Top Banner
QUESTION & ANSWER MCA-Indonesia | CHNP - Private Sector Response Sub-Activity (PSRA) CfP Reference : CfP/PSRA/001/2016 Subject : Call for Proposal (CfP) Q & A : Pre-Proposal Submission Meeting Received Date : 9 June 2016 Release Date : 21 June 2016 No Question Answer 1. Jika rekam jejak bidang sanitasi tidak ada bagaimana? Yayasan saya bergerak di bidang pengolahan sampah terutama menjual alat-alat pengolah sampah SK KemenkumHAM Yayasan Saya: AHU 591.AH.01.04 tahun 2013 (terlampir). Ide saya membuat toilet Biogasfer dengan pemancuran air hujan untuk sanitasi dan air minum. (What if the applicant does not possess track record in sanitation? My foundation involves in waste management per Menkum HAM Decree No. AHU 591.AH.01.04 year 2013 (attached). The idea is to create biogas toilet with shower facility for sanitation and fresh drinking water.) Pelamar atau salah satu anggota konsorsium harus mempunyai pengalaman paling tidak 10 tahun di bidang terkait. Mohon mengacu pada dokumen CfP bagian VII persyaratan CSP butir A.1.3 dan Annex I bagian 3.3, bagian IX. Kriteria evaluasi proposal CSP. (Interested applicant or one of its consortium member must have at least 10 years of experience in related field. Please refer to CfP document section VII CSP Eligibility Requirements Point A.1.3 and Annex I Section 3.3, Section IX. Evaluation Criteria for CSP Proposals.) 2. Bagaimana teknis dalam proses Proposal 1. Untuk pembayaran apakah berdasarkan sistem reimburse atau sub-grant? 2. Dan jika reimburse dalam 15 bulan berapa kali bisa dilakukan reimburse? 1. Pembayaran didasarkan pada pencapaian. Mohon mengacu pada Annex I bagian 4.2. Jadwal pembayaran dan Annex 2 butir 4 tentang pembayaran dan permintaan pembayaran, Annex 2 lampiran D. 2. Pembayaran hibah akan dipenuhi berdasarkan penyelesaian capaian tertentu yang disebutkan dalam Rencana
12

QUESTION & ANSWER - mca-indonesia.go.id · Apakah ada pemberian nilai untuk proposal yang masuk dan dapat diakses? (Untuk pembelajaran seberapa bagus yang sudah dibuat).

Apr 03, 2018

Download

Documents

ngotuong
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: QUESTION & ANSWER - mca-indonesia.go.id · Apakah ada pemberian nilai untuk proposal yang masuk dan dapat diakses? (Untuk pembelajaran seberapa bagus yang sudah dibuat).

QUESTION & ANSWER

MCA-Indonesia | CHNP - Private Sector Response Sub-Activity (PSRA)

CfP Reference : CfP/PSRA/001/2016 Subject : Call for Proposal (CfP)

Q & A : Pre-Proposal Submission Meeting

Received Date : 9 June 2016

Release Date : 21 June 2016

No Question Answer

1. Jika rekam jejak bidang sanitasi tidak ada bagaimana? Yayasan saya bergerak di bidang pengolahan sampah terutama menjual alat-alat pengolah sampah SK KemenkumHAM Yayasan Saya: AHU 591.AH.01.04 tahun 2013 (terlampir). Ide saya membuat toilet Biogasfer dengan pemancuran air hujan untuk sanitasi dan air minum. (What if the applicant does not possess track record in sanitation? My foundation involves in waste management per Menkum HAM Decree No. AHU 591.AH.01.04 year 2013 (attached). The idea is to create biogas toilet with shower facility for sanitation and fresh drinking water.)

Pelamar atau salah satu anggota konsorsium harus

mempunyai pengalaman paling tidak 10 tahun di bidang

terkait. Mohon mengacu pada dokumen CfP bagian VII

persyaratan CSP butir A.1.3 dan Annex I bagian 3.3, bagian IX.

Kriteria evaluasi proposal CSP.

