RAKUS ILMU BIOMEDIK DASAR Rangkuman Khusus Ilmu Biomedik Dasar Sistem Transpor Oksigen RINGKASANOK.BLOGSPOT.COM November 17, 2015 Authored by: Iqbal Taufiqqurrachman Nama : ……………………………………………………………………… Fakultas : ………………………………………………………………………
RAKUS ILMU BIOMEDIK
DASAR
Rangkuman Khusus Ilmu Biomedik Dasar Sistem
Transpor Oksigen
RINGKASANOK.BLOGSPOT.COM
November 17, 2015
Authored by: Iqbal Taufiqqurrachman
Nama : ………………………………………………………………………
Fakultas : ………………………………………………………………………
ringkasanok.blogspot.com RAKUS ILMU BIOMEDIK DASAR
1
RAKUS ILMU BIOMEDIK DASAR Authored by : taufiqbal
A. Peta Konsep
B. Sistem Pernapasan
1. Anatomi dan Fisiologi Sistem Pernapasan
CIPOK (Ciri-Ciri Pokok) Anatomi dan Fisiologi Sistem Pernapasan :
- Hidung
Di bagian ini terdapat bulu hidung yang dapat menyaring udara dan menangkap partikel
Terdapat pembuluh darah untuk menghangatkan udara
Hidung merupakan salah satu organ penghidu dengan saraf olfaktori
Sistem Transpor Oksigen
Sistem Pernapasan
Anatomi dan
Fisiologi Sistem
Pernapasan
Ventilasi Paru-Paru
Volume dan Kapasitas
Pernapasan
Mekanisme Respirasi
Proses Difusi dalam
Sistem Pernapasan
Sistem Sirkulasi
Anatomi dan Fisiologi Jantung
Anatomi dan
Fisiologi Pembuluh
Darah
Pengukuran Tekanan
Darah Secara Tidak
Langsung
Sumber : Lauralee Sherwood. From Cell to the System 7th Edition
ringkasanok.blogspot.com RAKUS ILMU BIOMEDIK DASAR
2
RAKUS ILMU BIOMEDIK DASAR Authored by : taufiqbal
-
- Faring
Saluran yang digunakan bersama oleh sistem pernapasan maupun sistem pencernaan
Lanjutan dari saluran ini akan bercabang dua yaitu ke esofagus untuk jalur makanan
dan ke trakea untuk udara
- Laring
Merupakan pintu masuk ke trakea
Memiliki pita suara yang dapat dikondisikan sebagai berikut :
Pita terentang erat dan bervibrasi cepat menghasilkan suara tinggi
Pita terentang regang dan bervibrasi lambat menghasilkan suara rendah
Berfungsi juga dalam refleks menelan dengan mendorong epiglottis untuk menutupi
glotis yang juga dibantu oleh kartilago cricoidea
Jakun pada manusia disusun oleh kartilago thyreoidea
Sumber : Lauralee Sherwood. From Cell to the System 7th Edition
Sumber : Campbell & Reece. Biology 9th Edition
ringkasanok.blogspot.com RAKUS ILMU BIOMEDIK DASAR
3
RAKUS ILMU BIOMEDIK DASAR Authored by : taufiqbal
- Trakea
Lanjutan saluran pernapasan dari laring
Terdiri atas cincin tulang rawan sampai ke bagian bronkus untuk menjaga paru-paru
tidak mengempis
Memiliki lapisan epitelium yang bersilia untuk menangkap debu, polen, dan kontaminan
kemudian dibawa ke esofagus untuk ditelan
- Bronkus
Cabang dari trakea dengan jumlah dua cabang (dua bronkus)
Memiliki cabang-cabang yang disebut bronkiolus
- Alveolus
Struktur penting untuk pelaksanaan difusi oksigen dan
karbondioksida dengan epitelium skuamosa selapis
maka dari itu dapat dengan mudah terjadi jalannya
difusi
Memiliki dua tipe sel :
Sel Alveolus Tipe I
Sel Alveolus Tipe II
Dikelilingi oleh kapiler pulmonal untuk tempat
pertukaran oksigen dan karbondioksida antara darah
dan alveolus
Sel alveolus tipe II menghasilkan surfaktan
Surfaktan merupakan cairan fosfolipoprotein untuk
memulihkan tegangan permukaan di dalam cairan yang
melapisi permukaan alveolus (agar alveolus tidak
kempes)
Surfaktan ini menurunkan ikatan hidrogen di antara
molekul pada permukaan air-udara di alveolus
