Top Banner

of 31

Qanonun Asasi NU

Jul 06, 2018

Download

Documents

Haedi Noor
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/17/2019 Qanonun Asasi NU

    1/31

    Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Al Qur’an kepada hamba Nya agar menjadi pemberi peringatan kepada sekalian umat dan menganugerahinya hikmah serta ilmu tentangsesuatu yang Ia kehendaki. Dan barangsiapa dianugerahi hikmah, maka benar-benar mendapat keberuntungan yang melimpah.

    Allah Ta’ala berfirman yang artinya!" #$ahai nabi, Aku utus engkau sebagai saksi, pemberikabar gembira dan penyeru kepada agama! Allah serta sebagai pelita yang menyinari.% Q.S.Al Ah&ab"'(-')!

    #Serulah ke jalan Tuhanmu dengan bijaksana, peringatan yang baik dan bantahlah merekadengan yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhanmulah yang mengetahui siapa yang sesat dari

     jalan Nya dan Dia *aha *engetahui +rang-+rang yang mendapat hidayah.% Q.S. An Naml"(!

    #*aka berilah kabar gembira hamba-hambau yang mendengarkan perkataan dan mengikutiyang paling baik dari nya. *erekalah +rang-+rang yang diberi hidayah +leh Allah danmerekalah +rang-+rang yang mempunyai akal.% A& /umar"0-1!

    #Dan katakanlah" segala puji bagi Allah yang tak beranakkan se+rang anakpun, tak mempunyai sekutu pen+l+ng karena ketidak mampuan. Dan agungkanlah seagung-agungnya.% Q.S. al ahfi"!

    #Dan sesungguhnya inilah jalan u agama u! yang lurus, maka ikutilah dia dan janganikuti berbagai jalan yang lain! nanti akan men2erai-beraikan kamu dari jalan Nya.Demikianlah Allah memerintahkan agar kamu semua bertag3a.% Q.S. Al An’am (4!

    #$ahai +rang-+rang yang beriman, taatilah Allah dan ta’atilah 5asul6 serta ulil amri diantarakamu, kemudian jika kamu berselisih dalam suatu perkara, maka kembalikanlah perkara itukepada Allah dan 5asul kalau kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari emudian.7ang demikian itu lebih bagus dan lebih baik kesudahannya.% Q.S. An Nisa’"(8!

    #*aka +rang-+rang yang beriman kepadanya, mereka itulah +rang-+rang yang beruntung.%Q.S. Al A’raf" (0!. #Dan +rang-+rang yang datang sesudah mereka *uhajirin dan Anshar!

     pada berd+’a" 7a Tuhan ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah mendahuluikami beriman dan janganlah 9ngkau jadikan dalam hati kami kedengkian terhadap +rang-+rang yang beriman6 7a Tuhan kami sesungguhnya 9ngkau *aha :engasih lagi *aha

    :enyayang.% Q.S. Al ;asyr"

    #$ahai manusia, sesungguhnya Aku telah men2iptakan kamu dari se+rang lelaki danse+rang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu salingmengenal. Sesungguhnya +rang yang paling mulia di sisi Allah adalah +rang yang paling

     bertak3a kepada Allah diantara kamu semua.% Q.S. Al ;ujurat"4!

    #Sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hamba-hamba Nya hanyalah =lama.% Q.S.Al >athir"(1! #Diantara +rang-+rang yang mukmin ada +rang-+rang yang menepati apa yangmereka janjikan kepada Allah, lalu diantara mereka ada yang gugur dan diantara mereka adayang menunggu, mereka sama sekali tidak merubah janjinya!.% Q.S. Al Ah&ab"4!

  • 8/17/2019 Qanonun Asasi NU

    2/31

    #$ahai +rang-+rang yang beriman, berta?3alah kamu kepada Allah dan beradalah kamu bersama +rang-+rang yang jujur.% Q.S. At Taubah"8! #Dan ikutilah jalan +rang yangkembali kepada u.% Q.S. @u?man"(! #*aka bertanyalah kamu kepada +rang-+rang yang

     berilmu jika kamu tidak mengetahui.% Q.S. Al Anbiya’"0!

    #Adapun +rang-+rang yang dalam hati mereka terdapat ke2enderungan menyele3eng, makamereke mengikuti ayat-ayat yang metasyabihat dari padanya untuk menimbulkan fitnah danmen2ari-2ari tak3ilnya, padahal tidak ada yang mengetahui tak3ilnya ke2uali Allah.Sedangkan +rang-+rang yang mendalam ilmunya mereka mengatakan, ami beriman kepadaayat-ayat mutasyabihat itu, semuanya dari sisi Tuhan kami.’ Dan +rang-+rang yang berakalsaja yang dapat mengambil pelajaran dari padanya!.% Q.S. Ali Imr+n"0!

    #Barang siapa menentang 5asul setelah petunjuk jelas padanya dan dia mengikuti selainajaran-ajaran +rang mukmin, maka Aku biarkan ia menguasai kesesatan yang telahdikuasainya terus bergelimang dalam kesesatan! dan Aku masukkan ke neraka jahanam. Danneraka jahanan itu adalah seburuk-buruk tempat kembali6% Q.S. An Nisa’"(!

    #Takutlah kamu semua akan fitnah yang benar-benar tidak hanya khusus menimpa +rang-+rang d&alim diantara kamu. Dan ketahuilah bah3a Allah sangat dahsyat siksa Nya.% Q.S. AlAnfal"(! #Canganlah kamu bersandar kepada +rang-+rang d&alim, maka kamu akan disentuhapi neraka.%

    #$ahai +rang-+rang yang beriman, jagalah diri-diri kamu dan keluarga kamu dari api nerakayang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, diatasnya berdiri *alaikat-malaikat yangkasar, keras, tidak pernah mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan Nya kepadamereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan kepada mereka.% Q.S. At Tahrim")!

    #Dan janganlah kamu seperti +rang-+rang yang mengatakan, ami mendengar’, padahalmereka tidak mendengar.% Q.S. Al Anfal"!. #Sesungguhnya seburuk-buruk mahluk melata,menurut Allah, ialah mereka yang pekak tidak mau mendengar kebenaran! dan bisu tidak mau bertanya dan menuturkan kebenaran! yang tidak berpikir.% Q.S. Al Anfal"!

    #Dan hendaklah ada diantara kamu, seg+l+ngan umat yang menyeru kepada kebaikan,menyuruh kepada yang makruf dan men2egah kemungkaran. Dan mereka itulah +rang-+rangyang beruntung.% Q.S. Ali Imr+n"

  • 8/17/2019 Qanonun Asasi NU

    3/31

    #Sesungguhnya +rang-+rang yang beriman itu bersaudara, maka damaikanlah antara keduasaudaramu dan berta?3alah kepada Allah, supaya kamu dirahmati.% Q.S. Alhujurat"

    #alau mereka melakukan apa yang dinasehatkan kepada mereka, nis2aya akan lebih baik  bagi mereka dan memperk+k+h iman mereka!. Dan kalau memang demikian, nis2aya Aku

    anugerahkan kepada mereka pahala yang agung dan Aku tunjukkan mereka jalan yanglempang.% Q.S. An Nisa’"))-)1!. #Dan +rang-+rang yang berjihad dalam men2ari!keridl+anku, pasti Aku tunjukkan mereka jalan u, sesungguhnya Allah benar-benar bersama+rang-+rang yang berbuat baik.% Q.S. Al Ankabut")8!

    #Sesungguhnya Allah dan *alaikat-malaikat bersala3at untuk Nabi. $ahai +rang-+rang yang beriman bersala3atlah kamu untuknya dan bersalamlah dengan penuh pengh+rmatan.% Q.S.Al Ah&ab"()!. # Dan +rang-+rang yang mengikuti jejak mereka *uhajirin dan Anshar!dengan baik, Allah ridla kepada mereka.%

    Amma Ba’du. Sesungguhnya pertemuan dan saling mengenal persatuan dan kek+mpakan

    adalah merupakan hal yang tidak se+rangpun tidak mengetahui manfaatnya. Betapa tidak.5asulullah SA$ benar-benar telah bersabda yang artinya" #Tangan Allah bersama jama’ah.Apabila diantara jama’ah itu ada yang memen2il sendiri, maka syaitan pun akanmenerkamnya seperti halnya serigala menerkam kambing.% #Allah ridla kamu sekalianmenyembah Nya dan tidak menyekutukan Nya dengan sesuatu apapun.%

    #amu sekalian berpegang teguh kepada tali agama! Allah seluruhnya dan jangan ber2erai- berai6 amu saling memperbaiki dengan +rang yang dijadikan Allah sebagai pemimpinkamu6

      Dan Allah membenci bagi kamu,

     saling membantah,

    banyak tanya

    dan menyia-nyiakan harta benda.

     #Cangan kamu saling dengki, saling menjerumuskan, saling bermusuhan, saling memben2idan jangan sebagian kamu menjual atas kerugian jualan sebagian yang lain dan jadilah kamu,hamba-hamba Allah, bersaudara.% ;.5. *uslim!

     Suatu ummat bagai jasad yang satu.

    Orang-orangnya ibarat anggota-anggota tubuhnya.

    Setiap anggota punya tugas dan perannya.

     Seperti dimaklumi, manusia tidak dapat tidak bermasyarakat, ber2ampur dengan yang lain6sebab sese+rang tak mungkin sendirian memenuhi segala kebutuhan-kebutuhannya. Dia mautidak mau dipaksa bermasyarakat, berkumpul yang memba3a kebaikan bagi umatnya danmen+lak keburukan dan an2aman bahaya daripadanya. arena itu, persatuan, ikatan batin

    satu dengan yang lain, saling bantu menangani satu perkara dan seia sekata adalah merupakan

  • 8/17/2019 Qanonun Asasi NU

    4/31

     penyebab kebahagiaan yang terpenting dan fa2t+r paling kuat bagi men2iptakan persaudaraandan kasih sayang.

    Berapa banyak negara-negara yang menjadi makmur, hamba-hamba menjadi pemimpin yang berkuasa, pembangunan jalan-jalan menjadi lan2ar, perhubungan menjadi ramai dan masih

     banyak manfaat-manfaat lain dari hasil persatuan merupakan keutamaan yang paling besar dan merupakan sebab dan sarana paling ampuh.

    5asulullah SA$ telah mempersaudarakan sahabat-sahabatnya sehingga mereka saling kasih,saling menyayangi dan saling menjaga hubungan!, tidak ubahnya satu jasad6 apabila salahsatu angg+ta tubuh mengeluh sakit, seluruh jasad ikut merasa demam dan tidak dapat tidur.

    Itulah sebabnya mereka menang atas musuh mereka, kendati jumlah mereka sedikit. *erekatundukkan raja-raja. *erke ataklukkan negeri-negeri. *ereka buka k+ta-k+ta. *ereka

     bentangkan payung-payung kemakmuran. *ereka bangun kerajaan-kerajaan. Dan merekalan2arkan jalan-jalan.

    >irman Allah, #Wa aatainaahu min kulli syai’in sababa.% #Dan Aku telah memberikankepadanya jalan untuk men2apai! segala sesuatu.% Benarlah kata penyair yang mengatakandengan bagusnya"

     ‘erhimpunlah anak-anakku bila

     !egentingan datang melanda

     "angan bercerai-berai sendiri-sendiri

    #a$an-ca$an enggan pecah bila bersama

     !etika bercerai

    Satu-satu pecah berderai.%

      Sayyidina Ali karramallau 3ajhah berkata" #Dengan perpe2ahan tak ada satu kebaikandikaruniakan Allah kepada sese+rang, baik dari +rang-+rang terdahulu maupun +rang-+rangyang belakangan.%

    Sebab, satu kaum apabila hati-hati mereka berselisih dan ha3a nafsu merekamempermainkan mereka, maka mereka tidak akan melihat sesuatu tempat pun bagikemaslahatan bersama. *ereka bukanlah bangsa bersatu, tapi hanya indiEidu-indiEidu yang

     berkumpul dalam arti jasmani belaka. ;ati dan keinginan-keinginan bereka saling berselisih.9ngkau mengira mereka menjadi satu, padahal hati mereka berbeda-beda.

