkan induksi magnet yang menimbulkan fluks magnetik yang
menembus logam, sehingga menyebabkan panas pada logam. Pemanasan Induksi
juga disebut sebagai proses pemanasan nonkontak yang menggunakan listrik
frekuensi tinggi untuk menghasilkan panas yang konduktif secara elektrik. Karena
non-kontak, proses pemanasan tidak mencemari bahan yang sedang dipanaskan.
Hal ini juga sangat efisien karena panas yang sebenarnya dihasilkan di dalam
benda kerja. Ini dapat dibandingkan dengan metode pemanasan lain dimana yang
dihasilkan dalam elemen api atau pemanas, yang kemudian diterapkan pada benda
kerja. Untuk alasan ini Pemanas Induksi cocok untuk beberapa aplikasi yang unik
dalam industri.
Page 10
4
4
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
Berikut merupakan diagram alir pelaksanaan program kerja kami
Gambar 1 Diagram alir pelaksanaan program
Berikut merupakan serangkaian kegiatan yang kami lakukan dalam
merancang prototype Induction Heating Machine sebagai alat Terapi
Hypothermia.
3.1. Pengkajian Masalah
Pengkajian masalah dilakukan untuk mengetahui pokok permasalahan
yang akan dihadapi serta memetakan masalah tersebut ke dalam sub-sub
permasalahan agar lebih mudah diselesaikan. Selain itu juga bertujuan untuk
menyamakan persepsi antar setiap orang dalam kelompok agar tidak terjadi miss
komunikasi, sehingga akan tercipta kerja sama yang baik. Pengkajian masalah
dilakukan dengan cara diskusi kelompok, browsing di internet, membaca jurnal-
jurnal, buku-buku, dan melakukan pembimbingan dengan dosen pembimbing.
Page 11
5
5
3.2. Studi Literatur
Hal ini bertujuan untuk menemukan solusi dari setiap sub-sub
permasalahan yang telah dipetakan. Adapun studi literatur ini dilakukan dengan
cara membagi sub-sub permasalahan kepada setiap anggota dalam kelompok.
Kemudian setiap anggota mencari solusi tersebut dengan membaca buku,
browsing di internet, bertanya-tanya pada teman maupun dosen, dan lain
sebagainya. Setelah itu dikaji kembali secara bersama dalam kelompok.
3.3. Perancangan Alat
Berikut adalah diagram blok dari mesin induction heating yang akan
dibuat :
Gambar 2 Diagram blok alat induction heating
Pertama harus dibuat dulu sinyal kotak, sinusoidal atau gergaji. Kemudian sinyal
tersebut yang masih berupa arus searah diubah menjadi sinyal yang sama namun dalam
bentuk arus bolak-balik. Setelah itu digunakan penguat arus untuk memperbesar daya
ke kumparan. Untuk lebih spesifiknya akan dijelaskan secara lebih rinci sebagai berikut :
3.3.1. Catu Daya
Catu daya yang akan digunakan pada alat ini adalah catu daya yang
memiliki keluaran -12 V, 0v, dan +12V, serta memiliki keluaran arus yang
besar hingga 30A. Berikut adalah skema rangkaiannya :
Gambar 3 Rangkaian Power Supply -12V, 12V 30A
Page 12
6
6
3.3.2. Frekuensi dan Sinyal Generator
Frekuensi dan sinyal generator dibuat dengan menggunakan
mikrokontroler yang ditambah dengan rangkaian Digital Analog
Converter(DAC). Mikrokontroler mengeluarkan sinyal dalam biner, kemudian
diterjemahkan oleh DAC menjadi tegangan. Berikut adalah skema
rangkaiannya :
Gambar 4 Rangkaian frekuensi dan sinyal generator
3.3.3. DC to AC Converter
Pada prinsipnya DC to AC Converter ini bekerja dengan cara
menggeser titik seimbang osilasinya dari 2.5 volt menjadi 0 volt dengan
bantuan Op-Amp. Caranya yaitu dengan menggunakan rangkaian differensial,
yang mana pada salah satu inputnya diberi tegangan 2.5 volt seperti pada
gambar berikut :
Page 13
7
7
Gambar 5 Rangkaian DC to AC Converter
3.3.4. Penguat Arus
Penguat arus ini dibangun dengan menggunakan serangkaian Bipolar
Junction Transistor(BJT). Hal ini dimaksudkan agar penguat arus ini mampu
di drive dengan sinyal berfrekuensi tinggi. Berikut adalah skema rangkaian
penguat arusnya :
Gambar 6 Skema rangkaian penguat arus
Page 14
8
8
3.3.5. Kumparan
Kumparan yang akan dipakai pada alat ini menggunakan kawat
tembaga dengan luas penampang 16 mm2, yang mana mampu bertahan hingga
74A. Hal ini sengaja dipilih karena pada frekuensi arus yang tinggi tahanan
jenis suatu bahan lebih tinggi.
