PT. Sarana Multi Infrastruktur (Persero) I www.ptsmi.co.id 1 SMI Insights 2016 PT SMI Insight 2016 – Q1 Smart City Kota Sebagai Pendorong Utama Ekonomi Saat ini daerah perkotaan menjadi tempat dari lebih separuh populasi dunia dan proporsi tersebut akan tetap meningkat hingga 2025, sesuai Laporan Urbanisasi Dunia dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) tahun 2014 berikut: Negara – negara berkembang memiliki kontribusi urbanisasi tertinggi dengan bertambahnya 20% penduduk perkotaan dalam waktu 20 tahun dari 34% di tahun 2005 ke 46% di tahun 2025. McKinsey Research tahun 2013 menyatakan 80% dari PDB dunia berasal dari kota dengan lebih dari setengah Produk Domestik Bruto (PDB) dihasilkan kota-kota besar negara maju dan 10 persen kota- kota besar di negara- negara berkembang. Pada tahun 2025, kota masih akan menghasilkan 60% dari pertumbuhan PDB namun keanggotaannya akan bergeser ke Timur dengan sekitar munculnya100 kota baru dari Cina saja, di mana penduduk perkotaan diperkirakan akan meningkat dari 200 juta menjadi 800 juta. 47% 45% 43% 40% 34% 37% 40% 46% 19% 18% 17% 14% 2005 2010 2015 2025 Persentase Populasi Dunia Sumber: BCG-Winning in Emerging Markets, World Population Forecast Reports – United Nations Kota-kota di negara maju Kota-kota di negara berkembang Pedesaan di negara berkembang
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PT. Sarana Multi Infrastruktur (Persero) I www.ptsmi.co.id
SMI Insight 2015
SMI Insight 2015
1 SMI Insights 2016
PT SMI Insight 2016 – Q1
Smart City
Kota Sebagai Pendorong Utama Ekonomi
Saat ini daerah perkotaan menjadi tempat dari lebih separuh populasi dunia dan proporsi tersebut
akan tetap meningkat hingga 2025, sesuai Laporan Urbanisasi Dunia dari Perserikatan Bangsa
Bangsa (PBB) tahun 2014 berikut:
Negara – negara berkembang memiliki kontribusi urbanisasi tertinggi dengan bertambahnya 20%
penduduk perkotaan dalam waktu 20 tahun dari 34% di tahun 2005 ke 46% di tahun 2025.
McKinsey Research tahun 2013 menyatakan 80% dari PDB dunia berasal dari kota dengan lebih dari
setengah Produk Domestik Bruto (PDB) dihasilkan kota-kota besar negara maju dan 10 persen kota-
kota besar di negara- negara berkembang. Pada tahun 2025, kota masih akan menghasilkan 60% dari
pertumbuhan PDB namun keanggotaannya akan bergeser ke Timur dengan sekitar munculnya100
kota baru dari Cina saja, di mana penduduk perkotaan diperkirakan akan meningkat dari 200 juta
menjadi 800 juta.
47% 45% 43% 40%
34% 37% 40% 46%
19% 18% 17% 14%
2005 2010 2015 2025
Persentase Populasi Dunia
Sumber: BCG-Winning in Emerging Markets, World Population Forecast Reports – United Nations
Kota-kota di negara maju
Kota-kota di negara berkembang
Pedesaan di negara berkembang
PT. Sarana Multi Infrastruktur (Persero) I www.ptsmi.co.id
SMI Insight 2015
SMI Insight 2015
SMI Insights 2016 2
30
61
75
Jakarta
Sao Paulo
Kuala Lumpur
Shanghai 117
Singapore 148
London 200
Intellectual Capital
and Innovation Technology Readiness
23
32
40
62
91
Sao Paulo
Jakarta
Shanghai
Kuala Lumpur
Singapore
London 107
City Gateway
59
76
Jakarta
Sao Paulo
Kuala Lumpur 131
Shanghai 137
Singapore 153
London 172
79
87
94
Jakarta
Sao Paulo
Shanghai
Kuala Lumpur 103
London 112
Singapore 139
Transportation and
Infrastructure
Health, Safety and
Security
25
37
59
63
Jakarta
Sao Paulo
Shanghai
Kuala Lumpur
London 112
Singapore 112
Sustainability and Natural
Environment
42
46
55
64
71
79
Sao Paulo
Jakarta
Shanghai
Kuala Lumpur
Singapore
London
Sumber: Cities of Opportunity 2014, PwC
Sebagai pendorong ekonomi, kota-kota besar menghadapi tantangan untuk meningkatkan kapasitas dan
kemampuan dalam pelayanan masyarakat dan menjawab tantangan global. Kota – kota besar dunia saat ini
