Materi Pelatihan MANAJEMEN MUTU J A M I N A N M U T U (QUALITY ASSURANCE) Waktu : 1.5 sesi @ 90 menit (135 menit) Tujuan Instruksional Umum Setelah menyelesaikan sesi ini peserta diharapkan mampu memahami dan melaksanakan Jaminan Mutu Pelayanan, sehingga dapat menunjang pelaksanaan tugas/pekerjaan. Tujuan Instruksional Khusus Setelah proses pembelajaran peserta dapat : 1. Menjelaskan pengertian dan tujuan jaminan mutu. 2. Menjelaskan gambaran tentang “MUTU” 3. Menjelaskan pergeseran dari Jaminan Mutu 4. Menyebutkan pengertian “MUTU” dalam pelayanan kesehatan. Metoda 1. Ceramah dan Tanya Jawab 2. Penugasan WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2. Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK – Januari 2003 29
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Materi Pelatihan MANAJEMEN MUTU
J A M I N A N M U T U(QUALITY ASSURANCE)
Waktu : 1.5 sesi @ 90 menit (135 menit)
Tujuan Instruksional Umum
Setelah menyelesaikan sesi ini peserta diharapkan mampu memahami dan melaksanakan
Jaminan Mutu Pelayanan, sehingga dapat menunjang pelaksanaan tugas/pekerjaan.
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah proses pembelajaran peserta dapat :
1. Menjelaskan pengertian dan tujuan jaminan mutu.
2. Menjelaskan gambaran tentang “MUTU”
3. Menjelaskan pergeseran dari Jaminan Mutu
4. Menyebutkan pengertian “MUTU” dalam pelayanan kesehatan.
Metoda
1. Ceramah dan Tanya Jawab
2. Penugasan
WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2.
Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK – Januari 2003
29
Materi Pelatihan MANAJEMEN MUTU3. Diskusi Kelompok
WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2.
Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK – Januari 2003
30
Materi Pelatihan MANAJEMEN MUTUMATERI
MANAJEMEN MUTU(Quality Management)
Pendahuluan
Globalisasi mempertinggi arus kompetisi disegala bidang termasuk bidang kesehatan
dimana perawat dan bidan terlibat didalamnya. Untuk dapat mempertahankan
eksistensinya, maka setiap organisasi dan semua elemen-elemen dalam organisasi harus
berupaya meningkatkan mutu pelayanannya secara terus menerus. Sistem pengembangan
dan manajemen kinerja klinis (SPMKK) bagi perawat dan bidan terkait erat dan sinkron
dengan program jaminan mutu (Quality Assurance). Kecenderungan masa kini dan masa
depan menunjukkan bahwa masyarakat semakin menyadari pentingnya peningkatan dan
mempertahankan kualitas hidup (quality of life). Oleh karena itu pelayanan kesehatan yang
bermutu semakin dicari untk memperoleh jaminan kepastian terhadap mutu pelayanan
kesehatan yang diterimanya. Semakin tinggi tingkat pemahaman masyarakat terhadap
pentingnya kesehatan untuk mempertahankan kualitas hidup, maka customer akan semakin
kritis dalam menerima produk jasa, termasuk jasa pelayanan keperawatan dan kebidanan,
oleh karena itu peningkatan mutu kinerja setiap perawat dan bidan perlu dilakukan terus
menerus.
Pengertian
Manajemen mutu adalah suatu proses dimana orang-orang bergerak untuk mencapai tujuan.
WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2.
Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK – Januari 2003
31
Materi Pelatihan MANAJEMEN MUTUTujuan
1. Meningkatkan pemahaman terhadap aspek-aspek mutu dalam aplikasi pelayanan
keperawatan dan kebidanan.
2. Meningkatkan motivasi perawat dan bidan dalam pelaksanaan tugas berdasarkan
standar.
3. Meningkatkan kemampuan perawat dan bidan dalam mengidentifikasi hubungan
antara upaya peningkatan mutu dengan kinerja klinis perawat dan bidan.
