Universitas IndonesiaFakultas Ekonomi
QUIZ 1Mata Kuliah:Perekonomian Indonesia (ECON
11003)Periode:Semester Ganjil Tahun Akademik 2012/2013Waktu:1 Jam
(90
Menit)------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Petunjuk:-Closed
Book, boleh menggunakan kalkulator.-Baca instruksi dengan baik.
Sedapat mungkin gunakan gambar/grafik dan contoh untuk menambah
jelas jawaban Saudara!-Kerjakan quiz ini bersama dengan KELOMPOK
Saudara-Terdapat soal WAJIB (nomor 1-4), dan soal BONUS(nomor
5)------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
SOAL 1 (25%)1. Hitunglah pertumbuhan ekonomi Indonesia (y-o-y)
masing masing untuk setiap sektor lapangan usaha pada tahun 2007
hingga 2009. Berikan analisis mengenai potensi perekonomian
Indonesia berdasarkan data tersebut!2. Hitunglah ICOR Indonesia
pada rentang waktu 2009- 2011! Interpretasikan hasil tersebut.
Dapatkah ICOR bernilai negatif dan mengapa?3. Apabila pemerintah
menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 6.5 % , sedangkan Average
Propensity to Consume (APC) masyarakat Indonesia sebesar 80%.
Berapakah dana tambahan yang diperlukan untuk mencapai target itu
di tahun 2013? (asumsikan ICOR 2011-2013 sama dengan ICOR
2009-2011)4. Hitunglah inflasi Indonesia pada tahun 2009-2011!
Tabel 1. Produk Domestik Bruto Atas Dasar Harga Berlaku Menurut
Lapangan Usaha (Miliar Rupiah)Lapangan
Usaha2006200720082009*2010**
1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan &
Perikanan433223.4541931.5716656.2857241.4985143.6
2. Pertambangan &
Penggalian366520.8440609.6541334.3591912.7716391.2
3. Industri
Pengolahan919539.31068653.91376441.71477674.31594330.4
4. Listrik, Gas & Air
Bersih30354.834723.840888.647165.950042.2
5. Konstruksi251132.3304996.8419711.9555201.4660967.5
6. Perdagangan, Hotel &
Restoran501542.4592304.1691487.5744122.2881108.5
7. Pengangkutan dan
Komunikasi231523.5264263.3312190.2352423.4417466.0
8. Keuangan, Real Estate & Jasa
Perusahaan269121.4305213.5368129.7404013.4462788.8
9. Jasa-jasa336258.9398196.7481848.3574116.5654680.0
Produk Domestik
Bruto3339216.83950893.24948688.45603871.26422918.2
Produk Domestik Bruto Tanpa
Migas2967040.33534406.54427633.55138955.25924008.2
Tabel 2. Pendapatan Domestik Bruto Atas Dasar Harga Konstan 2000
Menurut Lapangan Usaha (Miliar Rupiah)Lapangan
Usaha200620072008*2009**
1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan &
Perikanan262,402.8271,509.3284,620.7296,369.3
2. Pertambangan &
Penggalian168,031.7171,278.4172,442.7179,974.9
3. Industri Pengolahan514,100.3538,084.6557,764.4569,550.8
4. Listrik, Gas & Air
Bersih12,251.013,517.014,993.617,059.8
5. Konstruksi112,233.6121,808.9130,951.6140,184.2
6. Perdagangan, Hotel &
Restoran312,518.7340,437.1363,813.5367,958.8
7. Pengangkutan dan
Komunikasi124,808.9142,326.7165,905.5191,674.0
8. Keuangan, Real Estate & Jasa
Perusahaan170,074.3183,659.3198,799.6208,832.2
9. Jasa-jasa170,705.4181,706.0193,024.3205,371.5
Produk Domestik Bruto
1,847,126.71,964,327.32,082,315.92,176,975.5
Produk Domestik Bruto Tanpa
Migas1,703,422.41,821,757.71,939,482.92,035,125.1
Tabel 3. PDB Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan 2000 Menurut
PenggunaanTahun 2007-2011 (triliun rupiah)
SOAL 2 (25%)Pajak merupakan sumber utama penerimaan pemerintah.
