Resume by Dede Firmansah (defirz) QUESTION AND ANSWER MATA KULIAH HUKUM PERDAGANGAN 1. a. Apa yang dimaksud dengan perikatan Perikatan adalah suatu hubungan hukum antara dua pihak, berdasarkan mana pihak yang satu berhak menuntut sesuatu dari pihak yang lain, dan pihak yang lain berkewajiban memenuhi tuntutan tersebut b. Jelaskan 3 (tiga) jenis perikatan yang sdr ketahui dilengkapi dengan contoh dari masing2 perikatan 1) Perikatan bersyarat ( voorwaardelijk ) perikatan bersyarat adalah suatu perikatan yang digantungkan pada suatu kejadian dikemudian hari, yang masih belum tentu akan atau tidak terjadi. Pertama mungkin untuk memperjanjikan, bahwa perikatan itu barulah akan lahir, apabila kejadian yang belum tentu itu timbul. a) Perikatan dengan syarat tangguh Perikatan lahir hanya apabila peristiwa yang dimaksud itu terjadi dan perikatan lahir pada detik terjadinya peristiwa tersebut. Contoh: Pada saat ini ada seorang wirausaha menjanjikan untuk memberikan modal usaha yang besar kepada kliennya, jika nanti kliennya berhasil menciptakan produk inovatif dan data potensi pasar di kabupaten Purwakarta b) Perikatan dengan syarat batal perikatan yang sudah lahir sebelumnya justru berahir atau dibatalkan apabila peristiwa yang dimaksud itu terjadi Contoh: • Rina memberikan sewa gratis atas apartemennya kepada tuti sampai dengan anaknya rina kembali dari luar negeri • Indonesia memberikan bantuan ekspor beras dalam jumlah besar dengan harga murah kepada malaysia yang sedang mengalami ketidaksetabilan ekonominya sampai keadaannya kembali normal/stabil ekonominya 2) Perikatan dengan ketetapan waktu Perikatan yang menangguhkan pelaksanaannya atau digantungkan pada suatu ketetapan waktu dengan menentukan lama waktu berlakunya suatu perjanjian atau perikatan tersebut. Contoh: Perjanjian perburuhan (PKWT), suatu hutang wesel yang dapat ditagih suatu waktu setelahnya dipertunjukan, pembatasan waktu dalam sewa menyewa untuk pembayaran biaya sewa, dll. 3) Perikatan yang membolehkan memilih ( alternatife ) Suatu perikatan dimana terdapat dua atau lebih macam prestasi yang dapat dilakukan oleh si berhutang untuk melunasi hutangnya kepada orang yang memberi piutang.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Resume by Dede Firmansah (defirz)
QUESTION AND ANSWER MATA KULIAH HUKUM PERDAGANGAN
1. a. Apa yang dimaksud dengan perikatan
Perikatan adalah suatu hubungan hukum antara dua pihak, berdasarkan mana
pihak yang satu berhak menuntut sesuatu dari pihak yang lain, dan pihak yang lain
berkewajiban memenuhi tuntutan tersebut
b. Jelaskan 3 (tiga) jenis perikatan yang sdr ketahui dilengkapi dengan contoh dari
masing2 perikatan
1) Perikatan bersyarat ( voorwaardelijk )
perikatan bersyarat adalah suatu perikatan yang digantungkan pada suatu
kejadian dikemudian hari, yang masih belum tentu akan atau tidak terjadi.
Pertama mungkin untuk memperjanjikan, bahwa perikatan itu barulah akan
lahir, apabila kejadian yang belum tentu itu timbul.
a) Perikatan dengan syarat tangguh
Perikatan lahir hanya apabila peristiwa yang dimaksud itu terjadi dan
perikatan lahir pada detik terjadinya peristiwa tersebut.
Contoh: Pada saat ini ada seorang wirausaha menjanjikan untuk
memberikan modal usaha yang besar kepada kliennya, jika nanti
kliennya berhasil menciptakan produk inovatif dan data potensi
pasar di kabupaten Purwakarta
b) Perikatan dengan syarat batal
perikatan yang sudah lahir sebelumnya justru berahir atau dibatalkan
apabila peristiwa yang dimaksud itu terjadi
Contoh:
• Rina memberikan sewa gratis atas apartemennya kepada tuti
sampai dengan anaknya rina kembali dari luar negeri
• Indonesia memberikan bantuan ekspor beras dalam jumlah besar
dengan harga murah kepada malaysia yang sedang mengalami
ketidaksetabilan ekonominya sampai keadaannya kembali
normal/stabil ekonominya
2) Perikatan dengan ketetapan waktu
Perikatan yang menangguhkan pelaksanaannya atau digantungkan pada suatu
ketetapan waktu dengan menentukan lama waktu berlakunya suatu perjanjian
atau perikatan tersebut.
Contoh: Perjanjian perburuhan (PKWT), suatu hutang wesel yang dapat ditagih
suatu waktu setelahnya dipertunjukan, pembatasan waktu dalam sewa
menyewa untuk pembayaran biaya sewa, dll.
