Top Banner
PUBLICATION MANUSCRIPT NASKAH PUBLIKASI THE CORELATION BETWEEN STRESS LEVEL, EATING PATTERNS, PHYSICAL ACTIVITIES, AND IRREGULAR MENSTRUAL CYCLE IN GRADE XII GIRL STUDENTS OF SMA NEGERI 5 SAMARINDA, IN SAMARINDA CITY IN 2017 HUBUNGAN TINGKAT STRES, POLA MAKAN, AKTIFITAS FISIK DENGAN KETIDAKTERATURAN SIKLUS MENSTRUASI PADA REMAJA PUTRI KELAS XII DI SMA NEGERI 5 KOTA SAMARINDA 2017 Anis Aprilia 1 , Lisa Wahidatul Oktaviani 2 DIAJUKAN OLEH Anis Aprilia 13.113082.4.0286 PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH SAMARINDA 2017
13

PUBLICATIONMANUSCRIPT NASKAHPUBLIKASI ...

Oct 16, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: PUBLICATIONMANUSCRIPT NASKAHPUBLIKASI ...

PUBLICATION MANUSCRIPT

NASKAH PUBLIKASI

THE CORELATION BETWEEN STRESS LEVEL, EATING PATTERNS,PHYSICAL ACTIVITIES, AND IRREGULAR MENSTRUAL CYCLE INGRADE XII GIRL STUDENTS OF SMA NEGERI 5 SAMARINDA, IN

SAMARINDA CITY IN 2017

HUBUNGAN TINGKAT STRES, POLA MAKAN, AKTIFITAS FISIKDENGAN KETIDAKTERATURAN SIKLUS MENSTRUASI

PADA REMAJA PUTRI KELAS XII DI SMA NEGERI 5 KOTASAMARINDA 2017

Anis Aprilia1, Lisa Wahidatul Oktaviani2

DIAJUKAN OLEH

Anis Aprilia13.113082.4.0286

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKATSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH

SAMARINDA2017

Page 2: PUBLICATIONMANUSCRIPT NASKAHPUBLIKASI ...
Page 3: PUBLICATIONMANUSCRIPT NASKAHPUBLIKASI ...
Page 4: PUBLICATIONMANUSCRIPT NASKAHPUBLIKASI ...

HUBUNGAN TINGKAT STRES, POLA MAKAN, AKTIFITAS FISIKDENGAN KETIDAKTERATURAN SIKLUS MENSTRUASI PADAREMAJA PUTRI KELAS XII DI SMA NEGERI SAMARINDA

KOTA SAMARINDA 2017

Anis Aprilia1, Lisa Wahidatul Oktaviani2

INTISARI

Latar Belakang :Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak ke- 4di dunia, yaitu 259,4 juta jiwa. Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan diSMA Negeri 5 Samarinda dengan jumlah siswi 190 orang, Sebanyak 65 siswi seringmengalami menstruasi tidak teratur yaitu lebih dari 35 hari, sebanyak 89 siswimengatakan pernah mengalami menstruasi sebanyak 2 kali dalam sebulan, sebanyak144 siswi mengatakan sering mengalami keterlambatan menstruasi.Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan tingkat stres, pola makan, aktifitas fisikdengan ketidakteraturan siklus menstruasi pada remaja putri kelas XII di SMA Negeri 5Samarinda Tahun 2017.Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan pendekatan cross-sectional. Teknikpengambilan sampel menggunakan Propotional random sampling dengan samplesebanyak 129 orang. Teknik analisa data menggunakan analisis bivariat dengan uji chisquare. Penelitian ini menggunakan uji validitas kontruk (Contruct validity) dimana ujivaliditas ini menggunakan pendapat ahli.Hasil Penelitian : Pada hasil univariat yang memiliki stres berat sebesar 1.6%, stressangat berat sebesar 98.4%, pola makan baik sebesar 52.7%, pola makan kurang baiksebesar 47.3%, aktifitas fisik ringan sebesar 51.9%, aktifitas fisik sedang sebesar 48.1%,siklus menstruasi teratur sebesar 43.4%, siklus menstruasi teratur sebesar 57.6%.Didapatkan hasil bivariat tingkat stres dengan ketidakteraturan siklus menstruasi P =1.000 > 0,05, pola makan dengan ketidakteraturan siklus menstruasi P = 0.76 > 0,05,aktifitas fisik dengan ketidakteraturan siklus menstruasi P = 0.202 > 0.05.Kesimpulan : tidak ada hubungan antara tingkat stres, pola makan, aktifitas fisik denganketidakteraturan siklus menstruasi pada remaja putri kelas XII di SMA Negeri 5Samarinda.Kata Kunci : Tingkat stres, pola makan, aktifitas fisk, menstruasi.