bertransformasi menjadi smart city berdasarkan visi dari masing-masing kota. Sebuah survei yang dilakukan
PwC tahun 2014 memberikan peringkat kepada 30 kota besar dunia berdasarkan beberapa kategori yang
menentukan tingkat kelayakan hidup suatu kota. Berikut adalah hasil survei pada beberapa kota, dengan
skor yang lebih tinggi menunjukkan tingkat kelayakan hidup yang lebih baik:
London menduduki puncak survei sebagai kota paling layak huni di dunia. Ibukota Inggris tersebut memiliki
skor tertinggi secara keseluruhan dalam Intellectual Capital and Innovation, Technology Readiness, City
Gateway, and Sustainability dan Natural Environment. Singapura adalah satu-satunya negara Asia yang
berada di posisi 5 kota tertinggi dengan memperoleh skor tertinggi untuk kategori Transportation and
Infrastructure dan Health, Safety, and Security. Grafik juga menunjukkan bahwa beberapa kota besar dunia
masih kurang dibandingkan dengan kota – kota besar di belahan barat. Kota-kota seperti Shanghai, Sao
Paulo, dan Jakarta masih tertinggal dalam semua kategori di atas, dan mengingat populasi yang besar, risiko
akan masalah yang dapat terjadi akibat urbanisasi seperti banjir, kemacetan lalu lintas, dan perubahan iklim
meningkat setiap tahun.
Meningkatnya urbanisasi ke kota-kota yang menghasilkan sebagian besar PDB dari masing-masing negara
meningkatkan kebutuhan untuk mengembangkan solusi yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sebagian besar kota di negara maju telah mulai memperkenalkan konsep smart city, di mana sistem
dibangun untuk meningkatkan standar kehidupan masyarakat.
PT. Sarana Multi Infrastruktur (Persero) I www.ptsmi.co.id
SMI Insight 2015
SMI Insight 2015
SMI Insights 2016 3
Case Study: Interkoneksi Transit dan Land Use: Transportasi Hong Kong
Service Reliability (passenger journeys on-time - %)
Model transit seperti ini bergantung pada pemahaman bahwa sistem transit publik tidak hanya moda
transportasi. Dalam praktiknya, sistem transit dapat menyediakan struktur penggunaan lahan untuk kota
yang efisien, dan menghubungkan aspek kehidupan kota. Dengan menghubungkan transit sistem
berkualitas tinggi dan pengembangan lahan, Hong Kong dapat mengakomodir populasi penduduk yang
tinggi, kualitas hidup yang baik, dan perlindungan lingkungan bagi masyarakat*.
99,9
99,9
2013
2014
99,9
99,92014
2013
Tingkat Kehandalan Layanan
(perjalanan tepat waktu- %) Ketepatan Waktu
(kedatangan kereta tepat waktu–%)
74,6
72,7
2013
2014
Utilisasi Sistem
(km penumpang per km kapasitas- %)
Sumber: MTR Annual Report 2015.
* Disadur dari Infrastructure 2014, EY and Urban Land Institute
Sebagai salah satu kota terpadat dengan 7,2 juta penduduk dan kepadatan penduduk sebanyak 6.544 /
km2, Hong Kong telah berhasil menghubungkan real estate dan transit, menghubungkan sektor bisnis,
komersial, dan perumahan masyarakat. Sistem transit Hong Kong, dikelola oleh Mass Transit Railway
Corporation (MTR), memiliki layanan transit yang baik, penggunaan land use yang efektif, dan
keuntungan usaha. MTR berhasil meraih 99,9% dari kehandalan layanan dan ketepatan waktu. Sistem
transit membawa lebih dari 5,5 juta penumpang setiap hari dan kedatangan kereta setiap dua menit atau
kurang pada jam sibuk. Jaringan transit meliputi 220,9 km dengan 4 proyek kereta api baru sedang
dibangun yang akan menambah 53 km ke jaringan yang ada saat ini. Di bawah ini adalah beberapa hasil
capaian kinerja utama MTR:
MTR tidak sepenuhnya penyedia transit. MTR juga mengambil keuntungan dari pengelolaan stasiun
dengan mengembangkan lahan di atas dan di sekitar stasiun. Selama tahun 2015, MTR menghasilkan
total pendapatan sebesar USD 5,3 miliar dengan 18,5% diantaranyaberasal dari bisnis komersial.
