1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Public relations atau biasa disebut sebagai PR memiliki posisi yang sangat
penting dalam suatu organisasi atau perusahaan, terutama apabila organisasi tersebut
sering berinteraksi dengan masyarakat luas. PR merupakan suatu usaha yang sengaja
dilakukan secara berkesinambungan untuk menciptakan serta mengembangkan dan
mempertahankan sikap saling pengertian antara sebuah organisasi atau perusahaan
dengan masyarakat. Keberadaan public relations dalam sebuah lembaga atau instansi
dapat menjadi jembatan penghubung antara lembaga tersebut dengan publiknya. Pada
dasarnya tujuan PR adalah untuk menyebarkan informasi, menciptakan, memelihara,
dan membina hubungan baik yang harmonis sehingga mendapatkan citra positif
terhadap perusahaan atau instansi tersebut. Hal tersebut disebabkan karena PR-lah
yang merupakan salah satu front liner penting dalam berkomunikasi dengan
masyarakat.
Public Relations yang ada dan dikenal pada saat sekarang ini, secara
sederhana disebut Hubungan Masyarakat atau disingkat dengan Humas. Public
relations muncul karena adanya tuntutan kebutuhan. Artinya menjadi hal yang utama
bagi public relations untuk mampu menjalankan salah satu fungsi dan tugasnya yaitu
membina hubungan yang harmonis antara pimpinan manajemen dengan para
karyawan dan antara pimpinan dengan pemilik perusahaan atau sebaliknya. Begitu
juga kemampuannya untuk menjembatani atau membangun komunikasi dengan
2
masyarakat luar sebagai publik yang pada akhirnya dapat menentukan sukses atau
tidaknya tujuan dan citra yang hendak dicapai oleh perusahaan.
Menurut Bernardus dan Irawan (seperti dikutip dalam Nova, 2009:24)
menyatakan bahwa PR kini menjadi salah satu ujung tombak sektor industri untuk
bersaing dalam era globalisasi terutama dalam menciptakan serta memelihara image
positif untuk mendongkrak citra perusahaan. Semakin besar dan berkembangnya
perusahaan maka persaingan perusahaan juga semakin ketat. Selain untuk
memperoleh citra yang positif, perusahaan juga membutuhkan peningkatan terhadap
produktivitas dan profitabilitasnya dalam persaingan perusahaan tersebut. Wasesa
(2010:110) mengatakan bahwa diperlukan perluasan dalam fungsi dan peranan dari
seorang public relations itu sendiri agar tujuan perusahaan dapat tercapai secara
maksimal, yakni:
a. Perluasan untuk kepentingan internal perusahaan. Peran ini menekankan
bagaimana public relations juga bertanggung jawab untuk membentuk citra
perusahaan di kalangan stakeholder internal, baik karyawan, manajemen ataupun
komisaris, Selain membantu mengembangkan loyalitas, public relations juga
bertanggung jawab mendukung manajemen dalam menciptakan kenyamanan bekerja
di perusahaan. Baik saat perusahaan dalam keadaan baik maupun dalam perubahan
manajemen.
b. Perluasan untuk kepentingan eksternal perusahaan. Peran ini menekankan
bagaimana public relations harus mendukung kinerja manajemen dalam membangun
3
relasi yang saling menguntungkan dengan stakeholder eksternal, baik pemegang
saham, rekan kerja perusahaan ataupun konsumen.
Akan tetapi peranan humas kadang kala tidak dipakai oleh suatu instansi. Di
dalam suatu instansi terkadang ada yang masih melekatkan profesi humas atau suatu
badan humas dengan badan atau bagian struktur perusahaan yang lain. Seringkali
peranan humas juga tidak dipakai oleh suatu instansi. Peranan humas belum berjalan
dengan baik apabila tidak mempunyai struktur tersendiri.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis ingin mengetahui peran humas PT
Newmont Nusa Tenggara, baik di bidang eksternal maupun di bagian internal. Untuk
mempelajari hal tersebut agar lebih tajam, penulis melakukan Praktik Kerja Lapangan
di Corporate Communication Department. Penulis tertarik tentang bagaimana pihak
internal mapun eksternal komunikasi bisa melakukan tugasnya sebagai seorang
Public Relations.
1.2 Tujuan Praktik Kerja Nyata
1. Kegiatan ini bertujuan untuk pembelajaran dan pembekalan langsung kepada
mahasiswa mengenai situasi kerja sesungguhnya dalam sebuah perusahaan.
2. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa
guna mendapatkan permasalahan yang relevan untuk diangkat sebagai tema
utama penulisan tugas akhir atau skripsi sebagai persyaratan kelulusan
program strata bagi mahasiswa peserta PKL.
3. Menjadikan kegiatan ini sebagai saran mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas
Ilmu Sosial dan Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta angkatan
4
2009 memahami mengenai realitas dunia kerja dan proses adaptasi di
dalamnya.
4. Memberikan ruang analisis bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta angkatan
2009 atas kemungkinan adanya ketidaksesuaian antara realitas kerja dengan
ilmu yang didapat dalam proses perkuliahan yang selama ini dijalani.
5. Untuk mengetahui unit-unit Internal Communicaion PT Newmont Nusa
Tenggara.
6. Mengetahui peran unit-unit Internal Communication Department dalam
mempertahankan citra PT Newmont Nusa Tenggara.
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Pelaksanaan program PKL ini dapat bermanfaat bagi Fakultas Ilmu Sosial dan
Politik, di antaranya:
1. Dengan adanya program PKL ini dapat dijadikan tolak ukur bagi fakultas, untuk
mengetahui seberapa besar kemampuan para mahasiswa ketika dihadapkan dengan
dunia kerja dan terlibat secara langsung untuk mengaplikasikan segala macam
teori dan ilmu pengetahuan tentang ilmu komunikasi yang didapat di bangku
perkuliahan khususnya dalam hal proses memproduksi berita demi peningkatan
kemampuan dalam hal akademik mahasiswa FISIP.
2. Program PKl juga merupakan sarana untuk mengenalkan lebih jauh kualitas SDM
yang dimiliki fakultas dan universitas. Mahasiswa peserta program PKN
5
merupakan representasi langsung dari fakultas dan universitas. Apabila mahasiswa
peserta program PKL memiliki kualitas dan perfoma kerja yang baik, maka
pencitraan akan fakultas dan universitas juga akan baik.
1.3.2 Bagi Penulis
1. Memperoleh jaringan kerja yang luas.
2. Dapat kesempatan untuk mempraktikan ilmu yang telah didapat di akademi
pendidikan.
3. Memperoleh pengalaman kerja yang dapat menunjang karir di masa depan.
4. Mendapatkan kesempatan kerja yang dapat menunjang karir di masa depan.
5. Melatih disiplin kerja sesuai program di PTNNT.
6. Memenuhi persyaratan mata kuliah magang.
1.3.3 Bagi Perusahaan
1. Dengan adanya program PKL, diharapkan terjadinya simbiosis mutualisme
antara mahasiswa, universitas dan instansi terkait. Intansi memberikan
kesempatan mahasiswa belajar tentang realita di lapangan, praktik produksi.
2. Perusahaan dapat memperoleh bantuan tenaga kerja dalam melaksanakan
proses operasional kerja. Mahasiswa peserta program PKL akan berlatih
melaksanakan kegiatan sesuai dengan deskripsi kerja dan bimbingan yang
diberikan oleh pihak perusahaan.
3. Pihak Universitas memiliki harapan agar mahasiswa mampu memberikan ide-
ide-ide kreatif sebagai rekomendasi yang membangun bagi intansi tempat
6
pelaksanaan program PKL, sehingga ada proses sharing yang memberikan hal
positif bagi perusahaan.