    *ereka telah menjadi seperti kata +rang" #ambing-kambing yang berpen2aran di padangterbuka. Berbagai binatang buas telah mengepungnya. alau sementara mereka tetap selamat,mungkin karena binatang buas belum sampai kepada mereka dan pasti suatu saat akansampai kepada mereka! atau karena saling berebut, telah menyebabkan binatang-binatang

     buas itu saling berkelahi sendiri antara mereka. @alau sebagian mengalahkan yang lain. Dan

    yang menangpun akan menjadi perampas dan yang kalah menjadi pen2uri. Si kambingpun jatuh antara si perampas dan si pen2uri.

  • 8/17/2019 Qanonun Asasi NU

    5/31

    :erpe2ahan adalah penyebab kelemahan, kekalahan dan kegagalan di sepanjang &aman.Bahkan pangkal kehan2uran dan kema2etan, sumber keruntuhan dan kebinasaan, dan

     penyebab kehinaan dan kenistaan. Betapa banyak keluarga-keluarga besar semula hidupdalam keadaan makmur, rumah-rumah penuh dengan penghuni, sampai suatu ketikakalajengking perpe2ahan merayapi mereka, bisanya menjalar mera2uni hati mereka dan

    syaitanpun melakukan perannya, mereka ku2ar-ka2ir tak keruan. Dan rumah-rumah merekaruntuh berantakan.

    Sahabat Ali karramallahu 3ajhah berkata dengan fasihnya" “Kebenaran dapat menjadilemah karena perselisihan dan perpecahan dan kebatilan sebaliknya dapat menjadikuat dengan persatuan dan kekompakan.”

    :endek kata siapa yang melihat pada 2ermin sejarah, membuka lembaran yang tidak sedikitdari ikh3al bangsa-bangsa dan pasang surut &aman serta apa saja yang terjadi pada merekahingga pada saat-saat kepunahannya, akan mengetahui bah3a kekayaan yang pernahmenggelimang mereka, kebangggan yang pernah mereka sandang, dan kemuliaan yang

     pernah menjadi perhiasan mereka tidak lain adalah karena berkat apa yang se2ara kukuhmereka pegang, yaitu mereka bersatu dalam 2ita-2ita, seia sekata, searah setujuan dan

     pikiran-pikiran mereka seiring. *aka inilah fa2t+r paling kuat yang mengangkat martabat dankedaulatan mereka, dan benteng paling k+k+h bagi menjaga kekuatan dan keselamatan ajaranmereka.

    *usuh-musuh mereka tak dapat berbuat apa-apa terhadap mereka, malahan menundukkankepala, mengh+rmati mereka karena 3iba3a mereka. Dan merekapun men2apai tujuan-tujuan mereka dengan gemilang.

    Itulah bangsa yang mentarinya dijadikan Allah tak pernah terbenam senantiasa meman2ar gemilang. Dan musuh-musuh mereka tak dapat men2apai sinarnya.

    $ahai ulama dan para pemimpin yang berta?3a di kalangan Ahlus Sunnah 3al Camaah dankeluarga mad&hab imam empat6 Anda sekalian telah menimba ilmu-ilmu dari +rang-+rangsebelum anda, +rang-+rang sebelum anda menimba dari +rang-+rang sebelum mereka,dengan jalan sanad yang bersambung sampai kepada anda sekalian, dan anda sekalian selalumeneliti dari siapa anda menimba ilmu agama anda itu.

    *aka dengan demikian, anda sekalian adalah penjaga-penjaga ilmu dan pintu gerbang ilmu-ilmu itu. 5umah-rumah tidak dimasuki ke2uali dari pintu-pintu. Siapa yang memasukinya

    tidak melalui pintunya, disebut pen2uri.Sementara itu seg+l+ngan +rang yang terjun ke dalam lautan fitnah6 memilih bid’ah dan

     bukan sunnah-sunnah 5asul dan kebanyakan +rang mukmin yang benar hanya terpaku. *aka para ahli bid’ah itu seenaknya memutar balikkan kebenaran, memunkarkan makruf danmemakrufkan kemunkaran.

    *ereka mengajak kepada kitab Allah, padahal sedikitpun mereka tidak bert+lak dari sana.

    *ereka tidak berhenti sampai di situ, malahan mereka mendirikan perkumpulan pada perilaku mereka tersebut. *aka kesesatan semakin jauh. Frang-+rang yang malang pada

    memasuki perkumpulan itu. *ereka tidak mendengar sabda 5asulullah SA$"

  • 8/17/2019 Qanonun Asasi NU

    6/31

    &'andhuru ‘amman ta’khud(uuna dienakum.% *aka lihat dan telitilah dari siapa kamumenerima ajaran agamamu itu. #Sesungguhnya menjelang hari kiamat, mun2ul banyak 

     pendusta.%. #Canganlah kamu menangisi agama ini bila ia berada dalam kekuasaan ahlinya.Tangisilah agama ini bila ia berada di dalam kekuasaan bukan ahlinya.%

    Tepat sekali sahabat =mar bin hattab radliyallahu anhu ketika berkata" #Agama Islamhan2ur +leh perbuatan +rang munafi? dengan Al-Qur’an.%

    Anda sekalian adalah +rang-+rang yang lurus yang dapat menghilangkan kepalsuan ahlikebathilan, penafsiran +rang yang b+d+h dan penyele3engan +rang-+rang yang o)er acting 6dengan hujjah Allah, Tuhan semesta alam, yang di3ujudkan melalui lesan +rang yang iakehendaki.

    Dan anda sekalian kel+mp+k yang disebut dalam sabda 5asulullah SA$" #Anda sekel+mp+k dari umatku yang tak pernah bergeser selalu berdiri tegak diatas kebenaran, tak dapatdi2ederai +leh +rang yang mela3an mereka, hingga datang putusan Allah.%

    Marilah anda semua dan segenap pengikut anda dari golongan para fakir miskin, parahartawan, rakyat jelata dan orang-orang kuat, berbondong-bondong masuk Jamiyyahyang diberi nama “Jamiyyah !ahdlatul "lama” ini. Masuklah dengan penuhkecintaan, kasih sayang, rukun, bersatu dan dengan ikatan jiwa raga.

    Ini adalah jam’iyyah yang lurus, bersifat memperbaiki dan menyantuni. Ia manis terasa dimulut +rang-+rang yang baik dan bengkal di tengg+r+kan +rang-+rang yang tidak baik.Dalam hal ini hendaklah anda sekalian saling mengingatkan dengan kerjasama yang baik,dengan petunjuk yang memuaskan dan ajakan memikat serta hujjah yang tak terbantah.

    Sampaikan se2ara terang-terangan apa yang diperintahkan Allah kepadamu, agar bid’ah- bid’ah terberantas dari semua +rang. 5asulullah SA$ bersabda" #Apabila fitnah-fitnah dan bid’ah-bid’ah mun2ul dan sahabat-sahabatku di 2a2i maki, maka hendaklah +rang-+rang alimmenampilkan ilmunya. Barang siapa tidak berbuat begitu, maka dia akan terkena laknatAllah, laknat *alaikat dan semua +rang.%

    Allah S$T berfirman" #$a ta’a3anuu alalbirri 3atta?3a%. Dan saling t+l+ng men+l+nglahkamu dalam mengerjakan kebaikan dan ta?3a kepada Allah. Sayyidina Ali karramallahu3ajhah berkata" #Tak se+rang pun betapapun lama ijtihadnya dalam amal! men2apai hakikattaat kepada Allah yang semestinya. Namun termasuk hak-hak Allah yang 3ajib atas hamba-

    hamba Nya adalah nasehat dengan sekuat tenaga dan saling bantu dalam menegakkankebenaran diantara mereka.%

    Tak se+rangpun betapapun tinggi kedudukannya dalam kebenaran, dan betapapun luhur derajat keutamaannya dalam agama! dapat melampaui k+ndisi membutuhkan pert+l+nganuntuk memikul hak Allah yang dibebankan kepadanya. Dan tak se+rangpun betapa kerdil

     ji3anya dan pandangan-pandangan mata merendahkannya! melampaui k+ndisi dibutuhkan bantuannya dan dibantu untuk itu.

    #Artinya tak se+rangpun betapa tinggi kedudukannya dan hebat dalam bidang agama dankebenaran yang dapat lepas tidak membutuhkan bantuan dalam melaksanakan ke3ajibannya

    terhadap Allah, dan tak se+rangpun betapa rendahnya, tidak dibutuhkan bantuannya ataudiberi bantuan dalam melaksanakan ke3ajibannya itu%. :enterjemah!.

  • 8/17/2019 Qanonun Asasi NU

    7/31

    T+l+ng men+l+ng atau saling Bantu pangkal keterlibatan umat-umat. Sebab kalau tidak adat+l+ng men+l+ng, nis2aya semangat dan kemauan akan lumpuh karena merasa tidak mampumengejar 2ita-2ita. Barang siapa mau t+l+ng men+l+ng dalam pers+alan dunia dan akhiratnya,maka akan sempurnalah kebahagiaannya, nyaman dan sent+sa hidupnya.

    Sayyidia Ahmad bin Abdillah As Sa??af berkata" #Cam’iyyah ini adalah perhimpunan yangtelah menampakkan tanda-tanda menggembirakan, daerah-daerah menyatu, bangunan- bangunannya telah berdiri tegak, lalu kemana kamu akan pergiG emanaG%

    #$ahai +rang-+rang yang berpaling, jadilah kamu +rang-+rang pertama, kalau tidak +rang-+rang yang menyusul masuk jam’iyyah ini!. Cangan sampai ketinggalan, nanti suara

     pengg+n2ang akan menyerumu dengan g+n2angan-g+n2angan"

    #*ereka +rang-+rang munafi? itu! puas bah3a mereka ada bersama +rang-+rang yangketinggalan tidak masuk ikut serta memperjuangkan agama Allah!. ;ati mereka telahdikun2i mati, maka mereka pun tidak bias mengerti.% Q.S. At Taubah"0!

    #Tiada yang merasa aman dari a&ab Allah ke2uali +rang-+rang yang merugi%. Q.S. AlA’raf"88!. 7a Tuhan kami, janganlah 9ngkau 2+nd+ngkan hati kami kepada kesesatan setelah9ngkau memberi hidayah kepada kami, anugerahkanlah kepada kami rahmat dari sisi *u6sesungguhnya 9ngkau *aha :enganugerah. Q.S. Ali Imr+n"1!

    7a Tuhan kami, ampunilah bagi kami d+sa-d+sa kami, hapuskanlah dari diri-diri kamikesalahan-kesalahan kami dan 3afatkan kami beserta +rang-+rang yang berbakti. Q.S. AliImr+n"84!. 7a Tuhan kami, karuniakanlah kami apa yang 9ngkau janjikan kepada kamimelalui utusan-utusan *u dan jangan hinakan kami pada hari kiyamat. Sesungguhnya9ngkau tidak pernah menyalahi janji. Q.S. Ali Imr+n"8'!

    *enurut .; ;asyim Ays’ari dalam *onun Asasi N= adalah suatu +rganisasi yang berdiridiatas landasan keadilan dan kebenaran, memperjuangkan kebaikan dan kesejahteraan bagiumat manusia. Fleh karenanya, bagi +rang-+rang yang beri’tikad baik, tentu akan merasasenang dan dan puas bernaung, dan masuk kedalam jam’iyyah ini, tetapi sebaliknya bagi+rang-+rang yang beri’tikad jahat tentu akan tentu akan merasa terhalang karena jam’iyyah.

    Dalam *onun Asasi terdapat < pr+gram perjuangan N="

    . *asyarakat yang berta?3a kepada Allah S$T, dimana ajaran-ajaran Islam ditegakkan

    dengan jalan menjunjung tinggi kesadaran dan tanggung ja3ab beragama, tanpa paksaan dalam bentuk apapun.

    . *engamankan pelaksanaan ==D 8'( se2ara murni dan pengamalan :an2asila +lehseluruh rakyat dan pemerintah bersama aparat-aparatnya se2ara k+nsekuen sertamenegakkan pemerintah, juga menjamin adanya kehidupan dem+krasi dan hak-hak 

     p+litik rakyat, baik dipusat maupun di daerah juga bersih dari k+rupsi dan jugaefisien.

    4. *empertahankan tegaknya N5I dengan +t+n+mi riil seluas-luasnya bagi daerah dan perimbangan keuangan, juga adil dan layak antara pusat daerah.

  • 8/17/2019 Qanonun Asasi NU

    8/31

    '. *eningkatkan peranan rakyat dalam sistem pertahanan nasi+nal dan menentang usahakembalinya Hestapa :I dan pendukung-pendukungnya.