- Kantong Pleura
Memisahkan paru-paru dari dinding toraks
Memiliki dinding yang rangkap
Bagian dalamnya disebut rongga pleura
Permukaannya mengelurakan cairan intrapleura untuk melumasi permukaan pleura
ketika keduanya saling bergesekan saat pergerakan napas
Di dalam kantong ini akan ada tekanan intrapleura
Tekanan intrapleura merupakan tekanan yang ditimbulkan di luar paru di dalam rongga
toraks yang berperan penting dalam ventilasi (cepat lambatnya laju napas)
Dengan ada tekanan intrapleura, paru-paru tidak akan kolaps
Sumber : Lauralee Sherwood. From Cell to the System 7th Edition
ringkasanok.blogspot.com RAKUS ILMU BIOMEDIK DASAR
4
RAKUS ILMU BIOMEDIK DASAR Authored by : taufiqbal
2. Ventilasi Paru-Paru
- Merupakan udara yang dihirup dan dihembuskan dalam satu menit yaitu sekitar 6 L
- Memiliki nilai lebih tinggi dari ventilasi alveolus (volume udara yang dipertukarkan antara
atmosfer dengan alveolus per menit) dengan nilai 4,2 L
3. Volume dan Kapasitas Paru-Paru
No. Volume atau Kapasitas Paru-Paru Penjelasan
1. Volume Tidal Udara yang masuk dan keluar selama satu kali bernapas dengan nilai 500 mL
2. Volume Cadangan Inspirasi Udara tambahan yang dapat secara maksimal dihirup di atas volume tidal istirahat dengan nilai 3000 mL
3. Volume Cadangan Ekspirasi Udara tambahan yang dapat secara maksimal dihembuskan dengan nilai 1000 mL
4. Volume Residu Udara minimal yang tertinggal di paru bahkan setelah ekspirasi maksimal dengan nilai 1200 mL
5. Volume Ekspirasi Paksa dalam Satu Detik (VEP1)
Udara yang dapat dihembuskan selama detik pertama ekspirasi dalam suatu penentuan kapasitas vital, menggunakan spirometer
6. Kapasitas Inspirasi Udara maksimal yang bisa dihirup pada akhir ekspirasi tenang normal dengan nilai 3500 mL
7. Kapasitas Residu Fungsional Udara di paru-paru pada akhir ekspirasi pasif normal dengan nilai 2200 mL
8. Kapasitas Vital
Udara maksimal yang bisa dikeluarkan dalam satu kali bernapas setelah inspirasi maksimal dengan nilai 4500 mL dengan rumus : KV = VCI + VT + VCE
9. Kapasitas Total Udara maksimal yang dapat ditampung oleh paru-paru dengan nilai 5700 mL dengan rumus : KPT = KV + VR
Sumber : Lauralee Sherwood. From Cell to the System 7th Edition
ringkasanok.blogspot.com RAKUS ILMU BIOMEDIK DASAR
5
RAKUS ILMU BIOMEDIK DASAR Authored by : taufiqbal
4. Mekanisme Pernapasan
a) Mekanisme Inhalasi
Dilaksanakan oleh otot-otot inspirasi utama yaitu diafragma dan otot interkostalis
eksternal
Diafragma disarafi oleh saraf frenikus
Otot interkostalis eksternal disarafi oleh saraf interkostalis
Berikut mekanismenya :
b) Mekanisme Ekshalasi
Dilaksanakan oleh otot-otot ekspirasi yaitu otot dinding abdomen dan otot
interkostalis internal
Ada dua macam ekshalasi yaitu pasif dan aktif di mana untuk yang aktif harus ada
kontraksi dari otot-otot ekspirasi untuk mengurangi volume rongga toraks dan paru agar
udara bisa keluar
Berikut mekanismenya :
Sumber : Lauralee Sherwood. From Cell to the System 7th Edition
Sumber : Campbell & Reece. Biology 9th Edition
ringkasanok.blogspot.com RAKUS ILMU BIOMEDIK DASAR
6
RAKUS ILMU BIOMEDIK DASAR Authored by : taufiqbal
5. Proses Difusi dalam Alveolus
- Pertukaran gas antara O2 dengan CO2 di alveolus dikarenakan adanya perbadaan tekanan