1.4 Waktu dan Lokasi
Penulis melakukan masa Praktik Kerja Lapangan (PKL) selama satu bulan
dimulai pada 15 November sampai 15 Desember 2013. Pelaksanaan PKL
dilakukan setiap Senin sampai dengan Jumat, dengan jam kerja mulai pukul 07.00
17.00 WITA. Adapun lokasi kerja yaitu:
PT NEWMONT NUSA TENGGARA
Kantor Corporate Communication Admin 1 Benete
Sumbawa Nusa Tenggara Barat
Telp/fax: (0372) 635318 Ex. 46260 / (0372) 635319 Ex. 46243
Ptnnt.public.relationnt.co.id
7
BAB II
KERANGKA TEORI
2.1 Fungsi Humas
Publik sasaran di dalam humas terbagi menjadi dua, yaitu : Publik internal
dan publik eksternal. Publik Internal adalah khalayak yang bergiat didalam organisasi
yang ada pada umumnya merupakan karyawan, sedangkan public eksternal adalah
mereka yang berada di luar organisasi, tetapi ada hubungannya dengan organiasai.
Bertolak dari tugas pokok Humas Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jayapura
diatas, pada penelitian ini juga ada hubungan Hubungan Masyarakat dengan publik
eksternal yaitu masyarakat pelanggan yang ada di Jayapura sebagai suatu bukti
fenomena permasalahan perusahaan yang terjadi.
Peran dan fungsi humas dalam sebuah perusahaan sangatlah penting demi
kemajuan perusahaan. Selain itu ditunjukan pula dengan tugas seorang humas yang
harus mengabdi pada kepentingan publik, memelihara komunikasi yang baik antara
publik intern maupun ekstern serta menjalankan fungsinya yang dititik beratkan
kepada moral dan tingkah laku yang baik sehingga akan memberikan citra yang
positif terhadap perusahaan.
Penilaian masyarakat terhadap sebuah perusahaan tentu tidak muncul secara
otomatis, hal ini membutuhkan waktu dan proses yang cukup lama. Salah satu contoh
perusahaan yang bergerak di bidang jasa misalnya, tentu akan mendapat penilaian
8
langsung, apakah pelayanan mereka sudah sesuai atau belum dengan apa yang di
butuhkan oleh masyarakat,
Peranan humas kadangkala tidak dipakai oleh suatu instansi. Didalam suatu
instansi terkadang ada yang masih melekatkan profesi humas atau suatu badan humas
dengan badan atau bagian struktur perusahaan yang lain. Seringkali peranan humas
juga tidak dipakai oleh suatu instansi. Peranan humas belum berjalan dengan baik
apabila tidak mempunyai struktur tersendiri.
Publik sasaran didalam humas terbagi menjadi dua, yaitu : Publik internal dan
publik eksternal. Publik Internal adalah khalayak yang bergiat didalam organisasi
yang ada pada umumnya merupakan karyawan, sedangkan public eksternal adalah
mereka yang berada di luar organisasi, tetapi ada hubungannya dengan organiasai.
Bertolak dari tugas pokok Humas Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jayapura
diatas, pada penelitian ini juga ada hubungan Hubungan Masyarakat dengan publik
eksternal yaitu masyarakat pelanggan yang ada di Jayapura sebagai suatu bukti
fenomena permasalahan perusahaan yang terjadi.
Peran dan fungsi humas dalam sebuah perusahaan sangatlah penting demi
kemajuan perusahaan. Selain itu ditunjukan pula dengan tugas seorang humas yang
harus mengabdi pada kepentingan publik, memelihara komunikasi yang baik antara
publik intern maupun ekstern serta menjalankan fungsinya yang dititik beratkan
kepada moral dan tingkah laku yang baik sehingga akan memberikan citra yang
positif terhadap perusahaan.
9
Humas adalah proses interaksi di mana humas menciptakan opini publik
sebagai input yang menguntungkan kedua belah pihak, dan menanamkan pengertian,
menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik, bertujuan menanamkan keinginan
baik, kepercayaan saling adanya pengertian, dan citra yang baik dari publiknya.
Secara etimologis public relations terdiri dari dua kata yaitu : public dan relations.
Dalam bahasa Indonesia, kata Public berarti public atau masyarakat dan relations
adalah hubungan-hubungan.
Jadi arti dari public relations adalah hubungan-hubungan dengan
public/masyarakat. (Kustadi Suhandang 2004 : 29).
Konsep humas menurut IPRA (Internasional Public Relations Association) adalah :
Fungsi manajemen yang khas mendukung pembinaan dan pemeliharaan jalur
bersama antara organisasi dengan publiknya mengenai komunikasi, pengertian,
penerimaan dan kerjasama (Arifin, 1998).
Pemahaman konsep dan pengertian humas itu seperti apa, bisa juga kita lihat
pendapat dari ; (British) Institude of Public Relations (IPR) :
Humas adalah keseluruhan upaya yang dilakukan secara terencana dan
berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik (good-will)
dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan segenap khalayaknya
(Jefkins-Daniel Yadin 2002 : 9)
J. C. Seidel menyatakan humas adalah proses yang kontinue dari usaha-usaha
manajeman untuk memperoleh goodwill dan pengertian dari para pelanggan,
pegawainya dan publik umumnya ke dalam dengan mengadakan analisa dan
10
perbaikan-perbaikan terhadap diri sendiri, ke luar dengan menyampaikan pernyataan-
pernyataan. Selain itu humas juga berfungsi untuk menumbuhkan hubungan baik
antara segenap komponen pada suatu perusahaan dalam rangka memberikan
pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi. Semua ini bertujuan untuk
menumbuhkan dan mengembangkan Good Will (kemauan baik) publiknya serta
memperoleh opini publik yang menguntungkan (alat untuk menciptakan kerja sama
berdasarkan hubungan baik dengan publik).
2.2 Peranan Humas
Peran humas secara umum adalah : sebagai communicator atau penghubung
antara organisasi atau lembaga yang diwakili oleh publiknya. Membina Relationship,
yaitu berupaya membina hubungan yang positif dan saling menguntungkan dengan
pihak publiknya. Peranan Back Up Management, yakni sebagai pendukung dalam
fungsi manajemen organisasi atau perusahaan. Membentuk corporate image, artinya
Public Relations berperan untuk berupaya menciptakan citra bagi organisasi atau
lembaganya.
Peran Humas mencakup internal public relations dan external public relations.
Ruang lingkup yang terdapat pada external publi relations adalah (Rudy
May,2005:86-88) :
a. Hubungan dengan pelanggan (customer relations), di mana hal ini mencakup
kegiatan-kegiatan seperti memberi informasi kepada pelanggan atau nasabah,
menjelaskan prosedur, tata cara, waktu penyelenggaraan acara.
11
b. Hubungan dengan penduduk atau dengan masyarakat (community relations), hal
ini mencakup kegiatan membina hubungan baik dengan penduduk atau masyarakat
sekurang-kurangnya meliputi penduduk di sekitar organisasi atau lembaga yang
bersangkutan.
c. Hubungan dengan pers/media massa (press relations), hal ini mencakup kegiatan
membuat kliping serta menganalisa public opinion (opini publik) atau aspirasi
kelompok-kelompok tertentu.
d. Hubungan dengan instansi-instansi pemerintah (government relations), merupakan
salah satu peran humas yang mencakup penyelenggaraan hubungan komunikasi dua
arah dengan instansi-instansi pemerintah (pemerintah daerah propinsi/ kabupaten/
kota/ kepolisian/ perusahaan dan lembaga.
2.3 Strategi Humas
Mengacu kepada pola strategi Public Relations (1990) tersebut di atas, maka
menurut Ahmad S. Adnanputra, Presiden Institut Bisnis dan Manajemen Jayakarta,
batasan pengertian tentang strategi Public Relations adalah :
Alternatif optimal yang dipilih untuk ditempuh guna mencapai tujuan public
relations dalam kerangka suatu rencana public relations (public relations plan).
