Page 1
i
RANCANG BANGUN ALAT UKUR POLA JAHITAN UNTUK INDUSTRI GARMEN SKALA KECIL
SAMPUL
TUGAS AKHIR
OLEH :
AKHMAD AWAL NIM : 15OSP008
Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna
menyelesaikan program Diploma Tiga
Jurusan Otomasi Sistem Permesinan SAMPUL
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN R.I POLITEKNIK ATI MAKASSAR
2018
Page 2
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Telah diterima oleh Panitia Ujian Akhir Program Diploma Tiga (D3) yang
ditentukan sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Politeknik ATI Makassar
Nomor : 214 / Kpts / SJ-IND.7.8 / 2 / 2018, tanggal 01 Februari 2018 yang telah
dipertahankan di depan Tim Penguji pada hari senin tanggal 20 Agustus 2018
sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) Teknik Industri
dalam program studi Otomasi Sistem permesinan pada Politeknik ATI Makassar.
PANITIA UJIAN:
Pengawas :1.Kepala Pusdiklat Industri Kementrian Perindustrian R.I.
:2.Direktur Politeknik ATI Makassar
Ketua: Dr. Ir. Masjono, M.Eng ....................... (............................... ) Sekertaris: Taufik Muchtar, ST.,MT ............... (............................... ) Penguji I: Dr. Ir. Masjono, M.Eng .................. (............................... )
Penguji II: Taufik Muchtar, ST.,MT ................ (............................... )
Penguji III: Wahidah, S.Si, M.Si...................... (............................... )
Pembimbing I : Ir. Nurhayati Djabir, MT ....... (............................... )
Pembimbing II : Muslimin, ST.,MT. ............... (............................... )
Page 3
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
JUDUL : RANCANG BANGUN ALAT UKUR POLA
JAHITAN UNTUK INDUSTRI GARMEN SKALA
KECIL
NAMA MAHASISWA : AKHMAD AWAL
NOMOR STAMBUK : 15OSP008
JURUSAN : OTOMASI SISTEM PERMESINAN
Menyetujui,
Pembimbing I pembimbing II
Ir. Nurhayati Djabir, MT Muslimin, ST.,MT NIP.19640109 199003 2 002 NIP.19741231 200212 1 012
Mengetahui,
Direktur Politeknik ATI Ketua Jurusan
Amrin Rafi, ST.,MT. Atikah Tri Budi Utami, ST. M EngSc NIP.19691011 199412 1 001 NIP.19760501 200112 2 003
Page 4
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : AKHMAD AWAL
NIM : 15OSP008
Program Studi : Otomasi Sistem Permesinan
Menyatakan bahwa tugas akhir yang saya buat benar-benar merupaka hasil
karya saya sendiri. Apabila dikemudian hari terbukti dan dapat dibuktikan sesuai
hukum yang berlaku dinegara Republik Indonesia bahwa tugas akhir saya adalah
hasil karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan
tersebut tanpa melibatkan institusi Politeknik ATI Makassar atau orang lain.
Makassar, 30 Juli 2018
Yang menyatakan
AKHMAD AWAL
Page 5
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,
karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan
Tugas Akhir yang berjudul “RANCANG BANGUN ALAT UKUR POLA JAHITAN
UNTUK INDUSTRI GARMEN SKALA KECIL”. Tugas Akhir ini disusun sebagai
persyaratan kelulusan pada Program Studi Otomasi Sistem Permesinan Diploma
III Politeknik ATI Makassar.
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis banyak mendapat saran,
dorongan, bimbingan serta keterangan-keterangan dari berbagai pihak yang
merupakan pengalaman yang tidak dapat diukur secara materi, namun dapat
membukakan mata penulis bahwa sesungguhnya pengalaman dan pengetahuan
tersebut adalah guru yang terbaik bagi penulis. Oleh karena itu dengan segala
hormat dan kerendahan hati perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Orangtua tercinta yang banyak memberi kasih sayang yang tulus tanpa
pamrih, yang tak henti-hentinya memberi semangat, dorongan serta doa
selama penulis menempuh pendidikan.
2. Bapak Amrin Rapi, ST.,MT selaku Direktur Politeknik ATI Makassar.
Page 6
vi
3. Ibu Atikah Tri Budi Utami, ST.,M.EngSc selaku Ketua Jurusan Politeknik
ATI Makassar.
4. Bapak DR. Ir. Masjono Muchtar, M.Eng selaku penasehat akademik yang
senantiasa memberikan nasehat dalam menyelesaikan laporan tugas
akhir ini.
5. Ibu Nurhayati Djabir, MT selaku Pembimbing I yang selalu memberikan
saran dan kritik demi kesempurnaan laporan tugas akhir ini.
6. Bapak Muslimin, ST.,MT selaku Pembimbing II yang selalu memberikan
saran dan kritik demi kesempurnaan laporan tugas akhir ini.
7. Bapak Lutfi, ST.,MT yang meluangkan waktu dan pikirannya dalam
membantu pengerjaan tugas akhir ini.
8. Bapak Zainal Akbar, S.ST yang meluangkan waktu dan pikirannya dalam
membantu pengerjaan Tugas Akhir ini.
9. Teman–teman seperjuangan program studi Otomasi Sistem Permesinan
terutama Otomasi 015 Angkatan I tanpa terkecuali yang susah senang
selalu bersama.
Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis menyadari masih terdapat banyak
kekurangan yang dibuat baik sengaja maupun tidak sengaja, dikarenakan
keterbatasan ilmu pengetahuan dan wawasan serta pengalaman yang penulis
miliki. Untuk itu penulis mohon maaf atas segala kekurangan tersebut tidak
menutup diri terhadap segala saran dan kritik serta masukan yang bersifat
kontruktif bagi diri penulis.