parsial antara kedua gas tersebut di tempat yang berbeda
- Berikut mekanismenya secara umum :
- Dalam hal ini, oksigen akan diikat oleh hemoglobin di eritrosit dan diedarkan ke seluruh
tubuh dan karena tekanan parsial oksigen di darah lebih tinggi dibanding di jaringan, terjadi
difusi oksigen dari darah ke jaringan
- Sementara untuk transport CO2 dapat dilihat dalam mekanismenya sebagai berikut :
Sumber : Campbell & Reece. Biology 9th Edition
Sumber : Lauralee Sherwood. From Cell to the System 7th Edition
Pertukaran
Cl- saat
HCO3-
keluar dari
eritrosit
ringkasanok.blogspot.com RAKUS ILMU BIOMEDIK DASAR
7
RAKUS ILMU BIOMEDIK DASAR Authored by : taufiqbal
6. Faktor Saturasi Hemoglobin terhadap Oksigen
Ikatan antara hemoglobin dengan oksigen dapat mudah lepas, jika ada faktor berikut ini :
- Meningkatnya tekanan parsial CO2
- Meningkatnya konsenterasi BPG (Biphospogliseraldehide)
- Meningkatnya jumlah ion H+ dalam darah
- Meningkatnya suhu tubuh
C. Sistem Sirkulasi
1. Histologi, Anatomi dan Fisiologi Jantung
a) Histologi Jantung
- Lapisan-lapisan jantung antara lain :
Perikardium
Merupakan kantong berdinding ganda yang menyelimuti jantung
Dapat membesar dan mengecil
Melekat di sternum, pleura, dan diafragma
Terdiri atas :
Lapisan Fibrosa
Ada di bagian luar yang terdiri atas serat kolagen yang membentuk lapisan
jaringan ikat padat untuk melindungi jantung.
Lapisan Serosa
Bagian dalam yang memiliki dua lapisan, yaitu :
Membran Viseral
Menutup permukaan jantung
Membran Parietal (Epikardium)
Melapisi permukaan bagian dalam fibrosa perikardium
Rongga Perikardial
Ruang di antara parietal dan viseral
Mengandung cairan perikardial yang disekresi oleh lapisan serosa
Cairan perikardial untuk mengurangi friksi
Dinding Jantung
Epikardium
Tersusun atas sel-sel epitel yang posisinya ada di
bagian atas jaringan ikat.
Miokardium
Bagian tengah yang berisi otot jantung
Otot jantung bersifat miogenik (tidak
dipengaruhi rangsang saraf) dalam
berkontraksi
Terdiri atas desmosom sebagai perekat,
diskus interkalaris, dan gap junction untuk
menghantarkan atau jalur impuls untuk
kontraksi jantung
ringkasanok.blogspot.com RAKUS ILMU BIOMEDIK DASAR
8
RAKUS ILMU BIOMEDIK DASAR Authored by : taufiqbal
Endokardium
Tersusun atas lapisan endotelial di jaringan ikat
Melapisi jantung, katup, dan menyambung dengan lapisan endotel di pembuluh
darah
b) Anatomi Jantung
- Terdiri atas atrium dan ventrikel yang masing-masing memiliki dua ruang
- Atrium bagian yang menerima darah sementara ventrikel bagian yang memompa darah
keluar dari jantung
- Ventrikel memiliki dinding lebih tebal dibanding atrium
- Dinding paling tebal adalah bagian ventrikel kiri karena memompa darah ke seluruh tubuh
- Bagian antar ventrikel dibatasi oleh septum
- Terdapat dua jenis katup di jantung antara lain katup atrioventrikular (antara atrium dan
ventrikel) dan katup semilunar (antara ventrikel dan pembuluh yang keluar jantung)
- Berikut macam-macam katup di jantung :
Atrioventrikular trikuspidalis : antara ventrikel kanan dengan atrium kanan
Atrioventrikular bikuspidalis : antara ventrikel kiri dengan atrium kiri (katup mitral)
Katup semilunar : ventrikel dan pembuluh darah yang keluar jantung
- Berikut gambaran lengkap dari anatomi jantung :
Sumber : Ethel Sloane. Anatomy and Physiology: an easy learner.
