Top Banner
i RANCANG BANGUN ALAT UKUR POLA JAHITAN UNTUK INDUSTRI GARMEN SKALA KECIL SAMPUL TUGAS AKHIR OLEH : AKHMAD AWAL NIM : 15OSP008 Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna menyelesaikan program Diploma Tiga Jurusan Otomasi Sistem Permesinan SAMPUL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN R.I POLITEKNIK ATI MAKASSAR 2018
49

rancang bangun alat ukur pola jahitan untuk industri garmen ...

Feb 26, 2023

Download

Documents

Khang Minh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: rancang bangun alat ukur pola jahitan untuk industri garmen ...

i

RANCANG BANGUN ALAT UKUR POLA JAHITAN UNTUK INDUSTRI GARMEN SKALA KECIL

SAMPUL

TUGAS AKHIR

OLEH :

AKHMAD AWAL NIM : 15OSP008

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

menyelesaikan program Diploma Tiga

Jurusan Otomasi Sistem Permesinan SAMPUL

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN R.I POLITEKNIK ATI MAKASSAR

2018

Page 2: rancang bangun alat ukur pola jahitan untuk industri garmen ...

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Telah diterima oleh Panitia Ujian Akhir Program Diploma Tiga (D3) yang

ditentukan sesuai dengan Surat Keputusan Direktur Politeknik ATI Makassar

Nomor : 214 / Kpts / SJ-IND.7.8 / 2 / 2018, tanggal 01 Februari 2018 yang telah

dipertahankan di depan Tim Penguji pada hari senin tanggal 20 Agustus 2018

sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) Teknik Industri

dalam program studi Otomasi Sistem permesinan pada Politeknik ATI Makassar.

PANITIA UJIAN:

Pengawas :1.Kepala Pusdiklat Industri Kementrian Perindustrian R.I.

:2.Direktur Politeknik ATI Makassar

Ketua: Dr. Ir. Masjono, M.Eng ....................... (............................... ) Sekertaris: Taufik Muchtar, ST.,MT ............... (............................... ) Penguji I: Dr. Ir. Masjono, M.Eng .................. (............................... )

Penguji II: Taufik Muchtar, ST.,MT ................ (............................... )

Penguji III: Wahidah, S.Si, M.Si...................... (............................... )

Pembimbing I : Ir. Nurhayati Djabir, MT ....... (............................... )

Pembimbing II : Muslimin, ST.,MT. ............... (............................... )

Page 3: rancang bangun alat ukur pola jahitan untuk industri garmen ...

iii

HALAMAN PERSETUJUAN

JUDUL : RANCANG BANGUN ALAT UKUR POLA

JAHITAN UNTUK INDUSTRI GARMEN SKALA

KECIL

NAMA MAHASISWA : AKHMAD AWAL

NOMOR STAMBUK : 15OSP008

JURUSAN : OTOMASI SISTEM PERMESINAN

Menyetujui,

Pembimbing I pembimbing II

Ir. Nurhayati Djabir, MT Muslimin, ST.,MT NIP.19640109 199003 2 002 NIP.19741231 200212 1 012

Mengetahui,

Direktur Politeknik ATI Ketua Jurusan

Amrin Rafi, ST.,MT. Atikah Tri Budi Utami, ST. M EngSc NIP.19691011 199412 1 001 NIP.19760501 200112 2 003

Page 4: rancang bangun alat ukur pola jahitan untuk industri garmen ...

iv

PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : AKHMAD AWAL

NIM : 15OSP008

Program Studi : Otomasi Sistem Permesinan

Menyatakan bahwa tugas akhir yang saya buat benar-benar merupaka hasil

karya saya sendiri. Apabila dikemudian hari terbukti dan dapat dibuktikan sesuai

hukum yang berlaku dinegara Republik Indonesia bahwa tugas akhir saya adalah

hasil karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan

tersebut tanpa melibatkan institusi Politeknik ATI Makassar atau orang lain.

Makassar, 30 Juli 2018

Yang menyatakan

AKHMAD AWAL

Page 5: rancang bangun alat ukur pola jahitan untuk industri garmen ...

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,

karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan

Tugas Akhir yang berjudul “RANCANG BANGUN ALAT UKUR POLA JAHITAN

UNTUK INDUSTRI GARMEN SKALA KECIL”. Tugas Akhir ini disusun sebagai

persyaratan kelulusan pada Program Studi Otomasi Sistem Permesinan Diploma

III Politeknik ATI Makassar.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis banyak mendapat saran,

dorongan, bimbingan serta keterangan-keterangan dari berbagai pihak yang

merupakan pengalaman yang tidak dapat diukur secara materi, namun dapat

membukakan mata penulis bahwa sesungguhnya pengalaman dan pengetahuan

tersebut adalah guru yang terbaik bagi penulis. Oleh karena itu dengan segala

hormat dan kerendahan hati perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih

kepada :

1. Orangtua tercinta yang banyak memberi kasih sayang yang tulus tanpa

pamrih, yang tak henti-hentinya memberi semangat, dorongan serta doa

selama penulis menempuh pendidikan.

2. Bapak Amrin Rapi, ST.,MT selaku Direktur Politeknik ATI Makassar.

Page 6: rancang bangun alat ukur pola jahitan untuk industri garmen ...

vi

3. Ibu Atikah Tri Budi Utami, ST.,M.EngSc selaku Ketua Jurusan Politeknik

ATI Makassar.

4. Bapak DR. Ir. Masjono Muchtar, M.Eng selaku penasehat akademik yang

senantiasa memberikan nasehat dalam menyelesaikan laporan tugas

akhir ini.

5. Ibu Nurhayati Djabir, MT selaku Pembimbing I yang selalu memberikan

saran dan kritik demi kesempurnaan laporan tugas akhir ini.

6. Bapak Muslimin, ST.,MT selaku Pembimbing II yang selalu memberikan

saran dan kritik demi kesempurnaan laporan tugas akhir ini.

7. Bapak Lutfi, ST.,MT yang meluangkan waktu dan pikirannya dalam

membantu pengerjaan tugas akhir ini.

8. Bapak Zainal Akbar, S.ST yang meluangkan waktu dan pikirannya dalam

membantu pengerjaan Tugas Akhir ini.