Keuntungan dari bisnis properti pada tahun 2015 sebesar USD 372 juta. Pendapatan ini memungkinkan
MTR untuk mendanai ekspansi jaringan dan meningkatkan sistem untuk memastikan pelayanan
berjalan lancar dan efisien, serta mendorong peningkatan jumlah penumpang.
Selama satu dekade terakhir, lebih dari setengah
dari pendapatan usaha MTR datang dari
pengembangan properti dibandingkan dengan
penyediaan layanan transportasi. Model yang
menggunakan MTR adalah properti rel (R + P)
model. MTR membeli hak pembangunan dari
pemerintah (pemegang saham utama) dengan
harga sebelum pembangunan rel. MTR kemudian
menggunakan properti tersebut melalui
pengembangan lahan itu atau menjual atau
menyewakan properti kepada pengembang lain
untuk investasi sistem transit. Banyak stasiun
yang tersambung dengan pusat komersil Hong
Kong dan fungsi lain yang dimiliki MTR. *
PT. Sarana Multi Infrastruktur (Persero) I www.ptsmi.co.id
SMI Insight 2015
SMI Insight 2015
SMI Insights 2016 4
Definisi Smart City
Smart Mobility
• Peningkatan akses kota
• Sistem transportasi yang efisien,
cerdas, dan aman
• Pergerakan kendaraan,
penumpang, dan barang yang
efisien
• Berbagi mobilitas
Smart Living
• Kualitas hidup lebih baik
• Aspek sosial – pendidikan,
kesehatan, dan perumahan
• Akses terhadap layanan kesehatan
yang berkualitas
• Smart building
Smart Economy
Smart Environment
• Penggunaan teknologi
berkelanjutan
• Konsumsi energi yang
berkelanjutan
• Energi efisiensi dan pengurangan
konsumsi energi melalui
teknologi
Smart Governance
• Partisipasi dalam pengambilan
kebijakan
• Transparansi
• Proses administrasi antar dinas
pemerintah yang terintegrasi
• Peningkatan akses masyarakat ke
layanan publik
Smart People
• Masyarakat yang berkualitas,
kreatif, dan berpendidikan
• Masyarakat yang terkoneksi
dengan layanan IT berkualitas
• Solusi e-edukasi (pembelajaran
jarak jauh)
*Smart Cities Technology, Deloitte, 2014
Berdasarkan United Nations Commission on Science and Technology for Development, terdapat 6 tema
utama mengenai smart city dimana masing-masing kota dapat mengembangkan infrastruktur dan sistem
dengan mengacu kepada arah visi pembanguan untuk mengembangkan potensi kota lebih jauh lagi.
Enam Tema Utama Terkait Smart City
Gartner pada 2015 mendefinisikan smart city sebagai wilayah perkotaan di mana beberapa aspek di dalam
satu sistem bekerja sama untuk mencapai hasil yang berkelanjutan melalui analisis kontekstual, informasi
real-time yang terkoneksi antar sektor dengan sistem teknologi operasional. Sistem perkotaaan menjadi
penting: kolaborasi antar instansi yang terkait adalah syarat untuk memastikan visi yang konsisten dan
selaras dari berbagai instansi tersebut, tetapi juga untuk mengoptimalkan data sharing yang berasal dari
sumber data masing-masing.
• Penafsiran hubungan strategi dari berbagai lapisan dan aspek di dalam ekosistem perkotaan harus
dipahami dan dilaksanakan. Pemerintah kota tidak lagi pendorong utama tetapi sebagai salah satu
pemangku kepentingan dalam ekosistem kota yang lebih besar.
• Pemangku kepentingan utama di kota adalah masyarakat kota. Perlu adanya kesempatan yang
sama pada seluruh masyarakat untuk berinovasi di lingkungan yang sehat dan penuh motivasi.
Risiko terhadap kesenjangan antara warga perlu dipantau dan dijaga dengan baik.
• Tujuan, aspirasi dan kualitas hidup adalah kunci utama dari seluruh konsep smart city. Apakah titik
aspek yang ada berdasarkan keselamatan dan keamanan, keberlanjutan, penciptaan kesejahteraan
atau kebebasan memilih. Visi ini perlu diterjemahkan ke dalam strategi yang jelas dan nyata *
• Dukungan terhadap
kewirausahaan dan inovasi
• Tingkat produktivitas yang tinggi
• Proses bisnis berbasis sistem
• Akses internet cepat untuk
pelaku bisnis dan konsumen
PT. Sarana Multi Infrastruktur (Persero) I www.ptsmi.co.id
SMI Insight 2015
SMI Insight 2015
SMI Insights 2016 5
Infrastruktur Smart City
Sumber: Infrastructure 2014, EY and Urban Land Institute
11.435
6.2586.336
4.815
2.000
12.000
8.000
Gasoline
Po
un
ds o
f CO
2 Eq
uiv
ale
nt
Hybrid Plug-in Hybrid cars
Electric cars
Emisi Gas CO2 per Tahun Menurut Jenis Kendaraan
Sumber: US Department of Energy
Untuk menghindari gridlock dan mengurangi
dampak negatif terhadap lingkungan, stuktur
sistem transit publik harus memiliki hubungan
antar moda transportasi, serta beralih dari
ketergantungan terhadap kendaraan dengan
bahan bakar minyak menjadi kendaraan ramah
lingkungan. Beberapa kota besar dunia telah
membangun stasiun pengisian bahan bakar
listrik di berbagai lokasi untuk mendorong warga
menggunakan mobil listrik.
