Page 1
RANCANG BANGUN ALAT MONITORING KESEHATAN TERINTEGRASI
MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER NODEMCU ESP8622 BERBASIS
ANDROID
LAPORAN SKRIPSI
Reza Wahyudi
4617030012
PROGRAM STUDI D4 TEKNIK MULTIMEDIA DAN JARINGAN
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2021
Page 2
ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Skripsi ini adalah hasil karya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip
maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar
Nama : Reza Wahyudi
NPM : 4617030012
Tanggal : 10 Juni 2021
Tanda Tangan :
Page 3
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi ini diajukan oleh:
Nama : Reza Wahyudi
NIM : 4617030012
Program Studi : Teknik Multimedia dan Jaringan
Judul Skripsi : Rancang Bangun Alat Monitoring Kesehatan Terintegrasi
Menggunakan Mikrokontroler NodeMCU ESP8622 Berbasis
Android
Telah diuji oleh tim penguji dalam Sidang Skripsi pada hari Rabu, Tanggal 16,
Bulan Juni, Tahun 2021 dan dinyatakan LULUS.
Disahkan oleh
Pembimbing I : Nur Fauzi Soelaiman, S.T., M.Kom
Penguji I : Defiana Arnaldy, S.Tp., M.Si.
Penguji II : Asep Kurniawan, S.Pd., M.Kom.
Penguji III : Ade Rahma Yuly, S.Kom., M.Ds
Mengetahui:
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer
Ketua
Mauldy Laya, S.Kom.,M.Kom.
NIP .197802112009121003
Page 4
iv
KATA PENGANTAR
Puja dan Puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa atas
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, dengan judul
“Rancang Bangun Alat Monitoring Kesehatan Terintegrasi Menggunakan
Mikrokontroler NodeMCU ESP8622 Berbasis Android”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai derajat
Sarjana Terapan D4 pada Program Studi Teknik Multimedia dan Jaringan, Jurusan
Teknik Informatika dan Komputer, Politeknik Negeri Jakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini tidak terlepas dari
bantuan berbagai pihak yang telah memberikan dukungan baik moril maupun
materil, Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Nur Fauzi Soelaiman, S.T., M.Kom selaku Dosen Pembimbing Tugas
Akhir atas bimbingannya selama penulis menyelesaikan studi.
2. Orang Tua tersayang, anggota keluarga dan orang yang dikasihi yang telah
memberikan dukungan moril dan material selama penyusunan skripsi.
3. Teman-teman Teknik Multimedia dan Jaringan, yang turut membantu dalam
penulisan skripsi.
4. Serta semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu atas bantuan
dan saran yang diberikan sehingga penulisan skripsi ini bisa selesai tepat pada
waktunya.
Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam skripsi ini, saran-saran
yang membangun sangat diharapkan untuk menyempurnakan skripsi. Akhir kata
penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat memberikan kontribusi dalam
pengembangan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi kita semua.
Depok, 10 Juni 2021
Penulis.
Page 5
v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademik Politeknik Negeri Jakarta, saya yang bertanda tangan di
bawah ini:
Nama : Reza Wahyudi
NIM : 4617030012
Program Studi : Teknik Multimedia dan Jaringan
Jurusan : Teknik Informatika dan Komputer
Jenis Karya : Skripsi
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Politeknik Negeri Jakarta Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive
Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:
“Rancang Bangun Alat Monitoring Kesehatan Terintegrasi Menggunakan
Mikrokontroler NodeMCU ESP8622 Berbasis Android”
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini Politeknik Negeri Jakarta berhak menyimpan,
mengalihmedia/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),
merawat, dan memublikasikan skripsi saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Depok, 10 Juni 2021
Yang menyatakan
Reza Wayudi
*Karya Ilmiah: karya ilmiah, makalah non seminar, laporan kerja praktek, laporan
magang, karya profesi dan karya spesialis.
Page 6
vi Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
ABSTRAK
Pemeriksaan kesehatan pada pasien secara cepat dan akurat dapat berguna untuk memantau
suatu kondisi pasien dan mengidentifikasikan suatu masalah pada pasien. Pemeriksaan
kesehatan pada pasien meliputi pemeriksaan detak jantung, laju pernapasan, dan juga suhu
tubuh. Namun selama ini alat untuk melakukan pemeriksaan tersebut masih terpisah. Untuk
itu dibutuhkan suatu alat yang praktis dan sudah terintegrasi satu sama lain serta bisa
memantau kondisi pasien secara real-time. Sesuai latar belakang diatas, penulis ingin
membuat suatu alat yaitu “Rancang Bangun Alat Monitoring Kesehatan Terintegrasi
Menggunakan Mikrokontroler NodeMCU ESP8622 Berbasis Android”. Dengan
menggunakan MAX30102 sebagai pengukur detak jantung, Sensor piezoelektrik untuk
menghitung laju pernapasan, dan juga sensor MLX90614 untuk mengukur suhu tubuh.
Lalu data akan di proses menggunakan mikrokontroler NodeMCU ESP8622 dan hasil nya
akan di tampilkan di Smartphone android menggunakan aplikasi Blynk. Untuk
merealisasikan itu semua, dilakukan penelitian dan metode studi pustaka.
Kata Kunci: Alat, Monitoring, Cek, Kesehatan, Terintegrasi, Mikrokontroler, NodeMCU
ESP8266, Android
Page 7
vii
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................. v
ABSTRAK ............................................................................................................ vi
BAB I .................................................................................................................... xii
PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 2
1.3 Batasan Masalah ............................................................................................... 3
1.4 Tujuan dan Manfaat .......................................................................................... 3
1.4.1 Tujuan ............................................................................................................ 3
1.4.2 Manfaat .......................................................................................................... 3
1.5.1 Metode Pelaksanaan Skripsi ......................... Error! Bookmark not defined.
BAB II .................................................................................................................... 4
TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................ 6
2.1 Tinjauan Pustaka ............................................................................................... 6
2.1.1 Cek Kesehatan ............................................................................................... 6
2.1.2 Pengertian Jantung ......................................................................................... 6
2.1.3 Laju Pernapasan ............................................................................................. 7
2.1.4 Suhu Tubuh .................................................................................................... 8
2.1.5 Mikrokontroler ............................................................................................... 8
2.1.6 Sensor MAX30102 ........................................................................................ 9
2.1.7 Sensor Suhu MLX90614 .............................................................................. 10
2.1.8 Sensor Piezoelektrik ..................................................................................... 10
2.1.9 Kabel Jumper ................................................................................................ 11
2.1.10 Breadboard .................................................................................................. 11
2.1.11 Android ........................................................................................................ 11
2.1.12 Aplikasi Blynk ........................................................................................... 12
2.2 Penelitian Sejenis ............................................................................................ 13
Page 8
viii Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
BAB III ................................................................................................................. 27
PERENCANAAN DAN RANCANG BANGUN .............................................. 27
3.1 Perancangan Alat ............................................................................................ 27
3.1.1 Perancangan Alat Keseluruhan .................................................................... 27
3.1.2 Perancangan Alat Penghitung Laju Pernapasan ........................................... 30
3.1.3 Perancangan Alat Pendeteksi Suhu Tubuh ................................................... 31
3.1.4 Perancangan Alat Pendeteksi Denyut Jantung ............................................. 32
3.2 Realisasi Alat .................................................................................................. 34
BAB IV ................................................................................................................. 35
PEMBAHASAN .................................................................................................. 35
4.1 Pengujian NodeMCU ESP8622 ...................................................................... 35
4.1.1 Deskripsi pengujian ..................................................................................... 35
4.1.2 Prosedur Pengujian ...................................................................................... 35
4.1.3 Data Hasil Pengujian .................................................................................... 35
4.1.4 Analisa Data/Evaluasi .................................................................................. 36
4.2 Pengujian Sensor Piezoelektrik ....................................................................... 37
4.2.1 Deskripsi pengujian ..................................................................................... 37
4.2.2 Prosedur Pengujian ...................................................................................... 37
4.2.3 Data Hasil Pengujian .................................................................................... 37
4.2.4 Analisa Data/Evaluasi .................................................................................. 38
4.3 Pengujian Sensor Suhu MLX90614 ................................................................ 39
4.3.1 Deskripsi pengujian ..................................................................................... 39
4.3.2 Prosedur Pengujian ...................................................................................... 39
4.3.3 Data Hasil Pengujian .................................................................................... 39
4.3.4 Analisa Data/Evaluasi .................................................................................. 41
4.4 Pengujian Sensor MAX30102 ........................................................................ 41
4.4.1 Deskripsi pengujian ..................................................................................... 41
4.4.2 Prosedur Pengujian ...................................................................................... 41
4.4.3 Data Hasil Pengujian .................................................................................... 41
4.4.4 Analisa Data/Evaluasi .................................................................................. 43
4.5 Pengujian Aplikasi Blynk ............................................................................... 44
4.5.1 Deskripsi pengujian ..................................................................................... 44
Page 9
ix
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
4.5.2 Prosedur Pengujian ...................................................................................... 44
4.5.3 Data Hasil Pengujian .................................................................................... 45
4.5.4 Analisa Data/Evaluasi .................................................................................. 46
BAB V ................................................................................................................... 35
PENUTUP ............................................................................................................ 48
5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 48
5.2 Saran ............................................................................................................... 49
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 51
Page 10
x Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Blok Diagram Keseluruhan Rangkaian ............................................ 29
Gambar 3.2. Blok Diagram Rangkaian Laju Pernapasan ..................................... 31
Gambar 3.3. Blok Diagram Rangkaian Pengukur Suhu Tubuh ............................ 32
Gambar 3.4. Blok Diagram Rangkaian Pengukur Denyut Jantung ...................... 34
Gambar 3.5. Skema Realisasi Rangkaian Keseluruhan Menggunakan Fritzing... 34
Gambar 4.1. Pengujian Upload Program Kedalam Mikrokontroler ..................... 36
Gambar 4.2. Tampilan Hasil Pengukuran Laju Pernapasan Menggunakan Sensor
Piezoelektrik ......................................................................................................... 38
Gambar 4.3. Pengukuran Suhu Tubuh Menggunakan Termometer ...................... 40
Gambar 4.4. Tampilan Pengukuran Suhu Tubuh Menggunakan Sensor MLX90614
............................................................................................................................... 40
Gambar 4.5. Hasil Pengukuran denyut jantung pada aplikasi “Heart Rate Monitor”
............................................................................................................................... 42
Gambar 4.6. Tampilan Hasil Pengukuran Mengunakan Sensor MAX30102 ....... 43
Gambar 4.7. Hasil Pengukuran Denyut Jantung Menggunakan Smartwatch ....... 43
Gambar 4.8. Tampilan Aplikasi Blynk .................................................................. 45
Gambar 4.9. Tampilan Fitur Informasi ................................................................. 46
Page 11
xi
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
DAFTAR TABEL
Table 1. Studi Literatur Review ............................................................................ 13
Table 2. Tabel Pengujian Rangkaian Laju Pernapasan ......................................... 38
Table 3. Tabel Pengujian Sensor Suhu Terhadap Jarak ......................................... 40
Table 4. Tabel Pengujian Sensor Denyut Jantung ................................................. 42
Page 12
xii Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
DAFTAR LAMPIRAN
1.1-Wawancara ...................................................................................................... 55
1.1-Wawancar (Lanjutan) ...................................................................................... 56
Page 13
1 Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dunia teknologi semakin lama semakin berkembang pesat. Salah satu nya dalam
bidang Internet of Things (IoT). Di masa yang akan datang, penggunaan komputer
akan mampu mendominasi pekerjaan manusia. Dengan menggunakan media
internet, IoT dapat memungkinkan pengguna peralatan elektronik dapat
mengelolanya menggunakan internet (Cahyono, 2013). Dalam dunia IoT,
penggunaan mikrokontroler dapat menciptakan berbagai terobosan baru di berbagai
bidang yang dapat memudahkan pekerjaan manusia. Badan Siber dan Sandi Negara
(BSSN) telah memprediksi bahwa ditahun 2021 ini pengguna IoT akan semakin
banyak dibandingkan tahun-tahun sebelumnya (Ayu, 2020). Berbagai sektor telah
sangat maju dalam teknologi nya dan sebagian besar menggunakan teknologi IoT,
salah satu nya yaitu di bidang kesehatan.
Hal terpenting dalam keberlangsungan hidup yang memadai adalah kesehatan.
