Top Banner
PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT ( TIDAK DIAUDIT )
54

PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA · 2017. 9. 19. · PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015 DAN UNTUK PERIODE YANG

Feb 03, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • PT COLORPAK INDONESIA Tbk

    DAN ENTITAS ANAKNYA

    LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015

    DAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

    ( TIDAK DIAUDIT )

  • PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

    LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2015

    DAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

    DAFTAR ISI

    Halaman Surat Pernyataan Direksi Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian ���..�.������������������.���1 - 3 Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian .��...���������...����....����..4 - 5 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian ��������������������......�.......... 6 Laporan Arus Kas Konsolidasian ............................................................................................................ 7 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian ����������....�������..................8 - 51

    ***************************

  • SURAT PERNYATAAN DIREKSITENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS

    LAPORAN KEUANGAN K9NSOLIDASIANTANGGAL 3I MARET 2015 DAN UNTUK TAHUNYANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

    DIRECTORS' STATEMENTON THE RESPONSIBILITY FOR

    CO NSO LIDATED FIN AN CIAL STATEM ENTSAS OF MARCH 31,2015 ANDFOR THE YEAR THEN ENDED

    Kami yang bertanda tangan di bawah ini I We, the undersigned..

    1. Nama lNameAlamat Kantor / Office Address

    Alamat Domisili I Domiciled at

    No. Telepon I Phone NumberJabatan I Title

    2. Nama I NameAlamat Kantor / Office Address

    Alamat Domisili I Domiciled at

    No. Telepon I Phone NumberJabalan I Title

    Santoso JiemyJl. lndustri ll Blok F No. 7 PasirjayaJatiuwung Tangerang 15135Jl. Cideng Barat No. 't5 Jakarta Pusat

    021-5901962Presiden Direktur: I President Director

    Herlina HatoranganJl. lndustri ll Blok F No. 7 PasirjayaJatiuwung Tangerang 1 51 35Jl. Satria V No. 44B Jakarta Barat

    021-5901962Direktur/ Director

    menyatakan bahwa / cerlify that:

    1.

    2.

    Kami bertanggung jawab atas penyusunan danpenyajian laporan keuangan konsolidasianPerusahaan dan Entitas Anak;Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan danEntitas Anak telah disusun dan disajikan sesuaidengan Standar Akuntansi Keuangan di lndonesia;

    a. Semua informasi dalam laporan keuangankonsolidasian Perusahaan dan Entitas Anaktelah dimuat secara lengkap dan benar;

    b. Laporan keuangan konsolidasian Perusahaandan Entitas Anak tidak mengandung informasiatau fakta material yang tidak benar, dan tidakmenghilangkan informasi atau fakta material;

    Kami bertanggung jawab atas sistem pengendalianintern dalam Perusahaan dan Entitas Anak.

    1. We take the responsibility for the compilation andpresentation of consolidated financial statements ofthe Company and Subsidiary;

    2. The consolidated financial statements of theCompany and Subsidiary have been prepared inaccordance with the lndonesian FinancialAccounting Standards;

    3. a. All information in the consolidated financialstatements of the Company and Subsidiary hasbeen completely and properly disclosed;

    b. The consolidated financial statements of theCompany and Subsidiary do not containimproper material information or fact, and donot omit any material information or fact;

    4. We are responsible for the internal control sysfemof the Company and Subsidiary.

    The statement is made truthfully.

    Hatorangan

    Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

    Jakarta, 20 April I April 20,2015PT

    P.T"

    Presiden;lJfff?PI Colorpok lndonesio, Ibk.Printing lnk Monufocfurer

    Jl. lndustri ll Blok F No, 7 Posir Joyo, Jotiuwung Tongerong l Sl35ph: (021) 5901962 (hunting) fox: (021) 5901963emoi!: morketing@colorpok,co,id website: www.colorpok.co.id

    I Director

  • 1

    PT COLORPAK INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA

    LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

    Tanggal 31 Maret 2015

    (Disajikan dalam Dolar AS, Kecuali Dinyatakan Lain)

    Catatan 31 Maret 2015

    31 Desember 2014

    ASET

    ASET LANCAR

    Kas dan bank 2,4,23,24 313.969 918.156

    Piutang usaha 2,3,5,23,24

    Pihak ketiga, neto 16.193.307 16.803.973 Pihak berelasi 25 423.615 357.623

    Piutang lain-lain - pihak ketiga, neto

    2,23,24 32.147 1.392.638

    Persediaan, neto 2,3,6 10.827.309 12.286.055

    Pajak pertambahan nilai dibayar di muka 2 140.190 140.190

    Biaya dibayar di muka dan uang muka 743.372 99.960 Total Aset Lancar

    28.673.909

    31.998.595

    ASET TIDAK LANCAR

    Aset tetap, neto 2,3,7 9.097.280 8.888.608

    Tagihan pajak penghasilan 2,10 762.322 719.890

    Piutang karyawan jangka panjang 2,23,24 14.124 14.124

    Aset pajak tangguhan, neto 2,3,10 311.463 307.869

    Aset tidak lancar lainnnya 782.862 860.208

    Total Aset Tidak Lancar

    10.968.051

    10.790.699

    TOTAL ASET

    39.641.960

    42.789.294

    Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

  • 2

    PT COLORPAK INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA

    LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

    Tanggal 31 Maret 2015

    (Disajikan dalam Dolar AS, Kecuali Dinyatakan Lain)

    Catatan

    31 Maret 2015 31 Desember

    2014

    Liabilitas dan Ekuitas

    Liabilitas

    Liabilitas Jangka Pendek

    Utang bank jangka pendek dan cerukan 2,8,23,24 5.501.563 8.871.277

    Utang usaha 2,9,23,24

    Pihak ketiga 5.532.423 5.965.116

    Pihak berelasi 25 21.077 86.053

    Utang lain-lain - pihak ketiga 2,23,24 - 42.000

    Utang pajak 2,3,10,26 669.183 788.179

    Beban akrual 2,23,24,26 471.086 262.422

    Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun

    2,11,23,24

    Utang bank 254.755 375.987

    Utang pembiayaan konsumen 17.464 17.464

    Total Liabilitas Jangka Pendek

    12.467.551 16.408.498

    Liabilitas Jangka Panjang

    Utang jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waku satu tahun

    2,11,23,24

    Utang bank 97.388 98.497

    Utang pembiayaan konsumen 26.301 30.990

    Liabilitas pajak tangguhan, neto 2,10 - -

    Liabilitas imbalan kerja 2,3,12,26 733.673 709.673

    Total Liabilitas Jangka Panjang

    857.362 839.160

    Total Liabilitas

    13.324.913

    17.247.658

    Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan

    bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

  • 3

    PT COLORPAK INDONESIA TBK

    DAN ENTITAS ANAKNYA LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)

    Tanggal 31 Maret 2015

    (Disajikan dalam Dolar AS, Kecuali Dinyatakan Lain)

    Catatan

    31 Maret 2015 31 Desember

    2014

    Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk

    Modal saham - nilai nominal Rp100 per saham

    Modal dasar - 1.000.000.000 saham

    Modal ditempatkan dan disetor penuh 306.338.500 saham

    13

    2.939.052

    2.939.052

    Tambahan modal disetor 14 374.937 374.937

    Saham treasuri - 2.495.000 saham

    2,13

    (119.189)

    (119.189)

    Saldo laba

    Cadangan umum 1.202.282 1.202.282

    Belum ditentukan penggunaannya 21.919.330 21.143.768

    Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk

    26.316.412 25.540.850

    Kepentingan Nonpengendali 2 635 786

    Total Ekuitas

    26.317.047 25.541.636

    Total Liabilitas dan Ekuitas

    39.641.960 42.789.294

    Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

  • 4

    PT COLORPAK INDONESIA TBK

    DAN ENTITAS ANAKNYA

    LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk Periode yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2015

    (Disajikan dalam Dolar AS, Kecuali Dinyatakan Lain)

    Catatan 31 Maret

    2015 31 Maret

    2014

    Penjualan neto 2,17 12.367.711 16.706.122

    Beban pokok penjualan 2,18 10.166.104 13.727.773

    Laba bruto

    2.201.607

    2.978.349

    Beban penjualan dan distribusi 2 (217.754) (138.049) Beban umum dan administrasi 2,19 (570.735) (697.634) Pendapatan operasi lain 2,20 6.481 284.151 Beban operasi lain 2,20 (255.105) -