(Interested applicant or one of its consortium member must

have at least 10 years of experience in related field.

Please refer to CfP document section VII CSP Eligibility Requirements Point A.1.3 and Annex I Section 3.3, Section IX. Evaluation Criteria for CSP Proposals.)

2. Bagaimana teknis dalam proses Proposal 1. Untuk pembayaran apakah berdasarkan sistem reimburse

atau sub-grant? 2. Dan jika reimburse dalam 15 bulan berapa kali bisa

dilakukan reimburse?

1. Pembayaran didasarkan pada pencapaian. Mohon mengacu pada Annex I bagian 4.2. Jadwal pembayaran dan Annex 2 butir 4 tentang pembayaran dan permintaan pembayaran, Annex 2 lampiran D.

2. Pembayaran hibah akan dipenuhi berdasarkan penyelesaian capaian tertentu yang disebutkan dalam Rencana

Page 2: QUESTION & ANSWER - mca-indonesia.go.id · Apakah ada pemberian nilai untuk proposal yang masuk dan dapat diakses? (Untuk pembelajaran seberapa bagus yang sudah dibuat).

(What about proposal processing 1. Payment: is it based on reimbursement or sub-grant 2. If based on reimbursement, how many times within the

duration of 15 months?)

Pelaksanaan Proyek, anggaran dan jadwal pembayaran (lampiran C). Seluruh pembayaran akan dilakukan per triwulan berdasarkan pencapaian yang terselesaikan di triwulan sebelumnya. Pembayaran ini hanya akan dilakukan setelah mendapat persetujuan MCA-Indonesia atas pencapaian yang diajukan sesuai anggaran, persyaratan kontrak, review dan laporan keuangan yang diajukan pelamar. Mohon mengacu pada annex II lampiran D.

(1. Payment will be based on deliverables. Please refer to Annex I part 4.2. Deliverable schedule and Annex 2 ARTICLE 4 DISBURSEMENT AND DISBURSEMENT REQUEST, Annex 2 attachment D. 2. Grant funding will be disbursed upon the Grantee’s completion of specific deliverables identified in the Project Implementation Plan, Project Budget and associated Schedule of Deliverables (Attachment C). All disbursements will be made on a quarterly basis for Deliverables completed in the previous quarter and take place only after MCA-Indonesia certifies that the Deliverables as agreed in the budget are completed as per contract requirements and inspection/review of necessary performance and financial reporting are undertaken. Please refer to Annex II Attachment D.)

3. Apakah bisa proyek dilakukan diluar daerah fokus MCA-I misalnya di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (Can the proposed project be done beyond the focus areas of MCA-I, for instance Bogor district, West Java?)

Proyek yang diutamakan adalah yang berada dalam wilayah kerja MCA-I HN sesuai yang tersebut di dokumen CfP Bagian IV. Daerah fokus.

(Proposed project shall fall within MCA-I HN intervened areas

cited in CfP document section IV. Geographic Focus)

4. Pemilihan Wilayah: Apa kriteria minimal untuk wilayah yang akan

diajukan dalam proposal? Misalnya minimal 2 kabupaten

meliputi semua kecamatan dan desa di Kabupaten tersebut?

Proyek yang di ajukan diutamakan yang berada dalam wilayah kerja MCAI HN, skala atau luas daerahnya akan tergantung pada yang diajukan oleh pelamar.

Page 3: QUESTION & ANSWER - mca-indonesia.go.id · Apakah ada pemberian nilai untuk proposal yang masuk dan dapat diakses? (Untuk pembelajaran seberapa bagus yang sudah dibuat).

(Site Selection: What is the minimum criteria for proposed area

in proposal? For instance, minimum 2 districts covering all the

sub-districts within the cited sub-district?)

(The proposed areas of intervention will fall within MCAI Health and nutrition intervened areas, scale or geographical size depends upon applicants’ proposition.)

5. Apakah ada informasi berapa jumlah proposal yang masuk?

berapa yang dishortlist, berapa ditolak? kalau ada dimana dapat

diakses?