Kesehatan juga merupakan suatu hal yang mempengaruhi produktifitas hidup
seseorang secara sosial maupun ekonom. Kesehatan juga merupakan sumber daya
yang diperlukan oleh manusia dalam kegiatan sehari-hari. Namun, banyak hal yang
mempengaruhi kesehatan manusia yaitu kurang nya kepedulian dalam menjaga
kesehatan. Masih banyak masyarakat yang kurang sadar akan pentingnya menjaga
kesehatan tubuh (Rohmah and Krisdiyanto, 2016). Karena kesehatan tubuh
merupakan suatu hal terpenting dalam kehidupan manusia, diharapkan masyarakat
dapat melakukan tes kesehatan secara rutin ke tenaga kesehatan di rumah sakit
sehingga dapat mengetahui kesehatan tubuhnya (Chasanah dkk., 2018).
Sampai saat ini sudah ada alat yang digunakan untuk mengecek kesehatan
seseorang, seperti misalnya saja stetoskop yang digunakan untuk mengecek detak
jantung apakah jantung nya berdetak dengan normal atau tidak. Alat tes detak
Page 14
2
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
jantung menggunakan stetoskop dianggap sangat subjektif, hal itu dikarenakan
bergantung pada kepekaan telinga, dan juga hasil dari pendataan menggunakan
stetoskop tidak dapat di pastikan langsung oleh tenaga kesehatan yang lain karena
data tersebut tidak dapat disimpan. Selain itu ada juga termometer yang sudah biasa
digunakan untuk mengecek suhu. Namun alat-alat itu tadi masih terbatas pada satu
penilaian saja dimana satu alat hanya bisa untuk mengecek salah satu jenis
pengecekan (Rizal and Soegijoko, 2006).
Salah satu tenaga medis yang memiliki peran penting untuk menangani pasien
secara langsung yaitu perawat. Hampir setiap perawat menangani seluruh tindakan
medis yang diberikan kepada pasien. Menurut Baumann (2007), hampir 80%
pelayanan kesehatan dilakukan oleh perawat, hal ini lah yang membuktikan bahwa
faktor terpenting dalam pelayanan rumah sakit yaitu berasal dari sumber daya
perawat di rumah sakit tersebut (Safitri and Astutik, 2019). Namun, banyaknya
pekerjaan yang harus perawat selesaikan di rumah sakit tidak seimbang dengan
jumlah tenaga perawat yang ada. Selain itu pelayanan yang efektif dan efisien juga
sangat diharapkan oleh pasien di rumah sakit. Hal ini dapat menimbulkan stress
kerja perawat (Haryanti dkk., 2013). Dengan demikian, diharapkan dengan
teknologi yang semakin maju ini dapat membantu pekerjaan seorang tenaga
kesehatan khususnya perawat dalam mengurangi beban kerja yang dialami oleh
perawat (Septiani and Adi, 2015).
Maka dari itu, berdasarkan permasalahan diatas, penulis mendapatkan gagasan
untuk membuat alat monitoring kesehatan yang mudah digunakan kapanpun yaitu
alat monitoring kesehatan terintegrasi menggunakan mikrokontroler NodeMCU
ESP8622 dengan interface android. Yang mana nanti nya alat ini merupakan alat
yang dapat mengecek suhu tubuh, detak jantung, dan juga laju pernapasan pada
manusia yang mudah untuk digunakan. Pemanfaatan smartphone untuk
menampilkan hasil dari output alat juga dapat memudahkan dalam pengecekan.
1.2 Rumusan Masalah
Page 15
3
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis dapat membuat rumusan
masalah yaitu, bagaimana cara merancang bangun alat monitoring kesehatan
terintegrasi menggunakan mikrokontroler NodeMCU ESP8622 dengan interface
android?
1.3 Batasan Masalah
Pembatasan masalah ini dilakukan agar dalam pengerjaan nya dapat lebih terarah
dan tidak menyimpang dari tujuan nya. Adapun batasan masalah dalam penelitian
ini yaitu:
1. Menggunakan NodeMCU ESP8622 sebagai pengelola data input
2. Menggunakan Android sebagai pengelola tampilan data pada Smartphone
3. Menggunakan MAX30102 untuk mengecek detak jantung
4. Menggunakan sensor suhu MLX90614 untuk mengecek suhu pasien
5. Menggunakan Sensor piezoelektrik untuk mengecek laju pernapasan pasien
6. menggunakan aplikasi ArduinoIDE untuk membuat program
7. Menggunakan interface aplikasi blynk
1.4 Tujuan dan Manfaat
1.4.1 Tujuan
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk merancang bangung alat
monitoring kesehatan terintegrasi menggunakan mikrokontroler
NodeMCU ESP8622 dengan interface android.
1.4.2 Manfaat
Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu:
1.4.2.1 Manfaat Teoritis
1. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang alat diagnostik khusus
nya alat monitoring detak jantung, suhu tubuh, dan laju pernapasan
2. Untuk referensi bagi peneliti selanjutnya
1.4.2.2 Manfaat Praktis
1. Diharapkan dapat membantu meringankan beban kerja tenaga
kesehatan khususnya perawat
Page 16
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
2. Diharapkan dapat mengefisiensikan proses cek kesehatan pada pasien
oleh tenaga kesehatan
3. Bagi masyarakat, dapat memudahkan dalam memantau kesehatan
tanda vital
1.5 Metode Pelaksanaan Skripsi
Tahapan yang dilakukan pada pelaksanaan skripsi ini yaitu:
1. Studi Literatur
Tahap studi literatur dilakukan dengan cara yaitu mengumpulkan data-data
dan informasi yang berkaitan dengan pembahasan pada skripsi ini dengan
cara mencari sumber referensidari jurnal dan juga artikel sejenis.
2. Analisa Kebutuhan
Tahap analisis kebutuhan yaitu dengan melakukan pencarian dan
pengumpulan bahan dan juga alat-alat yang dibutuhkan dalam pelaksanaan
rancang bangun penelitian. Alat-alat yang akan penulis gunakan pada
penelitian ini yaitu mikrokontroler NodeMCU ESP8266, sensor
MAX30102, MLX90614, Sensor Piezoelektrik, kabel jumper, breadboard
dan juga aplikasi ArduinoIDE untuk membuat program yang akan
dimasukan kedalam mikrokontroler. Selain itu penulis juga menggunakan
bahan akrilik untuk membuat casing alatnya.
3. Perancangan Alat
Pada tahap ini akan dilakukan perancangan alat-alat yang sudah
dikumpulkan dan pembuatan program alat agar alat dapat berfungsi secara
keseluruhan.
4. Pengujian Alat
Tahap pengujian alat dilakukan untuk menguji terhadap alat yang sudah
dirancanng untuk melihat tingkat keakuratan dan juga keberhasilan alat
yang sudah dirancang.
5. Analisisa Pengujian
Page 17
5
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Tahap Analisa pengujian merupakan tahapan yang bertujuan untuk
menganalisa hasil dari pengujian yang telah dilakukan pada tahap
sebelumnya.
6. Penyusunan laporan
Tahap ini merupakan tahapan untuk Menyusun laporan penelitian untuk
mengetahui dan mempublikasikan rancangan bangun yang dibuat pada
laporan skripsi ini secara teori.
Page 20
6
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Cek Kesehatan
Tujuan dilakukan nya cek kesehatan yaitu untuk memastikan kesehatan
pasien agar tenaga kesehatan dapat mengambil keputusan yang tepat untuk
penanganan yang akan diberikan ke pasien jika pasien mengalami kondisi
penyakit tertentu (Pradana dkk., 2020).
2.1.2 Pengertian Jantung
Jantung merupakan sebuah organ penting dalam tubuh yang berupa otot dan
berbentuk kerucut serta memiliki rongga. Letak jantung yaitu didalam rongga
dada tepatnya diantara kedua paru-paru, dibelakang tulang dada. Fungsi
jantung yaitu untuk memompa darah keseluruh tubuh melalui pembulu darah.
Didalam jantung terdapat empat ruang, yaitu dua ruang atas yang bernama
atrium, dan dua ruang bawah yang bernama vertikel (Karina and Thohari,
2018).
Pada orang yang tidak memiliki gangguan sirkulasi perifer, darah akan
dipompa keluar oleh jantung melalui pembulu nadi. Ketika darah di pompa
keluar, pembulu nadi akan berdenyut dan denyutan ini akan dapat diraba dan
aliran darahnya akan berubah pada tempat melintasnya pembuluh arteri yaitu
di area pergelangan tangan dan ujung jari (Saputro dkk., 2017). Denyut nadi
yang normal yaitu berkisar antara 60>100/menit, dan untuk maksimal denyut
nadi yaitu 220/menit (Karina and Thohari, 2018).
Denyut jantung normal berbeda-beda tergantung daru usia orang tersebut.
Untuk kategori bayi baru lahir (0-1 bulan), denyut jantung normal yaitu 120-
160/menit, bayi (1 bulan – 1 tahun) denyut jantung normal yaitu 100-
160/menit, toddler (1-3 tahun) denyut jantung normal 90-150/menit,
Page 21
7
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
prasekolah (4-5 tahun) denyut jantung normal yaitu 80-140/menit, anak-anak
(5-12 tahun) denyut jantung normal yaitu 70-120/menit, remaja (12-18 tahun)
denyut jantung normal yaitu 60-100/menit, dewasa (>18 tahun) denyut
jantung normal yaitu 60-100/menit (Gustinerz.com, 2018).
Untuk mengetahui BPM (Beat Per Menit) dapat dilakukan dengan
menggunakan rumus:
BPM = 60 x jumlah detak
waktu perhitungan
2.1.3 Laju Pernapasan
Parameter penting untuk memberikan informasi tentang kesehatan seseorang
dapat dilihat laju pernapasan nya terutama masalah kesehatan yang berkaitan
dengan pernapasan. Jika terjadi kelainan atau ketidak wajaran pada
pernapasan, hal itu dapat mengindikasikan ada nya penyakit pernapasan
ataupun kelainan sistemik. Untuk mendeteksi penyakin dini dan penurunan
kondisi kesehatan biasanya laju pernapasan dijadikan sebagai parameter
pemantauan pasien. Pada laju pernapasan normal, biasanya berkisar antara
12-20 per menit. Jika laju pernapasan nya lamban dibawah 12 per menit
disebut sebagai bradypnea, dan jika laju pernapasan nya cepat atau diatas 20
per menit maka disebut tachypnea (Mahardika dkk., 2020).
Latihan fisik merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi laju
pernapasan dan juga kedalaman pernapasan, hal itu dikarenakan oksigen yang
diperlukan semakin banyak. Semakin tingginya saturasi oksigen, berarti
semakin tinggi juga laju pernapasan nya. Selain Latihan fisik, usia juga dapat
mempengaruhi jumlah pernapasan seseorang. untuk kategori bayi baru lahir
Page 22
8
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
(0-1 bulan) jumlah pernapasan normal yaitu 40-60 kali/menit, bayi (1 bulan –
1 tahun) jumlah pernapasan normal yaitu 30-60 kali/menit, toddler (1-3 tahun)
jumlah pernapasan normal yaitu 24-40 kali/menit, prasekolah (4-5 tahun)
jumlah pernapasan normal yaitu 22-34 kali/menit, anak-anak (5-12 tahun)
jumlah pernapasan normal yaitu 18-30 kali/menit, remaja (12-18 tahun)
jumlah pernapasan normal yaitu 12-16 kali/menit, dewasa (>18 tahun) jumlah
pernapasan normal yaitu 12-20 kali/menit (Gustinerz.com, 2018).
2.1.4 Suhu Tubuh
Keseimbangan antara produksi dan pengeluaran panas dari dalam tubuh
disebut sebagai suhu tubuh yang diukur dalam satuan derajat. Suhu tubuh
merupakan cerminan dari panas tubuh karena suhu tubuh merupakan panas
yang diproduksi oleh tubuh dan pengeluaran panas tubuh. Jika tubuh sedang
dalam melakukan kegiatan yang berat, suhu manusia akan tetap menjaga agar
suhu inti atau suhu jaringan dalam kondisi konstan. Meskipun suhu di luar
sedang naik/turun namun hal itu tidak mempengaruhi suhu tubuh, karena suhu
tubuh bergantung pada aliran darah ke kulit dan jumlah panas yang hilang ke
lingkuan luar. Suhu tubuh normal berikisar antara 36 C sampai 38 C hal itu
bergantung pada lokasi pengecekan suhu tubuh, namun tetap pada kisaran
suhu tubuh normal, dan juga untuk suhu tubuh tidak di pengaruhi oleh usia
(Gustinerz.com, 2018). Hipotermi merupakan suatu kondisi dimana suhu
tubuh kurang dari 36 C, sedangkan hipertemi merupakan kondisi dimana suhu
tubuh diatas 40 C (Saputro dkk., 2017).