    Laba usaha 1.164.494 2.426.817

    Pendapatan keuangan 2,21 320 487 Biaya keuangan 2,22 (76.748) (210.838)

    Laba sebelum pajak

    1.088.066 2.216.466

    Beban pajak penghasilan, neto 2,10 (312.656) (195.511)

    Laba periode berjalan

    775.410

    2.020.955

    Pendapatan komprehensif lain - -

    Total pendapatan komprehensif periode berjalan

    775.410 2.020.955

    Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

  • 5

    PT COLORPAK INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA

    LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk Periode yang Berakhir Pada Tanggal 31 MARET 2015

    (Disajikan dalam Dolar AS, Kecuali Dinyatakan Lain)

    Catatan 31 Maret

    2015 31 Maret

    2014

    Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan

    kepada:

    Pemilik entitas induk 775.559 2.020.869 Kepentingan nonpengendali (149) 86

    775.410 2.020.955

    Total pendapatan komprehensif periode berjalan

    yang dapat diatribusikan kepada:

    Pemilik entitas induk 775.559 2.020.869 Kepentingan nonpengendali (149) 86

    775.410 2.020.955

    Laba per saham yang dapat diatribusikan

    kepada pemilik entitas induk

    0,003 0,006

    Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan

    bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

  • 6

    PT COLORPAK INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA

    LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN

    Untuk Periode yang Berakhir Pada Tanggal 31 MARET 2015

    (Disajikan dalam Dolar AS, Kecuali Dinyatakan Lain)

    Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk

    Modal Saham -

    Ditempatkan dan Disetor

    Penuh

    Saldo Laba

    Catatan

    Tambahan Modal Disetor

    Saham Treasuri

    Cadangan Umum

    Belum

    Ditentukan Penggunaannya

    Sub-total

    Kepentingan Nonpengendali

    Total Ekuitas

    Saldo, 1 Januari 2014

    13,14

    2.939.052 374.937 (101.923)

    1.106.707 16.986.352 21.305.125 950 21.306.075

    Laba periode berjalan

    - - -

    - 2.020.869 2.020.869 86 2.020.955

    Perolehan saham tresuri

    - - (17.207)

    - - (17.207) - (17.207)

    Saldo, 31 Maret 2014

    13,14

    2.939.052 374.937 (119.130)

    1.106.707 19.007.221 23.308.787 1.036 23.309.823

    Saldo, 31 Desember 2014

    13,14

    2.939.052 374.937 (119.189)

    1.202.282

    21.143.768 25.540.850 786 25.541.636

    Laba periode berjalan

    - - -

    - 775.559 775.559 (149) 775.410

    Perolehan saham treasuri

    - - -

    - - - - -

    Saldo, 31 Maret 2015

    13,14

    2.939.052 374.937 (119.189)

    1.202.282 21.919.327 26.316.409 637 26.317.046

    Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

  • 7

    PT COLORPAK INDONESIA TBK DAN ENTITAS ANAKNYA

    LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN

    Untuk Periode yang Berakhir pada Tanggal 31 MARET 2015

    (Disajikan dalam Dolar AS, Kecuali Dinyatakan Lain)

    31 Maret

    2015 31 Maret

    2014

    Arus Kas dan Aktivitas Operasi

    Penerimaan tunai dari pelanggan 12.912.386 15.362.348

    Pembayaran tunai kepada pemasok (8.785.965) (9.272.374)

    Pembayaran kepada karyawan (503.556) (403.617)

    Pembayaran untuk beban usaha (859.251) (254.214)

    Kas yang diperoleh dari operasi

    2.763.614 5.432.143

    Penerimaan dari tagihan pajak penghasilan

    Penerimaan bunga 487

    Pembayaran pajak (205.867) (386.389)

    Pembayaran bunga (76.748) (156.171)

    Pembayaran utang bank jangka pendek (3.303.021) (5.230.996)

    Penerimaan neto lain-laino 928.693 134.534

    Kas Neto yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi (2.656.943) (206.392)

    Arus Kas dari Aktivitas Investasi

    Penambahan aset tetap (583.827) (83.264)

    Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

    Perolehan saham treasuri - (17.208)

    Pembayaran utang bank jangka panjang (127.031) (72.623)

    Kas Neto yang Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (127.031) (89.831) Penurunan Neto Kas dan Bank (604.187) (379.487)

    KAS DAN BANK AWAL TAHUN 918.156 1.282.647

    KAS DAN BANK AKHIR TAHUN

    313.969

    903.160

    Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

  • PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2015

    (Disajikan dalam Dolar AS, Kecuali Dinyatakan Lain)

    8

    1. UMUM

    a. Pendirian Perusahaan

    PT Colorpak Indonesia Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Republik Indonesia dalam rangka Penanaman Modal Asing (“PMA”) berdasarkan Akta Notaris Tegoeh Hartanto, S.H., No. 86 tanggal 15 September 1988. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-10158.HT.01.01.TH.88 pada tanggal 7 November 1988 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 38 Tambahan No. 1683 tanggal 11 Mei 1990.

    Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir sebagaimana dinyatakan dalam Akta Notaris Leolin Jayanti, S.H., No. 11 tanggal 8 Agustus 2008, mengenai perubahan Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan Undang-undang Perseroan Terbatas Republik Indonesia No. 40 tahun 2007. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-71015.AH.01.02. tahun 2008 tanggal 8 Oktober 2008, dan diumumkan dalam Berita Negara No. 97 Tambahan No. 26184 tanggal 2 Desember 2008. Perusahaan bergerak di bidang industri tinta cetak dan produk sejenis. Perusahaan dan Entitas Anak juga berusaha dalam bidang perdagangan Bi-axially Oriented Ploypropylene (“BOPP”), Polyethylene Terephthalate (“PET”) film, adhesive dan plastik resin. Kantor pusat dan pabrik Perusahaan berkedudukan di Jl. Industri II Blok F/7, Pasir Jaya, Jatiuwung, Tangerang, 15135. Perusahaan memulai kegiatan operasi komersialnya pada tahun 1989.

    b. Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian, yang telah diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan oleh direksi Perusahaan pada tanggal 20 April 2015.

    c. Entitas Induk dan Entitas Induk Terakhir Ink Color International Pte. Ltd., Singapura adalah entitas induk Perusahaan. Pacific Plas Pte. Ltd., Singapura, adalah entitas induk terakhir Perusahaan.

    d. Penawaran Umum dan Aksi Korporasi yang Mempengaruhi Modal Saham yang Ditempatkan dan Disetor Penuh

    Aksi korporasi (“corporate action”) yang mempengaruhi modal saham yang diterbitkan sejak penawaran umum perdana sampai dengan tanggal 31 Desember 2014, adalah sebagai berikut:

    Jumlah Nilai saham ditempatkan nominal Tanggal Keterangan dan beredar per saham

    9 November 2001 Penawaran umum perdana 50.000.000 saham/ 50.000.000 100 30 November 2001 Pencatatan saham perdana dan Waran Seri I pada bursa efek 304.700.000 100 23 November 2004 Pelaksanaan Waran Seri I ke saham biasa - 1.638.500 lembar saham 306.338.500 100 6 November - Perolehan saham tresuri - 2.128.000 saham 304.210.500 100 30 Desember 2013 1 Januari - Perolehan saham tresuri - 367.000 saham 303.843.500 100 5 Januari 2014

  • PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2015

    (Disajikan dalam Dolar AS, Kecuali Dinyatakan Lain)

    9

    1. UMUM (lanjutan)

    d. Penawaran Umum dan Aksi Korporasi yang Mempengaruhi Modal Saham yang

    Ditempatkan dan Disetor Penuh (lanjutan)

    Pada tanggal 9 November 2001, Perusahaan memperoleh surat persetujuan No. S-278/PM/2001 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”, sekarang merupakan bagian dari Otoritas Jasa Keuangan atau “OJK”) untuk menawarkan 50.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp100 per saham di bursa efek dengan harga penawaran Rp200 per saham.