Sumber : Marieb. Human Anatomy and Physiology 9th Edition
ringkasanok.blogspot.com RAKUS ILMU BIOMEDIK DASAR
9
RAKUS ILMU BIOMEDIK DASAR Authored by : taufiqbal
Sumber : Marieb. Human Anatomy and Physiology 9th Edition
ringkasanok.blogspot.com RAKUS ILMU BIOMEDIK DASAR
10
RAKUS ILMU BIOMEDIK DASAR Authored by : taufiqbal
- Berikut gambaran dari katup-katup di jantung :
c) Sirkulasi Sistemik dan Pulmoner
d) Arah Impuls Jantung
- Jantung dapat berkontraksi akibat adanya otot jantung yang menyusun jantung
- Otot jantung bersifat miogenik alias tidak butuh rangsangan sistem saraf
- Antar sel di jantung dihubungkan oleh diskus interkalaris
Sumber : Lauralee Sherwood. From Cell to the System 7th Edition
Sumber : Lauralee Sherwood. From Cell to the System 7th Edition
ringkasanok.blogspot.com RAKUS ILMU BIOMEDIK DASAR
11
RAKUS ILMU BIOMEDIK DASAR Authored by : taufiqbal
- Potensial aksi pada jantung menyebar melalui gap junction yang ada di sel penyusun
jantung, kemudian direkatkan oleh desmosom
- Dalam penyebaran impuls, harus mengenal empat sel otoritmis yang bekerja dalam
pelaksanaan alur impuls jantung, antara lain :
Nodus SA (Nodus Sinoatrium)
Merupakan pacemaker yang melaksanakan fungsi penyebaran impuls utama ke
seluruh jantung, dimulai dengan ke seluruh atrium sampai atrium berkontraksi dan
mengalirkan 80% darah ke dalam ventrikel.
Nodus AV (Nodus Atrioventrikular)
Menghambat sinyal dari nodus SA untuk sampai ke ventrikel agar tidak terjadi kontraksi
di ventrikel terlebih dahulu agar bisa terjadi pengisian darah dari atrium ke ventrikel
sebanyak 20% sisa dari pengisian sebelumnya.
Berkas His
Menangkap impuls dari nodus AV dan disalurkan ke serat purkinje melalui septum.
Serat Purkinje
Menangkap impuls dari berkas His dan menyebarkannya ke seluruh ventrikel sampai ke
apeks jantung dan membuat ventrikel kontraksi dan menutup katup antrioventrikular
agar darah tidak mengalir kembali ke atrium.