Page 7
vii
Akhir kata semoga dapat bermanfaat bagi penulis sendiri, institusi pendidikan
dan masyarakat luas. Amin!
Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb
Makassar, 30 Juli 2018
Yang menyatakan,
AKHMAD AWAL
Page 8
viii
ABSTRAK
AKHMAD AWAL 15OSP008. Rancang Bangun Alat Ukur Pola jahitan Untuk
Industri Garmen Skala Kecil. Di bawah bimbingan Nurhayati Djabir sebagai
Pembimbing I dan Muslimin sebagai Pembimbing II.
Dalam menjahit pakaian memiliki banyak ukuran dan berbagai macam
bentuk, dalam tugas akhir ini saya mengangkat judul diatas sebagai alat untuk
mempermudah dalam menentukan ukuran baju atau bentuk baju,karena dalam
menentukan ukuran baju yang panjangnya berbeda itu memerlukan pengkuran
yang betul-betul sama dengan potongan yang pertama dan yang ke dua,dalam
pengukuran tersebut tukang jahit kadang menemukan kekeliruan karena
potongan baju yang pertama dengan yang ke dua tidak sama, mungkin pengaruh
dari alat ukur yang digunakan yang tidak sama rata permukaannya saat diukur.
Tujuan dari tugas akhir ini yaitu untuk membuat alat ukur pola jahitan untuk
industri garmen skala kecil. Untuk mencapai tujuan tersebut maka metode dalam
menyelesaikan tugas akhir ini yaitu dengan melakukan rancang bangun
pengukuran dan pengambilan data. Data yang diperoleh divalidasi atau
dibandingkan dengan hasil pengukuran secara manual, dari hasil pengukuran dan
pengumpulan data diperoleh nilai error sebesar 2,67%, pada nilai error ini masih
dianggap dalam batas kewajaran karena kain mempunyai sifat elastis pada saat
akan dijahit.
Kata Kunci : Pakaian, Sensor Rotary Encoder, Arduino Nano, lCD 16x2
Page 9
ix
DAFTAR ISI
SAMPUL ......................................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ........................................................................ iv
KATA PENGANTAR ......................................................................................................v
ABSTRAK ................................................................................................................. viii
DAFTAR ISI................................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................................... xii
BAB I ..........................................................................................................................1
PENDAHULUAN ..........................................................................................................1
A. Latar Belakang ....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...............................................................................................2
C. Tujuan Penelitian ................................................................................................2
D. Manfaat Penelitian..............................................................................................2
E. Sistematika Penulisan ..........................................................................................2
BAB II .........................................................................................................................4
TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................................4
A. Arduino Nano .....................................................................................................4
B. LCD (Liquid Crystal Display) ................................................................................10
C. Sensor Rotary Encoder.......................................................................................13
D. MODUL I2C .......................................................................................................14
E. Rancang Bangun ................................................................................................15
f. Alat Ukur ...........................................................................................................17
G. Pola Jahitan ......................................................................................................19
Page 10
x
BAB III ......................................................................................................................21
METODE PENELITIAN ................................................................................................21
A.Waktu dan tempat penelitian .............................................................................21
B. Alat dan Bahan ..................................................................................................21
C. Jenis Penelitian .................................................................................................22
D. Teknik Perancangan dan Pengumpulan Data.......................................................22
E. Analisa Data ......................................................................................................24
BAB IV ......................................................................................................................25
HASIL DAN PEMBAHASAN .........................................................................................25
A. Hasil Penelitian .................................................................................................25
B. Pembahasan Hasil Penelitian..............................................................................25
BAB V .......................................................................................................................28
KESIMPULAN DAN SARAN .........................................................................................28
A. Kesimpulan .......................................................................................................28
B. Saran ................................................................................................................28
Page 11
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Arduino Tampak Depan................................................................ 4 Gambar 2.2 Arduino Tampak Belakang ........................................................... 5 Gambar 2.3 konfigurasi Arduino Nano ............................................................ 6 Gambar 2.4 LCD 16x2 ....................................................................................... 11 Gambar 2.5 Sensor Rotary Encorder................................................................ 14 Gambar 2.6 Modul I2c...................................................................................... 14
Gambar 2.7 Rancang Bangun ........................................................................... 16 Gambar 2.8 Mistar ........................................................................................... 19
Gambar 2.9 Jangka Sorong............................................................................... 19 Gambar 2.10 Meteran ...................................................................................... 19
Gambar 2.11Pola jahitan.................................................................................. 20 Gambar 3.1 Diagram Blok ................................................................................ 23
Gambar 3.2 Flowchart ...................................................................................... 23
Page 12
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Pengkuran Celana Jeans ................................................................... 25 Tabel 4.2 Pengukuran Baju Batik ..................................................................... 26 Tabel 4.3 Pengukuran Baju kaos ...................................................................... 27
Page 13
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Terdapat
beberapa cara untuk menentukan ukuran pakaian, diantaranya adalah ukuran
yang secara khusus dipesan konsumen langsung kepada penajahit (custom), one
size fits all, dan design for several sizes. Untuk cara custom, ukuran pakaian
memang dapat dipastikan akan sesuai dengan yang diinginkan konsumen, namun
kelemahannya adalah time consuming dan tidak efisien jika diterapkan untuk
produksi dalam skala besar (mass production). Sedangkan untuk one size fits all,
efisien jika digunakan untuk mass production, namun akan bermasalah jika
konsumen menginginkan ukuran yang benar-benar sesuai dengan tubuh mereka
(kebutuhan clothing fit). Oleh karena itu kemudian berkembanglah design for
several sizes (pakaian yang memiliki beberapa label ukuran) merupakan solusi
bagi kedua masalah tersebut.