Keterangan :1Mahasiswa Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat Peminatan Epidemiologi, StikesMuhammadiyah Samarinda.2Dosen Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat Stikes Muhammadiyah.

Page 5: PUBLICATIONMANUSCRIPT NASKAHPUBLIKASI ...

THE CORRELATION BETWEEN STRESS LEVEL, EATING PATTERNS, PHYSICALACTIVITIES, AND IRREGULAR MENSTRUAL CYCLE IN GRADE XII GIRL STUDENTS

OF SMA NEGERI SAMARINDA, IN SAMARINDA CITY IN 2017

Anis Aprilia1, Lisa Wahidatul Oktaviani2

ABSTRACT

Background: Indonesia is a country with the world’s fourth largest population, totaling259.4 million people. Based on the result of initial study conducted at SMA Negeri 5Samarinda with the total of 192 students, there were 65 students who experiencedirregular menstrual cycle, namely more than 35 days. There were 89 students who saidthat they had their menstruation twice in a month and 144 students said that they usuallyhad late period.Research Objective: to find out the correlation between stress level, eating patterns,physical activity and the irregular menstrual cycle in the grade XII girl students of SMANegeri 5 Samarinda in 2017.Research Methods: This research used cross sectional approach. The sample was takenby using proportionate random sampling technique with the total of 129 students. The datawere analyzed by using bivariate analysis with chi square test. This research usedconstruct validity test in which the validity involved expert judgment.Research Finding: The result of univariate analysis showed that 1.6% had high level ofstress and 98.4% had extremely high level of stress. In terms of eating patterns, 52.7 %had good eating patterns, and 47.3% had bad eating patterns. In terms of physicalactivities, 51.9% had light physical activities and 48.1 % had moderate physical activities.In terms of irregular menstrual cycle, 43.4% had regular menstrual cycle and 57,6% hadirregular menstrual cycle. It was found the stress level and irregular menstrual cycle hadthe p value of 1.000 > 0.05. Eating patterns and the irregular menstrual cycle had the pvalue of 0.76 > 0.05. Physical activities and irregular menstrual period had the p value of0.202 > 0.05.Conclusion: There was no correlation between stress level, eating pattern, physicalactivities and irregular menstrual cycle in grade XII girl students of SMA Negeri 5Samarinda.

Keywords: Stress Level, Eating Pattern, Physical Activities, Menstruation

Notes:1Students of Undergraduate Program of Public Health, Majoring in Epidemiology, StikesMuhammadiyah, Samarinda

2Lecturer of Undergraduate Program of Public Health, Stikes Muhammadiyah..

Page 6: PUBLICATIONMANUSCRIPT NASKAHPUBLIKASI ...

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negaradengan jumlah penduduk terbanyakke-4 di dunia, yaitu 259,4 juta jiwa, diantara negara ASEAN Indonesiamenjadi negara peringkat 1 denganjumlah penduduk terbanyak (WorldPopulation Data Sheet, 2016)

Menurut Central Intelligence Agencytahun 2016, 17.03% dari jumlahpenduduk Indonesia adalah remaja,yaitu laki-laki sebanyak 22.397.086 danperempuan sebayak 21.604.985. Hasilsensus penduduk tahun 2010 diKalimantan Timur jumlah oenduduksebanyak 3.479.936 juta jiwa dan jumlahremaja putri di Kalimantan Timursebanyak 22.842 juta jiwa atau 48.08%jiwa, Samarinda memiliki jumlahpenduduk sebanyak 812.597 jiwadengan 420.142 jiwa laki-laki dan392.456 jiwa perempuan (BadanKependudukan dan Keluarga BerencanaNasional, 2015).

