BAB I PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG DAN IDENTIFIKASI MASALAH Permasalahan yang sering
ditemui dalam pembelajaran di sekolah dasar,
pembelajaran cenderung untuk mempersiapkan siswa dalam
menghadapi ujiansemester atau ujian nasional dengan nilai yang
memuaskan. Hal ini sangat dipengaruhi oleh pandangan orang tua atau
masyarakat yang menilai tolak ukur keberhasilan pembelajaran adalah
jika peserta didik naik kelas dengan nilai yangbaik, lulus ujian
nasional dan diterima di sekolah favorit, sehingga yang
terjadiselanjutnya adalah pembelajaran di kelas monoton dari hari
ke hari. Waktu belajar siswa banyak dihabiskan untuk mengerjakan
soal-soal latihan.Masalah ini hampir terjadi di semua mata
pelajaran di sekolah dasar,termasuk didalamnya mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS). Salah satumasalah pokok dalam
pembelajaran IPS di sekolah dasar adalah masih rendahnyadaya serap
peserta didik. Hal ini tentunya merupakan hasil kondisi
pembelajaranyang masih bersifat monoton (kurang bervariasi) baik
dari segi pendekatan, modeldan metode pembelajaran. Mengajar dalam
konteks standar proses pendidikan, menurut Wina Sanjaya (2007)
tidak hanya sekedar menyampaikan materi pelajaran, akan tetapi juga
dimaknai sebagai proses mengatur lingkungan. Hal ini
mengisyaratkanbahwa dalam proses belajar mengajar siswa harus
dijadikan sebagai pusat dari kegiatan, ini dimaksudkan untuk
membentuk watak, peradaban dan meningkatkanmutu kehidupan peserta
didik. Pembelajaran perlu memperdayakan semuapotensi peserta didik
untuk menguasai kompetensi yang diharapkan.Tugas utama guru dalam
mewujudkan tujuan pendidikan dasar di sekolahadalah untuk
mengembangkan strategi mengajar yang efektif. Pengembangan strategi
ini dimaksudkan sebagai upaya untuk menciptakan keadaan yang
dapatmempengaruhi kehidupan peserta didik, sehingga mereka dapat
belajar denganmenyenangkan dan dapat meraih prestasi secara
memuaskan. Berdasarkan alasan tersebut, maka sangatlah urgen bagi
para pendidik dalam hal ini guru agar dalam pelaksanaan
pembelajaran di kelas perlu memahamikarakteristik materi, peserta
didik dan metodologi pembelajaran
1
terutama yangberkaitan dengan tujuan pembelajaran, sumber dan
media belajar, sarana danprasana serta penerapan pendekatan, model
dan metode pembelajaran, sehinggadengan demikian proses
pembelajaran akan lebih variatif, inovatif dan konstruktif dalam
mengkonstruksi wawasan pengetahuan dan implementasinya
dapatmeningkatkan aktivitas dan kreativitas peserta didik. Dalam
proses pembelajaran sekarang saat ini guru dituntut untuk
menentukan metode pembelajaran yang aktif, efektif, kreatif dan
menyenangkan, untuk itulah guru harus kreatif memilih metode yang
sesuai dengan tuntutan tersebut. Namun, tidak semua guru dapat
melakukan sistem pembelajaran yang demikian. Seperti yang penulis
temukan pada siswa SDN 4 Pasir Panjang kelas 3, khususnya mengenai
materi koperasi. Nilai ulangan siswa kelas 3 SDN 4 Pasir Panjang
pada semester 2 pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial,
menunjukkan rendahnya penguasaan anak terhadap materi pelajaran
jual beli. Dari 20 orang siswa hanya 5orang yang memperoleh nilai
diatas 70. Salah satu penyebab rendahnya nilai siswa adalah guru
kurang memberikan variasi pada metode penyampaian materi sehingga
siswa merasa bosan dan kurang bersemangat. Penyebab lainnya yang
berhasil diidentifikasi penulis adalah sebagai berikut, a. Siswa
tidak menyukai materi pelajaran yang berkaitan dengan menghafal. b.
Rendahnya penguasaan siswa terhadap materi pelajaranjual beli. c.
Penjelasan dan pemberian contoh tidak mudah dipahami dan tidak
kontekstual. Berdasarkan kondisi tersebut penulis melaksanakan
perbaikan
pembelajaran untuk meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi
jual beli, yaitu dengan menggunakan metode pembelajaran simulasi.
Dengan menggunakan model pembelajaran ini, diharapkan dapat
memotivasi siswa dalam pelajaran IPS terutama pada materi koperasi
sehingga dapat meningkatkan nilai dan pemahaman siswa. Disamping
itu perbaikan pembelajaran ini ditujukan untuk memenuhi tugas dalam
mata kuliah pemantapan kemampuan profesional PDGK 4500 pada program
S-1 PGSD Universitas Terbuka UPBJJ-UT Palangka Raya.
2
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis membuat sebuah
laporan perbaikan yang berjudul MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
MELALUI PENERAPAN METODE SIMULASI DALAM
PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA MATERI JUAL BELI SISWA
KELAS III SDN 4 PASIR PANJANG.
1.2
PERUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah yang penulis kemukakan adalah sebagai berikut 1.
Bagaimana metode simulasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa
dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pada materi jual beli
siswa Kelas III SDN Pasir Panjang? 2. Apakah metode simulasi dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial pada materi jual beli siswa Kelas III SDN Pasir
Panjang?
1.3
TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan penulisan laporan ini adalah 1.
Untuk mengetahui bagaimana simulasi dapat meningkatkan hasil
belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pada
materi jual beli siswa Kelas III SDN Pasir Panjang. 2. Untuk
mengetahui apakah simulasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa
dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial pada materi jual beli
siswa Kelas III SDN Pasir Panjang.
1.4
MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang diharapkan penulis setelah menyelesaikan laporan
ini adalah sebagi berikut a. Bagi Guru, melalui laporan ini guru
dapat mengetahui metode pembelajaran metode bermain peran untuk
meningkatkan minat belajar dalam pembelajaran IPS.
3
b.
Bagi Siswa, diharapkan dapat tertarik dan senang mengikuti
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial sehingga menumbuhkan
keberanian untuk bertanya, menjawab sehingga aktifitas dan antusias
belajar siswa lebih hidup dan meningkat.
c.