Design for several sizes dapat diporoleh dengan mengembangkan suatu
sizing system. Sizing system adalah sekumpulan proses yang dilalui untuk
membuat ukuran pakaian pada suatu target market tertentu (Gupta dan Zakaria
2014). Tujuan dari sizing system ini adalah untuk menemukan jumlah ukuran
optimal yang mampu mewakili seluruh ukuran tubuh populasi dan
mengakomodasi tiap-tiap individu ke setiap label ukuran (Ashdown, 2007). Salah
Page 14
2
satu contoh dari sizing system tersebut adalah label standar ukuran pakaian yang
telah dikembangkan oleh Badan Standardisasi Nasional(BSN).
B. Rumusan Masalah
Masalah yang dapat dirumuskan pada penelitian ini yaitu bagaimana cara
membuat alat ukur pola jahitan untuk industri garmen skala kecil.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat alat ukur pola jahitan untuk
industri garmen skala kecil.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah mempermudah untuk membuat alat ukur
pola jahitan untuk industri garmen skala kecil.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan penelitian tugas akhir ini terdiri dari lima bab,
dimana dalam tiap bab terdapat beberapa sub-bab. Ringkasan uraian dari tiap
bab tersebut adalah sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, batasan
masalah, rumusan masalah, tujuan, dan sistematika penulisan laporan
penelitian tugas akhir.
Page 15
3
BAB II Tinjauan Pustaka
Pada bab ini menjelaskan tentang beberapa teori mengenai komponen
dan sistem pengontrolan yang digunakan dalam pengerjaan tugas akhir
ini. Komponen-komponen yang di bahas pada bab ini adalah sensor
rotary encorder, microcontroller arduino nano, modul i2c dan lcd.
BAB III Metode Penelitian
Bab ini berisi memuat waktu dan lokasi penelitian, bahan dan alat yang
digunakan dalam penelitian, jenis penelitian, teknik pengumpulan data,
serta analisa data.
BAB IV Hasil dan Pembahasan
Bab ini berisi tentang hasil dan pembahasan terhadap sensor yang
digunakan yaitu sensor optocoupler untuk mendeteksi jarak, kemudian
dilakukan pengujian pengiriman data sensor dari arduino dan ditampilkan di Lcd.
BAB V Kesimpulan dan Saran
Pada bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dari Tugas Akhir yang telah
dikerjakan dan saran-saran yang diberikan oleh penulis.
Page 16
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Arduino Nano
Arduino Nano adalah salah satu papan pengembangan mikrokontroler yang
berukuran kecil, lengkap dan mendukung penggunaan breadboard. Arduino
Nano diciptakan dengan basis mikrokontroler ATmega328 (untuk Arduino Nano
versi 3.x) atau ATmega 168 (untuk Arduino versi 2.x). Arduino Nano kurang lebih
memiliki fungsi yang sama dengan Arduino Duemilanove, tetapi dalam paket
yang berbeda. Arduino Nano tidak menyertakan colokan DC berjenis Barrel Jack,
dan dihubungkan ke komputer menggunakan port USB Mini-B. Arduino Nano
dirancang dan diproduksi oleh perusahaan Gravitech.(Ihsan : 2016, 1).
Gambar 2.1 Arduino Tampak Depan
(Feri Djuandi : 2014).
Gambar 2.1 Arduino terlihat dari depan, dapat dilihat pin-pin yang ada, terdapat
30 pin dengan nama-nama pin tersebut.
Page 17
5
Gambar 2.1 Arduino Tampak Belakang
(feri Djuandi : 2014).
Gambar 2.2 Arduino tampak dari belakang yang terliha adalah pin-pin
yang tersedia untuk dihubungkan dengan komponen-komponen yang lain sesuai
dengan kebutuhan.
Spesifikasi Arduino Nano
Mikrokontroler : Atmel ATmega168 atau ATmega328
Tegangan Operasi : 5V
Voltage (disarankan) : 7-12V
Input Voltage (limit) : 6-20V
Pin Digital I/O : 14 (6 pin digunakan sebagai output PWM)
Pins Input Analog : 8
Arus DC per pin I/O : 40 mA
Flash Memory : 16KB (ATmega168) atau 32KB(ATmega328) 2KB digunakan oleh
Bootloader
SRAM : 1 KB (ATmega168) atau 2 KB (ATmega328)
EEPROM : 512 byte (ATmega168) atau 1KB (ATmega328)
Clock Speed : 16 MHz
Ukuran : 1.85cm x 4.3cm
Page 18
6
B. Sumber Daya
Arduino Nano dapat diaktifkan melalui koneksi USB Mini-B, atau melalui catu
daya eksternal dengan tegangan belum teregulasi antara 6-20 Volt yang
dihubungkan melalui pin 30 atau pin VIN, atau melalui catu daya eksternal
dengan tegangan teregulasi 5 volt melalui pin 27 atau pin 5V. Sumber daya akan
secara otomatis dipilih dari sumber tegangan yang lebih tinggi. Chip FTDI FT232L
pada Arduino Nano akan aktif apabila memperoleh daya melalui USB, ketika
Arduino Nano diberikan daya dari luar (Non-USB) maka Chip FTDI tidak dan pin
3.3V pun tidak tersedia (tidak mengeluarkan tegangan), sedangkan LED TX dan
RX pun berkedip apabila pin digital 0 dan 1 berada pada posisi HIGH.