9. Teman–teman seperjuangan program studi Otomasi Sistem Permesinan

terutama Otomasi 015 Angkatan I tanpa terkecuali yang susah senang

selalu bersama.

Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis menyadari masih terdapat banyak

kekurangan yang dibuat baik sengaja maupun tidak sengaja, dikarenakan

keterbatasan ilmu pengetahuan dan wawasan serta pengalaman yang penulis

miliki. Untuk itu penulis mohon maaf atas segala kekurangan tersebut tidak

menutup diri terhadap segala saran dan kritik serta masukan yang bersifat

kontruktif bagi diri penulis.

Page 7: rancang bangun alat ukur pola jahitan untuk industri garmen ...

vii

Akhir kata semoga dapat bermanfaat bagi penulis sendiri, institusi pendidikan

dan masyarakat luas. Amin!

Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb

Makassar, 30 Juli 2018

Yang menyatakan,

AKHMAD AWAL

Page 8: rancang bangun alat ukur pola jahitan untuk industri garmen ...

viii

ABSTRAK

AKHMAD AWAL 15OSP008. Rancang Bangun Alat Ukur Pola jahitan Untuk

Industri Garmen Skala Kecil. Di bawah bimbingan Nurhayati Djabir sebagai

Pembimbing I dan Muslimin sebagai Pembimbing II.

Dalam menjahit pakaian memiliki banyak ukuran dan berbagai macam

bentuk, dalam tugas akhir ini saya mengangkat judul diatas sebagai alat untuk

mempermudah dalam menentukan ukuran baju atau bentuk baju,karena dalam

menentukan ukuran baju yang panjangnya berbeda itu memerlukan pengkuran

yang betul-betul sama dengan potongan yang pertama dan yang ke dua,dalam

pengukuran tersebut tukang jahit kadang menemukan kekeliruan karena

potongan baju yang pertama dengan yang ke dua tidak sama, mungkin pengaruh

dari alat ukur yang digunakan yang tidak sama rata permukaannya saat diukur.

Tujuan dari tugas akhir ini yaitu untuk membuat alat ukur pola jahitan untuk

industri garmen skala kecil. Untuk mencapai tujuan tersebut maka metode dalam

menyelesaikan tugas akhir ini yaitu dengan melakukan rancang bangun

pengukuran dan pengambilan data. Data yang diperoleh divalidasi atau

dibandingkan dengan hasil pengukuran secara manual, dari hasil pengukuran dan

pengumpulan data diperoleh nilai error sebesar 2,67%, pada nilai error ini masih

dianggap dalam batas kewajaran karena kain mempunyai sifat elastis pada saat

akan dijahit.

Kata Kunci : Pakaian, Sensor Rotary Encoder, Arduino Nano, lCD 16x2

Page 9: rancang bangun alat ukur pola jahitan untuk industri garmen ...

ix

DAFTAR ISI

SAMPUL ......................................................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................................ii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR ........................................................................ iv

KATA PENGANTAR ......................................................................................................v

ABSTRAK ................................................................................................................. viii

DAFTAR ISI................................................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .......................................................................................................... xii

BAB I ..........................................................................................................................1

PENDAHULUAN ..........................................................................................................1

A. Latar Belakang ....................................................................................................1

B. Rumusan Masalah ...............................................................................................2

C. Tujuan Penelitian ................................................................................................2

D. Manfaat Penelitian..............................................................................................2

E. Sistematika Penulisan ..........................................................................................2

BAB II .........................................................................................................................4

TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................................4

A. Arduino Nano .....................................................................................................4

B. LCD (Liquid Crystal Display) ................................................................................10

C. Sensor Rotary Encoder.......................................................................................13

D. MODUL I2C .......................................................................................................14

E. Rancang Bangun ................................................................................................15

f. Alat Ukur ...........................................................................................................17

G. Pola Jahitan ......................................................................................................19

Page 10: rancang bangun alat ukur pola jahitan untuk industri garmen ...

x

BAB III ......................................................................................................................21

METODE PENELITIAN ................................................................................................21

A.Waktu dan tempat penelitian .............................................................................21

B. Alat dan Bahan ..................................................................................................21

C. Jenis Penelitian .................................................................................................22

D. Teknik Perancangan dan Pengumpulan Data.......................................................22

E. Analisa Data ......................................................................................................24

BAB IV ......................................................................................................................25

HASIL DAN PEMBAHASAN .........................................................................................25

A. Hasil Penelitian .................................................................................................25

B. Pembahasan Hasil Penelitian..............................................................................25

BAB V .......................................................................................................................28

KESIMPULAN DAN SARAN .........................................................................................28

A. Kesimpulan .......................................................................................................28

B. Saran ................................................................................................................28

Page 11: rancang bangun alat ukur pola jahitan untuk industri garmen ...

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Arduino Tampak Depan................................................................ 4 Gambar 2.2 Arduino Tampak Belakang ........................................................... 5 Gambar 2.3 konfigurasi Arduino Nano ............................................................ 6 Gambar 2.4 LCD 16x2 ....................................................................................... 11 Gambar 2.5 Sensor Rotary Encorder................................................................ 14 Gambar 2.6 Modul I2c...................................................................................... 14

Gambar 2.7 Rancang Bangun ........................................................................... 16 Gambar 2.8 Mistar ........................................................................................... 19

Gambar 2.9 Jangka Sorong............................................................................... 19 Gambar 2.10 Meteran ...................................................................................... 19

Gambar 2.11Pola jahitan.................................................................................. 20 Gambar 3.1 Diagram Blok ................................................................................ 23

Gambar 3.2 Flowchart ...................................................................................... 23

Page 12: rancang bangun alat ukur pola jahitan untuk industri garmen ...

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Pengkuran Celana Jeans ................................................................... 25 Tabel 4.2 Pengukuran Baju Batik ..................................................................... 26 Tabel 4.3 Pengukuran Baju kaos ...................................................................... 27

Page 13: rancang bangun alat ukur pola jahitan untuk industri garmen ...