    (. Berjuang untuk tetap dilaksanakannya p+litik luar negeri Ind+nesia, juga bebas aktif dan ber+rientasi pada kepentingan rakyat Ind+nesia, meningkatkan peranan dalam

    kerjasama dan persaudaraan Islam se-dunia guna meningkatkan perjuangan untuk kesejahteraan umat manusia.

    ). *enjadikan desa sebagai basis :embangunan Nasi+nal dan mengusahakandiperluasnya lapangan kerja baru bagi para pemuda melalui pr+gram industrialisasi.

    0. *embantu meningkatkan ek+n+mi rakyat dan k+perasi, khusunya bagi kaum tani,nelayan dan pengusaha ke2il6 dan mengusahakan pr+gram perlindungan pemerintahuntuk membina pengusaha nasi+nal pribumi agar pada saatnya mampu mengambil

     peranan, juga menentukan didalam kehidupan ek+n+mi nasi+nal danmenyelenggarakan usaha-usaha besar.

    1. Berjuang menentukan kemelaratan dan kemiskinan6 meningkatkan kesejahteraan dan perbaikan hidup keluarga-keluarga buruh, pega3ai negeri dan prajurit6 sertamenentang kegiatan-kegiatan yang menggunakan tekananan-tekanan, intimidasi

     peme2atan masal se2ara se3enang-se3enang serta mengusahakan kehidupan yanglebih baik bagi fakir miski, yatim piatu, dan +rang-+rang 2a2at.

    8. *elindungi hak-hak kaum 3anita, membendung segala bentuk usaha yangmengakibatkan kemer+s+tan m+ral dan yang merendahkan martabat bangsaInd+nesia.

  • 8/17/2019 Qanonun Asasi NU

    9/31

     PK^O]RM _`Y cK UW KRM cRKYRM \XR  

     / ).K`RM M`    o P q  q \ WoR qKY qX R o  qO  \ qR o oUo^ vq X qvq  q K q`   R M w qx P q z oR M {o Mo U W  q R Mq1( / ).|`^RM V K q  q KW o } W q X vq ~ q  qW q o R M~ q • q X W R M { M K€ q~ q251(

     / ).|`^RM M`   \ o‚ q M`  \ ƒ q „ q €o~  U  q… q  qW q o R M † q ‡       q~ q269(

    R qK qY€ q w q K q:. .M` \ ô  K‰  M` qJo ~ q }oPoŠ Ko‹ o {o M R  oMo K\ vo MŒ q~ q M`  oP q~ q M`   ^ q ~ q MU o K q Ž q Kˆ qX J q   MqKP Mo „  ^ oˆ RM K[ q qK q / )‘MxLM45-46(

     • q ‹  q   Mo   “ q   Mq „ q o „  ”oR K‹ o c [  R ŒoK‰ q ~ q o ˆ q“ q  q R M o q vo O  W q R M~ q oW q   o R K‹ o • q ‹  q  o \ ^ oJ q R qMo – Œ M / ) .WˆRM  q  Uo” q[  W  R K‹ o c X qv Mq O q ~ q }o X o\ ^ oJ q   vq    q   W q ‹ o c X qv Mq O q125(

     . .• q —oR q~~ q { M c  MU qq  q  oR M • q —oR q~ } ˆ q“ q   Mqq  q O  Y  ^ o” \ q… q w q O   qR M  q O  Y Wo ” q“   q  q  oR M ŒoK^ qvo `    ^ q… q / ) .`xRM ‘  o K^ qR  q̃ M OR ~ c 17-18(

      q o „ ™ R o~ q }  R q      q c  R q~ q •o X W  R M …o • š  ` o q }  R q      q c  R q~ q MU R q~ q  ›o ”  q c  R q z oR M {o o U W   q R M  o  ~ q / ) .œ[RM M`   \ ^ o  € q `  ^ ‚ q~ q w   RM111(

     . .c   R oŠ q }o X o\ ^ oJ q   vq c   ‹ o ž q `   q” q… q  q ^ “  RM MO   Y  ^ o” € q q̃ ~ q O  Y  ^ o€ K… q KW  \ o” q“    „  Ÿo M  ̀qo M qq   Mq~ q / ).¡KYPLM  q O   ” € q c   X Y q R q }o ‹ o c ‚  K  ~ q153(

    .¢ £ \  q „  …o c  ” v ¤ q Kˆ q€ q   Ko… q c   ˆ o` o   Lq K _R o~~ q w q O J  `  RMMOY  \ Ÿo Mq~ q {q MMOY  \ Ÿo Mq ¥O  ˆ  q q  q  oR MK[ q  MqK q   “ q   Mq~ q ` š \ ƒ q • q R oŠ q ` oƒo ¦q M ¡ oO  \ qR 

    M~ q {o K‹ o  q O  ˆ o‡  €  c  ” ˆ ‚    Mo w o O J  `  RM~ q {o M R  qMo ~Œ `  … q / ) .VK“ˆRM §    ~ o ¨ € q59(

    c  • q —oR q~M } Y q q w qx oP  z oR M qO ˆ RMMO Y ^ q€ M~ q ~ ` © q P q~ q ~  x vq ~ q }o‹ o MO ˆ  q¥q  q  oR K… q. qO   X o W R M / )ªM`vLM157(

     ª š «  q • q P MoKˆ q‹  q MO  ˆ  q ¥q  q  oX R o § ¬ o K  ̂q‹ oO  X   „  …o   Y q]  € q q̃ ~ q  o KW q  ®o K ‹ oKP qO   ^ qJ q  q  oR MKˆ qPoMO qƒ  ®o ~ qo Kˆ qR q`  o M Kˆ q‹  q  q O  R O    q c o UoY  ‹ q   o M«  K‰ q  q  oR M~ q

     / ).`RM c  š\ o  q10(c‚  K q€ Mq {o MU qˆ vo c   q` q ‚  Mq   Mo MO  …  q KY q ” qR o  q ōK̂  q q~ q K‹ O  Y   c ‚  Kˆ qX Y q‰ q O q_ qP ~ q ` £ ‚ q Š q   o c ‚  Kˆ q X qƒ q KP Mo °  Kˆ RMK[ q  MqK q).  /†M̀ ]R M31( / ).`ŸKRM V KW q X qY  R M oŒoK^ qvo   o {q K_ q ›   q KW q P Mo28(

    .§  Uô € q MO R U‹ qK q~ q̀  o” q̂  q  qc [ ̂  o~ q} ̂ q P qZ q q  qc [ ̂  Wo… q}o\ X qvq{qM M~ UqKvqK qMO  U q qw šK‰ q o q\ ̂oo‡ W R M qo / )‘MxLM23( / ).}‹O”RM  q \ oŒoK©  RM ± q  q MO  P O  ‚ ~ q {q MMO   € M MO  ˆ  q q  q  oR MK[ q  MqK q119(

     / ).KWR „   R qMo ‘ q KP qq    q  q \ ^ oJ q ±  ^ o€ M~ q15( / ).VK\^P˜M  q O  W  X qY  € q q̃ c  ” ˆ ‚    Mo ` o ‚   RM  q Mq MO  X — qJ  K… q7(

     / ).VM`J®M c  šX vo }o‹ o • q R q ² q \ R qK q œ   € q q̃ ~ q36(.} X q ~ o ¨ € q c X qY   q K q~ q }o X o ~ o ¨ € q Vq K³ q ”o‹ M~ q oˆ q” oR M Vq K³ q ”o‹ M } ˆ o } q ‹ qK q € qK q  q O  Y  ^ o” \ q… q ´ š  ¤ q c [ o ‹ oO  X   „  …o  q   RMK  ¨ q… q. ™‚  }o‹ oKˆ  q¥q  qO R O   q c oX 

    YoR M …o  qO › Jo M̀  RM~ q { M̃ Mo / ).M̀ Wv wM ‘ o K^ qR ̃q MO R ~M ̃ Mo ` ‚   qK q~ q Kˆ q‹  q Uoˆ vo  o7(

    .M`  \ ©o  q †  Vq KJ q ~ q c qˆ [ q‰ q }o X o©  P 

    ~ q R 

    O q € q K q }o R 

    O q P 

     q \  ôo‡  W  R M  o \ ^ oJ q ` q \ q ±  ^ o” 

     q~ q _U q[  R 

    M } R 

    q q \ ^ q€ q K q UoY  ‹ q   o w 

    qO J  `  RM µ o oK 

    q q    q~ q / )VK“ˆRM115(

  • 8/17/2019 Qanonun Asasi NU

    10/31

     / ).wKPLM ‘  o K qYo R M U  Uo q {q M   q MO  W  X qv M~ q    ¶ƒ c   ˆ o MO  W  X q· q  q  oR M   ^ q\ ©o €  q̃   ˆ q” …oMO   € M~ q25(M q KP q c   \ X o q~ q c  “ q  P Mq ¥O   MO  ˆ  q q  q  oR MK[ q  MqK q   Kˆ RM c  “  W q ” q… qMO  W  X q· q  q  oR M R qMo ¥O  ˆ ‚ q`  € q q̃ ~ q c ` q qMq¶{q M  qO ©  Y  q̃qŒ šMU qo ¸ š§ qo  š q̄o¹ q q K[ q\ X qvq | qK] qoR M~ q°  K̂  RM KqŒ O  ~ q

     / ).c̀ ”RM  q~ ̀   q‡ K q qO X Y q  q~ q6( / ) .wKPLM  q O  Y  W q“   q q̃ c  ~ q Kˆ qY  WoJ q MO  R K q  q  oR K‚ q MOPO    € q q̃ ~ q21(

     / ) .wKPLM  q O  X oY   q q̃  q  oR M c   ^ R M c ©  RM {o M U qˆ vo ‘  ¥~ q U RM`  q   Mo22( / ).M̀ WvwM  qO  X o W R Mc • q—oR q~M~ q` o q̂  W R M ovq qO [ q̂   q~ qªo~ ̀  Y W qR K‹ o q~ ̀   ̈   q~ q` o\ › qR M R qMo qO vU  q š Mc  ̂  o  ” qR ~ q104(

     / ).|U K̄WRM ‘ o K qYoR M U  Uo q {q M  Mo {q MMO  € M~ q  oM~ qU Y R M~ q c oº ̃o M X qvq MO P ~ qKY q€ q q̃ ~ q _O q ” RM~ q ` ^ oR M X qvq MO P ~ KY q€ q~ q2

    (

    . qO   X o €  c   X Y q R q {q MMO   € M~ q MO »  ‹ oM q~ q M~ `  ‹ oK q ~ q M~ `  ^ o  MMO  ˆ  q q  q  oR MK[ q  MqK q / )M̀ Wv wM200() .wM KP  MO qƒ  Mo }o”oW qY  ô‹ o c  ”   ^ q  K q… q c   ‹ oO  X    q \ ‹ q œ q R ¨ q… q V ¥U qv Mq c ” ˆ ‚  Š Mo c   \ X qvq {o M  qW qY  Po M~` ‚ Š M~ q MO   `   q€ q q̃ ~ q KY  \ Wo‰ q {o M  o ^  q ‹ oMO  W ©o ” qv M~ q

     / M`Wv103( / ).wKPLM  q  ` o ‹ oK©  RM ± q  q {q M   MoM~  `  ^ o  M~ q c      o ¼ q q  € q~ q MO  X  q  ” q… q MO v ¤ q Kˆ q€ q q̃ ~ q46(

     / ).†M`]RM  q O  W  q `  €  c   X Y q R q {q M MO   € M~ q c    O qƒ q Mq  q \ ‹ q MO   X o  ¨ q… q |šO qƒ  Mo  q O  ˆ o ‡  W  R MKW q P Mo10(.KW  \ o” q“£   KŸ  M` qo c  K  ̂q U q[ q R q~ q KW  \ o vq M` ‰  Mq KP U R q   o c  K  ̂q\ € qLq  

    qMŠ qMo~ q K” \ ^ 

    o € q U  q Mq~ q c [  R q M`  \ ƒ q  q K q R q }o‹ 

    o q O   vq O   K q MO  X Y q … q c [  P Mq O  R q~ q

     / )VK“ˆRM66-68( / ).†O^ˆYRM  q \  ô“o   W  R M ± q W q R q {q M   Mo~ q Kˆ qX q^ J  c [  ˆ  qUo[  ˆ qR q Kˆ q\ …oM~  U q K‰ q  q  oR M~ q69(

    KW  \ X o“  € q MO W  X J q ~ q }o\ X qvq MO  X  q MO  ˆ  q Mq  q  oR M K[ q  MqK q „  ^ oˆ RM X  qvq  q O  X © q   } ” q q ō§ q  q~ q {q M   Mo. / )‘MxLM56(

     qO   oˆ   c  Kˆ q ¤ q q KW o~ q c [ ˆ q\ ‹ q _ qO   c  `   Mq~ q |q§ q ©  RMMO  K qMq~ q c [ o ‹ ` q RMO  ‹ K] q ” qJ  M  q  oR M~ q. / )_ORM38(

     / ).‹O”RM c  [  ˆ vq { M „ q o  q  £ K“ q   Ko‹ o c  O  Y  ^ q€ M  q  oR M~ q10(

    Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Al Qur’an kepada hamba Nya agarmenjadi pemberi peringatan kepada sekalian umat dan menganugerahinya hikmah serta ilmu

    tentang sesuatu yang Ia kehendaki. Dan barangsiapa dianugerahi hikmah, maka benar-benar

    mendapat keberuntungan yang melimpah.

