Top Banner
http://pustaka-indo.blogspot.com
98

pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

Jan 18, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 2: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

99% Cinta

“Karena Cinta Tidak Ada Yang Sempurna”

—∞—

Nenden Siti Sopiah

PT Woolu Aksara Maya

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 3: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

99 % Cinta“Karena Cinta Tidak Ada Yang Sempurna”

001.250

Penulis:Nenden Siti SopiahEditor:Ageng Wuri Rezeki A.Desain Kover:Alodia Amanda

ISBN:978-602-314-061-9

Diterbitkan olehPT Woolu Aksara MayaWisma Iskandarsyah, Jl. Iskandarsyah RayaKav 12-14, Blok A4-5, Kebayoran BaruJakarta Selatan, 12160

Hak cipta dilindungi undang-undang

Dilarang mengopi atau memperbanyak tanpa izindari penerbit

All Right Reserved

-----ooOoo-----

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 4: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

Dari Penulis

—∞—

Puji dan syukur saya tak hentinya ucapkan kepadaAllah SWT. Karena atas ridhonya saya dapatmenyelesaikan cerita ini. Berkat belas kasihannya sayadapat menuliskan cerita ini dengan lancar. Tak lupasalawat beserta salamnya semoga senantiasa tercurahlimpahkan kepada baginda Rasulullah SAW yang telahmembawa umatnya dari masa kejahiliyahan menuju kemasa modern ini. Semoga kita semua mendapatkanrahmat darinya, amin.

Cerita-cerita Aliando Syarief-Prilly Latuconsinadalam buku saya kali ini kisah cinta campuran. Karenauntuk kali ini saya membuat dari kumpulan cerpen-cerpen yang menurut saya terbaik yang bisa saya buat.Dari beragam kisah cinta yang unik, apik, dan romantis.Oh iya, selain kisah cinta Romantis Unyu Aliando-Prilly,kali ini saya juga membuat cerita yang lain dari padayang lain. Bagaimana ya kisahnya?

Semoga cerita ini dapat menghibur seluruhpenggemar Aliando dan Prilly yang mencintai karaktermereka dan semoga suasana tegang penuh romantikadalam cerita ini bisa membawa anda semua masuk kedalam kisah cinta yang romantis dan penuh cinta.

Penulis

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 5: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

Dari Penerbit

—∞—

Kumpulan cerita pendek bertema cinta romantisfanfiction Aliando-Prilly. Lima cerita cinta karya NendenSiti Sopiah merupakan karya keduanya yang terbit diMoco Social Reading. Karya pertamanya berjudulImmortal Love fanfiction Aliando-Prilly berkisahmengenai cerita dua vampir yang memperebutkanmutiara. Karya kedua ini cukup beragam. Mengambiltema cinta yang menggelikan dan lucu hingga cinta duadunia antara vampir dan manusia. Happy Reading foryou! 99 % “Cinta Tidak Ada Yang Sempurna”.

Januari 2015

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 6: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

99% Cinta

––∞—–

Prilly berjalan ke sana ke mari dengan perasaankesal dan juga gelisah. Di tangannya ada sebuah ponselyang sedari tadi ia pandangi, sesekali ia mengetikkansesuatu di sana dan sesekali ia men-dial nomor ponselyang sudah ia hafal di luar kepala. Ia mendengus kesalsaat tak ada respon sedikit pun dari orang yang sedaritadi ia tunggu.

“Ali mana sih? Kebiasaan deh! Udah gue bilangjangan telat masih aja telat!”

Tak lama kemudian sebuah mobil yang ia kenalberhenti di depannya. Prilly mendengus kesal. Dari kursipengemudi Ali keluar.

“Maaf yaang tadi macet banget.”

“Udahlah gak usah banyak alesan! Bosen akudengerin alesan kamu terus.”

Prilly berjalan ke arah mobil Ali kemudian masuk dibangku penumpang. Tingkat kekesalannya sudahmencapai batas tertinggi. Sementara itu Ali hanya bisamenghela napas panjang kemudian masuk di bangkupengemudi.

Ali melirik ke arah Prilly, ia menghela napaspanjang kemudian mendekatkan diri ke arah Prilly.

~1~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 7: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

Prilly mengerutkan kening sambil memundurkandirinya.

“Ngapain kamu?”

Ali dan Prilly bertatapan begitu dekat. Alitersenyum tipis dengan tangan kanan menarik safety beltuntuk Prilly.

“Pasang safety beltnya yaang...”

“Oh.”

Prilly mengalihkan pandangannya ke arah lain.Berusaha menghilangkan kegugupan yang entah kenapatercipta begitu saja di antara mereka.

Ali kembali pada posisi kemudian memakai safetybelt untuk dirinya sendiri. Setelah itu ia menginjak gas.

“Gimana kuliah kamu yang? Ada kendala gak?”

“Gak tuh. Biasa aja.”

Ali menghela napas, ia tersenyum sambil melirikPrilly.

“Kamu kenapa sih? Jangan cemberut dong. Entaraku gemes lho sama kamu.”

Prilly tak bergeming. Ia malah bergumam kecil.

“Bodo amat. Emang aku peduli. Ih. Dasar cowokemang gak peka.”

~2~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 8: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

Ali menginjak rem, menepikan mobilnya di jalananyang cukup sepi. Ia dan Prilly saling melirik.

“Kok berhenti sih?”

Ali tersenyum kecil. ia membuka safety belt nyakemudian menghadap Prilly dengan sempurna.

“Aku bilang...” Ali semakin mendekatkan wajahnyapada Prilly “Jangan buat aku gemes yaang...”

“A... Ali...” ucap Prilly gugup. Ia semakin terpojokoleh Ali yang semakin mendekat. “Kamu...”

“Sst...” Ali meraih bahu Prilly agar diam. Ia masihmenatap langsung mata Prilly yang mulai gugup luarbiasa itu. “Ini hukumannya buat kamu.”

Prilly menutupkan matanya takut, tak ada apa-apayang terjadi. Ia membuka matanya kemudianbersamaan dengan itu sebuah kecupan ringan mendaratdi puncak hidungnya. Prilly mematung.

Ali tersenyum geli. Ia kembali duduk kemudiankembali memasang safety belt-nya. Selama perjalanan iaterus menerus melirik Prilly yang sesekali tersenyumsambil menatap ke arah sampingnya. Setidaknya, Prillysudah tidak begitu kesal lagi padanya.

***

Prilly membawa nampan berisi makanan danminuman untuknya dan Ali. Ia tersenyum pada Ali yangterlihat sibuk dengan ponselnya. Kemudian ia duduk di

~3~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 9: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

samping Ali.

Ali menyimpan ponselnya di meja kemudianmenarik Prilly agar duduk di pangkuannya.Melampiaskan rasa rindunya, beberapa hari tak bertemusaja membuatnya dilanda rindu yang luar biasa padakekasihnya ini.

Prilly dengan manja duduk menyamping dipangkuan Ali. Ia menyandarkan tubuhnya pada Alisementara tangan Ali memeluk Prilly agar tak terjatuh.Keduanya tersenyum penuh kebahagiaan.

“Banyak fans kamu yang nunggu kamu debut lagiyaang, kapan kamu mau... ya seenggaknya nyanyi lagi?”

Prilly terkekeh kecil. ia menyimpan ponselnya yangsedari tadi ia mainkan. Ia menatap Ali dengan keduatangan yang ia kalungkan di leher Ali.

“Iya honey, tapi aku gak mau jadi ganggu kuliahaku aja. Aku belum siap bagi waktunya honey.”

Ali terkekeh. Ia mencubit pelan pipi Prilly.

“Yaudah terserah kamu aja yaang...”

Prilly kembali meraih ponselnya.

“Honey... foto ya...”

Ali tertawa kecil kemudian mulai mengubah-ubahekspresi wajahnya sesuai permintaan Prilly.

~4~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 10: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

“Honey... ini lucu.”

Ali tersenyum.

“Iya yaang bagus. Yang ini juga bagus tuh.”

“Ah iya... aku upload ya.”

Ali hanya mengangguk tak berkomentar lagi. Iaterus menatap Prilly, enggan melepaskannya. Entahkenapa, ia begitu menyayangi gadis ini, begitumencintainya dan setiap ia meninggalkan gadisnya inibeberapa saat saja ia sudah dilanda rindu yang luar biasa.

“Yaang...”

Tanpa menoleh Prilly menjawab.

“Ya honey?”

Ali mendekatkan wajahnya ke telinga Prilly.

“I love you...”

Prilly tersenyum, ia menoleh pada Ali. kemudian iamemeluk leher Ali, berbisik pada kekasihnya itu.

“I love you too...”

Keduanya bertatapan sambil melempar senyumkebahagiaan.

“Aku sayang kamu yaang...”

“Aku lebih sayang kamu honey...”

~5~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 11: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

“Aku lebih lebih sayang kamu yaang... melebihiapapun.”

“Cinta aku melebihi cinta Juliet pada Romeo.”

“Melebihi cinta Edward Cullen pada Bella Swan.”

“Ih honey... serem banget sih. Itukan di filmVampir.”

Ali tersenyum.

“Itu menandakan cinta dan sayang aku ke kamuitu abadi. Seperti cinta mereka yang tidak akan pernahmati dan tidak akan lapuk oleh zaman.”

Prilly tersenyum. Ia menyeka air matanya yangbaru saja akan turun.

“Honey...”

Prilly memeluk Ali. begitupun Ali, ia mengeluspunggung Prilly dengan sayang. Demi apapun, ia engganuntuk berpisah dengan gadisnya ini, penyemangatnyaini, gadis yang mampu membuatnya merasakan kesal,rindu, sayang dan cinta secara bersamaan. Gadis yangbenar-benar luar biasa baginya. Sangat luar biasa.

***

Prilly menghentikan secara mendadak mobil yangia kendarai begitu memasuki lokasi shooting sinetronterbaru Ali. Ia keluar dari mobilnya kemudianmembantingkan pintu mobil itu dengan kasar, ia berjalan

~6~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 12: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

cepat ke arah Ali lalu Ia menarik tangan Ali dengankasar, membawanya masuk ke dalam mobil pribadinya.Pandangannya menyala marah, penuh api cemburu.

“Bisa gak sih gak usah ada adegan kayak gitu?Percuma! Pasti disensor juga! Kamu tuh hargain dikit keperasaan aku. Baru sekali aja aku ke lokasi shootingkamu aku langsung liat adegan kayak gitu! Jadi selamaini gini? Atau adegannya lebih parah hah?!”

“Yaang...”

“Udahlah Li. Gak ada yang bisa kamu jelasin lagi!Pantes aja ya hari ini kamu gak ajak aku ke sini!Biasanya maksa-maksa. Taunya...”

“Yaang... itu sebatas profesionalitas aja.”

“Profesionalitas apa?! Kamu itu gak sekali dua kaliLi maen film maen sinetron! Kamu juga pasti taukanadegan kayak gitu pasti disensor? Kamu lakuin juga buatapa? Percuma!!!”

“Tapi tadi enggak sempat kan yaang? Tadi akulangsung ditarik sama kamu? udah ya ja...”

“OH jadi kalo aku gak narik kamu kamu bakalanterusin gitu?!”

“Ya enggak yaang... lagipula diskripnya juga gakada yang kayak gitu.”

“Terus? Itu improvisasi? Bagus ya... kamu udahberkembang improv nya. Udah mulai berani!!!”

~7~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 13: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

“Yaang bukan kayak gitu...”

“Keluar.”

“Yaang seenggaknya kamu...”

“Keluar.”

“Dengerin dulu yaang...”

“KELUAR ALIANDO SYARIEF!!!.”

Ali menarik napas panjang kemudianmenghembuskannya kasar. Ia menatap Prilly yang taksedikitpun menatapnya. Jika sudah begini, apalagigadisnya itu sudah menyebutkan nama lengkapnyatandanya gadisnya ini marah besar. Ia menghela napaslagi kemudian mendekatkan diri pada Prilly, mengecupringan kening Prilly setelah itu ia mengelus rambut Prilly.

“Aku sayang kamu yaang... aku sayang bangetsama kamu, aku gak mungkin berpaling dari kamu.kamu juga tau aku gak bisa jauh-jauh dari kamu.Jangan lama-lama marahnya ya sayaang... I love you...”

Ali tersenyum pada Prilly. Setelah mengatakan ituAli keluar dari mobil milik Prilly. Sementara Prillymengejapkan matanya, air matanya mengalirbersamaan dengan Ali yang menutupkan pintumobilnya. Ia menelungkupkan wajahnya pada tanganyang ia letakkan di atas stir. Kenapa ia harus merasakanhal seperti ini? Kenapa ia terlalu sayang pada lelaki itu?Kenapa ia sebegitu cintanya pada lelaki itu?

~8~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 14: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

Ali... Aku juga sayang kamu... Aku gak mau kamuadegan kayak gitu... Itu keterlaluan Li, nantinya bukancuma aku yang nentang tapi banyak orang. Prillymengangkat jawahnya, menyeka air matanya. Iamenarik napas panjang kemudian setelah tenang iamemutuskan untuk pergi dari tempat itu.

***

Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraihponselnya, tak ada pesan apapun dari Prilly, bahkanpanggilan tak terjawab pun tak ada. Ia menarik napaspanjang kemudian membuka galery foto dalamponselnya. Ia tersenyum saat menatap gambar berbagaigambar Prilly, gadisnya. Gadis yang sangat ia sayang danentah kenapa meski beberapa jam yang lalu merekabertemu ia telah merindukannya. Ia jadi ingat, beberapatahun lalu saat shooting sinetron bersama dan darisanalah mereka bersatu hingga tak bisa dipisahkanseperti sekarang ini.

Ali menghela napas, ia memilih satu foto Prilly danmengunggahnya. Ia menuliskan sebuah caption.

Tak ada cinta 100%, karena dalam sebuahcinta pasti ada sebuah guncangan. Tapi, akuakan berusaha mencintai kamu sebanyak 99%.99% Cinta karena cinta tak akan ada yangsempurna dan aku akan berusahamenyempurnakannya.

~9~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 15: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

Ali kembali menghela napas. Tak ada yang dapat ialakukan selain hal itu, karena ia tau jika ia memaksakanmenghubungi kekasihnya itu bukan membaik, malahakan membuatnya semakin jengkel dan akan marahsemakin lama.