Apakah ada pemberian nilai untuk proposal yang masuk dan

dapat diakses? (Untuk pembelajaran seberapa bagus yang

sudah dibuat).

(Will there be any information on number of incoming

proposals? Number of shortlisted, rejected? If yes, where can it

be accessed?

Will there be an announcement on the scoring system? (for

learning purpose for proposal put forth.)

Semua proposal yang masuk sesuai dengan batas waktu yang

diberikan dalam dokumen CfP akan diterima dan didaftarkan.

Notifikasi tertulis akan di kirimkan kepada para pelamar yang

menyebutkan hasil dari keputusan evaluasi Tim Penilai teknis

(TAP).

(All incoming proposals that are being submitted within the

timeline set forth in the CfP will be received and registered. A

written notification will be sent to all applicants stating the

results of TAP evaluation decision.)

6.

FMM sebagai forum yang secara legal masuk dalam Tim KIBBLA

Kabupaten Malang (Ada SK Pokja Kibbla dan Perbud Kibbla)

Tentunya Kabupaten Malang memiliki program yang terkait

dengan CHNP. Pertanyaan:

1. 1.Apakah CHNP ini dapat sejalan dengan program yang sudah dicanangkan oleh Pemkab Malang?

2. Anggaran 125,000 In-cash dapatkah dialokasikan selain nominal mata uang? misal bentuk barang dll

3. Dan Co-Funding itu apakah harus siap 100 % saat penandatanganan Grant.

1. PSRA (Aktivitas respon pihak swasta) ditujukan untuk mendapatkan dana sektor swasta dalam mendukung berbagai intervensi yang dilakukan MCAI HN. Seyogyanya PSRA tidak dirancang untuk mengakomodir pendekatan sektor pemerintahan namun bila pelamar bermaksud menyesuaikan dengan progam pemkab (pemerintah kabupaten) mereka dapat ajukan bagaimana sektor swasta berperan.

2. In-cash adalah tunai yang dipersiapkan untuk mendukung projek yang diajukan; pembelian barang, gaji dan sebagainya akan dikategorikan sebagai kontribusi in-kind sesuai dengan syarat yang tersebut dalam document CfP. Mohon mengacu pada Annex 2 lampiran F No. 2.

3. Pelamar harus dapat melampirkan bukti ketersediaan dana in-cash tersebut diatas.

(1. The PSRA (Private sector response Activities) is aimed at

leveraging private sector resources to support existing

Page 4: QUESTION & ANSWER - mca-indonesia.go.id · Apakah ada pemberian nilai untuk proposal yang masuk dan dapat diakses? (Untuk pembelajaran seberapa bagus yang sudah dibuat).

(FMM a legal forum enlisted in the KIBBLA Malang district

Decree (Pokja and Perbud Kibbla) and Malang District has

projects relating to that of CHNP:

1. Can the CHNP program align with Malang district

government program?

2. Will it be possible to allocate the 125,000 in-cash in other

material besides cash? E.g. materials, etc.

3. And should the co-fund be made 100% ready at the time of

the Grant Award signing?)

intervention done through MCAI HN multiple intervention. At

such, the PSRA is not designed to accommodate government

approach but if the applicant wishes to align with local

government, they need to propose how the private sector

element fit in.

2. In-cash will be the fund put aside by the applicant to support

their proposed project; purchased item, salary etc will be

accounted as in-kind contribution which is subject to compliance

to the requirements as stated in the CfP. Please refer to Annex 2

attachment F point 2.

3. Applicant should be able to provide proof of cited.)

7. Apakah kontribusi yang berasal dari dana Pemerintah bisa

dianggap sebagai dana sharing?

Contoh: 1 Kabupaten telah menyiapkan dana untuk

pembangunan fisik namun tidak ada untuk perubahan perilaku.

Apakah dukungan dana fisik masuk di dana sharing?

(Can the contribution from government budget be considered as

the co-fund?

E.g. 1District government makes ready funding for physical

construction but not including behavioral changes. Does the

physical construction count as co-funding?)