3) Perikatan yang membolehkan memilih ( alternatife )
Suatu perikatan dimana terdapat dua atau lebih macam prestasi yang dapat
dilakukan oleh si berhutang untuk melunasi hutangnya kepada orang yang
memberi piutang.
Resume by Dede Firmansah (defirz)
Contoh: si berhutang boleh memilih apakah ia akan memberikan kuda atau
mobilnya atau uang satu juta rupiah untuk membayar hutangnya
kepada yang memberi piutang.
2. a. Uraikan isi ketentuan pasal 1338 ayat 1 KUH Perdata, Jelaskan juga maknanya
Pasal 1338 KUH Perdata mengatakan:
• Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku bagi undang-undang bagi
mereka yang membuatnya : para pihak dalam suatu kontrak bebas mengatur
sendiri kontrak tersebut sesuai dengan asas kebebasan berkontrak (freedom of
contract)
• Perjanjian itu tidak dapat ditarik kembali selain dengan sepakat kedua belah
pihak, atau karena alasan - alasan yang oleh undang-undang dinyatakan untuk
itu
• Perjanjian harus dilaksanakan dengan itikad baik
b. Jelaskan apa yang dimaksud dengan asas kebebasan berkontrak dan asas
konsensual
1) Asas Kebebasan berkontrak
sering juga disebut sebagai sistem terbuka adalah adanya kebebasan seluas-
luasnya yang oleh undang-undang diberikan kepada masyarakat untuk
mengadakan perjanjian tentang apa saja, asalkan tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan, kepatutan dan ketertiban umum.
Disimpulkan dari pasal 1338 ayat (1) KUH Perdata :
“semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang
bagi mereka yang membuatnya”
2) Asas Konsesual
Suatu perjanjian sudah dilahirkan sejak detik tercapainya kesepakatan
Perjanjian sudah sah apabila sudah sepakat mengenai hal-hal yang pokok
Tidak diperlukan suatu formalitas
pada umumnya semua perjanjian bersifat konsensual kecuali UU
menentukan suatu formalitas tertentu (perjanjian perdamaian harus tertulis,
perjanjian penghuibahan barang tidak bergerak harus dengan akte notaris)
3. a. Jelaskan apa yang menjadi syarat sahnya suatu perjanjian sebagaiman diatur dalam pasal 1320 KUH Perdata Ps 1320 KUH Perdata: “untuk sahnya suatu perjanjian diperlukan empat syarat : 1. Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya; 2. Kecakapan untuk membuat suatu perjanjian;
Pada dasarnya semua orang dewasa cakap menurut hukum orang yang tidak cakap pasal 1330 KUH Perdata
i) Orang-orang yang belum dewasa ii) Mereka yang dibawah pengampuan iii) Perempuan, dalam hal-hal yang ditetapkan oleh UU, dan semua orang
kepada siapa UU telah melarang membuat perjanjian-perjanjian tertentu
Syarat Subyektif
Resume by Dede Firmansah (defirz)
3. Suatu hal tertentu; 4. Suatu sebab yang halal.
Syarat Obyektif
Resume by Dede Firmansah (defirz)
c. Jelaskan akibat hukum dari tidak dipenuhinya syarat subyektif dan “syarat obyektif sebagaimana diatur dalam pasal 1320 KUH Perdata tersebut diatas
Bila syarat subyektif tidak terpenuhi, maka perjanjian dapat dibatalkan
(voidable)
Bila syarat obyektif tidak terpenuhi, maka perjanjian batal demi hukum
(void) atau perjanjian dianggap tidak pernah ada
Bila kedua syarat terpenuhi maka selanjutnya akan menjadi perikatan
4. a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan “prestasi” dan “wan prestasi” dalam hukum perdata dan uraikan jenis-jenis prestasi dan wanprestasi dengan contohny masing-masing (debitur,dll)
Prestasi merupakan terlaksananya ketentuan yang telah disepakati bersama yang telah mengikat para pihak dan terlaksana sesuai dengan "term" dan "condition" sebagiamana kesepakatan yang telah dibuat.
Prestasi dalam suatu perjanjian sesuai dengan 1234 KUH Perdata adalah : 1) Memberikan/menyerahkan suatu barang (jual beli, tukar menukar, sewa,
hibah, pinjam pakai) 2) Berbuat sesuatu (perjanjian perburuhan, membangun rumah, memperbaiki
barang yang rusak, membangun rumah, melukis suatu lukisan untuk pemesan. dll)
3) Tidak berbuat sesuatu (perjanjian untuk tidak membangun rumah, tidak mendirikan perusahaan yang sejenis dll)
Wanprestasi adalah apabila debitur tidak melakukan apa yang dijanjikannya (tidak terlaksananya prestasi), karena kesalahan debitur baik karena kesengajaan atau kelalaian.
Jenis-Jenis wanprestasi : 1) Tidak melakukan apa yang disanggupi akan dilakukan.