Semakin maju sebuah negara semakin meningkat penerimaannya dari
pajak. Seiring meningkatnya pendapatan per kapita masyarakat,
kontribusi penerimaan negara dari pajak terhadap PDB akan ikut
meningkat (Pajak/PDB). Dengan menggunakan tabel 1 di bawah ini,
jelaskan apakah hal tersebut terjadi? Jelaskan teorinya lalu
bandingkan dengan datanya. (Petunjuk: gunakan pendekatan pajak
langsung dan pajak tak langsung serta gunakan data bantu dari tabel
lainnya)
Tabel 4. Pendapatan Pemerintah (miliar Rp)Realisasi
APBN1990199619992004200820092011
Pendapatan Negara dan Hibah 42.193 86.27842.582 403.367981.609
848.763 1.210.600
I. Penerimaan Dalam Negeri42.193 86.278 42.582 403.105979.305
847.097 1.205.346
1. Penerimaan Perpajakan22.011 57.340 24.919 280.559 658.701
619.922 873.874
a. Pajak Dalam Negeri19.171 54.680 22.031 267.817 622.359
601.252 819.753
i. PPH8.250 27.062 9.727 119.515 327.498 317.615 431.122
1. Non Migas8.250 27.062 9.727 96.568 250.479 267.571
358.026
2. Migas---22.947 77.019 50.044 73.096
ii. PPN8.119 20.351 9.146 102.573 209.647 193.068 277.800
iii. PBB786 2.413 944 11.767 25.354 24.270 29.893
iv. BPHTB---2.918 5.573 6.465 (1)
v. Cukai1.800 4.263 1.915 29.173 51.252 56.718 77.010
vi. Pajak Lainnya 217 591 299 1.8723.034 3.116 3.928
b. Pajak Perdagangan Internasional2.840 2.660 2.888 12.742
36.342 18.671 54.122
i. Bea Masuk2.800 2.5792.87112.44422.76418.106 25.266
ii. Pajak Ekspor40 81 17 298 13.578 565 28.856
2. Penerimaan Negara Bukan Pajak20.182 28.938 -122.546 320.605
227.174 331.472
a. Penerimaan Sumber Daya Alam17.740 20.137 17.663 91.543
224.463 138.959 213.823
i. Minyak Bumi16.623 14.783 15.070 63.060 169.022 90.056
141.304
ii. Gas Alam1.117 5.354 13.533 22.199 42.595 35.696 52.187
iii. Sumber Daya Alam Lainnya--1.516 6.284 12.846 13.207
20.333
b. Bagian Laba BUMN-2.650 -9.818 29.088 26.050 28.184
c. Surplus Bank Indonesia-------
d. Pendapatan Badan Layanan Umum ----20.104
e. PNBP lainnya 2.442 6.151 2.593 21.185 3.734 8.370 69.361
II. Hibah - - - 262 2.304 1.6675.254
Sumber : SEKI BI (2012)
SOAL 3 (25%)1. Di bawah ini merupakan grafik Kontribusi Industri
Manufaktur dalam PDB tahun 2004-2008. Jelaskan proses pergerakan
data ini. Apakah pergerakan ini sesuai dengan teori transformasi
yang seharusnya berlaku? Jelaskan!Grafik 1. Kontribusi Industri
Pengolahan
2. Berikut merupakan data ekspor dan impor non-migas Indonesia
bulan Juli dan Agustus 2012. Apa yang dapat Anda jelaskan terkait
dengan proses alokasi di Indonesia?