Ali membuka akun milik Prilly. Ternyatakekasihnya itu juga mengunggah sebuah foto. Iatersenyum saat membaca caption-nya.

1% yang sangat menjengkelkan. Aku jugaakan berusaha mencintaimu 99%. Kita akansama-sama menyempurnakannya. :) :*

Notifikasi segera bermunculan. Ia tersenyum kecilmelihat beberapa komentar yang masuk dan tertujuuntuknya. Ia beruntung sekali memiliki penggemar yangsangat mendukung hubungannya dan tak jarang merekaakur kembali karena penggemar mereka.

So sweet banget sih bang @aliandoooberuntung banget Kak @prillylatuconsina96dapetin abang Abang @aliandooo. Marahan yasama Kak @prillylatuconsina96? Janganmarahan dong. Jadi ikut sedih :(

Bang @aliandooo ajak barbie nya mainsinetron bareng lagi dong! Bete gue liat lo mainsama cabe-cabean itu. loe lebih cocok sama@prillylatuconsina96. Lo sama Barbie itu hargamati!

Bang woy!!! Lo apain barbie gue? Awas ya

~10~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 16: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

lo kalo buat dia nangis. Ih! Bakalan sebel guesama lo kalo dia sampe nangis!!!

Kapan gue punya cowok kayak lo bang?@aliandooo beruntung banget@prillylatuconsina96 punya lo. :) :*

Ali tersenyum kecil. Ia kembali melihat foto Prilly,nge-like dan mengomentari foto tersebut.

***

Prilly segera membuka komentar yang dikirimkanAli pada foto yang sengaja ia unggah.

I love you yaang... Maaf atas 1% yangmasih belum bisa aku hapuskan, yang masihbelum bisa aku sempurnakan pada 99% yangtelah ada.

Prilly tersenyum kecil. Kemudian ia merebahkantubuhnya di atas pembaringan. Pasti banyak infotaimentyang liat deh. Hhh... Ia memejamkan matanya sejenak.Kemudian ia membukanya lagi sambil tersenyummenatap langit. Bener apa kata orang-orang, akuberuntung punya Ali. Dia sabar banget, dia jugapenyayang banget. Maafin aku honey. Aku akanberusaha gak cemburu lagi asalkan kamu gakketerlaluan kayak tadi.

***

Prilly tersenyum begitu membukakan pintu.

~11~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 17: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

Kemudian ia memeluk orang yang berada di ambangpintu itu. orang yang setiap saat ia rindukan.

“Honey...”

Ali tersenyum, ia membalas pelukan Prillymengelus punggungnya sayang.

“Aku kangen banget sama kamu yaang.”

“Aku juga honey.”

Prilly mengurai pelukannya. Lalu ia menarik Aliuntuk masuk ke dalam rumah kemudian ia dudukberdampingan dengan kekasihnya itu.

“Jangan marah lagi yaang.”

“Kenapa?”

“Capek aku dikejar-kejar infotaiment terus.”

Prilly merengut.

“Ih kok gitu sih? Masa alesannya gitu?”

Ali terkekeh. Ia menarik Prilly dalam dekapannya.

“Becanda yaang... aku gak tahan aja kamu marahsama aku. Aku bingung ngadepinnya kayak gimana.Masalahnya aku selalu kangen kamu yaang... makanyajangan marah lagi ya.”

“Aku usahain ya honey...”

Ali mengelus puncak kepala Prilly.~12~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 18: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

“Maen sinetron yuk... Aku dapet tawaran lagi.”

“Gak ah.”

“Nanti aku adegan aneh marah lagi. Maen yukk.”

Prilly menghela napas panjang.

“Yaudah iya.”

Ali tersenyum, ia mengecup ringan puncak kepalaPrilly.

“Yaang banyak yang marah sama aku kitamarahan lho. Fans setia kamu masih nunggu kamu tuh,masih support kamu.”

“Aku tau honey. Aku udah baca juga kok. Di akunaku juga banyak yang kayak gitu.”

“Banyak yang sayang sama kamu.”

“Apalagi kamu honey.”

Prilly menyamankan duduknya. Ia memeluk Alidari samping kemudian memejamkan matanya.

“Kangen banget aku sama kamu honey. Padahalkita cuma gak ketemu sehari.”

“Apalagi aku yaang... aku lebih kangen sama kamu.Aku udah kayak orang gila gak dikasih kabar sedikitpunsama kamu.”

Prilly terkekeh geli. Ia mencubit pinggang Ali pelan.

~13~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 19: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

“Ada-ada aja kamu ahh.”

“Beneran yaang. Eh tunggu sebentar.”

Ali mengeluarkan ponselnya dari dalam sakucelana. Sebuah panggilan masuk.

“Ya...”

“Oke.”

“Hm.”

“Oke ya sekarang on the way ke sana. Oke bye.”

Prilly mengerutkan keningnya melihat Ali yangsedang bercakap-cakap entah dengan siapa.Mencurigakan sekali. Pasalnya Ali terlihat begitu gugup.Apalagi dia sesekali menatap Prilly seakan takut Prillymendengar pembicaraannya. Ada apa ini? Apakah 1%yang dapat membahayakannya? Yang dapatmenyingkirkannya dari kehidupan Ali?

***

Sejak hari itu tak ada kabar sedikitpun dari Ali. Inihari ketiganya Ali tak memberi kabar padanya. Apakahbenar prasangkanya selama ini? Apakah Ali memilikikekasih lain? Apakah dia meninggalkannya? Apakahselama ini Ali hanya membohonginya? Apakah selamaini Ali tak benar-benar mencintainya? Satu persatupertanyaan itu muncul dalam pikirannya.Pertanyaanpun seiring bertambah dengan prasangka-prasangka lainnya yang membuatnya begitu gundah.

~14~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 20: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

Perasaannya pun menjadi tak menentu. Ada apakah ini?Apakah sebenarnya yang terjadi?

Prilly menghembuskan napasnya kesal. Tak adasatupun pesan dari Ali. Tak ada kabar sedikitpun dari Ali,tak ada sedikitpun tanda-tanda keberadaannya. Ia telponke rumahnya, orang rumah bilang tidak ada. Iatanyakan pada Kakaknya juga ia mengatakan Ali sibuk,ia bertanya juga pada Mamanya tak ada jawaban yangpasti. Sebenarnya Ali ke mana?

~15~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 21: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

~16~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 22: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

Prilly memberanikan diri mendial nomor milik Ali.Dijawab!

“Honey...”

“Prilly maaf. Sebaiknya kita gak usah pacaran lagi.Aku ngerasa kita udah gak cocok lagi pacaran.”

“Apa?! Maksud kamu kita putus? Terus selama iniapa? Jadi semua yang kamu bilang itu bohong? Yangselama ini kamu janjikan itu bohong?.”

“Maaf... tapi...”

“Aku benci sama kamu Ali!!!”

Prilly segera mematikan ponselnya. Apa-apaan ini?Jadi benar ketakutannya selama ini? Ali menjauh hanyauntuk meninggalkannya? Jadi apa tujuan Ali selama inimendekatinya? Apa?! Prilly membantingkan tubuhnyake pembaringan, ia menelungkupkan tubuhnya,menutup kepalanya dengan sebuah bantal.

“AKU BENCI KAMU ALIIIIIIIIIIIIII............ AKUBENCI KAMU..... AKU GAK AKAN PERNAH MAAFINKAMU! ENGGAK!!!.” Teriak Prilly.

Seseorang membuka pintu kamar Prilly.

“Sayang kamu kenapa?.”

Prilly dengan cepat mendudukan dirinya. Iamemeluk Mamanya segera.

~17~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 23: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

“Ali Ma... Ali...”

“Ali kenapa sayang?”

Prilly menggelengkan kepalanya. Ia ingat, selamaini Mamanya begitu mendambakan Ali menjadimenantunya. Bagaimana reaksi Mamanya ini jika iatahu dirinya dan Ali putus? Bagaimana? Ia tak bisamembayangkan bagaimana kekecewaan Mamanya padadirinya ini.

Mama Prilly menyalakan televisi yang berada dikamar Prilly. Menayangkan sebuah acara musik di sorehari.

“Prilly... maaf... mungkin kamu tadi salah fahamdengan perkataan aku ditelpon.”

“Memangnya ada apa?.”

“Aku bilang ya... kita udah gak cocok pacaran.”

“Kenapa seperti itu?.”

“Karena aku ingin menyempurnakan 99% itudengan 1%nya.”

“Maksudnya?”

“Mungkin Prilly mengerti.”

“Apa yang ingin kamu katakan untuk Prilly?”

“Maafin aku Prilly... kita memang sudah tidakcocok untuk pacaran, aku merasa udah bosen pacaran

~18~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 24: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

sama kamu. 99% cinta aku itu gak sempurna tanpa 1%yang indah ini, tanpa 1% yang dinamakan ijab qabul.Aku merasa tidak cocok lagi pacaran sama kamu, karenaaku merasa kamu lebih pantas menjadi sesuatu yanglebih dari sekedar pacar. Prilly... will you marry me?”

Prilly mengangkat wajahnya dari pelukanMamanya begitu mendengar kalimat terakhir. Iamenatap ke arah layar di mana di sana ada Ali yangsedang menatap ke arah kamera seakan dirinya danPrilly bertatapan langsung.

“Ma?”

“Jawaban kamu sayang?” Mama Prillymemberikan ponsel dan diberikannya pada Prilly.

“Ya... aku mau honey...”

Prilly membulatkan matanya saat ia mendengarpantulan suaranya dilayar itu. Ia menatap ke arahMamanya kemudian ke arah layar bergantian. Jadi...maksud semua ini apa?

“Terima kasih sayaang... I love you...”

Prilly lagi-lagi menitikan air matanya, air matakebahagiaan. Akhirnya selama ini yang ia dambakanakan terjadi juga.

“I love you too Honey...”

***

~19~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 25: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

Tak akan pernah ada cinta yang sempurna,karena kesempurnaan cinta hanya akan lebihsempurna lagi jika disahkan oleh sebuah kata yangdisebut dengan ijab qabul. Percayalah 99% ituakan sempurna oleh 1% yang lebih indah.

~20~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 26: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

Cinta dalam Diam

––∞—–

Tak selamanya cinta harus diungkapkan,begitupun rasa ingin memiliki. Terkadang, cintaitu cukup dengan diam.

Kamis, 5 September 2013

Seperti biasanya, pukul 5 sore aku akan bekerja disebuah kafe, tepatnya bekerja sebagai penyanyi. Kafe itukebetulan pukul 5 sore hanya akan memutar lagu BrunoMars, penyanyi kesukaanku.

“Selamat sore semuanya...”

Aku menyusuri setiap inci dari kafe ini. Itu dia! Akumenemukan dia di sana. Dia Mr. A. Nama lengkapnya?Entahlah, aku pun tak tau meski ini bukan kalipertamanya ia datang kemari dan me-request sebuahlagu. Entah aku yang terlalu percaya diri atau memangkenyataan, dia tak melepaskan pandangannya padaku,menatapku begitu intens dan syarat akan kelembutan.

“Mbak... ini.”

Nah ini dia yang aku tunggu. Aku meliriknyasekilas kemudian mulai membaca memo yang baru sajaaku terima, aku tersenyum kecil.

Disore yang membahagiakan ini tolong nyanyikanlagu Just The Way You Are ya.

~21~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 27: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

Aku tunggu.

Mr. A

Aku menarik ujung bibirku sedikit. Inilah kata-katanya setiap sore, tak ada yang ia ubah sedikitpun. Dariawal ia datang ke sini. Sekitar ya, dia rajin mendatangikafe ini sejak seminggu terakhir ini. Dia benar-benarmengagumkan, apalagi dengan dandanan yang begitucasual, dia benar-benar tampan. Matanya sipit, kulitnyaputih pucat, rambutnya hitam legam.

Hhh... setidaknya itu yang dapat ku lihat darikejauhan seperti ini. Aku tak pernah bisa menemuinya.Bukan aku tak usaha, namun begitu aku menyelesaikanlaguku dia akan segera pergi dan bodohnya aku selalu takmenyadari itu.

“Persembahan spesial sebagai pembukaan kali ini...Special to Mr. A. Just The Way You Are.”

Aku melihatnya tersenyum ke arahku, akupunmembalasnya. Ada sesuatu yang berdesir dalam dadakubeberapa hari terakhir ini saat melihat senyuman itu,begitu halus dan hangat. Aku tau, mungkin saja akumencintainya. Aku tak pernah merasakan hal seperti ini.tapi, justru karena belumlah maka aku dapatmenyimpulkannya.

Pada pertengahan lagu, aku melihat seorangwanita memasuki kafe dengan wajah paniknya. Iamenengok ke kanan dan ke kiri tak karuan. Saat wanitaitu menemukan Mr. A-ku dia terlihat sekali bernafas lega,

~22~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 28: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

dia menghampiri Mr. A-ku lalu memeluknya. Gadis ituyang menggunakan dress soft blue sebatas lutut yangbegitu pas pada tubuh semampainya. Dia cantik, cantiksekali.

Sebuah dentuman keras menghantam dadaku,membuatku sesak. Bagai terserang petir di siang bolong.Hatiku semakin mencelos mendapati dia membalaspelukan wanita itu, menatapnya dengan begitu teduh,menanggapi setiap ucapan wanita itu dengan sabar,sesekali ia mengelus pipi wanita itu dan tersenyum begitutipis. Senyuman yang slalu dia berikan padaku.

Oh God, kenapa aku ini? Aku melihat dia keluardengan digandeng begitu mesra oleh wanita tadi. Tuhan,mungkin aku terlalu cepat menyimpulkan perasaanku.Andai saja aku tidak ceroboh, pasti aku tak akanmerasakan sakit yang luar biasa dalam hatiku ini. Akurasa, aku begitu hancur, aku tak tau harus bagaimanalagi. Aku tak sebanding dengan wanita itu. Aku tak akanpernah ada apa-apanya dengan wanita itu. Tuhan,hatiku... kenapa ini semua terjadi setelah dia begitu baikpadaku? Apalagi jika mengingat bahwa dia terkadangmemberikanku bingkisan yang mampu membuatkusemakin melambung, melayang ke angkasa tanpamemikirkan bahwa aku akan jatuh dan saat inilah... akuterjatuh begitu dalam, tak tau bagaimana carabangkitnya kembali. Apakah ini pertanda aku harusmengakhiri perasaanku padanya?