Sebagaimana diketahui sebelumnya, public relations/Humas bertujuan untuk
menegakkan dan mengembangkan suatu citra yang menguntungkan (favorable
image) bagi organisasi/ perusahaan, atau produk barang dan jasa terhadap para
stakehodersnya sasaran yang terkait yaitu publik internal dan publik eksternal. Untuk
12
mencapai tujuan tersebut, maka strategi kegiatan Humas/PR semestinya diarahkan
pada upaya mengarap persepsi para stakeholder, akar sikap tindak dan persepsi
mereka. Konsekuensinya, jika startegi penggarapan itu berhasil maka akan diperoleh
sikap tindak dan persepsi yang menguntungkan dari stakeholder sebagai khalayak
sasaran. Pada akhirnya akan tercipta suatu opini dan citra yang menguntungkan.
(Ruslan, 2003)
Penggiatan tujuan dan target dari rangkaian perencanaan dalam metode Circle
PR Programming & Communication yang akan dicapai tersebut bisa berupa citra
atau kepercayaan dari publik sasaran atau masarakat umum. Tujuan dan sasaran
pokok tersebut harus realistis, bukan khayalan serta dapat diukur, baik secara kualitas
maupun kuantitas, bermanfaat bagi semua orang atau individu, menyebutkan jangka
waktu pencapaian dan jangka waktu berlaku. Tujuan sasaran tersebut dapat mengikat,
baik untuk kepentingan organisasi dan publik internal maupun publik eksternal dan
sebagai feedback-nya adalah dapat menciptakan citra positif.
Metode rangkaian tahapan perencanaan, penggiatan dan komunikasi Circle
PR Progamming & Communication melalui rangkaian delapan langkah sukses
perencanaan untuk pencapaian tujuan dan sasaran pokok perusahaan tersebut yang
disusun secara sistematis dan logis. Terdapat unsur-unsur fleksibilitas dan dinamika,
baik dalam keadaan perusahaan yang normal, untuk mengahadapi berbagai tantangan
situasi dan kondisi suatu perencanaan, dan penggiatan komunikasi yaitu, mulai dari
promosi, meluncurkan suatu produk barang dan jasa. Circle PR Programming &
Communication dapat dipergunakan untuk suatu solusi atau pemecahan (problem
13
solving) mengahadapi krisis ketidak percayaan yang sewaktu-waktu bisa terjadi pada
setiap perusahaan atau organisasi. (Ruslan, 1999)
2.4 Konsep Citra
1. Pengertian Citra
Berbicara mengenai citra, mengapa citra menjadi begitu penting? Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia, pengertian citra adalah 1. Kata benda : gambar, rupa,
gambaran; 2. Gambaran yang dimiliki orang banyak mengenai pribadi, perusahaan,
organisasi atau produk; 3. Kesan mental atau bayangan visual yang ditimbulkan oleh
sebuah kata, frase atau kalimat, dan merupakan unsur dasar yang khas dalam karya
prosa atau puisi; 4. Data atau informasi datri potret udara bahan evaluasi.
Jefkins dalam bukunya Public Relations (2003:20) menyebutkan beberapa jenis citra
(image). Berikut ini lima jenis citra yang dikemukakan, yakni:
1. Citra bayangan (mirror image). Citra ini melekat pada orang dalam atau anggota-
anggota organisasi biasanya adalah pemimpinnya, mengenai anggapan pihak luar
tentang organisasinya.
2. Citra yang berlaku (current image). Suatu citra atau pandangan yang dianut oleh
pihak-pihak luar mengenai suatu organisasi.
3. Citra yang diharapkan (wish image). Suatu citra yang diinginkan oleh pihak
manajemen.
4. Citra perusahaan (corporate image). Citra dari suatu organisasi secara keseluruhan,
jadi bukan sekedar citra antara produk dan pelayanannya.
14
5. Citra majemuk (multiple image). Banyaknya jumlah pegawai (individu), cabang
atau perwakilan dari sebuah perusahaan atau organisasi dapat memunculkan suatu
citra yang belum tentu sama dengan citra organisasi atau perusahaan tersebut secara
keseluruhan.
2. Citra Perusahaan
Frank Jefkins dalam Ardianto dan Soemirat (2004 : 114), menyimpulkan bahwa
secara umum citra diartikan sebagai kesan seseorang atau individu tentang suatu yang
muncul sebagai hasil dari pengetahuan dan pengalamannya. Sementara menurut
David A. Arker, John G. Mayer dalam Nova (2011 : 298) citra adalah seperangkat
anggapan, impresi atau gambaran seseorang atau sekelompok orang mengenai suatu
objek bersangkutan.
Salah satu jenis citra adalah citra perusahaan. Citra perusahaan ini terbentuk dari
banyak hal, seperti misalnya dari sejarah atau riwayat hidup perusahaan yang
gemilang, keberhasilan dan stabilitas di bidang keuangan, kualitas produk,
keberhasilan ekspor, hubungan industri yang baik, reputasi sebagai pencipta lapangan
kerja, kesediaan turut memikul tanggung jawab sosial dan komitmen mengadakan
riset. Memiliki suatu citra perusahaan yang cemerlang dan positif, jelas merupakan
keinginan dari setiap perusahaan, termasuk pula yang diinginkan Kantor PDAM
Jayapura
Citra perusahaan di mata publik dapat terlihat dari pendapat atau pola pikir
pada saat mempersepsikan realitas yang terjadi. Citra perusahaan adalah adanya
15
persepsi yang berkembang di benak publik terhadap realitas. Realitas dalam PR
adalah aoa yang tertulis di media. Terbentuknya citra perusahaan karena adanya
persepsi. Menurut Kotler dalam Nova (2011: 97) persepsi adalah pandangan
seseirang dalam menafirkan suatu peristiwa berdasarkan informasi yang diterimanya.
Untuk mendapatkan citra yang diinginkan, perusahaan harus memahami secara persis
proses yang terjadi ketika publik menerima informasi mengenai kenyataan yang
terjadi.
PR dalam menyampaikan pesan-pesan secara tepat sasaran mampu
menghimpun awareness dari public dan menumbuhkan citra positif dari publik
terhadap perusahaan. Citra yang baik akan menumbuhkan reputasi yang baik pula
dari suatu perusahaan.
3. Teori/Model Citra
Bagian dari citra adalah sejarah dari citra itu sendiri. Citra merupakan serangkaian
pengetahuan, pengalaman, perasaan, (emosi) dan penilaian yang diorganisasikan
dalam sistem kognisi manusia, atau pengetahuan pribadi yang sangat diyakini
kebenarannya. Mardi Jhon Harrowitz mengemukakan bahwa citra terbentuk pada
struktur konisi manusia. Pendekatan yang digunakan adalah psikiatri. Image is any
though representatian that has a sensory guality. Jefkins menyebutkan , an image is
impression gained according to konwledge and understanding of facts. Wrong or
incomplete information can result in imperpect image picture; Nimpoeno, mental
representation (Winangsih-Syam, dalam Ardianto. 2009:20-21).
