LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DALAM PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V SEKOLAH DASAR Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti PLPG Oleh AGUS SAMSUDIN, S.Pd. NIP. 197202162011011001 KECAMATAN PANCATENGAH
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN
PEMAHAMAN KONSEP PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI
DALAM PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V SEKOLAH DASAR
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti PLPG
Oleh
AGUS SAMSUDIN, S.Pd.
NIP. 197202162011011001
KECAMATAN PANCATENGAH
KABUPATEN TASIKMALAYA
2012
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Peningkatan mutu pendidikan merupakan salah satu focus di dalam
pembangunan pendidikan. Hal ini sesuai dengan tujuan bangsa Indonesia
sebagaimana ditegaskan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 pada alinea ke empat yang berbunyi “ … dan
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa …”. Oleh karena itu, meningkatkan mutu
pendidikan di Indonesia merupakan suatu masalah yang paling penting untuk
segera diupayakan. Lembaga yang diberi tanggung jawab untuk merealisasikan
amanat undang-undang tersebut adalah lembaga penyelenggara pendidikan.
Lembaga pendidikan yang memiliki posisi paling strategis dalam
mempersiapkan tatanan bagi upaya peningkatan mutu pendidikan adalah lembaga
penyelenggara pendidikan dasar.
Salah satu lembaga penyelenggara pendidikan yang menempati posisi
paling penting tersebut adalah sekolah dasar. Oleh karena itu, sekolah dasar
sebagai lembaga penyelenggara pendidikan memiliki kewajiban untuk melakukan
inovasi proses pembelajaran, sehingga peningkatan mutu pendidikan dapat segera
direalisaskan. Hal ini sejalan dengan tujuan penyelenggara pendidikan dasar
memiliki tujuan sebagaimana dijelaskan oleh depdiknas (2003:4)
Peyelenggaraan pendidikan dasar bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab dan demokratis, dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Hasrat untuk mengupayakan peningkatan mutu pendidikan di Sekolah Dasar
sebagaimana tujuan di atas tidak akan tercapai apabila tidak dimulai dengan
peningkatan mutu proses pembelajaran. Oleh karena itu, upaya peningkatan mutu
pendidikan akan selalu berkaitan erat dengan upaya peningkatan mutu proses
pembelajaran. Salah satu indikator yang menunjukkan bermutunya proses
pembelajaran adalah angka pencapaian nilai hasil pembelajaran memenuhi kriteria
ketuntasan minimal (KKM) yaitu rata-rata 60 untuk Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam atau daya serap siswa minimal mencapai 60%.
Berdasarkan hasil analisis terhadap nilai hasil belajar siswa kelas V Sekolah
Dasar Medangharuman Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya di
semester ke-dua pada Tahun Pelajaran 2011/2012 setelah dilaksanakan
pembelajaran, pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam menunjukkan
rendahnya tingkah kemampuan siswa dalam menguasai materi pembelajaran.
Terbukti hanya 15 orang siswa dari 25 siswa kelas V yang mencapai nilai rata-rata
60 ke atas (mencapai KKM 60) atau hanya 60% siswa yang mencapai daya serap
60%.
Data nilai hasil evaluasi selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1.1
Nilai Hasil Evaluasi Mata Pelajaran IPA Sebelum Perbaikan
No Banyak Siswa Nilai Nilai
Komulatif
(%) Prosentase
1. 1 80 80 4
2. 5 70 350 20
3. 9 60 540 36
4. 6 50 300 24
5. 2 40 300 8
6. 2 30 160 8
25 1730
Nilai rata-rata kelas 1730 : 25 =69,2
Memperhatikan hasil evaluasi pembelajaran baik mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam, penulis melakukan refleksi diri melalui penelitian tindakan
kelas (PTK), juga melakukan pembicaraan secara informal dengan teman sejawat
dalam mencari solusi, untuk meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi
pelajaran dengan melaksanakan perbaikan pembelajaran.