- Berikut gambaran arah impuls pada jantung :
Sumber : Campbell & Reece. Biology 9th Edition
ringkasanok.blogspot.com RAKUS ILMU BIOMEDIK DASAR
12
RAKUS ILMU BIOMEDIK DASAR Authored by : taufiqbal
- Berikut aktivitas pemacu sel otoritmik jantung :
Berikut cara membaca diagram di atas :
1) Na+ masuk ke dalam sel lewat kanal ion funny (If) membuat depolarisasi lambat
2) Depolarisasi Na+ dikurangi karena keluarnya K+ yang di mana kanal ion K+ akan
menutup lagi secara perlahan-lahan
3) Akibatnya, kebocoran Na+ terjadi karena kanal ion K+ menutup menyebabkan
depolarisasi lagi
4) Sampai akhirnya kanal If menutup dan terbukalah kanal ion Ca2+ tipe T (transien)
sehingga Ca2+ masuk dan semakin mendepolarisasi membran
5) Sampai di ambang kanal tipe T ini tertutup
6) Tetapi dibarengi dengan terbukanya kanal Ca2+ tipe L (long-lasting) dan kembali terjadi
influks Ca2+
7) Sampai akhirnya terjadi penutupan kanal tipe L bersamaan dengan keluar lagi K+ untuk
mengakibatkan repolarisasi serta hiperpolarisasi
- Berikut aktivitas sel kontraktil jantung :
Sumber : Lauralee Sherwood. From Cell to the System 7th Edition
ringkasanok.blogspot.com RAKUS ILMU BIOMEDIK DASAR
13
RAKUS ILMU BIOMEDIK DASAR Authored by : taufiqbal
Berikut cara membacanya :
1) Diawali dari keadaan istirahat pada potensial mencapai -90 mV
2) Fase istirahat ini diakibatkan oleh pengeluaran K+ lewat kanal ion bocor
3) Kemudian ada depolarisasi sel kontraktil akibat Na+ yang masuk dan mengubah
potensial membran dengan cepat sampai di angka +30 mV
4) Saat di angka +30 mV, permeabilitas membran terhadap Na+ menurun dan terbukalah
kanal K+ (berbeda dari kanal bocor) terbuka dan keluarnya K+ terjadi dengan cepat
5) Hal ini bersamaan dengan masuknya Ca2+ lewat kanal tipe L
6) Terjadil fase Plateau di mana turun perlahan-lahan sampai ke potensial istirahat lagi
yaitu di angka -90 mV
Sumber : Lauralee Sherwood. From Cell to the System 7th Edition
Sumber : Silverthorn. Human Physiology 5th Edition
ringkasanok.blogspot.com RAKUS ILMU BIOMEDIK DASAR
14
RAKUS ILMU BIOMEDIK DASAR Authored by : taufiqbal
- Makna gelombang EKG terhadap kondisi listrik jantung :
- Makna gelombang EKG pada mekanik jantung :
Sumber : Lauralee Sherwood. From Cell to the System 7th Edition
Sumber : Campbell & Reece. Biology 9th Edition
ringkasanok.blogspot.com RAKUS ILMU BIOMEDIK DASAR
15
RAKUS ILMU BIOMEDIK DASAR Authored by : taufiqbal
- Kontrol sistem saraf autonom pada jantung :
Saraf Simpatis (Kardioakselerator) Dipicu oleh norepinefrin
1) Meningkatkan depolarisasi dari nodus SA sehingga meningkatkan denyut jantung
2) Mengurangi durasi jeda pada nodus AV
3) Meningkatkan kekuatakn kontraksi jantung dan kecepatannya
4) Mempercepat proses relaksasi
Saraf Parasimpatis (Kardioinhibtor) Dipicu oleh Asetilkolin yang dilepaskan Vagus (X)
1) Menstimulasi jantung dengan asetilkolin (ACh)
2) Peningkatan permeabilitas K+ yang menyebabkan hiperpolarisasi
3) Mengurangi kecepatan nodus SA untuk depolarisasi spontan
4) Mengurangi eksitabilitas nodus AV jadi waktu jeda lebih lama
5) Memperpendek fase plateau di sel kontraktil
6) Mengurangi arus masuk lambat Ca2+ sehingga kontraksi atrium melemah
Sumber : Lauralee Sherwood. From Cell to the System 7th Edition
ringkasanok.blogspot.com RAKUS ILMU BIOMEDIK DASAR
16
RAKUS ILMU BIOMEDIK DASAR Authored by : taufiqbal
- Sirkulasi koroner merupakan jalan arteri koroner dalam memberikan nutrisi kepada
jantung
2. Anatomi dan Fisiologi Pembuluh Darah
a) Arteri
- Pembuluh darah yang elastis karena disusun oleh serat elastin