16
Terdapat 10 klasifikasi citra, yaitu: (a) citra ruang; (b) citra waktu; (c) citra rasional;
(d) citra perorangan; (e) citra nilai; (f) citra emosional; (g) citra kesadaran atau
ketidaksadaran; (h) citra keyakinan atau ketidakyakinan; (i) citra dalam pribadi yang
sesuai dengan citra yang ditunjukkan oleh kehendak orang lain (Boulding, dalam
Ardianto 2009;26)
Citra adalah peta Anda tentang dunia, anda akan selalui berada dalam suasana yang
tidak pasti. Citra adalah gambaran tentang realitas dan tidak harus selalu sesuai
dengan realitas. Citra mencerminkan pemikiran, emosi dasn persepsi individu atas
apa yang mereka ketahui. Terkadang, persepsi diyakini sebagai relitas karena persepsi
membentuk citra (image marketing) yang bukan sekadar bisa tampil elegean denga
iklan atau menyatakan sebagai yang terbesar atau terbaik, melainkan lebih dari itu
mengupayakan agar nama dan reputasi (perusahaan/produk) serta persepsi publik
semakin positif, kumpulan citra di benak khalayak atau publik membentuk reputasi
korporat (corporate reputation). Reputasi mencerminkan persepsi publik terkait
tindakan-tindakan perusahaan pada masa mendatang dibandingkan dengan pesaing
utamanya. Jadi, reputasi bisa baik atau buruk, besar atau kecil, kuat atau lemah
(Alifahmi, dalam ardianto (2009;33) 9
Sutisna (2001) mengemukakan image adalah realitas, seperti yang dikemukakan
Bernstein dalam Gronroos. Oleh karena itu, program pengembangan dan perbaikan
citra harus di dasarkan pada realitas. Jika citra tidak sesuai dengan realitas dan kinerja
kita tidak baik, itu adalah kesalahan kita dalam berkomunikasi. Jika citra sesuai
17
dengan realitas dan merefleksikan kinerja kita yang buruk, itu berarti kesalahan kita
dalam mengelola organisasi (Sutisna, dalam Ardianto. 2009:33)
18
BAB III
DESKRIPSI KEGIATAN
3.1 Deskripsi Perusahaan
3.1.1 Lokasi
Praktik Kerja Lapangan dilakukan di PT Newmont Nusa Tenggara terletak di
Jl. Cendrawasih No 12, Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat. Tambang Batu Hijau
terletak di sebelah barat daya pulau Sumbawa, di Kecamatan Sekongkang, Kabupaten
Sumbawa Barat, Provinsi NTB, Indonesia. Lokasi Batu Hijau yang berjarak 81 km
dari Mataram dapat dicapai dengan menggunakan pesawat ampibi (seaplane)
perusahaan atau menggunakan transportasi laut berupa ferry umum dari pelabuhan
Kayangan di pulau Lombok. Sedangkan untuk kantor di mataram terletak di Jl.
Sriwijaya No 258, Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
3.1.2 Sejarah Singkat PT Newmont Nusa Tenggara
PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) merupakan perusahaan patungan
Indonesia yang sahamnya dimiliki oleh Nusa Tenggara Partnership (Newmont &
Sumitomo), PT Pukuafu Indah (Indonesia) dan PT Multi Daerah Bersaing. Newmont
dan Sumitomo bertindak sebagai operator PTNNT. PTNNT menandatangani Kontrak
Karya pada 1986 dengan Pemerintah RI untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi
di dalam wilayah Kontrak Karya di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
19
Tambang Batu Hijau merupakan tambang terbuka yang dilengkapi dengan
sara pengolahan dan pendukung. Produknya berupa konsentrat tembanga yang
mengandung sejumlah kecil emas, yang dikirimkan ke berbagai pabrik peleburan di
Indonesia maupun di luar negeri. Proyek Batu Hijau terletak di sebelah barat daya
pulau Sumbawa, di Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi
NTB, Indonesia.
PTNNT menemukan cebakan tembaga porfiri pada 1990, yang kemudian
diberi nama Batu Hijau. Setelah penemuan tersebut, dilakukanlah pengkajian teknis
dan lingkungan selama enam tahun. Kajian tersebut disetujui Pemerintah Indonesia
pada 1996 dan menjadi dasar dimulainya pembangunan Proyek Tambang Batu Hijau
dengan total investasi US$ 1,8 Miliar. Proyek pembangunan tambang, pabrik dan
prasarananya selesai pada 1999 dan mulai beroperasi secara penuh pada Maret 2000
Batu Hijau merupakan cebakan tembaga porfiri dengan sedikit kandungan
emas dan perak. Logam berharga tidak secara langsung dapat diperoleh karena
bercampur dengan mineral lain yang tidak memiliki nilai ekonomis. Cebakan porfiri
diketahui hanya memiliki kadar yang rendah. Di Batu Hijau, setiap ton bijih yang
diolah hanya menghasilkan 4,87 kilogram tembaga. Sedangkan rata-rata hasil
perolehan emas jauh lebih sedikit, yaitu hanya 0,37 gram dari setiap ton bijih yang
diolah. Mengacu tingkat produksi saat ini, usia tambang Batu Hijau diperkirakan
berlanjut hingga 2023.
Sebagai kontraktor Pemerintah Indonesia, PTNNT memerikan kontribusi
yang besar bagi perekonomian bangsa melalui penciptaan lapangan kerja,
20
pembayaran royalty dan pajak. Tambang Batu Hijau saat ini memperkejakan lebih
dari 4.000 pekerja dan 3.000 pekerja kontrak. Lebih dari 64% pekerja berasal dari
Provinsi NTB.
Dalam aktivitas pertambangannya PT Newmonta Nusa Tenggara tidak
berjalan sendirian, PTNNT merangkul masyarakat sekitar, pemerintah daerah,
pemerintah pusat, dan sejumlah rekan sebagai mitra kerja mereka. Perlunya PTNNT
untuk menjalin hubungan baik dengan semua elemen di atas, karena sebagai
perusahaan besar sekali pun PTNNT tetap membutuhkan bantuan baik dari
stakeholder interanl maupun eksternal. Adapun sejumlah perusahaan yang dijadikan
mitra kerja PTNNT adalah:
Internasional SOS mengelola rumah sakit dan klinik serta
menyediakan jasa pengobatan.\
TRAVIA AIR mengelola kasa penerbangan serta menyediakan
helikopter dan jasa penerbangan lainnya.
TRAKINDO UTAMA pengadaan dan perawatan alat-alat berat untuk
Catepillar.
Prasmindo Boga Utama mengelola jasa catering dan mini market.
PT Orica Mining Service menyediakan bahan-bahan explosive untuk
kegiatan blasting.
PT Fluidcon Jaya pemasok suku cadang alat berat dan LV, spesialis
hose.
PT Atlas Copco penjualan barang-barang untuk alat berat.
21
PT SLS Bearindo Specialist Bearing atau alat-alat kendaraan yang
berhubungan dengan bearing (penjualan segala jenis dan tipe bearing).
PT Sanggar Sarana Baja (SSB) spesialis las untuk berbagai jenis baja
dan besi.
PT Meratus menangani masalah kapal-kapal yang mengangkut barang-
barang dari luar dan dalam negeri.
PT HarnischfegerIndonesia (P&H) penjualan alat-alat shovel.
Inamaco supplier jasa dan tenaga kerja.
PT Eka Mandiri Pratama, pemasok tenaga kerja di Departement
Maintenance.
PT Interek, jasa laboratorium untuk bantuan hasil eksplorasi.
PT Kirana, pemasok jasa tenaga kerja untuk bersih-berih workshop di
Trakindo.
3.1.3 Lapangan Pekerjaan
Tambang Batu Hijau saat ini mempekerjakan lebih dari 4.000 pekerja dan
3.000 pekerja kontrak. Lebih dari 64% pekerja berasal dari Provinsi NTB. Karyawan
di Batu Hijau memiliki peluang berkelanjutan untuk mengikuti pelatihan peningkatan
keterampilan sesuai dengan kebutuhan. Hal ini memberikan keuntungan ekonomi
secara langsung bagi Provinsi NTB dan meningkatkan keterampilan serta
kemampuan masyarakat lokal di pelbagai bidang keterampilan yang biasa digunakan
di industri pertambangan modern.
22
Selain itu, kehadiran operasi tambang menyebabkan banyak masyarakat di sekitar
tambang, secara langsung maupun tidak langsung, dapat meraih peluang kerja antara
lain sebagai pemasok perlengkapan, material bangunan, bahan makanan, atau
kebutuhan lain, bagi perusahaan. Di Batu Hijau, PTNNT memiliki dan menerapkan
program pembelian lokal (Prakarsa Usaha Lokal), untuk mendukung peningkatan
pengembangan usaha lokal.
3.1.4 Pendapatan Negara
Sesuai dengan ketentuan Kontrak Karya, PTNNT setiap tahun membayar pajak,
royalti dan non-pajak kepada Pemerintah Indonesia mencapai triliunan rupiah. Sejak
1997 hingga pertengahan 2012, PTNNT telah membayarkan pajak, royalti dan non-
pajak sebesar lebih dari Rp60 triliun. Penerimaan inilah yang dikelola oleh
pemerintah pusat, pemerintah provinsi dan kabupaten bagi pembangunan Indonesia.