“Prilly... lanjutkan lagumu...”

~23~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 29: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

“Eh... iya”

***

Jumat, 6 September 2013

Sore ini aku begitu berat melangkahkan kakiku kedalam kafe. Karena aku yakin pasti ada dia, dia yangmembuat hatiku tercabik dan sukses membuatku taktidur semalaman karena hanya memikirkannya saja. Kutarik napas dalam-dalam. Seperti biasa, aku selalumengedarkan pandanganku. Tunggu! Kenapa? Kenapadia tidak datang hari ini? Ke mana dia? Ya Tuhan, apajangan-jangan ada hubungannya dengan wanita yangkemarin? Wanita anggun itu.

“Illy... ayo...”

Aku berbalik dan mengangguk kecil pada Rio,pemain gitarku. Aku hanya bisa menghela napas beratdan segera mendekati pria itu. namun, tiba-tiba kepalakuterasa begitu berputar. Mataku tidak bisa pusat, hinggaakhirnya aku merasakan tubuhku terhempas dan...gelap.

***

Kamis, 12 September 2013

Hari ini, sudah satu minggu pasca datangnyawanita itu. Berarti aku tak bertemu dengan Mr. A sudah6 hari dan sudah 5 hari pula aku terbaring di bangsalrumah sakit. Hhh... entah kenapa, sejak sore itu aku

~24~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 30: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

malas sekali makan, puncaknya pada hari Jum’at. Akubenar-benar tidak memakan sedikitpun makananku. Akumerasa tidak selera untuk melakukan apapun danbeginilah hasilnya, maagku yang aku itu kambuh. Huhhdengan terpaksa aku harus dirawat beberapa saat disini.

“Makan dikit Prill.”

Aku membuka mulutku saat Sivia, sahabatkumenyuapiku. Dia, begitu sabar merawatku, menemanikudi sini. Aku tidak tau bagaimana nasibku kalau tidak adadia.

“Vi, apa dia ada ke kafe?”

Sivia terlihat menghela napas lalu menatapkujengah. Ya, aku tau itu. Karena apa? Karena dia bosanmendengarkanku menanyakannya terus menerus.

“Prill, udahlah, lupain dia, kamu kenapa sih? Apakamu gak pernah mikir tentang hubungan mereka?Siapa tau aja mereka lebih dari temen, lebih dari pacar.Gimana kalo mereka udah nikah?”

Selalu saja, begitulah jawaban Sivia saat akumenanyakannya. Memangnya aku salah hanyabertanya? Lagipula aku telah membentengi diriku agaraku tak menyukainya. Tapi kenapa Sivia tidakmempercayaiku?

Tak berselang berapa lama, Sivia pamit untukbekerja. Tentu saja aku mengizinkannya kemudiandengan sebuah botol air mineral di tangan, aku berjalan

~25~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 31: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

keluar ruang rawatku. Aku bosan jika hanya tidur, akujuga membutuhkan udara segar di luar sana. Beberapasuster yang pernah merawatku menyapa denganramahnya, begitupun dokter yang sesekali aku temui.

“Jangan nakal-nakal ya jagoan... KasihanMaminya...”

Aku mengalihkan pandanganku ke sumber suara.Suara yang entah kenapa begitu menarik perhatianku.

Deg!

Dia...

Brak!

Tanpa basa-basi aku menjauh secepat langkahkubegitu air mineral dalam botolku terjatuh. Aku taksanggup melihatnya ,dia Mr. A ku yang menghilang, danternyata dia berada di sini, di rumah sakit ini. Dadakusesak melihat kenyataan itu. Ternyata benar apa kataSivia, mereka telah menikah. Mereka pasangan suami-istri. Terlihat dari dia yang mengecup perut buncit wanitayang datang ke kafe itu. Aku tak percaya ini, aku kecewa.Apa yang harus aku lakukan sekarang? Aku hilang arah,aku tak tahu harus bagaimana lagi.

Begitu sampai di ruang rawatku, aku menutuppintu itu dan bersandar di balik pintu, menahan isakandan derai air mata yang siap meluncur dari mataku. Akumerasakannya, mataku mulai buram. Aku rasa, aku takbisa menahannya lagi. Aku terisak sendiri di ruangan

~26~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 32: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

sunyi ini, dengan dada yang masih terasa begitu sesak.Tuhan, berikan aku kekuatan.

***

Jum’at, 13 September 2013

Dengan dada yang masih terasa begitu sesak. Akumulai membenahi segala hal yang mengingatkanku padadia. Kemarin, pada sore hari aku langsung pulang.Meskipun aku merasa masih kurang fit tapi aku rasayang membuat aku sehat lagi adalah diriku sendiri.Daripada harus melihatnya lagi bersama wanita itu. lebihbaik aku pulang dan mulai melupakannya.

“Kamu yakin Prill mau buang ini semua?”

Aku hanya dapat mengangguk menanggapipertanyaan itu. Aku tak yakin bisa menyembunyikangetaran menahan tangisku jika aku berbicara. Huhhkupejamkan mataku sejenak.

“Bawa barang ini menjauh.”

Aku melihat Sivia hendak mengatakan sesuatu,namun sepertinya ia menahannya kemudian berlaludengan sebuah kotak kecil di tangannya. Aku harusmelupakannya. Harus!!!

***

Senin, 16 September 2013

Aku kembali pada pekerjaanku. Aku selalu berharap

~27~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 33: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

agar tak bertemu dia lagi dan memulai kembali rasa sakithatiku. Cukup sudah semua yang kurasakan ini. akulelah dengan semuanya.

“Sebaiknya anda pergi sekarang juga atau sayapanggilkan security.”

Aku mendengar teriakan Sivia dari luar. Kebetulansekarang aku berada di kamar ganti untuk merapihkanpakaianku. Kenapa dia? Kenapa sampai berteriak sepertiitu?

Aku mendekatkan diri ke dinding.

“Please, Saya membutuhkan Prilly.” Siapa itu?kenapa suara wanita itu begitu lirih dan memohon? Dankenapa dia mencariku? Apa kepentinganku untuknya?Apa yang bisa kulakukan untuknya?

“Permisi...”

Wanita itu...

“Prilly... aku mohon sama kamu ikut akusebentar... aku mohon sekali.”

“Tidak!!!”

Aku mengalihkan pandanganku pada Sivia yangmasih terlihat geram.

“Vi...” aku mengalihkan pandanganku pada wanitaitu.

~28~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 34: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

“Baiklah, aku ikut.”

“Prilly!!!”

“Aku pergi...”

“Tapi Prill...”

“Nggak apa-apa.”

Akhirnya aku beranjak bersama wanita itu.Sebenarnya aku bingung juga dengan ajakan wanita itu,tapi apa salahnya berbuat baik pada orang hamil?

“Aku mau dibawa ke mana?”

Dia menoleh ke arahku kemudian tersenyum. Hey!Yang aku butuhkan jawaban. Bukan senyuman. Tapitunggu! Bukannya ini jalan ke rumah sakit itu?

“Ini?”

“Iya... jalan ke rumah sakit tempat kamu waktu itudirawat.”

“Kamu tahu?” Lagi-lagi dia hanya menanggapinyadengan senyuman.

“Kita belum kenalan.” Kemudian dia mengulurkantangannya padaku aku membalas uluran tangan itu.

“Aku Milla.”

“Prilly.”

“Kita sudah sampai.”~29~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 35: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

Aku melirik ke arah luar. Tak lama kemudian kamikeluar dari dalam mobil. Dalam sunyi aku mengiringilangkahnya yang entah tertuju ke mana itu. Saat diaberhenti, aku pun ikut berhenti.

“Lihatlah.”

Aku mengikuti instruksinya dan menghadap kearah celah pada pintu itu. Ya Tuhan, apa benar itu dia?Aku mengalihkan pandanganku pada Milla.

“Dia adikku. Dia terkena kanker otak stadiumakhir.”

Dadaku kembali perih bercampur dengan sesak.Serasa dihantam oleh beban yang tak dapat aku angkatdan di saat yang sama dadaku di tusuk oleh pisau yangberkarat berkali-kali. Mataku mulai berkabut. Katakanini mimpi!!! Katakan aku hanya berhalusinasi!!! Katakanini semua bohong!!!

“Dia akan selalu mencoba terlihat sehat walautanpa orang tahu ternyata dirinya menahan sakit.”

Aku menatap Milla kemudian menatap ke arahruangan itu lagi. Dia... yang biasanya begitumengagumkan dan gagah dengan pakaian-pakaiannya.Kini terbaring lemah di bangsal rumah sakit denganbeberapa selang terpasang pada tubuhnya. Aku tak bisamelihat ini, aku tak bisa!

“Dia begitu bahagia bisa bertemu lagi, Prilly!!!”

~30~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 36: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

Aku mendengar seruan Milla saat aku berlari taktentu arah menjauhi ruangan itu. ternyata selama iniaku salah menilainya. Aku salah!!!

***

Kamis, 26 September 2013

Sudah satu minggu lamanya aku hanya berdiammenungguinya tersadar di ruangan ini. aku hanyameninggalkannya sejenak, saat aku makan danmembersihkan diri. Aku tak mau meninggalkannya, akuingin begitu dia sadar dia melihatku untuk pertamakalinya. Dia, Aliando Syarief yang ternyata sahabatkecilku. Yang mencariku, begitu menyayangiku danmencintaiku.

Aku menelusuri wajahnya dengan jemariku. DiaAliku yang sangat jahil kepadaku, namun dia akan selalumenjagaku di manapun aku berada. Aku jugamenyayanginya, dari sejak lama.

“Ah...”

“Ali.”

“Prill...”

“Iya ini aku. aku panggil Dokter dulu ya...sebentar.”

“Jangan...”

Aku berbalik padanya kembali saat aku hendak

~31~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 37: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

beranjak. Dia menahan tanganku dengan genggamanyang begitu kemah.

“Aku... Cuma mau kamu.”

Air mataku kembali terurai. Aku tak bisamenyembunyikan rasa ini. Entah bahagia melihatnyasadar atau sedih karena melihatnya seperti ini, entahlah.

“Duduk... Aku mau kamu nyanyi buat aku.”

Aku mengikuti interupsinya dan duduk disampingnya yang masih terbaring. Aku menggenggamtangannya, dia pun membalas genggaman tangankumeskipun dengan lemah.

When I see your face

There's not a thing that I would change

'Cause you're amazing

Just the way you are

And when you smile

The whole world stops and stares for awhile

'Cause girl, you're amazing

Just the way you are

Aku merasakan genggaman tangannya semakinmelemah. Aku menatapnya panik, kenapa ini? Kenapadia? Aku mendengar dia berguman.

~32~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 38: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

“Aku... mencintaimu.”

“Ali...”

Tidak! Ali... bangun...

Aku hanya berderai air mata dengan memeluknya,tak bisa mengatakan apapun lagi. Kenapa? Kenapasecepat ini? Aku juga mencintaimu Ali.

***

Jum’at, 27 September 2013

Tanah ini masih basah, bunga di atasnya jugamasih segar tak ada yang layu sedikitpun. Di sinilah akusekarang, termenung di samping pusaranya. Ali, aku takakan pernah melupakanmu. Aku mencintaimu juga. Akumencintaimu, sangat mencintaimu...

“Prill... ayo.”

Aku menatap Kak Milla, dia meremas pundakkusambil tersenyum kecil. Aku mengangguk dan denganberat hati aku meninggalkan pusara itu.

***

Sabtu, 28 September 2013

Aku duduk di tepi tempat tidur kamar Ali. Kata KakMilla kemarin aku jatuh pingsan begitu masuk dalammobil. Aku tak ingat apapun tentang hal itu, yang akuingat hanya. Sekarang, aku kehilangan Ali.

~33~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 39: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

“Prilly...”

Aku menengok ke arah pintu, di sana ada KakKevin, suaminya Kak Milla. Dia berjalan ke arahkudengan sebuah gadget di tangannya. Setelah di dekatku,dia memberikan barang itu padaku. Aku menatapnyaheran.

“Ini milik Ali.”

Dengan ragu aku menerimanya, kemudian KakKevin pergi meninggalkanku kembali. Setelah dia benar-benar pergi, aku mulai membuka file-file-nya. Ya Tuhan.File ini berisi video serta foto-fotoku saat di kafe. Daripertemuan pertama kita sampai sebelum mendapatinyaterbaring di rumah sakit. Aku merasa semakin tertohokmelihat ini semua, aku…

“Prill...”

Begitu melihat Sivia di ambang pintu aku segeraberhambur memeluknya. Aku menyesal membuangbarang-barang pemberiannya, aku sangat menyesal.

“Vi... antar aku nyari barang yang dulu aku buang.”

Sivia tersenyum dengan sebelah tangan mengusapair mataku yang terus menerus turun.

“Ini...”

Aku menatapnya takjub. Apa ini nyata?

“Ini? Kenapa bisa?”

~34~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 40: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

Sivia tersenyum ke arahku, ia menyerahkan kotakitu ke tanganku.

“Aku tak pernah membuangnya, karena entahkenapa aku merasa kamu akan membutuhkannya lagi.”Aku kembali memeluk Sivia, erat.

“Terima kasih.”

***

Jum’at, 30 Agustus 2013

Diam dan hanya tersenyum dengan mata tak lepasdari seorang gadis di panggung kecil itu. Aku takbermimpi, itu memang dia... Prilly-ku. Aku mulaimenuliskan sesuatu pada memo yang tersedia di meja.Pada awalnya aku bingung harus meminta lagu apa,karena jam-jam seperti ini harus lagu-lagu Bruno Mars.Begitu yang ku baca di sebuah kertas di meja. Jujur saja,aku hanya tahu satu lagu, yaitu Just The Way You Are.Ahh... tak apa, aku tuliskan saja.

“Tolong berikan ini.” Aku memberikan kertas itu.

“Tunggu... ini juga.”