Bagi Sekolah, hasil dari proses belajar dan pembelajaran yang
efektif diharapkan dapat meningkatkan mutu Pendidikan Sekolah.
d.
Untuk memenuhi tugas mata kuliah pemantapan kemampuan
profesional PDGK 4501 pada Program S-1 PGSD Universitas Terbuka
UPBJJ-UT Palangka Raya.
4
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 A.
PEMBELAJARAN Pengertian Pembelajaran adalah suatu proses
kegiatan yang ditata dan diatur
sedemikian rupa dengan didasarkan pada berbagai aspek baik
menyangkut aspek konsep hakikat pembelajaran, maupun
ketentuan-ketentuan yuridis formal yang mengatur pelaksanaan
pendidikan pada umumnya dan pembelajaran secara lebih khusus.
Istilah pembelajaran yang digunakan saat ini sebagai perkembangan
dari istilah belajar-mengajar, banyak dipengaruhi oleh tuntutan
psikologi kognitif holistik.Menurut aliran ini pembelajaran intinya
menempatkan siswa sebagai sumber aktivitas belajar.Pada bagian lain
istilah pembelajaran juga banyak dipengaruhi oleh kajian teknologi
pendidikan dan teknologi pembelajaran. Teknologi pendidikan dan
teknologi pembelajaran memandang bahwa pembelajaran adalah proses
memfasilitasi siswa untuk berbuat belajar. Kegiatan memfasilitasi
dalam proses adalah melibatkan berbagai sumber pembelajaran. Teori
belajar lain yang bersifat kontemporer yang memiliki relevansi
cukup signifikan dengan istilah pembelajaran yaitu konstruktivisme.
Teori
konstruktivisme memandang bahwa siswa adalah pembangun
pengetahuan yang aktif. Dengan demikian maka pembelajaran harus
dirancang dengan lebih banyak mendorong siswa untuk mengembangkan
potensi aktivitasnya dan guru hanya sebagai fasilitator. Pengertian
pembelajaran dikemukakan oleh Mohammad Surya dalam Sukirman, dkk,
(2007 : 6) sebagai berikut : Pembelajaran adalah suatu proses yang
dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku secara
keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya. Jadi pembelajaran adalah
serangkaian aktivitas atau kegiatan yang difasilitasi untuk
terjadinya perubahan perilaku siswa, dengan demikian maka guru
adalah
5
sebagai bagian dari lingkungan pembelajaran yang memiliki tugas
utama sebagai fasilitator pembelajaran. Beberapa perilaku atau
proses pembelajaran yang dikemukakan oleh Sukirman, dkk. (2007 : 7)
sebagai berikut : 1. Belajar tidak hanya sekedar menghafal, akan
tetapi siswa harus membangun pengetahuannya. 2. Hasil belajar tidak
hanya cukup untuk memenuhi konsumsi pengetahuan (kognitif) saja
akan tetapi harus direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan
bertindak (aplikasi). 3. Dalam belajar siswa harus mengalami
sendiri, dan bukan hanya sebagai penerima dari pemberian orang lain
(guru). Oleh karena itu proses pembelajaran harus membiasakan siswa
terlibat dalam memecahkan permasalahan-permasalahan. 4.
Pembelajaran harus membiasakan siswa banyak berinteraksi dengan
sumber-sumber pembelajaran atau lingkungan pembelajaran secara luas
dan bervariasi dan tidak hanya dibatasi oleh ruang kelas saja. 5.
Pembelajaran harus memposisikan siswa sebagai subjek pembelajar
yang aktif untuk melakukan aktivitas belajar dimana guru sebagai
fasilitator pembelajarannya.
A. Tujuan Pembelajaran Menurut Numan Sumantri, (2001 : 259)
mengemukakan bahwa pada dasarnya tujuan pembelajaran IPS di tingkat
sekolah dasar antara lain : 1. 2. 3. Mendidik para siswa menjadi
ahli ekonomi. Menumbuhkan warga negara yang baik Dapat menampung
para siswa untuk studi lanjutan ke universitas maupun yang akan
terjun langsung pada kehidupan masyarakat.
6
2.2 A.
Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ) Pengertian Pembelajaran IPS
diharapkan siswa tidak hanya mampu menguasai teori-
teori kehidupan di dalam masyarakat, tapi mampu menjalani
kehidupan nyata di masyarakat sebagai insan sosial (Sapriya dkk,
2006 : 3). Berdasarkan kutipan tersebut di atas, peneliti
berpendapat bahwa warga negara yang mampu mengamalkan ilmunya dalam
bentuk amalan nyata, dapat bermanfaat bagi kehidupan di
masyarakat.Pada hakekatnya manusia itu selain sebagai mahluk
individu yang harus mengenal dirinya juga sebagai mahluk sosial
yaitu harus mampu hidup berinteraksi dengan manusia lainnya yakni
dalam kehidupan bermasyarakat. Pengertian IPS dalam Kurikulum
Sekolah Dasar 1975 yaitu : 1. IPS adalah bidang studi yang
merupakan panduan (fusi) dari sejumlah mata pelajaran ilmu sosial.
2. IPS terutama akan membina kecerdasan, keterampilan, pengetahuan,
rasa tanggung jawab dan demokrasi. 3. Walaupun penyajian IPS
diusahakan dengan cara akademis tetapi pokok persoalan
(pembahasannya) adalah kemasyarakatan yang aktual. 4. IPS mengemban
dua fungsi utama yaitu membina pengetahuan kecerdasan dan
keterampilan yang bermanfaat bagi pengembangan dan kelanjutan
pendidikan siswa selanjutnya dan membina sikap yang selaras dengan
nilainilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
1945. Dalam kurikulum 2006 dikemukakan bahwa IPS merupakan salah
satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai
SMP/MTs/SMPLB.IPS mengkaji seperangkat isu sosial.Pada jenjang
SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi geografi, sejarah, sosiologi
dan ekonomi.Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan
untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokrasi dan
bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Pada
prinsipnya ilmu sosial sangat komplek dengan masalah kehidupan yang
dihadapinya.Penyajian IPS pada program pengajaran di tingkat
sekolahan khususnya sekolah dasar memerlukan konsep dari berbagai
pilihan cabang ilmu.