Menurut World Health Organization(2011), Reaja adalah mereka yangberusia antara 10-19 tahun, menurutperaturan kesehatan RI Nomor 25tahun2014 reaja adalah pendudukdalam rentang waktu usia 10-18 yahundan menurut bBadan Kependudukandan Keluarga Berencana (BKKBN)rentang usia remaja adalah 10-24 tahundan belum menikah.

Kesehatan reproduksi menurut WorldHealth Organization (WHO) merupakansuatu keadaan fisik , mental dan sosilayang utuh bukan hanya bebas daripenyakit kecacatan dala segala aspekyang berhubungan dengan sistemreproduksi, fungsi serta prosesnya atausuatu keadaan dimana manusia dapatmenikmati kehidupan seksualnya sertamampu menjalankan funsi dan prosesreproduksinya secara sehat dana aman(Nugroho,2010). Salah satu gangguanpada sistem kesehatan reproduksiadalah siklus menstruasi yang tidakteratur dimana seorang perempuan

mengalai siklus menstruasi kurang dari21 hari atau lebih 35 hari

Menstruasi merupakan pendarahansiklik dari uterus sebagai tanda bahwaalat kandungan dalam tubuh seorangwanita menjalankan fungsinya (Haryono,2016). Menurut laporan dari DinasKesehatan Kota (DKK) Samarinda tahun2015, berdasarkan golongan umur 15-20tahun terdapat 40 kasus menstruasi.

Ketidakteraturan siklus menstruasidipengaruhi oleh beberapa faktor sepertistres, pola makan, dan aktifitas fisik.Stres merupakan penyebab palingumum bila seseorang wanita mengalamistres karena terlalu banyak pekerjaan,tekanan dari teman-teman, menstruasiseseorang wanita dapat menjadi tidakteratur (Haryono, 2016).

Pola makan yang tidak baik / teraturjuga dapat mengakibatkanketidakteraturan siklus menstruasikebanyak kaum remaja menjalankandiet sementara pada periode ini tubuhmembutuhkan nutrusu yang tinggi(Ellya,2010). Aktifitas fisik yangberlebihan juga dapat membahayakankesehatan terutama pada wanita karenaakan mengalami periode menstruasiyang kurang teratur, menstruasi merekabisa menjadi berlebihan atau tidakmenstruasi sama sekali (Ellya, 2010).

Berdasarkan hasil studi pendahuluanyang dilakukan di SMA Negeri 5Samarinda dengan jumlah siswi kelasXII sebanyak 190 diperolah datasebanyak 65 siswi mengalamimenstruasi tidak teratur lebih dari 35 hari,89 siswi mengalami menstruasi 2 kalidalam sebulan, 144 siswi mengalamiketerlambatan menstruasi dan 160 siswimerasakan nyeri perut pada saat terjadimenstruasi.

Berdasarkan latar belakangpermasalah diatas peneliti tertarikHubungan Tingkat Stres, Pola Makan,Aktifitas Fisik Dengan KetidakteraturanSiklus Menstruasi Pada Remaja Putri

Page 7: PUBLICATIONMANUSCRIPT NASKAHPUBLIKASI ...

Kelas XII Di SMA Negeri 5 SamarindaTahun Ajaran 2016/2017.

TUJUAN PENELITIANTujuan penelitian adalah sebagaiberikut :1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan tingkatstres, pola makan, aktifitas fisikdengan ketidakteraturan siklusmenstruasi pada remaja putri kelasXII di SMA Negeri 5 Samarinda.

2. Tujuan Khususa) Mengetahui hubungan tingkat

stres dengan ketidakteraturansiklus menstruasi pada remajaputri kelas XII di SMA Negeri 5Samarinda.

b) Mengetahui hubungan polamakan dengan ketidakteraturansiklus menstruasi pada remajaputri kelas XII di SMA Negeri 5Samarinda.

c) Mengetahui hubungan aktifitasfisik dengan ketidakteraturansiklus menstruasi pada remajaputri kelas XII di SMA Negeri 5Samarinda.