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Terdapat

beberapa cara untuk menentukan ukuran pakaian, diantaranya adalah ukuran

yang secara khusus dipesan konsumen langsung kepada penajahit (custom), one

size fits all, dan design for several sizes. Untuk cara custom, ukuran pakaian

memang dapat dipastikan akan sesuai dengan yang diinginkan konsumen, namun

kelemahannya adalah time consuming dan tidak efisien jika diterapkan untuk

produksi dalam skala besar (mass production). Sedangkan untuk one size fits all,

efisien jika digunakan untuk mass production, namun akan bermasalah jika

konsumen menginginkan ukuran yang benar-benar sesuai dengan tubuh mereka

(kebutuhan clothing fit). Oleh karena itu kemudian berkembanglah design for

several sizes (pakaian yang memiliki beberapa label ukuran) merupakan solusi

bagi kedua masalah tersebut.

Design for several sizes dapat diporoleh dengan mengembangkan suatu

sizing system. Sizing system adalah sekumpulan proses yang dilalui untuk

membuat ukuran pakaian pada suatu target market tertentu (Gupta dan Zakaria

2014). Tujuan dari sizing system ini adalah untuk menemukan jumlah ukuran

optimal yang mampu mewakili seluruh ukuran tubuh populasi dan

mengakomodasi tiap-tiap individu ke setiap label ukuran (Ashdown, 2007). Salah

Page 14: rancang bangun alat ukur pola jahitan untuk industri garmen ...

2

satu contoh dari sizing system tersebut adalah label standar ukuran pakaian yang

telah dikembangkan oleh Badan Standardisasi Nasional(BSN).

B. Rumusan Masalah

Masalah yang dapat dirumuskan pada penelitian ini yaitu bagaimana cara

membuat alat ukur pola jahitan untuk industri garmen skala kecil.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat alat ukur pola jahitan untuk

industri garmen skala kecil.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah mempermudah untuk membuat alat ukur

pola jahitan untuk industri garmen skala kecil.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan penelitian tugas akhir ini terdiri dari lima bab,

dimana dalam tiap bab terdapat beberapa sub-bab. Ringkasan uraian dari tiap

bab tersebut adalah sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan

Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, batasan

masalah, rumusan masalah, tujuan, dan sistematika penulisan laporan

penelitian tugas akhir.

Page 15: rancang bangun alat ukur pola jahitan untuk industri garmen ...

3

BAB II Tinjauan Pustaka

Pada bab ini menjelaskan tentang beberapa teori mengenai komponen

dan sistem pengontrolan yang digunakan dalam pengerjaan tugas akhir

ini. Komponen-komponen yang di bahas pada bab ini adalah sensor

rotary encorder, microcontroller arduino nano, modul i2c dan lcd.

BAB III Metode Penelitian

Bab ini berisi memuat waktu dan lokasi penelitian, bahan dan alat yang

digunakan dalam penelitian, jenis penelitian, teknik pengumpulan data,

serta analisa data.

BAB IV Hasil dan Pembahasan

Bab ini berisi tentang hasil dan pembahasan terhadap sensor yang

digunakan yaitu sensor optocoupler untuk mendeteksi jarak, kemudian

dilakukan pengujian pengiriman data sensor dari arduino dan ditampilkan di Lcd.

BAB V Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dari Tugas Akhir yang telah

dikerjakan dan saran-saran yang diberikan oleh penulis.

Page 16: rancang bangun alat ukur pola jahitan untuk industri garmen ...

4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Arduino Nano

Arduino Nano adalah salah satu papan pengembangan mikrokontroler yang

berukuran kecil, lengkap dan mendukung penggunaan breadboard. Arduino

Nano diciptakan dengan basis mikrokontroler ATmega328 (untuk Arduino Nano

versi 3.x) atau ATmega 168 (untuk Arduino versi 2.x). Arduino Nano kurang lebih

memiliki fungsi yang sama dengan Arduino Duemilanove, tetapi dalam paket

yang berbeda. Arduino Nano tidak menyertakan colokan DC berjenis Barrel Jack,

dan dihubungkan ke komputer menggunakan port USB Mini-B. Arduino Nano

dirancang dan diproduksi oleh perusahaan Gravitech.(Ihsan : 2016, 1).

Gambar 2.1 Arduino Tampak Depan

(Feri Djuandi : 2014).

Gambar 2.1 Arduino terlihat dari depan, dapat dilihat pin-pin yang ada, terdapat

30 pin dengan nama-nama pin tersebut.

Page 17: rancang bangun alat ukur pola jahitan untuk industri garmen ...

5

Gambar 2.1 Arduino Tampak Belakang

(feri Djuandi : 2014).

Gambar 2.2 Arduino tampak dari belakang yang terliha adalah pin-pin

yang tersedia untuk dihubungkan dengan komponen-komponen yang lain sesuai

dengan kebutuhan.

Spesifikasi Arduino Nano

Mikrokontroler : Atmel ATmega168 atau ATmega328

Tegangan Operasi : 5V

Voltage (disarankan) : 7-12V

Input Voltage (limit) : 6-20V

Pin Digital I/O : 14 (6 pin digunakan sebagai output PWM)

Pins Input Analog : 8

Arus DC per pin I/O : 40 mA

Flash Memory : 16KB (ATmega168) atau 32KB(ATmega328) 2KB digunakan oleh

Bootloader

SRAM : 1 KB (ATmega168) atau 2 KB (ATmega328)

EEPROM : 512 byte (ATmega168) atau 1KB (ATmega328)

Clock Speed : 16 MHz

Ukuran : 1.85cm x 4.3cm

Page 18: rancang bangun alat ukur pola jahitan untuk industri garmen ...

6

B. Sumber Daya

Arduino Nano dapat diaktifkan melalui koneksi USB Mini-B, atau melalui catu

daya eksternal dengan tegangan belum teregulasi antara 6-20 Volt yang

dihubungkan melalui pin 30 atau pin VIN, atau melalui catu daya eksternal

dengan tegangan teregulasi 5 volt melalui pin 27 atau pin 5V. Sumber daya akan

secara otomatis dipilih dari sumber tegangan yang lebih tinggi. Chip FTDI FT232L

pada Arduino Nano akan aktif apabila memperoleh daya melalui USB, ketika

Arduino Nano diberikan daya dari luar (Non-USB) maka Chip FTDI tidak dan pin

3.3V pun tidak tersedia (tidak mengeluarkan tegangan), sedangkan LED TX dan

RX pun berkedip apabila pin digital 0 dan 1 berada pada posisi HIGH.