7
B.
Tujuan Pembelajaran IPS Tujuan pembelajaranIPSSDadalah agar
siswa mampu mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan dasar yang berguna bagi dirinya
dalam kehidupan sehari-hari. Pengajaran sejarah bertujuan agar
siswa mampu mengembangkan pemahaman tentang perkembangan
masyarakatIndonesiasejak masa lalu hingga masa kini sehingga siswa
memiliki kebanggaan sebagai bangsaIndonesiadan cinta tanah
air.(Depdikbud, 1999 : 15) Guru sebagai pemimpin (managerial),
harus dapat mengarahkan, membimbing, mempengaruhi, memotivasi,
mengawasi pikiran perasaan atau tindakan, dan tingkah laku siswa.
Dari pengertian di atas, seorang guru harus melakukan usaha
menggetrakkan dan memberikan motivasi serta menyatukan pikiran dan
tingkah laku para siswa dengan guru agar mengarah pada tujuan yang
terdapat di dalam program kelas. Maka kemampuan profesional yang
dituntut dari seorang guru dalam melaksanakan fungsi dan peranannya
di kelas dalam motivasi belajar adalah bagaimana guru memadukan
semua upayanya sehingga terwujud keserasian dalam seluruh kegiatan
belajar mengajar IPS di kelas dan mempermudah proses pencapaian
tujuan pengajaran IPS.
2.3
JUAL BELI
A. Pengertian Jual Beli Jual beli adalah kegiatan menjual atau
membeli barang dan jasa. Kegiatan jual beli terjadi karena ada
syarat-syarat tertentu. Syarat terjadinya jual beli adalah terdapat
penjual dan pembeli. Selain itu ada barang dagangan. Dalam kegiatan
jual beli terdapat tawar-menawar. Harga barang dagangan dapat
berkurang. Jual beli terjadi bila ada kesepakatan harga antara
penjual dan pembeli. Harga semua barang di toko sudah ditetapkan.
Barang sudah ditempel dengan label harga. Harga barang di toko
tidak bisa ditawar.
8
Kegiatan jual beli dilakukan untuk mendapatkan untung. Setiap
penjual berusaha memperoleh laba. Setiap penjual tentu tidak ingin
mengalami kerugian. Pedagang berharap mendapat laba dari hasil
dagangannya. Pedagang akan menjual dagangannya dengan harga lebih
tinggi. Laba diperoleh bila harga jual barang lebih tinggi dari
harga belinya. Manfaat jual beli: 1. Memperkenalkan dan memasarkan
barang hasil produksi. Contohnya hasil kerajinan, hasil pertanian,
dan hasil produksi pabrik. 2. Memudahkan masyarakat mendapatkan
barang yang diperlukan. 3. Menciptakan lapangan kerja. B. Jenis
Tempat Belanja Tempat belanja adalah tempat kegiatan antara penjual
dan pembeli untuk berhubungan dengan barang dan uang. Tempat
belanja bisa di pasar, warung, toko, dan swalayan. 1. Pasar, yaitu
tempat bertemunya penjual dan pembeli mengadakan tawar menawar
untuk mendapat kesepakatan harga. 2. Warung, yaitu bangunan yang
digunakan untuk menjual barang kebutuhan sehari-hari dalam jumlah
kecil. 3. Toko, yaitu bangunan yang digunakan untuk menjual barang
dalam ukuran yang lebih besar. 4. Swalayan, yaitu toko di mana para
pembeli dapat mengambil sendiri barang yang dibutuhkan dengan harga
barang yang sudah ditentukan untuk kemudian dibayar di kasir.
Jenis-jenis pasar 1. Berdasarkan Bentuk Bangunan Berdasarkan bentuk
bangunannya, pasar dibedakan menjadi pasar tradisional dan pasar
modern. a. Pasar tradisional Pasar sengaja dibangun untuk menampung
pedagang. Di pasar tradisional pembeli dapat melakukan
tawar-menawar harga. Sebagian besar bangunan
9
pasar tradisional bersifat tidak permanen. Di pedesaan hanya
pada harihari tertentu saja pasar diadakan. b. Pasar modern Pasar
modern disebut juga supermarket, swalayan, department store, atau
mal. Biasanya bangunan pasar modern bersifat permanen, mewah atau
bertingkat. Pasar modern menjual berbagai jenis kebutuhan. Tersedia
keperluan dapur sampai alatalat rumah tangga. Barangbarang yang
dijual tidak bisa ditawar. Barang di pasar modern sudah diberi
label harga. Pada pasar jenis ini, pembeli bebas memilih. Mereka
bebas mengambil barang yang diinginkan. Kemudian membawanya ke
kasir untuk dibayar. 2. Berdasarkan Kegiatan Berdasarkan
kegiatannya, pasar dapat dibedakan menjadi pasar nyata dan pasar
tidak nyata. a. Pasar nyata Pasar nyata adalah pasar di mana para
penjual dan pembeli bertemu langsung dan mengadakan kegiatan jual
beli. Di pasar nyata, barang dagangan disusun dengan baik.
Tujuannya supaya orang yang datang tertarik untuk membelinya.
Contoh pasar nyata adalah swalayan. b. Pasar tidak nyata Pasar
tidak nyata tidak menyediakan barang dagangan. Pasar ini hanya
menyediakan contoh barangnya. Di pasar tidak nyata, penjual dan
pembeli juga tidak perlu bertemu secara langsung. Tawar-menawar
dapat dilakukan melalui telepon, surat atau internet. Bursa saham
contoh jenis pasar ini. Bursa saham menjual surat-surat berharga.
3. Berdasarkan Jenis Barang Berdasarkan jenis barang yang
diperdagangkan, pasar dapat dibedakan menjadi pasar hewan, pasar
ikan, pasar loak, dan pasar sayur-mayur. a. Pasar hewan Pasar hewan
menjual berbagai jenis hewan. Misalnya, sapi, kerbau, kambing,
ayam, dan hewan ternak lainnya. b. Pasar ikan
10
Pasar ikan adalah pasar yang menjual berbagai jenis hasil
tangkapan laut. Misalnya ikan pari, ikan tongkol, ikan bawal, dan
lainlain. Banyakbanyaklah makan dengan lauk ikan karena ikan
mengandung protein. c. Pasar loak Pasar loak adalah pasar yang
menjual barang-barang bekas. Misalnya, baju, sepatu, barang
elektronik, dan lain-lain. Biasanya pasar loak terdapat di kota
besar. Tidak semua barang yang dijual berupa barang bekas.