C. Pin pada Arduino Nano
Dapat dilihat untuk pin-pin yang ada pada Arduino Nano, terdapat 30 pin yang
tersedia
Gambar 2.3 Pin Konfigurasi Arduino Nano
(Feri Djuandi : 2014)
Page 19
7
Memory ATmega168 memiliki 16 KB flash memory untuk menyimpan kode (2 KB
digunakan untuk bootloader); Sedangkan ATmega328 memiliki flash memory
sebesar 32 KB, (juga dengan 2 KB digunakan untuk bootloader). ATmega168
memiliki 1 KB memory pada SRAM dan 512 byte pada EEPROM (yang dapat
dibaca dan ditulis dengan perpustakaan EEPROM); Sedangkan ATmega328
memiliki 2 KB memory pada SRAM dan 1 KB pada EEPROM.
D. Input dan Output
Masing-masing dari 14 pin digital pada Arduino Nano dapat
digunakansebagai input atau output, dengan menggunakan fungsi pinMode(),
digitalWrite(), dan digitalRead(). Semua pin beroperasi pada tegangan 5 volt.
Setiap pin dapat memberikan atau menerima arus maksimum 40 mA dan
memiliki resistor pull-up internal (yang terputus secara default) sebesar 20-50
KOhm.
Selain itu beberapa pin memiliki fungsi khusus, yaitu:
a. Serial : 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan
mengirimkan (TX) TTL data serial. Pin ini terhubung ke pin yang sesuai
dari chip FTDI USB-to-TTL Serial.
b. External Interrupt (Interupsi Eksternal): Pin 2 dan pin 3 ini dapat
dikonfigurasi untuk memicu sebuah interupsi pada nilai yang rendah,
meningkat atau menurun, atau perubahan nilai.
Page 20
8
c. PWM : Pin 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Menyediakan output PWM 8-bit dengan
fungsi analogWrite(). Jika pada jenis papan berukuran lebih besar (misal:
Arduino Uno), pin PWM ini diberi simbol tilde atau “~” sedangkan pada
Arduino Nano diberi tanda titik atau strip.
d. SPI : Pin 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin ini mendukung
komunikasi SPI. Sebenarnya komunikasi SPI ini tersedia pada hardware,
tapi untuk saat belum didukung dalam bahasa Arduino.
e. LED : Pin 13. Tersedia secara built-in pada papan Arduino Nano. LED
terhubung ke pin digital 13. Ketika pin diset bernilai HIGH, maka LED
menyala, dan ketika pin diset bernilai LOW, maka LED padam. Arduino
Nano memiliki 8 pin sebagai input analog, diberi label A0 sampai dengan
A7, yang masing-masing menyediakan resolusi 10 bit (yaitu 1024 nilai
yang berbeda). Secara default pin ini dapat diukur/diatur dari mulai
Ground sampai dengan 5 Volt, juga memungkinkan untuk mengubah titik
jangkauan tertinggi atau terendah mereka menggunakan fungsi
analogReference(). Pin Analog 6 dan 7 tidak dapat digunakan sebagai pin
digital. Selain itu juga, beberapa pin memiliki fungsi yang dikhususkan,
yaitu:
f. I2C : Pin A4 (SDA) dan pin A5 (SCL). Yang mendukung komunikasi I2C
(TWI) menggunakan perpustakaan Wire.
Page 21
9
Masih ada beberapa pin lainnya pada Arduino Nano, yaitu:
1. AREF : Referensi tegangan untuk input analog. Digunakan dengan
fungsi analog Reference().
2. RESET : Jalur LOW ini digunakan untuk me-reset (menghidupkan
ulang) mikrokontroler. Biasanya digunakan untuk menambahkan
tombol reset pada shield yang menghalangi papan utama Arduino.
3. Komunikasi
4. Arduino Nano memiliki sejumlah fasilitas untuk berkomunikasi
dengan komputer, dengan Arduino lain, atau dengan mikrokontroler
lainnya. ATmega168 dan ATmega328 menyediakan komunikasi serial
UART TTL (5 Volt), yang tersedia pada pin digital 0 (RX) dan pin 1 (TX).
Sebuah chip FTDI FT232RL yang terdapat pada papan Arduino Nano
digunakan sebagai media komunikasi serial melalui USB dan driver
FTDI (tersedia pada software Arduino IDE) yang akan menyediakan
COM Port Virtual (pada Device komputer) untuk berkomunikasi
dengan perangkat lunak pada komputer. Perangkat lunak Arduino
termasuk didalamnya serial monitor memungkinkan data tekstual
sederhana dikirim ke dan dari papan Ardui no. LED RX dan TX yang
tersedia pada papan akan berkedip ketika data sedang dikirim atau
diterima melalui chip FTDI dan koneksi USB yang terhubung melalui
USB komputer (tetapi tidak untuk komunikasi serial pada pin 0 dan 1).
Sebuah perpustakaan SoftwareSerial memungkinkan komunikasi
Page 22
10
serial pada beberapa pin digital Nano. ATmega168 dan ATmega328
juga mendukung komunikasi I2C (TWI) dan SPI. Perangkat lunak
Arduino termasuk perpustakaan Wire digunakan untuk
menyederhanakan penggunaan bus I2C. Untuk komunikasi SPI, silakan
lihat datasheet ATmega168 atau ATmega328
E. Pemrograman
Arduino Nano dapat diprogram dengan software Arduino. Pilih “Arduino
Diecimila, Duemilanove, atau Nano w/ ATmega168 ” or “Arduino Duemilanove
atau Nano w/ ATmega328” melalui menu Tools > Board (sesuaikan dengan jenis
mikrokontroler yang anda miliki). ATmega168 dan ATmega328 pada Arduino
Nano sudah dipaket preburned dengan bootloader yang memungkinkan Anda
untuk meng-upload kode baru tanpa menggunakan programer hardware
eksternal. Hal ini karena komunikasi yang terjadi menggunakan protokol asli
STK500. Anda juga dapat melewati (bypass) bootloader dan program
mikrokontroler melalui pin header ICSP (InCircuit Serial Programming)
Menggunakan Arduino ISP Atau yang sejenis.
