BAB I – PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini media-media semakin berkembang, baik media elektronik ataupun media cetak. Hal ini disebabkan masyarakat membutuhkan berbagai informasi yang sedang beredar (up to date). Lebih dari itu, sekarang ini media menjadi saran bagi masyarakat untuk menyampaikan setiap aspirasi-aspirasi mereka, tentunya setelah diberlakukannya kebebasan Pers yaitu dimana seluruh warga Indonesia memiliki hak demokrasi tetapi pemerintah masih ikut andil untuk mengawasi berita apa saja yang akan disebarkan oleh media. Mengingat hal tersebut, adapun sifat dari berbagai media yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya untuk menjual suatu berita atau peristiwa kepada khalayak karena media adalah bisnis yang sangat menguntungkan. Oleh karena itu penyajiannya harusnya mengikuti kebutuhan masyarakat baik untuk sarana pengetahuan ataupun sarana hiburan dari berbagai segmentasi. Mediapun memiliki kekuasaan atau pengaruh yang cukup besar bagi masyarakat. Sebagai contohnya yaitu para artis- artis, mereka selalu dipublikasikan oleh berbagai 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I – PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini media-media semakin berkembang, baik media
elektronik ataupun media cetak. Hal ini disebabkan masyarakat
membutuhkan berbagai informasi yang sedang beredar (up to date).
Lebih dari itu, sekarang ini media menjadi saran bagi masyarakat
untuk menyampaikan setiap aspirasi-aspirasi mereka, tentunya
setelah diberlakukannya kebebasan Pers yaitu dimana seluruh warga
Indonesia memiliki hak demokrasi tetapi pemerintah masih ikut andil
untuk mengawasi berita apa saja yang akan disebarkan oleh media.
Mengingat hal tersebut, adapun sifat dari berbagai media yang
tidak bisa dipungkiri keberadaannya untuk menjual suatu berita atau
peristiwa kepada khalayak karena media adalah bisnis yang sangat
menguntungkan. Oleh karena itu penyajiannya harusnya mengikuti
kebutuhan masyarakat baik untuk sarana pengetahuan ataupun
sarana hiburan dari berbagai segmentasi. Mediapun memiliki
kekuasaan atau pengaruh yang cukup besar bagi masyarakat.
Sebagai contohnya yaitu para artis-artis, mereka selalu dipublikasikan
oleh berbagai media entah berita tersebut mengangkat sisi positif atau
negatif yang pada akhirnya memiliki dampak dan berbagai opini dari
masyarakat.
Agar menarik minat para pembaca media selalu menyajikan
sesuatu yang berbeda dan menarik dari segi isi - konten dan kualitas.
Khususnya media cetak, salah satunya majalah yang banyak beredar
dan digemari. Hal ini deisebabkan karena majalah memiliki warna
tersendiri yang sangat identik, dimana penggunaan bahasa dan
bahasannya tidak terlalu berat dan selalu disesuaikan terhadap target
audience. Maka media memliki target kemana berita tersebut akan
1
disampaikan. Target media adalah dari segala umur, lapisan, usia
baik anak kecil, remaja, dewasa muda, dewasa, hingga orangtua.
Hal ini yang mendasari mengapa media selalu laku dijual.
Namun apakah semua media memenuhi sarat informasi bagi setiap
targetnya apalagi bagi anak-anak yang baru bertumbuh secara
perkembangan mental dan fisik.
Tim penulis ingin mengfokuskan Research ini pada majalah
anak-anak (8-12 tahun) yaitu Majalah XY Kids, dimana Majalah ini
telah banyak menarik minat bukan hanya anak-anak namun juga
remaja yang diluar segmentasi pun iktu membacanya dan terus
mengikuti setiap edisinya. Isi dari majalah XY Kids mengulas tentang
tokoh-tokoh kartun – animasi, trend yang terjadi di Indonesia,
teknologi, olah raga, sinema – film, musik, artis –artis muda baik
dalam dan luar negri serta games.