Aku melepaskan cincin yang melingkar di jarikelingkingku dan memberikan pada pelayan itu untuk diberikan pada Prilly. Semoga dia suka.

“Spesial buat Mr. A. Just The Way You Are.”

Aku tersenyum padanya yang juga tersenyum

~35~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 41: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

padaku. Aku begitu menikmati alunan musik dansuaranya yang begitu merdu. Ahh aku merindukan suaraini. Prilly kecilku. Argh... kenapa lagi dengan kepalaku?Aku hanya bisa memejamkan mataku kuat-kuat untukmemusatkan pandangan yang begitu berputar ini. akuharus pergi, segera.

***

Kamis, 5 September 2013

Aku kembali duduk di sini, di sudut cafe yang sejakseminggu ini jadi favoritku. Selama seminggu ini akubelum bisa bertemu dengan Prilly karena sakit kepalayang mengganggu ini. Argh, menyebalkan.

Aku tersenyum pada Prilly yang baru sajamenerima memo dariku. Kali ini aku menyelipkansebuah gantungan berinisial A. Agar dia selalumengingatku saat aku pergi nanti.

Pertengahan saat aku menikmati lagu itu, KakMilla datang dengan wajah paniknya. Kenapa sih dia?Saat ia tiba, tiba-tiba dia memelukku dan akupunmembalasnya. Ada apa sih?

“Kenapa sih kamu gak bilang kalo kamu punyakanker? Kamu gak sayang sama Kakak? Kakak kecewabanget sama kamu.” Aku mengelus pipi Kakakku ituyang mulai berderai air mata. Hhh... ini yang aku taksuka. Kenapa Kakaku bisa tau sih?

“Kita pulang. Kamu gak boleh ke mana-mana, ini

~36~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 42: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

sebagai hukuman karena kamu gak bilang apapuntentang ini.” Akhirnya aku hanya bisa menuruti sajaperintahnya karena aku memang merasa kepalaku sudahkumat lagi. Hhh... semoga aku tidak terdampar sebelumsampai rumah.

***

Kamis, 12 September 2013

Apa yang diucapkan Kak Milla benar adanya. Akudikurung selama satu minggu ini di rumah. Kak Millabenar-benar merawatku dengan baik, dia begitu sabarmerawatku walau aku terkadang rewel dan bandel. Satuminggu itu pula aku tak bertemu langsung dengan Prilly,aku hanya mendapatkan kabar Prilly dari beberapa orangsuruhanku, yang penting Prilly gak kenapa-kenapa akusudah senang. Hari ini aku memaksa Kak Milla untukmengikutinya memeriksakan kandungannya yang sudahmencapai 5 bulan.

“Gimana Kak?”

“Laki-laki.” Aku mengelus perut Kak Milla danmengecupnya sesaat.

“Jangan nakal-nakal ya jagoan... kasihanMaminya...”

Brak!

Suara apa itu?

Aku segera mengalihkan pandanganku. Dan... apa

~37~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 43: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

aku tidak salah lihat? Itu... Prilly.

Aku berlari berusaha mengejarnya, namun barubeberapa langkah tubuhku sudah limbung, kepalakuterasa berat dan pandanganku terus berputar. Semuanyamenjadi ganda, menjadi samar... setelah itu gelap.

***

Kamis, 26 September 2013

Aku merasakan sebuah tangan lembut menyentuhwajahku, saat aku mulai membuka mataku aku melihatbayangan Prilly di hadapanku. Apa ini nyata? Atauhanya fatamorgana saja?

“Ah...”

“Ali...”

Dia memanggilku apa? Ali? Panggilankesayangannya untukku sejak dulu. Dan kini, diamemanggilku Ali lagi?

“Prill...”

Aku mendengarnya berucap begitu cepat, namuntak jelas dalam pendengaranku. Aku menggenggamtangannya agar tak pergi dariku. Aku ingin, di sisaumurku aku tenang dengan menatapnya.

“Aku... Cuma mau kamu.”

Aku melihatnya menangis. Ingin sekali aku

~38~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 44: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

menghapuskannya, namun tanganku entah mengapabegitu berat untuk di angkat. Prilly, jangan menangis.

“Duduk... aku mau kamu nyanyi buat aku.”

Dia mulai menyanyikan lagunya untukku. Akubegitu menyukai suaranya yang begitu lembut. Saat diambang kesadaran aku hanya bisa mengucapkan satukalimat yang sangat ingin aku ucapkan sejak lama.

“Aku... Mencintaimu.”

Semoga kamu mendapatkan pendamping yangmenyayangimu dan tak menyiakanmu. Aku selaluberdo’a semoga kamu mendapatkan segala hal terbaikyang diberikan Tuhan.

***

Epilog.

Senin, 18 November 2013

Alunan musik itu terdengar begitu menyedihkan,apalagi dengan penyanyi yang begitu menghayati setiaplirik yang ia nyanyikan itu.

“Ingin kubicara, hasrat mengungkapkan

masih pantaskah ku bersamamu

tuk lalui hitam putih hidup ini

saat engkau pergi, tak kau bawa hati

~39~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 45: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

dan tak ada lagi yang tersisa.

Dia… dia… dia… telah mencuri hatiku.”

Begitu mengakhiri lagu itu aku merasakan sebuahtangan hangat meremas pundakku, memberikukekuatan yang saat itu mulai bergetar menahan tangiskukarena mengingatnya kembali. Ali, apa kabarnya kamusekarang?

“Dia akan baik-baik saja di surga sana Prilly.” Akutersenyum ke arahnya, dia begitu mengerti aku.

“Terima kasih Al.”

***

~40~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 46: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

Cold

––∞—–

Ubah aku.

Untuk ke sekian kalinya aku mendengarpikirannya. Pikiran pemuda yang kucintai, dan untuk kesekian kalinya pula aku menggelengkan kepala.Memangnya siapa yang menginginkan orang yangpaling dicintai menjadi makhluk tak berjiwa? Walaupunaku tau dia berada di ambang kematian. Tapi, aku benar-benar tidak bisa melakukannya. Aku tidak mau egoisdengan membiarkannya sepertiku.

“Ali! Bertahan.” Apa yang harus aku lakukan?Kenapa aku begitu lemah? Apa yang bisa aku lakukan?Kenapa aku hanya bisa diam menatap dia sekarat?Kenapa? Apa yang harus aku lakukan untuknya? Apaaku harus melakukannya?

***

Aku menjalani hari-hariku sebagaimana sosokmanusia pada umumnya, walau pada kenyataannya akuberbeda. Toh bagiku itu bukan masalah.

“Kak Alvin, aku bisa sendiri ke kelasku. Kau lebihbaik ke kelasmu!”

Aku benci sekali Kakakku yang satu ini. Dia benar-benar over protective. Aku bosan dengan caranya

~41~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 47: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

memperlakukanku, memangnya aku selemah itu?Bahkan aku bisa mengalahkannya dalam beberapa hal.

“Nona Latuconsina?”

“Yes Miss.”

Ya, aku memang murid baru. Aku harus mengikutike manapun orang tuaku pergi, ke manapun Kakak-Kakakku pergi.

“Aku sudah menyiapkan tempat duduk untukmu disebelah sana.”

Pandanganku tertuju pada seorang pemuda yangmenutup dirinya dengan sebuah jaket cukup tebal.Padahal cuaca di luar sana tidak begitu dingin. Tapikenapa dia bersikap seolah ini musim dingin? Oh!Sudahlah itu bukan urusanku.

Aku menahan napas saat berada di dekat pemudaitu. Kenapa aku merasa dia berbeda? Aku, tidak kuat!

Sepanjang pelajaran aku menautkan keduatanganku menahan hasrat terdalamku ini. Aku dapatmendengar semua yang ia pikirkan. Pikiran-pikirannyatentangku. Dia menganggapku aneh, dia ragu berkenalandenganku. Tapi, itu justru lebih baik daripada kenal lebihdekat.

Aku segera berdiri setelah mendengar suara beltanda habis pelajaran berbunyi. Aku harus pergi! Akutidak bisa berada di sini lebih lama lagi.

~42~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 48: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

***

Aku tak mengerti dengan perilaku gadis itu, muridbaru di kelas Matematikaku. Dia seperti jijik melihatku,tapi apa aku terlihat begitu menjijikkan baginya? Diaterlihat begitu aneh. Apa aku harus berkenalan dengangadis itu. Aku melirik ke arahnya yang takmengindahkan keberadaanku. Dia terlihat fokus denganpelajaran, atau terjadi sesuatu?

Saat bel berbunyi, dia pergi begitu saja tanpa basa-basi padaku. Hey Aliando! memangnya kaumengharapkan apa dari gadis itu? Nampaknya aku tidakmenyadari diriku sendiri yang memang aneh danberbeda. Ya, semua orang memang menganggapku anehdan aku telah terbiasa dengan desas-desus mereka.

Aku berjalan ke arah parkiran. Aku melihatnyayang ternyata menatapku dengan begitu berani. Laluseorang pemuda yang aku perkirakan mungkin setahunlebih tua dari gadis itu mendekat dan membukakan pintusebelah kanan untuk gadis itu. Hey! Apa ada yang salahdenganku?

***

“Kamu harus jauhi dia! Jangan berbuat gila Prilly!Dia manusia.”

Aku menatap Kakak lelakiku itu dengan malas.

“Oke! Aku tau Kak. Berhenti membuatkumematung di sini Kak Sivia.” Aku melihat Kak Sivia

~43~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 49: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

tersenyum kecil kemudian berlalu.

Aku dan Kak Alvin berpandangan sesaat. Kenapasih dia selalu mengganggu urusanku? Aku bisa menjagadiriku sendiri! Aku bisa mengendalikan diriku sendiri.Hhh... sudahlah.

***

Kelas Matematika lagi. Bersiap bertemu dengangadis itu lagi. Hhh, apa dia akan bersikap lebih baik lagi?Hah... apa yang aku harapkan dari gadis yang samasekali tidak aku kenal?

“Aw.” lenganku sakit sekali, siapa sih yangmenyenggolku? Kenapa rasanya seperti bersenggolandengan tank?

“Maaf. Sungguh. Aku tidak sengaja.”

Aku menatapnya, gadis itu? Hey! Apakah aku tidaksalah lihat? Dia yang menabrakku? Tak mungkinseorang gadis sekuat itu. Apalagi jika mengingattubuhnya yang cukup mungil. Atau aku yang teramatlemah?

“Kau yang sekelas denganku kan? Perkenalkan, akuPrilly. Kau?”

“Aliando. Ke kelas bersama?” Dia tak membalasuluran tanganku, dia hanya tersenyum padaku.

“Ide bagus.”

~44~

http

://pu

stak

a-in

do.b

logs

pot.c

om

Page 50: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

***

Kami berjalan berdampingan, aku bisa mendengarbeberapa penilaiannya terhadapku. Aku juga menyesalikebodohanku, kenapa aku ceroboh sekali sih? Hhh,sudahlah, itu sudah terjadi.

“Kau terlihat lebih baik daripada pertama kitabertemu. Err... maksudku, kau terlihat lebih ceria.” Akuhanya bisa tersenyum kecil melihat kegugupan darinya.Lucu sekali dia.

“Oh itu, aku minta maaf. Aku hanya memilikisedikit masalah.” Ya, masalah. Masalah yang begitubesar, yaitu kau. Begitu membuatku gila.

“Oh iya, menurutmu bagaimana dengan Limit?”Dia tertawa begitu renyah didengar, aku menyukai tawaitu. Hhh, sudahlah Prill! Lupakan.

“Aku tak begitu menyukai limit, itu membuatkupusing.”

“Apalagi jika trigonometri, right?” Aku melanjutkanisi pikirannya yang membuat dia terkekeh.

“Ternyata kau bisa membaca isi pikiranku.”

Apa? Dia tahu aku bisa membaca pikirannya? Ohtidak! Ini bukan kabar baik.

“Tidak usah dipikirkan, jika iya pun aku takkeberatan.”

~45~

pustaka-indo.blogspot.comht

tp://

pust

aka-

indo

.blo

gspo

t.com

Page 51: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

Aku duduk di sampingnya, tersenyum kecil.Benarkah seperti itu?

“Kau tau.” Aku berbalik ke arahnya yang duduk disampingku.

“Aku selalu bermimpi ingin seperti itu dan berubahmenjadi makhluk Immortal jika ada, agar bisamenikmati hidup ini dengan bahagia, bukan menderitaseperti ini.”

Aku hanya bisa tersenyum, “Tentu saja ada.”

Tapi kau tak akan pernah tahu seberapamenderitanya makhluk immortal. kau tidak akan pernahmerasakan bahagia meskipun abadi. Kau akan lebihmenderita melebihi apapun.

“Bagaimana kau bisa seyakin itu? Kau pernahmenemuinya?”

“Hhm... ya, tentu saja. Aku tak mungkinmengatakan seyakin itu jika tidak pernah melihatnya.”Karena itu aku! Hhh... untungnya aku hanya bisamengatakan itu dalam pikiranku.

“Andai aku bertemu dengannya, aku inginmeminta padanya untuk mengubahku.”

Entah kenapa aku mulai bosan denganperbincangan ini, seakan membicarakan diriku sendiri.“Konyol! Kau tak akan menikmati hidupmu, kau akanmenyesal.”

~46~

pustaka-indo.blogspot.comht

tp://

pust

aka-

indo

.blo

gspo

t.com

Page 52: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

“Kenapa? Dari mana kau tau?” Aku menatapnyatajam. Kenapa dia menyebalkan sekali? Apa dia tidak bisaberhenti berbicara? Atau dia memancingku?

***

Matanya berubah warna. “Matamu.”

Aku melihat dia mengerjapkan matanya sesaat,kemudian mengalihkan pandangannya ke arah papantulis. Dia kenapa? “Kenapa matamu berubah seperti itu?”

“Kau salah lihat. Berhentilah berbicara dan mulaibelajar.”

Aku mengikuti keinginannya, aku hanya diammemperhatikan trigonometri yang tak pernah akupahami itu.

Setelah bel tanda istirahat terdengar aku segerameraih tangannya yang terlihat hendak beranjak.“Tunggu!. Aku minta maaf.”

“Aku maafkan.”

“Prilly...”