    Selain itu, pada penawaran umum perdana tersebut, Perusahaan juga memberikan Waran Seri I (“Waran”) secara cuma-cuma, dengan rasio satu (1) Waran untuk setiap pemegang satu (1) saham baru. Waran tersebut memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham baru Perusahaan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp250 yang dapat dilaksanakan (“be exercised”) dalam periode tiga (3) tahun sejak tanggal 23 November 2001 hingga 23 November 2004. Seluruh saham Perusahaan telah tercatat pada Bursa Efek Indonesia.

    e. Struktur Perusahaan dan Entitas Anak

    Entitas Anak yang dikendalikan oleh Perusahaan secara langsung pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:

    Entitas Anak

    Domisili Permulaan Operasi Komersial

    Kegiatan Usaha

    Total Aset Sebelum eleminasi

    Presentasi Kepemilikan Efektif (%)

    2015 2014 2015 2014

    PT Colorpak Flexible Indonesia

    Indonesia 2010 Perdagangan 4.720.025 5.692.860 99.90 99.90

    Perusahaan dan Entitas Anak untuk selanjutnya disebut sebagai “Kelompok Usaha”.

    f. Manajemen Kunci dan Informasi Lainnya

    Susunan Dewan Komisaris dan Direksi serta Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris

    Komisaris Utama : Winardi Pranatajaya

    Komisaris : Tjia Hwie Tjin

    Komisaris Independen : Johanes Susilo

    Direksi Direktur Utama : Santoso Jiemy

    Direktur : Harris Pranatajaya

    Direktur : Ricky Edward Sondak

    Direktur : Antoni Gunawan

    Direktur : Herlina Hatorangan

  • PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2015

    (Disajikan dalam Dolar AS, Kecuali Dinyatakan Lain)

    10

    1. UMUM (lanjutan)

    f. Manajemen Kunci dan Informasi Lainnya (lanjutan)

    Komite Audit Ketua : Johannes Susilo

    Anggota : Leon William Gale

    Anggota : Mieke Tioe

    Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2015 dan 2014, jumlah beban kompensasi bruto bagi manajemen kunci Kelompok Usaha adalah sebagai berikut:

    31 Maret 2015 31 Maret 2014

    Imbalan kerja karywan jangka pendek 160.429 199.208 Imbalan pasca kerja 94.870 599.397

    Total kompensasi bruto yang dibayar kepada manajemen kunci

    255.299 798.605

    Terdiri dari: Direksi dan komisaris 149.651 510.865 Manajemen kunci lainnya 105.648 287.740

    Total 255.299 798.605

    Pada tanggal 31 Maret 2015, Kelompok Usaha memiliki karyawan tetap sejumlah 75 orang (2014: 75) (tidak diaudit).

    2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN

    Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian

    Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”) di Indonesia, yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (“DSAK”) Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan-peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh OJK. Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”.

    Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.

    Laporan keuangan konsolidasian, kecuali laporan arus kas konsolidasian, disusun berdasarkan konsep akrual dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali seperti yang diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.

    Laporan arus kas konsolidasian yang disusun dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan bank yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

  • PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2015

    (Disajikan dalam Dolar AS, Kecuali Dinyatakan Lain)

    11

    2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan) Prinsip-prinsip Konsolidasian

    Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak seperti yang disebutkan pada Catatan 1e yang dimiliki oleh Perusahaan secara langsung dengan kepemilikan saham lebih dari 50%. Laporan keuangan Entitas Anak disusun untuk tahun pelaporan yang sama dengan Perusahaan, menggunakan kebijakan akuntansi yang konsisten.

    Seluruh saldo akun, transaksi, penghasilan dan beban antar kelompok usaha yang signifikan, dan laba atau rugi hasil transaksi dari intra kelompok usaha yang belum direalisasi telah dieliminasi. Entitas Anak dikonsolidasi sepenuhnya sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Kelompok Usaha memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal pada saat entitas induk kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki, secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak, lebih dari setengah hak suara entitas. Seluruh laba rugi komprehensif entitas anak diatribusikan pada pemilik entitas induk dan pada kepentingan nonpengendali (“KNP”) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.

    Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian, dicatat sebagai transaksi ekuitas. Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Kelompok Usaha:

    • menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill) dan liabilitas entitas anak;

    • menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP;

    • menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran yang dicatat di ekuitas, bila ada;

    • mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;

    • mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;

    • mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan

    • mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.

    KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang dapat diatribusikan pada kepentingan ekuitas yang tidak dimiliki secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

    Kas dan Bank

    Kas dan bank tidak dibatasi penggunaannya (Catatan 4).

    Kas yang Dibatasi Penggunaannya Kas yang dibatasi penggunaannya adalah rekening bank yang dibatasi penggunannya yang ditentukan dalam persyaratan perjanjian pembelian resin dari PT Pertamina (Persero).

  • PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2015

    (Disajikan dalam Dolar AS, Kecuali Dinyatakan Lain)

    12

    2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

    Instrumen Keuangan

    Aset Keuangan Pengakuan dan Pengukuran Awal Aset keuangan diklasifikasikan, pada saat pengakuan awal, sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual. Semua aset keuangan awalnya diakui pada nilai wajar namun dalam hal aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, maka nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan tersebut.

    Kelompok Usaha mengklasifikasikan aset keuangannya sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, seperti kas dan bank, kas yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha, piutang lain-lain dan piutang karyawan jangka panjang. Pengukuran Selanjutnya

    Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode Suku Bunga Efektif (“SBE”). Keuntungan atau kerugian diakui pada laba atau rugi ketika pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi. Penyisihan atas jumlah piutang yang tidak tertagih dicatat bila ada bukti yang obyektif bahwa Kelompok Usaha tidak akan dapat menagih piutang tersebut. Piutang tidak tertagih dihapuskan pada saat diidentifikasi. Rincian lebih lanjut tentang kebijakan akuntansi atas penurunan nilai aset keuangan diungkapkan pada paragraf-paragraf berikutnya yang relevan pada Catatan ini. Penghentian Pengakuan Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa, terjadi bila: i. hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau ii. Kelompok Usaha mentransfer hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari

    aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan apabila (a) secara substansial mentransfer seluruh risikodan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) secara substansial tidak mentransfer dan tidak mempertahankan seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.

    Ketika Kelompok Usaha mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan, Kelompok Usaha mengevaluasi sejauh mana Kelompok Usaha memiliki risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut. Pada saat Kelompok Usaha tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut, juga tidak mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka aset keuangan tersebut diakui oleh Kelompok Usaha sebesar keterlibatannya yang berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.

  • PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2015

    (Disajikan dalam Dolar AS, Kecuali Dinyatakan Lain)

    13

    2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

    Instrumen Keuangan (lanjutan)

    Aset Keuangan (lanjutan) Penghentian Pengakuan (lanjutan) Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah antara nilai tercatat awal aset yang ditransfer dan jumlah maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Kelompok Usaha. Dalam hal ini, Kelompok Usaha juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer dan liabilitas terkait diukur atas dasar yang merefleksikan hak dan kewajiban Kelompok Usaha yang ditahan. Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi dengan liabilitas baru yang ditanggung; dan (ii) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas, harus diakui pada laba atau rugi. Penurunan Nilai Pada setiap tanggal pelaporan, Kelompok Usaha mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa yang merugikan”), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi. • Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi

    Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi, Kelompok Usaha pertama kali menentukan bahwa terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Kelompok Usaha menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Kelompok Usaha memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

  • PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2015

    (Disajikan dalam Dolar AS, Kecuali Dinyatakan Lain)

    14

    2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

    Instrumen Keuangan (lanjutan)

    Aset Keuangan (lanjutan)

    Penurunan Nilai (lanjutan)

    • Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan Diamortisasi (lanjutan)

    Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit yang diharapkan di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian tersebut diakui secara langsung pada laba atau rugi.

    Pendapatan bunga terus diakui atas nilai tercatat yang telah dikurangi tersebut berdasarkan tingkat SBE awal aset keuangan tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, beserta dengan penyisihan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan, jika ada, sudah direalisasi atau ditransfer kepada Kelompok Usaha. Jika, dalam tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang yang dikarenakan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambahkan atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan akun penyisihan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laba atau rugi.

    Liabilitas Keuangan Pengakuan dan Pengukuran Awal Liabilitas keuangan pada pengakuan awal diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi atau utang dan pinjaman. Semua liabilitas keuangan diakui pada nilai wajar saat pengakuan awal dan, bagi liabilitas keuangan dalam bentuk utang dan pinjaman, ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Kelompok Usaha menetapkan liabilitas keuangan sebagai utang dan pinjaman, seperti utang bank jangka pendek dan cerukan, utang usaha, utang lain-lain, beban akrual dan utang jangka panjang.

