Tabel III (Rambu-Rambu Petunjuk) No Rambu Keterangan 1 Tikungan ke kiri 2 Tikungan ke kanan 3 Tikungan tajam ke kiri 4 Tikungan tajam ke kanan 5 Tikungan Ganda, tikungan pertama ke kiri 6 Tikungan Ganda, tikungan pertama ke kanan 7 Banyak tikungan atau urutan beberapa tikungan, tikungan pertama ke kiri
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Tabel III (Rambu-Rambu Petunjuk)
No Rambu Keterangan
1 Tikungan ke kiri
2Tikungan ke kanan
3 Tikungan tajam ke kiri
4Tikungan tajam ke kanan
5 Tikungan Ganda, tikungan pertama ke kiri
6 Tikungan Ganda, tikungan pertama ke kanan
7 Banyak tikungan atau urutan beberapa tikungan, tikungan pertama ke kiri
72Dilarang berjalan terus apabila mengakibatkan rintangan, hambatan, gangguan bagi lalulintas dari arah lain yang wajib didahulukan
73Dilarang berjalan terus, pada persilangan-persilangan sebidang lintasan kereta api jalur unggal, wajib berhenti sesaat untuk mendapatkan kepastian aman
74Dilarang berjalan terus, pada persilangan-persilangan sebidang lintasan kereta api jalur ganda, wajib berhenti sesaat untuk mendapatkan kepastian aman
75Dilarang berjalan terus, wajib berhenti sesaat dan meneruskan perjalanan setelah melaksanakan sesuatu kegiatan / kewajiban tertentu (contoh untuk pemeriksaan cukai)
76Dilarang berjalan terus, wajib berhenti sesaat sebelum bagian jalan tertentu dan meneruskan perjalanan setelah mendahulukan kendaraan yang datang dari arah depan secara bersamaan
77Larangan masuk bagi semua kendaraan bermotor maupun tidak bermotor dari kedua arah
78 Larangan masuk bagi semua kendaraan bermotor maupun tidak bermotor
79 Larangan masuk bagi kendaraan bermotor roda empat atau lebih
80 Larangan masuk bagi kendaraan bermotor roda tiga
105 Larangan masuk bagi kendaraan dengan lebar lebih dari ... m
106 Larangan masuk bagi kendaraan dengan tinggi lebih dari ... m
107 Larangan masuk bagi kendaraan tidak bermotor dengan panjang lebih dari ... m
108Larangan masuk bagi kendaraan yang seluruh berat termasuk muatannya lebih dari 5 ton
109 Larangan masuk bagi kendaraan dengan muatan sumbu lebih dari 8 ton
110Larangan masuk bagi kendaraan dengan muatan sumbu terberat (MST) lebih besar dari 10 ton atau ukuran lebar tidak melebihi 2.500 milimeter atau ukuran panjang tidak melebihi 18.000 milimeter
111Larangan masuk bagi kendaraan dengan muatan sumbu terberat (MST) lebihb besar dari 8 ton atau ukuran lebar tidak melebihi 2.500 milimeter atau ukuran panjang tidak melebihi 18.000 milimeter
112kendaraan dengan muatan sumbu terberat (MST) lebih besar dari 8 ton atau ukuran lebar tidak melebihi 2.500 milimeter atau ukuran panjang tidak melebihi 12.000 milimeter
Gerakan pada gambar diatas disertai tiupan peluit Prit Prit Prit...Prit Prit Prit...Prit Prit Prit... :
Percepat dari kiri polisi.
Dan isyarat gerakan buka-kepal tangan Petugas Polisi tanpa tiupan peluit yang artinya kendaraan harus menyalakan lampu utama disiang hari.Marka Jalan Suatu tanda yang berada dipermukaan jalan atau di atas permukaan jalan yang meliputi peralatan atau tanda yang membentuk garis membujur, garis melintang, garis serong serta lambang lainnya yang berfungsi untuk mengarahkan arus lalu lintas dan membatasi daerah kepentingan lalu lintas.Selain marka jalan yang berupa garis, ada juga marka yang berupa benda atau sebuah bidang seperti pita penggaduh dan pulau lalu lintas. Marka jalan dibagi menjadi lima bagian diantaranya :
c. Marka membujur berupa garis utuh dan garis utuh, berfungsi sebagai:
1. Lalu lintas yang berada pada garis utuh dilarang melewati garis ganda tersebut
2. Lalu lintas yang berada pada garis putus - putus dapat melewati garis ganda tersebut
2. Marka MelintangMarka melintang adalah tanda yang tegak lurus dengan sumbu jalan. Dibagi menjadi 2 diantaranya :a. Marka melintang berupa garis utuh, berfungsi sebagai :
1. Batas berhenti kendaraan yang diwajibkan oleh :
Apabila tidak dilengkapi rambu larangan, maka harus didahului marka lambang yang berupa segitiga
2. Marka melintang berupa garis ganda putus - putus, berfungsi sebagai :
o
Batas berhenti kendaraan sewaktu mendahulukan kendaraan lain yang diwajibkan oleh Rambu Larangan Tabel IIA / No. 1 b
3. Marka SerongMarka serong adalah tanda yang membentuk garis utuh yang tidak termasuk pengertian marka melintang dan membujur , untuk menyatakan suatu daerah permukaan jalan yang bukan merupakan jalur lalu lintas. Marka serong menyatakan :
Pemberitahuan awal bahwasudah mendekati pulau lalu lintas
4. Marka Lambang
Marka lambang adalah tanda yang mengandung arti tertentu untuk menyatakan peringatan, perintah dan larangan untuk melengkapi atau menegaskan maksud yang telah disampaikan oleh rambu atau tanda lalu lintas lainnya.5. Marka Lainnya1. Marka untuk penyebrang pejalan kaki, dinyatakan oleh :