    Allah Ta’ala berfirman (yang artinya): “Wahai nabi, Aku utus engkau sebagai saksi,

    pemberi kabar gembira dan penyeru kepada (agama) Allah serta sebagai pelita yang

    menyinari.” (Q.S. Al Ahzab:45-46)

    “Serulah ke jalan Tuhanmu dengan bijaksana, peringatan yang baik dan bantahlah

    mereka dengan yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhanmulah yang mengetahui siapa yang

    sesat dari jalan Nya dan Dia Maha Mengetahui orang-orang yang mendapat hidayah.” (Q.S.An Naml:125)

    “Maka berilah kabar gembira hamba-hambaKu yang mendengarkan perkataan dan

    mengikuti yang paling baik dari nya. Merekalah orang-orang yang diberi hidayah oleh Allah

    dan merekalah orang-orang yang mempunyai akal.” (Az Zumar:17-18)

    “Dan katakanlah: segala puji bagi Allah yang tak beranakkan seorang anakpun, tak 

    mempunyai sekutu penolong karena ketidak mampuan. Dan agungkanlah seagung-

    agungnya.” (Q.S. al Kahfi:111)

    “Dan sesungguhnya inilah jalan Ku (agama Ku) yang lurus, maka ikutilah dia dan

     jangan ikuti berbagai jalan (yang lain) nanti akan mencerai-beraikan kamu dari jalan Nya.Demikianlah Allah memerintahkan agar kamu semua bertagwa.” (Q.S. Al An’am 153)

  • 8/17/2019 Qanonun Asasi NU

    11/31

    “Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan ta’atilah Rasul; serta ulil amri

    diantara kamu, kemudian jika kamu berselisih dalam suatu perkara, maka kembalikanlah

    perkara itu kepada Allah dan Rasul kalau kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari

    Kemudian. Yang demikian itu lebih bagus dan lebih baik kesudahannya.” (Q.S. An Nisa’:59)

    “Maka orang-orang yang beriman kepadanya, mereka itulah orang-orang yangberuntung.” (Q.S. Al A’raf: 157). “Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin

    dan Anshar) pada berdo’a: Ya Tuhan ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah

    mendahului kami beriman dan janganlah Engkau jadikan dalam hati kami kedengkian

    terhadap orang-orang yang beriman; Ya Tuhan kami sesungguhnya Engkau Maha Pengasih

    lagi Maha Penyayang.” (Q.S. Al Hasyr:10)

    “Wahai manusia, sesungguhnya Aku telah menciptakan kamu dari seorang lelaki

    danseorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu

    saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang

    paling bertakwa kepada Allah diantara kamu semua.” (Q.S. Al Hujurat:13)

    “Sesungguhnya yang takut kepada Allah diantara hamba-hamba Nya hanyalahUlama.” (Q.S. Al Fathir:58) “Diantara orang-orang yang mukmin ada orang-orang yang

    menepati apa yang mereka janjikan kepada Allah, lalu diantara mereka ada yang gugur dan

    diantara mereka ada yang menunggu, mereka sama sekali tidak merubah (janjinya).” (Q.S. Al

    Ahzab:23)

    “Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah dan beradalah

    kamu bersama orang-orang yang jujur.” (Q.S. At Taubah:119) “Dan ikutilah jalan orang yang

    kembali kepada Ku.” (Q.S. Luqman:15) “Maka bertanyalah kamu kepada orang-orang yang

    berilmu jika kamu tidak mengetahui.” (Q.S. Al Anbiya’:7)

    “Adapun orang-orang yang dalam hati mereka terdapat kecenderungan menyeleweng,maka mereke mengikuti ayat-ayat yang metasyabihat dari padanya untuk menimbulkan fitnah

    dan mencari-cari takwilnya, padahal tidak ada yang mengetahui takwilnya kecuali Allah.

    Sedangkan orang-orang yang mendalam ilmunya mereka mengatakan, ‘Kami beriman kepada

    ayat-ayat mutasyabihat itu, semuanya dari sisi Tuhan kami.’ Dan orang-orang yang berakal

    saja yang dapat mengambil pelajaran (dari padanya).” (Q.S. Ali Imron:7)

    “Barang siapa menentang Rasul setelah petunjuk jelas padanya dan dia mengikuti

    selain ajaran-ajaran orang mukmin, maka Aku biarkan ia menguasai kesesatan yang telah

    dikuasainya (terus bergelimang dalam kesesatan) dan Aku masukkan ke neraka jahanam. Dan

    neraka jahanan itu adalah seburuk-buruk tempat kembali;” (Q.S. An Nisa’:115)

    “Takutlah kamu semua akan fitnah yang benar-benar tidak hanya khusus menimpa

    orang-orang dzalim diantara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah sangat dahsyat siksa Nya.”

    (Q.S. Al Anfal:25) “Janganlah kamu bersandar kepada orang-orang dzalim, maka kamu akan

    disentuh api neraka.”

    “Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri-diri kamu dan keluarga kamu dari api

    neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, diatasnya berdiri Malaikat-malaikat

    yang kasar, keras, tidak pernah mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan Nya

    kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan kepada mereka.” (Q.S. At

    Tahrim:6)

      “Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang mengatakan, ‘Kami mendengar’,padahal mereka tidak mendengar.” (Q.S. Al Anfal:21). “Sesungguhnya seburuk-buruk 

  • 8/17/2019 Qanonun Asasi NU

    12/31

    mahluk melata, menurut Allah, ialah mereka yang pekak (tidak mau mendengar kebenaran)

    dan bisu (tidak mau bertanya dan menuturkan kebenaran) yang tidak berpikir.” (Q.S. Al

    Anfal:22)

    “Dan hendaklah ada diantara kamu, segolongan umat yang menyeru kepada

    kebaikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah kemungkaran. Dan mereka itulahorang-orang yang beruntung.” (Q.S. Ali Imron:104). “Dan saling tolong menolong kamu

    dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa; janganlah tolong menolong dalam berbuat dosa

    dan permusuhan. Dan bertaqwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah sangat dahsyat

    siksa Nya.” (Q.S. Al Maidah:2)

    “Wahai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu

    serta berjaga-jagalah (menghadapi serangan musuh diperbatasan). Dan bertaqwalah kepada

    Allah agar kamu mendapat keberuntungan.” (Q.S. Ali Imran:200). “Dan berpegang teguhlah

    kamu semuanya kepada tali (agama) Allah dan jangan kamu bercerai-berai, dan ingatlah

    ni’mat Allah yang dilimpahkan kepadamu ketika kamu dahulu bermusuhan lalu Allah

    merukunkan antara hati-hati kamu, kemudian kamu pun (karena ni’matnya) menjadi orang-orang yang bersaudara.” (Q.S. Ali Imron:103)

    “Dan janganlah kamu saling bertengkar, nanti kamu jadi gentar dan hilang

    kekuatanmu dan tabahlah kamu. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang tabah.”

    (Q.S. Al Anfal:46). “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu bersaudara, maka

    damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah, supaya kamu

    dirahmati.” (Q.S. Alhujurat:10)

    “Kalau mereka melakukan apa yang dinasehatkan kepada mereka, niscaya akan lebih

    baik bagi mereka dan memperkokoh (iman mereka). Dan kalau memang demikian, niscaya

    Aku anugerahkan kepada mereka pahala yang agung dan Aku tunjukkan mereka jalan yang

    lempang.” (Q.S. An Nisa’:66-68). “Dan orang-orang yang berjihad dalam (mencari)

    keridloanku, pasti Aku tunjukkan mereka jalan Ku, sesungguhnya Allah benar-benar bersama

    orang-orang yang berbuat baik.” (Q.S. Al Ankabut:69)

    “Sesungguhnya Allah dan Malaikat-malaikat bersalawat untuk Nabi. Wahai orang-

    orang yang beriman bersalawatlah kamu untuknya dan bersalamlah dengan penuh

    penghormatan.” (Q.S. Al Ahzab:56). “… Dan orang-orang yang mengikuti jejak mereka

    (Muhajirin dan Anshar) dengan baik, Allah ridla kepada mereka.”

     "& '( ) * +  /+." } ” qY q qˆ  q U š q Mq  [ q]   qq̃ z oR M`   q̃ M O q œ q R  ¶” RM~ q Œ qK q € ̃o M~ q ª q  KY q” RM~ q –q KW q”o‰  õ M  ½ o… q: .cXJ~ }\Xv {M X {M wOJ w q K q U  q~ q œ q \ ‚ q

    - c oˆ q³ q R M  q o ¼  ¯  RM œ  »o ” q›   qKW q ‚ q   K» q \   RM } ”  q» q ” qƒ  Mo c [  ˆ o Š K  RM  q MŠ qKo… q ovq KW q] q R M ± q  q {o MU  q.

    - K— \  q }o‹ oMO  ‚ ` o  € q q̃ ~ q ~  U ^ Y  € q   Mq c   R q  q `  \ q… q Kº § q º q c   R q  q `   q {q M   Mo.c ‚ ` q   Mq { M q̃ ~ q    q MO    q Kˆ q€ q   Mq~ q ¾MO   `   q€ q q̃ ~ q KY  \ Wo‰ q {o M  o ^  q ‹ o MO  W ©o ” qY  € q   Mq~ q

    -.w o KW q R M  qvq K q Mo~ q w o M‡ q“  RM |q` q  ‚ q~ q w q K q~ q  q \ o c   R q ` q    q~ q -( ). .cX“ ~ KP  MO qƒ  Mo {o MŒ qK^ qvo MO  P O  ‚ ~ q ¿ £ Y  ‹ o ± £ \ ^ q_X qvq c  Z  Y  ‹ q ±  ^ o q q̃ ~ q M~ `  ‹ qMU q€ q q̃ ~ q MO Z  q K^ q€ q q̃ ~ q MO   ‰ q Kˆ q€ q q̃ ~ q M~  U J q K q € q q̃

    wK :`vKRM

     

    *Vo KZ q v Lq K ‚ q Kq Œ M` q … Mq~ q ¡ o ²  ] o R K‚ q |U q\ o O q R M   ̃ MKW q P Mo

     *Vo Kˆ q³  ”oJ  M …o } ˆ vq c “  ] o R M _` q € q q̃ ± £ ˆ     q\ ·o ~ q } R qO £Z  v   ‚ 

  • 8/17/2019 Qanonun Asasi NU

    13/31

  • 8/17/2019 Qanonun Asasi NU

    14/31

    “Jangan kamu saling dengki, saling menjerumuskan, saling bermusuhan, saling

    membenci dan jangan sebagian kamu menjual atas kerugian jualan sebagian yang lain dan

     jadilah kamu, hamba-hamba Allah, bersaudara.” (H.R. Muslim)

    Suatu ummat bagai jasad yang satu.

    Orang-orangnya ibarat anggota-anggota tubuhnya.

    Setiap anggota punya tugas dan perannya.

    Seperti dimaklumi, manusia tidak dapat tidak bermasyarakat, bercampur dengan yang

    lain; sebab seseorang tak mungkin sendirian memenuhi segala kebutuhan-kebutuhannya. Dia

    mau tidak mau dipaksa bermasyarakat, berkumpul yang membawa kebaikan bagi umatnya

    dan menolak keburukan dan ancaman bahaya daripadanya.Karena itu, persatuan, ikatan batin satu dengan yang lain, saling bantu menangani satu

    perkara dan seia sekata adalah merupakan penyebab kebahagiaan yang terpenting dan factor

    paling kuat bagi menciptakan persaudaraan dan kasih sayang.