2.1.5 Mikrokontroler
2.1.5.1 NodeMCU ESP 8266
NodeMCU adalah sebuah platform open source dan juga
pengembangan kit yang dapat membantu dalam membuat produk
prototype IoT (Internet of Things). Bahasa program yang digunakan
NodeMCU yaitu Lua (Hakim dkk., 2018). Modul NodeMCU sebuah
Page 23
9
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
gabungan dari mikrokontroler ESP8622 dan NodeMCU. Didalam
NOdeMCU ESP8622 ini sudah terdapat ESP8622 dan juga
NodeMCU sehingga tidak perlu dirangkai lagi dan tidak perlu
membeli nya secara terpisah. ESP8622 sudah tidak memerlukan
modul Wi-Fi lagi, hal itu dikarenakan di dalam ESP8622 ini sudah
terintegrasi dengan Wi-Fi (Gunawan dkk., 2020).
2.1.5.2 Aplikasi ArduinoIDE
Integrated Development Enviroenment atau yang biasa disebut
sebagai IDE digunakan untuk melakukan pengembangan. Hal itu
dikarenakan dengan adanya software ArduinoIDE ini mikrokontroler
dapat diprogram sesuai keinginan user. Bahasa program yang
digunakan pada aplikasi ini mirip dengan bahasa C. program
bootloader sudah ditanamkan didalam IC mikrokontroler yang
berfungsi untuk penengah antara compiler dengan mikrokontroler
(Ikhsan dkk., 2018). ArduinoIDE adalah sebuah software editor yang
dapat digunakan untuk membuat program, selain itu juga dengan
software ArduinoIDE ini bisa digunakan untuk meng-compile yang
kemudia dapat di upload ke mikrokontroler. ArduinoIDE ini terdiri
dari beberapa fitur yaitu editor teks untuk menulis kode program,
area pesan, toolbar, console teks, dan menu-menu lainnya (Abdullah
and Wibowo, 2014).
2.1.6 Sensor MAX30102
Sensor MAX30102 merupakan sensor yang bisa memantau sinyal dari detak
jantung manusia dan juga dapat memantau tingkat oksigen dalam darah
karena sensor ini sudah terintegrasi dengan Pulse Oxymetry. Dalam satu buah
sensor ini terdiri dari 2 buah led dan sebuah potodetektor. Adapun prinsip
kerja sensor ini yaitu, sensor ini akan menyerap cahaya dan denyutan aliran
darah di dalam arteri, sehingga denyutan jantung dan juga kadar oksigen
Page 24
10
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
dalam tubuh manusia dapat diukur oleh sensor ini (Pratama dkk., 2020).
2.1.7 Sensor Suhu MLX90614
Sensor ini merupakan sensor suhu yang dapat mengukur suhu dari jarak
tertentu tanpa harus melakukan kontak langsung (non-contact). untuk
mengukur suhu, sensor ini menggunakan inframerah atau menggunakan
radiasi thermal pada benda. Radiasi inframerah akan meningkat seiring
dengan meningkatnya suhu pada objek (Veronika Simbar and Syahrin, 2017).
Pada temperatur objek 70 C - 380 C, sensor ini mampu mendeteksi radiasi
benda tersebut. Sensor ini memiliki keluaran dalam bentuk digital, hal itu
dikarenakan sudah terdapat ADC di dalamnya (Sokku and Harun, 2019).
Sensor MLX90614 merupakan sensor yang memanfaatkan gelombang sinar
inframerah untuk mengukur suhu. Sensor ini sudah dirancang untuk
mendeteksi radiasi sinar inframerah dan secara otomatis dapat
mengkalibrasikan energi radiasi dari inframerah menjadi skala suhu. Pada
sensor ini terdapat suatu signal yang digunakan untuk memproses keluaran
dari sensor inframerah yaitu signal conditioning ASSP MLX90302 dan juga
terdapat detector thermopile inframerah MLX81101 yang kedua nya terdapat
pada sensor MLX90614 ini. Layer-layer atau membran silikon terdapat pada
thermopile, dan juga selain itu pada thermopile mengandung termokopel yang
cukup banyak, hal itu menyebabkan radiasi dari inframerah yang berasal dari
suatu objek tertentu akan ditangkap oleh membran (Sokku and Harun, 2019).
Sensor ini memiliki prinsip kerja yaitu sensor ini akan menangkap energi
panas dari suatu objek dan kemudian energi panas tersebut akan diubah
menjadi besaran suhu (Sokku and Harun, 2019).
2.1.8 Sensor Piezoelektrik
Piezoelektrik adalah efek yang terkait dengan tekanan mekanik dan juga
tekanan listrik. Ada dua efek piezoelektrik: efek piezoelektrik langsung dan
Page 25
11
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
efek piezoelektrik tidak langsung. Efek piezoelektrik langsung adalah
peristiwa di mana arus dihasilkan oleh deformasi bahan piezoelektrik karena
tekanan mekanik, yaitu perubahan energi dari energi mekanik menjadi energi
listrik. Sebaliknya, ia memiliki efek piezoelektrik tidak langsung. Ini adalah
peristiwa di mana medan listrik merusak atau mengubah bentuk material
(Rinaldi and Kuncoro, 2019).
2.1.9 Kabel Jumper
Komponen yang ada di breadoard dan mikrokontroler dapat dihubungkan
dengan menggunakan kabel jumper tanpa harus menggunakan solder
(Tantowi and Kurnia, 2020). istilah jumper digunakan karena kabel ini
berguna untuk menghubungkan jalur komponen satu ke komponen lainnya
yang terputus (Andyka and Anwar, 2017). kabel jumper digunakan untuk
memudahkan dalam proses pemuatan prototype. Kabel jumper memiliki
beberapa jenis yaitu female to female, male to female, dan male to male
(Wahyuningtyas, Munadi and Sussi, 2019). kabel jumper juga sudah
dilengkapi dengan pin-pin di setiap ujung nya (Tantowi and Kurnia, 2020).
2.1.10 Breadboard
Untuk mencoba fungsi rangkaian percobaan dapat menggunakan papan
breadboard. Breadboard ini dapat digunakan untuk percobaan rangkaian
tanpa harus menggunakan solder (Reis Tavares and Puspita, 2015). Papan
breadboard ini biasanya digunakan oleh pemula dalam merangkai sebuah
alat. Lubang-lubang pada breadboard ini dapat ditancapkan langsung tanpa
perlu dihubungkan secara permanen. Perangkat yang telah dihubungan
menggunakan breadboard ini bisa dilepas lagi tanpa mengakibatkan
kerusakan pada perangkat (Nusyirwan and Fikri, 2020).
2.1.11 Android
Sistem operasi android merupakan sistem operasi yang berbasis linux untuk
Page 26
12
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
smartphone. Sistem opersai android menyediakan layanan terbuka bagi para
pengembang software agar dapat mengembangkan atau membuat aplikasi
merek (Sede dkk., 2015). Android mecakup sistem operasi, middleware, dan
aplikasi. Android dirilis pada tahun 2008. alasan android sangat berkembang
pesat yaitu dikarenakan sifatnya yang open source dan juga model
arsitekturnya. Karena sifat open source nya itulah android dapat dipahami
dan dianalisis mulai dari fitur sampai mengatasi bug pada program (Ardianto
dkk., 2012). Android juga dianggap sebagai sistem operasi yang aman dan
banyak menyediakan tools dalam membangun atau mengembangkan
software. Selain itu juga pengembang tidak perlu mengeluarkan biaya lisensi
(Sede dkk., 2015).
2.1.12 Aplikasi Blynk
Mikrokontroler dapat di kontrol menggunakan aplikasi Blynk dengan
bantuan jaringan internet. Aplikasi Blynk dapat diatur sesuai dengan
kebutuhan penggunanya dan juga aplikasi ini tersedia gratis. Aplikasi Blynk
banyak digunakan karena penggunaannya yang mudah, dan tampilan nya
yang dapat diubah (Prayitno dkk., 2017). Blynk merupakan platform baru
yang tersedia di IOS ataupun android. Aplikasi Blynk dapat membantu
dalam interface projek monitoring atau alat control lain nya. Blynk adalah
aplikasi yang dirancang khusus untuk remote control dan pembaca sensor
dari perangkat mikrokontroler (Arafat, 2016).
Page 27
13
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
2.2 Penelitian Sejenis
Table 1. Studi Literatur Review
No Judul Penulis Tahun Hasil Perbandingan Daftar Pustaka
1 Sistem Pendeteksi
Denyut Jantung
Menggunakan
Mikrokontroler Arduino
Berbasis Android
Yose Ervan
Barus, Sajadin
Sembiring
2019 Telah berhasil dibangun alat
PendeteksiDenyut Jantung
Menggunakan Mikrokontroller
Arduino Berbasis Android. Alat
ini bekerja sesuai dengan
instruksi yang dilakukan oleh
program dan menampilkan
hasilnya di LED dan juga layar
perangkat Android. Rata-rata
nilai kesalahan untuk mengukut
denyut jantung adalah 2,9 BPM
terhadap penghitungan manual.
Nilai akurasi alat terhadap
perhitungan EKG adalah
sebesar 95,5994%. Nilai
Denyut Jantung dapat berbeda-
beda sesuai dengan kondisi
tubuh dan aktifitas sampel.
1. Kesamaan
• Memiliki fungsi untuk
mendeteksi detak jantung
• Menggunakan Interface
Berbasis Android
2. Perbedaan
• Tidak bisa mendeteksi
suhu dan laju
pernapasan
• Menggunakan
mikrokontroller Arduino
Uno
• Koneksi ke android
masih menggunakan
Bluetooth
• menggunakan Pulse
Heart Sensor, sedangkan
penulis menggunakan
sensor MAX30102
Barus YE, Sembiring
S.2019.Sistem Pendeteksi
Denyut Jantung
Menggunakan Mikrokontroler
Arduino Berbasis
Android.Seminar Nasional
Matematika dan Terapan 2019
ISSN: 2721-3684
Volume 1, Desember, pp: 708-
716
2 Rancang Bangun Alat Fachrul 2016 hasil pengujian alat Monitoring • Kesamaan Rozie F, Hadary F, Pontia
Page 28
14
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
No Judul Penulis Tahun Hasil Perbandingan Daftar Pustaka
Monitoring Jumlah
Denyut Nadi / Jantung
Berbasis Android
Rozie, Ferry
Hadary, F.
Trias Pontia
W
Denyut Nadi
berbasis Android ini:
1. Alat Monitoring Denyut
Nadi berbasis Android ini
memiliki respon input sensor
yang berubah-ubah sesuai
dengan kondisi denyut nadi
yang terbaca oleh sensor pulse
dari aliran darah. Data deyut
nadi yang terbaca diubah
menjadi tegangan pulsa yang
memiliki nilai 1 sampai dengan
< 3 Volt.
2. Jarak jangkauan alat
Monitoring Denyut Nadi
Berbasis Android ini maksimal
30 meter dengan kondisi tanpa
halangan.
3. Aplikasi Monitoring Denyut
Nadi pada Android mampu
mengaktifkan dan membaca
Bluetooth secara otomatis
dalam waktu 2 sampai 4 detik
pada jarak ideal saat aplikasi
• Memiliki fungsi untuk
mendeteksi detak
jantung
• Menggunakan interface
berbasis android
• Perbedaan
• Tidak bisa mendeteksi
suhu dan laju
pernapasan
• Menggunakan
mikrokontroller Arduino
Uno
• Koneksi ke android
masih menggunakan
Bluetooth
• menggunakan Pulse
Heart Sensor, sedangkan
penulis menggunakan
sensor MAX30102
TF.2016.Rancang Bangun
Alat Monitoring Jumlah
Denyut Nadi / Jantung
Berbasis Android.Jurusan
Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas
Tanjungpura
Page 29
15
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
No Judul Penulis Tahun Hasil Perbandingan Daftar Pustaka
pertama kali di buka.
4. Sensor pada alat Monitoring
Denyut Nadi Berbasis Android
ini akan lebih efektif membaca
data jika sensor ditempatkan
pada posisi ujung telapak jari.