B. LCD (Liquid Crystal Display)
adalah suatu jenis media tampil yang menggunakan kristal cair sebagai
penampil utama. LCD sudah digunakan diberbagai bidang misalnya alal–alat
elektronik seperti televisi, kalkulator, atau pun layar komputer. Pada penelitian
ini LCD yang digunakan ialah LCD dot matrik dengan jumlah karakter 2 x 16. LCD
Page 23
11
sangat berfungsi sebagai penampil yang nantinya akan digunakan untuk
menampilkan status kerja alat (Munandar A, 2012).
Gambar 2.4 LCD 16x2 (Sinaulan : 2015)
Dalam modul LCD (Liquid Cristal Display) terdapat microcontroller yang
berfungsi sebagai pengendali tampilan karakter LCD (Liquid Cristal Display).
Microntroller pada suatu LCD (Liquid Cristal Display) dilengkapi dengan memori
dan register.
1. Memori yang digunakan microcontroler internal LCD adalah :
a. DDRAM (Display Data Random Access Memory) merupakan memori
tempat karakter yang akan ditampilkan berada.
b. CGRAM (Character Generator Random Access Memory) merupakan
memori untuk menggambarkan pola sebuah karakter dimana bentuk dari
karakter dapat diubah-ubah sesuai dengan keinginan.
c. CGROM (Character Generator Read Only Memory) merupakan memori
untuk menggambarkan pola sebuah karakter dimana pola tersebut
merupakan karakter dasar yang sudah ditentukan secara permanen oleh
pabrikan pembuat LCD (Liquid Cristal Display) tersebut sehingga
Page 24
12
pengguna tinggal mangambilnya sesuai alamat memorinya dan tidak
dapat merubah karakter dasar yang ada dalam CGROM.
2. Register control yang terdapat dalam suatu LCD diantaranya adalah :
a. Register perintah yaitu register yang berisi perintah-perintah dari
mikrokontroler ke panel LCD (Liquid Cristal Display) pada saat proses
penulisan data atau tempat status dari panel LCD (Liquid Cristal Display)
dapat dibaca pada saat pembacaan data.
b. Register data yaitu register untuk menuliskan atau membaca data dari
atau ke DDRAM. Penulisan data pada register akan menempatkan data
tersebut ke DDRAM sesuai dengan alamat yang telah diatur sebelumnya.
3. Pin, kaki atau jalur input dan kontrol dalam suatu LCD (Liquid Cristal Display)
diantaranya adalah :
a. Pin data adalah jalur untuk memberikan data karakter yang ingin
ditampilkan menggunakan LCD (Liquid Cristal Display) dapat dihubungkan
dengan bus data dari rangkaian lain seperti mikrokontroler dengan lebar
data 8 bit.
b. Pin RS (Register Select) berfungsi sebagai indikator atau yang
menentukan jenis data yang masuk, apakah data atau perintah. Logika
low menunjukan yang masuk adalah perintah, sedangkan logika high
menunjukan data.
c. Pin R/W (Read Write) berfungsi sebagai instruksi pada modul jika low tulis
data, sedangkan high baca data.
Page 25
13
d. Pin E (Enable) digunakan untuk memegang data baik masuk atau keluar.
e. Pin VLCD berfungsi mengatur kecerahan tampilan (kontras) dimana pin ini
dihubungkan dengan trimpot 5 Kohm, jika tidak digunakan dihubungkan
ke ground, sedangkan tegangan catu daya ke LCD sebesar 5 Volt.
C. Sensor Rotary Encoder
Rotary Encoder adalah suatu deviceelektromekanikal yang digunakan
untuk mengubah posisi sudut dari roda ke dalam kode digital,menjadikannya
tranduser.Device ini biasanya digunakan dalam bidang robotika, seperti
optomekanikal mouse dan trackball, serta digunakan juga pada kendali putaran
radar.
Cara kerja rotary encoder secara sederhana harus memiliki 3 syarat
utama. Yang pertama adalah adanya sensor. Yang biasanya menggunakan LED
inframerah. Yang kedua adalah adanya penerima sensor yang biasanya berupa
photodiode atau phototransistor. Dan yang ketiga adalah piringan atau ring yang
akan membuat terjadinya gelombang kotak karena adanya proses menutup dan
membukanya penerimaan pada penerima sensor cahaya yang akan membuat
kode digital terjadi dan bisa digunakan.
Page 26
14
Gambar 2.5 Rotary Encoder
(Mangawe : 2015)
D. MODUL I2C
Inter Integrated Circuit atau sering disebut I2C adalah standar komunikasi
serial dua arah menggunakan dua saluran yang didisain khusus untuk mengirim
maupun menerima data. Sistem I2C terdiri dari saluran SCL (Serial Clock) dan SDA
(Serial Data) yang membawa informasi data antara I2C dengan pengontrolnya.
Piranti yang dihubungkan dengan sistem I2C Bus dapat dioperasikan
sebagai Master dan Slave. Master adalah piranti yang memulai transfer data
pada I2C Bus dengan membentuk sinyal Start, mengakhiri transfer data dengan
membentuk sinyal Stop, dan membangkitkan sinyal clock. Slave adalah piranti
yang dialamati master.
Gambar 2.6 Modul I2c
(Saptaji, 2016)
Page 27
15
Komunikasi I2C antara Microcontroller
Ada kalanya dalam suatu system kita memerlukan lebih dari 1
Microcontroller yang saling bertukar data/berkomunikasi. Prinsip master dan
slave tetap berlaku meski proses komunikasi dilakukan oleh microcontroller.