Contoh: Rani membawa smartphone-nya ke sevice centre karena mengalami kerusakan kemudian meminta service dan diberikan jangka waktu pengerjaan. Ketika waktu pengerjaan telah selesai, Rani dating lagi ke sevice centre itu tapi pengelola tidak mengerjakan dan menyuruh service ditempat lain tanpa alasan yang jelas.
2) Melaksanakan apa yang dijanjikan, tetapi tidak sebagaimana yang dijanjikan Contoh: Kelas TPL APP 2012 akan mengadakan study tour ke IKM di
Yogyakarta dan pihak TPL sudah memesan sebuah Bus yang ber-AC, tempat duduk nyaman, dan pembayaran sudah termasuk biaya tol dan supir. Tapi ketika hari-H nya bus yang dating tidak sesuai harapan dan supir masih meminta uang makan dan biaya tol.
3) Melakukan apa yang dijanjikan tetapi terlambat Contoh: Dede memesan mesin produksi kripik harus datang paling lambat
tanggal 2 januari 2013 karena kepentingan yang mendesak, tapi pihak pemasok mesin lalai sehingga mesin yang dipesan datang sangat terlambat yakni tanggal 10 januari 2013.
Resume by Dede Firmansah (defirz)
4) Melakukan sesuatu yang menurut perjanjian tidak boleh dilakukannya. Contoh: Andi dan Sabar merupakan pengusaha dengan bisnis yang sejenis
bidang took buku di satu daerah, mereka melakukan sebuah perjanjian dimana perjanjian itu terjadi kesepakatan bahwa sabar hanya boleh menjual ATK dan tidak menjual buku bacaan, sedangkan andi sebaliknya.
b. Jelaskan apa itu Somasi menurut KUH Perdata pasal 1238! Dan apa kaitannya
dengan wanprestasi?
Somasi merupakan peringatan atau teguran agar debitur berprestasi pada suatu saat yang ditentukan dalam surat somasi.
Ps.1238 KUH Perdata si berutang adalah lalai, bila ia dengan surat perintah atau dengan akta sejenis itu telah dinyatakan lalai, atau demi perikatannya sendiri jika ini menetapkan bahwa siberutang akan harus dianggap lalai dengan lewatnya waktu yang ditentukan
Tuntutan atas wanprestasi suatu perjanjian hanya dapat dilakukan apabila si berutang telah diberi peringatan bahwa ia melalaikan kewajibannya, namun kemudian ia tetap melalaikannya. Peringatan ini dilakukan secara tertulis, yang kemudian kita kenal sebagai somasi. Jadi, somasi berfungsi sebagai peringatan dari
kreditur kepada debitur untuk melaksanakan prestasi (kewajibannya).
c. Apakah yang menjadi hak kreditur apabila debitur melakuakan “wan prestasi” dan
apakah pembelaan yang dapat dilakukan debitur apabila ia dituduh melakuakn wan
prestasi
Hak Kreditur Bila Debitur Lalai (1267 Kuh Perdata)
1) Pemenuhan perjanjian
2) Pemenuhan perjanjian disertai ganti rugi
3) Ganti rugi
4) Pembatalan perjanjian
5) Pembatalan perjanjian disertai ganti rugi
Pembelaan Debitur Yang Dituduh Lalai
1) Mengajukan adanya keadaan memaksa (overmacht – force majeur)
2) Mengajukan bahwa kreditur sendiri juga telah lalai
3) Mengajukan bahwa kreditur telah melepaskan haknya untuk menuntut ganti rugi
Resume by Dede Firmansah (defirz)
PART 2 Q&A :HUKUM PERDAGANGAN
1. a. Jelaskan pengertian “konsumen” sebagaimana tercantum dalam UU Perlindungan
konsumen
Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam
masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain maupun mahluk
hidup lain dan tidak untuk diperdagang kan.
b. Jelaskan hak-hak dan kewajiban “konsumen” sebagaimana tercantum dalam UU
Perlindungan konsumen
Hak-Hak Konsumen
1. Kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan atau
jasa;
2. Memilih barang dan jasa serta mendapatkan nya sesuai dengan nilai tukar dan
kondisi serta jaminan yang dijanjikan;
3. Informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan yang ada;
4. Didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan jasa yang digunakan
5. Mendapatkan pembinaan dan pendidikan konsumen
6. Mendapatkan pembinaan dan pendidikan konsumen
7. Diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif
8. Mendapatkan kompensasi, ganti rugi, penggantian apabila barang/jasa yang
diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya.
Kewajiban Konsumen
1. Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau
pemanfaatan barang/jasa demi keamanan dan keselamatan;
2. Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang/jasa;
3. Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati;
4. Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen secara
patut.
c. Jelaskan pengertian “pelaku usaha” sebagaimana tercantum dalam UU
Perlindungan konsumen
Pelaku Usaha adalah setiap perseorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk
badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau
melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara RI, baik sendiri maupun bersama-
sama melalui perjanjian penyelenggaraan kegiatan usaha dalam berbagai bidang
ekonomi. Yang termasuk dalam pengertian Pelaku Usaha adalah perusahaan,