    Pengukuran Selanjutnya Setelah pengakuan awal, utang dan pinjaman jangka panjang yang dikenakan bunga diukur dengan biaya yang diamortisasi dengan menggunakan metode SBE. Pada tanggal pelaporan, biaya bunga yang masih harus dibayar dicatat secara terpisah dari pokok pinjaman terkait dalam bagian liabilitas lancar. Keuntungan dan kerugian diakui pada laba rugi ketika liabilitas dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi SBE. Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan mempertimbangkan setiap diskonto atau premium atas perolehan dan komisi atau biaya yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari SBE. Amortisasi SBE dicatat sebagai biaya keuangan pada laba rugi.

  • PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2015

    (Disajikan dalam Dolar AS, Kecuali Dinyatakan Lain)

    15

    2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

    Instrumen Keuangan (lanjutan)

    Liabilitas Keuangan (lanjutan) Pengukuran Selanjutnya (lanjutan) Liabilitas untuk utang usaha, utang lain-lain dan beban akrual dinyatakan sebesar jumlah tercatat (jumlah nosional), yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya.

    Penghentian Pengakuan Suatu liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan, dibatalkan atau kadaluwarsa. Ketika sebuah liabilitas keuangan ditukar dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari liabilitas keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui pada laba atau rugi. Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan disaling hapuskan dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah tercatat dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan. Nilai Wajar Instrumen Keuangan Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian yang diperbolehkan, antara lain meliputi penggunaan transaksi pasar wajar yang terkini, referensi nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisis arus kas yang didiskonto atau model penilaian lainnya. Bila nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif tidak dapat ditentukan secara handal, instrumen keuangan tersebut diakui dan diukur pada nilai tercatatnya. Transaksi dengan Pihak Berelasi

    Pihak berelasi sesuai dengan PSAK No. 7 (Revisi 2010) didefinisikan sebagai berikut:

    (i) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Kelompok Usaha jika orang tersebut: (i.1) Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Kelompok Usaha; (i.2) Memiliki pengaruh signifikan atas Kelompok Usaha; atau (i.3) Personil manajemen kunci Kelompok Usaha atau entitas induk Perusahaan.

  • PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2015

    (Disajikan dalam Dolar AS, Kecuali Dinyatakan Lain)

    16

    2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

    Transaksi dengan Pihak Berelasi (lanjutan)

    (ii) Suatu entitas berelasi dengan Kelompok Usaha jika memenuhi salah satu hal berikut: (ii.1) Entitas dan Kelompok Usaha adalah anggota dari kelompok usaha yang sama

    (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain);

    (ii.2) Suatu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya);

    (ii.3) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; (ii.4) Suatu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain

    adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga; (ii.5) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja

    dari salah satu Kelompok Usaha atau entitas yang terkait dengan Kelompok Usaha. Jika Perusahaan adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan Kelompok Usaha;

    (ii.6) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam poin (i); atau

    (ii.7) Orang yang diidentifikasi dalam poin (i.1) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

    Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, yang mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam Catatan yang relevan. Kecuali diungkapkan khusus sebagai pihak berelasi, maka pihak lain yang disebutkan dalam Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan pihak ketiga. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang. Nilai realisasi neto adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha biasa dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk membuat penjualan. Kelompok Usaha menetapkan penyisihan untuk keusangan dan/atau penurunan nilai pasar persediaan berdasarkan hasil penelaahan berkala atas kondisi fisik dan nilai realisasi neto persediaan.

    Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi dan dibebankan pada operasi selama masa manfaatnya dengan metode garis lurus. Aset Tetap

    Aset tetap pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan, yang terdiri atas harga perolehan dan biaya-biaya tambahan yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan.

  • PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2015

    (Disajikan dalam Dolar AS, Kecuali Dinyatakan Lain)

    17

    2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

    Aset Tetap (lanjutan)

    Setelah pengakuan awal, aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan pada biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai. Penyusutan aset dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomis aset-aset tersebut sebagai berikut:

    Tahun

    Bangunan dan penunjang 20 Instalasi listrik 20

    Mesin 5 Kendaraan bermotor 5 Inventaris pabrik 5 Inventaris kantor 4 Jumlah tercatat aset tetap direviu atas penurunan nilai jika terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa jumlah tercatat mungkin tidak dapat seluruhnya terealisasi. Jumlah tercatat komponen dari suatu aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat sudah tidak ada lagi manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan dari penggunaan maupun pelepasannya. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian pengakuan tersebut (ditentukan sebesar selisih antara jumlah hasil pelepasan neto dan jumlah tercatatnya) dimasukkan ke dalam laba atau rugi untuk tahun penghentian pengakuan tersebut dilakukan.

    Nilai residu aset, umur manfaat dan metode penyusutan direviu setiap akhir tahun pelaporan dan disesuaikan secara prospektif jika diperlukan. Aset tetap dalam penyelesaian dicatat sebesar biaya perolehan, yang mencakup biaya konstruksi, biaya instalasi dan biaya-biaya lainnya yang terjadi sehubungan dengan penyelesaian aset tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke akun “Aset Tetap” yang bersangkutan pada saat aset tetap tersebut telah selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan. Aset tetap dalam penyelesaian tidak disusutkan karena belum tersedia untuk digunakan.

    Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada operasi pada saat terjadinya. Beban pemugaran dan renovasi dalam jumlah besar dikapitalisasi kepada jumlah tercatat aset terkait bila besar kemungkinan bagi Kelompok Usaha manfaat ekonomi masa depan menjadi lebih besar dari standar kinerja awal yang ditetapkan sebelumnya dan disusutkan sepanjang sisa masa manfaat aset terkait. Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi karena manajemen berpendapat bahwa kemungkinan besar hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo. Beban Ditangguhkan Biaya-biaya tertentu, terutama terdiri atas biaya dan beban-beban lain yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun, sehubungan dengan biaya perolehan sistem perangkat lunak dan mesin, ditangguhkan dan diamortisasi selama masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus. Beban-beban ini disajikan dalam akun “Aset Tidak Lancar Lainnya” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

  • PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2015

    (Disajikan dalam Dolar AS, Kecuali Dinyatakan Lain)

    18

    2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) Penurunan Nilai Aset Non-keuangan

    Pada setiap akhir tahun pelaporan, Kelompok Usaha menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Kelompok Usaha membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas (“UPK”) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset atau UPK lebih besar daripada jumlah terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar jumlah terpulihkannya. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Kelompok Usaha menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikator nilai wajar yang tersedia. Penilaian dilakukan pada akhir setiap tanggal pelaporan untuk menilai apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam tahun sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset atau UPK tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam tahun sebelumnya dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat yang telah ditentukan, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui pada laba atau rugi. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya. Imbalan Kerja Karyawan Sesuai dengan PSAK No. 24, Kelompok Usaha mencatat penyisihan untuk memenuhi dan menutup imbalan minimum yang harus dibayar kepada karyawan-karyawan yang memenuhi syarat sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“UUK”). Penyisihan tersebut diestimasi dengan menggunakan perhitungan aktuarial metode “Projected Unit Credit”. Penyisihan sehubungan biaya jasa masa lalu ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa kerja rata-rata yang diharapkan dari karyawan yang memenuhi syarat. Selain itu, penyisihan untuk biaya jasa kini dibebankan langsung pada operasi tahun berjalan. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban menggunakan “Pendekatan Koridor” yaitu apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial neto yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang melebihi batas 10% tersebut diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan.

  • PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2015

    (Disajikan dalam Dolar AS, Kecuali Dinyatakan Lain)

    19

    2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Kelompok Usaha dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima dikurangi diskon dan rabat, tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”). Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui: Penjualan Barang Pendapatan dari penjualan yang timbul dari pengiriman fisik produk-produk Kelompok Usaha diakui bila risiko dan manfaat yang signifikan telah dipindahkan kepada pembeli, bersamaan waktunya dengan pengiriman dan penerimaannya.