METODE PENELITIANPenelitian yang dilakukan adalah

teknik penelitian observasional analitikdengan desain penelitian cross sectional,dengan tujuan melihat hubungan tingkatstres, pola makan, aktifitas fisik denganketidakteraturan siklus menstruasi.Budiman (2011) menyatakan crosssectional pengumpulan variabelpenelitian yang dilakukan dalam satusaat. Pada penelitian ini menggunakanpengukuran pada saat bersamaan(sekali waktu)

Populasi adalah semua siswikelas XII di SMA Negeri 5 Samarindadengan humlah keseluruhan populasi190 populasi. Berasarkan perhitunganrumus Slovin, estimasi besar sampeladalah 129 Sampel. Adapun tekniksampling yang digunakan adalahpropotional stratifield random sampling.

Penelitian ini dilakukan pada bulanMaret Tahun 2017. Instrumen penelitianini adalah kuesioner, adapun kuesioneryang digunakan adalah bentukpertanyaan semi terbuka untuk

memperoleh data tentang karakeristik,tingkat stres, pola makan, dan aktifitasfisik

Analisis univariat dalam penelitianmenggunakan tabel dan narasi.Sedangkan analisis bivariat untukmelihat faktor yang berhubungandengan ketidakteraturan siklusmenstruasi digunakan Chi-square(continuty correction) dan menggunakanuji alternatif Fisher Exact. Etika dalampenelitian meliputi permohonan ijinpenelitian (inform concern) sebelumpelaksanaan penelitian.

HASIL dan PEMBAHASANPENELITIAN

Lokasi penelitian di SMA Negeri 5Samarinda. Dimana penelitian dilakukanpada bulan Maret yaitu di kelas XII IPA1 – XII IPA 5 dan XII IPS 1 – XII IPS 5.

Tabel 1 Distribusi responden siswi kelasXII di SMA Negeri 5 Samarindaberdasarkan umur tahun 2017

Umur frekuensi

%

17 Tahun 129 100.0Jumlah 129 100

Sumber : Data Primer 2017

Berdasarkan tabel 1 menunjukkanbahwa usia responden SMA Negeri 5Samarinda kelas XII yang berjumlah 129orang (100.0%) yaitu berusia 17 tahun.

Tabel 2 Distribusi Tingkat stres siswikelas XII di SMA Negeri 5 Samarindatahun 2017

Tingkat stres frekuensi

%

Berat 2 1,6Sangat Berat 127 98,4Jumlah 129 100

Sumber : Data Primer 2017

Berdasarkan tabel 2 dapat diketahuipresentase terbesar berdasarkan tingkatstres adalah dengan stres sangat beratsebanyak 127 responden (98,4%) danterendah adalah stress berat sebanyak 2responden (1,6%).

Page 8: PUBLICATIONMANUSCRIPT NASKAHPUBLIKASI ...

Tabel 3 Distibusi Pola Makan sisiwikelas XII di SMA Negeri 5 SamarindaTahun 2017

Pola Makan frekuensi

%

Baik 68 52,7Kurang Baik 61 47,3

Jumlah 146 100Sumber : Data Primer 2017

Berdasarkan tabel 3 dapatdiketahui presentase terbesarberdasarkan Pola makan adalah denganPola makan baik sebanyak 68responden (52,7%) dan terendah adalahKurang baik sebanyak 61 responden(473%).

Tabel 4 Distribusi aktifitas fisik siswikelas XII di SMA Negeri 5 Samarinda

Aktifitas fisik frekuensi

%

Ringan 67 51,9Sedang 62 48,1Jumlah 129 100

Sumber : Data Primer 2017

Berdasarkan tabel 4 dapatdiketahui presentase terbesarberdasarkan aktifitas fisik adalah denganaktifitas fisik ringan sebanyak 67responden (51,9%) dan terendah adalahaktifitas fisik sedang sebanyak 62responden (48,1%).