3.1.5 Visi PT Newmont Nusa Tenggara
"Kita akan menjadi perusahaan tambang yang paling dihargai dan dihormati melalui
pencapaian kinerja terdepan dalam industri tambang."
Nilai
Bertindak atas dasar integritas, kepercayaan dan rasa hormat.
Menghargai kreativitas, tekad untuk menjadi yang terbaik dan komitmen untuk
bertindak.
23
Mewujudkan kepemimpinan di bidang keselamatan kerja, perlindungan
lingkungan dan tanggung jawab sosial.
Mengembangkan karyawan untuk menjadi yang terbaik.
Mengutamakan dan mewujudkan kerja tim serta komunikasi yang jujur dan
terbuka.
Mendukung perubahan yang positif dengan mendorong inovasi dan menerapkan
praktik yang telah disepakati.
3.1.6 Misi PT Newmont Nusa Tenggara
PTNNT akan membangun perusahaan tambang berkelanjutan, yang mampu
memberikan laba tertinggi kepada para pemegang saham dan menjadi yang terdepan
di bidang keselamatan kerja, perlindungan lingkungan dan tanggung jawab sosial.
Dasar Strategi
Karyawan, Sumber Daya Kita yang Paling Berharga Kita akan membangun
budaya kerja yang menghormati keberagaman, melibatkan karyawan,
menumbuhkan kerja sama dan inovasi, menghargai kinerja tinggi dan
mengembangkan pemimpin besar.
Perencanaan dan Pelaksanaan Operasional Kita akan menyusun rencana kerja
yang wajar dan secara konsisten mencapai atau melampaui rencana yang
ditetapkan.
24
Perencanaan dan Pelaksanaan Proyek Kita akan merampungkan proyek secara
tepat waktu, sesuai anggaran dan lingkup proyek.
Peningkatan Cadangan dan Produksi Kita akan meningkatkan cadangan dan
produksi melalui perpaduan antara eksplorasi, pengembangan cadangan dan
akuisisi.
Pemanfaatan, Lingkup dan Skala Kita akan memanfaatkan keahlian global
guna memperluas operasi dengan mengembangkan cebakan besar atau kecil
secara efisien dan efektif.
Kekuatan dan Fleksibilitas Finansial Kita akan mempertahankan kekuatan dan
fleksibilitas finansial.
3.1.7 Komitmen Tim
Kita harus selalu sepenuhnya jujur satu sama lain.
Kita harus mengutamakan kepentingan Perusahaan dalam setiap keputusan yang
terkait dengan pekerjaan.
Kita harus mengumpulkan, menganalisis dan membahas fakta-fakta yang sesuai
agar dapat mengambil keputusan yang efektif dan melaksanakan rencana-
rencana yang telah disusun secara tepat waktu.
Kita harus bersatu dan saling mendukung satu sama lain.
Kita harus mengambil risiko secara cerdas bersama-sama.
25
Kita harus membuat janji yang baik, yang bersifat terbuka, aktif, tulus, eksplisit
dan berdasar misi.
Kita harus memikul tanggung jawab bersama-sama.
Kita harus mendorong pemikiran yang beragam, kreatif, dan berani.
Kita harus mengangkat telepon dan berkomunikasi satu sama lain secara berkala.
Kita harus saling menghormati dan menghargai kehidupan pribadi dan keluarga.
PT Newmont Nusa Tenggara membangun prasarana fisik dan manusia untuk
menunjang bisnis penambangan tembaga dan emas di Batu Hijau. Prasarana tersebut
antara lain:
1. Administrasi yang terletak di Mataram dan Sumbawa.
2. Transportasi: boat, sea plane, bus, car, helikopter, dan truk.
3. Sarana pelabuhan: jetti, tempat penampung kendaraan, gudang.
4. Komunikasi: telepon, komputer, radio, jaringan microwave.
5. Pendukung medis: klinik, stasiun P3K, bantuan medis, dan evakuasi.
6. Kontraktor: meliputi kegiatan kerja sisik dengan spesifikasi lebih dari 50
kontraktor, seperti: Trakindo, PBU, ODG, Thiess dan lain-lain.
7. Tenaga Kerja Terampil: menyediakan makanan akomodasi dan sebagainya.
8. Tim respon keadaan darurat.
9. Pembangkit Listrik
10. Pengolahan air
26
11. Sarana Rekreasi
12. Pendidikan yang terdiri dari Sekolah Nasional dan Internasional.
13. Peramahan dan Camp.
3.1.8 Komitmen PT Newmont Nusa Tenggara
Komitmen Keselamatan Kerja:
Terus berupaya menyempurnakan sistem dan proses di bidang keselamatan
kerja untuk mencapai kinerja yang aman, termasuk pengembangan dan
penerapan praktik kerja yang mampu melindungi kesehatan dan keselamatan
kerja karyawan PTNNT dan Kontraktor.
Mematuhi dan melebihi ketentuan dan peraturan perundang-undangan di
bidang kesehatan dan keselamtan kerja yang berlaku di Indonesia dan standar
yang ditetapkan oleh Newmont Mining Corporation.
Menciptakan lingkungan kerja dengan memastikan bahwa karyawan PTNNT,
kontraktor dan pihak terkait bertanggungjawab satu sama lain untuk bekerja
secara aman dan sistem kesehatan dan keselamatan kerja dipatuhi dan
diterapkan secara ketat untuk mencegah timbulnya bahaya terhadap karyawan,
kerusakan properti, gangguan proses, dan lingkungan.
Komitmen Perlindungan
Menyertakan berbagai pertimbangan lingkungan melalui tahap perncanaan,
pembangunan dan pengoperasian serta penutupan seluruh sarana sesuai
27
dengan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dan konservasi
keanekaragaman hayati.
Mentapkan tujuan dan sasaran serta menetapkan berbagai program yang
diarahkan pada pengelolaan aspek lingkungan yang signifikan, termasuk
segala hal yang berkaitan dengan sistem penempatan tailing dan pengelolaan
air tambang.
Mematuhi atau melebihi ketentuan hukum dan pertauran perundang-undangan
di bidang pengelolaan lingkungan yang berlaku di Indonesia serta ketentuan
lainnya, termasuk kesepakatan yang ditetapkan bersama mitra dan lembaga
penyandangan dana, serta standar pengelolaan lingkungan yang
bertanggungjawab ditetapkan oleh Newmont Mining Corporation.
Menciptakan lingkungan kerja dengan memastikan bahwa karyawan PTNNT,
kontraktordan pihak terkait yang bertanggungjawab yang ditetapkan oleh
Newmont Mining Corporation.
Menciptakan lingkungan kerja dengan memastikan bahwa karyawan PTNNT,
kontraktor dan pihak terkait yang bertanggungjawab dalam menerapkan
standar lingkungan yang yang tinggi dan berperan serta dalam upaya
peningkatan kinerja di bidang lingkungan dan pencegahan pencemaran secara
berkelanjutan.
28
Komitmen Tanggung Jawab Sosial:
Berkomunikasi secara terbuka dengan pemerintah, masyarakat, karyawan dan
para pemangku kepentingan terkait lainnya, serta menyediakan informasi
secara faktual dan terbaru mengenai operasi Batu Hijau bagi mereka.
Menjalin kerja sama dalam kemitraan dengan masyarakat dan pemerintah
untuk memastikan agar semua program tanggung jawab sosial dilaksanakan
melalui proses konsultatif dan partisipatif, dengan menerapkan praktik terbaik
dan sejalan dengan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.
Menekankan agar program-program yang berkelanjutan didasarkan pada
tempat pilar pembangunan berkelanjutan, yaitu: kesehatan, pendidikan,
kesejahteraan masyarakat dan prasarana yang memadai.
3.1.9 Sumber Daya Manusia (SDM)
PTNNT merupakan perusahaan terbesar yang memberikan peluang kerja
secara langsung maupun tidak langsung di provinsi NTB. Sejak awal masa operasi,
PTNNT dan kontraktornya telah menciptakan peluang kerja bagi 7.000 orang.