Yakni clock berasal dari master sebagai sinkronisasi data. Kendala utamanya
adalah, slave tidak bisa langsung mengirim data, karena slave juga memerlukan
waktu untuk kedalam interrupt service routine, menyimpan data kedalam
variable, dan menyesuikan alamat data yang diminta oleh master. Bebrapa hal
diatas memerlukan waktu, sehingga jika master tetap saja mengirim clock maka
data yang diterima dari slave akan error/respon yang diberikan salah.
Untuk mengatasi hal ini, diperlukan saling pengertian antara microcontroller
master dengan microcontroller slave. Caranya, slave bisa menahan SCL pada
posisi low saat pertama menerima perintah read dari master, kemudian slave
menyiapkan data yang diminta, setelah siap maka slave melepas SCL untuk
kembali menjadi High. Sedangkan pada posisi master, perintah clock pada SCL
untuk membaca slave juga diikuti dengan recheck SCL apakah pada tetap pada
posisi Low ataukah sudah kembali ke High, jika sudah High artinya data pada
slave siap dikirim dan master bisa melanjutkan pengambilan datanya dengan
mengirim clock selanjutnya.
E. Rancang Bangun
Rancang merupakan serangkaian prosedur untuk menerjemahkan hasil
analisa dari sebuah sistem ke dalam bahasa pemrograman untuk
Page 28
16
mendeskripsikan dengan detail bagaimana komponen-komponen sistem
diimplementasikan (Pressman, 2002). Rancangan sistem adalah penentuan
proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru (McLeod, 2002). Perancangan
adalah kegiatan yang memiliki tujuan untuk mendesain sistem baru yang dapat
menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari
pemilihan alternatif sistem yang terbaik (Ladjamudin, 2005).
Sedangkang pengertian bangun atau pembangunan sistem adalah
kegiatan menciptakan sistem baru maupun mengganti atau memperbaiki sistem
yang telah ada baik secara keseluruhan maupun sebagian (Pressman, 2002).
Bangun sistem adalah membangun sistem informasi dan komponen yang
didasarkan pada spesifikasi desain (Whitten et al, 2004).
Dengan demikian pengertian rancang bangun merupakan kegiatan
menerjemahkan hasil analisa ke dalam bentuk paket perangkat lunak kemudian
menciptakan sistem tersebut ataupun memperbaiki sistem yang sudah ada.
Gambar 2.7 Rancang bangun
(Indah Permata Sari : 2013)
Page 29
17
f. Alat Ukur
Alat ukur ( measuring tool ) adalah alat yang digunakan untuk
mengetahui besaran baik itu besaran ukuruan dimensi dan kondisi suatu fisik
suatu komponen.Alat ukur dipergunakan untuk mengukur secara presisi,yang
diperlukan dalam melakukan pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan otomotof
khusunya dan peralatan teknik atau pekerjaan logam lainnya.
Alat ukur yang banyak dipergunakan di dalam otomotif dpat digolongkan
menjadi 3 kategori yaitu sebagai berikut.
1. Alat ukur mekanis
2. Alat ukur pneumatic
3. Alat ukur elektris/elektronik
Hal-hal yang yang harus diperhatikan dalam menggunakan alat-alat ukur
untuk pemeliharaan dan perbaikan otomotif,mengingat pengukuran yang harus
dilakukan menuntut kepresisian yang tinggi adalah sebagai berikut :
1. Mempelajari cara pemakaiannya dengan seksama,karena jika tidak maka
pembacaannya salah.
2. Benda yang diukur harus bersih dari debu,minyak pelumas dan
sebagainya.
3. Perhatikan suhu benda yang diukur,harus dalam keadaan
normal,usahakan suhu benda diukur dengan alat ukur harus sama.
Pengklasifikasian alat ukur
Page 30
18
Alat ukur yang banyak dipergunakan di dalam otomotif dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Pengukuran langsung
Pengukuran langsung yaitu pengukuran dengan menggunakan alat ukur
langsung,dan hasil pengukurannya dapat langsung dibaca pada alat ukur
tersebut.
Contoh : Micrometer,jangka sorong,mistar ukru dan sebagainya.
2. Pengukuran tak langsung
Pengukuran tak langsung yaitu pengukuran dengan enggunakan alat ukur
tidak langsung,alat ukur jenis pembanding atau pembantu dan standar.Hasil
pengukuran diukur oleh alat ukur langsung.
3. Pengukuran dengan kaliber batas
Pengukuran dengan kaliber batas ( limit gauge ) yaitu pengukuran
menggunakan alat ukur batas /kaliber.Pengukuran ini tidak menentukan ukuran
dimensi dengan pasti,melainkan hanya menunjukan apakah dimensi tersebut
terletak di dalaml atau di luar daerah toleransi.Cara pengukuran seperti ini
dimaksudkan untuk mempercepat pemeriksaan atas produksi masal,dan alat
ukur yang digunakan adalah jenis kaliber GO dan NO GO gauges.
4. Pengukuran dengan cara membandingkan
Pengukuran dengan cara ini tidak menentukan dimensi ataupun toleransi
suatu benda ukur secara langsung.Pengukuran dengan cara uni menggunakan
Page 31
19
perbandingan dengan bentuk standar misalnya unutk pengecekan atau
pemeriksaan bentuk konis.
Gambar 2.8 Mistar (Diana Ellyza : 2014)
Gambar 2.9 jangka Sorong
(Diana Ellyza : 2014)
Gambar 2.10 Meterran
(Diana Ellyza : 2014)
Page 32
20
G. Pola Jahitan
Dalam menjahit atau desain busana, pola adalah potongan-potongan
kertas yang merupakan prototipe bagian-bagian pakaian atau produk jahit-
menjahit. Pola dijadikan contoh agar tidak terjadi kesalahan sewaktu
menggunting kain. Selain memakai pola buatan sendiri, orang dapat menjahit di
rumah dengan memakai pola siap pakai (pola jadi) yang diterbitkan majalah
wanita.