C. Pin pada Arduino Nano

Dapat dilihat untuk pin-pin yang ada pada Arduino Nano, terdapat 30 pin yang

tersedia

Gambar 2.3 Pin Konfigurasi Arduino Nano

(Feri Djuandi : 2014)

Page 19: rancang bangun alat ukur pola jahitan untuk industri garmen ...

7

Memory ATmega168 memiliki 16 KB flash memory untuk menyimpan kode (2 KB

digunakan untuk bootloader); Sedangkan ATmega328 memiliki flash memory

sebesar 32 KB, (juga dengan 2 KB digunakan untuk bootloader). ATmega168

memiliki 1 KB memory pada SRAM dan 512 byte pada EEPROM (yang dapat

dibaca dan ditulis dengan perpustakaan EEPROM); Sedangkan ATmega328

memiliki 2 KB memory pada SRAM dan 1 KB pada EEPROM.

D. Input dan Output

Masing-masing dari 14 pin digital pada Arduino Nano dapat

digunakansebagai input atau output, dengan menggunakan fungsi pinMode(),

digitalWrite(), dan digitalRead(). Semua pin beroperasi pada tegangan 5 volt.

Setiap pin dapat memberikan atau menerima arus maksimum 40 mA dan

memiliki resistor pull-up internal (yang terputus secara default) sebesar 20-50

KOhm.

Selain itu beberapa pin memiliki fungsi khusus, yaitu:

a. Serial : 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan

mengirimkan (TX) TTL data serial. Pin ini terhubung ke pin yang sesuai

dari chip FTDI USB-to-TTL Serial.

b. External Interrupt (Interupsi Eksternal): Pin 2 dan pin 3 ini dapat

dikonfigurasi untuk memicu sebuah interupsi pada nilai yang rendah,

meningkat atau menurun, atau perubahan nilai.

Page 20: rancang bangun alat ukur pola jahitan untuk industri garmen ...

8

c. PWM : Pin 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Menyediakan output PWM 8-bit dengan

fungsi analogWrite(). Jika pada jenis papan berukuran lebih besar (misal:

Arduino Uno), pin PWM ini diberi simbol tilde atau “~” sedangkan pada

Arduino Nano diberi tanda titik atau strip.

d. SPI : Pin 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin ini mendukung

komunikasi SPI. Sebenarnya komunikasi SPI ini tersedia pada hardware,

tapi untuk saat belum didukung dalam bahasa Arduino.

e. LED : Pin 13. Tersedia secara built-in pada papan Arduino Nano. LED

terhubung ke pin digital 13. Ketika pin diset bernilai HIGH, maka LED

menyala, dan ketika pin diset bernilai LOW, maka LED padam. Arduino

Nano memiliki 8 pin sebagai input analog, diberi label A0 sampai dengan

A7, yang masing-masing menyediakan resolusi 10 bit (yaitu 1024 nilai

yang berbeda). Secara default pin ini dapat diukur/diatur dari mulai

Ground sampai dengan 5 Volt, juga memungkinkan untuk mengubah titik

jangkauan tertinggi atau terendah mereka menggunakan fungsi

analogReference(). Pin Analog 6 dan 7 tidak dapat digunakan sebagai pin

digital. Selain itu juga, beberapa pin memiliki fungsi yang dikhususkan,

yaitu:

f. I2C : Pin A4 (SDA) dan pin A5 (SCL). Yang mendukung komunikasi I2C

(TWI) menggunakan perpustakaan Wire.

Page 21: rancang bangun alat ukur pola jahitan untuk industri garmen ...

9

Masih ada beberapa pin lainnya pada Arduino Nano, yaitu:

1. AREF : Referensi tegangan untuk input analog. Digunakan dengan

fungsi analog Reference().

2. RESET : Jalur LOW ini digunakan untuk me-reset (menghidupkan

ulang) mikrokontroler. Biasanya digunakan untuk menambahkan

tombol reset pada shield yang menghalangi papan utama Arduino.

3. Komunikasi

4. Arduino Nano memiliki sejumlah fasilitas untuk berkomunikasi

dengan komputer, dengan Arduino lain, atau dengan mikrokontroler

lainnya. ATmega168 dan ATmega328 menyediakan komunikasi serial

UART TTL (5 Volt), yang tersedia pada pin digital 0 (RX) dan pin 1 (TX).

Sebuah chip FTDI FT232RL yang terdapat pada papan Arduino Nano

digunakan sebagai media komunikasi serial melalui USB dan driver

FTDI (tersedia pada software Arduino IDE) yang akan menyediakan

COM Port Virtual (pada Device komputer) untuk berkomunikasi

dengan perangkat lunak pada komputer. Perangkat lunak Arduino

termasuk didalamnya serial monitor memungkinkan data tekstual

sederhana dikirim ke dan dari papan Ardui no. LED RX dan TX yang

tersedia pada papan akan berkedip ketika data sedang dikirim atau

diterima melalui chip FTDI dan koneksi USB yang terhubung melalui

USB komputer (tetapi tidak untuk komunikasi serial pada pin 0 dan 1).

Sebuah perpustakaan SoftwareSerial memungkinkan komunikasi

Page 22: rancang bangun alat ukur pola jahitan untuk industri garmen ...

10

serial pada beberapa pin digital Nano. ATmega168 dan ATmega328

juga mendukung komunikasi I2C (TWI) dan SPI. Perangkat lunak

Arduino termasuk perpustakaan Wire digunakan untuk

menyederhanakan penggunaan bus I2C. Untuk komunikasi SPI, silakan

lihat datasheet ATmega168 atau ATmega328

E. Pemrograman

Arduino Nano dapat diprogram dengan software Arduino. Pilih “Arduino

Diecimila, Duemilanove, atau Nano w/ ATmega168 ” or “Arduino Duemilanove

atau Nano w/ ATmega328” melalui menu Tools > Board (sesuaikan dengan jenis

mikrokontroler yang anda miliki). ATmega168 dan ATmega328 pada Arduino

Nano sudah dipaket preburned dengan bootloader yang memungkinkan Anda

untuk meng-upload kode baru tanpa menggunakan programer hardware

eksternal. Hal ini karena komunikasi yang terjadi menggunakan protokol asli

STK500. Anda juga dapat melewati (bypass) bootloader dan program

mikrokontroler melalui pin header ICSP (InCircuit Serial Programming)

Menggunakan Arduino ISP Atau yang sejenis.