Mohon mengacu pada poin 6 diatas. (Please refer to no.6. above.)

8. 1. Apakah nilai proposal boleh kurang dari USD 500.000 terkait kemampuan dana pendamping (Co-Funding)?

2. Apakah dana MCA-I boleh untuk modal awal/stimulant untuk usaha mikro wirausaha sanitasi?

3. Apakah boleh biaya untuk Infrastruktur? 4. Mohon share slide Project Logic Pak Iing?

1. Persyaratan minimum CfP adalah USD 500,000 dengan USD 250,000 co-funding (125,000 dalam tunai dan 125,000 dalam in-kind). Pada tahap ini, MCA-I belum dapat memenuhi permintaan tersebut.

2. Selama proposal memenuhi persyaratan CfP dan karena hanya 15 bulan implementasi, pembinaan bisnis permulaan tergantung penilaian TAP.

3. lihat jawaban diatas (no.2) 4. Gambar terlampir.

Page 5: QUESTION & ANSWER - mca-indonesia.go.id · Apakah ada pemberian nilai untuk proposal yang masuk dan dapat diakses? (Untuk pembelajaran seberapa bagus yang sudah dibuat).

(1. Can the value of proposal be less than USD 500,000 given the applicant limited co-funding capacity? 2. Can the MCA-I grant be used as the startup/ stimulant fund for sanitation microfinance? 3. Can it be for infra structure? 4. Please share Project logic from Pak Iing)

(1. The minimum requirement in the CfP is USD 500,000 with 250,000 co-funding (125,000 in cash and 125,000 in-kind). At this stage MCAI is not able to entertain such request. 2. As long as the proposal comply with CfP requirement, and given only 15 months’ implementation a startup business will be subject to TAP evaluation. 3. Refer to point 2. Above. 4. see attached picture)

chnp project

logic.png

9. 1. Apakah bisa kontribusi dari organisasi peminat diambil dari donor lain?

2. Apakah kontribusi ini harus dilaporkan asal usul dananya? 3. Bolehkan organisasi peminat mengajukan scale-up dan

mengklaim bahwa kegiatan ditempat yang sama yang sudah selesai dilakukan akan dijadikan in-kind Contribution.

(1. Can the interested organization make use of contribution from other donor? 2. Is it a must to report where the fund derived from? 3. Can an organization propose a scale up and claim that its previous completed activities in the same area be included as in-kind contribution?)

1. Sumber kontribusi pendanaan harus dari pihak swasta dan berasal dari mitra/partner. Kontribusi yang telah dibiayakan dan/atau diperuntukkan oleh organisasi atau institusi lain terhadap projek yang sama tidak dapat diperhitungkan sebagai co-funding, bahkan bila kontribusi dipergunakan sebagai scale up untuk pendanaan CSP. Tujuan CSP adalah mendapatkan tambahan dana dari sumber baru dalam mencapai tujuan yang dimaksudkan. Mohon mengacu pada dokumen CfP bagian VI.B.

2. Ya. 3. Pelamar harus menyertakan bukti bahwa wilayah tersebut

adalah wilayah kerja pelamar. Dengan demikian MCAI PSRA CSP memiliki hak mengecek hal tersebut melalui kegiatan kunjungan kelayakan.

(1. Sources of the matching fund contributions must be private in nature and come from the critical and core partners in the Partnership. Contributions already spent and/or committed by NGOs or other institutions on similar projects will not be eligible to count against the co-funding requirement, even if those contributions were spent on a project that is being proposed for

Page 6: QUESTION & ANSWER - mca-indonesia.go.id · Apakah ada pemberian nilai untuk proposal yang masuk dan dapat diakses? (Untuk pembelajaran seberapa bagus yang sudah dibuat).

scale-up using CSP funding. The intent is for the CSP to leverage additional, new resources toward achieving the proposed objective. Please refer to Cfp document Ssection VI. B. 2. Yes. 3. The applicant must provide evidences that such appointed area is the applicant’s work in progress. At such, MCAI PSRA CSP reserves the right to counter check via a due diligence activity.)