Tabel 5 Distribusi ketidakteraturan siklusmenstruasi siswi kelas XII di SMA Negeri5 Samarinda tahun 2017Ketidakteratura

n siklusmenstruasi

frekuensi

%

Teratur (21-35hari) 56 43,4

Tidak Teratur( <21 / > 35 hari ) 73 57,6

Jumlah 129 100Sumber : Data Primer 2017

Berdasarkan tabel 5 dapatdiketahui presentase terbesarberdasarkan ketidakteraturan siklusnmenstruasi adalah dengan menstruasitidak teratur sebanyak 73 responden(57,6%) dan terendah adalah menstruasiteratur sebanyak 56 responden (43,4%)

Tabel 6 Analisis Bivariat hubungantingkat stres dengan ketidakteraturansiklus mestruasi pada siswi kelas XIISMA Negeri 5 Samarinda Tahun 2017

Sumber : Data Primer 2017

Berdasarkan tabel diatasdidapatkan hasil responden yangmemiliki tingkat stres sangat beratdengan ketidakteraturan siklusmenstruasi sebanyak 72 orang (56,6%).

Berdasarkan hasil uji chi squarediperoleh nilai 1.000 > 0,05, bahwa tidakada hubungan tingkat stress denganketidakteraturan siklus menstruasi.

Tabel 7 Analisis Bivariat hubungan Polamakan dengan ketidakteraturan siklusmenstruasi siswi kelas XII di SMA Negeri5 Samarinda Tahun 2017

Sumber : Data Primer 2017

Berdasarkan tabel diatasdidapatkan hasil responden yangmemiliki pola makan kurang baik denganketidakteraturan siklus menstruasisebanyak 40 orang (65,6%).

Berdasarkan hasil uji chi squarediperoleh nilai 0,76 > 0,05, bahwa tidakada hubungan pola makan denganketidakteraturan siklus menstruasi.

Tabel 7 Analisis Bivariat hubunganaktifitas fisik dengan ketidakteraturan

Tingkat Stres

Siklus MenstruasiTotal %

PValue

Teratur TidakTeratur

N % N %

Berat 1 50.0 1 50.

0 2 100.0

1.000SangatBerat

55

43.3

77

56.6 127 100.

0

Total 56

43.4

78

56.7 129 100.

0

PolaMakan

Siklus MenstruasiTotal %

PValue

Teratur TidakTeratur

N % N %

Baik 35

51.5

33

48.5 68 100.

0

0.76KurangBaik

21

34.4

40

65.6 61 100.

0

Total 56

43.4

73

56.6 129 100.

0

Page 9: PUBLICATIONMANUSCRIPT NASKAHPUBLIKASI ...

siklus menstruasi siswi kelas XII di SMANegeri 5 Samarinda Tahun 2017

Sumber : Data Primer 2017

Berdasarkan tabel diatasdidapatkan hasil responden yang memilikiaktifitas fisik ringan denganketidakteraturan siklus menstruasisebanyak 42 orang (62,7%).

Berdasarkan hasil uji chi squarediperoleh nilai 0,202 > 0,05, bahwa tidakada hubungan aktifitas fisik denganketidakteraturan siklus menstruasi.

PEMBAHASAN

1. Tingkat StresBerdasarkan hasil penelitian

yang dilakukan di SMA Negeri 5Samarinda dengan jumlah responden129 orang didapatkan hasil sebanyak 2orang (1,6%) mengalai stress beratdan 127 orang (98,4%) mengalamistress sangat berat.

Menurut penelitian Nurlaila,Hazanah, dan Sfoufia (2015) dimanaresponden yang mengalami stresssangat berat saat dimana respondenmemiliki banyak kesibukan dantugas-tugas yang diperoleh dari polamengajar saat disekolah ataupun diluarsekolah.

2. Pola MakanBerdasarkan hasil penelitian

yang telah dilakukan di SMA Negeri 5Samarinda dengan jumlah respondensebanyak 129 orang didapatkan hasilsebanyak 68 orang (57,7%) emilikipola makan baik dan sebanyak 61orang (47,3%) memiliki pola makankurang baik.

Menurut penelitian Pohan,Nasution, dan Aritonang (2015) dimanaresponden yang mengalami pola makankurang baik saat dimana para siswibanyak yang menjalankan diet karena

khawatir dengan penampilannya,sementara periode ini merekamembutuhkan nutrisi yang sedikit lebihtinggi (Ellya, 2010).

3. Aktifitas fisikBerdasarkan hasil penelitian

yang dilakukan di SMA Negeri 5Samarinda dengan julah respondensebanyak 129 orang didapatkan hasil

sebanyak 67 orang (51,9%)memiliki aktifitas fisik ringan dan62 orang (48,1%) memiliki aktifitasfisik sedang.