3.4. Perencanaan Desain
Gambar 7 Desain tampilan mesin induction heating
3.5. Pengujian dan Evaluasi
Ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik dari alat yang telah dibuat,
dan juga untuk mengetahui kelebihan serta kekurangannya. Beberapa yang akan
diujikan antara lain kebutuhan daya, arus maksimal yang dikeluarkan, dan suhu
maksimal yang dapat dicapai jika diujikan pada Fe2O3 dan Fe3O4.
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Berikut ini adalah rancangan dana program PKM Karsacipta yang kami susun.
Tabel 1 Ringkasan Anggaran Biaya PKM-KC
No Jenis Pengeluaran Biaya
1 Peralatan penunjang Rp. 1.940.000,-
2 Bahan habis pakai Rp. 6.270.000,-
3 Perjalanan Rp. 200.000,-
4 Lain-lain Rp. 3.200.000,-
Jumlah Rp. 11.610.000,-
Page 15
9
9
4.2 Jadwal Kegiatan
Tabel 2 Jadwal kegiatan
No Keterangan
Bulan Tahun 2015
ke 1 ke 2 ke 3 ke 4 ke 5
1 Pengkajian masalah
2 Studi pustaka
3 Perancangan Alat
4 Perencanaan Desain
5 Perakitan Alat
6 Pengujian dan evaluasi
7 Pembuatan Laporan
DAFTAR PUSTAKA
Deatsch, A.E., Evans, B.A., 2014. Heating efficiency in magnetic nanoparticle
hyperthermia. J. Magn. Magn. Mater. 354, 163–172.
doi:10.1016/j.jmmm.2013.11.006
Di Corato, R., Espinosa, A., Lartigue, L., Tharaud, M., Chat, S., Pellegrino, T.,
Ménager, C., Gazeau, F., Wilhelm, C., 2014. Magnetic hyperthermia
efficiency in the cellular environment for different nanoparticle designs.
Biomaterials 35, 6400–6411. doi:10.1016/j.biomaterials.2014.04.036
Garaio, E., Collantes, J.M., Garcia, J.A., Plazaola, F., Mornet, S., Couillaud, F.,
Sandre, O., 2014. A wide-frequency range AC magnetometer to measure
the specific absorption rate in nanoparticles for magnetic hyperthermia. J.
Magn. Magn. Mater. 368, 432–437. doi:10.1016/j.jmmm.2013.11.021
Jiang, Q.L., Zheng, S.W., Hong, R.Y., Deng, S.M., Guo, L., Hu, R.L., Gao, B.,
Huang, M., Cheng, L.F., Liu, G.H., Wang, Y.Q., 2014. Folic acid-
conjugated Fe3O4 magnetic nanoparticles for hyperthermia and MRI in
vitro and in vivo. Appl. Surf. Sci. 307, 224–233.
doi:10.1016/j.apsusc.2014.04.018
Majeed, J., Pradhan, L., Ningthoujam, R.S., Vatsa, R.K., Bahadur, D., Tyagi,
A.K., 2014. Enhanced specific absorption rate in silanol functionalized
Fe3O4 core–shell nanoparticles: Study of Fe leaching in Fe3O4 and
hyperthermia in L929 and HeLa cells. Colloids Surf. B Biointerfaces 122,
396–403. doi:10.1016/j.colsurfb.2014.07.019
Page 16
10
10
Naohara, T., Aono, H., Shirai, K., Maehara, T., Hirazawa, H., Matsutomo, S.,
Watanabe, Y., 2013. High-frequency induction heating of Ti-coated mild
steel rod for minimally invasive ablation therapy of human cancer. J.
Magn. Magn. Mater. 331, 168–173. doi:10.1016/j.jmmm.2012.11.025
Veverka, M., Veverka, P., Jirák, Z., Kaman, O., Knížek, K., Maryško, M., Pollert,
E., Závěta, K., 2010. Synthesis and magnetic properties of
Co1−xZnxFe2O4+γ nanoparticles as materials for magnetic fluid
hyperthermia. J. Magn. Magn. Mater. 322, 2386–2389.
doi:10.1016/j.jmmm.2010.02.042
Yang, C., 2014. Determining the heat strength required in hyperthermia
treatments. Int. Commun. Heat Mass Transf. 57, 282–285.
doi:10.1016/j.icheatmasstransfer.2014.08.014
Zamora-Mora, V., Fernández-Gutiérrez, M., Román, J.S., Goya, G., Hernández,
R., Mijangos, C., 2014. Magnetic core–shell chitosan nanoparticles:
Rheological characterization and hyperthermia application. Carbohydr.