32%
37%
41%
46%
47%
48%
51%
52%
58%
58%
63%
71%
78%
Layanan mobilitas berbagi
Peningkatan pengelolaan parkir
Infrastruktur kargo yang baik
Peningkatan fasilitas kesehatan
Perbaikan sarana d sepeda
Lebih banyak taman kota dan ruang hijau
Peningkatan kualitas udara
Infrastruktur energi yang baik
Pengelolaan air dan sampah yang baik
Peningkatan infrastruktur telekomunikasi
Jalur pejalan kaki
Perbaikan jalan dan jembatan
Perbaikan transportasi publik (bus dan kereta)
Prioritas Perbaikan Infrastruktur Persentase “salah satu prioritas utama” atau “proritas tinggi”
Pembangunan infrastruktur memainkan peran kunci dalam mengembangkan smart city. Sistem ini
menghubungkan berbagai sektor infrastruktur pelayanan yang lebih efektif dan efisien kepada masyarakat.
Berikut adalah hasil survei yang dilakukan oleh EY dan Urban Land Institute melakukan survei terhadap
warga beberapa kota dari negara maju mengenai prioritas pembangunan infrastruktur, dengan persentase
lebih tinggi merupakan prioritas lebih tinggi:
Hasil survei menunjukkan peningkatan di sektor transportasi adalah prioritas tinggi bagi warga. Perbaikan
dalam sistem angkutan umum, jalan dan jembatan memiliki persentase tertinggi masing-masing sebesar
78% dan 71%. Selain telekomunikasi, warga yang memprioritaskan infrastruktur yang terkait lingkungan
seperti pengelolaan air dan limbah, energi, peningkatan kualitas udara, dan pengembangan daerah hijau.
Perbaikan sistem angkutan umum sangat
penting dalam mengembangkan pasar seperti
kota-kota di Asia, karena urbanisasi merupakan
isu tama bagi kota-kota yang berpenduduk
padat dan kemacetan lalu lintas tinggi.
Urbanisasi juga menimbulkan ancaman polusi
serius terhadap lingkungan. Kota besar yang
sangat bergantung pada transportasi jalan
menghadapi tantangan untuk mengurangi emisi
gas CO2 (lihat grafik).
PT. Sarana Multi Infrastruktur (Persero) I www.ptsmi.co.id
SMI Insight 2015
SMI Insight 2015
SMI Insights 2016 6
Sustainable Development
Need/ Challenge Contoh Infrastruktur
Pendukung Deskripsi
Meningkatkan
Infrastruktur
Ketenagalistrikan
Re-engineering sistem ketenagalistrikan
melalui smart meters, smart appliances, dan
sumber energi terbarukan untuk efisiensi
energi.