4. Ketidakteraturan siklusmenstruasi

Berdasarkan hasilpenelitian yang telah dilakukan diSMA Negeri 5 Samarinda denganjumlah responden 129 orangdidapatkan hasil sebanyak 56orang (43,3%) mengalami siklushaid teratur dan 73 orang (56,6%)mengalami siklus haid tidakteratur.

Analisis Bivariat

Hubungan Tingkat stress denganketidakteraturan siklus menstruasipada remaja putri kelas XII Di SMAN5 Samarinda

Stres adalah suatu reaksi fisikdan psikis terhadap setiap tuntutanyang menyebabkan ketegangan danmengganggu stabilitas kehidupansehari – hari (Priyoto, 2014). MenurutAmerican Insitute of stres (2010), tidakada definisi yang pasti untuk streskarena setiap individu akan memilikireaksi yang berbada terhadap stresyang sama karena stres bagi seorangindividu belum tentu stres bagi individuyang lain.

Menurut WHO 2003 dalamPriyoto 2014 stres adalahreaksi/respon tubuh terhadap stressorpsikososial (tekanan mental/bebankehidupan).

Pada penelitian yang dilakukan diSMA Negeri 5 Samarinda denganjumlah responden yang mengalamistres sangat berat dengan

Aktifitasfisik

Siklus Menstruasi

Total % PValueTeratur Tidak

TeraturN % N %

Ringan 25 37.3 42 62.7 67 100.00.202Sedang 31 50.0 31 50.0 62 100.0

Total 56 43.4 73 56.6 129 100.0

Page 10: PUBLICATIONMANUSCRIPT NASKAHPUBLIKASI ...

ketidakteraturan siklus menstruasisebanyak 72 orang (56.6%).

Berdasarkan hasil analisismenggunakan uji chi square,hubungan tingkat stres denganketidakteraturan siklus menstruasididapatkan hasil p-value = 1.000 > 0.05,menunjukan bahwa keputusan uji yangdidapatkan yaitu Ho gagal ditolak, yangberarti bahwa tidak ada hubungantingkat stres dengan ketidakteraturansiklus menstruasi pada remaja putrikelas XII di SMA Negeri 5 Samarinda.Menurut peneliti ketidakteraturan siklusmenstruasi tidak hanya dipengaruhioleh tingakt stres yang dimiliki olehsiswi, masih terdapat faktor lain yangjuga dapat mempengaruhiketidakteraturan siklus menstruasi.

Menurut Wangsa (2010), stresitu sebenarnya tidak selalu bermaknanegatif, karena itu dibeberapa orangdan tempat stres terkadang justrumenjadikan situasi dinamis yangmendorong seseorang mencapaiprestasi yang tinggi.

Penelitian ini tidak sejalandengan penelitian Nurlaila dkk (2015),yang menyatakan bahwa adahubungan signifikan antara tingkatstres dengan ketidakteraturan siklusmenstruasi dengan menggunakan ujistatistik chi square dengan p-value =0,001 < 0,05.

Hubungan Pola Makan denganketidakteraturan siklus menstruasipada remaja putri kelas XII Di SMAN5 Samarinda

Pola makan adalah suatu caraatau usaha dalam pengaturan jumlahdan jenis makanan dengan maksudtertentu seperti mempertahankankesehatan, status nutrisi, mencegahatau membantu kesembuhan penyakit(Depkes RI, 2012).

Pada penelitian yang dilakukan diSMA Negeri 5 Samarinda denganjumlah responden 129 orangresponden yang memiliki pola makankurang baik dengan ketidakteraturan

siklus menstruasi sebanyak 40 orang(65.6%).

Berdasarkan hasil analisismenggunakan uji chi square,hubungan pola makan denganketidakteraturan siklus menstruasididapatkan hasil p-value = 0,76 > 0.05,menunjukan bahwa keputusan uji yangdidapatkan yaitu Ho gagal ditolak, yangberarti bahwa tidak ada hubungan polamakan dengan ketidakteraturan siklusmenstruasi pada remaja putri kelas XIIdi SMA Negeri 5 Samarinda.