5. Sensor dan aplikasi pada alat
Monitoring Denyut Nadi
Berbasis Android ini akan stabil
membaca data setelah
penempatan sensor, setelah 18-
30 detik.
6. Hasil perbandingan alat
Monitoring Denyut Nadi
Berbasis Android dengan alat
Spot Vital Signs mempunyai
selisih paling tinggi 2,47 BPM
dan paling rendah 0,07 BPM
dari
10 sampel uji yang telah
dihitung datanya, dengan batas
toleransi selisih 5 BPM.
7. Alat Monitoring Denyut
Nadi berbasis Android ini bisa
Page 30
16
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
No Judul Penulis Tahun Hasil Perbandingan Daftar Pustaka
menyimpan data hasil
pembacaan denyut nadi,
sehingga data hasil dari
pembacaan bisa diolah untuk
keperluan pengguna lebih
lanjut.
3 Rancang Bangun Alat
Ukur Kondisi Kesehatan
Pada Pendaki Gunung
Berbasis Fuzzy Logic
Dewi Nurhaji
Meivita,
Satryo Budi
Utomo, dan
Bambang
Supeno
2016 dari hasil tersebut dapat diambil
beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
1. Dari keseluruhan data GSR
dengan 11 responden
didapatkan nilai rata-rata error
persen sebesar 0,305%.
2. Dari data keseluruhan data
pulse sensor , dengan 12
responden didaptkan nilai rata-
rata error persen sebesar
0,0247.
3. Dari keseluruhan data
pengujian MLX90615, dengan
4 responden didapatkan nilai
error persen terkecil terdapat
pada pengujian 1 sebesar
1. Kesamaan
• Memiliki fungsi untuk
mendeteksi detak
jantung dan suhu tubuh
• Sensor suhu yang
digunakan yaitu sensor
suhu non-contact
2. Perbedaan
• Penulis tidak
menggunakan sensor
GSR untuk mendeteksi
kadar keringat
• Tidak dapat mendeteksi
laju pernapasan
• Menggunaan
mikrokontroller Arduino
Uno
Meivita DN, Utomo SB,
Supeno B.2016.Rancang
Bangun Alat Ukur Kondisi
Kesehatan Pada Pendaki
Gunung Berbasis Fuzzy
Logic.Seminar Nasional
Aplikasi Teknologi Informasi
(SNATi) 2016 ISSN: 1907 –
5022
Page 31
17
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
No Judul Penulis Tahun Hasil Perbandingan Daftar Pustaka
0,0106%.
4. Dari keseluruhan data BMP
180 pada pengujian suhu
lingkungan didapatkan nilai
error persen sebesar 0,056%
sedangkan pada pengujian
ketinggian sebesar 0,063%.
5. Dari keseluruhan pengujian
sistem dengan menggunakan
metode fartlek didapatkannilai
kesesuaian sebesar 90,909%.
6. Dari keseluruhan pengujian
sistem dengan menggunakan
metode cross country
didapatkan nilai kesesuaian
sebesar 84,1%.
7. Dari keseluruahan pengujian
sistem baik menggunakan
metode fartlek dan cross
country didapatkan nilai
kesesuaian rata-rata sebesar
87,545%.
• Interface yang
digunakan
menggunakan LCD
20x4
• Sensor denyut jantung
yang digunakan yaitu
Pulse Heart Rate
Sensor, sedangkan
penulis menggunakan
sensor MAX30102
4 RANCANG BANGUN Ellia 2017 Setelah melewati tahap 1. Kesamaan Nurazizah E, Ramdhani M,
Page 32
18
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
No Judul Penulis Tahun Hasil Perbandingan Daftar Pustaka
TERMOMETER
DIGITAL BERBASIS
SENSOR DS18B20
UNTUK
PENYANDANG
TUNANETRA
Nurazizah,Mo
hamad
Ramdhani,S.T
.,M.T,
Achmad
Rizal,S.T.,M.
T
perancangan dan pengujian
sistem maka dari rancang
bangun termometer digital
berbasis sensor DS18B20
untuk penyandang tunanetra
dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut,
secara keseluruhan alat
pengukur suhu ini sudah dapat
berjalan dengan baik. Mulai
dari pengukuran suhu hingga
ditampilkan pada LCD dan
dikeluarkan suara melalui
speaker. Tetapi masih ada
kekurangan dalam masalah
ukuran packaging yang belum
begitu praktis
• Dapat mendeteksi suhu
tubuh
2. Perbedaan
• Sensor suhu yang
digunakan yaitu
DS18B20
• Tidak dapat mendeteksi
detak jantung dan laju
pernapasan
• Interface yang
digunakan yaitu
menggunakan LCD
• Menggunakan
mikrokontroller
ATmega328
• Penulis tidak
menggunakan output
berupa suara
Rizal A.2017.RANCANG
BANGUN TERMOMETER
DIGITAL BERBASIS
SENSOR DS18B20
UNTUK PENYANDANG
TUNANETRA.e-Proceeding
of Engineering : Vol.4, No.3
Desember 2017 ISSN : 2355-
9365
5 ALAT UKUR DETAK
JANTUNG DAN SUHU
TUBUH DILENGKAPI
PENYIMPANAN DATA
Nur Hudha
Wijaya, Desy
Rahmasary,
Andi Gofer
Alvian
2018 Menggunakan sensor
photodiode sebagai reciver dan
LED inframerah sebagai
transmiter untuk pengukuran
detak jantung sangat bagus,
1. Kesamaan
• Dapat mendeteksi suhu
tubuh dan detak jantung
2. Perbedaan
• Seonsor suhu yang
Wijaya NH, Rahmasary D,
Alvian GA.2018.ALAT
UKUR DETAK JANTUNG
DAN SUHU TUBUH
DILENGKAPI
Page 33
19
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
No Judul Penulis Tahun Hasil Perbandingan Daftar Pustaka
karena sensitifitas sensor ini
sangat membantu pada saat
melakukan uji coba dan
pengambilan data, serta LM35
sebagai pengukuran suhu
tubuh.
Tingkat error yang dihasilkan
setelah melakukan pengukuran
dan perhitungan BPM terendah
yaitu 0.17%, dan error BPM
yang paling besar yaitu 1,01%.
Sedangkan error suhu tubuh
yang paling kecil sebesar
0,05%, dan error suhu tubuh
yang paling besar yaitu sebesar
0.98%. Berdasarkan hasil
pengukuran dan pengujian
diperoleh hasil rata–rata error
HR adalah 0.46% dan hasil
rata-rata error temperature
adalah 0.43%.
digunakan LM35
• Tidak dapat mendeteksi
laju pernapasan
• Mikrokontroller yang
digunakan yaitu
ATmega8
• Interface yang
digunakan yaitu LCD
PENYIMPANAN
DATA.Prosiding SNATIF Ke
-5 Tahun 2018 ISBN: 978-
602-1180-86-0
6 Sistem Monitoring Tan Suryani 2018 Berdasarkan hasil pengujian 1. Kesamaan Sollu TS, Alamsyah, Bachtiar
Page 34
20
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
No Judul Penulis Tahun Hasil Perbandingan Daftar Pustaka
Detak Jantung dan Suhu
Tubuh
Menggunakan Arduino
Sollu,
Alamsyah,
Muhammad
Bachtiar, Ardi
Amir,
Benyamin
Bontong
yang telah dilakukan, maka
ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Penggunaan sensor board
AD8232 dan DS18b20 bekerja
dengan baik berdasarkan hasil
pengukuran sumber tegangan
yang dihasilkan.
2. Hasil pengambilan data
detak jantung pada 5 orang laki-
laki berada antara 64 – 88 bpm
dan suhu tubuh berada antara
36,13– 36,93 0C. Hal ini
menunjukkan bahwa kondisi
detak jantung dan suhu normal
5 orang laki-laki adalah normal.
3. Modul arduino yang
digunakan sebagai pengolah
data sensor dari analog menjadi
digital berfungsi dengan baik.
Hal ini dapat ditunjukkan dari
hasil yang ditampilkan pada
LCD dan komputer server.
4. Pengukuran data detak
• Dapat mendeteksi detak
jantung dan suhu tubuh
2. Perbedaan
• Sensor suhu yang
digunakan yaitu
DS18B20
• Tidak dapat mendeteksi
laju pernapasan
• Sensor detak jantung
yang digunakan yaitu
modul sensorboard
AD8232
• Data yang ditampilkan
dikirimkan ke LCD dan
Komputer server
• Mikrokontroler yang
digunakan yaitu Arduino
Uno
M, Amir A, Bontong
B.2018.Sistem Monitoring
Detak Jantung dan Suhu
Tubuh
Menggunakan
Arduino.Techno.COM, Vol.
17, No. 3, Agustus 2018 :
323-332
Page 35
21
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
No Judul Penulis Tahun Hasil Perbandingan Daftar Pustaka
jantung dan suhu tubuh yang
tidak akurat disebabkan oleh
pengaruh peletakan sensor
yang tidak tepat.
7 MENDETEKSI SUHU
TUBUH
MENGGUNAKAN
INFRARED
DAN ARDUINO
Heady Dianty 2020 Hasil penelitian ini
menunjukkan NCTD dan
FLIR® beroperasi dengan cara
yang sama tidak hanya pada
mata, tetapi juga beberapa situs
lain di atas kuda. Pengetahuan
baru ini memungkinkan untuk
kemungkinan tambahan dari
kami, dan mengkonfirmasi
keadaan perangkat novel
sebagai layak untuk digunakan
dalam suhu termal inframerah
deteksi. Namun, perangkat
NCTD baru perlu dibungkus
dan mungkin lebih jauh
perangkat tambahan untuk
memperkuat akurasinya seperti
model yang sudah ada seperti
FLIR®
1. Kesamaan
• Dapat mendeteksi suhu
tubuh
• Sensor suhu yang
digunakan yaitu
MLX90614
2. Perbedaan
• Tidak dapat mendeteksi
suhu tubuh dan laju
pernapasan
• Mikrokontroller yang
digunakan yaitu Arduino
Nano
• Interface yang
digunakna yaitu LCD
128x64
Dianty,
Heady.2020.MENDETEKSI
SUHU TUBUH
MENGGUNAKAN
INFRARED
DAN ARDUINO.Jurnal Ilmu
Komputer (JIK) ISSN : 2089-
5305
Page 36
22
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
No Judul Penulis Tahun Hasil Perbandingan Daftar Pustaka
8 Rancang Bangun
Pengukur Suhu Tubuh
Berbasis Arduino
Sebagai Alat Deteksi
Awal Covid-19
Rindi
Wulandari
2020 Berdasarkan hasil pengujian
yang telah dilakukan,
rancangan alat dan aplikasi
android dapat
berjalan dengan baik. Aplikasi
android dan alat ukur penulis
terdapat kelebihan antara lain:
a. Dapat menampilkan suhu
tubuh secara real time pada alat
dan laptop/PC
b. Tampilan aplikasi sederhana
dan mudah digunakan.
c. Penggunaan alat sangat
mudah.