Sewaktu membuat pakaian, pola disesuaikan dengan ukuran-ukuran
bentuk badan dan model pakaian. Untuk pakaian yang dijahit menurut pesanan,
sebelum pola dibuat, bagian-bagian tertentu dari tubuh pemakai diukur satu
demi satu dengan pita ukur. Bagian-bagian tubuh yang diukur mulai dari ukuran
lingkar leher, lebar dada, panjang dada, hingga lingkar pinggang dan panjang
punggung. Sebelum digambar dalam ukuran sebenarnya, rancangan pola juga
dapat digambar dalam ukuran kecil berdasarkan skala di dalam buku kostum.
Gambar 2.11 Pola jahitan
(Mangawe R : 2013)
Page 33
21
BAB III METODE PENELITIAN
A.Waktu dan tempat penelitian
Penelitian dilakukan pada lingkungan kawasan industri serta perancangan
tugas akhir ini dilaksanakan mulai bulan Januari 2018 sampai Juli 2018 di
Workshop Politeknik ATI Makassar.
B. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan tugas akhir ini yaitu :
1. Alat
a. Solder digunakan untuk menyolder komponen
b. Timah
c. Penghisap Timah
d. Obeng
e. Tang potong
f. Tang lancip
g. Bor Listrik
h. Akrilit
i. Gurinda
j. Laptop/PC yang digunakan untuk mengupload program arduino ke
board
Page 34
22
2. Bahan
a. Arduino Nano 328p digunakan sebagai microcontroller.
b. LCD 16x2 digunakan sebagai penampil data sensor
c. Kabel jamper
d. Sensor Rotary Encoder
e. Modul I2c
C. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan yaitu metode eksperimental dengan cara
melakukan perancangan dan pembuatan alat, selanjutnya dilakukan pengujian
dan pengukuran terhadap alat tersebut.
D. Teknik Perancangan dan Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian tugas akhir ini dilaksanakan dalam
beberapa tahapan. Uraian tahapannya adalah sebagai berikut :
1. Melakukan perancangan hardware
Dalam melakukan perancangan hardware tahap-tahap yang dilakukan
yaitu :
a. Membuat desain penyambungan komponen
b. Perakitan komponen
c. Penyolderan komponen
Page 35
23
Gambar 3.1 Diagram Blok
Gambar 3.2 flowchart
Page 36
24
2. Melakukan perancangan software
Dalam melakukan perancangan software tahap-tahap yang dilakukan
yaitu :
a. Membuat program arduino
b. Menguji program
c. Mengupload program ke mikrokontroller
d. Melakukan pengujian mikrokontroller arduino
3. Pengujian Alat
Pertama hubungkan sumber tegangan 5 volt ke arduino,secara
otomatis alat tersebut akan menyala dan menampilkan kondisi awal atau
tampilan utama,dengan tampilan nama dan satuan cm,atau nilai utama
sama dengan 0 cm, pada saat melakukan percobaan, rotas i atau roda
incorder harus pas dengan titik utama untuk memulai pengukuran, pada
saat melakukan pengukuran dengan mendorong atau menggerakkan alat
tersebut agar rotasi incorder berputar,secara otomotis setiap putaran
akan memunculkan nilai ukuran pada lcd dan itu adalah nilai satuan pada
pengukuran alat tersebut.
E. Analisa Data
Teknik analisa data yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Pengambilan data untuk mengetahui ukuran digital dan ukuran analog.
2. Pengambilan data untuk menyesuaikan ukuran digital dengan ukuran
analog.
3. Pengambilan data untuk mengetahui perbandingan antara meteran
digital dan meteran analog.
Page 37
25
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Saat melakukan penelitian membandingkan nilai hasil pengukuran digital
dan pengukuran manual, setiap melakukan pengukuran digital tekan tombol
reset untuk memulai nilai pengukuran dari nol.
Program alat ukur pola jahitan:
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Setelah melakukan penelitian dengan menggunakan alat ukur digital nilai
hasil pengukuran sama dengan nilai hasil pengukuran analog,dalam pengukuran
digital setiap rotasi atau putaran pada rotary incorder bernilai 1 cm dan nilai hasil
putaran akan di munculkan pada lcd.
JENIS KAIN PERCOBAAN ALAT UKUR MANUAL ALAT UKUR DIGITAL
JEANS
1 30 Cm 32 Cm
2 30 Cm 30 Cm
3 30 Cm 31 Cm
4 30 Cm 31 Cm
5 30 Cm 30 Cm
Tabel 4.1 Pengukuran Celana Jeans
Page 38
26
Pada tabel di atas merupakan hasil pengukuran celana jeans dengan
menggunakan dua alat ukur yaitu alat ukur manual dan alat ukur digital. Pada
percobaan tersebut pengukuran dilakukan sebanyak lima kali dan
membandingkan nilai hasil pengukuran dengan nilai patokan yaitu 30 cm. Rata-
rata dari hasil pengukuran yaitu 30,8 cm dan nilai errornya sebesar 2,67%.
JENIS KAIN PERCOBAAN ALAT UKUR MANUAL ALAT UKUR DIGITAL
BATIK
1 30 Cm 28 Cm
2 30 Cm 30 Cm
3 30 Cm 31 Cm
4 30 Cm 30 Cm
5 30 Cm 28 Cm
Tabel 4.2 Pengukuran Baju Batik
Pada tabel di atas merupakan hasil pengukuran baju batik dengan
menggunakan dua alat ukur yaitu alat ukur manual dan alat ukur digital . Pada
percobaan tersebut pengukuran dilakukan sebanyak lima kali dan
membandingkan nilai hasil pengukuran dengan nilai patokan yaitu 30 cm. Rata-
rata dari hasil pengukuran yaitu 29,4 cm dan nilai errornya sebesar 2%.