    Pendapatan/ Beban Bunga Untuk semua instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pendapatan atau beban bunga dicatat dengan menggunakan metode SBE, yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat, untuk nilai tercatat neto dari aset atau liabilitas keuangan. Beban Beban diakui pada saat terjadinya (asas akrual). Perpajakan Beban pajak penghasilan merupakan jumlah dari pajak penghasilan badan yang terutang saat ini dan pajak tangguhan. Pajak Kini Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun berjalan diukur sebesar jumlah yang diharapkan dapat direstitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas perpajakan. Tarif pajak dan peraturan pajak yang digunakan untuk menghitung jumlah tersebut adalah yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan.

    Bunga dan penalti atas pajak penghasilan disajikan sebagai bagian dari pendapatan atau beban operasi lain karena dianggap bukan merupakan bagian dari beban pajak penghasilan. Pajak penghasilan kini diakui dalam laba atau rugi, kecuali pajak yang berkaitan dengan item yang diakui di luar laba rugi, baik pada pendapatan komprehensif lain atau langsung pada ekuitas. Manajemen secara periodik melakukan evaluasi atas posisi yang diambil dalam pelaporan pajak sehubungan dengan situasi di mana peraturan pajak terkait menjadi subyek interpretasi dan menetapkan provisi bila diperlukan. Pajak Tangguhan Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer pada tanggal pelaporan antara dasar pengenaan pajak dari aset dan liabilitas dan jumlah tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan pada tanggal pelaporan.

  • PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2015

    (Disajikan dalam Dolar AS, Kecuali Dinyatakan Lain)

    20

    2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

    Perpajakan (lanjutan)

    Pajak Tangguhan (lanjutan) Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang kena pajak, kecuali: i. liabilitas pajak tangguhan yang terjadi dari pengakuan awal goodwill atau dari aset atau liabilitas

    dari transaksi yang bukan transaksi kombinasi bisnis, dan pada waktu transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi dan laba kena pajak/rugi pajak;

    ii. dari perbedaan temporer kena pajak atas investasi pada entitas anak, yang saat pembalikannya dapat dikendalikan dan besar kemungkinannya bahwa beda temporer itu tidak akan dibalik dalam waktu dekat.

    Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan akumulasi rugi pajak belum dikompensasi, bila kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer yang dapat dikurangkan tersebut, dan rugi pajak belum dikompensasi, dapat dimanfaatkan, kecuali: i. jika aset pajak tangguhan timbul dari pengakuan awal aset atau liabilitas dalam transaksi yang

    bukan transaksi kombinasi bisnis dan tidak mempengaruhi laba akuntansi maupun laba kena pajak/rugi pajak; atau

    ii. dari perbedaan temporer yang dapat dikurangkan atas investasi pada entitas anak, aset pajak tangguhan hanya diakui bila besar kemungkinannya bahwa perbedaan temporer itu tidak akan dibalik dalam waktu dekat dan laba kena pajak dapat dikompensasi dengan perbedaan temporer tersebut.

    Jumlah tercatat aset pajak tangguhan direviu pada setiap tanggal pelaporan dan diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan. Pada setiap tanggal pelaporan, perusahaan menilai kembali aset pajak tangguhan yang tidak diakui dan mengakui aset pajak tangguhan yang sebelumnya tidak diakui apabila besar kemungkinan bahwa laba fiskal pada masa yang akan datang akan tersedia untuk pemulihannya. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan akan berlaku pada tahun saat aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak dan peraturan pajak yang berlaku atau yang secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan.

    Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan disalinghapuskan jika terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini, atau aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan pada entitas yang sama, atau Kelompok Usaha bermaksud untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas lancar berdasarkan jumlah neto. PPN

    Pendapatan, beban-beban dan aset-aset diakui neto atas jumlah PPN, kecuali: PPN yang muncul dari pembelian aset atau jasa yang tidak dapat dikreditkan oleh kantor pajak,

    yang dalam hal ini PPN diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset atau sebagai bagian dari item beban-beban yang diterapkan; dan

    piutang dan utang yang disajikan termasuk dengan jumlah PPN. Jumlah PPN neto yang terpulihkan dari, atau terutang kepada, kantor pajak termasuk sebagai bagian dari piutang atau utang pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

    Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah Dolar Amerika Serikat (“Dolar AS”) yang juga merupakan mata uang fungsional Kelompok Usaha.

  • PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2015

    (Disajikan dalam Dolar AS, Kecuali Dinyatakan Lain)

    21

    2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

    Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (lanjutan)

    Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam mata uang fungsional berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan sesuai dengan rata-rata kurs jual dan beli yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal transaksi perbankan terakhir untuk tahun yang bersangkutan, dan laba atau rugi kurs yang timbul, dikreditkan atau dibebankan pada operasi tahun yang bersangkutan. Pada tanggal 31 Maret 2015, nilai tukar yang digunakan untuk US$1/Rupiah sebesar US$0,0000764 (31 Desember 2014: US$0,0000804). Transaksi dalam mata uang asing selain Rupiah adalah tidak signifikan. Laba per Saham Laba per saham dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan.

    Saham Tresuri Saham tresuri dicatat sebesar nilai perolehan dan disajikan sebagai pengurang modal saham di bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Selisih lebih antara jumlah yang diterima atas penjualan saham yang diperoleh kembali dengan harga perolehan atau sebaliknya dicatat sebagai penambah atau pengurang dari agio saham. Informasi Segmen Untuk tujuan manajemen, Kelompok Usaha dibagi menjadi lima segmen operasi berdasarkan produk yang dikelola secara independen oleh masing-masing pengelola segmen yang bertanggung jawab atas kinerja dari masing-masing segmen. Para pengelola segmen melaporkan secara langsung kepada manajemen yang secara teratur mereviu laba segmen sebagai dasar untuk mengalokasikan sumber daya ke masing-masing segmen dan untuk menilai kinerja segmen. Pengungkapan tambahan pada masing-masing segmen terdapat dalam Catatan 27, termasuk faktor yang digunakan untuk mengidentifikasi segmen yang dilaporkan dan dasar pengukuran informasi segmen. Standar Akuntansi yang Telah Disahkan Namun Belum Berlaku Efektif Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yang telah diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (“DSAK”) namun belum berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2014, yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Kelompok Usaha:

    • PSAK No. 1, “Penyajian Laporan Keuangan”. Revisi terhadap PSAK No. 1 memperkenalkan pengelompokan pos-pos yang disajikan pada pendapatan komprehensif lain. Pos-pos yang akan direklasifikasi ("didaur-ulang") ke laba rugi pada periode mendatang, seperti laba atau rugi atas aset keuangan tersedia untuk dijual, harus disajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akan direklasifikasi, seperti revaluasi tanah dan bangunan. Revisi PSAK No. 1 ini akan berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015.

  • PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2015

    (Disajikan dalam Dolar AS, Kecuali Dinyatakan Lain)

    22

    2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

    Standar Akuntansi yang Telah Disahkan Namun Belum Berlaku Efektif (lanjutan)

    • PSAK No. 24, “Imbalan Kerja”. PSAK No. 24 yang direvisi mensyaratkan:

    a) seluruh biaya jasa lalu diakui pada yang lebih awal antara amandemen/kurtailmen terjadi dan pengakuan biaya restrukturisasi atau terminasi terkait diakui, dan

    b) keuntungan atau kerugian aktuaria langsung diakui pada pendapatan komprehensif lainnya.

    Revisi PSAK No. 24 ini akan berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015.

    • PSAK No. 46, “Pajak Penghasilan”. PSAK revisi ini mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan. Isu utama dalam perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan adalah bagaimana menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk (a) pemulihan (penyelesaian) masa depan jumlah tercatat aset (liabilitas) yang diakui dalam laporan posisi keuangan entitas; dan (b) transaksi dan peristiwa lain pada periode berjalan yang diakui dalam laporan keuangan entitas. PSAK ini juga mengatur perlakuan aset pajak tangguhan yang timbul dari rugi pajak belum dikompensasi atau kredit pajak belum dimanfaatkan, penyajian pajak penghasilan dalam laporan keuangan, dan pengungkapan informasi yang terkait dengan pajak penghasilan. Revisi PSAK No. 46 ini akan berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015.

    • PSAK No. 48, “Penurunan Nilai Aset”. Revisi PSAK No. 48 mengatur pengukuran nilai wajar dikurangi biaya pelepasan mengacu pada hirarki nilai wajar dalam PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”, dan juga memberikan tambahan persyaratan pengungkapan untuk setiap aset individual atau unit penghasil kas yang kerugian penurunan nilainya telah diakui atau dibalik selama periode pelaporan. Revisi PSAK No. 48 ini berlaku prospektif, tidak mengijinkan penerapan dini, dan berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015.