Adakalanya barang yang dijual masih bagus. d. Pasar buah dan
sayur-mayur Pasar ini menyediakan buahbuahan dan sayur-mayur. Kamu
akan menemukan berbagai jenis buah dan sayur-mayur. Sekali-kali
berkunjunglah ke pasar buah dan sayur-mayur. Di sana buah-buahan
maupun sayurmayur masih segar.
2.4
METODE PEMBELAJARAN Belajar atau pembelajaran adalah merupakan
sebuah kegiatan yang wajib kita
lakukan dan kita berikan kepada anak-anak kita. Karena ia
merupakan kunci sukses unutk menggapai masa depan yang cerah,
mempersiapkan generasi bangsa dengan wawasan ilmu pengetahuan yang
tinggi. Yang pada akhirnya akan berguna bagi bangsa, negara, dan
agama. Melihat peran yang begitu vital, maka menerapkan metode yang
efektif dan efisien adalah sebuah keharusan. Dengan harapan proses
belajar mengajar akan berjalan menyenakngkan dan tidak membosankan.
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan dalam proses belajar
mengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran dari seorang guru
kepada siswa dalam rangka pencapaian tujuan yang diharapkan. Dalam
definisi tersebut terkandung makna bahwa dalam penerapannya ada
kegiatan memilih, menetapkan, menggunakan dan mengembangkan metode
yang optimal untuk mencapai hasil yang diinginkan. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode simulasi.
11
2.4.1 1.
SIMULASI Pengertian Bermain Peran
Metode simulasi adalah berperan atau memainkan peranan dalam
dramatisasi masalah sosial atau psikologis. Melalui metode simulasi
siswa diajak untuk belajar mengalami langsung, dengan bantuan
kelompok sosial yang anggotanya teman-temannya sendiri. Dengan kata
lain metode ini berupaya membantu individu melalui proses kelompok
sosial. Melalui simulasi, para siswa mencoba mengeksploitasi
masalahmasalah hubungan antar manusia dengan cara memperagakannya.
Hasilnya didiskusikan dalam kelas. Proses belajar dengan
menggunakan metode simulasi diharapkan siswa mampu menghayati tokoh
yang dikehendaki, keberhasilan siswa dalam menghayati peran itu
akan menetukan apakah proses pemahaman, penghargaan dan
identifikasi diri terhadap nilai berkembang: (Hasan, 1996: 266). 4.
Metode Simulasi Dalam Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar Penggunaan
metode simulasi tidak terlepas dari kegiatan tanya jawab dan
evalusi. Pembelajaran IPS dengan menggunakan bermain peran siswa
akan menemukan bahwa dengan pemeranan para pemain dan pengamat
memiliki kesempatan untuk merefleksikan apa yang sedang terjadi.
Simulasi dapat digunakan untuk melatih para siswa mengekspesikan
masalah-masalah hubungan manusia, serta untuk mengilustrasikan
bagaimana simulasi bisa digunakan untuk mengembangkan kemampuan
perasaan, sikap dan nilai.
12
BAB III METODE PENELITIAN DAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
3.1
METODE PENELITIAN DAN RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
Metode penelitian yang digunakan dalam perbaikan pembelajaran
ini
adalah Penelitian Tindakan Kelas atau PTK. Menurut Wardhani
(2007:1.4), Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang
dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri
dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga
hasil belajar siswa menjadi lebih meningkat. Berdasarkan kutipan di
atas, dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas adalah
penelitian yang digunakan oleh guru terhadap kelasnya dengan tujuan
untuk meningkatkan strategi mengajar sehingga dapat meningkatkan
penguasaan dan pemahaman siswa terhadap materi tertentu. Secara
garis besar, PTK dilakukan melalui empat tahap (Suharsimi Arikunto
dkk, 2004:744), yaitu: 1. Perencanaan Merupakan kegiatan menyusun
rancangan tindakan yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan,
dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut akan
dilakukan.Pada penelitian tindakan kelas dimana mitra peneliti dan
peneliti adalah orang yang berbeda, dalam tahap menyusun rancangan
harus ada kesepakatan antara keduanya. Rancangan harus dilakukan
bersama antara guru yang akan melakukan tindakan dengan peneliti
yang akan mengamatiproses jalannya tindakan. Hal tersebut untuk
mengurangi unsur subjektivitas pengamat serta mutu kecermatan yang
dilakukan. Pada perencanaan peneliti menentukan fokus peristiwa
yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian
membuat sebuah instrumen pengamatan untuk merekam fakta yang
terjadi selama tindakan berlangsung. Secara rinci, pada tahapan
perencanaan terdiri dari 6 kegiatan Arikunto dkk. 2006 : 74). yaitu
: (Suharsimi
13
1.
Mengidentifikasi dan menganalisis masalah, yaitu secara jelas
dapat dimengerti masalah apa yang akan diteliti. Masalah tersebut
harus benarbenar faktual terjadi di lapangan, masalah bersifat umum
di kelasnya, masalahnya cukup penting dan bermanfaat bagi
peningkatan mutu hasil pembelajaran, dan masalah pun harus dalam
jangkauan kemampuan peneliti.
2.
Menetapkan alasan mengapa penelitian tersebut dilakukan, yang
akan melatar belakangi Pendidikan Tindakan Kelas.
3.
Merumuskan masalah secara jelas, baik dengan kalimat tanya
maupun kalimat pernyataan.
4.
Menetapkan cara yang akan dilakukan untuk menemukan jawaban,
berupa rumusan hipotesis tindakan, Umumnya dimulai dengan
menetapkan berbagai alternatif tindakan pemecahan masalah, kemudian
dipilih tindakan yang paling menjanjikan hasil terbaik dan yang
dapat dilakukan guru.Menentukan cara untuk menguji hipotesis
tindakan dengan menjabarkan indikato
5.
Iindikator keberhasilan serta berbagai instrumen pengumpul data
yang dapat dipakai untuk menganilisis indikator keberhasilan
itu.