B. LCD (Liquid Crystal Display)

adalah suatu jenis media tampil yang menggunakan kristal cair sebagai

penampil utama. LCD sudah digunakan diberbagai bidang misalnya alal–alat

elektronik seperti televisi, kalkulator, atau pun layar komputer. Pada penelitian

ini LCD yang digunakan ialah LCD dot matrik dengan jumlah karakter 2 x 16. LCD

Page 23: rancang bangun alat ukur pola jahitan untuk industri garmen ...

11

sangat berfungsi sebagai penampil yang nantinya akan digunakan untuk

menampilkan status kerja alat (Munandar A, 2012).

Gambar 2.4 LCD 16x2 (Sinaulan : 2015)

Dalam modul LCD (Liquid Cristal Display) terdapat microcontroller yang

berfungsi sebagai pengendali tampilan karakter LCD (Liquid Cristal Display).

Microntroller pada suatu LCD (Liquid Cristal Display) dilengkapi dengan memori

dan register.

1. Memori yang digunakan microcontroler internal LCD adalah :

a. DDRAM (Display Data Random Access Memory) merupakan memori

tempat karakter yang akan ditampilkan berada.

b. CGRAM (Character Generator Random Access Memory) merupakan

memori untuk menggambarkan pola sebuah karakter dimana bentuk dari

karakter dapat diubah-ubah sesuai dengan keinginan.

c. CGROM (Character Generator Read Only Memory) merupakan memori

untuk menggambarkan pola sebuah karakter dimana pola tersebut

merupakan karakter dasar yang sudah ditentukan secara permanen oleh

pabrikan pembuat LCD (Liquid Cristal Display) tersebut sehingga

Page 24: rancang bangun alat ukur pola jahitan untuk industri garmen ...

12

pengguna tinggal mangambilnya sesuai alamat memorinya dan tidak

dapat merubah karakter dasar yang ada dalam CGROM.

2. Register control yang terdapat dalam suatu LCD diantaranya adalah :

a. Register perintah yaitu register yang berisi perintah-perintah dari

mikrokontroler ke panel LCD (Liquid Cristal Display) pada saat proses

penulisan data atau tempat status dari panel LCD (Liquid Cristal Display)

dapat dibaca pada saat pembacaan data.

b. Register data yaitu register untuk menuliskan atau membaca data dari

atau ke DDRAM. Penulisan data pada register akan menempatkan data

tersebut ke DDRAM sesuai dengan alamat yang telah diatur sebelumnya.

3. Pin, kaki atau jalur input dan kontrol dalam suatu LCD (Liquid Cristal Display)

diantaranya adalah :

a. Pin data adalah jalur untuk memberikan data karakter yang ingin

ditampilkan menggunakan LCD (Liquid Cristal Display) dapat dihubungkan

dengan bus data dari rangkaian lain seperti mikrokontroler dengan lebar

data 8 bit.

b. Pin RS (Register Select) berfungsi sebagai indikator atau yang

menentukan jenis data yang masuk, apakah data atau perintah. Logika

low menunjukan yang masuk adalah perintah, sedangkan logika high

menunjukan data.

c. Pin R/W (Read Write) berfungsi sebagai instruksi pada modul jika low tulis

data, sedangkan high baca data.

Page 25: rancang bangun alat ukur pola jahitan untuk industri garmen ...

13

d. Pin E (Enable) digunakan untuk memegang data baik masuk atau keluar.

e. Pin VLCD berfungsi mengatur kecerahan tampilan (kontras) dimana pin ini

dihubungkan dengan trimpot 5 Kohm, jika tidak digunakan dihubungkan

ke ground, sedangkan tegangan catu daya ke LCD sebesar 5 Volt.

C. Sensor Rotary Encoder

Rotary Encoder adalah suatu deviceelektromekanikal yang digunakan

untuk mengubah posisi sudut dari roda ke dalam kode digital,menjadikannya

tranduser.Device ini biasanya digunakan dalam bidang robotika, seperti

optomekanikal mouse dan trackball, serta digunakan juga pada kendali putaran

radar.

Cara kerja rotary encoder secara sederhana harus memiliki 3 syarat

utama. Yang pertama adalah adanya sensor. Yang biasanya menggunakan LED

inframerah. Yang kedua adalah adanya penerima sensor yang biasanya berupa

photodiode atau phototransistor. Dan yang ketiga adalah piringan atau ring yang

akan membuat terjadinya gelombang kotak karena adanya proses menutup dan

membukanya penerimaan pada penerima sensor cahaya yang akan membuat

kode digital terjadi dan bisa digunakan.

Page 26: rancang bangun alat ukur pola jahitan untuk industri garmen ...

14

Gambar 2.5 Rotary Encoder

(Mangawe : 2015)

D. MODUL I2C

Inter Integrated Circuit atau sering disebut I2C adalah standar komunikasi

serial dua arah menggunakan dua saluran yang didisain khusus untuk mengirim

maupun menerima data. Sistem I2C terdiri dari saluran SCL (Serial Clock) dan SDA

(Serial Data) yang membawa informasi data antara I2C dengan pengontrolnya.

Piranti yang dihubungkan dengan sistem I2C Bus dapat dioperasikan

sebagai Master dan Slave. Master adalah piranti yang memulai transfer data

pada I2C Bus dengan membentuk sinyal Start, mengakhiri transfer data dengan

membentuk sinyal Stop, dan membangkitkan sinyal clock. Slave adalah piranti

yang dialamati master.

Gambar 2.6 Modul I2c

(Saptaji, 2016)

Page 27: rancang bangun alat ukur pola jahitan untuk industri garmen ...

15

Komunikasi I2C antara Microcontroller

Ada kalanya dalam suatu system kita memerlukan lebih dari 1

Microcontroller yang saling bertukar data/berkomunikasi. Prinsip master dan

slave tetap berlaku meski proses komunikasi dilakukan oleh microcontroller.