1. Kesamaan
• Dapat mendeteksi suhu
tubuh
• Data dari pendeteksian
dikirim ke Smartphone
2. Perbedaan
• Tidak dapat mendeteksi
detak jantung dan laju
pernapasan
• Sensor suhu yang
digunakan yaitu
DS18B20
• Mikrokontroller yang
digunakan yaitu Arduino
Nano
• Menggunakan Bluetooth
untuk mengirim data ke
Smartphone
Wulandari,
Rindi.2020.Rancang Bangun
Pengukur Suhu Tubuh
Berbasis Arduino Sebagai
Alat Deteksi Awal Covid-
19.Prosiding SNFA (Seminar
Nasional Fisika dan
Aplikasinya) 2020 E-ISSN:
2548-8325 / P-ISSN 2548-
8317
9 Rancang Bangun Alat
Ukur Frekuensi
Pernapasan Manusia
Berbasis
Sensor Serat Optik
Lukita Sari
Ikhsan
, Harmadi
2019 Berdasarkan penelitian,
pengujian dan analisis rancang
bangun alat yang telah
dilakukan dapat disimpulkan
bahwa alat ukur frekuensi
1. Kesamaan
• Dapat mendeteksi laju
pernapasan
2. Perbedaan
• Tidak dapat mendeteksi
Ikhsan LS,
Harmadi.2019.Rancang
Bangun Alat Ukur
FrekuensiPernapasan Manusia
Berbasis Sensor Serat
Page 37
23
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
No Judul Penulis Tahun Hasil Perbandingan Daftar Pustaka
pernapasan manusia berbasis
sensor
serat optik yang dirancang telah
dapat mengukur pernapasan
manusia dengan variasi umur
dan
variasi aktivitas. Hasil
pengujian jarak sensor serat
optik terhadap membran
didapatkan nilai
yang optimal pada jarak 1 mm
dan tegangan keluaran rata-rata
sebesar 4,2 volt. Alat ukur
frekuensi pernapasan manusia
berbasis sensor serat optik yang
dirancang memiliki nilai
akurasi sebesar 91%
berdasarkan variasi umur dan
80% berdasarkan variasi
aktivitas. Hasil pengukuran
frekuensi pernapasan berbasis
sensor serat optik telah dapat
ditampilkan secara realtime
melalui LCD.
detak jantung dan suhu
tubuh
• Sensor yang digunakan
yaitu sensor serat optic
• Mikrokontroller yang
digunakan yaitu Arduino
Uno R3
• Interface yang
digunakan yaitu LCD
Optik.Jurnal Fisika Unand
Vol. 8, No. 4, Oktober 2019
ISSN 2302-8491
Page 38
24
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
No Judul Penulis Tahun Hasil Perbandingan Daftar Pustaka
10 PERANCANGAN
ALAT PEMANTAU
KONDISI
KESEHATAN
MANUSIA
Anita Dwi
Septiani,
Slamet Seno
Adi
2015 hasil penelitian adalah
sebagai berikut:
1) Alat pemantau kondisi
kesehatan manusia dapat
dirancang dengan
menggunakan sensor
DS18B20, pulse sensor, sound
sensor, arduino nano sebagai
mikrokontroler serta sebuah
LCD untuk
menampilkan data hasil
pengukuran sensor.
2) Alat pemantau kondisi
kesehatan manusia yang
dirancang dapat digunakan
untuk mengukur detak jantung,
temperatur tubuh dan frekuensi
nafas pada manusia.
3) Dari 30 responden yang
kondisi kesehatannya terukur
disimpulkan bahwa 29
• Kesamaan
• Dapat mendeteksi detak
jantung, suhu tubuh, dan
laju pernapasan
• Perbedaan
• Sensor suhu yang
digunakan yaitu
DS18B20
• Mikrokontroller yang
digunakan yaitu Arduino
Nano
• Interface yang
digunakan yaitu LCD
• Sensor detak jantung
yang digunakan yaitu
Pulse Heart Sensor,
sedangkan penulis
mengunakan sensor
MAX30102
Septiani AD, Adi
SS.2015.PERANCANGAN
ALAT PEMANTAU
KONDISI KESEHATAN
MANUSIA.Jurusan Teknik
Elektro, Fakultas Teknik,
Universitas Negeri Semarang,
Indonesia ISSN 2252-6811
Page 39
25
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
No Judul Penulis Tahun Hasil Perbandingan Daftar Pustaka
responden kondisi
kesehatannya baik dan 1
responden yaitu responden no 9
yang sedang mengalami
kondisi kesehatan kurang baik
karena temperatur tubuhnya
38oC.
4) Cara kerja dan ketelitian alat
pemantau kondisi kesehatan
manusia yang dikendalikan
oleh mikrokontroler arduino
dipengaruhi oleh karakteristik
transduser.
Page 40
26
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Persamaan dari penelitian sebelumnya yaitu fungsi dari alat yang bertujuan untuk
mengecek kesehatan seseorang. Namun penelitian sebelumnya hanya mengecek
satu atau dua tes kesehatan saja dengan menggunakan satu atau dua sensor, dan
pada literatur review nomer 10, walaupun sudah menggunakan tiga pengecekan
kesehatan dan ketiga sensor nya sudah terintegrasi, namun interface yang
digunakan masih dalam bentuk LCD dan juga sensor suhu yang digunakan masih
sensor suhu yang memerlukan kontak langsung. Oleh karena itu, penulis ingin
membuat suatu alat yang dapat mengecek tiga tanda vital seseorang menggunakan
tiga sensor yaitu sensor MAX30102 sebagai pengukur detak jantung, sensor
piezoelektrik untuk mengukur laju pernapasan, dan juga sensor MLX90614 untuk
mengukur suhu tubuh (non-contact) untuk dengan interface android.
Page 43
BAB III
PERENCANAAN DAN RANCANG BANGUN
Bab ini akan menjelaskan perancangan tugas akhir yang dibuat yang terdiri dari
perancacngan perangkat keras. Hubungan antar tiap-tiap modul dan sensor yang
digunakan beserta rangkaian nya akan dibahas pada bab ini.
3.1 Perancangan Alat
Perancangan alat terdiri dari perancangan alat secara keseluruhan,
perancangan alat penghitung laju pernapasan, perancangan alat
pendeteksi suhu tubuh, dan juga perancangan alat pendeteksi denyut
jantung
3.1.1 Perancangan Alat Keseluruhan
1) Deskripsi Perancangan Alat Keseluruhan
Alat monitoring kesehatan terintegrasi menggunakan
mikrokontroler NodeMCU ESP8622 berbasis android merupakan
sebuah alat tes kesehatan yang dapat memonitor atau memantau
beberapa cek kesehatan seperti cek detak jantung, cek suhu tubuh,
dan cek laju pernapasan yang sudah terintegrasi satu sama lain
menggunakan mikrokontroler. Selain itu, output yang dihasilkan
dari pengecekan kesehatan tersebut nantinya akan di tampilkan di
smartphone android menggunakan aplikasi Blynk. Sensor yang
digunakan yaitu sensor MAX30102 untuk mengecek detak
jantung, sensor Sensor Suhu MLX90614 untuk pengecekan suhu
tubuh, dan yang terakhir yaitu Sensor Piezoelektrik yang akan
digunakan untuk menghitung laju pernapasan. Mikrokontroler
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu mikrokontroler
NodeMCU ESP8622. Mikrokontroler ini digunakan karena
dengan menggunakan mikrokontroler ini sudah tidak memerlukan
modul Wi-Fi lagi untuk terhubung ke internet
2) Cara Kerja Alat Keseluruhan
Page 44
28
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Pada pengecekan detak jantung, sensor MAX30102 akan
diletakan di ujung jari. Pada ujung jari tersebut nantinya sensor
akan mendeteksi aliran darah yang di pompa oleh jantung, dan
nantinya data yang didapat oleh sensor akan diolah hingga dapat
menunjukan jumlah denyutan jantung. Selanjutnya yaitu untuk
pengecekan suhu, sensor yang digunakan yaitu MLX90614
walaupun sensor suhu ini tergolong sensor suhu non-contact,
namun sensor ini ke akuratan nya akan berkurang jika diberi jarak
yang cukup jauh pada saat pengecekan suhu tubuh, maka dari itu
penulis akan menggunakan sensor suhu ini dengan cara
mendekatkan sensor MLX90614 dengan telapak tangan pengguna
dalam jarak 1cm. Dan yang terakhir yaitu pengecekan laju
pernapasan menggunakan Sensor Piezoelektrik, nantinya sensor
ini akan digabungkan dengan ikat pinggang dan pengguna cukup
menggunakan ikat pinggang tersebut di daerah dada dan bernapas
seperti biasa selama satu menit.
Kemudia, hasil dari pendeteksian tiap-tiap sensor ini akan
dikirimkan ke mikrokontroler untuk di olah. Setelah itu
mikrokontroler akan mengirimkan data tersebut ke android
melalui jaringan internet dan akan dimunculkan didalam aplikasi
Blynk
3) Spesifikasi Alat Keseluruhan
a. Koneksi yang digunakan untuk menghubungkan alat dengan
smatphone menggunakan koneksi internet dengan jaringan Wi-Fi,
sehingga alat dan smartphone akan tetap terhubung selama masih
mengunakan koneksi koneksi internet dengan jaringan Wi-Fi yang
sama.
Page 45
29
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
b. Untuk pembacaan denyut jantung, pengguna harus menempelkan
ujung jarinya pada Sensor MAX30102.
c. Untuk mendeteksi suhu tubuh, cukup dengan mendekatkan
telapak tangan ke sensor suhu MLX90614 dalam jarak kurang
lebih 1cm.
d. Untuk menghitung laju pernapasan, pengguna cukup
menggunakan ikat pinggang yang sudah disematkan dengan
Sensor Piezoelektrik, lalu kemudian ketika pengguna bernapas,
pergerakan dada tersebut akan di hitung selama satu menit.
e. Output yang dihasilkan dari alat ini yaitu hasil pembacaan dari
setiap sensor yang dapat dilihat pada aplikasi Blynk
f. Fitur yang disediakan pada aplikasi Blynk yaitu berupa data hasil
pembacaan setiap sensor, dan juga tombol untuk memulai
pengecekan
4) Blok Diagram Keseluruhan
Berikut ini merupakan gambaran dari blok diagram keseluruhan
alat yang akan di realisasikan.
Gambar 3.1. Blok Diagram Keseluruhan Rangkaian
Page 46
30
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
3.1.2 Perancangan Alat Penghitung Laju Pernapasan
1) Deskripsi Perancangan Alat Penghitung Laju
Pernapasan
Alat penghitung laju pernapasan merupakan rangkaian alat
yang dapat menghitung pernapasan manusia dalam waktu
satu menit. Sensor yang digunakan dalam rancangan alat
penghitung laju pernapasan ini yaitu Sensor Piezoelektrik.
Sensor ini nantinya akan di sematkan kedalam ikat pinggang
dan akan digunakan dibagian dada. Selain itu, output dari
penghitung laju pernapasan ini akan ditampilkan pada
aplikasi Blynk
2) Cara Kerja Alat Penghitung Laju Pernapasan
Cara kerja alat penghitung laju pernapasan ini yaitu pada
dasarnya ketika manusia bernapas, rongga dada akan
mengembang dan lalu akan mengempis. Ketika rongga dada
manusia mengembang, sensor piezoelektrik ini akan
mendeteksi ada nya suatu pernapasan dan lalu akan di hitung
setiap pergerakan dada yang ditangkap dalam waktu satu
menit. Kemudian data hasil perhitungan tersebut akan
dikirim dan ditampilakn pada aplikasi Blynk
3) Spesifikasi Alat penghitung Laju Pernapasan
a. Ikat pinggang sudah disematkan sensor piezoelektrik dan
digunakan di daerah dada
b. Jarak panjang kabel dari mikrokontroler ke ikat pinggang
mencapai 1 meter
c. Dibutuhkan koneksi internet yang stabil agar tidak terjadi
delay saat perhitungan pernapasan
4) Blok Diagram Alat Penghitung Laju Pernapasan
Page 47
31
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Berikut ini merupakan gambaran blok diagram dari
rancangan alat penghitung laju pernapasan yang akan di
realisasikan
3.1.3 Perancangan Alat Pendeteksi Suhu Tubuh
1) Deskripsi Perancangan Alat Pendeteksi Suhu Tubuh
Alat pendeteksi suhu tubuh merupakan rangkaian alat yang
bertujuan untuk mendeteksi panas dari suhu tubuh manusia.
Sensor yang digunakan dalam perancangan alat pendeteksi
suhu tubuh ini yaitu sensor MLX90614 yang merupakan
sensor suhu tanpa kontak langsung, namun dalam
implementasinya penulis akan mendekatkan sensor dengan
telapak tangan pengguna dengan jarak kurang lebih 1cm, hal
itu ditujukan untuk meningkatkan ke akurasian dari sensor
MLX90614 ini. Jalur yang digunakan oleh sensor
MLX90614 ini mengunakan komunikasi I2C dengan
mengunakan pin SDA dan SCL pada mikrokontroler
2) Cara Kerja Alat Pendeteksi Suhu Tubuh
Cara kerja sensor suhu MLX90614 yaitu nantinya sensor ini
ini akan didekatkan dengan jarak 1cm tepat dibawah telapak
Gambar 3.2. Blok Diagram Rangkaian Laju Pernapasan
Page 48
32
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
tangan lalu kemudian energi panas yang dihasilkan dari
telapak tangan tersebut akan diubah menjadi besaran suhu.
Lalu hasil pembacaan tersebut akan dikirim melalui jaringan
internet menggunakan koneksi Wi-Fi ke aplikasi Blynk dan
output nya akan muncul pada aplikasi Blynk dan ketika sudah
muncul suhu yang di deteksi, hasilnya dapat di capture
dengan menekan tombol yang sudah di sediakan pada
aplikasi Blynk.