Prosentase untuk karyawan yakin 98% dari jumlah karyawan tersebut adalah orang
Indonesia, serta lebih dari 60% tenaga kerja berasal dari desa-desa setempat dan
provinsi NTB. PTNNT memperkejakan 238 karyawan wanita yang hampir
setengahnya memegang posisi manajemen, teknis dan profesional.
Setiap 50% dari tenaga kerja tersebut tinggal di Townsite, Batu Hijau, 15 km
dari lokasi tambang, terdapat 360 rumah dan akomodai bersama bagi beberapa ribu
29
orang. Setelah selesai bekerja pada akhir pekan, dengan menggunakan boat yang
telah disediakan oleh perusahaan, sebagian besar karyawan pulang ke rumah mereka
di Mataram, yang terletak di pulau Lombok. Sekitar 20% karyawan yang tinggal di
luar daerah tambang akan menyewa kos di dekat dengan lokasi tambang. Sisanya
masing-masing kembali ke desa di lingkar tambang.
Perjalanan dilanjutkan dengan kapal cepat (boat) milik perusahaan yang
khusus diperuntukan bagi karyawan dengan menyeberangi Selat Alas ke pelabuhan
Benete PT Newmont Nusa Tenggara yang membutuhkan waktu 1 jam 15 menit untuk
mencapai lokasi, dari pelabuhan Benete menuju ke lokasi tambang dilanjutkan
dengan menggunakan bus karyawan yang memakan waktu 1 jam 15 menit untuk
mencapai lokasi, dari pelabuhan Benete menuju ke lokasi tambang dilanjutkan
dengan menggunakan bus karyawan yang memakan waktu 45 menit.
3.2 Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan berlangsung selama kurang lebih satu
bulan, terhitung mulai tanggal 15 November sampai dengan 15 Desember 2013. Jam
kerja peserta PKL disesuaikan dengan jam PTNNT, yaitu dalam satu minggu 5 hari
kerja, mulai hari Senin sampai Jumat, sedangkan untuk hari Sabtu dan Minggu adalah
hari libur. Aktivitas kerja atau jam kerja untuk hari Senin dimulai pukul 07.00 WITA
17.00 WITA, dengan waktu istirahat selama satu jam 12.00 WITA 13.00 WITA,
sedangkan jam kerja untuk hari Jumat dimulai pukul 07.00 WITA - 11.00 WITA
karena memberikan kesempatan bagi umat Muslim untuk menuaikan ibadah sholat
Jumat.
30
No Hari dan Tanggal Kegiatan Keterangan
1. Kamis, 14
November 2013
Hari pertama PKL, pengenalan dan
pembagian kerja dalam 2 divisi:
1. Peliputan dan Pendokumentasian
2. Peliputan Berita
Di hari pertama ini penulis dan
rekan penulis diperkenalkan dengan
bagian-bagian yang ada termasuk
perkenalan kepada kepala dari
setiap bagian dan sub bagian
2. Jumat, 15
November 2013
Liputan penyerahan sertifikat
karyawan
3. Sabtu, 16
November 2013
Libur
4. Minggu, 17
November 2013
Libur
2. Senin, 18
November 2013
Belajar lay out
3. Selasa, 19
November 2013
Ngedit foto
4. Rabu, 20 Menulis kliping untuk ditampilkan
31
November 2013 di web resmi PTNNT
5. Kamis, 21
November 2013
Menulis kliping untuk ditampilkan
di web resmi PTNNT
6. Jumat, 22
November 2013
Menulis kliping untuk ditampilkan
di web resmi PTNNT
7. Sabtu, 23
November 2013
Libur
8. Minggu, 24
November 2013
Libur
9. Senin, 25
November 2013
Belajar fotograpi
10. Selasa, 26
November 2013
Input data karyawan
Meliput Quiz Night Lindungi
Pekerja Keluarga & Bangsa Cegah
HIV Aids
Multipurpose Hall
11. Rabu, 27
November 2013
1. Input data karyawan
2. Meliput tour para guru yang
sedang kunjungan di PTNNT
Lokasi di buin-buin batu
school, MMA, dan
tambang
12. Kamis, 28
November 2013
Input data karyawan
13. Jumat, 29 Input data karyawan
32
November 2013
14. Sabtu, 30
November 2013
Libur
15. Minggu, Desember
2013
Libur
16. Senin, 2 Desember
2013
1. Input data karyawan
2. Meliput fenomena kebakaran
Lokasi di Jeti
17. Selasa, 3
November 2013
Input data karyawan
18. Rabu, 4 Desember
2013
Input data karyawan
19. Kamis, 5 Desember
2013
Belajar editing
20. Jumat, 6 Desember
2013
Belajar editing
21. Sabtu, 7 Desember
2013
Libur
22. Minggu, 8
Desember 2013
Libur
17. Senin, 9 Desember
2013
Menulis kliping untuk ditampilkan
di web resmi PTNNT
33
18. Selasa, 10
Desember 2013
Lay out majalah
19 Rabu, 11 Desember
2013
1. Layout majalah
2. Meliput Seminar Cara Mudah
Punya Emas dan Menguntungkan
Multipurpose Hall
3.3 Situasi Lokasi Praktik Kerja Lapangan
Lokasi Praktik Kerja Lapangan di External Relations PT Newmont Nusa
Tenggara terdiri dari dua gedung. Gedung pertama (Admin 1 Benete) terdiri ruangan
Guest Relations, ruangan Manager Public Relations, ruangan Multimedia
Communication, Community Development, Publications, Media Relations dan
Translations. Sedangkan gedung kedua (Admin 2 Benete) terdiri dari ruangan
Community Relations dan Government Relations.
Situasi di tempat Praktik Keja Lapangan PTNNT sangat tercipta rasa
kekeluargaan, hubungan antar karyawan PTNNT saling akrab satu sama lain,
pekerjaan yang mereka lakukan juga saling berhubungan, saling membantu dan tentu
saja membutuhkan satu sama lain. Suasan kerja terasa sangat akrab dan santai,
hubungan antar pimpinan dan karyawan pun juga akrab dengan tetap saling
menghormati.
3.4 Pembimbing Praktik Kerja Lapangan
34
Mahasiswa yang melakukan Praktik Kerja Lapangan di External Relations
didampingi oleh beberapa orang pembimbing yang akan membimbing dan
memberikan masukan pada mahasiswa dalam melaksanakan tugas pada subdivisi
Public Relations.
Aapun para pembimbing tersebut adalah:
Koordinator Pembimbing : LL Andika Wijaya
Pembimbing di Lapangan : Komang Ardana, Rangga Askarani, I
Gede Artayasa, Ni Komang Kariani,
Lalu Budi, Amri Hidayatullah, Agus
Aprianto.
Selain dibimbing oleh para pembimbing yang disebutkan sebelumnya,
karyawan resmi bukan dari bagian pembimbing pun banyak memberikan masukan-
masukan dalam melaksanakan tugas yang diberikan.
3.5 Dekripsi Kegiatan
Program PKL ini berkonsentrasi pada proses pembuatan dan penayangan
(proses produksi) program berita yang ditayangkan oleh Batu Hijau TV. Divisi yang
bertanggungjawab dan bertugas dalam proses tersebut adalah Divisi Internal
Communications. Penempatan lokasi konsentrasi PKL disesuaikan dengan minat
penulis. Pada divisi ini, penulis dapat mengaplikasikan pengetahuan produksi
program televisi yang telah didapatkan selama berada di bangku perkuliahan.
35
Selama melaksanakan PKL di Divisi Internal Communication, penulis
ditempatkan pada unit Multimedia di mana penulis ikut andil dalam pengerjaan,
pengawasan serta dituntut tanggung jawab dalam memproduksi berita.
Selama 30 hari melakukan kegiatan Praktik Kerja Lapangan, penulis
mendapat waktu selama lima hari kerja selama seminggu, mulai hari Senin hingga
Jumat. Selama menjalani program kegiatan PKL, penulis ditempatkan dalam Divisi
Internal Communications yang mana dapat ditugaskan sebagai Kameramen, Reporter,
Dubber, Editor, Writter.