Yakni clock berasal dari master sebagai sinkronisasi data. Kendala utamanya

adalah, slave tidak bisa langsung mengirim data, karena slave juga memerlukan

waktu untuk kedalam interrupt service routine, menyimpan data kedalam

variable, dan menyesuikan alamat data yang diminta oleh master. Bebrapa hal

diatas memerlukan waktu, sehingga jika master tetap saja mengirim clock maka

data yang diterima dari slave akan error/respon yang diberikan salah.

Untuk mengatasi hal ini, diperlukan saling pengertian antara microcontroller

master dengan microcontroller slave. Caranya, slave bisa menahan SCL pada

posisi low saat pertama menerima perintah read dari master, kemudian slave

menyiapkan data yang diminta, setelah siap maka slave melepas SCL untuk

kembali menjadi High. Sedangkan pada posisi master, perintah clock pada SCL

untuk membaca slave juga diikuti dengan recheck SCL apakah pada tetap pada

posisi Low ataukah sudah kembali ke High, jika sudah High artinya data pada

slave siap dikirim dan master bisa melanjutkan pengambilan datanya dengan

mengirim clock selanjutnya.

E. Rancang Bangun

Rancang merupakan serangkaian prosedur untuk menerjemahkan hasil

analisa dari sebuah sistem ke dalam bahasa pemrograman untuk

Page 28: rancang bangun alat ukur pola jahitan untuk industri garmen ...

16

mendeskripsikan dengan detail bagaimana komponen-komponen sistem

diimplementasikan (Pressman, 2002). Rancangan sistem adalah penentuan

proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru (McLeod, 2002). Perancangan

adalah kegiatan yang memiliki tujuan untuk mendesain sistem baru yang dapat

menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari

pemilihan alternatif sistem yang terbaik (Ladjamudin, 2005).

Sedangkang pengertian bangun atau pembangunan sistem adalah

kegiatan menciptakan sistem baru maupun mengganti atau memperbaiki sistem

yang telah ada baik secara keseluruhan maupun sebagian (Pressman, 2002).

Bangun sistem adalah membangun sistem informasi dan komponen yang

didasarkan pada spesifikasi desain (Whitten et al, 2004).

Dengan demikian pengertian rancang bangun merupakan kegiatan

menerjemahkan hasil analisa ke dalam bentuk paket perangkat lunak kemudian

menciptakan sistem tersebut ataupun memperbaiki sistem yang sudah ada.

Gambar 2.7 Rancang bangun

(Indah Permata Sari : 2013)

Page 29: rancang bangun alat ukur pola jahitan untuk industri garmen ...

17

f. Alat Ukur

Alat ukur ( measuring tool ) adalah alat yang digunakan untuk

mengetahui besaran baik itu besaran ukuruan dimensi dan kondisi suatu fisik

suatu komponen.Alat ukur dipergunakan untuk mengukur secara presisi,yang

diperlukan dalam melakukan pekerjaan pemeliharaan dan perbaikan otomotof

khusunya dan peralatan teknik atau pekerjaan logam lainnya.

Alat ukur yang banyak dipergunakan di dalam otomotif dpat digolongkan

menjadi 3 kategori yaitu sebagai berikut.

1. Alat ukur mekanis

2. Alat ukur pneumatic

3. Alat ukur elektris/elektronik

Hal-hal yang yang harus diperhatikan dalam menggunakan alat-alat ukur

untuk pemeliharaan dan perbaikan otomotif,mengingat pengukuran yang harus

dilakukan menuntut kepresisian yang tinggi adalah sebagai berikut :

1. Mempelajari cara pemakaiannya dengan seksama,karena jika tidak maka

pembacaannya salah.

2. Benda yang diukur harus bersih dari debu,minyak pelumas dan

sebagainya.

3. Perhatikan suhu benda yang diukur,harus dalam keadaan

normal,usahakan suhu benda diukur dengan alat ukur harus sama.

Pengklasifikasian alat ukur

Page 30: rancang bangun alat ukur pola jahitan untuk industri garmen ...

18

Alat ukur yang banyak dipergunakan di dalam otomotif dapat

diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Pengukuran langsung

Pengukuran langsung yaitu pengukuran dengan menggunakan alat ukur

langsung,dan hasil pengukurannya dapat langsung dibaca pada alat ukur

tersebut.

Contoh : Micrometer,jangka sorong,mistar ukru dan sebagainya.

2. Pengukuran tak langsung

Pengukuran tak langsung yaitu pengukuran dengan enggunakan alat ukur

tidak langsung,alat ukur jenis pembanding atau pembantu dan standar.Hasil

pengukuran diukur oleh alat ukur langsung.

3. Pengukuran dengan kaliber batas

Pengukuran dengan kaliber batas ( limit gauge ) yaitu pengukuran

menggunakan alat ukur batas /kaliber.Pengukuran ini tidak menentukan ukuran

dimensi dengan pasti,melainkan hanya menunjukan apakah dimensi tersebut

terletak di dalaml atau di luar daerah toleransi.Cara pengukuran seperti ini

dimaksudkan untuk mempercepat pemeriksaan atas produksi masal,dan alat

ukur yang digunakan adalah jenis kaliber GO dan NO GO gauges.

4. Pengukuran dengan cara membandingkan

Pengukuran dengan cara ini tidak menentukan dimensi ataupun toleransi

suatu benda ukur secara langsung.Pengukuran dengan cara uni menggunakan

Page 31: rancang bangun alat ukur pola jahitan untuk industri garmen ...

19

perbandingan dengan bentuk standar misalnya unutk pengecekan atau

pemeriksaan bentuk konis.

Gambar 2.8 Mistar (Diana Ellyza : 2014)

Gambar 2.9 jangka Sorong

(Diana Ellyza : 2014)

Gambar 2.10 Meterran

(Diana Ellyza : 2014)

Page 32: rancang bangun alat ukur pola jahitan untuk industri garmen ...

20

G. Pola Jahitan

Dalam menjahit atau desain busana, pola adalah potongan-potongan

kertas yang merupakan prototipe bagian-bagian pakaian atau produk jahit-

menjahit. Pola dijadikan contoh agar tidak terjadi kesalahan sewaktu

menggunting kain. Selain memakai pola buatan sendiri, orang dapat menjahit di

rumah dengan memakai pola siap pakai (pola jadi) yang diterbitkan majalah

wanita.