Tabel 5. Ekspor Non-Migas Indonesia (Januari-Agustus 2012)Tabel
6. Impor Non-Migas Indonesia (Januari-Agustus 2012)
SOAL 4 (25%)Jelaskan bagaimana proses transformasi
ketenagakerjaan Indonesia menurut Status Pekerjaan Utama. Dalam
analisa Anda, jelaskan alasan pengelompokkan Status Pekerjaan Utama
yang Anda gunakan. Lebih lanjut, jelaskan juga bagaimana
transformasi ketenagakerjaan Indonesia berdasarkan perubahan dalam
Lapangan Pekerjaan Utama.
Tabel 7Penduduk 15 Tahun Ke Atas Menurut Status Pekerjaan
Utama
No.Status Pekerjaan Utama20042007 (Agst)2009 (Agst)2011
(Agst)
1Berusaha Sendiri19.54%20.34%20.07%17.70%
2Berusaha Dibantu Buruh Tidak Tetap/Buruh Tidak
Dibayar22.95%21.04%20.91%17.93%
3Berusaha Dibantu Buruh Tetap/Buruh
Dibayar3.16%2.89%2.89%3.39%
4Buruh/Karyawan/Pegawai27.16%28.06%27.76%34.44%
5Pekerja Bebas di Pertanian4.75%5.92%5.61%4.99%
6Pekerja Bebas di Non Pertanian3.98%4.46%5.41%5.14%
7Pekerja Keluarga/Tak Dibayar18.45%17.29%17.35%16.40%
Tabel 8Penduduk 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja menurut Lapangan
Pekerjaan Utama
No.Lapangan Pekerjaan Utama20042007 (Agst)2009 (Agst)2011
(Agst)
1Pertanian, Kehutanan, Perburuan dan
Perikanan43.33%41.24%39.68%35.86%
2Pertambangan dan Penggalian1.10%1.00%1.10%1.34%
3Industri Pengolahan11.81%12.38%12.24%13.26%
4Listrik, Gas, dan Air0.24%0.18%0.21%0.22%
5Bangunan4.84%5.26%5.23%5.78%
6Perdagangan Besar, Eceran, Rumah Makan, dan
Hotel20.40%20.57%20.93%21.33%
7Angkutan, Pergudangan dan Komunikasi5.85%5.96%5.83%4.63%
8Keuangan, Asuransi, Usaha Persewaan Bangunan, Tanah, dan Jasa
Perusahaan1.20%1.40%1.42%2.40%
9Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan
Perorangan11.22%12.03%13.35%15.18%
SOAL 5 (15%)Permasalahan penganggulangan kemiskinan di Indonesia
bukan hanya terkait dengan jumlah penduduk miskin, tetapi juga pada
permasalahan ketimpangan antara jumlah penduduk miskin di kota dan
di desa. Berdasarkan tabel berikut:1. Hitunglah rata-rata
penurunan/kenaikan kemiskinan di kota maupun desa di Indonesia pada
2 periode tersebut). Jelaskan pola penurunan/kenaikan yang terjadi
dan analisis cerita yang ada dibalik data tersebut!1. Mengapa
kecepatan penurunan/kenaikan kemiskinan antara kota dan desa bisa
berbeda? Jelaskan! Sertakan juga dengan 3 program pemerintah yang
anda ketahui untuk mengurangi kemiskinan dan jelaskan
dampaknya!Tabel 9. Penduduk Miskin IndonesiaTahunJumlah Penduduk
Miskin (Juta)TahunJumlah Penduduk Miskin (Juta)
KotaDesaKota + DesaKotaDesaKota + Desa
1976-19961996-2010
19761044.254.219969.4224.5934.01
19788.338.947.2199817.631.949.5
19809.532.842.3199915.6432.3347.97
19819.331.340.6200012.326.438.7
19849.325.73520018.629.337.9
19879.720.330200213.225.138.4
19909.417.827.2200312.225.137.3
19938.717.225.9200411.424.836.1
19967.215.322.5200512.422.735.1
200614.4924.8139.3
200713.5623.6137.17
200812.7722.1934.96
200911.9120.6232.53
201011.119.9331.02
Sumber: BPS (2010)
JAWABAN
1. Analisa Neraca Perekonomiana. Analisa GDP Indonesia
2007-2009(Perhatikan! Gunakan GDP real!)
Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi Menurut Lapangan Usaha, 2007-2009
(yoy)Lapangan Usaha200720082009Average
1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan &
Perikanan3.5%4.8%4.1%4.1%
2. Pertambangan & Penggalian1.9%0.7%4.4%2.3%
3. Industri Pengolahan4.7%3.7%2.1%3.5%
4. Listrik, Gas & Air Bersih10.3%10.9%13.8%11.7%
5. Konstruksi8.5%7.5%7.1%7.7%
6. Perdagangan, Hotel & Restoran8.9%6.9%1.1%5.6%
7. Pengangkutan dan Komunikasi14.0%16.6%15.5%15.4%
8. Keuangan, Real Estate & Jasa
Perusahaan8.0%8.2%5.0%7.1%
9. Jasa-jasa6.4%6.2%6.4%6.4%
Produk Domestik Bruto 6.3%6.0%4.5%5.6%
Produk Domestik Bruto Tanpa Migas6.9%6.5%4.9%6.1%
Tabel 2. Proporsi Kontribusi Lapangan Usaha terhadap GDP,
2007-2009 (yoy)Lapangan Usaha200720082009Average
1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan &
Perikanan13.8%13.7%13.6%13.7%
2. Pertambangan & Penggalian8.7%8.3%8.3%8.4%
3. Industri Pengolahan27.4%26.8%26.2%26.8%
4. Listrik, Gas & Air Bersih0.7%0.7%0.8%0.7%
5. Konstruksi6.2%6.3%6.4%6.3%
6. Perdagangan, Hotel & Restoran17.3%17.5%16.9%17.2%
7. Pengangkutan dan Komunikasi7.2%8.0%8.8%8.0%
8. Keuangan, Real Estate & Jasa
Perusahaan9.3%9.5%9.6%9.5%
9. Jasa-jasa9.3%9.3%9.4%9.3%
Produk Domestik Bruto 100.0%100.0%100.0%100.0%
Analisa:Pertumbuhan ekonomi yang terjadi pada PDB sektoral
banyak dipengaruhi oleh pertumbuhan yang tetap tinggi pada sektor
non-tradable seperti sektor listrik, gas dan air bersih, sektor
bangunan, sektor pengangkutan dan komunikasi serta sektor
jasa-jasa. Lapangan usaha yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang
paling tinggi adalah sektor Pengangkutan dan Komunikasi sebesar
15,4%, sedangkan pertumbuhan paling rendah adalah sektor
Pertambangan dan Penggalian sebesar 2.3 %. Pertumbuhan yang tinggi
ini dimungkinkan karena meningkatnya permintaan terhadap jasa
telekomunikasi pada era digital (internet, telepon seluler). Selain
itu globalisasi telah mendorong keterbukaan ekonomi, baik dari sisi
perdagangan maupun lalu lintas manusia, sehingga jasa pengangkutan
memiliki peranan yang besar. Pemerintah dapat mendorong pertumbuhan
dengan meningkatkan infrastruktur fisik (misal: peningkatan port,
Bandar udara internasional, dsb). Pertumbuhan yang rendah dari
sektor Pertambangan dan Penggalian dikarenakan managemen yang buruk
dari perusahaan pertambangan (terjadi berbagai gangguan produksi
minyak seperti kerusakan beberapa kilang), selain juga faktor cuaca
yang kurang mendukung bagi akitivitas kegiatan produksi.Apabila
dilihat dari kontribusi terhadap GDP, kedua sektor tersebut
memiliki proporsi yang tidak terlalu besar, yaitu pada kisaran 8%.