Selama menjalani kegiatan PKL di Divisi Communications memberikan
banyak manfaat bagi penulis. Penulis mampu memahami alur proses produksi berita.
Pada divisi ini, penulis diikutsertakan dalam proses memproduksi berita. Dalam
proses produksi berita terdapat terdapat beberapa tahapan yang harus dikerjakan
sebaik mungkin. Selain itu juga diperlukan kerjasama tim yang telah ditetapkan
sesuai dengan keahlian masing-masing.
3.6 Fasilitas Penunjang Praktik Kerja Lapangan
Dalam menunjang pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan di External Relations
Department PTNNT, mahasiswa diberikan fasilitas berupa alat-alat pendukung
pelaksanaan tugas-tugasnya, fasilitas kebutuhan pribadi serta Alat Pelindung Diri
(APD). Fasilitas-faslitias tersebut antara laian adalah sebagai berikut:
1. Mess Hall
2. Camp/kamar
3. Bagde/ID
36
4. Transportasi
5. Alat Pelindung Diri (APD), seperti helm, kaca mata, rompi, dan sepatu boots
6. Perangkat komputer (kantor)
7. Jaringan Internet (kantor)
8. Sport Hall, recreation room, library room, jaringan telepon, dll.
3.7 Prospek Mahasiswa Praktik Kerja Lapangan
Mahasiswa yang melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di Internal
Communication Department PTNNT akan memiliki pengalaman kerja yang sangat
berharga sebagai seorang Public Relations khususnya bisang Internal
Communication, serta mendapatkan ilmu mengenai internal relations secara praktik
yang sangat sedikit diaplikasikan si bangku perkuliahan.
Selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan ini, penulis diberikan bekal
yang sangat baik untuk dipergunakan dan dikembangkan lebih lanjut untuk menekuni
bidang Public Relations sebagai salah satu bidang kerja. Selama melaksanakan PKL,
penulis diberi kesempatan untuk mendokumentasikan karya penulis, serta berkenalan
langsung dengan orang-orang dari perusahaan lain sehingga sangat bermanfaat bagi
penulis dalam membina hubungan relasi.
37
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Unit-unit Corporate Communication Department
Corporate Communications Department memiliki unit-unit sebagai berikut:
a. Internal Communication
Unit Internal Communication bertugas untuk membina dan
memelihara hubungan yang baik dan harmonis dengan pihak media. Baik itu
media cetak maupun elektronik, mulai dari media lokal, nasional, bahkan
sampai internasional.
Visi
Untuk mempromosikan lingkungan sekitar tambang, yang mendukung
jalannya bisnis perusahaan melalui kemampuan PR untuk menjamin
kelancaran operasi tambang dengan komunikasi secara efektif menjaga
identitas dan citra perusahaan.
Misi
Membuat dan mengatur hubungan silaturahmi dan pengertian antara
PTNNT dan para pemegang saham dengan bertumpu pada usaha
komunikasi dan agenda-agenda perusahaan.
38
b. Multimedia Communication
Sub divisi ini menjaga citra perusahaan secara profesional dalam
mengemas dan menyajikan informasi internal maupun eksternal. Pada sub
divisi ini terdapat beberapa unit kerja, yakni:
Audio Visual : unit ini bertugas membuat dokumentasi terhadap
perkembangan proyek, peristiwa penting yang kemudian dikemas
dalam album foto, video dengan berbagai format (VCD, DVD,
VHS), serta audio yang selanjutnya ditayangkan melalui batu hijau
TV maupun secara on-line pada media internet.
Desktop Publishing : Unit ini menyajikan informasi perusahaan ke
dalam format media cetak dan elektronik (lebih fokus pada art
design computer graphic). Biasanya produk yang dihasilkan berupa
desai brosur, leaflet, poster, kalender, merchandise, serta membuat
desain artistik dari setiap acara yang diadakan oleh perusahaan
seperti laporan, materi presentasi, handout, piagam, desain panggung
(stage), dan lain-lain.
C. Multimedia Relations
Sub divisi ini mengatur hubungan perusahaan dengan media,
baik media lokal maupun nasional, serta mengatur hubungan antara
perusahaan dengan praktisi-praktisi baik itu lokal, regional, dan nasional.
Selain itu, media relations memiliki tugas-tugas seperti:
39
News Monitoring dan Summary. Ini merupakan kegiatan rutin yang
dilakukan oleh media relations dalam hal ini memantau berita yang
terkait dengan kegiatan PTNNT baik itu berita positif, negatif
maupun netral dari berbagai media massa cetak dan elektronik
(lokal, nasional, dan internasional). Setelah itu diringkas dan
diidentifikasikan.
Press Release. Digunakan untuk mengkonsumsikan seluruh kegiatan
dan program PTNNT dalam suatu bentuk tulisan atau tulisan berita
yang diberikan kepada setiap wartawan maupun praktisi media yang
membutuhkan informasi mengenai PTNNT untuk dimuat di media
massa.
Media Tour. Media diajak berkunjung ke perusahaan tambang lain
untuk melakukan studi banding. Studi banding ini memiliki tujuan
agar para wartawan memiliki gambaran dan perbandingan antara
kegiatan operasi PTNNT dengan perusahaan yang dikunjungi.
Setelah itu, media memiliki hak tersendiri untuk menulis tentang
realita apa yang ada di lapangan.
Advertorial. merupakan tulisan pendek dengan feature writing yang
menceritakan atau memberi informasi mengenai program dan
kegiatan PTNNT secara terperinci.
40
Radio Talkshow. Dalam kegiatan ini, media relations bertugas
menyiapkan materi yang akan dibahas, mengorganisir radio, serta
mengundang narasumber dari PTNNT yang mengetahui secara pasti
suatu masalah atau topik yang akan dibahas dan melakukan interaksi
langsung dengan pendengarnya melalui telepon, Short Messaging
Service (SMS), e-mail, maupun fax. Kegiatan ini dilakukan setaip 3
bulan sekali dengan memanfaatkan radio lokal yang ada di daerah
NTB.
Media Visit. Merupakan kegiatan yang dilakukan setiap 3 bulan
sekali dengan mendatangkan wartawan baik itu cetak maupun
elektronik, lokal dan nasional. Wartawan mengunjungi dan melihat
langsung batu Hijau Project (site), pengelolaan lingkungan, dan
program pengembangan masyarakat. Dengan diadakannya kegiatan
ini diharapkan wartawan memiliki wawasan mengenai PTNNT dan
kemudian membuat atau menulis berita mengenai program PTNNT.
Advertising. Iklan merupakan sarana yang sangat efektif untuk
membina hubungan baik dengan media dan dirangcang untuk
mendapatkan perhatian dari masyarakat sebagai perusahaan yang
memiliki citra yang positif. Dalam hal iklan, PTNNT tidak pernah
menggunakan Public Service Announcement (PSA) karena dianggap
41
kurang efektif dan efisien bagi PTNNT sendiri. PSA dianggap tidak
dapat mewakili visi, misi dan program-program PTNNT.
Media Clipping. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang
dilakukan oleh media relations, di mana kegiatan ini merupakan
kegiatan yang mengumpulkan setiap berita yang berhubungan
dengan PTNNT di media cetak maupun elktronik baik itu pada
media lokal, nasional, maupun internasiona. Setelah itu dikumpulkan
untuk dijadikan dokumen perusahaan.
Media Gathering. Kegiatan ini dilaksanakan setiap 3 bulan sekali
dengan dan bertemu secara langsung dengan media massa. Dalam
kegiatan ini dilakukan sesi interaktif mengenai isu-isu yang ingin
diketahui oleh wartawan terkait dengan PTNNT.
Website Management. Merupakan kegiatan rutin yang dilakukan
oleh media relations dalam hal melakukan pembaharuan atau update
informasi pada website PTNNT.
Informal Media Contact. Kegiatan yang dilakukan oleh media
relations untuk menghubungi atau membina hubungan baik dengan
wartawan dalam suasana santai atau informal.