Sewaktu membuat pakaian, pola disesuaikan dengan ukuran-ukuran

bentuk badan dan model pakaian. Untuk pakaian yang dijahit menurut pesanan,

sebelum pola dibuat, bagian-bagian tertentu dari tubuh pemakai diukur satu

demi satu dengan pita ukur. Bagian-bagian tubuh yang diukur mulai dari ukuran

lingkar leher, lebar dada, panjang dada, hingga lingkar pinggang dan panjang

punggung. Sebelum digambar dalam ukuran sebenarnya, rancangan pola juga

dapat digambar dalam ukuran kecil berdasarkan skala di dalam buku kostum.

Gambar 2.11 Pola jahitan

(Mangawe R : 2013)

Page 33: rancang bangun alat ukur pola jahitan untuk industri garmen ...

21

BAB III METODE PENELITIAN

A.Waktu dan tempat penelitian

Penelitian dilakukan pada lingkungan kawasan industri serta perancangan

tugas akhir ini dilaksanakan mulai bulan Januari 2018 sampai Juli 2018 di

Workshop Politeknik ATI Makassar.

B. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan tugas akhir ini yaitu :

1. Alat

a. Solder digunakan untuk menyolder komponen

b. Timah

c. Penghisap Timah

d. Obeng

e. Tang potong

f. Tang lancip

g. Bor Listrik

h. Akrilit

i. Gurinda

j. Laptop/PC yang digunakan untuk mengupload program arduino ke

board

Page 34: rancang bangun alat ukur pola jahitan untuk industri garmen ...

22

2. Bahan

a. Arduino Nano 328p digunakan sebagai microcontroller.

b. LCD 16x2 digunakan sebagai penampil data sensor

c. Kabel jamper

d. Sensor Rotary Encoder

e. Modul I2c

C. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan yaitu metode eksperimental dengan cara

melakukan perancangan dan pembuatan alat, selanjutnya dilakukan pengujian

dan pengukuran terhadap alat tersebut.

D. Teknik Perancangan dan Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian tugas akhir ini dilaksanakan dalam

beberapa tahapan. Uraian tahapannya adalah sebagai berikut :

1. Melakukan perancangan hardware

Dalam melakukan perancangan hardware tahap-tahap yang dilakukan

yaitu :

a. Membuat desain penyambungan komponen

b. Perakitan komponen

c. Penyolderan komponen

Page 35: rancang bangun alat ukur pola jahitan untuk industri garmen ...

23

Gambar 3.1 Diagram Blok

Gambar 3.2 flowchart

Page 36: rancang bangun alat ukur pola jahitan untuk industri garmen ...

24

2. Melakukan perancangan software

Dalam melakukan perancangan software tahap-tahap yang dilakukan

yaitu :

a. Membuat program arduino

b. Menguji program

c. Mengupload program ke mikrokontroller

d. Melakukan pengujian mikrokontroller arduino

3. Pengujian Alat

Pertama hubungkan sumber tegangan 5 volt ke arduino,secara

otomatis alat tersebut akan menyala dan menampilkan kondisi awal atau

tampilan utama,dengan tampilan nama dan satuan cm,atau nilai utama

sama dengan 0 cm, pada saat melakukan percobaan, rotas i atau roda

incorder harus pas dengan titik utama untuk memulai pengukuran, pada

saat melakukan pengukuran dengan mendorong atau menggerakkan alat

tersebut agar rotasi incorder berputar,secara otomotis setiap putaran

akan memunculkan nilai ukuran pada lcd dan itu adalah nilai satuan pada

pengukuran alat tersebut.

E. Analisa Data

Teknik analisa data yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Pengambilan data untuk mengetahui ukuran digital dan ukuran analog.

2. Pengambilan data untuk menyesuaikan ukuran digital dengan ukuran

analog.

3. Pengambilan data untuk mengetahui perbandingan antara meteran

digital dan meteran analog.

Page 37: rancang bangun alat ukur pola jahitan untuk industri garmen ...

25

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Saat melakukan penelitian membandingkan nilai hasil pengukuran digital

dan pengukuran manual, setiap melakukan pengukuran digital tekan tombol

reset untuk memulai nilai pengukuran dari nol.

Program alat ukur pola jahitan:

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Setelah melakukan penelitian dengan menggunakan alat ukur digital nilai

hasil pengukuran sama dengan nilai hasil pengukuran analog,dalam pengukuran

digital setiap rotasi atau putaran pada rotary incorder bernilai 1 cm dan nilai hasil

putaran akan di munculkan pada lcd.

JENIS KAIN PERCOBAAN ALAT UKUR MANUAL ALAT UKUR DIGITAL

JEANS

1 30 Cm 32 Cm

2 30 Cm 30 Cm

3 30 Cm 31 Cm

4 30 Cm 31 Cm

5 30 Cm 30 Cm

Tabel 4.1 Pengukuran Celana Jeans

Page 38: rancang bangun alat ukur pola jahitan untuk industri garmen ...

26

Pada tabel di atas merupakan hasil pengukuran celana jeans dengan

menggunakan dua alat ukur yaitu alat ukur manual dan alat ukur digital. Pada

percobaan tersebut pengukuran dilakukan sebanyak lima kali dan

membandingkan nilai hasil pengukuran dengan nilai patokan yaitu 30 cm. Rata-

rata dari hasil pengukuran yaitu 30,8 cm dan nilai errornya sebesar 2,67%.

JENIS KAIN PERCOBAAN ALAT UKUR MANUAL ALAT UKUR DIGITAL

BATIK

1 30 Cm 28 Cm

2 30 Cm 30 Cm

3 30 Cm 31 Cm

4 30 Cm 30 Cm

5 30 Cm 28 Cm

Tabel 4.2 Pengukuran Baju Batik

Pada tabel di atas merupakan hasil pengukuran baju batik dengan

menggunakan dua alat ukur yaitu alat ukur manual dan alat ukur digital . Pada

percobaan tersebut pengukuran dilakukan sebanyak lima kali dan

membandingkan nilai hasil pengukuran dengan nilai patokan yaitu 30 cm. Rata-

rata dari hasil pengukuran yaitu 29,4 cm dan nilai errornya sebesar 2%.

Page 39: rancang bangun alat ukur pola jahitan untuk industri garmen ...