2
1.2 Rumusan Masalah
Sebelum majalah XY Kids beredar dipasaran, majalah BOBO
pun telah menjadi salah satu ikon majalah yang cukup dikenal
masyarakat untuk anak-anak. Majalah Bobo menjangkau untuk anak-
anak yang usia 6 – 12 tahun, mungkin atas kebijakan itulah para tim
redaksi majalah tersebut mulai memikirkan sajian yang baru untuk
anak-anak yang berusia setara agar tidak tertinggal oleh
perkembangan jaman.
Berdasrkan hal tersebut, tim penulis ingin mengetahui
bagaimana redaksi beserta timnya merangkai suatu berita dalam hal
ini membingkai (framing) agar sesuai dengan pasar segmentasi
mereka yaitu anak – anak , berikut dasar - dasar penulisannya?
3
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui bagaimana cara editor menyusun fakta-fakta
dunia anak ke dalam rubriknya.
Untuk mengetahui bagaimana cara editor menggambarkan dan
menggulas suatu fakta dalam dunia anak ke dalam rubriknya.
Untuk mengetahui bagaimana editor membahasakan suatu
fakta dalam dunia anak kedalam rubriknya.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Akademik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu
paradigma baru bagi pengembangan ilmu komunikasi
khususnya dalam bidang jurnalistik yang dalam hal ini ialah
dunia anak, melalui analisis framing isi dan tata bahasa
majalah anak serta pantas atau tidaknya untuk konsumsi anak-
anak.
1.4.2 Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
masukan bagi media massa khususnya majalah anak-anak
saat menggulas sebuah fakta ataupun cerita untuk dijadikan
sebuah wacana yang layak untuk dikonsumsi anak-anak. Lebih
dari itu penelitian ini dapat menjadi acuan bagi para pembaca
terlebih orang tua sebagai pembimbing anak, untuk turut serta
memberi pengarahan dalam hal kritis wacana.
4
1.5 Batasan
Penilitian ini hanya sebatas pada majalah XY Kids saja. Berikut
isi dari majalah tersebut serta hal-hal yang terkait mengenai dunia
anak dalam hal majalah anak. Pengulasan mengenai framing dibatasi
oleh wacana terlebih tata bahasa yang digunakan.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang dalam laporan ini adalah sebagai berikut:
BAB I – PENDAHULUAN
Bab ini mengulas tentang latar belakang dan apa yang menjadi landasan
dasar tim penulis mengambil judul Analisis Framing Terhadap Majalah XY
Kids
BAB II – KERANGKA TEORITIS
Bab ini mengulas berbagai teori yang akan digunakan untuk menganalisis
hasil lapangan dan membatasi hanya kepada orientasi tim penulis, yaitu
menganai framing, berikut teori – teori lain yang dianggap bersangkutan.
BAB III – METHODOLOGI
Bab ini memuat berbagai cara olah data yang penulis sajikan.
5
BAB IV – ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang analisa dari hasil lapangan yang dikaitkan dengan teori
– teori yang ada di bab 2.
BAB V – KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini memuat kesimpulan dari hasil analisa bab sebelumnya dan saran
yang tim penulis cantumkan sebagaimana tim penulis menutup sebuah
penelitian ilmiah.
6
BAB II – KERANGKA TEORITIS
2.1 Komuniksi Massa
2.1.1 Definisi Komunikasi Massa
Komunikasi massa merupakan suatu tipe komunikasi manusia
(human communication) yang lahir bersamaan dengan mulai
digunakan pesan-pesan komunikasi. Dalam sejarah publisistik dimulai
satu setengah abad setelah ditemukan mesin cetak oleh Johannes
Gutenberg. Sejak itu dimulai suatu zaman yang dikenal dengan
zaman pubisistik atau awal dari era komunikasi massa. Sebaliknya,
zaman sebelumnya dikenal sebagai zaman prapubisistik.
Istilah publisistik sering dipakai dalam arti yang identik dengan
istilah komunikasi massa. Lee dalam bukunya Pubisistik Pers
mendefinisikan ilmu publisistik sebagai ilmu kemasyarakatan yang
mempelajari gejala komunikasi massa dalam seginya (Lee, 1965). Di
Amerika Serikat, komunikasi massa sebagai ilmu baru lahir pada
1940-an, ketika para ilmuwan sosial mulai melakukan pendekatan-
pendekatan ilmiah mengenai gejala komunikasi yang mengunakan
media massa ini dipelajari di perguruan tinggi sekitar tahun 1950-an.