B. Rumusan Masalah
Bertolak dari latar belakang masalah di atas, maka disusun rumusan masalah
pada perbaikan pembelajaran dalam bentuk penelitian tindakan kelas, yaitu
“Bagaimana penggunaan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar
siswa kelas V pada pembelajaran IPA Sekolah Dasar?”.
Secara rinci permasalahan inti yang akana ditindaklanjuti pada pelaksanaan
perbaikan pembelajaran adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana perencanaan pelaksanaan pembelajaran pada Mata Pelajaran IPA
melalui penggunaan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar
siswa kelas V?
2. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran pada Mata Pelajaran IPA melalui
penggunaan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas
V?
3. Bagaimana hasil belajar siswa kelas V setelah dilaksanakan perbaikan
pembelajaran pada Mata Pelajaran IPA melalui penggunaan metode
demonstrasi?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, perlu
dikembangkan usaha perbaikan pembelajaran yang mendasar dengan tujuan:
1. Untuk meningkatkan kemampuan guru menyusun rumusan perencanaan
pelaksanaan pembelajaran pada Mata Pelajaran IPA melalui penggunaan
metode demonstrasi
2. Untuk meningkatkan kemampuan guru melaksanakan perbaikan pembelajaran
pada Mata Pelajaran IPA melalui penggunaan metode demonstrasi untuk
meningkatkan hasil belajar siswa kelas V
3. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V setelah dilaksanakan
perbaikan pembelajaran pada Mata Pelajaran IPA melalui penggunaan metode
demonstrasi
D. Manfaat Penelitian
Berkaitan dengan pelaksanaan perbaikan pembelajaran dalam bentuk
penelitian tindakan kelas, proses dan hasil pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
ini merupakan self reflectif teaching diharapkan dapat memberikan manfaat seperti
di bawah ini.
1. Bagi guru, dapat meningkatkan kemampuannya dalam merancang dan
melaksanakan pembelajaran IPA melalui implementasi penilaian produk,
sehingga hasil belajar siswa meningkat. Selain itu, guru secara bertahap dapat
meningkatkan kemampuan profesionalnya untuk menjadi peneliti yang
berorientasi pada upaya mengatasi permasalahan di dalam kelas dalam
meningkatkan hasil belajar siswa sesuai dengan tuntutan kurikulum.
2. Bagi siswa antara lain adalah pengalaman belajar siswa yang lebih bermakna
dalam mengembangkan potensi yang dimilikinya, sehingga termotivasi untuk
belajar lebih bersungguh-sungguh, dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
meningkat.
3. Bagi Sekolah Dasar Negeri Medangharuman, melalui perbaikan pembelajaran
dalam bentuk penelitian Tindakan Kelas ini akan memberikan sumbangan yang
berharga bagi sekolah sebagai salah satu upaya meningkatkan mutu
pembelajaran sesuai tuntutan kurikulum program Manajemen Peningkatan
Mutu Berbasis Sekoah (MPMBS).
4. Bagi Pusat Kegiatan Guru (PKG), melalui Penelitian Tindakan Kelas ini dapat
menjadi masukan dalam penyusunan program kegiatan Kelompok Kerja Guru
(KKG) untuk memecahkan permasalahan rendahnya hasil belajar siswa.
BAB II
PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS
A. Seting Penelitian
Penelitian tindakan kelas menggunakan istilah subjek penelitian yang
menjadi sumber data. Hal ini disebabkan tujuan dari penelitian tindakan kelas
adalah merupakan bentuk upaya peningkatan proses pembelajaran secara
berkesinambungan yang pada dasarnya merupakan tugas dan tanggung jawab guru
sebagai tenaga professional dalam melaksanakan tugasnya.
Adapun yang menjadi subjek penelitian ini adalah diri peneliti sendiri yang
bertindak sebagai guru kelas V Sekolah Dasar Medangharuman Kecamatan
Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya yang berjumlah 25 orang siswa yang terdiri
dari 11 orang siswa laki-laki dan 14 orang siswa perempuan.