Page 39
27
JENIS KAIN PERCOBAAN ALAT UKUR MANUAL ALAT UKUR DIGITAL
KAOS
1 30 Cm 30 Cm
2 30 Cm 32 Cm
3 30 Cm 30 Cm
4 30 Cm 30 Cm
5 30 Cm 31 Cm
Tabel 4.3 Pengukuran Baju Kaos
Pada tabel di atas merupakan hasil pengukuran baju kaos dengan
menggunakan dua alat ukur yaitu alat ukur manual dan alat ukur digital . Pada
percobaan tersebut pengukuran dilakukan sebanyak lima kali dan
membandingkan nilai hasil pengukuran dengan nilai patokan yaitu 30 cm. Rata-
rata dari hasil pengukuran yaitu 29,4 cm dan nilai errornya sebesar 2%.
Prinsip kerja alat yaitu, Rotary Encoder berfungsi sebagai alat yang akan
digunakan untuk mengukur panjang atau lebar suatu baju dengan meletakkan
rotary encoder di atas permukaan baju yang akan diukur. Untuk menghasilkan
nilai pengukuran maka scroll rotary encoder harus berputar dengan cara
mendorong rotary encoder pada permukaan baju yang akan di ukur. Arduino
nano berfungsi sebagai alat untuk menerima hasil putaran pada rotary encoder
yang akan menginput hasil pengukuran dengan menghubungkan ke lcd untuk
menampilkan nilai pengukuran yang dihasilkan putaran rotary encoder. Setiap
putaran scroll pada rotary encoder akan menghasilkan nilai dan ditampilkan di
lcd sebagai nilai hasil pengukuran.
Page 40
28
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil pengukuran yang telah dilakukan, maka didapat hasil nilai tingkat
error pada hasil pengukuran jarak dengan menggunakan alat ukur ini yaitu
sebesar 2,67 %. Besar error tersebut dalam pengukuran kain masih dianggap
wajar Karena kain bersifat elastis pada saat akan dijahit.
B. Saran
1. Sebelum melakukan pengukuran,nilai utama pada alat ukur digital sama
dengan nol atau menekan tombol reset terlebih dahulu.
2. Nilai hasil pengukuran secara otomatis akan terinput dalam computer
dan dapat di kirim dari tempat yang berbeda.
3. Alat yang di gunakan bisa membandingakan bentuk badan orang dewasa
dan anak-anak dan nilai hasil pengukurannya langsung terkirim ke tukang
jahit.
4. Alat yang di gunakan memerlukan beberapa sensor dalam suatu
ruangan,sehingga orang yang masuk dalam ruangan tersebut secara
otomatis akan terukur bentuk badannya, dan tukang jahit lebih mudah
melakukan pengukuran tanpa harus turun tangan dan secara otomatis
terinput dalam computer.
Page 41
29
DAFTAR PUSTAKA
Mangawe R. 2013.Menghitung panjang benda dengan menggunakan Rotary Encoder.Teknofisika Terapan-Raihanda Dwimart Mangawe.SMA untad palu.palu.
Ajie.2016. Bekerja dengan I2c LCD dan Arduino. Saptaji.com.
Sinaulan.2015.Pengukuran akan ditampilkan pada tampilan LCD.Teknik Elektro
dan computer 2015.Jurusan Teknik Elektro-FT UNSRAT.Manado.
Feri Djuandi.2014.Pengenalan Arduino.tobuku.com.
Indah Permata Sari.2015.Pengertian Rancang Bangun dan Konsep Sistem
Informasi.
Diana Ellyza.2014.macam-macam Alat Ukur.Pendidikan Biologi FKIP UNSRI.
Sarah S.2014.Pengaruh pola tusuk dasar menjahit terhadap lebar kain saat dikenai beban.pendidikan sains.UNIVERSITY For The Excellence.
Page 43
Gambar Pembuatan Alat Ukur Pola Jahitan
Gambar kondisi awal saat star
Gambar setelah melakukan pengukuran
Page 47
Gambar Program Alat Ukur Pola Jahitan
Page 48
Rancangan Anggaran Biaya
NO Nama Alat Spesifikasi Harga Satuan Jumlah Jumlah Satuan
1 Arduino Nano Chip mikrokontroller : ATmega328P
Tegangan operasi : 5V Tegangan input (yang
direkomendasikan) : 7V -
12V Digital I/O pin 14 buah, 6
diantaranya menyediakan PWM
Analog Input pin : 8 buah Arus DC per pin I/O : 40
mA Memori Flash : 32 KB, 0.5
KB telah digunakan untuk bootloader
SRAM : 2 KB EEPROM : 1 KB
Clock speed : 16 Mhz Dimensi : 45 mm x 18
mm Berat : 5 g
Rp. 65.000,- 1 Rp. 65.000,-
2 Sensor Rotary Encorder
VC/(Tegangan Rangkaian) = 5V±0.1
Rp. 18.000,- 1 Rp. 18.000,-
3 LCD (Liquid
Cyrstal Display) 16x2
Terdiri dari 16 karakter
dan 2 baris. Mempunyai 192 karakter
tersimpan. Terdapat karakter
generator terprogram. Dapat dialamati dengan
mode 4-bit dan 8-bit. - Dilengkapi dengan back
light.
Rp. 45.000,- 1 Rp. 45.000,-
4 I2c Vc 5 Volt Rp. 20.000,- 1 Rp. 50.000,-
5 Akrilit Tebal 2mm Rp. 75.000,- 1 Rp. 75.000,- Total Rp. 253.000,-