Pada dekade sebelum abat ke-20, alat-alat mekanika yang
menyertai lahirnya publisistik atau komunikasi massa adalah alat-alat
pencetak (Pers printed) yang menghasilkan surat kabar, buku-buku,
majalah, brosur dan materi cetak lain. Gejala ini makin meluas pada
dasawarsa pertama abad ke-20, ketika film dan radio digunakan
secara luas. Kemudian disusul televisi pada dekade berikutnya. Kini
kita sudah memasuki era telekomunikasi dengan digunakanya sistem
satelit ruang angkasa dan jaringan komputer.
7
Sebagian atau sejumlah besar dari peralatan mekanik itu
dikenal sebagai alat-alat komunikasi massa atau lebih populer
saluran, ketika narasumber (Komunikasi) mampu mencapai jumlah
penerima (komunikan, audience) yang luas serta secara serentak
dengan kecepatan yang relatif tinggi.
Karena demikian eratnya penggunaan peralatan tersebut,
maka komunikasi massa dapat diartikan sebagai jenis komunikasi
yang megunakan media massa untuk pesan-pesan yang
disampaikan. Hal ini sangat berbeda dengan pengertian komunikasi
yang begitu banyak menyita energi dalam upaya memberikan definisi.
Komunikasi massa kita adopsi dari istilah bahasa Inggris, mass
communication, kependekan dari mass media communication
(Komunikasi media massa). Artinya, komunikasi yang menggunakan
media massa atau komunikasi yang “massa mediated”.
8
2.1.2 Fungsi Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah yang terbanyak mendapatkan
penyelidikan daripada pelbagai bidang, jadi model dan teori dalam
komunikasi massa banyak sekali. Lagi pun media massa merangkumi
media cetak dan media elektronik. Bidangnya begitu luas. Komunikasi
massa adalah komunikasi yang paling penting dalam kehidupan kita.
Setiap hari kita membaca kabar, buku, majalah, menonton TV, dan
mendengar radio. Radio, TV, surat kabar dan majalah adalah media
massa yang paling penting dalam mencorakkan kehidupan manusia.
Baik orang dewasa maupun kanak-kanak.
2.2 Media Massa
2.2.1 Definisi Media Massa
Istilah Mass communication atau communications diartikan
sebagai salurannya, yaitu massa media (Media Massa) kependekan
dari media of communication (Susanto,1974).
Kata massa dalam komunikasi massa dapat diartikan lebih
dari sekedar “orang banyak”. Seperti orang-orang yang sedang
mengerumuni penjual obat atau yang sedang bersama-sama
berhenti menanti dibukanya pintu lintasan kereta api. Massa di sini
bukan sekadar orang banyak di suatu lokasi yang sama. Massa kita
artikan sebagai “meliputi semua orang yang menjadi sasaran alat-
alat komunikasi massa atau orang-orang pada ujung lain dari
saluran”. (Berlo, 1960). Massa mengandung pengertian orang
banyak, tetapi mereka tidak hanya berada di suatu lokasi tertentu
yang sama. Mereka dapat tersebar atau terpencar diberbagai gereja
diberbagai lokasi yang dalam waktu yang sama atau hampir
bersamaan dapat memperoleh pesan-pesan komunikasi yang sama.
9
Massa juga dapat kita lihat sebagai “meliputi semua lapisan
masyarakat” atau “khalayak ramai” dalam berbagai tingkat umur,
pendidikan, keyakinan, status sosial. Tentu saja yang terjangkau
oleh saluran media massa. Pengertian itu perlu dikemukakan, sebab
istilah massa pernah dipakai hanya untuk menunjuk suatu lapisan
bawah atau rendah, yang jumlahnya paling banyak dalam suatu
sistem sosial, yang primitif, lebih banyak dikuasai oleh naluri
daripada oleh akal sehat, dan cenderung suka membuat kerusuhan
apabila ada kesempatan. Dalam hubungan ini Gustave Le Bon
dalam Psychologie Der Massen mengatakan. “Barang siapa pandai
mengelabuhi massa, ia akan menguasainya, tetapi barang siapa
yang mencoba-coba mendidik massa, ia akan menjadi korban yang
pertama” (Scramn, 1971).