Ghost Writer. Dalam hal ini, PTNNT meminta para ahli di bidangya
masing-masing yang pernah dan diundang untuk mengunjungi
PTNNT dan membuat future writing mengenai PTNNT secara
42
positif dan hasil penulisan tersebut kemudian dimuat di media
massa.
Expo (pameran). Adapun beberapa pemeran yang wajib diikuti oleh
PTNNT yakni Mine Expo, Enviro Expo dan Pameran Pembangunan
(dilaksanakan setiap memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia).
Third party Endorsement
Bootcamp
Proses Produksi Berita di Batu Hijau
Proses produksi berita di Divisi Internal Communication, Batu
Hijau TV secara umum meliputi ide, rapat redaksi, liputan (visual, editing,
naskah berita-dubbing), sinkronisasi/mixing, siar, dan evaluasi.
Ide Konsep Berita
Ide atau gagasan adalah rancangan yang tersusun di dalam pikiran.
Artinya sama dengan cita-cita. Ide dalam kajian Fisafat Yunani maupun
Filsafat Islam menyangkut suatu gambaran imajinal uth yang melintas
cepat. Selama ide tersebut belum dituangkan menjadi suatu konsep dengan
tulisan maupun gambar yang nyata, maka ide masih berada di pikiran. Ide
menyebabkan timbulnya konsep, yang merupakan dasar bagi segala macam
pengetahuan, baik sains maupun filsafat.
Begitu juga di Batu Hijau TV, ide merupakan langkah awal dalam
menentukan jadwal yang telah direncanakan kepada penulis dan seksi
43
produksi berita. Untuk liputan setiap harinya, biasanya ide-ide tersebut
diperoleh dari event-event yang sedang atau akan berjalan yaitu dalam
bentuk undangan maupun berdasarkan referensi tim seksi produksi secara
inisiatif serta informasi yang berasal dari sekitar lingkar tambang.
Rapat Produksi
Ide yang telah dituliskan dalam bentuk konsep-konsep yang
kemudian dibawa ke rapat produksi untuk dibahas lebih lanjut dan
bentukny planning. Rapat produksi melibatkan semua pihak yang ada
dalam seksi produksi berita sesuai program berita yang bersangkutan.
Rapat ini membahas mulai dari persiapan hingga nanti berita siap untuk
disiarkan. Namun, di Batu Hijau TV, rapat produksi berjalan secara
discountinue, karena tidak semua seksi produksi berita selalu hadir di
waktu yang sama.
Menurut sepengetahuan penulis, rapat produksi tidak berjalan
efektif dan berkelanjutan. Karena selama selama penulis menjalankan PKL,
dalam menentukan sebuah topik berita maupun penugasan dalam
pembagian tim peliputan berjalan tanpa adanya pembicaraab satu forum
bersama. Menurut penulis, memang ada baik dan buruknya hal semacam
ini dilakukan. Rapat produksi hanya dapat menyita waktu, karena pada saat
rapat redaksi tidak semua rekan wartawan dapat berkumpul dan
menentukan konsep berita untuk dijadwalkan bersama-sama. Buruknya lagi
dengan tidak adanya rapat produksi ketika di lapangan berita yang
44
dihasilkan wartawan mendapat teguran. Selain itu banyak juga rekan-rekan
wartawan yang mengalami kebingungan saat peliputan karena tidak
memahami konsep berita yang diharapkan.
45
BAB V
PENUTUP
Setelah satu bulan penulis menjalankan kegiatan Praktik Kerja Lapangan,
penulis sebagai salah satu mahasiswi di departemen komunikasi, banyak mendapat
pelajaran dan pengalaman berharga yang dapat diambil berdasarkan pengamatan di
lapanga dan ditinjau dari teori yang didapat oleh mahasiswa selama duduk di bangku
kuliah. Penulis menarik kesimpulan dan memberikan sedikit saran kepada PT
Newmont Nusa Tenggara khususnya bagian Internal Communication.
5.1 Kesimpulan
1. PTNNT sebagai perusahaan tambang yang mempunyai misi membangun
perusahaan tambang berkelajutan dan mampu menempatkan perusahaan pada
posisi tertinggi dalam hal pendapatan/laba bagi pemenang saham dan menjadi
yang terdepan di bidang keselamatan kerja, disiplin kerja, perlindungan
lingkungan dan tanggung jawab sosial. Misi tersebut telah diwujudkan
melalui program-program unggulan dari beberapa departemen PTNNT.
2. Peraturan-peraturan yang dibuat oleh PTNNT termasuk di bagian Internal
Communication Department sangat dipatuhi dan dijalani oleh karyawan
sehingga situasi di dalam PTNNT menjadi sangat teratur sehingga berdampak
positif terthadap para karyawan dan penulis ketika melakukan kegiatan job
training.
3. Dari teori yang didapatkan di bangku kuliah dengan pengalaman bekerja di
lapangan, teori dapat diterapkan dan tidak ada perbedaan yang jauh antara
46
kedua sumber ilmu tersebut di PTNNT memiliki komitmen tinggi dalam
menjalankan semua program kerja sehingga menjadi perusahaan
berkredibilitas tinggi.
4. Dalam aktivitas PKL di PTNNT, penulis lebih banyak mendapatkan
pembelajaran secara teknikal seperti mendokumentasikan program, menulis
berita, meliput semua kegiatan.
5. Kesuksesan PTNNT dalam berbagai bidang industri tambang dan program
sosial mendapat banyak penghargaan dari berbagai pihak termasuk
pemerintah dalam berbagai bidang.
6. Saat menjalankan kegiatan PKL, ketika penulis mengalami kesulitan dalam
menjalankan sesuatu, penulis selalu mendapatkan bimbingan dan arahan oleh
para karyawan Internal Communication. Seluruh karyawan sangat membantu
penulis selama menjalani PKL.
7. Penulis mendapatkan pengalaman untuk berinteraksi langsung dengan lingkar
tambang, sehingga penulis dapat mempelajari karakteristik da budaya dari
masyarakat di sekitar lingkar tambang.
8. Dalam kegiatan publikasi dari Internal Communication Department, penulis
berhasil mendapat feedback dari publik sasaran yang baik dari internal
perusahaan maupun masyarakat pada umumnya. Publikasi tersebut melalui
SBH (Suara Batu Hijau TV).
9. Budaya kekeluargaan menjadi pedoman di dalam Internal Communication.
Budaya tersebut dapat membuat tali silaturahmi dalam sebuat departemen,
47
sehingga saat bekerja tidak ada yang merasa canggung dengan kegiatan di
lapangan.
10. Banyak pengetahuan dan pengalaman yang didapat sehingga penulis dapat
menerapkannya ketika kembali ke bangku kuliah serta di dunia kerja di masa
depan.
11. Segala program dan strategi PTNNT memenuhi syarat industri tambang yang
sangat baik dengan pembentukan citra perusahaan yang baik juga.
5.2 SARAN
1. Pada saat melakukan pekerjaan tertentu, perlu diadakan koordinasi secara
intensif, khususnya deskripsi pekerjaan yang dilakukan setiap pihak. Hal ini
dilakukan agar tidak terjadi perpecahan dalam sebuah tim, dan kepada siapa
setiap pihak harus bertanggungjawab.
2. Perlu diadakannya evaluasi setiap melaksanakan kegiatan yang ada sehingga
kelebihan dan kekurangan dalam pelaksanaan program bisa diketahui.
3. Kurangnya mobil operasional untuk Copporate Communication Department,
karena banyaknya kegiatan yang ada, terutama di divisi multimedia untuk
melakukan peliputan.
48
DAFTAR PUSTAKA
Jefkins Frank, 2003. Public Relations 2003. Erlangga. Jakarta.
Mulyana, Deddy. 2000. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya.
Rakhmat , Jalaludin. 2000. Metode Penelitian Komunikasi (Dilengkapi dengan
contoh dan analisis statistic). PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
Ruslan Rosady, 1999. Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi, PT.
Raja Grafindo Persada, Jakarta.
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab1/2011-2-01171-
MC%20Bab1001.pdf
www.ptnnt.co.id