10. 1. Apakah dampak dari proyek ini? 2. Apa yang menjadi kriteria indicator berkelanjutan? 3. Apakah proyek ini sejalan dengan kebijakan nasional? Apa

yang menjadi tonggaknya?

1. Indikator dampak dari proyek yang dievaluasi ini adalah inovasi. Dampak terhadap nutrisi tidak berasal dari aspek tunggal namun dari berbagai aspek. Proyek CHNP adalah merupakan model dimana kita berusaha memadukan sanitasi dan dampak terhadap gizi. Sanitasi memiliki dampak yang besar terhadap status gizi masyarakat. Tanpa perilaku sehat dan nutrisi yang baik, tidak akan ada kemajuan di bidang gizi. Pada level sub-kegiatan, indikator disesuaikan dengan aktivitas yang diajukan. Contoh: untuk STBM sanitasi total. Untuk indikator sanitasi misalnya berapa jumlah desa dan rumah tangga pada akhir proyek yang di intervensi akan menjadi indikator. Untuk output proyek, jumlah kegiatan triggering akan dijadikan indikator. Untuk kegiatan PSRA, indikator akan didasarkan pada proposal yang diajukan. Apa saja yang menjadi aktivitas, capaian maupun indikator akan disetujui bersama.

2. Berkelanjutan dalam arti bahwa intervensi yang diajukan dapat merangsang respon pasar berbasis sanitasi melalui model bisnis yang dapat direplikasi/ bernilai uang/ dapat dijual, solusi dan inovasi ditujukan agar dapat berlanjut setelah masa Compact berakhir.

3. Pemerintah Indonesia melakukan pendekatan STBM (Sanitasi total berbasis masyarakat) sejalan dengan pendekatan yang dilakukan MCA-Indonesia. MCA-I bertujuan melengkapi dan mengembangkan pendekatan yang dimaksud. Sebagai contoh, MCA-I berpedomankan pada diskusi dengan para pemangku

Page 7: QUESTION & ANSWER - mca-indonesia.go.id · Apakah ada pemberian nilai untuk proposal yang masuk dan dapat diakses? (Untuk pembelajaran seberapa bagus yang sudah dibuat).

(1. What is the Impact of the Project? 2.What is Sustainability Indicator, criteria? 3.The project is it align with National Policy?)

kepentingan, melatih bukan hanya 1(satu) namun 4 (empat) personil kesehatan. Para personil yang dilatih terdiri dari 2 (dua) personil puskesmas dan 2 (dua) personil pada tingkat kecamatan. Tanpa dukungan dari staf kecamatan, keberlanjutan proyek tidak terjamin. Untuk tingkat desa, MCA-I melatih 4 (empat) aparat desa. Mereka dilibatkan karena adanya “dana desa” dari KEMENDES. Pelibatan tersebut diharapkan dapat menekankan pentingnya sanitasi di desa sehingga diharapkan kegiatan sanitasi dapat dianggarkan dalam dana desa saat ini maupun disaat yang akan datang.

(1. The impact Indicator of the Project for evaluation is Innovation. Nutrition impact is not only caused by single nutrition aspect but many contribution aspects. Project CHNP is a model because we try to integrate between sanitation and nutrition. Sanitation has a big impact to the community nutrition status. Without good sanitation and hygiene behavior, we will not have improvement in the nutrition status. In the level of sub activities, the indicator will depend on the proposed activity itself. For example, STBM total sanitation. For Sanitation indicator is how many villages and households in the end of intervention will become our indicator.

For output; numbers of triggers will be used as the indicators.

For Private Sector activities the indicator will develop base on submitted proposal. The indicator for your activities, milestone will subject to concurrent agreement.

2. Sustainable in a way that the proposed intervention will be able to stimulate market-based responses on sanitation via replicable/bankable/saleable business model, solution and innovation to sustain intervention beyond the Compact term.