Penelitian ini sejalan denganpenelitian pratiwi (2013), yangmenyatakan bahwa tidak adahubungan yang signifikan antara polamakan dengan ketidakteraturan siklusmenstruasi dengan menggunakan ujichi square dengan p-value = 0.132 >0.05

Menurut Ellya (2010) banyakremaja yang menjalankan diet karenakhawatir dengan penampilannyapadahal periode ini mereka banyakmembutuhkan nutrisi akan tetapi polamakan tidak hanya menjadi salah satufaktor yang menyebabkanterganggunya siklus menstruasibanyak faktor yang menyebakanternganggunya siklus menstruasiseperti penurunan badan secaradrastis, gangguan pada organkandungan dan kista.

Hubungan Aktifitas Fisik denganketidakteraturan siklus menstruasipada remaja putri kelas XII Di SMAN5 Samarinda

Aktifitas fisik menurut BPSmerupakan pergerakan anggota tubuhyang menyebabkan pembakaran kaloriyak dilakukan minimal 30 menitberturut untuk memelihara kesehatanfisik dan mental sertamempertahankan kualitas hidup agartetap bugar dan sehat sepanjang hari(Badan Pusat Statistik, 2013)

Pada penelitian yang dilakukan diSMA Negeri 5 Samarinda denganjumlah responden 129 orang

Page 11: PUBLICATIONMANUSCRIPT NASKAHPUBLIKASI ...

responden yang memiliki aktifitas fisikringan dengan ketidakteraturan siklusmenstruasi sebanyak 42 orang(62.7%).

Berdasarkan hasil analisismenggunakan uji chi square,hubungan aktifitas fisik denganketidakteraturan siklus menstruasididapatkan hasil p-value = 0,202 > 0.05,menunjukan bahwa keputusan uji yangdidapatkan yaitu Ho gagal ditolak, yangberarti bahwa tidak ada hubunganaktifitas fisik dengan ketidakteraturansiklus menstruasi pada remaja putrikelas XII di SMA Negeri 5 Samarinda.Menurut peneliti, ketidakteraturansiklus menstruasi tidak hanyadipengaruhi oleh aktifitas fisik yangberat saja aktifitas fisik yang ringanpundapat menyebabkan ketidakteraturansiklus menstruasi.

Menurut Anindita (2015),aktifitas fisik merupakan salah satufaktor yang dapat dimodifikasi denganmudah. Aktifitas fisik tidak harus dalambentuk olahraga yang berat, melaikandapat berupa aktifitas pada saatditempat kerja, disekolah, diperjalanan,melakukan pekerjaan rumah danrekreasi.

Penelitian ini sejalan denganpenelitian Darwin (2015), yangmenyatakan bahwa tidak adahubungan yang signifikan antaraaktifitas fisik dengan ketidakteraturansiklus menstruasi denganmenggunakan uji statistik chi squaredengan nilai p-value = 0.846 > 0.05.

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Tidak ada hubungan antara tingkatstress dengan ketidakteraturansiklus menstruasi pada siswi SMANegeri 5 Samarinda. Hasil analisistingkat stress menggunakan uji chisquare dengan diperoleh nilaiop-value sebesar 1.000, nilai jugalebih besar dari taraf signifikan

yaitu 0.05, yang berarti H0 gagalditolak.

2. Tidak ada hubungan Pola makandengan ketidakteraturan siklusmenstruasi pada siswi SMA Negeri5 Samarinda. Hasil analisis polamakan menggunakan uji chisquare diperoleh nilai p-value 0.76,nilai juga lebih besar dari tarafsignifikan yaitu 0.05, yang berartiH0 gagal ditolak.

3. Tidak ada hubungan aktifitas fisikdengan ketidakteraturan siklusmenstruasi pada siswi SMA Negeri5 Samarinda. Hasil analisisaktifitas fisik menggunakan uji chisquare diperoleh nilai p-value0.202, nilai juga lebih besar daritaraf signifikan yaitu 0.05, yangberarti H0 gagal ditolak.

B. Saran

1.Bagi Responden

a. Siswi aktif untuk mengikutikegiatan penyuluhankesehatan terutamamengenai kesehatanreproduksi dan juga aktifdalam mencari-cari infotentang siklus menstruasidan apa saja yang dapatmenyebabkan siklusmenstruasi tidak teratur.