Aku mengalihkan pandanganku ke arah pintu danmendapati pemuda kemarin menunggunya di sana.Sepertinya belum ada kesempatan untukku jalanbersamanya.

“Aku sudah ada janji. Kau bisa pulang.”

~47~

pustaka-indo.blogspot.comht

tp://

pust

aka-

indo

.blo

gspo

t.com

Page 53: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

Lho? Janji dengan siapa? Aku pikir dia akan segerapulang. Hhh... padahal aku berharap hari ini dia adawaktu lebih lama denganku. Tak lama kemudianpemuda itu beranjak dan meninggalkan Prillybersamaku. Sebenarnya dia siapa?

“Dia Kakaku, dia memang ya kau mungkin jugatau... over protective.” Aku mendengarnya terkekeh kecil.cantik sekali.

Aku mengangguk, “Aku duluan kalau begitu, akutak bisa mengganggu janjimu.”

“Hei, aku mau jalan denganmu. Memangnya kautidak mau?”

Ternyata benar dia bisa membaca pikiranku. Ya...aku yakin dia bisa membaca pikiranku.

***

Aku mengerti, dia sudah tau aku bisa membacapikirannya. Dan itu tak masalah bagiku selama dia tidakmengetahui aku sebenarnya. Dia juga menggenggamtanganku, aku tidak tahu dia benar-benar tak merasakanatau pura-pura tak merasakan kalau tanganku begitudingin. Entahlah...

“Kau tidak merasakan sesuatu?”

Ali menaikan satu alisnya. “Apa? Ini?” Diamenunjuk dada bagian kirinya.

“Kemari.” Dia menarik tanganku ke dadanya. “Aku

~48~

pustaka-indo.blogspot.comht

tp://

pust

aka-

indo

.blo

gspo

t.com

Page 54: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

yakin kau merasakannya.”

Ya... detakan jantung yang berdetak begitukencang. Aku merindukan detakan seperti itu, yang takakan pernah aku rasakan lagi. “Ya... kenapajantungmu?”

Dia terkekeh. “Bukan itu pertanyaan yang inginkudengar.”

“Lalu?” Aku hanya bisa menatapnya, berusahamenembus pikirannya yang kini tak bisa kubaca. Heyada apa denganku?

“Tidak usah dipikirkan.” Dia berjalan mundur didepanku, sementara aku hanya bisa diam di tempatmemikirkan apa yang dia inginkan. Tapi pikirankubuntu. Aku tidak mengerti lagi keinginan manusia.

“Ali awas.” Aku dengan refleks menariknya saat diaakan terjatuh. Apa yang aku lakukan? Apa aku sudahgila?.

“Prilly...”

Aku menjauh darinya. “Aku akan pulang.”

Aku merasakan dia menarik lenganku, saat akuakan menyentakkannya aku mengurungkan niatku.

“Kau aneh.”

“Aku tahu. Lebih baik kau melepaskan tanganmusebelum aku marah.”

~49~

pustaka-indo.blogspot.comht

tp://

pust

aka-

indo

.blo

gspo

t.com

Page 55: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

“Lakukan! Aku akan senang jika mati karenamu.”

Hey kenapa dia? “Apa yang kau pikirkan?”

“Bukannya kau bisa membaca pikiran?” Diamenatapku seolah menantang, shit!

“Tidak!”

“Ya tidak lagi karena aku mencoba tidakmemikirkan apa yang ingin aku katakan. Untukmemblok pikiranku darimu.” Aku menatapnya heran.Apa dia tahu kalau aku?

“Kau kuat, Matamu berubah warna, kau dingin,kau selalu pucat dan Cepat... ini mungkin akan seperti difilm. Tapi... kau vampir.”

Aku menatapnya tajam. “Kau takut?”

“Tidak! karena selama ini aku memang menyelidikikaum mu! Karena aku ingin sepertimu!.”

Aku hanya bisa terkekeh, “Kau... tidak mungkin.Kau tidak boleh sepertiku.”

“Aku ingin sepertimu Prilly! Karena akumencintaimu. Kau mungkin merasa aneh kenapa akubisa merasakan ini begitu cepat. Tapi aku benar-benarmencintaimu.”

“Jauhi aku.”

“Terlambat!”

~50~

pustaka-indo.blogspot.comht

tp://

pust

aka-

indo

.blo

gspo

t.com

Page 56: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

“Apa maumu?”

“Ubah aku dan jadilah pasanganku.”

Dia gila. Dia pikir aku mau? “Kau tau? Aku jugamencintaimu. Mencintai darahmu!. Kau tahu? Aku bisakapan saja membunuhmu.” Setelah mengucapkan ituaku putuskan untuk pergi darinya. Ini tak masuk akal.Mana mungkin ada manusia yang menginginkanku danmenginginkan sepertiku? Ini gila!. Ku sentakkantanganku, lalu benar-benar pergi meninggalkannya.

***

Kondisiku melemah, aku terhempas begitu jauhsaat Prilly menyentakkan tangannya. Aku tidak tahubahwa dia sekuat itu.

“Kondisi tulangmu semakin rapuh. Obat tidak akanmembuat semuanya membaik. Saran saya mulaisekarang kau menggunakan kursi roda. Dan melakukanbeberapa terapi.”

Kenapa aku dilahirkan dengan cacat seperti ini?Apakah Prilly tau aku seperti ini? Aku tak begitu yakin.

Setelah beberapa hari aku tidak masuk kelas akukembali masuk. Sepertinya aku mulai membaik dantulangku juga tidak selemah itu. aku masih bisa berjalan.Aku melihatnya, ada Prilly di sana. Aku berjalan lalududuk di tempat biasa kami. Dia terlihat diam. Entahkenapa. Aku bingung memulainya.

~51~

pustaka-indo.blogspot.comht

tp://

pust

aka-

indo

.blo

gspo

t.com

Page 57: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

“Darimana saja kau?.”

Aku menoleh ke arahnya, “Aku?.”

“Tentu saja! Siapa lagi?.” Dia menatapku denganlembut, matanya yang terakhir kali berwarna merah kinikembali menjadi agak kecoklatan. Aku menyukainya.

“Thanks.”

Aku menatapnya aneh. “Maksudmu?.”

“Kau menyukai mataku. Oh iya... aku ingattawaranmu dulu.” Aku menatapnya, apa dia maumengubahku?

“Tidak Li!. Tapi tentang menjadi pasanganmu.”

Aku terkekeh melihatnya, “Menjadi pasanganmanusia cacat? Aku tak yakin kau mau berpasangandenganku.”

Dia menatapku intens, “Kenapa?.”

Aku berhenti tertawa kemudian menatapnya, akuingin dia sadar. “Kita tidak bisa bersama, kecuali kaumengubahku. Aku manusia, kematian setiap saatmengintaiku, bagaimana kalau aku sakit? Apa kau tidakberpikir kalau aku juga semakin tua? Tidak sepertimu.Aku akan menjadi pasanganmu asal kau mengubahku.Itu kesepakatan.”

Aku melihat keraguan di matanya, aku hanya bisaterkekeh. Ternyata bukan hanya manusia yang memiliki

~52~

pustaka-indo.blogspot.comht

tp://

pust

aka-

indo

.blo

gspo

t.com

Page 58: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

rasa ragu. Ku genggam erat tangannya dengan matayang menatap intens tepat bola matanya.Meyakinkannya, bahwa itu salah satu yang aku inginkansekarang, selain memilikinya.

***

“Maukah kau datang ke rumahku?.”

Aku melihatnya yang terlihat tak fokus. “Aku tidakbisa.”

“Kau takut dikelilingi para penghisap darah?.” Diamenatapku tajam. Hey apa aku salah bicara? Bukannyaitu nyata? Kami memang penghisap darah.

“Tidak.”

“Lalu?.” Aku menatapnya yang begitu tajammelihatku, entahlah apa yang ia pikirkan.

“Suatu saat kau juga tau.” Dia berlalu begitu sajadariku tanpa menoleh sedikitpun ke arahku. Kenapa dia?Kenapa dia menjadi aneh begini? Apa yang salah?

***

“Kau mencintai manusia, Prilly?.”

Aku menoleh ke arah Kak Alvin yangmenyambutku pulang. Dia memang tidak ada kelasuntuk hari ini. aku tau dalam pikirannya diameremehkanku.

~53~

pustaka-indo.blogspot.comht

tp://

pust

aka-

indo

.blo

gspo

t.com

Page 59: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

“Memangnya kau saja yang boleh mencintaimanusia? Meskipun sekarang Kak Sivia sama seperti kita,tapi jelas! dulu dia manusia!!! Sama seperti Ali.” Akumuak mendengarkannya, dia selalu saja seperti itu. Tidakmenyadari dirinya sendiri.

“Kalau kau mengubahnya, kau adalah makhlukteregois Prilly! Dia belum tentu bahagia jika sama sepertikita!.”

Benar apa kata Kak Alvin. Dia akan menderita.Menderita karena haus akan darah manusia!. Sepertiyang dirasakan Kak Sivia, itulah kenapa Kak Sivia belumkeluar dari rumah ini, dia khawatir tidak bisa menguasaidirinya. Hhh... sudahlah, apa peduliku?

***

Baru saja aku pulang kembali ke rumahku, akubegitu merindukan rumah ini. Semenjak orang tua danKakakku meninggal di waktu yang hampir berturut turutaku memang hidup seorang diri. Ayah dan Ibukumeninggal dalam kecelakaan sementara Kakakku samasepertiku, menderita kelainan tulang. Dia meninggal saataku koma entah untuk ke berapa kalinya di rumah sakit.

Hhh... aku terperanjat kaget saat melihat seseorangtertidur di kamarku. Prilly?

Aku berjalan mendekatinya, bersamaan dengan itudia bangkit dari pembaringan, “Hei... sedang apa kau?Merindukanku hm?”

~54~

pustaka-indo.blogspot.comht

tp://

pust

aka-

indo

.blo

gspo

t.com

Page 60: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

Dia memutar bola matanya, dia melipat tangannyadi dada tanpa ada minat untuk berdiri. “Setiap malamaku di sini, menghabiskan malam yang membosankan dikamar kecilmu ini dan kau baru pulang malam ini. kemana saja kau?” Prilly menatapku tajam, apa diamengkhawatirkanku? Jadi itu penyebabnya dia bertanyake mana saja darimana saja aku saat tadi pagi?

“Tentu saja aku mengkhawatirkanmu. Kau tahu,aku takut vampir lain di luar sana mengincarmu dan kaumati di tangan mereka. itu akan membuatku menyesal.Terlalu sayang melewatkan darahmu yang lezat itu.”

Aku terkekeh kecil, lucu sekali dia. Setelahmengganti celana jeans-ku aku berjalan danmengikutinya tidur. “Kau menginginkannya? Cobalah...aku sukarela memberikannya padamu.”

Dia mencibirku pelan, “Jangan salahkan aku jikaaku tak bisa berhenti. Jangan tegang, ini akan sedikitsakit.” Prilly merapatkan tubuhnya padaku, aku mulaimerasakan hembusan nafas di belakang telingaku.Dingin sekali... aku meraih kepalanya danmembenamkannya di leherku. Kenapa lama sekali?Bukannya mudah saja baginya? Hey! Kenapa malahbasah?

“Ini tak semudah seperti yang kamu pikirkan.Bodoh!” Dia bangkit kembali. “Tidurlah, aku akanpulang.”

“Jangan.” Aku menariknya agar kembali tidur di

~55~

pustaka-indo.blogspot.comht

tp://

pust

aka-

indo

.blo

gspo

t.com

Page 61: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

sampingku.

Prilly menghela napas panjang, aku tahu kalau diasebenarnya mau berada disini. Haha... “Baiklah, aku disini. Tapi jaga pikiranmu itu.”

Aku tertawa puas. Aku lupa dia bisa membacapikiranku. “Hahaa... Oke sayang.”

***

Aku menatapnya yang tertidur di sampingku,setelah dia bercerita semuanya. Aku senang diamemperlakukanku sama seperti manusia padaumumnya, tidak menjauhiku sama sekali. Apapun yangkamu rahasiakan, aku harap kamu bisa berbagidenganku. Aku mencintaimu.

~56~

pustaka-indo.blogspot.comht

tp://

pust

aka-

indo

.blo

gspo

t.com

Page 62: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

~57~

pustaka-indo.blogspot.comht

tp://

pust

aka-

indo

.blo

gspo

t.com

Page 63: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

Prang!

Siapa pun yang ada di luar sana terkutuklah kaukalau sampai Ali terbangun dari istirahatnya. Akuberjalan keluar dari kamar mencari sumber suara.Biarpun mereka pencuri yang tak segan membunuh akutak takut. Memangnya apa yang mau mereka bunuhdariku?.

“Aku rindu sekali tempat ini.”

Itu suara Kak Sivia, bagaimana bisa dia ada disinidan merindukan tempat ini? Rumah orang yangkucintai, Ali. Apakah dia juga mencintai Ali?.

“Kak Sivia.” Aku melihatnya terkaget-kaget danmundur beberapa langkah dariku, ternyata benar itu KakSivia. “Kenapa Kakak ada disini?”

“Prilly? Kau ada disini?”

Aku mendekatinya, menatapnya tajam.“Memangnya siapa lagi yang didepanmu?.” Aku menariknafas panjang. Jangan sampai Prilly tahu kalau akupunya adik, aku tidak mau dia kenapa-napa,bagaimanapun Ali manusia dan Prilly...

“Aku tak akan menyakitinya, bukan karena diaadikmu. Tapi karena aku mencintainya, Kau pikir akuakan menyakiti orang yang aku cintai hm?” Shit! Diamembuatku mematung lagi, padahal aku sangat inginlebih dekat dengannya, mengobrak-abrik isi darikepalanya.

~58~

pustaka-indo.blogspot.comht

tp://

pust

aka-

indo

.blo

gspo

t.com

Page 64: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

“Jadi...”

“Biarkan aku bebas dan aku akan merahasiakanmupada Ali. Atau kau mau adikmu itu tahu kalau kauberubah? Atau lebih parahnya lagi, kau mau akumerubah adik kesayanganmu itu sama sepertimu?” Akumenatapnya semakin tajam, aku tahu mungkin saat inimataku berubah warna lagi. Sudahlah, aku lebih baikkembali ke kamar Ali sebelum dia bangun. Mengingathari sudah mulai pagi.