Page 8: QUESTION & ANSWER - mca-indonesia.go.id · Apakah ada pemberian nilai untuk proposal yang masuk dan dapat diakses? (Untuk pembelajaran seberapa bagus yang sudah dibuat).

3. Government of Indonesia (GoI) using STBM as an approach in sanitation and MCA-I uses STBM that also as an approach in the project. MCA-I try to improve the existing approach. Based on discussion with all Stakeholder, MCA-I trained not only one (1) but 4 (four) health personnel. 4 (four) People consist of 2 (two) Puskesmas staff and 2 (two) people from kecamatan/sub-district level. Without support from the kecamatan staff, there will be no sustainability in the project. For the village level, MCA-I train 4 (four) people (aparat desa). They were involved because of “dana desa” from ministry of villages (Kemendes). Hopefully Such involvement can highlight the importance of sanitation in the village thus leading to dana desa budget allocation for current or future sanitation activities.)

11. Five basic project categories: (CfP halaman 5) 1. Apa yang dimaksud dengan Adoption/Finalization of

research that refine/enhances sanitation products, materials, management, distribution infrastructure?

2. Apakah memungkinkan jika proyeknya murni berupa riset? Karena tidak disebutkan harus diimplementasikan hasilnya/implementasi hasil riset.

(1. What does it mean by adoption or finalization of research that refine/enhances sanitation products, materials, management, distribution infrastructure? 2. Is it possible to apply when the project is pure research based, since it was not mentioned that the result must be implemented.)

1. Pengajuan aktifitas dapat berupa finalisasi dari sebuah prototipe produk yang mampu menjawab tantangan di sanitasi, membangun saluran pemasaran dan distribusi dari produk tersebut, dan sebagainya.

2. Bila aktifitas yang diajukan memenuhi kriteria khususnya jangka waktu pelaksanaan hanya 15 bulan.

(1. Proposed activities can be in the form of finalizing a prototype of a product that could address the challenges in sanitation, establish channel of distribution, train sanitation entrepreneur on marketing the cited product, etc. 2. If the proposed activity meet the requirements and the given 15 month TIMELINE especially .)

12. 1. Apakah latar belakang, tujuan, isi dan lain lain sudah ada formatnya atau bebas sesuai dengan kondisi wilayah?

2. Untuk Konsorsium LSM, seharusnya berapa LSM Kota/Kabupaten yang diintervensi?

(1. Is the format available (background, objective, content) or is it up to the applicant depending on the proposed area?

1. Mohon mengacu pada Annex 1 di dokumen CfP untuk struktur/rangka proposal.

2. Tergantung dari proposal pelamar. (1. Please refer to annex 1 included in the CfP for proposal structure / template.

Page 9: QUESTION & ANSWER - mca-indonesia.go.id · Apakah ada pemberian nilai untuk proposal yang masuk dan dapat diakses? (Untuk pembelajaran seberapa bagus yang sudah dibuat).

2. On NGO consortium, how many consortium per intervened district/city?)

2. will depend on the applicant’ proposal.)

13. Batas akhir penyerahan proposal tertanggal 1 Agustus, 2016 pukul 17.00 (presentasi) dan tanggal di point 3 di CfP, tertulis pukul 15.00. Yang mana yang benar diantara 17.00 atau 15.00 (waktu penyerahan)

Mohon dikirimkan per email tabel monitoring # Anda kecepatan menjelaskannya!

Laporan monitoring perKuartal ? Jadi akan di mulai dari Q1 Oktober 2016 dan selesai di Oktober 2017?

Struktur anggaran ada penyebutan 15% maksimum untuk biaya pengelolaan proyek, benar demikian? Mohon penjelasan

Perihal pajak- apakah denda?

Tim finansial terlalu cepat menjelaskan! Agar lain kali lebih pelan!

(Proposal submission deadline August 1, 2016 at 17.00 (in the presentation slide) and the date to remember number 3 in the CfP, Proposal Submission Date, August 1 2016 at 15.00. Which one the correct one? Either 17.00 or 15.00 (time to submit)

Please share by email the Table of Monitoring # You are so fast in explaining it!