Polym. 102, 691–698. doi:10.1016/j.carbpol.2013.10.101
Page 23
17
17
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
Harga Satuan
(Rp) Jumlah (Rp)
Bor listrik Mengebor BCB 1 buah Rp.800.000,- Rp.800.000,-
Solder listrik Menyolder
rangkaian 1 buah Rp.100.000,- Rp.100.000,-
Timah Konduktor
rangkaian 1 bendel Rp.50.000,- Rp.50.000,-
Kabel Penghubung 10 meter Rp.65.000,- Rp.65.000,-
Box Tempat rangkaian 1 buah Rp.200.000,- Rp.200.000,-
Tang full set Memotong bahan 1 set Rp.200.000,- Rp.200.000,-
Obeng full set Mengencangkan
baut 1 set Rp.200.000,- Rp.200.000,-
Penyedot timah Menyedot timah 1 buah Rp. 75.000,- Rp. 75.000,-
Termometer
digital Mengukur suhu 1 buah Rp.250.000,- Rp.250.000,-
SUB TOTAL (Rp) Rp. 1.940.000,-
2. Bahan Habis Pakai
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
Harga Satuan
(Rp) Jumlah (Rp)
Rangkaian
mikrokontroler
+ DAC
Generator signal
1 set Rp.600.000,- Rp.600.000,-
Transistor Rangkaian penguat
arus 10 buah Rp.20.000,- Rp.200.000,-
Kawat
Tembaga
koil 100mm2 x
30 m Rp.20.000,- Rp.600.000,-
Fe3O4 Bahan pengujian 500 gram 2000/gram Rp.1.000.000,-
Fe2O3 Bahan pengujian 500 gram 2000/gram Rp.1.000.000,-
Power Supply Sumber +12V,
-12V, 20 A 1 buah Rp.2.000.000,- Rp.2.000.000,-
Sensor arus
ACS712
Untuk mengetahui
kuat arus 1 buah Rp.200.000,- Rp.200.000,-
LCD Tampilan kuat arus
dan frekuensi AC 1 buah Rp.70.000,- Rp.70.000,-
Multi tune Tunning arus 4 buah Rp.150.000,- Rp.600.000,-
SUB TOTAL (Rp) Rp.6.270.000,-
Page 24
18
18
3. Perjalanan
Material Justifikasi
Perjalanan Kuantitas
Harga
Satuan (Rp) Jumlah (Rp)
Transportasi
dan
telekomunikasi
pengadaan
peralatan dan
bahan habis
pakai
Perjalanan pulang
pergi ke took-
toko di
Surabaya untuk
membeli
peralatan dan
bahan
8 kali
Rp.25.000,-
tiap
perjalanan
Rp.200.000,-
SUB TOTAL (Rp) Rp.200.000,-
4. Lain - lain
Material Justifikasi
Pemakaian Kuantitas
Harga Satuan
(Rp) Jumlah (Rp)
Print
proposal
Pemberitahuan 2 kali Rp.50.000,- Rp.50.000,-
Print laporan Laporan kegiatan 1 kali Rp.50.000,- Rp.50.000,-
Banner
publikasi
Publikasi 2 buah
Rp.20.000,-
per m2
Rp.100.000,-
Mengikuti
Seminar
Menunjang projek 4 kali Rp.750.000,- Rp.3.000.000,-
SUB TOTAL (Rp) Rp.3.200.000,-
Total (Keseluruhan) Rp.11.610.000,-
Page 25
19
19
Lampiran 3. Sususan Organisasi Tim Peneliti Dan Pembagian Tugas
No Nama/NRP Program
Studi Bidang Ilmu
Alokasi
Waktu(Jam/
Minggu)
Uraian Tugas
1 Syaiful
Arifin/11101
00705
Fisika Instrumentasi 12
Jam/Minggu
pelaksanaan
program
2 Brilliant
Nanda
Primadana/1
112100053
Fisika Instrumentasi 12
Jam/Minggu
Membantu
pelaksanaan
kegiatan
3 Asrofi
Khoirul
Huda/11131
00024
Fisika Instrumentasi 12
Jam/Minggu
Menejer
pelaksanaan
program
4 Badri Gigih
Setiyawan/1
113100024
Fisika Instrumentasi 12
Jam/Minggu
Kestari dan
bendahara
Page 27
21
21
Lampiran 5. Gambaran Teknologi yang Hendak Diterapkembangkan
Program ini menawarkan rancang bangun yang digunakan untuk terapi
Hyperthermia pada penderita kanker. Metode yang di gunakan adalah induction
heating di mana digunakan variasi arus listrik AC dan variasi frekuensi arus listrik
AC pada kumparan untuk menghasilkan panas dengan ukuran tertentu untuk
terapi Hyperthermia.
Sumber listrik akan dihubungkan dengan Catu Daya. Hasil output listrik
dari Catu Daya adalah arus listrik AC. Catu daya menampilkan arus dan frekuensi
output listrik pada layar. Arus dan frekuensi listrik output di atur dengan
menggunakan Tuning Aus dan Tuning Frekuensi untuk menghsailkan suhu untuk
memanaskan Fe2O3 dan Fe3O4 yang berada di dalam kumparan hingga suhu ± 45 oC. Pengukuran suhu menggunakan thermometer digital.