Sektor yang menyumbangkan porsi terbesar terhadap GDP adalah
Industri Pengolahan sebesar 29.8%. Namun, kinerja sektor Industri
Pengolahan berada dalam tren yang menurun sejalan dengan penurnan
kinerja ekspor akibat krisis ekonomi global.
b. ICOR
3.59 4.09
Arti ICOR tersebut adalah diperlukan sebanyak 3.56 (4.09)
capital untuk meningkatkan output (GDP) sebanyak 1. Secara
matematis, ICOR dapat bernilai negatif ketika GDPt lebih kecil
dibandingkan GDPt-1. Namun ICOR bernilai negative akan menyebabkan
misleading, karena berarti pemerintah harus mengurangi capital
untuk menambah output. Oleh karena itu ICOR tidak boleh negatif.
Pemerintah semakin efisien ketika ICOR mendekati 0.
c. ICOR09-11 = ICOR11-13 = 3.56 4.09 Growth = 6.5%APC = 0.8APS =
1- APC = 0.2
Tahun20082009201020112012*2013*
GDP (triliun)2082.52178.92313.82463.22623.32793.8
Saving (triliun)416.5435.78462.76492.64524.66558.76
Note : * = proyeksi
1708.88 = (463.76 + 493.64 + 524.66) + Foreign Investment
Foreign Investment = 228.82 Triliun
d. Inflasi
2008200920102011
GDP deflator237.6327257.295278.1701301.5224
Inflasi8.27%8.11%8.39%
2. Proses AkumulasiMenurut Chenery dan Syrquin (1975) pola dalam
pembangunan bertransformasi secara sistematis (structural) terhadap
aspek social dan ekonomi masyarakat sebuah Negara mengikuti
kenaikan pendapatan riil per kapita Negara tersebut atau indeks
pembangunan lainnya.
Salah satu proses transformasi structural adalah proses
akumulasi. Salah satu indicator yang dapat digunakan untuk
menganalisis proses akumulasi pada transformasi struktural suatu
Negara adalah akumulasi pada pendapatan Negara, khususnya
pendapatan melalui pajak. Table 1 di atas menunjukkan perubahan
pendapatan Negara dari tahun 1990 hingga tahun 2010.Gambar 1a. PDB
per Kapita Indonesia 1990-2011 (juta Rp)
Gambar 1b. Pendapatan Negara Indonesia 1990-2011 (juta Rp)
Terlihat pada gambar 1a dan 1b di atas bahwa secara garis besar
penerimaan Negara (gambar 1b), khususnya pajak (baik PPH dan PPN)
terus naik mengikuti PDB/kapita (gambar 1a). Hal ini sesuai teori
Transformasi Struktural yang dikatakan oleh Chenery dan Syrquin
(1975). Adapun anomali atau kontradiksi teori terjadi pada
Indonesia terserang krisis (tahun 1997-1998 dan 2008-2009).
3. Proses Alokasia. Tabel tersebut menunjukkan bagaimana
kontribusi industri manufaktur dalam PDB dari tahun 2004 -2008.
Dapat dilihat pada tabel tersebut bahwa terjadi penurunan
kontribusi industri manufaktur terhadap PDB di awal tahun 2004
hingga 2007, dimana kontribusi industri manufaktur ini berada pada
level terendah, yakni sebesar 0.271, pada tahun 2007. Namun,
peningkatan kontribusi kemudian terjadi pada tahun 2008.
Teori di dalam transformasi struktural menyatakan bahwa seiring
dengan meningkatnya pendapatan per kapita, kontribusi industri
manufaktur akan meningkat yang mengindikasikan adanya proses
alokasi di dalam suatu perekonomian. Mengacu pada teori yang
berlaku, data yang ada menunjukkan ketidaksesuaiannya dengan teori
yang berlaku.