2.2.2 Fungsi Media Massa
Pool (1973) mendefinisikankomunikasi massa sebagai.
“Komunikasi yang berlangsung dalam situasi interposed ketika
anatara sumber dan penerimaan tidak terjadi kontak secara
langsung, pesan-pesan komunikasi mengalir kepada peneriman
melalui saluran-saluran media massa, seperti surat kabar, majalah,
radio, film atau televisi.”
Komunikasi massa adalah yang terbanyak mendapatkan
penyelidikan daripada pelbagai bidang, jadi model dan teori dalam
komunikasi massa banyak sekali. Lagi pun media massa
merangkumi media cetak dan media elektronik. Bidangnya begitu
luas. Komunikasi massa adalah komunikasi yang paling penting
dalam kehidupan kita. Setiap hari kita membaca surat kabar, buku,
majalah, menonton TV, dan mendengar radio. Radio, TV, serta
majalah yang dimana merupakan media massa yang cukup
10
mengambil peran dalam mencorakkan hidup manusia sama ada
orang dewasa maupun kanak-kanak.
2.3 Media Massa Cetak
2.3.1 Majalah
Majalah (Magazine adalah publikasi atau terbitan berkala yang
memuat pelbagai artikel berita-olahan (depth reporting), berita
investigative, cerita, dongeng, mitos, dan legenda. Majalah dicetak
dalam lembaran kertas berukuran kuarto, folio, atau bahkan lebih
kecil, dan dengan ciri-ciri utama dijilid seperti buku. Berdasarkan visi
dan segmentasi pembacanya, secara umum bentuk majalah terbagi
atas majalah foto, majalah anak-anak, majalah berita, majalah,
ilmiah, dan lain-lain.
Menurut Dominick, klasifikasi majalah dibagi kedalam lima
kategori utama, yakni:
(1) general consumer magazine (majalah konsumen umum)
(2) business publication (majalah bisnis)
(3) literacy reviews and academic journal (kritik sastra dan majalah ilmiah)
(4) newsletter (majalah khusus terbita berkala)
(5) Public Relations Magazines (Majalah Humas).
11
2.3.1 Sejarah Majalah di Indonesia
Keberadaannya dimulai pada masa menjelang dan awal
kemerdekaan Indonesia. Tahun 1945 terbit majalah bulanan dengan
nama Panja raja pimpinan Markoem Djojo Hadisoeparto
Awal Kemerdekaan
Majalah Revue Indoensia yang diterbitkan oleh Soemanang,
SH telah mengemukakan gagasannya perlunya koordinasi penerbitan
surat kabar yang jumlahnya sudah mencapai ratusan. Terbit
semuanya dengan satu tujuan, yaitu menghancurakan sisa-sisa
kekuasaan Belanda, mengobarkan semangat perlawanan rakyat
terhadap bahaya penjajahan, menempa persatuan nasional utnuk
keabadian kemerdekaan bangsa dan penegakan kedaulatan rakyat.
Zaman Orde Lama
Penguasa Perang Tertinggi mengeluarkan pedoman resmi
untuk penerbit surat kabar dan majalah di seluruh Indonesia.
Pedoman itu intinya adalah surat kabar dan majalah wajib menjadi
pendukung, pembela dan alat penyebar. Pada masa ini
perkembangan majalah tidak begitu baik, karena relatif sedikit majalah
yang terbit.
Zaman Orde baru
Banyak majalah yang terbit dan cukup beragam jenisnya. Hal
ini sejalan dengan kondisi perekonomian bangsa Indonesia yang
makin baik, serta tingkat pendidikan masyarakat yang makin maju.
12
2.3.3 Kategori majalah
Tipe majalah ditentukan oleh sasaran khalayak yang dituju,
artinya redaksi sudah menentukan siapa yang akan menjadi
pembacanya. Kategori majalah pada masa Orde baru; majalah berita,