6.
Membuat secara rinci rancangan tindakan. Penelitian Tindakan
Kelas ini dilakukan peneliti yang berkolaborasi dengan
guru mata pelajaran yang bersangkutan. Dengan melakukan diskusi
berdasarkan pada keadaan senyatanya yang ada di kelas, mitra
peneliti dan peneliti dapat merancang penelitian uindakan kelas
dengan kegiatan utama sebagai berikut: a. Merancang bagian isi mata
pelajaran IPS dan bahan belajarnya. b. Merancang strategi dan
skenario pembelajaran. c. Menetapkan indikator ketercapaian dan
menyusun instrumen pengumpul data. 2. Pelaksanaan Merupakan apa
yang dilakukan peneliti dan guru kelas sebagai praktekan dalam
rangka perbaikan guna peningkatan yang diharapkan dalam praktek
pembelajaran yang berdasarkan pada perencanaan yang telah disusun
bersama sebelumnya.Pada tahap ini penelitimelakukan kegiatan
observasi dan pengamatan terhadap praktek pembelajaran yang
dilakukan oleh guru kelas sesuai dengan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran yang telah disusun sebelumnya.
14
3. Pengamatan Pengamatan sebenarnya berjalan bersamaan dengan
saat pelaksanaan, dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan,
jadi keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. (Suharsimi
Arikunto dkk, 2006 : 79). Peneliti melakukan pengamatan dan
mencatat semua hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan
tindakan berlangsung. Pengumpulan data ini dilakukan dengan
menggunakan format lembar observasiyang telah disusun, termasuk
juga pengamatan secara cermat pelaksanaan rencana pembelajaran dari
waktu ke waktu serta dampaknya terhadap proses dan hasil belajar
siswa. Data yang dikumpulkan dapat berupa data kualitatif yang
menggambarkan keaktifan siswa, antusias siswa dan mutu diskusi yang
dilakukan. 4. Refleksi Yaitu kegiatan mengingat dan merenungkan
kembali hasil proses pembelajaran, kemudian ditindaklanjuti dengan
melakukan revisi dan
rekonstruksinya, sebagai bahan dalam melaksanakan tindakan
selanjutnya. Secara garis besar kegiatan pokok yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah : 1. Kegiatan sebelum ke lapangan, sebagai
penjajagan awal tentang
lingkungan sekolah khususnya di kelas berhubungan dengan guru,
siswa dan kepala sekolah. 2. Proses penelitian kelas, dengan
menggunakan prosedur pengamatan yang bersifat reflektif,
partisipatif dan kolaboratif dengan menggunakan tiga langkah pokok
secara siklus. Dalam melaksanakan penelitian perbaikan pembelajaran
ini, penulis menggunakan tiga siklus sebagai upaya untuk perbaikan
tingkat penguasaan dan pemahaman siswa terhadap materi
koperasi.
3.2
LOKASI DAN SUBYEK PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada
siswa kelas 3 SDN 4 Pasir Panjang,
Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Jumlah siswa pada
penelitian ini adalah 20 siswa. Penulis memilih kelas 3 sebagai
subyek penelitian berdasarkan beberapa pertimbangan, yaitu bahwa
tingkat penguasaan dan nilai IPS siswa kelas 3 SDN 4
15
Pasir Panjang masih rendah. Hal itu dikarenakan siswa kelas 3
menemukan kesulitan memahami pelajaran IPS dengan metode
pembelajaran yang biasa digunakan oleh guru. Berikut adalah daftar
nama siswa kelas 3 SDN 4 Pasir Panjang
Daftar Nama Siswa Kelas IV SD Perdana NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
12 13 14 15 16 17 18 19 20 Aldianto Andi Riska Putri Amelia Echa
Wulansari Jenifer Istari Jessica John Bagus S. M. Dafa Moeh. Ikhsan
Novi Muthoharoh Nur Aini Nurkita Sanah Nursana Olivia Ris Munandar
Prasetyo Romi Saputra Rosalina Septi Leri Anjani Syamsudin Yuliana
Ziti Zainab NAMA
16
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 PEMBAHASAN HASIL EVALUASI A. HASIL EVALUASI SIKLUS 1 Hasil
evaluasi pada siklus 1 ini merupakan hasil dari pelaksanaan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran pada pertemuan pertama yang dilakukan oleh
guru. Dalam Pelaksanaan Pembelajaran ini, guru masih menggunakan
metode tanya jawab. Uraian mengenai proses pembelajaran hingga
proses perbaikan pembelajaran akan dijelaskan pada Rencana
Pembelajaran berikut ini: RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu Hari /
Tanggal Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
: SDN 4 Pasir Panjang : IPS : III/2 : : 2 x 35 menit Senin,
April 2012 Memahami jual beli dan penggunaan
: 2.
: 2.3. Memahami kegiatan jual beli di lingkungan rumah dan
sekolah
Indikator
: 1. Siswa dapat mejelaskan tempat-tempat yang digunakan dalam
kegiatan jual beli. 2. Siswa dapat mendeskripsikan syarat-syarat
jual beli 3. Siswa dapat menguraikan tentang penjual, pembeli, dan
ciri-ciri barang yang diperjualbelikan.
Tujuan Pembelajaran
: 1. Siswa dapat menjelaskan tempat-tempat yang digunakan dalam
kegiatan jual beli.
17
2. Siswa dapat mendeskripsikan syarat-syarat jual beli 3. Siswa
dapat menguraikan tentang penjual, pembeli, dan ciri-ciri barang
yang diperjualbelikan. Metode Pembelajaran Materi Pembelajaran : :
Ceramah dan Tanya jawab Jual Beli Tempat kegiatan jual beli
Syarat-syarat jual beli
Langkah-langkah Pembelajaran 1. Pendahuluan Guru mengucapkan
salam Berdoa sebelum memulai pelajaran Menjelaskan tujuan
pembelajaran
2. Kegiatan inti Eksplorasi - Guru menguraikan materi tentang
jual beli - Siswa memahami materi yang telah disampaikan guru,
kemudian mencatatnya Elaborasi - Guru meminta siswa untuk
menyebutkan barang-barang yang bisa dibeli disekitar rumahnya -
Guru bertanya kepada siswa tentang manfaat melakukan jual beli -
Guru meminta siswa menjawab pertanyaan singkat berkaitan dengan
kegiatan jual beli Konfirmasi Guru bertanya tentang hal-hal yang
belum dipahami dan diketahui siswa Guru bertanya jawab untuk
meluruskan kesalahpahaman dan memberikan penguatan dan penyimpulan
terhadap materi
18
3. Penutup Guru memberikan tes tertulis berkaitan dengan materi
koperasi Guru memotivasi siswa untuk lebih giat belajar Salam
penutup
Alat dan Sumber Belajar 1. Alat peraga 2. Sumber Belajar :
Gambar kegiatan koperasi : Buku IPS Kelas III (BSE) LKS IPS, Sumber
lain yang relevan Nilai PBKB yang diajarkan 1. Kerja keras 2.