“Jangan katakan apapun. Aku tau, Ali sangat inginmenjadi seperti kita. Tapi aku takut dia tidak bisamengendalikan dirinya.”

Apa yang dia katakan? Hey! Aku lebih tua darinya,meski secara manusia sekarang aku lebih muda darinya.Tetap saja secara vampire aku lebih tua darinya dan akulebih tahu segalanya daripada dia.

“Jangan ubah dia.”

Kuhentikan langkahku sejenak. Apa yang diapikirkan? Memangnya aku ini bodoh? ku gertakkangigiku sejenak kemudian menghembuskan nafas dengankasar, setelah itu kembali beranjak tanpa berniat berbaliklagi ke arahnya.

***

Aku membuka mataku malas, lalu pandangankubertemu dengan Prilly. “Tak ada yang lebihmembahagiakan dari ini, saat terbangun melihat orang

~59~

pustaka-indo.blogspot.comht

tp://

pust

aka-

indo

.blo

gspo

t.com

Page 65: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

yang paling dicintai di samping kita.”

“Kau ini. Mandi sana.”

“Nanti.” Aku memeluknya, tubuhku yang panasseakan terobati oleh tubuh Prilly yang dingin. “Kamutidak tidur?”

Dia malah tertawa, hey apa yang lucu?

“Aku tidak tidur. Sudahlah cepat mandi, aku akansiapkan sarapanmu.”

Aku menarik pinggangnya agar dia tidak beranjak.

“Prilly... sebaiknya kau pulang saja.” Aku melihatkerutan di dahinya.

“Kau mengusirku?” Matanya berubah menjaditajam.

“Tidak. Aku hanya ada kepentingan lain. aku tidakbisa membawamu pergi.” Aku merasa bersalah sekalimengatakan ini. Maafkan aku.

“Baik. Nikmatilah harimu tanpa gangguanku.”

Secepat angin berhembus dia menghilang, dia pergitanpa jejak. Aku kembali pada kesunyianku, sendiri.

Maafkan aku Prilly, kau tidak perlu tahu kondisikusaat ini. aku tidak mau kau mengubahku karena kasihan.Aku ingin kau mengubahku karena ingin bersamaku,karena kau mencintaiku.

~60~

pustaka-indo.blogspot.comht

tp://

pust

aka-

indo

.blo

gspo

t.com

Page 66: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

Siang ini mendung jika dibandingkan hari-harisebelumnya ditambah lagi dengan rintik hujan yangmulai turun. Aku memacu kendaraanku cepat, karenamerasa hari masih pagi aku hampir melewatkanpertemuanku dengan Dokter pribadiku.

Di tengah perjalanan yang berkabut aku melihatsebuah lampu menyala dengan begitu terangnya,kendaraan itu terlihat oleng. Hey! Aku mencobamembanting stir, tapi...

BRAK!!!

***

“Puas kau berkencan semalaman? Kau tau? Akuharus berbohong pada Mom dan Dad. Untung sajamereka tak bisa membaca pikiran.” Selalu saja,menyambutku dengan nada penuh permusuhan. Apa diatidak bosan terus berseteru denganku? Oh aku ingatsesuatu. Aku berjalan mendekatinya.

“Kau tau Kak. Ternyata Ali adalah adik kekasihmuitu.” dia terlihat kaget, aku melihat itu dari sorotmatanya. Ternyata Kak Sivia tidak menceritakan apapuntentang Ali? kasihan sekali.

Tiba-tiba Kak Alvin terdiam. Kenapa dia? Aku yangtak mau ambil pusing lebih baik ke kamar saja. Diamseharian menunggu Ali yang entah mau ke mana itu.Menyebalkan sekali!. Apa manusia selalu menyebalkanseperti itu?.

~61~

pustaka-indo.blogspot.comht

tp://

pust

aka-

indo

.blo

gspo

t.com

Page 67: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

“Kekasihmu itu kecelakaan.”

Aku berbalik ke arah Kak Alvin. “Apa? Tidakmungkin!” Aku mendekatinya dan mendorongnya sebal.Seenaknya saja dia menyumpahinya seperti itu.

“Dia manusia Prilly!. Kau lupa?”

Ya, dia manusia. Aku melupakan yang satu itu.“Kau yakin?”

“Kau sudah tak percaya pada Kakakmu?”

Aku menggeram kesal sekaligus panik. Kebodohanapa yang dia buat? kenapa tidak hentinya diamembuatku khawatir. Aku benci khawatir. Bodoh!menyebalkan!”

Sesampainya di Rumah Sakit yang Kak Alvinberitahukan padaku aku segera mencari ruangan IGD.Prilly... Prilly... Prilly...Ali, dimana kau? Prilly... akudisini Prilly... aku membutuhkanmu... aku gak kuat. Akuterus mendengar pikiran Ali. Prilly...

“Maaf Nona, anda tidak bisa memasuki ruanganini, pasien masih ditangani pihak Dokter.”

Aku kesal sekarang. Apa maunya? Ingin sekali akumelemparkannya agar tidak menggangguku.

“Tolong Nona mengerti.”

Akhirnya aku mengalah, aku menunggu Dokteryang menangani Ali keluar. Kenapa lama sekali? Aku

~62~

pustaka-indo.blogspot.comht

tp://

pust

aka-

indo

.blo

gspo

t.com

Page 68: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

benci manusia! Kenapa tidak bisa lebih cepat hah? Leletsekali? Apa mereka tidak tahu kalau Ali sedangmembutuhkanku? Oh jangan gila Prilly, tentu sajamereka tidak tahu.

Pintu ruangan terbuka. “Keluarga korban?”

“Ya Dok.” Aku berdiri di depan dokter itu, memintakepastian. Aku tidak mau kehilangan Ali. Tidak!!! Initerlalu cepat.

“Kondisi korban kritis. Anda bisa melihatnya diruang ICCU. Kami akan memindahkannya segera.”

Apa dia bilang? Kritis?

Aku hanya bisa menarik rambutku frustasi. Akutidak mau kehilangannya, tidak. Ini terlalu cepat. Akutidak bisa kehilangannya.

Aku memasuki ruangan ICCU, di tengah ruanganada Ali dengan beberapa alat bantu untukmenyokongnya tetap hidup.

“Kenapa separah ini Dok?” Aku melirik Doktercantik yang berada di ruangan itu. aku bisa membaca isipikirannya dia mencintai Ali! Tidak! Ali hanya milikku.

“Ali memiliki kelainan tulang. Tulangnya begiturapuh hingga jika terjadi kecelakaan seperti ini akansangat fatal untuknya.” Kenapa dia menatap Ali sepertiitu? dia tak perlu menatap Ali dengan penuh cinta sepertiitu. apa dia tidak bisa menjaga perasaannya itu saat ada

~63~

pustaka-indo.blogspot.comht

tp://

pust

aka-

indo

.blo

gspo

t.com

Page 69: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

aku saja? Dia begitu berani menghadapiku.

“Bisakah kau tinggalkan kami?” Aku menatapnyatak suka. Dia terlihat ragu untuk meninggalkan Ali, tapikemudian dia akhirnya meninggalkanku dan Ali. Itulebih baik!

Prilly... ubah aku. aku tidak kuat.

Aku menggelengkan kepalaku, tak peduli diamelihatnya atau tidak. aku tidak bisa melakukannya.Apalagi jika mengingat ini tempat umum.

Ubah aku... aku mohon... aku akan bahagiabersamamu.

Aku menggelengkan kepalaku lagi. Aku tidak akanbisa merubahnya, aku tidak mau egois. Walaupun akutidak bisa melihatnya sakit.

Ubah aku...

Untuk ke sekian kalinya aku mendengarpikirannya, pikiran pemuda yang kucintai, dan untuk kesekian kalinya pula aku menggelengkan kepala,memangnya siapa yang menginginkan orang yangpaling dicintai menjadi makhluk tak berjiwa? Walaupunaku tau dia berada di ambang kematian. Tapi, aku benar-benar tidak bisa melakukannya. Aku tidak mau egoisdengan membiarkannya sepertiku.

“Ali! bertahan...” Apa yang harus aku lakukan?Kenapa aku begitu lemah? Apa yang bisa aku lakukan?

~64~

pustaka-indo.blogspot.comht

tp://

pust

aka-

indo

.blo

gspo

t.com

Page 70: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

Kenapa aku hanya bisa diam menatap dia sekarat?Kenapa? Apa yang harus aku lakukan untuknya? Apaaku harus melakukannya?

Aku memejamkan mataku sejenak, menghelanapas panjang. Aku harus melakukannya. Aku mendekatke arahnya.

“Tidak Prilly! Jangan!”

Aku berbalik ke arah pintu. Melihat Kak Alvin disana. Apa maksudnya? Aku tidak bisa melihat Ali sepertiini. Bukannya dia juga melakukan hal yang sama padaKak Sivia? Saat dia sedang sekarat!

“Kenapa?! Kau juga melakukannya pada Kak Sivia,saat pertama kali kau melihatnya! Kenapa aku yangtelah terlebih dulu mengenalnya tidak?”

“Tidak di sini Prilly. Kau harus membawa Aliterlebih dahulu. Ini akan sangat bahaya. Percayalah.”

“Jadi kau setuju?”

“Asal tidak disini.”

“Aku akan siapkan mobil, kau bawa Ali. hati-hati.”Kak Alvin beranjak tanpa menatapku. Aku segeramendekati Ali.

“Bertahan. Tahan Ali... aku akan membawamupergi dulu.”

Aku keluar dari jendela. Lalu segera menuju

~65~

pustaka-indo.blogspot.comht

tp://

pust

aka-

indo

.blo

gspo

t.com

Page 71: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

mobilku yang tak jauh dari ruangan itu. aku harussegera, kalau tidak mau melihat Ali menderita. Akumenguatkan tanganku pada tubuhnya.

“Kak Alvin. Cepat.”

Sakit...

“Kak Alvin cepat. Ali kesakitan.” Aku menggeramkesal pada Kak Alvin yang begitu lelet. “Kau sepertimanusia!.” Aku tidak bisa mendengar Ali menggeramkesakitan.

Aku gak kuat, Prill... I love you...

“Kak Alvin!.” Aku kalap, entah dari dorongan apaaku menggigitnya.

“Prilly! Kau gila...”

“Aku tidak bisa mendengar ringisannya! Diakesakitan Kak!” Kenapa tidak ada reaksi dari Ali?

“Kak... kenapa Ali diam?”

“Apa? Tidak mungkin.” Kak Alvin berbalik kearahku dan menatap Ali tak percaya. Apa arti tatapanitu?

***

Aku menatapnya yang masih terbaring tak terjadiapapun. Apa aku terlambat?

Kak Sivia meremas bahuku, menguatkanku. “Apa

~66~

pustaka-indo.blogspot.comht

tp://

pust

aka-

indo

.blo

gspo

t.com

Page 72: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

aku terlambat Kak?” Aku menatapnya yang menatapterus menerus ke arah Ali yang hanya diam dan diam.

Tiba-tiba Kak Sivia menahan napas lalu tersenyum.“Tidak.”

***

~67~

pustaka-indo.blogspot.comht

tp://

pust

aka-

indo

.blo

gspo

t.com

Page 73: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

Pelangi

––∞—–

Pelangi sangatlah indah, pelangi sangatlahberwarna. Aku ingin, hidupku seperti pelangi. Pelangi itubegitu indah, meski pelangi tak bisa digapai namunsemua orang akan sangat bahagia dengan hanyamelihatnya, semuanya akan tersenyum tak kala melihatpelangi.

Pelangi terbentuk karena pembiasan sinar mataharioleh tetesan air yang ada di atmosfir. Pembiasanwarnanya itu tergantung pada panjang dan pendeknyasuatu spektrum gelombang cahaya dan juga frekuensidari berbagai macam warna itu.

Hidupku ingin seperti pelangi. Apakah akanmenjadi kenyataan?

Hingga, inilah kisahku.

***

“Oke. Kita putus!”

Kalimat menyakitkan itu hingga saat ini masihterus terngiang, kalimat yang tak akan pernah akulupakan. Kalimat yang membuatku sadar siapa dia danbagaimana dia.

Sempat terpikir olehku untuk tidak akan pernahmerasakan lagi yang namanya cinta, tak akan percaya

~68~

pustaka-indo.blogspot.comht

tp://

pust

aka-

indo

.blo

gspo

t.com

Page 74: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

lagi dengan yang namanya cinta. Karena cinta hanyaseonggok rasa sakit yang ditutupi kemanisan yang takberaturan, tak jelas dan begitu abstrak. Aku selaluberkata.

“Aku tak ingin lagi pacaran, aku tak ingin lagi jatuhcinta. Aku tak percaya dengan cinta. Aku tak percaya lagidengan yang namanya pria. Aku tak percaya lagi dengancinta dan pria.”

Ya... begitulah pikiranku, aku tak percaya keduahal itu karena aku takut sakit lagi, aku takut kecewa lagidan aku sangat takut merasakan hal itu lagi.

***

Namun, dengan mudah semuanya berubah.

Setelah beberapa bulan berlalu, aku dengan mudahmelupakan dia, melupakan segala tentang dia meskipunsakit hati yang kurasakan masih tersisa, namunkebahagiaan demi kebahagiaan lain mulai munculkembali.

***

Perkenalan itupun dimulai, perkenalan aku dengandia, Aliando. Entah bagaimana dan entah siapa yangmemulai.

“Kalo ada apa-apa kasih tau ya, sms. Biar nanti akujemput.”

Setidaknya itu yang aku ingat dari pertemuan

~69~

pustaka-indo.blogspot.comht

tp://

pust

aka-

indo

.blo

gspo

t.com

Page 75: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

pertama kami. Entah bagaimana aku tiba-tiba merasabegitu nyaman dengannya, begitu bahagia dengannya.Padahal, aku bukan orang yang mudah merasa nyamandengan seorang pria. Tapi dengannya semuanya berbeda.

Meski awalnya aku merasa sedikit aneh, aku jugasempat menjaga jarak dengannya. Hingga dia jugapernah berkata.

“Padahal bareng aja tadi.”