3) Spesifikasi Alat Pendeteksi Suhu Tubuh
a. Telapak tangan harus berdekatan dengan sensor suhu
MLX90614 dalam jarak kurang lebih 1cm.
b. Telapak tangan dalam keadaan kering.
c. Pin yang digunakan adalah pin SDA dan SCL.
5) Blok Diagram Alat Pendeteksi Suhu Tubuh
Berikut ini merupakan gambaran blok diagram dari
rancangan alat pendeteksi suhu tubuh yang akan di
realisasikan
3.1.4 Perancangan Alat Pendeteksi Denyut Jantung
Gambar 3.3. Blok Diagram Rangkaian Pengukur Suhu Tubuh
Page 49
33
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
1) Deskripsi Perancangan Alat Pendeteksi Denyut Jantung
Rancangan alat pendeteksi denyut jantung ini bertujuan
untuk mengukur BPM dari denyut jantung pengguna. Sensor
yang digunakan dalam rangkaian ini yaitu sensor MAX30102.
Sensor MAX30102 ini mengunakan jalur komunikasi I2C
dengan mengunakan pin SDA dan SCL pada mikrokontroler.
Untuk melakukan pembacaan sensor MAX30102 pengguna
hanya perlu menempelkan jari telunjuk pada LED sensor ini
2) Cara Kerja Alat Pendeteksi Denyut Jantung
Ketika ujung jari pengguna di tempelkan pada sensor
MAX30102, sensor ini akan memancarkan sinar dari LED
yang dapat melihat perubahan aliran darah yang terjadi akibat
jantung yang memompa darah keseluruh tubuh dan
perubahan aliran itu yang akan dibaca oleh sensor. Lalu hasil
pembacaan itu akan mulai di konversi menjadi satuan BPM.
Kemudian hasil dari konversi tersebut akan dikirim ke
aplikasi Blynk melalui jaringan internet dengan
menggunakan koneksi Wi-Fi dan akan ditampilkan pada
aplikasi Blynk
3) Spesifikasi Alat Pendeteksi Denyut Jantung
a. Untuk melakukan pembacaan sensor, pengguna harus
menempelkan jari telunjuk nya pada LED sensor
b. Pin yang digunakan adalah pin SDA dan SCL
4) Blok Diagram Alat Pendeteksi Denyut Jantung
Berikut ini merupakan gambaran blok diagram dari
rancangan pendeteksi denyut jantung yang akan di
realisasikan.
Page 50
34
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
3.2 Realisasi Alat
Berikut ini merupakan realisasi dari “Rancang Bangun Alat
Monitoring Kesehatan Terintegrasi Menggunakan Mikrokontroler
NodeMCU ESP8622 Dengan Interface Android” yang telah berhasil
dibuat:
Gambar 3.4. Blok Diagram Rangkaian Pengukur Denyut Jantung
Gambar 3.5. Skema Realisasi Rangkaian Keseluruhan
Menggunakan Fritzing
Page 51
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan menguraikan dan menjelaskan hasil pengujian dari alat
yang telah penulis buat untuk tugas akhir. Pengujian alat dilakukan dalam beberapa
bagian. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian dari masing-masing alat yang
digunakan baik mikrokontroler ataupun sensor-sensor yang digunakan, dan
pengujian untuk fitur yang lainnya yang terdapat pada aplikasi Blynk dan
diharapkan alat yang sudah penulis buat dapat berjalan dengan baik dan optimal.
4.1 Pengujian NodeMCU ESP8622
4.1.1 Deskripsi pengujian
Pada bagian pengujian mikrokontroler NodeMCU ESP8622 ini
bertujuan untuk mengetahui kinerja dari mikrokontroler NodeMCU
ESP8622 dalam melakukan proses upload program.
4.1.2 Prosedur Pengujian
1. Hubungkan NodeMCU ESP8622 dengan komputer
2. Buka aplikasi ArduinoIDE
3. Buka file program yang akan di upload
4. Tekan menu upload pada aplikasi ArduinoIDE dan tunggu sampai
proses upload selesai
4.1.3 Data Hasil Pengujian
Page 52
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Pada pengujian ini, sketch program yang telah dibuat pada aplikasi
ArduinoIDE berhasil di upload ke mikrokontroler NodeMCU ESP8622.
Hasil pengujian dari percobaan diatas dapat dilihat pada gambar berikut
4.1.4 Analisa Data/Evaluasi
Pada proses uji coba upload sketch program ke dalam NodeMCU
ESP8622 tidak terdapat kendala. Program yang telah dibuat dapat
langsung di upload kedalam mikrokontroler.
Pada saat proses upload program ke mikrokontroler khususnya
mikrokontroler NodeMCU ESP8622, pastikan board yang di pilih sudah
tepat dan juga pastikan port yang dipilih juga sudah tepat agar proses
upload bisa berjalan. Selain itu, jika terjadi kendala pada saat upload
program yaitu “Time out waiting for packet header” pada saat proses
Gambar 4.1. Pengujian Upload Program Kedalam
Mikrokontroler
Page 53
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
uploading tekan tombol flash pada nodemcu agar program dapat di
upload ke dalam mikrokontroler.
4.2 Pengujian Sensor Piezoelektrik
4.2.1 Deskripsi pengujian
Sensor Piezoelektrik ini digunakan sebagai alat untuk menghitung
pergerakan dada pada saat manusia bernapas, dan setiap pergerakan dada
yang dideteksi oleh sensor ini akan di hitung selama satu menit. Tujuan
dari pegujian ini yaitu untuk mengetahui kinerja dari Sensor
Piezoelektrik dalam menghitung jumlah pernapasan dan juga untuk
menguji apakah output dari sensor ini sudah dapat di tampilkan pada
aplikasi Blynk atau tidak.
4.2.2 Prosedur Pengujian
1. Sambungkan mikrokontroler dengan ikat pinggang menggunakan kabel
yang terhubung dengan sensor piezoelektrik
2. Sambungkan mikrokontroler dengan kabel power
3. Buka aplikasi Blynk dan jalankan aplikasinya
4. Selama 1 menit napas pengguna akan dihitung oleh sensor tersebut
5. Pada LCD di aplikasi Blynk akan ditampilkan output dari Sensor
Piezoelektrik
4.2.3 Data Hasil Pengujian
Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan antara pengujian
menggunakan Sensor Piezoelektrik dengan pengujian manual dengan
waktu pengujian yang sama yaitu 1 menit. Hasil dari pengujian kedua
cara tersebut dapat dilihat melalui tabel dibawah ini
Page 54
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Table 2. Tabel Pengujian Rangkaian Laju Pernapasan
Percobaan Pengukuran Sensor
Piezoelektrik
Pengukuran
Manual
Waktu
1 14 Kali 14 Kali 1 Menit
2 13 Kali 13 Kali 1 Menit
3 12 Kali 12 Kali 1 Menit
4.2.4 Analisa Data/Evaluasi
Berdasarkan hasil pengujian diatas, output dari perhitungan laju
pernapasan ini sudah dapat ditampilkan pada aplikasi Blynk. Hasil
pengujian dari sensor piezoelektrik ini cukup akurat untuk perhitungan
nya.
Ketika terjadi perubahan volume rongga dada ketika sedang menarik
napas, GND dan VCC pada sensor ini sudah dapat saling bersentuhan
akibat dari tekanan yang diberikan oleh dada dan nilai masukannya akan
berubah. Perbuahan inilah yang menentukan pertihungan jumlah
pernapasan.
Namun, untuk rancangan alat perhitungan laju pernapasan ini pengguna
Gambar 4.2. Tampilan Hasil Pengukuran Laju
Pernapasan Menggunakan Sensor Piezoelektrik
Page 55
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
tidak disarankan untuk menarik napas terlalu lama, karena hasil
perhitungan nya akan bertambah lebih dari satu. Maka dari itu pengguna
hanya disarankan untuk bernapas seperti biasa.
4.3 Pengujian Sensor Suhu MLX90614
4.3.1 Deskripsi pengujian
Tujuan dari pengujian sensor ini yaitu untuk melihat kinerja dari sensor
MLX90614 ini untuk mengukur suhu tubuh manusia dan juga untuk
menguji apakah output dari sensor suhu tubuh ini sudah dapat di
tampilkan pada aplikasi Blynk atau tidak. Dan juga untuk
membandingkan tingkat akurasi sensor suhu MLX90614 dengan cara
dengan jarak dekat yaitu kurang lebih 1cm atau dengan jarak yang cukup
jauh yaitu 5cm.
4.3.2 Prosedur Pengujian
1. Sambungkan mikrokontroler dengan sensor suhu MLX90614
2. Sambungkan mikrokontroler dengan kabel power
3. Pengujian pertama, letakan sensor suhu MLX90614 pada jarak dekat
yaitu 1cm dibawah telapak tangan
4. Pengujian kedua, menjauhkan sensor MLX90614 dengan telapak
tangan pada jarak kurang lebih 5cm.
5. Buka aplikasi Blynk dan jalankan aplikasinya
6. Pada LCD di aplikasi Blynk akan ditampilkan output dari sensor
MLX90614
4.3.3 Data Hasil Pengujian
Untuk pengujian pertama, penulis akan menguji sensor MLX90614 ini
dengan jarak 5 cm tanpa kontak langsung antara telapak tangan dan
sensor, lalu untuk pengujian kedua, penulis akan melakukan pengujian
dengan cara sensor MLX90614 akan di tempelkan langsung ke telapak
tangan. Untuk tabel pengujian dari sensor suhu MLX90614 dapat dilihat
Page 56
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
pada tabel berikut
Table 3. Tabel Pengujian Sensor Suhu Terhadap Jarak
Percobaan Jarak
Jauh
(5cm)
Jarak
Dekat
(1cm)
Suhu
Ruangan
Menggunakan
Termometer
Digital
1 33.16 35.62 25.0 35.5
2 33.91 36.28 31.0 36.2
3 34.12 36.44 33.0 36.4
Gambar 4.3. Pengukuran Suhu Tubuh Menggunakan
Termometer
Gambar 4.4. Tampilan Pengukuran Suhu Tubuh Menggunakan Sensor
MLX90614
Page 57
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
4.3.4 Analisa Data/Evaluasi
Berdasarkan data diatas, output dari sensor suhu MLX90614 ini sudah
dapat ditampilkan pada aplikasi Blynk dan juga dapat dibuktikan bahwa
sensor MLX90614 akan bekerja secara optimal jika jarak pengukuran
nya tidak terlalu jauh. Hal itu dikarenakan, jika jarak pengukuran nya
terlalu jauh, sensor MLX90614 ini hasil pembacaan nya akan terganggu
oleh suhu di ruangan, namun jika dengan jarak yang cukup dekat , suhu
diruangan tidak akan mempengaruhi hasil pembacaan sensor MLX90614
ini.
4.4 Pengujian Sensor MAX30102
4.4.1 Deskripsi pengujian
Pengujian ini bertujuan untuk melihat kinerja dari sensor MAX30102
dalam menghitung denyut jantung manusia. Selain itu, output yang
dihasilkan dari sensor ini akan di uji apakah sudah dapat ditampilkan di
aplikasi Blynk atau tidak.
4.4.2 Prosedur Pengujian
1. Sambungkan sensor MAX30102 dengan mikrokontroler
2. Sambungkan mikrokontroler dengan kabel power
3. Tempelkan jari telunjuk ke sensor MAX30102
4. Buka aplikasi Blynk dan jalankan aplikasinya
5. Pada LCD di aplikasi Blynk akan ditampilkan output dari sensor
MAX30102
4.4.3 Data Hasil Pengujian
Pada proses pengujian sensor MAX30102 ini dilakukan dengan melihat
melihat perbandingan antara pembacaan sensor MAX30102 dengan
aplikasi pembacaan BPM yang terdapat di android yaitu “Heart Rate
Monitor” dan juga fitur pengukur detak jantung yang terdapat pada
smartwatch dengan kurun waktu yang sama yaitu satu menit
Page 58
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
menggunakan stopwatch. Untuk tabel pengujian dari sensor MAX30102
dapat dilihat pada tabel berikut
Table 4. Tabel Pengujian Sensor Denyut Jantung
Percobaan Sensor
MAX30102
Smartwatch Aplikasi
“Heart Rate
Monitor”
Waktu Status
1 95 BPM 98 BPM 93 BPM 1 menit Normal
2 85 BPM 87 BPM 89 BPM 1 menit Normal
3 81 BPM 89 BPM 87 BPM 1 menit Normal
Gambar 4.5. Hasil Pengukuran denyut jantung pada
aplikasi “Heart Rate Monitor”
Page 59
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
4.4.4 Analisa Data/Evaluasi
Berdasarkan data pengujian diatas, output dari sensor MAX30102 ini
sudah dapat ditampilkan pada aplikasi Blynk. Selain itu, sensor
MAX30102 sudah dapat menghitung BPM dari denyut jantung. Hasil
yang di dapatkan dari sensor MAX30102 tidak jauh berbeda dengan
perhitungan aplikasi BPM yang terdapat pada android yaitu “Heart Rate
Gambar 4.6. Tampilan Hasil Pengukuran Mengunakan Sensor
MAX30102
Gambar 4.7. Hasil Pengukuran Denyut
Jantung Menggunakan Smartwatch
Page 60
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Monitor”, ataupun juga dengan fitur pengukur denyut jantung pada
smartwatch.