Kreatif 3. Rasa ingin tahu Evaluasi 1. Teknik 2. Bentuk : Focus
Analysis : Menjawab pertanyaan
Mengetahui Kepala SDN 4 Pasir Panjang Mahasiswa
Lanang, A.Ma.Pd NIP 196006241 1981 12 1 005
Pesta Linda Togatorop NIM 821599771
19
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Apakah yang
dimaksud dengan penjual? 2. Sebutkan syarat-syarat jual beli! 3.
Apa saja ciri-ciri pembeli yang baik itu? 4. Sebutkan jenis-jenis
tempat jual beli berdasarkan bentuknya! 5. Sebutkan ciri-ciri pasar
tradisional!
Jawaban 1. 2. Penjual adalah orang yang merelakan barangnya
ditukar dengan uang. Syarat jual beli: - Ada penjual - Ada pembeli
- Ada uang dan barang - Sama-sama ikhlas memberikan barang dan
uannya - Ada etika dan peraturan yang harus ditaati - Ada transaksi
- Terjadi di suatu tempat 3. Ciri-ciri pembeli - Pihak yang akan
menukarkan uangnya dengan barang - Jumlahnya lebih banyak daripada
penjual - Pihak yang biasanya meminta diskon dan potongan harga 4.
5. Pasar tradisional, pasar modern, koperasi sekolah, warung, toko.
Ciri pasar tradisional Milik pemerintah dan dikelola dinas pasar
Tempatnya relatif luas Tempatnya terkadang agak kotor Banyak
penjual dan pembeli Bisa melakukan tawar menawar Harga barangnya
lebih murah
20
DAFTAR NILAI IPS KELAS 3 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
16 17 18 19 20 NAMA SISWA Aldianto Andi Riska Putri Amelia Echa
Wulansari Jenifer Istari Jessica John Bagus S. M. Dafa Moeh. Ikhsan
Novi Muthoharoh Nur Aini Nurkita Sanah Nursana Olivia Ris Munandar
Prasetyo Romi Saputra Rosalina Septi Leri Anjani Syamsudin Yuliana
Ziti Zainab NILAI 65 50 70 50 65 65 65 70 75 50 45 30 60 60 65 70
60 60 65 40 KKM 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
70 70 70 KET Belum tuntas Belum tuntas Tuntas Belum tuntas Belum
tuntas Belum tuntas Belum tuntas Tuntas Tuntas Belum tuntas Belum
tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Tuntas
Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas
21
LEMBAR OBSERVASI KOMPONEN KETERAMPILAN A. Konstruktivisme. 1.
Guru memotivasi siswa supaya aktif secara mental untuk membangun
pengetahuannya yang dilandasi oleh struktur pengetahuan yang
dimilikinya, bukan sekedar menghafal dan mengingat. B. Menemukan 2.
Guru memberikan contoh / ilustrasi 3. Guru memberikan pengarahan
agar siswanya menemukan konsep tentang jual beli C. Bertanya 4.
Guru memberi rangsangan kepada siswanya agar aktif mengajukan
pertanyaan (memancing rasa ingin tahu siswa) D. Masyarakat Belajar
5. Guru membentuk kelompok belajar siswa agar terbentuk kerjasama.
E. Pemodelan 6. Guru menyajikan model-model pembelajaran yang
variatif. F. Reflektif 7. Guru membangkitkan ingatan jangka pendek
siswa dengan menanyakan materi yang diperoleh pada saat itu
KEMUNCULAN YA TIDAK KOMENTAR
22
G. Penilaian yang sebenarnya 8. Guru melakukan penilaian atas
dasar proses belajar dan hasil belajar siswa
B. HASIL EVALUASI SIKLUS 2 Dalam Pelaksanaan Pembelajaran pada
siklus 2, guru masih menggunakan metode diskusi kelompok. Uraian
mengenai proses pembelajaran hingga proses perbaikan pembelajaran
akan dijelaskan pada Rencana Pembelajaran berikut ini:
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu Hari /
Tanggal Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
: SDN 4 Pasir Panjang : IPS : III/2 : 2 x 35 menit : Senin, 9
April 2012 Memahami jual beli dan penggunaan
: 2.
: 2.3. Memahami kegiatan jual beli di lingkungan rumah dan
sekolah
Indikator
: 1. Menjelaskan tempat-tempat yang digunakan dalam kegiatan
jual beli. 2. Mendeskripsikan syarat-syarat jual beli 3.
Menguraikan tentang penjual, pembeli, dan ciriciri barang yang
diperjualbelikan.
Tujuan Pembelajaran
: 1. Siswa dapat menjelaskan tempat-tempat yang digunakan dalam
kegiatan jual beli. 2. Siswa dapat mendeskripsikan syarat-syarat
jual beli 3. Siswa dapat menguraikan tentang penjual, pembeli, dan
ciri-ciri barang yang diperjualbelikan.