2. Bagi SMA Negeri 5 Samarinda

a. Menyediakan mediainformasi seputarmenstruasi pada siswiyang dapat diakses kapansaja, seperti penyedianmading dll.

3. Bagi Stikes MuhammadiyahSamarinda

a. Diharapakan hasilpenelitian ini dapatdigunakan sebagai datadasar atau acuan dalammelakukan penelitianselanjutnya ataupunkegiatan lainnya yang

Page 12: PUBLICATIONMANUSCRIPT NASKAHPUBLIKASI ...

berkaitan denganpenelitian ini.

b. Menambah referensi bukuyang ada diperpustakaankampus sehingga mudahdalam mencari informasi.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Mampu membahas lebihbanyak variabel mengenaipenyebab faktor yangmempengaruhi siklusmenstruasi yaitu pola tidur,status gizi, obesitas.

b. Melakukan analisismultivariate agar dapatmelihat faktor mana yanglebih berpengaruh dalamketidakteraturan siklusmenstruasi.

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita. 2004. Prinsip dasarilmu gizi. Jakarta :Gramedia Pustaka Utama

Badan Kesehatan Keluarga BerencanaNasional. 2011. Kajian profilPenduduk Remaja.Puslitbang (1) 6

Ellya, E, 2010. Gizi dalam kesehatanreproduksi, Jakarta : TransInfo Media

Febriana, 2012. Keseimbangan AsupanGizi Makanan dan AktifitasAtlet Putri Bola Basket PonD.I.Y 2012. Lampiran-08602241044.pdf

Haryono, Rudi. 2016. Siao MenghadapiMenstruasi dan Menopause.Yogyakarta : GosyenPublishing.

Hestiantoro, Adon. 2009. Haid TidakTeratur, Kehamilan Sulitdidapat : Yogyakarta.

Hazanah, Shoufiah, Nurlaila. 2015,Hubungan Antara Stres danSiklus menstruasi pada usia

18-21 Tahun. Issn2319-183X. InternasionalRefereed Journal OfEngineering and Science(IRJES).

Infodatin, 2014. Reproduksi Remaja – ed.Pdf – KementrianKesehatan www. depkesgo.id.

Kajian profil penduduk remaja 2014 www.bkkkbn. Go. id

Lakshmi, 2013. Dampak dari GayaHidup dan Pola MakanDengan Siklus MenstruasiPada siswa. ISSN2319-7064. InternasionalJournal of science andresearch (IJSR).

Nasution, 2011. Bb 2 Tinjauan Pustaka2.1 Stress. Repository. Usu.ac. id

Nugroho, Taufan. 2014. MasalahKesehatan ReproduksiYokyakarta : Nuha Medika

Pawestri 2014. Analisis Faktor KejadianPremenstruasi Sindrom(PMS) pada mahasiswafakultas keperawatanuniversitas airlanggawww.academi.Edu/7701081/kuesionerbuat responden.

Prawirohardjo, Sarwono. 2011. IlmuKandungan. Edisi Ketiga,Jakarta : PT Bina PustakaSarwono Prawirohardjo.

Pohan 2014, Hubungan pola makan danaktifitas fisik dengan polamenstruasi pada mahasiswijurusan olahragauniversitas negeri medan.9914-23981-1

Rachmawati, Murbawani 2015.Hubungan asupan zat gizi,aktifitas fisik danpersentase lemak dengangangguan siklus menstruasi

Page 13: PUBLICATIONMANUSCRIPT NASKAHPUBLIKASI ...

pada penari. Journal ofnutrition college.

Sandhi 2013. Hubungan tingkat stressdengan siklus menstruasipada mahasiswa DIIIkebidanan jalur regularakadei kebidanan UNISKAKendal. 76-144-1 SM.pdf

Utami 2013 Kuesioner aktifitas fisik,faktor-faktor penyebab

obesitas pada siswasekolah dasar negeri diwilayah kembangan selatankecamatan kembangan.www, digilib. esaunggul. ac.id

Wangsa, Teguh G.H.W 2010.Menghadapi stress dandepresi. Yogyakarta : Oryza