Monitoring schedule report in Quarterly is it right? So, it will start on Q1 at October 2016 and will finish on Q… (Oct 2017)?

Structure of Budget Proposal, there is a highlight of maximum 15 % for Project Management Cost, is that correct? Please explain

And about Tax – Is it mean Fine Tax?

Batas akhir penyerahan proposal adalah 1 Agustus 2016 at 15:00.

Tabel monitoring dan informasi yang relevan dapat dibaca di Annex I bagian 6 dan annex 2 lampiran L pada dokumen CfP

Fee manajemen tidak melebihi 15% dari total anggaran yang diajukan. Mohon mengacu pada Annex 1 bagian 4.1. anggaran dan naratif proyek.

Pajak yang dimaksudakan adalah Pajat pertambahan Nilai (PPN) untuk subjek pajak perusahaan (Peraturan No.42/2009 pasal 4). Mohon mengacu pada Annex 2 lampiran H.

(The submission deadline is August 1, 2016 15.00.

monitoring table can be found in Annex 2 Attachment L.1 M&E template.

Monitoring related information can be found in Annex I Section 6 and Annex II Attachment L in the CfP documents.

Management fees should not to exceed 15% of the total proposed budget. Please refer to Annex 1 Section 4.1. Project Budget and Budget Narrative

Taxes are referred to as Value Added Tax for Taxable Enterprise (reference Law 42/2009 article 4). Kindly refer to Annex 2 Attachment H.

Thank you, well noted.)

Page 10: QUESTION & ANSWER - mca-indonesia.go.id · Apakah ada pemberian nilai untuk proposal yang masuk dan dapat diakses? (Untuk pembelajaran seberapa bagus yang sudah dibuat).

Your finance team explain so fast! Next time slowly Please !)

14. 1. Apakah ada batas maksimal instansi apabila mengajukan proposal dalam bentuk konsorsium?

2. Sistematis pencairan dananya dibagi menjadi berapa tahap? 3. Evaluasi dan Audit Kegiatan tiap bulan sekali akan dilakukan

oleh MCA-I atau Pihak ketiga? (1. Will there be any limitation to the number of entities involved in the consortium to propose? 2. How many steps on payment deliverables? 3. Will MCAI or appointed Third Party conduct audit and evaluation on monthly basis?)

1. Tidak ada pembatasan namun disarankan jumlah yang dapat dikelola.

2. Pencariaran secara Kuartalan. Mohon mengacu pada pertanyaan No.2 diatas.

3. Hasil M&E dilaporkan dengan kerangka koleksi data pada waktu yang disepakati (contoh triwulanan, semesteran atau tahunan). Perincian dari persyaratan M&E dijelaskan dalam segmen jadwal pelaporan (lihat lampiran G). MCA-I berhak menetapkan pihak yang melakukan M&E.

(1. No limitation but would suggest a manageable number! 2. it will be quarterly based. Please refer to question 2 above. 3. M&E results should be reported using the Standardized Data Collection Template on the agreed reporting frequency (eg. quarterly, six-monthly, or annually). Detail of the M&E reporting requirements is explained in the Reporting Requirements and Schedule (See Attachment G). MCA-I reserves the right to determine the M&E implementer.)

15. 1. Tentang Co-Funding apakah mitra harus menunjukkan bukti dengan Cash yang disediakan oleh Mitra?

2. Apakah 11 Provinsi dan Kabupaten yang ditawarkan sudah di intervensi sebelumnya oleh MCA-I?

3. Apakah Kontribusi berupa pembuatan jamban yang akan dibangun masyarakat bisa menjadi kontribusi In-Kind dalam proyek ini?

4. Indikator Gizi apa yang menjadi outcome indicator dari proyek ini? Dengan waktu hanya 1 tahun, tak realistis untuk menurunkan stunting.

5. Apakah jika membuat konsorsium, konsorsium harus dilegalkan? (note: masing-masing anggota konsorsium sudah menjadi legal entity).