    Berapa banyak negara-negara yang menjadi makmur, hamba-hamba menjadi

    pemimpin yang berkuasa, pembangunan jalan-jalan menjadi lancar, perhubungan menjadi

    ramai dan masih banyak manfaat-manfaat lain dari hasil persatuan merupakan keutamaan

    yang paling besar dan merupakan sebab dan sarana paling ampuh.

    Rasulullah SAW telah mempersaudarakan sahabat-sahabatnya sehingga mereka

    (saling kasih, saling menyayangi dan saling menjaga hubungan), tidak ubahnya satu jasad;apabila salah satu anggota tubuh mengeluh sakit, seluruh jasad ikut merasa demam dan tidak 

    dapat tidur.

    Itulah sebabnya mereka menang atas musuh mereka, kendati jumlah mereka sedikit.

    Mereka tundukkan raja-raja. Merke ataklukkan negeri-negeri. Mereka buka kota-kota.

    Mereka bentangkan payung-payung kemakmuran. Mereka bangun kerajaan-kerajaan. Dan

    mereka lancarkan jalan-jalan.

    Friman Allah, “Wa aatainaahu min kulli syai’in sababa.” “Dan Aku telah

    memberikan kepadanya jalan (untuk mencapai) segala sesuatu.” Benarlah kata penyair yang

    mengatakan dengan bagusnya:

    ‘Berhimpunlah anak-anakku bila

    Kegentingan datang melanda

     Jangan bercerai-berai sendiri-sendiri

    Cawan-cawan enggan pecah bila bersama

    Ketika bercerai

    Satu-satu pecah berderai.” 

  • 8/17/2019 Qanonun Asasi NU

    15/31

    Sayyidina Ali karramallau wajhah berkata: “Dengan perpecahan takada satu kebaikan dikaruniakan Allah kepada seseorang, baik dari orangorang terdahulu maupun orangorang yang belakangan!"

    Sebab, satu kaum apabila hatihati mereka berselisih dan hawana#su mereka mempermainkan mereka, maka mereka tidak akan melihatsesuatu tempat pun bagi kemaslahatan bersama! Mereka bukanlah bangsabersatu, tapi hanya individu-individu yang berkumpul dalam arti jasmani belaka. Hati dan

    keinginan-keinginan bereka saling berselisih. Engkau mengira mereka menjadi satu, padahal

    hati mereka berbeda-beda.

    Mereka telah menjadi seperti kata orang: “Kambing-kambing yang berpencaran di

    padang terbuka. Berbagai binatang buas telah mengepungnya. Kalau sementara mereka tetap

    selamat, mungkin karena binatang buas belum sampai kepada mereka (dan pasti suatu saat

    akan sampai kepada mereka) atau karena saling berebut, telah menyebabkan binatang-

    binatang buas itu saling berkelahi sendiri antara mereka. Lalau sebagian mengalahkan yang

    lain. Dan yang menangpun akan menjadi perampas dan yang kalah menjadi pencuri. Sikambingpun jatuh antara si perampas dan si pencuri.

    Perpecahan adalah penyebab kelemahan, kekalahan dan kegagalan di sepanjang

    zaman. $ahkan pangkal kehancuran dan kemacetan, sumber keruntuhandan kebinasaan, dan penyebab kehinaan dan kenistaan! $etapa banyakkeluargakeluarga besar semula hidup dalam keadaan makmur, rumahrumah penuh dengan penghuni, sampai suatu ketika kalajengkingperpecahan merayapi mereka, bisanya menjalar meracuni hati merekadan syaitanpun melakukan perannya, mereka kucarkacir tak keruan! Danrumahrumah mereka runtuh berantakan!

    Sahabat Ali karramallahu wajhah berkata dengan fasihnya: “Kebenaran dapat menjadilemah karena perselisihan dan perpecahan dan kebatilan sebaliknya dapat menjadi kuat

    dengan persatuan dan kekompakan.”

    %endek kata siapa yang melihat pada cermin sejarah, membukalembaran yang tidak sedikit dari ikhwal bangsabangsa dan pasang surut&aman serta apa saja yang terjadi pada mereka hingga pada saatsaatkepunahannya, akan mengetahui bahwa kekayaan yang pernahmenggelimang mereka, kebangggan yang pernah mereka sandang, dankemuliaan yang pernah menjadi perhiasan mereka tidak lain adalahkarena berkat apa yang secara kukuh mereka pegang, yaitu mereka

    bersatu dalam citacita, seia sekata, searah setujuan dan pikiranpikiranmereka seiring! Maka inilah #actor paling kuat yang mengangkat martabatdan kedaulatan mereka, dan benteng paling kokoh bagi menjaga kekuatandan keselamatan ajaran mereka!

    Musuhmusuh mereka tak dapat berbuat apaapa terhadap mereka,malahan menundukkan kepala, menghormati mereka karena wibawamereka! Dan merekapun mencapai tujuantujuan mereka dengangemilang!

    'tulah bangsa yang mentarinya dijadikan Allah tak pernah terbenamsenantiasa memancar gemilang! Dan musuhmusuh mereka tak dapat

    mencapai sinarnya!

  • 8/17/2019 Qanonun Asasi NU

    16/31

  • 8/17/2019 Qanonun Asasi NU

    17/31

    - / ).M̀ Wv wM ‘  KO qR M Á q P Mq• q P Mo  W q  q • q P U R q  o Kˆ qR q¼  q~ q K̂  q” q U qqŠ MoU qY ‹ q Kˆ q‹ qO X  Ê x o€ ̃q K̂  q‹  q8(- / ) .M`Wv wM  o M` q ‹  q̃ M ± q  q Kˆ q… O q € q~ q Kˆ q€oK— q\ J q Kˆ vq `   ‚ q~ q Kˆ q‹ qO  P Œ  Kˆ qR q`  o K… q Kˆ q‹  q193(- / ) .M̀ Wv wM Œ  qKY q\ WoR M œ  X o›  € ̃q • q P Mo o qK\ qoR M ¡ qO  q KP qx o›  € ̃q ~ q • q X oJ   X qvq K̂  q€ qU vq~ q K q K̂  q€oq~ q K̂  q‹  q194(

    Wahai ulama dan para pemimpin yang bertaqwa di kalangan Ahlus Sunnah wal

    Jamaah dan keluarga madzhab imam empat; Anda sekalian telah menimba ilmu-ilmu dari

    orang-orang sebelum anda, orang-orang sebelum anda menimba dari orang-orang sebelum

    mereka, dengan jalan sanad yang bersambung sampai kepada anda sekalian, dan anda

    sekalian selalu meneliti dari siapa anda menimba ilmu agama anda itu.

    Maka dengan demikian, anda sekalian adalah penjaga-penjaga ilmu dan pintu gerbang

    ilmu-ilmu itu. Rumah-rumah tidak dimasuki kecuali dari pintu-pintu. Siapa yang

    memasukinya tidak melalui pintunya, disebut pencuri.

    Sementara itu segolongan orang yang terjun ke dalam lautan fitnah; memilih bid’ah

    dan bukan sunnah-sunnah Rasul dan kebanyakan orang mukmin yang benar hanya terpaku.Maka para ahli bid’ah itu seenaknya memutar balikkan kebenaran, memunkarkan makruf dan

    memakrufkan kemunkaran.

    Mereka mengajak kepada kitab Allah, padahal sedikitpun mereka tidak bertolak dari

    sana.

    Mereka tidak berhenti sampai di situ, malahan mereka mendirikan perkumpulan pada

    perilaku mereka tersebut. Maka kesesatan semakin jauh. Orang-orang yang malang pada

    memasuki perkumpulan itu. Mereka tidak mendengar sabda Rasulullah SAW:

     “Fandhuru ‘amman ta’khudzuuna dienakum.” Maka lihat dan telitilah dari

    siapa kamu menerima ajaran agamamu itu! “Sesungguhnya menjelanghari kiamat, muncul banyak pendusta!"! “(anganlah kamu menangisiagama ini bila ia berada dalam kekuasaan ahlinya! )angisilah agama inibila ia berada di dalam kekuasaan bukan ahlinya!"

     )epat sekali sahabat *mar bin +hattab radliyallahu anhu ketikaberkata: “Agama 'slam hancur oleh perbuatan orang muna-q dengan AlQur.an!"

    Anda sekalian adalah orangorang yang lurus yang dapat menghilangkankepalsuan ahli kebathilan, pena#siran orang yang bodoh danpenyelewengan orangorang yang over acting/ dengan hujjah Allah, )uhansemesta alam, yang diwujudkan melalui lesan orang yang ia kehendaki!

    Dan anda sekalian kelompok yang disebut dalam sabda 0asulullahSA1: “Anda sekelompok dari umatku yang tak pernah bergeser selaluberdiri tegak diatas kebenaran, tak dapat dicederai oleh orang yangmelawan mereka, hingga datang putusan Allah!"

    Marilah anda semua dan segenap pengikut anda darigolongan para fakir miskin, para hartawan, rakyat jelata danorang-orang kuat, berbondong-bondong masuk Jam’iyyah yangdiberi nama “Jam’iyyah Nahdlatul Ulama” ini Masuklah dengan

    penuh ke!intaan, kasih sayang, rukun, bersatu dan dengan ikatan jiwa raga

  • 8/17/2019 Qanonun Asasi NU

    18/31

    'ni adalah jam.iyyah yang lurus, bersi#at memperbaiki danmenyantuni! 'a manis terasa di mulut orangorang yang baik dan bengkaldi tenggorokan orangorang yang tidak baik! Dalam hal ini hendaklahanda sekalian saling mengingatkan dengan kerjasama yang baik, denganpetunjuk yang memuaskan dan ajakan memikat serta hujjah yang tak

    terbantah!

    Sampaikan secara terangterangan apa yang diperintahkan Allahkepadamu, agar bid.ahbid.ah terberantas dari semua orang! 0asulullahSA1 bersabda: “Apabila -tnah-tnah dan bid.ahbid.ah muncul dansahabatsahabatku di caci maki, maka hendaklah orangorang alimmenampilkan ilmunya! $arang siapa tidak berbuat begitu, maka dia akanterkena laknat Allah, laknat Malaikat dan semua orang!"

    Allah S1) ber-rman: “Wa ta’awanuu alalbirri watta!wa”.  Dansaling tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebaikan dan taqwakepada Allah! Sayyidina Ali karramallahu wajhah berkata: “)ak seorang

    pun 2betapapun lama ijtihadnya dalam amal3 mencapai hakikat taatkepada Allah yang semestinya! 4amun termasuk hakhak Allah yang wajibatas hambahamba 4ya adalah nasehat dengan sekuat tenaga dan salingbantu dalam menegakkan kebenaran diantara mereka!"

     )ak seorangpun 2betapapun tinggi kedudukannya dalam kebenaran,dan betapapun luhur derajat keutamaannya dalam agama3 dapatmelampaui kondisi membutuhkan pertolongan untuk memikul hak Allahyang dibebankan kepadanya! Dan tak seorangpun 2betapa kerdil jiwanyadan pandanganpandangan mata merendahkannya3 melampaui kondisidibutuhkan bantuannya dan dibantu untuk itu!

    2“Artinya tak seorangpun betapa tinggi kedudukannya dan hebatdalam bidang agama dan kebenaran yang dapat lepas tidakmembutuhkan bantuan dalam melaksanakan kewajibannya terhadapAllah, dan tak seorangpun betapa rendahnya, tidak dibutuhkanbantuannya atau diberi bantuan dalam melaksanakan kewajibannya itu"!%enterjemah3!

     )olong menolong atau saling $antu pangkal keterlibatan umatumat!Sebab kalau tidak ada tolong menolong, niscaya semangat dan kemauanakan lumpuh karena merasa tidak mampu mengejar citacita! $arangsiapa mau tolong menolong dalam persoalan dunia dan akhiratnya, makaakan sempurnalah kebahagiaannya, nyaman dan sentosa hidupnya!