Untuk perkenalan yang baru beberapa saat akumerasa canggung, aku merasa kurang pantas jikaberkata.

“Yaudah bareng yuk.”

Aku bukan tipe orang seperti itu. aku juga tau diri,aku takut dia memiliki kekasih atau orang yang sedangdekat.

Namun, pada akhirnya aku dan dia mulai bersama.Menjalin komunikasi yang cukup intens dan beberapakali berangkat dan pulang bersama. Aku benar-benarnyaman dengannya. Dia begitu santai dan simple. Jujursaja, sejak saat itu aku memang mulai menyukainya danaku juga mulai mengatakan pada diriku sendiri.

“Ya. dialah yang selama ini aku cari.”

***

Waktu demi waktu semuanya berlalu, entah telahberapa lama aku bersamanya. Semuanya terasa begitu

~70~

pustaka-indo.blogspot.comht

tp://

pust

aka-

indo

.blo

gspo

t.com

Page 76: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

indah dan aku bahagia bersamanya. Hingga malam itudia berkata.

“Aku sayang kamu.”

Jujur, aku terkejut mendengarnya. Aku tak pernahmenyangka dia akan berkata seperti itu. berulang kaliaku mengatakan padanya.

“PHP gak nih?”

Aku tak pernah menyangka hidupku akan menjadiseperti ini. Setelah mengenalnya aku menjadi seperti ini,dapat merasakan kebahagiaan.

***

Setiap saat aku bahagia bersamanya, setiap saataku tersenyum karenanya. Aku tak pernah menaruhsedikitpun curiga padanya. Tak pernah sedikitpunterlintas dalam pikiranku dia dekat dengan gadis lain,bahkan mendekati atau sampai menjalin hubungan. Akuselalu berusaha berpikiran positif padanya. Bahkan saataku melihatnya dengan jelas bersama seorang gadis akubiasa saja karena aku pikir itu hanya teman biasa, akutak perlu mengkhawatirkan itu.

Hingga waktu demi waktu berlalu, perlahan segalayang mungkin ia rahasiakan terbuka. Ternyata diamenjalin komunikasi yang cukup intens juga denganseorang gadis, gadis yang dulu aku lihat tanpa sengajabersamanya.

~71~

pustaka-indo.blogspot.comht

tp://

pust

aka-

indo

.blo

gspo

t.com

Page 77: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

“Dia cuma teman.”

Ya, dan aku percaya. Begitu mudah akumempercayainya. Entahlah, entah kenapa aku denganmudah percaya begitu saja padanya.

***

Dia membawakanku bunga! Oh My God! Akubahagia sekali. Tak pernah selama hidupku aku diberikanbunga seperti ini. untuk pertama kalinya aku merasabegitu dispesialkan dan itu olehnya. Hatiku semakinbahagia, semakin membuatku percaya bahwa dia hanyamenyayangiku, dia hanya milikku.

Yang aku lalukan hanya bisa menatapnya dengansenyuman, sebenarnya aku sangat ingin berteriak.

“AKUBAHAGIAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA....”

Namun itu tak mungkin mengingat ini di tempatyang cukup ramai. Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaa....... yangjelas aku begitu bahagia, bahagia yang tak akan pernahtergambarkan kebahagiaan yang tak akan pernahterlupakan!!!

Aku merawat bunga itu, setiap pagi mengganti airdalam potnya, setiap hari menyiram bunga itu. Hinggaentah kenapa bunga itu mati.

“Sayang bunganya mati, tapi cinta kamu enggakmatikan?”

~72~

pustaka-indo.blogspot.comht

tp://

pust

aka-

indo

.blo

gspo

t.com

Page 78: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

Entah aku yang lebay atau apa. Akumengharapkan dia menjawab

“Enggak sayang, kalau bunganya mati itumenandakan bahwa cintaku sama kamu itu cinta sampaimati, sayangku sama kamu itu sayangnya sampai mati.”

Namun semua harapanku enyah, dia tidakmenjawabnya dengan seperti itu. Hhh... tak apa. Aku takpernah kecewa jika jawabannya tidak seperti itu, karenayang aku harapkan hanya ketulusannya saja, bukanrayuan gombal dalam bertutur kata. Meskipunjawabannya tidak seperti itu bukan berarti dia tidakmenyayangiku bukan?

Kebahagiaanpun silih berganti berdatangan, kamimenjalani hubungan ini dengan begitu suka cita. Secerahmentari, secerah merah muda pada pelangi.

***

Roda kehidupan selalu berputar, dan inilah yangaku rasakan sekarang.

Setelah beberapa saat. kebahagiaan itupun seolahsirna dari benakku. Dengan tangan yang bergetar kugenggam erat ponselku.

“Asal kamu tau, semalam dia menelpon aku jugadan dia bilang milih aku.”

“Mau-maunya sih kamu diduain.”

“Kalo aku sih ogah harga diri aku diinjek-injek.”

~73~

pustaka-indo.blogspot.comht

tp://

pust

aka-

indo

.blo

gspo

t.com

Page 79: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

Merah menyala dalam pikiranku.

Kupejamkan mataku erat, menarik napas denganbegitu dalam. Aku tak ingin terlibat dalam emosi itu. Akuharus tenang, meski hati ini sakit melihat kata-kata itudalam ponselku tapi aku tak ingin kembali emosi. Akutak ingin meluapkan emosi sesaatku yang kemungkinanakan membuatku kehilangannya. Aku hanya bisamenghela napas menahan tangis, menahan amarah danmengatakan pada gadis itu.

“Aku menyayanginya melebihi diriku sendiri, akumenyayanginya sangat. Dalam hati dan pikiranku hanyaada dia, dan bagaimana cara membuat dia selalu bahagiadi sampingku membuatnya selalu tersenyum dalamkeadaan apapun, apapun yang terjadi pada diriku yangaku inginkan hanya dia bahagia bersamaku disampingku. Aku akan berusaha tidak kecewamendengarmu mengatakan itu, karena aku menyayangidia, menyayanginya setulus hatiku.”

Ku pikir, gadis itu akan mengerti bagaimanaperasaanku setelah aku jujur padanya. Namun ternyata...

“Kalo pada kenyataannya dia milih aku?”

Aku menyerah. Seketika ada sebuah benda yangmenghantam dadaku, begitu berat dan sangatmenyakitkan. Aku ingin sekali menangis karena rasaperih ini, tapi aku akan terus menahannya, dan yang adadalam pikiranku hanyalah.

“Silahkan, aku menyayangi dia sepenuh hatiku.

~74~

pustaka-indo.blogspot.comht

tp://

pust

aka-

indo

.blo

gspo

t.com

Page 80: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

Aku akan merelakan dia bahagia. Aku rela tersakiti demikebahagiaannya. Yang kamu harus tau, aku begitumenyayanginya. Aku rela menahan rasa sakitku demidia, hanya demi dia. Karena aku sangatmenyayanginya.”

Entah apa yang kukatakan ini benar atau salah,apa benar aku akan baik-baik saja tanpa dia? Apakah akumasih bisa tersenyum tanpa dia? Apakah aku masih bisamerasakan kebahagiaan tanpa dia? Apakah semuanyaakan berakhir begitu saja hanya dengan adanya orangketiga ini?

Banyak pertanyaan yang bersarang dalampikiranku, yang aku tau semuanya tak akan pernahterjawab jika tidak diselesaikan.

Aku tak pernah tau maksud gadis itu mengatakandia memiliki hubungan yang cukup dekat dengankekasihku, namun yang aku tau jika aku menyerah padaemosi maka aku yang akan kehilangan dia. Akuputuskan, aku bertahan dalam rasa sakit. Akumeredamnya dengan tersenyum pada kekasihku yangmemang agak aneh, dia seperti enggan menatapku,terlihat banyak pikiran dan entahlah, aku tidak mengerti.

Saat aku berjalan berdampingan dengannya akumenatapnya. Aku tak ingin kehilangan sedetikpunkebersamaanku dengannya karena bagaimanapun saatini aku berada di ujung tanduk antara masih di sisinyaataukah menghilang. Untuk itu akan aku manfaatkankebersamaanku ini menatapnya sepuasku, menatapnya

~75~

pustaka-indo.blogspot.comht

tp://

pust

aka-

indo

.blo

gspo

t.com

Page 81: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

sebisaku. Meski aku tau semuanya tak akan pernahselesai dengan menatapnya.

Di saat aku rasa waktunya sudah tepat, akumenyerahkan ponselku, membiarkannya membacaseluruh percakapanku bersama gadis itu. Aku hanya bisamenatapnya dalam diam. Ingin sekali aku mengetahui isipikirannya.

Apa sebenarnya yang dia pikirkan? Apakah benardia seperti itu? Sebenarnya meskipun aku merasa sakithati dengan pesan-pesan itu tapi aku tidak percaya padagadis itu, tidak percaya jika kekasihku melakukan halsekeji itu. Karena bagaimanapun juga dia telah berjanjiuntuk tidak menyakitiku, membuatku terluka sepertilukaku dulu.

“Sini.”

Aku duduk di sampingnya, kugenggam erattangannya. Aku tak ingin melepaskannya karena untukselamanya aku tak ingin melepaskan genggaman ini.Aku menyayanginya, aku tak ingin kehilangannya.

Dia menarikku dalam pelukannya dan akumemeluknya dengan erat. Aku tak ingin kehilangannya.

“Maaf...”

“Aku sayang kamu.”

“Aku juga sayang kamu, maaf buat semuanya.”

Aku hanya bisa mengangguk.

~76~

pustaka-indo.blogspot.comht

tp://

pust

aka-

indo

.blo

gspo

t.com

Page 82: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

Sayang percayalah, meski aku sakit dan akukecewa, meski sakit dan kecewaku ini tak terperi akuakan selalu memaafkanmu, karena aku menyayangimudengan sepenuh jiwa dan ragaku.

Setiap saat aku menatapnya, yang aku inginkanadalah tau mengenai isi hati dan pikirannya. Seberapasayangkah dia padaku? Seperti apakah sayang diapadaku? Apa yang kurang dariku? Apa yang harus akulakukan? Karena aku tak mau kejadian itu terulangkembali, aku teramat menyayanginya dan tak maukehilangannya.

Tapi, aku ingin kamu tau isi hati dan pikirankuagar kamu mengetahui apa yang ada dalam pikiran danhatiku.

Sayang sekarang aku katakan padamu, dari lubukhatiku yang paling dalam aku begitu menyayangimu,aku sangat mencintaimu, aku hanya ingin hidupberdampingan denganmu. Sekarang aku tau sayangkenapa aku begitu mudah percaya padamu, itu karenaaku begitu menyayangimu, sangat menyayangimu.Seberapa sakit dan kecewanya aku, aku akan tetapmenyayangimu, aku akan tetap bertahan di sisimu, akuakan tetap memaafkanmu. Karena aku menyayangimumelebihi aku menyayangi diriku sendiri, akumenyayangimu, sangat menyayangimu. Sayaaang...Cintailah aku dan sayangilah aku sepenuh hatimusayang.

***

~77~

pustaka-indo.blogspot.comht

tp://

pust

aka-

indo

.blo

gspo

t.com

Page 83: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

Hidupku memanglah seperti pelangi tidakselamanya cantik secantik merah muda dan takselamanya aku merah karena marah.

Maaf sayang, bukan ending yang bagus ya? Yangperlu kamu tahu, dan hanya perlu kamu tahu adalah akumenyayangimu dan sangat menyayangimu melebihiyang kamu tahu sayang.

I Love You Honey...

~78~

pustaka-indo.blogspot.comht

tp://

pust

aka-

indo

.blo

gspo

t.com

Page 84: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

Vampire

––∞—–

Aku tak pernah mengerti dengan keluargakusendiri. Entah perasaanku saja atau mereka memangawet muda. Dari dulu, dari sejak aku kecil aku melihatmereka sama dengan sekarang. Dari Mama, Papa, KakMilla dan Kak Kevin. Semuanya terasa aneh, sangataneh. Aku tak mengerti dengan semuanya, apalagi jikamengingat sikap Kak Milla yang selalu acuh padaku, KakKevin yang tak pernah mendekatiku, aku hanya bisaberdekatan dengan Mama dan Papaku saja. Apakah akuadik yang tidak diinginkan? Jika memang itu alasanmereka menjauhiku, aku terima. Aku akan pergi darirumah ini.

Satu lagi keanehan yang lain, aku tak pernahdiizinkan pergi kemanapun. Jika aku ingin pergi makaMama atau Papa akan ikut. Aku hanya bisa menyendiridi kamar ini, di ambang jendela rumah ini. Jangkauanterjauhku hanyalah halaman depan dan belakangrumah. Tak ada yang lain. Belajarpun bukan aku yang kesekolah, namun Papa mendatangkan Guru untukku kerumah ini. Betapa protektifnya keluargaku ini. Aku takmengerti mengapa mereka seperti itu. Padahal aku cukupkuat untuk menghadapi dunia luar. Aku bukan gadislemah yang harus selalu dijaga, aku mampu menjagadiriku sendiri.

“Prilly... selamat ulang tahun sayang.” Aku baru

~79~

pustaka-indo.blogspot.comht

tp://

pust

aka-

indo

.blo

gspo

t.com

Page 85: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

ingat hari ini aku genap berkepala dua. Aku hanya bisatersenyum. Tak pernah ada perayaan sekalipun setiapaku bertambah usia, begitupun dengan saudara-saudarayang lain. Bahkan, aku tidak tahu ulang tahun Mamadan Papa, juga kedua saudaraku. Mama terlihat sedih.

“Ma... kenapa?”

“Ya sayang, kau sudah dua puluh tahun. Kausudah dewasa, kau akan segera meninggalkan rumahini.”

Aku menatap Mama dengan rasa yang begitupenasaran. Kenapa Mama mengatakan itu? Apa Mamabenar-benar menginginkan aku pergi?

“Bukan sayang, bukannya Mama ingin kamu pergi.Tapi...”

Sebuah ketukan menghentikan ucapan Mama. Akumelihat Mama bergumam kemudian beranjak.

“Ma...”

“Kau bersiaplah nak, pakai gaun yang ada dilemarimu itu.”

“Ma...” Kali ini Mama mengacuhkanku.