Smart Grids
Menyediakan
Konektivitas
Berkualitas Tinggi
dan Terjangkau
Broadband Network Koneksi serat optik dan konektivitas lain,
termasuk internet publik dan jaringan selular
berkualitas tinggi
Membangun
Infrastruktur
Transportasi
Perkotaan
Electric Vehicles Mobil berbahan bakar listrik/ beterai dengan
stasiun pengisian di penjuru kota
Smart Parking Lokasi gedung dan lahan parkir yang
memberikan informasi real-time ke pengguna
Meningkatkan
Kualitas
Perumahan dan
Area Komersil
Smart Buildings Berbagai sensor dan teknologi yang
meningkatkan keamanan, efisiensi energi dan
fungsi lain bangunan
Melestarikan
Lingkungan Environmental Sensor
Network
Pengambilan data berkelanjutan mengenai
kondisi udara, air, dan tanah
Memastikan
Keamanan dan
Keselamatan
Publik
Video Security Keselamatan publik, pengelolaan massa
dan statistik publik menggunakan jaringan
sensor dan kamera
Meningkatkan
Efisiensi
Pengelolaan Kota
City Command Centre Pemantauan dan pengelolaan administrasi
pemerintahan, transportasi, lingkungan, dan
bencana
Meningkatkan
Layanan
Pendidikan dan
Kesehatan
Remote Healthcare
and Online Education
Produk dan layanan jarak jauh untuk akses
kesehatan dan pendidikan
Sumber: United Nations Issues Paper on Smart Cities and Infrastructure, 2014
Disamping infrastruktur transportasi kota, sektor lainnya juga penting dalam membangun smart city. Manfaat
infrastruktur dalam mencapai tujuan smart city antara lain:
• Memperlancar arus pergerakan barang dan jasa
• Mendorong penggunaan energi ramah lingkungan dan pengelolaan air
• Integrasi teknologi sebagai enabler dari kegiatan masyarakat
• Meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat, terutama pada administrasi pemerintahan dan
layanan kesehatan
Bagan dibawah menggambarkan contoh dari solusi pembangunan infrastruktur bagi smart cities yang
menjawab tantangan Sustainable Development Challenges:*
PT. Sarana Multi Infrastruktur (Persero) I www.ptsmi.co.id
SMI Insight 2015
SMI Insight 2015
SMI Insights 2016 7
Perencanaan, Koordinasi,
dan Monitoring
Aplikasi prioritas dan
pengukuran keberhasilan dll.
Sumber: Boston Consulting Group Analysis, 2015
Berdasarkan figur diatas, terdapat 4 peran utama bentuk dukungan digital pada sistem TI smart city:*
• Sensor dan Pengguna. Perangkat pintar mengukur dan memantau beberapa parameter yang telah
ditentukan dari infrastruktur fisik dan digital yang telah terkoneksi. Contoh penerapannya adalah pada
sistem pemantauan lalu lintas dimana perangkat pintar dapat mendeteksi kepadatan jalan dan jumlah
penumpang transportasi umum.
• Data Warehouse. Sistem smart city harus dapat menyimpan dan memproses data dalam jumlah besar
dari berbagai sensor, proses otomatisasi proses, dan parameter analisa data.
• Data Analisis. Terdapat tiga jenis solusi data analisis: (1) Deskriptif, menggunakan informasi analisis
dan data mining (2) Prediksi, menggunakan model statistik dan proyeksi, (3) Preskriptif (termasuk
kognitif), menggunakan simulasi dan otomisasi
• Jaringan. Implementasi tekonologi smart city membutuhkan jaringan yang baik, dapat diandalkan dan
terjangkau. Untuk itu dibutuhkan fokus pada menghubungkan perangkat digital untuk mengoptimalkan
aplikasi pendukung smart city.
Sumber: United Nations Issues Paper on Smart Cities and Infrastructure, 2015
Teknologi Informasi (TI )Sebagai Inti Smart City
Menghubungkan berbagai sektor infrastruktur adalah sistem TI yang dapat diandalkan, di mana arus
informasi dan jaringan analisis dapat dibangun. Sistem TI tidak hanya untuk mengumpulkan dan
menganalisis data untuk informasi kota, tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk mengumpulkan informasi
mengenai bagaimana kota berfungsi. Pemerintah Kota dapat menggunakan informasi ini untuk
merumuskan kebijakan dan peraturan publik yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup bagi warga.
Gambar di bawah ini menggambarkan berbagai peran TI untuk pengembangan smart city:
Sensor & Teknologi Aktuasi
------------------------------------------
Perangkat sensor dan aktuasi
yang berbiaya rendah dan
terstandarisasi
Aplikasi dan Analisa Canggih
----------------------------------------------
Analisa data yang besar dan
cepat untuk model prediksi
yang kompleks
TI sebagai inti
dari smart cities
Jaringan
---------------------------------------------
Transmisi biaya rendah dan Real-
time untuk mengelola data dalam
jumlah besar
Data Warehouse yang Aman
----------------------------------------------
Sistem untuk mengakses dan sharing
data tentang informasi perkotaan
Dukungan Pemerintah untuk mendorong integrasi dan sinkronisasi teknologi
Peran Masyarakat
Meningkatkan peran
masyarakat dalam
penyampaian aspirasi
Enable Data
Kerangka regulasi untuk
penggunaan data yang
memastikan kemanan
pribadi
Standarisasi
Standarisasi jalur komunikasi
perkotaan antar instansi
PT. Sarana Multi Infrastruktur (Persero) I www.ptsmi.co.id
SMI Insight 2015
SMI Insight 2015
SMI Insights 2016 8
IoT Perkotaan : Potensi dampak langsung terhadap perekonomian sebesar USD 930 miliar sampai