    Sayyidia Ahmad bin Abdillah As Saqqa# berkata: “(am.iyyah iniadalah perhimpunan yang telah menampakkan tandatandamenggembirakan, daerahdaerah menyatu, bangunanbangunannya telahberdiri tegak, lalu kemana kamu akan pergi5 +emana5"

    “1ahai orangorang yang berpaling, jadilah kamu orangorangpertama, kalau tidak orangorang yang menyusul 2masuk jam.iyyah ini3! (angan sampai ketinggalan, nanti suara penggoncang akan menyerumudengan goncangangoncangan:

    “Mereka 2orangorang muna-q itu3 puas bahwa mereka ada bersamaorangorang yang ketinggalan 2tidak masuk ikut serta memperjuangkan

  • 8/17/2019 Qanonun Asasi NU

    19/31

    agama Allah3! 6ati mereka telah dikunci mati, maka mereka pun tidak biasmengerti!" 2Q!S! At )aubah:783

    “Tiada yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi”. (Q.S.

    Al A’raf:99). Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan

    setelah Engkau memberi hidayah kepada kami, anugerahkanlah kepada kami rahmat dari sisiMu; sesungguhnya Engkau Maha Penganugerah. ((Q.S. Ali Imron:8)

    Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami, hapuskanlah dari diri-diri kami

    kesalahan-kesalahan kami dan wafatkan kami beserta orang-orang yang berbakti. (Q.S. Ali

    Imron:193). Ya Tuhan kami, karuniakanlah kami apa yang Engkau janjikan kepada kami

    melalui utusan-utusan Mu dan jangan hinakan kami pada hari kiyamat. Sesungguhnya

    Engkau tidak pernah menyalahi janji. (Q.S. Ali Imron:194)

    +onsep +embali ke +hittah

    7!  4* sebagai  "am’i#ah dini#ah  adalah wadah para ulama dan pengikut

    pengikutnya yang didirikan, antara lain berdasarkan kesadaran bermasyarakat,

    pada tanggal 79 0ajab 7;; 6 bertepatan dengan 7 (anuari 7

  • 8/17/2019 Qanonun Asasi NU

    20/31

    persaudaraan, persatuan, kasihmengasihi, ahla!ul karimah( kesetiaan, amal dan

    prestasi kerja, ilmu pengetahuan dan para ahlinya, siap menyesuaikan diri

    dengan setiap perubahan yang membawa man#aat bagi kemaslahatan manusia!

    +epeloporan dalam usaha mempercepat perkembangan masyarakat, dan

    kebersamaan di tengah kehidupan berbangsa dan bernegara!

    9!  'khtiarikhtiar yang dilakukan 4* meliputi antara lain, peningkatan silaturrahmi,

    peningkatan di bidang keilmuan@pengkajian@pendidikan, penyiaran 'slam@

    pembangunan sarana peribadatan@pelayanan social, dan peningkatan tarap

    serta kualitas hidup masyarakat melalui kegiatan yang terarah!

    8!  *lama sebagai mata rantai pembawa paham 'slam Ahlussunnah wal (ama.ah,

    selalu ditempatkan sebagai pengelola, pengendali, pengawas dan pembimbing

    utama jalannya organisasi, sedangkan untuk menangani kegiatankegiatannya,

    ditempatkan tenagatenaga yang sesuai dengan bidangnya masingmasing!

    !  Sebagai organisasi kemasyarakatan, 4* senantiasa menyatukan diri denganperjuangan nasional bangsa 'ndonesia dan akti# mengambil bagian dalam

    pembangunan bangsa!

    Sebagai organisasi keagamaan, 4* merupakan bagian tak terpisahkan dari umat

    'slam 'ndonesia yang senantiasa berusaha memegang teguh prinsip

    persaudaraan, toleransi, dan hidup berdampingan dengan baik sesama umat

    'slam maupun sesama warga negara yang berbeda agama, untuk mewujudkan

    citacita persatuan dan kesatuan bangsa yang kokoh dan dinamis!

    Sebagai organisasi yang mempunyai #ungsi pendidikan, 4* senantiasa berusaha

    secara sadar menciptakan warga negara yang menyadari hak dan kewajibannya

    terhadap bangsa dan negara! Sebagai (am.iyah, 4* secara organisatoris tidak

    terikat dengan organisasi politik dan organisasi kemasyarakatan manapun!

    Dalam hal warga 4* menggunakan hak politiknya, harus dilakukan secara

    bertanggung jawab, sehingga dapat ditumbuhkan sikap hidup yang demokratis,

    konstitusional, taat hukum, mampu mengembangkan mekanisme musyawarah

    mu#akat dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi bersama!

    semangat pemimpin dan warga 4*, citacita hanya akan tercapai jika merekabenarbenar meresapi dan mengamalkan +hittah 4* ini!

     

    "enjabaran#

      Sebagai (am.iyah Diniyah yang berkewajiban amar ma.ru# nahi munkar

    dalam kehidupan bermasyarakat, baik secara pribadi maupun kelompok, 4*

    tidak dapat mengelak dari tanggung jawab dalam berperan serta membangun

    kehidupan politik bangsa 'ndonesia yang adil, demokratis dan berakhlak mulia di

    atas landasanlandasan ketaqwaan kepada Allah S1)! Bleh sebab itu, 4* telah

  • 8/17/2019 Qanonun Asasi NU

    21/31

    menetapkan landasan pembangunan politik bangsa, serta pandangan dan sikap

    politik sebagaimana keputusan Muktamar ke=8 di Situbondo!

    Secara garis besar, pembangunan politik bangsa yang ingin diupayakan

    oleh 4* adalah suatu tata kehidupan politik nasional yang memiliki ciriciri

    berikut:

    7!  Mampu menjamin terwujudnya masyarakat dan bangsa 'ndonesia yang adil

    dan makmur lahir batin, yang menghormati nilainilai kemerdekaan yang hakiki

    dan demokratis, serta mendidik kedewasaaan seluruh warga masyarakat dalam

    mencapai kemaslahatan bersama!

    =!  Mampu menjamin terpeliharanya agama dan keyakinan keislaman, serta

    larangan pemaksaan agama, terpeliharanya perkembangan jiwa dan nyawa

    manusia secara layak dan terhormat, terpeliharanya akal pikiran dari setiap

    bentuk perusakan dan penodaan, terpeliharanya masa depan yang prospekti# 

    bagi generasi penerus, serta terpeliharanya kepemilikan harta benda yang sah!

    !  Mampu menjamin terbentuknya jatidiri dan kepribadian manusia sebagai umat

    pilihan yang memiliki si#atsi#at: berlaku jujur dan benar, dapat dipercaya dan

    tepat janji, melaksanakan kewajiban dan menerima hak secara proporsional

    serta tolongmenolong dalam kebajikan!

      Dalam mewujudkan tata kehidupan politik yang demikian, 4* telah

    menetapkan pandangan dan sikap politik berikut ini:

    • 6ak berpolitik merupakan salah satu hak asasi setiap warga negara yangharus dilaksanakan sesuai dengan akhlakul karimah sebagai pelaksanaanajaran 'slam Ahlussunnah wal jama.ah!

    • %elaksanaan hak berpolitik harus ditempatkan di dalam kerangkamengembangkan kebudayaan politik bangsa 'ndonesia yang sehat danbertanggung jawab!

    • %raktek berpolitik harus berada dalam kerangka integrasi bangsa dantidak boleh dilakukan dengan mengorbankan kepentingan bersama dan

    memecah belah persatuan!

    • %raktek berpolitik harus dilakukan dengan kejujuran nurani dan moralagama, adil sesuai dengan aturan dan norma yang disepakati, serta lebihmengedepankan musyawarah dalam memecahkan masalah bersama!

    • %raktek berpolitik warga negara, khususnya warga 4* yang berbedaaspirasi politiknya harus berjalan dalam suasa persaudaraan, tawadlu dansaling menghargai!

    • %otensi organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dari, oleh dan untuk

    masyarakat sendiri, harus diberi ruang yang cukup dan dipupuk agarmemiliki kekuatan yang semestinya dalam melaksanakan #ungsinya

  • 8/17/2019 Qanonun Asasi NU

    22/31

    sebagai sarana kebebasan berkumpul dan berserikat, serta menyalurkanaspirasi!

    • Sebagai organisasi kemasyarakatan yang bergerak di bidang agama, 4*tidak terikat secara organisatoris dan struktural dengan partai@organisasi

    politik manapun!

    • +eanggotaan warga 4* dalam suatu partai@organisasi politik bersi#atperseorangan dan setiap warga 4* dapat menyalurkan aspirasi merekamelalui partai@ organisasi politik yang mereka kehendaki, sepanjang tidakbertentangan dengan peraturan dan perundangundangan yang berlakudan peraturanperaturan (am.iyah!

    • +eterpisahan 4* secara organisatoris dengan suatu partai@organisasipolitik, diwujudkan antara lain melalui larangan perangkapan jabatankepengurusan harian partai@organisasi politik manapun dengan kepengurusan harian di lingkungan (am.iyyah 4*!

    Sembilan %edoman $erpolitik 4*

    MC'6A) kenyataan bahwa +hittah 4* hasil Muktamar 4* EF'' di

    Situbondo mengalami banyak hambatan dalam pemasyarakatannya, akibat

    semangat berpolitik praktis warga 4* yang tidak dibarengi dengan pemahaman

    yang utuh tentang politik dan jati diri 4* sendiri, maka Muktamar 4* EF''' di

    +rapayak Gogyakarta tahun 7

  • 8/17/2019 Qanonun Asasi NU

    23/31

    '

    $erpolitik bagi 4ahdlatul *lama haruslah dilakukan dengan moral, etika, dan

    budaya yang ber+etuhanan Gang Maha Csa, ber+emanusiaan yang adil dan

    beradab, menjunjung tinggi %ersatuan 'ndonesia, ber+erakyatan yang dipimpin

    oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan@perwakilan dan ber

    +eadilan sosial bagi seluruh rakyat 'ndonesia/

    (

    $erpolitik bagi 4ahdlatul *lama haruslah dilakukan dengan kejujuran nurani dan

    moral agama, konstitusional, adil, sesuai dengan peraturan dan normanorma

    yang disepakati serta dapat mengembangkan mekanisme musyawarah dalam

    memecahkan masalah bersama/

    )

    $erpolitik bagi 4ahdlatul *lama dilakukan untuk memperkokoh konsensus

    konsensus nasional dan dilaksanakan sesuai dengan akhlaq al karimah sebagai

    pengamalan ajaran 'slam Ahlussunah 1aljamaah/

    *

    $erpolitik bagi 4ahdlatul *lama, dengan dalih apa pun, tidak boleh dilakukan

    dengan mengorbankan kepentingan bersama dan memecah belah persatuan/

    +

    %erbedaan pandangan di antara aspirasiaspirasi politik warga 4* harus tetap

    berjalan dalam suasana persaudaraan, tawadlu. dan saling menghargai satu

    sama lain, sehingga di dalam berpolitik itu tetap terjaga persatuan dan kesatuan

    di lingkungan 4ahdlatul *lama/

    $erpolitik bagi 4ahdlatul *lama menuntut adanya komunikasi kemasyarakatantimbal balik dalam pembangunan nasional untuk menciptakan iklim yang

    memungkinkan perkembangan organisasi kemasyarakatan yang lebih mandiri

    dan mampu melaksanakan #ungsinya sebagai sarana masyarakat untuk

    berserikat, menyatukan aspirasi serta berpartisipasi dalam pembangunan!

    atatan .us Mus#

      Sembilan butir %edoman $erpolitik yang begitu indah, ternyata

    bernasib hampir sama dengan sembilan butir +hitthah 4*! Meskipun dari pihakpihak di luar 4* kedua keputusan dari dua Muktamar 4* itu mendapatkan

  • 8/17/2019 Qanonun Asasi NU

    24/31

    sambutan dan sanjungan luar biasa, ternyata di kalangan 4* sendiri, sekedar

    membacanya saja, seolaholah enggan dan malas!

    Akibatnya, kelakuan politik warga 4* yang terjun di politik pun tak bisa

    dibedakan dari yang lain! Seperti kelakuan politik mereka yang tidak memiliki

    pedoman! Sama seperti sikap dan perilaku umumnya warga 4* yang tak bisadibedakan dari yang lain! Seperti sikap dan perilaku mereka yang tidak memiliki

    +hitthah!

    Hobalah singkirkan sebentar saja na#su dan urusan kepentingan sesaat

    yang sedang mengkabuti pikiran dan simaklah butirbutir pedoman politik

    tersebut dengan tenang, pastilah Anda akan melihat betapa mulianya! Atau

    sekedar baca sajalah seperti membaca koran, insya Allah indahnya pedoman itu

    akan tampak!