Mengapa? Salah satu penjelasannya karena harga input
(energi/bahan bakar) mahal yang disebabkan krisis minyak yang
membuat harga minyak dunia menjadi naik. Implikasinya, input
menjadi mahal dan industri kesulitan untuk menambah produksi (Hint:
Fakta/data selama periode tertentu bisa saja bertentangan dengan
yang seharusnya terjadi menurut teori yang ada, terlebih rentang
data yang dimiliki pendek)
b. Ekspor barang-barang yang terbesar pada bulan Juli dan
Agustus 2012 merupakan bahan bakar minyak, lemak dan minyak
hewan/nabati, serta karet dimana ketiga barang tersebut yang
tergolong industri barang konsumsi dan bahan baku Impor barang yang
terbesar pada bulan Juli-Agustus 2012 merupakan mesin dan peralatan
mekanik, mesin dan peralatan listrik, serta besi dan baja dimana
ketiga barang tersebut tergolong industri barang modal Secara umum,
hal menunjukkan bahwa sebagian besar sektor industri di Indonesia
masih mengimpor barang-barang non migas yang tergolong dalam
industri berat, dan sebaliknya. Melihat karakteristik dari ekspo
impor Indonesia, hal ini mengindikasikan bahwa industri Indonesia
masih belum berada pada tahap puncaknya.
4. Proses DemografiTransformasi ketenagakerjaan menurut SPU
(Status Pekerjaan Utama):No.Status Pekerjaan Utama20042007
(Agst)2009 (Agst)2011 (Agst)
1Formal / White collar (3+4)30.32%30.95%30.65%37.83%
2Informal / Blue Collar (1+2+7)60.94%58.67%58.33%52.03%
3Formal-Informal / Grey Collar (5+6)8.73%10.38%11.02%10.13%
Berdasarkan data, proporsi tenaga kerja pada kegiatan formal
(SPU 3 dan 4) dari total tenga kerja menunjukkan tren yang
meningkat dari tahun 2004 hingga 2011. Pada tahun 2004 terdapat
sekitar 30% tenaga kerja pada kegiatan formal. Walaupun
perubahannya hingga tahun 2009 kecil dan sempat menurun
(kemungkinan akibat krisis global), pada tahun 2011 proporsi tenaga
kerja kerja pada kegiatan formal meningkat cukup tinggi menjadi
sekitar 37%. Di lain pihak, proporsi tenaga kerja pada kegiatan
informal walaupun jumlahnya masih besar (di atas 50%), dari tahun
2004 hingga 2011 menunjukkan tren yang menurun. Data tersebut
menunjukkan fakta yang sesuai dengan teori transformasi struktural
bahwa seiring dengan meningkatnya pendapatan per kapita, jumlah
tenaga kerja di sektor formal terhadap total tenaga kerja akan
meningkat sedangkan tenaga kerja di sektor informal akan menurun.
Dengan kata lain, tenaga kerja dengan upah dan gaji akan semakin
meningkat peranannya.
Pengelompokkan SPU ini didasarkan pada bentuk kegiatannya. SPU 3
dan 4 di mana tenaga kerja bekerja dengan buruh tetap atau menjadi
pegawai dengan upah yang pasti dikategorikan sebagai kegiatan
formal. Sedangkan SPU 1, 2 dan 7 di mana tenaga kerja bekerja tanpa
upah atau tanpa buruh yang tetap dikategorikan sebagai kegiatan
informal. Untuk SPU 5 dan 6 yang merupakan tenaga kerja bebas,
bentuk kegiatannya tercampur antara formal dan informal.