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dalam bentuk penelitian tindakan kelas
dilaksanakan di Kelas V Sekolah Dasar Medangharuman Kecamatan Pancatengah
Kabupaten Tasikmalaya. Secara rinci waktu pelaksanaan perbaikan pada hari Rabu
tanggal 18 Februari 2012 untuk pembelajaran siklus 1 dan Rabu tanggal 25
Februari 2012 untuk pembelajaran siklus 2.
Tabel 3.1
Jadwal dan Fokus Tindakan Kelas Pembelajaran IPA
No Hari/Tanggal Siklus Fokus Perbaikan
1Rabu,
20 – 04 – 2012 1
Penguasaan siswa
terhadap materi
perubahan
kenampakan bumi
2Rabu,
27 – 04 – 2012 2
Minat siswa belajar
terhadap materi
perubahan
kenampakan bumi
B. Prosedur Penelitian
Kegiatan perbaikan pembelajaran dalam bentuk penelitian tindakan kelas ini
dilaksanakan melalui prosedur sebagai berikut: (1) Identifikasi masalah; (2)
Perencanaan perbaikan pembelajaran; dan (3) Pelaksanaan perbaikan pembelajaran
yang meliputi: (a) penyusunan perencanaan pembelajaran, (b) pelaksanaan
perbaikan pembelajaran dan observasi, (c) analisis dan refleksi terhadap hasil
pembelajaran.
1. Identifikasi Masalah
Pada tahap identifikasi masalah ditempuh beberapa langkah, diantaranya:
a. Melakukan kegiatan observasi tentang profil Sekolah Dasar Negeri
Medangharuman. Kegiatan ini mengungkap hal-hal yang menyangkut
keadaan sekolah, personil sekolah, siswa kelas V yang akan dijadikan objek
penelitian tindakan kelas, saran prasarana pembelajaran.
b. Mengidentifikasi dan menetapkan skala prioritas dari sejumlah masalah
pembelajaran IPA, yaitu masalah tentang pembelajarannya.
2. Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran
Perencanaan perbaikan pembelajaran dilakukan berdasarkan hasil dan
identifikasi masalah tentang pembelajaran IPA yaitu tentang pembelajaran di
kelas V. kegiatan ini dilakukan melalui tahapan seperti di bawah ini:
a. Menyusun rencana perbaikan pembelajaran, perbaikan pembelajaran ini
dilaksanakan pada semester kedua di kelas V Sekolah Dasar Negeri
Madangharuman Kecamatan Pancatengah Kabupaten Tasikmalaya.
Perbaikan pembelajaran ini direncanakan dalam dua siklus. Pada setiap
siklus meliputi langkah-langkah kegiatan sebagai berikut: (1) menyusun
rumusan perencanaan perbaikan pembelajaran, (2) melaksanakan proses
perbaiakan pembelajaran berdasarkan rumusan perencanaan dan observasi
serta pencatatan data, dan (3) analisis serta refleksi pembelajaran. Hasil
analisis dan refleksi perbaikan pembelajaran pada siklus satu
direkomendasikan untuk menjadi masukan dalam penyusunan rencana
perbaikan pembelajaran pada siklus kedua. Hasil observasi dan refleksi
dari pelaksanaan perbaiakan pembelajaran pada siklus kedua
direkomendasikan menjadi bahan dalam menetapkan hasil perbaikan
pembelajaran dari keseluruhan siklus perbaikan pembelajaran ini.
b. Menyusun instrument penelitian untuk mengungkap sumua data yang
dibutuhkan dan menyediakan sarana belajar yang diperlukan sehingga
kegiatan perbaikan ini dapat berjalan dengan lancer.
3. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran merupakan aktualisasi dari tahap
perencanaan tindakan. Sebagaimana telah diuraikan pada bagian perencanaan
perbaikan pembelajaran, bahwa pelaksanaan tindakan penelitian dilaksanakan
dalam dua siklus, dengan langkah-langkah sebagai berikut, yaitu:
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Langkah-langkah kegiatan yang termasuk perencanaan perbaikan
pembelajaran ini meliputi: (1) penetapan standar kompetensi, (2)