23
Metode Pembelajaran Materi Pembelajaran
: :
Diskusi Kelompok Jual Beli Tempat kegiatan jual beli
Syarat-syarat jual beli
Langkah-langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal - Salam pembuka
dan doa bersama - Mengecek kehadiran siswa 2. Kegiatan Inti
Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru Menanyakan kembali
tentang jual beli kepada siswa Elaborasi Guru membagi siswa menjadi
4 kelompok Masing-masing kelompok membuat ringkasan tentang materi
jual beli Setiap kelompok membuat laporan diskusi dari
masing-masing kelompok Setiap kelompok melakukan presentasi secara
bergantian, kelompok lain memberikan tanggapan Setelah mendapat
tanggapan dan pertanyaan, setiap kelompok membuat kesimpulan dan
melakukan penyempurnaan terhadap laporannya. Guru sebagai pemandu
dan pengarah dalam diskusi kelompok Konfirmasi Guru bertanya
tentang hal-hal yang belum dipahami dan diketahui siswa Guru
bertanya jawab untuk meluruskan kesalah pahaman dan memberikan
penguatan dan penyimpulan terhadap materi 3. Kegiatan Penutup
24
-
Guru memberikan tes tertulis berkaitan dengan materi koperasi
Guru memotivasi siswa untuk lebih giat belajar Salam penutup
Alat dan Sumber Belajar 3. Alat peraga 4. Sumber Belajar :
Gambar kegiatan koperasi : Buku IPS Kelas III (BSE) LKS IPS, Sumber
lain yang relevan Nilai PBKB yang diajarkan 4. Kerja keras 5.
Kreatif 6. Rasa ingin tahu Evaluasi 3. Teknik 4. Bentuk : Focus
Analysis : Menjawab pertanyaan
Mengetahui Kepala SDN 4 Pasir Panjang Mahasiswa
Lanang, A.Ma.Pd NIP 196006241 1981 12 1 005
Pesta Linda Togatorop NIM 821599771
25
Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar! 1. 2. 3. 4. 5. 6.
7. 8. 9. Tempat berkumpulnya penjual dan pembeli disebut... Pasar
yang menjual barang bekas adalah.... Membeli barang dari luar
negeri disebut... Kegiatan yang berhubungan dengan jual beli barang
disebut.. Menjual barang ke luar negeri disebut.. Transaksi jual
beli terjadi apabila ada... Cara bertransaksi zaman dahulu adalah
dengan sistem... Pihak yang biasanya mengelola pasar tradisional
adalah.. Pasar yang menjual satu jenis barang dalam jumlah besar
disebut...
10. Tempat untuk menjual makanan di sekolah disebut...
Jawaban 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Pasar Pasar loak Impor
Perdagangan Ekspor Penjual,pembeli dan barang yang diperjualbelikan
Barter Pemerintah daerah Pasar induk
10. Kantin
26
DAFTAR NILAI PELAJARAN IPS KELAS IV NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
12 13 14 15 16 17 NAMA SISWA Aldianto Andi Riska Putri Amelia Echa
Wulansari Jenifer Istari Jessica John Bagus S. M. Dafa Moeh. Ikhsan
Novi Muthoharoh Nur Aini Nurkita Sanah Nursana Olivia Ris Munandar
Prasetyo Romi Saputra Rosalina Septi Leri Anjani NILAI 70 55 65 60
65 65 70 70 80 65 65 65 70 65 65 75 65 KKM 70 70 70 70 70 70 70 70
70 70 70 70 70 70 70 70 70 KET Tuntas Belum tuntas Belum tuntas
Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Belum
tuntas Belum tuntas Belum tuntas Tuntas Belum tuntas Belum tuntas
Tuntas Belum tuntas
27
18 19 20
Syamsudin Yuliana Ziti Zainab
65 65 60
70 70 70
Belum tuntas Belum tuntas Belum tuntas
LEMBAR OBSERVASI KOMPONEN KETERAMPILAN A. Konstruktivisme. 1.
Guru memotivasi siswa supaya aktif secara mental untuk membangun
pengetahuannya yang dilandasi oleh struktur pengetahuan yang
dimilikinya, bukan sekedar menghafal dan mengingat. B. Menemukan 2.
Guru memberikan contoh / ilustrasi 3. Guru memberikan pengarahan
agar siswanya menemukan konsep tentang jual beli C. Bertanya 4.
Guru memberi rangsangan kepada siswanya agar aktif mengajukan
pertanyaan (memancing rasa ingin tahu siswa) D. Masyarakat Belajar
5. Guru membentuk kelompok belajar siswa agar terbentuk kerjasama.
E. Pemodelan KEMUNCULAN YA TIDAK KOMENTAR
28
6. Guru menyajikan model-model pembelajaran yang variatif. F.
Reflektif 7. Guru membangkitkan ingatan jangka pendek siswa dengan
menanyakan materi yang diperoleh pada saat itu G. Penilaian yang
sebenarnya 8. Guru melakukan penilaian atas dasar proses belajar
dan hasil belajar siswa
C. HASIL EVALUASI SIKLUS 3 Dalam Pelaksanaan Pembelajaran pada
siklus 3, metode yang digunakan adalah bermain peran. Uraian
mengenai proses pembelajaran hingga proses perbaikan pembelajaran
akan dijelaskan pada Rencana Pembelajaran berikut ini:
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu Hari /
Tanggal Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
: SDN 4 Pasir Panjang : IPS : III/2 : : 2 x 35 menit Senin, 16
April 2012 Memahami jual beli dan penggunaan
: 2.
: 2.3. Memahami kegiatan jual beli di lingkungan rumah dan
sekolah
Indikator
: 1. Menjelaskan tempat-tempat yang digunakan dalam kegiatan
jual beli. 2. Mendeskripsikan syarat-syarat jual beli 3.
Menguraikan tentang penjual, pembeli, dan ciriciri barang yang
diperjualbelikan.
29
Tujuan Pembelajaran
: 1. Siswa dapat menjelaskan tempat-tempat yang digunakan dalam
kegiatan jual beli. 2. Siswa dapat mendeskripsikan syarat-syarat
jual
beli 3. Siswa dapat menguraikan tentang penjual, pembeli, dan
ciri-ciri barang yang diperjualbelikan. Metode Pembelajaran Materi
Pembelajaran : : Simulasi Jual Beli Tempat kegiatan jual beli
Syarat-syarat jual beli
Langkah-langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal - Salam pembuka
dan doa bersama - Mengecek kehadiran siswa 2. Kegiatan Inti
Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru Flashback materi
Elaborasi Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok Setiap kelompok
membuat rancangan untuk sebuah drama yang menggambarkan keadaan di
sebuah pasar Setiap kelompok harus menentukan peran sebagai
pembeli, penjual, dan menyiapkan barang-barang yang akan
diperjualelikan Setiap kelompok melakukan presentasi secara
bergantian, kelompok lain memberikan tanggapan berupa pertanyaan
dan saran Setelah mendapat tanggapan, setiap kelompok
menyempurnakan rancangannya dan membuat kesimpulan Guru sebagai
pemandu dan pengarah dalam bermain peran
30
Konfirmasi Guru bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami dan
diketahui siswa Guru bertanya jawab untuk meluruskan kesalah
pahaman dan memberikan penguatan dan penyimpulan terhadap materi 3.