- Mudah melenting balik jika terjadi kontraksi maupun relaksasi
- Membawa darah dari jantung ke organ-organ di luar jantung
- Merupakan reservoir tekanan yang menghasilkan gaya pendorong bagi darah ketika jantung
dalam keadaan relaksasi
- Memiliki resistensi rendah maka dari itu laju aliran darah sangat cepat
- Maka jika viskositas darah (kekentalan darah) tinggi akan meningkatkan resistensi dan
tekanan darah akan meningkat untuk memompa darah
- Memiliki ketebalan lebih dibanding vena karena harus membawa darah ke seluruh tubuh
- Untuk mengecek tensi dengan sfigmomanometer, digunakan arteri brachialis
- Untuk mengecek arteri yang dapat diraba adalah arteri radialis
b) Arteriol
- Berdiameter kecil dan lanjutan dari arteri
- Memiliki resistensi tinggi membuat aliran darah menjadi lebih lambat
- Tersusun atas sedikit elastin dan otot polos serta disarafi oleh saraf simpatis
c) Vena
- Pembuluh darah yang mengalirkan darah dari kapiler
- Merupakan reservoir darah dengan menyimpan darah yang lebih menjadi cadangan dengan
sifat yang mudah teregang secara pasif ini
- Selain itu ada struktur venula yang menerima darah dari kapiler dan mengalirknanya keluar
dari organ melalui vena yang kecil
d) Kapiler
- Tempat pertukaran bahan antara darah dan sel jaringan
- Bercabang-cabang
Sumber : Lauralee Sherwood. From Cell to the System 7th Edition
ringkasanok.blogspot.com RAKUS ILMU BIOMEDIK DASAR
17
RAKUS ILMU BIOMEDIK DASAR Authored by : taufiqbal
- Dapat membawa darah ke seluruh sel
- Memiliki pori-pori yang merupakan tempat terjadinya pertukaran zat
Berikut gambar dan ciri-ciri masing-masing pembuluh darah :
3. Pengukuran Tekanan Darah Secara Tidak Langsung
Berikut cara pelaksanaan pengecekan tensi darah menggunakan sfigmomanometer :
1) Meraba arteri radialis dan arteri brachialis
2) Pasang manset 2-3 jari di atas arteri brachialis dengan tidak terlalu ketat maupun longgar
3) Raba arteri radialis kemudian berikan tekanan ke manset sampai arteri radialis tidak teraba
dan tambahkan tekanannya lagi antara 20-30 mmHg
4) Letakkan stetoskop pada bagian arteri brachialis tersebut
5) Lepaskan tekanan perlahan-lahan sampai nanti ada bunyi korotkoff 1 yang menandakan
sistol dan teruskan pelepasan tekanan perlahan-lahan sampai bunyi korotkoff 5 yang
menandakan diastol
Su
mb
er
: L
au
rale
e S
herw
oo
d. F
rom
Ce
ll to
th
e S
yste
m 7
th E
ditio
n
ringkasanok.blogspot.com RAKUS ILMU BIOMEDIK DASAR
18
RAKUS ILMU BIOMEDIK DASAR Authored by : taufiqbal
D. Catatan Tambahan
Struktur Hemoglobin :
Terdiri atas subunit polipeptida dengan empat kofaktor dengan tiap kofaktor memiliki satu
gugus hem. Tiap satu gugus hem dapat mengikat satu oksigen maka dari itu dalam satu
hemoglobin dapat mengikat empat oksigen. Berikut gambaran dari molekul hemoglobin :
Sumber : Lauralee Sherwood. From Cell to the System 7th Edition
Sumber : Campbell & Reece. Biology 9th Edition
ringkasanok.blogspot.com RAKUS ILMU BIOMEDIK DASAR
19
RAKUS ILMU BIOMEDIK DASAR Authored by : taufiqbal
Catatan tambahan lain :
ringkasanok.blogspot.com RAKUS ILMU BIOMEDIK DASAR
20
RAKUS ILMU BIOMEDIK DASAR Authored by : taufiqbal
ringkasanok.blogspot.com RAKUS ILMU BIOMEDIK DASAR
21
RAKUS ILMU BIOMEDIK DASAR Authored by : taufiqbal
Daftar Pustaka
1. Campbell, N. (2009). Biology. San Francisco: Pearson/Benjamin Cummings
2. Sloane, Ethel. (1994). Anatomy and physiology. Boston: Jones and Barlett Publishers.
3. Sherwood, Lauralee. (2007). Human physiology. Australia: Thomson/Brooks/Cole.
Keterangan :
Tulisan yang diketik yang berwarna biru bisa keluar di ujian