Dari data pengujian diatas juga dapat disimpulkan bahwa denyut nadi
yang dapat di deteksi oleh sensor MAX30102, smartwatch, ataupun
aplikasi “Heart Rate Monitor”, itu adalah denyut nadi perifer sehingga
nilai yang didapatkan dapat berbeda pada setiap alat yang digunakan,
namun perbedaan nya tidak akan terlalu jauh dan denyut nadi perifer itu
sama dengan denyut jantung jika pasien nya tidak memiliki gangguan
pada sirkulasi perifer
Untuk prinsip kerja dari masing pengujian pun terbilang mirip baik dari
smartwatch, aplikasi android “Heart Rate Monitor”, maupun sensor
max30102. Masing-masing alat sama-sama menggunakan sinar LED
yang dipancarkan untuk dapat melihat perubahan aliran darah.
4.5 Pengujian Aplikasi Blynk
4.5.1 Deskripsi pengujian
Pengujian ini bertujuan untuk menguji aplikasi Blynk sudah dapat
dihubungkan dengan mikrokontroler NodeMCU ESP8622 menggunakan
internet dengan jaringan Wi-Fi. Selain itu terdapat fitur-fitur tambahan
yang akan penulis uji pada percobaan kali ini
4.5.2 Prosedur Pengujian
1. Untuk mengkoneksikan NodeMCU ESP8622 dengan aplikasi Blynk,
download aplikasi Blynk pada smartphone android
2. Buat akun Blynk menggunakan email pengguna, kemudian nanti akan
muncul auth token yang akan di kirim via email
3. Buka aplikasi Arduino IDE
4. Masukan example Blynk
Page 61
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
5. Masukan auth token yang telah di dapat
6. Ubah SSID dan password Wi-Fi pada example Blynk dan sesuaikan
dengan Wi-Fi yang digunakan pada smartphone
4.5.3 Data Hasil Pengujian
Pada pengujian ini, aplikasi Blynk telah berhasil terhubung dengan
mikrokontroler NodeMCU ESP8622 menggunakan internet dengan
jaringan Wi-Fi. Hasil pengujian dapat dilihat pada gambar di bawah ini
Selain itu, fitu-fitur yang penulis tambahkan pada aplikasi Blynk seperti
LCD untuk menginformasikan status dari setiap pengecekan nya media
informasi terkait faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tanda vital
sesorang, kemudian pilihan umur sudah dapat digunakan dengan baik.
Untuk fitur informasi dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 4.8. Tampilan Aplikasi Blynk
Page 62
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
4.5.4 Analisa Data/Evaluasi
Berdasarkan data diatas, aplikasi Blynk sudah dapat terhubung dengan
mikrokontroler NodeMCU ESP8622 dengan menggunakan jaringan
internet menggunakan koneksi Wi-Fi. Selain itu, fitur-fitur yang telah
penulis tambahkan sudah dapat bekerja dengan baik. Namun, untuk fitur
pemilihan umur hanya bisa ditambahkan 2 pilihan saja yaitu untuk usia
kategori dewasa dan usia kategori remaja. Alasan mengapa penulis
memilih kategori usia remaja dan dewasa karena untuk penggunaannya
lebih tepat untuk pasien-pasien yang koperatif atau mudah diatur untuk
melakukan pengecekannya karena alat ini untuk menggunakannya pasien
harus tetap stay disatu tempat yang sama.
Fitur pemilihan kategori usia ini bertujuan untuk menentukan status hasil
pengecekannya apakah normal atau tidak, hal itu dikarenakan usia dapat
Gambar 4.9. Tampilan Fitur Informasi
Page 63
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
mempengaruhi status tanda vital. Fitur informasi yang ditambahkan juga
sudah dapat dimunculkan beserta sumber dari informasi tersebut.
Selain itu, untuk dapat membuka aplikasi Blynk diharuskan
menggunakan koneksi yang terhubung dengan internet. Jika tidak
terhubung dengan internet, aplikasi Blynk tidak akan bisa dibuka.
Page 66
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pembuatan “Alat Monitoring Kesehatan Terintegrasi Menggunakan
Mikrokontroler NodeMCU ESP8622 Berbasis Android” ini bertujuan untuk
membantu tenaga Kesehatan khususnya perawat dalam mengurangi beban kerja
mereka. Hal itu dikarenakan banyak nya pekerjaan yang harus dikerjakan
perawat dan tidak sebanding nya antara perawat dengan pasien yang harus
ditangani.
Rancang bangun “Alat Monitoring Kesehatan Terintegrasi Menggunakan
Mikrokontroler NodeMCU ESP8622 Berbasis Android” ini mampu untuk
meringankan beban perawat dalam hal pengecekan tanda-tanda vital pada
pasien dan juga dapat mempercepat proses pengecekan. Berdasarkan hasil akhir
dari perancangan alat alat yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Alat Monitoring Kesehatan Terintegrasi Menggunakan Mikrokontroler
NodeMCU ESP8622 Berbasis Android hanya membutuhkan waktu total
setiap pengecekan sekitar 2 menit
2. Hasil pengujian setiap sensor yang digunakan dalam perancangan Alat
Monitoring Kesehatan Terintegrasi Menggunakan Mikrokontroler
NodeMCU ESP8622 Berbasis Android:
a. Sensor Piezoelektrik
Berdasarkan hasil pengujian, sensor piezoelektrik, kinerja sensor ini
sudah dapat bekerja semestinya, pergerakan dada yang diakibatkan
oleh pernapasan manusia sudah dapat di deteksi dengan baik dan
keakuratan nya sudah terbilang cukup.
b. Sensor suhu MLX90614
Page 67
49
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Berdasarkan hasil pengujian, kinerja sensor suhu ini sudah sesuai
dengan di harapkan dan tidak memerlukan waktu yang lama untuk
melakukan pengecekan suhu tubuh manusia. Selain itu, jarak untuk
pengecekan suhu tubuh akan mempengaruhi hasil pembacaan sensor.
c. Sensor MAX30102
Berdasarkan hasil pengujian, sensor MAX30102 ini sudah dapat
bekerja dengan baik, dan jika dibandingkan dengan aplikasi
pengukur BPM pada aplikasi android “Heart Rate Monitor” dengan
pengukuran waktu yang sama selama 1 menit, hasilnya terbilang
cukup akurat untuk mengukur denyut nadi perifer dan denyut nadi
perifer ini dapat menggambarkan denyut jantung jika pada pasien
tidak memiliki gangguan pada sirkulasi perifer
d. Aplikasi Blynk
Berdasarkan hasil pengujian, aplikasi Blynk sudah dapat
dioperasikan dengan baik. Dan fitur-fitur yang ditambahkan pada
aplikasi Blynk seperti misalnya terminal untuk fungsi informasi
seputar hasil pengecekan juga sudah dapat digunakan dengan baik
dan LCD yang ditambahkan pada setiap pengecekan sudah dapat
menampilkan status hasil pengecekan setiap sensor. Selain itu fitur
pilihan umur pengguna juga berfungsi dengan baik walaupun untuk
pilihan umur masih terbatas pada 2 pilihan saja yaitu usia remaja dan
usia dewasa.
5.2 Saran
Dalam hasil tugas akhir ini masih memiliki banyak kekurangan hal itu
dikarenakan terdapat beberapa keterbatasan yang penulis alami seperti
keterbatasan materi, kemampuan, ilmu dan waktu. Sehingga diharapkan untuk
kedepannya dilakukan penelitian lanjutan. Saran yang dapat penulis berikan
untuk penelitian kedepannya yaitu:
Page 68
1. Penulis menyarankan untuk peneliti selanjutnya agar menambahkan baterai
yang dapat di cas sebagai catu daya nya agar dapat digunakan secara
fleksibel,karena alat ini memerlukan daya untuk penggunaannya.
2. Penulis menyarankan pada penelitian selanjutnya untuk membuat desain
casing yang lebih simple dan lebih efisien dalam penggunaannya. Karena
alat ini masih menggunakan casing yang terlalu besar dan terkesan
seadanya.
3. Penulis juga menyarankan agar dapat ditambahkan sensor ultrasonic dan
buzzer, untuk notifikasi pada saat pengecekan suhu jika jarak bagian tubuh
yang ingin diukur suhunya terlalu dekat atau terlalu jauh, buzzer akan
berbunyi.
Page 71
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, R. R. and Wibowo, A. (2014) ‘Monitoring Suhu Ruangan Server dengan
Fuzzy Logic Metode Sugeno Menggunakan Arduino dan SMS’, Jurnal
SWABUMI, 1(1), pp. 1–9.
Andyka, D. and Anwar, M. C. (2017) ‘Rancang Bangun Aplikasi Android
Pengendalian Smarthome Menggunakan Perintah Suara’, in Seminar
Nasional Humaniora & Aplikasi Teknologi Informasi (SEHATI).
Pamekasan, pp. 48–51.
Arafat (2016) ‘Sistem Pengamanan Pintu Rumah Berbasis Internet of Things (IoT)
dengan ESP8266’, Technologia, 7(4), pp. 262–268. doi:
10.1126/science.195.4279.639.
Ardianto, W., Anggraeni, W. and Mukhlason, A. (2012) ‘Pembuatan Sistem Pakar
untuk Pendeteksian dan Penanganan Dini Pada Penyakit Sapi Berbasis
Mobile Android dengan Kajian Kinerja Teknik Knowledge Representation’,
Jurnal Teknik ITS, 1(1), pp. A310–A315.
Ayu, M. G. (2020) Perkembangan dan Penggunaan IoT di Indonesia Tahun 2021
Diprediksi Meningkat.
Cahyono, G. H. (2013) ‘Internet of Things (Sejarah, Teknologi dan Penerapannya)’,
Forum Teknologi, 6(3), pp. 35–41.
Chasanah, D. N., Handayani, A. N. and Zaeni, I. A. E. (2018) ‘Pemantauan
Kesehatan pada Lanjut Usia Berbasis Mikrokontroler’, Prosiding Seminar
Nasional Teknologi Elektro Terapan, 02(01), pp. 123–128.
Gunawan, I., Akbar, T. and Ilham, M. G. (2020) ‘Prototipe Penerapan Internet Of
Things (Iot) pada Monitoring Level Air Tandon Menggunakan Nodemcu
Esp8266 dan Blynk’, Infotek : Jurnal Informatika dan Teknologi, 3(1), pp.
1–7. doi: 10.29408/jit.v3i1.1789.
Gustinerz.com (2018) Tanda-tanda Vital Berdasarkan Usia. Available at:
https://gustinerz.com/tanda-tanda-vital-berdasarkan-usia/ (Accessed: 23
July 2021).
Hakim, D. P. A. R., Budijanto, A. and Widjanarko, B. (2018) ‘Sistem Monitoring
Page 72
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Penggunaan Air PDAM pada Rumah Tangga Menggunakan Mikrokontroler
NODEMCU Berbasis Smartphone ANDROID’, Jurnal IPTEK, 22(2), pp.
9–18. doi: 10.31284/j.iptek.2018.v22i2.259.
Haryanti, H., Aini, F. and Purwaningsih, P. (2013) ‘Hubungan Antara Beban Kerja
Dengan Stres Kerja Perawat Di Instalasi Gawat Darurat Rsud Kabupaten
Semarang’, Jurnal Manajemen Keperawatan, 1(1), p. 111590.
Ikhsan, M. A., Yahya, M. and Fiolana, F. A. (2018) ‘Pendeteksi Kekeruhan Air di
Tandon Rumah Berbasis Arduino Uno’, Jurnal Qua Teknika, 8(2), pp. 17–
29.