4. Untuk memperoleh kepuasan pelanggan dan keuntungan serta kepuasan kerja.
Gambaran Tentang "Mutu"
Pendapat tentang defenisi mutu bermacam-macam, tiga orang pakar terkenal dalam bidang
bisnis mengemukakan pendapatnya tentang mutu. W. Edward Deming adalah seorang
genius yang terkenal karena telah merevitalisasi industri bisnis Jepang, dengan berfokus
pada "Total Quality Management (TQM) " dan “Continous Quality Improvement (CQI).
Konsep mutu dalam “Deming Chain Reaction" menekankan bahwa untuk tercapainya
sukses organisasi atau bisnis, telah dibuat formulasi sebagai berikut:
1. Meningkatkan mutu berkesinambungan,
2. Menekan beaya dengan cara; menekan kesalahan dalam pekerjaan, mencegah
terjadinya pengulangan, menekan terjadinya kelambatan dan penggunaan waktu
dan sumber sumber yang lebih baik;
3. Tingkatkan produktifitas,
4. Menangkap pangsa pasar dengan mutu bagus dan harga lebih rendah.
WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2.
Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK – Januari 2003
32
Materi Pelatihan MANAJEMEN MUTU5. Tetap dalam koridor bisnis,
6. Tingkatkan cara kerja. Bila semua orang mau meningkatkan dan
mengembangkan sistem yang efisien akan dapat menghasilkan mutu yang lebih
tinggi dengan beaya yang rendah.
Philip. B. Crosby berpendapat bahwa :
1. Mutu adalah derajat dipenuhinya persyaratan yang ditentukan.
2. Mutu adalah kesesuaian terhadap kebutuhan, bila mutu rendah
merupakan hasil dari ketidak sesuaian. Mutu tidak sama dengan kemewahan.
Suatu produk atau pelayanan yang sesuai dengan segala spesifikasinya akan
dikatakan bermutu, apapun bentuk produknya. Diakui bahwa ada korelasi erat
antara beaya dan mutu. Mutu harus dapat dicapai, dapat diukur, dapat memberi
keuntungan dan untuk mencapainya diperlukan kerja keras. Suatu sistem yang
berorientasi pada peningkatan mutu akan dapat mencegah kesalahan-kesalahan
dalam penilaian. Crosby mengidentifikasi 14 langkah peningkatan mutu. Kata
kunci mutu: kerjakan sesuatu dengan benar sejak awal dan kerjakan tugas yang
benar dengan baik.
Yoseph M. Juran terkenal dengan konsep "Trilogy" mutu dan mengidentifikasikannya
dalam tiga kegiatan:
1. Perencanaan mutu meliputi: siapa pelanggan, apa kebutuhannya, meningkatkan
produk sesuai kebutuhan, dan merencanakan proses untuk suatu produksi
2. Pengendalian mutu: mengevaluasi kinerja untuk mengidentifikasi perbedaan
WHO SEA – NURS – 429, 1N O OSD 001/1.2.
Pelatihan Keterampilan Manajerial SPMK – Januari 2003
33
Materi Pelatihan MANAJEMEN MUTUantara kinerja aktual dan tujuan.
3. Peningkatan mutu: membentuk infrastruktur dan team untuk melaksanakan
peningkatan mutu. Setiap kegiatan dijabarkan dalam langkah-Iangkah yang
semuanya mengacu pada upaya peningkatan mutu.
Edwin Scheter menyatakan bahwa untuk mencapai mutu kinerja diperlukan pengertian
yang jelas tentang apa yang dimaksud dengan "mutu". Pengertian mutu dihubungkan
dengan karakteristik-karakteristik sbb:
1. Kesesuaian memenuhi atau melebihi standar minimum.
2. Kecocokan untuk dipakai, pelaksanaanya semestinya seperti yang
dipromosikan.
3. Dapat dipercaya mewujudkan fungsi yang diharapkan dalam suasana
spesifik, pada waktu tertentu.
4. Hasil persentase dari produk pelayanan sesuai dengan spesifikasi pada tiap