    • PSAK No. 50, “Instrumen Keuangan: Penyajian”. Revisi PSAK ini mengikuti definisi nilai wajar dalam PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”, yaitu harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitias dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Selain itu, revisi PSAK ini juga memberikan pedoman aplikasi atas kriteria saling hapus yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus, serta kriteria untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitias secara neto atau bersamaan. Revisi PSAK ini akan berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015.

    • PSAK No. 55, “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Revisi PSAK ini menetapkan pengungkapan dan pengukuran nilai wajar aset keuangan atau liabilitas keuangan sesuai PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”. Revisi PSAK ini juga mengatur pertimbangan pengukuran nilai wajar, teknik penilaian nilai wajar instrumen keuangan pada pasar tidak aktif, dan input dalam teknik penilaian nilai wajar instrumen keuangan yang mengacu pada PSAK No. 68. Revisi PSAK ini akan berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015.

    • PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”. Revisi PSAK ini mengatur pengungkapan dan hirarki nilai wajar yang mengacu pada PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”. Revisi PSAK ini juga mengatur bahwa entitas yang memenuhi persyaratan penyajian saling hapus dalam PSAK No. 50 atau entitas yang tunduk pada perjanjian induk untuk penyelesaian secara neto (enforceable master netting arrangement) atau perjanjian serupa, harus mengungkapkan informasi kuantitatif dan kualitatif. Revisi PSAK ini akan berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015.

    • PSAK No. 65, “Laporan Keuangan Konsolidasi”. PSAK No. 65 mengganti sebagian dari PSAK No. 4, “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Terpisah” yang mengatur akuntansi bagi laporan keuangan konsolidasian. PSAK No. 65 menetapkan model kendali tunggal bagi semua entitas termasuk entitas bertujuan khusus. Perubahan yang diperkenalkan oleh PSAK No. 65 mengharuskan manajemen untuk melakukan pertimbangan signifikan dalam menentukan entitas yang dikendalikan dan karenanya harus dikonsolidasikan oleh entitas induk, dibandingkan dengan persyaratan yang sebelumnya disyaratkan dalam PSAK No. 4. PSAK No. 65 dan revisi atas PSAK No. 4 akan berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015.

  • PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2015

    (Disajikan dalam Dolar AS, Kecuali Dinyatakan Lain)

    23

    2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

    Standar Akuntansi yang Telah Disahkan Namun Belum Berlaku Efektif (lanjutan)

    • PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”. PSAK No. 68 menetapkan sumber panduan tunggal bagi semua pengukuran nilai wajar. PSAK 68 tidak merubah kapan suatu entitas diharuskan menggunakan nilai wajar, namun lebih kepada memberikan panduan bagaimana mengukur nilai wajar pada saat nilai wajar disyaratkan atau diijinkan. PSAK No. 68 juga mensyaratkan pengungkapan yang komprehensif atas nilai wajar. PSAK 68 akan berlaku efektif tanggal 1 Januari 2015.

    Kelompok Usaha sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasian Perusahaan.

    Selain itu, standar akuntansi yang telah diterbitkan namun belum berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2014 di bawah ini, menurut pendapat manajemen adalah tidak relevan terhadap pelaporan keuangan Kelompok Usaha:

    • PSAK No. 4 (Revisi 2013), “Laporan Keuangan Tersendiri”

    • ISAK No. 15 (Revisi 2014), “Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”

    • PSAK No. 66, “Pengaturan Bersama”

    • ISAK No. 26 (Revisi 2014), “Penelitian Ulang Derivatif Melekat”

    3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

    Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas pada akhir tahun pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas yang terpengaruh pada periode pelaporan berikutnya. Pertimbangan

    Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:

    Penentuan Mata Uang Fungsional

    Mata uang fungsional dari masing-masing entitas dalam Kelompok Usaha adalah mata uang yang paling mempengaruhi pendapatan dan beban dari penjualan barang dan jasa yang dihasilkan serta sumber pendanaan. Berdasarkan substansi ekonomi dari kondisi mendasar yang relevan, mata uang fungsional dan penyajian Kelompok Usaha adalah Dolar AS. Klasifikasi Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan

    Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan

    PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha seperti diungkapkan pada Catatan 2.

  • PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2015

    (Disajikan dalam Dolar AS, Kecuali Dinyatakan Lain)

    24

    3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

    Pertimbangan (lanjutan) Perpajakan Ketidakpastian atas interpretasi dari peraturan pajak yang kompleks, perubahan peraturan pajak dan jumlah dan timbulnya pendapatan kena pajak di masa depan, dapat menyebabkan penyesuaian di masa depan atas pendapatan dan beban pajak yang telah dicatat. Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Kelompok Usaha mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan pertimbangan apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Nilai tercatat neto utang pajak penghasilan badan pada tanggal 31 Maret 2015 adalah sebesar US$152.815 (31 Desember 2014: US$390.918). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 10.

    Berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku saat ini, manajemen mempertimbangkan apakah jumlah yang tercatat dalam akun tagihan pajak penghasilan dapat dipulihkan dan direstitusi oleh Kantor Pajak. Nilai tercatat atas tagihan pajak penghasilan Kelompok Usaha pada tanggal 31 Maret 2015 adalah sebesar US$762.322 (31 Desember 2014: US$719.890). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 10.

    Penyisihan atas Kerugian Penurunan Nilai atas Piutang Usaha - Evaluasi Individual Kelompok Usaha mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat penyisihan spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha. Penyisihan spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan atas penurunan nilai piutang usaha.

    Estimasi dan Asumsi Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Kelompok Usaha mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Situasi dan asumsi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Kelompok Usaha. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya. Penyisihan atas Kerugian Penurunan Nilai atas Piutang Usaha - Evaluasi Kolektif Bila Kelompok Usaha memutuskan bahwa tidak terdapat bukti obyektif atas penurunan nilai pada evaluasi individual atas piutang usaha, baik yang nilainya signifikan maupun tidak, Kelompok Usaha menyertakannya dalam kelompok piutang usaha dengan risiko kredit yang serupa karakteristiknya dan melakukan evaluasi kolektif atas penurunan nilai. Karakteristik yang dipilih mempengaruhi estimasi arus kas masa depan atas kelompok piutang usaha tersebut karena merupakan indikasi bagi kemampuan pelanggan untuk melunasi jumlah terutang.

  • PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2015

    (Disajikan dalam Dolar AS, Kecuali Dinyatakan Lain)

    25

    3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

    Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Penyisihan atas Kerugian Penurunan Nilai atas Piutang Usaha - Evaluasi Kolektif (lanjutan) Nilai tercatat dari piutang usaha Kelompok Usaha setelah penyisihan atas penurunan nilai pada tanggal 31 Maret 2015 adalah sebesar US$16.616.922 (31 Desember 2014: US$17.161.596). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 5. Pensiun dan Imbalan Kerja Karyawan Pengukuran kewajiban dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja karyawan Kelompok Usaha bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji, tingkat pengunduran diri karyawan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban menggunakan “Pendekatan Koridor”. Sementara Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto.

    Nilai tercatat neto liabilitas imbalan kerja karyawan Kelompok Usaha pada tanggal 31 Maret 2015 adalah sebesar US$733.673 (31 Desember 2014: US$709.673). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 12.

    Penyusutan Aset Tetap

    Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai dengan 20 tahun, yang merupakan umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana Kelompok Usaha menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.

    Nilai buku neto atas aset tetap Kelompok Usaha pada tanggal 31 Maret 2015 adalah sebesar US$9.097.280 (31 Desember 2014: US$8.888.608). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 7. Aset Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi pajak yang belum dikompensasi sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi pajak tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan. Pada tanggal 31 Desember 2014, Manajemen berpendapat bahwa rugi fiskal tidak akan dapat dikompensasikan, sehingga dibuat penyisihan secara penuh atas aset pajak tangguhan dari rugi fiskal tersebut. Kelompok Usaha memiliki rugi fiskal yang dapat dikompensasi dengan pendapatan kena pajak di masa depan sampai dengan lima tahun sejak rugi fiskal tersebut terjadi sebesar US$637.158 (31 Desember 2014: US$637.158). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 10.

  • PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2015

    (Disajikan dalam Dolar AS, Kecuali Dinyatakan Lain)

    26

    3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

    Estimasi dan Asumsi (lanjutan)

    Penyisihan atas Penurunan Nilai Pasar dan Keusangan Persediaan Penyisihan atas penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Penyisihan dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Nilai tercatat persediaan Kelompok Usaha setelah penyisihan atas kerugian penurunan nilai pasar dan keusangan pada tanggal 31 Maret 2015 adalah sebesar US$10.827.309 (31 Desember 2014: US$12.286.055). Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 6.

    4. KAS DAN BANK

    Akun ini terdiri dari:

    31 Maret 2015 31 Desember 2014

    Kas 32.832 23.783 Bank

    Rekening Rupiah PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”) 41.457 299.267 The Hongkong and Shanghai Banking

    Corporation, Limited, cabang Jakarta (“HSBC”) 28.744 12.020

    Bangkok Bank Public Company Limited, cabang Jakarta (“Bangkok Bank”) 5.117 5.385

    Rekening Dolar AS

    BCA 122.156 219.547 HSBC 58.581 324.939 Bangkok Bank 24.068 32.124

    Rekening Dolar Australia

    HSBC 1.014 1.091 Sub Total 281.137 894.373 Total 313.969 918.156

    Rekening di bank memiliki tingkat bunga mengambang sesuai dengan tingkat penawaran pada masing-masing bank. Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, tidak terdapat saldo kas dan bank dengan pihak berelasi.

  • PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2015

    (Disajikan dalam Dolar AS, Kecuali Dinyatakan Lain)

    27

    5. PIUTANG USAHA Akun ini merupakan piutang atas penjualan lokal dengan rincian sebagai berikut :

    31 Maret 2015 31 Desember 2014

    Pihak berelasi (Catatan 25) Dalam Rupiah (Catatan 26) - 32.197 Dalam Dolar AS 423.615 325.426

    Sub-total 423.615 357.623

    Pihak ketiga

    Dalam Rupiah (Catatan 26) 6.586.388 7.513.103 Dalam Dolar AS 9.606.919 9.290.870 Sub-total 16.193.307 16.803.973 Total 16.616.922 17.161.596

    Sifat dari hubungan dan transaksi antara Kelompok Usaha dengan pihak berelasi dijelaskan pada Catatan 2 dan 25. Piutang usaha tidak dikenakan bunga dan umumnya dikenakan syarat pembayaran selama 30 sampai dengan 90 hari. Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut:

    31 Maret 2015 31 Desember 2014

    Umur Piutang Usaha Lancar dan tidak mengalami penurunan nilai 7.728.451 8.599.091 Telah jatuh tempo namun tidak mengalami

    penurunan nilai:

    1 - 30 hari 4.475.531 4.107.772 31 - 60 hari 2.916.507 2.628.181 Lebih dari 60 hari 1.496.433 1.826.552

    Telah jatuh tempo dan mengalami penurunan nilai Lebih dari 60 hari - -

    Total 16.616.922 17.161.596

    Analisis mutasi saldo penyisihan atas penurunan nilai adalah sebagai berikut:

    31 Maret 2015 31 Maret 2014

    Saldo awal - - Penyisihan tahun berjalan - - Pemulihan atas penyisihan - - Penghapusan - - Saldo akhir - -

    Manajemen berpendapat bahwa seluruh piutang usaha dapat tertagih, oleh karena itu, tidak diperlukan penyisihan penurunan nilai. Catatan 23 mengenai risiko kredit piutang usaha mengungkapkan bagaimana Kelompok Usaha mengelola kualitas kredit piutang usaha. Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, piutang usaha Perusahaan sebesar US$2.000.000 digunakan sebagai jaminan atas fasilitas utang dari HSBC dan piutang usaha Entitas Anak sebesar US$2.000.000 digunakan sebagai jaminan fasilitas utang dari BCA (Catatan 8).

  • PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2015

    (Disajikan dalam Dolar AS, Kecuali Dinyatakan Lain)

    28

    6. PERSEDIAAN Akun ini terdiri dari:

    31 Maret 2015 31 Desember 2014

    Barang jadi (Catatan 18) 3.699.921 3.993.896 Barang dalam proses (Catatan 18) 492.670 511.239 Bahan baku 6.720.163 7.606.523 Lain-lain 58.913 60.394 Sub-total 10.971.667 12.172.052 Barang dalam perjalanan 3.144 264.622 Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan

    persediaan (147.502) (150.619) Neto 10.827.309 12.286.055

    Analisis mutasi saldo penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan adalah sebagai berikut:

    31 Maret 2015 31 December 2014

    Saldo awal tahun 150.619 73.622 Penyisihan - 76.997 Pemulihan penyisihan (3.117) - Saldo akhir tahun 147.502 150.619

    Berdasarkan hasil penelaahan terhadap harga pasar dan kondisi fisik dari persediaan pada tanggal pelaporan, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan tersebut di atas cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari penurunan nilai pasar dan keusangan.

    Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, persediaan Perusahaan sebesar US$1.000.000 digunakan sebagai jaminan atas fasilitas utang dari HSBC dan persediaan Entitas Anak sebesar Rp10.000.000.000 digunakan sebagai jaminan atas fasilitas utang dari BCA (Catatan 8).

    Seluruh persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar US$11.100.000 pada tanggal 31 Maret 2015 (31 Desember 2014: US$11.100.000). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan.

    Pada tanggal 27 Juli 2013, persediaan bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi tertentu mengalami kerusakan akibat kebakaran yang terjadi di lokasi pabrik Perusahaan yang terletak di Jatiuwung, Tangerang, Banten. Perusahaan mengakui penghapusan atas nilai persediaan sebesar US$280.445 yang dicatat sebagai bagian dari akun “Beban Operasi Lain” dalam laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian (Catatan 20 dan 28).

  • PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2015

    (Disajikan dalam Dolar AS, Kecuali Dinyatakan Lain)

    29

    7. ASET TETAP

    31 Maret 2015 Saldo awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo akhir

    Biaya Perolehan Tanah 3.873.058 - - - 3.873.058 Bangunan dan

    sarana penunjang 2.396.863 - - - 2.396.863

    Mesin 4.236.704 501.633 - - 4.738.337 Kendaraan bermotor 958.421 17.620 (57.843) - 918.198 Inventaris pabrik 1.708.158 29.309 - - 1.737.467 Inventaris kantor 356.228 2.616 - - 358.844 Aset dalam

    penyelesaian 552.867 32.649 - - 585.516 Total Biaya Perolehan 14.082.299 583.827 (57.843) - 14.608.283

    Akumulasi penyusutan Bangunan dan

    sarana penunjang 658.756 27.676 - - 686.432

    Mesin 2.383.089 237.333 - - 2.620.422 Kendaraan bermotor 713.699 23.099 (57.843) - 678.955 Inventaris pabrik 1.143.805 75.281 - - 1.219.086 Inventaris kantor 294.342 11.766 - - 306.108 Total Akumulasi

    Penyusutan

    5.193.691

    375.155

    (57.843) -

    5.511.003

    Nilai buku neto 8.888.608 9.097.280

    31 Maret 2014 Saldo awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo akhir

    Biaya Perolehan Tanah 3.873.058 - - - 3.873.058 Bangunan dan

    sarana penunjang 2.062.587 2.863 - - 2.065.450

    Mesin 3.011.325 13.311 - - 3.024.636 Kendaraan bermotor 994.272 38.050 - - 1.032.322 Inventaris pabrik 1.459.904 27.577 - - 1.487.481 Inventaris kantor 336.676 1.463 - - 338.139 Aset dalam

    penyelesaian 54.376 - - - 54.376 Total Biaya Perolehan 11.792.198 83.264 - - 11.875.462

    Akumulasi penyusutan Bangunan dan

    sarana penunjang 562.932 23.740 - - 586.672

    Mesin 1.826.448 109.701 - - 1.936.149 Kendaraan bermotor 774.637 25.152 - - 799.789 Inventaris pabrik 842.322 71.707 - - 914.029 Inventaris kantor 256.097 9.564 - - 265.661 Total Akumulasi

    Penyusutan

    4.262.436

    239.864 -

    -

    4.502.300

    Nilai buku neto 7.494.923 7.373.162

  • PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2015

    (Disajikan dalam Dolar AS, Kecuali Dinyatakan Lain)

    30

    7. ASET TETAP (lanjutan)

    Penyusutan dibebankan pada operasi sebagai bagian dari:

    31 Maret 2015 31 Maret 2014

    Beban pokok penjualan 272.680 163.879 Beban umum dan administrasi (Catatan 19) 102.475 75.985 Total 375.155 239.864

    Pada tanggal 31 Maret 2015, nilai perolehan aset tetap Perusahaan yang telah disusutkan penuh namun masih digunakan adalah sebesar US$2.536.629, yang terutama terdiri atas bangunan dan sarana penunjang, mesin, kendaraan bermotor, inventaris pabrik dan inventaris kantor. Perusahaan memiliki Hak Guna Bangunan (“HGB”) No. 218 dan 284 atas dua bidang tanah yang berlokasi di Jatiuwung dengan luas masing-masing 6.920 meter persegi dan 6.205 meter persegi. HGB No. 218 akan berakhir pada tahun 2017 dan HGB No. 284 akan berakhir pada tahun 2031. Selain itu, Perusahaan juga memiliki HGB No. 1642 atas tanah yang terletak di Sidoarjo, Jawa Timur dengan luas tanah 12.009 meter persegi hingga tahun 2025.