Karina, P. and Thohari, A. H. (2018) ‘Perancangan Alat Pengukur Detak Jantung
Menggunakan Pulse Sensor Berbasis Raspberry’, Journal of Applied
Informatics and Computing (JAIC), 2(2), pp. 57–61. doi:
10.30871/jaic.v2i2.920.
Mahardika, I. K. E. G., Setioningsih, E. D. and Hamzah, T. (2020) ‘Perbandingan
Penggunaan Filter dan Tanpa Penggunaan Filter pada Rancang Bangun Alat
Laju Pernapasan’, in Prosiding Seminar Nasional Kesehatan Politeknik
Kesehatan Kemeterian Kesehatan Surabaya. Surabaya, pp. 1–6.
Nusyirwan, D. and Fikri, A. (2020) ‘Penyaring Udara Berbasiskan Arduino Uno
sebagai Solusi untuk Memperbaiki Kualitas Udara di Dalam Ruangan Kelas
SDN 003 Binaan Tanjungpinang’, Jurnal Teknik: Universitas
Muhammadiyah Tangerang, 9(1), pp. 53–62. doi: 10.31000/jt.v9i1.1658.
Pradana, A., Atamtajani, A. S. M. and Adiluhung, H. (2020) ‘Perancangan Ruang
Tunggu Mobil Cek Kesehatan Keliling’, in e-Proceeding of Art & Design,
pp. 5483–5488.
Pratama, R. A., Bangsa, I. A. and Rahmadewi, R. (2020) ‘Implementasi Sensor
Detak Jantung MAX30100 dan Sensor Konduktansi Kulit GSR
menggunakan Mikrokontroller Arduino Pada Alat Pendeteksi Tingkat
Stress’, Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan, 6(3), pp. 295–307. doi:
10.5281/zenodo.3737983.
Prayitno, W. A., Muttaqin, A. and Syauqy, D. (2017) ‘Sistem Monitoring Suhu,
Kelembaban, dan Pengendalli Penyiraman Tanaman Hidroponik
Page 73
53
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Menggunakan Blynk Android’, Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan
Ilmu Komputer, 1(4), pp. 292–297. doi:
10.1161/CIRCRESAHA.112.270033.
Reis Tavares, J. Dos and Puspita, H. (2015) ‘Pembuatan Pemancar Fm Sederhana
untuk Alat Peraga’, INDEPT, 5(3), pp. 35–39.
Rinaldi, R. G. and Kuncoro, M. A. (2019) ‘Perbandingan Pengisian Kapasitor Oleh
Piezoelektrik Dengan Bateri’, Prosiding SNFA (Seminar Nasional Fisika
dan Aplikasinya), 3, p. 110. doi: 10.20961/prosidingsnfa.v3i0.28522.
Rizal, A. and Soegijoko, S. (2006) ‘Stetoskop Elektronik Sederhana Berbasis PC
dengan Fasillitas Pengolahan Sinyal Digital untuk Auskultasi Jantung dan
Paru’, in Seminar Instrumentasi Berbasis Fisika. Bandung, pp. 236–239.
Rohmah, L. and Krisdiyanto, D. (2016) ‘Pengadaan Cek Kesehatan Gratis (Lansia)
untuk Menciptakan Masyarakat yang Sadar & Peduli Terhadap Kesehatan
di Jali, Gayamharjo, Prambanan, Sleman’, Aplikasia: Jurnal Aplikasi Ilmu-
ilmu Agama, 16(1), pp. 57–62. doi: 10.14421/aplikasia.v16i1.1176.
Safitri, L. N. and Astutik, M. (2019) ‘Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kepuasan
Kerja Perawat Dengan Mediasi Stress Kerja’, JMD: Jurnal Riset
Manajemen & Bisnis Dewantara, 2(1), pp. 13–26. doi:
10.26533/jmd.v2i1.344.
Saputro, M. A., Widasari, E. R. and Fitriyah, H. (2017) ‘Implementasi Sistem
Monitoring Detak Jantung dan Suhu Tubuh Manusia Secara Wireless’,
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, 1(2), pp.
148–156.
Sede, D. W. E., Sinsuw, A. A. E. and Najoan, X. B. N. (2015) ‘Rancang Bangun
Aplikasi Pemesanan Tiket Online Kapal Laut Berbasis Android’, E-Journal
Teknik Informatika, 6(1), pp. 1–6. doi: 10.35793/jti.6.1.2015.9952.
Septiani, A. D. and Adi, S. S. (2015) ‘Perancangan Alat Pemantau Kondisi
Kesehatan Manusia’, Edu Elektrika Journal, 4(2), pp. 44–47.
Sokku, S. R. and Harun, S. F. (2019) ‘Deteksi Sapi Sehat Berdasarkan Suhu Tubuh
Berbasis Sensor MLX90614 dan Mikrokontroller’, in Prosiding Seminar
Page 74
54
Jurusan Teknik Informatika dan Komputer – Politeknik Negeri Jakarta
Nasional LP2M UNM. Makassar, pp. 613–617.
Tantowi, D. and Kurnia, Y. (2020) ‘Simulasi Sistem Keamanan Kendaraan Roda
Dua dengan Smartphone dan GPS Menggunakan Arduino’, Algor, 1(2), pp.
9–15.
Veronika Simbar, R. S. and Syahrin, A. (2017) ‘Prototype Sistem Monitoring
Temperatur Menggunakan Arduino Uno R3 Dengan Komunikasi Wireless’,
Jurnal Teknik Elektro, 8(1), pp. 80–86. doi: 10.22441/jtm.v5i4.1225.
Wahyuningtyas, E. S., Munadi, R. and Sussi (2019) ‘Aplikasi Smart Parking
Berbasis Android Menggunakan Sensor Radio Frequency Identification
(RFID) Di Universitas Telkom’, in e-Proceeding of Engineering, pp. 3620–
3627.
Page 75
55
1.1-Wawancara
Daftar Pertanyaan Wawancara
Daftar pertanyaan wawancara ini berfungsi untuk mengetahui apakah alat yang
dibuat yaitu “Rancang Bangun Alat Monitoring Kesehatan Terintegrasi
Menggunakan Mikrokontroler NodeMCU ESP8622 Berbasis Android” ini sudah
sesuai dengan standar cek kesehatan tanda vital dirumah sakit atau tidak. Berikut
ini merupakan daftar pertanyaan wawancara untuk membahas permasalahan
tersebut.
Daftar pertanyaan:
1. Bagaimanakah cara mengukur laju pernapasan dirumah sakit?
2. Apakah rancangan alat ini sudah tepat dalam menghitung laju pernapasan
manusia?
3. Bagaimanakah cara mengukur suhu tubuh dirumah sakit?
4. Apakah rancangan alat ini sudah tepat dalam mengukur suhu tubuh
manusia?
5. Bagaimanakah cara mengukur denyut jantung dirumah sakit?
6. Apakah rancangan alat ini sudah tepat dalam mengukur denyut jantung
manusia?
7. Pada smartwatch dan juga aplikasi android yang bernama “Heart Rate
Monitor” terdapat fitur untuk mengukur denyut jantung manusia.
Bagaimanakah jika terjadi selisih perbedaan yang tidak terlalu signifikan
antara rancangan alat ini dengan smartwatch dan juga aplikasi android
yang bernama “Heart Rate Monitor”? apakah hal itu wajar/dapat di
toleransi atau tidak?
8. Bagaimanakah pendapat tenaga kesehatan terkait rancangan alat ini?
9. Secara keseluruhan, apakah rancangan alat ini dapat membantu
mengurangi pekerjaan dari perawat?
Page 76
56
1.1-Wawancara (Lanjutan)
Hasil Interview
Tanggal : 30 Juni 2021
Waktu : 19.34 WIB
Narasumber : Annisa Khaerera
Jabatan : Mahasiswi Profesi Ners
Jawaban:
1. Pengukuran laju pernafasan atau respiratory rate di rumah sakit dilakukan
dengan melihat pergerakan pengembangan dada. Pengukuran ini dilakukan
tanpa diinformasikan ke pasien, karena jika diinformasikan terlebih dahulu
dapat mengakibatkan biasnya hasil perhitungan sebagai akibat dari pasien
dapat mengatur pola napasnya. Berikutnya, perhitungan laju pernapasan ini
dilakukan selama 1 menit penuh. Hasil pemguikuran napas normal berkisar
16-20x/menit.
2. Prinsip yang digunakan alat ini sama dengan prinsip yang digunakan dalam
pengukuran laju pernapasan pada teori dan pelaksanaan di rumah sakit,
yaitu mengukur laju pernapasan melalui pergerakan dada.
3. Pengukuran suhu tubuh dapat dilakukan dengan berbagai macam
thermometer, mulai dari termomoter raksa, thermometer digital, dan
thermometer infrared. Cara pengukuran suhu dapat dilakukan dengan empat
cara, melalui ketiak, dahi, anus, dan telinga. Suhu normal berkisar 36,5oC-
75,5oC.
4. Pengukuran suhu idealnya dilakukan pada empat area, seperti ketiak, dahi,
telinga, dan anus. Perbedaan cara antara pengukuran suhu yang dilakukan
alat ini dan pelaksanaan di lapangan, memungkinkan terjadinya perbedaan
hasil.
5. Pengukuran denyut nadi atau heart rate di setting rumah sakit dilakukan
dengan meraba arteri radialis (arteri yang sejajar dengan ibu jari). Perabaan
dilakukan dengan tiga jari (jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis).
Pengukuran tidak diperbolehkan menggunakan ibu jari. Berikutnya,
pengukuran dilakukan selama 1 menit penuh, tidak disarankan 15 detik
kemudian dikalikan dengan 4 dan cara lainnya, dikarenakan khawatir pasien
mengalami penyakit-penyakit yang dapat mengalami perubahan irama
irregular pada nadi. Hasil pengukuran denyut nadi normal adalah 80-
100x/menit. Denyut nadi jantung akan menghasilkan nilai yang sama
dengan denyut nadi perifer, dengan syarat pasien dalam kondisi yang sehat,
tanpa ada gangguan jantung.
Page 77
57
6. Alat yang dibuat dapat mendeteksi nilai nadi perifer pada pasien, namun
kurang tepat untuk mengukur atau mengetahui kondisi sirkulasi sistemik
seluruh tubuh pasien.
7. Perbedaan hasil antara 1 alat dan alat lain memungkinkan terjadi, tergantung
pada cara dan teknik pengukurannya. Seperti, pada kasus alat ini yang
mengukur nadi perifer memungkinkan akan terjadinya perbedaan pada
pengukuran nadi melalui arteri radialis.
8. Tentunya ini menjadi inovasi yang sangat bagus bagi perkembangan
teknologi di dunia kesehatan. Dikarenakan, jika alat ini sudah mendapatkan
hasil validitas melalui rangkaian penelitian experimental, alat ini dapat
digunakan untuk membantu jalannya proses keperawatan salah satunya
pengkajian. sejauh pemahaman yang saya ketahui masih minim sekali
penelitian atau pengembangan teknologi di dunia kesehatan. Harapannya,
semoga semakin banyak anak-anak IT yang menciptakan alat yang dapat
memudahkan jalannya proses atau rangkaian pengecekan kesehatan.
9. Sehubungan dengan pemanfaatan alat ini, perlu dilakukannya rangkaian
penelitian hingga uji validitas. Apabila alat ini sudah melalui rangkaian
tersebut dan dinyatakan valid melalui uji experimental, tentunya akan
sangat membantu kegiatan proses keperawatan.
Peneliti Narasumber
Reza Wahyudi Annisa Khaerera
Page 78
58
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
Penulis Bernama Reza Wahyudi. Lahir di Jakarta pada tanggal
22 Maret 1999. Merupakan anak kedua dari dua bersaudara.
Penulis bertempat tinggal di Jalan Papanggo 3B No.34A
Tanjung Priok, Jakarta Utara. Penulis menyelesaikan
Pendidikan dasar di SDS Padindi, Jakarta Utara pada tahun
2011, Pendidikan menengah pertama di SMPN 65 Sunter,
Jakarta Utara pada tahun 2014, dan sekolah menengah atas di SMAN 18 Warakas,
Jakarta Utara pada tahun 2017. Dan sampai dengan penulisan Skripsi ini, penulis
masih terdaftar sebagai mahasiswa Diploma Empat Politeknik Negeri Jakarta (PNJ).