1. Ya, surat pernyataan disertakan kepada MCA-Indonesia. 2. Sebelas (11) provinsi dan kabupaten adalah daerah yang

sedang di intervensi MCA-Indonesia proyek HN. 3. Tergantung dari sumber pendanaan, penjelasan lebih lanjut

dari pelamar harus disertakan dalam proposal. 4. Tidak ada indicator penurunan stunting berhubung

terbatasnya jangka waktu pelaksanaan CSP. 5. Ya, pada saat penyerahan proposal MoU menjadi dasar

yang cukup namun konsorsium harus dilegalkan saat penyerahan Hibah bila si pelamar terpilih.

Page 11: QUESTION & ANSWER - mca-indonesia.go.id · Apakah ada pemberian nilai untuk proposal yang masuk dan dapat diakses? (Untuk pembelajaran seberapa bagus yang sudah dibuat).

(1. On the cofounding requirement, should the applicant submit an evidence of cash set aside? 2. Have MCA-I previously intervened the cited 11 provinces and districts? 3. Can community contribution in latrine construction be considered as the part in-kind in this project? 4. Which nutrition indicator is the outcome of the project? With the given 1year time, it is not realistic to reduce stunting. 5. When a consortium is set up, should it be legalized? (note that all member consortium are made up of legal entities))

(1. Yes, a statement needs to be provided to MCA-Indonesia 2. The 11 provinces and sub-districts are current intervention areas for MCA-Indonesia HN projects. 3. Depending on the source of funds, further elaboration from applicant will need to be built into the proposal. 4. No indicator as to reduction of stunting given due to short period of the CSP implementation. 5. Yes, at proposal submission stage an MoU will suffice to be legalized upon award of proposal if the applicant is selected.)

16. 1. Apakah proposal yang diajukan harus menggunakan sanitasi dan nutrisi?

2. Apakah hanya untuk proyek baru? Jika ada Proyek yang sudah mulai dengan Partner on Board?

3. Komposisi 1:1 (Private: MCA-I) untuk Partner Pelaksana siapa yang menentukan?

4. Bolehkah Privat & Privat mendaftarkan Proposal bersama?

(1. Should the submitted proposal address both sanitation and

nutrition?

2. Does this only apply for new project? What if it is an ongoing

project with partners already onboard?

3. Ration of 1:1 (private: MCA-I), who decides on this?

4. Could private & private entity submit proposal?)

1. Mohon mengacu pada dokumen CfP bagian I, II, III. 2. Dimungkinkan namun diharuskan memenuhi persyaratan

CSP. 3. MCA-Indonesia berhak menyesuaikan jumlah

minimum/maksimum persyaratan co-funding dan porsi atau rasio dari penyertaan dana terutama dikategori proyek tertentu selayaknya yang didasarkan atas masukan selama proses CfP ini.

4. Ya, itu merupakan kombinasi yang ideal.

(1. Please refer to CfP document section I, II, III.

2. Possible but will need to align with CSP criteria.

3. MCA-Indonesia reserves the right to adjust both the

minimum/maximum co-funding requirement and/or its portion

or ratio of matching funds in a particular category of projects as

appropriate and in response to input received during the CfP

process.

4. It will be the ideal combination.)

17. 1. Apakah Komitmen CSR tahun depan bisa dijadikan Co-Funding?

2. Terkait Marketing, bila lokasi Project di danai oleh sumber dana yang berbeda?

1. Bisa, asalkan disertai dengan komitmen tertulis dan pimpinan konsorsium yang memegang tanggung jawab.

2. Mohon mengacu pada pertanyaan no. 9 diatas.

Page 12: QUESTION & ANSWER - mca-indonesia.go.id · Apakah ada pemberian nilai untuk proposal yang masuk dan dapat diakses? (Untuk pembelajaran seberapa bagus yang sudah dibuat).

(1. Could the coming year contribution from CSR be considered

as Co-funding?

2. On marketing, when will be a project in the area funded by

different source of funding?)

(1. Yes, with written commitment and the lead consortium

member held accountable.

2. Please refer to the above question no. 9.)