    Manajemen berpendapat bahwa hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo.

    Aset tetap telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, kecurian dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp7.289.000.000 dan US$8.600.000 pada tanggal 31 Maret 2015 (31 Desember 2014: Rp7.289.000.000 dan US$8.600.000). Manajemen menilai jumlah pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari risiko-risiko tersebut. Pada tanggal 27 Juli 2013, bangunan, mesin dan inventaris pabrik tertentu mengalami kerusakan akibat kebakaran yang terjadi di lokasi pabrik Perusahaan yang terletak di Jatiuwung, Tangerang, Banten. Perusahaan mengakui penghapusan atas nilai buku aset tetap sebesar US$469.685 yang dicatat sebagai bagian dari akun “Beban Operasi Lain” dalam laporan laba-rugi komprehensif konsolidasian (Catatan 20). Berdasarkan analisis manajemen, tidak terdapat peristiwa dan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014. Aset tetap yang dibiayai oleh fasilitas kredit investasi dari BCA dan HGB di Sidoarjo digunakan sebagai jaminan atas utang dari fasilitas tersebut (Catatan 11).

    8. UTANG BANK JANGKA PENDEK DAN CERUKAN

    Akun ini terdiri dari:

    31 Maret 2015 31 Desember 2014

    BCA Kredit modal kerja - 3.550.000 Omnibus letter of credit 475.231 1.759.730 Cerukan 331.148 84.940

    HSBC - letter of credit 1.030.433 2.190.933 Bangkok Bank

    Kredit modal kerja - Letter of credit 3.664.751 1.285.674

    Total 5.501.563 8.871.277

  • PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2015

    (Disajikan dalam Dolar AS, Kecuali Dinyatakan Lain)

    31

    8. UTANG BANK JANGKA PENDEK DAN CERUKAN (lanjutan) BCA

    Perusahaan, memperoleh beberapa fasilitas pinjaman dan Letter of Credit (“LC”) dari BCA, yang juga dapat digunakan oleh Entitas Anak, sebagai berikut: • Fasilitas kredit lokal (“cerukan”) sebesar Rp20.000.000.000 yang digunakan untuk modal kerja • Fasilitas omnibus letter of credit sebesar US$7.000.000 yang digunakan untuk pembelian bahan

    baku • Fasilitas kredit modal kerja (“time revolving loan”) sebesar US$8.000.000 yang digunakan untuk

    kebutuhan modal kerja • Fasilitas forward line sebesar US$2.000.000 yang digunakan untuk lindung nilai.

    Fasilitas pinjaman tersebut dijamin dengan persediaan dan piutang usaha Entitas Anak masing-masing sebesar Rp10.000.000.000 dan US$2.000.000. Fasilitas tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 1 Juni 2015. Pinjaman tersebut mensyaratkan Perusahaan untuk mempertahankan rasio keuangan tertentu, memperoleh persetujuan dari BCA untuk menjaminkan aset tetap, memberikan jaminan dan memberikan pinjaman kepada pihak lain. Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, Perusahaan telah memenuhi semua persyaratan pinjaman tersebut. Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan sebagai berikut: Mata Uang 31 Maret 2015 31 Desember 2014

    Dolar AS 4,00% 4,00% Rupiah 9,75% - 10,50% 9,75% - 10,50%

    HSBC

    Perusahaan memperoleh fasilitas LC dari HSBC yang juga dapat digunakan oleh Entitas Anak. Fasilitas maksimum LC yang diberikan adalah sebesar US$10.000.000, dengan kombinasi jumlah maksimum sebagai berikut: Kredit Berdokumen US$10.000.000 Kredit Berdokumen dengan Pembayaran Tertunda US$10.000.000 Pinjaman Impor US$10.000.000 Bank Garansi US$ 500.000 Pembiayaan Pemasok US$10.000.000

    Fasilitas pinjaman tersebut dijamin dengan persediaan dan piutang usaha Perusahaan masing-masing sebesar US$1.000.000 dan US$2.000.000. Fasilitas tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 30 November 2015. Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan yang berkisar antara 3,90% - 4,97% pada tahun 2015 dan 2014. Perjanjian ini juga mencakup pembatasan dan persyaratan tertentu, antara lain, mempertahankan rasio keuangan tertentu, mempertahankan kepemilikan saham mayoritas keluarga Pranatajaya pada Pacific Plas Pte. Ltd., Singapura, baik secara langsung atau tidak langsung, dan mendapat persetujuan tertulis dari HSBC sehubungan dengan perolehan fasilitas kredit atau pinjaman baru dan penjaminan aset atau pendapatan Perusahaan.

  • PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2015

    (Disajikan dalam Dolar AS, Kecuali Dinyatakan Lain)

    32

    8. UTANG BANK JANGKA PENDEK DAN CERUKAN (lanjutan)

    HSBC (lanjutan)

    Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, Perusahaan telah memenuhi semua persyaratan pinjaman tersebut. Bangkok Bank Perusahaan memiliki fasilitas LC dari Bangkok Bank sebesar US$8.000.000. Berdasarkan perubahan perjanjian kredit revolving tanggal 1 Desember 2010, fasilitas LC tersebut dapat juga digunakan oleh Entitas Anak. Fasilitas tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2015. Pinjaman ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 4,75% pada tahun 2015 dan 2014. Perjanjian ini juga mencakup pembatasan dan persyaratan tertentu, antara lain, sehubungan dengan perolehan fasilitas kredit atau pinjaman baru, dan pendaftaran ke pengadilan atau otoritas untuk penunjukan administrator, kurator, likuidator, atau wali amanat atas aset Perusahaan. Fasilitas pinjaman tersebut dijamin dengan personal guarantee dari Tn. Winardi Pranatajaya, corporate guarantee dari Entitas Anak dan negative pledged atas aset tetap Kelompok Usaha. Pada tanggal 31 Maret 2015 dan 31 Desember 2014, Kelompok Usaha telah memenuhi semua persyaratan pinjaman tersebut.

    9. UTANG USAHA

    Akun ini merupakan liabilitas Kelompok Usaha atas pembelian bahan baku dari para pemasok:

    31 Maret 2015 31 Desember 2014

    Pihak ketiga Dalam Dolar AS 5.029.556 5.316.240

    Dalam Rupiah (Catatan 26) 380.646 488.257 Dalam Euro (Catatan 26) - 43.031 Dalam Swiss Franc (Catatan 26) 122.221 111.280 Dalam Dolar Australia (Catatan 26) - 6.308

    Sub-total 5.532.423 5.965.116

    Pihak berelasi (Catatan 25)

    Dalam Dolar AS 21.077 82.234 Dalam Rupiah (Catatan 26) - 3.819

    Sub-total 21.077 86.053

    Total 5.553.500 6.051.169

    Sifat dari hubungan dan transaksi antara Kelompok Usaha dengan pihak berelasi dijelaskan pada Catatan 25.

  • PT COLORPAK INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

    CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2015

    (Disajikan dalam Dolar AS, Kecuali Dinyatakan Lain)

    33

    9. UTANG USAHA (lanjutan)

    Analisa umur utang usaha adalah sebagai berikut:

    31 Maret 2015 31 Desember 2014

    Umur Utang Usaha Lancar 4.