27

JENIS KAIN PERCOBAAN ALAT UKUR MANUAL ALAT UKUR DIGITAL

KAOS

1 30 Cm 30 Cm

2 30 Cm 32 Cm

3 30 Cm 30 Cm

4 30 Cm 30 Cm

5 30 Cm 31 Cm

Tabel 4.3 Pengukuran Baju Kaos

Pada tabel di atas merupakan hasil pengukuran baju kaos dengan

menggunakan dua alat ukur yaitu alat ukur manual dan alat ukur digital . Pada

percobaan tersebut pengukuran dilakukan sebanyak lima kali dan

membandingkan nilai hasil pengukuran dengan nilai patokan yaitu 30 cm. Rata-

rata dari hasil pengukuran yaitu 29,4 cm dan nilai errornya sebesar 2%.

Prinsip kerja alat yaitu, Rotary Encoder berfungsi sebagai alat yang akan

digunakan untuk mengukur panjang atau lebar suatu baju dengan meletakkan

rotary encoder di atas permukaan baju yang akan diukur. Untuk menghasilkan

nilai pengukuran maka scroll rotary encoder harus berputar dengan cara

mendorong rotary encoder pada permukaan baju yang akan di ukur. Arduino

nano berfungsi sebagai alat untuk menerima hasil putaran pada rotary encoder

yang akan menginput hasil pengukuran dengan menghubungkan ke lcd untuk

menampilkan nilai pengukuran yang dihasilkan putaran rotary encoder. Setiap

putaran scroll pada rotary encoder akan menghasilkan nilai dan ditampilkan di

lcd sebagai nilai hasil pengukuran.

Page 40: rancang bangun alat ukur pola jahitan untuk industri garmen ...

28

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil pengukuran yang telah dilakukan, maka didapat hasil nilai tingkat

error pada hasil pengukuran jarak dengan menggunakan alat ukur ini yaitu

sebesar 2,67 %. Besar error tersebut dalam pengukuran kain masih dianggap

wajar Karena kain bersifat elastis pada saat akan dijahit.

B. Saran

1. Sebelum melakukan pengukuran,nilai utama pada alat ukur digital sama

dengan nol atau menekan tombol reset terlebih dahulu.

2. Nilai hasil pengukuran secara otomatis akan terinput dalam computer

dan dapat di kirim dari tempat yang berbeda.

3. Alat yang di gunakan bisa membandingakan bentuk badan orang dewasa

dan anak-anak dan nilai hasil pengukurannya langsung terkirim ke tukang

jahit.

4. Alat yang di gunakan memerlukan beberapa sensor dalam suatu

ruangan,sehingga orang yang masuk dalam ruangan tersebut secara

otomatis akan terukur bentuk badannya, dan tukang jahit lebih mudah

melakukan pengukuran tanpa harus turun tangan dan secara otomatis

terinput dalam computer.

Page 41: rancang bangun alat ukur pola jahitan untuk industri garmen ...

29

DAFTAR PUSTAKA

Mangawe R. 2013.Menghitung panjang benda dengan menggunakan Rotary Encoder.Teknofisika Terapan-Raihanda Dwimart Mangawe.SMA untad palu.palu.

Ajie.2016. Bekerja dengan I2c LCD dan Arduino. Saptaji.com.

Sinaulan.2015.Pengukuran akan ditampilkan pada tampilan LCD.Teknik Elektro

dan computer 2015.Jurusan Teknik Elektro-FT UNSRAT.Manado.

Feri Djuandi.2014.Pengenalan Arduino.tobuku.com.

Indah Permata Sari.2015.Pengertian Rancang Bangun dan Konsep Sistem

Informasi.

Diana Ellyza.2014.macam-macam Alat Ukur.Pendidikan Biologi FKIP UNSRI.

Sarah S.2014.Pengaruh pola tusuk dasar menjahit terhadap lebar kain saat dikenai beban.pendidikan sains.UNIVERSITY For The Excellence.

Page 42: rancang bangun alat ukur pola jahitan untuk industri garmen ...

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 43: rancang bangun alat ukur pola jahitan untuk industri garmen ...

Gambar Pembuatan Alat Ukur Pola Jahitan

Gambar kondisi awal saat star

Gambar setelah melakukan pengukuran

Page 44: rancang bangun alat ukur pola jahitan untuk industri garmen ...
Page 45: rancang bangun alat ukur pola jahitan untuk industri garmen ...
Page 46: rancang bangun alat ukur pola jahitan untuk industri garmen ...
Page 47: rancang bangun alat ukur pola jahitan untuk industri garmen ...

Gambar Program Alat Ukur Pola Jahitan

Page 48: rancang bangun alat ukur pola jahitan untuk industri garmen ...

Rancangan Anggaran Biaya

NO Nama Alat Spesifikasi Harga Satuan Jumlah Jumlah Satuan

1 Arduino Nano Chip mikrokontroller : ATmega328P

Tegangan operasi : 5V Tegangan input (yang

direkomendasikan) : 7V -

12V Digital I/O pin 14 buah, 6

diantaranya menyediakan PWM

Analog Input pin : 8 buah Arus DC per pin I/O : 40

mA Memori Flash : 32 KB, 0.5

KB telah digunakan untuk bootloader

SRAM : 2 KB EEPROM : 1 KB

Clock speed : 16 Mhz Dimensi : 45 mm x 18

mm Berat : 5 g

Rp. 65.000,- 1 Rp. 65.000,-

2 Sensor Rotary Encorder

VC/(Tegangan Rangkaian) = 5V±0.1

Rp. 18.000,- 1 Rp. 18.000,-

3 LCD (Liquid

Cyrstal Display) 16x2

Terdiri dari 16 karakter

dan 2 baris. Mempunyai 192 karakter

tersimpan. Terdapat karakter

generator terprogram. Dapat dialamati dengan

mode 4-bit dan 8-bit. - Dilengkapi dengan back

light.

Rp. 45.000,- 1 Rp. 45.000,-

4 I2c Vc 5 Volt Rp. 20.000,- 1 Rp. 50.000,-

5 Akrilit Tebal 2mm Rp. 75.000,- 1 Rp. 75.000,- Total Rp. 253.000,-

Page 49: rancang bangun alat ukur pola jahitan untuk industri garmen ...