Lebih lanjut membahas transformasi ketenagakerjaan berdasarkan
lapangan usaha, dapat diketahui bahwa proporsi tenaga kerja di
sektor pertanian terus menurun dari tahun ke tahun walaupun
jumlahnya masih relatif besar. Hal ini sesuai dengan teori
transformasi struktural bahwa seiring meningkatnya pendapatan per
kapita, porsi jumlah tenaga kerja di sektor primer terhadap total
tenaga kerja akan menurun sedangkan propori tenaga kerja di sektor
sekunder dan tersier akan meningkat. Sesuai dengan teori pada
proses alokasi, semaking tinggi pendapatan per kapita Nilai Tambah
Bruto (NTB) sektor pertanian per PDB akan menurun, maka proporsi
jumlah tenaga kerjanya pun akan menurun. Sedangkan, tenaga kerja
pada sektor manufaktur dan jasa menunjukkan tren yang meningkat
dari tahun 2004 hingga 2011. Sektor jasa juga menunjukkan proporsi
tenaga kerja yang relatif besar dibandingkan sektor manufaktur. Hal
ini dapat menunjukkan bahwa struktur produksi Indonesia telah
beralih ke sektor jasa atau terjadi masalah pada proses
industrialisasi di Indonesia.
5. Kemiskinan1. Perhitungan untuk periode 1Kota : (7.2-10)/20 =
-0.14 juta/tahunDesa : (15.3-44.2)/20 = -1.44 juta/tahunDesa+kota :
(22.5-54.2)/20 = -1.58 juta/tahun
Perhitungan untuk periode 2Kota : (11.1-9.42)/14 = 0.12
juta/tahunDesa : (19.93-24.59)/14 = -0.33 juta/tahunDesa+kota :
(31.02-34.01)/14 = -0.07 juta/tahun
Atau dengan cara persentase penutunan per tahun diperbolehkan
(baik dihitung per tahun atau agregat)Poin penting: Secara
keseluruhan, kemiskinan mengalami penurunan. Kecuali untuk
kemiskinan kota pada periode 2 yang mengalami kenaikan. Rata-rata
penurunan berbeda Penurunan periode 1 didorong oleh meningkatnya
pertumbuhan ekonomi Indonesia pada saat itu, stabilisasi harga
pangan dan kebutuhan pokok lainnya, industrialisasi dsb. Tahun 1996
terdapat penyesuaian metodologi perhitungan kemiskinan, sehingga
jumlah penduduk miskin terlihat meningkat Kemiskinan naik di tahun
1997-1998 dikarenakan krisis financial asia Kemiskinan meningkat di
tahun 2005 karena penyesuaian harga BBM bersubsidi Kemiskinan
meningkat di 2006 karena kenaikan signifikan harga beras Setelah
itu jumlah penduduk miskin menurun dikarenakan efektivitas program
pengentasan kemiskinan1. Perbedaan kecepatan penurunan kemiskinan
antara kota-desa: Bedanya sektor perekonomian (kota sektor formal
sedangkan desa pertanian dsb.) sehingga ketika ada shock
pengaruhnya berbeda antara kota dan desa (kota lebih rentan
terhadap krisis dan bentuk shock formal lainnya, desa shocknya
harga pangan, bencana alam yang menyebabkan gagal panen dll.)
Adanya urbanisasi (baik migrasi desa-kota atau perubahan status
daerah desa jadi kota, sehingga terkesan kemiskinan desa menurun
pesat) Perbedaan fasilitas, infrastruktur dan akses kepada bantuan
pemerintah (misalnya penyaluran beras bulog, kredit, bantuan
lainnya dll.)Program pemerintah untuk mengurangi penduduk
miskinCluster I: Social Assistance (tujuan untuk mengurangi beban
ekonomi keluarga miskin) Bantuan siswa miskin, Jamkesmas, raskin,
program keluarga harapan, BLTCluster II: Community Empowerment
(tujuan untuk meningkatkan pendapatan keluarga miskin dan
peningkatan kemampuan) PNPMCluster III: Microenterprises
Empowerment (memberdayakan rakyat, keberlanjutan UKM) KURCluster IV
: Rumah sangat murah, kendaraan angkutan umum murah, air bersih
untuk rakyat, program listrik murah dan hemat, program peningkatan
kehidupan nelayan, program peningkatan kehidupan masyarakat miskin
perkotaan.