“Ma! Kenapa Mama selalu bisa membacapikiranku?!”

Napasku tersengal, ini pertama kalinya akumembentak Mama. Aku lelah menyimpan ini sendiri,

~80~

pustaka-indo.blogspot.comht

tp://

pust

aka-

indo

.blo

gspo

t.com

Page 86: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

aku seperti seseorang yang berjalan di tempat yang begitugelap. Tak tahu apapun. Mama terlihat menghela napas,dia berbalik ke arahku sekilas kemudian berlalu tanpamengindahkan ucapanku.

***

Siapa dia?

“Mendekat sayang.” Kakiku melangkah begitu sajamenghampiri Mama dan Papa yang sedang dudukberhadapan dengan pria beraura dingin itu. Semua yangada pada dirinya terlihat dingin, dari tatapan Matahingga bahasa tubuhnya.

“Ini Aliando Wilson.”

Aku hanya menundukkan sedikit tubuhkumemberikan hormat padanya, dia sama sekali takmemberikan respon yang baik. Dia hanya menatapkudari ujung hingga ujung. Entah apa yang ia cari, yangjelas sepertinya dia memang memperhatikanku.

“Mama sama Papa tinggal sebentar, yuk Pa.”

Aku tak mengerti apa yang Mama dan Papapikirkan. Kenapa mereka meninggalkanku dengannya?Bahkan aku belum cukup mengenalnya.

“Kau banyak berubah.”

“A-apa?” Aku berdehem, menyadari suaraku sulitkeluar. “Maksudmu?”

~81~

pustaka-indo.blogspot.comht

tp://

pust

aka-

indo

.blo

gspo

t.com

Page 87: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

Dia hanya tersenyum kemudian duduk disampingku, dia membalai rambutku kemudianmenyampirkannya ke belakang. Seketika bulu kudukkumeremang. Aku merasakan hembusan napas di leherku.Bukan, bukan hembusan. Tapi... dia menghirupnya.Dengan cepat aku menjauh.

“A-apa? Apa... yang kau lakukan?”

Dia tersenyum kembali, lalu berdiri. “Katakan padamereka, aku pulang.” Setelah mengatakan itu dia berlalu,tanpa menoleh sedikitpun ke arahku. Hhh... syukurlah...dia orang asing pertama yang orang tuaku kenalkanpadaku. Aku takut. Dia... terlihat berbeda.

***

Aku mengerjapkan mataku, semalaman aku sulituntuk memejamkan mataku. Pikiranku selalu sajamengingat pria semalam, sikap dingin danmenyeramkannya. Entah kenapa ingatan itu begitu kuatdalam pikiranku.

“Kau sudah bangun?.”

“Hh.” Aku terperanjat kemudian duduk danmenarik selimut menutupi seluruh tubuhku. Kenapa diadi kamarku? Kenapa Mama mengizinkannya memasukikamarku ini?

“Prilly... Aliando ini...”

“St.”

~82~

pustaka-indo.blogspot.comht

tp://

pust

aka-

indo

.blo

gspo

t.com

Page 88: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

Aku menatap Mama yang baru saja memasukikamarku, lalu ke arah Ali. Ada apa ini? kenapa inisemakin membuatku bingung?

“Sebaiknya bersihkanlah tubuhmu dulu, Mamaakan berbicara dengan Ali.”

Aku hanya mengangguk, dan mengikuti perintahMama. Saat di kamar mandi, aku tidak langsung mandi,aku harus mendengarkan dulu pembicaraan mereka.

“Dia bingung. Sebaiknya cepatlah beritahu dia...”

Beritahu apa? Apa yang tidak aku ketahui? Tentusaja semuanya. Aku memang tidak mengetahui apapun.

“Secepatnya.”

Secepatnya? Sebenarnya ada apa?

***

Aku dan dia duduk di kursi taman belakangrumahku, di sini memang selalu segar, karena jauh darihiruk-pikuk kota, di sini juga bisa di bilang masih dikawasan hutan. Bagiku ini tak masalah, karena akunyaman dengan tempat ini.

“Kau bingung dengan semua ini?”

Aku menoleh ke arahnya sekilas, lalu menikmatipemandangan di hadapanku lagi. Hhh... “Ya... sepertiorang buta.”

~83~

pustaka-indo.blogspot.comht

tp://

pust

aka-

indo

.blo

gspo

t.com

Page 89: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

Aku mendengar dia terkekeh kecil. “Kau percayakalau aku sudah memperhatikanmu dari sejak kecil? Danini saatnya kau menikah denganku.”

Ku tolehkan wajahku dengan cepat. “Apa?Maksudmu... kau akan menikahiku?” Hhh... akumenyandarkan punggungku yang terasa lemas.“Kenapa? Kau menginginkan apa dariku? Bahkan akutak memiliki apapun.”

Dia tersenyum lalu berdiri. “Kita akan menikahlusa.” Dia menundukkan wajahnya tepat di lekukanleherku. Aku merasakan sebuah sapuan dari bibirnya.

“ALIANDO!”

Aku menoleh ke arah pintu, di sana ada Kak Kevinyang memandang begitu murka, entah kepada Ali atau...aku.

“Hai... lama tidak bertemu.”

Aku menatap Aliando yang tersenyum kemudianmendekati Kak Kevin. Kak Kevin terlihat tidak terlalusuka dengan keberadaan Aliando. Tapi kenapa Mamamengizinkan aku dinikahi Aliando? Bukannyaseharusnya saat salah satu anggota keluarga menikah,seluruh anggota keluarga harus setuju?

Aku semakin bingung.

***

Aku menatap Mama, Papa dan Kak Kevin

~84~

pustaka-indo.blogspot.comht

tp://

pust

aka-

indo

.blo

gspo

t.com

Page 90: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

bergantian. Tidak biasanya mereka berada satu mejadenganku. Ya... aku memang tak pernah menikmatimakan bersama dengan mereka. Aku hanya akanditemani Kak Milla, walaupun makan dalam diam.

“Ada yang ingin kau tanyakan?”

Hhh... tentu saja, dan itu banyak sekali.

“Katakan.”

Aku menatap Mama dan Papa bergantian.“Sebenarnya apa yang terjadi?” Aku menatap Mama,“Ma... aku bingung. Selama ini kenapa hanya aku yangdibuat bingung? Aku seperti orang yang tidak diinginkanberada di tempat ini. Bahkan... aku akan dinikahkandengan orang yang tidak aku kenal.”

“Berjanjilah kau tak akan berubah jika kau tahusemuanya.”

Mama... kenapa dia berkata seperti itu? “Ya... akuberjanji.”

Mama terlihat menghela napas, “sebenarnya kamibukan keluargamu yang sebenarnya. Mama dan Papabukan orang tuamu.”

Aku hanya bisa tersenyum miris. Ternyata akumemang tidak di inginkan di rumah ini. Lalu, kenapaMama mengijinkan aku menikah dengan Aliando?Kenapa bukan Kak Milla saja yang jelas anaknya.

“Saat kau bayi... Aliando membawamu pada kami,

~85~

pustaka-indo.blogspot.comht

tp://

pust

aka-

indo

.blo

gspo

t.com

Page 91: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

dia meminta kami untuk menjagamu hingga kauberumur 20 Tahun.”

Tunggu! Kenapa terasa janggal? “Aliando?”

“Ya... Aliando, calon suamimu.”

“Tapi. Kenapa bisa?” Aku memegang kepalaku yangberdenyut. Aku pusing... apakah Aliando sebenarnya?Apakah Aliando yang berbeda? tapi...

“Kau belum menyadarinya juga? Payah sekali.”

Aku menatap ke arah Kak Kevin yang selaluberkata begitu tajam padaku. Memangnya aku harusmenyadari apa? Apa yang aku tak sadari?

“Aliando Vampir. Begitu pula kami.”

“Hhh... Apa?” Aku memandang sekelilingku, akumulai ketakutan. Ternyata... selama ini aku di kelilingimakhluk penghisap darah. Aku menatap Kak Milla, akutak percaya dengan ucapannya.

“Milla benar Prilly. Kami memang vampir.”

Aku menatap Papa. Papa tak mungkin bohongmengenai ini. Tapi... kenapa bisa aku hidup di tengah-tengah mereka? Sementara aku manusia. Bukankahseharusnya aku telah menjadi seperti mereka? atau...mati.

“Jangan mendekat!” Aku mundur menjauh saatmelihat Mama akan mendekatiku.

~86~

pustaka-indo.blogspot.comht

tp://

pust

aka-

indo

.blo

gspo

t.com

Page 92: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

“Prilly, kau harus mendengarkan ini dulu.”

“Stop! Jangan mendekat.” Aku kini berada di anaktangga, bersiap berlari ke kamarku.

“Aliando meminta kami merawatmu. Karena diamenemukanmu dibuang di tengah hutan oleh seseorang.Percayalah... kami tidak akan membunuhmu.”

“Kecuali jika kau menginginkannya sendiri.”

Aku menatap Kak Kevin. Kenapa Kak Kevinmengatakan itu?.

“Jaga ucapanmu Kevin.” Mama kembalimenatapku. “Percayalah... kami hanya menjagamu,sampai kamu kembali di jemput oleh Aliando, yangmenyelamatkan hidupmu.”

“Tapi...” kepalaku semakin berat, semuanyaberputar, kemudian... gelap.

***

Aku merasakan tangan dingin menggenggamtanganku, saat aku telah benar-benar membuka matakuaku melihat Aliando. Dia menatapku dengan senyumanyang begitu menawan. Aku mengakui itu sekarang,karena dia memang tak lagi sedingin saat pertamabertemu. Dia terlihat lebih bersahaja.

“Tanganmu... dingin.” Aku menggenggamnya erat.

“Ya... inilah aku.”

~87~

pustaka-indo.blogspot.comht

tp://

pust

aka-

indo

.blo

gspo

t.com

Page 93: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

Aku berusaha mendudukan diriku, dia sama sekalitak membantuku. Dia hanya menatapku dengan tatapanyang begitu aneh, entahlah... mungkin dia khawatir.

“Sebenarnya... apa yang kau inginkan dariku? Akubukan bagian darimu. Bahkan, aku hanya manusia yangsangat lemah jika di bandingkan denganmu.”

Entah perasaanku saja atau memang itukebiasaannya. Dia selalu tersenyum sebelum menjawabpertanyaanku.

“Aku hanya ingin kau.”

Aku memejamkan mataku sejenak, ini tidak logis!Bagaimana bisa vampir jatuh cinta pada manusia?

“Kita berbeda. kecuali...” Aku menatapnya ragu.“Kau mengubahku.”

Dia tersenyum kemudian duduk di ranjang yang kutempati. Dia menatapku dengan intens, dan itu sangatmembuatku takut.

“Kau siap?”

Aku merasa ludah sudah sulit untukku telan, akumengangguk ragu.

Dia tersenyum lagi kemudian mulai mendekatkandiri ke arahku. “Kau yakin? Ini akan sedikit sakit.”

Lagi-lagi hanya anggukan kecil, kemudian akumemejamkan mataku. Aku merasakan dia menghirupku

~88~

pustaka-indo.blogspot.comht

tp://

pust

aka-

indo

.blo

gspo

t.com

Page 94: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

lagi, semakin dekat.

“AARRRHHHH...” Sakit! Sakit sekali...

***

“AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA”

Aku terbangun, kulihat ke kanan dan ke kiriku.Hhhh.... Kemudian tanpa aku sadari aku memegangleherku, bersamaan dengan itu ponselku menyala.Sebuah panggilan masuk.

Aliando’s Calling...

~89~

pustaka-indo.blogspot.comht

tp://

pust

aka-

indo

.blo

gspo

t.com

Page 95: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

~90~

pustaka-indo.blogspot.comht

tp://

pust

aka-

indo

.blo

gspo

t.com

Page 96: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

Aku tersenyum kemudian meraih ponselku dankembali merebahkan tubuhku.

“Pagi Vampire-ku.”

***

~91~

pustaka-indo.blogspot.comht

tp://

pust

aka-

indo

.blo

gspo

t.com

Page 97: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

Biografi Penulis

Nenden Siti Sopiah akrab disapa Nenden. Seoranggadis yang lahir di kabupaten kecil bernama Ciamis tepatpada 15 April 1995, kini usianya akan genap 20 tahun.

Dirinya sebagai salah seorang mahasiswi diUniversitas Galuh Ciamis pada Fakultas Keguruan danIlmu Pendidikan bidang studi Matematika. Mungkinterlihat sedikit aneh jika melihat latar belakangpendidikannya dengan aktivitas menulis yang juga diatekuni. Akan tetapi, menulis tidak harus melihat latarbelakang pendidikan, bukan?

Buku yang ditulisnya kali ini sebagai buku keduasetelah Immortal Love. Dia beri judul “99% Cinta”,awalnya hanya sebagai selingan menulis di sela-selamenulis Immortal Love II. Penulis juga aktif menulis diblog dan mempublikasi cerita-cerita isengnya di sana.

Menulis sebagai salah satu impian Penulis.Menjadikan novel karya sendiri menjadi Best Seller salahsatu impian terbesarnya. Akan tetapi, segala sesuatu

~92~

pustaka-indo.blogspot.comht

tp://

pust

aka-

indo

.blo

gspo

t.com

Page 98: pustaka-indo.blogspot · memutuskan untuk pergi dari tempat itu. *** Malam hari Ali masih berada di lokasi shooting-nya, merampungkan filmnya yang satu ini. Ia meraih ponselnya, tak

perlu proses yang tidak mudah. Hingga sekarangkeinginan itu masih sebatas harapan saja. Semogaharapan itu tidak hanya sekadar harapan saja, karenajika Allah menghendaki apa yang Dia kehendaki makaakan terjadi asalkan orang itu berusaha. Ingat pula“Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum jika kaumitu tidak mengubahnya sendiri”. Itulah prinsip dasarpenulis. Prinsip yang tidak akan menghentikannyamenulis hingga salah satu impian terbesarnya tercapai.#KeepFighting!!

Blog: http://www.nden-cagnilovers.blogspot.com

Twitter/Askfm: @SopiahNenden

~93~

pustaka-indo.blogspot.comht

tp://

pust

aka-

indo

.blo

gspo

t.com