    +alau awam 4* Iyang melek huru# sekalipunI tidak membacanya,

    masih bisa dimaklumi/ karena mungkin mereka belum terbiasa dengan budaya

    baca atau tidak tertarik dengan persoalan politik! )api elite 4*. yang sangat

    bersemangat berpolitk kok tidak membaca pedomannya sendiri I sama dengan

    elite 4*. yang berjalan tidak di atas +hitthahnyaI sungguh tak bisa dimengerti!

     (anganjangan mereka pun sebenarnya awam tentang 4* atau awam tentang

    politik, atau awam tentang keduanya! Atau memang kepentingan dunia terlalu

    perkasa untuk dilawan5 Semoga Allah merahmati dan memberi hidayah kepada

    kita!

    'stiqamah dalam +hittah 4*: %enguatan %osisi %olitik Masyarakat )erhadap

    4egara

    Sudah maklum diakui, bahwa munculnya wacana dan gerakan ciJil

    society di 'ndonesia pada akhir tahun Kan dan awal

  • 8/17/2019 Qanonun Asasi NU

    25/31

    society menemukan momentumnya yang begitu kuat! Munculnya gerakan sosial baru

    (new social movement) sebagai pilar civil society pada era 90-an merupakan salah satu bukti kuatnya

    momentum tersebut.

    Kebangkitan wacana civil society dalam NU diawali dengan momentum kembali ke Khittah

    1926 pada tahun 1984. Peristiwa tersebut telah mengubah hampir semua tatanan kehidupan komunitasNU, terutama yang berkaitan dengan orientasi gerakannya. Kembali ke Khittah 1926 bukan semata-

    mata berarti NU meninggalkan kehidupan politik, tetapi lebih sebagai perubahan orientasi gerakan

    politik. Jika sebelumnya NU menempuh strategi "politik panggung", politik struktural yang

    disediakan oleh pemerintah Orba, maka dengan kembali ke Khittah NU menempuh strategi "politik 

    tanpa panggung", artinya dalam kehidupan politik NU menciptakan "panggung permainannya" sendiri

    dan-pada saat yang sama-mengabaikan panggung yang disediakan Pemerintah Orba.

    Strategi politik yang demikian, tidak jarang menempatkan NU dalam posisi yang tidak 

    mengenakkan karena selalu "berhadapan" dengan pemerintah. Efek dari strategi ini menjadikan NU

    semakin terpinggir dari pusat kekuasaan (centre of power) di satu sisi, namun di sisi yang lain, justrukarena keterpinggiran itu peran NU sebagai embrio tumbuhnya civil society di Indonesia semakin

    mantap.

    Para pengamat menilai, peran NU yang demikian merupakan horison baru yang cukup

    menjanjikan serta memiliki ruang gerak yang cukup lebar. Bila ditinjau dari kepentingan civil society

    di Indonesia, peran baru yang dilakukan NU mempunyai relevansi karena beberapa hal. Pertama,

    lahan garapan NU bukan semata-mata persoalan internal warga NU, namun menyangkut persoalan

    kebangsaan secara keseluruhan, seperti masalah keadilan politik, ekonomi dan sosial. Kedua, NU

    mengakui bahwa wilayah esensial bagi sebuah civil society yang mandiri kini menjadi komitmen

    perjuangannya melalui pemberdayaan rakyat (empowering society). Ketiga, NU pasca-Khittah 1926menitikberatkan gerakannya pada level masyarakat yang ditujukan untuk memperkuat kemandirian

    dan kepercayaan dirinya (self confidence).

    Wilayah kerja NU yang baru tersebut, wilayah kultural, memungkinkannya membuka

    wacana pemikiran baru sebagai counter discourse terhadap "wacana resmi" yang hegemonik. NU

    berhasil merebut dan membuka ruang publik (public sphere) yang selama ini dikuasai negara, sebagai

    "zona netral" yang memungkinkan rakyat untuk berdialektika secara intens dengan negara dalam

    posisi yang berimbang (balance). Peran demikian tidak mungkin dapat dilakukan oleh NU jika ia

    tidak berani melakukan "reposisi" peran politiknya dengan kembali ke Khittah 1926.

    Dalam konteks ini, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) merupakan tokoh sentral yang sejak 

    tahun 1984 mengawal Khittah NU. Sebagaimana diketahui, Gus Dur adalah sosok yang selalu gelisah

    untuk menyikapi realitas sosial yang mencerminkan adanya involusi dalam kehidupan berbangsa. Apa

    yang dilakukan NU di bawah komando Gus Dur, secara nyata merupakan geliat baru ormas yang

    selama ini hampir seluruhnya di bawah kooptasi negara.

    Tantangan Pertama:

    Saat Gus Dur Menjadi Presiden

  • 8/17/2019 Qanonun Asasi NU

    26/31

      TERPILIHNYA Gus Dur sebagai presiden sebenarnya menyiratkan sebuah problem tentang

    prospek civil society di Indonesia, khususnya di kalangan NU. NU yang dulu menjadi komunitas non-

    negara yang selalu menjadi kekuatan penyeimbang, kini telah menjadi "negara" itu sendiri. Di

    samping Gus Dur, banyak tokoh NU yang dulu penyeimbang negara, kini "tersedot" ke dalam poros

    negara. Muhammad AS Hikam yang selama ini dikenal sebagai "pendekar" civil society, kini juga

    sudah menjadi bagian dari negara, anggota kabinet Gus Dur. Belum lagi banyak kader NU unggulan

    yang menjadi anggota parlemen, yang pada tingkat tertentu merupakan elemen kenegaraan.

    Kenyataan tersebut mengisyaratkan bahwa wacana civil society dalam NU seolah

    kehilangan momentum. Pertama, NU yang dulu menjadi kekuatan non-negara, dengan Gus Dur

    menjadi presiden berarti NU telah terserap menjadi bagian dari negara itu sendiri. Kedua, secara

    makro kondisi negara sekarang berbeda sama sekali dengan ketika wacana civil society mengemuka

    di Indonesia. Jika pada awalnya negara begitu kuat dan rakyat lemah, sekarang kondisinya berbalik,

    negara lemah dan rakyat cukup kuat, atau paling tidak rakyat dan negara dalam posisi berimbang.

    Permasalahan semakin rumit jika dikaitkan dengan psikologi masyarakat NU yang sekianlama "memanjakan" Gus Dur karena mewarisi "darah biru", bahkan dipercaya sebagai "wali".

    Akibatnya, muncul keengganan di kalangan orang NU untuk melakukan kritik terhadap Gus Dur.

    Kondisi demikian tentu saja tidak cukup sehat untuk menumbuhkan civil society.

    Dalam situasi umit ini, muncul pertanyaan bagaimana prospek civil society di kalangan NU.

    Peran apa yang akan dilakukan dan bagaimana NU akan memposisikan diri dalam konstelasi politik 

    nasional. Pertanyaan ini memang cukup problematis, karena ada kecanggungan kultural bagi warga

    NU untuk melakukan kritik terhadap Gus Dur. Oleh karena itu, agak sulit membayangkan NU tetap

    bertindak sebagai "oposan" sebagaimana yang diperankan sebelumnya terhadap orde Baru.

    Terhadap pertanyaan tersebut, lantas muncul beberapa pilihan yang mungkin dilakukan NU.

    Pertama, secara organisatoris NU "memotong" Gus Dur dan elemen kenegaraan yang lain sebagai

    entitas lain di luar entitas NU. Bila NU menempuh langkah ini, maka ia akan tetap menjadi kekuatan

    civil society dan itu berarti NU akan tetap menjadi kekuatan penyeimbang di luar negara

    sebagaimana yang selama ini dilakukan.

    Kedua, NU melakukan "reposisi" atas peran yang selama ini diambil. Hal itu dilakukan

    dengan cara mengubah wacana civil society yang hanya dipahami sebagai kelompok non-negara yang

    berkepentingan untuk membentuk historical bloc (benteng sejarah) untuk menghadapi hegemoni

    negara. Di samping fungsi di atas, civil society sebenarnya dapat juga berperan sebagai komplemen

    (dan juga suplemen) terhadap peran yang dilakukan negara.

    Jika dulu NU lebih memerankan fungsi civil society yang pertama, maka pasca-Gus Dur

    menjadi presiden, NU dapat mengambil fungsi civil society yang lain, yaitu fungsi komplemen

    terhadap tugas negara. Dalam hal pendidikan misalnya, meskipun negara sudah menyelenggarakan

    pendidikan sendiri, masyarakat tetap masih bisa melengkapi tugas kependidikan yang tidak dilakukan

    negara seperti pengembangan pesantren dan sejenisnya.

    Ketiga, NU sepenuhnya mem-back up negara, artinya, apa pun yang dilakukan oleh Gus

    Dur sebagai representasi negara harus didukung. Menentang negara berarti menentang Gus Dur, dan

    itu berarti pula mencoreng wajah NU sendiri.

  • 8/17/2019 Qanonun Asasi NU

    27/31

    Dri tiga alternatif pilihan tersebut, pilihan ideal yang muncul di kalangan intelektual dan kaum muda

    NU adalah pilihan bahwa kekuatan CS masih sangat dibutuhkan di negeri ini sehingga NU tidak perlu

    meninggalkan posnya dalam penguatan civil society di Indonesia, apalagai mabuk dengan kekuasaan

    politik yang diperolehnya.

    Tapi pandangan itu belum menyebar kepada seluruh pemimpin formal dan informal NU,khususnya di daerah-daerah basis (khususnya daerah Tapal Kuda, termasuk Pasuruan). Sebab yang

    terjadi adalah, kecintaan kepada Gus Dur dan ‘nama baik’ NU di pentas politik praktis jauh lebih

    dominan dari pada kecintaan untuk mempertahankan posisi NU di luar negara sebagai kekuatan

    masyarakat yang melakukan kontrol. Perdebatan masih terus berlangsung, sementara kekuasaan Gus

    Dur sudah raib menghilang.

    Tantangan Kedua:

    Era Pemilihan Presiden Secara Langsung

      Hal yang sama terulang dalam Pemilu 2004, khususnya dalam pemilihan presiden seperti

    terlihat pada fenomena KH Hasyim Muzadi yang kini resmi menjadi cawapres bagi Megawati serta

    KH Salahuddin Wahid yang dilirik Partai Golkar untuk mendampingi Wiranto. Demikian pula pada

    pemilihan tahap kedua, ketika tinggal menyisakan Pasangan Megawati-Hasyim Muzadi dengan SBY-

    Yusuf Kalla.

    Terasa berat bagi NU untuk tetap memegang prinsip khittah dalam situasi politik semacam

    ini. Sementara tidak dapat dipungkiri, para elit dan pemimpin NU memiliki ‘syahwat’ berpolitik 

    praktis yang sangat besar. Memang bila dilihat sejarah NU, organisasi ini memang hampir-hampirtidak pernah lepas dari politik praktis. Politik seolah-olah sudah mendarah daging. Tidak berlebihan

     jika ada yang mengatakan, jenis kelamin NU memang organisasi sosial keagamaan; tetapi

    semangatnya adalah semangat politik.

    Bahkan, keputusan kembali ke khittah 1926 sebetulnya juga keputusan politik. Paling tidak,

    nuansa politik di balik keputusan itu sangat kental. Sikap Orde Baru “melarang” NU menjadi partai

    politik – melalui kebijakan penyederhanaan partai (1973) – jelas sangat mengecewakan warga

    nahdliyin. Namun ketika bergabung dengan PPP, NU justru mengalami kekecewaan yang lebih besar

    dengan terus tersingkirnya tokoh-tokoh NU dari posisi-posisi strategis di tubuh PPP.

    Puncak kekecewaan NU dilampiaskan dengan tekad bulat kembali ke khittah 1926 (1984)

    yang diwujudkan tidak hanya dalam bentuk “talak tiga” dengan PPP, tetapi juga menggembosi partai

    yang pernah dibesarkannya sehingga perolehan suara PPP dalam pemilu 1987 turun drastis,

    khususnya di Jawa Timur. Ini hanya bisa diartikan satu hal: keputusan kembali ke khittah memang

    menjadi terobosan strategis yang sangat visioner, tetapi semangat yang terkandung di dalamnya

    adalah semangat politik.