Kegiatan Penutup Guru memberikan tes tertulis berkaitan dengan
materi koperasi Guru memotivasi siswa untuk lebih giat belajar
Salam penutup
Alat dan Sumber Belajar 1. Sumber Belajar : Buku IPS Kelas III
(BSE) LKS IPS Sumber lain yang relevan
Nilai PBKB yang diajarkan 1. Kerja keras 2. Kreatif 3. Rasa
ingin tahu 4. Demokratif 5. Tanggung jawab Evaluasi 1. Teknik 2.
Bentuk : Menjawab Soal : Isian
Mengetahui Kepala SDN 4 Pasir Panjang Mahasiswa
31
Lanang, A.Ma.Pd NIP 196006241 1981 12 1 005
Pesta Linda Togatorop NIM 821599771
Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar! 1. 2. 3. 4. 5.
Tempat berkumpulnya penjual dan pembeli disebut... Pasar yang
menjual barang bekas adalah.... Membeli barang dari luar negeri
disebut... Kegiatan yang berhubungan dengan jual beli barang
disebut.. Menjual barang ke luar negeri disebut..
32
6. 7. 8. 9.
Transaksi jual beli terjadi apabila ada... Cara bertransaksi
zaman dahulu adalah dengan sistem... Pihak yang biasanya mengelola
pasar tradisional adalah.. Pasar yang menjual satu jenis barang
dalam jumlah besar disebut...
10. Tempat untuk menjual makanan di sekolah disebut...
Jawaban 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Pasar Pasar loak Impor
Perdagangan Ekspor Penjual,pembeli dan barang yang diperjualbelikan
Barter Pemerintah daerah Pasar induk
10. Kantin
DAFTAR NILAI PELAJARAN IPS KELAS 3 NO NAMA SISWA NILAI KKM
KET
33
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Aldianto Andi Riska Putri Amelia Echa Wulansari Jenifer Istari
Jessica John Bagus S. M. Dafa Moeh. Ikhsan Novi Muthoharoh Nur Aini
Nurkita Sanah Nursana Olivia Ris Munandar Prasetyo Romi Saputra
Rosalina Septi Leri Anjani Syamsudin Yuliana Ziti Zainab
80 85 90 80 85 75 80 90 90 75 80 75 80 80 80 80 75 85 70 65
70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas Tuntas
Tuntas Belum tuntas
34
LEMBAR OBSERVASI KOMPONEN KETERAMPILAN A. Konstruktivisme. 1.
Guru memotivasi siswa supaya aktif secara mental untuk membangun
pengetahuannya yang dilandasi oleh struktur pengetahuan yang
dimilikinya, bukan sekedar menghafal dan mengingat. B. Menemukan 2.
Guru memberikan contoh / ilustrasi 3. Guru memberikan pengarahan
agar siswanya menemukan konsep tentang jual beli C. Bertanya 4.
Guru memberi agar rangsangan aktif kepada KEMUNCULAN YA TIDAK
KOMENTAR
siswanya
mengajukan
pertanyaan (memancing rasa ingin tahu siswa) D. Masyarakat
Belajar 5. Guru membentuk kelompok belajar siswa agar terbentuk
kerjasama. E. Pemodelan 6. Guru menyajikan model-model pembelajaran
yang variatif. F. Reflektif 7. Guru membangkitkan ingatan jangka
pendek siswa dengan menanyakan
materi yang diperoleh pada saat itu
35
G. Penilaian yang sebenarnya 8. Guru melakukan penilaian atas
dasar proses belajar dan hasil belajar siswa
D. PERBANDINGAN HASIL EVALUASI SIKLUS 1, 2 DAN 3 Dari hasil
evaluasi pelaksanaan siklus 1, 2 dan 3, maka hasil yang dapat
dibandingkan adalah sebagai berikut: PERBANDINGAN NILAI IPS KELAS 3
SIKLUS 1, 2 DAN 3 NILAI NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Aldianto Andi
Riska Putri Amelia Echa Wulansari Jenifer Istari Jessica John Bagus
S. M. Dafa Moeh. Ikhsan Novi Muthoharoh Nur Aini Nurkita Sanah
Nursana NAMA SISWA 1 65 50 70 50 65 65 65 70 75 50 45 30 2 70 55 65
60 65 65 70 70 80 65 65 65 3 80 85 90 80 85 75 80 90 90 75 80 75 70
70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 70 KKM KET
36
13 14 15 16 17 18 19 20
Olivia Ris Munandar Prasetyo Romi Saputra Rosalina Septi Leri
Anjani Syamsudin Yuliana Ziti Zainab RATA-RATA
60 60 65 70 60 60 65 40 59
70 65 65 75 65 65 65 60 66,25
80 80 80 80 75 85 70 65 80
70 70 70 70 70 70 70 70
37
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
KESIMPULAN Berdasarkan hasil pelaksanaan dari ketiga siklus di
atas, dapat ditarik kesinpulan bahwa: 1. Siswa menjadi bersemangat
dalam belajar setelah guru menggunakan metode yang bervariasi 2.
Penggunaan metode bermain peran dapat meningkatkan pemahaman dan
penguasaan siswa terhadap pelajaran IPS terutama pada materi Jual
Beli. 3. Proses pembelajaran dapat berlangsung dengan lancar dan
sesuai dengan tujuan apabila dirancang dengan berpedoman rencana
pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun sebelum pembelajaran
dilaksanakan.
5.2
SARAN Dalam meningkatkan wawasan dan keberhasilan pada
pembelajaran, guru hendaknya : a. Menerapkan 8 keterampilan dasar
mengajar dalam melaksanakan pembelajaran b. Bersikap terbuka
terhadap masukan yang bersifat positif dan dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran. c. Guru dituntut untuk kreatif dan inovatif
dalam memilih dan menerapkan metode-metode pembelajaran.
38