    Kentalnya darah politik dalam tubuh NU tentu tidak bisa dilepaskan dari besarnya massa

    nahdliyin. Meski NU jelas-jelas organisasi sosial keagamaan dan bukan organisasi politik, namun

    besarnya massa NU merupakan kekuatan politik yang tidak bisa dianggap sepele. Jangankan

    organisasi sosial, organisasi politik pun belum tentu memiliki massa sebanyak yang dimiliki NU.

  • 8/17/2019 Qanonun Asasi NU

    28/31

      Anehnya, ini baru betul-betul diperhitungkan setelah massa NU terfragmantasi secara

    politik. Dalam pemilu-pemilu sebelumnya NU seolah-olah dianggap angin lalu padahal suara

    nahdliyin relatif solid dan tidak terpecah-pecah. Baru pada pemilu 2004, khususnya pemilu presiden 5

    Juli mendatang, NU betul-betul diperhitungkan, padahal suara nahdliyin sudah terpecah-pecah.

    Kontroversi pencalonan Gus Dur di satu pihak dan munculnya KH Hasyim Muzadi dan KH

    Solahuddin Wahid sebagai cawapres di pihak lain, merupakan bukti yang sangat telanjang betapa

    suara NU dianggap sedemikian penting sebagai faktor penentu kemenangan.

      Di tengah persaingan keras perebutan kursi presiden-wakil presiden inilah, PBNU

    mengambil keputusan penting di Rembang pertengahan Mei 2004 dengan menonaktifkan KH Hasyim

    Muzadi dan KH Solahudin Wahid, melarang pengurus NU dan badan-badan otonom di tubuh NU

    mengeluarkan pernyataan maupun fatwa yang mendukung salah satu capres-cawapres, serta melarang

    pemanfaatan institusi maupun fasilitas NU untuk kekepentingan kampanye capres-cawapres. Bahkan

    pengurus NU yang menjadi Tim Sukses dari capres-cawapres tertentu juga diharuskan non-aktif 

    sementara.

      Keputusan itu mengukuhkan kembali NU sebagai civil society yang sempat diragukan

    banyak orang. Dengan tersedotnya berbagai ormas ke dalam orientasi politik praktis, NU nyaris

    “sendirian” sebagai organisasi sosial keagamaan yang secara tegas bersikap netral dalam masalah

    pemilihan presiden-wakil presiden 5 Juli mendatang.

    Dengan keputusan itu, NU memikul tanggung jawab lebih besar ketimbang masa-masa

    sebelumnya. Tanggung jawab ini terutama menyangkut stagnasi peran-peran NU sebagai salah satu

    kekuatan civil society. Stagnasi civil society dalam era reformasi memang tidak hanya terjadi pada

    NU. Sejak Orde Baru tumbang, hampir semua kekuatan civil society tenggelam oleh arus politik yang

    demikian besar.

    Keputusan yang dihasilkan pertemuan Rembang memang sudah lama ditunggu banyak 

    pihak, terutama kelompok kultural di NU. Sejak KH Hasyim Muzadi dan KH Solahuddin Wahid

    resmi menjadi calon wakil presiden masing-masing mendampingi Megawati dan Wiranto,

    bermunculan dukungan dan penolakan. Untunglah Syuriyah PBNU segera mengambil sikap, sehingga

    kontroversi berkepanjangan bisa dihindari dan konflik kepentingan bisa ditekan sekecil mungkin.

    Namun Keputusan Rembang memang tidak selalu ditanggapi positif, baik bagi NU dan

    nahdliyin maupun bagi pihak-pihak lain. Banyak tokoh NU berpendapat, apa salahnya mendukung

    capres-cawapres yang di dalamnya ada tokoh NU, sebagaimana Muhammadiyah yang secara resmi

    mendukung Amien Rais, toh mereka nantinya akan menjadi “wakil NU” yang diharapkan dapat

    memperjuangkan kepentingan NU. Pendapat ini ada benarnya; dan untuk kepentingan jangka pendek,

    keputusan Rembang jelas kurang menguntungkan NU.

    Namun Syuriyah PBNU yang terdiri dari kiai-kiai berpengaruh agaknya lebih berpikir jauh ke depan.

    Inilah saatnya NU kembali kepada garis perjuangan sebagai organisasi sosial keagamaan (jam’iyah

    diniyah) dengan lebih mengutamakan kepentingan jangka panjang ketimbang kepentingan pragmatis

    yang sifatnya hanya sesaat.

    Walhasil, tampaknya NU memang tidak perlu ditarik-tarik ke pilihan politik tertentu dalam

    pemilihan presiden mendatang. Politik garam harus dikedepankan dengan asumsi substansiasi nilai-nilai politik yang memajukan keadilan dan kesetaraan bisa ditawarkan kepada siapapun yang

  • 8/17/2019 Qanonun Asasi NU

    29/31

    memperoleh amanat selama lima tahun ke depan. Meminjam bahasa Ketua Pelaksana PBNU, K.H

    Masdar F. Mas’udi, kalangan NU sebaiknya lebih memikirkan lima tahun ke depan daripada

    menghabiskan energi untuk lima menit: waktu yang biasa dihabiskan voter untuk mencoblos di dalam

    bilik suara.

    Perlunya Memperioritaskan Kembali Agenda Kultural

      Sampai batas-batas tertentu, keterlibatan NU dalam arus kekuasaan bukan saja akan

    mengancam keutuhan jam’iyah dan jama’ah intern NU-karena disadari atau tidak, fenomena itu akan

    mempertajam polarisasi di tubuh NU-tetapi juga mengancam eksistensi NU sebagai civil society.

    Masuknya tokoh-tokoh puncak NU dalam bursa pemilihan presiden bisa menjadi preseden buruk di

    masa datang. NU akhirnya hanya akan menjadi batu loncatan menuju ke tampuk kekuasaan. Pilihan

    untuk kembali ke khittah 1926 sebetulnya merupakan keputusan strategis.

    Dengan komitmen ini, NU sebetulnya sudah menentukan langkah untuk bermain di luar

    arena kekuasaan. Kenyataan bahwa NU telah "memiliki" PKB justru membuat NU lebih bisa

    berkonsentrasi untuk menggarap wilayah-wilayah kultural. Sebab, wilayah struktural (politik praktis)

    sudah "diurusi" PKB. Dengan demikian, hubungan NU dan kekuasaan relatif bisa dibangun secara

    obyektif, rasional, dan terbuka, terlepas apakah tokoh-tokoh NU berada di kekuasaan atau tidak.

    Inilah agenda kultural yang mesti segera dilakukan oleh NU.

    Harapan ini memang tidak mudah karena pengalaman NU selama ini belum sepenuhnya

    bisa membuktikan daya tahannya terhadap godaan politik. Namun demikian, salah satu yang bisa

    diharapkan untuk terus menjaga eksistensi NU sebagai civil society adalah kelompok yang tetap

    konsisten di jalur kultural yang memainkan peran cukup sentral sejak NU kembali ke khittah 1926.

    Kelompok ini memang hanya salah satu dari tiga kelompok dominan di NU . Meminjam analisis

    Laode Ida (Prisma, Mei 1995), paling tidak ada tiga faksi dominan yang muncul dalam dinamika

    internal NU.

    Pertama, faksi politik. Mereka ini terlibat langsung dalam percaturan politik praktis, baik di

    PKB maupun partai-partai lainnya, serta saling berebut pengaruh di basis-basis NU. Kelompok ini,

    karena keniscayaan harus bermain politik praktis, jelas sulit untuk bisa bisa diharapkan untuk bisa

    mendukung NU sebagai kekuatan civil society, kecuali mereka bisa menjalin komunikasi dan

    kerjasama strategis dengan aktivis civil society.

    Kedua, faksi syuriyah/kiai. Sebagai kiai dan ulama, mereka adalah tokoh-tokoh sentral NU

    meski tidak semuanya duduk dalam struktur NU. Faksi ini, dalam era kembali ke khittah, mencoba

    merekonstruksi peran NU dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat. Mereka berusaha agar NU

    tetap setia kepada khittah 1926 dan memainkan peran-peran penting sebagai civil society. Sebagian

    dari kelompok ini kemudian tergoda orientasi politik, namun sebagian besar kelompok ini mencoba

    tetap setia terhadap cita-cita khittah 1926 sehingga dari kelompok terakhir inilah NU diharapkan akan

    terus memainkan peran penting sebagai kekuatan civil society.

    Ketiga, faksi cendekia. Mereka ini adalah (1) kecuali memiliki ilmu pengetahuan agama

    (Islam) yang mendalam juga disiplin atau keahlian tertentu yang diperoleh dari lembaga pendidikanumum, atau (2) mereka berasal dari lembaga pendidikan pesantren dan IAIN yang secara fleksibel

  • 8/17/2019 Qanonun Asasi NU

    30/31

    membuka diri mendalami ilmu selain agama, (3) mereka juga memiliki banyak gagasan yang secara

    terbuka dipublikasikan untuk kepentingan kalangan nahdliyin maupun masyarakat umum, serta

    memiliki komitmen sosial yang tinggi.

    Jika dua faksi terakhir bisa bekerja lebih maksimal dalam menjaga independensi NU

    terhadap kekuasaan serta terus berusaha mengawal dan memantapkan posisi NU sebagai civil societyseperti diamanatkan khittah 1926, NU tidak perlu menghabiskan energi untuk terlibat dalam berbagai

    tetek bengek politik praktis. Toh sudah ada PKB yang menjalankan tugas itu. Sebaliknya, NU bisa

    mencurahkan segenap energinya dalam gerakan-gerakan kultural untuk memberikan pelayanan lebih

    maksimum tidak hanya kepada komunitasnya tetapi juga kepada bangsa ini.

      Namun, menjalankan tekad untuk “kembali ke jalan yang benar” seperti salah satunya

    ditunjukkan dengan sangat elegan dalam keputusan Rembang, bukannya tanpa kendala. Dalam satu

    segi, NU telah memberikan contoh yang sangat bagus bagaimana seharusnya organisasi sosial

    menempatkan diri sebagai kekuatan civil society di tengah gelombang politik yang demikian besar.

    Dengan keputusan itu, NU diharapkan menjadi kontrol moral tidak hanya terhadap proses perebutankekuasaan, tetapi juga terhadap proses-proses politik berikutnya setelah kompetisi itu selesai.

    Dalam segi yang lain, NU harus betul-betul bekerja keras untuk menunjukkan komitmennya

    melaksanakan misi kultural di atas. Persoalannya adalah, mesin organisasi NU seringkali tidak cukup

    efektif di tingkat akar rumput. Tingkat pemahaman akan konsep khittah dan wawasan politik yang

    cukup beragam serta lemahnya bangunan struktur organisasi (instituional building)  merupakan

    penyebab penting munculnya permasalahan tersebut. Oleh karena itu, konsolidasi jam’iyyah harus

    tetap ditumbuhkan. (Disadur dari berbagai sumber).Sumber Tulisan

    "Civil Society" dan NU Pasca-Gus Dur, ditulis oleh Rumadi, staf pada Institute for the Study and

    Advancement of Civil Society (ISACS) Jakarta, mahasiswa Pascasarjana (S3) IAIN Jakarta

    http://www.incis.or.id/ar_18.htm

    )asa *epan +, sebagai Civil Societ#  ditulis oleh Agus Muhammad , Peneliti P3M

    (Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat), Jakarta, Kompas, 13 Mei 2004

    )enggugat Khittah +,( 6umaniora *tama %ress $andung

    )enilai “Kecerdasan” olitik +, dalam ilpres, ditulis oleh Kholilul Rohman Ahmad,

    dimuat tanggal 12/7/2004 di http://www.islamlib.com/id/page.php?page=article&id=618  

    http://www.incis.or.id/ar_18.htmhttp://www.islamlib.com/id/page.php?page=archives&mode=author&id=137http://www.islamlib.com/id/page.php?page=article&id=618http://www.islamlib.com/id/page.php?page=archives&mode=author&id=137http://www.islamlib.com/id/page.php?page=article&id=618http://www.incis.or.id/ar_18.htm

  • 8/17/2019 Qanonun Asasi NU

    31/31

    +, Setelah ertemuan /embang, ditulis oleh Agus Muhammad, peneliti pada

    Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M), Jakarta, Koran Tempo, 21 Mei 2004

    edoman 0erpolitik Warga +,, ditulis oleh KH A. Mustofa Bisri, Rais Syuriyah PBNU,

    Duta Masyarakat, 3 Agustus 2004.